erupsi obat eksantem

Upload: achmad-damnhuri

Post on 24-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Erupsi eksantematosa (erupsi morbiliformis atau erupsi makulopapular)

    adalah jenis erupsi obat yang paling sering ditemukan. Erupsi eksantematosa

    ditemukan sekitar 95 persen dari seluruh jenis reaksi obat pada kulit.1

    Erupsi obat eksantematosa paling sering diinduksi akibat pemakaian

    ampisilin dan NSA!." #eberapa jenis obat yang menyebabkan erupsi obat

    eksantematosa adalah Ampisilin$ #arbiturat$ !iflunisal (dolobid)$ %entamisin$

    sonia&id$ 'eklofenamat (meklomen)$ enotia&in$ enilbuta&on$ enitoin (5

    pada anak*anak tergantung dosis)$ +uinidin$ Sulfonamid$ ,ia&id$ ,iourasil$

    ,rimetoprim*sulfametoksa&ol. Selain itu$ penyebab lain dari erupsi obat

    eksantematosa adalah antibiotik (penisilin$ sefalosporin$ amfoterisin #)$

    ben&odia&epin$ -arbama&epine$ lithium$ allopurinol$ -aptopril$ dan agen

    antihiperglikemik oral.

    Erupsi Eksantematosa atau erupsi morbiliform adalah erupsi obat dengan

    persentase tertinggi$ terhitung sekitar 95 dari semua kasus erupsi obat. /uam

    biasanya timbul 0*1 hari setelah paparan a2al dari obat pen-etus.1 #iasanya

    kelompok umur yang paling sering terkena adalah usia tua.

    3atogenesis belum diketahui se-ara pasti$ tetapi ada dua ma-am

    mekanisme yang dikenal disini. 3ertama adalah mekanisme imunologis dan kedua

    adalah mekanisme non imunologis. 4mumnya erupsi obat timbul karena reaksihipersensitiitas berdasarkan mekanisme imunologis. 6bat dan metabolit obat

    berfungsi sebagai hapten$ yang menginduksi antibodi humoral. /eaksi ini juga

    dapat terjadi melalui mekanisme non imunologis yang disebabkan karena

    toksisitas obat$ oerdosis$ interaksi antar obat dan perubahan dalam

    metabolisme./uam biasanya timbul 0*1 hari setelah paparan a2al dari agen

    penyebab$ dengan makula eritematous dan papula menyebar se-ara simetris.

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    2/12

    !emam dan pruritus dapat pula mun-ul. 'eskipun selaput lendir biasanya

    terhindar$ kemerahan tanpa lepuh (blister) mungkin terjadi pada selaput lendir.5

    'anajemen utama untuk pasien suspek erupsi obat adalah segera hentikan

    pengobatan yang menyebabkan erupsi. 3ada dasarnya erupsi kulit karena obat

    akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.7

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    3/12

    BAB II

    DIAGNOSIS

    II.1 Anamesis

    !asar diagnosis erupsi obat alergi adalah8 0

    1. Anamnesis yang teliti mengenai8

    a. 6bat*obatan yang dipakai

    b. +elainan kulit yang timbul akut atau dapat juga beberapa hari sesudah

    masuknya obat

    -. /asa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebris.

    ". +elainan kulit yang ditemukan8

    a. !istribusi 8 menyeluruh dan simetris

    b. #entuk kelainan yang timbul

    3enegakkan diagnosis harus dimulai dari pendeskripsian yang akurat dari jenis

    lesi dan distribusinya serta tanda ataupun gejala lain yang menyertainya. !ata

    mengenai semua jenis obat yang pernah dimakan pasien$ dosisnya$ data kronologis

    mengenai -ara pemberian obat serta jangka 2aktu antara pemakaian obat dengan

    onset timbulnya erupsi harus ikut dikumpulkan. ,etapi ada kalanya hal ini sulit untuk

    diealuasi$ terutama pada penderita yang mengkonsumsi obat yang mempunyai 2aktu

    paruh yang lama atau mengalami erupsi reaksi obat yang bersifat persisten.

    5

    ,abel . /angkuman penilaian yang harus dilakukan 5

    +arakteristik

    klinis

    ,ipe lesi primer

    !istribusi dan jumlah lesi

    +eterlibatan membran mukosa

    ,anda dan gejala yang timbul8 demam$ pruritus$ perbesaran limfonodus

    aktor

    kronologis

    atat semua obat yang dipakai pasien dan 2aktu pertama pemakaiannya

    :aktu ketika timbulnya erupsi

    nteral 2aktu saat pemberian obat dengan mun-ulnya erupsi kulit

    /espon terhadap penghentian agen yang di-urigai menjadi penyebab

    /espon saat dilakukan pemaparan kembali;iteratur !ata yang dikumpulkan oleh perusahaan obat

    !aftar pemakaian obat dengan peringatan

    #ibliografi obat

    II.2 Pemeriksaan Fisik

    3ada lesi kulit tampak makula dan

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    4/12

    Skuama mungkin terdapat pada fase penyembuhan dimana terjadi perubahan

    2arna merah terang menjadi merah ke-oklatan1

    Gambar 1.'akula eritematosa dan papula yang simetris$ dapat konfluen pada tubuh dan diskret

    pada ekstremitas.1

    Gambar 2. morbiliform (e=anthematous) oleh karena antibioti- >7

    II.3 Diagnosis Banding

    ?ang termasuk dalam erupsi eksantematosa adalah sifilis sekunder$

    pitiriasis rosea atipikal$ eritroderma$ dan dermatitis kontak alergik.@

    1. Sifilis sekunder

    %ejala yang penting untuk membedakannya dengan erupsi obat

    eksantematosa ialah kelainan kulit pada pada sifilis sekunder umumnya tidak

    gatal sering disertai limfadenitis generalisata. #entuk lesi yang dapat

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    5/12

    berbentuk roseola$ roseola ialah eritema makular$ berbintik*bintik atau

    berber-ak*ber-ak$ 2arnanya merah tembaga$ bentuknya bulat atau lonjong.

    ;okasinya generalisata dan simetrik$ telapak tangan dan kaki ikut dikenai.

    !isebut pula eksantema karena timbulnya -epat dan menyeluruh.0

    Gambar 3. Sifilis sekunder. ,ampak makula eritem$ papul$ generalisata dan

    simetrik.9

    Gambar Sifilis sekunder. Seperti ruam makula infeksi lain$ tidakterkait dengan kehadiran lokal dari organisme penyebab. al ini juga mun-ul pada

    diakui saat setelah paparanB infeksi ini$ @ minggu setelah terpapar. al ini paling

    mudah dilihat$ mengikuti garis dari pembelahan kulit batang$ di siang hari9

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    6/12

    Gambar ! Sifilis sekunder papulosCuamous melibatkan telapak tangan. 9

    ". 3itiriasis rosea

    3itiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui

    penyebabnya$ dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan

    skuama halus. 0

    3enderita mengeluh gatal ringan$ pitiriasis berarti skuama halus.

    3enyakit dimulai dengan skuama pertama (herald patch)$ umumnya di

    badan$ solitar$ berbentuk oal dan anular$ ruam terdiri atas eritema dan

    skuama halus di pinggir. ;esi berikutnya timbul *1D hari setelah lesi

    pertama$ memberi gambaran khas sama dengan lesi pertama hanya lebih

    ke-il$ menyerupai pohon -emara terbalik.0

    Gambar ". 3itiriasis rosea. ,ampak eritema$ papul$ skuama halus$ solitar$ berbentuk oal

    dan anular.1

    . Eritroderma

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    7/12

    Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya

    eritema uniersal (9D*1DD) biasanya disertai skuama. 3ada definisi

    tersebut yang mutlak harus ada ialah eritema$ sedangkan skuama tidak

    selalu terdapat$ $misalnya pada eritroderma karena alergi obat se-ara

    sistemik$ gambaran klinisnya eritema uniersal$ pada mulanya tidak

    disertai skuama$ baru kemudian pada stadium penyembuhan timbul

    skuama.0

    Gambar #. Eritroderma tampak eritema yang biasa disertai skuama pada stadium

    penyembuhan.9

    . !ermatitis kontak alergi

    3enyebabnya adalah bahan kimia sederhana dengan berat molekul

    umumnya rendah (1DDD dalton)$ dapat menembus stratum korneum

    sehingga men-apai sel epidermis di ba2ahnya (sel hidup). 3enderita

    umumnya mengeluh gatal. +elainan kulit bergantung pada keparahan

    dermatitis dan lokalisasinya. 3ada yang akut dimulai dengan ber-ak

    eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema$ papuloesikel$

    esikel atau bula. Fesikel atau bula dapat pe-ah menimbulkan erosi dan

    eksudasi (basah).0

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    8/12

    Gambar $. !ermatitis +ontak Alergi. ,ampak makula eritema$ udem$ dan infiltrat. 1D

    II. Pemeriksaan Pen%n&ang

    ,es dengan dosis obat uji -oba jarang dilakukan untuk menentukan

    penyebab reaksi obat karena dapat menimbulkan risiko reaksi kulit yang parah. ni

    merupakan kontraindikasi jika reaksi sistemik yang serius telah terjadi$ dan jika

    dilakukan$ harus dengan hati*hati. Namun demikian$ metode ini seringkali

    menjadi metode definitif untuk menentukan apakah obat tertentu adalah penyebab

    dari erupsi obat.11

    #iopsi kulit dapat memperjelas jenis reaksi kulit dan mekanisme

    (misalnya$ dengan menunjukkan kompleks imun$ askulitis leukositoklastik$ atau

    eosinofilia). Namun$ sering kurang membantu untuk menentukan reaksi kulit yang

    terinduksi obat maupun untuk mengidentifikasi agen penyebab.53ada gambaran

    histologi$ dapat ditemukan dermatitis fokus akuolar dengan keratinosit nekrotik

    yang tersebar di dermo*epidermaljunction$ edema dermal dan infiltrat superfisial

    periaskular limfositik ber-ampur dengan eosinofil.

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    9/12

    Gambar '.!ermatitis fokal$ periaskular limfosit$ dan eosinofil.

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    10/12

    BAB III

    PENA(ALA)SANAAN

    'anajemen utama untuk pasien suspek erupsi obat adalah segera hentikan

    pengobatan yang menyebabkan erupsi. 4ntuk gejala yang timbul pasien dapat

    diberi pengobatan sistemik dan topikal.

    'engidentifikasi obat merupakan landasan manajemen terjadinya erupsi

    obat. al ini sangat penting untuk obat dengan 2aktu paruh (" jam)$ ruam

    e=anthematous mungkin merupakan tanda a2al SGS*,EN$ sejak penge-ekan

    2aktu paruh obat dengan -epat (bukan lama) terbukti dengan penurunan

    mortalitas. 3asien dengan tanda*tanda dan gejala yang menunjukkan ruammungkin merupakan manifestasi a2al dari reaksi parah yang harus dia2asi se-ara

    ketat dan sering dira2at di rumah sakit sampai reaksi parah dapat ditangani. Gika

    obat ini penting dan reaksi tidak parah$ desensitisasi dapat di-oba setelah sembuh$

    tapi ini proses jarang diperlukan dan rumit."

    III.1 Sis*emik

    a.)or*ikos*eroid

    3rednison tablet D mg

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    11/12

    III.3 Penega+an

    /eaksi obat terhadap kulit sebagian besar istime2a dan tak terdugaB

    /eaksi serius jarang terjadi. Namun$ setelah reaksi telah terjadi$ penting untuk

    men-egah reaksi yang sama di masa depan pasien dengan obat yang sama atau

    reaksi silang obat. 4ntuk pasien dengan reaksi parah$ mengenakan gelang

    identitas pasien dengan rin-ian sifat reaksi obat$ dan -atatan pasien harus diberi

    label.1

    III. Ed%kasi

    a. 3rinsipnya adalah eliminasi obat penyebab erupsi.1"

    b3asien dan keluarga diberitahu untuk membuat -atatan ke-il di dompetnya

    tentang alergi obat yang dideritanya.1"

    . 'emberitahukan bah2a kemungkinan pasien bisa sembuh dengan adanya

    hiperpigmentasi pada lokasi lesi.1"

    III.! Prognosis

    3ada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat

    penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi pada beberapa

    bentuk$ misalnya eritroderma dan kelainan berupa sindrom ;yell dan sindrom

    Steen Gohnson$ prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena.

  • 7/25/2019 Erupsi Obat Eksantem

    12/12

    DAF(A/ PUS(A)A

    1. Shear Neil $ +no2les Sandra /. utaneous /ea-tion of !rug . n8 +lauss

    :olff$ et al$ editors.Fitzspatrick's Dermatology in General Medicine.@thed.

    4SA8 '-%ra2*illB "D1".Fol 1 p. 1"$ 755*70$ 77"

    ". Stern$ /obert. E=anthematous drug eruptions. England.,he Ne2 England

    Gournal of 'edi-ine. "D1". p 8 "9*5DD.

    . /amdial 3+$ Naidoo !+. !rug*ndu-ed utaneous 3athology. J Clin

    athol "DD9B7"89*5D.

    . /iedl '$ assilas A.'. Aderse !rug /ea-tions8 ,ypes and ,reatment

    6ptions.!m Fam hysician"DDB7@810@1*9D5. allen G3$ orn ,!$ 'an-ini AG$ Salas-he SG$ S-haffer GF$ S-h2ar&

    ,homas$ et al. !rug /ea-tions. n8 G. ;. #olognia$ G. ;. Gori&&o and /. 3.

    /apini$ editors.Dermatology."nded. 4SA8 'osby ElseierB "[email protected] 1

    7. :illiam Games !$ #erger ,imothy %$ Elston !irk '. !rug /ea-tions. n8

    odgson Sue$ #o2le+aren$ editors. !ndre"#s Diseases o$ the skin %

    Clinical Dermatology. 1Dth ed. 4SA8 ElseierB "DD7. p. 115*19.

    0. !juanda Adhi$ Natahusada E.$ 'o-htar am&ah and Siti Aisah$ editors.

    &lmu enyakit ulit dan elamin. 5th ed. Gakarta8 #alai 3enerbit +4B

    "DD9. p. 1$ 15*50$190$ 95*97 .

    @. :olff +lauss$ Gohnson /i-hard Allen. E=anthematous !rug Eruption. n8Englis 'ariapa& /amos$ editor.Fitzspatrick's Color !tlas and (ynopsis o$

    Clinical Dermatology. 7thed. 4SA8 '-%ra2*illB "DD9$ p.550*7D

    '. +inghorn %/. Syphilis and #a-terial Se=ually ,ransmitted nfe-tions. n8

    #urns ,$ #reathna-h S$ o= N$ %riffiths editors. ook#s *e+tbook o$

    Dermatology. @thed. Australia8 #la-kshell 3ublishing ompanyB "D1D. p.

    ".0$ .@

    10. %rie-o ,$ et.all. An Atypi-al utaneous /ea-tion to /iastigmine

    ,ransdermal 3at-h. inda2i 3ublishing orporation. Gournal of Allergy.

    Folume "D11

    11. ;a-outure 'E$sieh . Skin /ash in A ,ransplant 3atient /e-eiing'ultiple !rugs. Cle,eland Clinic Journal o$ Medicine "DDB0D81D01*0".

    1". aCih !aeng '$ 3aranadipa 'ahesa$eds. -uku anduan raktik linis

    -agi Dokter elayanan rimer.1th ed. !N8+ementrian +esehatan

    /B"D1. p. 0*00.