kelompok 6-domestikasi obat

7/23/2019 Kelompok 6-Domestikasi Obat

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-domestikasi-obat 1/23

DOMESTIKASI TANAMAN OBAT-OBATAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Konservasi Sumberdaya Genetik Semester

Genap

Dosen Pengampu : Ir. Sri Lestari P. MS

Oleh :

Kelompok 6

Kelas B

Dewi Jayanti 1!"#"""111"$%

K&k&h A'i( )* 1!"#"""1111%1

+e'ay&nita ,e'iyani 1!"#""11111

Amalia ,a.'ina 1!"#""1111%1/

J00SAN B0DIDA2A 3ETANIAN

3O4AM ST0DI A4OEKOTEKNO5O4I

,AK05TAS 3ETANIAN

0NI+ESITAS BA)IJA2A

MA5AN4

"1!



BAB I

3ENDA050AN

1*1 5ata' Belakan7

Sumber daya alam hayati beserta ekosistemnya dipahami selama ini men!adi sasaran

peman"aatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Peman"aatan sumber daya

tersebut antara lain dikenal dalam bentuk kegiatan pertanian kehutanan peternakan dan

perikanan merupakan serangkaian kegiatan yang diharapkan dapat !uga meningkatkan

kualitas hidup manusia.

Domestikasi atau pen!inakan tumbuhan dan he#an merupakan markah a#al

perkembangan pertanian se$ara luas %King dan Stanbinsky &''(). Domestikasi sebagai

proses perkembangan organisme yang dikontrol manusia men$akup pertumbuhan

genetik tumbuhan yang berlangsung berkelan!utan semen!ak dibudidayakan. Domestikasi

berkaitan dengan seleksi dan mana!emen oleh manusia dan tidak hanya sekedar

pemeliharaan. Proses mendomestikasi ialah menaturalisasikan biota ke kondisi manusia

dengan segala kebutuhan dan kapasitasnya.

Dengan luas ka#asan hutan tropis terkaya kedua di dunia setelah *ra+il Indonesia

menyimpan potensi hayati yang merupakan sumber bahan pangan dan obat,obatan yang

telah lama diman"aatkan oleh suku,suku tradisional di Indonesia. Tumbuhan obat sebagai

salah satu hasil hutan bukan kayu dari produk hutan banyak ditemukan baik di dalam

maupun luar ka#asan. Perkembangan +aman dan modernisasi budaya dapat

menyebabkan hilangnya pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat

khususnya pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan dalam

pengobatan tradisional.

1* T&.&an

Tu!uan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui domestikasi pada tanaman

obat,obatan.



BAB II

ISI

-.& 3an8an7an 0m&m tentan7 Domestikasi

Domestikasi atau pen!inakan tumbuhan dan he#an merupakan markah a#al

perkembangan pertanian se$ara luas %King dan Stanbinsky &''(). Proses bela!ar

menanam dan beternak bera#al dari domestikasi aneka tumbuhan dan he#an dari

kehidupannya yang liar. ikayatnya dimulai pada masa /eolitik sebagaimana ditandai

oleh se!umlah situs pertanian diantaranya di 0sia *aratdaya dan di 0sia Tenggara. Kini

agronomi meluas tidak sa!a dengan mengandalkan tumbuhan dan he#an eksotik tapi

men$akup !uga pengelolaan dan1atau modi"ikasi genetik organisme tersebut.

Trans"ormasi yang menghasilkan spesies domestik ini telah berkontribusi sekaligusdalam pemenuhan kebutuhan aktual dan ketergantungan ke depan. Lebih dari pada itu

hasil trans"ormasi ini tidak sa!a terkadang berlangsung tanpa senga!a tapi !uga di"usi

dan adaptasinya meluas pada lingkungan baru.

Dihadapkan pada upaya melaksanakan pembangunan ber#a#asan lingkungan hidup

trans"ormasi sumber hayati tersebut nampak perlu se$ara bi!aksana diserasikan dengan

berbagai kegiatan dalam payung pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Dampak apa pun yang mungkin dapat ditimbulkan oleh suatu kegiatan seyogyanya

telah diperhitungkan se$ara $ermat semen!ak tahap peren$anaan kegiatan sehingga

langkah pengendaliannya diantisipasi se$ara dini.

Domestikasi sebagai proses perkembangan organisme yang dikontrol manusia

men$akup pertumbuhan genetik tumbuhan yang berlangsung berkelan!utan semen!ak

dibudidayakan. Domestikasi berkaitan dengan seleksi dan mana!emen oleh manusia dan

tidak hanya sekedar pemeliharaan. Proses mendomestikasi ialah menaturalisasikan biota

ke kondisi manusia dengan segala kebutuhan dan kapasitasnya. Pada domestikasi

tumbuhan perlu dika!i kondisi benih perubahan mor"ologi la!u pertumbuhan dan perkembangannya. *erdasarkan penalaran manusia tumbuhan didomestikasi dengan

beragam $ara mulai $ara yang sederhana hingga ke $ara yang sangat ma!u dengan

bioteknologi. Menurut Dem$hik dan Streed %-22-) domestikasi untuk tumbuhan dengan

$ara bertahap ialah: %&) #ild$ra"ting %-) stand improvement %3) penanaman

%pemeliharaan) %4) seleksi %pemuliaan) dan penggunaan stok andal dalam penanaman

%budidaya).

-.- 5an8asan Ontolo7is



Dalam lingkup pengalaman manusia tumbuhan dan he#an termasuk !a+ad renik

telah dan sementara men!adi ob!ek trans"ormasi dari kehidupannya yang liar men!adi

!inak. Trans"ormasi yang dikenal sebagai domestikasi ini menurut 5alla$k %-22&) telah

berlangsung lebih dari &2.222 tahun terakhir bagi ratusan !enis tumbuhan dan he#an

yang kini men!adikannya andalan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Diperhitungkan

6& 7 bahan kering edibel dari tanaman utama dunia berasal dari gandum !agung dan

padi. Selebihnya dari sekitar &22 spesies tumbuhan antara lain : kedelai tebu sorghum

kentang dan ubi kayu. Di samping itu sekitar '8 7 dari produk daging susu dan telur

unggas dihasilkan oleh sebanyak lima spesies he#an ternak. Sementara produk

akuakultur berasal dari sekitar -22 spesies biota air %Pullin &''4). Selain se!umlah

spesies pohon kayu dan puluhan pohon buah,buahan yang telah didomestikasi Leakey

%&''') mengidenti"ikasi &9 spesies buah,buahan tropis yang potensial dikembangkan

dalam sistem agro"orestri.

Domestikasi sebagai proses perkembangan organisme yang dikontrol manusia oleh

vans %&''6) dinyatakan men$akup perubahan genetik %tumbuhan) yang berlangsung

sinambung semen!ak dibudidayakan. Dengan demikian domestikasi berkaitan dengan

seleksi dan mana!emen oleh manusia dan tidak hanya sekedar pemeliharaan sa!a.

Spesies eksotik organisme yang dipindahkan dari habitat aslinya ke #adah budidaya

karakteristik genetiknya terubah dengan maksud tertentu atau sebaliknya melalui

sembarang pikatan pemeliharaan seleksi dan mana!emen genetik %Pullin &''4). Dalam

hal ini mendomestikasi adalah menaturalisasikan biota ke kondisi manusia dengan

segala kebutuhan dan kapasitasnya.

Dalam domestikasi tanaman vans %&''6) mengungkapkan se$ara luas berbagai

perubahan yang ter!adi pada penampilan tumbuhan mulai dari yang menyangkut retensi

benih hingga ke isi D/0. Demikian halnya perubahan bentuk dan ukuran pada se!umlah

tanaman serta la!u perkembangan dan pertumbuhannya. Lebih dari pada itu se!umlah

tumbuhan yang didomestikasi ternyata kehilangan substansi ra$un sebagai unsur

proteksi alaminya terhadap hama dan penyakit. Tampaknya perubahan,perubahan ini

terpaut dengan penimbulan %menge"isiensi) dan penenggelaman %mende"esiensi) satu

atau lebih unsur genetik seturut dengan "aktor lingkungan budidaya yang dikenakan.

Perpindahan lokasi dari tumbuhan yang didomestikasi berlangsung se$ara luar biasa

menyebar luas dan !auh dari asalnya bahkan terkadang melimpah di ka#asan yang

didatanginya.

Sub!ek domestikasi seperti menurut vans %&''6) terhadap tumbuhan menarik

minat se!umlah disiplin ilmu diantaranya antropologi arkeologi biokimia genetika



geogra"i linguistik biologi molekuler "isiologi dan sosiologi. Dengan demikian

banyak aspek domestikasi telah diungkapkan selama ini misalnya mengenai se!arah dan

keterkaitannya dengan kebudayaan demikian pula dengan permasalahan lingkungan

hidup yang ditimbulkannya. ;ingkasnya praktek domestikasi tumbuhan dan he#an

tidak sa!a sekaligus mendomestikkan pengelompokkan manusia %humandkind ) dalam

suatu permukiman tapi !uga menurut 5alla$k %-22&) manusia se$ara mutlak kini

tergantung pada hasil domestikasi yang dilakukannya.

<raian terdahulu mengungkapkan bah#a ternyata u!ud hakiki dari apa yang disebut

domestikasi tumbuhan dan he#an masukan proses dan hasilnya = mengandung banyak

aspek dan bermatra luas. Pen!ela!ahan selan!utnya terhadap hal ini melalui pendekatan

multi,disipliner dipandang sebagai pilihan yang memihak pada per#u!udan "ungsi sains

dalam kehidupan manusia.

-.3 5an8asan Epistomolo7is

Se!alan dengan perkembangan penalaran upaya manusia dalam memenuhi rasa ingin

tahu dan kebutuhannya mengikuti tahapan perkembangan kebudayaan yang meliputi

tahap mistis tahap ontologis dan tahap "ungsional. Mengutip uraian Suriasumantri

%-222) tahap mistis adalah masa di mana sikap manusia menun!ukkan keberadaaannya

terkepung oleh kekuatan,kekuatan gaib di sekitarnya. Tahap ontologis adalah masa di

mana sikap manusia mengambil !arak dari ob!ek di sekitarnya serta mulai melakukan

telaahan terhadap ob!ek tersebut. Tahap "ungsional adalah masa di mana sikap manusia

selain memiliki pengetahuan berdasarkan telaahan terhadap ob!ek,ob!ek sekitarnya tapi

!uga mem"ungsionalkan pengetahuan tersebut bagi kepentingan dirinya %dan lingkungan

hidup).

Proses domestikasi tumbuhan dan he#an nampaknya mengikuti tahapan sikap

manusia sebagaimana dikemukakan terdahulu. Dengan demikian pengetahuan

men!inakkan tumbuhan dan he#an dia#ali pada tahap mistis ketika manusia bersikap

menghadapi kekuatan yang mengepungnya sekaligus berupaya mempertahankan

kehidupannya. Pada tahap ontologis di mana ilmu mulai berkembang manusia

mengambil !arak dengan ob!ek domestikasi bertindak sebagai sub!ek yang mengamati

menelaah dan meman"aatkan. Menga#alinya tahap ontologis melahirkan pengetahuan

yang berakar pada pengalaman berdasarkan akal sehat yang didukung oleh metode

men$oba,$oba namun se$ara historis ter$atat tingkat teknologinya tinggi meskipun

tetap terbelakang dalam bidang keilmuan %Suriasumantri -222). Tumbuhnya

pengetahuan yang tergolong seni,terapan ini seperti antara lain dalam peradaban Mesir



kuno >ina dan India mengikutsertakan perkembangan a#al pertanian dalam

mendomestikasi tumbuhan dan he#an. Selan!utnya telaahan terhadap ob!ek sekitar

seperti domestikasi didekati se$ara rasional yang mengandalkan penalaran dedukti" dan

kemudian melalui metode ilmiah yang menggabungkan penalaran dedukti" dan

pengalaman empiris.

Domestikasi tumbuhan dan he#an se$ara aktual dilakukan manusia berdasarkan

prinsip,prinsip dan konsep,konsep yang ditemukan dengan menggunakan metode

ilmiah. Dalam hal ini prinsip dan konsep mendomestikasi disusun dengan menerapkan

penalaran dedukti" sementara kesesuaiannya dengan "akta diveri"ikasi dengan

menerapkan penalaran indukti".

*erkaitan dengan masalah ob!ek empiris dalam domestikasi tumbuhan dan he#an

ada dua kelompok pertanyaan yang teridenti"ikasi berbeda menurut bidang ilmu danmenurut bidang teknologi. Dalam bidang ilmu ob!eknya adalah ge!ala yang sudah ada

sementara dalam bidang teknologi ob!eknya adalah ge!ala yang ingin di$iptakan.

Ke!elasan tentang struktur dan bentuk susunan serta hubungan antar bagian merupakan

prinsip dan konsep yang dipertanyakan dalam bidang ilmu. Struktur suatu ge!ala yang

dikehendaki agar suatu "ungsi yang diinginkan terealiser beserta $ara membentuk

struktur dimaksud merupakan konsep yang ditangani dan ingin dihasilkan dalam bidang

teknologi.

*erdasarkan hasil penalaran manusia selama ini tumbuhan dan he#an

didomestikasikan dengan beragam $ara mulai dari yang sederhana hingga ke $ara yang

sangat ma!u ditopang dengan hasil perkembangan bioteknologi. Sederhananya seperti

untuk tanaman buah,buahan menurut Dem$hik dan Streed %-22-) dengan $ara bertahap :

%&) wildcrafting %- ) stand improvement %3) penanaman1pemeliharaan %4) seleksi

pemuliaan dan penggunaan stok andal dalam penanaman1budidaya. *ioteknologi

sebagai penerapan biologi molekuler genetika molekuler dan rekayasa genetika

mentrans"ormasikan gen sehingga organisme eksotik men!adi GM? dan T?.Metode dan1atau teknik domestikasi tumbuhan dan he#an dengan pendekatan

bioteknologi dideskripsikan se$ara luas dan melimpah dalam se!umlah sumber

in"ormasi. Menga$u pada sumber dimaksud seperti dalam 5inter et al %&''() dan

Madigan et al %-222) rekayasa genetika dinyatakan sebagai upaya teknik memodi"ikasi

penampilan genetika sel dan organisme melalui manipulasi suatu gen dengan

menggunakan teknik labolatorium. Ini merupakan sintesis dari genetika molekuler

biokimia dan mikrobiologi terutama dalam aspek yang men$akup isolasi manipulasi

dan ekspresi materi genetik. Selain itu rekayasa genetika mempunyai aplikasi luas tidak



hanya pada penelitian dasar tetapi !uga pada penelitian aplikati" antara lain untuk

menghasilkan suatu protein dalam !umlah besar dan mentrans"er suatu material genetik

untuk @men$iptakanA organisme,organisme %tanaman he#an dan mikrorganisme)

dengan $iri,$iri @yang diinginkanA.

Lebih !auh terungkap bah#a dalam rekayasa genetika urutan D/0 tertentu dari

organisme yang berbeda bahkan dari spesies yang berbeda dapat berintegrasi men!adi

suatu D/0 hibrida %rekombinan D/0). *erkaitan dengan ini kloning molekuler

dimungkinkan melalui serangkaian proses isolasi pemurnian dan pereplikasian

"ragmen D/0 khusus. Selain itu pertukaran material genetik di antara spesies yang

se$ara alamiah tidak ter!adi membuka peluang perubahan makeup genetik suatu

organisme. Dalam kultur !aringan rekayasa genetika mena#arkan suatu metode

langsung untuk mengintroduksi suatu si"at tertentu melalui baik elektro"orasi maupun

penembakan molekul D/0 atau melalui Agrobacterium tumefaciens. Dalam pemuliaan

terseleksi pada he#an dimungkinkan untuk mentrans"er gen yang memba#a si"at se$ara

langsung ke dalam he#an. Gen dapat diintroduksi ke dalam he#an melalui vektor

retrovirus mikro,in!eksi dan embryonic-stem cells dimana melibatkan trans"er gen ke

dalam sel telur yang ter"ertilisasi atau ke dalam sel dari embrio tingkat a#al.

Demikianlah untuk tumbuhan dan he#an termasuk !a+ad renik rekayasa genetika

adalah suatu $ara domestikasi dalam mana!emen genetik yang dapat sa!a mengundang

masalah seperti dalam hal ketidakstabilan vektor yang digunakan ekspresi gen yang

tidak sepenuhnya dan gangguan regulasi gen.

Sebagaimana dikemukakan terdahulu u!ud hakiki dari domestikasi tumbuhan dan

he#an bermatra luas. Selain $ara dan1atau metode yang mengantar pada penemuan

organisme domestik %GM? dan T?) tahapan aktivitas domestikasi menurut Simon

%&''6) akan sangat ditentukan oleh "a$tor,"aktor biologi kebi!akan pasar dan sosial.

Peman"aatan selan!utnya melalui budidaya dan bahan pangan yang dihasilkan

membutuhkan metode aplikasi yang ber!angkauan komprehensi" dan berlandasan

aksiologis memadai. Dalam bidang akuakultur Pullin %&''4) menyatakan bah#a

permasalahan utama yang dihadapi ilmu#an dan pengambil keputusan adalah e"ek

!angka pan!ang pada keragaman hayati akuatik yang tidak dapat diprediksi se$ara tepat

berkenaan dengan kemungkinan lolosnya GM? dari #adah budidaya. al yang sama

dengan intensitas beragam dapat sa!a berlaku dalam kegiatan budidaya pertanian

lainnya. <ntuk itu Peraturan Pemerintah ;I /o.-9 Tahun &''' tentang 0nalisis

Mengenai Dampak Lingkungan idup menyatakan usaha dan1atau kegiatan berdampak



besar dan penting terhadap lingkungan hidup antara lain : %&) introduksi suatu !enis

tumbuhan baru atau !a+ad renik yang dapat menimbulkan penyakit baru terhadap

tanaman %-) introduksi suatu !enis he#an baru yang dapat mempengaruhi kehidupan

he#an yang telah ada %3) penggunaan bahan hayati dan nir,hayati men$akup pengertian

perubahan.

<raian tersebut di atas memba#a ke pemikiran bah#a aktivitas domestikasi suatu

organisme adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun oleh se!umlah elemen. Sesuai

pendekatan multi,disipliner yang dia!ukan sebagai pilihan dalam men!ela!ahinya maka

penerapan pengembangan aktivitas tersebut layaknya dilakukan dengan metodologi

sistem. Sehubungan dengan hal ini suatu bentuk skema pengambilan keputusan untuk mengembangkan budidaya yang menggunakan organisme domesti$ disa!ikan gambar &

yang dimodi"ikasi dari Pullin %&''4). Skema ini menun!ukkan pengambilan keputusan

dapat didasarkan atas hasil dari evaluasi yang prosesnya akurat meliputi e"ek sosial

e"ek lingkungan dan kelayakan aspek teknis budidaya.

-.4 5an8asan Aksiolo7is

Se$ara signi"ikan hasil trans"ormasi tumbuhan dan he#an yang dilakukan dalam

lingkup domestikasi telah memberi man"aat dan memba#a berkah bagi manusia. Dari



upaya untuk sekedar memenuhi kepentingan praktis domestikasi tumbuhan dan he#an

berkembang aktual untuk tu!uan meningkatkan produksi dan mengembangkan kualitas

produk dari beragam usaha pertanian kehutanan peternakan dan perikanan. Dengan

demkian domestikasi sumber hayati ini berkontribusi besar dalam me#u!udkan tu!uan

ketersediaan pangan termasuk ketika s#a,sembada pangan pernah di$apai Indonesia.

Diperhadapkan pada isu se!agat mengenai lingkungan hidup yang $enderung

mengalami degradasi domestikasi organisme diarahkan pula untuk konservasi genetik

dan1atau plasma nu"tah. Se!alan dengan itu konservasi ekosistem diupayakan khususnya

hutan dan laut. Sementara B0? men$atat bah#a di samping sebanyak enam keuntungan

domestikasi /5TP %non-wood timber products) terdapat empat keadaan merugikan

%Simon &''6). Keuntungan meliputi produksi yang diandalkan mengurangi tekanan

pada hutan mendatangkan pendapatan mudah panen perbaikan la!u pertumbuhan dan

peningkatan nilai tanaman. Keadaan yang merugikan ditun!ukkan pada peningkatan

kerentanan terhadap hama kehilangan "ungsi ekologis ketergantungan pada sumber

benih liar yang baru dan menambah nilai keuntungan pada korporasi besar yang ada.

Tanpa mengabaikan se!umlah kerugian sesungguhnya tumbuhan dan he#an yang

didomestikasi menerima perlakuan istime#a yang memungkinkan potensi gen,nya

diberdayakan dengan berbagai $ara manipulasi. Meskipun demikian proses domestikasi

yang berlangsung merupakan !uga gangguan "isik,biologis terhadap integritas spesies.

Trans"ormasi dilakukan dengan risiko yang tidak sa!a sukar diramalkan tapi !uga yang

kurang men!adi perhatian. <ntuk itu selain dibutuhkan rumusan bio,etik se$ara spesi"ik

nilai,nilai universal menghargai alam perlu di!abarkan terin$i dalam memandu aktivitas

domestikasi tumbuhan dan he#an selan!utnya.

-.8 9ontoh Domestikasi Tanaman Oat1* Jahe

Cahe berasal dari hutan tropika di 0sia Selatan. Tanaman !ahe yang tumbuh di

India memiliki variassi genetik yang sangat luas variasi genetik yang paling luas ini

menun!ukkan bah#a tanaman berasal dari daerah tersebut.

Cahe termasuk dalam suku temu,temuan % Zingiberaceae) se,"amili dengan

temu,temuan lainnya seperti temu la#ak %Cucuma xanthorrizha) temu hitam

%Curcuma aeruginosa) kunyit (Curcuma domestica) ken$ur % aempferia galanga)

dan lengkuas (!anguas galanga).



Gambar &. ;impang !ahe

Cahe telah di budidayakan di India dan >hina sebelum $atatan se!arah di mulai.

Kedua negara ini disebut,sebut sebagai bangsa yang pertama kali meman"aatkan !ahe

terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan obat,obatan tradisional. Di

negara tersebut telah menuliskan buku,buku kedokteran mengenai !ahe baik !ahe

segar maupun kering dengan beragam man"aatnya. Di India dan >hina peman"aatan

!ahe segar dan !ahe kering diman"aatkan se$ara terpisah. *eberapa buku kedokteran

di >hina yang menuliskan tentang !ahe diantaranya @/ang >ao CingA yang ditulis

sekitar -222 SM buku dari 0yurveda yang ber!udul @>arka SamhitaA yang ditulis

sekitar abad ke 3 SM dan @Sushruta SamhitaA yang ditulis sekitar abad 4 yang

membahas tentang man"aat !ahe. Serta sistem pengobatan tradisional 0yurveda di

India se!ak -822 tahun yang lalu %;avindram &''4).

Cahe dikembangkan di 0rab se!ak -222 tahun yang lalu yang mana !ahe dari

India terba#a ke india Timur. Kemudian !ahe berkembang melintasi Laut Merah

karena adanya perdagangan di 0rab dan ter!ual hingga ke unani dan ;oma

%;avindram &''4).

Pada abad ke &3 !ahe dibahas se$ara detail di ropa yang ter$antum dalam

buku Physi$ians o" Myddvai yang ditulis oleh seorang dokter yaitu ;hi#allo# dan

ketiga anak laki,lakinya atas perintah Pangeran South 5ales. Marseilles %kota kedua

terbesar di Pran$is) menetapkan tari" impor !ahe pada tahun &&-( diikuti oleh Paris

pada tahun &-'6. Pada periode ratu li+abeth I %tahun &833,&623) !ahe berkembang

di Inggris %;avindram -228).

Cahe kemudian berkembang hingga ke Spanyol. Pada thun &8(8 !ahe di

ekspor dari Santa Domingo. Di ropa *arat !ahe semakin berkembang melintasi

dunia. Kini !ahe ditemukan di negara tropis di seluruh dunia.

/ama !ahe di setiap negara alia %Malaysia)E luya allam %Bilipina)E adu ale

ada %India)E sanyabil %0rab)E sheng $hiang %>ina) gember %*elanda)E ginger %Inggris)E gingembre %Peran$is). Keanekaragaman nama tanaman !ahe menun!ukkan



bah#a penyebaran !ahe telah meluas ke berbagai belahan dunia. al ini

menun!ukkan bah#a telah banyak orang yang mengetahui dan menggunakan !ahe

se!ak +aman dahulu.

/ama daerah !ahe antara lain halia %0$eh) beeuing %Gayo) bahing %*atak

Karo) sipodeh %Minangkabau) !ahi %Lampung) !ahe %Sunda) !ae %Ca#a dan *ali)

!hai %Madura) melito %Gorontalo) geraka %Ternate) dsb. Terdapat di seluruh

Indonesia ditanam di kebun dan di pekarangan %5arintek -222).

Cahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua #ilayah Indonesia yang

ditanam se$ara monokultur dan polikultur. Daerah utama produsen !ahe di Indonesia

adalah Ca#a *arat %Sukabumi Sumedang Ma!alengka >ian!ur Garut >iamis dan

Subang) *anten %Lebak dan Pandeglang) Ca#a Tengah %Magelang *oyolali

Salatiga) Ca#a Timur %Malang Probolinggo Pa$itan) Sumatera <tara %Simalungun )*engkulu dan lain,lain %5arintek -224).

*erdasarkan penelitian *erma#ie tahun -22( dalam 5arintek %-222)

melakukan eksplorasi dan pengumpulan plasma nut"ah !ahe berbagai tipe1keragaman

yang ada di alam terutama ras,ras lokal dari daerah pusat keragaman maupun sentra

produksi. Sampai tahun &''6 telah terkumpul 44 nomor koleksi dari berbagai tipe

yang sebagian besar berasal dari pengumpulan oleh donor1$urator. /amun sebagian

besar nomor,nomor tersebut akhirnya hilang atau mati diantaranya akibat kurangnya

pemeliharaan dan serangan penyakit bakteri layu. Pada tahun &''9 kemudian

dilakukan kembali eksplorasi ke daerah sentra utama di Ca#a *arat dan Ca#a Tengah

serta pengumpulan in"ormasi oleh peneliti sehingga terkumpul &6 nomor !ahe putih

besar &6 nomor !ahe putih ke$il dan 4 nomor !ahe merah.

Lebih lan!ut *erma#ie mengemukakan agar plasma nut"ah dapat

diman"aatkan se$ara optimal perlu dilakukan pembuatan klasi"ikasi koleksi ker!a

identi"ikasi sumber1donor si"at,si"at penting memperbesar keragaman genetik untuk

si"at,si"at tertentu memperbesar keragaman si"at agronomis pada populasi yangdigunakan mempela!ari biologi bunga dan sistem penyerbukan dari koleksi yang

akan digunakan mempela!ari kesesuaian persilangan intra dan antar disiplin

misalnya untuk evaluasi ketahanan terhadap $ekaman lingkungan biotik dan abiotik.

Karakterisasi nomor aksesi plasma nut"ah dari tiga tipe !ahe utama meliputi

si"at mor"ologi komponen hasil dan mutu. *erma#ie menyimpulkan program

perbaikan varietas melalui pemuliaan terbentur pada rendahnya keragaman genetik

!ahe. <paya peningkatan keragaman genetik melalui eksplorasi ke berbagai daerah

menghasilkan 44 nomor aksesi namun nomor tersebut hilang akibat kurang rutinnya



re!uvensi dan serangan penyakit layu bakteri. ksplorasi lan!utan menghasilkan 36

nomor diantaranya terpilih sebagai nomor harapan yang merupakan bahan untuk

menghasilkan varietas unggul. 0nalisa keragaman genetik dan hubungan kekerabatan

antar aksesi plasma nut"ah berdasarkan si"at mor"ologi dan mutu menggolongkan

!ahe kedalam tiga tipe utama yaitu !ahe putih besar !ahe putih ke$il dan !ahe merah.

;impang !ahe dapat digunakan sebagai bumbu masak pemberi aroma dan rasa

pada makanan seperti roti kue biskuit kembang gula dan berbagai minuman. Cahe

!uga dapat digunakan pada industri obat minyak #angi industri !amu tradisional

diolah men!adi asinan !ahe dibuat a$ar lalap bandrek sekoteng dan sirup.

De#asa ini para petani $abe menggunakan !ahe sebagai pestisida alami.

Dalam perdagangan !ahe di!ual dalam bentuk segar kering !ahe bubuk dan a#etan

!ahe. Disamping itu terdapat hasil olahan !ahe seperti: minyak astiri dan koresin yangdiperoleh dengan $ara penyulingan yang berguna sebagai bahan pen$ampur dalam

minuman beralkohol es krim $ampuran sosis dan lain,lain. 0dapun man"aat se$ara

pharmakologi antara lain adalah sebagai anti muntah pereda ke!ang anti pengerasan

pembuluh darah peluruh keringat anti rematik serta merangsang pengeluaran getah

lambung dan getah empedu %5arintek -222).

* 5i8ah &aya

Tanaman Lidah *uaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan kosmetika

termasuk dalam bidang "armasi. Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya %5idodo

-226) untuk pembersih darah penurun panas obat #asir batuk re!an dan

memper$epat penyembuhan luka. Se!umlah nutrisi yang berman"aat terkandung di

dalam lidah buaya berupa bahan organik dan anorganik di antaranya vitamin

mineral beberapa asam amino serta en+im yang diperlukan tubuh. Peman"aatan

daun lidah buaya dapat ber"ungsi sebagai anti in"lamansi anti!amur antibakteri dan

regenerasi sel untuk mengontrol tekanan darah menstimuli kekebalan tubuh

terhadap serangan penyakit kanker serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung

bagi penderita IF. Penggunaannya dapat berupa gel dalam bentuk segar atau dalam

bentuk bahan !adi seperti kapsul !us makanan dan minuman kesehatan.



Gambar -. Lidah buaya

*eberapa penelitian telah ditemukan berkaitan dengan e"ekti"itas lidah buaya

diantaranya adalah:

&. Penelitian Dr. *ill 5ol"e pada tahun &'6' membuktikan bah#a lidah buaya

sangat e"ekti" membunuh bakteri penyebab in"eksi. Diantaranya bakteri

Staphylo$o$$us aureus.

-. Pada tahun &''4 BD0 %Bood and drug administration) telah menyetu!ui

penggunaan ekstrak gel lidah buaya dengan bahan akti" a$emannan untuk

mengobati apthous stomatitis.

3. S. levanson dan K. Somova menggunakan getah lidah buaya untuk mengobati

penyakit pada gigi dengan $ara menyuntikkan ekstrak getah lidah buaya pada gigi

yang terin"eksi.

4. Cohn eggars menamatkan laporan penelitiannya dan menemukan "ungsi asam

salisilat tidak ubahnya seperti aspirin yang bisa mengontrol rasa sakit sekaligus

bersi"at anti in"eksi dan antimikrobakteri.

8. 0garry. et al %-228) membuktikan bah#a ekstrak lidah buaya sudah

menun!ukkan e"ekti"itasnya terhadap Staphylo$o$$us aureus dengan +ona

hambat &( mm oleh gel dan 4 mm oleh kulit daun lidah buaya dengan

konsentrasi -8 mg1 ml.

Selama 3822 tahun kisah lidah buaya diteruskan dari mulut ke mulut. Lidah

buaya selalu mun$ul dalam setiap "ase se!arah dengan penghargaan atas

keampuhannya dalam pengobatan. Pertama kali dokumentasi lidah buaya berasal

dari Mesir Kuno di mana tempat lidah buaya tumbuh. Mesir !uga

mendokumentasikan kegunaannya dalam mengobati luka bakar dan in"eksi. Lidah

buaya dalam bentuk segar selalu digunakan >leopatra untuk men!aga kulitnya agar

tetap halus dan a#et muda.



>atatan se!arah yang ada menyebutkan bah#a *angsa Mesir kuno telah

mengetahui man"aat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan se!ak tahun &822 SM.

Karena man"aat lidah buaya yang begitu luar biasa bangsa Mesir kuno menyebut

tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. Tidak hanya itu seorang tabib dari

+aman unani kuno yang bernama Dios$ordes menyebutkan !ika salah satu man"aat

lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai ma$am !enis penyakit.

Misalnya radang tenggorokan bisul rambut rontok #asir dan kulit memar pe$ah,

pe$ah serta le$et. 0da yang menyatakan bah#a lidah buaaya berasal dari ma$ronesia

dan sekarang tumbuh pada daerah tropis dan subtropis.

%* Men7k&8& Morinda citrifolia 5*;

Tanaman mengkudu % "orinda citrifolia L.) adalah salah satu tanaman yang

sudah diman"aatkan se!ak lama hampir di seluruh belahan dunia.

Gambar 3. *uah mengkudu

Mengkudu berasal dari 0sia Tenggara. Pada tahun &22 SM penduduk 0sia

Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia mereka hanya memba#a

tanaman dan he#an yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman,

tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan antara lain untuk bahan pakaian

bangunan makanan dan obat,obatan lima !enis tanaman pangan bangsa Polinesia

yaitu talas sukun pisang ubi rambat dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa

setempat disebut /oni adalah salah satu !enis tanaman obat penting yang turut

diba#a. *angsa Polinesia meman"aatkan /oni untuk mengobati berbagai !enis

penyakit diantaranya: tumor luka penyakit kulit gangguan pernapasan %termasuk

asma) demam dan penyakit usia lan!ut. Pengetahuan tentang pengobatan

menggunakan Mengkudu di#ariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan

$erita rakyat. Tabib Polinesia yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan



panting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu

menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.

Laporan,laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu !uga terdapat pada tulisan,

tulisan kuno yang dibuat kira,kira -222 tahun yang lalu yaitu pada masa

pemerintahan Dinasti an di >ina. *ahkan !uga dimuat dalam $erita,$erita

pe#ayangan yang ditulis pada masa pemerintahan ra!a,ra!a di pulau Ca#a ratusan

tahun yang lalu.

Perkembangan industri tekstil di ropa mendorong pen$arian bahan,bahan

pe#arna alami sampai ke #ilayah,#ilayah kolonisasi karena pada masa itu pe#arna

sintetis belum ditemukan. Pada tahun &(4' para peneliti ropa menemukan +at

pe#arna alami yang berasal dari akar Mengkudu dan kemudian diberi nama

Morindone dan Morindin. Dari hasil penemuan inilah nama Morinda

diturunkan. *erikut adalah tabel se!arah perkembangan Morinda $itri"olia:

Tahun Keterangan

&22 M Imigran dari 0sia Tenggara tiba di Kep.

Polinesia dengan memba#a bibit Mengkudu.

&(4' ?rang,orang ropa menemukan +at pe#arna

dari akar Mengkudu yaitu Morindon danMorindin.

&(62 Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan

mulai ditulis dalam literatur *arat.

&'82 Penemuan +at antibakteri pada buah

Mengkudu.

&'62,&'(2 ;iset,riset ilmiah dilakukan untuk

membuktikan bah#a Mengkudu dapat

menurunkan tekanan darah tinggi.

&'9- 0hli biokimia Dr. ;alph eini$ke mulai

melakukan penelitian tentang Heronine dan

Mengkudu.

&''3 Penemuan +at anti kanker %damna$anthal) di

dalam buah Mengkudu.

?rang,orang ropa mengetahui khasiat Mengkudu sekitar tahun &(22 yang

dia#ali dengan pendaratan Kapten >ook dan para a#aknya di Kepulauan a#aii

%tahun &99(). Kedatangan mereka turut memba#a penyakit,penyakit baru antara



lain gonorrhea sipilis T*> kolera in"luen+a pneumonia yang dengan $epat

me#abah ke seluruh #ilayah a#aii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk.

*ahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak sanggup mela#an

penyakit,penyakit tersebut. Para peneliti ropa yang datang kemudian melakukan

pen$arian dan penelitian tentang se!arah dan kebudayaan bangsa Polinesia termasuk

sistem pengobatan tradisionalnya. Dan pada tahun &(62 pengobatan alamiah

menggunakan Mengkudu mulai ter$atat dalam literatur,literatur *arat.

Di Indonesia tanaman mengkudu !uga sudah mulai dibudidayakan se!ak lama.

Menurut eyne %&'(9) daerah Sudimara %Cakarta) dilaporkan telah men!adi salah

satu pusat budidaya mengkudu di pulau Ca#a pada tahun &'&2. <saha budidaya

mengkudu ini dilakukan se$ara teratur di tanah,tanah tegalan yang sebelumnya

diba!ak terlebih dahulu untuk mendapatkan kulit akarnya. al ini disebabkan kulit

akarnya dapat diman"aatkan sebagai +at pe#arna dalam industri kain tenun dan

batik. Di samping kult akarnya hampir semua bagian tanaman mengkudu terutama

buahnya yang mengandung berbagai +at berkhasiat obat ternyata dapat pula

diman"atkan. *ukti peman"aatan mengkudu pada masa lampau !uga dapat dilihat

dengan masih diketemukannya tanaman mengkudu yang tumbuh di museum koleksi

tanaman di keraton,keraton kera!aan. Di Keraton Surakarta adiningrat misalnya

masih dapat di!umpai adanya pohon mengkudu yang tumbuh dan diperkirakan sudah

berumur lebih dari &22 tahun. al ini terutama berkaitan dengan penggunaan buah

mengkudu tersebut dalam ritual pemandian benda,benda pusaka milik keraton

terutama keris yang telah berlangsung $ukup lama. %5aha. -222)

Mor"ologi buah mengkudu terdiri atas memiliki mor"ologi buah ma!emuk

terbentuk dari bakal,bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnyaE

perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari

bagian u!ung bongkol menu!u ke pangkalE diameter 98=&2 $m. Permukaan buah

ma!emuk seperti terbagi dalam sekat,sekat poligonal %segi banyak) yang berbintik,

bintik dan berkutil yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. 5arna hi!au ketika

mengkal men!elang masak men!adi putih kekuningan dan akhirnya putih pu$at

ketika masak. Daging buah lunak tersusun dari buah,buah batu berbentuk piramida

dengan daging buah ber#arna putih terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak

mengandung air yang aromanya seperti ke!u busuk atau bau kambing yang timbul

karena pen$ampuran antara asam kaprat %asam lemak dengan sepuluh atom karbon)



>&2) asam kaproat %>6) dan asam kaprilat %>(). Diduga kedua senya#a terakhir

bersi"at antibiotik akti".

Di samping kult akarnya hampir semua bagian tanaman mengkudu terutama

buahnya yang mengandung berbagai +at berkhasiat obat ternyata dapat pula

diman"atkan. *uahnya memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk obat tekanan

darah tinggi beri,beri melan$arkan ken$ing radang gin!al radang empedu radang

usus disentri sembelit nyeri limpa limpa bengkak sakit lever liur berdarah

ken$ing manis %diabetes melitus) $a$ingan $a$ar air kegemukan %obesitas) sakit

pinggang %lumbago) sakit perut %kolik) dan perut mulas karena masuk angin kulit

kaki terasa kasar %pelembut kulit) menghilangkan ketombe antiseptik peluruh haid

%emenagog) dan pembersih darah. 0ir perasan buah masak yang diparut digunakan

untuk kumur,kumur %gargle) pada di"teri atau radang amandel. Godogan buah kulit

batang atau akar digunakan untuk men$u$i luka dan ek+ema %5i!ayakusuma dkk.

&''6).

*uah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan merangsang

sistem imun yang melibatkan makro"ag dan atau lim"osit %ira+umi et al. &''4).

kstrak buah ini !uga terbukti paling e"ekti" menghambat sel ;0S yang

menyebabkan kanker di antara 822 ekstrak yang diu!i %ira+umi et al. &''3).ounos

et al. %&''2) melakukan studi mengenai e"ek analgesik dan sedati" ekstrak tanaman

mengkudu dan menyatakan bah#a ekstrak mengkudu mempunyai aktivitas

analgesik se$ara konsisten tidak toksik dan tergantung pada dosis.

Penelitian sebelumnya menun!ukkan bah#a diantara 3 "raksi ekstrak metanolik

buah mengkudu yang diu!i "raksi etil asetat menun!ukkan aktivitas antioksidan yang

paling kuat dengan nilai I>82 469 Jg1ml diikuti dengan "raksi kloro"orm dengan

nilai I>82 --99 Jg1ml sedangkan "raksi metanol mempunyai nilai I>82 (((6

Jg1ml %0bdul dan Sugeng -224).

0khir,akhir ini banyak petani telah mulai membudidayakan mengkudu se$ara

intensi" karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang men!an!ikan. al ini

mengingat karena hampir semua bagian tumbuhan ini dapat diman"aatkan daya

adaptasinya yang luas serta mudah dibudidayakan dan diproses men!adi produk

skala industri rumah tangga. Mengkudu sebagai salah satu tanaman budidaya telah

mengalami serangkaian proses pan!ang dan berliku dalam domestikasi seleksi dan

pemuliaan yang dilakukan oleh petani. Dengan upaya domestikasi seleksi dan

pemuliaan terhadap tanaman yang semula liar tersebut maka baru sekaranglah kita



bisa mendapati tanaman mengkudu sebagai tanaman budidaya yang lebih unggul.

al itu !uga berarti bah#a tanaman mengkudu di masa lalu belum tentu seunggul di

masa kini.

5alaupun kini mengkudu telah mulai dibudidayakan se$ara luas tetapi

mengkudu !uga tetap akan mengalami suatu masa peralihan dari bentuk tanaman liar

%#ild) menu!u tanaman budidaya %$ultivated) yang komersial. Dalam masa peralihan

ini maka diperlukan usaha yang harus dilakukan se$ara bersama,sama dalam hal

meningkatkan hasil panen di satu pihak dan penyeleksian varietas mengkudu yang

berkualitas dan diinginkan di lain pihak. <ntuk dapat memperbaiki hasiI panen dan

menyelenggarakan seleksi ini maka petani harus mampu untuk mengetahui tentang

keanekaragaman yang ditemukan di dalam !enis dan kerabat dekat mengkudu.

Pengenalan keanekaragaman $iri,$iri tanaman merupakan salah satu upaya

pen$irian yang merupakan langkah penting bagi para petani dalam

mengelasi"ikasikan tanaman budidayanya. Dengan adanya pen$irian maka pola

variasi pada tanaman budidaya dan kerabat liarnya akan dengan mudah terpetakan

dan dipertelakan sehingga setiap !enis tanaman budidaya Indonesia nantinya akan

ter$irikan dengan satu atau beberapa karakter pengenal dapat dipertelakan dengan

tegas dan !elas terbedakan dari kultivar lain. Dengan pen$irian yang kuat maka

upaya seleksi dan pemuliaan tanaman budidaya akan men!adi lebih mudah untuk

dilaksanakan.

Pen$irian haruslah dibuat berdasarkan pada seperangkat $iri yang layak dan

mantap. 0nalisis klasik yang telah lama dilakukan dalam pen$irian ini adalah

berdasarkan $iri mor"ologi yang dapat di$irikan dari penampakan "enotipik seperti

akar batang daun bunga buah serta bi!i.

Keanekaragaman pada pera#akan si"at kulit akar bentuk dan ukuran daun

bentuk dan ukuran buah !umlah bi!i per buah dan lainnya boleh !adi merupakan

salah satu keanekaragaman $iri mor"ologi yang dapat di!adikan sebagai batu pi!akan

di dalam penyeleksian varietas $alon varietasA atau malah !enis tersendiri dari

mengkudu.

Pera#akan tanaman mengkudu bervariasi dari bentuk perdu pohon ke$il hingga

pohon baik yang ber$abang banyak atau sedikit dengan ketinggian berkisar 2.( = &-

meter. Tanaman mengkudu yang berpera#akan perdu atau pohon ke$il yang

ber$abang banyak akan lebih menguntungkan karena dapat berpeluang

menghasilkan buah yang relati" lebih banyak dan mudah dalam pemanenan karena



dapat memungkinkan orang lebih mudah untuk memetik buah sehingga pemanenan

buah mengkudu !uga dapat men!adi lebih praktis. Tanaman mengkudu yang

berpera#akan pohon dengan ketinggian bisa men$apai &- meter kadangkala !uga

dapat merepotkan terutama !ika harus melakukan penyemprotan hama karena harus

men$apai ta!uk tanaman yang $ukup tinggi.

*eberapa $ontoh keanekaragaman mor"ologi di antara tanaman mengkudu di

atas menuntun kita pada suatu kenyataan tentang adanya keanekaragaman genetik

yang besar di dalam !enis %intraspe$i"i$ geneti$ diversity). Keanekaragaman ini

se$ara tidak langsung !uga berhubungan dengan pola penyerbukan pada tanaman

mengkudu itu sendiri. Sampai saat ini memang belum ada penelitian resmi yang

telah dilaporkan tentang penyerbukan pada tanaman mengkudu tetapi nampaknya

tanaman ini mampu untuk menyerbuk sendiri %sel",pollinated) sehingga

keanekaragaman yang ter!adi di dalam mengkudu lebih banyak ter#akili oleh

adanya variasi pada individuPenyerbukan mengkudu sebenarnya dapat dilaksanakan

dengan sistem penyerbukan sendiri maupun silang tetapi penyerbukan silang

sepertinya lebih baik terutama apabila pada suatu lokasi budidaya terdiri dari banyak

varietas sehingga bibit sebagai hasil persilangan akan lebih besar variasi

mor"ologinya.

Pengetahuan tentang adanya keanekaragaman mor"ologi ini dapat dianggap

sebagai kun$i a#al untuk membuka rahasia atau tanda tentang kehadiran

keanekaragaman genetik yang sangat berguna dalam seleksi dan pemuliaan

mengkudu sebagai tanaman budidaya. keberhasilan program seleksi dan pemuliaan

tanaman budidaya akan sangat tergantung kepada tersedianya keanekaragaman

genetik yang luas karena keanekaragaman genetik yang luas akan memberikan hasil

se$ara terus,menerus dan mampu untuk selalu tanggap terhadap perubahan

lingkungan dan penyakit. Sebaliknya !ika keanekaragaman yang dimiliki sempit

maka hasil yang di$apai melalui seleksi akan lambat dan bahkan akan meningkatkan

resiko ter!adinya krisis yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit.

Keanekaragaman genetik !uga merupakan hal yang sangat penting dalam pemuliaan

karena perbaikan suatu si"at tanaman akan sangat terbantu dengan ditemukannya

berbagai sumber gen.

?leh karena itu langkah penting yang perlu segera dilakukan di dalam upaya

meningkatkan keanekaragaman mengkudu ini adalah dengan mengumpulkan plasma

nut"ah melalui pertukaran atau introduksi. Man"aat plasma nut"ah bagi keberhasilan



program seleksi dan pemuliaan tanaman memang telah lama diketahui dengan baik.

Sekalipun demikian peman"aatan plasma nut"ah termasuk plasma nut"ah

mengkudu terutama di negara berkembang seperti Indonesia mengalami banyak

kendala karena : %&) terbatasnya !umlah koleksi yang dimiliki dan sering kali tidak

memiliki data akurat tentang keanekaragaman $iri yang diperlukan oleh pemulia

tanamanE %-) terbatasnya kegiatan pen$irian dan evaluasi sehingga potensi plasma

nut"ah sebagai sumber untuk si"at,si"at penting tidak diketahui E serta %3) terbatasnya

tenaga pemulia yang berkualitas.

Sampai saat ini memang belum ada laporan resmi yang menyebutkan tentang

besaran dan persebaran plasma nut"ah mengkudu di Indonesia tetapi mengingat si"at

tanaman mengkudu yang kosmopolit dan mempunyai daerah penyebaran yang

$ukup luas maka tidak berlebihan kiranya !ika plasma nut"ah mengkudu di Indonesia

!uga diperkirakan lumayan besar. Sebagai $atatan pula mengkudu dapat tumbuh

hampir di seluruh kepulauan Indonesia dan umumnya berupa tumbuhan liar di

pantai di ladang di pinggiran kota dan perkampungan atau senga!a ditanam di

pekarangan sebagai tanaman obat.

Dengan demikian agar plasma nut"ah mengkudu dapat diman"aatkan se$ara

optimal maka perlu segera dilakukan pembuatan prioritas dalam ker!a koleksi dan

inventarisasi mengidenti"ikasi $iri,$iri penting yang berguna memperbesar

keanekaragaman untuk $iri,$iri tertentu pada populasi yang digunakan mempela!ari

biologi bunga dan sistim penyerbukan dari koleksi yang akan digunakan

mempela!ari kesesuaian persilangan intra dan antar !enis serta melakukan

pendekatan antardisiplin misalnya untuk evaluasi ketahanan terhadap $ekaman

lingkungan biotik dan abiotik serta penyakit.

Langkah selan!utnya yang harus dilakukan adalah mengadakan seleksi terhadap

$iri,$iri yang berguna seperti mempunyai produktivitas tinggi tahan terhadap hama

dan penyakit toleran terhadap kekeringan dan lainnya dalam rangka untuk

menentukan !enis yang bisa di!adikan sebagai tetua unggulan. Persilangan

mengkudu dapat memberikan peluang keberhasilan yang $ukup luas karena tanaman

ini dapat menghasilkan bi!i sehingga akan sangat membantu dalam hal perbanyakan

tanamannya.

<ntuk men!amin kepastian hasil dan produktivitas tanaman tersebut memang

masih perlu untuk melakukan u!i multilokasi dengan tu!uan untuk mengetahui

keunggulan dan interaksi varietas tersebut terhadap lingkungan yang berbeda



sebagai persyaratan utama dalam pelepasan varietas. al ini disebabkan penampilan

daya hasil dan mutu tanaman budidaya merupakan hasil interaksi antara genotipe

tanaman dengan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Selan!utnya setelah didapat

nomor,nomor yang berdaya hasil dan bermutu tinggi baik dari spesi"ik lokasi

maupun se$ara nasional barulah dapat dilepas sebagai varietas unggul. Farietas

unggul hasil pemuliaan tersebutlah yang kemudian dapat disebarluaskan ke petani

dan diman"aatkan se$ara luas pula oleh para pengguna lainnya.

BAB III

3EN0T03

%*1 Simp&lan

Domestikasi dilakukan untuk mengintroduksi tanaman liar men!adi tanaman

budidaya. Dalam domestikasi tidak hanya sekadar pemeliharaan namun berkaitan

dengan seleksi dan mana!emen oleh manusia. Tanaman !ahe yang berasal dari India

kemudian berkembang melalui berbagai penelitian dan perdagangan hingga tersebar di

seluruh dunia. <paya koleksi tanaman !ahe dilakukan dengan adanya eksplorasi beberapa

varietas !ahe agar didapatkan varietas yang unggul namun plasma nut"ah tetap ter!aga.

Tanaman lidah buaya diper$aya berasal dari Mesir dengan adanya bukti peman"aatan

lidah buaya sebagai obat tradisional.

Tanaman mengkudu telah mulai dibudidayakan di pulau Ca#a pada tahun &'&2. <saha

budidaya mengkudu ini dilakukan se$ara teratur di tanah,tanah tegalan yang sebelumnya

diba!ak terlebih dahulu untuk mendapatkan kulit akarnya. Dalam domestikasi diperlukan

usaha yang harus dilakukan se$ara bersama,sama dalam hal meningkatkan hasil panen di

satu pihak dan penyeleksian varietas mengkudu yang berkualitas dan diinginkan di lain

pihak. <ntuk dapat memperbaiki hasiI panen dan menyelenggarakan seleksi ini maka

petani harus mampu untuk mengetahui tentang keanekaragaman yang ditemukan di

dalam !enis dan kerabat dekat mengkudu.



30STAKA

0bdul ;. Sugeng ;. -224 0ktivitas 0ntioksidan dan 0ntiradikal *uah Mengkudu

% "orinda citrifolia L) Laporan Penelitian lembaga penelitian <GM ogyakarta.Dem$hi$k M. dan . Streed. -22-. /on,timber Borest Produ$ts and Impli$ation "or Borest

Managers : <se >olle$tion and Gro#th o" *erriers Bruits and /uts. <niversity o"

Minnesota Htention Servi$e 428 >o""ey all

vans L.T. &''6. >rops volution 0daptation and ield. >ombridge <niv. Press.

ira+umi 0. Burrasa#a . >hou S.>. and okama . &''4 0nti$an$er a$tivity o"

Morinda $itri"olia L on Intraperitoneally Inplanted Le#is lung$ar$inoma in

syingeni$ mi$e Pro$. 5est Pharma$ol So$ 39 &48,&46.

King C. dan D. Stabinsky. &''(. *iote$hnology under globalisation : The >orporate

Hpropriation o" Plant 0nimal and Mi$robial Spe$ies.

http:11horna$ek.$oa.edu1dave1;eading1ra$e.html. Diakses &4 maret -2&8.

Leakey ;.*.*. &'''. Potential "or /ovel Bood Produ$ts Brom 0gro"orestry Trees : 0

;evie#. Bood >hemistry 66 : & = &4.

Pullin ;.S.F. &''4. Hoti$ Spe$ies and Geneti$ally Modi"ied ?rganisms in 0ua$ulture and

n$han$ed Bisheries : I>L0;Ms Position. /0G0 the I>L0;M Nuarterly. &9%4):

&' = -4.

;avindram dkk &''4. Geneti$ ;esour$es o" Gingersm%Oingiber o""i$inale ;os$.) and its

$onservations in India.

;avindram and /irmal *abu. -228. Ginger The Genus Oingiber. Medi$inal and 0romati$

Plants. >;> Press.

Simon 0.C. &''6. I>;0Bs Strategy "or Domesti$ation o" /on,5ood Tree Produ$ts.

http:11.###."ao.org1do$rep1#3938e13938eo9.htm.

Suratman. -22(. Mengungkap Keanekaragaman Mor"ologi Tanaman Mengkudu %Morinda

$itri"olia L.) : Merintis Calan Pan!ang Menu!u <paya Seleksi Dan Pemuliaan

%online). https:11suratmanbiologiuns.#ordpress.$om1-22(1281&21mengungkap,

keanekaragaman,mor"ologi,tanaman,mengkudu,morinda,$itri"olia,l,merintis,!alan,

pan!ang,menu!u,upaya,seleksi,dan,pemuliaan1. Diakses &4 maret -2&8.

Suriasumantri C.S. -222. Bilsa"at Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. >etakan III. Pustaka

Sinar arapan.

5aha Maria Goreti. -222. #ehat $engan "engkudu. Cakarta : MSB Group

http://hornacek.coa.edu/dave/Reading/race.html

https://suratmanbiologiuns.wordpress.com/2008/05/10/mengungkap-keanekaragaman-morfologi-tanaman-mengkudu-morinda-citrifolia-l-merintis-jalan-panjang-menuju-upaya-seleksi-dan-pemuliaan/






http://hornacek.coa.edu/dave/Reading/race.html



5alla$k *. -22&. The Great Mirror : 0n Introdu$tion to uman Geography.

http:11geography.ou.edu1$ourses1&&23b#1domesti$ation.html. Diakses &4 maret

-2&8.

5arintek -222. Cahe (Zingiber officinale)% Kementrian ;iset dan Teknologi.

###.#arintek.ristek.go.id1!ahe.pd" . Diakses &4 maret -2&8.

5idodoPu!i dan <ning *udiharti.-226.Kasiat lidah buaya. Dimuat pada Tabloid Sinar Tani-- 0gustus -226.

5i!ayakusuma . dan Dalimartha S. &''8 ;amuan Tradisional <ntuk Pengobatan Darah

Tinggi Cakarta: Penebar S#adaya.

ounos >. ;olland 0. Bluerentin C. Lan$hers M. Misslin ;. and Mortier B. &''2

0nalgeti$ and behavioral e""e$ts o" Morinda $itri"olia L Plant Medi$a 86 432,434.

http://geography.ou.edu/courses/1103bw/domestication.html

http://www.warintek.ristek.go.id/jahe.pdf

http://geography.ou.edu/courses/1103bw/domestication.html

http://www.warintek.ristek.go.id/jahe.pdf

kelompok 6-domestikasi obat

Documents