draft laporan akhir

7/21/2019 Draft Laporan Akhir

1/67

Kampus : Jl. Amal Lama No.01 Tarakan 77123 Po.Box 170 Telp.0551-5507023 Fax.0551-202!55" 3!32# e-ma$l : [email protected]

BAB I

URAIAN KEGIATAN PELAKSANAAN

Salah satu pilar program pembangunan Pemerintah Kota Tarakan adalah di bidang

peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Tidak terlepas dari itu,

pembangunan/pengembangan olah raga dan perilaku manusia merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari program pembangunan tersebut.

Perencanaan Gedung fakultas ilmu kesehatan Universitas orneo Tarakan merupakan

bagian dari program pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia dalam hal

pelayanan masyarakat, yaitu sebagai bagian dari pembangunan yang diharapkan dapat

mendukung terbentuknya manusia yang sehat, bermoral dan sikap perilaku yang baik

terutama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan lainnya.

Sehingga pemberdayaan Sumber !aya "anusia sudah men#adi keharusan dalam

setiap upaya pembangunan, termasuk #uga masalah pelayanan masyarakat yang membentuk

bagian yang tidak kecil dari total populasi di Kota Tarakan. Pemberdayaan Sumber !aya

"anusia #uga merupakan amanat Konstitusi kepada setiap penyelenggaraan pemerintahan

baik ditingkat pusat maupun di Kabupaten. Pemberdayaan Sumber !aya "anusia itu

sendiri adalah proses pan#ang yang berkelan#utan dan berdimensi ganda, ada yang dalam

bentuk keahlian yang bersifat profesi maupun yang bersifat mental$spiritual, berkaitan erat

dengan pembentukan karakter.

Perencanaan Gedung fakultas ilmu kesehatan Universitas orneo Tarakan adalah

bagian dari pembangunan gedung pelayanan masyarakat yang bersumber dana dari negara.

%leh karena itu adalah milik &egara dan harus di'u#udkan sebaik$baiknya, sehingga

mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunan sebagai tempat pelayanan masyarakat,

andal dan dapat men#adi teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi

pembangunan di Kota Tarakan maupun perkembangan (rsitek )ndonesia.


2/67


1.1. Lokasi dan Tapak

Tarakan merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur. Secara astronomies Kota

Tarakan.

1.2. Peraturan Tapak

erdasarkan *encana agian +ilayah Kota, ketentuan yang berlaku bagi tapak yang

disediakan adalah

-uas lahan ha

Koefisien !asar angunan K!0 123

Koefisien -antai angunan K-0 4.5

Ketinggian angunan "aksimum lantai

Parkir kendaraan mengelilingi kompleks fungsi dan tidak diperkenankan masuk ke

dalam kompleks, kecuali sirkulasi servis. "inimal muka bangunan 43 menempel pada

GS depan dengan ketebalan bangunan maksimal 12 meter

6ontoh Kriteria Perancangan

ITEM USULAN KRITERIA

(rsitektur -okal "odifikasi (tap !apat diterapkan pada atap

bangunan utama

!apat diterapkan pada bentuk atap

entrance bangunan/ kanopi entrance

"odifikasi

%rnamen -okal

!apat diterapkan pada bagian

(tap

!inding

Pintu 7 #endela

kolom

Sistem "odul Penggunaan Sistem

Grid

"enggunakan ukuran grid dasar

54 cm dan variasinya. Penggunaan


3/67


ukuran ini digunakan dalam ukuran

horisontal dan vertikal bangunan,

misalnya pada

a. Penerapan

modul kolom

b. Penerapan

modul vertikal pada #endela,

railing, dsb0

Perletakan "assa

7 *uang

Pembagian margin dengan berupaya

mengacu pada modul

Penataan "assa 7

-ingkungan

Pola peletakan

penataan massa

bangunan

"emperhatikan pola arah

matahari, bila terpaksa

menghadap matahari harus ada

desain 8Sun Shading9

"emperhatikan pola kontur tapak

menentukan arah drainase dan

desain perletakan massa0

lok massa

bangunan

*uang terbuka berupa lapangan/ taman

men#adi titik orientasi penataan bangunan

*uang terbuka

hi#au pada tapak

K!: minimum 43 atau disesuaikan

dengan peraturan daerah setempat

Pola penataan

vegetasi

Penataan vegetasi berfungsi sebagai

buffer terhadap polusi suara dan debu

sekaligus sebagai area bermain anak.

Kemungkinan

pentahapan dan

penambahan

Penerapan desain yang dapat

mengantisipasi pembangunan

bertahap, sehingga tidak terlihat sisa

peker#aan yang belum selesai

Pentahapan horisontal harus

mempertimbangkan luas lahan dan

pengembangan lahan serta yang

ditahapkan diusahakan bangunan

penun#ang

Klasifikasi bangunan negara kelas

bangunan tidak sederhana 7 non standar


4/67


5/67


Perlunya sistem ventilasi silang

pada setiap unit(spek Sirkulasi -ebar selasar minimal m

-ebar tangga utama minimal

1,? m

Tinggi railing selasar 1,< m

dengan bagian yang tertutup

minimal @4 cm0

Penggunaan ramp pada lantai

dasar

(spek Psikologis Seyogyanya terdapat pemasangan elemen

dekoratif yang berhubungan dengan

kebersamaan/ simbol area


6/67



7/67


BAB II

URAIAN PERHITUNGAN

2.1. PERHITUNGAN MEKANIKAL

PLUMBING

(. (ir ersih

Perkiraan #umlah orang pemakai gedung


8/67


PI*:)TU&G(& !*()&(SI

( A :a luas 0

6 A 4,5 koefisien pengaliran 0

PU: A < th periode ulang hu#an 0

) A a / tcDb0 intensitas hu#an 0

S A 4,[email protected] E(

$ Sound System 2444 E( A 2444 E(

$ Komputer 44 E(

A


13/67


A 151 KE(

Genset yang digunakan A 1C2 KE(

Trafo yang digunakan A 244 KE(

)). S%U&! SSTI"

*uang (uditorium *. Serbaguna 0 dilengkapi Public (ddress System ditambah +ireless

System untuk keperluan rapat dua arah.

-oud Speaker 6olumn ada 15 type A 4 G",


14/67


BAB III

SPESIIKASI TEKNIS

III.1.PEKER!AAN P"N#ASI TIANG PAN$ANG

1. UMUM 1.1. Untuk mencapai hasil konstruksi pondasi yang sesuai dan

memenuhi semua kriteria teknis di dalam perencanaan

struktur pondasi yang telah dituangkan di dalam gambar

rencana, maka peker#aan pemancangan pondasi tiang di dalam

proyek ini perlu mengacu kepada semua persyaratan teknis

yang telah digunakan di dalam perencanaannya.

Persyaratan teknis penting yang diperlukan di dalam

konstruksi pondasi akan di#elaskan berikut ini, yang meliputi

Standard, Spesifikasi "aterial, (lat Ker#a, Persiapan yang

harus dilakukan dan Prosedur Pemancangan tiang pancang

beton.

2. STAN#AR# 2.1. Se#umlah peraturan baku yang men#adi acuan di dalam

penentuan persyaratan teknis ini adalah

Tata 6ara Penghitungan Struktur eton Untuk angunan

GedungJ SK S&) T$12$1@@1$4 dan P) 1@C1 &.)$ and S$?114

3. MATERIAL "aterial tiang yang digunakan di proyek ini harus mengikuti

persyaratan mutu bahan maupun tata cara fabrikasi yang

men#amin agar semua tiang dapat terpasang dengan baik sesuai

rencana.

3.1. "utu ahan

!igunakan dukung rencana per tiang sebesar >C ton.tiang

pancang mini


15/67


Tulangan utama tiang pancang memakai U>4

ba#a tulangan ulir0 dan tulangan sengkang

memakai U ba#a tulangan polos0.

Pelat penyambung untuk tiang pancang

memakai mutu pelat ba#a ;$C..


16/67


Sebelum peker#aan pamancangan dimulai, kontraktor pancang

akan menga#ukan metoda ker#a, alat yang digunakan dan

schedule pemancangan beserta urutan pemancangan yang akan

dilakukan kepada penga'as / pemberi tugas untuk mendapat

persetu#uan.

Kontraktor pancang akan bertanggung$#a'ab terhadap kualitas

peker#aan sehubungan dengan metoda dan alat ker#a yang

dipilih.6. PR"SE#UR

PEMAN$ANGAN

TIANG PAN$ANG

Se#umlah persyaratan penting yang mutlak dipenuhi di dalam

prosedur pemancangan adalah

Tenaga Kerja Terampil. Kontraktor pancang 'a#ib

menyediakan tenaga$ker#a terampil dalam #umlah yang cukup

dan terlatih serta di ba'ah penga'asan tenaga ahli profesional

yang berpengalaman. Sebelum peker#aan dimulai, kontraktor

pancang harus menyampaikan struktur organisasi proyek beserta

curriculum vitaetenaga ahli yang terlibat di dalamnya.

Seleksi Tiang Pancang. Semua tiang pancang yang akan

dipancang harus terseleksi dan memenuhi kondisi sebagai

berikut

o Nisik tiang pancang harus cukup lurus dalam sambungan.

o Umur beton terpenuhi dan telah mencapai kuat$tekan

minimal


17/67


yang ditentukan dan dikonfirmasi terhadap gambar rencana

yang telah disetu#ui perencana. !i dalam aplikasi pemancangan,

umumnya tiang pancang akan cenderung bergeser dari patok

yang ditentukan, oleh karena itu pergeseran yang boleh ter#adi

harus dibatasi menurut code of practice yang berlaku.

Pergeseran arah horiOontal kepala tiang harus dibatasi tidak

lebih dari 2 cm. Penyimpangan arah vertikal harus dibatasi tidak

lebih dari 4.2 3 persen0 untuk tiang pancang yang seluruh

pan#angnya tertanam di dalam tanah, dengan catatan sumbu

tiang harus lurus. Untuk kepala tiang yang diharuskan extenddi

atas muka tanah, maka penyimpangan vertikalnya harus dibatasi

tidak lebih dari 4,< 3 persen0. Segala biaya perbaikan yang

timbul akibat penyimpangan dari ketepatan posisi dan toleransi

yang sudah ditentukan adalah men#adi tanggung #a'ab

kontraktor pancang.

Terminasi pemancangan. Setiap tiang pancang akan dipancang

secara kontinyu sampai mencapai kedalaman effektif


18/67


III.2.PEKER!AAN BET"N

1.SEMEN 1.1. Semua semen yang digunakan adalah semen

portland lokal setara yang sesuai dengan syarat $ syarat

$ Peraturan Semen Portland )ndonesia

&).?$1@C< 0.

$ Peraturan eton )ndonesia &).


19/67




20/67


4.BESI BET"N 4.1. Semua besi beton yang digunakan harus

memenuhi syarat$syarat



21/67


saat bilamana dipandang perlu oleh Penga'as.

4.5. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan

gambar$gambar atau mendapat persetu#uan Penga'as.

:ubungan antara besi beton satu dengan yang lainnya

harus menggunakan ka'at beton, diikat dengan teguh, tidak

bergeser selama pengecoran beton dan tidak menyentuh

lantai ker#a atau papan acuan.

Sebelum beton dicor, besi beton harus bebas dari

minyak, kotoran, cat, karet lepas, kulit giling atau bahan $

bahan lain yang merusak. Semua besi beton harus dipasang

pada posisi yang tepat.

4.6. esi beton yang tidak memenuhi syarat$syarat

karena kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi *.K.S.0

diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima

instruksi tertulis dari penga'as, dalam 'aktu < B #am.

5.MUTU BET"N. 6.1. (dukan beton harus memenuhi syarat$syarat

P)$1@C1. Kecuali ditentukan lain pada gambar ker#a,

kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut

$ Tiang Pancang mini 44

6.2. Kontraktor diharuskan membuat

adukan percobaan trial miB0 untuk mengontrol kekuatan

beton karakteristik dan daya ker#a/durability sehingga mudah

diratakan dan tidak ter#adi segregasi dari agregat.

6.3. Peker#aan pembuatan adukan percobaan

trial miB0 tersebut diatas harus sudah dilakukan dan

dilaporkan hasil test kubusnya sebelum peker#aan beton yang

dimaksudkan dimulai.

6.$ETAKAN BET"N 8.1.Kontraktor harus memberikan sampel bahan dan sistem yang

akan dipakai untuk cetakan beton untuk disetu#ui oleh


22/67


Penga'as.

8.2.6etakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang

melekat seperti potongan$ potongan kayu, paku, tahi gerga#i,

tanah dan sebagainya.

8.3.6etakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak

akan ter#adi kebocoran atau hilangnya air hu#an selama

pengecoran, tetap lurus tidak berubah bentuk0 dan tidak

bergoyang.

8.4.!esign dan konstruksi cetakan beton harus dapat memikul

kombinasi beban

$ erat total cetakan, berat sendiri beton dan

penulangannya.

$ eban konstruksi termasuk lalu lintas konstruksi dan efek

dinamik dari peker#aan konstruksi lainnya.

$ eban angin.

8.5.-endutan maksimum cetakan beton harus 1/244 bentang

untuk beton ekspos dan 1/54 bentang untuk struktur beton

lainnnya.

8.6.Untuk beton eBposed, cetakan beton yang digunakan harus

memberikan hasil permukaan beton yang baik, halus tidak

kasar0, tidak banyak sambungan dan mempunyai 'arna yang

merata pada seluruh permukaan beton tersebut.

8.7.Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton

harus dicoating dengan form oli, untuk mempermudah saat

pembongkaran cetakan dan memperbaiki permukaan beton.

8.8.Untuk pelat basement


23/67


adalah di tengah$tengah penampang pelat beton atau dinding

beton.

7.PENGE$"RAN

BET"N

9.1. Sebelum melaksanakan peker#aan

pengecoran beton pada bagian$bagian utama dari peker#aan,

Kontraktor harus memberitahukan Penga'as dan

mendapatkan persetu#uannya terlebih dahulu. ;ika tidak ada

persetu#uan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk

menyingkirkan/membongkar beton yang sudah dicor tanpapersetu#uan, atas biaya Kontraktor sendiri.

9.2. (dukan beton harus secepatnya diba'a ke

tempat pengecoran dengan menggunakan cara metode0 yang

sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya

pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran$kotoran

atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat$alat

pengangkutan beton dengan mesin pompa haruslah

mendapat persetu#uan Penga'as, sebelum alat$alat tersebut

didatangkan ke tempat peker#aan. Semua alat$ alat

pengangkutan yang digunakan pada setiap 'aktu harus

dibersihkan dari sisa$sisa adukan yang mengeras.

9.3. Pengecoran beton tidak dibenarkan

untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai

diperiksa oleh dan mendapat persetu#uan Penga'as.

9.4. Sebelum pengecoran dimulai, maka

tempat$tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus

dibersihkan dari segala kotoran $ kotoran potongan kayu,

batu, tanah dan lain $ lain0 dan dibasahi dengan air semen.

9.5. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis

dengan tebal tiap lapis maksimum 4 cm dan tidak

dibenarkan menuangkan adukan dengan men#atuhkan dari

suatu ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan

aggregat.


24/67


9.6. Untuk menghindari keropos pada beton,

maka pada 'aktu pengecoran digunakan internal concrete

vibrator. Pemakaian eBternal concrete vibrator tidak

dibenarkan tanpa persetu#uan Penga'as.

9.7. Pengecoran dilakukan secara terus menerus

tanpa berhenti0. (dukan yang tidak dicor ditinggalkan0

dalam 'aktu lebih dari 12 menit setelah keluar dari mesin

adukan beton, dan #uga adukan yang tumpah selama

pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

9.8. Pada penyambungan beton lama dan baru,

maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus

dibersihkan dan dikasarkan.

(pabila perbedaan 'aktu pengecoran kurang atau sama

dengan #am, beton lama disiram dengan air semen dan

selan#utnya seperti pengecoran biasa.

(pabila lebih dari #am, maka harus digunakan bahanadditive untuk penyambungan beton lama dan beton baru.

9.9. Tempat di mana pengecoran akan

dihentikan, harus mendapat persetu#uan Penga'as.

Pemberhentian pengecoran menggunakan bekisting.

9.10. (pabila pada saat akan dilakukan

pengecoran, adukan beton harus disupply lebih dari 1

supplier beton, maka setiap supplier beton harus diatur agar

masing$masing mempunyai area pengecoran yang

terlokalisir. Sebelum pengecoran, Kontraktor harus

menga#ukan layout pengecoran kepada "K/Penga'as untuk

mendapatkan persetu#uannya terlebih dahulu.

III.%.PEKER!AAN &ATER PR""ING

1. LINGKUP

PEKER!AAN

1.1. ang termasuk peker#aan ini adalah penyediaan tenaga ker#a

untuk monitoring, bahan$bahan, peralatan dan alat$alat bantu

lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk

menyelesaikan peker#aan ini sesuai dengan yang dinyatakan


25/67


dalam gambar, memenuhi uraian syarat$syarat serta

memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan

2. PERS'AR

ATAN BAHAN #AN

PENGGUNAAN

1.1. ahan dan prosedur harus memenuhi yang ditentukan oleh

pabrik dan standar$standar lainnya. Kontraktor tidak

dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa

persetu#uan tertulis dari !ireksi/"K.

1.2. !inding Ground +ater Tank G+T0, digunakan integral

'aterproofing, 6onplast Q>


26/67


kualitasnya dengan pasir yang ditentukan untuk peker#aan

beton.

Gradasi pasir yang dipakai minimum 4,2 mm.

2.2. (ir

(ir yang dipakai untuk peker#aan pasangan harus memenuhi

syarat$syarat yang tercantum dalam peker#aan beton.

2.3. ata

ata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokal

dengan ukuran 2 B 1< B


27/67


Konsultan Penga'as/"ana#emen Konstruksi. atu ata

yang ternyata tidak memenuhi syarat$syarat harus segera

dikeluarkan dari site.

Proporsi adukan

$ (dukan 'aterproof kedap air0 $$$ 1 pc ps

$ Pasangan $$$$ 1pc 2 ps

(dukan yang tumpah ke ba'ah pada 'aktu pemasangan

bata dan yang sudah ditinggalkan lebih dari < #am tidak

boleh dipakai, atau dicampurkan dengan yang baru.

2.4. ata *ingan

atu bata ringan yang dipakai adalah produksi setara :ebel

atau ;aya 6elcon ukuran tebal 14 cm, ?,? buah per m


28/67


diberi angker besi setiap #arak >4 cm. Permukaan

beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata ringan

diatas kusen harus dibuat balok latei 14/14.

Pemasangan harus di#aga kerapihannya, baik dalam

arah vertikal maupun horiOontal.

Sela$sela disekitar kusen$kusen harus diisi dengan

aduk

b. Pera'atan dan Perlindungan.

1. Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus

selama sedikitnya C hari setelah didirikan.

2. Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka,

selama 'aktu R 'aktu hu#an lebat harus diberi

perlindungan dengan menutup bagian atas dari

tembok.

3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom

bangunan, dinding dengan bukaan dinding atau

dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan

bahan pengisi celah seperti disebutkan dalam

Spesifikasi Teknis 4C@


29/67


2. MET"#E

PELAKSANAAN

3.1. 6ara dan perlengkapan untuk pengangkutan bata atau adukan

harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak bata atau

menunda pemakaian beton.

3.2. Setelah permukaan pondasi disiapkan dengan baik, batu bata

dipasang dengan adukan setebal antara 1,2 R


30/67


3.13. ata yang pecah dengan ukuran yang kurang dari setengah

tidak dibenarkan untuk dipakai. Untuk yang patah dua tidak

boleh melebihi 2 3 lima persen0.

3.14. (dukan 1 pcps digunakan untuk

$ !inding dalam, setinggi


31/67


rumah pompa, lokasi kamar mandi dan pasangan yang kedap

air pasangan ba'ah lantai dan pasangan dinding tendon

ba'ah0.

III.*. PEKER!AAN PLESTERAN

1. PENGGUNAAN

!ENIS PLESTERAN

3.1. Plesteran Kasar erapen0

Permukaan pasangan batu yang teredam di dalam tanah

harus kedap air, harus diplester dengan menggunakan #enis

plesteran 1 P6 D > Pasir pasang.

3.2. Plesteran :alus

$ Untuk penyelesaian permukaan dinding bata dengan

plesteran, digunakan #enis plesteran 1 P6 2 Pasir.

$ ;enis plesteran 1 P6 Ps. dipakai untuk semua

permukaan trasram yang kelihatan dan tidak ditutup

dengan keramik atau bahan penutup lainnya, beserta

dinding yang berhubungan langsung dengan udara luar.

Semua permukaan beton bertulang, u#ung$u#ung dan sudut$

sudut dipakai #enis plesteran 1 P6 < Ps.

3.3. (cian

Setelah diplester dengan #enis plesteran seperti diuraikan

dalam butir b0 di atas, selan#utnya permukaan plesteran

diaci semen dan air0 hingga lurus.

3.4. Plesteran Siar

ila ada plesteran siar untuk penyelesaian permukaan

pasangan batu pecah atau bahan$bahan penutup lainnya

digunakan #enis plesteran 1 P6 Pasir.

2. PELAKSANAAN

PLESTERAN

5.1. Guna penyelesaian muka beton dan dinding dipasang

plesteran dengan tebal lapisan tidak kurang dari 1.24 cm

kecuali ditentukan lain.

5.2. -apisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan

permukaan yang rata, plesteran harus dilaksanakan dengan

memakai alat hampar dari kayu dan disebarkan ke pinggir$


32/67


pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai

permukaannya rata dan halus.

5.3. Plesteran dibiarkan basah selama paling sedikit < dua0 hari

setelah dipasang.

5.4. "ulailah membasahi dinding dan permukaan beton

secukupnya begitu plesteran mengeras untuk menghindari

kerusakan. +aktu kering dan panas, plesteran harus di#aga

agar tidak ter#adi penguapan terlalu banyak dan tidak rata.

III.+. PEKER!AAN KA'U

1. BAHAN)BAHAN Seluruh bahan kayu harus memenuhi persyaratan yang tercantum

pada

&)$$1@C4 Peraturan Umum untuk ahan angunan di

)ndonesia0

&)$2$1@51 Peraturan Konstruksi Kayu di )ndonesia0

Kayu yang dipakai adalah sebagai berikut

*angka pintu papan kayu kamper ukuran 5 B 12 cm

Kayu$kayu harus dari kualitas baik, tua, tidak ada getah, kering

udara, tidak ada celah dan cacat lainnya.

Kelembaban kayu harus kurang dari 12 3 untuk tebal kurangdari C cm.

Kayu untuk daun pintu/#endela kualitas cat.

Slimar kayu kamper untuk rangka pintu disesuaikan gambar

detail daun pintu/#endela.

2. PEKER!AAN #AUN

PINTU #AN

!EN#ELA

.1. Pintu teak'ood dari rangka/slimar kayu kamper dilapis kedua

permukaan dengan teak'ood tebal > mm difinish politur.

. mm difinish cat kayu.

.. Pintu K"/+6/toilet pada permukaan dalam arah basah0

ditutup TripleB lapis formica dan permukaan luar ditutup


33/67


teak'ood tebal > mm sesuai gambar.

.>. Teak'ood atau triplek ditempel dengan menggunakan lem

(ica (ibon dan paku triplek pada bagian$bagian tertentu

tertanam dengan kepala paku tempel dan didempul.

Pemasangan harus rata tidak menggelembung.

III.,. PEKER!AAN KA$A

1. LINGKUP

PEKER!AAN

1.1. "eliputi penyediaan bahan dan tenaga untuk pemasangan

kaca pada daun #endela, bovenlicht, dan lain$lain sesuai

gambar.

Pemasangan cermin pada semua 'astafel sesuai gambar.

2. KA$A 2.1. Produksi dari pabrik terkenal eB. -okal (sahi atau setaraf

2.2. "empunyai bidang licin, se#a#ar, tidak bergelombang$

gelombang dan tidak menun#ukkan effek lensa tinted float

glass0.

2.3. Ukuran disesuaikan dengan gambar atau atas petun#uk$

petun#uk Konsultan Penga'as/"ana#emen Konstruksi.

2.4. Tebal disesuaikan dengan gambar rencana. Pada lantai 1

semua kaca menggunakan ketebalan 5 mm dan ? mm

2.5. +arna kaca disesuaikan dengan permintaan.

III.-. PEKER!AAN PENGUN$I #AN PENGGANTUNG

1.BAHAN Semua :ard'are yang

digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam buku Spesifikasi Teknis. ila ter#adi perubahan atau

penggantian hard'are akibat material yang ditun#uk sudah

tidak diproduksi lagi oleh pabrik yang bersangkutan, maka

dari pemilihan merek, kontraktor 'a#ib melaporkan haltersebut kepada Perencana/Konsultan Penga'as untuk

mendapatkan persetu#uan ulang.

Semua anak kunci harus

dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium


34/67


berukuran B 5 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini

dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci.

:arus disediakan lemari penyimpanan anak kunci denganacked

Inamel Ninish yang dilengkapi dengan kait$kaitan untuk anak

kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. -emari berukuran

lebar B tinggi adalah >4 B 24 cm dengan tebal 12 cm berdaun

pintu tunggal memakai engsel piano dan handel aluminim.

3. MET"#E

PELAKSANAAN

o Ingsel atas dipasang D/$


35/67


untuk itu harus dilakukan pengu#ian secara halus dan kasar.

o Tanda pengenal anak kunci harus dipasang pada

pintu.

o Kontraktor 'a#ib membuat shop dra'ing gambar

detai pelaksanaan0 berdasarkan Gambar !okumen Kontrak

yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. !i dalam

shop dra'ing harus #elas dicantumkan semua data yang

diperlukan termasuk keterangan poduk, cara pemasangan atau

detail khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam

gambar dokumen kontrak sesuai dengan Standar Spesifikasi

Pabrik.

o Shop dra'ing sebelum dilaksanakan harus disetu#ui

dulu oleh Konsultan Penga'as/Perencana.

III.. PEKER!AAN PELAPIS LANTAI

1. PEKER!AAN

PELAPIS LANTAI #AN

KERAMIK

ahan lantai keramik

gedung dari merk *oman atau Setara. !engan ukuran 24 B 24

cm sesuai gambar 'arna standart R polos, tidak

bergelombang permukaan rata.

Untuk keramik lantai

teras 4 B 4 cm R 'arna standart

Untuk K"/+6 menggunakan ukuran


36/67


!iba'ah lantai keramik di lantai 1 dipasang rabat beton 1

2 tebal 2 cm.

III.1/. PEKER!AAN LANGIT)LANGIT

1. PELAKSANAAN Pasang Plafond ply'ood tebal > mm merk ;aya oord dan setara,

untuk kamar mandi menggunakan calcium silikat

tebal > mm merk ;aya ord. ukuran 54 B 1


37/67


keramik atau dengan tile grout.

III.12. PEKER!AAN PENGE$ATAN

1. BAHAN)BAHAN Sekualitas )6) 6atylac untuk bagian interior.

Sekualitas !uluB +eather Shield Null (crylic untuk

eBterior.

2. PELAKSANAAN Sebelum diadakan pengecatan dasar maka harus diperhatikan hal$

hal sebagai berikut

!inding dan bagian yang akan dicat

harus bebas dari retak$retak, pecah atau kotoran yang

menempel harus dibersihkan.

Permukaan dinding sudah

rata/kering dan halus serta rapih, dianggap 'a#ar oleh

Konsultan Penga'as/"ana#emen Konstruksi untuk dilapisi

dengan lapisan dasar pertama0.

Semua proses pengecatan harus

mengikuti petun#uk dari pabrik pembuat cat tersebut.

.1. Peker#aan Pengecatan untuk Tembok

$ 6at Tembok !alam

a. Tembok yang akan dicat harus

mempunyai cukup 'aktu untuk mengering, setelah

permukaan tembok kering/dilakukan dengan

membersihkan permukaan tembok dari

pengapuran/pengkristalan yang biasa ter#adi pada

tembok$tembok baru, dengan amplas kemudian

dengan lap sampai benar$benar bersih.

b. Kemudian dilapis tipis dengan

plamir.

c. Pada bagian dimana banyak

ter#adi reaksi alkali dan rembesan air harus diberi

lapisan +all Sealer.

d. Setelah kering permukaan


38/67


tersebut, diamplas lagi sampai halus.

e. Kemudian dicat dengan lapisan

pertama

f. agian$bagian yang masih

kurang baik, diberi plamir lagi dan diamplas halus

sampai kering.

g. Kemudian dicat dengan lapisan

kedua dan seterusnya.

$ 6at Tembok -uar

Sama halnya dengan proses cat tembok dalam, 6uma pada

pengecatan akhir tembok luar ini diberi cat khusus tembok

luar highly 'eather resistant eBterior 'all paint0

.


39/67


- S 25? Part 0 R Structural Performance

2.3. (merican Society for Testing and "aterials (ST"0.

- (ST"


40/67


lengkap dengan brosur.

2.BAHAN 0PR"#UK 2.1. ahan yang digunakan adalah "etal *oof dengan ketebalan

4.2 mm.

2.2. Standard

"emenuhi Standard &asional )ndonesia ;TT(S R >4

3.PELAKSANAAN 3.1. Pemasangan atap metal roof ini agar dilaksanakan tanpasambungan, dengan kemiringan minimal 23

3.2. Setiap lembaran atap alumunium dibutuhkan > buah sekrup

untuk setiap gording.

3.3. -etak sekrup pada gording pada puncak gelombang.

Pihak kontraktor agar menyerahkan contoh bahan yang akan

digunakan, dan memasangnya sesuai dengan spesifikasi

yang dikeluarkan oleh pabrik.

III.1*. PEKER!AAN RANGKA ATAP

1. 1. U M U M 1.1. Standard

a. ahan Struktur / Konstruksi

10. Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil,

pelat dan kisi$kisi untuk tu#uan semua konstruksi dibaut

atau dilas harus ba#a karbon yang memenuhi persyaratan

(ST". (5 atau yang setara dan harus mendapat

persetu#uan "K.

.

b. Pengikat$pengikat baut$baut, mur$mur / sekerup$sekerup


41/67


dan ring$ring harus sebagai berikut

10. Untuk sambungan bukan ba#a ke ba#a

Pengikat$pengikat harus dari ba#a karbon yang

memenuhi persyaratan (ST" (C4 dan harus

digalvanis.

@4 dan harus terlapis 6admium.

0. Untuk sambungan logam yang berlainan tidak sama 0

pengikat$pengikat harus ba#a tahan korosi memenuhi

persyaratan (ST" (


42/67


konstruksi lain sebelumnya dan harus disertai sertifikate dari

pabrik.

e. Peraturan$peraturan dan standar atau publikasi yang dipakai

Peraturan$peraturan dan standar di ba'ah ini atau publikasi

yang dapat dipakai harus dipertimbangkan serta merupakan

bagian dari spesifikasi ini.

!alam hal ini ada pertentangan, spesifikasi ini menentukan.

10. Peraturan Perencanaan angunan a#a )ndonesia

PP) 0 "ei 1@?.


43/67


6ontoh ahan

a. Sebelum pelaksanaan peker#aan, Kontraktor harus

memberikan contoh material ba#a profil, ka'at las, cat

dasar / akhir dan lain$lain untuk mendapatkan persetu#uan

Penga'as / "K.

b. 6ontoh$contoh yang telah disetu#ui oleh "K akan dipakai

sebagai standar / pedoman untuk pemeriksaan /

penerimaan material yang dikirim kontraktor ke site.

c. Kontraktor di'a#ibkan untuk membuat tempat

pesnyimpanan contoh$contoh yang telah disetu#ui di

bengkel Penga'as / "K.

III.1+. PEKER!AAN PERLENGKAPAN SANITASI0PLUMBING

1. BAHAN)BAHAN


44/67


$ 6ermin

(tau seperti yang dicantumkan dalam gambar

2. PEKER!AAN

PELAKSANAAN

>.1. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti

gambar$gambar yang ada dan kondisi di lapangan termasuk

mempela#ari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing$

sparing, cara pemasangan dan detail$detail sesuai gambar.

>..5. Peker#aan +astafel

a. +astafel yang digunakan merk T%T% atau setara

lengkap dengan segala accessoriesnya seperti tercantum

dalam brosurnya. Type$type yang dipakai dapat dilihat

pada schedule sanitair terlampir

b. +astafel dan perlengkapannya yang dipasang

adalah yang telah diseleksi, baik tidak ada bagian yang

cacat dan telah disetu#ui oleh Konsulta Penga'as.

c. Ketinggian dan konstruksi pemasangan disesuaikan

gambar serta petun#uk$petun#uk dari produksennya

dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi, 'aterpass

dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan

penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada

kebocoran$kebocoran


45/67


>.C. Peker#aan Urinal

a. Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan

adalah merk T%T% type yang dipakai adalahJ dengan

fitting standard

b. Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah

diseleksi dengan baik, tidak ada bagian$bagian yang

rusak atau cacat dan telah disetu#ui Konsultan

Penga'as.

c. Pemasangan urinal pada tembok menggunakan

baut fischer atau stainless steel dengan ukuran

yangcukup untuk menahan beban seberat .?. Peker#aan kloset

a. kloset duduk dengan segala kelengkapannya

yang dipakai adalah T%T%, ("ST(! atau yang

setara.

b. Kloset #ongkok berikut kelengkapannya dipakaimerk T%T%. Type$type yang dipakai termasuk kran

tekan, 'arna akan ditentukan Perencana.

c. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang

adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada

bagian yang retak atau cacat dan telah disetu#ui

Konsultan Penga'as.

d. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan #ati

tua tebal cm dan telah dicelup dalam larutan

penga'et tahan air, dibentuk seperti dasar kloset.

Kloset disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup

kuningan.


46/67


e. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan

ketinggiannya sesuai gambar, 'aterpass. Semua noda$

noda harus dibersihkan, sambungan$sambungan pipa

tidak boleh ada kebocoran$kebocoran.

>.@. Peker#aan kran

a. Semua kran yang dipakai kecuali kran dinding

adalah merk T%T% dengan chromed finish. Ukuran

disesuaikan keperluan masing$masing sesuai gambar

plumbing dan brosur alat$alat sanitair. Kran$kran

tembok dipakai yang berleher pan#ang dan mempunyai

ring dudukan yang harus dipasang menempel pada

dinding tipe T..14. Nloor drain dan clean out

a. Nloor drain dan clean out yang digunakan adalah

metal verchroom, lubang dia.


47/67


menggunakan perekat beton kedap air Imbeco eB

"T6 dan pada lapis teratas setebal 2 mm dengan

lem (raldit eB 6iba.

f. Setelah floor drain dan clean out terpasang,

pasangan harus rapi 'aterpass, dibersihkan dari

noda$noda semen dan tidak ada kebocoran.

>.11. Peker#aan metal sink

a. "etal sink yang digunakan ialah merk !iethelm

tipe >5/14C atau setara tebal minimum 1 mm, bahan

stainless steel #enis satu basin untuk ruang sa#i dan

dua basin untuk dapat dengan kran khusus untuk

itu.

b. "etal sink yang terpasang adalah yang telah

diseleksi dengan baik sehingga tidak ada bagian

yang cacat dan direkatkan dengan kuat pada

dasarnya sesuai dengan gambar.

c. Setelah metal sink terpasang letak ketinggian

pemasangan sesuai dengan gambar baik

'aterpassnya dan bebas dari kebocoran air.

3. BAHAN 'ANG

#IPAKAI

a. Kloset duduk setara eB. Toto.

b. +astafel lavory0 setara eB. Toto, dengan siphon,

kran air, tempat sabun cair setara eB. Toto, cermin dan

planchet 54 cm.

c. Tempat sabun setara eB. Toto.

d. Tempat kertas *oll setara eB. Toto, khusus untuk

monoblok.

e. Tempat handuk setara eB. Toto.

f. Urinoir setara eB. Toto.

g. Sho'er setara eB. Toto.

h. Nloor !rain setara eB. Toto.

III. 1,. PEKER!AAN INSTALASI LISTRIK

1. UMUM

1.1 BI#ANG Peker#aan yang harus diselesaikan meliputi


48/67


PEKER!AAN 'ANG

#IKER!AKAN Pengadaan daya listrik P-&


49/67


perencanaan.

Penyediaan dan pemasangan Penangkal Petir.

2. PRINSIP #ESIGN


50/67


51/67


>.


52/67


dipakai tidak terlalu sesak. Nrame/rangka panel harus

digrounding/ditanahkan pada cabinet harus ada cara$cara

yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel

8panel board9 serta tutupnya. Kabinet dengan kabel$kabel

8through feeder9 harus diatur sedemikian sehingga ada

saluran dengan lebar tidak kurang dari 14 cm untuk

branch circuit panel board. Setiap kabinet harus

dilengkapi dengan kunci$kunci. Untuk satu kabinet harus

disediakan < dua0 buah anak kunci, dengan sistim

"aster Key yang harus mendapat persetu#uan lebih

dahulu dari Perencana (rsitektur.

2.>. P(&I- TIG(&G(&

"I&I&G(:


53/67


$ )I6 54


54/67


Seluruh panel mempunyai mechanical interlock untuk

menghindari kesalahan operasi seperti

$ "enutup earting s'itch pada saat saklar pemutus atau

pemisah beban dalam posisi tertutup.

$ "emasukkan pemutus atau mengoperasikan saklar

pemisah pada saat earting s'itch dalam posisi

menutup.

f. 6ircuit reaker pemutus0

Pemutus adalah #enis SN5 atau vacuum fiBed type,

yang tidak memerlukan pemeliharaan khusus dan

mempunyai ketahanan tinggi. Seluruh pemutus yang

#enis dan rantingnya sama dapat saling tukar diantara

panel tersebut, pemutus dilengkapi mekanisme

pengoperasian secara manual dan dilengkapi penggerak

motor listrik motoriOed mechanisme0 dengan tegangan


55/67


2.2. P(&I- !)ST*)US)

UT("(

)ndicator kebocoran tidak dibutuhkan karena 6S

harus dilengkapi dengan internal earthing s'itch.

"aterial direkomendasikan untuk panel T" A "G,

(, (lstom

Panel distribusi utama harus seperti ditun#uk pada

gambar, kecuali ditun#uk lain. Seluruh assembly termasuk

housing bus$bar alat$alat pelindung harus direncanakan,

dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan

persyaratan. Panel distribusi utama harus dari #enis in

door type terbuat dari plat ba#a. Konstruksi harus terbuat

dari rangka ba#a struktur yang kaku, yang bisa

mempertahankan strukturnya oleh stress mekanis pada

'aktu hubungan singkat. *ingkas ini secara lengkap

dibungkus pada bagian ba'ah atau dari sisi dengan plat$

plat penutup harus cukup louvere untuk ventilasi dimana

perlu untuk mengatasi kenaikan suhu udara bagian$

bagian yang mengalirkan arus dan bagian$bagian yang

bertegangan sesuai dengan persyaratan PU)-/-"K/E!I

untuk peralatan yang tertutup. "aterial$material yang

bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap

kemungkinan percikan air. Semua meteran dan tombol

transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokan pada

satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.

!ata teknis Transformator

$ 6apasity 44 kE(

$ &o -oad losses +0


56/67


2.C. T*(&SN%*"(T%*

$ Eolteage drop 30 untuk cosA 4,? maB 2.15

$ Primary voltage 44/


57/67


III.1-. PEKER!AAN INSTALASI A$

Untuk Ruan3 Pastorasn dan Gedun3 Ser4a Guna5

AIR $"N#ITI"N A$5 SPLIT UNIT 6 SPLIT #U$T

1. U M U M

1.1. -)&GKUP PIKI*;((&

Spesifikasi ini merupakan persyaratan umum yang di minta bagi split unit dan

split !uct air conditioning yang dipergunakan bagi peker#aan mekanikal.

1.


58/67


ahan yang harus dipakai untuk peker#aan ini adalah ba#a lapis seng dengan

persyaratan tabel sebagai berikut

Ukuran ter4esar sa7uran 8an3 dipakai B!LS

$ sampai 44 mm 24


59/67


$ Semua X(d#ustable Eolume !amperX yang terpasang pada !iffuser, Grille dan

*egister harus dapat diatur dan dikunci dari luar.

$ !iffuser dan grille terbuat dari anodiOed aluminium dengan 'arna yang ditentukan

kemudian.

MESIN PEN#INGIN

1.1 Umum

- Nan coil unit akan melayani sistim pengkondisian udara diruang tamu guest room0,

ruang kantor dan ruang$ruang tertentu.

- (ir cooled split (6 akan melayani untuk ruang

- Sistim distribusi udara ruang$ruang yang dilayani dengan (ir handling unit

menggunakan ducting,diffuser,grille.

1.< Spilt (ir 6onditioning Unit

1.


60/67


d0 Nan speed control s'itch mengatur kecepatan fan pada posisi :igh,

"edium atau -o'

1.


61/67


ahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan untuk

menga#ukan alternatip lain yang setaraf, tetapi harus mendapatkan i#in dari !ireksi.

Pabrik pembuat bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut

- Splite (ir 6onditioning !aikin, :itachi, "itsubishi, 6arrier, Traine

- a#a -apis enk ;-S0 -ok Nom

- (lumunium Noil Sisalison

- Pipa PE6 +avin, *ucika,Pralon

- Nan &ational, "yso, 'ood

III.1. SISTEM IRE ALARM

Peker#aan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan

a0 Pengadaan dan pemasangan 1 satu0 sistem master control fire alarm lengkap dengan

attery and 6harger, *ectifier, Grounding dan (ccessories.

b0 Pengadaan dan pemasangan central announciator aktif lengkap dengan indikasi lokasi,

display, -I!, tombol set dan reset, alarm bell.

c0 Pengadaan dan pemasangan sub announciator panel lengkap dengan indikasi lokasi,-I!, dan alarm bell serta flesing alarm dan lampu tanda.

d0 Pengadaan dan pemasangan termination boB fire alarm.

e0 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai #enis detector, manual break

glass, -I! indicating lamp, auBiliaria contact and relay.

f0 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai #enis kabel utama dan kabel

distribusi.

g0 Pengadaan dan pemasangan kabel dari "6N( "aster 6ontrol Nire (larm0 ke central

announciator dan kabel lainnya sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik.

h0 Peker#aan$peker#aan lainnya yang menun#ang sistem ini agar dapat beroperasi dengan

baik.


62/67


III.2/. SISTEM INSTALASI

1. "elaksanakan instalasi perkabelan untuk seluruh bangunan secara rapi dan sempurna

serta menyediakan dan memasang perlengkapan deteksi kebakaran berupa

a0 *%* !etector

b0 "anual 6all Point

c0 (larm ell

d0 )ndicator -amp

e0 I%- *esistor

. )nstalasi diba'ah plafon terpasang 'all mounted ke dinding batu bata memakai

pelindung pipa conduit diameter 2/?X.

2. !alam shaff diklem ke dinding shaff memakai pelindung pipa 2/?X.

5. 6ontrol panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut

rencana setinggi 124 cm diatas ubin beton.

C. !etector terpasang outbo' menghadap ke arah ba'ah plafon atau digantung pada

pelat beton.

?. Glass push button terpasang inbo' di kolom atau dinding batu bata setinggi 124

cm diatas ubin lantai.

@. ell alarm terpasang opbou' pada dinding batu bata atau kolom setinggi ?14

0


63/67


>. IFualiOer I $ 1


64/67


S ' S T E M

System pemadam kebakaraan disini pada dasarnya terbagi men#adi bagian

1. Nire (larm


65/67


1C. agian Katub 7 Ealves

:ydrant oB )ndoor0

Nire :ydrant oB.

)ndoor type cabinet meliputi

ahan Steel plat dicat merah lengkap dengan tulisan petun#uk,

lubang pipa diameter >4 mm.

Ukuran 14 mm 1 1/4.

:ydrant boB termasuk penempatan fire alarm push button, fire lamp, alarm dan lain$

lain0.

:ydrant oB %utdoor0

ahan dan standard yang sama dengan indoor hydrant, dengan persyaratan tambahan

khusus diinstalasikan untuk luar bangunan.

!iameter :ose < 1/


66/67


-anding Ealve

!iameter 52 mm dengan coupling yang sesuai dengan standard dinas pemadam

kebakaran.

III.2(. PEKER!AAN INSTALASI TELEP"N

. :arus sesuai dengan standard 66)TT G.C

draft laporan akhir

Documents