analisis jurnal keperawatan jiwa mabrur
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
1/12
ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN JIWA (Family psychoeducatio !o"
ma#o" dep"essio$%
A& LATAR 'ELAKAN
Depresi merupakan suatu gangguan alam perasaan (suasana hati atau mood) yang
ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa tidak
berharga, merasa hidupnya hampa dan tidak ada harapan, pemikirannya berpusat pada
kegagalan dan kesalahan diri atau menuduh diri, dan sering disertai iri dan pikiran bunuh diri.
Penderita depresi sering tidak berminat pada penampilan diri dan aktivitas sehari-hari.
Depresi sering juga disebut sebagai depresi berat (major depression), gangguan depresi
mayor (major depressive disorder) atau depresi klinis (clinical depression). Depresi
mempengaruhi perilaku, pola pikir dan perasaan seseorang yang terserang. Depresi sering
mengganggu kegiatan sehari-hari dan dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa sudah
tidak ada lagi guna bagi dirinya untuk terus hidup.
Depresi biasanya memerlukan pengobatan jangka panjang. Meskipun demikian,
banyak penderita depresi yang merasa nyaman dan bisa beraktivitas seperti biasa setelah
minum obat. kibat dari penderita depresi berat memerlukan pengobatan jangka panjang dan
perlu pengawasan dalam minum obat, maka peran serta keluarga sangatlah penting
untukmencegah kekambuhan. !al inilah yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis
jurnal dengan judul "Family psychoeducation for major depression# untuk mengetahui
seberapa e$ekti$kah peran serta keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien dengan
diagnosa depresi berat.
'& TUJUAN ANALISIS JURNAL
%.&. 'ujuan umumntuk menguji psikoedukasi keluarga tentang kesehatan jiwa dalam pemeliharaan
pengobatan pasien depresi dan untuk mengetahui pengaruh emosi keluarga yang
diekspresikan () pada e$ektivitas pengobatan pasien depresi berat.
%.* 'ujuan +husus
&. Mengetahui kasahihan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Family
psychoeducation for major depression
*. Mengetahui kesahihan hasil penelitianFamily psychoeducation for major depression
. Mengetahui apakah penelitian Family psychoeducation for major depression dapat
diterapkan dalam perawatan pasien jiwa di rumah sakit
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
2/12
. Merekomendasikan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan dalam merawat pasien
dengan depresi berat
ANALISIS JURNAL
A& JU)UL JURNAL
Family psychoeducation for major depression: randomised controlled trial ( pendidikan
kesehatan jiwa bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan
depresi berat)
'& TUJUAN PENELITIAN
ntuk menguji psikoedukasi keluarga dalam pemeliharaan pengobatan pasien depresi dan
untuk mengetahui pengaruh emosi keluarga yang diekspresikan () pada e$ektivitas
pengobatan pasien depresi berat.*& +ET,)E PENELTIAN
&. enis penelitian
enis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomised controlled trial
atau uji acak terkontrol. /ebuah percobaan acak terkontrol (01') adalah jenis percobaan
ilmiah2bentuk uji klinis yang paling umum digunakan dalam pengujian keselamatan (atau
lebih spesi$ik, in$ormasi tentang e$ek samping perawatan ) dan keberhasilan atau e$ektivitas
dari kesehatan pelayanan (seperti obat-obatan atau perawatan ) atau kesehatan teknologi
(seperti obat-obatan , peralatan medis atau pembedahan ). !al yang membedakan 01'
adalah bahwa subjek studi telah menjalani penilaian kelayakan sebelum dilakukan
rekrutmen. %iasanya sampel yang ada dibagi menjadi dua dengan perlakukan yang berbeda
yaitu sampel yang satu menjalani perlakukan yang sebenarnya sedangkan kelompok yang
lainnya hanya sebagai control saja.
*. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian, yaitu a set (or collection) o$ all
elements possessing one or more attributes interests. adi setiap anggota populasi harus
mempunyai karakteristik tertentu yang sama yang akan diteliti. Populasi dalam penelitan ini
adalah semua pasien yang mengalami depresi berat yang menjalani pengobatan Departemen
Psikiatri, $akultas kedokteran universitas +ochi dan 0umah /akit Doujin epang yang
berjumlah &3 pasien.
. /ampel
/ampel adalah sebagian (cuplikan) dari populasi yang masih mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama dengan populasi dan mampu mewakili keseluruhan populasi
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
3/12
penelitian. /ampel dipergunakan ketika jumlah seluruh anggota populasi terlalu banyak
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian terhadap populasi secara
keseluruhan, misalnya populasi penelitian adalah masyarakat pada suatu kota tertentu.
/ampel juga digunakan ketika jumlah populasi secara keseluruhan tidak dapat ditentukan
secara pasti. /ampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami
depresi berat yang menjalani pengobatan Departemen Psikiatri, $akultas kedokteran
universitas +ochi dan 0umah /akit Doujin epang yang telah memenuhi criteria inklusi dan
ekslusi yang ditentukan oleh peneliti. dapun criteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini
adalah 4
a. 1riteria inklusi
- Pasien yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian
-
Pasien dengan usia &5-56 tahun.- Diagnosis penyakit depresi berat menurut D/M-78.*& ( menunjukan gejala-gejala mood
depresi hampir sepanjang hari, hilang minat dan rasa senang secara nyata dalam aktivitas
normal, berat badan menurun atau bertambah, insomnia atau hipersomnia, agitasi atau
retardasi psikomotor, kelelahan atau tidak punya tenaga, rasa tidak berharga atau perasaan
bersalah berlebihan, sulit berkonsentrasi, pikiran berulang tentang kematian, percobaan2ide
bunuh diri.
- Pasien yang menjalani terapi berkelanjutan dengan antidepresan selama penelitian
- Pasien tidak lagi menjalani terapi electroconvulsive (1'), atau direncanakan untuk
menjalani 1'.
- Pasien yang hidup dengan keluarga selama bulan atau lebih sebelum berpartisipasi dalam
penelitian ini dan yang diharapkan untuk hidup dengan keluarga selama periode investigasi.
- Pasien memiliki setidaknya satu anggota keluarga hidup dengan pasien yang bersedia untuk
wawancara keluarga (orang tua relati$ &5 tahun atau lebih yang pernah kontak dengan pasien
untuk waktu yang lama dianggap sebagai anggota keluarga utamanya).
b. 1riteria eksklusi
- Pasien yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian denga berbagai alasan
-
sia pasien kurang dari &5 tahun dan lebih dari 56 tahun- 'idak terdiagnosis depresi berat menurut D/M-78.*&
- Pasien yang diduga menderita penyakit organik dan telah diperiksa dengan M07
. !asil Penelitian
/etelah dilakukan psychoeducation pada keluarga kelompok yang diteliti ditemukan
bahwa waktu untuk kambuh cenderung lebih lama di bandingkan kelompok control
( kelompok yang keluarganya tidak mendapat psycoeducation). yang dihitung secara statistik
menggunakan +aplan-Meier survival analisis, P 9 3,33*. 'ingkat kekambuhan sampai
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
4/12
dengan :-bulan $ollow-up adalah 5; dan 63; masing-masing (rasio risiko 3,&
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
5/12
b. Memerlukan waktu follow up yang cukup lama. ntuk itu perlu dipilih penyakit-
penyakit yang mempunyai masa inkubasi yang singkat.
c. %iaya yang diperlukan selama studi cukup besar dan mahal.
d. Follow upkadang-kadang sulit dilaksanakan dan loss follow updapat mempengaruhi hasil
penelitian.
e. /tudi kohort seringkali rumit. ntuk menghindarinya pilihlah populasi yang stabil, dan tidak
berpindah-pindah tempat.
$. +urang e$isien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.
g. 'erancam terjadinya drop outatau terjadinya perubahan intensitas paparan atau $aktor risiko
akan dapat mengganggu analisis.
h. Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek tekena paparan
yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek. !endaknya memilih $aktor risiko atau
exposureyang tidak berbahaya.
mosi Disajikan dievaluasi dengan menggunakan /ampel Pidato >ima Menit (?M//)
/ikap /kala +eluarga (?/). Dalam wawancara untuk ?M// tersebut, seorang anggota
keluarga diperintahkan untuk berbicara dengan bebas tentang karakter pasien dan hubungan
mereka selama 6 menit tanpa ada sanggahan dari pewawancara. Pidato tersebut kemudian
dievaluasi oleh dua penilai yang telah diserti$ikasi melalui pelatihan resmi untuk ?M// dari
sekolah kedokteran niversity o$ 1ali$ornia di >os ngeles.
Penilaian pada ?M// terdiri dari empat kategori dari pernyataan awal, hubungan,
komentar kritis dan ketidakpuasan , yang digunakan untuk menilai kritik, dan enam kategori
sel$-sacri$icing2overprotection, kurangnya objektivitas, tampilan emosional, pernyataan sikap,
komentar positi$ dan detail yang berlebihan, untuk menilai overinvolvement emosional
(@7). Penentuan status didasarkan pada kategori-kategori, dan anggota keluarga
diklasi$ikasikan sebagai tinggi atau rendah . 0endah peserta lebih diklasi$ikasikan ke
dalam rendah murni, dan mereka di perbatasan antara tinggi dan rendah. Pesertadengan salah satu dari kategori awal, hubungan pernyataan atau kritik dinilai memenuhi
kriteria peringkat untuk AkritisA digolongkan sebagai Akritis tinggiA.
Demikian pula, siapa pun memenuhi kriteria rating untuk salah satu sel$-
sacri$ice2overprotection kategori, kurangnya objektivitas atau layar emosional
diklasi$ikasikan sebagai A@7 tinggiA. Peserta dinilai sebagai kriteria memuaskan selama lebih
dari dua dari tiga kategori pernyataan sikap, komentar positi$ atau detail yang berlebihan juga
dinilai sebagai @7 tinggi. ika hanya satu kategori hadir, peserta digolongkan sebagai batas
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
6/12
@7 2 rendah. ika ketidakpuasan hanya hadir, mereka digolongkan sebagai batas kritis 2
rendah .
ntuk mengevaluasi keadaan depresi pasien digunakan /kala Penilaian Depresi
!amilton (!0/D) dan Depresi %eck (%D7) sebelum intervensi dan setelah : bulan.Hamilton
Anxiety Rating Scale digunakan untuk melihat tingkat keparahan terhadap gangguan
kecemasan seorang pasien. !0/ terdiri- atas & item penilaian (Borman,*336) , yaituC
&. Anxious mood4 bagian ini akan melihat kondisi emosi pasien yang menunjukkan ketakutan
yang luar biasa terhadap ketidakpastian masa depan, merasa khawatir, merasa tidak aman,
mudah tersinggung, dan kecemasan.
*. +etegangan (tension)4 bagian ini akan melihat ketidakmampuan pasien untuk bersikap relaks,
. tidak nervous, ketegangan, gemetaran, dan kepenatan. . +etakutan (fear)4 bagian ini akan
melihat ketakutan pasien di keramaian, terhadap binatang, di tempat umum, sendirian,
lalulintas,. orang asing, kegelapan, dll.
6. /ulit tidur (insomnia)4 bagian ini akan melihat pengalaman pasien terhadap durasi tidur dan
=. kepulasan tidur selama malam sebelumnya. 1atatanC tanpa penggunaan obat penenang.
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
7/12
/etiap item bernilai 3, &, *, atau . Bilai 3 menunjukkan tidak ada gejala-gejala yang
tampak, dan nilai menunjukkan gejala-gejala dominan dan sangat mengganggu. 'otal nilai
yang diperoleh menunjukkan tingkat keparahanC rendah (total nilai E &estari, *33).
Masing-masing kelompok aitem terdiri dari -= pernyataan yang menggambarkan dari
tidak adanya gejala sampai adanya gejala yang paling berat. /kor berkisar antara 3-.
Pernyataan yang menunjukan tidak adanya gejala depresi diberi skor 3, skor & untuk
pernyataan yang menggambarkan adanya gejala depresi ringan, skor * untuk pernyataan yang
menggambarkan gejala depresi sedang, sedangkan skor untuk gejala depresi berat. /kor
yang dipakai untuk masing-masing kelompok aitem adalah pernyataan dengan skor
tertinggi. /kor total berkisar antara 3-=. indikasinya jumlah nilai 3-: dianggap normal,
jumlah nilai 3-&6 depresi ringan, &=-* depresi sedang dan jumlah *-= depresi berat.
/ecara umum intervensi pasien dan keluarga dilakukan pada saat pasien datang untuk
berkonsultasi pada ahli kejiwaan. Pasien-pasien tersebut diarahkan untuk memeriksakan diri
pada ahli jiwa yang telah di sediakan tetapi identitas menjadi peneliti di rahasiakan.
/edangkan keluarga yang menjadi termasuk dalam kelompok percobaan menjalani kursus
materi selama empat sesisetiap dua minggu sekali. /etiap sesi berlangsung :3-&*3 menitC 3
menit pertama dikhususkan untuk menyediakan in$ormasi tentang depresi dan
pengobatannya, dan =3-:3 menit berikutnya dikhususkan untuk diskusi kelompok dan
pemecahan masalah untuk high- situasi yang dialami oleh keluarga yang berpartisipasi.
/ebuah rekaman video dan buku teks yang menjelaskan tentang depresi dan
pengobatan telah disusun untuk penelitian ini dan digunakan sebagai bahan mengajar. Dalam
kelompok latihan pemecahan masalah, anggota keluarga diminta untuk bekerja sama dalam
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
8/12
menyusun da$tar solusi yang mungkin dapat dilakukan, membahas kelebihan dan
kekurangan, dan mencari solusi terbaik dalam menanggapi tingginya situasi yang
disarankan oleh anggota keluarga. Para terapis mencoba untuk meminimalkan intervensi
mereka untuk menghormati otonomi keluarga dan untuk memberdayakan mereka secara
maksimal.
Dari segi sampel, pembagian kelompok untuk menjadi kelompok kontrol (n9*) dan
kelompok yang diintervensi tidak dibagi sama rata (n9*6). Dalam perjalanannya pasien dan
keluarga mengundurkan diri karena ada anggota keluarga yang meninggal dan ada salah satu
pasien yang meninggal. 'etapi dalam penelitian ini tidak menjadi masalah, karena hanya
melihat secara umum karakteristik pasien berdasarkan kekambuhan terhadap intervensi
psikoedukasi pada keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa, dari segi sampel sudah memadai bahkan melebihi yang
dianjurkan yaitu minimal 6 orang untuk desain eksperimental. Design yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sangat baik yaitu dengan memberikan intervensi terlebih dahulu pada
kelompok yang diteliti (keluarga), dan kemudian mengikuti perkembangan pasien sebagai
hasil atas intervensi yang diberikan pada keluarga. /etelah itu, hasil tersebut di bandingkan
dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan intervensi dan di analisis menggunakan
program /P// &
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
9/12
'ingkat remisi pada : bulan adalah 5; dan ; masing-masing, menunjukkan
perbedaan yang signi$ikan antara kedua kelompok (uji eksak ?isher, P 9 3,33&). +etika
gender dan usia pasien, durasi penyakit, skor !0/D dan status pada awal dimasukkan ke
dalam analisis bahaya proporsional 1oH, hanya skor !0/D muncul sebagai prediktor
signi$ikan (@0 9 &,35, :6; 17 &,3-&,&, P 9 3,33) dan e$ek dari intervensi tetap bermakna
secara statistik (@0 9 3,&
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
10/12
menyusun da$tar solusi yang mungkin, membahas kelebihan dan kekurangan, dan mencari
solusi terbaik untuk merawat keluarga mereka yang mengalami depresi berat.
I+PLIKASI KEPERAWATAN
Pada orang dewasa, depresi lebih sulit dikenali karena gejala seperti kecapekan,
kehilangan minat, gangguan tidur, gangguan na$su seksual- sering dikira karena disebabkan
oleh penyakit lain. ejala depresi pada orang dewasa sering tidak terlalu jelas. Mereka hanya
merasa kurang memuaskan hidupnya, bosan, merasa dirinya tidak berharga atau tidak ada
harapan lagi. Mereka juga biasanya hanya ingin tinggal dirumah dari pada harus
bersosialisasi keluar atau mengerjakan sesuatu yang baru. %ila sampai ada keinginan untuk
bunuh diri, maka itu merupakan salah satu tanda serius dari depresi yang tidak boleh
dipandang enteng. Pada orang dengan depresi, laki laki dewasa tua mempunyai rsiko tertinggi
untuk bunuh diri.
da beberapa $aktor yang diduga sebagai penyebab atau $actor resiko terkena depresi,
yaitu antara lainC
&. +esepian atau keterasingan (loneliness)
*. Pengalaman hidup yang menekan (stress$ul) akhir akhir ini
. +urangnya dukungan sosial
. 0iwayat penyakit depresi pada keluarga
6. Perbedaan biologis (neurotransmitter atau hormonal)
=. danya masalah keluarga atau masalah perkawinan
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
11/12
telah menjalani pengobatan kejiwaan memerlukan dukungan sosial yang kuat, yang dapat
membuat mereka nyaman. /alah satunya adalah dari dukungan keluarga
+eluarga membutuhkan dukungan penuh dari tenaga kesehatan dalam segi pemberian
pengetahuan kejiwaan, bagaimana mereka harus memperlakukan pasien dengan depresi
berat. ika pasien tersebut masih menjalani terapi di rumah sakit jiwa, maka ada beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh perawat untuk melakukan terapi pada pasien tersebut yaitu
&. +ece.ah a.a" tida/ /am0uh.
Proses pemulihan dari depresi berat kadang tidak berjalan lurus. ntuk itu, setiap
penderita depresi harus melakukan upaya upaya pencegahan agar dirinya tidak jatuh lagi
kedalam depresi. !al hal yang perlu dilakukan untuk mencegah agar tidak kambuh adalahC
a. Mempelajari seluk beluk penyakit depresi, seperti gejala, berbagai cara pengobatan dan
pemulihan depresi.
b. Perawat memonitor perubahan suasana hati dan mengenal tanda tanda awal terjadinya
depresi. Depresi biasanya tidak terjadi mendadak, ada suatu proses, sehingga bila tanda tanda
awal tersebut diketahui, maka tindakan pencegahan untuk menghindari dari depresi bisa
dilakukan. 'anda tanda bahaya (warning sign) depresi misalnyaC perubahan pola tidur,
perubahan perasaan seperti merasa tidak berharga, perubahan pola makan, dan lain lain.
c. Perlu pula mengajari hal hal yang dapat memicu depresi, seperti kurang tidur, ada tenggat
waktu (deadline) pekerjaan yang mendesak, bertengkar dengan atasan atau saudara dekat, dan
lain lain. !al hal yang dapat memicu depresi sebisa mungkin dihindari.
d. Mempelajari hal hal yang bila dilakukan akan membuat perasaan menjadi baik, seperti curhat
dengan keluarga2 teman dekat, melukis atau menulis, main music, jalan kaki pagi, dll. %ila
ada tanda awal akan kambuh, maka perlu dilakukan kegiatan yang bisa menghindarkan dari
kambuhnya depresi dengan melakukan kegiatan kegiatan yang bisa membuat suasana hati
kembali menjadi baik.
e. %ila kondisi semakin memburuk segera hubungi dokter yang merawat agar tidak perlu
terkena depresi lagi.
*. +em0a.u hu0u.a ya. medu/u. (suppo"t et1o"/%.
danya keluarga, saudara atau teman dimana pasien bisa "curhat# sangat penting untuk
mencegah dan mengatasi depresi. 'erisolasi atau merasa sendirian tanpa teman dapat
membuat depresi menjadi lebih berat. gar jiwa tetap sehat atau menjadi semakin sehat,
-
7/25/2019 Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa Mabrur
12/12
semua orang perlu berteman dan persahabatan. gar bisa terbangun jaringan pertemanan atau
persaudaraan yang mendukung, maka upayakan untukC
a. Mempunyai saudara atau teman yang dipercaya. payakan agar kita punya seseorang
dimana kita bisa menceritakan perasaannya dan meminta dukungan mereka.
b. Mencoba untuk tetap ikut kegiatan sosial meskipun diawalnya kita merasa berat atau tidak
menyukainya. +etika depresi biasanya seseorang senang menyendiri, namun berada diantara
teman dan saudara akan membuat penderita depresi merasa lebih baik.
c. payakan untuk bergabung dengan kelompok support group $or depression. %ertemu dan
berbicara dengan orang orang yang sama sama sedang berusaha mengatasi depresi bisa
membuat depresi berkurang. %ila dikota kita belum ada kelompok seperti itu, kita bisa
membantu terbentuknya support group $or depression di kota kita masing masing.
Pendekatan keluarga dan pemberian pendidikan kesehatan jiwa sangat penting
dilakukan. !al-hal tersebut diatas dapat dapat dianjurkan pada saat pasien dan keluarga
berkunjung ke poli jiwa, maupun pada saat pasien sedang di rawat di bangsal. /emua hal
tersebut memang dirasa sangat berat karena berbagai $aktor yang mempengaruhi diantaranya
tingkat pengetahuan keluarga dan pasien.
%anyak sekali cara yang dapat di lakukan bagi keluarga pasien selain hanya berbicara
pada saat keluarga berkunjung seperti memberikan lea$let, video,buku, agar kklien dan
keluarga tetap mengingat apa yang semestinya mereka lakukan. 'erapi di ruangan bagi pasien
juga banyak yang dapat dilakukan seperti terapi kogniti$ perilaku, membangun daya tahan,
terapi akti$asi perilaku, mengendalikan stres, pencegahan bunuh diri.
)AFTAR PUSTAKA
aJu,et al. &'((. ?amily psychoeducation $or major depressionC randomised controlled trial.
httpC22bjp.rcpsych.org2content2&:526256 .*=-6-*3&*. Magelang
madewi, *335. plikasi ?uJJy 'otal 7ntegral PadaHamilton Anxiety Rating Scale (!ars). urusan
'eknik 7n$ormatika, niversitas 7slam 7ndonesia, Logyakarta
/etiaji. *3&*. DepresiC Panduan %agi Pasien,+eluarga, 'eman Dekat. Purworejo. 'irto jiwo