isi lapsus kampus

14
BAB 1 PENDAHULUAN Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhad ap penga ruh fakto r eksoge n atau faktor endo gen, menimbulk an kelaina klini s berupa eflores ensi polimorfik (eritema, edema, papu l, vesikel, sku ama, likenifikasi) dan keluhan gatal (Djuanda, 2008).  Insect bite ( gigitan serangga) adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serang ga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau allergen yang dikelu arkan artropoda penyerang (Wolf , 200).  Insect bite reaction (reaksi gigitan serangga) adalah reaksi yang disebabkan oleh gigitan yang biasanya berasal dari bagian mulut serangga dan terjadi saat serang ga berusa ha untuk mempe rtahankan diri atau saat serangga tersebut men!ari makanannya. "ebuah gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa (ra!un) yang tersusun dari protein dan substansi lain yan g mun gki n memi!u reak si aler gi kep ada pender ita . #ig ita n sera ngg a juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat ("ingh, 20$%). #igitan dan sengatan serangga mempunyai prevalensi yang sama diseluruh dunia. Dapat terjadi pada iklim tertentu dan hal ini juga merupakan fenomena musiman, meskipun tidak menutup kemungkinan kejadian ini dapat terjadi di sekitar kita. &revalensi antara pria dan 'anita sama. ayi dan anakanak lebih rentan terkena gigitan serangga dibandingkan orang de'asa ("ingh, 20$%). Dermatitis inse!t bite dapat dibedakan dengan herpes *oster, s!abies dan dermat itis kontak iritan. &enata laksanaan disesu aikan dengan berat ringan nya 1

Upload: rachma-susteriana-putri

Post on 13-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 1/14

BAB 1

PENDAHULUAN

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon

terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelaina

klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,

likenifikasi) dan keluhan gatal (Djuanda, 2008).

 Insect bite ( gigitan serangga) adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan

serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau allergen yang dikeluarkan

artropoda penyerang (Wolf , 200). Insect bite reaction (reaksi gigitan serangga)

adalah reaksi yang disebabkan oleh gigitan yang biasanya berasal dari bagian

mulut serangga dan terjadi saat serangga berusaha untuk mempertahankan diri

atau saat serangga tersebut men!ari makanannya. "ebuah gigitan atau sengatan

dapat menyuntikkan bisa (ra!un) yang tersusun dari protein dan substansi lain

yang mungkin memi!u reaksi alergi kepada penderita. #igitan serangga juga

mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat ("ingh, 20$%).

#igitan dan sengatan serangga mempunyai prevalensi yang sama diseluruh

dunia. Dapat terjadi pada iklim tertentu dan hal ini juga merupakan fenomena

musiman, meskipun tidak menutup kemungkinan kejadian ini dapat terjadi di

sekitar kita. &revalensi antara pria dan 'anita sama. ayi dan anakanak lebih

rentan terkena gigitan serangga dibandingkan orang de'asa ("ingh, 20$%).

Dermatitis inse!t bite dapat dibedakan dengan herpes *oster, s!abies dan

dermatitis kontak iritan. &enatalaksanaan disesuaikan dengan berat ringannya

1

Page 2: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 2/14

2

keadaan penderita. &ada umumnya gigitan serangga dapat dira'at pada saat akut

dengan memberikan kompres setelah pera'atan luka rutin dengan sabun dan air 

untuk meminimalisasi kemungkinan infeksi. +ntihistamin sistemik dan

kortikosteroid, bila tersedia, dapat membantu mengatasi reaksi sistemik (urns,

20$%)

BAB 2

Page 3: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 3/14

3

LAPORAN KASUS

"eorang 'anita datang ke &oli ulit -umah "akit "iti hodijah "epanjang

 pada tanggal 0 /ktober 20$ pukul $1.00 W, dari anamnesis dan pemeriksaan

fisik didapatkan 3

I. Identitas pasien 3

•  4ama 3 4y. +

• 5mur 3 %0 tahun

• &endidian 6erakhir 3 "76+

• &ekerjaan 3 &etani

• "tatus 3 enikah

• +lamat 3 Dusun 4gelom, "epanjang "idoarjo

• +gama 3 slam

• "uku 3 9a'a

• 6gl &emeriksaan 3 0 /ktober 20$

II. Anamnesis:

Keluhan Utama 3 #atal di paha kiri

Ria!at Pen!a"it Se"a#an$3

&asien datang ke poli kulit dan kelamin rumah sakit "iti hodijah

"epanjang dengan keluhan gatal pada paha kiri sejak $ minggu yang lalu, keluhan

disertai dengan rasa panas dan terbakar. &asien mengatakan keluhan mun!ul

Page 4: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 4/14

4

se!ara tibatiba saat pulang dari sa'ah. +'alnya berupa bintilbintil berisi !airan

yang bergerombol, kemudian dalam $ minggu ini semakin melebar. &asien

mengatakan sejak $ hari yang lalu, pada lesi keluar air dan dirasakan semakn gatal

dan panas. "ebelumnya pasien tidak mengeluh demam, nyeri kepala maupun nyeri

sendi. &asien sudah berobat ke puskesmas dan diberi obat asyklovir diminum :

sehari serta salep namun keluhan tidak berkurang.

Ria!at Pen!a"it Dahulu:

• eluhan seperti ini sebelumnya disangkal

• -i'ayat alergi makanan, alergi obat ataupun alergi yang lain disangkal

Ria!at Pen!a"it Kelua#$a: 

6idak ada keluarga yang menderita penyakit dan keluhan yang sama,

-i'ayat alergi pada anggota keluarga disangkal.

Ria!at Pen!a"it S%sial :

&asien bekerja sebagai petani, sehingga kegiatan setiap hari adalah di

sa'ah dimana merupakan tempat hidup berbagai serangga.

III. PE&ERIKSAAN 'ISIK

eadaan 5mum 3 aik  

esadaran 3 Compos Mentis

6anda vital

6ekanan darah 3 tidak dilakukan

Page 5: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 5/14

5

 4adi 3 80 kali ;menit

&ernafasan 3 20 kali ; menit

"uhu 3 tidak dilakukan

3   kg

epala 3 Normocephali

ata 3 onjungtiva anemis (;), "klera kterik (;)

6enggorokan 3 <aring tidak hiperemis

7eher 3 &embesaran # (;)

&aru 3 unyi nafas vesikuler, Ronchy ;, Wheezing  ;

9antung 3 unyi jantung regular, murmur (), gallop ()

+bdomen 3 Datar, supel. =epar dan 7ien tidak ada pembesaran, bising

usus (>) normal

?kstrimitas 3 +kral hangat, edema (;)

#enitalia 3 tampak lesi kulit (lihat status dermatologis)

2.(.2 S)A)US DER&A)OLO*IKUS

Distribusi 3 -egional

+d -egio 3 <emur sinistra

?floresensi 3 akula eritematosa batas tidak jelas, vesikel yang sudah

 pe!ah, tampak basah, krusta (>) !oklat kehitaman

Page 6: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 6/14

6

I+. PE&ERIKSAAN PENUN,AN*

6idak dilakukan.

+. RESU&E

Wanita, 4y. +, %0 tahun

&ruritus pada paha kiri

-asa panas dan terbakar 

"emakin melebar 

&ekerjaan &etani

6idak membaik dengan asyklovir 

+d -egio 3 <emur sinistra

?floresensi 3 akula eritematosa batas tidak jelas, vesikel yang sudah

 pe!ah, tampak basah, krusta (>) !oklat kehitaman

Page 7: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 7/14

7

+I. DIA*NOSIS KER,A

"uspe!t Dermatitis inse!t bite

+II. DIA*NOSIS BANDIN*

=erpes *oster 

Dermatitis ontak ritan

+III. PLANIN* DIA*NOSIS

-I. PLANIN* )ERAPI

• ortikosteroid topikal krim hidrokortison $2@

• Aefadro:il 2:00 mg

• A6 %:B mg

• ompres &C

. PRO*NOSIS

&rognosis pada penderita ini baik bila obat diminum sesuai dengan

 petunjuk dokter 

I. &ONI)ORIN* DAN EDUKASI

a. enjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan !ara

 pengobatannya.

 b. enjelaskan bah'a kemungkinan sakitnya disebabkan oleh gigitan

serangga

!. enerangkan bah'a agar luka tidak digaruk untuk men!egah

adanya infeksi sekunder 

d. enjelaskan pada pasien agar luka tidak digosok dengan minyak 

oles lainnya

Page 8: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 8/14

8

e. enjelaskan kepada keluarga untuk selalu me!egah kebersihan

diri, pakaian maupun lingkungan sekitar tempat tinggal

BAB (

PE&BAHASAN

Page 9: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 9/14

9

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon

terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelaina

klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,

likenifikasi) dan keluhan gatal (Djuanda, 2008).  Insect bite ( gigitan serangga)

adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi

terhadap toksin atau allergen yang dikeluarkan artropoda penyerang (Wolf, 200).

&ada pasien 4y. +, datang ke poli dengan keluhan gatal pada paha kiri

sejak $ minggu yang lalu, keluhan disertai dengan rasa panas dan terbakar. &asien

mengatakan keluhan mun!ul se!ara tibatiba saat pulang dari sa'ah. +'alnya

 berupa bintilbintil berisi !airan yang bergerombol, kemudian dalam $ minggu ini

semakin melebar. &asien mengatakan sejak $ hari yang lalu, pada lesi keluar air 

dan dirasakan semakn gatal dan panas. "ebelumnya pasien tidak mengeluh

demam, nyeri kepala maupun nyeri sendi. &asien sudah berobat ke puskesmas dan

diberi obat asyklovir diminum : sehari serta salep namun keluhan tidak 

 berkurang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada regio femur sinistra terdapat

akula eritematosa batas tidak jelas, vesikel yang sudah pe!ah, tampak basah,

krusta (>) !oklat kehitaman.

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapat diduga penyakit

 pasien adalah dermatitis inse!t bite yang disebabkan oleh karena gigitan serangga,

karena mun!ul se!ara tibatiba dan ri'ayat pulang dari sa'ah dan juga tidak 

terdapat gejala prodormal berupa demam, nyeri kepala, malaise maupun nyeri

sendi.

Page 10: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 10/14

10

&ada pasien 4y. + sebelumnya sudah pernah diba'a berobat ke dokter 

umum dan diduga sebagai herpes *oster karena pada a'alnya terdapat vesikel

 bergerombol di atas makula eritematosa yang mirip dengan efloresensi pada

herpes *oster, kemudian diberikan obat asyklovir yang diminum sebanyak :;hari

dan salep namun keluhan pasien tidak sembuh dan luka semakin melebar.

&ada dermatitis inse!t bite, memberikan respon yang berbeda pada

masingmasing individu. -eaksi yang timbul dapat berupa lokal atau generalisata.

-eaksi lokal yang biasanya mun!ul dapat berupa papular urtikaria. iasanya

disertai dengan rasa gatal, dan lesi nampak seperti berkelompok maupun

menyebar pada kulit. &ada a'alnya, mun!ul perasaan yang sangat gatal disekitar 

area gigitan dan kemudian mun!ul papulpapul. &apul yang mengalami ekskoriasi

dapat mun!ul dan akan menjadi prurigo nodularis. esikel dan bulla dapat mun!ul

dan dapat menyerupai pemphigoid bullosa, sebab manifestasi klinis yang terjadi

 juga tergantung dari respon sistem imun penderita (ar, 20$%) (=ogan, 20$%).

=al ini sesuai dengan keluhan yang dialami pasien yaitu pada a'alnya

mun!ul rasa sangat gatal di area lesi se!ara tibatiba kemudian mun!ul vesikel

 berkelompok yang menyerupai herpes *oster. 4amun pada pasien 4y + tidak 

terdapat gejala prodormal berupa demam, nyeri sendi, nyeri kepala maupun

anoreksia.&ada pasien ini juga tidak terdapat ri'ayat alergi makanan maupun obat

sebelumnya. #ejala yang menonjol adalah gatal pada daerah lesi dan rasa panas

serta terbakar lokal pada daerah lesi. Dan pada pasien ini juga bekerja sebagai

 petani dimana tempat bekerjanya di sa'ah yang merupakan tempat hidup

 berbagai ma!am serangga

Page 11: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 11/14

11

Diagnosis dari penyakit ini dapat ditegakkan melalui anamnesis dan

 pemeriksaan fisik saja tanpa dilakukan pemeriksaan penunjang.  &emeriksaan

laboratorium jarang dibutuhkan. &emeriksaan laboratorium yang sesuai harus

dilakukan apabila pasien mengalami reaksi yang berat dan membutuhkan

 penanganan di rumah sakit atau di!urigai mengalami kegagalan organ akhir atau

membutuhkan evaluasi akibat infeksi sekunder, seperti sellulitis. &emeriksaan

serologis mungkin berguna dalam menentukan infeksi yang diakibatkan oleh

vektor serangga, namun jarang tersedia dan membutuhkan 'aktu yang lama untuk 

mendapatkan hasilnya (+miruddin, 200%).

&enatalaksanaan pada dermatitis inse!t bite adalah pengobatan topikal jika

reaksi lokal ringan, dikompres dengan larutan asam borat %@, atau kortikosteroid

topikal seperti krim hidrokortison $2@. 9ika reaksi berat dengan gejala sistemik,

lakukan pemasangan torniket proksimal dari tempat gigitan dan diberi obat

sistemik. &engobatan "istemik dengan njeksi antihistamin seperti klorfeniramin

$0 mg atau difenhidramin 0mg. +drenalin $@ 0,%0, ml subkutan.

ortikosteroid sistemik diberikan pada penderita yang tak tertolong dengan

antihistamin atau adrenalin (offit, 200%).

&ada pasien ini diberikan terapi kortikosteroid topikal berupa

hidrokortison $2@ !ream untuk menekan reaksi inflamasi dan digunakan untuk 

mengatasi reaksi hipersensitifitas dari sengatan atau gigitan, diberikan anti

histamin !holpeniramin maleat %:B mg sebagai anti pruritus, diberikan !efadro:yl

2: 00 mg karena diduga terdapat infeksi sekunder karena garukan serta diberikan

kompres &C atau dengan larutan asam borat %@. "erta diberikan edukasi agar luka

tidak digaruk untuk men!egah adanya infeksi sekunder, menjelaskan pada pasien

Page 12: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 12/14

12

agar luka tidak digosok dengan minyak oles lainnya, menjelaskan kepada

keluarga untuk selalu me!egah kebersihan diri, pakaian maupun lingkungan

sekitar tempat tinggal dan menggunakan lotion anti serangga.

&rognosis dari pasien ini adalah baik apabila mengikuti pengobatan sesuai

 petunjuk dokter karena gejala hanya bersifat lokal, tidak terdapat gejala sistemik 

maupun anafilaktik seperti sesak, mual, muntah dan shok.

+ B

?"&57+4

Page 13: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 13/14

13

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon

terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelaina

klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,

likenifikasi) dan keluhan gatal (Djuanda, 2008).  Insect bite ( gigitan serangga)

adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi

terhadap toksin atau allergen yang dikeluarkan artropoda penyerang (Wolf, 200).

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik bisa disimpulkan bah'a pasien

'anita, 4y. +, %0 tahun bisa didiagnosis sebagai dermatitis inse!t bite. arena

se!ara teori yang menyatakan diagnosis dermatitis inse!t bite sesuai baik dari

keluhan utama, ri'ayat penyakit sekarang ataupun ri'ayat penyakit sosialnya

serta gambaran klinis penyakit.

&asien bisa diberikan penatalaksanaan terbaik sesuai dengan

keamananannya menurut teori yang ada. 5ntuk itu prognosisnya pun baik karena

diberikan penatalaksanaan yang sesuai.

D+<6+- &5"6++

Page 14: Isi Lapsus Kampus

7/24/2019 Isi Lapsus Kampus

http://slidepdf.com/reader/full/isi-lapsus-kampus 14/14

14

+miruddin D. "kabies. Dalam 3 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed..

akassar3 <akultas edokteran 5niversitas =asanuddin E 200%

Djuanda, +dhi. 20$0. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ke!". 9akarta3 adan

&enerbit <5.

=ogan D9. +llergi! Aonta!t Dermatitis. ?medi!ine.

http3;;emedi!ine.meds!ape.!om;arti!le;$0B12$overvie'. F/nlineG diakses

 pada 08 /ktober 20$. 20$%.

ar ", Dongre +, rishnan +, #odse ", "ingh 4. ?pidemiologi!al "tudy of nse!t

ite -ea!tions. Indian #ournal o$ %ermatology. %%3 p. $. 20$%.

offitt, 9ohn ?. D. +llergi! -ea!tions to nse!t ites and "tings on &outhern

 Medical #ournal , 4ovember 200%.

Wolff , 9ohnson -+, "uurmond D.  'itzpatrick(s Color )tlas * &ynopsis o$ 

Clinical %ermatology. nse!t ites and nfestations. th ed3 6he !#ra'

=ill Aompanies 200.

"ingh ", ann, aldeep aur. nse!t ite -ea!tions.  Indian #ournal o$ 

 %ermatology+ ,enereology and -eprology. 8(2)3 p. $$$B. 20$%.