dasar teori aas.docx

Upload: dinda-juwita

Post on 23-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini

    berdampak pada makin meningkatnya pengetahuan serta kemampuan

    manusia. Betapa tidak setiap manusia lebih dituntut dam diarahkan

    kearah ilmu pengetahuan di segala bidang. Tidak ketinggalan pula ilmu

    kimia yang identik dengan ilmu mikropun tidak luput dari sorotan

    perkembangan iptek. Belakangan ini telah lahir ilmu pengetahuan dan

    teknologi yang mempermudah dalam analisis kimia. Salah satu dari

    bentuk kemajuan ini adalah alat yang disebut dengan Spektrofotometri

    Serapan Atom (SSA).

    Para ahli kimia sudah lama menggunakan warna sebagai suatu

    pembantu dalam mengidentikasi at kimia. !imana" serapan atom telah

    dikenal bertahun#tahun yang lalu. !ewasa ini penggunaan istilah

    spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi

    $ahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi dari panjang

    gelombang tertentu. Perpanjangan spektrofotometri serapan atom ke

    unsur#unsur lain semula merupakan akibat perkembangan spektroskopi

    pan$aran nyala. Bila disinari dengan benar" kadang#kadang dapat terlihat

    tetes#tetes sampel yang belum menguap dari pun$ak nyala" dan gas#gas

    itu teren$erkan oleh udara yang menyerobot masuk sebagai akibat

    tekanan rendah yang di$iptakan oleh ke$epatan tinggi" lagi pula sistem

    optis itu tidak memeriksa seluruh nyala" melainkan hanya mengurusi

    suatu daerah dengan jarak tertentu di atas titik pun$ak pembakar.

    Selain dengan metode serapan atom unsur#unsur dengan energi

    eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala" tetapi untuk

    unsur#unsur dengan energi eksitasi tinggi hanya dapat dilakukan dengan

    spektrometri serapan atom. %ntuk analisis dengan garis spe$trum

    resonansi antara &''#'' nm" fotometri nyala sangat berguna" sedangkan

    antara ''#*'' nm" metode AAS lebih baik dari fotometri nyala. %ntuk

    analisis kualitatif" metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS" karena

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    2/38

    AAS memerlukan lampu katoda spesik (hallow $athode).

    +emonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu

    perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga

    analisis dari fotometri nyala berlter. !apat dikatakan bahwa metodefotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya.

    B. Rumusan Masalah

    !ari latar belakang diatas" penulis dapat merumuskan masalah sebagai

    berikut,

    - Bagaimanakah teori dasar serta prinsip kerja Spektrometri Serapan Atom

    (SSA)-- Bagaimanakah penggunaan penerapan Spektrometri Serapan Atom

    (SSA) dalam proses analisis kimia-- Apa sajakah gangguan#gangguan yang biasa terjadi pada Spektrometri

    Serapan Atom (SSA)C.Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini selain

    memenuhi tugas dari !osen /ata +uliah" juga bertujuan untuk memberi

    masukan ilmu pengetahuan bagi semua khalayak pada umumnya dan

    khususnya bagi penulis pribadi sehingga kedepannya dapat lebih

    mengetahui bagaimana metode maupun prinsip kerja dari Spektrometri

    Serapan Atom (SSA).

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    3/38

    BAB IIPEMBAHASAN

    A.Pengertian Spektrmetri Serapan Atm !SSA"

    Sejarah singkat tentang serapan atom pertama kali diamati oleh

    Frounhofer" yang pada saat itu menelaah garis#garis hitam pada

    spe$trum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom

    pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan Walsh di

    tahun 0112. Sebelumnya ahli kimia banyak tergantung pada $ara#$ara

    spektrofotometrik atau metode spektrograk. Beberapa $ara ini dianggap

    sulit dan memakan banyak waktu" kemudian kedua metode tersebut

    segera diagantikan dengan Spektrometri Serapan Atom (SSA).

    Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

    pada metode analisis untuk penentuan unsur#unsur logam dan metalloid

    yang pengukurannya berdasarkan penyerapan $ahaya dengan panjang

    gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skooget al."

    '''). /etode ini sangat tepat untuk analisis at pada konsentrasi

    rendah. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan

    metode spektroskopi emisi kon3ensional. /emang selain dengan metode

    serapan atom" unsur#unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga

    dianalisis dengan fotometri nyala" akan tetapi fotometri nyala tidak $o$ok

    untuk unsur#unsur dengan energy eksitasi tinggi. 4otometri nyala memiliki

    range ukur optimum pada panjang gelombang &''#'' nm" sedangkan

    AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang ''#*'' nm

    (Skoog et al." ''').%ntuk analisis kualitatif" metode fotometri nyala lebih

    disukai dari AAS" karena AAS memerlukan lampu katoda spesik (hallow

    $athode). +emonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu

    perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga

    analisis dari fotometri nyala berlter. !apat dikatakan bahwa metode

    fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya.

    Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit

    di bandingkan spektrometri molekuler. 5misi atom adalah proses di mana

    atom yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi

    $ahaya. /isalnya" garam#garam logam akan memberikan warna di dalam

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    4/38

    nyala ketika energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian

    meman$arkan spektrum yang spesik. Sedangkan absorpsi atom

    merupakan proses di mana atom dalam keadaan energy rendah

    menyerap radiasi dan kemudian tereksitasi. 5nergi yang diabsorpsi olehatom disebabkan oleh adanya interaksi antara satu elektron dalam atom

    dan 3ektor listrik dari radiasi elektromagnetik.

    +etika menyerap radiasi" elektron mengalami transisi dari suatu

    keadaan energi tertentu ke keadaan energi lainnya. /isalnya dari orbital

    s ke orbital p. Pada kondisi ini" atom#atom di katakan berada dalam

    keadaan tereksitasi (pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada

    keadaan dasar (energi terendah) dengan melepaskan foton pada energy

    yang sama. Atom dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton

    hanya jika energy foton (h6) tepat sama dengan perbedaan energi antara

    keadaan tereksitasi (5) dan keadaan dasar (7) seperti 7ambar di bawah

    ini,

    Gambar.1. Diagram absorpsi dan emisi atom

    Absorpsi dan emisi dapat terjadi se$ara bertahap maupun se$ara

    langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar. /isalnya"

    absorpsi dapat terjadi se$ara bertahap dari 7 88 50 88 5 " tetapi

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    5/38

    dapat terjadi juga tanpa melalui tahapan tersebut 7 88 5. Panjang

    gelombang yang diserap oleh atom dalam keadaan dasar akan sama

    dengan panjang gelombang yang diemisikan oleh atom dalam keadaan

    tereksitasi" apabila energi transisi kedua keadaan tersebut adalah samatetapi dalam arah yang yang berlawanan. 9ebar pita spektra yang

    diabsorpsi atau diemisikan akan sangat sempit jika masing#masing atom

    yang mengabsorpsi atau meman$arkan radiasi mempunyai energi transisi

    yang sama.

    Le#ar Pita Spektra Atm

    Berdasarkan hukum ketidakpastian :eisenberg" lebar pita alami

    spektra atom berkisar 0'#& ; 0'#2 nm. Akan tetapi" terdapat beberapa

    proses yang dapat menyebabkan pelebaran pita hingga '.''0 nm yang

    akan dijelaskan lebih lanjut dalam efek !oppler. . 5fek !oppler

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    6/38

    radiasi dengan atom gas lain disebut dengan pelebaran 9orent (9orent

    Broadening).

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    7/38

    sensitif dibandingkan detektor fotomultiplier biasa" akan tetapi di dalam

    prakteknya hal ini tidak efektif sehingga tidak dilakukan.

    Se$ara umum" hukum Beer tidak akan dipenuhi ke$uali jika pita

    emisi lebih sempit dari pita absorpsi. :al ini berarti bahwa semua panjanggelombang yang dipakai untuk mendeteksi sampel harus mampu diserap

    oleh sampel tersebut. 7ambar. menunjukkan perbandingan pita absorpsi

    atom dan pita spektrum sumber $ahaya kontinyu yang dihasilkan oleh

    monokromator. !ari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebagian

    besar radiasi tidak dapat diabsorpsi karena panjang gelombangnya tidak

    berada pada daerah pita absorpsi atom yang sangat sempit dan dapat

    dikatakan bahwa sangat banyak $ahaya yang tidak digunakan ataumenyimpang.

    7ambar. . perbandingan pita absorpsi atom dan pita spektrum sumber $ahayakontinyu yang dihasilkan oleh monokromator

    /asalah ini dapat diatasi oleh Alan >alsh pada tahun 012*" dengan

    menggunakan sumber $ahaya tunggal (line sour$e) sebagai pengganti

    sumber $ahaya kontinyu. Sebagian besar sumber $ahaya tunggal yang

    digunakan berasal dari lampu katode berongga (hollow $hatode lamp)

    yang meman$arkan spektrum emisi atom dari elemen tertentu" misalnyalampu katode berongga ?n digunakan untuk menganalis ?n. 7ambar *a

    dan *b menunjukkan $ahaya tunggal mengatasi masalah yang telah

    diuraikan di atas.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    8/38

    7ambar. *. Pengaruh sumber $ahaya tunggul terhadap pita absorpsi

    Spektrum ?n diamati pada panjang gelombang 0*"& nm sebelum

    dan sesudah transmisi melalui monokromator kon3ensional. >alaupun

    lebar pita dari monokromator tidak lebih ke$il dari sebelum transmisi"

    akan tetapi sampel yang diukur berada dalam daerah panjang gelombang

    yang diinginkan. !engan memilih lampu yang mengandung analit yang

    diukur" maka kita dapat mengetahui bahwa panjang gelombang yang

    digunakan sama dengan dengan pita absorpsi analit yang diukur. @ni

    berarti bahwa semua radiasi yang dipan$arkan oleh sumber $ahaya dapat

    diabsorpsi sampel dan hukum Beer dapat di gunakan. !engan

    menggunakan sumber $ahaya tunggal" monokromator kon3ensional dapat

    dipakai untuk mengisolasi satu pita spektra saja yang biasanya disebut

    dengan pita resonansi. Pita resonansi ini menunjukkan transisi atom dari

    keadaan dasar ke keadaan transisi pertama" yang biasanya sangat sensitifuntuk mendeteksi logam yang diukur (Adam >iryawan." dkk" '')

    Lampu %at&e Berngga !Hollow Cathode Lamp"

    Bentuk lampu katode dapat dilihat pada gambar. &.

    iri utama lampu ini adalah mempunyai katode silindris berongga

    yang dibuat dari logam tertentu. +atode and anode tungsten diletakkan

    dalam pelindung gelas tertutup yang mengandung gas inert (Ce atau Ar)dengan tekanan 0#2 torr. 9ampu ini mempunyai potensial 2'' ="

    sedangkan arus berkisar antara ; ' mA.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    9/38

    7ambar. &. 9ampu +atode

    Adapun gas pengisi terionisasi pada anode" dan ion#ion yang

    dihasilkan diper$epat menuju katode dimana bombardemen ion#ion ini

    menyebabkan atom#atom logam menjadi terlepas ke permukaan dan

    terbentuk awanpopulasi atom. Proses ini disebut dengan per$ikan atom

    (sputtering). 9ebih jauh lagi" tumbukan ini menyebabkan beberapa atom

    tereksitasi dan kemudian kembali pada keadaan dasar dengan

    meman$arkan spektrum atom yang spesik. Spektrum gas pengisi (dan

    komponen lain yang terdapat dalam katode) juga dipan$arkan.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    10/38

    4ungsi nyala adalah untuk memproduksi atom#atom yang dapat

    mengabsorpsi radiasi yang di pan$arkan oleh lampu katode tabung. Pada

    umumnya" peralatan yang di gunakan untuk mengalirkan sample menuju

    nyala adalah nebulier pneumati$ yang di hubungkan dengan pembakar(burner). !iagram nebulier dapat di lihat pada 7ambar. 2. Sebelum

    menuju nyala" sample mengalir melalui pipa kapiler dan dinebulisasi oleh

    aliran gas pengoksidasi sehingga menghasilkan aerosol. +emudian"

    aerosol yang terbentuk ber$ampur dengan bahan bakar menuju ke burner.

    Sample yang menuju burner hanya berkisar 2#0'D sedangkan sisanya

    (1'#12D) menuju tempat pembuangan (drain). Pipa pembuangan selalu

    berbentuk E%E untuk menghindari gas keluar yang dapat menyebabkan

    ledakan serius. Sample yang berada pada nyala kemudian diatomisasi"

    dan $ahaya dari lampu katode tabung dilewatkan melalui nyala. Sample

    yang berada pada nyala akan menyerap $ahaya tersebut.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    11/38

    7ambar. 2 Cebuliser pada spektrometer serapan atom (SSA)

    .

    /etode AAS berprinsip pada absorbsi $ahaya oleh atom" atom#atom

    menyerap $ahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu" tergantung

    pada sifat unsurnya. /isalkan Catrium menyerap pada 21 nm" uranium

    pada *2"2 nm sedangkan kalium pada GG"2 nm. ahaya pada

    gelombang ini mempunyai $ukup energiuntukmengubah tingkat energy

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    12/38

    elektronik suatu atom. !engan absorpsi energy" berarti memperoleh lebih

    banyak energy" suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat

    energinya ke tingkat eksitasi. Tingkat#tingkat eksitasinya pun berma$am#

    ma$am. /isalnya unsur Ca dengan noor atom 00 mempunyai kongurasiele$tron 0s0 s pG *s0" tingkat dasar untuk ele$tron 3alensi *s" artinya

    tidak memiliki kelebihan energy. 5lektronini dapat tereksitasi ketingkat *p

    dengan energy " e= ataupun ketingkat &p dengan energy *"G e="

    masing#masing sesuai dengan panjang gelombang sebesar 21 nm dan

    **' nm. +ita dapat memilih diantara panjang gelombang ini yang

    menghasilkan garis spe$trum yang tajam dan dengan intensitas

    maksimum" yangdikenal dengan garis resonansi. 7aris#garis lain yang

    bukan garis resonansi dapat berupa pita#pita lebar ataupun garis tidak

    berasal dari eksitasi tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasinya.

    Apabila $ahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan

    pada suatu sel yang mengandung atom#atom bebas yang bersangkutan

    maka sebagian $ahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan

    akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada

    pada sel. :ubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan

    dari,

    Hukum Lambert, bila suatu sumber sinar monkromatik melewati

    medium transparan" maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang

    dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorbsi.

    Hukum Beer, @ntensitas sinar yang diteruskan berkurang se$ara

    eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap

    sinar tersebut.

    !ari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan intensitas $ahaya,

    It = I0e-abc

    A= -log [It / I0] = Ebc

    Dimana: I0H intensitas sumber sinar

    ItH intensitas sinar yang diteruskan

    5H absorti3itas molar

    b H panjang medium

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    13/38

    $ H konsentrasi atom#atom yang menyerap sinarA H absorbans

    !ari persamaan di atas" dapat disimpulkan bahwa absorbansi $ahaya

    berbanding lurus dengan konsentrasi atom (!ay I %nderwood" 011).

    B. Prinsip %er'a Spektrmetri Serapan Atm !SSA"

    Telah dijelaskansebelumnya bahwa metode AAS berprinsip pada

    absorpsi $ahaya oleh atom. Atom#atom menyerap $ahaya tersebut pada

    panjang gelombang tertentu" tergantung pada sifat unsurnya

    Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar oleh atom#atom

    netral unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya (7round

    state). Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra 3iolet dan sinar

    tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom (SSA) pada dasarnya sama

    seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam larutan.

    :ukum absorpsi sinar (9ambert#Beer) yang berlaku pada

    spektrofotometer absorpsi sinar ultra 3iolet" sinar tampak maupun infra

    merah" juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom (SSA). Perbedaan

    analisis Spektrometri Serapan Atom (SSA) dengan spektrofotometri

    molekul adalah peralatan dan bentuk spe$trum absorpsinya,

    Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu,

    0. %nit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala). Sumber radiasi*. Sistem pengukur fotometri

    Sistem Atomisasi dengan nyala

    Setiap alat spektrometri atom akan men$akup dua komponen utama

    sistem introduksi sampeldan sumber (source) atomisasi. %ntuk

    kebanyakan instrument sumber atomisasi ini adalah nyata dan sampel

    diintroduksikan dalam bentuk larutan. Sampel masuk ke nyala dalam

    bentuk aerosol. Aerosol biasanya dihasilkan oleh Cebulier (pengabut)

    yang dihubungkan ke nyala oleh ruang penyemprot (chamber spray).

    Ada banyak 3ariasi nyala yang telah dipakai bertahun#tahun untuk

    spektrometri atom. Camun demikian yang saat ini menonjol dan diapakai

    se$ara luas untuk pengukuran analitik adalah udara asetilen dan nitrous

    oksida#asetilen. !engan kedua jenis nyala ini" kondisi analisis yang sesuai

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    14/38

    untuk kebanyakan analit (unsur yang dianalisis) dapat sintetikan dengan

    menggunakan metode#metode emisi" absorbsi dan juga Juoresensi.

    Nyala udara asetilen

    Biasanya menjadi pilihan untuk analisis menggunakan AAS.Temperature nyalanya yang lebih rendah mendorong terbentuknya atom

    netral dan dengan nyala yang kaya bahan bakar pembentukan oksida dari

    banyak unsur dapat diminimalkan.

    Nitrous oksida-asetilen

    !ianjurkan dipakai untuk penentuan unsur#unsur yang mudah

    membentuk oksida dan sulit terurai. :al ini disebabkan temperature nyala

    yang dihasilkan relatif tinggi. %nsur#unsur tersebut adalah, Al" B" /o" Si" Ti"

    = dan >.

    Sistem Atomisasi tanpa Nyala (dengan Elektrotermal/tungku

    Sistem nyala api ini lebih dikenal dengan nama 74AAS. 74AAS dapat

    mengatasi kelemahan dari sistem nyala seperti sensiti3itas" jumlah

    sampel dan penyiapan sampel.

    Ada tiga tahap atomisasi dengan metode ini yaitu,

    0. Tahap pengeringan atau penguapan larutan. Tahap pengabutan atau penghilangan senyawa#senyawa organi$*. Tahap atomisasi

    %nsur#unsur yang dapat dianalisis dengan menggunakan 74AAS

    adalah sama dengan unsur#unsur yang dapat dianalisis dengan 74AAS

    tungsten, :f" Cd" :o" 9a" 9u Fs" Br" Ke" S$" Ta" %" >" L dan ?r. :al ini

    disebabkan karena unsur tersebut dapat bereaksi dengan graphit.

    Petunjuk praktis penggunaan 74AAS,

    0.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    15/38

    pen$amput kemudian dilewatkan melalui baMe menuju ke pembakar.

    :anya tetesan ke$il dapat melalui baMe. Tetapi kondisi ini jarang

    ditemukan" karena terkadang nyala tersedot balik ke dalam kamar

    pen$ampur sehingga menghasilkan ledakan. %ntuk itu biasanya lebihdisukai pembakar dengan lubang yang sempit dan aliran gas pembakar

    serta oksidator dikendalikan dengan seksama.2. !engan gas asetilen dan oksidator udara bertekanan" temperature

    maksimum yang dapat ter$apai adalah 0''o. untuk temperatur tinggi

    biasanya digunakan C,F, H ,0 karena banyaknya interfensi dan efek

    nyala yang tersedot balik" nyala mulai kurang digunakan" sebagai

    gantinya digunakan proses atomisasi tanpa nyala" misalnya suatu

    perangkat pemanas listrik. Sampel sebanyak 0# ml diletakkan pada

    batang grat yang porosnya horiontal atau pada logam tantalum yang

    berbentuk pipa. Pada tungku grat temperatur dapat dikendalikan se$ara

    elektris. Biasanya temperatur dinaikkan se$ara bertahap" untuk

    menguapkan dan sekaligus mendisosiasi senyawa yang dianalisis.

    /etode tanpa nyala lebih disukai dari metode nyala. Bila ditinjau

    dari sumber radiasi" metode tanpa nyala haruslah berasal dari sumber

    yang kontinu. !isamping itu sistem dengan penguraian optis yang

    sempurna diperlukan untuk memperoleh sumber sinar dengan garis

    absorpsi yang semonokromatis mungkin. Seperangkat sumber yang

    dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatu unsur spesik

    tertentu dikenal sebagai lampu pijar Hollo! cathode. 9ampu ini memiliki

    dua elektroda" satu diantaranya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur

    yang sama dengan unsur yang dianalisis. 9ampuini diisi dengan gas mulia

    bertekanan rendah" dengan pemberian tegangan pada arus tertentu"

    logam mulai memijar dan atom#atom logam katodanya akan teruapkan

    dengan pemer$ikkan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan

    radiasi pada panjang gelombang tertentu.

    C. %ali#rasi Alata. (ptimasi alat SSAoTujuan , /engoperasikan alat SSA se$ara optimaloAlat ,

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    16/38

    Spektrofotometer Serapan Atom(=arian Ter$htron" Philip atau Shimadu"

    dll)

    oBahan yang digunakan adalah ,

    9arutan uN *' ppmO 9arutan aN *' ppm O larutan 4e*NG' ppmO9arutan :*PF& &'' ppm" 9arutan 5!TA '.0 /

    oara penggunaan ,0. Sesuai dengan at yang akan dianalisis dan letakkan pada alat (dalam hal

    ini pilihlah :ubungkan sumber arus dengan alat dan pilihlah DT" A atau 5

    (emisi) sesuai dengan keperluan. Pilihlah lampu lampu u)*. Aturlah arus lampu pada harga yang sesuai (tergantung pada lampunya)&. ek apakah kedudukan lampu tepat lurus ditengah#tengah $elah2. Pilihlah lebar $elah yang sesuai dengan lampu yang dipakaiG. Aturlah kedudukan lampu agar memperoleh absorbansi yang tinggi. Aturlah panjang gelombang sesuai lampu katodanya. Se$ara teliti aturlah monokromator untuk mendapatkan harga yang tinggi1. 9uruskan letak lampu untuk mendapatkan harga yang maksimum0'. Pilihlah pembakar yang dipergunakan untuk api udara#asetilen00. 9ihatlah api pembakar" api larutan sampel (dalam hal ini digunakan

    larutan uN * ppm) dan aturlah kedudukan pembakar untuk

    mendapatkan absorbansi yang maksimum0. Aturlah kondisi api misal dengan mengatur perbandingan gas dan

    oksidan untuk mendapatkan absorbansi maksimum (bila perlu ulangilah

    langkah 00 setelah 0)0*. 7unakan air destilasi dan aturlah 0'' D transmisi0&. 7unakan larutan uN * ppm " jika alat ini telah dioptimasi dengan baik

    maka akan memberikan absorbansi '" atau G'D Transmisi.o atatan ,

    Bila mematikan nyala" selalu yang dimatikan dahulu adalah gasnya

    (asetilen" propan" gas alam) diikuti oleh udara dan biarkan selama *' atau

    &' detik baru dimatikan.#. Memilih pan'ang gelm#angoTujuan per$obaan ,

    /emilih panjang gelombang yang menghasilkan sinsiti3itas pengukuran

    yang maksimum

    Spektrum pan$aran (emisi) yang dihasilkan oleh lampu katoda terdiri dari

    garis#garis yang diakibatkan karena adanya gas pengisi (biasanya neon)"beberapa logam yang berada di dalam lampu katoda dan juga logam yang

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    17/38

    dianalisis. 9ampu yang digunakan adalah lampu u" maka semua

    spektrum emisi u harus ada. /eskipun demikian hanya garis spektrum

    yang disebabkan oleh transisi yang melibatkan keadaan dasar saja yang

    diserap dalam SSA. +arena atom#atom yang ada dalam api hampirsemuanya berada dalam keadaan dasar. 7aris spektrum yang dapat

    diserap ini akan memberikan sensiti3itas yang berbeda#beda. :al ini

    sangat menguntungkan" sebagai $ontoh , suatu larutan sampel dengan

    konsentrasi tinggi dapat dianalisis pada panjang gelombang yang berbeda

    untuk menghindari pengen$eran. Tabel berikut ini menunjukkan panjang

    gelombang dan sensiti3itas relatif yang dapat digunakan untuk penentuan

    u.

    Tabel di bawah ini hubungan antara panjang gelombang " sensiti3itas

    relatif dan sensiti3itas penentuan u

    o Prse&ur per)#aan *

    0. :itunglah absorbansi larutan u * ppm pada panjang gelombang *&" O

    *"2 O 1G"' dan 0"1 nm

    . atatlah perbedan absorbansi yang ditunjukkan dan pada kenyataannya

    pada panjang gelombang 1G"' nm tidak ada absorbansi

    *. Bahas " hasil yang diperoleh

    ). Mem#uat kur+a #akuoTujuan per$obaan ,

    0. /embuat kur3a standar antara absorbansi (sumbu y) terhadap

    konsentrasi (sumbu )

    . /emilih konsentrasi yang memenuhi hukum 9ambert#Beer( kur3a

    linier)

    o Pendahuluan

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    18/38

    !asar pemilihan konsentrasi larutan baku adalah sensiti3itas analisis

    larutan u. Sensiti3itas analisis dalam SSA adalah konsentrasi analit

    (dalam ppm) yang menghasilkan 11D transmisi yang sama dengan

    absorbansi A '"''&. Sensiti3itas analisis larutan u adalah '"'& mg9.Sehingga pada panjang gelombang *&" nm larutan u &"' mg9 (& ppm)

    memberikan absorbansi Q '"& (tanyakan pada asisten $ara

    perhitungannya). Suatu larutan yang mempunyai konsentrasi 0'' kali

    sensiti3itas analisis harus menunjukkan absorbansi sebesar '"& (kira#kira

    sama dengan &'DT yang sesuai dengan hukum 9ambert#Beer). 9arutan

    ini ideal untuk optimasi alat.

    o Prosedur per$obaan ,

    0. Buatlah larutan baku uN dengan konsentrasi , ' (blanko berisi

    akuades) O '"& O 0"' O "2 O2"' O 0' O ' O dan *' ppm.

    . /asing#masing larutan diukur D transmisinya atau absorbansinya.

    *. Buat grak antara absorbansi terhadap konsentrasi u dan tandailah

    harga yang menunjukkan garis lurus.

    &. Pengaruh ,enis N$alaoTujuan per$obaan ,

    /empelajari pengaruh tipe api udara;asetilen yang digunakan terhadap

    absorbansi larutan u dan a

    o Prosedur per$obaan ,

    Buatlah larutan yang masing#masing mengandung 0' ppm u dan 0'

    ppm a %kur DT menggunakan api udara#asetilen. Bahas hasilnya

    e. Pengaruh le#ar )elahoTujuan per$obaan ,

    /empelajari pengaruh lebar $elah pada sensiti3itas dan kur3a kalibrasi(baku) larutan u dan 4e

    o Pendahuluan

    9ebar $elah pada pengukuran konsentrasi kebanyakan atom (unsur)

    adalah sangat sempit. Beberapa unsur meskipun mempunyai garis emisi"

    sama sekali menutupi garis resonansi analitik yang menyebabkan tidak

    diserapnya atau terserap sedikit sekali oleh atom#atom pada keadaan

    dasar di dalam api. +emampuan $elah adalah mengisolasi garis resonansi

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    19/38

    sehingga menjadi minim. !isini akan dipelajari pengaruh lebar $elah

    terhadap sensiti3itas dan kur3a baku dari larutan uN dan 4e*N.o Prosedur per$obaan Pengaruh lebar $elah pada sensiti3itas ,

    0. Atur lebar $elah pada posisi maksimum" kemudian atur 0''D transmisi

    menggunakan air destilasi (akuades)

    . %kur DT larutan u * ppm

    *. +urangi lebar $elah dan ukur DT larutan u * ppm

    &. Buat grak antara absorbansi terhadap lebar $elah

    2. 9akukan pula untuk larutan 4e dengan mula#mula mengganti lampu u

    dengan lampu 4e

    G. Atur kondisi alat (panjang gelombang" arus" lebar $elah) seperti yang

    disebutkan dalam tabel.

    . 9akukan langkah#langkah seperti tugas 0 menggunakan larutan 4e*N 0'

    ppm untuk mengoptimasikan alat SSA dan larutan ini harus memberikan

    absorbansi '"* atau 2'D T

    . !engan menggunakan larutan 0' ppm 4e lakukan pengaruh lebar $elah

    terhadap absorbansi 4e seperti pada u

    1. :itung kisaran penurunan absorbansi yang diamati pada larutan u dan

    4e pada lebar $elah minimum dan maksimum.

    o Prosedur per$obaan Pengaruh lebar $elah pada kur3a baku ,

    0. Siapkan larutan baku 0'' ml dengan konsentrasi 4e 0"2 O 0'O 'O &' dan

    G' ppm dalam labu takar

    . Siapkan larutan baku u 0'' m9 dengan konsentrasi '"& O 0"' O "2 O2"'

    dan 0' ppm dalam labu takar

    *. %kur absorbansi atau DT larutan#larutan tersebut (4e dan u) dan

    buatlah & kur3a baku dari ,

    i.'# G' ppm 4e pada lebar $elah minimum

    ii.'; G' ppm 4e pada lebar $elah maksimum

    iii.'# 0' ppm u pada lebar $elah minimum

    i3.'; 0' ppm u pada lebar $elah maksimum

    &. Plot keempat kur3a baku tersebut pada kertas grak yang sama dan

    berilah komentar pada masing#masing kur3a yang diperoleh

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    20/38

    2. Terangkan pula apa pengaruh lebar $elah terhadap presisi pengukuran

    absorbansi larutan yang mengandung 0' ppm atau &' ppm 4e.

    G. Bahas hasil yang diperoleh

    f.

    Pengaruh arus lampu katodaoTujuan per$obaan ,

    /empelajari pengaruh besar arus lampu katoda pada sensiti3itas dan

    kur3a kalibrasi (baku) larutan u dan 4e

    o Pendahuluan

    Arus listrik lampu katoda adalah suatu parameter istimewa yang utama

    untuk logam#logam yang lebih mudah menguap seperti ?n"u. Pada tugas

    ini ingin melihat pengaruh arus lampu katoda pada sensiti3itas dan kur3a

    baku menggunakan lampu u dan 4eo Prosedur per$obaan Pengaruh arus lampu katoda pada sensiti3itas ,

    0. Buat larutan baku 4e 0' ppm dan u * ppm

    . !engan menggunakan lampu 4e ukurlah DT dari larutan 4e 0' ppm

    menggunakan arus sebesar , O 2 dan 0' mA

    *. 7unakan lampu u dan optimasi alat menggunakan larutan * ppm u

    &. %kurlah DT larutan u ini pada arus O 2 dan 0' mA

    2. 7ambar grak antara absorbansi terhadap arus untuk 4e dan u padakertas grak yang sama.

    o atatan ,

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    21/38

    /empelajari pengaruh senyawa pengganggu fosfat dan senyawa

    pengompleks 5!TA gterhadap sensiti3itas pengukuran a

    Prosedur per$obaan ,

    0.

    Siapkan * set larutan seperti dibawah ini ,

    /enggunakan larutan yang disediakan , 0'' ppm a O &'' ppm :*PF&

    dan '"0 ppm 5!TA.

    . Pasanglah lampu katoda a" optimasikan alat seperti pada tugas 0*. %kurlah DT masing#masing larutan&. Buatlah kur3a baku untuk tipe api , udara#asetilen O udara gas alam

    (propan) dan CF;asetilenh. Pengaruh garam terlarut

    o Prosedur per$obaan ,

    0. Buatlah larutan * ppm u yang mengandung ' O 0''' O 2''' O 0'.''' O

    2'.''' dan 0''.''' ppm Cal.

    . !engan menggunakan udara#asetilen ukurlah DT masing#masing larutan

    *. Buat grak antara absorbansi terhadap konsentrasi padatan yang

    dilarutkan

    &. Bahas hasil yang diperoleh

    i.Penentuan P# &alam )ampuran &engan -n )ara kur+a #akuoTujuan per$obaan ,

    0. /enentukan kadar Pb dalam larutan sampel yang mengandung ?n

    menggunakan $ara kur3a baku

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    22/38

    . /empelajari pengaruh $ara kur3a baku terhadap akurasi dan presisi

    pengukuran Pb

    o Pendahuluan ,

    Sensiti3itas analisis ?n H '"'* ppm O sensiti3itas analisis Pb H '"* ppm.+arena ?n 0' kali lebih sensitif dibandingkan Pb maka akan memerlukan

    dua ma$am larutan sampel" yang satu berkonsentrasi 0' kali konsentrasi

    lainnya. +arena pada konsentrasi ini kedua larutan ?n dan Pb adalah

    sama.o Prosedur per$obaan ,

    0. Buatlah 2'' m9 larutan yang menghasilkan &'DT (A H'"&) untuk Pb

    (kira#kira *' ppm Pb). 7unakan larutan ini untuk analisa Pb" yang jika dien$erkan 0' kalinya

    dapat digunakan untuk menganalisa ?n (kira#kira * ppm ?n)*. Timbang garam Pb yang diperlukan untuk membuat 2'' m9 larutan

    sampel yang mengandung *' ppm Pb dan *' pm ?n&. /asukkan ke erlenmyer 0'' m9" tambahkan 0' m9 :CF* pekat" 0' m9

    akuades dan 0' mg asam sitrat2. Panaskan sampai larut" dinginkan dan pindahkan ke labu takar 2'' m9

    serta en$erkan dengan akuades sampai tepat tandaG. Pipet 0'"' m9 larutan ini dan en$erkan dengan akuades sampai tepat 0''

    m9" larutan ini digunakan untuk menganalisis ?n. Siapkan larutan baku Pb (0' O ' O *' O &' dan 2' ppm) dan larutan baku

    ?n (0 O O * O & dan 2 ppm). Buat kur3a baku untuk masing#masing logam1. !engan menggunakan dua larutan yang telah dipersiapkan ( larutan 2''

    m9 dan 0'' m9) tentukan kadar (D) Pb dan ?n dalam sampel

    menggunakan $ara kur3a baku0'. Periksa kesalahan masing#masing hasil jika kesalahan pemba$aan

    diperkirakan 0D.'. Penentuan P# &alam sampel menggunakan )ara a&isi stan&aroTujuan per$obaan ,

    0. /enentukan kadar Pb dalam larutan sampel yang mengandung ?n

    menggunakan $ara kur3a baku

    . /empelajari pengaruh $ara adisi standar terhadap akurasi dan presisi

    pengukuran Pb

    o Pendahuluan

    ara adisi standar pada umumnya digunakan untuk mengatasi kesalahan

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    23/38

    yang mirip seperti yang ditimbulkan oleh penambahan garam pada

    larutan baku" yaitu bila komposisi sampel berbeda dengan komposisi

    larutan baku. ara adisi standar dilakukan bila jumlah garam dalam

    larutan sampel tidak diketahui maka larutan baku ditambahkan langsungpada sampel" kemudian dibuat kur3a absorbansi terhadap konsentrasi

    analit yang ditambahkan. +onsentrasi analit yang ditentukan diperoleh

    dari ektrapolasi garis regresi ke absorbansi dan memotong pada sumbu

    konsentrasi .

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    24/38

    Lampu "atoda #ultilogam , !igunakan untuk pengukuran beberapa

    logam sekaligus" hanya saja

    harganya lebih mahal.

    Soket pada bagian lampu katoda yang hitam" yang lebih menonjoldigunakan untuk memudahkan pemasangan lampu katoda pada saat

    lampu dimasukkan ke dalam soket pada AAS. Bagian yang hitam ini

    merupakan bagian yang paling menonjol dari ke#empat besi lainnya.

    9ampu katoda berfungsi sebagai sumber $ahaya untuk memberikan

    energi sehingga unsur logam yang akan diuji" akan mudah tereksitasi.

    Selotip ditambahkan" agar tidak ada ruang kosong untuk keluar masuknya

    gas dari luar dan keluarnya gas dari dalam" karena bila ada gas yang

    keluar dari dalam dapat menyebabkan kera$unan pada lingkungan sekitar.

    ara pemeliharaan lampu katoda ialah bila setelah selesai

    digunakan" maka lampu dilepas dari soket pada main unit AAS" dan lampu

    diletakkan pada tempat busanya di dalam kotaknya lagi" dan dus

    penyimpanan ditutup kembali. Sebaiknya setelah selesai penggunaan"

    lamanya waktu pemakaian di$atat.

    b. Tabung 7as

    Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang

    berisi gas asetilen. 7as asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu Q

    '.'''+" dan ada juga tabung gas yang berisi gas CF yang lebih panas

    dari gas asetilen" dengan kisaran suhu Q *'.'''+. Kegulator pada tabung

    gas asetilen berfungsi untuk pengaturan banyaknya gas yang akan

    dikeluarkan" dan gas yang berada di dalam tabung. Spedometer pada

    bagian kanan regulator merupakan pengatur tekanan yang berada di

    dalam tabung.

    Pengujian untuk pendeteksian bo$or atau tidaknya tabung gas

    tersebut" yaitu dengan mendekatkan telinga ke dekat regulator gas dan

    diberi sedikit air" untuk penge$ekkan. Bila terdengar suara atau udara"

    maka menendakan bahwa tabung gas bo$or" dan ada gas yang keluar. :al

    lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan sedikit air sabun

    pada bagian atas regulator dan dilihat apakah ada gelembung udara yang

    terbentuk. Bila ada" maka tabung gas tersebut positif bo$or. Sebaiknya

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    25/38

    penge$ekkan kebo$oran" jangan menggunakan minyak" karena minyak

    akan dapat menyebabkan saluran gas tersumbat. 7as didalam tabung

    dapat keluar karena disebabkan di dalam tabung pada bagian dasar

    tabung berisi aseton yang dapat membuat gas akan mudah keluar" selaingas juga memiliki tekanan.

    $. !u$ting

    !u$ting merupakan bagian $erobong asap untuk menyedot asap

    atau sisa pembakaran pada AAS" yang langsung dihubungkan pada

    $erobong asap bagian luar pada atap bangunan" agar asap yang

    dihasilkan oleh AAS" tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Asap yang

    dihasilkan dari pembakaran pada AAS" diolah sedemikian rupa di dalam

    du$ting" agar polusi yang dihasilkan tidak berbahaya.

    ara pemeliharaan du$ting" yaitu dengan menutup bagian du$ting

    se$ara horiontal" agar bagian atas dapat tertutup rapat" sehingga tidak

    akan ada serangga atau binatang lainnya yang dapat masuk ke dalam

    du$ting. +arena bila ada serangga atau binatang lainnya yang masuk ke

    dalam du$ting " maka dapat menyebabkan du$ting tersumbat.

    Penggunaan du$ting yaitu" menekan bagian ke$il pada du$ting

    kearah miring" karena bila lurus se$ara horiontal" menandakan du$ting

    tertutup. !u$ting berfungsi untuk menghisap hasil pembakaran yang

    terjadi pada AAS" dan mengeluarkannya melalui $erobong asap yang

    terhubung dengan du$ting

    d. +ompresor

    +ompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit" karena

    alat ini berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan

    oleh AAS" pada waktu pembakaran atom. +ompresor memiliki * tombol

    pengatur tekanan" dimana pada bagian yang kotak hitam merupakan

    tombol FC#F44" spedo pada bagian tengah merupakan besar ke$ilnya

    udara yang akan dikeluarkan" atau berfungsi sebagai pengatur tekanan"

    sedangkan tombol yang kanan merupakantombol pengaturan untuk

    mengatur banyaksedikitnya udara yang akan disemprotkan ke burner.

    Bagian pada belakang kompresor digunakan sebagai tempat

    penyimpanan udara setelah usai penggunaan AAS.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    26/38

    Alat ini berfungsi untuk menyaring udara dari luar" agar

    bersih.posisi ke kanan" merupakan posisi terbuka" dan posisi ke kiri

    merupakan posisi tertutup. %ap air yang dikeluarkan" akan memer$ik

    ken$ang dan dapat mengakibatkan lantai sekitar menjadi basah" olehkarena itu sebaiknya pada saat menekan ke kanan bagian ini" sebaiknya

    ditampung dengan lap" agar lantai tidak menjadi basah dan uap air akan

    terserap ke lap.

    e. Burner

    Burner merupakan bagian paling terpenting di dalam main unit"

    karena burner berfungsi sebagai tempat pan$ampuran gas asetilen" dan

    aRuabides" agar ter$ampur merata" dan dapat terbakar pada pemantik api

    se$ara baik dan merata. 9obang yang berada pada burner" merupakan

    lobang pemantik api" dimana pada lobang inilah awal dari proses

    pengatomisasian nyala api.

    Perawatan burner yaitu setelah selesai pengukuran dilakukan"

    selang aspirator dimasukkan ke dalam botol yang berisi aRuabides selama

    Q02 menit" hal ini merupakan proses pen$u$ian pada aspirator dan burner

    setelah selesai pemakaian. Selang aspirator digunakan untuk menghisap

    atau menyedot larutan sampel dan standar yang akan diuji. Selang

    aspirator berada pada bagian selang yang berwarna oranye di bagian

    kanan burner. Sedangkan selang yang kiri" merupakan selang untuk

    mengalirkan gas asetilen. 9ogam yang akan diuji merupakan logam yang

    berupa larutan dan harus dilarutkan terlebih dahulu dengan

    menggunakan larutan asam nitrat pekat. 9ogam yang berada di dalam

    larutan" akan mengalami eksitasi dari energi rendah ke energi tinggi.

    Cilai eksitasi dari setiap logam memiliki nilai yang berbeda#beda.

    >arna api yang dihasilkan berbeda#beda bergantung pada tingkat

    konsentrasi logam yang diukur. Bila warna api merah" maka menandakan

    bahwa terlalu banyaknya gas. !an warna api paling biru" merupakan

    warna api yang paling baik" dan paling panas.

    f. Buangan pada AAS

    Buangan pada AAS disimpan di dalam drigen dan diletakkan

    terpisah pada AAS. Buangan dihubungkan dengan selang buangan yang

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    27/38

    dibuat melingkar sedemikian rupa" agar sisa buangan sebelumnya tidak

    naik lagi ke atas" karena bila hal ini terjadi dapat mematikan proses

    pengatomisasian nyala api pada saat pengukuran sampel" sehingga kur3a

    yang dihasilkan akan terlihat buruk. Tempat wadah buangan (drigen)ditempatkan pada papan yang juga dilengkapi dengan lampu indi$ator.

    Bila lampu indi$ator menyala" menandakan bahwa alat AAS atau api pada

    proses pengatomisasian menyala" dan sedang berlangsungnya proses

    pengatomisasian nyala api. Selain itu" papan tersebut juga berfungsi agar

    tempat atau wadah buangan tidak tersenggol kaki. Bila buangan sudah

    penuh" isi di dalam wadah jangan dibuat kosong" tetapi disisakan sedikit"

    agar tidak kering.

    g. /onokromator

    Berfungsi mengisolasi salah satu garis resonansi atau radiasi dari

    sekian banyak spe$trum yang dahasilkan oleh lampu piar hollow $athode

    atau untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis

    sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran.

    /a$am#ma$am monokromator yaitu prisma" ka$a untuk daerah

    sinar tampak" kuarsa untuk daerah %=" ro$k salt (kristal garam) untuk

    daerah @K dan kisi difraksi.

    h. !ete$tor

    !ikenal dua ma$am dete$tor" yaitu dete$tor foton dan dete$tor

    panas. !ete$tor panas biasa dipakai untuk mengukur radiasi inframerah

    termasuk thermo$ouple dan bolometer. !ete$tor berfungsi untuk

    mengukur intensitas radiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi

    energy listrik oleh fotomultiplier. :asil pengukuran dete$tor dilakukan

    penguatan dan di$atat oleh alat pen$atat yang berupa printer dan

    pengamat angka. Ada dua ma$am deterktor sebagai berikut,

    $etector %ahaya atau $etector &oton

    !ete$tor foton bekerja berdasarkan efek fotolistrik" dalam halini setiap

    foton akan membebaskan elektron (satu foton satu ele$tron) dari bahan

    yang sensitif terhadap $ahaya. Bahan foton dapat berupa Si7a" 7aAs"

    sCa.

    $etector In'ra #erah dan $etector anas

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    28/38

    !ete$tor infra merah yang laim adalah termokopel. 5fek termolistrik akan

    timbul jika dua logam yang memiliki temperatur berbeda disambung jadi

    satu.

    E.

    Cara ker'a spektrftmeter serapan atma. Pertama#tama gas di buka terlebih dahulu" kemudian kompresor" lalu

    du$ting" main unit" dan komputer se$ara berurutan.b. !i buka program SAA (Spe$trum Analyse Spe$ialist)" kemudian mun$ul

    perintah Eapakah ingin mengganti lampu katoda" jika ingin mengganti klik

    Les dan jika tidak Co.$. !ipilih yes untuk masuk ke menu indi3idual $ommand" dimasukkan

    nomor lampu katoda yang dipasang ke dalam kotak dialog" kemudian

    diklik setup" kemudian soket lampu katoda akan berputar menuju posisi

    paling atas supaya lampu katoda yang baru dapat diganti atau

    ditambahkan dengan mudah.d. !ipilih Co jika tidak ingin mengganti lampu katoda yang baru.e. Pada program SAS *.'" dipilih menu sele$t element and working

    mode.!ipilih unsur yang akan dianalisis dengan mengklik langsung pada

    symbol unsur yang diinginkanf.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    29/38

    p. Apabila pengukuran telah selesai" aspirasikan air deionisasi untuk

    membilas burner selama 0' menit" api dan lampu burner dimatikan"

    program pada komputer dimatikan" lalu main unit AAS" kemudian

    kompresor" setelah itu du$ting dan terakhir gas./. Met&e Analisis

    Adatiga teknik yang biasa dipakai dalam analisis se$ara spektrometri.

    +etiga teknik tersebut adalah,

    a. /etode Standar Tunggal

    /etode ini sangat praktis karena hanya menggunakan satu larutan

    standar yang telah diketahui konsentrasinya (std). Selanjutnya absorbsi

    larutan standar (Asta) dan absorbsi larutan sampel (Asmp) diukur dengan

    spektrometri. !ari hukum Beer diperoleh,

    Sehingga"

    Astdstd H smpAsmp # smp H (AsmpAstd) std

    !engan mengukur absorbansi larutan sampel dan standar"

    konsentrasi larutan sampel dapat dihitung.

    b. /etode kur3a kalibrasi

    !alam metode kur3a kalibrasi ini" dibuat seri larutan standard

    dengan berbagai konsentrasi dan absorbansi dari larutan tersebut diukur

    dengan SSA. Selanjutnya membuat grak antara konsentrasi () dengan

    Absorbansi (A) yang akan merupakan garis lurus melewati titik nol dengan

    slope H . B atau slope H a.b" konsentrasi larutan sampel diukur dan

    diintropolasi ke dalam kur3a kalibrasi atau di masukkan ke dalam

    persamaan regresi linear pada kur3a kalibrasi sperti yang ditunjukkan

    pada gambar G.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    30/38

    7ambar G. +ur3a kalibrasi (Syahputra" ''&)

    $.

    /etode adisi standar/etode ini dipakai se$ara luas karena mampu meminimalkan

    kesalahan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks)

    sampel dan standar. !alam metode ini dua atau lebih sejumlah 3olume

    tertentu dari sampel dipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan

    dien$erkan sampai 3olume tertentu kemudiaan larutan yang lain sebelum

    diukur absorbansinya ditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan

    standar tertentu dan dien$erkan seperti pada larutan yang pertama.

    /enurut hukum Beer akan berlaku hal#hal berikut,

    !imana" AHkk AT=k(CsC!" H konsentrasi at sampels H konsentrasi at standar yang ditambahkan ke larutan sampelA H absorbansi at sampel (tanpa penambahan at standar)AT H absorbansi at sampel N at standar

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    31/38

    sistem fase multi kompleks padatan dan partikel#partikel $air dengan

    tekanan uap rendah dengan ukuran partikel antara '"'0 ; 0'' Wm.

    0. %euntungan &an %elemahan Met&e AAS

    +euntungan metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer

    biasa yaitu spesik" batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama

    bisa mengukur unsur#unsur yang berlainan" pengukurannya langsung

    terhadap $ontoh" output dapat langsung diba$a" $ukup ekonomis" dapat

    diaplikasikan pada banyak jenis unsur" batas kadar penentuan luas (dari

    ppm sampai D).

    Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak

    mampu menguraikan at menjadi atom misalnya pengaruh fosfat

    terhadap a" pengaruh ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya

    disosiasi) sehingga menimbulkan emisi pada panjang gelombang yang

    sama" serta pengaruh matriks misalnya pelarut.

    H.0angguangangguan &alam met&e AASa. 7anguan kimia

    7angguan kimia terjadi apabila unsur yang dianailsis mengalami

    reaksi kimia dengan anion atau kation tertentu dengan senyawa yang

    refraktori" sehingga tidak semua analiti dapat teratomisasi. %ntuk

    mengatasi gangguan ini dapat dilakukan dengan dua $ara yaitu, 0)

    penggunaan suhu nyala yang lebih tinggi" ) penambahan at kimia lain

    yang dapatmelepaskan kation atau anion pengganggu dari ikatannya

    dengan analit. ?at kimia lai yang ditambahkan disebut at pembebas

    ()eleasing Agent) atau at pelindung (rotecti*e Agent).b. 7angguang /atrik

    7angguan ini terjadi apabila sampel mengandung banyak garam

    atau asam" atau bila pelarut yang digunakan tidak menggunakan pelarut

    at standar" atau bila suhu nyala untuk larutan sampel dan standar

    berbeda. 7angguan ini dalam analisis kualitatif tidak terlalu bermasalah"

    tetapi sangat mengganggu dalam analisis kuantitatif. %ntuk mengatasi

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    32/38

    gangguan ini dalam analisis kuantitatif dapat digunakan $ara analisis

    penambahan standar (Standar Adisi).

    $. 7angguan @onisasi

    7angguan ionisasi terjadi bila suhu nyala api $ukup tinggi sehinggamampu melepaskan ele$tron dari atom netral dan membentuk ion positif.

    Pembentukan ion ini mengurangi jumlah atom netral" sehingga isyarat

    absorpsi akan berkurang juga. %ntuk mengatasi masalah ini dapat

    dilakukan dengan penambahan larutan unsur yang mudah diionkan atau

    atom yang lebih elektropositif dari atom yang dianalisis" misalnya s" Kb"

    + dan Ca. penambahan ini dapat men$apai 0''#''' ppm.

    d. Absorpsi 9atar Belakang (Ba$k 7round)

    Absorbsi 9atar Belakang (Ba$k 7round) merupakan istilah yang

    digunakan untuk menunjukkan adanya berbagai pengaruh" yaitu dari

    absorpsi oleh nyala api" absorpsi mole$ular" dan penghamburan $ahaya.

    I. Analisis %uantitatifa. Penyiapan sampel

    Penyiapan sampel sebelum pengukuran tergantung dari jenis unsur

    yang ditetapkan" jenis substratdarisampeldan$araatomisasi.

    Pada kebanyakan sampel ha lini biasanya tidak dilakukan" bila

    atomisasi dilakukan menggunakan batang grak se$ara elektrotermal

    karena pembawa (matriks) dari sampel dihilangkan melalui proses

    pengarangan (ashing) sebelum atomisasi. Pada atomisasi dengan nyala"

    kebanyakan sampel $air dapat disemprotkan langsung kedalam nyala

    setelah dien$erkan dengan pelarut yang $o$ok. Sampel padat baiasanya

    dilarutkan dalam asam tetanol adakalanya didahului dengan peleburanalkali.

    b. Analisa kuantitatif

    Pada analisis kuantitatif ini kita harus mengetahui beberapa hal

    yang perlu diperhatikan sebelum menganalisa. Selain itu kita harus

    mengetahui kelebihan dan kekurangan pada AAS.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menganalisa,

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    33/38

    - 9arutan sampel diusahakan seen$er mungkin (konsentrasi ppm atau

    ppb).- +adar unsur yang dianalisis tidak lebih dari 2D dalam pelarut yang

    sesuai.

    - :indari pemakaian pelarut aromati$ atau halogenida. Pelarut organi$yang umum digunakan adalah keton" ester dan etilasetat.

    - Pelarut yang digunakan adalah pelarut untuk analisis (p.a)

    9angkah analisis kuantitatif,

    - Pembuatan 9arutan Stok dan 9arutan Standar- Pembuatan +ur3a Baku

    Persamaan garis lurus , L H a N b dimana,

    a H intersep

    b H slope

    H konsentrasi

    L H absorbansi

    Penentuan kadar sampel dapat dilakukan dengan memplotkan data

    absorbansi terhadap konsentrasi atau dengan $ara mensubstitusikan

    absorbansi kedalam persamaan garis lurus (Sumar :endayana" dkk" 011&)

    ,. Cnth Pemeriksaaan Menggunakan Alat

    AlatAlat

    Alat#alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer

    Serapan Atom" labu ukur 2' m9" pipet 3olum 2 m9" propipet" pipiet tetes"

    gelas beker.

    BahanBahan

    0. Sampel air

    Sampel air yang digunakan berasal dari air irigasi /artapura dan air

    sumur $empaka Banjarbaru" +alimantan Selatan.

    . Pereaksi

    Pereaksi yang digunakan adalah kualitas pro analisa keluaran 5. /er$k,

    !inatrium sulda" ammonium hidroksida" asam nitrat" larutan standar 4e"

    d" dan u.

    Prse&ur Penelitian

    1. Pengen$eran larutan induk 4e 0''' ppm

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    34/38

    9arutan standar 4e (0''' ppm) dipipet 0' ml" masukkan ke labu

    tentukur 0'' ml" tambahkan dengan air suling hingga garis tanda

    (konsentrasi 0'' ppm).

    9arutan stanar 4e 0'' ppm di buat menjai konsentrasi 0O O *O &O 2

    ppm.

    . Pengen$eran larutan induk 4e 0''' ppm

    9arutan standar d (0'' ppm) dipipet 0' ml" masukkan ke labu

    tentukur 0'' ml" tambahkan dengan air suling hingga garis tanda

    (konsentrasi 0' ppm).

    9arutan stanar d 0'' ppm di buat menjai konsentrasi '"O '"&O '"GO

    '"O 0"' ppm.

    *. Pengen$eran larutan induk u 0''' ppm

    9arutan standar u (0''' ppm) dipipet 0' ml" masukkan ke labu

    tentukur 0'' ml" tambahkan dengan air suling hingga garis tanda

    (konsentrasi 0'' ppm).

    9arutan standar u 0'' ppm dibuat menjadi konsentrasi '"O '"&O

    '"GO '"O 0"' ppm.

    &. Analisis logam dalam sampel dengan AAS

    9arutan sampel yang telah dien$erkan diukur absorbansi nya

    dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang

    maksimumnya.

    +adar timbal" kadmium" tembaga dan seng pada ketam batu dan

    lokan dapat dihitung berdasarkan Persamaan Kegresi y H b N a "

    dimana y H A sehingga diperoleh nilai sebagai konsentrasi.

    Hasil Dan Pem#ahasan

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    35/38

    1. Penentuan 9inieritas +ur3a +alibrasi +ur3a kalibrasi besi" kadmium"

    dan tembaga masing#masing dengan berbagai konsentrasi dapat

    dibuat untuk memperoleh nilai Kdan persamaan garis y H b N a

    yang nantinya akan digunakan untuk perhitungan konsentrasi logamdalam sampel air. Berdasarkan pengukuran kur3a kalibrasi untuk 4e"

    d" dan u" diperoleh hubungan yang linier dengan persamaan garis

    regresi yaitu y H '.'G0 N '.''& dan koesien korelasi (K)

    sebesar '.11*G untuk 4e. y H '.01 ; '"'0& dan koesien

    korelasi sebesar KH '.111& untuk u. y H '.*0*2 N '.''*1 dan

    koesien korelasi KH '.1G'2 untuk d.

    . Penentuan +adar 4e" d" dan u pada Sampel

    +adar logam Pb" d" u" dan ?n yang diperoleh berdasarkan persamaan

    regresi linear dari kur3a kalibrasi 4e" u dan d yang telah diperoleh. Cilai

    y dalam persamaan tersebut merupakan nila adsorbans dari sampel air"

    sehingga diperoleh nilai sebagai konsentrasi dari logam yang terdapat

    dalam sampel. Absorbansi sampel air irigasi dan sumur $empaka berturut#

    turut adalah sebgai berikut , untuk 4e #'"'21 dan #'"'1" untuk u #'"'0

    dan '"''. Sedangkan untuk d #'"'' dan '"''. +onsentrasi logam 4e"

    u dan d dalam tiap sampel air dapat dilihat pada Tabel dibawah ini,

    Sampel air +adar (ppm)4e u d

    @rigasi

    martapura

    #'" '"''*& #'"''

    Sumur $empaka #0"& '"''*& #'"'0!ata diatas menunjukkan bahwa pada sampel air irigasi /artapura dan

    sumur empaka mengandung sedikit logam d yaitu sebesar '"''*&

    ppm. Sementara kandungan logam 4e dan u sangat rendah sekali

    sehingga nilai A dan konsentrasinya negatif. :asil ini menunnjukkan air

    irigasi /artapura dan sumur empaka belum ter$emar oleh logam 4e" u

    dan d.

    %esimpulan Per)#aan

    !ari hasil analisis kualitatif kandungan logam 4e" d" dan u dalam

    sampel air irigasi /artapura dan sumur empaka Banjarbaru

    menunjukkan bahwa kandungan logam 4e dan u nya sangat rendah

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    36/38

    ( ditandai dengan nilai A yang negatif). Sedangkan kandungan logam d

    dari kedua sampel $ukup kelihatan keberadaannya yaitu sebanyak

    '"''*& ppm. :asil juga menunjukkan bahwa air irigasi /artapura dan

    sumur empaka relatif belum ter$emar oleh logam 4e" u dan d.

    BAB III

    PENU1UP

    A. %esimpulan

    !ari penjelasan#penjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa Spektrofotometri Serapan Atom didasarkan pada besarnya energi

    yang diserap oleh atom#atom netral dalam keadaan gas. Agar intensitas

    awal sinar (Po) dan sinar yang diteruskan (P) dapat diukur" maka energi

    sinar pengeksitasi harus sesuai dengan energi eksitasi atom penyerap dan

    energi penyerap ini diperoleh melalui sinar lampu katoda berongga.

    9ampu katoda berongga ada yang bersifat single element dan ada yang

    bersifat multi element.

    Salah satu alat yang sangat berperan penting dalam AAS adalah

    opper yang berfungsi untuk membuat sinar yang datang dari sumber

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    37/38

    sinar berselang ; seling sehingga sinar yang dipan$arkan juga akan

    berselang # seling. AAS memiliki keakuratan yang tinggi pada analisis

    kualitatif. Beberapa jenis gangguan dengan $ara AAS pada analisis

    kuantitatif 7angguan kimia 7angguan matrik 7angguan ionisasi dan 7angguan ba$kground

    B. SaranPada saat praktek menggunakan alat spektrofotometer serapan atom

    perlu adanya kerjasama antara praktikan dan pembimbing agar praktikandapat memahami dan mampu menggunakan alat dengan baik dan benar.

  • 7/24/2019 dasar teori AAS.docx

    38/38

    Dalam astronomidan beberapa cabang ilm#$isikadankimia% spektrometeradala& seb#a&

    alat optik#nt#k meng&asilkan garis spektr#mca&a'adan meng#k#rpanang gelombangserta

    intensitasn'a.

    )risma 'ang berada di tenga& spektrometer ber$#ngsi #nt#k men'ebarkan ca&a'a. Ca&a'a

    p#ti& tersebar pada masing-masing panang gelombang% dan meng&asilkan spnktr#m pelangi.

    Alam r#ang &ampa (*ak#m"% kecepatan ca&a'a c adala& sama #nt#k setiap panang

    gelombang ata# +arna ca&a'a% artin'a kecepatan ca&a'a bir# sama dengan kecepatan ca&a'a

    in$ramera&. Akantetapi% ika seb#a& berkas ca&a'a p#ti& at#& pada seb#a& perm#kaan prisma

    kaca dengan membent#k s#d#t ter&adap perm#kaan terseb#t kem#dian mele+ati prisma%

    maka ca&a'a p#ti& it# akan di#raikan ata# didespersikan menadi spektr#m +arna. ,enomena

    ini memb#at e+ton perca'a ba&+a ca&a'a p#ti& mer#pakan camp#ran dari komponen-

    komponen +arna. Despersi ata# peng#raian +arna teradi didalam prisma karena kecepatan

    gelombang ca&a'a didalam prisma berbeda #nt#k setiap panang gelombang.[1]

    pektrometer adala& alat optik 'ang dig#nakan #nt#k mengamati dan meng#k#r s#d#t de*iasi

    ca&a'a datang karena pembiasan dan dispersi. Dengan mengg#nakan /#k#m nelli#s% indeks

    bias dari kaca prisma #nt#k panang gelombang tertent# ata# +arna tertent# dapat ditent#kan.[0]

    )ada praktik#m pektrometer ini% para praktikan di&arapkan dapat mempelaari teori

    spektrometer prisma dengan pendekatan eksperimental% dapat menent#kan indeks bias prisma

    kaca dan panang gelombang dengan mengg#nakan prisma 'ang tela& dikalibrasi. )ara

    praktikan #ga di&arapkan dapat mengamati spektr#m +arna ca&a'a dari panang gelombang

    tertent#.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomihttps://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Optikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_spektrum&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttps://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttps://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Optikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_spektrum&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttps://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi