eko makro isi

107
BAB I KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO Secara umum Ilmu Ekonomi dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu Teori Ilmu Ekonomi Mikro dan Teori Ilmu Ekonomi Makro. Masing-masing ilmu tersebut me milik i rua ng li ngkup at au topik bahasan yang ber bed a. Untuk mendapat gambaran umum, berikut ini akan diberikan penjelasan singkat terhadap kedua jenis ilmu tersebut. 1.1 Pengertian Ilmu Eko nomi Mak ro Anatold Murad dalam Sobri, !"#$% menyatakan, Ilmu Ekonomi Makro adalah ilmu yang mempelajari tentang pendapatan dan kesempatan kerja, serta  berusaha untuk menjelaskan tingkah laku kegiatan ekonomi sebagai suatu kese luruhan, atau ilmu tentang ekonomi yang lua s. &es elur uhan mak sudny a,  bah'a, yang menjadi obyek utama pembahasan Ilmu Ekonomi Makro adalah  besaran-besaran atau (ariabel-(ariabel total. )ariabel adalah besaran-besara n ya ng dap at ber uba h-ubah , dan dapat di uku r ata u dis eka lakan . *erubahan-  perubahan inilah s ebenarnya yang menja di pu sat per hatian Ilmu Ekono mi Makro, karena perubahan-perubahan besaran tersebut dapat berpengaruh pada besaran-  besaran lainnya. Ilmu Ekonomi Makro adalah ilmu yang tidak pernah membuat analisis tenta ng keg iatan-kegi atan eko nomi ya ng dil aku kan ole h seo ran g pro dus en, kons ume n, ata u oleh seor ang pemilik +akt or-+ aktor produksi. Anal isis mak ro memba has akibat dari tindakan seluruh produsen, seluruh konsumen , atau seluruh  pemilik +aktor-+aktor produksi. Atau membahas tindakan-tindakan pemerintah, mis alny a dala m men jala nkan perdagangan lua r nege ri, dan akib at-a kiba tny a ter hada p pere konomia n nega ra sec ara kese lur uhan. adi pembaha san Ekonomi Makro adalah pembahasan yang serba total atau keseluruhan atau secara agregat erbica ra me nge nai pen dapat an, kon sumsi , in(es tas i, tab ung an, pro duksi,  pengangguran, sk alanya adalah nasion al atau keseluruhan. Alat utama dari analisis Ilmu Ekonomi Makro adalah *endapatan asional dan analisisnya . Analis is ini antara lain sangat berguna untuk mengukur besarnya !

Upload: ayu-rukmini

Post on 08-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 1/107

BAB I

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO

Secara umum Ilmu Ekonomi dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu

Teori Ilmu Ekonomi Mikro dan Teori Ilmu Ekonomi Makro. Masing-masing ilmu

tersebut memiliki ruang lingkup atau topik bahasan yang berbeda. Untuk

mendapat gambaran umum, berikut ini akan diberikan penjelasan singkat terhadap

kedua jenis ilmu tersebut.

1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi Makro

Anatold Murad dalam Sobri, !"#$% menyatakan, Ilmu Ekonomi Makro

adalah ilmu yang mempelajari tentang pendapatan dan kesempatan kerja, serta

 berusaha untuk menjelaskan tingkah laku kegiatan ekonomi sebagai suatu

keseluruhan, atau ilmu tentang ekonomi yang luas. &eseluruhan maksudnya,

 bah'a, yang menjadi obyek utama pembahasan Ilmu Ekonomi Makro adalah

 besaran-besaran atau (ariabel-(ariabel total. )ariabel adalah besaran-besaran

yang dapat berubah-ubah, dan dapat diukur atau disekalakan. *erubahan-

 perubahan inilah sebenarnya yang menjadi pusat perhatian Ilmu Ekonomi Makro,

karena perubahan-perubahan besaran tersebut dapat berpengaruh pada besaran-

 besaran lainnya.

Ilmu Ekonomi Makro adalah ilmu yang tidak pernah membuat analisis

tentang kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang produsen,

konsumen, atau oleh seorang pemilik +aktor-+aktor produksi. Analisis makro

membahas akibat dari tindakan seluruh produsen, seluruh konsumen, atau seluruh

 pemilik +aktor-+aktor produksi. Atau membahas tindakan-tindakan pemerintah,misalnya dalam menjalankan perdagangan luar negeri, dan akibat-akibatnya

terhadap perekonomian negara secara keseluruhan. adi pembahasan Ekonomi

Makro adalah pembahasan yang serba total atau keseluruhan atau secara agregat

erbicara mengenai pendapatan, konsumsi, in(estasi, tabungan, produksi,

 pengangguran, skalanya adalah nasional atau keseluruhan.

Alat utama dari analisis Ilmu Ekonomi Makro adalah *endapatan asional

dan analisisnya. Analisis ini antara lain sangat berguna untuk mengukur besarnya

!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 2/107

*endapatan asional *erkapita, tingkat &onsumsi asional, Tabungan asional

dan In(estasi asional. /i samping itu analisis *endapatan asional dapat pula

dipergunakan untuk menggambarkan huibungan-hubungan sistematis antara

*endapatan asional dengan in(estasi, tingkat tabungan, dan dengan konsumsi,

yang semuanya itu dapat mengalami perubahan-perubahan sepanjang masa.

1.2 Pengertian Ilmu Ekonomi Mikro.

Ilmu Ekonomi Mikro adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang membahas

unit-unit kegiatan ekonomi indi(idual yang merupakan bagian-bagian kecil dari

ekonomi secara keseluruhan. *ada garis besarnya Ilmu Ekonomi Mikro

membahas menganai, Teori 0arga, Teori *roduksi, dan Teori /istribusi.

 Teori 0arga, menjelaskan mengenai terbentuknya harga melalui kekuatan

 permintaan dan pena'aran sejenis barang dan jasa pada pasar tertentu pasar

monopoli, pasar persaingan%. 1aktor-+aktor apa yang mempengaruhi perubahan

 permintaan, pena'aran dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga.

Teori produksi antara lain membahas masalah-masalah biaya produksi,

tingkat produksi yang paling menguntungkan, kombinasi +aktor-+aktor produksi

yang paling idial untuk maksimalisasi laba. Sedangkan Teori /istribusi berbicara

mengenai arus pembagian pendapatan untuk tiap-tiap +aktor produksi yang

dipergunakan dalam proses produksi.

Ada pula yang mengatakan Ekonomi Mikro berbicara tentang perilaku

ekonomi secara indi(idual seperti membahas mengenai *erilaku &onsumen,

*erilaku *rodusen, *erilaku *asar, dan Struktur *asar. *erilaku &onsumen inti

 pembicaraannya mengenai &ur(e *ermintaan, sementara *erilaku *rodusen

ter+okus pada pembahasan mengenai &ur(e *ena'aran. *erilaku *asar berbicaratentang 0arga &eseimbangan dan Struktur *asar, menyoroti bentuk-bentuk

organisasi pasar seperti monopoli, oligopoli, persaingan monopoli dan bentuk-

 bentuk pasar lainnya.

2ontoh pembahasan Ilmu Ekonomi Mikro antara lain adalah besarnya

 jumlah produksi maksimum yang mampu mendatangkan laba maksimum pada

sebuah perusahaan. esarnya biaya rata-rata per unit produk serta dijual dengan

harga berapa, sehingga penjualan tersebut mendatangkan laba per unit dari

3

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 3/107

 perusahaan bersangkutan. adi pembicaraan-pembicaraan tersebut merupakan

 pembicaraan yang bersi+at parsial, dan khusus terjadi pada sebuah perusahaan,

dan tidak menyangkut seluruh perusahaan-perusahaan yang ada.

4alaupun sasaran pembahasan Ilmu Ekonomi Makro dan Ilmu Ekonomi

Mikro berbeda, namun tidak berarti kedua ilmu tersebut terpisah secara mutlak.

Sebab pengertian total atau agregati+ dalam Ilmu Ekonomi Makro sebenarnya

merupakan penjumlahan dari satuan-satuan atau unit-unit yang lebih kecil. Unit-

unit yang lebih kecil tersebut dalam pembahasan sebelumnya termasuk analisis

mikro. *endapatan asional misalnya merupakan penjumlahan dari pendapatan-

 pendapatan rumah tangga yang tercipta di masyarakat.

/engan adanya pembagian Ilmu Ekonomi Makro dan Ilmu Ekonomi

Mikro bukanlah berarti persoalan-persoalan yang menyangkut pendapatan tidak

dibicarakan lagi dalam Ilmu Ekonomi Mikro. /emikian pula sebaliknya

 pembicaraan-pembicaraan mengenai harga mungkin saja akan disinggung-

singgung dalam Ekonomi Makro. /alam kegiatan makro masalah harga yang

disinggung, bukan lagi harga-harga per satuan atau harga-harga indi(idual, tetapi

lebih di+okuskan pada tingkat harga umum atau harga agregati+. 0arga agregati+

 biasanya dinyatakan dalam bentuk satu angka atau beberapa angka indeks yang

 berupa Angka Indeks 0arga 5abungan. Angka Indeks 0arga 5abungan

dicerminkan oleh harga segala pengeluaran. *engeluaran-pengeluaran yang

dimaksud adalah pengeluaran-peneluaran yang dilakukan oleh masyarakat. /alam

Ilmu Ekonomi Mikro pendapatan yang dibicarakan adalah pendapatan perorangan

yang diperoleh karena adanya kegiatan penjualan +aktor-+aktor produksi.

&etidakmutlakan pemisahan antara Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

diperlihatkan pula oleh adanya pengaruh timbal balik antara kedua Ilmu Ekonomitersebut. Misalnya sebagai berikut.

!% ila tingkat e+iseiensi pengelolaan +aktor-+aktor produksi dapat ditingkatkan,

akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula dalam produksi total, dan

akan berpengaruh pula pada tingkat harga umum.

3% ila ada keinginan untuk menaikkan produksi pertanian total makro% maka

harus ditunjang oleh penggunaan +aktor-+aktor produksi yang cukup seperti

tanah, tenaga kerja, modal dan sebagainya.

6

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 4/107

6% ila pembagian *endapatan asional kepada anggota masyarakat hanya

terpusat pada segelintir orang kaya, maka dalam jangka 'aktu panjang

ketimpangan pembagian tersebut akan berpengaruh pada daya beli

masyarakat. 7ang pasti daya beli rata-rata masyarakat akan menurun. Akibat

lebih lanjut adalah dapat menurunkan permintaan barang dan jasa yang

 berimplikasi pada menurunnya *endapatan asional Total.

1.3 Maala!"Maala! Ekonomi Makro

oediono dalam seri sinopsis *engantar Ilmu Ekonomi o.3, dengan judul

Ekonomi Makro !""$% menyatakan sebagai berikut. Ilmu Ekonomi dipelajari,

karena memiliki kegunaan berupa memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang perlu diambil dalam menanggulangi permasalah-permasalan

ekonomi yang muncul. Ilmu Ekonomi Makro secara umum berkaitan dengan

masalah pengelolaan, dan usaha pengendalian perekonomian secara umum. Tugas

 pengendalian berupa upaya-upaya menerapkan berbagai kebijaksanaan yang dapat

membuat perekonomian nasional tumbuh secara seimbang di berbagai sektor,

dengan tetap mengutamakan terjaganya keseimbangan umum. adi pengelolaan

yang si+atnya lebih mengkhususkan diri pada tiap sektor yang dikembangkan,

 bukan lagi menjadi kajian Ekonomi Makro.

Secara garis besar kebijaksanaan-kebijaksanaan makro mencakup dua

 permasalahan pokok.

#2$ Masalah jangka pendek.

*emecahan masalah jangka pendek, sasaran utamanya adalah menciptakan

stabilitas perekonomian. Stabilitas tersebut berkaitan erat dengan

 pengendalian perekonomian dari masa ke masa. *enyakit utama EkonomiMakro adalah in+lasi, pengangguran dan kepincangan eraca *embayaran.

*enyakit-penyakit inilah yang perlu dihindari atau dihilangkan sehingga

 perekonomian secara umum dapat dikendalikan.

#3$ Masalah jangka panjang

Masalah jangka panjang adalah masalah untuk menciptakan pertumbuhan

 perekonomian. Untuk dapat melaksanakan pertumbuhan ini perlu

dibuatkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mampu mengatur keserasian

8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 5/107

antara pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan kapasitas produksi,

dan tersedianya dana untuk in(estasi. 4alaupun sasaran utama pemecahan

 jangka penjang seperti telah disebutkan di atas, namun, menjaga stabilitas

 perekonomian supaya tetap stabil terhindar dari tiga penyakit makro, juga

menjadi +okus masalah jangka panjang Ekonomi Makro.

1.% Se&ara! Singkat Ekonomi Makro

Menurut sejarah, Ilmu Ekonomi Mikro tumbuh dan berkembang

mendahului Ilmu Ekonomi Makro. Ilmu Ekonomi Mikro dikembangkan oleh

Aliran &lasik, dengan tokoh-tokohnya seperti Adam Smith, /a(id 9icardo, .S.

Mill, T.9. Malthus, dan tokoh-tokoh lainnya., yang kemudian dilanjutkan oleh

tokoh-tokoh berikutnya seperti *igou dan A. Marshall. Sementara pemikiran Ilmu

Ekonomi Makro baru popular sejak terbitnya buku .M &eynes yang berjudul,

General Theory of Employment, Interest and Money, pada tahun !"6:.

*aham Ekonomi &lasik yang me'akili Ekonomi Mikro%, berpusat pada

0ukum Say. 0ukum ini menyatakan bah'a ;'ena(aran akan elalu

men)i'takan  'ermintaann*a en+iri.; <leh karena itu perekonomian akan

selalu ada dalam keadaan  full employment   dan seimbang. &alaupun pada suatu

saat terjadi ketidakseimbangan, keadaan tersebut hanyalah bersi+at sementara,

atau temporer, sebagai akibat dari adanya pergeseran harga. &arena bersi+at

sementara, maka asalkan tidak ada campur tangan pemerintah dalam

 perekonomian, maka ketidakseimbangan tersebut akan segera pulih kembali.

*roses menuju keseimbangan berjalan secara otomatis melalui kekuatan-kekuatan

atau tangan-tangan yang tidak kentara invisible hand %. Tidak diperlukan adanya

suatu kekuatan lain yang si+atnya mengatur jalannya perekonomian dari pemerintah.

Masalah-masalah yang menakutkan umat manusia seperti pengangguran,

kelebihan produksi over production%, rendahnya konsumsi under consumption%

dan lain-lainnya sejenis itu tidak akan pernah terjadi. &arena kunci pokok

keseimbangan akan tetap berjalan secara otomatis yaitu, 'ena(aran elalu

men)i'takan 'ermintaann*a en+iri. &alaupun terjadi pengangguran, bisa

diatasi dengan segera melalui penurunan tingkat upah. Melalui kebijaksanaan ini,

=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 6/107

maka keuntungan pengusaha atau produsen, semakin besar. E+ek keuntungan

yang membesar ini adalah pengusaha akan dapat melakukan ekspansi usaha.

*erluasan usaha akan menyedot pengangguran yang ada dalam masyarakat.

*engangguran akan teratasi, dan perekonomianpun segera seimbang kembali.

/emikian yakinnya tokoh-tokoh Ekonomi &lasik akan keampuhan 0ukum Say

menciptakan keseimbangan perekonomian, sehingga sampai kapanpun tdak akan

 pernah terjadi kelebihan produksi dan pengangguran.

*ada kurun 'aktu antara tahun !"3"-!"6>, dunia dilanda oleh krisis besar

Sobri, !"#$%. &risis ini ditandai oleh terjadinya pengangguran besar-besaran, dan

kelebihan kapasitas produksi. *engangguran dan kelebihan produksi ini ternyata

tidak bisa diatasi melalui analisis mikro seperti yang telah didengung-dengungkan

oleh penganut-penganut Aliran &lasik. Munculnya krisis, salah satu diantaranya

disebabkan oleh adanya kemajuan-kemajuan teknologi yang kemudian kemajuan

tersebut diman+aatkan oleh produsen untuk melakukan tindakan rasionalisasi.

9asionalisasi diterpakan dalam 'ujud mekanisasi dalam proses produksi,

sehingga tindakan ini memberikan andil yang nyata atau signi+ikan untuk

menciptakan melimpahnya pengangguran. Melalui mekanisasi, memungkinkan

 para produsen memproduksi barang dalam skala besar, melebihi daya tampung

konsumen. Timpangnya antara barang dan jasa yang dita'arkan dengan jumlah

yang sanggup dibeli oleh para konsumen, menyebabkan munculnya ekses

 pena'aran atau over production.

&risis ekonomi yang melanda dunia saat itu, membuat para ahli ekonomi

mengkaji ulang teori-teori mikro yang ternyata tidak ampuh lagi mengatasi

 persoalan-persoalan ekonomi saat itu. *ara tokoh ekonomi, kemudian berupaya

mencari alternati+ pemecahan masalah yang baru, karena analisis mikro yangmengandalkan 0ukum Say, gagal mengatasi krisis tersebut. /iantara tokoh-tokoh

tersebut, munculah kemudian .M. &eynes dengan Teori Ekonomi Makronya.

Teori baru yang dimaksud disusun berdasarkan besaran-besaran yang bersi+at

agregati+, seperti berapakan produksi total yang diperlukan, konsumsi total,

tabungan total, in(estasi total, dan besara-besaran total lainnya guna menciptakan

keseimbangan perekonomian.

:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 7/107

*engangguran dan kelebihan produksi yang terjadi, menurut .M. &eynes

dapat diatasi dengan cara ;memperbesar konsumsi dan pendapatan masyarakat;

sehingga daya beli mereka meningkat, dan kelebihan produksipun akan dapat

diserap oleh konsumen. /aya beli masyarakat yang bertambah kuat, berpengeruh

 pula pada perkembangan industri. *erkembangan industri akan menumbuhkan

 bibit-bibit multiplier   dan accelerator   yang mempercepat pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan. /engan teori ini .M. &eynes kemudian meruntuhkan teori-

teori &lasik. Muncul kemudian istilah atau +aham  Keynesian Economics  yang

 banyak melatar belakangi munculnya Ekonomi Makro dan banyak menguasai cara

 berpikir untuk mengelola perekonomian saat ini.

$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 8/107

BAB II

PRODUKSI DAN PENDAPA,AN NASIONAL

Sebelum sampai pada pembicaraan mengenai *roduksi dan *endapatan

 asional, terlebih dahulu akan dibahas metode-metode yang dapat dipergunakan

untuk menghitungan besarnya *roduksi dan *endapatan asional

2.1 Meto+e Per!itungan Pen+a'atan Naional

esarnya *endapatan asional dapat dilihat dari tiga sisi. &etiga sisi

tersebut adalah, !% *endapatan dilihat dari sisi barang dan jasa yang dihasilkan,

3% sisi penerimaan, dan 6% sisi pengeluaran. erdasarkan atas ketiga sisi tersebut

munculah kemudian tiga metode dalam perhitungan *endapatan asional.

Metode-metode tersebut adalah Metode *roduksi, Metode *endapatan, dan

Metode *engeluaran. erikut ini secara sekilas ketiga metode tersebut akan

dibuatkan penjelasannya.

#1$ Meto+e Pro+uki

Menurut metode ini, besarnya *endapatan asional dihitung berdasarkan

 jumlah produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh masyarakat dalam

 jangka 'aktu satu tahun. Seluruh hasil produksi tersebut kemudian dikalikan

dengan tingkat harga masing-masing barang tersebut yang berlaku di pasar saat

itu

0asil kali tersebut, merupakan jumlah *endapatan asional yang dapat dihasilkan

oleh suatu negara dalam jangka 'aktu setahun. 0anya saja harus diingat, bah'a

yang dihitung segabai *roduksi asional, adalah barang-barang jadi atau  final

 goods, untuk menghindari perhitungan ganda dalam menghitung besarnya*endapatan asional tersebut.

#2$ Meto+e Pen+a'atan

esarnya *endapatan asional, kalau dihitung dengan menggunakan

Metode *endapatan, dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan

'arga masyarakat yang berasal dari penggunaan atau penjualan +aktor-+aktor

 produksi yang dimilikinya.. &arena +aktor-+aktor produksi tersebut dipergunakan

dalam proses produksi, maka kepada para pemiliknya diberikan balas jasa yang

#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 9/107

 berupa, se'a untuk tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, dan gaji

atau laba untuk +aktor skills atau pengusaha. Seluruh bentuk balas jasa-balas jasa

tersebut akhirnya kembali ke masyarakat sebagai pendapatan.

#3$ Meto+e Pengeluaran

*endapatan asional dapat pula dihitung dengan menjumlahkan seluruh

 pengeluaran-pengeluaran yang pernah dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.

*engeluaran-pengeluaran tersebut berupa, pengeluaran untuk !% konsumsi 2%

 baik pengeluaran perorangan maupun perusahaan, 3% pengeluaran konsumsi oleh

negara 5% di tingkat pusat dan daerah, 6% in(estasi I% domestik bruto yang

meliputi persediaan barang, alat-alat produksi tahan lama, 8% ekspor ?%

dikurangi impor M%. adi berdasarkan uraian di atas, maka besarnya *endapatan

 asional bisa dirumuskan sebagai berikut. 5* @ 2 I 5 ?-M%

2.2 Pro+uki +an Pen+a'atan Naional

2.2.1 Pengertian Pro+uki +an Pen+a'atan Naional

*roduksi asional atau *roduksi Masyarakat adalah seluruh jumlah barang

dan jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka 'aktu satu tahun.

&alau *roduksi asional tersebut belum dikurangi dengan pengeluaran-

 pengeluaran dan penyusutan, namanya Gross National Product   5*% atau

*roduksi asional &otor. umlah *roduksi asional tidak dihitung berdasarkan

ukuran-ukuran +isiknya, seperti ukuran berat, panjang, liter, dan sejenis itu, tetapi

dihitung berdasarkan harga barang tersebut di pasar saat itu. adi pengukurannya

menggunakan satuan yang sama yaitu dengan uang

*endapatan asional adalah jumlah dari seluruh pendapatan yang diterima

oleh para pemilik +aktor-+aktor produksi sepertiBa% upah ages% yang diterima oleh pemilik +actor produksi tenaga kerja,

b% se'a rent % yang diterima oleh pemilik +aktor produksi alam tanah%,

c% bunga interest % yang diterima oleh pemilik modal, dan

d% laba  profit % yang berupa pendapatan yang diterima pemilik +aktor skill .

Antara *roduksi asional dengan *endapatan asional merupakan dua

istilah kembar untuk menyatakan satu hal yang sama yaitu ilai *endapatan

 asional. adi manapun yang dipakai untuk menghitung besarnya ilai

"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 10/107

*endapatan asional, akan mengasilkan jumlah yang sama. Artinya ilai

*endapatan asional kalau dihitung dengan *roduksi asional dan dengan

*endapatan asional akan menghasilkan jumlah yang sama.

Menurut iro *usat Statistik *S%, yang dipercaya untuk mengumpulkan

angak-angka kegiatan ekonomi Indonesia, maka besarnya *roduksi asional,

dihitung dengan menggunakan !! lapangan usaha. &e !! lapangan usaha tersebut

adalah sebgai berikut.

!% *ertanian, &ehutanan, *erikanan dan lain-lain, yang meliputi bidang-

 bidang a% tanaman bahan makanan, b% tanaman perdagangan rakyat, c%

tanaman perkebunan, d% peternakan dan hasil-hasilnya, e% hasil hutan,

+% hasil perikanan.

3% *ertambangan dan *enggalian.

6% Industri yang meliputi a% *erusahaan esar, b% *erusahaan Sedang, c%

*erusahaan &ecil.

8% angunan.

=% Cistrik, 5as dan Air Minum.

:% *engangkutan dan &omunikasi yang meliputi a% pengangkutan kereta

api, b% pengangkutan udara, c% komunikasi, d% pengangkutan lainnya.

$% *erdagangan esar dan Eceran

#% ank dan Cembaga &euangan Cain yang meliputi a% ank, b% &operasi

&redit, c% Asuransi, d% lain-lainnya.

"% Se'a 9umah

!>% *emerintahan dan pertahanan

!!% asa-jasa yang meliputi a% jasar-jasa perorangan b% jasa-jasa sosial c%

 jasa-jasa hiburan.

2.2.2 Arti Penting Pen+a'atan Naional

 ilai *endapatan asional memiliki peranan yang penting. <leh karena itu

setiap negara sangat memerlukan *endapatan asionalnya dapat dihitung dengan

 benar setiap tahun. *eran penting ilai *endapatan asional adalah sebagai

 berikut.

!>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 11/107

!% Se-agai alat untuk mengukur tingkat !i+u' atau kemakmuran.

Semakin tinggi ilai *endapatan asionalnya, mencerminkan tingkat

kemakmuran rakyatnya juga semakin meningkat, dan sebaliknya. Tingkat

kemakmuran rakyat di suatu negara diukur berdasarkan tingginya

*endapatan *erkapita. *endapatan *erkapita atau *endapatan *erorang

adalah pendapatan yang dimiliki oleh tiap orang atau indi(idu. esarnya,

dihitung dengan membagi ilai *endapatan asional dengan seluruh

 jumlah penduduk negara tersebut. Semakin tinggi *endapatan *erkapita

memberikan petunjuk, bah'a kemakmuran merekapun semakin tinggi

 pula, atau sebaliknya.

3% Untuk mengeta!ui truktur 'erekonomian uatu negara. Struktur

 perekonomian dapat diketahui dengan melihat bidang-bidang atau sktor-

sektor kegiatan yang menyumbang paling besar terhadap jumlah ilai

*endapatan asional tersebut. Andaikata sektor pertanian memberikan

kontribusi terbesar terhadap jumlah ilai *endapatan asional, sementara

sektor-sektor lainnya sumbangannya di ba'ah sektor pertanian, maka

struktur perekonomian negara disebut sebagai negara agraris.

6% Untuk menentukan +an men*uun -er-agai ke-i&akan. Artinya

dijadikan dasar untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan pada bidang-

 bidang tersentu yang kontribusinya rendah atau sebaliknya tinggi%

terhadap ilai *endapatan asional. /i sektor pertanian misalnya dapat

dijadikan pegangan dalam membuat kebijakan di bidang pangan, pupuk,

 pestisida, dan kebijakan-kebijakan penunjang lainnya. /emikian pula

dapat dibuat kebijaksanaan-kebijaksanaan di luar sektor pertanian yang

dipandang perlu. &ebijaksanaan ini bisa juga dibuat berdasarkan prioritasdari sektor-sektor yang akan dikembangkan, sehingga kontribusinya

terhadap ilai *endapatan asional pada tahun-tahun berikutnya bisa

meningkat.

8% Untuk mengeta!ui kemanaatan !u-ungan ekonomi +engan luar

negeri. Artinya sejauh manakah keman+aatan hubungan dengan luar

negeri dapat menunjang atau menumbuhkan perekonomian nasional. 0al

!!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 12/107

ini antara lain dapat diketahui dengan membandingkan eraca *endapatan

 asional dengan eraca *embayaran Internasional.

=% Untuk mem-an+ingakan kegiatan ekonomi ma*arakat +ari ta!un-

keta!un. Akti(itas kegiatan masyarakat dalam perekonomian dapat pula

dipantau melalui ilai *endapatan asional. Maksudnya apabila dari

tahun-ketahun ilai *endapatan asional terus mengalami peningkatan,

maka peningkatan ini mengindikasikan akti(itas perekonomian

masyarakatpun meningkat, demikian pula sebaliknya.

2.2.3 Kone'"Kone' Pen+a'atan Naional 

Istilah *endapatan asional merupakan pengertian yang kompleks. /i

dalamnya terkandung konsep-konsep *endapatan asional. &onsep-konsep

tersebut adalah a% Gross National Product   5*%, b%  Nett National Product

*%, c% National Income I%, d% Personal Income *I%, dan e% !isposable

 Income  /I%. erikut ini akan dijelaskan masing-masing konsep *endapatan

 asional tersebut.

#1$ /ro National Pro+u)t #/NP$

5ross ational *roduct sama artinya dengan *roduksi asional ruto

*%, yang merupakan jumlah nilai dari barang dan jasa yang dapat

dihasilkan oleh masyarakat atau negara dalam jangka satu tahun. ilai

tersebut dihitung berdasarkan atas harga barang dan jasa yang berlaku di pasar

saat itu. arang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang konsumsi dan

 barang-barang modal. arang konsumsi ada dua jenis yaitu barang konsumsi

yang tahan lama dan yang tidak tahan lama lekas rusak%. arang-barang

modal adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan proses produksilebih lanjut. Sebagian benda-benda modal tersebut dipergunakan untuk

mengganti atau memperbaharui benda-benmda modal yang sudah usang atau

aus, dan sebagian lagi untuk in(estasi baru.

&arena 'ujud dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh

masyarakat beraneka ragam, dan dengan satuan-satuan yang berbeda, maka

untuk menghitung seluruh jumlah produksi tersebut, digunakanlah harga pasar

!3

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 13/107

 barang dan jasa yang berlaku saat itu. <leh karena itu produk-produk tersebut

laDim disebut dengan Gross National Product at Market Price.

0al penting yang harus diperhatikan dalam perhitungan 5* adalah

 jangan sampai terjadi kesalahan hitung ganda atau double accounting error .

Sebab kalau sampai terjadi kesalahan tersebut, akan mengakibatkan jumlah

5* sangat besar yang tidak cocok dengan keadaan yang sesungguhnya.

Sebagai bahan ilustrasi berikut ini diberikan contoh sebagai berikut. Misalnya

dalam pembuatan baju

,a-el 2.1 0onto! Per!itungan untuk Meng!in+ari Per!itungan /an+a

Ka'a Benang ,ektil Ba&u

9p. !.>>>,- 9p. 3.>>>,- 9p. 6.>>>,- 9p. =.>>>,- 

/ari Table 3.! tersebut bisa menimbulkan pertanyaan sebagai berikut.

erapakah besarnya 5* yang disumbangkan dari produksi baju tersebut

Apakah 9p.!.>>>,- 9p 3.>>>,- 9p 6.>>>,- 9p =.>>>,- @ 9p !!.>>>,-

atau sebesar 9p =.>>>,- sesuai dengan harga baju tersebut di pasar. &alau

 pilihan jatuh pada angka 9p !!.>>>,- maka dalam perhitungan tersebut sudah

terjadi kekeliruan yang disebut dengan deouble accounting error .

 Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk menentukan besarnya 5* dari

 baju tersebut yaitu a% menurut harga pasar yang berlaku, dan b% dengan

menjumlahkan nilai-nilai tambah "alue #dded % yang kemudian dijumlahkan

dengan harga pokok bahan dasar a'al dari baju tersebut. Manapun dari kedua

cara tersebut dipergunakan akan menghasilkan nilai 5* yang sama. &alau

 perhitungan 5* tersebut dilakukan berdasarkan harga pasar saat itu, maka

5* dari baju tersebut sama dengan 9p =.>>>, -. &alau perhitungannya

menggunakan value added  maka prosesnya menjadi sebagai berikut. &apasyang harga dasarnya 9p !.>>>,- setelah dipintal menjadi benang, harganya

menjadi 9p 3.>>>,-. &emudian benang setelah ditenun menjadi tekstil

harganya menjadi 9p 6.>>>,- dan selanjutnya tekstil tersebut setelah dijadikan

 baju harganya di pasar 9p =.>>>,-. /ari proses tersebut dapat diketahui bah'a

value added  dari kapas menjadi benang sebesar 9p !.>>>,-, value added  dari

 benang menjadi tekstil 9p !.>>>,- sementara value added  dari tekstil menjadi

 baju sebesar 9p 3.>>>,- dengan demikian jumlah seluruh nilai tambah atau

!6

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 14/107

value added  dari kapas sampai menjadi baju adalah 9p.!.>>>,- 9p.!.>>>,-

9p.3.>>> @ 9p. 8.>>>,- Setelah ditambah dengan bahan dasar a'al yang

 berupa harga kapas sebesar 9p.!.>>>,- maka 5* yang tercipta dari produksi

 baju tersebut sama dengan 9p.=.>>>,-

5* dapat juga dihitung secara at factor cost . Maksudnya 5*

dihitung dengan menjumlahkan seluruh ongkos-ongkos yang dibayarkan

kepada pemilik +aktor-+aktor produksi. <ngkos-ongkos tersebut berupa a%

upah ages% yang dibayarkan kepada +actor produksi tenaga kerja, b% se'a

rent % yang dibayarkan ke pemilik +actor alam, c% bunga interest % yang

dibayarkan kepada pemilik modal, d% laba  profit % yang dibayarkan kepada

 pemilik +aktor  skill   dan e% pembayaran-pembayaran jenis lainnya. &alau

 pembayaran berupa upah @ 7', pembayaran se'a @ 7r , pembayaran berupa

 bunga @ 7i, dan pembayaran terhadap laba @ 7 p, maka seluruh 5* yang

tercipta berdasarkan +aktor biaya adalah, 7at +actor cost @ 7'  7r   7i 7 p.

*erlu diperhatikan bah'a perhitungan-perhitungan 5* at market

 price akan menjadi lebih besar bila disbandingkan dengan 5* at factor cost .

&arena dalam perhitungan 5* at market price  di dalamnya masih

mengandung ;pajak-pajak tidak langsung;, sehingga harga barang menjadi

lebih tinggi harga pokok pajak tidak langsung%. *erhitungan 5* at

market price akan menjadi sama besar dengan perhitungan 5* at factor cost

 bila mana 5* at market price  sudah dikurangi dengan pajak-pajak tak

langsung dan ditambah subsidi-subsidi dari pemerintah.

#2$ Nett National Pro+u)t #NNP$

 Nett National Product   atau *roduksi asional ersih adalah

*endapatan asional ruto dikurangi dengan barang modal untuk penggantipenyusutan%. Atau dengan kata lain * sama dengan barang-barang

konsumsi yang dihasilkan ditambah barang-barang modal baru.

Tinggi rendahnya penyusutan, biasanya didasarkan atas taksiran-

taksiran. <leh karena itu mungkin saja taksiran tersebut menjadi tidak tepat.

Artinya ada kalanya penyusutan itu ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu

rendah. &etidaktepatan tersebut memba'a dampak pada perhitungan

*endapatan asional. Atau dengan kata lain ketidaktepatan penetapan

!8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 15/107

 besarnya anggka penyusutan akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam

 perhitungan *endapatan asional. Misalnya mesin ditaksir memiliki masa

 pakai ekonomis selama !> tahun, dengan penyusutan sebesar !>F tiap tahun.

Tetapi dalam kenyataannya mesin tersebuit hanya mampu dipakai # tahun.

<leh karena itu taksiran penyusutan yang dipergunakan lebih kecil

dibandingkan dengan penyusutan sesungguhnya yang terjadi. *enyusutan

yang diperlukan seharusnya lebih besar. Sebaliknya kalau ternyata mesin

tersebut bisa dioperasikan sampai !3 tahun, berarti penyusutan yang

ditaksirkan menjadi terlalu tinggi atau besar.

#3$ National In)ome #NI$ atau Nett National In)ome #NNI$

 I atau I adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh

 para anggota masyarakat sebagai balas jasa, karena mereka turut serta dalam

 proses produksi. *enerimaan-penerimaan tersebut adalah berupa upah, se'a,

 bunga, laba, dan sebagainya. esarnya I adalah sama dengan *

dikurangi pajak-pajak tak langsung seperti pajak penjualan, pajak impor dan

sebagainya. *ajak-pajak tak langsung adalah pajak-pajak yang dapat

dibebankan kepada orang lain. /alam * karena dasar perhitungannya

menurut harga pasar, maka semua jenis pajak masuk ke dalamnya. ila

 pemerintah tidak memungut pajak maka besarnya * sama dengan I.

Misalnya sejenis barang harganya di pasar 9p.3.>>>,- bisa jadi biaya produksi

 barang tersebut hanya 9p.!.=>>,- dan selisihnya 9p.=>>,- merupakan pajak

yang harus dibayar kepada negara, tetapi pajak tersebut dibebankan kepada

konsumen melalui kenaikan harga. iaya produksi sebesar 9p.!.=>>,- akan

diterimakan kepada pemilik +actor produksi yang ikut memproduksi barang

tersebut.#%$ Peronal In)ome atau In+ii+ual In)ome

 Personal Income  *I% atau *endapatan *erseorangan adalah

 pendapatan yang diterima oleh mereka yang ikut serta dalam proses produksi.

*endapatan perorangan ini jumlahnya tidak sama dengan  Nett National

 Income, karena pada dasarnya tidak semua pendapatan yang merupakan balas

 jasa dapat diterima oleh yang seharusnya menerima pemilik +aktor-+aktor

 produksi%. &enyataan menunjukkan bah'a tidak semua pendapatan yang

!=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 16/107

 berupa balas jasa diterima oleh yang seharusnya menerima. Masih ada

 pengurangan-pengurangan atau pemotongan-pemotongan terhadap balas jasa

tersebut seperti pemotongan untuk !% pajak-pajak perorangan, 3% untuk laba

yang ditahan cadangan%, 6% iuran untuk hari tua pensiun%, 8% dan lain-lain.

Adanya pemotongan-pemoptongan ini menyebabkan pendapatan yang

diterima oleh penerimanya menjadi lebih kecil dari balas jasa yang tersedia.

Sebaliknya sering pula terjadi pembayaran-pembayaran dari negara

kepada penerimanya yang berupa transfer payment . Transfer payment   ini

diterima oleh orang-orang tertentu dalam masyarakat yang tidak ikut dalam

 proses produksi. 2ontohnya !% penerimaan jasa pejuang (eteran%, 3%

 pembayaran bunga atas hutang negara, 6% pembayaran kepada para

 penganggur, 8% dan lain-lain. /isamping transfer   payment  masih ada jenis-

 jenis pembayaran lainnya dari negara yang berupa  social security payment .

Misalnya pembayaran untuk tunjangan kemahalan, tunjangan kesehatan, dan

lain-lain. /engan demikian Personal Income tersebut besarnya sama dengan

 Net National Income  dikurangi pajak perorangan, dikurangi laba yang

ditahan, dikurangi iuran hari tua, ditambah jenis-jenis transfer payment ,

ditambah jenis-jenis security payment .

Caba yang ditahan oleh perusahaan bisa dipergunakan untuk ekspansi

 perusahaan, membayar hutang-hutang, menutup kerugian tahun lalu, dan

menjamin agar modal perusahaan tetap besar.

#$ Di'oi-le In)ome #DI$

 !isposibel Income  merupakan jenis pendapatan yang siap untuk

dibelanjakan atau dikonsumsi. esarnya  !isposible Income  sama dengan

 Personal Income  dikurangi pajak-pajak langsung seperti pajak kekayaan, pajak pendapatan.

 

2.2.% Maala!"Maala! *ang Ber!u-ungan +engan Gross National Product 

Masalah-masalah yang berhubungan dengan 5* adalah, !% luas atau

 besarnya 5*, 3% susunan 5*, 6% stabilitas 5*, 8% bagian yang diterima

oleh para produsen, =% bagian yang diterima oleh negara. Selanjutnya masalah-

masalah teresebut akan dijelaskan sebagai berikut.

!:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 17/107

#1$ Lua atau -earn*a /NP.

esarnya 5* suatu negara tergantung pada kekayaan alam, kecakapan

rakyatnya kualitas Sumber /aya Manusia%, persediaan barang-barang modal

atau in(estasi, ketenangan situasi politik , dan orde-orde yang dianut oleh negara.

Misalnya negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, kualitas

manusianya tinggi, serta banyak memiliki persediaan barang-barang modal, maka

5* negara tesebut akan tinggi. Tingginya 5* ini ditunjang pula oleh +actor

lainnya seperti stabilnya situasi politik, serta system birokrasinya berjalan tertib

dan bersih.

#2$ Suunan /NP

Susunan 5* sangat tergantung pada struktur ekonomi negara. Ada

negara yang sebagian besar *roduksi asionalnya disumbang oleh sektor

 pertanian, sektor indistri, atau sektor jasa. &alau negara yang struktur

 perekonomiannya bercorak agraris, maka susunan 5* nya akan sebagian besar

 berasal dari produk yang berasal dari sektor peratnian, dan kegiatan-kegiata yang

 berhubungan denga pertanian, seperti produk-produk agroindustri, dan agrobisnis.

#3$ Sta-ilita /NP

5* sebagai barometer kehidupan ekonomi suatu negara, bisa mengalami

 perubahan. *erubahan-perubahan tersebut berkaitan erat dengan gerak konjungtur

business cycle%. *ada masa konjungtur berada pada +ase ekspansi, atau

 prosperity, 5* akan mengalami peningkatan. Sebaliknya pada masa kontraksi,

atau konjungtur berada pada +ase menurun, maka 5* juga ikut menurun.

? 5

2

5aris

/ 1 &ecendrungan

 

A E

7

  /am-ar 2.1 /erak Kon&ungtur

  A- masa $ecovery 1-5 masa Prosperity

  -2 masa Prosperity A-2 masa E%pantion 

2-/ masa $ecession  2-E masa &otraction

!$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 18/107

  /-E masa !epression 2 'pper Turning Point 

  E-1 masa $ecovery E (oer Turning Point 

5ambar 3.! adalah gambar tentang gelombang konjungtur jang terjadi

dalam perekonomian. &onjungtur terdiri dari masa ekspansi dan masa-masa

kontraksi. Masa ekspansi terdiri dari dua bagian yaitu masa pemulihan recovery%

dan masa prosperity. Sedangkan masa kontraksi terdiri dari masa resesi dan masa

depresi. 'pper turning point   merupakan titik puncak kemakmuran atau

kesejahteraan perekonomian. Sementara loer turning point   mencerminkan

keadaan ekonomi berada pada kondisi paling rendah. Masa ekspansi dimulai dari

masa pemulihan recovery% dan masa prosperity atau boom) Saat itu ekonomi ada

dalam +ase berkembang. Semuanya serba meningkat seperti lapangan kerja, upah

atau gaji, pendapatan perkapita, in(estasi, dan lain-lainnya. Sedangkan pada masa

kontraksi perekonomian ada pada +ase menurun. Artinya pada masa kontraksi

keadaan perekonomian bertolak belakang dengan masa ekspansi. Semuanya

mengalami penurunan. 5* mengalami kenikan pada masa ekspansi, sementara

 pada masa kontraksi 5* mengalami penurunan.

#%$ Bagian *ang +iterima ole! 'ara 'ro+uen

*roses produksi berlangsung karena menggunakan +aktor-+aktor produksi.

<leh karena itulah pemilik +aktor-+aktor produksi 'ajar mendapat bagian.

Masalahnya adalah berapakah dari 5* tersebut akan diterima oleh pemilik

+aktor-+aktor produksi tersebut. *ersoalan ini kemudian memunculkan masalah

 pembagian pendapatan.

#$ Bagian *ang +iterima ole! 'emerinta!

*emerintah akan menarik sebagian 5* berupa pemungutan pajak. *ajak

tersebut akan dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan-kebutuhan

masyarakat, dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat. *emungutan pajak menimbulkan masalah perpajakan dan e+ek-

e+eknya terhadap perekonomian secara lebih luas.

2.2. Keulitan"Keulitan Dalam Per!itungan Pen+a'atan Naional

Untuk menyatakan besar atau jumlah *endapatan asional secara pasti

merupakan pekerjaan yang sulit. &arena itu setiap negara cukup puas kalau

*endapatan asional jumlahnya hanya didasarkan atas taksiran. amun taksiran

!#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 19/107

tersebut merupakan taksiran yang dapat dipercaya, karena telah mendekati

kebenaran.

  &etidakmampuan menghitung besarnya *endapatan asional secara pasti

disebabkan oleh adanya +aktor kesulitan dalam menghitung *endapatan asional

tersebut. &esulitan-kesulitan tersebut adalah sebagai berikut.

!% &urang lengkapnya catatan-catatan statistik dari berbagai lapangan ekonomi

&ekuranglengkapan ini disebabkan oleh beberapa +aktor seperti, a% tidak

lengkapnya data yang tersedia, b% kurangnya tenaga-tenaga statistikus, c%

masyarakat kurang menyadari arti penting catatan statistik.

3% ahaya akan terjadinya kesalahan perhitungan ganda. &esalahan ganda

mengakibatkan jumlah *endapatan asional menjadi terlalu besar, tidak

sesuai dengan yang sebenarnya. 2ontoh dalam pembuatan baju seperti yang

telah diungkapkan sebelumnya. 0arga kapas, harga benang, dan harga tekstil,

tidak boleh masuk sebagai *endapatan asional. &apas, benang, dan tekstil

termasuk barang setengah jadi, yang tidak boleh dimasukan sebagai

*endapatan asional. &alau harga kapas, benang dan tekstil dimasukan

sebagai *endapatan asional, maka dalam perhitungan tersebut sudah terjadi

kesalahan perhitungan ganda. 0arga benang, sebenarnya di dalamnya telah

termasuk harga kapas sebagai bahan dasarnya. /emikian pula pada harga

tekstil di dalamnya inklusi+ harga kapas dan benang. Untuk menghindari hal

tersebut maka yang dihitung sebagai *endapatan asional hanyalah barang-

 barang jadi  final goods%. Atau dengan cara menghitung nilai-nilai tambah

dalam setiap tingkatan proses produksi ditambah dengan harga dasar bahan

mentahnya. umlah semua itulah merupakan *endapatan asional.

6% Sulit memisahkan secara tegas antara barang-barang jadi dan barang-barangsetengah jadi intermediate goods%. 2ontoh, kayu api yang dipergunakan

untuk memasak nasi, jelas merupakan barang-setengah jadi, sehingga dalam

 perhitungan *endapatan asional nilai atau harga kayu api tersebut, masuk ke

dalam harga nasi yang telah dimasak dengan kayu api tersebut. Tetapi kalau

kayu api dipergunakan untuk berdiang menghangatkan badan% di'aktu

musim dingin, jelas kayu api tersebut masuk sebagai barang jadi. &asus ini

menimbulkan pertanyaan, kayu api tersebut masuk barang jadi atau setengah

!"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 20/107

 jadi. Setiap barang yang memerlukan proses produksi lebih lanjut termasuk

 pengertian barang-barang setengah jadi yang tidak boleh dihitung sebagai

*endapatan asional.

3>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 21/107

BAB III

KONSUMSI DAN ,ABUN/AN

3.1 Proe Ke!i+u'an Ekonomi

Schumpeter dalam 4inardi, !"#6%, menyatakan bah'a perekonomian

dunia pada dasarnya digerakan oleh dua rumah tangga besar, yaitu 9umah Tangga

&onsumsi  *ouse *old % dan 9umah Tangga *erusahaan  +irm%, atau 9umah

Tangga *roduksi. &edua rumah tangga tersebut dalam kegiatannya selalu saling

 berhubungan, dan saling membutuhkan. 0ubungan saling membutuhkan itulah

yang menggerakan perekonomian secara terus-menerus.

Se'a, upah, bunga, laba

  1aktor-+aktor produksi alam, tenaga kerja, modal, skill %

*emakaian pendapatan uang%

arang dan asa

  /am-ar 3.1 Proe Ke!i+u'an Ekonomi

/ari 5ambar 6.! dapat dijelaskan bah'a hubungan antara 9umah Tangga

*roduksi dengan 9umah Tangga &onsumsi melahirkan dua arus kegiatan atau

 sirkular flo sebagai berikut. !% &egiatan konsumsi yang dilakukan oleh 9umah

Tangga &onsumsi. 3% &egiatan produksi yang dilakukan oleh 9umah Tangga

*roduksi. /ari kedua 9umah Tangga tersebut terjadi aliran arus yang saling

mendukung kegiatan masing-masing. Arus aliran yang datang dari 9umah Tangga

&onsumsi ke 9umah Tangga *roduksi sangat mendukung kegiatan proses

 produksi, demikian pula sebaliknya aliran dari 9umah Tangga *roduksi

mendukung kegiatan-kegiatan 9umah Tangga &onsumsi. *endek kata kedua

9umah Tangga tersebut saling mengaliri atau saling memberi arus yang membuat

keduanya terus bergerak.

3!

Firm

#R, Pro+uki$

 House Hold 

#R, Konumi$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 22/107

/ari 9umah Tangga &onsumsi akan mengalirkan +aktor-+aktor produksi

yang berupa alam, tenaga kerja, modal dan  skill  ke 9umah Tangga *roduksi.

Sebagai balasannya 9umah Tangga *roduksi mengalirkan se'a, upah, bunga, dan

laba sebagai balas jasa terhadap aliran +aktor-+aktor produksi ke 9umah Tangga

&onsumsi. Aliran ini bagi 9umah Tangga &onsumsi merupakan aliran

 pendapatan. /i lain pihak 9umah Tangga *roduksi mengalirkan barang dan jasa

ke 9umah Tangga &onsumsi. Sebagai imbalannya 9umah Tangga &onsumsi

mengalirkan pendapatan-pendapatan uang%, sebagai pembayaran kepada 9umah

Tangga *roduksi terhadap barang dan jasa yang mereka terima. /ari aliran-aliran

tersebut dapat ditarik kesimpulan bah'a produksi menciptakan pendapatan,

 pendapatan menciptakan pengeluaran, dan pengeluaran menciptakan produksi.

*endapatan yang diterima oleh 9umah Tangga &onsumsi yang berupa

se'a, upah, bunga, dan laba tidak seluruhnya dikeluarkan atau dibelanjakan,

tetapi sebagian ditahan berupa tabungan  saving %. agi 9umah Tangga

*erusahaan pendapatan yang mereka keluarkan ada yang dipergunakan untuk

membeli barang-barang konsumsi 2%, ada pula yang dipergunakan untuk

in(estasi I%, berupa pembelian benda-benda modal untuk kegiatan produksi.

*endapatan 7% yang terbentuk dan yang dipergunakan dari proses saling

hubungan tersebut kalau dirumuskan akan tampak sebagai berikut. 7 @ 2 S, dan

7 @ 2 I. Model 7 @ 2 S merupakan *ersamaan *endapatan &eseimbangan

untuk 9umah Tangga &onsumsi, sementara bentuk yang kedua merupakan

*ersamaan *endapatan &eseimbangan untuk 9umah Tangga *roduksi. *ada

9umang Tangga &onsumsi seluruh pendapatannya akan dipergunakan sebagian

untuk konsumsi 2% dan sisanya ditabung S%. Sedangkan 9umah Tangga

*erusahaan pendapatannya akan dipergunakan untuk konsumsi 2%, dan sebagianlagi untuk in(estasi I%.

In(estasi merupakan 'ujud realisasi dari  saving,  artinya supaya bisa

melakukan in(estasi maka terlebih dahulu harus dibentuk tabungan. erapapun

 besarnya tabungan untuk menciptakan keseimbangan, maka sekian pula besarnya

in(estasiG maka S @ I. adi dengan kata lain 7 dan 2 dari dua rumus seperti yang

diungkapkan di atas me'akili satu hal yang sama, sehingga S @ I. 0al ini bisa

dibuktikan sebagi berikut. /ari persamaan 7 @ 2 S bisa diubah bentuknya

33

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 23/107

menjadi 7 H 2 H S @ >. Sedangkan dari persamaan 7 @ 2 I dapat diubah

menjadi 7 H 2 H I @ >. adi jika 7 H 2 H S% H 7 H 2 H I% @ > maka hasil

 pengurangan tersebut adalah S @ I.

3.2 Inetai Eante +an Inetai E'ot

Istilah-istilah ini dikeluarkan oleh aliran Stockholm di S'edia. In(estasi

 E%ante  adalah in(estasi yang direncanakan, sedangkan in(estasi e%post   adalah

in(estasi yang benar-benar terlaksana. Antar besarnya tabungan dengan in(estasi

 bisa saja tidak sama besar dengan in(estasi seperti yang telah diungkapkan

sebelumnya. &etidak seimbangan kedua +aktor tersebut salah satu penyebabnya

adalah terjadinya hoarding .  *oarding   merupakan penahanan sebagian dari

tabungan yang tidak diin(estasikan, atau tindakan untuk menahan uang dalam

 bentuk-bentuk yang tidak produkti+. ila benar-benar terjadi hoarding   akibatnya

in(estasi e%ante  in(estasi e%post  besarnya tidak sama.  *oarding   bisa berupa

 penggunaan tabungan untuk pembelian perhiasan atau untuk melunasi hutang di

 bank, dan bank tidak mengeluarkan lagi uang tersebut ke dalam masyarakat.

esar kecilnya 2, S, I dan hoarding,  berpengaruh pada besarnya 7.

2ontoh

Tahun 3>>> 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,-

I @ 9p. 3>>.>>>.>>>,-

Ekuilibrium a'al 7 @ 9p. !.>>>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>!

Tahun 3>>! 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. 3>>.>>>.>>>,-

I @ 9p. !=>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. =>.>>>.>>>,-

7 @ 9p. "=>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>3

Tahun 3>>3 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. !=>.>>>.>>>,-

I @ 9p. #>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. $>.>>>.>>>,-

7 @ 9p. ##>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>6Tahun 3>>6 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. #>.>>>.>>>,-

I @ 9p. #>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. >,-

7 @ 9p. ##>.>>>.>>>,- ekuilibrium baru

/ari contoh di atas, dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. *ada

a'alnya atau pada tahun 3>>>, jumlah seluruh konsumsi masyarakat sebasar 9p.

#>>.>>>.>>>,-. Sedangkan jumlah in(estasi yang dilkukan oleh 9umah Tangga

*erusahaan sebanyak 9p. 3>>.>>>.>>>,- /engan demikian *endapatan asiona

&eseimbangan yang terciptra pada tahun tersebut sebesar 9p. !.>>>.>>>.>>>,-

36

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 24/107

Selanjutnya pada tahun 3>>!, besarnya konsumsi tetap sejumlah 9p.

#>>.>>>.>>>,-, sedangkan in(estasi berubah dari tahun sebelumnya sebanyak 9p.

3>>.>>>.>>>.,- menjadi hanya sebesar 9p. !=>.>>>.>>>,- Menurunnya jumlah

in(estasi yang dapat dilakukan oleh 9umah Tangga *erusahaan, sebagai akibat

dari adanya hoarding sebesar 9p. =>.>>>.>>>,- di masyarakat pada tahun

tersebut, sehingga besarnya tabungan yang terhimpun tidak seluruhnya terrealisasi

dalam 'ujud in(estasi. /engnan demikian pada tahun 3>>! *endapatan asional

&eseimbangan yang tercipta hanya sebesar 9p. "=>.>>>.>>>,- menurun dari tahun

sebelumnya. /emikian proses ini terus berlangsung sampai tahun 3>>6. &arena

 pada tahun tersebut tidak terjadi hoarding , maka *endapatan asional

&eseimbangan pada tahun 3>>6 sama besar dengan tahun 3>>3. /engan demikian

dapat disimpulkan bah'a hoarding  memba'a dampak pada pengurangan jumlah

in(estasi. Menurunnya in(estasi karena adanya hoarding   tersebut mengakibatkan

*endapatan asional &eseimbangan yang terciptapun ikut mengalami penurunan.

/ari contoh di atas, diasumsikan bah'a besarnya konsumsi tetap. *ada

hakekatnya tidaklah demikian, karena konsumsi bisa berubah-ubah, menurut besar

kecilnya *endapatan asional. *endapatan bertambah menyebabkan konsumsi

 juga akan ikut bertambah. ertambahnya pendapatan jarang menyebabakan

konsumsi menurun. /emikian pula dengan tabungan, tidak secara otomatis

direalisasikan menjadi in(estasi untuk menambah modal usaha. <leh karena itulah

tabungan potensial belum banyak berarti untuk menambah in(estasi untuk

menumbuhkan perekonomian. Tabungan atau  saving   akan menjadi kekuatan

 penambah modal, apabila tabungan potensial benar-benar berubah menjadi

tabungan aktual dan direalisasikan menjadi in(estasi.

3.3 Konumi +an Pen+a'atan

Menurut .M. &eynes besarnya permintaan e+ekti+, menentukan luasnya

employment . *ermintaan yang dimaksud adalah permintaan e+ekti+ terhadap

 barang konsumsi 2% dan barang-barang modal I%. esarnya pengeluaran untuk

konsumsi, sangat tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan /I%.

*ernyataan tersebut sudah menjadi dalil pokok. &eynes menyatakan bah'a

konsumsi adalah +ungsi konstan dari pendapata, atau 2 @ +7%

38

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 25/107

/alam membahas tingkah laku manusia dalam berkonsumsi, ia

mengeluarkan hukum, yaitu  Psychological (a of &onsumption) 0ukum ini

sering pula disebut dengan statement of tendency. Isinya adalah sebagai berikut.

!% ila pendapatan 7% naik, maka konsumsi 2% akan naik pula, tetapi

kenaikan konsumsi tidak sebanyak kenaikan pendapatan.

3% Setiap terjadi kenaikan pendapatan akan dipergunakan untuk menambah

konsumsi dan menambah tabungan S%

6% Setiap kenaikan pendapatan, jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.

Ahli Ekonomi &lasik sebelum .M. &eynes muncul, yang telah membahas

hubungan antara pendapatan dengan konsumsi antara lain *igore, A. Marshall,

dan .M. 2lark. Tetapi hubungan tersebut belum mereka bahas secara mendalam

seperti yang dilakukan oleh .M. &eynes, dan mereka belum menemukan

rele(ansi hubungan-hubungan tersebut. <leh karena itulah hubungan antara

tingkat pendapatan dengan konsumsi tersebut tetap dianggap sebagai temuannya

.M. &eynes

0ubungan antara pendapatan dengan konsumsi tersebut dapat diberikan

contoh sebagai berikut.

,a-el 3.1 4umla! Pen+a'atan5 Konumi +an ,a-ungan

Pen+a'atan #6$

#R'$

Konumi #0$

#R'$

,a-ungan #S$

#R'$

!.>>>.>>> 3.>>>.>>> - !.>>>.>>>

3.>>>.>>> 3.=>>.>>> - =>>.>>>

6.>>>.>>> 6.>>>.>>> >

8.>>>.>>> 6.=>>.>>> =>>.>>>

:.>>>.>>> =.>>>.>>> !.>>>.>>>

#.>>>.>>> :.>>>.>>> 3.>>>.>>>

erdasarkan atas angka-angak yang terdapat dalam Tabel 6.! dapat

dijelaskan bah'a, pendapatan dalam setiap periode terus menunjukan kenaikan.

&enaikan-kenaikan tersebut membuat tingkat konsumsi dan tabungan juga ikut

meningkat, mengikuti peningkatan-peningkatan yang terjadi dalam pendapatan.

Setiap ada peningkatan pendapatan, tidak pernah membuat jumlah konsumsi dan

tabungan menurun. *ada a'alnya *endapatan belum mencukupi konsumsi pada

tingkat minimal, sehingga untuk menutupi kekurangan konsumsi tersebut,

dilakukan dengan cara meminjam, yang ditandai dengan adanya tabungan negati+

3=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 26/107

-S%. Tabungan negati+ ini sering pula disebut dissaving) !issaving   adalah

 pinjaman-pinjaman yang dipergunakan untuk menutupi kekurangan konsumsi,

sebagai akibat dari tingkat pendapatan yang lebih kecil dari tingkat konsumsi

72%. *ada saat pendapatan sama besar dengan 2 terjadilah keseimbangan

7@2%, dan selanjutnya pada periode-periode berikutnya pendapatan sudah berada

di atas konsumsi, sehingga pada saat itu sudah terjadi penabungan. adi tabungan

akan bisa dibentuk apabila 7J2.

 &alau data yang terdapat dalam Tabel 6.! dibuatkan gambar kur(enya akan

nampak seperti 5ambar 6.!

  2,S kali !.>>>%

  :.>>>  scale line 7@2%

  2

  8.>>>

6.>>> E

 

3.>>> S

 

!.>>> 8=>

  > . . .  7 kali !.>>>%

  !.>>> 3.>>> 6.>>> 8.>>> =>>> :.>>> $.>>> . .  

.  H !.>>>

  /am-ar 3.1 7ungi Konumi +an 7ungi Saving 

/ari 5ambar 6.! dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. 5aris cale (ine,

adalah garis yang membagi Sudut > menjadi dua bagian yang sama besar dengan

sudut 8=K sehingga bidang kur(e terbagi menjadi dua bagian yang sama. Titik-titik

koordinasi antara pendapatan dan konsumsi yang terletak disepanjang cale (ine

menunjukan, bah'a antara besarnya konsumsi dan tingkat pendapatan sama,

sehingga pada saat itu terjadi keseimbangan atau terjadi break event point . /alam

5ambar 6.!, keseimbangan itu ditunjukan oleh titik E, karena konsumsi dan

 pendapatan saat itu jumlahnya sama yaitu 6.>>>.>>> satuan. 5aris 2 adalah garis

1ungsi &onsumsi, sedangkan 5aris S adalah 1ungsi aving . Selama 1ungsi 2

 berada di atas 5aris cale (ine, selama itu pula terjadi dissaving  atau kekurangan

3:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 27/107

 pendapatan untuk menutupi konsumsi. Sementara sebaliknya setelah garis 1ungsi

2 berada di ba'ah 5aris cale (ine, maka saat itu terdapat kelebihan pendapatan,

sehingga saving  atau tabungan dapat dilakukan.

3.% Aerage Pro'en)it* to 0onume #AP0$5 Aerage Pro'enit* to Sae

#APS$5 Marginal Pro'enit* to 0onume #MP0$5 Marginal Pro'enit* to

Sae #MPS$

 #verage Propensity to &onsume A*2% atau sering hanya disebut dengan

 Propensity to &onsume  *2% adalah kecenderungan untuk konsumsi rata-rata.

Atau dengan kata lain, merupakan rasio antara besarnya konsumsi dengan

 pendapatan. <leh karena itu untuk menghitungnya dilakukan dengan membagi

 jumlah konsumsi dengan jumlah pendapatan saat itu. adi A*2 @ 2L7.

 #verage Propensity to ave A*S%, atau sering sisebut dengan Propensity

to ave  *S%, adalah kecenderungan untuk menabung rata-rata, atau merupakan

rasio antara jumlah tabungan dengan pendapatan saat itu. Untuk menghitung

 besarnya A*S, caranya dengan membagi jumlah tabungan dengan pendapatan saat

itu. Atau A*S @ SL7. A*2 dengan A*S, kalau dijumlahkan akan sama dengan

satu. Atau A*2 A*S @ !

 Marginal Propensity to &onsume  M*2% atau kecendrungan konsumsi

marginal adalah rasio antara besarnya tambahan konsumsi dengan tambahan

 pendapatan. Untuk menghitung besarnya M*2 dilakukan dengan membagi

tambahan konsumsi dengan tambahan pendapatan saat itu. adi M*2 @ ∆2L∆7

 Marginal Propensity to ave  M*S% atau kecenderungan menabung

marginal, adalah rasio atau perbandingan antara besarnya tambahan tabungan

dengan tambahan pendapatan saat itu. Untuk menghitung besarnya M*S

dilakukan dengan membagi tambahan tabungan dengan tambahan pendapata. adi

M*S @ ∆SL∆7. Sama halnya dengan jumlah A*2 dengan A*S, maka M*2 kalau

ditambahkan dengan M*S jumlahnya paling tinggi sama dengan satu. adi kalau

dituliskan dengan rumus maka, M*2 M*S @ !.

aving atau tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi.

Semakin besar jumlah pendapatan, dengan asumsi bah'a jumlah konsumsi tetap,

maka tabungan akan semakin besar, atau sebaliknya. 7 @ 2 S, maka 7 H 2 @ S,

3$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 28/107

 jadi 2 S @ 7. Atau ∆7 H M*2 @ M*S. &alau dihitung besarnya misalnya

 besarnya M*2 @ >,$=, itu artinya $=F dari tambahan pendapatan dipergunakan

untuk menambah jumlah konsumsi 2%, dan sisanya sebesar >,3= atau 3=F

dipergunakan untuk menambah tabungan S%. erikut ini diberikan beberapa

contoh peritungan-perhitungannya.

,a-el 3.2 Per!itungan AP05 APS5 MP05 MP0

6

#miliar ru'ia!$

0

#miliar ru'ia!$

S

# miliar ru'ia!$AP0 APS MP0 MPS

!.>>>. ">> !>> >,"> >,!>

3.>>> !.=>> =>> >,$= >,3= >.:> >,8>

6.>>> 3.!>> !.>>> >.$> >,6> >,:> >,8>

8.>>> 3.:>> !.6>> >.:= >,6= >.=> >,=>

=.>>> 6.>>> 3.>>> >.:> >.8> >,8> >,:>

eberapa kesimpulan penting yang perlu diingat.

!% Apabila pendapatan semakin besar, maka A*2 akan semakin kecil.

3% A*2 akan menjadi lebih besar dari satu, apabila pendapatan belum

mencapai break event point , dan pada saat itu 2 J 7, sehingga untuk

menutupi kekurangan konsumsi terpaksa dilakukan dengan dissaving 

6% A*2 @ !, apabila 7 @ 2, atau saat itu terjadi break event point  8% A*2 akan kurang dari satu, apabila pendapatan lebih besar dari konsumsi

atau pendapatan di atas brek event point) Atau 7 J 2

=% Makin besar M*2, maka M*S akan semakin kecil

:% A*S menjadi negati+ apabila pendapatan belum mencapai titik brek event

 point 

$% A*S @ >, apabila pendapatan berada pada titik brek  event point 

#% A*S menjadi positi+ apabila pendapatan melebihi konsumsi atau di atas

break event point  

/isamping melihat dan mengetahui berapa besarnya A*2, A*S, M*2, dan

M*S melalui perhitungan seperti yang telah dilakukan sebelumnya, maka analisis

atau penjelasan mengenai besara-besaran tersebut, dapat pula dilakukan dengan

 pertolongan gambar atau kur(e. Untuk keperluan tersebut silahkan perhatikan

5ambar 6.3 berikut ini.

 

3#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 29/107

2,S 7@ 2

2

5

  0 1

  E

2

  A

  S

 

  8=°  C   M

I 7!  73  76 78   7=   7

&

/am-ar 3.2 7ungi Konumi +an Saving

/ari 5ambar 6.3 dapat dijelaskan sebagai berikut. *ada saat tingkat

 pendapatan setinggi <7!, besarnya A*2 adalah A7!L<7!. Sedangkan A*S @

IL<7!. &alau pendapatan kemudian naik menjadi setinggi <7=, maka sesarnya

A*2 @ 57=L<7=, sedangkan A*S @ 7=L<7=. /engan menggunakan cara yang

sama A*2 dan A*S pada tingkat-tingkat pendapatan lainnya dapat diketahui atau

dihitung.

erikutnya dapat pula dihitung besarnya M*2 dan M*S melalui bantuan

5ambar 6.3 tersebut. Misalnya pada saat pendapatan bergeser dari <7! ke posisi

<73  , maka besarnya M*2 @ 2LA, sementara M*S @ ILI&. Apabila pendapatan kemudian berubah dari sebesar <78  menjadi <7=, maka pada saat

 perubahan pendapatan terjadi, besarnya M*2 @ 51L01.

3. 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i konumi.

Menurut kenyataan tinggi rendahnya tingkat konsumsi tidak semata-mata

dipengaruhi oleh besarnya *endapatan asional 7%, tetapi masih ada +aktor-

+aktor lain yang ikut mempengaruhinya. 1aktor-+aktor itu adalah sebagai berikut.

3"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 30/107

#a$ Ditri-ui 'eng!ailan

/alam hubungan ini, kenyataan di masyarakat ada orang-orang yang

 berpendapatan tinggi hight income bracket %, dan yang berpendapatan rendah

lo  income bracket   %. agi mereka yang berpendapatan tinggi akan terjadi

model atau pola bah'a tambahan-tambahan pendapatan, tidak akan berpengaruh

 besar pada pertambahan M*2. Sebab dari tambahan pendapatan tersebut, hanya

sebagian kecil saja yang dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya.

Mereka sudah tergolong orang-orang yang kekenyangan. /engan demikian

tambahan pendapatnnya lebih banyak ditabung. Sebaliknya bagi mereka yang

 berpendapatan rendah, maka sebagian besar bahkan mungkin seluruhnya%

 pendapatannya dipergunakan untuk menambah konsumsinya. /engan demikian

M*2 akan bertambah besar. Mereka bertindak demikian, karena dengan

 pendapatan yang rendah konsumsinyapun juga renadah. <leh karena itu begitu

memperoleh tambahan pendapatan, maka pendapatan tersebut segera akan

dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya yang memang pada a'alnya

sudah rendah. erikut ini diberikan contoh model perilaku berkonsumsi dengan

adanya tambahan pendapatan baik pada pihak yang berpendapatan tinggi dan

yang berpendapatan rendah.

,a-el 3.3 ,am-a!an Pen+a'atan +an Pengarun*a ,er!a+a' ,am-a!an

Konumi Bagi *ang Ber'en+a'atan ,inggi

Pen+a'atan #6$

#+alan ru'ia!$

Konumi #0$

#+alam ru'ia!$MP0 MPS

!>.>>>.>>> !.#>>.>>>

3>.>>>.>>> 6.=>>.>>> >,!$ >.#6

6>.>>>.>>> 8.>>>.>>> >.!= >,=#

8>.>>>.>>> :.>>>.>>> >,3> >.#>

/ari Tabel 6.6 dapat dilihat dan disimak bah'a pada saat pendapatan bertambah

9p.!>.>>>.>>>,- konsumsinya hanya bertambah sebesar 9p. !.$>>.>>>,- dari

9p.!.#>>.>>>,- menjadi 9p. 6.=>>.>>>,-. Atau hanya bertambah sebesar

!$F dari pertambahan pendapatannya. Sebagian besar atau #6F tambahan

 pendapatan tersebut ditabung.

6>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 31/107

,a-el 3.% ,am-a!an Pen+a'atan +an Pengarun*a ,er!a+a' ,am-a!an

Konumi Bagi *ang Ber'en+a'atan Ren+a!

Pen+a'atan #6$

#+alan ru'ia!$

Konumi #0$

#+alam ru'ia!$MP0 MPS

!>>.>>> =>.>>>

3>>.>>> !3>.>>> >,$> >,6>

6>>.>>> 3>>.>>> !,>> >,>>

8>>.>>> 3$=.>>> >,$= >,3=

 

/ari Tabel 6.8 dapat dicermati keadaan yang sebaliknya dari apa yang terjadi pada

Tabel 6.6. <rang-orang yang berpendapatan rendah, akan mengalokasikan

sebagian besar tambahan pendapatannya untuk menambah jumlah konsumsinya.

/ari angka-angka yang terdapat pada Tabel 6.8, terlihat bah'a setiap terjadi

 pertambahan pendapatan, maka lebih dari =>F tambahan-tambahan tersebut

dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya. ahkan pada saat tertentu

seluruh tambahan pendapatan tersebut dipergunakan untuk menambah konsumsi.

#-$ ,ingkat 'eng!ailan tertinggi *ang 'erna! +i)a'ai.

*endapat ini dikemukankan oleh /uesenberry dalam bukunya  Income,

aving and the Theory of &onsumer -ehavior . Ia mengemukankan bah'a

konsumsi suatu masyarakat sulit berkurang meskipun pendapatan mengalami

 penurunan. Akibatnya supaya konsumsinya tetap dapat dipenuhi, maka dengan

terpaksa mereka akan mengurangi tabungannya untuk dipergunakan menutupi

kekurangan konsumsi, supaya tetap berada pada tingkat semula, atau pada tingkat

sebelum mendapatannya menurun. Apabila pendapatannya kembali bertambah,

maka konsumsi dan tabungannya akan kembali bertambah. &ejadian ini akan

terus berlangsung sampai posisi konsumsi dan tabungannya kembali keposisi

semula, setinggi saat pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Silahkan

simak 5ambar 6.6. 5aris C2 adalah garis kecenderungan konsumsi jangka

 panjang. Sedangkan 5aris S2!  dan S23  adalah kecendrungan konsumsi jangka

 pendek. Misalnya tingkat pendapatan a'al besarnya <7!  dengan tingkat

konsumsi saat itu setinggi 2 @ 7!*!. &emudian pendapatannya menurun dari <7!

menjadi <7o. Mestinya menurut 5aris C2, tingkat konsumsi saat itu seharusnya

sebesar 7o*o.  Tetapi hal ini sulit t erjadi sehingga 'alaupun pendapatan telah

6!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 32/107

  2 7 @2

  C2

  S!

  S23

  So   S2!

  *!

  8=°

  > 7

  7o  7!   73

  /am-ar 3.3 Ke)en+erungan Konumi 4angka Pen+ek +alam  Kea+aan Pen+a'atan Menurun

menurun dari <7!  menjadi <7o. Tetapi tingkat konsumsi cenderung tidak

 berubah. *ada saat pendapatan menurun menjadi setinggi <7o, konsumsinya

setinggi So7o  yang sama tingginya dengan konsumsi saat pendapatan belum

menurun, yaitu setinggi *!7!. Semestinya pada saat pendapatan menurun menjadi

sebesar <7o, konsumsi yang 'ajar adalah *o7o sesuai dengan kecenderungan

konsumsi jangka panjangnya.

 <leh karena itu untuk mempertahankan konsumsi sebesar So7o, supaya

tetap sama dengan konsumsi sebelumnya, maka tindakannya adalah menggunakan

tabungan yang dimilikinya sejumlah So*o untuk menutupi kekurangan

konsumsinya. /engan cara tersebut tingkat konsumsinya dapat dipertahankan

sama dengan tingkat konsumsi sebelum pendapatannya menurun.

*endapatan semula adalah <73, dan konsumsi saat itu sama dengan *373.

&atakanlah kerena sesuatu hal pendapatannya turun drastis hanya tinggal sebesar

<7o. &onsumsi yang 'ajar saat pendapatan menjadi setinggi <7o  adalah *o7o.

Tetapi penurunan konsumsi menjadi serendah itu sulit dilakukan, dan cenderung

tetap setinggi /7o yang sama tinggi dengan tingkat konsumsi saat pendapatan

setinggi <73.Untuk mempertahankan konsumsi setinggi /7o  tersebut terpaksa

harus dijalaninya dengan mengorbankan tabungan yang dimilikinya. Tetapi

 pengorbanan tersebut belum cukup, karena untuk menutupi konsumsinya supaya

sama dengan sebelumnya, ia masih kekurangan tambahan pendapatan setinggi

So/. <leh karena, itu supaya keinginannya tercapai, maka kekurangn pendapatan

63

/   3*

!S2

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 33/107

sebesar So/ tersebut, kemudian ditutupinya dengan meminjam atau melakukan

tindakan disaving . adi kesimpulannya untuk mempertahankan konsumsi setinggi

7o/, maka harus ditutupinya dengan mengorbankan tabungan sebesar * oSo yang

dimilikinya, dan meminjam untuk menutupi kekurangannya sebesar So/.

#)$ Di'engaru!i ole! 'en+a'atan *ang mungkin akan +iteriman*a.

&alau dikemudian hari pendapatannya diperkirakan akan bertambah, maka

 perkiraan ini memba'a dampak pada perencanaan konsumsi. Artinya konsumsi

 juga dirancang untuk naik seperti, untuk apa kenaikan tersebut dan sebagainya,

karena kenaikan pendapatan akan memperkuat daya belinya. ahkan bisa terjadi

konsumsi sudah naik sebelum kenaikan pendapatan benar-benar terjadi.

#+$ Di'engaru!i ole! &umla! 'en+u+uk.

0al ini mudah dipahami karena penduduk yang semakin banyak

memba'a dampak pada peningkatan konsumsi. *enduduk 2ina yang mencapai

 jumlah satu milyar ji'a lebih, sudah pasti tingkat konsumsi masyarakatnya jauh

lebih besar dibandingkan konsumsi masyarakat Indonesia yang berpenduduk 3>>

 juta lebih. &onsumasi masyarakat 2ina hampir lima kali dari konsumsi

masyarakat Indonesia. *eningkatan konsumsi akan berakibat pula pada

 penambahan kapasitas produksi untuk menutupi pertambahan konsumsi tersebut.

#e$ Ban*akn*a -arang"-arang ta!an lama +alam ma*arakat.

anyaknya barang-barang tahan lama yang ada di masyarakat dapat

meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat., seperti banyaknya mobil yang

dimiliki oleh anggota masyarakat, serta seringnya mereka tamasya ke luar kota,

menyebabkan konsumsi bensin, dan oli meningkat untuk kebutuhan mobil

tersebut. /isamping peningkatan permintaan bensin dan oli, peningkatan

 permintaan bisa pula terjadi terhadap jenis-jenis makanan, sehingga konsumsimakanan akan naik. Tetapi apabila anggota masyarakat banyak yang memiliki

tele(isi, maka hal ini dapat menurunkan konsumsi, karena meraka tidak usah lagi

keluar rumah untuk menonton di bioskop, karena sudah cukup puas menyaksikan

tayangan tele(isi di rumah mereka masing-masing.

#$ Ke-i&akanaan inanial +an marketing +ari 'erua!aan

&alau perusahaan menahan lebih banyak keuntungan di dalam perusahaan

dan memperkecil pembagian de(iden kepada para pemegang saham, maka

66

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 34/107

kebijaksanaan ini dapat menyebabkan konsumsi di masyarakat mengalami

 penurunan. &arena semakin kecil pembagian keuntungan yang diperoleh oleh

 pemegang saham, akan memperlemah daya beli mereka. /aya beli yang melemah

menyebabkan kemampuan untuk membeli barang dan jasa menurun. Inilah yang

kemudian menyebabkan konsumsi di masyarakat menjadi berkurang. Tetapi

sebaliknya kalau perusahaan memperbesar pembagian de(iden kepada para

 pemegang saham, maka dampaknya dapat menaikan tingkat konsumsi masyarakat

&alau perusahaan semakin giat memasarkan produknya dengan berbagai cara

seperti, melalui periklanan secara lebih intensi+, mena'arkan barang dengan

kredit, memberi potongan harga, meningkatkan pelayanan pasca penjualan, dan

lain-lain, maka pembelian barang meningkat, atau konsumsi dalam masyarakat

akan naik .

#g$ Dugaan atau ramalan !arga"!arga +i maa men+atang.

&etidak pastian mengenai perkiraan situasi dan harga di masa mendatang,

 berpengaruh pada naik turunnya tingkat konsumsi. Andaikata taksiran harga di

kemudian hari diperkirakan naik, maka pada saat sekarang konsumsi masyarakat

dapat mengalami kemaikan. <rang akan berlomba-lomba membeli barang untuk

menghindari kerugian di kemudian hari seandainya harga benar-benar naik.

*embelian barang dan jasa secara serentak yang dilakukan oleh masyarakat, akan

menyebabkan konsumsi meningkat. Tetapi kalau harga barang dan jasa di

kemudian hari justru diperkirakan akan turun, maka akibatnya konsumsi dalam

masyarakat cenderung mengalami penurunan atau paling tidak konstan. &arena

orang-orang akan menunda pembeliannya, dan baru membeli pada saat harga

 benar-benar telah turun.

# !$ Struktur 'a&ak *ajak yang bersi+at progresi+ cenderung meningkatkan konsumsi, karena

 jenis pajak tersebut dapat dijadikan instrumen atau alat untuk lebih memeratakan

tingkat pendapatan masyarakat. Semakin meratanya pendapatan masyarakat,

membuat daya beli anggota masyarakat juga menjadi semakin merata. erarti

semakin banyak orang di masyarakat yang memiliki daya beli dan mampu

membeli barang dan jasa. /engan demikian mendorong terjadinya peningkatan

konsumsi masyarakat.

68

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 35/107

#i$ Sika' Ma*arakat ter!a+a' ke!ematan.

Seandainya angota-anggota masyarakat secara keseluruhan memiliki sikap

hemat yang cukup tinggi, maka cenderung mendorong tingkat konsumsi menurun

atau rendah. Sikap hemat memoti(asi orang untuk teliti dan hati-hati berbelanja.

Mereka tidak mau rugi karena kesalahan dalam menggunakan uangnya untuk

 berbelanja. Sikap hemat, cenderung berdampak pada adanya sikap menahan diri

untuk berbelanja, atau mengurangi jumlah belanja. Akibatnya secara relati+

konsumsi akan mengalami penurunan. /emikan pula tingkat tabungan yang tinggi

di dalam masyarakat, membuat konsumsi menurun, karena orang-orang lebih suka

menabung dibandingkan dengan membelanjakan uangnya.

6=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 36/107

BAB I8

IN8ES,ASI

%.1 Pengertian Inetai

In(estasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh para

 pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industri. Atau

in(estasi adalah komitmen terhadap sejumlah uang di 'aktu sekarang dengan

harapan akan mampu mendatangkan perolehan pendapatan yang lebih besar di

'aktu yang akan datang. Ada pula yang mengatakan sebagai berikut. In(estasi

adalah sejumlah uang atau modal yang dipergunakan dalam rangka untuk

mengamankan sejumlah perolehan yang menguntungkan terutama dalam bentuk

 pendapatan.

&alau dihubungkan dengan perhitungan *endapatan asional dan statistik

menganai in(estasi, maka pengertian in(estasi menjadi lebih luas sebagai berikut.

!% In(estasi adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-

 barang modal dan pembelanjaan-pembelanjaan lainnya untuk mendirikan

industri.

3% In(estasi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran masyarakat untuk

mendirikan rumah tempat tinggal.

6% *embelian barang-barang untuk menambah stok atau cadangan barang-

 barang perusahaan, seperti pembelian bahan baku, barang setengah jadi,

dan barang-barang jadi.

/ari ketiga jenis in(estasi yang telah dijelaskan di atas, maka jenis in(estasi yang

nomor !% lebih diutamakan pelaksanaannya di masyarakat, karena mampu

membuka kesempatan kerja bagi orang lain

%.2 Inetai Bruto +an Inetai Neto

*engertian-pengertian in(estasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

termasuk pengertian In(estasi Agregat rutoN atau pembentukan modal brutoN

Agregat maksudnya tertuju pada in(estasi secara keseluruhan yang terlaksana di

masyarakat. Sedangkan bruto maksudnya seluruh in(estasi yang direalisasikan

 belum dikurangi dengan penyusutan-penyusutan modal yang terjadi pada tiap

6:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 37/107

tahun. Setiap terjadi tambahan in(estasi baru, maka bersamaan dengan itu terjadi

 pula pengurangan niali atau penyusutan dari benda-benda modal yang lama.

*enambahan in(estasi baru dengan tidak menghitung penyusutan yang terjadi

 pada benda-benda modal yang lama dalam kurun 'aktu yang sama, maka

in(estasi itu disebut dengan In(estasi Agregat ruto. Tetapi sebaliknya apabila

dilakukan tambahan in(estasi baru, dan bersamaan dengan itu telah dilakukan

 perhitungan penyusutan dari in(estasi atau benda-benda modal lama, maka

in(estasi tersebut namanya In(estasi Agregat eto. erkaitan dengan ulasan ini

maka pembelian benda-benda modal tidak selamanya dapat digolongkan in(estasi.

Membeli benda-benda modal untuk mengganti benda-benda modal yang telah aus

atau usang, bukan merupakan pengertian in(estasi, tetapi disebut pembelian

 benda-benda modal untuk pengganti replacement %. erikut ini akan diberikan

contoh sehingga dapat membantu memahami persoalan yang telah diungkapkan

sebelumnya dengan lebih mudah.

,a-el %.1 4umla! Realiai Inetai ,ia' Perio+e

No Perio+e Inetai 4umla! Inetai

! Tahun I 9p. !>>.>>>.>>>,-

3 Tahun III 9p. !>>.>>>.>>>,-

6 Tahun I) 9p. 3>>.>>>.>>>,-4umla! R'. %99.999.9995"

/ari Tabel 8.! dapat dijelaskan sebagai berikut. umlah in(estasi sebesar 9p.

8>>.>>>.>>>,- adalah in(estasi agregat bruto, karena dalam jumlah tersebut nilai

 penyusutan dari modal in(estasi Tahun I dan Tahun III belum diperhitungkan saat

in(estasi Tahun I) direalisasikankan. <leh karena itulah jumlah in(estasi bersih

atau neto yang terealisasi sampai dengan Tahun I), jumlahnya tidak sebesar 9p.

8>>.>>>.>>>,-, tetapi jumlahnya sama dengan 9p. 8>>.>>>.>>>,- dikurangi dua

kali jumlah penyusutan in(estasi Tahun I, dikurang satu kali penyusutan in(estasi

Tahun III.

%.3 Be-era'a 'ertim-angan +alam -erinetai

Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh para in(estor untuk

menanamkan modalnya pada sektor-sektor perekonomian yang produkti+. Seperti

umur in(estasi yang dilakukan lebih dari setahun. Sebuah benda modal yang

6$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 38/107

diin(estasikan mengandung balas jasa atau +aedah. &alau +aedah atau balas jasa

yang diperoleh dari benda modal yang diin(estasikannya lebih besar dari harga

 benda modal tersebut, maka in(estasi tersebut menguntungkan dan layak untuk

diteruskan.

1aedah benda modal adalah seluruh jumlah balas jasa yang diterima setiap

tahun selama benda modal tersebut diin(estasikan. &alau umpamanya benda

modal diin(estasikan selama lima tahun, maka +aedah tersebut adalah seluruh

 balas jasa yang diterima oleh in(estor selama lima tahun. Artinya jumlah balas itu

adalah jumlah dari balas jasa yang diterina tahun pertama, ditambah balas jasa

tahun kedua, ditambah balas jasa tahun ketiga, ditambah balas jasa tahun keempat

dan ditambah lagi dengan balas jasa pada tahun kelima.

Misalnya balas jasa yang diterima tiap tahun jumlahnya 9p. !>>,-. umlah

9p. !>>,- tersebut akan diterimanya satu tahun mendatang. Masalahnya adalah

 berapakah nilai uang 9p. !>>,- yang baru akan diterimanya tahun depan, saat ini

atau sekarang. Untuk menghitung nilai uang itu saat ini, dilakukan dengan cara

mendiskontir dengan tingkat bungan umum yang berlaku saat ini. Apabila tingkat

 bunga yang berlaku sekarang misalnya setinggi =F, maka nilai uang 9p.!>>,- saat

ini atau sekarang sebesar !>>L!=F atau !>>L!>,>=. Uang senilai !>>L!>,>=

merupakan balas jasa tahun pertama. alas jasa untuk tahun kedua besarnya !>>L

!>,>=%3G untuk tahun ketiga sama dengan !>>L!>,>=%6G tahun keempat sama

dengan !>>L!>,>=%8G dan untuk tahun kelima sama dengan !>>L!>.>=%=

&alau seluruh jumlah balas jasa yang diterima oleh in(estor dari in(estasi tersebut

dinyatakan dengan 8, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

 

&alau misalnya balas jasa tiap tahun yang besarnya 9p.!>>,- sama dengan

R  dan tingkat bunga yang diperkirakan dalam contoh sebesar =F sama dengan i

maka,

&alau harga barang modal yang diin(estasikan sama dengan 0 maka in(estasi

dikatakan menguntungkan apabila ) J 2.

6#

=863 %>=,>!

!>>

%>=,>!

!>>

%>=,>!

!>>

%>=,>!

!>>

>=,>!

!>>)

++

++

++

++

+=

=

=

8

8

6

6

3

3!

i%!

i%!

i%!

i%!

i!

9 )

++

++

++

++

+=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 39/107

9 biasanya dinyatakan dengan persentase dari harga benda modal.

Misalnya 2 @ 9p.!.>>>,- dan 9 @ 9p.!>>,- maka persentase 9 sama dengan !>F.

esar kecilnya persentase 9, sering juga disebut dengan  Marginal Efficiency of

&apital   yang dilambangkan dengan r. Apabila 2 diketahui, 9 diketahui dan

tingkat i juga diketahui maka r dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

=

=

8

8

6

6

3

3!

i%!

i%!

i%!

i%!

i!

9 2

++

++

++

++

+=

ika setelah dihitung hasilnya menunjukan r : i, maka in(estasi dikatakan

menguntungkan dan perlu teruskan Sebaliknya apabila r ; i, in(estasi dikatakan

tidak menguntungkan dan tidak layak dilanjutkan. Sekarang permasalahannya

adalah apabila ternyata r < i, langkah apakah yang akan diambil oleh in(estor,

apakan tetap melaksanakan in(estasi, atau membatalkannya dan menaruh uangnya

di bank dengan harapan akan mendapat bunga yang sama dengan balas jasa

in(estasi kalau uang atau modal tersebut jadi diin(estasikan.

Menaruh uang di bank dengan mendapatkan bunga tetap, jauh lebih aman

dibandingkan dengan mengin(estasikan modal tersebut. /engan membungakan

uangnya di bank, pemilik modal tinggal menunggu di rumah dan setiap periode

'aktu tertentu, uangnya akan mendapatkan bunga sesuai dengan tingginya tingkat bunga yang berlaku. Sementara kalau melakukan in(estasi dengan cara membuka

usaha, maka kegiatan tersebut penuh dengan risiko. &alau berpatokan pada

 penjelasan tersebut, maka kelihatannya pemilik modal akan lebih suka memilih

alternati+ menaruh uangnya di bank, pada saat i < r.

Tetapi pernyataan tersebut barangkali tidak sepenuhnya benar, karena

 berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dan pemilik modal bukan

 bertujuan semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan belaka, maka pada saat

i  @ r, in(estasi bisa saja tetap dilaksanakan. Misalnya keinginan untuk ikut

menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain, atau sambil menunggu situasi akan

menjadi lebih baik sehinggan balas jasa yang akan diterimanya di tahun-tahun

mendatang akan meningkat, melebihi tingkat bunga yang diperolehnya andaikata

modal tersebut ditabung di bank. Apapun tindakannya, semua itu tergantung pada

keputusan pemilik modal.

6"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 40/107

%.% Inetai Otonomi +an Inetai ,er'engaru!.

Sama halnya dengan konsumsi, maka in(estasipun dipengaruhi juga oleh

tingkat bunga. Artinya besar kecilnya jumlah in(estasi di masyarakat tergantung

 pada tingkat pendapatan. Tetapi pengaruhnya dikatakan tidak begitu menentukan,

karena masih ada +aktor lain yang dipandang lebih dominan berpengaruh

terhadapjumlah in(estasi di masyarakatG seperti, tingkat bunga, teknologi, dan

ramalan keadaan ekonomi di masa mendatang. Apabila ketiga +aktor tersebut

dianggap tidak berubah, maka besarnya in(estasi cenderung sama besar pada

setiap tingkat pendapatan. Artinya tinggi rendahnya tingkat pendapatan tidak

 berpengaruh pada besarnya jumlah in(estasi. In(estasi yang demikian disebut

In(estasi <tonomi  #utonomous Invesment %. adi In(estasi otonomi adalan

in(estasi yang tetap dilaksanakan pada berbagai tingkat pendapatan, tanpa

dipengaruhi oleh berubahnya tingkat suku bunga, tingkat kemajuan teknologi, dan

ramalan keadaan ekonomi di masa mendatang. 2ermatilah 5ambar 8.!

  I

I!   I

  7

  < 7!  73  76

/am-ar %.1 Inetai Outonom

/ari 5ambar 8.! dapat dilihat bah'a berapapun tingkat pendapatan, in(estasi

tetap berlangsung. In(estasi tetap diadakan pada berbagai tingkat pendapatan. adi

tingkat pendapatan tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap keinginan untuk

menambah in(estasi karena jumlah in(estasi pada setiap tingkat pendapatan, sama

 besar.

Tetapi sebaliknya, apabila in(estasi yang dilaksanakan sangat dipengaruhi

oleh naik turunnya tingkat pendapatan, bukan karena +aktor-+aktor lainnya, maka

in(estasi tersebut, namanya In(estasi Terpengaruh  Induced Invesment %. Secara

rasional, naiknya tingkat pendapatan, mjenjadi pendorong bertambahnya jumlah

 permintaan. *ermintaan bertambah menyebabkan laba perusahaan meningkat.

*eningkatan laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan melalui pertambahan

8>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 41/107

 permintaan produknya, membuat perusahaan yang bersangkutan memiliki

kemampuan yang lebih besar untuk mengembangkan perusahaannya. Atau dengan

kata lain perusahaan akan mengalokasikan sebagian labanya untuk melakukan

 perluasan in(estasi. adi perluasan in(estasi dapat dilakukan sebagai akibat

 bertambahnya pendapatan. *erhatikan 5ambar 8.8 di ba'ah ini

I

/ I

  2 E

  A

  7

  > 7!   73  76

  /am-ar %.% Inetai ,er'engaru!

/ari 5ambar 8.8 dapat dijelaskan bah'a pada saat pendapatan bertambah dari

<7! menjadi <73, maka terjadi tambahan pendapata sebesar 7!73 atau sebesar

A. *ertambahan pendapatan ini mendorong terjadinya tambahan in(estasi

sebesar 2. adi pertambahan in(estasi sebesar 2 tersebut didahului oleh adanya

tambahan pendapatan sebesar 7!73. *ertambahan pendapatan inilah yang

mendorong terjadinya tambahan in(estasi tersebut. Silahkan dicermati tambahan

in(estasi yang terjadi pada saat pendapata bertambah sebesar 7376.

%. Inetai Pemerinta! +an Inetai S(ata.

In(estasi *emerintah  Public Invesment  % umumnya dilakukan oleh pihak pemerintah dengan maksud tidak mengejar keuntungan. Tetapi tujuan utamanya

adalah, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya meningkatkan

kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat. Ada dua jenis in(estasi tersebut.

yaitu a% Economic .verhead &apital , dan b% ocial .verhead &apital  

 Economic .verhead &apital , adalah in(estasi-in(estasi yang dapat

memberikan +aedah umum kepada 'arga masyarakat, termasuk +aedah berupa

keuntungan-keuntungan ekonomi bagi mereka yang meman+aatkan +aedah

8!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 42/107

in(estasi tersebut. 2ontoh  Economic .verhead &apital   adalah, pelabuhan-

 pelabuhan, jalan raya, bendungan, jembatan, pasar, dan lain-lain.

ocial .verhead &apital , adalah in(estasi yang dilaksanakan di bidang-

 bidang bangunan atau perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan untuk naungan

atau pemukiman. Seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, taman-taman

rekreasi, panti asuhan, dan lain-lain.

 Private Invesment   pengertiannya sama dengan  Induced Invesment .

Merupakan in(estasi yang dilakukan oleh pihak s'asta dengan tujuan pokok

untuk mencari keuntungan. &arena tujuannya untuk mencari laba, maka in(estasi

s'asta tidak suka bergerak pada bidang .utonomous Invesment , karena untuk

melakuan jenis in(estasi ini diperlukan biaya yang sangat besar, yang kadangkala

tidak sanggup disediakan oleh pihak s'asta. /i samping itu in(estasi otonom ini

tidak dapat memberikan keuntungan langsung pada in(estornya. &arena itulah

kebanyakan in(estasi otonom ini dilakukan oleh pihak pemerintan dengan tujuan

memberikan pelayanan kepada umum, bukan untuk mencari keuntungan.

%.= 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i inetai.

Selain tingkat pendapatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

ahli-ahli ekonomi mengatakan bah'a besar kecilnya in(estasi di masyarakat

dipengaruhi juga oleh +aktor-+aktor !% ramalan mengenai keadaan ekonomi di

masa mendatang, 3% tingkat bunga, 6% perubahan atau perkembangan teknologi,

dan 8% keuntungan yang dicapai in(estor atau perusahaan. erikut ini akan

dijelaskan masing-masing +aktor tersebut.

#1$ Ramalan mengenai maa +e'an.

In(estasi yang dilakukan oleh in(estor, memiliki tenggang 'aktu. Artinyaantara mulai melakukan in(estasi tersebut sampai menikmati hasil, membutuhkan

 jarak atau tenggang 'aktu. Misalnya setahun kemudian setelah in(estasi

dilakukan baru mulai menikmati hasilnya. Selanjutnya saat in(estasi sudah mulai

menghasilkan, persoalan berikutnya yang muncul adalah, dalam jangka berapa

tahunkah modal in(estasi akan kembali. adi in(estasi adalah penuh risiko.

*elaksanaannya perlu memperhitungkan keadaan di masa depan. In(estor perlu

83

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 43/107

memiliki ramalan-ramalan tentang untung rugi in(estasi di masa depan.,

 berdasarkan perkiraan keadaan yang terjadi saat itu.

/alam membuat ramalan-ramalan, in(estor perlu menja'ab pertanyaan-

 pertanyaan sebagai berikut. a% Apakah keadaan di masa depan memberikan

 jaminan untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar. b% Apakah keadaan

ekonomi di masa depan terus berkembang. c% agaimana tingkat harga pada saat

itu, apakan stabil, cenderung naik atau turun. d% Apakah pendapatan masyarakat

terus mengalami peningkatan atau sebaliknya. arangkali masih banyak jenis

 pertanyaan yang perlu dija'ab untuk meramal keadaan masa depan tersebut.

*ertanyaan-peretanyaan tersebut sangat penting untuk dija'ab, sehingga dari

 ja'aban-ja'aban tersebut in(estor memiliki 'a'asan atau gambaran masa depan

yang akan ditemuinya dalam mengin(estasikan modalnya.

  i

  I3

  I!

  i

  > I

  I!  I3

  /am-ar %.3 Pengru! Maa De'an ,er!a+a' Inetai

/ari 5ambar 8.6, dapat disimak bah'a, kalau ramalan ekonomi di masa depan

cukup cerah, maka pada tingkat bunga yang sama in(estasi bisa bertambah dari

sebanyak <I! menjadi <I3. /engan demikian 5aris In(estasi bergeser dari posisi

I! ke I3, pada tingkat bunga yang sama setinggi i.

#2$ ,ingkat -unga

  4alaupun seseorang cukup banyak memiliki modal, kiranya belum dapat

dipastikan bah'a ia akan melakukan in(estasi. &arena pemilik modal tersebut

sebenarnya memiliki dua pilihan yaitu, a% meminjamkan atau menabung uangnya

di bank, dengan tujuan memperoleh bunga tabungan, atau b% dipergunakan untuk

membuka usaha in(estasi% dengan tujuan memperoleh keuntungan usaha.

Manakah dari dua alternati+ tersebut akan dipilih oleh pemilik modal.

86

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 44/107

&eputusannya sangat dipengaruhi oleh perimbangan antara besarnya tingkat

 bunga dan balas jasa in(estasi yang akan diperolehnya. Apabila dari perhitungan-

 perhitungan yang telah dibuatnya menunjukan bah'a modalnya akan

menghasilkan bunga i% yang lebih besar dari balas jasa, maka keputusannya

adalah menabung uangnya di bank, sehingga secara periodik ia akan memperoleh

 bunga uang yang dibayarkan oleh pihak bank kepadanya. Tetapi sebaliknya bila

 balas jasa atau  Margianal Efficiency of &apital   ME2% yang dihasilkan lebih

 besar dari bunga modal, maka keputusannya adalah mengin(estasikan modalnya

tersebut pada sektor-sektor ekonomi yang produkti+. Sebaliknya bila ME2 lebih

kecil dari bunga tabungan yang diperolehnya, maka keputusannya adalah

menabung uangnya di bank.

/engan asumsi bah'a tingkat bunga tetap, maka besarnya ME2 yang

diperoleh, akan mendorong persaingan in(estasi menjadi meningkat. Semakin

 banyak orang melakukan in(estasi menyebabkan ME2 menurun. Menurunnya

ME2 sebagai akibat dari persaingan in(estasi yang semakin ketat. *ersaingan

yang ketat menyebabkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bersaing menjadi

meningkat. Atau dengan kata lain persaingan in(estasi yang ketat membuat

ongkos modal yang dikeluarkan oleh para in(estor meningkat. *eningkatan

ongkos inilah yang mengurangi perolehan ME2 para in(estor yang bersaing

tersebut.

  I i,ME2

  I ME2

  i! i!

  i3

  i3 i6

  I I

  > I!  I3   > I!  I3 I6

  /am-ar %.%. ,ingkat Bunga +an Inetai  /am-ar %.. ME0 +an inetai 

5ambar 8.8 memperlihatkan in(estasi bertambah akibat dari menurunnya

tingkat suku bunga dari i!  ke i3. *enurunan ini membuat in(estasi bertambah

sebesar I!I3. adi bertambah banyaknya jumlah in(estasi menjadi sejumlah <I3

disebabkan oleh menurunnya tingkat bunga, bukan +aktor lain. Sedangkan

88

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 45/107

5ambar 8.= menunjukan bah'a in(estasi yang meningkat memba'a e+ek pada

 penurunan ME2 yang mampu dicapai oleh in(estor, karena pada gambar tersebut

terlihat arahnya 5aris ME2 menurun ke kanan ba'ah berla'anan dengan

meningkatnya jumlah in(estasi.

#%$ Peru-a!an +an 'erkem-angan teknologi

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, maka teknologi pun

ikut berubah. *erubahan tersebut menyebabkan in(estasi meningkat, karena

in(estor ingin tampil dengan produk-produk baru, yang disain dan modelnya

mengikuti selera yang berkembang serta cara pembuatannya mengikuti teknologi

yang semakin maju. adi mereka perlu melakukan pembaharuan-pembaharuan,

seperti melakukan pergantian mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses

 produksi dengan yang lebih baru atau keluaran terakhir, sehingga proses produksi

menjadi lebih e+isien dan mengikuti perkembangan teknologi yang sedang

 berubah. Cangkah-langkah pembaharuan ini memerlukan biaya yang lebih

 banyak.

i   /ari 5ambar 8.: dapat dijelaskan

  I It  bah'a pada tingkat bunga yang

  sama yaitu setinggi i!, in(estasi

i!   bertambah dari <I! menjadi <I3

  sebagai akibat dari terjadinya

  I perubahan teknologi. It  adalah

> I!  I3   garis in(estasi karena perubahan

  /am-ar %.= Peru-a!an inetai  perubahan teknologi.

  karena 'eru-a!an teknologi

#$ Keuntungan *ang +i)a'ai ole! inetor atau 'erua!aan  Tujuan orang melakukan in(estasi adalah untuk memperoleh keuntungan.

Semakin besar keuntungan yang dapat dicapai membuat in(estasi menjadi lebih

 bergairah. *engusaha melakukan in(estasi, ada yang menggunakan modal sendiri,

dan ada pula menggunakan modal pinjaman. *engusaha yang berin(estasi dengan

modal sendiri menyebabkan ia tidak perlu membayar bunga pinjaman. /engan

demikian biaya-biaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil, sehingga ada

kemungkinan laba yang diperolehnyapun menjadi lebih besar. &euntungan yang

8=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 46/107

lebih besar memungkinkan in(estor memperluas usahanya dengan menambah

modal in(estasi dari keuntungan yang mereka pereolehnya.

8:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 47/107

BAB 8

MUL,IPLIER DAN A00ELERA,OR 

.1 Multi'lier

#a$ Pengertian Multiplier 

In(estasi yang dilakukan oleh para in(estor atau para pemilik modal akan

menciptakan pertambahan *endapatan asoinal. *ertambahan pendapatan ini bisa

terjadi melalui proses multiplier , dan bisa pula melalui e+ek accelerator . <leh

karena itulah setiap negara berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan

 jumlah in(estasi di negaranya masing-masing. Semakin besar jumlah in(estasi

yang dapat dilaksanakan, semakin besar pula pendapatan yang tercipta di

masyarakat. Tingginya *endapatan asional dapat dijadiakan sebagai salah satu

ukuran untuk menyatakan tingkat kemakmuran suatu negara.

 Multiplier  adalah perbandingan atau rasio antara besarnya pertambahan

*endapatan asional, sebagai akibat dari bertambahnya pengeluaran-pengeluaran

untuk in(estasi baru. Atau dengan kata lain, multiplier  menunjukan berapa kalikah

terjadi pertambahan atau pelipatgandaan *endapatan asional, sebagai akibat dari

 bertambahnya satu satuan in(estasi baru. adi multiplier  menunjukan hubungan

antara besarnya tambahan in(estasi baru dengan besarnya pertambahan

*endapatan asional yang tercipta sebagai akibat dari adanya tambahan in(estasi

 baru tersebut. &alau dalam masyarakat terjadi tambahan in(estasi baru sebesar

satu miliar, maka berapakah tambahan pendapatan yang dapat diciptakan secara

keseluruhan sebagai akibat adanya in(estasi baru tersebut.

Adanya in(estasi baru, akan menciptakan tambahan pendapatan bagi orang

lain. Tambahan pendapatan tersebut akan dikeluarkan, atau dibelanjakan kembalidalam bentuk konsumsi. esarnya belanja tersebut akan menciptakan tambahan

 pendapatan lagi bagi orang lain. Setiap kali terjadi tambahan pendapatan, dan

tambahan-tambahan pendapatan tersebut dibelanjakan kembali dalam bentuk

konsumsi oleh penerimanya, akan menciptakan serangkaian pendapatan-

 pendapatan baru lagi bagi orang lainnya. Sepanjang pertambahan pendapatan

tersebut terus dibelanjakan kembali oleh penerimanya untuk keperluan konsumsi,

maka penciptaan pendapatan untuk orang lain akan terus pula terjadi. Sekali

8$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 48/107

terjadi tambahan in(estasi dalam masyarakat, maka akan menciptakan rangkaian

 pendapatan-pendapatan baru untuk orang lain. esarnya akumulasi pendapatan

yang tercipta, sangat tergantung dari lamanya proses multiplier berlangsung, atau

tergantung pada besarnya koe+isien multiplier . adi berlipatgandanya pertambahan

 pendapatan yang tecipta, adalah sebagai akibat dari berlangsungnya proses

multiplier)  &alau proses penciptaan pendapatan tersebut diskemakan, akan

tampak sebagai berikut.

∆I ∆7! @ ∆2!  ∆S!

  ∆73 @ ∆23  ∆S3

  ∆76 @ ∆26  ∆S6

  ∆78 @ ∆28  ∆S8

  ∆7= @ ∆2=  ∆S=

  ∆7: @ ∆2:  ∆S:

  ∆7$ @ ∆2$  ∆S$

/ari skema tersebut, dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. *ada a'alnya

terjadi pertambahan in(estasti sebesar ∆I. Tambahan in(estasi ini dapat

menciptakan tambahan pendapatan sebesar ∆7!, sebagai akibat dari bekerjanya

 proses multiplier . Tambahan pendapatan tersebut oleh penerimanya dipergunakan

untuk membeli barang-barang konsumsi sebanyak ∆2!  dan ditabung sejumlah

∆S!. *engeluaran untuk konsumsi sebesar ∆2! tadi, akan merupakan pendapatan

 baru bagi orang lain sebesar ∆73. *endapatan sebesar ∆73  ini kemudian

dibelanjakan kembali oleh pemiliknya untuk keperluan konsumsi sebesar ∆23, dan

untuk tabungan sebanyak ∆S3. /emikian proses ini terus berlangsung, sehingga

setiap kali terjadi pembelian barang-barang konsumsi, akan selalu menciptakan

 pendapatan baru untuk orang lain. Sedangkan bagian yang ditabung, tidak dapat

menciptakan pendapatan baru, karena uang tabungan tersebut tidak lagi beredar,

tetapi disimpan oleh pemiliknya sebagai tabungan di rumah. adi melalui proses

multiplier akumulasi pandapatan yang tercipta adalah jumlah deret ukur dari ∆7!

∆73  ∆76  ∆78  ∆7=  ∆7:  ∆7$. Mungkin saja penciptaan pendapatan

8#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 49/107

tidak sebatas sampai ∆7$. tetapi bisa saja lebih dari itu, atau sampai pada

 pencipataan pendapatan yang ke ∆7n, pada saat proses multiplier telah berhenti.

esarnya tambahan pandapatan yang dikonsumsi pada setiap terjadinya

tambahan pendapatan, sangat tergantung pada besarnya M*2 masyarakat. /engan

demikian 2 @ M*2 7%. Misalnya, ada perbaikan mesin yang menghabiskan

 biaya sebesar 9p. !.>>>.>>>,- *engeluaran uang sebesar 9p. !.>>>.>>>,- ini

 berikutnya akan menjadi tambahanh pendapatan bagi orang lain, misalnya bagi

 penjual alat-alat mesin, dan tukang yang memperbaiki mesin tersebut. *endapatan

yang mereka terima tersebut kemudian dibelanjakan kembali untuk membeli

 barang-barang konsumsi sebesar setengahnya atau sama dengan 9p. =>>.>>>,-. Ini

artinya M*2 besarnya sama dengan >,=. /emikian selanjutnya belanja konsumsi

sebesar 9p. =>>.>>>,- tadi, menjadi tambahan pendapatan bagi orang lainnya.

/ari jumlah itu setengahnya dikeluarkan kembali untuk membeli barang

konsumsi. /emikianlah proses ini terus berlanjut, sehingga proses multiplier  terus

menciptakan pelipatgandaan pendapatan, sampai batas berakhirnya proses

multiplier  tersebut.

,a-el .1 Proe Multiplier 

Perio+eProe tam-a!an 'en+a'atan #6$

#ru'ia!$

Konumi #0$

#ru'ia!$

,a-ungan #S$

#ru'ia!$

! !.>>>.>>>,- =>>.>>>,- =>>.>>>,-

3 >,=% !.>>>.>>>% @ =>>.>>>,- 3=>.>>>,- 3=>.>>>,-

6 >,=%3 !.>>>.>>>% @ 3=>.>>>,- !3=.>>>,- !3=.>>>,-

8 >,=%6 !.>>>.>>>% @ !3=.>>>,- :3.=>>,- :3.=>>,-

= >,=%8 !.>>>.>>>% @ :3.=>>,- 6!.3=>,- 6!.3=>,-

: >,=%= !.>>>.>>>% @ 6!.3=>,- !=.:3=,- !=.:3=,-

$ >,=%: !.>>>.>>>% @ !=.:3= $.#!3,=> $.#!3,=>

# >,=%$ !.>>>.>>>% @ $.#!3,=> 6.">:,3= 6.">:.3=

OO.. OOOOOOOOOOOOO OOOOOO OOOOO..n >,=%n !.>>>.>>>% @ > > >

4umla! < 2.999.9995"

&alau seluruh proses multiplier   seperti yang dimuat dalam Tabel =.!

dilanjutkan perhitungannya sampai pada periode yang ke n, dan seluruh hasil

 perhitungan tambahan pendapatan dijumlahkan, maka hasilnya sama dengan 9p.

3.>>>.>>>,- *ada saat proses multiplier  sampai pada periode ke n, penciptaan

 pendapatan saat itu sama dengan nol. Artinya saat itu multiplier sudah tidak

8"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 50/107

 berlangsung lagi sehingga tidak ada lagi tambahan pendapatan yang tercipta.

/engan demikian dapat disimpulkan, bah'a dengan adanya tambahan in(estasi

sebesar 9p. !.>>>.>>>,- maka proses multiplier   dapat menciptakan tambahan

 pendapatan sebesar 9p. 3.>>>.>>>,-. /engan catatan M*2 tiap periode tambahan

 pendapatan diasumsikan tetap sebesar >,=>.

erapakah besarnya tambahan pendapatan le'at proses multiplier , dapat

 pula diketahui melalui &oe+ieien  Multiplier   &%. &oe+isien  Multiplier dapat

dihitung dengan rumus, & @ . &arena !-M*2 @ M*S, maka besarnya

&oe+ieien Multiplier  dapat pula dihitung dengan, & @ . /alam contoh di atas

diketahui besarnya M*2 @ >,=>. adi berdasarkan data tersebut besarnya & dapat

dihitung yaitu, & @ @ 3. Setelah & diketahui, maka besarnya pendapatan

yang tercipta melalui proses multiplier  dilakukan dengan mengalikan & dengan

 besarnya in(estasi yang dilakukan sebelumnya. &arena in(estasi dalam contoh di

atas besarnya sama dengan 9p.!.>>>.>>>,- sebagai akibat dari adanya perbaikan

mesin, maka pendapatan yang tercipta secara akumulasi melalui proses multiplier

sebesar 3 P 9p. !.>>>.>>>,- @ 9p. 3.>>>.>>>,-

Semakin besar M*2 masyarakat terhadap pendapatan-pendapatan baru,

akan menciptakan tambahan-tambahan pendapatan yang semakin besar pula.

/emikian pula sebaliknya semakin kecil M*2atau semakin besar M*S, maka

semakin kecil pula tambahan-tamhana pendapatan yang tercipta.

  S,I

S

  I3

  A  2 I!

> 7

  7! 73

  /am-ar .1 Inetai +an Pen+a'atan Naional

/ari 5ambar =.! dapat dijelaskan bah'a bertambahnya in(estasi dari I! ke I3 atau

sebesar 2 membuat *endapatan asional bertambah sebanyak 7!73  atau

sejumlah A2. adi pertambahan pendapatan ini melalui proses multiplier sebagai

e+ek dari adanya pertambahan in(estasi sebelumnya sebesar 2. Titik-titik A dan

=>

M*2!

!

M*S

!

=>,>!

!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 51/107

adalah titik-titik keseimbangan antara S dengan I, atau antara tabungan dengan

in(estasi besarnya sama. erikut ini diberikan contoh persoalan sebagai berikut.

*ada periode tahun !"">, besarnya I @ 9p. !=>. Sedangkan sebelum tahun !"">,

 jumlah I @ 9p. ">,- 1ungsi konsumsi adalah 2 @ >,#> 2o. /eari persoalan

tersebut bisa dihitung besarnya 7 setelah tahun !"">. Angka-angka dalam

milyaran.

/engan menggunakan data tersebut dapat diketahui besarnya M*2 @ >,#>,

dengan demikian besarnya & @ hasilnya @ =. adi 7 sebelum tahun

!""> besarnya adalah = P 9p."> milyar @ 9p.8=> milyar. I sebelum tahun !"">

 jumlahnya 9p. "> milyar, dan I setelah tahun !""> @ 9p !=> milyar. Ada ∆I

sebesar 9p.!=> H 9p."> @ 9p. :> milyar. /engan demikian besarnya ∆7 @ = P

9p.:> @ 9p. 6>> milyar. adi setelah proses multiplier   berjalan, jumlah

 pendapatan yang tercipta setelah tahun !""> adalah 9p. 8=> 9p. 6>> @ 9p. $=>

milyar.

#-$ 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i multi'lier.

*erlu diketahui bah'a multiplier  atau pelitatgandaan pendapatan jalan atau

 prosesnya tidak sekaligus, tetapi memerlukan jangka 'aktu. 2epat atau lambatnya

 proses pelipatgandaan pendapatan tersebut, tergantung pada cepat tidaknya

 pendapatan yang diterima, dibelanjakan kembali untuk membeli barang-barang

konsumsi oleh pemiliknya, atau oleh 1ritD Machlup disebut dengan istilah

 spending period)  Artinya semakin cepat  spending period   tersebut berlangsung

semakin cepat pula multiplier   berjalan. 7ang dimaksud dengan  spading period

adalah 'aktu yang diperlukan oleh sejumlah pendapatan untuk menjadi

 pendapatan kembali melalui consumption spanding .

*ada masa konjungtur tinggi, proses multiplier berjalan cepat, karena pada

masa tersebut, ekonomi serba mengalami peningkatan, sehingga setiap orang

cenderung lebih cepat membelanjakan uangnya. Sedangkan sebaliknya pada masa

konjungtur rendah akan terjadi yang sebaliknya. /alam perekonomian tertutup

atau belum adanya perdagangan intenasional proses multiplier  hanya ditentukan

oleh besarnya I, 2 dan 5. 5 maksudnya pengeluaran-pengeluaran negara baik

untuk in(estasi maupun untuk belanja konsumsi. &alau negara sudah terbuka

dengan perdagangan luar negerinya, maka multiplier  di samping ditentukan oleh

=!

#>,>!

!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 52/107

+aktor-+aktor tersebut dipengaruhi pula oleh besarnya impor dan ekspor, karena itu

rumus koe+isien multiplier nya sebagai berikut

& @

M*M adalah Marginal Propensity to Import  atau M*M @7

M

#)$ Ke-o)oran"ke-o)oran #leakages$

&ebocoran adalah +aktor-+aktor yang menyebabkan proses pertambahan

 pendapatan tidak dapat berlangsung terus. Atau dengan kata lain kebocoran adalah

+aktor-+aktor yang menyebabkan e+ek multiplier  semakin lama semakin lemah dan

akhirnya bisa menyebabkan berhenti. esarnya tabungan yang dilakukan oleh

masyarakat penerima pendapatan baru dalam proses multiplier , menyebabkanterciptanya pendapatan semakin lemah atau semakin kecil, karena tabungan

si+atnya mengendapkan uang atau tidak membelanjakannya kembali baik dalam

 bentuk konsumsi maupun in(estasi. Adanya tindakan ini menyebabkan arus

 penciptaan pendapatan semakin lama semakin kecil bahkan bisa menghentikan

sama sekali penciptaan pendapatan tersebut. Tetapi bila seluruh tambahan

 pendapatan yang diterima dibelanjakan kembali sehingga M*2 @ !, maka

koe+isien multiplier menjadi tak terhingga.

&ebocoran lainnya dalam proses multiplier adalah impor. Impor akan

mengurangi penciptaan pendapatan sebab sebagian pendapatan yang tercipta

tersebut lari ke luar negeri untuk membayar barang-barang impor. esarnya impor

sangat tergantung pada besarnya Marginal Propensity to Import  M*I @ M*M%.

adi kebocoran-kebocoran terpenting dalam multiplier adalah besarnya S atau

M*S dan besarnya Impor atau M*M. /engan adanya dua jenis kebocoran tersebut

maka rumus koe+isien multiplier  adalah sebagai berikut & @ atau

& @

.2 Aa Akelerai # Acceleration Principle$

#a$ Pengertian Acceleration Principle

  *elipatgandaan pendapatan yang telah dibicarakan sebelumnya adalah

akibat dari berjalannya proses multiplier . ertambahnya pendapatan akan

membuat daya beli bertambah besar, yang kemudian memba'a dampak pula pada

=3

M*MM*S

!

M*M%M*2!

!

+=

+−

7QM

7S

!

∆+∆∆

M*SM*M

!

+

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 53/107

 bertambahnya pembelian barang-barang konsumsi. Itu berarti bah'a terjadi

 peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi. aiknya permintaan

tersebut akan diikuti oleh meningkatnya produksi barang-barang konsumsi karena

 persediaan yang ada tidak cukup untuk dipergunakan menutupi peningkatan

 permintaan yang terjadi. <leh karena itu, maka pengusaha memerlukan perluasan

in(estasi, berhubung kapasitas produksi yang masih tersedia, tidak cukup

dipergunakan untuk penambahan output  yang diperlukan. Alternati+ yang tersedia

adalah dengan cara rein(estasi atau menambah pembelian benda-benda modal.

Singkatnya untuk menambah kapasitas produksi maka diperlukan adanya

tambahan in(estasi baru.

adi dari proses yang telah diungkapkan di atas, menunjukan bah'a

adanya tambahan in(estasi baru, karena pada a'alnya didahului oleh terjadinya

 peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi. *roses penambahan

in(estasi yang disebabkan oleh adanya tambahan permintaan barang-barang

konsumsi inilah yang disebut dengan proses akselerasi acceleration%. Artinya

 pertambahan permintaan barang-barang konsumsi akan mempercepat proses

 pertumbuhan in(estasi baru. adi peningkatan permintaan terhadap barang-barang

konsumsi tersebut mendorong pertumbuhan in(estasi baru. <leh karena itu

in(estasi jenis ini sering pula disebut dengan induced investment, seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya.

esarnya tambahan in(estasi yang terjadi akibat meningkatnya permintaan

 barang-barang konsumsi, tegantung pada besarnya koe+isien akselerasi. &oe+isien

akselerasi adalah rasio atau perbandingan antara besarnya pertambahan in(estasi

dengan pertambahan konsumsi. Atau Acc @ . &ombinasi pengaruh

multiplier   dengan acceleration terhadap terciptanya peningkatan disebut denganleverage  effect   .adi bergabungnya kekuatan multiplirer   dengan asas akselerasi

akan mempercepat terjadinya pertambahan pendapatan.

  S

  I  6 0  I

   Multiplier    #ccelerator 

  /am-ar .2 Proe Multiplier  +an Accelerator 

=6

2

I

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 54/107

/ari 5ambar =.3, dapat dijelaskan bah'a proses dari I sampai dengan ∆7

adalah proses multiplier , sementara proses dari ∆2 sampai ∆I adalah proses

accelerator)  &arena tabungan S%, merupakan bagian dari kebocoran multiplier ,

maka S tersebut terlempar keluar dari kegiatan proses multiplier . &alau proses

multiplier   dan accelerator  kekuatannya menyatu, maka percepatan pertambahan

 pendapatan akan menjadi berlipat ganda, atau terjadi leverage effect .

*roses akselerasi sering pula disebut  principle of derived demand   atau prinsip

 permintaan tak langsung, sebab tambahan in(estasi dilakukan secara tidak

langsung, tetapi sebelumnya didahului oleh adanya tambahan konsumsi.

*roses akselerasi akan menjadi terhambat atau tidak ada sama sekali,

apabila terjadi hal-hal sebagai berikut. !% Adanya cadangan kapasitas produksi,

sehingga tambahan-tambahan permintaan barang konsumsi dapat dicukupi dengan

 jumlah cadangan kapasitas yang ada. 3% Tambahan konsumsi yang terjadi

diperkirakan berlangsung dalam jangka pendek atau sementara, sehingga in(estor

memandang tidak perlu dilakukan tambahan in(estasi baru. *erlu pula dicatat

 bah'a proses multiplier  dan asas akselerasi akan bisa berlaku kearah sebaliknya

atau kearah negati+. Artinya berkurangnya in(estasi dan asas akselerasi dapat

 berakibat menurunnya secara berlipat ganda pendapatan Hpendapatan masyarakat.

#-$ Per!itungan aa akelerai

erikut ini untuk melengkapi pembicaraan mengenai asas akselerasi,

diberikan contoh perhitungan proses asas akselerasi sebagai berikut. Selama lima

tahun berjalan, diketahui in(estasi otonom besarnya 9p. !>> milyar. M*2

masyarakat tercatat setinggi >,=>, dan besarnya koe+isien akselerasi sama dengan

3. /ari data yang tersedia, maka dapat ditentukan besarnya *endapatan asional

tiap-tiap periode. Ada beberapa cacatan yang perlu diperhatikan yaitu tambahan

in(estasi pertama akan mengubah pendapatan, naiknya pendapatan menyebabkan

konsumsi juga meningkat sesuai dengan besarnya M*2. Akibat kenaikan

konsumsi menyebabkan terjadinya in(estasi tidak langsung, menurut besarnya

koe+isien akselerasinya. Atas dasar data dan catatan-catatan tersebut prinsip

akselerasi akan terlihat seperti pada Tabel =.3

=8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 55/107

,a-el .2 Bearn*a Inetai5 Konumi +an Pen+a'atan

Perio+e I Otonom

#miliar ru'ia!$

Konumi #0$

#miliar ru'ia!$

I tak langung

#miliar ru'ia!$

Kenaikan 6

#miliar ru'ia!$

! !>> - - !>>

3 !>> => !>> 3=>

6 !>> !3= !=> 6$=

8 !>> !#$,=> !3= 8!3,=>

= !>> 3>:,3= 6$,= 686,$=

 

/ari Tabel =.3 dapat dijelaskan sebagai berikut. *ada *eriode ! in(estasi baru

dilaksanakan, sehingga langsung membentuk atau menambah pendapatan sebesar

9p. !>> miliar. Adanya tambahan pendapatan pada *eriode ! tersebut,

menyebabkan adanya tambahan konsumsi sebesar >,= P !>> miliar @ 9p.=> miliar

 pada *eriode 3. Tambahan konsumsi tersebut mendorong terjadinya induced

investment  sebanyak 3 P 9p. => miliar @ 9p. !>> miliar. Angka pengali >,=>

adalah angka besarnya M*2, sedangkan angka pengali 3 adalah angka koe+isien

akselerasi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. /ari proses tersebut

terciptalah pendapatan sebesar 9p. !>> miliar 9p. => miliar 9p. !>> miliar @

9p. 3=> miliar. /ari pendapatan sebesar 9p. 3=> miliar tersebut, menyebabkan

terjadinya kenaikan konsumsi pada *eriode 6 sebesar >,=> P 9p. 3=> miliar @9p. !3= miliar. Tambahan konsumsi tersebut mendorong terjadinya tambahan

induced investment   sebanyak 3 !3= - =>% yang besarnya @ 9p. !=> miliar.

/emikianlah proses ini terus berlangsung, sehingga besarnya konsumsi, in(estasi

dorongan induced investment %, dan pendapatan yang tercipta pada periode-

 periode berikutnya dapat dihitung.

==

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 56/107

BAB 8I

ANALISIS PENDAPA,AN NASIONAL

=.1 Perekonomian Se+er!ana #Perekonomian Dua Sektor$

#1$ Pengertian Perekonomian Dua Sektor

*erekonomian yang sangat sederhana atau *erekonomian /ua Sektor

adalah perekonomian yang kegiatannya, hanya dilakukan oleh sektor rumah

tangga dan sektor perusahaan. Sektor rumah tangga menyediakan +aktor-+aktor

 produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan  skill  yang dijual kepada sektor

 perusahaan yang selanjutnya akan dipergunakan dalam proses produksi. Sebagai

imbalnnya sektor perusahaan akan membayar harga +aktor-+aktor tersebut dan

 pembayaran ini merupakan pendapatan bagi sektor rumah tangga. *endapatan

tersebut berupa se'a untuk harga +aktor produksi tanah, bunga untuk modal, upah

untuk tenaga kerja, dan keuntungan dibayarkan untuk +aktor produksi skill .

*endapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan dibelanjakan

kembali ke sektor perusahaan untuk membeli barang dan jasa yang disediakan

oleh sektor perusahaan. ilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor

 perusahaan sama dengan yang diterima oleh sektor rumah tangga.

*erekonomian /ua Sektor akan berada dalam keadaan seimbang bila sisi

 pendapatan sama dengan sisi pengeluaran. Artinya semua barang dan jasa yang

dihasilkan sektor perusahaan terjual habis. &eadaan ini dapat tercipta apabila

semua pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga dibelanjakan kembali

untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.

#2$ 7ungi Konumi +an 7ungi ,a-ungan

/alam *erekonomian /ua Sektor penghasilan-penghasilan yang diperolehmerupakan sisi pendapatan, sedangkan belanja konsumsi merupakan sisi

 pengeluaran. <leh karena itu keseimbangan ekonomi akan tercapai apabila sisi

 pendapatan sama dengan sisi pengeluaran, atau 7 @ 2. M &eynes mengatakan

 bah'a konsumsi adalah +ungsi dari pendapatan atau 2 @ +7%, artinya pengeluaran

konsumsi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, dengan ketentuan sebagai

 berikutG > ! atau > M*2 !. M*2 J > artinya bah'a setiap terjadi

tambahan pendapatan akan diikuti oleh kenaikan konsumsi, dan kenaikan

=:

7

2

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 57/107

konsumsi proporsional dengan kenaikan pendapatan. M*2 ! berarti bah'a

 pengeluaran yang dipergunakan untuk menambah konsumsi selalu lebih kecil dari

tambahan pendapatan.

*ada pengeluaran konsumsi rumah tangga terdapat konsumsi minimum,

artinya 'alaupun dalam keadaan tidak ada pendapatan 7 @ >% konsumsi tetap

dilaksanakan. &onsumsi inilah disebut dengan pengeluaran konsumsi minimum

atau konsumsi otonom otonomous consumption%. /engan demikian besarnya

konsumsi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut 2 @ 2>  b7. 2 adalah

konsumsi rumah tangga, 2> adalah konsumsi pada saat 7 @ > atau konsumsi

otonom dan - adalah M*2.

Seperti telah diungkapkan sebelumnya bah'a ekonomi dalam keadaan

seimbang atau ekuilibrium apabila 7 @ 2. &eadaan seperti ini sering pula disebut

dengan break event   atau pendapatan pulang pokok. &alau digambar +ungsi

konsumsi terebut akan nampak seperti 5ambar :.!.

2

 

8=° 

7E*

/am-ar =.1 Kure 7ungi Konumi

Titik E adalah titik keseimbangan yang menunjukkan bah'a pada saat itu

 besarnya konsumsi sama dengan pendapatan. 2> adalah konsumsi minimum yang

terjadi pada saat 7 @ >. Titik-titik disepanjang garis 7 @ 2 menunjukkankesimbangan-keseimbangan yang terjadi antara 7 dan 2.

erikut ini diberikan contoh soal. /alam perekonomian terdapat hal-hal

sebagai berikut. *ada tingkat pendapatan 9p.!.>>> pengeluaran rumah tangga

sebesar 9p.">>. *ada tingakat pendapatan 9p.!.8>> pengeluaran konsumsinya

menjadi 9p.!.3>>. Angka-anga dalam miliaran. /ari data terebut buatlah

 persamaan konsumsi, persamaan tabungan serta gambarkan kur(enya.

/ari persoalan tersebut telah diketahui bah'a ,

=$

7

E

 b722 > +=

27 =

>2

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 58/107

  7! @ !.>>> dan 2! @ ">> ∆7 @ !.8>> H !.>>> @ 8>> M*2 @ 6>>L8>>

  73 @ !.8>> dan 23 @ !.3>> ∆2 @ !.3>> H ">> @ 6>> @ >,$=

erdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui 1ungsi &onsumsinya sebagai

 berikut. 2 @ 2>  >,$=7. esarnya 2> dapat dihitung dengan menggunakan salah

satu pendapatan dan konsumsinya saat itu. Misalnya digunakan angka-angka 7 !

dan 2!. /engan demikian langkah berikutnya adalah,

2 @ 2>  >,$=7 ">> @ 2>  $=> 2> @ !=>

  ">> @ 2>  >,$=!.>>>% ">> H $=> @ 2>

adi besarnya konsumsi otonom atau 2>  @ 9p.!=> miliar. /engan demikian

 persamaan 1ungsi &onsumsinya adalah, 2 @ !=> >,$=7.

Setelah 1ungsi &onsumsi ditemukan, berikutnya dapat pula dibuat 1ungsi

Tabungan dengan cara sebagai berikut. Tabungan adalah bagian pendapatan yang

tidak dikonsumsi. Atau S @ 7 H 2. &arena besarnya 2 telah diketahui, maka

 persamaan 1ungsi Tabungan bisa dicari.

2 @ !=> >,$= S @ 7 H !=> H >,$=7 adi 1ungsi Tabungan,

  S @ 7 H 2 S @ >,3=7 H !=> S @ >,3=7 - !=>

S @ 7 H !=> >,$=7%

1ungsi &onsumsi, dan 1ungsi Tabungan, kur(enya seperti 5ambar :.!.

  7 @ 2

2 2 @ !=> >,$=7

  :>> E

  =>>

  8>>

  6>>

  3>>

  !>> 8=°  S @ - !=> >,3=7

  > 7

-!>> !>> 3>> 6>> 8>> =>> :>> .

  - !=>

  /am-ar =.1 7ungi Konumi +an 7ungi ,a-ungan

Untuk bisa menggambar &ur(e 1ungsi &onsumsi dan Tabungan seperti 5ambar

:.!, terlebih dahulu harus dicari titik keseimbangan atau ekulibriumnya. Syarat

=#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 59/107

untuk menemukan titik tersebut adalah 7 @ 2. /engan demikian titik ekuilibrium

tersebut dapat dihitung sebagai berikut. 7 @ 2, dengan catatan 2 @ !=> >,$=7

7 @ 2 7 H >,$=7 @ !=> 7 @ !=>L>,3=

7 @ !=> >,$=7 >,3= 7 @ !=> 7 @ :>>

adi titik keseimbangan besarnya 9p. :>> miliar.

/ari 5ambar :.! dapat diketahui bah'a titik keseimbangan antara pendapatan

dengan konsumsi terletak pada titik E. Artinya pada saat itu konsumsi dan

 pendapatan besarnya sama yaitu sebesar 9p. :>> miliar.

#3$ 7ungi Inetai +alam Perekonomian Dua Sektor.

Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, bah'a pendapatan rumah

tangga, dipergunakan untuk memenuhi keperluan konsumsi, dan sisanya untuk

ditabung. Untuk mempertahankan keseimbangan dalam perekonomian, maka

tabungan rumah tangga, sebaiknya disalurkan ke pasar modal atau ke sektor

 perbankan yang selanjutnya akan dapat diman+aatkan oleh pihak perusahaan

untuk melakukan in(estasi. adi dilihat dari sisi pengeluaran, maka konsumsi

adalah pengeluaran yang berasal dari rumah tangga, sedangkan in(estasi

merupakan pengeluaran-pengeluaran dari pihak pengusaha atau in(estor. <leh

karena itu in(estasi adalah realisasi dari tabungan. Supaya terjadi keseimbangan

 perekonomian maka besarnya tabungan harus sama dengan in(estasi, atau S @ I

adi kalau dihubungkan dengan pendapatan, maka persamaan keseimbangannya

adalah, 7 @ 2 I.

*engeluaran untuk in(estasi yang berasal dari sektor perusahaan disebut

sebagai (ariable yang bersi+at konstan, atau variable eksogin yang besar kecilnya

ditetapkan di luar persamaan. &arena in(estasi bersi+at konstan, maka dapat puladitulis sebagai berikut. I @ I>. Artinya besarnya in(estasi berikutnya, sama dengan

I> atau in(estasi a'al

./alam 5ambar :.6 di halaman berikutnya, dapat disaksikan bah'a sebelum

in(estasi dilakukan oleh pihak atau sektor perusahaan, besarnya pendapatan

keseimbangan adalah <7>, dengan titik ekuilibrium 7 @ 2% terletak di titik &.

&emudian setelah dilakukannya penanaman modal atau in(estasi, sebesar I @ I o,

="

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 60/107

maka pendapatan bertambah menjadi sebanyak <7!. Titik keseimbangannyapun

menjadi berpindah dari titik & ke titik C. *ada tingkat pendapatan sebesar 7!,

2,I,S

  7@ 2 2 I

  C 2 @ 2o b7

  & 

  2oIo

2o M S @ - 2o !-b%7

  Io I @ Io

  > 7

  7o 7!

  - 2o

  /am-ar =.3 7ungi Inetai5 Konumi5 +an ,a-ungan

maka kur(e tabungan atau S @ - 2o !-b%7 memotong kur(e in(estasi atau

I @ Io di titik M. Artinya pada saat itu tabungan rumah tangga jumlahnya sama

dengan in(estasi yang dilakukan oleh perusahaan, atau S @ I

  7 @ 2 S &eseimbangan rumah tangga

7 @ 2 I &eseimbangan perusahaan

  > @ > S - I

adi S @ I

*ersamaan 7 @ 2 S dikurangi dengan 7 @ 2 I, maka hasilnya adalah S @ I.

/engan demikian 5ambar :.6, memenuhi syarat untuk menunjukan adanya

keseimbangan perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan 7% sama atauseimbang dengan pengeluaran konsumsi 2% rumah tangga ditambah pengeluaran

in(estasi I% dari perusahaan

erikut ini dibuatkan sebuah persoalan sebagai berikut. *ersamaan

&onsumsi rumah tangga adalah sebagai berikut. 2 @ !> >,$=7. esarnya

 pengeluaran perusahaan untuk in(estasi I @ 3> miliar. /ari persoalam tersebut

ditanyakan a% besarnya pendapatan keseimbangan baru, b% tentukan besarnya

:>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 61/107

konsumsi keseimbangan baru, c%, tentukan besarnya tabungan keseimbangan

yang baru, dan d% gambar kur(enya.

a'aban dari persoalan di atas adalah sebagai berikut. Untuk menghitung

 besarnya pendapatan keseimbangan yang baru dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu, cara pertama dengan menyamakan pendapatan dengan seluruh pengeluaran,

atau 7 @ 2 I, dan cara ke dua, melalui penyamaan tabungan dengan in(estasi

atau S @ I. Sekarang cara pertama dipergunakan, sehingga prosesnya menjadi

sebagai berikut.

7 @ 2 I >,3=7 @ 6> adi 7 keseimbangan yang

7 @ !> >,$=7 3> 7 @3=,>

6>  baru, 7E @ !3> miliar 

7 H >,$=7 @ !> 3> 7 @ !3>

&alau cara kedua dipergunakan maka prosesnya sebagai berikut. I @ !> miliar,

sedangkan 2 @ !> >,$=7. /ari *ersamaan 1ungsi &onsumsi tersebut bisa

dihitung 1ungsi Tabungannya.

S @ 7 H 2 S >,3=7 - !>

S @ 7 H !> >,$= 7% adi 1ungsi Tabungan adalah S @ >,3=7 - !>

S 7 H !> H >,$=7

*roses berikutnya adalah,

S @ I >,3=7 @ 6> adi pendapatan keseimbangan

>,3=7 H !> @ !> 7 @3=,>

6>  baru, 7E @ !3> miliar 

>,3=7 @ 3> !> 7 @ !3>

/engan menggunakan perhitungan cara pertama dan kedua hasilnya sama yaitu

7E @ !3> miliar.

Untuk menghitung besarnya konsumsi keseimbangan yang baru dilakukan

dengan cara sebagai berikut. *endapatan keseimbanga yang baru telah diketahui7E @ !3> miliar 

2 @ !> >,$=7 2 @ !> "> adi konsumsi keseimbangan

2 @ !> >,$= !3>% 2 @ !>> baru, 2 @ !>> miliar 

erikutnya untuk menetukan tabungan keseimbangan baru cara perhitungannya

menggunakan 1ungsi Tabungan.

 S @ >,3=7 H !> S @ 6> H !> adi tabungan keseimbangan baru

 S @ >,3=!3>% S @ 3> S @ 3> miliar 

:!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 62/107

 Menggambar kur(enya dilakukan melalui proses sebagai berikut. Untuk

menggabar 1ungsi &onsumsi, diperlukan terlebih dahulu besarnya konsumsi

otonom atau 2o. Syarat yang harus dipenuhi untuk menghitung 2o adalah 7 @ >.

1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,$=7. &arena syaratnya 7 @ >, maka

 besarnya konsumsi otonom adalah, 2o @ !>. erikutnya perlu dicari titik

ekuilibrium atau 7 @ 2, sebelum dilakukan in(estasi, atau sebelum terciptanya

 pendapatan ekuilibrium 7E% yang baru dengan syarat, 7 @ 2. 1ungsi &onsumsi

telah diketahui 2 @ !> >,$=7G maka proses berikutnya adalah,

7 @ 2 >,3=7 @ !> 7 @ 8>G jadi 7E sebelum 7E yang

7 @ !> >,$=7 7 @3=,>

!>  baru tercipta @ 8> miliar 

  2,I,S

  7 @ 2

  7@2I@6>>,$=7

  !3

!! 2 @!>>,$=7

  !>

"

#

$

:

=

8 S@ -!>>,3=7

  6 -

  3 I @ 3>

  ! -

  > 8=°  7

  ! 3 6 8 = : $ # " !> !! !3

  /am-ar =.% 7ungi Konumi5 Inetai5+an ,a-ungan

Untuk menggambar kur(e 1ungsi Tabungan S%, perlu dihitung tabungan a'alatau tabungan pada saat 7 @ >, dengan syarat 7 @ >. 1ungsi Tabungan telah

diketahui yaitu, S @ >,3=7 H !>. &arena syarat 7 @ > harus dipenuhi, maka

 besarnya tabungan a'al adalah, S @ - !>. 1ungsi persamaan keseimbangan

 pendapatan atau 7 @ 2 I, dapat digambar setelah terlebih dahulu diketahui

 besarnya 2o dan Io atau 2 dan I pada saat 7 @ >, dengan syarat 7 @ >. &arena

 persamaan 7 @ 2 I telah diketahui yaitu, 7 @ !> >,$=7 3>, dan syarat 7 @ >

:3

!−

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 63/107

harus dipenuhi, maka jumlah 2o dan Io @ 6>. erikutnya gambar kur(e dari

+ungsi-+ungsi tersebut, dapat dilihat pada 5ambar :.8.

=.2 Perekonomian +engan Ke-i&akanaan 7ikal atau Perekonomian ,iga

Sektor.

#1$ Pengertian Perekonomian ,iga Sektor

*erekonomian Tiga Sektor adalah perekonomian yang pelaku-pelakunya

meliputi, !% sektor rumah tangga, 3% sektor perusahaan, dan 6% sektor

 pemerintah. adi dalam perekonomian Tiga Sektor ada campur tangan pemerintah

melalui belanja konsumsinya. /engan demikian sisi pengeluaran *erekonomian

Tiga Sektor meliputi, pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh, a% sektor

rumah tangga yang berupa konsumsi 2%, b% sektor perusahaan untuk melakukan

kegiatan in(estasi I%, dan c% sektor pemerintah berupa belanja pemerintah atau

Government E%penditure 5%.

Seluruh pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh ketiga sektor

tersebut, kalau dijumlahkan akan merupakan pengeluaran agregat atau

keseluruhan. <leh karena itu +ormula persamaan pendapatannya akan tampak

sebagai berikut. 7 @ 2 I 5 . *ersamaan ini juga sering disebut dengan

 persamaan keseimbangan dari sisi pengeluaran. Sedangkan kalau ditinjau dari sisi

 pendapatan, maka selain pendapatan yang dipergunakan untuk konsumsi,

tabungan dan untuk membayar pajak TP%, maka sektor rumah tangga masih

memungkinkan mendapat tambahan pendapatan yang berasal dari bentuk-bentuk

tunjangan atau subsidi dari pemerintah yang diberikan kepada mereka yang

 berhak menerima. entuk-bentuk subsidi tersebut namanya transferpaymnet  Tr %.

/engan demikian kalau ditinjau dari sisi pendapatan, maka persamaan pendapatankeseimbangannya akan berbentuk sebagai berikut. 7 @ 2 TP  S H Tr . entuk

 persamaan ini bisa diubah menjadi 7 Tr  @ 2 TP.

&alau kedua persamaan tersebut persamaan dari sisi pengeluaran dan sisi

 pendapatan% digabung, maka akan diperoleh persamaan keseimbangan umum

sebagai berikut. 2 I 5 @ 2 T r   S H Tr . entuk persamaan ini bisa dibuah-

ubah menjadiB I 5 @ TP  S H Tr , atau

  I @ 5 Tr  @ TP  S, atau

:6

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 64/107

  5 Tr  H TP @ S H I

Artinya perekonomian negara secara umum akan menjadi seimbang apabila

kedua sisi dari persamaan tersebut besar atau jumlahnya sama. Sisi kanan

 persamaan yaitu S H I, disebuit dengan istilah surplus sektor s'astaN. Sedangkan

sisi kiri berupa 5 Tr  H TP, disebut de+isit anggaran belanjaN

Analisis pendapatan *erekonomian Tiga Sektor, tetap berpegang pada

 pendapat .M &eynes, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga proporsional

dengan pendapatan, sehingga kalau dirumuskan akan menjadi, 2 @ 2o 7d.

/engan ketentuan 2o adalah konsumsi otonom, b adalah M*2, dan 7 d  adalah

disposable income  atau pendapatan yang setelah dikurangi pajak TP% dan

ditambah transferpayment   Tr %, siap untuk dibelanjakanG atau sering pula disebut

 pendapatan bersih. esarnya 7d bisa dihitung dengan rumus, 7d @ 7 H TP  Tr.

Sedangkan pengeluaran-pengeluaran perusahaan untuk in(estasi I%, dan belanja

negara 5%, tetap diperlakukan sebagai (ariable eksogin, atau merupakan (ariable

konstan.

*ajak yang ditarik pemerintah, dibedakan menjadi dua jenis yaitu, pajak

tetap lumpsum ta%%, dan pajak yang besarnya tergantung pada jumlah pendapatan

 proportional ta%%. /engan demikian besarnya pajak dapat dihitung sebagai

 berikut.  (umpsum ta%, TP  @ TPoG dan pajak proporsional, TP @ t7. t dalam pajak

 proporsional adalah tari+ pajak marginal marginal ta% rate%

  2,I,S,5

  7@ 2 2I5 

E   2@2ob7d  

2oIo5o S @ -2o!-b%7d

  2o

Io5o I5

  8=°

  > 7E*  7ER   7

- 2o

 

/am-ar =. 7ungi 05I5S 5/5 'a+a Perekonomian ,iga Sektor.

:8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 65/107

*ada titik E dari 5ambar :.= terpenuhi syarat keseimbangan, S H I @ 5 T P - Tr ,

atau sisi pendapata 7% sama dengan sisi pengeluaran, 2 5 I%

#2$ Pen+a'atan Naional Keeim-angan +engan Pa&ak ,eta' # Lumpsum Tax $

erikut ini sebuah persoalan mengenai penetapan pajak tetap oleh

 pemerintah. esarnya hasrat berkonsumsi >,$=. &onsumsi minimumnya 9p. !>>

miliar. In(estasi perusahaah 9p.$> miliar. *engeluaran pemerintah 9p. :> miliar,

 pajak tetap besarnya 9p. => miliar, dan subsidi 9p. !> miliar. /ari persoalan

tersebut ditanyakan keseimbangnan-keseimbangan baru dari, a% pendapatan, b%

konsumsi, c% tabungan, dan d% gambar kur(enya.

/ari persoalan di atas telah diketahuiB

M*2 @ >,$= I @ 9p. $> miliar TP @ 9p. => miliar

2o @ 9p. !>> miliar 5 @ 9p. :> miliar Tr @ 9p. !> miliar 

  1ungsi &onsumsi, 2 @ !>> >,$=7d

Untuk menentukan besarnya pendapatan 7% keseimbangan yang baru , maka

syarat yang harus dipenuhi adalah, pendapatan sama dengan seluruh pengeluaran

atauB 7 @ 2 I 5. Telah diketahui, 2 @ !>> >,$=7d, I @ $>, dan 5 @ :>G jadi

  7 @ !>> >,$=7d  $> :>

  7 @ >,$=7d 36>

&arena persamaan di atas masih mengandung 7d, maka besarnya 7d  dihitung

duluG 7d @ 7 H TP Tr 

7d @ 7 H => !>

7d @ 7 H 8>. &emudian masukan persamaan 7 d  7 H 8> ke dalam

 persamaan, 7 @ >,$=7d  36>, sehingga menjadiB

  7 @ >,$=7 H 8>% 36> 7 H >,$= 7 @ 3>> 7 @3=,>

3>>

  7 @ >,$=7 H 6> 36> >,387 @ 3>> 7 @ #>>

adi besarnya pendapatan keseimbangan baru adalah, 7 @ 9p. #>> miliar. /engan

hasil ini 7d dapat dihitung yaitu 7d @ 7- 8>, atau 7d @ #>> H 8> @ $:> miliar.

Untuk menghitung konsumsi 2% keseimbangan yang baru prosesnya

sebagai berikut. 2 @ 2o b7dG 2o sudah diketahui @ !!>, dan 7d @ $:>G jadi,

 2 @ !>> >,$=7d

 2 @ !>> >,$=$:>%

2 @ !>> =$> adi besarnya konsumsi keseimbangan baru

:=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 66/107

 2 @ :$> adalah 9p. :$> miliar  

erikutnya untuk menghitung tabungan keseimbangan dilakukan sebagai

 berikut. S @ 7 - 2. 1ungsi &onsumsi telah diketahui, 2 @ !>> >,$=7dG maka

S @ 7d H !>> >,$=7d%

  S @ 7d H !>> H >,$=7d

  S @ >,3=7d H !>>G dan 7d telah diketahui sama dengan 9p.$:> miliar,

  S @ >,3=$:>% H !>>

  S @ !"> H !>> adi besarnya tabungan keseimbangan baru

  S @ "> adalah 9p. "> miliar  

5ambar kur(enya seperti 5ambar :.:.

2,I,5,S

  7 @ 2

#>> -

$>> -

  :>> -

  7 @ >,$=7d  36>

  =>> -2@>,$=7d!>>

  8>> -

  6>> -

  3>> - S @ >,3=7d -!>>

  I 5 @ 6>

  !>>

> 7

  !>> 3>> 6>> 8>> :>> $>> #>> 

- !>>

  /am-ar =.= 7ungi 05I5/5S +alam Perekonomian ,iga Sektor

#3$ Pen+a'atan Naional Keeim-angan +engan S*tem Pa&ak Pro'orional

*ajak proporsional seperti yang telah disinggung sebelumnya adalah

 pengenaan pajak yang disesuaikan dengan tinggi rendahnya pendapatan. Artinya

::

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 67/107

 besarnya pengenaan pajak sesuai dengan perubahan-perubahan pendapatan.

erikut ini diberikan persoalan yang menyangkut sistem pajak tersebut.

1ungsi &onsumsi di suatu negara adalah, 2 3> >,#>7 d. In(estasi

 pemerintah besarnya 9p. #> miliar, sementara in(estasi pihak s'asta berjumlah

9p. !>> miliar. Tari+ pajak !>F, dengan persamaam pajak, TP  @ t7 8>.

*engeluaran pemerintah yang berupa transferpayment  seluruhnya berjumlah 9p.

:> miliar. /ari persoalan tersebut ditanyakan, a% besarnya pendapatan

keseimbangan baru, b% jumlah konsumsi keseimbangan baru, dan besarnya

tabungan keseimbangan baru.

a'aban dari persoalan adalah sebagai berikut. /ari persoalan telah

diketahui, 2 @ 3> >,#>7dG 5 @ 9p. #> miliarG I @ 9p. !>> miliar,

  TP @ t7 8>G dengan tari+ pajak atau t @ !>F, jadi persamaan pajak,

  TP @ >,!>7 8>

Untuk menghitung pendapatan keseimbangan baru, syarat atau

 persamaannya adalahB

7 @ 2 I 5

7 @ 3> >,#>7d  !>> #>

7 @ >,#>7d  3>>G hitunglah 7d terlebih dahulu

  7d @ 7 H TP Tr 

  7d @ 7 H >,!>7 8>% :>

  7d @ 7 H >,!>7 H 8> :>

  7d  >,">7 3>G masukan dalam 7 @ >,#>7d  3>>G

7 @ >,#>7d  3>> 7 H >,$37 @ 3!:

7 @ >,#>>,">7 3>% 3>> >,3#7 @ 3!:

7 @ >,$37 !: 3>> 7 @ 3#,>

3!:

  @ $$!,86adi besarnya pendapatan 7% keseimbangan baru @ 9p. $$!,86 miliar.

Selanjutnya dihitung konsumsi keseimbangan baru dengan cara sebagai berikut.

2 @ 3> >,#>7dG 7d sudah diketahui yaitu 7d @ >,">7 3>, jadi

2 @ 3> >,#> >,"7 3>%

2 @ 3> >,#>>,">%$$!,86% 3>

2 @ 3> >,#>:"8,3" 3>

2 @ 3> ===,86 !: adi besarnya konsumsi 2%

:$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 68/107

2 @ ="!,8: keseimbangan baru 9p. ="!,8: miliar 

Menghitung tabungan keseimbangan baru dengan proses sebagai berikut.

S @ 7d H 2 S @ 7d H >,#7d - 3>

  S @ 7d H >,#>7d  3>% S @ >,3>7d H 3>G

esarnya 7d  telah diketahui yaitu 7d @ >.">7 3>G dan 7 keseimbangan yang

 baru @ 9p.$$!,86 miliarG jadi tabungan S% keseimbangan baru dapat dihitung.

S @ >,3>7d H 3>

S @ >,3>>,">73>% H 3>%

S @ >,3>>,">$$!,86% 3> H 3>

S @ >,3>:"8,3" 3>- 3>

S @ !6#,#: 8 H 3> adi besarnya tabungan S%

S @ !33,#: keseimbangan baru @ 9p.!33,#: miliar 

2atatan untuk *erekonomian Tiga Sektor berkaitan dengan rumus-rumus yang

dipergunakan adalah sebagai berikut.

2 @ 2o b7dG 7d @ 7 Tr  H TPG

7 @ 2 I 5G dengan menggunakan rumus di atas persamaan ini dapat

diubah menjadi sebagai berikut.

7 @ 2o b7d  I 5

7 @ 2o b7 T r  H TP% I 5

7 @ 2o b7 bTr  H bTP  I 5

7 H b7 @ 2o bTr  H bTP  I 5

7! H b% @ 2o bTr  H bTP I 5

7 @ b!

5I bTP bTr 2o

−++−+

. 9umus ini berikutnya akan dipergunakan

dalam pembicaraan selanjutnya mengenai angka pengganda.

#%$ Angka Penggan+a #multi'lier$ +alam Perekonomian ,iga Sektor *ang

meneta'kan atau menera'kan Lumpsum Tax 

Angka pengganda adalah rasio antara tambahan atau perubahan pendapatan

dengan (ariable-(ariabel pengeluarannya. *engeluaran-pengeluaran yang berasal

dari pendapatan adalah untuk I, 5, TP, Tr.  Angka-angka pengganda dibedakan

:#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 69/107

 b!

!

 b!

 b

b−!

!

menurut jenis pengeluaran yang menggunakan pendapatan tersebut, sehingga

 jenisnya menjadi sebagai berikut.

a% Angka *engganda In(estasi atau & I adalah perbandingan antara besarnya

tambahan pendapatan yang terjadi dengan besarnya tambahan in(estasi Atau

angka pengganda penciptaan pendapatan sebagai akibat dari adanya tambahan

in(estasi. /apat pula ditulis dengan &I   @ ∆7L∆I. 9umusny adalah sebagai

 berikut. & @

b% Angka *engganda elanja *emerintah atau & 5, adalah perbandingan antara

 bertambahnya pendapatan dengan besarnya pengeluaran yang dilakukan

negara sebelumnya. Atau angka pengganda tambahan pendapatan, sebagai

akibat dari ada pengeluaran pemerintah atau belanja pemerintah. isa juga

ditulis dengan, & 5 @ ∆7L∆5. 9umusnya adalah , & 5 @

c% Angka *engganda Transferpayment   atau & Tr   adalah perbandingan antara

 besarnya tambahan pendapatan yang terjadi dengan berasnya tambahan

transferpayment   yang dilakuan oleh pemerintah. Atau angka pengganda

tambahan pendapatan, sebagai akibat adanya pengeluaran pemerintah berupa

transferpayment, Atau ditulis pula dengan & Tr  @ ∆7L∆Tr . 9umusnya adalah ,

& Tr  @

d% Angka *engganda &arena *ajak & TP%, adalah perbandingan antara bertambah

atau berubahnya pendapatan dengan besarnya pajak yang dipungut oleh

 pemerintah. Atau angka pengganda karena adanya pemungutan pajak. /apat

 pula ditulis dengan cara & TP @ ∆7L∆TP. 9umusnya adalah, & Tr   @

Untuk membuktikan kebenaran rumus-rumus angka pengganda, dapat diuji

dengan persamaan 7 @ . .2ontoh pembukian rumus angka

 pengganda & I  @ . &arena & I adalah rasio dari adanya ∆I dengan ∆7, maka

ke dalam persamaan tersebut harus dimasukan .∆I dan ∆7. /engan demikian

 persamaan tersebut menjadi sebagai berikut

7 ∆7 @ b!

5QIITPTr 2o

+++−+

 

7 ∆7 @ b!

5ITPTr 2o

++−+

  b!

QI

.

:"

 b!

!

 b!

 b

 b!5I bTP bTr 2o

−++−+

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 70/107

 b!

QI

  7 @ b!

5ITPTr 2o

++−+

  ∆7 @ b!

QI

 .

&arena yang diperlukan dalam pembuktian ini adalah tambahan-tambahannya,

maka yang perlu diperhatikan dari persamaan tersebut adalah ∆7 yang terjadi

akibat adanya ∆I. /engan demikian persamaannya dapat disederhanakan sebagai

 berikut. ∆7 @ &e dua ruas persamaan ini sama-sama dibagi dengan ∆I,

maka bentuknya menjadi @ > ∆I. &arena adalah sama dengan

& I, maka proses berikutnya adalah & I  @ b!

QI

PQI

!. &emudian ∆I di masing-

masing ruas sama-sama dimudahkan, maka diperolehlah rumus, & I @ .

/engan menggunakan cara yang sama, maka &TP @ b!

 b

  dapat

dibuktikan sebagai berikut.

7 @ b!

5I bTP bTr 2o

−++−+

7 ∆7 @ b!

5IQTP% bTP bTr 2o

+++−+

7 ∆7 @  b!

5IQTP bTP-Tr 2o

++−−+

7 ∆7 @ b!

5I bTP bTr 2o

++−=

@ b!

TP b

∆−

∆7 @ b!

TP b

∆−

 QTP

Q7 

 b!

TP b

∆− > ∆TP

  & TP @ b!

TP b

∆− PQTP

! G adi & TP  @

 b!

 b

/engan menggunakan cara yang sama, maka rumus-rumus angka pengganda

lainnya dapat dibuktikan.

#$ Angka Penggan+a Pengeluaran Pa&ak Pro'orional

Untuk menentukan besarnya angka pengganda dalam *erekonomian Tiga

Sektor yang mengenakan pajak proprsional, sama dengan cara yang berlaku dalam

*erekonomian Tiga sektor yang mengenakan lumpsum ta%. 0anya saja dalam

$>

QI

Q7

 b!

QI

−   QI

Q7

 b!

!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 71/107

lumpsum ta% besarnya pajak tidak berubah untuk setiap pendapatan. Sedangkan

dalam sistem pajak proporsional, besarnya pajak disesuaikan atau tergantung pada

 besar kecilnya jumlah pendapatan yang dikenai pajak. *ajak proporsional

mempunyai si+at built in fle%ibility atau bersi+at +leksibel terhadap besar kecilnya

 pendapatan. /engan demikian pajak proporsional merupakan +ungsi pendapatan.

/alam persamaan, pajak proporsional merupakan variable indogen, karena besar

kecilnya tari+ pajak ditetapkan dalam persamaan. *ersamaannya adalah TP @ To 

t7, dengan ketentuan sebagai berikut. TP  adalah pajak proporsionalG To adalah

 pajak saat pendapatan sama dengan nolG t adalah besarnya tari+ pajak atau

marginal rate of ta%ationG dan 7 adalah tingkat pendapatan. *ersamaan pajak

sering pula ditulis dengan TP @ t 97. /engan ketentuan TP adalah pajak

 proporsionalG t adalah tingkat pajak saat pendapatan sama dengan nol G dan 9

adalah tari+ pajak atau 9 @ , dan 7 adalah pendapatan

*ersamaan keseimbangan pendapatannya tetap seperti yang telah

disebutkan sebelumnya yaitu 7 @ 2 I 5. /ari persamaan ini bisa dimodi+ikasi

menjadi sebagai berikut. 7 @ 2 I 5

  7 @ 2o  b7d  I 5

  7 @ 2o  b7d7Tr -TP% I 5

  7 @ 2o b7 Tr H To  t7%V I 5

  7 @ 2o  b7 Tr  HTo H t7V I 5

7 @ 2o  b7 @ bTr  H bTo H bt7 I 5

  7 H b7 bt7 @ 2o  bTr H bTo  I 5

  7! H b bt% @ 2o  bTr H bTo  I 5

  7 @ bt b!

5I bTo bTr 2o

−−

++−+

/engan berpedoman pada persamaan di atas, maka rumus-rumus angka

 pengganda dapat diketahui sebagai berikut. & I  @ bt b!

!

+−G & 5 @

 bt b!

!

+−G

& Tr @ G & TP @

erikut ini diberikan contoh perhitungan mengenai angka pengganda..

/iketahui data perekonomian suatu negara sebagai berikut. *ada tahun pertama

 pengeluaran pemerintah untuk pembelanjaan sebesar 9p. :> miliar. *engeluaran-

 pengeluaran untuk subsidi sama dengan 9*. 8> miliar. *emungutan pajak 9p. 6>

$!

Q7

QTP

 bt b!

 b

+−   bt b!

 b

+−

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 72/107

miliarG dan besarnya in(estasi s'asta 9p. => miliar. Sedangkan untuk tahun kedua

datanya sebagai berikut. *engeluaran-pengeluaran pemerintah berjumlah 9p. $>

miliar, subsidi dari pemerintah besarnya 9p. :> miliarG pajak-pajak 9p. 3> miliar

dan in(estasi pihak s'asta 9p. := miliar. *ersamaan &onsumsinya untuk kedua

tahun tersebut adalah sebagai berikut 2 @ >,#>7d  !>. /ari data tersebut diminta

untukmenghitung besarnya, pendapatan, konsumsi, dan tabungan pada tahun

kedua.

/ari persoalan tersebut telah diketahuiB

  ,a!un 'ertama   ,a!un ke+ua  *ersamaan konsumsi

5 @ 9p. :> miliar 5 @ 9p.$> miliar 2 @ >,#>7d !>

Tr  @ 9p. 8> miliar Tr  @ 9p.:> miliar 

TP @ 9p. 6> miliar TP @ 9p. 3> miliar

I @ 9p. => miliar I @ 9p. := miliar

erikutnya dapat didiketahuiG

∆5 @ 9p. !> miliar ∆TP @ 9p. H !> miliar

∆Tr  @ 9p. 3> miliar ∆I @ 9p. != miliar 

/engan menggunakan angka-angka pengganda yang rumusnya telah diketahui

sebelumnya, maka tambahan pendapatan yang terjadi pada tahun kedua adalahG

  ∆7 @#>,>!

!

−!>%

#>,>!

#>,>

−3>%

#>,>!

#>,>

− -!>%

#>,>!

!

−!=%

∆7 @3>,>

!!>%

3>,>

#>.>3>%

3>,>

#>,>−-!>%

3>.>

!!=%

∆7 @ => #> 8> $=

∆7 @ 38=. adi tambahan pendapatan yang terjadi @ 9p. 38= miliar.

erikutnya dapat dihitung pendapatan pada tahun pertama.7 @ 2 I 5 7 @ !3#L>,3> @ :8>

7 @ >,#>7d  !> => :> *endapatan tahun pertama 7!%

7 @ >,#>7 Tr  HTP% !> => :> 9p. :8> miliar 

7 @ >,#>7 8> H 6>% !3> adi seluruh pendapatan yang

7 @ >,#>7 63 H 38 !3> tercipta pada tahun kedua 73%

7 H >,#>7 @!3# adalah 9p. :8> 9p 38= @

>,3>7 @ !3# 9p ##= miliar  

$3

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 73/107

Menghitung konsumsi pada tahun ke dua dengan cara menjumlahkan konsumsi

 pada tahun pertama dengan tambahan konsumsi yang terjadi pada tahun ke dua.

Atau 2!  ∆23 @ 2 total. *roses perhitungannya sebagai berikut.

2! @ >,#>7d  !> 2! @ =6>

2! @ >,#>7 H TP Tr% !> adi konsumsi pada tahun pertama @

2! @ >,#>:8> H 6> 8>% !> 9p. =6> miliar.

2! @ >,#>:=>% !>

Selanjutnya untuk menghitung tambahan konsumsi dilakukan dengan persamaan

∆2 @ M*2∆7d%. Untuk mengetahui tambahan pendapatan, caranya adalah,

dengan mengurangi pendapatan tahun ke dua dengan pendapatan tahun pertama.

Atau, ∆7d  @ 7d3 H 7d!. /engan demikian perlu diketahui besarnya pendapatan

tahun pertama 7d!% dan tahun ke dua 7d3%, dengan langkah-langkah sebagai

 berikut. 7d! dihitung dengan persamaanB

2 >,#>7d  !> =3> @ >,#>7d

=6> @ >,#>7d  !> 7d! @ =3>L>,#> @ :=>

=6>-!> @ >,#>7d   adi pendapatan tahun pertama @ 9p :=> miliar 

Atau untuk menghutung 7d! dapat pula dilakukan dengan cara sebagai berikut.

7d! @ 7!  Tr! H TP! 7d! @ :8> !>

7d! @ :8> 8> H 6> 7d! @ :=> miliar 

Untuk menghitung pendapatan tahun ke dua.

7d3 @ 73 H TP3  Tr3% 7d3 @ ##= 8> @ "3=

7d3 @ ##= H 3> :> adi pendapatan tahun ke dua @ 9p."3= miliar 

Sekarang telah dapat diketahui tambahan pendapatan ∆7d%, yaitu

∆7d @ 73 - 7!  adi besarnya tambahan pendapatan tahun

∆7d @ "3= H :=> @ 3$= ke dua adalah 9p. 3$= miliar 

Menghitung konsumsi pada tahun ke dua.

∆2 @ M*2∆7d%   ∆2 @ 33>G dengan demikian tambahan

∆2 @ >,#>3$=% konsumsi tahun ke dua @ 9p. 33> miliar  

adi jumlah konsumsi tahun ke dua adalahG 23 @ 2! ∆2 atau =6> 33>

sama dengan 9p. $=> miliar.

$6

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 74/107

Selanjutnya untuk menghitung besarnya tabungan tahun ke dua S3%, dilakukan

dengan cara sebagai berikut. S3 @ S!  ∆S. Untuk keperluan tersebut , maka harus

diketahui terlebih dahulu besarnya tabungan tahun pertama S!%, dan tambahan

tabungan tahun ke dua ∆S%.

S! @ 7d! H 2! S! @ !3>

S! @ :=> H =6> esarnya tabungan tahun pertama @ 9p. !3> miliar

Tambahan tabungan pada tahun ke dua adalah,

∆S @ M*S∆7d%   ∆S @ ==

∆S @ >,3>3$=% esarnya tambahan tabungan @ 9p. == miliar 

adi besarnya tabungan yang terhimpun pada tahun ke dua atau S3  @ S!  ∆

Sadalah, !3> == @ 9p. !$= miliar 

=.3 Perekonomian Em'at Sektor atau Perekonomian ,er-uka

#1$ Pengertian Perekonomian Em'at Sektor.

0ampir semua negara di dunia terlibat dalam perekonomian luiar negari.

0al ini dimungkinkan karena seluruh kebutuhan dalam negeri tidak mampu

dipenuhi dengan hasil-hasil produksi dalam negeri. Atau sumber-sumber ekonomi

dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendudukannya.

<leh karena itu sebagian barang dan jasa yang dibutuhkan, dan tidak dapat

dihasilkan di dalam negeri, terpaksa harus didatangkan dari luar negeri atau

diimpor .erlangsungnya impor ekspor barang antar negara membuat

 perekonomian masing-masing negara menjadi terbuka bagi negara lain.

*ada perekonomian terbuka atau *erekonomian Empat Sektor, kegiatan

ekonominya melibatkan sektor-sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan

sektor luar negeri. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa ke luar negeri. Ekspor

akan mendatangkan pendapatan bagi negara pengekspor. Sedangkan impor adalah

 proses memasukan barang dari luar negeri ke dalam negeri agi negara

 pengimpor, impor merupakan pengeluaran pendapatan. Selisih antara nilai ekspor

?%, dengnan nilai impor M%, atau ?-M% disebut ekspor netto.

esar kecilnya permintaan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain,

sangat tergantung dari jumlah yang diminta, atau tergantung pada besar kecilnya

tingkat pendapatan penduduk negara pengimpor. Artinya besarnya ekspor ke luar

$8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 75/107

negeri tidak bisa ditetapkan oleh negara pengekspor. <leh karena itu dalam

ekonomi makro, ekspor merupakan +aktor eksogin. adi diasumsikan sebagai

sebuah konstanta, sehingga ekspor tetap. Tidak mengalami perubahan, ? @ ?o%

*engeluaran untuk impor dalam perekonomian terbuka dibedakan menjadi

dua jenis yaitu, !% impor yang nilainya tidak tergantung pada (ariable lain. adi

impor nilainya tetap atau M @ Mo. 3% Impor yang nilainya tergantung pada besar

kecilnya pendapatan. *ersamaan impor yang tergantung pada besar kecilnya

tingkat pendapatan adalah, M @ Mo m7. M adalah jumlah imporG Mo adalah

 jumlah impor pada saat pendapatan sama dengan nol, m adalah  Marginal

 Propencity to Impor   M*M%, dan 7 adalah tingkat pendapatan. /engan

memasukan sektor luar negeri dalam perhitungan pendapatan nasional, maka

 persamaan pendapatan keseimbangan, menjadi sebagai berikut.

7 @ 2 I 5 ? - M%

erikut ini adalah contoh perhitungan, dengan impor ditetapkan sebagai

(ariable konstan. /iketahui 1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,#>7d. In(estasi

 pihak s'asta besarnya 9p. 3> miliar. *engeluaran-pengeluaran pemerintah

 besarnya 9p. !> miliar. *ajak dan subsidi masing-masing sebesar 9p. $ miliar dan

9p. 3 miliar. Sedangkan ekspor sama dengan 9p. : miliar, sementara impornya

sebesar 9p. 3 miliar. /ari persoalan tersebut diminta untuk menghitung besarnya,

 pendapatan keseimbangan, konsumsi dan tabungan keseimbangan.

a'abannya adalah sebagai berikut. /ari data di atas telah diketahui

 besarnyaB I @ 9p. 3> miliar Tr  @ 9p. 3 miliar *ersamaan &onsumsi,

  5 @ 9p. !> miliar ? @ 9p. : miliar 2 @ !> >,#>7d

  TP @ 9p. $ miliar M @ 9p. 3 miliar 

*ersamaan pendapatan keseimbangan adalahB7 @ 2 I 5 ?-M% 7d @ 7 Tr  H TP

7 @ !> >,#>7d  3> !> : H 3% 7d @ 7 3 H $

7 @ >,#>7d  88 7d @ 7 H =

  7 @ >,#>7d 88 7 @ 8>L>,3>

7 @ >,#>7 H =% 7 @ 3>>

7 @ >,#>7 H 8 88 adi pendapatan keseimbangan

7 H >,#>7 8> sama dengan 9p. 3>> miliar 

$=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 76/107

>,3>7 @ 8>

Menghitung konsumsi keseimbangan dengan cara sebagai berikut.

2 @ !> >,#>7d 2 @ !> !=:

2 @ !> >,#>7 H TP  Tr % 2 @ !::

2 @ !> >,#>3>> H $ 3% adi konsumsi keseimbangan sama

2 @ !> >,#>!"=% dengan 9p. !:: miliar.

Menetukan tabungan keseimbangan.

S @ 7d H 2 S @ - !> >,3>!"=%

S @ 7d H !> >,#>7d% S @ - !> 6"

S @ 7d H !> H >,#>7d S @ 3"

S @ H !> >,3>7d adi besarnya tabungan

S @ - !> >,3> 7 H TP  Tr % keseimbangan @ 9p. 3" miliar  

S @ -!> >,3>3>> H $ 3%

2ontoh di atas merupakan contoh persoalan yang di dalamnya menyangkut impor

 barang dan jasa yang besarnya tetap atau tidak tergantung pada besar kecilnya

tingkat pendapatan.

erikut ini akan dibahas contoh persoalan mengenai impor yang besarnya

tergantung pada besarnya tingkat pendapatan sebagai berikut. /iketahui

 persamaan konsumsi 2 @ !> >,#>7d. In(estasi yang dilakukan oleh pihak s'asta

 besarnya 9p. 3> miliar. *engeluaran-pengeluaran berupa belanja pemerintah

 berjumlah 9p. !> miliarG sementara besarnya subsidi pemerintah, 9p. 3 miliar.

*emungutan pajak 9p. $ miliar, sementara ekspor dan impor masing-masing

sebesar 9p. : miliar dan 9p. 3 miliar. /ari persoalan tersebut diminta menghitung

 besarnya pendapatan, konsumsi dan tabungan keseimbangan

/ari persoalan tersebut telah diketahui hal-hal sebagai berikut.I @ 9p. 3> miliar Tr @ 3 miliar *ersamaan konsumsinya

5 9p. !> miliar ? @ : miliar 2 @ !> >,#>7d

TP @ 9p. $ miliar M @ 3 >,>=7

Untuk menentukan besarnya pendapatan keseimbangan, maka perlu diketahui

 persamaan pendapatannya. *ersamaan tersebut adalah segabai berikut.

7 @ 2 I 5 ? H M%

7 @ !> >,#>7d  3> !> : H 3 >,>7%

$:

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 77/107

7 @ >,#>7d  8> : H 3 H >,>=7

7 @ >,#>7d  8> : H 3 H >,>=7 7 @ >,#>7 H 8 88 H >,>=7

7 @ >,#>7d  88 H >,>=7 7 H >,#>7 >,>=7 @ - 8 88

7 @ >,#>7 Tr HTP% 88 H >,>=7 >,3=7 @ 8>G 7 @ 8>L>,3= @ !:>

7 @ >,#>7 3 H $% 88 H >,>=7 adi besarnya pendapatan

7 @ >,#>7 H =% 88 H >,>=7 keseimbangan @ 9p. !:> miliar 

Menetukan konsumsi keseimbangan.

2 @ !> >,#>7d   2 @ !> !38

2 @ !> >,#>7 Tr  H TP% 2 @ !68

2 @ !> >,#>!:> 3 H $% adi besarnya konsumsi

2 @ !> >,#>!==% keseimbangan @ 9p. !68 miliar  

Menetukan tabungan keseimbangan

S @ 7d H 2 S @ - !> >,3>!==%

S @ 7d H !> >,#>7d% S @ - !> 6!

S @ 7d H !> H >,#>7d S @ 3!

S @ - !> >,3>7d adi besarnya tabungan

S @ - !> >,3>7 Tr  H TP% keseimbangan @ 9p. 3! miliar.

S @ - !> >,3>!:> 3 H $%

#2$ Keen&angan Inlai # Inflationar Gap$ +an Keen&angan Delai

# !eflationar Gap$

esarnya jumlah pena'aran barang dan jasa dalam perekonomian sangat

tergantung pada kemampuan produksinya. Apabila seluruh kapasitas produksi

dapat diman+aatkan secara penuh atau tidak ada kapasitas yang menganggur,

maka akan dapat menciptakan pendapatan dengan kerja penuh, atau  +ull Employment   Income  7+e%. Sisi permintaan barang dan jasa sangat ditentukan oleh

 besarnya pengeluaran-pengeluaran masyarakat yang berupa 2 I 5 ? H M.

Supaya perekonomian berada dalam keadaan seimbang, maka pendapatan

yang tercipta, harus sama dengan pengeluarannya. Tetapi ada kemungkinan

 bah'a pendapatan keseimbangan tidak sama dengan pendapatan  full empoyment .

*endapatan  full employment   adalah pendapatan yang tercipta dengan

menggunakan seluruh kapasitas sumber daya yang ada. Sedangkan dilain pihak,

$$

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 78/107

 pendapatan keseimbangan atau 7 @ 2 I 5 ? H M, bisa terjadi pada saat

seluruh kapasitas sumber daya belum terpakai secara penuh. Artinya sumber daya

 produksi baru terpakai sebagian, tetapi pendapatan keseimbangan telah tercapai.

&alau hal ini terjadi, berarti masih ada kapasitas sumber daya yang menganggur.

*endapatan keseimbangan maksudnya adalah suatu keadaan yang

membuat situasi perekonomian menjadi stabil. &alau misalnya terjadi pergeseran

dalam tingkat pendapatan yang menyebabkan tingkat pendapata tersebut tidak

sesuai dengan pengeluaran agregat, maka dalam situasi seperti ini akan muncul

kekuatan yang mendorong keadaan supaya kembali pada posisi semula. Situasi

A/

  7 @ 2

  2

2I5?-2@A/

E /

  A

 

8=°

  7  > 73 7eR   7!

  /am-ar =. ? 0ela! Inlai +an 0ela! Delai

ini dapat dijelaskan dengan bantuan 5ambar :.$. &eseimbangan pendapatan

terjadi pada titik E. *ada saat itu jumlah pendapatan sebesar <7eRG dan permintaan

agregat A/% jumlahnya sama dengan pena'aran agregat AS% yaitu sebesar 7 eRE.

Seandainya pendapatan kemudian naik menjadi <7!, maka keseimbangan

 perekonomian menjadi terganggu, karena permintaan agregat A/% lebih kecil

dari pena'aran agregat AS%. Saat itu A/ @ 7!/, sedangkan AS @ 7!2. adi

A/AS. Artinya permintaan secara keseluruhan lebih kecil dari pena'aran

keseluruhan. Situasi perekonomian seperti ini membuat persedian barang-barang

 produsen di gudang masih banyak yang belum laku dijual. Terpaksa mereka

mengurangi in(estasi untuk mencegah terus berlanjutnya kelebihan persediaan

 barang-barang di gudang. In(estasi berkurang menyebabkan pendapatan menurun.

*engurangan in(estasi akan terus berlanjut selama persedian barang di gudang

tetap lebih besar dari yang diinginkan. *engurangan in(estasi baru berhenti kalau

$#

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 79/107

 pendapatan telah ke posisi 7eR. egitu pula sebaliknya andaikata pendapatan turun

 berada pada posisi <73, erarti saat itu pena'aran agregat AS% lebih kecil dari

 pena'aran agregat A/%. AS pada saat itu besarnya sama dengan 7 3, sedangkan

A/ berjumlah 73A. adi ASA/. /alam situasi seperti ini, maka produsen akan

memperbesar in(estasinya, sehingga akan mendorong tingkat pendapatan kembali

naik menuju ke 7eR. /engan pergerakan pengurangan dan penambahan in(estasi

seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka secara makro perekonomian

diharapkan terus cenderung menjadi stabil atau seimbang.

*erekonomian yang baik atau idial, senantiasa selalu bergerak menuju

tingkat pendapatan full employment , karena pada saat itu semua sumber daya yang

dimiliki telah dipergunakan secara penuh. 0anya masalahnya adalah bah'a pada

saat perekonomian berada pada full employment , mungkin saja tidak diikuti oleh

 pendapatan keseimbangan. Atau dengan kata lain bisa terjadi bah'a pendapatan

 full empoyment   tidak sama dengan pendapatan keseimbangan, 7e+   ≠  7eR%.

Akibatnya pendapatan full employment  tidak bisa bertahan karena perekonomian

akan cenderung bergerak menuju posisi pendapatan keseimbangan.

Apabila telah terjadi pendapatan  full employment   sementara permintaan

agregati+ masih lebih kecil dari pena'aran agregati+, maka pendapatan nasional

cenderung menurun, dan perekonomian pada saat itu namanya telah mengalami

kesenjangan atau celah de+lasi  !eflationary Gap%N. *ada 5ambar :.$ celah

de+lasi /5% tersebut ditunjukan sebesar 2/, pada saat pendapatan berjumlah

<7!. adi kesenjangan de+lasi terjadi pada saat pendapatan  full employment  lebih

 besar dari pendapatan keseimbangan. Atau /5 terjadi saat 7e+  J 7eR. Sebaliknya

apabila pendapatan  full employment   lebih kecil dari pendapatan keseimbangan,

maka akan terjadi kesenjangan atau celah in+lasi  Inflationary Gap%N. Atau

dangan kata lain Inflationary Gap I5% terjadi manakala 7+e  7eR. /alam 5ambar

:.$, memperlihatkan celah in+lasi sebesar A yang terjadi pada saat tingkat

 pendapatan sebanyak <73. 

erikut ini diberikan contoh soal yang menyangkut celah in+lasi dan celah

de+lasi tersebut. /iketahui bah'a 1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,#>7d.

In(estasi dari pihak s'asta sebesar 9p. 3> miliar, pajak-pajak sebesar 9p. $

miliar, subsidi pemerintah 9p. 3 miliar . elanja pemerintah sama dengan 9p. !>

$"

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 80/107

miliar, ekspor impor masing-masing sebesar 9p. : miliar,dan M @ 3 >,>=7. /ari

 persoalan tersebut ditanyakan a% apabila pendapatan  full employment  sebesar 9p.

3>> miliar, kesenjangan apakah yang terjadi. b% agaimana cara menghilangkan

kesenjangan tersebut.

/ari persoalan yang telah diungkapkan di atas, telah diketahui data sebagai

 berikut.

2 @ !> >,#7d Tr  @ 9p. 3 miliar 

I @ 9p. 3> miliar ? @ : miliar  

TP @ 9p. $ miliar M @ 3 >,>=7

Untuk menghitung pendapatan keseimbangan, dipergunakan persamaan,

7 @ 2 I 5 ? H M

7 @ !> >,#>7d  !> 3> : H 3 >,>=7%

7 @ !> >,#>7 Tr  H TP% !> 3> : H 3 H >,>=7%

7 @ !> >,#>7 3 H $% !> 3> : H 3 H >,>=7

7 @ !> >,>#>7 H 8 !> 3> : H 3 H >,>=7

7 @ >#7 H >,>=7 8>

>,3=7 @ 8> G 7 @ !:>. adi pendapatan keseimbangan @ 9p. !:> miliar 

Apabila pendapatan full employment   7+e% besarnya @ 9p. 3>> miliar, sementara

 pendapatan keseimbangan 7eR% @ 9p. !:> miliar, maka terjadilah celah de+lasiN,

karena 7eR7+e  . *ada saat pendapatan  full employment  @ 9p. 3>> miliar maka

dapat dihitung besarnya permintaan agregat A/%, dengan cara sebagai berikut

A/ @ 2 I 5 ? - M A/ @ >,$=7 8>

A/ @ >,#>7d 3> !> : H 3 >,>=7% A/ @ >,$=3>>% 8>

A/ @ >,#>7 Tr H TP% 6: H 3 H >,>=7 A/ @ !=> 8>

A/ @ >,#>7 Tr H TP% 6: H ! H >,>=7 A/ @ !">A/ @ >.#>7 3 H $ 68 H >,>= adi permintaan agregat @

A/ @ !> >,#>7 H 8 68 H >,>=7 9p. !"> miliar  

*ada saat pendapatan  full employment , 7e+   besarnya @ 9p 3>> miliar,

 jumlah permintaan ageragti+ A/% sama dengan 9p. !"> miliar.,.Ini berarti bah'a

7+e J A/, atau 3>> J!">, dengan demikian terjadi celah atau kesenjangan de+lasi

sebesar 9p. 3>> H 9p.!"> @ 9p. !> miliar. *erhatikan 5ambar :.#. *otensi

ekonomi untuk tumbuh AS% sebesar 9p. 3>> miliar. Tetapi pertumbuhan riilnya

#>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 81/107

 baru mencapai 9p. !"> miliar, berarti ada potensi yang belum tumbuh sebesar 9p

!> miliar.

A/

7 @ 2 A/

  3>> H A

 

  !=> -

  !>> -

 => -

 

> - 8=°  . . . . 7

  => !>> !=> !:> 3>>

  /am-ar =.@ 0ela! Delai

2elah de+lasi sebesar 9p. !> miliar dalam gambar diperlihatkan oleh jarak A,

 pada saat 7 @ 9p.3>> miliar. A/ saat itu sebesar 9p. !"> miliar, sementara

 potensi untuk tumbuh dengan A/ yang lebih besar, mencapai 9p. 3>> milir ,

sehingg terjadi celah de+lasi sebesar A atau 9p. !> miliar.

Untuk menghilangkan celah de+lasi tersebut perekonomian harus dibuat

menjadi lebih berkembang, sehingga 7e+   @ 7eR. Artinya 7eR  harus dusahakan

meningkat menjadi 9p. 3>> miliar, atau 7eR harus ditingkatkan lagi sebanyak 9p.

8> miliar. 2aranya bisa ditempuh dengan menerapkan satu kebijaksanaan dari

empat kebijaksanaan yang tersedia yaitu, menaikan in(estasi I%, menurunkan

 pajak TP%, menaikan ternsferpayment Tr %, dan melalui pengeluaran pemerintah

5%.

Misalnya kebijaksanaan yang diambil adalah menaikan in(estasi, sehingga

melalui kebijaksanaan tersebut proses multiplier   akan membantu menaikan

 pendapatan masyarakat. *rosesnya sebagai berikut.

& I @ @ & I @ !L>,3> @ =

& I @ #>,>!

!

−adi koe+isien multiplier  @ =

#!

QI

Q7

 b!

!

−QI

Q7

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 82/107

7+e @ 9p. 3>> miliar, dan 7eR @ 9p. !:> miliar. adi ∆7 yang diperlukan

supaya 7+e @ 7eR adalah 3>> H !:> @ 8> . & I @ =

& I @ G = @ I

8>

∆ G =∆

I @ 8> G∆

I @ #

Untuk menghilangkan celah de+lasi sebesar 9p. !> miliar, maka diperlukan

adanya tambahan pandapatan sebanyak 9p. 8> miliar. <leh karena itu supaya

 pendapatan bisa bertambah sebesar 9p. 8> miliar tersebut, diperlukan adanya

tambahan in(estasi ∆I% sebesar 9p. # miliar.

2ara lain yang bisa ditempuh untuk menghilangkan celah de+lasi adalah

melalui kebijaksanaan pajak. 0anya perlu diingat kebijaksanaan apapun yang

dilaksanakan, tetap saja celah de+lasi sebesar 9p. !> miliar tersebut akan hilang

apabila pendapatan bisa dinaikan sebesar 9p.8> miliar. adi kebijaksanaan pajak

yang akan diterapkan harus mampu mendorong bertambahnya pendapatan sebesar

9p. 8> miliar tersebut. *roses perhitungannya adalah sebagai berikut.

&  TP @ @ & TP @ TP @

& TP @ - 8 @QTP

8>∆TP @ - !>

& TP @ - 8 - 8∆

TP @ 8>adi untuk menaikan pendapatan sebesar 9p. 8> miliar supaya celah de+lasi

sebesar 9p. !> miliar bisa dihilangkan, maka perlu adanya pengurangan pajak

sebesar 9p. !> miliar 

&alau kebijaksanaan yang ditempuh untuk menghilangkan celah de+lasi

tersebut melalui kebijaksanaan tranferpayment maka proses perhitungannya

adalah sebagai berikut.

& Tr   @ & Tr  @ 8 8 @ QTr 

8>

  ∆Tr  @ !>

& Tr  @ & Tr   @ 8∆Tr @ 8>

adi untuk meningkatkan pendapatan sebesar 9p. 8> miliar supaya celah de+lasi

dapat dihilangkan, maka diperlukan adanya tambahan tranferpayment  sebesar 9p.

!> miliar 

Melalui kebijaksanaan pembelanjaan pemerintah 5%, celah de+lasi dapat

 pula dilakukan. *erhitungannya sama dengan kebijaksanaan tambahan in(estasi.

BAB 8II

#3

QI

Q7

QTP

Q7

 b!

 b

#>,>!

#>,>

QTP

Q7

8

8>

 b!

 b

#>,>!

#>,>

− QTr 

Q7

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 83/107

KESEIMBAN/AN SEK,OR MONE,ER 

Teori permintaan uang dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sebelum

munculnya . M &eynes dan sesudah masa . M &eynes. Teori permintaan uang

sebelum . M &eynes disebut Teori *ermintaan Uang &lasik, karena landasan

 berpikirnya didasarkan pada Teori-Teori &lasik yang menyatakan bah'a

 perekonomian selalu berada dalam keadaan seimbang.

?.1 ,eori Permintaan Uang Klaik 

eberapa teori permintaan uang sebelum . M &eynes diantaranya adalah

teori permintaan uang dari Ir(ing 1isher dan teori permintaan uang menurut

2ambridge. Ir(ing 1isher dalam bukunya ;Transection /emand Theory o+ The

/emand +or Money; menyatakan bah'a uang ber+ungsi sebagai alat pertukaran.

ila terjadi transaksi jual beli, itu artinya barang ditukar dengan sejumlah uang

sehingga antara barang dan sejumlah uang yang dipakai untuk menukarnya

memiliki nilai yang sama. Secara matematis persamaan nilai tersebut ditulis

dengan M) @ *T. M adalah money in circulation atau jumlah uang yang beredar

pena'aran uang%, ) adalah velocity circulation of money  atau kecepatan

 perputaran uang. Artinya berapa kalikah satu satuan uang berpindah tangan dalam

satu periode. * adalah Price atau harga barang dan jasa, dan T adalah trade atau

 jumlah pembelian barang dan jasa, atau jumlah transaksi. umlah uang yang

 beredar M% ditentukan oleh otoritas moneter sehingga dianggap sebagai (ariabel

konstan eksogen%. umlah transaksi T% besar kecilnya ditentukan oleh tingkat

 penghasilan. <leh karena itu dalam jangka pendek, T dianggap tetap. ) dalam

 jangka pendek menurut Ir(ing 1isher tidak akan berubah sebab besarnya nilai )

detentukan oleh +aktor institusi dan teknologi yang digunakan.*ersamaan M) @ *T dapat diubah bentuknya menjadi .

erdasarkan persamaan tersebut dapat diberikan penjleasan bah'a * atau tingkat

harga berkaitan erat dengan jumlah uang yang beredar. Atau dengan kata lain

 jumlah uang yang beredar berpengaruh langsung pada tingkat harga. Apabila

 jumlah uang yang beredar ditambah dua kali lipat, maka harga atau * akan naik

dua kali lipat juga. adi antara M dan * memilik hubungan yang proporsional dan

 berbanding lurus. /engan demikian akan berlaku pula sebaliknya apabila M

#6

T

M) *=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 84/107

dikurangi dari peredaran, akan menurunkan harga *% dalam jumlah yang

 proporsional.

&eseimbangan pasar uang akan terjadi apabila jumlah uang yang beredar

sama dengan uang yang diminta, atau M @ M s @ Md. sedangkan jumlah uang riil

yang diminta adalah . adi berdasarkan persamaan tersebut

 jumlah uang yang diminta Md% berhubungan secara lurus dengan jumlah

transaksi T%, tetapi memiliki hubungan yang terbalik dengan kecepatan peredaran

uang )%.

Apabila terjadi ketidakseimbangan pasar uang, maka akan terjadi

 pergeseran-pergeseran dalam harga *%. ila Ms J Md, maka akan mengakibatkan

kenaikan harga dan uang yang beredar secara riil akan turun sehingga M s @ Md.

ika yang terjadi sebaliknya Ms  Md maka akan menyebabkan harga turun. Tetapi

keadaan ini akan mendorong jumlah permintaan uang secara riil meningkat. <leh

karena itu situasi ini akan mendorong kembali Ms  @ Md. /engan demikian

keseimbangan pasar uang akan tercapai kembali.

Teori permintaan uang menurut 2ambridge, berbeda dengan pandangan

Ir(ing 1isher. &aum 2ambridge yang antara lain tokoh-tokohnya terdiri dari A.

Marshall dan *igou memandang uang itu bukan sebagai alat tukar, tetapi sebagai

alat untuk menyimpan kekayaan  store of ealth%. *igou dan Marshall

menyatakan bah'a +aktor-+aktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang

uang tunai cash balances% dipengaruhi oleh tingkat bunga, jumlah kekayaan yang

dimiliki, harapan tingkat bunga di masa depan, dan tingkat harga. amun dalam

 jangka pendek +aktor-+aktor tersebut bersi+at tetapG kalaupun berubah perubahan

tersebut proporsional dengan pendapatan. adi kaum 2ambridge berkesimpulan

 bah'a keinginan seseorang untuk memegang unag tunai proporsional dengantingkat pendapatannya, sehingga secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Md  @ k7. Md  adalah jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat

permintaan uang%, k adalah konstanta yang menunjukkan prosentase jumlah uang

tunai yang dipegang terhadap pendapatan, dan 7 adalah pendapatan. /engan

demikian jika, , maka .

?.2 ,eori Permintaan Uang +ari 4. M Ke*ne

#8

)T

!

*

MriilM   d

d   ==

*

7 7=

*

7k Md =

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 85/107

. M &eynes menyatakan bah'a permintaan terhadap uang Md% memiliki

tiga moti+ yaitu moti+ transaksi, moti+ berjaga-jaga, dan moti+ spekulasi.

#a$ Permintaan Uang untuk Moti ,ranaki #Transaction Motive$.

*ermintaan uang untuk moti+ atau tujuan-tujuan transaksi si+atnya

menjembatani antara penerimaan-penerimaan dengan pengeluaran-

 pengeluaran untuk segala macam transaksi. 0al ini dilakukan mengingat

 pengeluaran-pengeluaran berlangsung setiap hari, sedangkan penerimaan

 berupa pendapatan tidak terjadi setiap hari. <leh karena itu supaya transaksi

tetap bisa dilaksanakan setiap hari, maka sebagian dari pendapatan atau

 penerimaannya yang tidak bisa berlangsung setiap hari, disisihkan untuk tetap

dipegang dan akan dipergunakan untuk transaksi-transaksi dihari-hari

 berikutnya. Transaksi yang dimaksud adalah pembelian barang dan jasa untuk

keperluan hidup sehari-hari. esarnya uang untuk tujuan transaksi mt%,

tergantung pada besarnya pendapatan. /engan demikian m t @ +7%. 5ambar

$.! memperlihatkan hubungan antara jumlah uang untuk tujuan transaksi

dengan besarnya pendapatan. erdasarkan 5ambar $.! dapat dicermati bah'a

  > 7!  73  7

 banyaknya jumlah uang tunai yang

dipergunakan untuk moti+ transaksi

mengikuti perubahan besarnya atau

 jumlah pendapatan. *ada saat

 pendapatan bertambah dari >7!

menjadi >73, maka uang tunai untuk

keperluan transaksi juga mengalami/am-ar ?.1 4umla! Uang Untuk ,ranaki  penambahan dari >mt! menjadi >mt3

#-$ Permintaan Uang untuk Moti Ber&aga"4aga # Preconsionaire Motive$

 *ermintaan uang tunai untuk moti+ berjaga-jaga m p% dipersiapkan

untuk menghadapi ketidakpastian. <leh karena itulah untuk menghadapi

kemungkinan munculnya keperluan-keperluan mendadak yang memerlukan

 pembiayaan, maka sebagian pendapatannya dipegang untuk persediaan

 berjaga-jaga. Misalnya mendadak ada anggota keluarga yang sakit yang

memerlukan pera'atan. esarnya uang untuk berjaga-jaga tergantung pada

tinggi rendahnya jumlah pendapatan. /engan demikian m p @ +7%. 5ambar

#=

tmtm

!tm

3tm

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 86/107

$.3 menunjukkan hubungan antara besarnya tingkat pendapatan dengan

 besarnya uang tunai yang dipersiapkan untuk keperluan berjaga-jaga.

> 7!  73  7

ertambahnya jumlah pendapatan, yang

semula sebesar >7!  menjadi sebanyak

>73, akan mendorong penyisihan

 jumlah uang untuk keperluan berjaga-

 jaga juga mengalami peningkatan.

Semula besarnya hanya >m p! kemudian

 bertambah menjadi sebesar >m p3./am-ar ?.2 4umla! Uang Untuk 

  Ke'erluan -er&aga"&aga

Uang untuk moti+ transaksi dan moti+ berjaga-jaga yang besarnya

sama-sama tergantung pada jumlah pendapatan. iasanya dalam analisis

makro, dijadikan satu dengan simbol m!. /engan demikian besarnya uang

untuk tujuan atau moti+ transaksi dan moti+ berjaga-jaga bisa dituliskan

rumusnya sebagai berikut. m! @ mt  m p dengan ketentuan bah'a mt @ +7%

dan m p @ +7%, maka m! @ +7%. *erhatikan 5ambar $.6

 

A

 

  2

 

> / 7

  /am-ar ?.3 u-ungan Uang untuk Moti ,ranaki +an Ber&aga"4aga

/ari 5ambar $.6, dapat dilihat bah'a &ur(e m! merupakan

 penjumlahan dari uang untuk keperluan transaksi &ur(e mt% ditambah uang

untuk keperluan berjaga-jaga &ur(e m p%. Atau dengan kata lain, jarak A/

yang merupakan jumlah uang untuk keperluan moti+ transaksi dan berjaga-

 jaga, adalah jumlah /2 yaitu jumlah uang untuk keperluan berjaga-jaga

ditambah 2 yang merupakan jumlah uang untuk keperluan transaksi.

#)$ Permintaan Uang untuk Moti S'ekulai # Speculative Motive$

#:

 pm pm

! pm

  3 pm

!m

tm

 pm

 pt!  m,m,m

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 87/107

*ermintaan uang tunai untuk moti+ spekulasi antara lain bisa

dipergunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti saham, obligasi dan

 jenis-jenis lainnya. &eputusan untuk membeli surat-surat berharga tersebut

sebenarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila keuntungan

 bunga lebih besar dari perkiraan untung yang diperoleh seandainya uang

dibelikan surat-surat berharga, maka pembelian surat berharga dapat saja

dibatalkan. *enggunaan uang dialihkan dengan cara menabungkan uangnya

di bank. 0arapannya bah'a dengan menabung, keuntungan yang mampu

diperolehnya akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan membeli jenis-

 jenis surat berharga.

.M &eynes membuat asumsi bah'a surat-surat berharga tidak

memiliki jatuh tempo, sehingga dapat memberikan penghasilan kepada

 pemiliknya dalam 'aktu yang lama. &euntungan yang diperoleh dari

 pemilikan surat-surat berharga biasanya ada tenggang 'aktunya. Maksudnya

 bila surat berharga itu dibeli sekarang, maka setahun kemudian baru

mendatangkan hasil. <leh karena itulah keuntungan tersebut perlu dihitung

nilai sekarangnya net present value%. Untuk menentukan berapa besarnya

nilai sekarang dari keuntungan yang baru akan diperolehnya setahun

mendatang, dilakukan dengan cara mendiskontir keuntungan tersebut dengan

tingkat bunga umum yang berlaku di masyarakat saat ini. 9umusnya adalahB

  @   n

n

6

6

3

3!

i%!

9 ......................

i%!

i%!

i%!

+++

++

++

+, dengan ketentuan,

  adalah nilai sekarang, 9 adalah hasil yang diperoleh, dan i adalah tingkat

 bunga yang berlaku sekarang. /engan asumsi pendapatan yang akan diterima

setiap periode sama besar, maka rumus tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut.

/ari +ormula tersebut dapat dilihat bah'a, apabila tingkat bunga i% naik

mengakibatkan harga atau nilai surat berharga % akan turun sehingga

 pemilik surat berharga mengalami kerugian modal capital loss%. Sebaliknya

apabila tingkat bunga turun, nilai surat berharga akan mengalami kenaikan

#$

+

+++

++

++

=n63 i%!

!...............

i%!

!

i%!

!

i%!

!9  

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 88/107

dengan demikian pemilik surat-surat berharga memperoleh keuntungan modal

capital gains%.

&apital gains  adalah keuntungan yang diperoleh pemilik surat-surat

 berharaga karena nilai sekarang surat-surat berharga tersebut lebih tinggi dari

harga pembeliannya. Atau dengan kata lain hasil yang diharapkan lebih tinggi

dari harga pembelian surat-surat berharga tersebut. &apital gains  biasanya

dinyatakan dalam persentase yang bisa dihitung dengan rumus,

dengan ketentuan g adalah capital gains  F%, i adalah tingkat bunga yang

 berlaku F%, dan iW adalah tingkat bunga yang diharapkan F%. Misalnya

tingkat bunga yang berlaku dalam masyarakat sebesar 3>F. Sedangkan

 pemegang saham mengharapkan tingkat bunga akan turun menjadi !=F.

Maka capital gains yang diharapkan dapat dicapai besarnya sama dengan,

  Sedangakan keuntungan yang diperoleh dari

memegang surat berharaga adalah sebagai berikut. . Selama

e bernilai positi+ maka pemegang surat berharga akan mendatangkan

keuntungan. Sebaliknya bila nilai e negati+ memegang surat-surat berharga

mengalami kerugian, dengan demikian memegang uang tunai lebih

menguntungkan dibandingkan membeli saham atau surat-surat berharga

lainnya. /engan demikian turun naiknya tingkat bunga tidak membuat

 pemegang saham mengalihkan perhatiannya untuk memegang uang tunai. 0al

tersebut baru dilakukan apabila e bernilai negati+. Apabila e @ > maka

 pemegang surat berharga mulai berpikir, apakah ia akan tetap memegang

surat-surat berharga tersebut atau mengalihkannya untuk memegang uang

tunai. &eputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan naik turunnya

tingkat bunga disekitar tingkat bunga kritis ic%. Tingkat bunga kritisrumusnya, . ila tingkat bunga berada di atas ic maka orang-orang

akan tetap memegang surat-surat berharga. Tetapi sebaliknya bila tingkat

 bunga berada di ba'ah ic, maka orang akan melepas surat-surat berharga

untuk beralih memegang uang tunai. Setiap orang memiliki ic yang berbeda-

 beda, karena harapan orang terhadap perubahan tingkat bunga yang berlaku

 juga berbeda-beda. *ermintaan uang untuk keperluan spekulasi disimbolkan

##

!Wi

ig   − 

  

  =

66Fatau>,66!!=F

3>Fg   =− 

  

  =

!Wi

iie   −

   

  +=

!%Wi

Wiic +=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 89/107

dengan m3. <leh karena itu jumlah permintaan uang m d% adalah md @ m!  m3

dengan ketentuan, m! @ +7% dan m3 @ +i%

0ubungan antara besarnya jumlah permintaan uang untuk moti+

transaksi dan berjaga-jaga m!%, dan untuk moti+ spekulasi m3% dapat dilihat

 pada 5ambar $.8

 

>

/am-ar ?.% 4umla! Permintaan Uang ,unai5 Permintaan Uang

  untuk S'ekulai +an ,ingkat Bunga

/ari 5ambar $.8 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. m! terdiri

dari permintaan uang untuk transaksi mt% dan untuk moti+ berjaga-jaga m p%

digambarkan tegak lurus sejajar dengan sumbu tegak, karena tidak ada

 pengaruhnya dengan tingkat bunga, karena m! @ +7%. Sementara m3 @ +i%

 berpengaruh pada tingkat bunga secara negati+ sehingga gambar kur(enya

 bera'al dari kiri atas menuju kanan ba'ah. md  @ m!  m3  merupakan

 permintaan uang. &arena md  termasuk di dalamnya m3 @ +i% maka bentuk

kur(enya sama seperti m3.

?.3 Keeim-angan Paar Uang +an Penurunan Kure LM

Secara umum uang memiliki +ungsi sebagai alat pertukaran, untuk

menghitung satuan nilai, menimbun kekayaan, dan untuk membayar utang.

Sedangkan +ungsi pokok uang sebenarnya sebagai alat untuk mempermudah

 pertukaran. Tanpa adanya +ungsi pokok tersebut, perekonomian akan sulit

 berkembang, karena perdagangan dengan cara barter intensitasnya bisa sangat

terbatas. Supaya uang tersebut dapat menjalankan +ungsi-+ungsinya, maka uang

yang beredar dalam masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut. !%

/apat diterima secara umum. 3% ernilai tinggi dibandingkan dengan beratnya

sehingga biaya angkutnya murah atau nol. 6% /apat dipecah menjadi bagian nilai

#"

!m

i

3m

3!d   mmm   +=

3!  mm   +

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 90/107

>! %m   >!%m

yang lebih kecil, tanpa menguangi nilai secara keseluruhan. 8% Sulit ditiru atau

dipalsu.

Uang yang beredar dalam masyarakat terdiri dari uang khartal dan uang

giral, yang jumlah peredarannya ditentukan oleh pemegang otoritas moneter.

Seluruh uang yang beredar di masyarakat dapat dide+inisikan sebagai M @ 2 /,

dengan ketentuan, M adalah jumlah uang nominal yang dipegang oleh

masyarakat, 2 adalah uang tunai yang ada di tangan masyarakat, dan / adalah

uang giral yang beredar di masyarakat.

*asar uang dikatakan seimbang apabila pena'aran uang Ms% sama dengan

 permintaan uang Md%. Analisis keseimbangan pasar uang dilukiskan dengan

&ur(e CM. &ur(e CM adalah kur(e yang menghubungkan tinggi rendahnya

tingkat bunga dengan *endapatan asional. erikutnya penggambaran dan

 penurunan &ur(e CM akan dikaji berdasarkan metode gra+is dan metode

matematik.

Menurunkan &ur(e CM dengan metode gra+is prosesnya dapat dicermati

 pada 5ambar $.=

/am-ar ?. Menurunkan Kure LM +engan Meto+e /rai

/ari 5ambar $.= dapat diberikan penjelasan tentang proses penurunan

&ur(e CM, yang tercipta pada &ur(e I) sebagai berikut. *rosesnya dimulai dari

&ur(e I. &ur(e I menunjukkan hubungan antara penggunaan uang untuk moti+

spekulasi m3% dengan tingkat bunga. &arena m3 @ +i%, dan arah hubungannya

dengan tingkat bunga berla'anan, maka bentuk garis atau &ur(e m3 menyusur

">

!!%m   !!%m

!i>i

i   i

A -CM

+i%m3   =

3!ds   mmmm   +==

+7%m!   =

!m   !m

> >

> >

>7

>7

!7

!7

7

7

3m

3m!3 %m

!3 %m   >3%m

>3%m

I

IIIII

I)°8=

!i

>i

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 91/107

dari kiri atas menuju ke kanan ba'ah, karena memiliki garis kemiringan  slope%

yang negati+ 

&ur(e II adalah kur(e yang menunjukan hubungan antara penggunaan

uang untuk moti+ transaksi dan berjaga-jaga atau untuk m!  dan untuk moti+

spekulasi atau untuk moti+ m3. Seandainya pemerintah menambah peredaran

 jumlah uang dalam masyarakat, maka kur(e m s @ md @ m!  m3 akan bergeser ke

kanan. Akan berlaku sebaliknya apabila pemerintah mengurangi peredaran uang

&ur(e III adalah kur(e yang menunjukan hubungan antara uang untuk

moti+ transaksi dan berjaga-jaga m!%, dengan tingkat pendapatan 7%. Semakin

 besar pendapatan, maka pengunaan uang untuk moti+ m! akan meningkat pula.

<leh karena itu pergerakan m! dan 7 searah sehingga bentuk kur(enya bera'al

dari kanan ba'ah menuju ke kiri atas.

erikutnya &ur(e I) merupakan &ur(e CM yang terbentuk sebagai hasil

dari adanya proses yang terjadi sebelumnya pada &u(e I, II, dan III. Atau dengan

kata lain &ur(e CM terbentuk atas bantuan proses yang terjadi dalam &ur(e I, II,

dan III.

 /iasumsikan bah'a &ur(e CM yang diturunkan bergerak secara linier,

sehingga untuk bisa menggambarnya, paling sedikit harus ada dua titik koordinasi

antara 7 dan i. /alam &ur(e I diperlihatkan bah'a pada tingkat bunga setinggi i>

 permintaan uang untuk moti+ m3 besarnya sejumlah m3%>. Sedangkan permintaan

uang untuk moti+ m! yang bisa dilihat dalam &ur(e III, besarnya sejumlah m !%>.

*ada saat permintaan uang untuk miti+ m! sebesar m!%>, maka jumlah pendapatan

atau 7 sebesar 7>. Apabila garis bantu pada saat 7 @ 7> diteruskan ke &ue(e I),

akan diperoleh satu titik koordinasi yaitu di titik A. Melalui proses yang sama,

dengan asumasi tingkat bunga naik menjadi i!, maka pada &ur(e I) akanditemukan titik koordinasi yang kedua yaitu di titik . ika Titik A dan Titik

dihubungkan akan terbentuklan &ur(e CM yang diturunkan pada &ur(e I).

?.% Menurunkan Kure LM +engan Meto+e Matemati

Untuk menemukan atau menurunkan &ur(e CM dengan menggunakan

Metode Matematis, prosesnya harus dilakukan dengan menyamakan antara

 besarnya jumlah pena'aran uang ms% dengan jumlah permintaannya md%.

Sekarang diberikan contoh sebagai berikut. *ada perekonomian diketahui jumlah

"!

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 92/107

uang yang beredar dalam masyarakat !.>>> satuan. *ermintaan uang untuk moti+

transaksi dan berjaga-jaga sebesar >,=7, sementara untuk spekulasi

 permintaannya sejumlah =>> H 3>>i. /ari persoalan tersebut diminta untuk

membuat persamaan CM, dan gambar pula kur(enya.

/ari data di atas telah diketahui B

ms @ !.>>> m! @ >,=7 m3 @ =>> H 3>>i

  md @ m!  m3

  md @ >,= =>> H 3>>i. Syarat untuk keseimbangan adalahB

  ms @ md

!.>>> @ >,=7 =>> H 3>>i =>> 3>>i @ >,=7

!.>>> H =>> @ >,=7 H 3>>i 7 @=,>

3>>=>>   i=

=>> @ >,=7 H 3>>i 7 @ !.>>> 8>>i

adi persamaan CM adalah 7 @ !.>>> 8>>i. *ersamaan CM disebut pula dengan

nama *ersamaan *asar Uang.

erikut gambar kur(enya dapat dilihat pada 5ambar $.:

, , , ,

/am-ar ?.= Kure Keeim-angan LM

?. Ke-i&akanaan Moneter

&ebijaksanaan Moneter maksudnya kebijaksanaan untuk menambah atau

mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Misalnya dalam keadaan

in+lasi atau de+lasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter untuk

menanggulangi in+lasi atau de+lasi yang terjadi di masyarakat.

&ebijakan moneter tersebut meliputi !% .pen Market .peration, 3%

 $eserves $e/uirement , 6% $ediscount Policy, 8% elective &redit &ontrol 

"3

=

!>

!>>>   3>>>6>>>

8>>i!>>>7CM   +==i

78>>>   =>>>

>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 93/107

<perasi pasar terbuka atau .pen Market .peration dilakukan dengan cara

membeli atau menjual surat-surat berharga pemerintah di pasar misalnya SI

atau Serti+ikat ank Indonesia dan S*U atau Surat erharga *asar Uang%.

ila pemerintah menghendaki supaya uang dalam masyrakat peredarannya

 bertambah banyak, maka pemerintah malakukan tindakan membeli surat-surat

 berharga. Sedangkan sebaliknya bila pemerintah menginginkan mengurangi

 jumlah peredaran uang, maka pemerintah dapat melakukannya dengan menjual

surat-surat berharga.

  2adangan minimum atau  $eserves $e/uirement   adalah kebijaksanaan

 pemerintah ank Sentral% yang berhubungan dengan penetapan cadangan

minimum yang harus dimiliki bank-bank umum. 2adangan minimum biasanya

ditetapkan dalam bentuk F tertentu yang harus disimpan atau mengendap di bank

umlah tersebut tidak boleh dipinjamkan. ila pemerintah menghendaki supaya

 jumlah uang yang beredar dalam masyarakat turun atau berkurang, pemerintah

akan menaikkan cadangan minimum tersebut. Sebaliknya bila pemerintah ingin

manambahkan peredaran uang di masyrakat, maka pemerintah menurunkan

cadangan minimum.

*olitik /iskonto, merupakan kebijaksanaan pemerintah dengan mengubah

tingkat bunga pinjaman ank Sentral terhadap bank umum. Apabila pemerintah

menghendaki supaya peredaran uang menurun, maka pemerintah manaikkan

tingkat bunga pinjamanG dengan demikian bank umum yang meminjam uang di

ank Sentral merasakan kenaikan biaya pinjaman bunga% sehingga mereka

 berusaha memperkecil pinjaman, dengan cara menagih pinjaman bank umum

kepada masyrakat yang sudah jatuh tempo. erarti ada aliran uang dari

masyarakat ke bank umum, sehingga uang yang beredar di masyarakat berkurang./emikian pula sebaliknya.

&ontrol &redit elective merupakan kebijaksanaan di bidang moneter yang

dilakukan dengan cara menghimbau sektor perbankan untuk memperketat atau

memperlonggar dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. ila pemerintah

menghendaki pengurangan peredaran uang, maka pemerintah menghimbau

 perbankan untuk memperketat pemberian kredit. Sebaliknya apabila pemerintah

ingin memperbanyak jumlah peredaran uang, pemerintah menghimbau bank-bank

"6

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 94/107

untuk memperlonggar pemberian kredit kepada masyarakat. &arena si+atnya

himbauan, kebijaksanaan ini sering disebut kebijaksanaan moneter kualitati+N.

BAB 8III

KESEIMBAN/AN SEK,OR RIIL

"8

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 95/107

&eseimbangan Sektor 9iil disebut pula dengan nama &eseimbangan

Sektor arangG yang maksudnya menggambarkan kondisi perekonomian dari sisi

 permintaan dan pena'aran barang dan jasa. Sisi pena'aran menggambarkan

kemampuan perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa pada periode

tertentu. Sedangkan sisi permintannnya menggambarkan pengengeluaran yang

dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah

dan sektor luar negeri.

&erbijaksanaaan di sektor moneter atau uang, maupun di sektor riil

dilakukan dengan harapan mampu mendorong atau meningkatkan kegairahan

 pertumbuhan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan masyarakat, dengan

tetap berupaya mempertahankan stabilitas perekonomian yang dinamis. Stabilitas

ekonomi makro adalah stabilitas yang ditunjukan oleh adanya keseimbangan

antara permintaan dan pena'aran di pasar. )ariabel-(ariabel penyeimbang

meliputi, besarnya tingkat konsumsi masyarakat 2%, in(estasi I%, besarnya

 pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah 5%, dan tinggi

rendahnya tingkat ekspor dan impor ? H M%. &eseimbangan di sektor riil dapat

dianalisis secara gra+is dan secara matematis.

@.1 Menurunkan Kure IS Se)ara /rai.

*ada pembahasan-pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bah'a tinggi

rendahnya tingkat konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

tingkat pendapatan, sehingga secara matematis kedua besaran tersebut bisa ditulis

dengan rumus sebagai berikut. 2 @ +7%, dan S @ +7%. Sementara tinggi

rendahnya tingkat in(estasi, dipengaruhi oleh tingkat bunga, dan ditulis dengan

model I @ +i%. esaran-besaran ini akan dipergunakan untuk menganalisiskeseimbangan di sektor riil. &eseimbangan tersebut akan melahirkan &ur(e IS.

&ur(e IS yang artinya I @ S, adalah kur(e yang menggambarkan hubungan antara

tinggi rendahnya tingkat bunga i%, dengan besar atau tinggi rendahnya tingkat

 pendapatan 7%. Untuk menemukan atau menurunkan &ur(e IS, analisisnya

memerlukan empat buah kur(e di sektor riil. Model menurunkan &ur(e IS dengan

Metode 5ra+is tersebut, dapat dilihat pada 5ambar #.!

"=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 96/107

 

/am-ar @.1 Menurunkan Kure IS Se)ara /rai

&ur(e I menunjukkan hubungan antara I dengan i. 0ubunghan tersebut

 bersi+at terbalikG artinya semakin tinggi tingkat bunga semakin sedikit jumlah

in(estasi yang terlaksana, demikian pula sebaliknya. &ur(e II menunjukkan

keseimbangan pasar barang yang ditandai oleh S @ I. Untuk bisa menggambar

&ur(e II, terlebih dahulu sudut diagram dibagi dua menjadi sama besar, dengan

masing-masing sudut 8=X. &ur(e III menunjukkan 1ungsi Tabungan atau S@+7%.

/an &ur(e I) merupakan kur(e yang dicari, yaitu kur(e IS yang menghubungkan

tingginya tingkat bunga dengan pendapatan.

 Terciptanya &ur(e IS, pada gambar atau &ur(e I), prosesnya dimulai

dari &ur(e I. *ada tingkat bunga setinggi i>, jumlah in(estasi yang terlaksana

sejumlah I>. *ada saat itu jumlah In(estasi sebesar I>  diimbangi oleh jumlah

tabungan sebanyak S> yang terlihat pada &ur(e II, sehingga pada saat itu I dan S

 berada pada keseimbangan. *ada saat in(estasi sebanyak I> *endapatan asional

tinggi atau jumlahnya sama dengan 7> yang bisa dilihat pada &ur(e III. Setelah

garis bantu yang menunjukan jumlah pendapatan pada &ur(e III diteruskan ke

&ur(e I) ketemulah jumlah pendapatan sebesar 7>  yang sama tinggi dengan

 pendapatan pada 5ambar III, karena pendapatan tersebut sebenarnya merupakan

":

>

> >

>!

7

!7

>7

>7   7

7!I

!I

>I

>I

I

I

SS

ii

!i   !i

>i >i

!S !S

>S

>S

+7%S =

+i%I =

SI =

IS

I

IIIII

I)

°8=

-

A

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 97/107

turunan dari besarnya pendapatan dari &ur(e III. Setelah pendapatan sebesar 7>

tersebut dihubungkan dengan tingkat bunga setinggi i>, yang menciptakan

in(estasi sebesar I>  dan pendapatan setinggi 7>%, terbentuklah titik koordinasi

antara tinggi tingkat bunga dengan jumlah pendapatan yang tercipta, di titik A.

/engan asumsi bah'a garis IS bersi+at linier, maka untuk menggambar &ur(e IS

tersebut, selain titik A yang telah ditemukan, diperlukan lagi satu titik koordinasi.

Seandainya kemudian tingkat suku bunga bergerak naik ke posisi i!, maka

akibatnya in(estasi yang terealisai menurun menjadi sejumlah <I!. /ampaknya

&eseimbangan I @ S menurun, dan pendapatan yang terciptapun ikut menurun dari

setinggi <7>, menjadi tinggal sebanyak <7! yang bisa dilihat pada &ur(e I).

ila jumlah pendapatan setinggi <7! tersebut dihubungkan dengan tingkat bunga

setinggi i!, maka terciptalah titik koordinasi yang kedua di titik . &alau titik A

dan Titik saling dihubungkan satu sala lain, maka terciptalah &ur(e IS yang

dicari atau yang diturunkan seperti terlihat pada &ur(e I).

@.2 Menurunkan Kure IS Se)ara Matemati.

Misalkan kita ingin menentukan persamaan &ur(e IS pada perekonomian

dua sektor. 2ontoh penurunan matematisnya sebagai berikut.

*engeluaran konsumsi, 2 @ !>> >,$=7

In(estasi sektor s'asta, I @ :> H 3>>i

&eseimbangan ekonomi akan terjadi bila 7 @ 2 I

7 @ 2 I

7 @ !>> >,$=7 :> H 3>>i

7 H >,$=7 @ !:> H 3>>i

7 H  >,$=7 @ !:> H 3>>i

>,3=

3>>i!:>7

  −=  , jadi 7 @ :8> H #>>i atau i @ >,#> H

>,>>!3=7

7 @ :8> H #>>i merupakan persamaan &ur(e IS, yaitu kur(e yang menunjukkan

  keseimbangan pasar riil.

&ur(e IS dapat digambarkan seperti pada 5ambar #.3

"$

>

#>>i:8>7IS   −==

i

7

#,>

:8>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 98/107

  /am-ar @.2 Kure IS ail Penurunan Matemati

@.3 Ke-i&akan 7ikal

*osisi &ur(e IS akan mengalami perubahan apabila pemerintah melakukan

kebijaksanaan baru di sektor riil atau barang, melalui &ebijaksanaan 1iskal.

/am-ar @.3 Pergeerann Kure IS Aki-at Peru-a!an Ke-i&akan

Sektor Riil

&ebijaksanaan 1iskal adalah kebijaksanaan yang diterapkan untuk

mempengaruhi sektor riil. &ebijaksanaan 1iskal bisa berupa perubahan di sektor

 belanja pemerintah atau 5, peruhana-perubahan di sektor pajak TP%,

meningkatkan atau menurunkan tingkat transfer payment   Tr %. Sekarang

 perhatikanlah 5ambar #.6. Misalnya *emerintah melakukan &ebijaksanaan 1iskal

le'at *engeluaran *emerintah 5%, dengan asumsi bah'a pemerintah tidak

memungut pajak, dan tingkat bunga tetap. &arena ada kebijaksanaan melalui

sektor 5, maka kur(e keseimbangan pada &ur(e I akan bergeser ke posisi I5,

"#

>

>   >

!7   >7

>7   7

7

!I

>I

>I

I

S

ii

!i

>i

!S !S

>S >S

+7%S =

5I +

SI =

IS

S

>

I!IS

I

II

III

I)

-A

>i

!i   A

-

!7

5I +

5I! +   5I>  +

5I! +   5I>  +

37   67

°8=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 99/107

 bergeser dari posisi sebelumnya di I. *ergeseran ini berpengaruh pula pada

keseimbangan I @ S pada &ur(e II. *osisi keseimbangan I @ S bergeser ke titik

yang lebih tinggi yaitu di Titik . Apabila garis bantu diteruskan ke &ur(e III, dan

kemudian diteruskan lagi ke &ur(e I), maka pada tingkat bunga setinggi i!, akan

terciptalah titik koordinasi dengan tingginya tingkat pendapatan 76 saat itu, di titik

A. Titik koordinasi antara tingkat bunga setinggi <i>  pada &ur(e I) dengan

 pendapatan sebesar <73 terjadi di titik . Apabila &ur(e IS diasimsikan bergerak

secara linier, maka dengan menghubungkan Titik A dan Titik pada &ur(e I),

akan terciptalah &ur(e IS yang diturunkan, setelah pemerintah menerapkan

kebijaksanaan di sektor riil berupa penambahan jumlah pengeluaran pemerintah,

atau 5

*engaruh &ebijakan 1iskal terhadap keseimbangan sektor riil dapat pula

dijelaskan secara matematis. 2ontohnya sebagai berikut.

*engeluaran &onsumsi, 2 @ !>> >,$=7

In(estasi S'asta, I @ :> H 3>>i

ika pemerintah melakukan in(estasi dengan pengeluarannya 5% @ !> maka

 persamaan keseimbangan sektor riil adalahB

7 @ 2 I 5

7 @ !>> >,$=7 :> H 3>>i !>

7 @ !$> >,$=7 H 3>>i

7 H >,$=7 @ !$> H 3>>i

>,3=7 @ !$> H 3>>i

7 @ :#> H #>>i atau I @ >,#= H >,>>!3=7

/am-ar @.% IS Se)ara Matemati

&ebijaksanaan 1iskal yang dilakukan oleh pemerintah ada dua jenis yaitu

 berupa &ebijaksanaan 1iskal Ekspansi+ dan &ebijaksanaan 1iskal &ontrakti+.

&ebijaksanaan 1iskal Ekspansi+ yang dilakukan melalui sektor riil atau barang

""

IS

#,>

:8>

i

7!IS

#=,>

:#>>

i

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 100/107

 bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran agregati+. Misalnya dengan cara

menambah 5, mengurangi TP dan meningkatkan Tr . Sedangkan &ebijaksanaan

1iskal &ontrakti+ dilaksanakan melalui sektor riil atau barang.yang cenderung

mengurangi pengeluaran agregati+. Misalnya dengan menurunkan 5, menaikkan

TP dan mengurangi Tr .

BAB I

KESEIMBAN/AN PASAR UAN/ DAN PASAR BARAN/

C.1 Peramaan Kure IS +an LM

&eseimbangan *asar Uang dan pasar arang disebut pula dengan

keseimbangan umum. &eseimbangan umum akan terjadi apabila IS @ CM. IS

adalah *asar arang atau *asar 9iil, dan CM merupakan *asar Uang atau *asar

Moneter. &eseimbangan umum terjadi, dicerminkan oleh adanya tingkat bunga i%

!>>

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 101/107

dan jumlah pendapatan 7% yang sama tinggi baik untuk IS maupun untuk CM.

*erhatikanlah 5ambar ".!. i merupakan tingkat bunga keseimbangan sedangkan7

/am-ar C.1 Keeim-angan IS +an LM

adalah pendapatan keseimbangan. &eseimbangan *asar arang dan *asar Uang

terjadi di titik EG saat IS dan CM saling berpotongan. Tingkat bunga saat itu sama

dengan <i> dan pendapatan besarnya sama dengan <7>.

Seandainya pemerintah kemudian melakukan kebijaksanaan +iskal

ekspansi+ dengan menaikkan jumlah pengeluaran pemerintah 5%, maka akan

mengakibatkan kur(e IS bergeser ke kanan ke posisi yang lebih tinggi%, dari IS>

  /am-ar C.2 Pergeeran Keeim-angan IS +an LM Aki-at Pergeeran IS

menjadi IS!. Selanjutnya perhatikanlah 5ambar ".3. /ari 5ambar ".3 tersebut

dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Meningkatnya &ur(e IS dari IS> ke IS!

menyebabkan suku bunga naik dari <i> ke <i!, sementara tingkat pendapatan naik

menjadi <7! dari posisi a'al <7>. &eseimbangan baru terjadi di titik E!.

Apabila setelah melakukan kebijaksanaan +iskal ekspansi+, pemerintah

selanjutnya melakukan kebijaksanaan moneter ekspansi+ melalui penambahan

 jumlah peredaran uang, maka gambar kur(enya akan nampak seperti 5ambar ".6.

 

!>!

CM

> >7   7

i

IS

>i

E

CM

>>7   7

i

!IS

>i

!E

>IS

>E

!7

!i

!i

>i

i!CM

>IS

!IS

>CM

7>>

7!

7

!E

>E

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 102/107

  /am-ar C.3 Keeim-angan IS LM Setela! A+an*a Ke-i&akanaan

7ikal +an Ke-i&akanaan Uang Ek'ani 

&ebijaksanaan penambahan uang beredar akan mengubah posisi &ur(e

CM> ke CM!, sedangkan kebijaksanaan +iskal melalui peningkatan pengeluaran

 pemerintah, akan menggeser &ur(e IS>  ke IS!  seperti yang dapat dilihat pada

5ambar ".6. Saat IS dan CM sama-sama bergeser ke arah yang lebih tinggi ke IS!

dan CM!%, posisi keseimbangan IS dan CM bergeser dari E> ke E!. &eseimbangan

 baru di titik E! mengubah tingkat suku bunga dan pendapatan. Suku bunga naik

dari <i> ke <i!, dan pendapatan naik dari <7> menjadi <7!.

erikut ini diberikan contoh perhitungan untuk menentukan titik

keseimbangan sektor riil dan sektor moneter sebagai berikut. /i ketahui bah'a,

 jumlah pena'aran uang sejumlah 3>>. *ermintaan uang tunai untuk tujuan

transaksi sebesar >,3=7, untuk keperluan berjaga-jaga sejumlah >,!=7.

&ebutuhan uang untuk moti+ spekulasi sebesar !:> - 8i. /ari data tersebut

diminta, a% tentukan +ungsi IS dan CM, b% tentukan tingginya tingkat bunga

umum dan c% besarnya pendapatan keseimbangan. *ada saat itu 1ungsi &onsumsi

adalah >,:7 8>, dan 1ungsi In(estasi I @ #> H =i.

/ari persoalan tersebut telah diketahui hal-hal sebagai berikut.

ms @ 3>> mt @ >,3=7 2 @ >,:7 8>

m p @ >,!=7 m3 @ !:> H 8i I @ #> H=i

/ari data tersebut selanjutnya dapat dibuatkan perhitungannya sebagai berikut.

a% Mencari 1ungsi IS dan 1ungsi CM dilakukan dengan cara sebagai berikut.

!% Mencari persamaan sektor riil atau IS

7 @ 2 I >,87 @ !3> H =i

7 @ >,:7 8> #> H =i 7 @

7 @ >,:7 !3> H =i

7 H >,:7 @ !3> H =i 7 @ 6>> H !3,=i

adi persamaan sektor riil ISB 7 @ 6>> H !3,=7

3% Mencari persamaan sektor moneter atau CM

!>3

>,8

=i!3>−

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 103/107

  *ersamaan sektor uang dilakukan dengan menyamakan permintaan uang

dengan pena'aran uang, atau ms @ md. md @ m!  m3. m! @ mt  m p

 jadi m! @ >,3=7 >,!=7 @ >,87

md @ ms

>,87 @ !:> H 8i @ 3>> 7 @>,8

8i:>+

>,87 @ 3>> H !:> 8i 7 @ !=> !>i

>,87 @ :> 8i

adi persamaan sektor moneter, CM B 7 @ !=> !>i

b% Mencari tingginya tingkat bunga umum atau keseimbangan.

Untuk menemukan tingginya tingkat bunga keseimbangan prosesnyadilakukan dengan menyamakan +ungsi IS dan 1ungsi CM

ISB 7 @ 6>> H !3,=i, dan CMB 7 @ !=> !>i

  IS @ CM

6>> H !3,=i @ !=> !>i !=> @ 33,=i

6>> H !=> @ !>i !3,=i i @=,33

!=> @ :,$

adi tingginya tingkat bunga keseimbangan, i @ :,$

/engan telah ditemukannya tingkat bunga keseimbangan, maka pendapatan

keseimbangan bisa dihitung sebagai berikut

7 @ !=> !>i

7 @ !=> !>:,$%

7 @ 3!$

adi pendapatan keseimbangan pada tingkat bunga :,$ adalah 7 @ 3!$.

c% 5ambar kur(enya seperti 5ambar ".8

/am-ar C.% Keeim-angan IS +an LM

!>6

=

!>

!>>   3>>   6>>>

!>i!=>7BCM   +=

!3,=i6>>7BIS   −=

7

i

E

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 104/107

Seandainya dari pendapatan keseimbangan yang besarnya 7 @ 3!$ pada

tingkat bunga :,$, pemerintah meningkatkan pengeluaran melalui kebijaksanaan

+iskal dengan menambah pengeluaran pemerintah% sebesar 3>, apakah yang akan

terjadi pada tingkat pendapatan dan tingkat bunga keseimbangan. *erhitungannya

sebagai berikut.

7 @ 2 I 5

7 @ >,:7 8> #> H =i 3>

7 H >,:7 @ !8> H =i

>,87 @ !8> H =i

adi persamaan sektor barang atau riil adalah IS B 7 @ 6=> H !3,=i

*ersamaan sektor moneter CM% tidak berubah CM B 7 @ !=> H !>i, karena

di sektor moneter tidak ada kebijaksanaan baru. Ini hanyalah asumsi, karena'alaupun tidak ada kebijaksanaan di sektor moneter, berubahnya kebijaksanaan di

sektor riil seperti yang telah dijelasakan sebelumnya, pasti ada pengaruhnya pada

sektor moneter atau sebaliknya.

5ambar kur(e setelah adanya kebijaksanaan baru di sektor riil, dapat

diperhatikan pada 5ambar ".=. Supaya bisa membuat gambar tersebut terlebih

dahulu harus dihitung tingkat bunga keseimbangan yang baru setelah adanya

 perubahan kebijaksanaan di sektor riil tersebut. *rosesnya adalah sebagai berikut.

IS @ CM

6=> H !3,=i @ !=> H !>i

6=> H !=> @ !>i !3,=i

3>> @ 33,=i

#,"33,=

3>>i   ==  

adi tingkat bunga keseimbangan yang baru adalah #,".

Sementara itu tingkat pendapatan keseimbangan yang baru dapat dihitung dengan

cara sebagai berikut.

7 @ 6=> H !3,=i

7 @ 6=> H !3,=#,"%

7 @ 6=> H !!!,6

7 @ 36#,$

adi tingkat pendapatan keseimbangan yang baru adalah 7 @ 36#,$

5ambar kur(enya dapat dilihat pada 5ambar ".=

 

!>8

i=,!36=>>,8

=i!8>7   −=

−=

=

!>

!>>   3>>   6>>>

!>i!=>7BCM   +=

!3,=i6>>7BIS   −=

7

i

i6,!!!6=>7BIS   −=

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 105/107

  /am-ar C. Keeim-angan IS +an LM Setela!

A+an*a Ke-i&akanaan 7i)al

Melalui contoh-contoh persoalan di atas dapat disimpulkan sebagai

 berikut. Seandainya pemerintah melakukan kebijaksanaan +iskal ekspansi+,

akibatnya tingkat bunga dan pendapatan sama-sama mengalami kenaikan lihat

5ambar ".=%. Sedangkan kalau pemerintah menerapkan kebijaksanaan moneter

ekspansi+ maka dampaknya tingkat bunga mengalami penurunan sementara

 pendapatan mengalami peningkatan periksa 5ambar ".:%.

C.2 Eektiita Ke-i&akanaan

. M. &eynes mengatakan bah'a pada tingkat bunga yang sangat rendah,

memegang uang tunai bersi+at sangat aman. Sedangkan sebaliknya kalau

melakukan in(estasi +inansial risikonya sangat tinggi. *ada saat tingkat bunga

sangat rendah harga surat-surat berharga begitu tinggi, karena masyarakat

cenderung berebut membelinya karena menguntungkan.

Membeli surat-surat berharga seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

mengandung unsur atau moti+ spekulasi. *ada saat harga surat-surat berharga

tinggi, masyarakat khususnya para spekulan cenderung memegang uang tunai

untuk tujuan membeli surat-surat berharga saat harganya mulai menurun. <leh

karena itu mereka memerlukan jumlah uang tunai dalam jumlah yang besar untuk

menopang tujuan tersebut. /alam situasi seperti yang telah dijelaskan tadi, apabila

 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan menambah jumlah peredaran uang

di masyarakat, maka tambahan uang tersebut tidak dipergunakan untuk tujuan

transaksi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional, akan tetapi akan

dipergunakan untuk tujuan-tujuan yang bersi+at spekulati+. &arena itu uang yang

dipegang dalam bentuk tunai tersebut tidak akan beredar di masyarakat. /engan

demikian bentuk kur(e permintaan uang untuk tujuan sepekulasi tersebut seperti

5ambar ".$

!>=

i

!i

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 106/107

  /am-ar C.? Permintaan Uang Untuk Moti S'ekulai

erikutnya . M. &eynes memberikan penjelasan bah'a berdasarkan pada

model permintaan uang untuk moti+ spekulasi seperti yang terlihar pada 5ambar

".$, maka secara standar bentuk kur(e CM akan nampak seperti 5ambar ".#

 

/am-ar C.@ Kure LM Daera! Klaik +an Daera! Ke*ne

&ur(e CM terbagi menjadi, bagian yang datar, bagian miring, dan bagian tegak.

agian yang datar disebut ;*erangkap Cikuiditas; li/uidity trap% atau

daerah &eynesN. Sedangkan bagian kur(e CM yang tegak disebut ;/aerah

&lasik; sedangkan bagian yang miring namanya ;/aerah Tengah; atau /aerah

AntaraN intermediate range%.

Masing-masing daerah memberi dampak yang berbeda terhadap

kebijaksanaan-kebijaksanaan sektor riil dan +inansial yang dilakukan oleh

 pemerintah. *ada /aerah &eynes, kebijaksanaan +iskal yang diterapkan oleh

 pemerintah sangat e+ekti+ untuk meningkatkan pendapatan nasional. &arena

apabila pemerintah menambah belanja negara 5%, menambah transfer payment

Tr%, atau mengurangi pajak TP%, akan menyebabkan kur(e IS berpindah dari IS >

ke IS!. /ampak perpindahan ini adalah pendapatan bertambah dari <7> menjadi

<7!.

Sebaliknya pada ;/aerah &lasik; kebijaksanaan sektor riil atau

kebijaksanaan +iskal menjadi sangat tidak e+ekti+, karena di daerah tersebut

 pergeseran-pergeseran &ur(e IS sama sekali tidak memba'a perubahan pada

tingkat pendapatan. &ebijaksanaan di sektor riil yang menyebabkan IS bergeser

!>:

+i%m3   =

3

m>

>i

>IS!IS

>7   7!

7 37   67>

!CM

6IS

>CM

3IS

i

>i

7/22/2019 Eko Makro Isi

http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 107/107

dari IS> ke IS! pada saat &ur(e CM berada pada CM> sama sekali tidak memba'a

 pengaruh pada perubahan peningkatan pendapatan nasional. /emikian juga pada

saat &ur(e CM berada pada CM!. &ebijaksanaan +iskal di ;/aerah &lasik; hanya

akan menaikkan tingkat bunga.

Sedangkan pada ;/aerah Antara; penerapan kebijaksanaan-kebijaksanaan

+iskal dan moneter oleh pemerintah sama-sama e+ekti+, karena perpindahan IS dan

CM sama-sama berdampak pada perubahan tingkat pendapatan. esar-kecilnya

 perubahan pendapatan yang dapat ditimbulkan, sangat tergantung pada kepekaan

atau elastisitas &ur(e IS dan CM terhadap tingkat bunga yang berlaku. Apabila

&ur(e IS dan CM sangat peka terhadap perubahan tingkat bunga berarti &ur(e IS

dan CM sangat landai%, akan maka menyebabkan perubahan-perubahan yang lebih

 besar pada tingkat pendapatan, dibandingkan dengan apabila IS dan CM tidak

 peka terhadap perubahan tingkat bunga. &etidakpekaan tersebut ditandai oleh

&ur(e IS dan CM yang bentuknya sangat curam, sehingga sedikit sekali

dampaknya pada perubahan tingkat pendapatan.

DA7,AR PUS,AKA

oediono. !""$. Ekonomi  Makro. Edisi 8. 7ogyakarta B *1E.

Mangkoesoebroto, 5uritno dan Algi+ari. !""#. Teori   Ekonomi   Makro. Edisi

&etiga. 2etakan pertama. 7ogyakarta B STIE 7&*.

*artadiredja, Ace. !"":.  Pengantar    Ekonomika. Edisi &eempat. 2etakan

kesembilan. 7ogyakarta B *1E.

!>$