isi fisilogo

Upload: rahmi-maulidya-putranty

Post on 21-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    1/13

    I. PENDAHULUAN

    I.1 Dasar Teori

    Sel darah pada umumnya dikenal ada tiga tipe yaitu: eritrosit, leukosit dan

    trombosit. Eritrosit manusia dalam keadaan normal berbentuk cakram bulat

    bikonkaf dengan diameter 7,2 m tanpa inti, lebih dari separuh komposisi

    eritrosit terdiri dari air (6!" dan sisanya berbentuk substansi koloidal padat. Sel

    ini bersifat elastis dan lunak. #eukosit (sel darah putih" terdapat pada bagian

    pinggir sel darah, leukosit ini dibagi men$adi dua yaitu granulosit dan agranulosit.

    %ranulosit terbagi men$adi tiga yaitu &etrofil (terbanyak" berbentuk bulat

    dengan diameter ''2 m, Eosinofil yang strukturnya lebih besar daripada

    neutrofil ('') m" dan *asofil (paling sedikit" dengan ukuran hampir sama

    dengan neutrofil tetapi basofil sangat sulit ditemukan. +granulosit dibagi men$adi

    dua yaitu #imfosit yang mempunyai ukuran yang beariasi, inti bulat, sitoplasma

    mengelilingi inti seperti cincin dan berperan penting dalam imunitas tubuh, dan

    -onosit intinya berbentuk seperti tapal kuda kadang terlipatlipat dapat bergerak

    dengan membentuk pseudopodia. ipe ketiga yaitu rombosit (disebut $uga

    keping darah", berbentuk sebagai kepingkeping sitoplasma lengkap dengan

    membran yang mengelilinginya, rombosit terdapat khusus pada sel darah

    mammalia.

    /ntuk melihat struktur selsel darah dengan mikroskop cahaya pada

    umumnya dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini tidak hanya

    digunakan untuk mempela$ari sel darah tapi $uga digunakan untuk menghitung

    perbandingan $umlah masingmasing sel darah. 0embuatan preparat apus darah

    '

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    2/13

    ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear" yang

    merupakan suatu sediaan dengan $alan mengoles atau membuat selaput (film" dan

    substansi yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih

    dan bebas lemak untuk kemudian difiksasi, di1arnai dan ditutup dengan gelas

    penutup (andari, 23".

    *eberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan preparat

    dengan metode smear sebagai berikut:

    1. 4etebalan film

    2. 5ilm difiksasi agar melekat erat pada gelas benda sehingga yakin bah1a sel

    sel di dalamnya strukturnya tetap normal

    3. -emberi 1arna (pe1arnaan"

    4. -enutup dengan gelas penutup

    5ilm darah (sediaan oles" ini dapat di1arnai dengan berbagai macam

    metode termasuk larutanlarutan yang sederhana antara lain: pe1arnaan %iemsa,

    pe1arnaan acid fast, pe1arnaan garam, pe1arnaan 1right, dan lainlain.

    0e1arnaan %iemsa disebut $uga pe1arnaan omano1ski. -etode

    pe1arnaan ini banyak digunakan untuk mempela$ari morfologi selsel darah, sel

    sel lien, selsel sumsum dan $uga untuk mengidentifikasi parasitparasit darah

    misal ripanosoma, 0lasmodia dan lainlain dari golongan protooa.

    asil pe1arnaan dengan %iemsa pada darah manusia akan

    memperlihatkan eritrosit ber1arna merah muda, nukleolus leukosit ber1arna

    ungu kebirubiruan, sitoplasma leukosit ber1arna sangat ungu muda, granula dari

    leukosit eosinofil ber1arna kemerahan, granula dari leukosit neutrofil biru muda

    dan leukosit basofil ber1arna biru tua.

    8engan sediaan natif (darah segar" dapat diamati bentuk sel darah merah

    ataupun mikroorganisme dalam darah.Rouleauxialah suatu formasi eritrosit yang

    2

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    3/13

    saling berdekatan satu sama lain membentuk deretan seperti deretan uang logam.

    *entuk ini sering terlihat pada darah kuda, babi, an$ing dan kucing yang sehat,

    sedangkan pada darah sapi, kambing, dan domba $arang terdapat.

    -ikrooraganisme dalam darah $arang $uga dapat dilihat dalam darah natif,

    misalnya lara Dirofilaria immitis pada an$ing, Trypanosoma pada ertebrata

    berenang di antara selsel darah.

    8engan me1arnai sediaan apus darah dengan at 1arna yang bersuasana

    asam dan basa, misalnya: %iemsa, 9right, ematoksilineosin, maka selsel

    darah yang bersuasana asam akan ber1arna merah, dan yang basa akan ber1arna

    biru, atau biru keunguan. leh karena itulah dengan mikroskop dapat dilakukan

    penghitungan (prosentase" selsel darah putih.

    u$uan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempela$ari, mengetahui,

    dan memahami -engamati darah tanpa diproses lebih lan$ut (sediaan natif" yaitu

    memperhatikan bentuk selsel darah eritrosit, leukosit", bentuk keriput (krenasi",

    berbaris$a$ar (rouleaux", dan ada tidaknya mikroorganisme (parasit atau

    bakteria", mempela$ari cara membuat sediaan apus, dan mengamati bentuk

    bentuk sel darah dan putih, serta menghitung selsel darah putih (leukosit".

    II. MATERI DAN METODE

    2.1 Materi

    +dapun bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi sediaan natif dan

    apus darah adalah darah segar, antikoagulans, &a;l fisiologis, cat giemsa, buffer

    fosfat,

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    4/13

    0engamatan dilakukan dengan dua metode, yaitu pengamatan pada sediaan natif

    dan pengamatan terhadap sediaan apus. 0engamatan sediaan natif darah dilakukan

    dengan mengamati mikroskop cahaya secara langsung. 0engamatan sediaan apus

    dilakukan dengan usapan pada ob$ect glass. >dentifikasi dengan pengecatan

    %iemsa.

    2.3 Tata kerja

    I. Sediaan natif dara

    '. 8isediakan satu kaca benda yang bersih dari lemak dan ditetaskan larutan

    isotonis ? tetes dan pe1arna %iemsa ? tetes di atasnya, kemudian

    diteteskan darah '=) tetes (dicelupkan batang korek api ke dalam darah diaduk

    dengan u$ung pipet atau batang korek". 4emudian ditutup dengan kaca penutup.

    2. 8iletakkan di ba1ah mikroskop (posisi mikroskop tidak boleh miring" diamati

    dengan pembesaran '< dan @< pada lensa ob$ektif. 8iamati gambar sel darah

    merah dan putih dan mikroorganisme bila ada.

    @

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    5/13

    II. Sediaan a!"s dara

    a. Teknik !e#$"atan sediaan a!"s dara

    '. 8isediakan dua gelas benda yang bersih dari lemak= minyak (dibersihkan

    dengan kertas tissue yang dibasahi dengan alkohol 7!".

    2. 8iteteskan darah di u$ung kanan ('.) cm dari tepi kanan" pada gelas benda ',

    dan dipegang gelas benda tersebut dengan ibu dan telun$uk $ari tangan kiri pada

    kedua u$ung. 4emudian dipegang dengan ibu gelas benda 2 dengan ibu dan

    telun$uk $ari tangan kanan. Salah satu u$ung datar gelas benda ke 2 tersebut

    diletakkan pada sebelah kiri tetesan darah tadi dibentuk dengan sudut 3A@)A

    yang dibasahi dengan alkohol 7!.

    3. 8itarik gelas benda ke 2 dengan ke kanan sampai menyentuh tetesan darah,

    dihentikan dan ditunggu darah sampai darah merata keseluruh sudut gelas. *ila

    sudah rata segera didorong gelas ke 2 ( gelas yang ditangan kanan" tersebut

    tanpa diangkat, maka akan terbentuk lapisan atau sediaan apus darah yang tipis.

    @. Sediaan apus dikeringkan di udara bebas (dikipaskipas", lalu di1arnai dengan

    %iemsa.

    $. Teknis !e%arnaan &ie#sa

    '. 8imasukkan= direndam atau ditetesi sediaan apus yang kering dengan metal

    alkohol untuk fiksasi selama ) menit.

    2. 8iangkat dan dikeringkan di udara (kipaskipaskan". *ila sudah kering ditaruh

    di atas rak bak pencuci, dan diteetesi dengan cat %iemsa sampai merata di atas

    apus darah, ditunggu hingga 3 menit.

    3. Sediaan dicuci dengan air mengalir dari kran atau pipet sehingga cat %iemsa

    bersih.

    @. 8ikeringkan di udara bebas (kipaskipaskan" atau biasa diisap dengan kertas

    tissu secara palan dan hati hati (tissu hanya ditempelkan sa$a". *ila telah kering

    dapat dilihat diba1ah mikroskop dengan pembesaran '< (apus darah ditetesi

    minyak imersi".

    )

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    6/13

    2.' IdentifikasiSe( Dara P"ti

    8itentukan salah satu leukosit dan diamati sacara seksama ciri ciri sel tersebut yaitu:

    a. +granulosit dimana sel lebih besar daripada ganulosit meliputi:

    #imfosit: inti bulat 1arna biru=ungu tua berada ditengah, sitoplasma sedikit.

    -onosit: inti melekuk (seperti tapal kuda" ber1arna biru=ungu tua dan sitoplasma

    banyak.

    b. %ranulosit, meliputi:

    &eutrofil: granula di plasma 1arna biru muda, inti berlekuk=bersegmen (3@

    segmen"

    *asofil: granula di plasma biru tua, inti bersegmen 2.

    Eosinofil: granula di plasma kemerahan dan bersegmen 2.

    III. HASIL PEN&AMATAN

    Sediaan Natif

    &o 0engamatan %ambar

    6

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    7/13

    ' *utir darah :

    a. -erah (eritrosit"

    b. 0utih (leukosit"

    2 Sel lain (mis. keping darah, SE"

    3 -ikroorganisme (protooa"

    Identifikasi $"tir dara !"ti

    Benis %ambar 4eterangan#eukosit :

    '. +granulosit

    a. #imfosit

    b. -onosit

    >nti : *esar, bulat, ber1arna

    ungu dan sentral.

    0lasma : Sedikit dan $arang.

    >nti : -elekuk (tapal kuda",

    kecil, terdapat di tepi, dan

    ber1arna biru tua atau ungu.

    0lasma : *anyak.

    7

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    8/13

    2. %ranulosit

    a. &eutrofil

    b. *asofil

    c. Eosinofil

    >nti : *erlekuk, bersegmen,

    lobus 2), dan ber1arna ungu

    0lasma : *intibintik,

    transparan, dan netral.

    >nti : *esar, berlekuk,

    biru=ungu.

    0lasma : *intikbintik,

    ber1arna biru keunguan.

    >nti : *erlekuk, ber1arna ungu

    kemerahan.

    0lasna : *intikbintik, ber1arna

    kemerahan

    C

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    9/13

    I). PEM*AHASAN

    0raktikum ini mengenai sediaan natif dan apus darah yang diamati secara

    mikroskopis dan langsung menggunakan mikroskop untuk mengamati berbagai

    bentuk selsel yang terdapat pada darah antara lain: eritrosit, leukosit, dan

    trombosit. Sedangkan leukosit dibagi men$adi dua yaitu agranulosit (monosit dan

    limfosit" dan granulosit (neutrofil, basofil, dan eosinofil".

    *erdasarkan hasil pengamatan, pada praktikum sediaan natif dan apus

    darah, kami mengamati berbagai bentuk sel darah. 0ada pengamatan sediaan

    natif, kami menggunakan mikroskop dengan perbesaran 'D dan @D. &amun,

    pada apus darah kami menggunakan perbesaran 'D.

    0ada praktikum sediaan natif darah, darah pertamatama diambil dan

    diteteskan di kaca benda. 4emudian darah tersebut diteteskan dengan larutan

    isotonis dan pe1arna giemsa lalu ditutup dengan kaca penutup, dan diamati

    diba1ah mikroskop. asilnya adalah tampak eritrosit yang berbentuk bulat

    lon$ong, tidak memiliki inti dan ber1arna merah. Bika diamati dengan seksama,

    eritrosit tersebut terlihat sedikit cekung di atas dan di ba1ah (bikonkaf". al ini

    sudah sesuai dengan teori yang sudah dia$arkan. 4emudian tampak leukosit yang

    berbentuk bulat dan ber1arna agak keunguan, $uga ditemukan trombosit yang

    agak amorf dan tidak ber1arna. 0ada percobaan sediaan natif darah di kelompok

    kami tidak ditemukan adanya protooa.

    Bika dilihat dari $umlahnya, maka eritrosit memiliki $umlah yang lebih

    banyak daripada leukosit ataupun trombosit. Bika dilihat dari ukurannya, maka

    leukosit memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan eritrosit ataupun

    trombosit.

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    10/13

    +kan tetapi terlihat pada kelompok kami, pe1arna giemsa tersebut kurang

    merata sehingga terdapat gumpalan yang cukup banyak ber1arna keunguan yang

    menutupi eritrosit. 9alaupun demikian, eritrosit tetap terlihat $elas dan bisa

    diidentifikasi.

    0ada praktikum apus darah, darah yang sudah di1arnai dengan teknik

    pe1arnaan %iemsa kemudian diamati di ba1ah mikroskop dengan pe1arnaan

    '< dan diberi minyak imersi. asilnya adalah tampak butiranbutiran leukosit

    baik yang bergranula maupun tidak bergranula. 0ada preparat apus darah

    kelompok kami menemukan limfosit yang mempunyai ciriciri inti yang hampir

    bulat, ber1arna ungu, tidak berbintik, dan penuh serta plasma yang sedikit (pada

    foto tidak terlihat". +da $uga monosit yang intinya berlekuk seperti tapal kuda dan

    ber1arna biru keunguan, tidak berbintik, serta plasma yang lebih luas.

    4emudian terdapat neutrofil dengan ciriciri inti yang berlekuk,

    bersegmen banyak 2), ber1arna ungu. 0lasmanya berbintikbintik dan ber1arna

    transparan keunguan. >nti dari neutrofil bersifat netral. +da $uga eosinofil yang

    intinya berlekuk, bersegmen 2 dan ber1arna ungu kemerahan. 0lasma berbintik

    bintik merah dan transparan kemerahan. >nti dari eosinofil bersifat asam. erakhir

    adalah basofil. *asofil merupakan leukosit bergranula yang paling susah kami

    temukan karena keberadaannya yang sedikit. *asofil mempunyai inti besar

    ber1arna ungu kebiruan. >nti dari basofil bersifat basa. 0lasma berbintikbintik

    dan ber1arna biru keunguan.

    Bika dilihat dari $umlah, kelompok kami menemukan $umlah neutrofil

    yang paling banyak dibandingkan dengan leukosit lainnya. 4emudian, disusul

    oleh limfosit, monosit, eosinofil, dan yang paling $arang ditemukan adalah

    '

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    11/13

    basofil. Bika dibandingkan dengan kelompok lain, basofil $uga men$adi leukosit

    yang susah dicari bahkan dipreparat mereka tidak didapatkan basofil.

    0ada preparat yang kami peroleh tidak semuanya menampakkan hasil

    yang bagus (bisa dilihat dalam gambar". al ini dapat disebabkan oleh beberapa

    hal seperti:

    '. 4esalahan prosedur yang dilakukan oleh praktikan pada saat membuat apusan,

    sehingga selselnya ada yang rusak karena tertekan.

    2. 4ekurang terampilan praktikan dalam menggunakan mikroskop, sehingga

    pencahayaan atau pemfokusannya kurang.

    3. 4ekurang terampilan praktikan dalam mengambil foto preparat.@. #ensa mikroskop yang kotor.

    leh karena itu, dalam praktikum pembuatan apusan darah yang

    selan$utnya kami sarankan agar:

    '. 0raktikan benarbenar telah menguasai prosedur ker$a pembuatan preparat

    apus darah.

    2. 0raktikan perlu dibekali dengan kemampuan pengoperasian mikroskop

    terlebih dahulu.

    3. 0raktikan sebaiknya $uga dibekali dengan ketrampilan pengambilan foto

    preparat.

    @. +latalat yang akan digunakan untuk praktikum diusahakan dalam keadaan

    layak pakai. leh karena itu perlu adanya pengecekan alat sebelumm

    praktikum yang dilakukan oleh kelompok piket dengan di dampingi oleh

    asisten atau laboran.

    ). SIMPULAN

    *erdasarkan hasil pembahasan dan analisis, dapat ditarik beberapa

    kesimpulan. 0ada praktikum sediaan natif darah, eritrosit tampak berbentuk bulat

    ''

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    12/13

    lon$ong, tidak berinti, bikonkaf dan ber1arna merah. #eukosit berbentuk bulat

    bulat, berinti yang berukuran lebih besar dari eritrosit dan ber1arna ungu.

    rombosit terlihat amorf dan tidak ber1arna.

    0ada praktikum apus darah, dapat disimpulkan bah1a preparat a1etan

    darah dapat dibuat dengan metode apus dan metode pe1arnaan %iemsa.

    0e1arnaan apus dengan pe1arnaan %iemsa me1arnai sel darah putih dengan

    kontras, dan dapat membedakan bagian nukleus dengan bagian sel yang lain.

    #imfosit merupakan leukosit dengan ukuran terbesar. #eukosit yang

    paling banyak ditemukan adalah neutrofil. 4emudian leukosit yang paling sukar

    ditemukan adalah basofil.

    +EPUSTA+AAN

    -arianti, +ditya.2'.Petunjuk Praktikum fisiologi Hewan. Semarang :

    *iologi 5->0+ /&&ES.

    -arieb, E.&. 2@. Human Anatomy dan Physiology.Benjamin Cummings.

    San 5ransisco.

    &i 4etut Su1iti, -.4es. 8r. drh, (2".Histologi Darah.

    udyatmi,Eli. 2''.Bahan Ajar ikroteknik.Semarang: Burusan *iologi

    5->0+ /&&ES.

    Sis1anto, > &yoman Sulabda, > %ede Soma. 2'2. Penuntun Praktikum

    !isiologi "eterner #. /nieritas /dayana.8enpasar.

    '2

  • 7/24/2019 Isi fisilogo

    13/13

    Subo1o. '2.Histologi umum. Bakarta: 0.*umi +ksara.

    8ikutip dari po1erpoint 8rh.Sis1anto.-.4es 8osen 5isiologi Feteriner '

    5akultas 4edokteran e1an /niersitas /dayana.

    *ahan a$ar -ata 4uliah 5isiologi Feteriner ' 54 /niersitas /dayana.

    '3