disertasi. bab iv mei.2011

7/22/2019 Disertasi. Bab IV Mei.2011

1/91

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Lokasi Peneliian

!. "abu#aen Buon

a. Leak Geo$ra%is &an Baas Wilayah

Kabupaten Buton terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan bila

ditinjau dari peta Provinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak di bagian

selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4,!"# !,$%"

&intang Selatan dan membentang dari barat ke timur di antara '$",""" # '$(,(4"

Bujur Timur, meliputi sebagian Pulau )una dan Buton*

Kabupaten Buton di sebelah +tara berbatasan dengan Kabupaten )una, di

sebelah Selatan berbatasan dengan &aut lores, di sebelah Timur berbatasan

dengan Kabupaten -akatobi dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Bombana* Batas wila.ah lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel '*

Tabel '* Batas wila.ah kecamatan di lokasi penelitian, Tahun $""

KecamatanBatas wila.ah

+tara Selatan Timur Barat

/u Kabupaten)una

KecamatanBatauga

Selat Buton Kecamatan&akudo

&akudo Kabupaten)una

KecamatanBatauga

Kecamatan /u Kecamatan)awasangkaTimur

Sumber 0 BPS Kab* )una dan Kab* Buton, $""*

b. Luas Wilayah

Kabupaten Buton memiliki wila.ah daratan seluas 1 $*422,3' km$ atau

$42*23' a dan wila.ah perairan laut diperkirakan seluas 1 $'*"%4 km$, dimana


2/91

pada tahun $"" kecamatan di Kabupaten Buton berjumlah $' kecamatan, terdiri

dari '" kecamatan berada di daratan Pulau Buton, ! kecamatan berada di daratan

Pulau )una dan % kecamatan lainn.a terdapat di kepulauan* 5istribusi letak

kecamatan .ang terdapat di Kabupaten Buton dapat dilihat pada Tabel $*

Tabel $* &etak kecamatan di Kabupaten Buton terdapat di jazirah Pulau Buton,Pulau )una dan wila.ah Kepulauan

6ama kecamatan dan letak geografisn.a

Pulau Buton Pulau )una Kepulauan

'* &asalimu

$* &asalimu Selatan

(* Pasar -ajo

4* Siontapina

%* &apandewa

!* -olowa

3* -abula2* Bat

auga* Sa

mpolawa'"* Kap

ontori

'* )awasangka

$* )awasangka Timur

(* )awasangka Tengah

4* /u%* &aku

do!* Sang

ia -ambulu

'* Batu7tas

$* Talaga 8a.a

(* Siompu

4* Siompu Barat

%* Kadatua

Sumber 0 BPS Kab* )una dan Kab* Buton, $""*

Kecamatan .ang paling luas wila.ahn.a adalah Kecamatan Pasarwajo

dengan luas (%!,4" km$, &asalimu ($3,$ km$ serta Kecamatan )awasangka

dengan luas $3',%% km$ atau masing9masing sebesar '4,(':, '(,'4: serta

'",2: terhadap total luas wila.ah Kabupaten Buton* Sedangkan wila.ah .ang

!


3/91

paling kecil adalah Kecamatan Batu 7tas dengan luas wila.ah 3,'2 km$ atau ",$:

dari total luas wila.ah Kabupaten Buton* +ntuk mencapai ibukota Kecamatan dari

ibukota Kabupaten dapat ditempuh dengan dua cara .aitu melalui darat dan laut*

&okasi penelitian di Kabupaten Buton adalah Kecamatan /u dan Kecamatan

&akudo .ang secara geografis berada di daratan Pulau )una* ;bukota kedua

kecamatan tersebut dapat dicapai melalui kendaraan darat dan laut dari ibukota

kabupaten, .aitu0


4/91

Musim

Keadaan musim di Kabupaten Buton pada umumn.a sama seperti

daerah9daerah lain di ;ndonesia dimana mempun.ai dua musim, .akni

musim hujan dan musim kemarau*

)usim hujan pada tahun $"" ini terjadi di antara bulan 5esember

sampai dengan bulan 7pril* Pada saat tersebut, angin darat bertiup dari

Benua 7sia serta &autan Pasifik ban. ak mengandung uap air* )usim

kemarau terjadi antara bulan >uli dan September, pada bulan#bulan tersebut

angin Timur .ang bertiup dari Benua 7ustralia sifatn.a kering dan kurang

mengandung uap air* Khusus pada bulan 7pril dan )ei di daerah Kabupaten

Buton arah angin tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan,

sehingga pada bulan9bulan ini dikenal sebagai musimpancaroba*

)urah Hu*an &an Hari Hu*an

?urah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan

iklim, keadaan monografi, dan perputaran pertemuan arus udara* @leh

karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun

pengamat* 8ata9rata curah hujan selama tahun $""2 berkisar antara '22 mm


5/91

Kabupaten Buton merupakan daerah agraris, hal ini dapat ditunjukkan

dengan besarn.a luas lahan .ang digunakan untuk pertanian* 5ari seluruh lahan

.ang ada di Kabupaten Buton, !3,%4: digunakan untuk usaha pertanian, .aitu untuk

kebun, ladang, tambak, kolamAtebatAempang, lahan untuk tanaman ka.u9

ka.uanAhutan rak.at, perkebunan rak.at* Sedangkan sisan.a digunakan untuk

bangunan dan halaman sekitarn.a, padang rumput serta lahan .ang sementara

tidak diusahakan dan lain sebagain.a*

Pada tahun $"" luas lahan .ang digunakan untuk usaha pertanian

mencapai '!2*"22 ha, sedangkan luas lahan .ang tidak digunakan untuk pertanian

mencapai 2"*32( ha* Bila dirinci menurut penggunaann.a pada tahun $"", maka

.ang paling luas adalah hutan negara .aitu sebesar 3'*4$! ha


6/91

tangga adalah pengguna lahan dan 2*$4$ rumah tangga bukan pengguna lahan*

Kemudian dari jumlah rumah tangga pertanian pengguna lahan ada rumah tangga

petani gurem seban.ak '"*!2" rumah tangga atau $,$(:*

%. (anaman Perkebunan

&uas areal perkebunan di Kabupaten Buton pada tahun $"" ini adalah

('*"",2" ha* al ini tentun.a sangat potensial bagi pengembangan tanaman

perkebunan* 7da '$ jenis tanaman perkebunan .ang dikembangkan di Kabupaten

Buton saat ini .aitu arenAenau, asam >awa, cengkeh, jambu mete, kakao, kapuk,

kelapa dalam, kelapa hibrida, kemiri, kopi lada dan pala* Salah satu andalan

komoditas perkebunan di wila.ah ini adalah jambu mete* Berdasarkan total luas

tanaman perkebunan di Kabupaten Buton seban.ak 3",2$: atau seluas $$*%( ha

merupakan areal tanaman jambu mete, disusul kelapa dalam seluas (*!($ ha atau

'',4: dan tanaman kakao .aitu $*4( ha atau ,$$:*

Berdasarkan kecamatan, luas areal .ang terbesar mengembangkan tanaman

jambu mete adalah Kecamatan )awasangka seluas (*2%%,(' ha, disusul Laku&o

+.,- ha/ Gu .0!1 ha, Batauga $*$!! ha, )awasangka Tengah $*'2$,! ha,

Pasarwajo '*!4" ha, &asalimu Selatan '*%%$,%" ha, sedangkan kecamatan lain rata9

rata masih di bawah '""" ha*

>umlah petani pekebun di Kabupaten Buton pada tahun $"" seban.ak

(3*("$ KK dengan rincian aren seban.ak '%' KK, asam >awa (' KK, cengkeh '!2

KK, jambu mete '%*(!$ KK, kakao, %*((3 KK, kapuk $*2$! KK, kelapa dalam !*!3"

'""


7/91

KK, kelapa hibrida $*'3 KK, kemiri '*!2% KK, kopi '*!$' KK, lada (%" KK dan pala

seban.ak $$ KK* +ntuk lebih jelasn.a petani pekebun di lokasi penelitian dapat

dilihat pada Tabel (*

(abel +. 2umlah #eani #ekebun menuru *enis anaman &i "e'amaan Gu3Laku&o/ ahun 445

2enis anaman Peani Pekebun 6""7

7renAenau $"7sam jawa 4$"?engkeh 9>ambu mete $*$4Kakao '%Kapuk $2!Kelapa dalam %'Kelapa hibrida 2(!Kemiri 4$Kopi 9&ada !Pala !

Sumber 0 BPS Kab* Buton, $""*

Produksi perkebunan rak.at di Kabupaten Buton pada tahun $"" disajikan

pada Tabel 4* Tercatat produksi tanaman perkebunan .ang terban.ak pada tahun

$"" adalah tanaman jambu mete seban.ak 3*$"2 ton, disusul kelapa dalam '*$3(

ton, 7sam >awa 4'2 ton, sedangkan .ang terkecil produksin.a adalah tanaman pala

.ang han.a mencapai $ ton*

'"'


8/91

(abel 8. 2umlah #ro&uksi anaman #erkebunan menuru *enis anaman &i"e'amaan Gu3Laku&o/ ahun 445

2enis anaman Pro&uksi anaman #erkebunan 6on7

7renAenau 97sam jawa 4"(,2%

?engkeh 9>ambu mete '*2$',!$Kakao (,%Kapuk '$,%4Kelapa dalam 3!,''Kelapa hibrida '",'$Kemiri 9Kopi $&ada ",'%

Sumber 0 BPS Kab* Buton, $"'"

. "abu#aen Muna

a. Leak Geo$ra%is &an Baas Wilayah

5itinjau secara geografis, Kabupaten )una merupakan salah satu kabupaten

di Propinsi Sulawesi Tenggara .ang letakn.a berada di bagian +tara Pulau )una

dan bagian +tara Pulau Buton, serta beberapa pulau kecil di sekitarn.a* Sedangkan

secara astronomis, posisi Kabupaten )una berada pada 4 '%C &S 9 4 ("C &S serta

'$$'% C BT 9 '$( ""C BT*

Batas wila.ah Kabupaten )una di sebelah +tara berbatasan dengan Selat

Spelman, sebelah Barat berbatasan dengan Selat Tiworo dan di sebelah Timur

'"$


9/91

berbatasan dengan Kabupaten Buton +tara, sedangkan di sebelah Selatan

berbatasan langsung dengan Kabupaten Buton*

Batas wila.ah Kecamatan Tongkuno sebagai lokasi penelitian0 sebelah +tara

berbatasan dengan Kecamatan &ohia, sebelah Timur berbatasan dengan Selat

Buton dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno Selatan*

Sedangkan di sebelah Barat berbatasan langsung dengan ( kecamatan, .aitu


10/91

&. Iklim &an )urah Hu*an

Kabupaten mempun.ai iklim tropis dengan suhu rata9rata sekitar $%E? 9

$3E?* )usim di Kabupaten )una terdapat dua musim, .aitu musim hujan dan musim

kemarau* )usim hujan pada umumn.a terjadi pada Bulan 6ovember sampai

dengan >uni, dimana angin .ang mengandung ban.ak uap air bertiup dari Benua

7sia dan Samudra Pasifik sehingga men.ebabkan hujan* Sedangkan musim

kemarau terjadi antara bulan >uli dan bulan @ktober, pada bulan ini angin bertiup

dari Benua 7ustralia .ang sifatn.a kering dan sedikit mengandung uap air*

Khusus pada bulan 7pril di Kabupaten )una seperti haln.a daerah Sulawesi

Tenggara pada umumn.a angin bertiup dengan arah .ang tidak menentu, .ang

berakibat pada curah hujan .ang tidak menentu pula dan keadaan ini dikenal

sebagai musim pancaroba* Pada Tahun $"", rata9rata hari hujan sekitar 2 hari per

bulan dimana bulan )aret, )ei, dan 5esember adalah bulan dengan hari hujan

terban.ak .aitu '$ hari hujan* 8ata9rata curah hujan mencapai $24 mm dengan

curah hujan terbesar terjadi pada bulan >uni dengan intensitas 2'! mm*

e. Pen$$unaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten )una terdiri atas tanah sawah dan tanah

kering* &uas tanah sawah sebesar (*!$4 ha atau ",34: dari luas total penggunaan

lahan di Kabupaten )una* &uas tanah sawah terdiri dari tanah sawah diusahakan

sebesar '*!34 ha dan tidak diusahakan '*%" ha Penggunaan tanah kering terdiri

dari pekaranganAlahan untuk bangunan dan halaman sekitarn.a, tegalAkebun,

ladangAhuma, padang rumput, rawa .ang tidak ditanami, tambak,

'"4


11/91

kolamAtebatAempang, tanah sementara tidak diusahakan, tanaman ka.u9

ka.uanAhutan, hutan negara, perkebunan, dan lain9lain* Pada tahun $"",

penggunaan tanah kering .ang terluas adalah lahan pertanian dan kehutanan

Kabupaten )una


12/91

han.a luas tanaman kelapa saja .ang nilain.a meningkat dari tahun sebelumn.a

.aitu (*3%3 pada tahun $""2 meningkat menjadi 4*'"',% hektar*

Tanaman perkebunan rak.at .ang paling luas diusahakan adalah jambu

mete dengan luas panen sebesar ('*"(,% hektar atau mencapai 3",2% : dari total

luas panen tanaman perkebunan* Berbanding terbalik dengan luas panenn.a,

produksi tanaman perkebunan justru mengalami peningkatan*

Produksi jambu mete mengalami peningkatan .ang paling pesat disamping

tanaman kelapa dan coklat .aitu masing9masing sebesar (*4!(,% ton $*'$",4 ton,

dan $*4%,4! ton* Bahkan >ika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai produksi jambu

mete meningkat sampai 3(,%33 :, kelapa sebesar '%',(3 : dan coklat sebesar

'(,"3 :*

(abel 1. Luas &an *umlah #ro&uksi anaman #erkebunan menuru *enisanaman "e'amaan (on$kuno lokasi #eneliian/ ahun 445

2enis anamanPro&uksi anaman #erkebunan 6on7

Luas 6ha7 Pro&uksi 6on7

Kelapa $%" $2"Kopi '% '$Kapuk '$ "&ada !$ %>ambu mete 3,'' $3,Kemiri '!' "Kakao $"( 4',4FnauAnira "

7sam >awa % "

Sumber0 BPS Kec* Tongkuno, $"'"

+. Se*arah Usahaani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an Muna

>ambu mete merupakan tanaman tahunan berupa pohon .ang berasal dari

Brasil Tenggara* Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke ;ndia 4$% tahun .ang

lalu, kemudian men.ebar ke daerah tropis dan subtropis lainn.a seperti Bahana,

'"!


13/91

Senegal, Ken.a, )adagaskar, )ozambik, Srilangka, Thailand, )ala.sia, ilipina dan

;ndonesia* 5i antara sekian ban.ak negara produsen, Brasil, Ken.a, dan ;ndia

merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia*

>ambu mete ambu mete

tersebar di seluruh nusantara dengan nama berbeda9beda awa Barat dijuluki

jambu mede, di >awa Tengah dan >awa Timur diberi namajambu monyet, di Bali

jambu jipang ataujambu dwipa, di Sulawesi +tara disebut buahyakidan di Sulawesi

Tenggara


14/91

tanaman mete, kakao, cengkeh, kopi, rambutan dan komoditas lainn.a* /erakan

tersebut begitu berarti bagi mas.arakat Sulawesi Tenggara saat ini karena berawal

dari gerakan tersebut kini Kolaka dikenal sebagai penghasil kakao, demikian pula

Buton dan )una sebagai penghasil mete* Sa.angn.a petani mete di Buton dan

)una hingga saat ini masih tetap dibelit permasalahan, .aitu rendahn.a

kesejahteraan, karena produk mete andalan mereka selain produksin.a berfluktuasi,

miskin nilai tambah, juga rendahn.a tingkat harga saat panen ra.a*

8. As#ek Sosial Bu&aya Peani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an Muna

5i dalam suatu sistem sosial, setidakn.a terdapat dua unsur penting .ang

harus ada* 7ntara lain struktur social, dan orientasi nilai buda.a* Struktur social

terdiri atas lapisan9lapisan social secara hirarkhis* Stratifikasi ini sesungguhn.a

menunjukkan wajah social dan buda.a mas.arakatn.a* Baik mas.arakat Buton,

maupun mas.arakat muna sebagai entitas social memiliki struktur social sendiri9

sendiri*

Soerjono Soekanto


15/91

distribusin.a di dalam mas.arakat tidaklah merata* )ereka .ang memperoleh

ban.ak menduduki kelas atas dan mereka .ang tidak memperoleh menduduki kelas

bawah*

5alam mas.arakat Tongkuno )una mengenal juga sistem stratifikasi sosial

sebagai mana dalam 7gama indu* Sistem Stratifikasi tersebut ditetapkan pada

masa 8aja Sugi )anuru


16/91

>abatan turun9temurun tetapi dipilih oleh 5ewan Sara


17/91

/ambar '"* Stratifikasi Sosial )as.arakat Buton )una

%* /ambaran Kegiatan +sahatani >ambu )ete di Kabupaten Buton dan )una

Pengambilan keputusan petani dalam pengusahaan jambu mete tidak selalu

didasarkan kepada pertimbangan finansial* al ini berarti bahwa pertimbangan

finansial tidak selalu menjadi aspek utama dalam pengambilan keputusan, namun

ada pertimbangan aspek sosial buda.a .ang lebih dominan* Tabel 3 menunjukkan

bahwa produksi terbesar dari sektor perkebunan adalah usahatani tanaman jambu

mete, namun mas.arakat di lokasi penelitian tidak serta9merta petani memilih jambu

mete saja untuk ditanam secara monokultur* al ini dipengaruhi faktor sosial buda.a

.ang mendorong mas.arakat untuk mengembangkan usaha perkebunan lainn.a,

diantaran.a adalah adan.a rasa kebanggaan apabila seseorang dapat mewariskan

perkebunann.a kepada anak cucun.a*

Tabel 3* &uas Tanaman dan Produksi )enurut >enis Tanaman serta &uas 7realTanaman Perkebunan 8ak.at Tahun $""2

TanamanPerkebunan

&uastanam


18/91

>ambu mete $*%"!,"" %,2$ $3,"" '*!2$,"" %$3,""

Kakao $,"" ",% 9 $,"" 9

Kelapa dalam (2,"" '!," 9 (2,"" 9Kelapa hibrida '',"" 4,32 9 '',"" 9

Kapuk (4,"" 2,32 3,"" ',%" 3,%"

7sam >awa '(,"% (%,%" (,%% ,%" 9

Kemiri $,"" 9 $,"" 9 9

>umlah $*!","% !34,2 (",%% '*3!$,"" %(4,%"

Sumber0 BPS Sultra, $""

Tanaman perkebunan .ang menjadi ciri khas keluarga petani di lokasi

penelitian adalah tanaman jambu mete bahkan merupakan suatu kebanggaan

tersendiri dalam kelompok mas.arakat setempat* ;nformasi dari responden

menunjukkan bahwa memiliki kebun tanaman mete menjadi kebanggaan tersendiri

apabila dapat diwariskan kepada anak cucun.a* Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat

bahwa usaha perkebunan terluas setelah jambu mete adalah kelapa dalam .aitu

sekitar (2 ha* Kebiasaan mas.arakat setempat untuk mengkonsumsi makanan

dengan bahan pelengkap kelapa adalah faktor utama tanaman ini dipertahankan

keberadaann.a* Selain itu, beberapa responden .ang juga merupakan pengusaha

kelapa dalam berpendapat bahwa tanaman ini mampu mengangkat nama

keluargan.a hingga dapat dikenal oleh pedagang pengumpul tingkat kabupatenAkota


19/91

program ini adalah tanaman jambu mete .ang kemudian mampu dikembangkan oleh

mas.arakat ke dalam berbagai bentuk makanan olahan seperti menu sajian dalam

upacara9upacara adat dan keagamaan* @leh karena itu, komoditas jambu mete

dapat mengakar di kalangan mas.arakat di lokasi penelitian* Tinggin.a produksi

jambu mete di lokasi penelitian sebagai mana Tabel 3 sangat erat kaitann.a dengan

adan.a faktor9faktor sosial buda.a setempat*

Pemenuhan kebutuhan jangka panjang merupakan salah satu alasan petani

untuk menanam jambu mete* Tanaman jambu mete produksin.a sangat ditentukan

oleh iklim sehingga membutuhkan kesabaran dalam pengelolaann.a, karena selain

merupakan tanaman jangka panjang, juga relatif tidak cocok pada iklim dengan

curah hujan .ang tinggi* Tanaman ini merupakan salah satu bentuk investasi bagi

petani dan menjadikan mas.arakat setempat lebih perca.a diri untuk menghadapi

masa tua, karena mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari9hari tidak lagi

tergantung pada orang lain* )engingat keterbatasan tenaga dan kekuatan fisik

petani .ang semakin menurun, mereka cenderung memilih tanaman tahunan seperti

jambu mete .ang tidak memerlukan pemeliharaan .ang intensif namun dapat

memberikan penghasilan .ang relatif kontin.u setiap tahun*

Pemanfaatan lahan .ang dikelola secara perorangan harus selaras dengan

buda.a setempat dan visi mas.arakat terhadap kedudukan dan hubungan mereka

dengan alam* Sistem penggunaan lahan dan perkembangann.a merupakan bagian

dari identitas mas.arakat .ang hidup di dalamn.a* Petani biasan.a memiliki

kebutuhan .ang kuat untuk memihak pada buda.a setempat* Sejarah dan tradisi

mempun.ai peranan penting dalam kehidupan, cara bertani dan sistem

''(


20/91

pemanfaatan lahan milik mereka* Perubahan pola pikir .ang tidak selaras dengan

nilai9nilai sosial, buda.a, spiritual mereka, bisa men.ebabkan stres dan menciptakan

kekuatan .ang berlawanan* Kemampuan untuk memperoleh kehidupan .ang la.ak


21/91

produksi jambu mete tersebut, keban.akan masih dijual oleh petani dalam bentuk

gelondongan dan han.a sebagian kecil .ang diolah dalam bentuk kacang mete*

Produk jambu mete daerah ini keban.akan masih dijual dalam bentuk gelondongan,

sehingga kurang menguntungkan bagi petani* Pemerintah daerah Sulawesi

Tenggara membuka peluang bagi para pengusaha atau investor untuk berinvestasi

di daerah ini dalam hal pengembangan atau penanganan pasca panen tanaman

jambu mete tersebut* Peluang investasi .ang tersedia dan bisa dikembangkan

adalah pembangunan pabrik kacang mete, pembuatan selei, sirup dan min.ak

?6S&*


22/91

dari hasil panenn.a untuk disimpan, sehingga mereka bisa dapat menjual

gelondongan saat harga baik atau mengkacip mete selama menunggu musim panen

berikutn.a*

Keragaan usahatani jambu mete lebih disebabkan oleh kinerja sub usahatani

tersebut, salah satu faktor penting dalam pengelolaan usahatani adalah

ketersediaan sumberda.a sebagai input usahatani


23/91

serta sinergisme dengan usaha lain .ang bergerak dalam seluruh bidang usaha

.ang ada pada satu alur produk vertikal


24/91

). "era$aan Mo&al Sosial Peani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an Muna

)odal sosial telah menjadi suatu konsep .ang populer di dalam kebijakan

pembangunan, karena modal sosial nampak sebagai sumberda.a spesifik .ang

dipergunakan sebagai suatu aset produktif .ang dapat secara strategis dimobilisasi

oleh individu dan kelompok untuk mencapai tujuan9tujuan khusus* )enurut Putnam


25/91

.ang adalah bagian terpenting dari mekanisme jaringan keamanan sosial di

pedesaan* )enurut Sajog.o, jejaring ini terbukti efektif dan mampu menjamin

kelangsungan sistem kehidupan rumah tangga sekalipun dalam situasi .ang sangat

ekstrim*

)enggunakan temuan /eertz mengenai studi informal rotational credit

association, ?oleman


26/91

kekacauan sosial* >aringan sosial adalah ikatan formal dan informal .ang dimiliki

seseorang dihitung dari jumlah keanggotaann.a dalam organisasi serta keluasan

jaringan sosial dalam hubungann.a dengan perilaku usahatani dan persoalan sosial

.ang dihadapi oleh rumah tangga petani* 8esiprositas adalah kemampuan rumah

tangga memelihara hubungan sosial dengan melakukan hubungan timbal balik antar

rumah tangga lainn.a*

!. Mo&al Sosial :umah an$$a Peani &i "e'amaan Gu3Laku&o

a. 2arin$an Sosial

)odal sosial tercipta dari ratusan sampai ribuan interaksi antar orang setiap

hari* ;a tidak berlokasi pada diri pribadi atau dalam struktur sosial, tapi pada space

between people* ;a pelengkap institusi dan bukan milik organisasi, pasar, ataupun

negara* )odal sosial merupakan fenomena .ang tumbuh dari bawah, .ang berasal

dari orang9orang .ang membentuk koneksi sosial dan network.ang didasarkan atas

prinsip I*** trust! mutual reciprocity! ans norm of action* Karena itu, modal sosial

tidak dapat diciptakan oleh seorang individual, namun sangat tergantung kepada

kapasitas mas.arakat


27/91

jaringan sosial sempit, dimana petani tersebut han.a menjalin hubungan sosial

dalam hubungann.a dengan usahatani pada ruang lingkup anggota keluargan.a

saja* ubungan sosial .ang dijalin oleh rumah tangga petani di /u9&akudo tidak

terbatas pada hubungan antara keluarga inti, kekerabatan, maupun komunitasn.a,

melainkan juga menjalin hubungan di luar komunitasn.a* al ini dilakukan oleh

rumah tangga .ang juga merupakan pengolah jambu mete, sekaligus pengumpul

jambu mete* 8umah tangga .ang memiliki jaringan sosial .ang luas tern.ata juga

dipengaruhi oleh status sosial .ang dimiliki seseorang* Semakin tinggi posisi kepala

rumah tangga di dalam komunitas, maka semakin luas pula jaringan sosial .ang

dibentukn.a*

Selanjutn.a, jaringan sosial juga diukur berdasarkan jumlah asosiasi lokal

.ang diikuti keluarga contoh di daerah penelitian, dikelompokkan menjadi empat

golongan, .aitu0 sedikit


28/91

jambu mete* Secara bergotong9ro.ong melalui kelembagaan ini, para petani secara

bersama9sama melakukan pen.iangan dan pemanenan jambu mete tiap9tiap kebun

mete milik petani di /u9&akudo* Semakin ban.ak jumlah asosiasi lokal .ang diikuti

oleh anggota keluarga contoh dapat mendukung atau mempengaruhi tingkat

kebersamaan dan solidaritas sesama anggota mas.arakat sehingga pada gilirann.a

akan berdampak terhadap kesejahteraan dan kemajuan desa* Pada masa era

globalisasi, reformasi dan otonomi daerah, asosiasi lokal .ang berkembang di

daerah dan diikuti oleh anggota mas.arakat akan berperan dalam membendung dan

menopang berbagai informasi berupa inovasi baru .ang datang dari luar, terutama

.ang berkaitan dengan kehidupan mas.arakat dan pembangunan daerah*

/ambar ''* Perbandingan Tingkat Keluasan >aringan Sosial berdasarkan >umlah

7sosiasi &okal .ang diikuti 5i /u &akudo Kab* Buton dan TongkunoKab* )una, $"'"*

Sesungguhn.a, setiap petani .ang berdomisili di /u9&akudo terlibat di dalam

suatu kelembagaan lokal .ang dikenal dengan kelembagaan I"okaowa*

'$$


29/91

Kelembagaan pokaowa sendiri merupakan kelembagaan .ang dibentuk oleh

mas.arakat secara turun9temurun, .ang berperan penting di dalam kegiatan

usahatani jambu mete* "okaowa berfungsi antara lain dalam kegiatan gotong9

ro.ong antara petani jambu mete di /u9&akudo* /otong9ro.ong .ang dilakukan

termasuk dalam hal men.iang dan memanen biji mete* Perwujudan rasa saling

tolong9menolong antara petani tercermin dari mekanisme kelembagaan pokaowa*

)anfaat dari kelembagaan sosial merupakan elemen penting dalam modal sosial

karena faktor ini berkaitan erat dengan keterlibatan anggota mas.arakat dalam

asosiasi* 7rtin.a, semakin besar nilai manfaat dari suatu asosiasi bagi rumah tangga

petani maka kontribusi setiap rumah tangga petani semakin besar dan sebalikn.a*

Sementara hasil penelitian pada rumah tangga petani Tongkuno

menunjukkan bahwa seban.ak !',%: responden berpartisipasi han.a pada satu

asosiasi lokal saja, '2: ikut dua asosiasi lokal dan $",%: ikut di dalam tiga asosiasi

lokal


30/91

hubungan sosial* >aringan sosial seperti ini menunjukkan adan.a hubungan sosial

.ang lebih fleksibel dan didasari oleh dorongan akan kebutuhan untuk menjalin

hubungan sosial dengan orang lain* leksibilitas ini jika dipelihara secara baik maka

hubungan sosial .ang terjalin akan lebih menguat dan kemungkinan terbentuk suatu

hubungan .ang sifatn.a permanen dan lebih personal* Pada akhirn.a hubungan9

hubungan sosial tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi upa.a9upa.a

kolektif untuk mengoptimalkan sumberda.a .ang ada dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota komunitasn.a*

Permasalahan usahatani jambu mete, selain menangani masalah sendiri,

rumah tangga petani di /u9&akudo juga cenderung berjaringan pada anggota

keluarga, tetangga, pen.uluh pertanian dan pengurus koperasi* )isaln.a untuk

masalah kelangkaan bibit dalam peremajaan, sebesar 4(: petani men.elesaikan

sendiri tanpa meminta bantuan dari pihak lain, '': petani dibantu oleh anggota

keluarga, (4,%: petani meminta bantuan kepada tetangga, 4: petani meminta

bantuan tengkulak dan !,%: petani meminta pertolongan kepada pen.uluh*

Sementara di Tongkuno permasalahan .ang dihadapi rumah tangga dalam

hubungann.a dengan usahatani jambu mete dominan ditangani sendiri dan dibantu

oleh anggota keluarga


31/91

/ambar '$* Perbandingan Tingkat Keluasan >aringan Sosial berdasarkan Pihak.ang 5ihubungi Saat )enghadapi Kesulitan dalam Berbudida.a >ambu)ete 5i /u &akudo Kab* Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

5alam hal kelangkaan bibit untuk peremajaan, sebesar !,%: petani

men.elesaikan masalahn.a sendiri tanpa meminta bantuan orang lain, $": dibantu

anggota keluarga, $: dibantu oleh tetangga dan 2: meminta bantuan pen.uluh

pertanian


32/91

)engenai permasalahan .ang dihadapi dalam kegiatan pengolahan jambu

mete dan pemasaran jambu mete baik dalam bentuk gelondongan maupun kacang

mete di /u9&akudo, rupan.a pengumpul memegang peranan .ang terpenting,

sebesar 44: petani /u9&akudo menghubungi para pengumpul, han.a $4:

responden .ang menangani sendiri, '(: meminta bantuan anggota keluarga, %,%:

meminta bantuan pengurus koperasi dan ',%: meminta bantuan pen.uluh

pertanian* )enurut petani, pedagang pengumpul adalah satu9satun.a pihak .ang

mampu membantu petani mengatasi masalah pemasaran gelondongan maupun

kacang mete .ang telah diolah lebih lanjut* Beberapa pengakuan petani

menunjukkan bahwa pedagang pengumpul memiliki peran ganda bagi rumah tangga

petani, tidak han.a sebagai distributor, namun juga berfungsi sebagai Ipelampung

petani jika menghadapi masalah keuangan rumah tangga* )engutip peristilahan

/eertz


33/91

/ambar '(* Perbandingan Tingkat Keluasan >aringan Sosial berdasarkan Pihak9pihak .ang dihubungi dalam al Pemasaran /elondongan >ambu )ete5i /u &akudo Kab* Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

Sementara di Tongkuno pemasaran gelondongan jambu mete cenderung

dijual sendiri* )enurut pengakuan petani mete di Tongkuno, pada musim panen

mete, akan ban.ak pedagang dari /u9&akudo .ang akan berkeliling mencari

gelondongan dengan harga .ang telah disepakati* Selanjutn.a menurut petani

mereka tidak mempun.ai langganan khusus atau tengkulak, karena jika memakai

langganan sifatn.a terikat*

asil penelitian menunjukkan bahwa %(: responden menangani sendiri

penjualan mete gelondongann.a* Sekitar '$: meminta bantuan anggota keluarga

untuk menangani penjualan gelondongan, ': responden meminta bantuan

tetangga, ($: meminta bantuan seorang tengkulak, satu9satun.a tengkulak .ang

han.a di Tongkuno untuk membantu memasarkan gelondongan dan $: dibantu

oleh pengurus koperasi


34/91

Kemudian, dalam hal kegiatan pengkacipan petani di /u9&akudo cenderung

meminta bantuan kepada tetangga* Sebesar '$: petani meminta bantuan kepada

anggota keluargan.a, !": petani di /u9&akudo meminta bantuan para tetangga

untuk men.elesaikan permasalahan .ang terkait mengenai pengkacipan, han.a 2:

.ang mengatasi masalahn.a sendiri, ': dibantu oleh pengumpul, : dibantu oleh

pengurus koperasi, : meminta bantuan kepada pen.uluh pertanian aringan Sosial berdasarkan Pihak9pihak .ang dihubungi dalam al Pengolahan /elondongan >ambu )ete5i /u &akudo Kab* Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

Pada musim panen tiba, petani /u9&akudo membutuhkan tenaga kerja .ang

besar untuk membantu kegiatan pengolahan gelondongan mete* @leh sebab itu

tenaga kerja keluarga tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut* Biasan.a

kegiatan pengkacipan, dominan dilakukan oleh perempuan mulai anak9anak sampai

'$2


35/91

berusia lanjut* Kegiatan ini dilakukan secara padat kar.a .ang melibatkan tetangga,

khususn.a kaum perempuan*

Kaum lelaki bertugas sebagai tenaga kerja pengangkut kacang mete ke

pedagang pengumpul* )usim panen mete, adalah saat .ang sangat dinantikan bagi

anak9anak, karena mereka bisa mendapatkan tambahan uang saku sehari9hari

untuk jajanan* Kegiatan pengkacipan bukanlah kegiatan .ang gratis, melainkan akan

mendapat upah* +pah pekerja kacip dewasa dihargai sebesar 8p* '*"""Akg dengan

s.arat gelondongan mete .ang diolah dalam bentuk kacang mete .ang bersih dari

kulit ari* Bagi pekerja kacip anak9anak, upahn.a sebesar 8p* %""Akg*

#$.)alo banyak gelondongan saya tidak mampu kerja! saya kasih ikut sajaanak%anak perempuanku. *iasanya juga saya panggil orang di sampingrumahku biar bantu%bantu saya. )ita kerja sambil cerita%cerita! tidak terasasudah beres pekerjaan. )alo kerjanya sama%sama lebih cepat.& (Ibu +a,ombe.

Sebalikn.a, petani di Tongkuno cenderung mengatasi masalah proses

pengkacipann.a sendiri* Sebesar !4,%: responden mengaku bahwa jika mengatasi

masalah kegiatan pengkacipan biasan.a dilakukan sendiri, sebesar $%,%: meminta

bantuan keluarga, $,%: meminta bantuan tetangga, han.a $,%: meminta bantuan

pengumpul dan ",%: meminta bantuan pengurus koperasi* Kecenderungan petani

Tongkuno menunjukkan bahwa, pengkacipan tidak ban.ak dilakukan oleh petani*

Bagi petani Tongkuno menjual mete dalam bentuk gelondongan menjadi pilihan,

karena lebih praktis* Sementara jika diolah lebih lanjut jarang dilakukan karena

menurut sebagian petani relatif merepotkan, meskipun mereka sendiri men.adari

bahwa harga jual mete .ang diolah akan mempun.ai harga jual lebih tinggi*

'$


36/91

#Saya punya ji alat kacip! tapi repot kalo saya harus kacip lagi itugelondongan. Setelah panen saya tunggu saja pembeli dari Gu$biasanyadia keliling kampong cari gelondongan$&("ak 'a Muda Dimba.

b. "e#er'ayaan 6Trust7

Tingkat keperca.aan di dalam penelitian ini sejalan dengan Putnam dan

uku.ama


37/91

asil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keperca.aan rumah tangga

petani di /u9&akudo dalam hal keamanan aset usahatani, khususn.a lahan jambu

mete cenderung tinggi* Sebesar (4: responden menunjukkan rasa keperca.aan

.ang sangat tinggi, (%: menunjukkan rasa keperca.aan .ang tinggi baik terhadap

anggota keluargan.a, tetangga, maupun mas.arakat desa bahwa lahan usahatani

.ang dimilikin.a akan aman jika ditinggalkan dalam beberapa hari* Seban.ak %,%:

responden tergolong memiliki tingkat keperca.aan rendah, han.a $,%: responden

.ang memiliki rasa keperca.aan .ang rendah dan $(: responden memiliki rasa

keperca.aan .ang sangat rendah* Kecenderungan ini terkait dengan kondusifn.a

lingkungan kemas.arakatan di wila.ah /u9&akudo* Kriminalitas, khususn.a kegiatan

pencurian jambu mete di saat panen datang dapat diatasi dengan berfungsin.a

kelembagaan lokal Ipokaowa .ang telah dijelaskan sebelumn.a


38/91

/ambar '%*Perbandingan Tingkat Keperca.aan 8esponden dalam al Keperca.aanterhadap orang lain dalam hubungann.a dengan input produksi baiklahan* 5i -ila.ah /u &akudo dan Tongkuno, $"'"*

al ini disebabkan marakn.a pencurian .ang terjadi di wila.ah tersebut,

karena tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan mas.arakat meneguk kameko,

men.ebabkan tingkat kriminalitas relatif tinggi* Keadaan ini sesungguhn.a adalah

masalah .ang harus menjadi perhatian bersama, karena meneguk kameko-

merupakan suatu tradisi, buda.a mabuk9mabukkan bagi kaum laki9laki dewasa

adalah sesuatu .ang biasa dan wajar, namun di sisi lainn.a menimbulkan potensi

gangguan keamanan mas.arakat sekitarn.a*

Berdasarkan tingkat keperca.aan responden di /u9&akudo terhadap

kewaspadaan dalam berhubungan dengan orang lain di berbagai aspek,

menunjukkan kecenderungan relatif tinggi* Sebesar (4,%: responden menunjukkan

rasa keperca.aan .ang tinggi, dan (': responden memiliki tingkat keperca.aan

2 7dalah minuman tradisional mas.arakat Tonngkuno .ang berasal dari fermentasi buah pohon nira,

bersifat sangat memabukkan*

'($


39/91

sangat tinggi di dalam berhubungan dengan orang lain* Sebesar %: responden

tergolong memiliki tingkat keperca.aan sedang, sebesar $4,%: responden

cenderung memiliki tingkat keperca.aan rendah dan han.a %: responden saja .ang

memiliki tingkat keperca.aan sangat rendah


40/91

Sebalikn.a, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keperca.aan

responden di Tongkuno terhadap kewaspadaann.a di dalam berhubungan dengan

orang lain dalam berbagai aspek menunjukkan kecenderungan .ang rendah* al ini

terbukti dari kecenderungan proporsi responden .ang tergolong memiliki tingkat

keperca.aan .ang rendah sebesar %",%: dan sangat rendah sebesar $:* an.a

3,%: responden .ang tergolong sangat tinggi tingkat keperca.aan, !: tergolong

tinggi tingkat keperca.aann.a dan sisan.a 3: responden tergolong sebagai petani

dengan tingkat keperca.aan sedang


41/91

/ambar '!* Perbandingan Tingkat Keperca.aan 8esponden dalam alKeperca.aan terhadap menjalin hubungan dengan orang lain di luarkelompokn.a 5i -ila.ah /u &akudo dan Tongkuno, $"'"*

Selanjutn.a, dalam hal pinjam9meminjam uang, responden di Tongkuno

menunjukkan kecenderungan tingkat keperca.aan .ang tinggi dalam hal tersebut*

Sebesar !': responden menunjukkan keperca.aan .ang tinggi dan $: responden

menunjukkan keperca.aan .ang sangat tinggi terhadap pihak lain dalam hal pinjam

meminjam uang* Sebesar '(,%: responden menunjukkan tingkat keperca.aan .ang

rendah, dan han.a (: responden menunjukkan tingkat keperca.aan .ang sangat

rendah dalam hal pinjam9meminjam uang* Sisan.a %: responden cenderung

dikategorikan sebagai responden dengan tingkat keperca.aan sedang


42/91

maka adalah suatu keharusan bagi setiap warga di Tongkuno untuk saling bantu9

membantu, apalagi jika .ang meminjam masih sanak keluarga*

Sementara di /u9&akudo, dalam hal pinjam9meminjam uang responden di

/u9&akudo menunjukkan kecenderungan tingkat keperca.aan .ang tinggi, namun

jika dibandingkan dengan proporsi kecenderungan tingkat keperca.aan .ang tinggi

di Tongkuno, responden di /u9&akudo cenderung lebih rendah* Proporsi rumah

tangga .ang dikategorikan memiliki tingkat keperca.aan .ang tinggi sebesar 4!:,

dan proporsi rumah tangga .ang dikategorikan memiliki tingkat keperca.aan sangat

tinggi ',%:* Selanjutn.a, $2: responden dikategorikan memiliki tingkat

keperca.aan .ang sangat rendah, '': tergolong sebagai tingkat keperca.aan .ang

rendah, dan '(,%: responden tergolong memiliki tingkat keperca.aan .ang

menengah* Tingkat Keperca.aan .ang tinggi ini khususn.a terjadi antara pengumpul

dan pengolah langganann.a, dan individu dengan anggota keluargan.a* (:

responden menunjukkan tingkat keperca.aan .ang rendah dalam permasalahan

pinjam9meminjam uang khususn.a karena trauma akibat kerugian .ang diderita

ketika berhubungan dengan pihak lain di luar komunitasn.a


43/91

/ambar '3* Perbandingan Tingkat Keperca.aan 8esponden Keperca.aan dalamhal Pinjam9)eminjam +ang 5i -ila.ah /u &akudo dan Tongkuno, $"'"*

Kemudian, secara umum keperca.aan rumah tangga petani di /u9&akudo

terhadap pihak9pihak terkait, Tabel 2 menggambarkan kecenderungan keperca.aan

.ang tinggi pada anggota keluarga


44/91

kelembagaan publik, .ang secara akumulatif akan men.ebabkan kinerja sebuah

sistem sosial9kemas.arakatan


45/91

/ambar '2* Persentase Tingkat Keperca.aan berdasarkan Kategori Pihak9pihak.ang Terkait -ila.ah /u &akudo, $"'"*

Keperca.aan mas.arakat /u9&akudo kepada pemuka agama dimana

sebesar : responden memberi keperca.aan .ang tinggi kepada pemuka agama

merupakan pencerminan dari kuatn.a nilai9nilai agama ;slam di dalam kehidupan

bermas.arakat, baik di dalam kehidupan sehari9hari maupun kehidupan ekonomi*

)enurut Samdin


46/91

kemampuan secara ekonomi, merasa malu jika ada salah satu anggota keluarga

mereka .ang miskin* +ntuk itu mereka memberikan bantuan modal usaha, namun

sebelumn.a diajar lebih dahulu bagaimana cara berusaha .ang baik, harus jujur dan

berani bekerja keras, dan dianjurkan untuk mempelajari apa .ang bisa dijual dan

dimana tempatn.a* al ini rupan.a sejalan dengan temuan /eertz


47/91

/ambar '* Persentase Tingkat Keperca.aan berdasarkan Kategori Pihak9pihak.ang Terkait, -ila.ah Tongkuno, $"'"*

Sementara di Tongkuno, hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di

Tongkuno memiliki rasa keperca.aan .ang sangat tinggi kepada anggota keluarga,

dan tetangga dekat rumah tangga petani, serta anggota kelompok petani* Sebesar

%$: responden men.atakan rasa keperca.aan .ang tinggi terhadap anggota

keluarga, 4!,%: responden men.atakan rasa keperca.aan .ang sangat tinggi

terhadap anggota keluarga* Keluarga bagi mas.arakat Tongkuno adalah sesuatu

.ang sangat dijunjung tinggi*

#$.3ika kita menyakiti anggota keluarga kita! sama saja menyakiti tubuh kitasendiri$.& ("ak 'a Madi.

Proporsi keperca.aan mas.arakat terhadap tetangga juga relatif tinggi,

sebesar 4!,%: responden memberikan rasa keperca.aan .ang tinggi terhadap

tetanggan.a, begitu pula haln.a dengan keperca.aan petani terhadap sesama

'4'


48/91

anggota kelompok tani* Sebesar %(: responden memberikan rasa keperca.aan

.ang tinggi, dan '(,%: responden memberikan rasa keperca.aan .ang sangat tinggi

terhadap sesama anggota kelompok tani ika kita membandingkan proporsi tingkat keperca.aan terhadap pihak9pihak

.ang terkait di dua wila.ah tersebut, baik di Tongkuno maupun di /u9&akudo, dapat

disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan perbedaan pihak9pihak .ang dianggap

la.ak untuk diperca.ai maupun tidak patut untuk diperca.a* Petani /u9&akudo

memberikan keperca.aan kepada tokoh agama, pengurus perusahaan, pengurus

koperasi, pedagang pengumpul, kepala kampung, anggota pengurus desa dan

pengurus &S)* Ken.ataan .ang berlawanan terjadi di Tongkuno* Pihak9pihak .ang

disebutkan tersebut rupan.a cenderung kurang diperca.ai oleh petani di Tongkuno*

Beberapa petani di /u9&akudo .ang bermitra dengan beberapa perusahaan

pengolahan jambu mete mengungkapkan bahwa kerjasama .ang terjalin antara

petani dengan perusahaan dilandasi dengan rasa keperca.aan* Tidaklah mudah

untuk menjadi mitra perusahaan, karena dis.aratkan untuk membuktikan kepada

perusahaan bahwa petani la.ak bermitra dengan perusahaan* Ban.ak kemudahan

.ang diperoleh petani jika bermitra dengan perusahaan* Sebagai contoh beberapa

petani .ang sekaligus sebagai pengolah dan pengumpul .ang merupakan mitra dari

PT* )a.ora memperoleh bantuan permodalan dan rata9rata mereka mengaku

bahwa pemba.aran dari perusahaan selalu tepat waktu* Komitmen .ang selalu

dipegang petani bersama perusahaan adalah petani tidak boleh menjual mete

olahan ke perusahaan lainn.a*

'4$


49/91

Sebalikn.a, keadaan .ang terjadi di Tongkuno malah menimbulkan konflik

antara PT* Sekar 7lam sebagai perusahaan distributor dan industri pengolahan mete

dengan petani di Tongkuno* )enurut petani pola kemitraan .ang men.erupai pola

inti plasma rupan.a lebih ban.ak merugikan petani* )isaln.a saja menurut petani,

perusahaan membeli dengan harga gelondongan .ang sangat rendah* @leh sebab

itu petani lebih ban.ak menjual gelondongan kepada pengumpul di /u9&akudo

karena harga .ang ditawarkan jauh lebih baik daripada perusahaan* )enurut

pengakuan beberapa pedagang pengumpul di /u9&akudo, kualitas gelondongan

mete dari Tongkuno saat ini cenderung menurun* Petani mete di Tongkuno kurang

memperhatikan penjarangan maupun pen.iangan sehingga mete di Tongkuno relatif

kurang produktif*

ungsi pengurus lembaga desa /u9&akudo memang sangat penting bagi

petani di /u9&akudo* Komitmen pemerintah desa terhadap mas.arakat antara lain

melindungi petani mete dari persaingan usaha .ang akan merugikan petani*

Perlindungan pemerintah desa ditunjukkan dengan melakukan sidak secara berkala,

untuk memastikan bahwa tidak terjadi lagi pengedaran secara cuma9cuma kantung

kemasan mete olahan dengan merek dagang Ibrand oleh pihak9pihak .ang tidak

bertanggung jawab dengan brand IBau9Bau -angi .ang bertujuan untuk

menggeser brandI&ombe* Saat ini sedang diupa.akan oleh pemerintah dan pihak

akademisi untuk mematenkan brandI&ombe*

Selain itu pemerintah desa juga berupa.a mengatasi permasalahan .ang

dihadapi oleh petani dan pengumpul mengenai pengolahan limbah jambu mete


50/91

masalah tersebut saat ini pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten Buton

bekerjasama dengan peneliti +niversitas aluoleo dalam pengelolaan limbah mete*

Pemerintah kabupaten Buton sendiri telah men.ediakan lahan kosong di /u9&akudo

untuk tempat pembuangan limbah mete, dan pihak akademisi bersama mas.arakat

akan mengelola limbah tersebut menjadi kompos organik, bahan bakar nabati, dan

pestisida organik*

al .ang menarik adalah, dari sekian pihak9pihak terkait dalam kehidupan

sosial ekonomi mas.arakat /u9&akudo dan Tongkuno, mereka sama9sama

cenderung menaruh keperca.aan .ang rendah terhadap pada partai politik dan

polisi* Bagi mas.arakat di kedua wila.ah tersebut, dua pihak tersebut tidak la.ak

untuk diperca.ai* Bagi petani di Tongkuno partai politik tidak ban.ak

mensejahterakan mas.arakat* )ereka han.a memberikan janji9janji kosong kepada

petani* Bagi mas.arakat /u9&akudo, jika masalah diselesaikan oleh polisi, bukan

terselesaikan, malah menjadi makin sulit*

'. :esi#rosias

Secara umum, Tonkiss


51/91

untuk memelihara keperca.aan dan jaringan sosial .ang telah dibina satu sama

lainn.a* 8esiprositas di dalam penelitian ini diukur berdasarkan sejauhmana individu

melakukan tindakan .ang bertujuan untuk memelihara jaringan sosial dan rasa

keperca.aan terhadap individu9individu lainn.a demikian pula sebalikn.a*

Secara umum, jika dilihat dari proporsi responden di dua wila.ah baik

Tongkuno maupun /u9&akudo, nampak bahwa tingkat resiprositas petani di wila.ah

/u9&akudo cenderung lebih tinggi dibandingkan tingkat resiprositas petani di

Tongkuno* Sebesar $!: responden dikategorikan memiliki tingkat resiprositas .ang

tinggi, %: responden tergolong memiliki tingkat resiprositas sedang, sementara

han.a '%: responden memiliki tingkat resiprositas .ang rendah* Proporsi petani di

Tongkuno .ang memiliki tingkat resiprositas tinggi han.a sebesar !,%:* Kemudian,

%%,%: tegolong memiliki tingkat resiprositas sedang, dan (2: responden memiliki

tingkat resiprositas .ang rendah


52/91

menjaga lahan milik orang lain, $3: responden mengaku pernah menjaga lahan

milik anggota keluarga, 44: responden mengaku pernah menjaga lahan tetangga

.ang ditinggalkan sementara waktu*

/ambar $"* Perbandingan Tingkat 8esiprositas berdasarkan Tindakan 8esiprositas)enjaga Kemanan 7set +sahatani 5i /u &akudo Kab* Buton danTongkuno Kab* )una, $"'"*

Kemudian jika petani men.elenggarakan suatu acara pernikahan, sunatan,

selamatan dan aMiMah anak, seban.ak ',%: petani di /u9&akudo mengungkapkan

bahwa .ang membantu mereka adalah seluruh mas.arakat desa, ': mengaku

dibantu oleh tetangga dan 3,%: mengaku han.a dibantu oleh anggota keluarga


53/91

Serupa dengan apa .ang terjadi di Kecamatan /u9&akudo Kabupaten Buton*

>ika petani men.elenggarakan suatu acara pernikahan, sunatan, selamatan dan

aMiMahan anak, di Tongkuno Kabupaten )una seban.ak %2,%: mengaku dibantu

oleh seluruh anggota mas.arakat desa, '2,%: mengaku dibantu oleh tetangga, $(:

dibantu oleh anggota keluarga*

/ambar $'* Perbandingan Tingkat 8esiprositas berdasarkan Tindakan 8esiprositasBantu9membantu dalam setiap 7cara Selamatan 5i /u &akudo Kab*Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

>ika dalam hal meminta bantuan dan membantu jika menghadapi kesulitan

ketika salah satu anggota rumah tangga sakit, seluruh mas.arakat di /u9&akudo

senantiasa siap untuk saling membantu* Seban.ak !': mengatakan bahwa dalam

menghadapi musibah baik sakit maupun kedukaan, maka seluruh mas.arakat desa

'43


54/91

ikut membantu* Seban.ak ',%: responden mengaku mengandalkan bantuan

tetangga terdekat dan (3,%: meminta bantuan dari sanak keluarga


55/91

/ambar $$* Perbandingan Tingkat 8esiprositas berdasarkan Tindakan 8esiprositasSaling )embantu dalam hal Kesulitan dan Tertimpa 5i /u &akudo Kab*Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

5emikian pula mas.arakat Tongkuno jika anggota rumah tangga petani

mengalami musibah, maka cenderung mendapatkan bantuan dari seluruh anggota

mas.arakat, sebesar 3": responden setuju dengan pern.ataan tersebut* Seban.ak

'2,%: responden setuju bahwa tetangga .ang dapat memberi bantuan untuk

mengatasi masalah tersebut dan han.a '',%: responden mendapatkan bantuan

anggota keluarga


56/91

/ambar*$(** Perbandingan Tingkat 8esiprositas berdasarkan Tindakan 8esiprositasSaling )embantu dalam hal 8emaja 5esa )embuat Kriminal 5i /u&akudo Kab* Buton dan Tongkuno Kab* )una, $"'"*

7pabila beberapa remaja berbuat kriminal, .ang dapat mengganggu

keamanan lingkungan, maka menurut petani di /u9&akudo .ang berhak untuk

menegur dan memberi hukuman adalah anggota keluarga .ang bersangkutan,

karena menurut mas.arakat /u9&akudo, orang tualah .ang berhak menghukum

anakn.a jika melakukan tindakan .ang bertentangan dengan norma9norma .ang

berlaku di mas.arakat* Sebesar !4,%: responden setuju jika .ang berhak menegur

dan menghukum adalah anggota keluargan.a sendiri dan (%,%: responden setuju

bahwa .ang berhak menegur dan menghukum adalah seluruh anggota mas.arakat

desa dalam bentuk hukuman secara sosial ika ada remaja .ang

berbuat pelanggaran norma, maka konsekuensi .ang harus diterima adalah .ang

bersangkutan dapat diusir dari kampungn.a*

'%"


57/91

/ambar *$4* Perbandingan Tingkat 8esiprositas berdasarkan Tindakan 8esiprositasBantuan Sosial Pihak 5i /u &akudo Kab* Buton dan Tongkuno Kab*)una, $"'"*

5emikian pula dengan mas.arakat Tongkuno bila menghadapi permasalahan .ang

sama, maka menurut petani di Tongkuno .ang berhak untuk menegur dan memberi

hukuman adalah mas.arakat desa* Sebesar !$,%: responden memberikan otoritas

penuh kepada seluruh anggota mas.arakat desa untuk menegur maupun

menghukum dalam bentuk apapun, !: responden setuju bahwa .ang berhak

menegur adalah tetangga dan (',%: responden setuju bahwa .ang lebih berhak

menegur adalah anggota keluargan.a sendiri


58/91

keterlibatan dari seluruh pihak, dalam men.elesaikan sengketa keluarga tersebut


59/91

D. Perilaku Ekonomi Peani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an "abu#aenMuna

!. Perilaku Pro&uksi &an Pemasaran

Perilaku produksi petani jambu mete di Kecamatan /u9&akudo maupun

Kecamatan Tongkuno dikategorikan dalam beberapa perilaku meliputi0 pen.iangan,

pemupukan, pemberantasan hama pen.akit, alokasi waktu kerja* Kualifikasi indeks

perilaku produksi tersebut dikategorikan atas tiga .aitu0 kategori kurang baik


60/91

perilaku produksi petani mete di Kecamatan /u9&akudo .ang dominan mempun.ai

perilaku produksi dengan kategori kualifikasi .ang sedang, .aitu seban.ak 3": dan

kategori dengan kualifikasi baik '3:*

Perilaku pemasaran produk jambu mete oleh petani di lokasi penelitian

dikualifikasikan atas pemasaran dalam bentuk gelondongan, kacang mete mentah


61/91

cukup baik dan dominan berada pada kategori dengan kualifikasi .ang sedang,

mencapai 2(: walaupun kualifikasi baik han.a %:* Perilaku pemasaran jambu mete

di Kecamatan Tongkuno, mempun.ai perbedaan dengan Kecamatan /u9&akudo

karena di daerah ini pemasaran jambu dominan berada pada kategori .ang kurang

baik, .aitu mencapai %3: dan kategori dengan kualifikasi baik han.a 4:*

al ini menunjukkan bahwa petani mete di Kecamatan Tongkuno Kabupaten

)una memasarkan produk mete kurang produktif karena han.a menjual biji mete

dalam bentuk gelondongan saja tanpa ada upa.a pengolahan lanjut* Perilaku .ang

berbeda ditunjukkan oleh petani mete di Kecamatan /u9&akudo, karena pemasaran

produk mete oleh petani di daerah ini telah melakukan beberapa upa.a diversifikasi

produk dengan pengolahan lanjut, mulai dari pengolahan kacang mete mentah

setengah jadi maupun pengolahan kacang mete goreng siap saji atau dalam

pengolahan lanjut lainn.a seperti aksesori beberapa jenis kue dengan ciri khas lokal

daerah Sulawesi Tenggara*

In&eks Perilaku Alokasi Waku "er*a

)anajemen alokasi waktu kerja petani jambu mete di lokasi penelitian secara

umum cukup beraneka ragam, baik di Kecamatan /u9&akudo maupun Kecamatan

Tongkuno* 7lokasi waktu kerja dibedakan atas waktu kerja kegiatan dalam rumah

tangga, alokasi waktu kerja upahan di luar rumah tangga dan alokasi waktu untuk

berekreasi* Persentase manajemen waktu tenaga kerja keluarga dalam usahatani

jambu mete di lokasi penelitian umumn.a masih tergolong kategori kurang baik

karena mencapai persentase tertinggi (:*

'%%


62/91

Kategori perilaku alokasi waktu kerja petani jambu mete di lokasi penelitian

dibedakan atas ( kategori, .aitu kategori kurang baik apabila alokasi waktu kerja N

(,'G kategori sedang O (,' !, dan kategori baik apabila mencapai D !,* Secara

rinci indeks perilaku alokasi waktu kerja responden di lokasi penelitian dapat dilihat

pada Tabel '$*

Tabel '$* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut ;ndeks Perilaku 7lokasi-aktu Kerja .ang 5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudodan Kecamatan Tongkuno Tahun $"'"

;ndeks alokasiwaktu kerja

Kualifikasi

Kecamatan>umlah/u9&akudo

Kab* ButonTongkunoKab* )una

8T


63/91

kategori baik dalam mengalokasikan waktu kerja dan han.a !2: berada pada

kategori kurang baik sampai kategori sedang* @ptimalisasi pemanfaatan waktu kerja

di wila.ah ini, masih cukup berpeluang untuk lebih ditingkatkan karena masih

terdapat sekitar ((: alokasi waktu luang belum dimanfaatkan secara optimal*

. Perilaku Menabun$ &an In;esasi

Perilaku menabung petani jambu mete di lokasi penelitian diarahkan pada

jenis tabungan di lembaga keuangan seperti perbankan, investasi pengadaan alat9

alat produksi, peralatan penunjang pengolahan biji mete gelondongan, pengadaan

bibit dan pembukaan lahan baru sebagai perluasan usaha* Perilaku menabung

dibedakan atas ( kategori, .aitu kategori kurang baik apabila nilai indeks perilaku

menabung berada pada kategori kualifikasi N','G kategori sedang dengan nilai

indeks perilaku menabung O ',' %,$ dan kategori baik dengan nilai mencapai D%,$*

Secara rinci indeks perilaku menabung petani mete di lokasi penelitian dapat dilihat

pada Tabel '(*

Tabel '(* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut ;ndeks Perilaku)enabung .ang 5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudodan Kecamatan Tongkuno Tahun $"'"

;ndeks perilakumenabung

Kualifikasi



8T


64/91

Berdasarkan Tabel '( terlihat bahwa secara umum petani mete di kedua

kecamatan lokasi penelitian belum ban.ak memahami pentingn.a men.isihkan

sebagian dari pendapatan mereka untuk menabung sehingga terlihat tingkat

partisipasi menabung masih relatif rendah* Perilaku petani jambu mete dalam

menabung .ang berkualifikasi baik han.a '": dan selebihn.a sekitar ": masih

berada pada kategori kurang baik sampai sedang*

Perilaku menabung petani jambu mete di Kecamatan /u9&akudo memiliki

kecenderungan tingkat kesadaran dan kepedulian menabung lebih baik

dibandingkan dengan petani di Kecamatan Tongkuno* Petani mete di Kecamatan

/u9&akudo !3: dikategorikan berkualifikasi antara sedang sampai baik dan han.a

((: .ang dikategorikan kurang baik, sedangkan petani mete di Kecamatan

Tongkuno %(: dikategorikan dalam kualifikasi sedang sampai baik dan 43:

dikategorikan berkualifikasi kurang baik*

Sebagaimana perilaku menabung, perilaku investasi juga dibedakan menjadi

( kualifikasi, .aitu kategori berkualifikasi kurang baik dengan nilai indeks perilaku

investasi N',! kategori kualifikasi sedang dengan capaian nilai indeks O',! !,$ dan

kategori baik dengan rerata nilai indeks mencapai D!,$* Secara rinci indeks perilaku

investasi petani mete di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel '4*

Tabel '4* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut ;ndeks Perilaku ;nvestasi.ang 5imiliki Petani di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudo dan

Kecamatan Tongkuno Tahun $"'"

;ndeks perilakuinvestasi

Kualifikasi



8T


65/91

D !*$ Baik !$ (' $! '( 22 $$

2umlah 44 !44 44 !44 844 !44

Sumber 0 5ata Primer diolah, $"'"*

Tabel '4 menunjukkan bahwa secara umum perilaku investasi petani jambu

mete masih relatif rendah di kedua kecamatan lokasi penelitian karena 4:

dikategorikan berkualifikasi sedang dan han.a sekitar $$: berkualifikasi baik,

selebihn.a kurang baik


66/91

Tabel '%* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut ;ndeks Perilaku Konsumsi.ang 5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudo danKecamatan Tongkuno Tahun $"'"

;ndeks perilakukonsumsi

Kualifikasi



8T


67/91

sedang dan telah dilakukan oleh petani setempat dalam mengelola usahatani jambu

mete sehingga membuahkan hasil .ang menguntungkan untuk menambah

pendapatan keluarga .ang pada akhirn.a akan meningkatkan kesejahteraan rumah

tangga*

Petani jambu mete di Kecamatan /u9&akudo cukup produktif dalam

mengelola usahatani jambu mete* Perilaku ini terlihat jelas bahwa produk jambu

mete .ang dihasilkan tidak dijual dalam bentuk gelondongan ke pasar atau ke

pedagang pengumpul setempat karena sadar bahwa nilai jual mete gelondongan

hargan.a akan relatif lebih rendah dibandingkan harga mete bila dilakukan proses

pengolahan lanjut terlebih dahulu* Sebagian petani mete atau mas.arakat setempat

memanfaatkan momen jual beli jambu mete ini menjadi peluang usaha agribisnis

potensial dengan menjadi pedagang pengumpul lokal*

Kondisi ini tentun.a secara umum berbeda dengan perilaku petani jambu

mete di Kecamatan Tongkuno Kabupaten )una* Petani mete di wila.ah ini

cenderung lebih apatis terhadap upa.a diversifikasi peluang usaha dan sistem

pemasaran jambu mete .ang ada* Petani mete umumn.a lebih tertarik untuk

menjual hasil produk mete .ang dihasilkan dalam bentuk gelondongan saja tanpa

ada upa.a pengolahan lanjut seperti .ang dilakukan oleh petani di Kecamatan /u9

&akudo Kabupaten Buton* 7kibatn.a harga jual jambu mete .ang diterima petani di

Kecamatan Tongkuno relatif lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan petani

di Kecamatan /u9&akudo .ang melakukan diversifikasi usaha agribisnis dan

pengolahan lanjut terhadap jambu mete .ang dihasilkan*

'!'


68/91

Perilaku ekonomi petani dalam penelitian ini dikategorikan menjadi (

kualifikasi .aitu0 kualifikasi kurang baik apabila nilai indeks perilaku ekonomi N ',4G

sedang O ',4 (4,4 dan kualifikasi baik dengan nilai D (4,4* Secara rinci indeks

perilaku ekonomi petani jambu mete di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel '!*

Tabel '!* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut ;ndeks Perilaku Fkonomi.ang 5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudo danKecamatan Tongkuno Tahun $"'"

;ndeks perilakuekonomi

Kualifikasi



8T


69/91

E. Analisis "ese*aheraan Peani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an Muna

!. Pen&a#aan

Pendapatan petani jambu mete di lokasi penelitian rata9rata mencapai

8p*4*"$*$(4 per bulan* Pendapatan ini bersumber dari pendapatan dalam usaha

tani dan dari luar usahatani* Pendapatan petani dari luar usahatani mencapai

8p*(*'*($ per bulann.a, lebih tinggi dibandingkan dengan rata9rata pendapatan

.ang diperoleh dalam usahatani sendiri .aitu han.a mencapai 8p*24%*("$ per bulan*

4.166.586

1.140.582

3.026.005

3.891.882

550.023

3.375.616

Gu-Lakudo Tongkuno

Kecamatan

Pen&a#aan Peani 2ambu Mee 6:#ambu )ete di &okasi Penelitian

8incian berdasarkan wila.ah kecamatan, maka pendapatan petani di

Kecamatan /u9&akudo lebih tinggi


70/91

dari luar usahatani han.a 8p* (*(3%*!'! per bulan* Keadaan ini menunjukkan

bahwa petani di Kecamatan /u9&akudo lebih produktif dalam mengelola usahatani

jambu mete, diversifikasi usaha pengolahan lanjut dari mete gelondongan menjadi

kacang mete dan berbagai bentuk olahan kacang mete aneka rasa* Petani jambu

mete di Kecamatan Tongkuno umumn.a han.a menjual hasil jambu mete dalam

bentuk gelondongan* Penggolongan pendapatan petani jambu mete di lokasi

penelitian secara rinci dapat dilihat pada Tabel '3*

Tabel '3* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut Pendapatan Per Bulan.ang 5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudo danKecamatan Tongkuno Tahun $"'"

/olonganpendapatan perbulan umlah/u9&akudo


8T


71/91

. Pen&i&ikan "e#ala :umah (an$$a :es#on&en

Pendidikan dipandang tidak han.a dapat menambah pengetahuan tetapi

dapat juga meningkatkan keterampilan


72/91

mengetahui tingkat kemajuan suatu daerah atau mas.arakat* Pendidikan tidak

han.a mencerdaskan kehidupan mas.arakat .ang bersangkutan, melainkan juga

meningkatkan mutu kehidupan mas.arakat tersebut* )as.arakat dengan mutu

kehidupan .ang tinggi dan baik, maka diharapkan jumlah penduduk .ang ban.ak

tidak menjadi beban dari pemerintah melainkan sebagai modal dasar atau aset

pembangunan nasional* Tingkat pendidikan dapat berpengaruh dalam

keterampilan teknis dan kecerdasan akademis untuk memenuhi kecukupan

pangan, penciptaan lapangan pekerjaan baru .ang produktif serta dapat

mengembangkan dan mengelola sumberda.a manusia (human resources itu

sendiri*

asil penelitian di Kecamatan /u9&akudo dan Kecamatan Tongkuno

menunjukkan bahwa persentase terbesar pendidikan kepala keluarga .ang

memiliki pendidikan Sekolah 5asar umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut Pendidikan KepalaKeluarga .ang 5itamatkan di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudodan Kecamatan Tongkuno Tahun $"'"

Pendidikan

kepala keluarga.ang ditamatkan

Kualifikasi

Kecamatan

>umlah/u9&akudoKab* Buton TongkunoKab* )una8T


73/91

2umlah 44 !44 44 !44 844 !44

Sumber 0 BPS Kab* Buton dan Kab* 8aha, $"'"*

Tabel '2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden apabila

didasarkan pada wila.ah penelitian, tern.ata tingkat pendidikan terendah terdapat

di wila.ah Kecamatan /u9&akudo dengan persentase responden .ang

berpendidikan Sekolah 5asar


74/91

perencanaan usahatani* 5engan demikian, pengukuran tingkat pendidikan

sangat bermanfaat dalam memprediksi kondisi wawasan pengetahuan dalam asas

pemikiran petani terhadap inovasi dan proses adopsi .ang men.ertai inovasi

tersebut* @leh karena itu, tingkat pendidikan .ang relatif baik


75/91

kategori sedang dengan rerata pengeluaran 8p*!*42 9 8p*"*3(( dan kategori

tinggi apabila rerata pengeluaran mencapai D 8p* "*3((* 8incian pengeluaran

pela.anan kesehatan di kedua lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel '*

Tabel '* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut /olongan Pengeluaranuntuk Kesehatan Per Bulan .ang 5imiliki di 5aerah PenelitianKecamatan /u9&akudo dan Kecamatan Tongkuno Tahun $"'"

/olonganpengeluaran

untuk kesehatanper bulan umlah/u9&akudo


8T


76/91

8. "onsumsi Pan$an &an Non Pan$an

Pengeluaran petani jambu mete di lokasi penelitian setiap bulann.a dari

konsumsi pangan sehari9hari meliputi konsumsi serealia, umbi9umbian, pangan

hewani, min.ak goreng, kacang9kacangan, sa.uran, buah, jajanan dan lainn.a umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut /olongan PengeluaranKonsumsi Pangan dan 6on Pangan per Bulan .ang 5imiliki di 5aerahPenelitian Kecamatan /u9&akudo dan Kecamatan Tongkuno Tahun

$"'"

/olonganpengeluaran

konsumsi pangandan non pangan

per bulan umlah/u9&akudo


8T


77/91

terdistribusi pada kategori pengeluaran sedang .aitu antara 8p*!%"*44" #

8p*'*%'"*!!!Abulan* Pengeluaran konsumsi pangan maupun non pangan oleh

petani jambu mete di Kecamatan /u9&akudo dan Tongkuno berturut9turut ': dan

'': berada pada kategori pengeluaran rendahG %!: dan 2$: kategori sedang dan

seban.ak $!: dan 2: termasuk kategori tinggi*

Tabel $'* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut Kualifikasi asilitasPerumahan .ang 5imiliki di Kecamatan /u9&akudo dan KecamatanTongkuno Tahun $"'"

asilitas Kualifikasi

Kecamatan

>umlah/u9&akudoKab* Buton

TongkunoKab* )una

8T


78/91

Tabel $$* >umlah 8umah Tangga Sampel 5irinci )enurut Kualitas Perumahan .ang5imiliki di 5aerah Penelitian Kecamatan /u9&akudo dan KecamatanTongkuno Tahun $"'"

asilitas Kualifikasi



8T


79/91

=. Pen$aruh Mo&al Sosial (erha&a# Perilaku Ekonomi &an (in$ka"ese*aheraan Peani 2ambu Mee &i "abu#aen Buon &an Muna

!. Pen$aruh Mo&al Sosial erha&a# Perilaku Ekonomi/ &an "ese*aheraan:umahan$$a Peani 2ambu Mee &i Wilayah Gu Laku&o "abu#aenBuon.

Keterkaitan modal sosial, perilaku ekonomi, terhadap kesejahteraan ekonomi

rumah tangga petani


80/91

masing9masing alat uji oreskog dan Sorbom0


81/91

menerangkan keragaman data* 6ilai /; berkisar antara " sampai '* )enurut Jamin

dan Kurniawan


82/91

/ambar $3* ubungan Struktural )odal Sosial, Perilaku Fkonomi danKesejahteraan 8umah tangga Petani di -ila.ah /u9&akudo,Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, $"''

asil analisis menunjukkan bahwa variabel modal sosial


83/91

modal sosial .ang kuat* al ini membuktikan hipotesa .ang dibangun sebelumn.a

bahwa dengan modal sosial .ang kuat maka perilaku ekonomi akan lebih baik dan

pada akhirn.a perilaku ekonomi .ang maju akan menciptakan peluang peningkatan

kesejahteraan rumah tangga petani jambu mete di /u9&akudo*

al ini sesungguhn.a mendukung laporan +orld *ank


84/91

bagian dari sosial buda.a .ang sudah lama terjadi dan telah mengakar secara kuat*

5i ;ndonesia, buda.a sosio9ekonomi .ang sudah terbentuk berabad9abad dalam

sistem Vekonomi pasar tradisionalV tidak ban.ak berubah sampai saat ini


85/91

konsistensi internal


86/91


87/91

ini menunjukkan bahwa tidak selaman.a modal sosial mampu mempengaruhi

perilaku ekonomi, dan pada akhirn.a secara tidak langsung mempengaruhi

kesejahteraan rumah tangga petani* 6ilai beta


88/91

In&e#en&en Sam#les (es

(",'23 ,""" ,(2" (2 ,""" ,(42((( ,"(3'(! ,$3%($3 ,4

,(2" (%",3' ,""" ,(42((( ,"(3'(! ,$3%$3 ,4

FMual variances

assumed

FMual variances

not assumed

)@57& Sig*

&eveneVs Test for

FMualit. of Hariances

t df Sig*


89/91

In&e#en&en Sam#le s (es

3,$"4 ,""2 !,3(( (2 ,""" ,$4"""" ,"(%!44 ,'!$% ,(

!,3(( (',$2 ,""" ,$4"""" ,"(%!44 ,'!$$ ,(

FMual variances

assumed

FMual variances

not assumed

PF8;&7K+

Sig*

&eveneVs Test for


t df Sig* 7TF8776

6 )ean Std* 5eviation Std* Frror)ean

'2(


90/91

In&e#en&en Sam#les (es

'",%"! ,""' 9!,!$% (2 ,""" 9,$'%""" ,"($4%% 9,$322"4 9,'%''!

9!,!$% (3","$$ ,""" 9,$'%""" ,"($4%% 9,$322' 9,'%''2'

FMual variances

assumed

FMual variances

not assumed

KFSF>7TF8776

Sig*

&eveneVs Test for


t df Sig*


91/91

'2%

disertasi. bab iv mei.2011

Documents