bagian yang harus di review

Upload: slamet-febrianto

Post on 17-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    1/72

    ATURAN RESUME

    1. Resume dibuat dengan menggunakan kata kata sendiri, tidak langsung meng copasagar bisa lebih bisa dimengerti teman teman lain yang akan membuatpresentasi.

    2. Pembagian jobdesk sesuai dengan warna nama masing masing. Bisa dilihat terus kebawah.

    3. Pada saat pengumpulkan, harap memberikan kode nomor atau warna pada judulresume agar dapat diurutkan

    4. 2. Resume dikirimkan paling lambar hari Minggu, 31 Maret 2013, pukul 17.00 kee-mail kelompok dan Slametyang akan menggabungkannya.

    5. Harap mengerjakan tugas dengan dengan sebaik baiknya demi kepentingan kitabersama.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    2/72

    Inclusive Growth

    Meaningful goal or mirage?

    Ivan Turok

    1. Isna

    Introduction

    Tantangan utama bagi pengembangan dalam skala lokal maupun regional adalah

    membangun ekonomi yang lebih produktif bersamaan dengan memangkas kemiskinan dan

    kesenjangan yang terjadi. Pemerintah dari seluruh Negara di seluruh dunia memperlihatkan nilai

    nilai keadilan sosial ketika meningkatkan produktivitas, mendorong investasi dan membuka

    lapangan pekerjaan. Cara ini telah ditunjukan dalam berbagai bentuk di berbagai kesempatan. Hal

    ini memiliki berbagai makna namun ia tetap menyinggung bagaimana masyarakat umum percaya

    bahwa kebijakan pengembangan berbasis keruangan akan lebih ahli dalam nilai dan fakta yang

    berbeda. Hal ini terkesan terbagi dari perasaan moral dimana semua orang harus mendapatkan

    keuntungan dari kemakmuran masyarakat dengan pelaksana yang pragmatis. Hal tersebut akan

    menyediakan dasar yang lebih kuat bagi stabilitas dan kemajuan ekonomi jangka panjang.

    Komitmen untuk membagi kesejahteraan dan memperbesar agenda pengembangan ekonomi telah

    menjadi pertanyaan dalam dua dekade terakhir dengan kecenderungan global akan munculnya

    kesenjangan. Suatu penelitian menemukan bahwa selisih anatara kaya dan miskin terus tumbuh

    sejak 1980an dan angka otang yang jatuh di bawah garis kemiskinan meningkat. Kesenjangan lebih

    tinggi di banyak Negara dari belahan bumi selatandengan tempat utama dari kemiskinan berganti

    dari pedesaan menuju perkotaan (UN-Habitat, 2008). Divisi Sosial dan Spasial Dunia terlihat telah

    tumbuh meskipun memperluas output dunia , terdapat pertanyaan cepat tebtang mengapa

    pertumbuhan tidak dapat dibagi lebih adil ssehingga satu titik pertumbuhan dapat mengangkat

    secara keseluruhan.(Green, 2008). Mobilitas sosial juga terlihat mengalami stagnasi di banyak

    tempat, level kepercayaan dan kesepakatan pada masyarakat. Institusi telah melokasikan

    konsentrasi dari kemiskinan yang akan semakin terpinggirkan dari arus utama masyarakat (OECD,2008; Irving, 2008)

    Sementara itu, kelompok yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik mrmiliki

    kekayaan yang diperoleh dari perubahan teknologi global dan deregulasi financial. Masyarakat

    akan semakin berbesar hati untuk mempercayai kesuksesan dari beberapa tatahapan akhir yang

    membuat semua orang menjadi lebih baik. kebijakan kesejahteraan tradisional telah digantikan

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    3/72

    dengan sistem yang lebih individual, dengan orang orang menyimpan pada penyimpanan privat

    untuk pension dan utang yang mereka miliki. Sistem pasar pekerja dan perumahan publik telah

    diliberalisasi untuk menarik investor dan memperbolehkan penyesuaian bagi kekuatan global

    dengan bayaran yang semakin rendah pola kerja yang flesibel dan migrasi. Dan distribusi kembali

    kebijakan sosial dan spasial telah ditinjau kembaliuntuk mendukung tujuan pertumbuhan nasional.

    (Fithergill, 2005 : Pike et. Al., 2006, Hildrect, 2009.). di belahan dunia selatan, program penyesuaian

    struktural dan menyelenggarakan privatisasi telah membatasi kapasitas perkembangan di banyak

    pemerintahan. Penyebaran asumsi telah menunjukan bahwa Negara tidak lagi actual jika tidak lali

    dan tidak ada alternatif untuk mencakup proses pasar jika ingin mengembangkan performa

    ekonomi jangka panjang dalam basis yang pasarnya rasional, efisien dan tidak dapat di dukung,

    Pusat kota secara global telah menjadi suatu kecemasan yang serius tentang ortodoksi ini.

    Krisis kredit, kemrosotan dalam perdagangan dunia dan krisis pekerjaan telah memprovokasi

    aktivisme negara sebelumnya kejadian ini pernah terjadi untuk merangsang perekonomian

    nasional, penyelamatan bank yang gagal dan memperkuat perusahaan-perusahaan untuk berjuang

    dalam industri. Mekanisme pasar bebas dan suara prinsip-prinsip ekonomi makro telah gagal

    dalam pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. intervensi terkonsentrasi untuk mereformasi

    struktur ekonomi, mengatasi kepentingan sectional dan melindungi yang paling rentan dari

    kemrosotan. Jika secara tidak konsisten meninggalkan beberapa orang dan tempat di belakang bisa

    dalam usia baru penghematan dan menyebabkan kesulitan yang luas, terutama dengan sumber

    daya negara negara habis oleh utang dari bailing out sistem keuangan. Dihadapkan dengan

    paradoks meningkatnya pendapatan bersama serta kecemasan yang lebih besar.

    Tujuan dari bab ini adalah untuk meninjau beberapa argumen utama di sekitar tantangan

    kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan ekonomi. Ada anggapan bahwa menganggap

    perspektif yang berbeda tentang hubungan antara pertumbuhan dan ketimpangan dan

    mendiskusikan manfaat dari dua tanggapan kebijakan ortodoks, perlindungan sosial, dan

    kesejahteraan untuk bekerja. Menghargai kerja adalah rute yang paling pragmatis sangat penting

    untuk kemakmuran bersama, dan membutuhkan peran pemerintah untuk melakukan fungsi yang

    berbeda pada tingkat yang berbeda. Pembangunan daerah dan wilayah memiliki peran penting

    untuk bermain, dilengkapi dengan kebijakan-kebijakan nasional yang mendistribusikan sumber

    daya dan peraturan pasar.

    Kesimpulan dari bab ini adalah dimulai dengan mempertimbangkan berbagai dimensi

    kemiskinan dan ketidaksetaraan, menekankan perlunya perspektif yang luas yang meliputi

    kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Ide persamaan kesempatan yang lebih luas didukung

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    4/72

    dari persamaan hasil, terutama dalam upaya meningkatkan kinerja ekonomi. Penyebab kemiskinan

    kemudian diuraikan, termasuk penjelasan individu, budaya, dan struktural.

    Konsep kemiskinan dan ketidaksetaraan

    Kemiskinan absolut ditentukan oleh jumlah orang di bawah ambang atau garis kemiskinan.

    Ini adalah pendapatan minimum per kepala yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup yang

    layak di negara tertentu. Hal ini tergantung pada definisi yang tepat dari kebutuhan yang penting

    dan dipengaruhi oleh biaya makanan, penginapan, transportasi, dan sumber daya lain yang penting

    untuk dikonsumsi oleh rata-rata orang dewasa. Garis kemiskinan standar internasional yang

    digunakan oleh kesatuan nasional dan bank dunia adalah $ 2 per hari, atau $ 1,25 untuk

    penderitaan ekstrim. Konsep ini telah diperluas dari waktu ke waktu untuk memasukkan

    kurangnya akses ke layanan seperti air, sanitasi, pendidikan kesehatan, dan informasi (unitednations, 1995). Ini tercermin luas dalam tujuan pembangunan milenium yang diluncurkan pada

    tahun 2000, yang mencurahkan perhatian khusus terhadap kesehatan yang buruk dan harapan

    hidup yang rendah (UN-habitat, 2006).

    Dimensi ini telah diperpanjang untuk mencerminkan rakyat sendiri dari definisi

    kemiskinan melalui pendekatan 'mata pencaharian'. Kapasitas tekanan pribadi juga mempengaruhi

    kebutuhan, dan termasuk akses ke aset 'seperti keterampilan dan pengetahuan, tabungan dan

    kredit, sumber daya lahan, perumahan dan sumberdaya alam, dan jaringan sosial dan masyarakat.

    Ide dari ketahanan dan stabilitas juga penting dalam mengenali kerentanan terhadap kemiskinan

    jika sumber daya manusia yang cukup untuk mengatasi kebutuhan tak terduga (seperti bencana

    alam, penyakit konflik, keluarga atau kematian) atau tekanan (seperti kehilangan pekerjaan

    musiman atau pendapatan, atau kenaikan harga makanan atau bahan bakar yang terus meerus)

    (Rakoli, 2002; Scoones, 2009). Pendekatan Mata Pencaharian juga mepengaruhi investasi lokal,

    pemahaman tempat-berbasis kemiskinan dan marginalisasi, bukan indikator yang sangat umum

    untuk memperkenalkan top-down.

    Sebuah garis kemiskinan absolut dapat memberikan kesan bahwa masalah larut dengan

    perubahan ekonomi dan sosial yang terbatas. Ia mengatakan tentang ketekunan kemiskinan dan

    apakah hal itu disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja individu atau pasar lebih luas atau proses

    demografi. Hal ini cenderung untuk menyiratkan bahwa respons yang tepat adalah menyediakan

    pendapatan dasar dan pelayanan publik kepada mereka tanpa sarana hidup. Cara paling sederhana

    untuk membiayai ini adalah dengan memperluas penerimaan pajak secara keseluruhan melalui

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    5/72

    pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar global bagian selatan membutuhkan sumber daya

    tambahan karena kesulitan skala dan pendapatan nasional yang sederhana. Negara-negara kaya

    mungkin tidak perlu pertumbuhan untuk mendanai program-program kemiskinan, meskipun pajak

    tambahan harus menghindari alih dana dari tujuan lain. Hal ini tidak membutuhkan kasus lain

    untuk ikut campur struktur dasar ekonomi atau distribusi pendapatan. Kemiskinan ternyata dapat

    diatasi melalui pemerintah sentuhan ringan mengumpulkan pajak jatuh tempo pada kegiatan

    ekonomi yang meningkat, yaitu melalui pertumbuhan diikuti dengan target belanja sosial.

    Kemiskinan absolut juga mengabaikan konteks sosial, termasuk perasaan subjektif dan

    sikap orang-orang yang berpenghasilan rendah relatif lebih luas terhadap norma-norma dan

    standar. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang miskin, terutama dalam

    kaitannya dengan masyarakat yang lebih luas, tidak terlepas dari lingkungan sosialnya (Wilkinson

    dan Pickett, 2007, 2009). Jarak sosial dan ekonomi atau stratifikasi antara kelompok seringkalilebih penting daripada tingkat pendapatan absolut dalam menentukan kesejahteraan., terutama di

    negara-negara di mana kebanyakan orang telah mencapai standar hidup minimal. Hal ini karena

    kesehatan dan kesejahteraan yang dipengaruhi oleh 'psikososial' faktor-apakah orang merasa

    dihargai dan dihormati oleh orang lain, dalam kontrol di tempat kerja dan saya kehidupan domestik

    mereka, dan menikmati persahabatan yang kuat. Perbedaan besar dalam status sosial, diperkuat

    oleh kesenjangan dalam kekayaan materi dan konsumsi, dapat merusak harga diri dan

    berkontribusi untuk menyumbang berbagai penyakit yang berhubungan dengan stres, obesitas,

    kecanduan dan bahkan kejahatan kekerasan. Banyak dari masalah harga tidak terbatas hanya padakaum miskin, tetapi berlaku di seluruh masyarakat secara keseluruhan. Hal ini juga diketahui

    bahwa kemiskinan merugikan mereka yang menderita diet ketidakamanan dan miskin, namun

    Wilkinson dan Pickett melihat yang lebih besar berarti kecemasan dan depresi, hubungan sosial

    miskin, kesehatan buruk dan kematian yang lebih tinggi bagi masyarakat secara keseluruhan. Oleh

    karena itu, mereka berpendapat bahwa kesetaraan yang lebih besar membuat semua orang lebih

    baik. Buktinya dalam kaitannya dengan hasil-hasil sosial yang kuat, tetapi hubungan antara

    kesetaraan dan hasil ekonomi mungkin lebih kompleks, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

    Konsep kemiskinan relatif, mencerminkan tentang kesenjangan sosial dan biasanya diukur

    oleh beberapa faktor seperti pendapatan di suatu negara. Konsep tersebut memungkinkan bahwa

    garis kemiskinan bisa berubah, hal ini terjadi karena masyarakat semakin kaya. OECD dan Uni

    Amerika menggunakan ambang batas 60 % dari pendapatan rata-rata rumah tangga. Masih ada

    hubungan empiris antara kemiskinan relative dengan ketimpangan pendapatan suatu masyarakat,

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    6/72

    jika pendapatan suatu masyarakat tidak merata(terjadi ketimpangan) maka kemiskinan relatif yang

    terjadi lebih tinggi (OECD, 2008). Implikasi dari suatu kebijakan adalah bahwa untuk mengatasi

    kemiskinan relatif, membutuhkan perubahan dalam hubungan sosial yang mendasar, termasuk

    intervensi pemerintah dalam distribusi pendapatan. Serta menentang sistem yang menciptakan

    dan melestarikan suatu pendidikan yang tidak merata.

    Kelemahan dari ukuran kemiskinan relative adalah hal tersebut dapat menyembunyikan

    peningkatan pendapatan rill masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah. Misalnya 500

    juta orang di China (sekitar 40 %) diangkat dari kemiskinan absolute oleh industri yang cepat dan

    pertumbuhan ekonomi antara tahun 1981 sampai 2004. Meskipun ketimpangan pendapatan

    meningkat selama periode tersebut (UN-Habitat, 2008). Penurunan tajam terjadi dalam

    kemiskinan dari segi materi, hal ini berarti kemajuan sosial yang terjadi tidak diragukan lagi.

    Namun kemiskinan relative mungkin telah tumbuh karena orang-orang yang di atas mereka

    bahkan lebih baik tingkat pendapatannya. Titik yang lebih luas bahwa kemiskinan relatif dan

    kemiskinan absolute merupakan konsep penting yang berhubungan dengan ketidakseteraan dalam

    mata pencaharian.

    Hal lain yang penting adalah bahwa kemiskinan dan implikasinya sangat bervariasi dalam

    konteks yang berbeda. Kemiskinan relatif lebih terkait langsung dengan distribusi pendapatan

    daripada laju pertumbuhan ekonomi, sedangkan mungkin sebaliknya dengan kemiskinan absolute.

    Ini mungkin menjadi prioritas mendesak bagi negara-negara selatan untuk menghasilkan

    sumberdaya tambahan untuk kebijakan anti kemiskinan, sedangkan kesenjangan sosial adalah

    perhatian yang lebih besar di negara-negara kaya.

    Dinamika Kemiskinan

    Kemiskinan tidak statis dan pengalaman dari orang dan risikonya pun bervariasi

    pengaruhnya. Analisis dinamika kemiskinan akan mengungkap lintasan dari perbedaan rumah

    tangga dan kesempatan mereka untuk terjebak dalam atau keluar dari kemiskinan. Hal ini akan

    membantu untuk melampaui penjelasan berapa banyak orang yang miskin pada titik tertentu

    untuk mengetahui berapa lama dari mereka yang tetap miskin dan apakah pengalaman mereka

    sering berulang pada sekian periode. Orang yang pendapatannya dibawah garis kemiskinan untuk

    sementara bahkan tidak menganggap bahwa mereka miskin, sebagai contoh, perpindahan antar

    pekerjaan, absen melewati proses kelahiran dan siswa. Pengalaman lainnya yang panjang atau

    pendapatan rendah yang terus berulang, menyebabkan kesulitan, meningkatkan hutang dan

    mengurangi moral. Penelitian menunjukkan hhubungan signifikan antara keseluruhan secara tidak

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    7/72

    sama dan kemiskinan tetap pada tingkat daerah. Ketidaksamaan sosial merupakan kerawanan

    untuk mengembangkan sebuah sesi populasi dimana terjebak dalam waktu yang lama, kehancuran

    kesejahteraan dan prospek anak mereka (OPCD, 2008; Irvin, 2008). Dampak kumulatif merupakan

    sosial utama, secara tidak langsung masalah mendalam yang menjadi tuntutan dasar.

    Konsekuensi dari kemiskinan yang terus berlanjut bisa dikurangi dengan berubahnya

    generasi, mobilitas, ketika anak mewarisi status ekonomi dari orang tua mereka, hal ini akan

    menciptakan persepsi akan ketidakadilan dan besarnya peluang. Transmisi Negara yang tinggi

    dapat merugikan beberapa generasi yang juga kurang introduktif dimana orang memiliki

    kesempatan yang sama untuk berhasil, namun karena mereka menyiakan kesempatan dan

    keterampilan yang berlatar belakang tersebut menunjukkan hubungan antara persamaan

    kesempatan, mobilitas sosial dan legalitas hasil. Masyarakat yang lebih merata adalah semakin

    sulitnya untuk meningkatkan status sosial, hanya karena adanya kesenjangan yang lebih besar

    (OPCD, 2008:204). Bersosialisasi merupakan hal bermanfaat bagi mereka dan setiap orang

    memiliki kesempatan yang sama dalam meraih keberhasilan dan upaya seseorang adalah kunci

    untuk mempersempit kesenjangan dalam kehidupan dan mengurangi ketimpangan dengajn

    menciptakan system pendidikan yang berkualitas tinggi, warisan, dan investasi pada komunitas

    yang rentan kemiskinan.

    Hampir semua orang setuju bahwa kesamaan dalam meraih kesempatan adalah sama, baik

    dari ekonomi dan moral. Hal ini sesuai dengan sebagian aspek dari ekuitas dan keadilan, yaitu

    bahwa setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk meraih potensi dirinya.

    Bagaimanapun, kesamaan kesempatan susah untuk diukur dan didapatkan setidaknya

    dikarenakan oleh dampak yang kuat dari kemampuan orang tua, pendidikan dan dukungan terus-

    menerus pada kesempatan masa kecil mereka dan kemampuannya. Di US, penurunan mobilitas

    dalam tiga decade terakhir telah menjadi perhatian dalam kebijakan eksplisit, masyarakat miskin

    secara konsisten akan diadakan kembali berdasarkan latar belakang sosial dan kesempatannya

    pun terbatas, walaupun intinya pemerintah melakukan secara objektif lebih dari dari decade

    terakhir untuk merubah focus dari ketidaksamaan dari kesempatan pemasukan, yaitu meritokrasi

    daripada persamaan (Irvin, 2008). Kebijakan terakhir merespon untuk melebarkan akses untuk

    pendidikan kepada individu pada awal tahun melalui universitas dan lebih, dan untukmemberika

    orang tua yang tidak mampu dukungan tambahan (Pemerintah HM, 2009). Pembuat kebijakan

    telah cenderung kurang untuk mengatasi kendala structural yang dapat menghambat kemajuan

    sosial.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    8/72

    Terdapat kesepakatan yang jauh lebih sedikit tentang kesetaraan hasil dari peluang,

    khususnya untuk pembangunan ekonomi (ILO, 2008). Dari perspektif meritokratis,

    ketidaksaamaan itu sebenarnya adalah hal yang adil dan bermanfaat jika hal tersebut

    mencerminkan kemampuan dan usaha dari masing-masing individu, tetapi akan merugikan jika

    hasil dari kekayaan warisan atau diskrimasi dibenarkan berdasarkan faktor seperto ras, gender,

    penyandang cacat atau tempat tinggal, untuk alasan yang sudah disebutkan di atas. Pasar ekonomi

    juga melihat ketidaksamaan sebagai persediaan yang insentif kepada perusahaan individu dan

    pengambilan resiko, yang dianggap mendukung efisiensi dan kemakmuran ekonomi dan

    meningkatkan secara keseluruhan melalui pendapatan yang lebih tinggi dan kesempatan untuk

    semua. Para kritikus menangkal bahwa usaha individu tidak terlalu menghasilkan manfaat yang

    lebih luas, khususnya apabila terkait dengan perilaku oportunis, keserakahan dan kelebihan (Irvin,

    2008 ; Toynbee dan Walker, 2008). Kreativitas dan inovasi dalam ekonomi modern adalah

    fenomena yang rumit yang kurang bergantung pada inisiasi individu daripada kombinasi

    kepercayaan, kerjasama, pernyataan dukungan dan resiko pribadi (Hutton dan Schneider, 2008).

    Bahkan pendiri ekonomi pasar bebas Adam Smith berargumen bahwa ekonomi tidak berjalan

    dengan baik jika dipandu oleh kepentingan sendiri. Ekonomi juga perlu dikemudikan oleh kerangka

    kerja yang lebih luas dari nilai-nilai sosial, peraturan dan konvensi perasaan yang bermoral bahwa

    internalisasi dalam menilai bagaimana orang berperilaku (Smith, 2002).

    Poin penting bahwa dinamika kemiskinan adalah berbeda-beda dan tantangan utama dari

    kebijakan adalah kemiskinan yang terus-menerus dan ketidaksamaan, untuk masing-masingindividu dan lintas generasi. Tingkatan yang tinggi dari ketidaksamaan terlihat memiliki

    konsekuensi sosial yang merusak, meskipun kemungkinan terdapat keuntungan ekonomi dari

    keterbatasan ketidaksamaan jika mencerminkan penghargaan kepada individu yang berbakat dan

    berusaha, daripada warisan. Kebijakan pemerintah harus lebih peduli tentang hal di atas dengan

    membantu orang-orang untuk melarikan diri dari kemiskinan dengan tujuan dapat berkelanjutan,

    dan mencegah hal-hal lain jatuh ke dalam kemiskinan. Hal ini termasuk dukungan untuk generasi

    muda untuk membatasi kesempatan hidup mereka menjadi terbatas ada usia muda. Kebijakan-

    kebijakan dari ameliorasi dan mitigasi perlu untuk membatasi efek terburuk dari kemiskinan,

    tetapi mereka tidak menyediakan solusi tahan lama.

    Analisis dari perubahan kemiskinan juga membutuhkan dimensi keruangan. Place dapat

    memungkinkan atau tidak untuk para masyarakat miskin, memperkuat atau menangkal kekuatan

    dalam segala macam cara. Sebagai contoh, struktur kesempatan dari lingkungan dapat bekerja

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    9/72

    bersama untuk memfasilitasi mobilitas atau mereka dapat menjebak orang dalam lingkungan

    dengan akses yang sulit untuk bekerja dan fasilitas. Lingkungan yang tampaknya miskin pada

    indikator kelemahan yang biasa sebenarnya dapat memiliki lintasan yang kontras karena aset

    lokasi mereka yang berbeda. Beberapa berfungsi sebagai eskalator yang membantu orang-orang

    untuk bertumpu pada lapangan pekerjaan atau sistem perumahan karena lokasi mereka yang baik,

    mempunyai sekolah dan fasilitas yang baik, atau memiliki jaringan sosial yang berorientasi ke luar.

    Daerah tersebut mungkin terlihat miskin karena rendahnya pendapatan warga yang masuk dan

    kepergian warga karena mereka menjadi lebih baik. Fungsi dari tempat lain sebagai daerah miskin,

    mereka lebih terisolasi dari peluang dan jasa di bawah tekanan konsentrasi rumah tangga miskin

    (Robson, 2009). Kebijakan harus menjadi lebih peka terhadap peranan tempat-tempat yang

    berbeda dalam sistem perkotaan. Eskalator memiliki potensi untuk mengurangi kemiskinan yang

    mungkin ditingkatkan, sementara daerah membutuhkan dukungan yang komprehensif pada

    kebutuhan dasar mereka.

    2. Tika

    Penyebab Kemiskinan dan Ketidaksetaraan

    Hal ini jelas bahwa penyebab kemiskinan meliputi banyak hal dan kompleks, sebagian

    tergantung pada apakah titik referensinya. Titik referensinya adalah rumah tangga, masyarakat,

    wilayah atau bangsa, dan keadaan tertentu mereka. Interpretasi sering ditentang karena isu

    penting menjadi taruhan dan berbagai kesulitan yang dihadapi dalam menguraikan faktor yang

    berbeda di tempat kerja. Memisahkan penyebab kemiskinan dari gejala dan konsekuensi tidak

    lurus ke depan, terutama ketika proses efek umpan balik terjadi. Hal ini memberikan ruang yang

    pantas dipertimbangkan untuk perbedaan ideologi dan politik yang muncul. Namun memahami apa

    titik pada akar permasalahnya adalah jelas penting untuk merumuskan tanggapan kebijakan yang

    efektif, meringankan dan untuk menawarkan solusi jangka panjang.

    Jenis paling sederhana dari penjelasan adalah di mana kemiskinan merupakan fenomena

    sementara yang mempengaruhi individu atau daerah. Orang mungkin mengalami kemiskinan untuk

    jangka pendek sebagai akibat dari kejadian tak terduga, seperti sakit redundansi atau bahaya

    lingkungan (kebakaran atau banjir) menghapus masa hidup mereka. Suatu tempat mungkin

    mengalami penurunan sementara karena kesulitan yang menimpa sebuah perusahaan besar atau

    kondisi musim yang mengganggu pariwisata, persediaan makanan atau produksi energi. Ekonomi

    nasional memberikan kesaksian pengunduran berkala sebagai hasil dari siklus bisnis, pergerakan

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    10/72

    mata uang yang mdah berubah atau fluktuasi pasar saham. Konsekuensi biasanya mencakup

    pengangguran yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih rendah, dengan skala masalah yang

    sering ditekankan oleh penyebaran ketidakpastian dan hilangnya kepercayaan di kalangan investor

    dan konsumen.

    Tipe kedua penjelasan atribut kemiskinan dengan karakteristik individu dan rumah tangga.

    Terutama orang mungkin akan sangat rentan terhadap kemiskinan karena mereka tidak memiliki

    keterampilan yang relevan dan kemampuan, atau tidak mampu bekerja lewat penyakit, cacat atau

    usia tua. Pemerintah tergoda untuk mendefinisikan kemiskinan sebagai hasil kekurangan pribadi,

    membebaskan mereka dari tanggung jawab. Pengangguran diperlakukan seolah-olah itu bersifat

    sukarela ada banyak lowongan yang tersedia, tetapi orang-orang tidak memiliki etika kerja (og HM

    Perbendaharaan, 2001). Beberapa pengalaman, kelompok diskriminasi di pasar tenaga kerja

    karena jenis kelamin, latar belakang suku atau agama. Resiko Rakyat kemiskinan bervariasi padatingkat yang berbeda dari kehidupan saja, dengan anak-anak dan orang tua menjadi sangat rentan

    di negara-negara dengan tingkat perlindungan sosial yang rendah. Kenaikan terbesar dalam

    kemiskinan selama dua dekade terakhir telah terjadi di kalangan usia kerja tanpa pekerjaan

    dewasa, mereka bersama dengan anak-anak (OECD, 2008). Implikasi dari link ini penting antara

    kemiskinan dan pengangguran akan dibahas nanti.

    Analisis ini difokuskan pada karakteristik individu yang pada umumnya lebih baik

    digambarkan dengan tingkat kemiskinan dari pada menjelaskan tentang asal-usul atau

    permasalahan yang ada. Pada dasarnya ada dua jenis penjelasan yang lebih umum , yaitu budaya

    dan ekonomi. Analisis budaya biasanya menghubungkan kemiskinan dengan sikap dan perilaku

    dari individu dan kelompok. Misalnya, laki-laki muda dapat menunda mendapatkan pekerjaan,

    walupaun dengan tekanan dari teman sebaya dan lingkungan di daerahnya, atau dengan

    penghasilan yang mudah didapatkan. Atau mungkin masyarakat pinggiran yang menderita depresi

    karena harapan dan struktur sosialnya yang dapat memicu terjadinya permaslahan rumah tangga

    sehingga terjadi perpecahan dalam keluarganya , kehamilan di masa muda dan masalah perilaku

    pada anak-anak, dapat menurunkan tingkat pendidikan sehingga hal-hal itulah yang akan

    mengulangi siklus kemiskinan. Kebijakan di Inggris,memberikan gagasan aspirasi bagi kaum kelas

    bawah yang dahulunya hak tersebut dirampas oleh suatu komunitas (HM Pemerintah, 2009).

    Analisis ekonomi dan struktural mengakui adanya dimensi budaya kemiskinan. Misalnya,

    apabila menjadi pengangguran dalam waktu yang cukup lama, akan dapat merusak kepercayaan

    masyarakat, melemahkan motivasi mereka dan memperkuat rasa pengecualian, tetapi

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    11/72

    menghubungkan status ekonomi mereka dengan sikap miskin akan menyesatkan.Terjadinya

    penurunan ekonomi akan meningkatkan pengangguran dan berkurangnya pendapatan daerah dan

    wilayah.

    De-industrialisasi di banyak negara berpenghasilan menengah dan maju telah mengikis

    prospek untuk kurang menegdepankan pekerja manual laki-laki. Sementara kalangan praktisi yang

    berkualitas, pekerja seperti manajerial dan teknis telah menikmati keuntungan dan pendapatan

    yang besar. (OECD, 2008). Kepadatan penduduk dan migrasi juga telah memperbesar pasokan

    tenaga kerja di beberapa tempat, hal ini dapat merugikan prospek pekerjaan bagi penduduk

    setempat.

    Sehingga seharusnya analisis kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan harus

    spesifik mengenai konteks serta adanya pengaruh dari kekuatan yang berbeda, seperti individu

    dan struktural, budaya dan ekonomi.

    Respon Tradisional: Perlindungan Sosial

    Pemerintah biasanya menanggapi kemiskinan dengan memperluas perlindungan sosial.

    Program yang didanai dari pajak umum dalam mendistribusikan sumber daya adalah melalui

    tunjangan kesejahteraan (transfer tunai) atau dalam bentuk pelayanan kesejahteraan. Kas yang

    dibayarkan kepada orang-orang yang tidak dapat mendukung diri mereka sendiri karena

    pengangguran, berpenyakitan, usia tua atau yang memiliki tanggungan. Hibah tunjangan untuk

    anak, tunjangan untuk orang cacat dan pensiunan pokok cenderung universal dan diberikan tanpa

    menguji pendapatan individu terlebih dahulu. Manfaat lain adalah diuji dengan cara menargetkankaum miskin dan membatasi biaya untuk negara, meskipun hal ini dapat menstigmatisasi penerima

    dan mengurangi pengambilan biaya. Bantuan itu termasuk subsidi terhadap biaya makanan,

    pakaian, perumahan, utilitas atau angkutan umum. Beberapa tunjangan untuk pengangguran dan

    pensiunan lebih murah, maka ketentuan Negara adalah penerima tunjangan bisa memberikan

    kontribusi finansial saat mereka bekerja.

    Manfaat dari membayar uang ke tangan rakyat dan karena itu adalah cara yang paling

    langsung untuk meringankan beban pendapatan kemiskinan. Memiliki kontrol atas sumber daya,

    orang dapat memenuhi kebutuhan khusus dan preferensi mereka tanpa pengaruh luar.

    Meningkatkan keuntungan bisa menjadi cara yang baik untuk memajukan daya beli ke dalam

    perekonomian selama resesi karena kemiskinan cenderung menghabiskan pendapatan mereka

    lebih banyak atas barang dan jasa dari orang kaya, dan menghabiskannya paling cepat karena

    mereka paling membutuhkannya (Elmendorf dan Furman, 2008).

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    12/72

    Kekurangan dari penerima kesejahteraan adalah mereka cenderung kurang melihat suatu

    manfaat dari suatu pekerjaan, durasi dan tingkat upah yang berlaku. Pengujian berarti dapat

    memperburuk efek disinsentif karena tarif pajak marjinal yang tinggi yang dihadapi saat pindah

    pekerjaan. Target keuntungan karena dapat membuat perangkap kemiskinan dan memperkuat

    eksklusi, bukan batu loncatan menuju inklusi dan kemandirian. Lebih dari satu juta orang di Inggris

    dialihkan ke Ketidakmampuan memberi Manfaat selama tahun 1980 dan 1990-an sebagai respons

    terhadap meningkatnya pengangguran (Brown et al., 2008). Mereka dihapuskan atas dasar bahwa

    usia mereka, keterampilan manual dan lokasi memberikan mereka sedikit kesempatan untuk

    mendapatkan pekerjaan kembali. Tanpa dukungan, semangat dan keterampilan yang memburuk,

    kesehatan fisik dan mental yang diderita, dan berbagai masalah sosial yang lebih luas mendarah

    daging. Kondisi ini terbukti sulit untuk pulih ketika pasar tenaga kerja yang kembali dan seluruh

    masyarakat yang terluka oleh pengalaman (Audit Commission, 2008).

    Tanggapan kemiskinan dari pemerintah yang kekurangan uang di dunia Selatan telah

    membatasi pembayaran kesejahteraan untuk tingkat subsisten dan membatasi tanggungan mereka

    seperti anak-anak dan pensiunan. Dalam prakteknya, pendapatan masih dapat digunakan di

    seluruh keluarga, sehingga menipiskan manfaat bagi kelompok sasaran. Membatasi hibah sosial

    untuk anak-anak juga dapat mendorong perempuan miskin untuk memiliki anak lagi, sehingga

    memperumit kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi mandiri. Beberapa

    negara menambahkan kondisi untuk penerimaan, harus bermanfaat dalam mengatasi dampak

    kesehatan dan pendidikan, serta kemiskinan. Di beberapa negara Amerika Selatan tua hanyamenerima hibah untuk anak-anak mereka jika mereka bersekolah dan mendapatkan pemeriksaan

    kesehatan secara teratur.

    Hal ini dimulai untuk mengatasi kekhawatiran bahwa hibah mengabaikan akar penyebab

    kemiskinan dan karena itu tidak memberikan solusi yang tahan lama. Mereka meringankan kondisi

    tersebut, namun tidak mengangkat orang keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan dengan

    meningkatkan kerja atau keterampilan kewirausahaan, misalnya. Mereka juga tidak mencegah

    orang jatuh ke dalam kemiskinan di masa depan dengan menangkal pemicu, seperti kegagalan

    pendidikan atau kehilangan pekerjaan. Ini bukan untuk meremehkan pentingnya sebuah jaring

    pengaman pendapatan bagi orang-orang yang miskin karena manfaat yang jelas untuk kesehatan

    dan kesejahteraan. Negara-negara Skandinavia telah membahas ketegangan kemiskinan antara

    keluar dari kerja dan ketergantungan kesejahteraan dengan menciptakan manfaat dari sistem

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    13/72

    dermawan dengan waktu yang terbatas, dengan syarat bahwa penerima aktif mencari pekerjaan

    dan negara bertindak sebagai majikan sebagai pilihan terakhir.

    Tipe utama lainnya dari respon pemerintah terhadap kemiskinan - layanan kesejahteraan -

    memiliki kaitan yang lebih langsung terhadap faktor penyebab. Kualitas ketentuan dalamkesehatan, pendidikan dan perawatan anak keduanya bisa mengobati beberapa efek kemiskinan

    dan meningkatkan kemampuan individu. Hal ini dapat menguntungkan masyarakat sebagai Seluruh

    warga negara lebih berpendidikan dan lebih sehat. Misalnya, perumahan sosial dapat memberikan

    orang stabilitas dan keamanan, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada peningkatan aspek

    lain dari kehidupan mereka, termasuk mata pencaharian bangunan. Sistem pendidikan yang

    komprehensif dapat mengimbangi kesenjangan dalam kesempatan hidup antara orang-orang dari

    latar belakang sosial yang berbeda dengan membantu untuk tingkat lapangan bermain. Mungkin

    ada tingkat paternalisme yang terlibat dalam negara dengan asumsi ia tahu apa bentukpengeluaran yang terbaik untuk anak-anak dan keluarga, daripada memberi hibah. Serta mengubah

    angka kematian bayi dan harapan hidup, mereka bisa mencegah penyebaran penyakit dan

    meningkatkan keterampilan dan ketahanan.

    Pada tahun 2009 dunia pembangunan memberikan formulasi baru yaitu menganjurkan

    pendekatan namun pertumbuhan inklusif yang ditempatkan universal dasar layanan tengah

    panggung (dunia Bank 2009). Salah satu tujuan penting dari kebijakan nasional netral adalah untuk

    menyatukan masing-masing negara dengan meningkatkan kondisi kehidupan dan mengurangi

    perselisihan teritorial. Pelayanan sosial lebih responsif di daerah pedesaan dapat membekali orang

    dengan kompetensi untuk mengakses pekerjaan di perkotaan, sementara mencegah yang lain dari

    yang didorong ke bermigrasi untuk alasan yang salah, yaitu lokal fasilitas lokal miskin. Sejalan

    dengan geografi ekonomi baru, asumsi adalah bahwa pertumbuhan akan muncul secara alami

    melalui konsentrasi hambatan populasi dan perdagangan antara tempat, bahkan jika hal ini

    membutuhkan generasi.

    Kesejahteraan untuk bekerja

    Sebuah pendekatan alternatif untuk pertumbuhan yang inklusif telah muncul di beberapa

    negara, sebagian dalam pengakuan bahwa program kesejahteraan tidak dapat memberikan dasar

    yang cukup untuk meningkatkan standar hidup, terutama jika orang yang terjebak dalam keadaan

    yang tidak menguntungkan tanpa peluang untuk meningkatkan posisi mereka. Sistem paternalistik

    juga dapat mengakibatkan beberapa kebiasaan penerima kesejahteraan hidup berkembang dan

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    14/72

    harapan yang tidak dapat ditampung tanpa batas. Pemerintah perlu ide-ide praktis dan tangan-

    pada keterlibatan masyarakat lokal untuk mengembangkan proyek yang relevan dan program yang

    dapat membangun keterampilan dan kompetensi, meningkatkan mata pencaharian, memberikan

    pengalaman kerja dan mengatasi hambatan lain bagi kemajuan ekonomi dan sosial.

    Sebuah motivasi yang lebih luas adalah pemisahan tradisional kebijakan sosial dari

    pertimbangan ekonomi yaitu pemindahan ke status yang lebih rendah dan membuatnya sulit untuk

    mengembangkan pendekatan terpadu. Program sosial dapat dipandang sebagai perbaikan,

    diperkenalkan setelah kejadian untuk mengkompensasi orang dan tempat yang ditinggalkan oleh

    perubahan ekonomi atau meringankan gejala kemiskinan di sekitar lembaga-lembaga publik yang

    berbeda tanpa mendapatkan ke pokok permasalahan. Mereka mungkin diperlakukan sebagai biaya

    murni atau pengurangan dari sumber daya yang dihasilkan oleh ekonomi produktif, bukan sebagai

    investasi yang dapat mencegah terjadinya kemiskinan atau berkontribusi terhadap kinerja ekonomijangka panjang, misalnya, memastikan produksi dan pemeliharaan kesehatan, tenaga kerja terdidik

    dan termotivasi.

    Kesejahteraan untuk bekerja dimaksudkan untuk memberikan prioritas yang lebih besar

    terhadap lapangan kerja dalam menanggulangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Hal ini konsisten

    dengan bagian besar penelitian yang menunjukkan bahwa pengangguran sukarela adalah penentu

    utama dari pengucilan sosial di negara maju, di mana pekerjaan yang dibayar adalah sumber utama

    pendapatan, rutinitas sehari-hari, status sosial, identitas pribadi dan interaksi sosial di luar

    keluarga (Gordon dan Turok, 2005). Akibatnya, kerja menawarkan rute terbaik kemiskinan karena

    memberikan penghidupan yang aman, artinya, martabat, dan struktur bagi kehidupan masyarakat.

    Pekerjaan memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka, baik untuk kesehatan dan

    kesejahteraan, dan tempat di mana mereka bertemu sebagian besar teman-teman dan mitra

    mereka. Lebih banyak orang mencari pekerjaan juga menguntungkan perekonomian melalui

    peningkatan pasokan tenaga kerja. Beberapa pemerintah menganggap kesejahteraan-untuk-

    bekerja sebagai cara yang lebih dapat diterima secara politis mendistribusikan sumber daya dari

    hibah tanpa syarat, karena peserta akan memberikan kontribusi kepada masyarakat.

    Salah satu unsur kesejahteraan-pekerjaan-merupakan rezim manfaat yang aktif,

    membutuhkan penerima untuk mengambil langkah-langkah yang disengaja untuk meningkatkan

    kemampuan kerja mereka (melalui partisipasi dalam pengalaman kerja, pelatihan kejuruan, atau

    skema rehabilitasi narkoba) dan secara aktif mencari pekerjaan. Upaya untuk menggeser penuntut

    manfaat dari penerima pasif untuk pencari kerja aktif bisa bersikap keras dan hukuman

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    15/72

    (kesejahteraan kerja). Di tempat lain, etos yang lebih mendukung, dengan penekanan pada

    dorongan positif untuk bekerja sama daripada sanksi negatif karena kurangnya kepatuhan. Bagian

    kedua dari paket tersebut membuat 'pembayaran kerja' dan memastikan bahwa rumah tangga

    berpenghasilan rendah memiliki insentif nyata untuk memilih pekerjaan yang dibayar, dengan

    menggunakan upah minimum dan kredit pajak. Komponen ketiga adalah untuk menyelaraskan

    organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan manfaat kesejahteraan dengan layanan

    tersebut ketenagakerjaan dan pelatihan memberikan untuk memastikan pendekatan terpadu,

    mungkin dengan fokus pada mendukung kelompok sasaran tertentu, seperti orang tua tunggal atau

    orang-orang cacat.

    Sebuah elemen tambahan di beberapa negara adalah untuk mendesentralisasikan program

    ke tingkat lokal untuk memungkinkan untuk menyambungkan lebih fleksibel untuk lokal kondisi

    pasar tenaga kerja dan kebutuhan individu. Area-inisiatif berbasis juga dapat mengaktifkanpenjangkauan lebih efektif dalam masyarakat yang kurang beruntung dan keterlibatan kuat dengan

    majikan untuk membujuk mereka untuk membuat lowongan tersedia untuk kelompok sasaran dan

    membantu dengan retensi pekerjaan berikutnya dan kemajuan. Desentralisasi juga menawarkan

    potensi untuk menghubungkan kesehatan masyarakat, kepedulian sosial, pelatihan dan program

    anti kemiskinan karena kepentingan bersama mereka adalah dalam mendapatkan lebih banyak

    orang terlibat dalam kegiatan yang bermakna yang membangun rasa percaya diri, harga diri dan

    kesejahteraan.

    Sebuah batasan penting dari kesejahteraan-pekerjaan-adalah asumsi bahwa pekerjaan yang

    ada cukup untuk menyerap orang datang dari kesejahteraan. Ini adalah bagian parsial dalam

    menekankan sisi penawaran dari pasar tenaga kerja dan mengabaikan tingkat dan komposisi

    permintaan tenaga kerja. Pada bagian terburuk tersebut menggeser tanggung jawab untuk

    pengangguran pada individu dengan menyiratkan bahwa jika mereka terlihat lebih keras dan

    moderat, harapan mereka tentang upah, mereka dapat menemukan pekerjaan. Bukti menunjukkan

    bahwa kebijakan tersebut telah setidaknya efektif dalam menekan pasar tenaga kerja lokal, di mana

    kebutuhan merupakan hal terbesar. Ia diperkenalkan sebagai program standar nasional di Inggris,

    dalam memotong skala dan konsistensi, tapi ini telah mencegah adaptasi sesuai dengan kondisi

    lokal yang berbeda.

    Kelemahan kedua adalah risiko menciptakan sebuah kelompok kerja yang buruk. Hal ini

    tampaknya telah menjadi suatu hasil di Amerika Serikat selama tahun 1990-an ketika orang-orang

    dalam desil terendah dari distribusi memperlihatkan stagnasi pendapatan mereka atau jatuh,

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    16/72

    meskipun pertumbuhan lapangan kerja yang cukup besar (Convery, 2009). Keprihatinan serupa

    telah muncul di Inggris selama dekade terakhir, di mana setengah dari semua anak-anak miskin

    kini tinggal di rumah tangga dengan seseorang yang sedang bekerja (Lawton, 2009; Tripney).

    Penemuan lain di Inggris yang mencolok adalah bahwa sekitar 70 persen dari orang-orang yang

    mendapatkan pekerjaan selanjutnya kembali memanfaatkan pekerjaan tersebut dalam satu tahun.

    Program Kesejahteraan-untuk-bekerja cukup untuk memastikan bahwa pekerjaan adalah jalur asli

    dari kemiskinan dengan meningkatkan kemajuan pekerjaan untuk lebih menguntungkan posisi,

    dan membebaskan entry-level pekerjaan untuk kelompok berikutnya pencari kerja dan lulusan

    sekolah. Langkah-langkah tambahan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan, termasuk

    regulasi kerja kuat dan upah minimum yang lebih tinggi untuk melindungi pekerja di bagian atas

    pasar tenaga kerja. Tindakan tersebut cenderung lebih berhasil jika terintegrasi dengan kebijakan

    yang lebih luas yang digariskan dalam kesimpulan tersebut.

    Kesimpulan : Menuju Pendekatan yang lebih luas

    Mengejar pertumbuhan ekonomi melalui mekanisme pasar dapat bertentangan dengan tujuan-

    tujuan keadilan sosial. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial

    memerlukan pendekatan yang lebih luas dan lebih berani. Hal ini terlihat pada kondisi saat ini

    dimana masalah kesulitan ekonomi yang dibarengi dengan masalah sosial, lebih kompleks

    penyelesaiannya. Ada perbedaan penting antara mengurangi kemiskinan relatif dan absolut, dan

    antara persamaan kesempatan dan hasil. Definisi yang berbeda dari masalah menyiratkan berbagai

    jenis strategi pemberantasan kemiskinan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat juga bervariasi di

    berbagai tempat, tergantung pada kondisi ekonomi dan demografi, struktur industri dan pekerjaan,

    serta tingkat pendidikan dan keterampilan.

    Menempatkan pekerjaan yang bermanfaat di jantung strategi pertumbuhan, berdampak luas bagi

    masyarakat serta perekonomian. Fokus pekerjaan di suatu tempat dapat menarik minat dalam

    acara agenda bersama, termasuk sektor bisnis, serikat pekerja, kelompok masyarakat, kalangan

    praktisi kesehatan, pelayanan sosial, serta organisasi yandi bidang pendidikan, pelatihan, dan

    pengembangan ekonomi. Sebuah pendekatan yang lebih bulat terkait dengan kebijakan harus

    dilakukan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan serta upah yang pantas terhadap

    pekerja guna menghidupi keluarga mereka . Pemerintah dapat mendorong bentuk padat karya dari

    pertumbuhan melalui program pekerjaan umum, subsidi penempatan kerja sementara untuk

    memberi orang pengalaman yang relevan sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    17/72

    peraturan nasional dari pasar tenaga kerja sangat penting guna melindungi pekerja yang rentan

    dari kondisi yang tidak aman.

    Negara seperti Inggris sangat sukses di pasar tenaga kerja dengan menjamin kesempatan kerja

    yang sama bagi orang-orang dari berbagai daerah dan latar belakang sosial. Pembangunan daerahdan regional dapat membantu mengatasi kelemahan dan mempromosikan kelebihan suatu daerah.

    Keputusan yang diambil secara lokal lebih dekat dengan realitas ekonomi di masyarakat dan lebih

    tepat sasaran peluang dalam pengembangan usaha, peningkatan keterampilan, perbaikan

    infrastruktur, dan kegiatan lain yang menambah nilai dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

    jangka panjang.

    3. Kiki

    KONSEP DAN TEORI PEMBANGUNAN LOKAL DAN REGIONAL

    Pengantar

    Meskipun semakin meningkatnya integrasi ekonomi lokal menjadi arus perdagangan global

    dan modal, ... diferensiasi ekonomi lokal tetap berdasar pada kapitalisme, dan bahkan mungkin

    akan semakin intensif ketika jatuhnya biaya transportasi dan komunikasi. Meskipun terdapat

    berbagai prediksi pada kematian jarak dan akhir dari geografi, perbedaan lokal dan wilayah dalam

    pertumbuhannya dapat mengintensifkan seluruh dunia industri ... pencarian tren yang simpel

    dalam kesenjangan perkotaan dan wilayah telah dikacaukan oleh kompleksitas baru dan

    ketidakpastian perubahan ekonomi lokal. Di negara berkembang juga, kesenjangan antara wilayah

    dan perkotaan telah mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan demikian,

    tampaknya lebih penting daripada sebelumnya untuk memahami proses yang menyebabkan

    pertumbuhan ekonomi lokal.

    (Sunley 2000:187)

    Dihubungkan dengan tumbuhnya kepentingan dan secara mendalam mengubah konteks dari

    pembangunan lokal dan regional diperkenalkan pada Bab 1, bab ini membahas tantangan bagi

    konsep dan teori: untuk menyediakan kerangka kerja untuk memahami pembangunan daerah dan

    regional. Konsep dan teori dikembangkan untuk membantu kita menafsirkan dan memahami

    bagaimana dan mengapa suatu bekerja dengan cara-cara yang mereka lakukan. Mereka harus

    menyediakan konsep dengan definisi yang dapat digunakan, sebuah pemahaman tentang agen

    kasual utama dan hubungan dan bagaimana dapat diartikulasikan dalam mekanisme dan proses.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    18/72

    Konsep dan teori yang dikembangkan untuk membantu kita memahami dan menjelaskan

    pembangunan daerah dan regional di seluruh ruang di setiap tempat dan dari waktu ke waktu.

    Jenis-jenis konsep dan teori yang bisa kita gunakan untuk interpretasi terkait erat dengan jawaban

    kami atas pertanyaan-pertanyaan seperti apa pembangunan lokal dan wilayah dan untuk siapa

    dibahas dalam Bab 2. Bab ini meninjau konsep yang paling penting dan berpengaruh dan teori dari

    pembangunan lokal dan wilayah. Ini memberikan sebuah diskusi yang dapat diakses dan kritis dari

    kerangka utama terhadap pemahaman dan penjelasan. Masing-masing pendekatan dikaji,

    keterbatasan dibahas dan koneksi dibuat untuk literatur substansial pada teori pembangunan lokal

    dan regional untuk pembacaan dan refleksi yang lebih jauh.

    Bab ini dibuat dari sekumpulan pemikiran dan jenis pendekatan yang berbeda untuk

    memahami dan menjelaskan pembangunan lokal dan regional. Tradisi teoritis yang berbeda

    mengambil poin awal yang berbeda dan membuat berbagai asumsi. Epistemologi mereka - teori

    metode atau dasar pengetahuan - dan ontologi - esensi hal-hal atau berada di abstrak - sering

    berbeda. Pendekatan baru dapat berkembang atas dasar kritik dan penolakan mengenai

    pemahaman dari kerangka kerja yang ada. Teori berkembang dari waktu ke waktu untuk

    menanggapi kritik dan konsep pengembangan mereka sendiri, seringkali dalam penelitian empiris

    yang sedang berlangsung dan keadaan politik yang berubah. Konsep dan teori-teori tidaklah diatur,

    mereka senantiasa berkembang secara paralel dengan cara mereka sendiri untuk berusaha

    memahami dan menjelaskan.

    Setiap bagian dalam bab ini meneliti bagaimana teori-teori tertentu menjawab pertanyaan

    yang umum. Ini terdiri dari, pertama, apa blok bangunan konseptual yang digunakan oleh teori dan

    bagaimana mereka didefinisikan? Bagaimana mereka membuat konsep daerah dan wilayah, dan

    "pembangunan" mereka? Kedua, apa yang menjadi tujuan dan fokus dari teori-teori yang ada? Apa

    yang mereka coba untuk pahami dan jelaskan? Bagi beberapa orang, ini mungkin termasuk

    pertanyaan mendasar dari pertumbuhan regional: mengapa beberapa daerah tumbuh lebih cepat

    daripada yang lain? Apa dinamika konvergensi dan divergensi regional? Mengapa kesenjangan

    lokal dan regional pada kesejahteraan sosial tetap terjadi dari waktu ke waktu? Ketiga, apa saja

    elemen konstituen - agen kausal, hubungan, mekanisme, dan proses dari sebuah teori? Keempat,

    apa jenis penjelasan yang teori berikan? Kelima, bagaimana konsep dan teori terkait dengan

    kebijakan pembangunan daerah dan regional? Terakhir, apa kritik dan keterbatasan mereka? Kita

    mulai review kita dengan berfokus pada salah satu yang paling awal dan paling berpengaruh;

    pendekatan neo-klasik untuk pembangunan daerah dan regional.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    19/72

    Teori pertumbuhan neo-klasik dari konvergensi lokal dan regional

    Dalam tradisi ekonomi klasik yaitu David Ricardo, John Stuart Mill dan Adam Smith, ekonomi

    neo-klasik ditandai dengan pengembangan teori mikroekonomi untuk memeriksa kestatisan

    daripada kesetimbangan dinamis dalam sistem ekonomi. Disparitas dalam pertumbuhan regional

    menjadi perhatian tradisional pendekatan neo-klasik pada pembangunan lokal dan regional (Borts

    dan Stein 1964; Williamson 1965). Dalam pendekatan ini, pertumbuhan regional menentukan

    pendapatan daerah dan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 'pembangunan' lokal dan regional

    dalam teori ini difokuskan pada pengurangan jangka panjang perbedaan geografis dalam

    pendapatan per kapita dan output. Mekanisme kasual dalam teori memprediksi bahwa kesenjangan

    spasial tersebut akan mengurangi dan bergerak menuju atau berkumpul pada keseimbangan

    optimal secara ekonomi dalam jangka panjang (Martin dan Sunley 1998). Teori yang ada berusah

    menjelaskan di mana dan mengapa konvergensi tersebut tidak terjadi dan mengapa disparitas

    terus tumbuh atau menyimpang antar daerah. 'Daerah' dipahami sebagai unit wilayah subnasional

    dan telah menjadi fokus geografis utama dari teori.

    Secara konseptual, terdapat beberapa ukuran pertumbuhan regional dalam teori neo-klasik

    (Armstrong dan Taylor 2000). Pertumbuhan output mengacu pada perluasan kapasitas produksi di

    suatu daerah dan menggambarkan sejauh mana wilayah ini menarik faktor kunci produksi modal

    dan tenaga kerja. Pertumbuhan output per pekerja adalah ukuran produktivitas dan

    mengungkapkan seberapa efisien sumber daya yang digunakan dalam perekonomian daerah.

    Ukuran ini berhubungan langsung dengan daya saing relatif dari daerah tertentu dibandingkan

    dengan daerah lain. Pertumbuhan output per kapita berhubungan dengan pertumbuhan penduduk

    suatu daerah dan menggambarkan tingkat kerelatifan kesejahteraan ekonomi dan sosial di wilayah

    tersebut.

    Dalam model neoklasik, pertumbuhan output wilayah tergantung pada tiga faktor produksi

    pertumbuhan: tenaga modal, tenaga kerja dan teknologi. Progres teknologi dipandang sebagai

    kontributor kunci untuk pertumbuhan karena pengaruhnya terhadap tingkat pertumbuhan

    produktivitas dalam jangka panjang (Amstrong dan Tayior, 2000). Inovasi dan teknologi memiliki

    potensi untuk meningkatkan pertumbuhan output tiap pekerja. Dalam versi teori neoklasik dasar,

    perubahan tehnologi serta penentu penting lainnya seperti sumber daya manusia, tabungan dan

    tingkat pertumbuhan penduduk yang "membunuh" atau diperlakukan secara independen dari

    input modal dan tenaga kerja. Maka, teori ini sering disebut sebagai teori pertumbuhan eksogen.

    Perbedaan pertumbuhan wilayah dijelaskan dalam pendekatan neoklasik dalam pertumbuhan

    faktor utama produksi: tingkat kemajuan teknologi dan hubungan antara modal dan tenaga kerja

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    20/72

    dan rasio tenaga kerja/rasio modal. Produktivitas, output per pekerja, akan meningkatkan jika

    modal per pekerja meningkat. Ini adalah hubungan yang positif, sering disebut sebagai

    'pendalaman modal' (Clark et al, 1986). Namun, produktivitas yang terjadi yaitu pada tingkat

    menurun karena semakin berkurang marjinalnya. Ini adalah konsep sentral dalam ekonomi

    neoklasik: pada tingkat tertentu, masukan lebih mengalami penurunan output marjinal tambahan

    produk per satuan masukan. Ketika sebuah produk tambahan atau marjinal tenaga kerja mencapai

    nol, maka posisi kesetimbangan tercapai. Pada titik ini, tidak ada insentif untuk meningkatkan rasio

    modal / tenaga kerja.

    Teori pertumbuhan neoklasik telah berkembang untuk memahami perubahan dari waktu ke

    waktu. Berfokus pada penyediaan faktor-faktor produksi dan mengasumsikan mobilitas yang

    sempurna dan berbasis wilayah (Barro dan Sala-i-Martin, 1995). Teori mengasumsikan

    pengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga faktor dan pilihan ekonomi rasional dan efisien

    pembeli dan pemasok dalam menanggapi sinyal-sinyal pasar. Kembalinya ekonomi dengan skala

    peningkatan atau kegiatan ekonomi yang diasumsikan konstan. Pasar sempurna berfungsi mampu

    memperbaiki mengurangi daripada memperburuk atau meningkatkan perbedaan geografis dalam

    kondisi ekonomi dan sosial. Berdasarkan konseptualisasi berbasis ekonomi rasional sempurna dan

    pasar dari model neoklasik, mobilitas sempurna dari faktor produksi modal dan tenaga kerja

    bergerak ke wilayah-wilayah dengan penawaran tinggi untuk kembali. Mekanisme penyesuaian

    kerja karena wilayah dengan modal tinggi / rasio buruh memiliki upah tinggi dan pengembalian

    rendah atau imbal hasil atas investasi. Karena itu modal dan tenaga kerja bergerak ke arah yang

    berlawanan. Wilayah dengan upah tinggi akan kehilangan modal dan menarik tenaga kerja.

    Sebaliknya, wilayah dengan modal / buruh rendah memiliki rasio upah rendah dan investasi yang

    tinggi. Mekanisme penyesuaian pasar bekerja dalam jangka panjang untuk mengurangi

    kesenjangan antar wilayah dalam rasio modal / tenaga kerja dan pertumbuhan wilayah. Wilayah

    dengan modal kurang per unit tenaga kerja cenderung memiliki tingkat pengembalian yang relatif

    lebih tinggi dan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah awal dengan tingkat

    yang lebih tinggi dari modal per pekerja (Barro Dan Sala-i-Martin, 1995).

    Dalam teori neoklasik, kesenjangan antar wilayah hanya lebih bersifat sementara karena

    kesenjangan spasial diatur dalam gerakan diri - mengoreksi harga, upah, modal dan tenaga kerja

    untuk mendukung konvergensi kondisi akhir ekonomi dan sosial antara wilayah (Martin dan

    Sunley, 1998). Dalam konsep, difusi teknologi di seluruh wilayah untuk memungkinkan "mengejar"

    dan pemerataan geografis dalam tingkat kemajuan teknologi (Maleeki, 1997). Secara teori,

    pemusatan dalam pertumbuhan output antar wilayah terjadi dan posisi kesetimbangan tercapai.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    21/72

    Pendekatan neoklasik menggambarkan berbagai jenis pemusatan wilayah. Syarat pemusatan

    mengacu pada gerakan menuju tingkat pertumbuhan negara yang mengakibatkan pendapatan per

    kapita konstan, tingkat konsumsi dan modal / rasio tenaga kerja antara wilayah. Kondisi itu terjadi

    karena tingkat tabungan, tarif penyusutan dan tingkat pertumbuhan penduduk dari pengaruh

    pertumbuhan wilayah tetapi diperlakukan sebagai eksternal untuk model pertumbuhan neoklasik

    di seluruh negara. Syarat pemusatan tidak selalu menghasilkan tingkat pendapatan per kapita yang

    sama di seluruh negeri. Pemusatan mutlak terjadi ketika model parameter pertumbuhan sama.

    Negara-negara kaya akan cenderung tumbuh lebih lambat dari negara-negara miskin yang mulai

    dari tingkat yang lebih rendah pembangunannya. Untuk pemusatan absolut, model neoklasik

    menunjukkan bahwa pendapatan per kapita akan menjadi sama kedudukannya di seluruh negara

    dari waktu ke waktu. Model ini memiliki langkah-langkah yang berbeda dari pemusatan spasial

    antar wilayah. Beta (-pemusatan) mengukur kecepatan pemusatan. Hal ini terjadi ketika wilayah

    miskin tumbuh lebih cepat daripada wilayah kaya. Dalam jangka panjang, pendapatan per kapita

    akan sama di seluruh ekonomi. Dalam mengukur ada hubungan negatif antara pertumbuhan

    pendapatan per kapita dan tingkat pendapatan per kapita awal periode. Sigma (-pemusatan)

    adalah ukuran ketimpangan pendapatan dan merupakan dispersi atau kecepatan pendapatan per

    kapita antar wilayah pada suatu titik waktu tertentu. Pemusatan terjadi ketika penyebaran dari

    pendapatan per kapita antar wilayah, meskipun tidak selalu antara orang-orang di dalam wilayah,

    menurun dari waktu ke waktu, pemusatan-Beta dapat terjadi tanpa pemusatan-sigma

    Pendekatan neoklasik lain bahwa pemusatan antar wilayah adalah teori keunggulan

    komparatif (Amstrong dan Taylor, 2000). Dalam pendekatan ini, negara-negara dan wilayah

    mengkhususkan diri dalam kegiatan ekonomi di mana mereka memegang keunggulan komparatif,

    terutama di industri yang memanfaatkan faktor berlimpah produksi mereka. Hal ini dapat

    mencakup tenaga kerja, tanah, modal dan sumber daya alam. Perdagangan antara negara-negara

    dan wilayah didasarkan pada perbedaan dalam faktor pendukung tersebut. Perdagangan adalah

    permainan hitung yang positif di mana pedagang mendapatkan keuntungkan. Dalam statis

    ketimbang dinamis, spesialisasi dan kerangka perdagangan meningkatkan alokasi sumber daya

    yang efisien dan pemusatan antar wilayah.

    4. Prita

    Bukti

    Suatu bukti empiris dari teori pertumbuhan neo-klasik, menunjukkan bahwa konvergensi daerah

    sering berjalan lambat dan terputus-putus. Adanya perbedaan variasi dalam tingkat kecepatan dan

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    22/72

    konvergensi selama periode waktu yang berbeda antara suatu tempat dengan tempat lain.

    Konvergensi sering mengalami kenaikan dan penurunan terhadap siklus ekonomi, meningkatkan

    kemajuan lebih cepat selama periode pertumbuhan dibandingkan dengan periode pada saat

    mengalami penurunan/ pemunduran, meskipun konvergensi secara umum telah diperlambat sejak

    tahun 1980. Kelompok Konvergensi sering terlihat dalam kinerja pertumbuhan negara-negara

    dengan karakteristik struktural yang sama. Pada tingkat daerah didasarkan pada pengelompokan

    geografis dan tingkat pertumbuhan, terbukti di Amerika Serikat dan Eropa dengan adanya

    pengelompokan spasial mendukung terjadi pertumbuhan daerah secara cepat dan lambat.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    23/72

    Contoh 3.1 Daerah konvergensi dan divergensi dalam serikat eropa

    Menggunakan teori umum neo-klasik untuk pendekatan pertumbuhan daerah, seringkali

    menemukan interpretasi yang berbeda dalam kesenjangan antar daerah dalam serikat eropa.

    Seringkali analisis ini berbeda karena penggunaan teknik particural, serta penggunaan data pada

    periode analisis yang digunakan. Yang lainnya menunjukkan bahwa, meskipun terjadi peningkatan

    pengeluaran kebijakan daerah, kesenjangan antar daerah di eropa belum teratasi sepenuhnya. Di

    tingkat nasional, terjadi kesenjangan pendapatan. Namun, pendapatan dan pengangguran telah

    meningkat mengakibatkan terjadinya kesenjangan antar daerah dalam suatu negara. Sehingga,

    Konvergensi internasional telah disertai dengan perbedaan pada tiap daerah.

    Pendekatan neo-klasik terhadap kebijakan daerah

    Teori Neo-klasik dan kesenjangan pertumbuhan pada tiap daerah sangat berpengaruh terhadap

    kebijakan daerah. Kebijakan daerah didukung oleh teori pertumbuhan neoklasik yang telah

    digambarkan sebagai pendekatan "pasar bebas". Pandangan ini mengaku bahwa konvergensi yang

    akan terjadi terlepas dari intervensi, karena mekanisme kausal dari model pertumbuhan yang

    bergerak menuju daerah equlibrium atau intervensi yang baik akan menghalangi atau

    meningkatkan kecepatan konvergensi. Fokusnya adalah menjadi penentu dalam pendapatan

    perkapital daerah dan juga bagaimana daerah berpenghasilan rendah dapat terkonvergensi atau

    bangkit dengan meningkatkan penghasilan daerah menjadi relatif lebih tinggi. Melakukan

    identifikasi intervensi untuk memperbaiki kegagalan pasar dan meningkatkan kecepatan

    konvergensi pada tiap daerah, menjadi kebijakan daerah pusat.

    Kritik terhadap Pendekatan NeoKlasik

    Kritik dari teori model pertumbuhan neoklasik terdapat pada beberapa masalah. Pertama,

    asumsi pertama dianggap tidak realistis. Faktor mobilitas yang kurang sempurna. Akses pada

    modal dan ketersediaan modal tidak merata secara geografis. Sementara modal relatif terus

    bergerak, posisi ekonomi tenaga kerja misalnya pasar perumahan, dan keterikatan sosial antar

    keluarga misalnya melalui keluarga dan pendidikan anak-anak, bentuk keterikatan dengan tempat

    dianggap lebih dapat bertentangan dengan pergerakan geografis.Pendekatan neoklasik memang

    telah terfokus pada isu-isu tersebut untuk menjelaskan kesenjangan pengangguran di daerah.

    Informasi yang utuh adalah yang dapat dipertanyakan. Investor dan pekerja diinformasikan dengan

    tidak utuh dan mampu merespon sinyal harga secara rasional. Kompetisi juga banyak yang tidak

    utuh dengan banyak pasar barang dan jasa tidak mencerminkan gambaran ideal masing-masing

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    24/72

    pembeli dan penjual tanpa kekuatan pasar yang signifikan. Keterbatasan teori keunggulan

    komparatif terdiri dari kerangka statis yang didasarkan pada faktor pendukung yang diwariskan

    dan asumsi keuntungan yang semakin menurun dan kesetaraan teknologi antar daerah dan negara.

    Howes dan Markusen (1995: 35, dikutip Martin dan Sunley 1996: 274) melangkah lebih jauh dalam

    menentang model Ricardian untuk keunggulan komparatif dan implikasi kesejahteraan sosial dari

    model perdagangan bebas, terdapat beberapa resiko dalam pencapaian perdagangan bebas justru

    akan menekan upah dan lapangan kerja dan standar hidup yang lebih rendah.

    Kedua, perlakuan teknologi dari faktor eksogen melemahkan model tersebut. Kemajuan

    teknologi sangat tidak merata secara geografis dan penyebaran teknologi memperlihatkan efek

    hilangnya jarak yang kuat. Pergeseran perbatasan teknologi telah mempertanyakan asumsi skala

    hasi keuntungan dan hubungan produktivitas yang dijelaskan oleh perbandingan tenaga kerja

    modal. Isu-isu tersebut mendorong pengembangan teori pertumbuhan endogen - dibahas di bawah

    - yang berusaha mewujudkan atau menginternalisasikan teknologi dan modal manusia. Memang,

    Armstrong dan Taylor menunjukkan ketahanan jangka panjang dari perbedaan dalam tingkat

    pertumbuhan daerah dikarenakan perbedaan kemampuan daerah untuk menghasilkan teknologi

    mereka sendirii dan mengadaptasi teknologi dari daerah lain. Menghubungkan ke konsep tahap

    pembangunan berlangsung dari wawktu ke waktu, kemungkinan konvergensi antar daerah yang

    dikaitkan dengan tahap akhir dari pembangunan nasional. Konvergensi ini dijelaskan oleh

    pemerataan akhir tingkat migrasi tenaga kerja, pengembangan pasar mofal, bias pengurangan

    kebijakan publik terhadap wilayah pusat dan pertumbuhan keterkaitan antarwilayah.

    Ketiga, bukti menunjukkan mekanisme penyesuaian neoklasik biasanya gagal atau hanya

    dapat bekerja dalam jangka yang sangat panjang dan/atau dalam jangka waktu tertentu. Fingletor

    dan McCombie bahkan menunjukkan bahwa konvergensi diamati dengan konsisten dengan

    penjelasan lain selain yang terdapat dalam teori pertumbuhan neoklasil, dalam difusi teknologi

    tertentu dan kebijakan daerah. Dalam menjelaskan dinamika kesenjangan antardaerah, Armstrong

    dan Taylor menunjukkan bahwa : "Mekanisme penyesuaian neoklasik mungkin memainkan peran

    yang relatif kecil.". Secara mendasar, faktor-faktor penentu teori pertumbuhan neoklasik - modal

    saham, tenaga kerja dan teknologi - pada dasarnya merupakan variabel geografis. Namun teori

    neoklasik masih memperkirakan konvergensi bersyarat bahkan keberagaman pada tenaga kerja

    dan modal di seluruh tempat. Meskipun terdapat banyak kritikan, pendekatan neoklasik masih

    sangat berpengaruh dalam pembangunan lokal dan regional seperti yang dieksplorasi di seluruh

    buku yang tersisa.

    Teori Keynesian pada divergensi lokal dan regional

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    25/72

    Teori Ekonomi Keynesian mengambil namanya dari ekonom terkemuka John Maynard

    Keynes yang khas pendekatannya berfokus pada kerja di bawah sumber daya, permintaan pada sisi

    ekonomi dan peran negara dalam mengelola permintaan agregat. Meskipun karyanya terfokus pada

    ekonomi nasional, ide-idenya telah diambil oleh ekonomi regional. Teori Keynesian fokus pada

    pengurangan kesenjangan pertumbuhan regional dalam pendekatan mereka untuk pembangunan

    daerah dan regional. Membangun di atas kritik pendekatan neo klasik, penekanannya adalah pada

    pemahaman dan menjelaskan divergensi daerah: alasan mengapa kesenjangan pertumbuhan

    daerah bertahan dan direproduksi dari waktu ke waktu. Serupa dengan pendekatan neo-klasik,

    'pembangunan' disamakan dengan pengurangan kesenjangan antar daerah dan 'daerah' adalah

    fokus geografis. Sebaliknya, teori penekanan media daripada jangka panjang. Mekanisme

    penyesuaian dalam model Keynesian berfokus pada peran baik permintaan maupun dari pasokan

    faktor. Pasar dipandang sebagai berpotensi meningkat ketimbang mengurangi kesenjangan dalam

    kondisi ekonomi dan sosial: karena kekuatan pasar, jika dibiarkan perangkat mereka sendiri,

    secara spasial mengalami ketidak seimbangan. Skala ekonomi dan aglomerasi memimpin dengan

    konsentrasi kumulatif modal, tenaga kerja, dan output di daerah tertentu dengan mengorbankan

    orang lain: pembangunan daerah tidak merata adalah menjual bukannya berfokus memperkuat

    diri. (Martin dan Sunley, 1998: 201)

    Berdasar pada ide-ide John Maynard Keynes (1936), teori Keynesian menggunakan

    pendekatan dan bahasa ekonomi neoklasik untuk mencapai kesimpulan yang bertentangan

    Teori Ekonomi Basis Ekspor

    Teori basis ekspor menggambarkan penekanan Keynesian atas permintaan. Perbedaan dalam

    pertumbuhan regional dijelaskan oleh perbedaan regional dalam pertumbuhan daerah-ekspor

    barang dan jasa yang dijual di luar daerah. Permintaan eksternal untuk output daerah menentukan

    tingkat pertumbuhan wilayah. Berbeda dengan pendekatan endogen dibahas di bawah, daerah

    terlihat berkembang dari 'tanpa' menjadi 'dalam' (Armstrong dan Taylor 2000). Awalnya

    difokuskan pada eksploitasi sumber daya alam dan integrasi berbasis sumber daya daerah dalam

    perdagangan internasional (Innis 1920; Northe 1955), pendekatan teori basis ekspor yang

    dikembangkan memiliki spesialisasi regional dan adapasi untuk pertumbuhan lanjutan serta

    penurunan. Spesialisasi Regional di komoditas ekspor tertentu dijelaskan dengan menggunakan

    teori neo-klasik keunggulan komparatif dibahas di atas. Daerah mengkhususkan diri dalam

    produksi dan ekspor komoditas yang menggunakan faktor-faktor yang relatif melimpah secara

    intensif - apakah mereka adalah bahan baku, tenaga kerja, modal, dan / atau teknologi (Armstrong

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    26/72

    dan Taylor 2000). Respon wilayah untuk permintaan eksternal merangsang pertumbuhan di sektor

    dasar atau ekspor dan 'yg berhubungan dgn tempat kediaman' yang tunduk atau sektor non-dasar.

    Multiplier effect yang dipicu sebagai pendapatan dan pengeluaran rantai dirangsang dalam

    perekonomian lokal dan regional. Pengganda dapat menjadi positif atau negatif.

    Sementara penyederhanaan dan sembelih oleh asumsi imobilitas relatif faktor produksi,

    teori basis ekspor didirikan akibat pentingnya spesialisasi dan dampak dari permintaan eksternal

    untuk produk daerah pada pertumbuhannya. Permintaan ditentukan oleh harga ekspor di kawasan

    ini, tingkat pendapatan dari daerah lain dan harga pengganti di pasar eksternal. Daya saing

    internasional relatif sektor kawasan ekspor dengan yang ada di daerah lain menentukan

    pertumbuhannya. Kualitas produk dan layanan purna jual mempengaruhi permintaan juga. Di sisi

    penawaran, faktor biaya produksi, termasuk upah, modal, bahan baku, input antara dan teknologi,

    mempengaruhi daya saing ekspor daerah.

    Sensitivitas atau elastisitas permintaan untuk kawasan tersebut terhadap perubahan harga

    dan pendapatan sangat penting. Masukan permintaan dari daerah lain juga penting. Dengan

    permintaan dan penawaran yang menguntungkan, sektor ekspor di wilayah ini tumbuh,

    permintaan untuk tawaran faktor input sampai harganya relatif terhadap daerah lain dan

    menginduksi arus masuk modal dan tenaga kerja. Hasil kesenjangan daerah. Lamanya setiap

    diferensial pertumbuhan tersebut tergantung pada faktor kekurangan, tekanan inflasi berikutnya

    dan persaingan dari pemasok alternatif di daerah lain. Adaptasi mungkin memerlukan

    ditingkatkannya daya saing melalui pengurangan biaya dan atau meningkatkan produktivitas dan

    pengembangan pasar ekspor baru, tergantung tingkat faktor mobilitas antar daerah. Proses

    pertumbuhan ekspor dapat menyebabkan kumulatif dengan efek multiplier positif terhadap

    pendapatan daerah, efek akselerator diinduksi pada investasi, arus masuk tenaga kerja meningkat

    dan permintaan untuk barang dan jasa lokal dan pertumbuhan industri turunan dan ekonomi

    eksternal (Armstrong dan Taylor 2000). Sebuah pembalikan proses kumulatif dan hubungan juga

    dapat ditetapkan,, namun, misalnya melalui pergeseran dalam permintaan ekspor, perubahan

    teknologi dan persaingan. Contoh 3.2 meneliti bagaimana pendekatan berbasis ekspor telah

    digunakan untuk menjelaskan perbedaan dijelaskan dalam pertumbuhan dan pendapatan di

    daerah Cina.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    27/72

    Contoh 3.2 Daerah Kesenjangan di China

    Pertumbuhan ekonomi yang dramatis dalam beberapa dekade terakhir di China telah

    disertai dengan kesenjangan antar daerah yang dijelaskan. Sebagai bagian dari reformasi ekonomi

    untuk membuka ekonomi perdagangan internasional, kebijakan pembangunan nasional China telah

    memprioritaskan investasi yang berorientasi kegiatan ekspor pengolahan untuk memanfaatkan

    keunggulan komparatifnya tenaga kerja yang melimpah dan relatif murah. Seperti Tabel 3.3

    menggambarkan, selama 1990-an, perbedaan ditandai dengan telah membukanya dalam

    pertumbuhan dan pendapatan antara daerah pesisir dan pedalaman. Perbandingan tingkat

    pertumbuhan antara daerah pesisir dan pedalaman yang serupa selama tahun 1980. Mendampingi

    disponsori pemerintah liberalisasi, selama 1990 PDB riil per kapita meningkat 95% di daerah

    pedalaman dan 144% di daerah pesisir. Daerah pesisir China yang menyusul dan bahkan melebihi

    negara Asia Tenggara lainnya dari Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Thailand. Mengambil

    pandangan Keynesian, penelitian terbaru telah menekankan peran ekspor dan investasi asing (FDI)

    dalam menjelaskan kesenjangan antar daerah. Fu (2004) berpendapat bahwa ekspor memberikan

    dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan di daerah-daerah pesisir. FDI yang

    mendasar dan padat karya, pengolahan-jenis ekspor telah mendorong pertumbuhan substansial di

    daerah pesisir, menarik perhatian sumber daya yang bergerak pada tenaga kerja dari daerah

    pedalaman. Sebaliknya, daerah pedalaman belum mendapatkan keuntungan dari setiap hubungan

    yang signifikan atau dampak situasi dari pertumbuhan, di daerah pesisir. Migrasi tenaga kerja dari

    daerah pedalaman telah meningkat ketidaksetaraan pendapatan daerah, meskipun urbanisasi

    tumbuh bagian dalam bertindak sebagai penyeimbang. Bagi pemerintah China, migrasi tenaga kerja

    lebih lanjut untuk modal kaya, daerah pesisir akan memperburuk kesenjangan regional. Kebijakan

    regional karena berfokus pada mendorongnya penyebaran modal dalam negeri dan milik luar

    negeri (asing) ke daerah surplus tenaga kerja pedalaman.

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    28/72

    Tabel 3.3 GDP, FDI dan Ekspor oleh Daerah Pesisir dan Pedalaman di China

    Daerah

    GDP Riil(PPC) (yuan

    at 1990constant

    prices)

    GDP %charge

    1978-1990

    GDP % ofnational

    total

    FDI % ofnational

    total

    Exports %of national

    total

    Pesisir

    Beijing 9,960 255 2.7 4.13 3.2

    Tianjin 8,017 218 1.8 3.94 3.3

    Shanghai 15,459 194 4.9 8.19 9.4

    Liaoning 5,062 242 5.1 4.16 4.2

    Hebel 3,479 339 5.6 1.99 1.4Jiangsu 5,352 472 9.4 12.13 9.5

    Zhejiang 6,041 739 6.5 3.11 7.0

    Fujian 5,418 812 4.3 9.78 5.4Shandong 4,353 533 9.4 5.9 6.3

    Guangdong 5,886 637 10.3 28.25 40.4

    Guangxi 2,082 325 2.4 2.09 0.6

    Average of sum 5,204 411 62.4 83.7 90.7Inland Shanxl 2,372 199 1.8 0.42 0.8

    Inner Mongolla 2,685 2889 1.5 0.17 0.4

    Jilin 3,182 284 2.0 0.84 0.6

    Heilongjang 3,844 213 3.5 1.09 0.8Anhui 2,362 345 3.6 0.88 0.8

    Jiangxi 2,339 289 2.4 0.81 0.5

    Henan 2,456 387 5.6 1.22 0.6Hubel 3,269 353 4.7 1.78 0.8

    Hunan 2,562 312 4.1 1.48 0.7

    Sichuan 2,234 306 4.5 1.54 0.6

    Guinzhou 2,058 226 1.1 0.13 0.2Yunnan 1,851 354 2.3 0.27 0.5Shaanxi 2,058 222 1.8 0.9 0.5

    Gansu 1,851 144 1.1 0.13 0.2

    Qinghai 2,340 151 0.3 0.01 0.1Ningxia 2,245 179 0.3 0.04 0.1

    Xinjia 3,247 377 1.4 0.11 0.5

    Average or sum 2,497 292 40.00 11.0 8.7Nationalaverage

    3,631 358

    Meningkatkan kembali dan sebab-akibat kumulatif

    Secara eksplisit menolak pendekatan neo klasik. Kaldor (1970, 1981) menjelaskan bahwa

    pertumbuhan perkapita suatu wilayah berasal dari kemampuan spesialisasi dan eksploitasi

    ekonomi di wilayah tersebut dan bagaimana peran struktur sektoral. Sebuah pabrik akan mampu

    membina dan memberikan inovasi sehingga menghasilkan produksi yang dapat memberikan

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    29/72

    keuntungan dan mempercepat pertumbuhan suatu wilayah di banding dengan hanya

    mengandalkan sektor sumber daya yang tersedia.

    Peningkatan pada input menghasilkan ketidakseimbangan lebih besar dari peningkatan

    dalam kuantitas output. Gannar Mydals menyatakan bahwa jalan untuk menuju proses

    pertumbuhan cendrung memakan lingkaran lingkungan sendiri sehingga menghasilkan

    ketidakseimbangan wilayah. Mengikuti pendekatan dari Kaldorian dan Keynesian, teori ini

    menekankan peningkatan keuntungan konstan atau penurunan skala keuntungan. Aglomerasi atau

    ekonomi eksternal dan implikasi pertumbuhan positif untul wilayah awal industry

    Faktor produksi lebih lanjut adalah yang mendorong keuntungan pertumbuhan dan

    perkembangan wilayah. Wilayah tertinggal akan membutuhkan biaya yang lebih besar dalam

    mengembangkan wilayahnya. Hirschman (1958) menyebutnya sebagai trickle down, termasuk

    difusi teknologi dan pasar ekspor bagi produk mereka. Meskipun pada wilayah peripheral

    perkembangannya masih di bawah yang menawarkan upah tenaga kerja yang lebih rendah. Hal ini

    mungkin menimbang kekuatan aglomerasi dan gaya sentripetal menarik faktor disparitas yang

    mendorong modal dan aliran tenaga kerja dari daerah tertinggal

    Perdagangan liberal mengintensifkan polarisasi perkembangan dianntara pusat dan

    wilayah peripheral dengan katalisasi pertumbuhan pad perkembangan wilayah yang menekankan

    pada wilayah tertinggal. Kaldor (1978) menekankan kolaborasi bagaimana meningkatkan kembali

    dan memberikan keunggulan daerah awal industrialisasi dalam perdagangan internasional.

    Penyebab kumulatif akanbekerja pada arah positif dan membuat lingkaran baik pada pertumbuhan

    dan perkembangan lokal dan regional.

    5. Slamet

    Efek Verdorn dan Teori Pusat Pertumbuhan

    Ketidakseimbangan pertumbuhan dan divergensi wilayah memusat ke teori Keynesian

    terhadap daerah pembangunan lokal dan wilayah seperti gambar 3.5, penjelasan Dixon dan

    Thirlwell (1975) menekankan bahwa efek arus balik dari pertumbuhan wilayah tersebut pada

    sektor yang mempunyai daya saing untuk diekspor, efeknya jatuh pada keluarannya, dan efek yang

    bermanfaat untuk sektor yang diekspor lebih produktif dan berdaya saing. Dixon dan Thirlwell

    (1975) menekankan pada operasi dari efek Verdorn terhadap produktivitas tenaga kerja sebagian

    bergantung pada keluaran dari sebuah pertumbuhan. Pertumbuhan yang positif dan kuat pada

    produktivitas tenaga kerja serta keluaran yang menjadikannya saling menguatkan. Teori pusat

    pertumbuhan mengacu pada penyebab kumulatif juga, khususnya potensi hubungan antara

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    30/72

    perusahaan mampu menjadi pendorong pertumbuhan industri antar industri kebelakang maupun

    ke depannya akan saling memberi ketersediaan secara berantai dan pertumbuhan industri

    setempat. Pusat pertumbuhan mungkin muncul, ditimbulkan oleh aglomerasi ekonomi, untuk

    mendorong pertumbuhan lokal dan wilayah serta pengembangan. Secara umum dengan teori basis

    ekspor, model pusat pinggiran dari Friedmann menekankan dorongan potensi eksternal yang kuat

    dari daerah inti dan peran politik dan kepemimpinan ekonomi serta kewirausahaan

    menerjemahkan permintaan ekspor pada pertumbuhan di sektor kependudukan yang non basis.

    Secara umum, daerah bukan inti ditentukan oleh inti dari hubungan mereka, tingkat ekonomi

    relatif mereka, misalnya sebagai daerah batasan sumber daya atau transisike bawah.

    Gambrar 3.5

    Pendekatan Teori Keynesian Terhadap Kebijakan Regional

    Sehubungan dengan teori neo-klasikal, teori Keynesian mempunyai pengaruh terhadap kebijakan

    regional. Potensi pasar untuk menekan daripada mengurangi disparitas regional di suatu tempat,

    khususnya pada kebijakan tingkat nasionaldan kebijakan intervensi umum (McCrone 1969; Kaldor

    1970). Berlawanan dengan teori neo-klasikal dan kebijakan regional tentang pasar bebas, sejarah

    panjang tentang kebijakan regional dalam intervensi teori Keynesian adalah .

    Modal relatif

    terhadap biaya

    tenaga kerja

    Rasio pertumbuhan

    tenaga kerja dan

    modal

    Daerah

    pertumbuhan

    keluaran

    Pertumbuhan produktivitas

    tenaga kerja

    Tingkat

    perubahanteknologi

    Pengeluaran

    R & D

    Perubahan

    baiaya upah

    Perubahan

    harga ekspor

    daerah

    Pertumbuhan

    ekpor daerah

    Pertumbuhan

    penduduk

    Perubahan harga

    barang pengganti

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    31/72

    Terinspirasi dari pendekatan teori Keynesian, di bawah pemerintahan Presiden Roosevelt pada

    tahun 1930an mengatur mengenai kebijakan regional tentang kantor-kantor dinas dan wilayah

    perindustrian di Amerika Serikat sebagai salah satu kebijakan yang berlaku.

    Kebijakan regional berdasarkan teori Keynesian:

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    32/72

    Tabel 3.2 Kebijakan Wilayah Neo-Klasik: Pendekatan Pasar Bebas

    Dimensi karakteristik

    Pendekatanteoritis

    1. Rekonstruksi teori keynesian2. Simulasi permintaan3. Jumlah permintaan industri dan jasa

    Penyebabdisparitasekonomi regional

    1. Liberalisasi pasar2. Struktur pasar yang lemah3. Lemahnya investasi4.

    Ideologi politik 1. Tempat investasi2. Demokrasi sosial3. Solidaritas nasional

    Kebijakan untukmengatasaikekuranganregional

    1. Kebijakan pro aktif pada tingkat lokal dan regional2. Investasi publik pada sitem jaringan infrastruktur

    Kebijakan

    regional

    1. Bantuan penuh untuk tingkat regional2. Desentralisasi pada kebijakan lokal dan regional.

    Kritik dari pendekatan Keynesian memuncak pada tahun 1980-an mendominasi pasar neo

    klasik dan pasar bebas karena hasil dari terapan teori tersebut dianggap tidak merata. Sehingga

    muncul beberapa kekhawatiran tentang bagaimana cara untuk mempertahankan pertumbuhan

    regional dalam keadaan terjadinya pengeluaran publik yang besar.

    Kritik Terhadap Pendekatan Keynesian

    Meskipun mencoba untuk mengintegrasikan pertimbangan permintaan dan sisi penawaran, teoridasar ekspor telah dikritik terlalu sederhana, mengabaikan faktor signifikan dalam wilayah

    (misalnya wirausaha, kebijakan public) dan tidak memberikan penjelasan sistematis faktor

    penentu permintaan untuk ekspor daerah (Amstrong dan Taylor 2000). Dixon dan Thirlwall (1975)

    model ini telah dikritik karena gagal untuk menentukan jenis ekspor di mana suatu daerah dapat

    mengkhususkan diri, dengan asumsi sektor ekspor merupakan satu-satunya sumber pertumbuhan

    regional dan menghasilkan bukti empiris yang kontroversial . Selain itu, masalah diidentifikasi

    dalam kegagalan model untuk menjelaskan kompleksitas efek Verdoom dan bagaimana pembagian

    dan spesialisasi perubahan tenaga kerja dan teknis mendorong pertumbuhan output dan

    keuntungan produktivitas (Amstrong dan Taylor 2000). Lebih umum, Hirschman (1958)

    berpendapat bahwa pembangunan terpolarisasi atau dualistik antara inti dikembangkan dan

    pinggiran terbelakang dapat menguntungkan kedua wilayah tumbuh dan pedalaman mereka

    melalui efek 'trickling-down' yang menciptakan permintaan untuk produk dan tenaga kerja dari

    daerah-daerah tertinggal. Meskipun efek polarisasi diidentifikasi oleh teori kumulatif sebab-akibat

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    33/72

    dapat rangsangan kuat untuk perbedaan regional, Hirschman (1958) berpendapat bahwa mereka

    dilawan oleh seperti proses trickling-down, terutama bila didukung oleh intervensi kebijakan

    daerah. Negara sengaja dipimpin desentralisasi industri pendorong dapat membalikkan polarisasi

    geografis (Townroe dan 1984 Tajam). Apakah pasukan penyeimbang tersebut hanya cukup untuk

    menjaga perbedaan daerah di cek daripada mempromosikan konvergensi daerah terbuka untuk

    pertanyaan empiris. Bukti dari Uni Eropa menunjukkan perbedaan regional mutlak dalam

    pengangguran di tingkat negara Uni Eropa cenderung bervariasi kontra-siklis, melebar selama

    resesi dan penyempitan selama booming (Baddeley et al 1998; Boldrin dan Canova 2001).

    Meskipun kritik tersebut, seperti yang akan kita lihat di Bab 5 dan 6 dan dalam studi kasus dalam

    Bab 7, pendekatan Keynesian tetap sangat berpengaruh dalam memahami dan menjelaskan

    kebijakan pembangunan daerah dan regional.

    The Critique of The Keynesian Approach

    Meskipun merupakan upaya untuk mengintegrasikan pertimbangan permintaan dan pihak

    penyedia, teori ekspor dasar telah dikritisi karena terlalu sederhana, dengan alasan mengabaikan

    faktor signifikan di dalam daerah (misalnya wirausaha, kebijakan publik) dan tidak memberikan

    penjelasan sistematis mengenai faktor penentu permintaan ekspor suatu daerah (Amstrong dan

    Taylor, 2000). Model Dixon dan Thirlwall (1975) juga dikritisi karena gagal untuk menentukan

    jenis ekspor dimana suatu daerah dapat mengkhususkan diri, dengan asumsi sektor ekspor adalah

    satu-satunya sumber pertumbuhan regional dan menghasilkan petunjuk empiris kontroversi.

    Selain itu, masalah telah diidentifikasi pada kegagalan pada model untuk menjelaskan kompleksitas

    efek Verdoom dan bagaimana pembagian dan spesialisasi tenaga kerja dan perubahan teknis dapat

    mendorong pertumbuhan output dan keuntungan produktivitas (Amstrong dan Taylor 2000).

    Lebih umum, Hirschman (1985) berpendapat bahwa pembangunan terpolarisasi atau dualistik

    antara pusat yang berkembang dan perifer terbelakang dapat menguntungkan kedua wilayah dan

    hinterlan yang sedang tumbuh melalui efek tricking-down yang menciptakan permintaan produk

    dan tenaga kerja dari daerah-daerah tertinggal. Meskipun efek polarisasi diidentifikasi oleh teori

    sebab-akibat kumulatif mendapat rangsangan kuat untuk perbedaan regional, Hirschman (1985)

    berpendapat bahwa mereka dilawan seperti proses trickle-down, terutama bila didukung oleh

    kebijakan daerah intervensionis. Desentralisasi industri pendorong dapat membalikkan polarisasi

    geografis (Townroe dan 1984 Tajam). Mungkin kekuatan penyeimbang tersebut hanya cukup

    untuk menjaga perbedaan regional hanya di satu sisi bukan untuk mempromosikan konvergensi

    daerah terbuka untuk pertanyaan empiris. Bukti dari Uni Eropa menunjukkan adanya perbedaan

    regional mutlak dalam pengangguran di negaranegara Uni Eropa cenderung bervariasi dalam

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    34/72

    konter siklis, yaitu melebar selama resesi dan menyempit selama booming (Baddeley et al 1998;.

    Boldrin dan Canova 2001). Meskipun kritik seperti yang akan kita lihat di Bab 5 dan 6 dan dalam

    studi kasus dalam Bab 7, pendekatan Keynesian tetap sangat berpengaruh dalam memahami dan

    menjelaskan kebijakan pembangunan daerah dan regional.

    Theories of Structural and Temporal Change

    Berbeda dengan penekanan neoklasiK dan keynesian, teori-teori konvergensi dan disvergensi

    wilayah berfokus pada perubahan struktural dan temporal bagi pembangunan daerah dan wialayah

    sebagai proses sejarah dan evolusi dalam periode penggabungan perubahan struktural atau

    sistematik. Teori telah menggunakan waktu, siklus dan gelombang untuk membuat konsep

    pembangunan lokal dan regional meskipun bentuk geografis tidak sama. Berbeda dengan fokus

    neo-klasik pada pertukaran dan harga faktor, teori perubahan temporal dan struktural telah

    memiliki pandangan yang lebih luas, yang meliputi produksi, teknologi, konsumsi dan lembaga-

    lembaga pemerintahan dan tata kelola.

    Stages Theory

    Tahapan tahapan dari teori pertumbuhan ekonomi telah difokuskan untuk skala nasional dan

    wilayah, serta perubahan sector sector. Dalam beberapa waktu, wilayah dan Negara

    diinterpretasikan sebagai suatu yang bergerak secara progresif terhadap tahapan pembangunan

    dan pertumbuhan ekonomi yang lebih maju, dari pertanian menjadi manufaktur dan menjadi jasa,

    lalu ke pembangunan berbasis pengetahuan. Pengadaptasian hal ini dapat menjadikan daerah local

    dan wilayah menjadi terbangun dengan inovasi yang baru. Periode transformasi yang sangat cepat

    mungkin terjadi sebagai bentuk kritis dari investasi dan aktivitas yang akan menstimulus periode

    pertumbuhan yang berkelanjutan. Model ini mengikuti tanda dari prinsip pembangunan dan

    demokrasi bebas dari perdagangan yang dipromosikan oleh Amerika Serikat selama berakhirnya

    perang dingin. Pembangunan sendiri disamakan dengan pertumbuhan dan industrialisasi dan

    transisi melewati berbagai macam aktivitas ekonomi.

    Cycle Theories

    Teori Siklus berfokus pada evolusi sementara struktur industri lokal maupun wilayah. Variasi

    geografis pada biaya faktor spasial dihubungkan dengan tingkatan produk dan siklus industri yang

    berbeda menuju model siklus produk (Storper dan Walker 1989). Pembangunan tingkat rendah

    berfokus pada kebiasaan menempatan perusahaan berbagai negara milik US (MNCs) (Vernon

  • 7/23/2019 Bagian Yang Harus Di Review

    35/72

    1979), siklus produk dibutuhkan untuk mengikat perkembangan wilayah untuk evolusi struktur

    industri wilayah berbasis ekspor (Norton dan Rees 1979; Storper 1985; Stemberg 1996). Pada

    tabel 3.5 menjelaskan, pertama-tama industri penghasil inovasi memperkenalkan produk baru

    dengan mempertahankan kedekatan lokasi sebagai kunci penawaran dan fungsi R&