css perjalanan karies fix
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
1/27
CLINICAL SCIENCE SESSION
PERJALANAN KARIES GIGI
Disusun oleh:
FITRIA NURAISA 12100112007
DESSY AYU PRATIWI 12100112023
UNIVER
SITAS
ISLAMBA
NDUNG
FAKULTAS
KEDOK
TERAN
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT ISLAM AL IHSAN BANDUNG
2013
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
2/27
ANATOMI GIGI
GIGI
Gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Mahkota:a. Enamellapisan gigi yg paling luar dan paling keras
- Lapisan terluar gigi yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakanbagian tubuh yang paling keras.
- Dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast.- Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan
anorganik 96 %, material organik 1 %, dan sisanya adalah air.
b. Dentin bahan utama pembentuk mahkota & gigi yg lunak namun cukup
keras
- Merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar.- Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi
material organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20
%, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya
adalah air sebanyak 10 % dan material anorganik 70 %.
- Dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan berisi selodontoblastdan cairan tubuli dentin.
- Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karenabadan selnya ada di rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut
serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin yang
termineralisasi.
c. Ruang pulpa ruangan dlm gigi yg berisi saraf, pembuluh darah, serta
pembuluh limfe.
- Merupakan bagian yang terdalam dari gigi.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
3/27
- Di dalam pulpa terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah,persarafan, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel seperti
fibroblast, odontoblast, dan sel imun.
- Terdapat dua jenis serabut saraf sensorik (berasal dari saraf trigeminalyang masuk melalui foramen apikal) yaitu a) Serabut saraf bermyelin
(serabut a) terletak di perbatasan antara dentin dengan pulpa, bila
terstimulasi akan menyebabkan rasa nyeri tajam; b) Serabut saraf tanpa
myelin (serabut c) terdistribusi di seluruh kamar pulpa, jika terstimulasi
akan terasa rasa sakit yang lebih berat dan biasanya gigi telah mengalami
cedera, misalnya karena benturan atau karies mencapai pulpa.
2. Leher:Gingiva jaringan lunak yg melapisi tul. Alveolar, biasanya disebut dengan
GUSI
3. Akar:a. Tulang alveolarb. Jaringan periodontal penting karena berfungsi sebagai jaringan penyangga
gigi
c. Sementumd. Saluran akar dan ujung akar (apex)
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
4/27
Gambar Anatomi gigi incisor dan molar
GIGI PERMANEN
Gigi dewasa sejumlah 32 gigi.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
5/27
Ciri masing-masing gigi permanen
1. Gigi seri (Incicivus) pertama: Pipih, kanan kiri garis median Satu akar lurus Croen lurus Incicivus atas lebih besar dan panjang
2. Gigi seri kedua: Pipih, distal dari gigi seri pertama Satu akar, ujung kedistal, lebih kecil dari gigi seri pertama Gigi seri kedua bawah lebih kecil dari gigi seri atas dan lebih besar dari gigi
seri pertama bawah.
3. Gigi taring (caninus): Bentuknya lebih runcing Mempunyai satu akar dan paling panjang, bentuknya bulat dan lebih besar Gigi yang atas lebih besar dan kuat.
4. Premolar: Letaknya dibagian lateral belakang dari gigi caninus Bentuknya lebih kecil dan lebih pendek Mahkota gigi mempunyai 2 cups yang terdiri dari : Buccal (lebih besar) Lingual / Palatal Gigi premolar atas umumya mempunyai 2 akar Premolar atas lebih besar dari premolar bawah
5. Molar atas: Gigi Molar 1 (M1) ukurannya lenih besar, sedangkan Molar 3 (M3)
ukurannya lebih kecil.
Mempunyai 3 akar yang terdiri dari:o 1 bagian palatalo 2 bagian Buccal
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
6/27
Mahkota gigi mempunyai 4 cups yang terdiri dari:o 2 bagian palatalo 2 bagian buccal
Groove berbentuk huruf H6. Molar bawah:
Molar 1 (M1) mempunyai 5 cups yang terdiri dari :o 2 bagian buccalo 2 bagian lingualo 1 bagian distal
Molar 2 & Molar 3 masing-masing mempunyai 4 cups yang terdiri dari :o 2 bagian buccalo 2 bagian lingual
Gigi Molar bawah masing-masing mempunyai 2 akar yaitu bagian mesial &bagian distal
Groove berbentuk +
PERMUKAAN GIGI
Gambar Permukaan gigi
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
7/27
1. Permukaan oklusal Permukaan yang digunakan untuk mengunyah padamolar dan premolar
2. Permukaan mesial Permukaan yang paling dekat dengan midline tubuh.3. Permukaan lingual Permukaan yang paling dekat dengan lidah di
rahang bawah, disebut permukaan palatal pada
rahang atas.
4. Permukaan distal Permukaan yang terjauh dari midline.5. Permukaan buccal Permukaan yang paling dekat dengan bibir dan pipi.6. Incisal edge incisor dan canine memmiliki sudut untuk
memotong pada permukaan oklusal.
7. Permukaan proksimal Permukaan yang berdekatan; contohnya: permukaanmesial dari gigi dapat menyentuh permukaan distal
dari gigi sebelahnya. Dua permukaan disebut
sebagai permukaan proksimal.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
8/27
FUNGSI GIGI
1. Mastikasi (pengunyahan).Makanan dipotong oleh gigi kemudian dikunyah sehingga mudah untuk ditelan.
Sebaiknya pengunyahan diulang beberapa kali, semakin lembut makanan,
semakin mudah kerja sistem pencernaan.
2. Support (pendukung)Gigi dengan rahang mendukung struktur wajah untuk membantu kemampuan
berbicara, membunyikan phonetik yang baik, seperti mengucapkan huruf
T,V,W,S,L, dll.
3. Proteksi (perlindungan)Gigi melindungi dari debu, kuman, serta benda-benda asing lainnya yang masuk
dalam mulut dengan bantuan bibir.
4. Appearance (tampilan)Gigi putih dan bersih memberikan senyuman yang elegan. Gigi yang bersih dapat
diperoleh dengan menyikat gigi dan menggunakan dental floss secara teratur.
5. Holding (menahan)Gigi dapat berfungsi juga sebagai penahan benda-benda seperti rokok, serta
membantu dalam meniup alat musik seperti oboe, seruling, dll. Namun, aktivitas
yang berlebihan dapat mengakibatkan berubah/bergesernya posisi gigi dalam
rongga mulut, tergantung dari frekuensi dan intensitasnya.
KARIES GIGI
Definisi
Dental Karies berasal dari bahasa latin yaitu lubang pada gigi yang disebabkan oleh
interakasi bakteri dan karbohidarat sehingga terjadi penurunan Ph dirongga mulut, hal
ini menyebabkan jaringan keras gigi mengalami demineralisasi yang ditandai dengan
kerusakan Jaringan, dimulai dari permukaan gigi (Pit, Fissure, dan Daerah
Interproksimal) meluas kearah pulpa [BRAUER].
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
9/27
Faktor yang mempengaruhi karies gigi
a. Faktor host atau tuan rumahAda beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah
terhadap karies yaitu:
- faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel,faktor kimiadan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap
karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut
terutama pit dan fisur yang dalam.
- permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah melekat danmembantu perkembangan karies gigi.
- Enamel merupakan jaringan tubuh dengan susunan kimia kompleks yangmengandung 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat, fluor), air 1% dan bahan
organik 2%. Bagian luar enamel mengalami mineralisasi yang lebih sempurna
dan mengandung banyak fluor, fosfat dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan
kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel
mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan
semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap.
b. Faktor agen atau mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan peranan penting dalam menyebabkan terjadinya
karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme
yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi
mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, kokus gram
positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptokokus mutans,
Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis dan Streptokokus salivarius serta beberapa
strain lainnya. Selain itu,ada juga penelitian yang menunjukkan adanya laktobasilus
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
10/27
pada plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah laktobasilus pada plak gigi
berkisar 104 105 sel/mg plak. Walaupun demikian, S. mutans yang diakui sebagai
penyebab utama karies, oleh karena S. mutans mempunyai sifat asidogenik dan
asidurik (resisten terhadap asam).
c. Faktor substrat atau diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena
membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada
permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak
dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta
bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa
cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang
banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat
memegang peranan penting dalam terjadinya karies.
d. Faktor waktu
Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang
berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang
dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi,
diperkirakan 6-48 bulan
Gambar 1 : Diagram empat lingkaran faktor yang mempengaruhi karies gigi
MIKRO
ORGANIS
ME
MAKANAN
WAKTU
PENJ
AMUDAN
GIGI
KARIES
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
11/27
SifatSifat Dental Caries
Sifat-sifat penyakit karies tersebut terdiri atas :
a. Kronis yaitu Karies tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama apabilatidak segera diobati.
b. Destruktifc. Progresif yaitu Karies yang mana apa bila tidak segera diobati / dirawat maka
akan semakin parah.
d. Akumulatife. Irreversible yaitu dimana Karies tersebut tidak bisa kembali kebentuk semula
sehingga perlu penambalan.
BentukBentuk Dental Caries
Berdasarkan cara meluasnya karies gigi, karies tersebut terbagi atas 2 bentuk.
a. Penetrierende KariesYaitu karies yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut.
Perluasannya secara penetrasi, yaitu merembes kearah dalam.
b. Unterminirende KariesYaitu karies yang meluas dari email ke dentin dengan jalan meluas kearah
samping, sehingga menyebabkan bentuk seperti periuk.
Gambar Bentuk dan lokasi karies
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
12/27
Berdasarkan Stadium karies ( Kedalaman karies ), karies tersebut terbagi atas 3 :
1. Karies Superfisialis
Yaitu karies yang baru mengenai enamel saja namun belum sampai pada
lapisan dentin.
2. Karies Media
Yaitu karies yang telah mengenai separoh lapisan dentin
3. Karies Profunda (C3/C4)
Yaitu karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-
kadang sudah sampai mengenai pulpa.
Gambar Stadium Karies
Berdasarkan lokalisasi karies (Tempat terjadinya) G.V BALACK mengklasifikasikan
kavitas atas 5 bagian yang terdiri atas :
1.Klas IYaitu karies yang terdapat pada bagian Oclusal (pit dan fissure) dari gigi
Premolar dan Molar (gigi posterior)
2. Klas II
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
13/27
Yaitu karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi-gigi Molar atau
Premolar yang umumnya meluas sampai bagian oclusal
3. Klas IIIYaitu karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi anterior, tetapi
belum mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi)
4. 4. Klas IVYaitu karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi anterior dan
sudah mencapai margo incisal
5. 5. Klas VYaitu karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi anterior maupun
posterior pada permukaan labial, lingual, palatal maupun bucal
PULPITIS
Definisi Pulpitis
Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri.
Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.
akibat karies yang tidak diobati, trauma, atau restorasi beberapa. Terdapat nyeri yang
parah dan sukar ditentukan letak giginya, pasien tidak tahu sumber sakit di atas/di
bawah.
Etiologi Pulpitis
Penyebab kerusakan pulpa dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Fisik
Mekanik ( trauma, atrisi, abrasi, perubahan tekanan udara).
Termis (preparasi cavum,tambalan yang dalam tanpa semen base).
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
14/27
Elektris
2. Kimia:
Asam fosfat yang berasal dari silikat, AgNO3, monomeracrylic
Erosi karena asam-asam.
3. Bakterial
Toksin yang berhubungan dengan karies
Invasi langsung kuman-kuman pada pulpa.
Patofisiologi Pulpitis
Pulpitis dapat terjadi karena adanya jejas berupa kuman beserta
produknya yaitu toksin,dan dapat juga karena faktor fisik dan kimia (tanpa kuman).
Namun, Pulpitis biasanya terjadi diawali dengan karies yang tebentuk karena
kerusakan email akibat dari fermentasi karbohidratoleh bakteri-bakteri penghasil
asam (pada umumnya Streptococus mutans) yang menyebabkan proses
demineralisasi.
Demineralisasi lebih cepat dari proses mineralisasi. Bila karies sudah
terbentuk dan tidak mendapat perawatan, maka proses demineralisasi terus berlanjut
dan menyebabkan karies semakin meluas ke dalam gigi sehingga menembus lapisan-
lapisan email, dentin dan pada akhirnya akan mencapai ke dalam ruang pulpa. Bila
karies sudah mencapai ke dalam ruang pulpa maka bakteri akan masuk kedalam
ruangan tersebut dan mengakibatkan peradangan pada jaringan pulpa.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
15/27
Macam Pulpitis
REVERSIBEL Rasa ngilu (linu) bila terkena rangsang dingin, manis, asam atau
mekanis.
Berlangsung beberapa detik. Rasa ngilu hilang bila rangsang dihilangkan. Respon inlamasi pertahanan jaringan pulpa terhadap rangsang
mekanik yang ringan hingga sedang, kimia dan bakteri.
IRREVERSIBEL Rasa ngilu (linu) bila terkena rangsang dingin, manis, asam atau
mekanis.
Berlangsung beberapa menit hingga jam. Rasa ngilu tetap betahan lama walaupun stimulus telah hilang. Lanjutan dari pulpitis reversible akibat jaringan pulpa tidak mampu
memberi respon inflamasi & imunologis yang adekuat.
Komplikasi
Infeksi sekuel pulpitis termasuk apical periodontitis, abses periapikal, selulitis,
dan osteomyelitis rahang. Spread dari gigi rahang atas dapat menyebabkan sinusitis
purulen, meningitis, abses otak, selulitis orbital, dan thrombosis sinus. Penyebaan
dari gigi rahang bawah bisa menyebabkan angina ludwings, abses parapharyngeal,
mediastinum, perikarditis, empiema, dan tromboflebitis Jugularis.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
16/27
Nekrosis Pulpa / gangren pulpa
Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati
sebagai sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan
sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan
menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut
akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih
hidup. Proses terjadinya gangrene pulpa diawali oleh proses karies.
Pulpitis irreversible dapat berlanjut dapat menyebabkab nekrosis pulpaapabila daya tahan tubuh penderita rendah. Tetapi bila daya tahan tubuh
penderita tinggi maka akan terjadi yang disebut pulpitis kronis.
Bagan Patofisiologi terjadinya gangren pulpaBakteri + karbohidrat makanan + Kerentanan permukaan gigi + waktu
(Saling tumpang tindih)
Karies superfisialis
Karies Media
Karies Profunda
Radang pada pulpa (Pulpitis)
Pembusukan jaringan pulpa
(ditemukan gas-gas indol, skatol, putresin)
Bau Mulut
Keluar Gas H2S, NH3
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
17/27
Gigi non vital
(Gangren pulpa)
Manifestasi KlinikGejala yang didapat dari pulpa yang gangrene bisa asimptomatis, Pada
gangrene pulpa dapat disebut juga gigi non vital dimana pada gigi
tersebut sudah tidak memberikan reaksi pada cavity test (tes dengan
panas atau dingin) dan pada lubang perforasi tercium bau busuk, gigi
tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita minum
atau makan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam
rongga pulpa tersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya
yang masih vital.
PERIODONTITIS
DEFINISI
Periodontitis adalah peradangan pada jaringan yang menyelimuti gigi dan akar gigi.
Secara umum periodontitis terbagi atas 2 jenis yaitu:
1. Marginal periodontitis
2. Apikal periodontitisPeriodontitis marginali berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi
pada gusi) yang tidak dirawat. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah bawah gigi
sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal.
Sedangkan periodontitis apikalis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar
apeks gigi yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi atau peradangan pada
pulpa.
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
18/27
Gejala-gejala:
perdarahan gusi - perubahan warna gusi halitosis Gigi terasa sakit pada waktu mengunyah
Pemeriksaan mulut dan gigi :
Tes perkusi (+) Gusi bengkak dan berwarna merah keunguan. Endapan plak atau karang di dasar gigi Pocket periodontal
Rontgen gigi untuk mengetahui jumlah tulang yang keropos daerah periodontium
radiolusent.
ABSES PERIAPIKAL
Definisi
Abses adalah kumpulan nanah setempat yang terkumpul dalam jaringan,
organ, atau rongga yang tertutup. Abses periapikal adalah suatu reaksi inflamasi akut
atau kronik (radang) jaringan yang mengelilingi apeks gigi, disertai dengan kumpulan
pus (nanah), akibat infeksi yang terjadi setelah infeksi pulpa melalui lesi karies atau
sebagai akibat dari trauma (cedera) yang menyebabkan nekrosis pulpa. Sehingga
abses periapikal merupakan proses supuratif akut dan kronik pada daerah periapikal
gigi. Nama lain abses ini adalah alveolar abscess, dentoalveolar abscessdan apical
abscess.
Etiologi
Tubuh (gigi) terkena infeksi dan kemudian melawannya dengan sejumlah
besar sel darah putih; kemudian dapat terbentuk pus. Pus adalah sekumpulan sel
darah putih dan jaringan yang mati. Biasanya pus dari infeksi gigi pada awalnya
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
19/27
dialirkan ke gusi, sehingga gusi yang berada di dekat akar gigi tersebut
membengkak. Nanah bisa dialirkan ke kulit, mulut, tenggorokan atau tengkorak,
tergantung kepada lokasi gigi yang terkena.
Penyebab abses periapikal secara rinci adalah sebagai berikut:
Pulpitidesadalah karies dentis yang disebabkan oleh:o Baby-bottle tooth decay (BBTD): karies pada masa awal kanak-kanak.o Plak: presipitat dari denaturasi protein saliva yang mempermudah
bakteri menempel pada enamel gigi.
Pasien immunocompromised, bakteri mudah menyebar secara hematogenuntuk menginvasi pulpa gigi.
Infeksi pasca trauma atau infeksi pasca operasi.
Tanda dan Gejala
Berdasarkan stadium
Pembentukan abses ini melalui beberapa stadium dengan masing-
masing stadium mempunyai gejala-gejala tersendiri, yaitu:
1. Stadium subperiostal dan periostal Pembengkakan belum terlihat jelas Warna mukosa masih normal Perkusi gigi yang terlibat terasa sakit yang sangat Palpasi sakit dengan konsistensi keras
2. Stadium serosa Abses sudah menembus periosteum dan masuk kedalam tunika serosa dari
tulang dan pembengkakan sudah ada
Mukosa mengalami hiperemi dan merah Rasa sakit yang mendalam Palpasi sakit dan konsistensi keras, belum ada fluktuasi
3. Stadium submukosa
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
20/27
Pembengkakan jelas tampak Rasa sakit mulai berkurang Mukosa merah dan kadang-kadang terlihat terlihat pucat Perkusi pada gigi yang terlibat terasa sakit Palpasi sedikit sakit dan konsistensi lunak, sudah ada fluktuasi
4. Stadium subkutan Pembengkakan sudah sampai kebawah kulit Warna kulit ditepi pembengkakan merah, tapi tengahnya pucat Konsistensi sangat lunak seperti bisul yang mau pecah Turgor kencang, berkilat dan berfluktuasi tidak nyata
Gejala-gejala umum dari dento-alveolar abses adalah:
Gigi terasa sensitif kepada air sejuk atau panas. Rasa pahit di dalam mulut. Nafas berbau busuk. Kelenjar Getah Bening bengkak. Bagian rahang bengkak (sangat serius). Suhu badan meningkat tinggi dan kadang-kadang menggigil Denyut nadi cepat/takikardi Nafsu makan menurun sehingga tubuh menjadi lemas (malaise) Bila otot-otot perkunyahan terkena maka akan terjadi trismus Sukar tidur dan tidak mampu membersihkan mulut Pemeriksaan laboratorium terlihat adanya leukositosis
Sedangkan pada pemeriksaan fisik ditemukan:
Gingiva
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
21/27
o Bengkako Hangato Eritemao Fluktuasi massa yang biasanya meluas ke sisi bukal dari gingiva dan
refleksi ke gingiva-bukal
Gigi geligi: gigi yang biasanya terlibat adalah molar bawah ke-3, diikuti gigipada posisi sebelumnya; gigi pada posisi posterior lebih jarang terlibat dan
gigi pada posisi anterior sangat jarang terlibat.
o Terjadi peningkatan mobilitaso Nyeri pada penekanan atau perkusi
Keterlibatan kelenjar getah bening regional Pada infeksi yang lebih parah dapat terjadi:
o Trismuso Disfagiao Dispnea, dano Necrotizing fascitis
Bengkak pada leher atau wajah.Diagnosis banding
Diagnosis banding abses periapikal adalah periodontitis apikalis, granuloma
periapikal, dan kista radikular. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah abses
peritonsilar, gingivostomatitis, parotiditis,facial cellulitises.
Pemeriksaan Granuloma
periapikal
Kista periapikal Abses periapikal
Nyeri spontan - - +
Tes perkusi - - +
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
22/27
Komplikasi
Infeksi kejaringan lunak (selulitis fasial, angina Ludwig) Infeksi kejaringan tulang (sinusitis, osteomieliti mandibula atau maksila) Infeksi ke bagian tubuh lain menyebabkan abses serebral, endokarditis,
pneumonia, dll
Sepsis
KISTA
Definisi:
Suatu sakus tertutup (sac) yang mempunyai suatu lapisan epitel dan berisi
suatu materi berupa cairan atau setengah cair serta berada dalam suatu rongga atau
substansi salah satu rongga (true cyst).
Bila salah satu syarat di atas tidak dipenuhi, misalnya tidak ada membranepitelnya atau langsung dikelilingi jaringan ikat, itu disebutpseudocyst.
Tes palpasi - - +
Tes vitalitas - - -
Radiologis Radiolusensi batas
jelas
Radiolusensi batas
jelas
Radiolusensi difus
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
23/27
Gambar 2.1 (A) Jaringan ikat yang membentuk kista,
(B) Berbagai jenis epitel yang berdiferensiasi, tidak ada dalam tulang yang normal.
Etiologi:
1. PeradanganAda dua teori:
a. Dimulai dengan terjadinya suatu abses.Dengan adanya abses ini, akan merangsang sisa-sisa epitel malassez untuk
mengelilingi sehingga terbentuk suatu lapisan sel-sel epitel. Pus dari abses
ini lama-lama berubah menjadi cairan kista yang mengandung kristal
cholesterin.
b. Dimulai dengan terbentuknya suatu dental granuloma yang mempunyaijaringan ikat.
2. Kelainan perkembangan embriologis.Ada beberapa sel epitel terjebak pada masa perkembangan organ rongga
mulut.
3. RetensiAda retensi saluran air liur sehingga duktusnya ruptur atau pecah.
4. Trauma
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
24/27
Gejala Klinis
- Asimtomatis- Tidak ada tanda peradangan- Benjolan atau pembengkakan yang makin lama makin besar- Adanya krepitasi bila kista besar dan berada dalam tulang rahang
Klasifikasi kista menurut Archer:
I. Developmental cystA. Dental origin
1. Periodontal cysta. Periapical cystb. Lateral cystc. Residual cyst
2. Dentigerous cyst atau folikular cyst3. Premodial cyst
B.Non dental origin1. Fissural type
a. Naso alveolar cystb. Median cystc. Insisive canal cystd. Globulo maxillary cyst
2. Branchial maxillary cysta. Dermoid Cystb. Epidermoid cystc. Branchial cleft cystd. Thyroglossal duct cyst
II.Neoplastic cystAmeloblastoma
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
25/27
III.Retention cysta. Ranulab. Mucocele
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
26/27
Keterangan :
Bila karies baru sedalam lapisan email, biasanya belum terjadi rasa nyeri. Perawatan pada kasus ini
-
7/22/2019 CSS Perjalanan Karies Fix
27/27
cukup sederhana, dokter gigi akan membersihkan jaringan karies kemudian menutupnya dengan bahan
restorasi atau bahan yang lebih baru yang sewarna dengan gigi, yaitu resin komposit secara langsung.
Bila karies sudah meluas ke lapisan dentin, mulai terasa rasa nyeri, terutama bila terkena rangsangan
dingin dan makan makanan manis. Biasanya penambalan secara langsung masih bisa dilakukan dengan
memberikan bahan pelapis sebelum dilakukan penambalan.
Bila karies sudah mencapai ruang pulpa maka bakteri akan memasuki ruang tersebut dan mengakibatkan
peradangan pada jaringan pulpa tersebut. Pembuluh saraf akan terpapar dengan udara luar. Pada tahap ini
penderita akan mengalami rasa nyeri yang luar biasa serta biasanya menjalar ke daerah telinga dan kepala.
Penderita akan mengalami sulit tidur dan gangren mental sehingga kondisi umum menjadi jelek. Perawatan
saluran akar mutlak perlu dilakukan sebelum dilakukan penambalan.
Bila pada tahap keradangan pulpa gigi masih belum juga dirawat, maka invasi bakteri akan mematikan
pembuluh saraf dan pembuluh darah sehingga terjadi gangrene (kematian jaringan karena bakteri). Jaringan
gangren di ruang pulpa akan menjadi busuk dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap.
Invasi bakteri bisa menjalar sampai tulang rahang dan mengakibatkan peradangan di tulang rahang
kemudian menembus dan masuk ke jaringan lunak. Penyebaran ini tergantung pada daya tahan tubuh. Infeksi
odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (perkontinuitatum), pembuluh darah (hematogen), dan
pembuluh limfe (limfogen). Penjalaran yang paling sering adalah perkontinuitatum karena adanya celah/ruang
di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya pus. Pada rahang atas dapat membentuk
abses palatal, abses submukosa, abses ginggiva, thrombosis sinus kavernosus, abses labial, dan abses fasial,
sedangkan pada rahang bawah dapat membentuk abses sublingual, submental, submandibula, submaseter, dan
Angina Ludwig. Penyebaran secara hematogen mengakibatkan tersebarnya bakteri ke seluruh tubuh, antara
lain ke jantung, sendi dan otak.