distribusi zat terlarut
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
1/12
ABSTRAK
Pemisahan suatu zat dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunyaadalah ekstraksi. Ekstraksi pelarut melibatkan distribusi dari zat terlarut (zat terlarut)
di antara dua fasa cair yang tidak dicampur dengan satu sama lain. Prinsip percobaan
ini adalah menganalisis kelarutan suatu zat terlarut dalam dua pelarut yang tidaksaling campur dan menentukan harga konstanta distribusinya. Percobaan ini
didasarkan pada prinsip titrasi netralisasi yaitu titrasi asam basa yang melibatkan
asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Pada percobaan ini dilakukanekstraksi asam asetat 0,5 M0,!5M dan 0,"!5M dengan menggunakan pelarut #a$%
sebagai titranya maka akan dihasilkan #atrium &setat dan % !$ yang terdistribusi
kemudian menghasilkan '%'$$% dalam toluena yang telah terpisah oleh %!$.alam percobaan ini digunakan larutan asam asetat dengan konsentrasi yang
berbeda yaitu 0,5 M, 0,!5M,dan 0,"!5M. *ebanyak !0 m+ asam asetat dicampurdengan !0 m+ dietil eter, dan dilakukan pengocokan secara selama "5 menit. Pada
percobaan standarisasi larutan #a$%, -olume #a$h yang didapat adalah !0, m+dan pada titrasi pada larutan asam asetat konsentrasi 0,5 M 0,!5 M dan 0,"!5 M
-olume #a$% yang didapat adalah !!,/ m+ "",5 m+ dan5,! m+. er1adi
perubahan 2arna merah mudah pada masing masing konsentrasi. Pada percobaantitrasi pada larutan '!%!$3pada konsentrasi yang sama dengan '%'$$%, -olume
#a$% yang dihasilkan adalah 3/,4 m+!5,4 m+ "3,3 m+. er1adi perubahan 2arna
merah muda pada masingmasing konsentrasi. %arga konstanta ratarata distribusiyang didapat dari '!%!$3 adalah dan '%'$$% adalah
6ata kunci 7Distribusi, ekstraksi, zat terlarut, pelarut, titrasi, disosiasi zat, titrimetri
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
2/12
I. DATA PENGAMATAN
". *tandarisasi larutan standar natrium hidroksida (#a$%)
#$ +arutan
%!'!$3.!%!$ 0,5 M
8 #a$%
" ! m+ !0, m+
!. itrasi pada asam asetat ('%'$$%)
#$ +arutan yang digunakan 8olume #a$%
yang digunakan
Perubahan 9arna
" &sam &setat 0,5 M !!,/ m+ Merah Muda
! &sam &setat 0,!5 M "",5 m+ Merah Muda
&sam &setat 0,"!5 M 5,! m+ Merah Muda
. itrasi pada asam oksalat ('!%!$3)
#$ +arutan yang digunakan 8olume #a$%
yang digunakan
Perubahan 9arna
" &sam &setat 0,5 M 3/,4 m+ Merah Muda
! &sam &setat 0,!5 M !5,4 m+ Merah Muda
&sam &setat 0,"!5 M "3,3 m+ Merah Muda
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
3/12
Pada praktikum ini telah dilakukan percobaan distribusi zat terlarut antara dua
pelarut yang tidak saling campur. Percobaan ini bertu1uan untuk mempela1ari
kelarutan suatu zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling campur dan
menentukan harga konstanta distribusinya. Prinsip percobaan ini adalah menganalisis
kelarutan suatu zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling campur dan
menentukan harga konstanta distribusi masingmasing zat yang akan dianalisis.
Percobaan ini dilakukan berdasarkan adanya suatu sistem yang terdiri dari dua larutan
asam asetat dan asam oksalat dimana keduanya dicampur dalam corong pisah dan
dikocok hingga ter1adi kesetimbangan, setelah itu didiamkan hingga ter1adi
pemisahan antara air dan pelarut organik yang ditambah indikator pp dan dititrasi
dengan #a$%. :eaksi yang ter1adi pada percobaan ini adalah 7
C2H
2O
4.2 H
2O+2 NaOHNa
2C
2O
4+4 H
2O
C H3
COOH+NaOH C H3
COONa+H2
O
%ukum distribusi atau partisi adalah suatu zat terlarut terdistribusi antara dua
pelarut yang tak dapat tercampur dan tiap spesi molekul terdapat angka banding
distribusi yang konstan antara dua pelarut pada keadaan -olume yang konstan. &ngka
banding distribusi ini tak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin
ada (s-ehla,"4/5).
;erbagai zatzat kimia tertentu lebih mudah larut dalam pelarutpelarut
tertentu pula dibandingkan dengan pelarutpelarut yang lain. #amun, cairancairan
tertentu seperti eter dan air bila dikocok bersamasama dalam satu be1ana dan
campuran tersebut kemudian dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah men1adi
dua lapisan. 'airancairan seperti itu dikatakan sebagai tak dapat campur (karbon
disulfida dan air) atau setengah campur antar larutan eter dan akuades (8ogel,"4/
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
4/12
dan dikatakan homogen karena susunannya seragam, sehingga tidak dapat diamati
perbedaan antara campuran tersebut. 'ampuran heterogen dapat terdeteksi antara
beberapa fase yang terpisah, larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan (%ard1ono,
!00").
Perlarut dapat didefenisikan sebagai medium bagi zat terlarut yang dapat
berperan sebagai media ikut serta dalam reaksi kimia pada larutan atau untuk
meninggalkan larutan karena proses pengendapan atau penguraian. +arutan terbentuk
dengan melalui percampuran antar dua atau lebih zat murni yang molekulnya
berintraksi secara langsung dalam keadaan bercampur (*astromid1o1o, !00").
*enya2asenya2a organik yang terdapat dalam percobaan ini adalah
'%'$$%. &sam asetat umumnya relatif lebih sukar larut ke dalam pelarutpelarut
organik daripada ke dalam air, sehingga senya2asenya2a organik mudah dipisahkan
dari campurannya yang mengandung air atau larutannya. Metode penentuan koefisien
distribusi asam asetat dilakukan dengan penentuan konsentrasi asam asetat baik yang
ada dalam fasa air maupun fasa organik. Pelarut organik yang digunakan dalam
percobaan ini adalah dietil eter. ietil eter menurut ;asri (!00) adalah suatu
senya2a organik yang sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia.
=ugus eter merupakan gugus penghubung senya2a karbohidrat dan lignin.
ahap pertama yang dilakukan sebelum dilakukan pemisahan dua adalah
melakukan standarisasi larutan #a$% dengan asam oksalat dimana standarisasi ini
digunakan sebagai titer yang akan mentitrasi larutan hasil ekstraksi. +arutan #a$%
distandarisasikan karena sifat #a$% yang higroskopis dapat membuat konsentrasi
#a$% tidak konstan atau selalu berubahubah konsentrasinya. Maka dari itu, larutan
#a$% distandarisasikan oleh larutan asam oksalat dimana larutan oksalat ini
memiliki sifat tidak higroskopis dan memiliki titik ekui-alen yang lebih tinggi
sehigga dapat mengurangi kesalahan dalam penimbangan zat. +arutan oksalat yang
dipipet adalah ! m+.
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
5/12
Pada proses titrasi digunakan indikator fenolftalein. >ndikator fenolftalein
merupakan salah satu indikator yang sering dipakai dalam titrasi asambasa.
?enolftalein umumnya dipakai sebagai indikator dalam menentukan titik akhir
titrasiasam kuat dengan basa kuat. ?enolftalein mempunyai trayek p% /,"0,0
(;assett, et al,"443). ?enolftalein kembali men1adi tidak ber2arna apabila berada
dalam suasana basa pekatatau penambahan basa yang berlebih. %al ini didukung
dengan hasil percobaan menun1ukkanbah2a dalam konsentrasi #a$% yang semakin
pekat, 2arna fenolftalein semakin pudar (Petru@e-ski dan :isteska, !00). 8olume
#a$% yang didapatkan adalah !0, m+ setelah ter1adinya titrasi.
>ndikator PP ini berfungsi sebagai indikator perubahan 2arna pada saat ter1adi
titik akhir titrasi. >ndikator PP ini mempunyai trayek p% sebesar /,! A "0,0 dengan
2arna asam yang tidak ber2arna dan ber2arna merah muda pada larutan asam. Pada
saat proses titrasi ter1adi perubahan 2arna larutan dari tak ber2arna men1adi merah
muda. %al ini menun1ukkan proses titrasi telah mencapai titik ekui-alen atau titik
akhir titrasi dimana larutan pada tahap ini berada di lingukungan basa.
Pada percobaan ini dilakukan proses ekstraksi. Ekstraksi adalah pemisahan
satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut atau
dapat pula dikatakan ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau lebih
komponen dari suatu campuran homogeny menggunakan pelarut cair sebagai
separating gen, pemisahan ter1adi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
komponenekomponen dalam campuran. Ekstraksi pelarut caircair merupakan satu
komponen bahan atau lebih dari suatu campuran yang dipisahkan dengan bantuan
pelarut, ektraksi caircair tidak dapat digunakan apabila pemisahan campuran dengan
cara destilasi karena kepekaannya terhadap panas atau tidak ekonomis. *eperti pada
ekstraksi padatcair, ekstraksi caircair selalu terdiri dari pencampuran secara intensif
bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair sempurna (9iba2ads,
!0"!). Proses ekstraksi yang dilakukan menggunakan -ariasi konsentrasi pada
larutan asam asetat dan asam oksalat. 8ariasi masingmasing yang digunakan yaitu
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
6/12
0,5 M 0,!5 M dan 0,"!5 M. %al ini dilakukan dengan tu1uan untuk mengetahui
besar konstanta distribusi yang ter1adi apabila dilakukan -ariasi -olume pada suatu
larutan dalam campuran.
Percobaan ini dilakukan pengenceran terhadap larutan asam asetat dan asam
oksalat masingmasing dengan -ariasi konsentrasi 0,5 M, dimana pengenceran ini
dilakukan dengan cara dipipet asam asetat 0,5 M. u1uan pengenceran adalah untuk
mengurangi kepekatan larutan. ahan selan1utnya kemudian dimasukkan kedalam
labu ukur 50 m+ yang telah diisi dengan sedikit dengan akuades agar tidak ter1adi
bumping di dalam labu ukur. *etelah dimasukkan, ditepatkan larutan asam asetat
dengan akuades sampai tanda batas.u1uan penepatan menggunakan akuades ini
sendiri karena akuades merupakan pelarut uni-ersal dan cukup aman dalam
melarutkan senya2a serta terionisasi lemah men1adi %Bdan $%. &kuades menurut
aintith ("443) adalah cairan tak ber2arna yang memiliki densitas ",045 gramCm+.
ahapan ini dilakukan triplo dengan -ariasi konsentrasi 0,50,!5 dan 0,"!5 M.
ahap selan1utnya yaitu proses ekstraksi. Proses ini dilakukan dengan cara
memasukkan larutan asam asetat dan dietil eter masing masing !0 m+ ke dalam
corong pemisah dan dikocok. *etelah dimasukkan larutan men1adi berasa dingin
(ter1adinya penurunan temperatur larutan) dan saat pengocokan dilakukan, larutan
sering menghasilkan gas dimana gas yang terbentuk itu berasal dari larutan dietil eter
yang bersifat mudah menguap. $leh sebab itu ketika pengocokan dilakukan, sesekali
gas harus dikeluarkan melalui kran.Pengeluaran gas dilakukan saat gas memberikan
tekanan yang kuat pada tutup corong pemisah. Dika gas tidak dikeluarkan, dapat
menyebabkan ter1adinya ledakan pada corong pemisah. ?ungsi pengocokan disini
untuk membesarluas permukaan untuk membantu proses distribusi asam asetat pada
kedua fasa. *etelah tercapai kesetimbangan pada corong pisah, campuran kemudian
didiamkan dan terbentuk dua lapisan fasa atas dan fasa ba2ah. ari kedua fasa
tersebut yang diambil adalah fasa ba2ah karena pada fasa tersebut dicurigai terdapat
asam asetat. Pada pelarut eter, asam asetat yang larut dalam air akan berada di lapisan
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
7/12
ba2ah, sedangkan larutan asam asetat yang larut dalam pelarut petroleum eter berada
dilapisan ba2ah. %al ini ter1adi karena perbedaan berat 1enis pelarut organik dengan
berat 1enis air (massa 1enis air lebih besar di banding masa 1enis petroleum eter
dimana massa 1enis petroleum eter sebesar 0,
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
8/12
u1uan titrasi ini, adalah untuk mengetahui -olume #a$% yang diperlukan
pada konsentrasi %!$ hasil ekstraksi dimana berdasarkan -olume ini akan diketahui
perhitungan konstanta distribusi. :eaksi yang ter1adi adalah sebagai berikut 7
'%'$$% B #a$% '%'$$#a B %!$
C2H
2O
4.2 H
2O+2 NaOHNa
2C
2O
4+4 H
2O
ahapan yang dilakukan sebelum melakukan titrasi yaitu larutan titran diberi
indikator PP sebanyak "0 tetes, dimana penggunaan indikator berguna untuk
mendeteksi titik akhir titrasi, dimana akan ter1adi perubahan 2arna dari bening
men1adi merah muda. >ndikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah indikator
fenolftalein (pp). >ndikator ini merupakan asam diprotik dan tidak ber2arna. *aat
direkasikan, fenolftalein terurai dahulu men1adi bentuk tidak ber2arnanya dan
kemudian, dengan menghilangnya proton kedua dari indikator ini men1adi ion
terkon1ugat maka akan dihasilkan 2arna merah muda, pada titik akhir titrasi ter1adi
perubahan 2arna dari bening men1adi merah muda. 8olume #a$% yang dihasilkan
pada proses titrasi pada larutan '%'$$% secara triplo yaitu 8"G !!,/ m+ pada
konsentrasi 0,5 M, 8!G "",5 m+ pada konsentrasi 0,!5 M, dan 8G 5,! m+. 8olume#a$% yang dihasilkan pada proses titrasi pada larutan '!%!$3secara triplo yaitu 8"
G 3/,4 m+ pada konsentrasi 0,5 M, 8!G !5,4 m+ pada konsentrasi 0,!5 M, dan 8G
"3,3 m+. %asil yang diperoleh ini menun1ukkan bah2a antara konsentrasi asam asetat
dengan -olume #a$% yang diperlukan dalam titrasi memiliki hubungan yang
sebanding begitupula dengan hasil yang dihasilkan dengan larutan asam oksalat yang
dititrasi dengan larutan #a$%, 2alaupun ada -olume yang sangat sedikit dan ada
agat naik drastis, itu dikarenakan, kurangnya distribusi saat pengocokan, kemudian
ada zat yang tumpahCkeluar saat pengocokan, sehingga berpengaruh pada saat proses
titrasi yaitu pada -olumenya.
Pada dasarnya, *emakin besar konsentrasi asam asetat dan larutan oksalat
yang digunakan, maka -olume larutan #a$% yang diperlukan untuk menetralkan
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
9/12
asam asetat dan larutan oksalat tersebut 1uga akan semakin banyak. *ecara teknik,
faktor pengocokan sangat penting dan mempengaruhi proses distribusi suatu larutan
organik pada pelarut organik dan air yang tidak saling campur. *elain itu, temperatur
1uga mempengaruhi proses ekstraksi, karena ekstraksi harus dilakukan pada
temperatur konstan.
ari percobaan ini , diperoleh konstanta distribusi asam asetat M M
M masingmasing adalah M M M dengan 6 rataratanya
adalah M. ari percobaan ini 1uga diperoleh konstanta distribusi asam oksalat
M M M masingmasing adalah M M M dengan 6
rataratanya adalah M. ;erdasarkan hasil ini,dapat diketahui dimana suatu
konsentrasi dapat mempengaruhi konstanta distribusi suatu larutan dimana semakin
besar konsentrasi suatu larutan maka konstanta distribusinya 1uga akan semakin besar.
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
10/12
IV. JAWABAN PERTANYAAN
". Hang akan ter1adi ketika lapisan ba2ah langsung diambil setelah pengocokanadalah belum terbentuk adanya dua fase antara air dengan eter, kedua larutan
masih tercampur sehinggga kita tidak bisa melakukan pemisahan kedua zat
tersebut.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
6esimpulan dari percobaan ini adalah 7
". ua buah zat pelarut yang tidak saling campur dapat didistribusikan dengan suatu
zat yang sesuai dengan tingkat kepolarannya. Pemisahan suatu zat dapat
dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah ekstraksi. Ekstraksi
pelarut melibatkan distribusi dari zat terlarut (zat terlarut) di antara dua fasa cair
yang tidak dicampur dengan satu sama lain.
!. %arga konstanta ratarata distribusi yang didapat dari '!%!$3 adalah dan
'%'$$% adalah
5.2 SARAN
*aran yang diberikan dalam percobaan kali ini adalah untuk praktikum lain
2aktu dapat digunakan larutan asam kuat %!*$3 dengan asam lemah '%'$$%
untuk melihat pengaruh fase yang terbentuk pada kondisi p% yang 1auh berbeda,
sehingga dapat dilihat apakah p% mempengaruhi pembentukan ?ase atau tidak pada
percobaan ini.
Daftar Pustaa
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
11/12
&isyah .*, &sri &. !0"!. Kajian Sifat Fisikokimia Ekstrak Rumput Laut Coklat
Sargassum Duplicatum Menggunakan erbagai !elarut dan Metode
Ekstraksi."urnal ?akultas pertanian program studi 6imia ?akultas *ains dan
eknik Ini-ersitas *oedirman. Pur2okerto -ol < (")
;asset, D., :., enny dan =., %., Deffrey. "443.Fuku #jar $ogel Kimia Kuantitatif
#norganik%&Edisi ke3, Pener1emah7 &., %., Pud1atmaka dan +, *etrono. ;uku
6edokteran E='. Dakarta.
;asri. !00. Kamus Lengkap Kimia%. Erlangga. Dakarta
aintith, D. ("443).FKamus Lengkap Kimia '(portF. Erlangga. Dakarta
%ard1ono. !00". Kimia Fisika%&:hineka 'ipta. Dakarta
%ar1adi, 9. "44. )lmu Kimia #nalitik DasarF.=ramedia Pustaka Itama. Dakarta
M8 Pur2ani,Prayitno. !0" & Ekstraksi Konsentrat *eodimium Memakai +ri 'til
#min. Durnal >ptek #uklir =anendra. Hogyakarta -ol "0 (")
Petru@e-ski, 8ladimir M. dan :isteska, 6eti. !00. e-a.iour of !-enolp-t-alein in
Strongl/ asic Media%. 'hemistry, 8ol."**.
Pud1aatmaka. "444. Kamus Kimia%&;alai Pustaka. Dakarta
*astrohamid1o1o, %. !00"& Dasar 0 dasar Spektroskopi%&+iberty. Hogyakarta
*arso1oni. "44. ;andung
*utresna, #ana. !00. Kimia%. Penerbit =rafindo. ;andung
-
7/23/2019 Distribusi Zat Terlarut
12/12
*-ehla, =. "4/5.uku +eks #nalisis #norganik Kualitatif Mikro dan Semimikro. P.
6alman Media Pustaka. Dakarta
8ogel. "4/