etika profesi pada film " the social network".docx

Upload: awisamara

Post on 17-Oct-2015

150 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah etika profesi

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan1.1 Latar BelakangSemakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula pertumbuhan intelektual manusia. Tidak hanya dalam hal akademik, begitu juga dengansocial networking.Social Networkatau jejaring social merupakan suatustruktur sosialyang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik sepertinilai,visi,ide,teman,keturunan, dll.(Wikipedia).Pengembangansocial networkingdi internet makin marak di kalangan masyarakat dan lingkungan sekitar. Meskisocial networkingini umumnya lebih bersifat personal, terutama yang berhubungan dengan wilayah kerja, tapi yang bersifat latar belakang pendidikan misalnya universitas atau sekolah adalah jenis yang paling populer di internet. Itu antara lain karena tidak seperti di sekolah, universitas, atau lingkungan kerja pada umumnya, di internet penuh dengan milyaran orang yang sedang mencari kontak untuk saling berhubungan, berbagi informasi dan pengalaman, mencari pegawai, partner bisnis, melakukan marketing, dan lain-lain. Topik yang di bicarakan juga sangat bervariasi.Saat tiba untuk melakukan social networking secara online, biasanya website digunakan. Website ini dikenal sebagaisocial sites. Website social networking berfungsi seperti sebuah komunitas online dari pengguna internet. Tergantung dari masing-masing website, banyak dari anggota komunitas online ini yang saling berbagi ketertarikan dalam hobi, agama, atau politik yang sama. Dengan adanyasocial networkmaka kita tidak perlu susah-susah lagi untuk berkomunikasi, bertukar pikiran, berkenalan dengan orang lain. Saat kamu mendapat akses untuk masuk ke sebuah website social networking, kamu bisa segera mulai bersosialisasi. Misalnya membaca halaman profile dari anggota-anggota lain, dan mungkin juga menghubungi mereka. Mendapat teman baru adalah salah satu jenis keuntungan yang bisa di dapat dari melakukan social networking secara online. Di dalam filmThe Social Networkini membahas bagaimana seorang Mark Zuckerberg membuat atau menciptakan Social Media Facebook yang hingga saat ini masih menduduki website peringkat-2 sedunia berdasarkan pencarian hasil darialexa.compada tahun 2010 2013.Facebook didirikan pada tanggal 28 Oktober 2003, merupakan salah satu media sosial paling berhasil menembus angka puluhan juta pengguna di seluruh dunia. Di awal karirnya,facemash.comlah yang merupakan website pertama yang dirubah namanya menjadi The Facebook dan pada akhirnya menjadi Facebook.At the first launch,Facebook begitu diminati dan disukai oleh para teman Mark pada satu Universitas Harvard. Kehadiran Facebook dianggap telah membawa nuansa baru di tengah penatnya dan beragamnya social network lain yang saat itu tengah ada di masyarakat America. Tetapi tahukah anda bagaimana caranya Mark sehingga berhasil menciptakan sebuah maha karya Facebook? Berdasarkan filmThe Social Networkini menunjukkan bahwa Mark melakukan pencurian ide dari sekelompok orang yang berniat untuk menciptakan social media yang didalamnya orang bisa saling bertukar foto, melihat status, berteman,chat, dll. Pencurian ide ternyata merupakan sebuah pelanggaran yang mempunyai undang-undang yang mengatur hal tersebut. Umumnya orang menyebutkan pencurian ide seperti ini merupakan pelanggaran hak kekayaan intelektual, yang bilamana terbukti mempunyai sanksi yang harus dijalankan.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang menyebabkan terjadinya pencurian hak kekayaan intelektual?2. Sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari pencurian hak kekayaan intelektual?3. Apa upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pencurian hak kekayaan intelektual?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pencurian hak kekayaan intelektual.2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan atas pencurian tersebut.3. Memberikan solusi untuk mencegah terjadinya pencurian hak kekayaan intelektual.4. Mengetahui, mempelajari dan mengambil nilai-nilai etika yang terdapat dalam pencurian hak kekayaan intelektual.1.4 Manfaat1. Dapat digunakan sebagai sumbangan bagi dunia Ilmu Pengetahuan dalam menjelaskan materi mengenaisocial networkyang dikaitkan dengan sudut pandang etika bisnis dan profesi.2. Memenuhi tugas mata kuliah etika profesi

BAB IILandasan Teori2.1 Hak Kekayaan IntelektualMenurut Wikipedia,Kekayaan IntelektualatauHak Kekayaan Intelektual (HaKI)atauHak Milik Intelektualadalah padanan kata yang biasa digunakan untukIntellectual Property Rights(IPR) atauGeistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Adapun kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Sejalan dengan keputusan menteriHukum dan Perundang-Undangan RI Nomor M.03.PR.07.10Tahun 2000 dan Persetujuan Menteri Aparatur NegaraNo.24/M/PAN/1/2000(Simorangkir JCT, 2008:11),bahwa hak kekayaan intelektual adalah yang diberikan kepada individu, kelompok dalam bidang seni, sastra, dan teknologi. Teori Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat dipengaruhi oleh pemikiran John Locke tentang hak milik. Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak, yang disebut dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas manusia. Dalam UU HKI disebut sebagai hak alamiah atau hak dasar yang dimiliki seseorang berkaitan dengan intelektualitas (akal dan rasio) manusia. Untuk itulah, hak alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia ini harus dihormati atau dihargai oleh manusia lain. Salah satu sikap atau tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan yang menghormati hak alamiah orang lain adalah dengan tidak mencurinya.

2.2 Etika Bisnis Dan ProfesiMenurut Wikipedia, etika bisnismerupakan cara untuk melakukan kegiatanbisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.Bisnis sebagai profesi adalah suatu lembaga atau wadah dimana di dalamnya berkumpul banyak orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan keahlian untuk bekerja sama dalam menjalankan aktivitas produktif dalam rangka memberikan manfaat ekonomi bagi semua pelaku bisnis yang berkepentingan (stakeholders).Adapun prinsip-prinsip etika bisnis antara lain :Menurut caux Round Table :a. Tanggung jawabb. Menghormati aturanc. Perilaku bisnis yang tersurat ke semangat saling percayaMenurut sony Keraf (1998).a. Prinsip otonomi (prinsip yang menunjukan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab).b. Prinsip kejujuran (prinsip yang menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah yang dikatakan dan yang dikatakan adalah yang dikerjakan).c. Prinsip keadilan (prinsip yang menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil).d. Prinsip saling menguntungkan (prinsip yang menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win win solution yang artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan).e. Prinsip integritas moral (prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil).

2.3 Profesi Dan Code Of EthicsProfesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.Berikut adalah 3 ciri-ciri mutlak yang harus dimiliki seseorang yang berprofesi, yaitu :a. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. Tentu sebelum seseorang menjalankan sebuah profesi apapun, dia harus terlebih dahulu menjalani pelatihan yang ekstensif akan apa yang sesuai untuk profesi yang akan dia emban nantinya. Tanpa pelatihan yang ekstensif, sulit nampaknya bagi seseorang dapat menghandle pekerjaan dari profesinya nanti.b. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan.c. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dan pasti seseorang yang memiliki profesi harus bisa memberikan jasa yang berguna dan penting bagi orang lain.

Adapun2 ciri tambahan yang dapat dimiliki sebagai seseorang yang berprofesi, antara lain :a. Adanya proses lisensi atau sertifikat. Dengan adanya sertifikat ini maka keabsahan pekerjaan dan kematangan seseorang tersebut dalam menjalankan profesinya menjadi hal yang tidak perlu diragukan lagi.b. Adanya organisasi. Menjadi lebih kuat lagi apabila seseorang yang berprofesi memiliki atau ada di dalam naungan sebuah organisasi tertentu.Kode etikmerupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.Adapun 3Fungsi dari Kode Etik Profesiantara lain :Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi antara lain :a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sanksi sosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya.Adapun sifat kode etik professionalharus mengandung hal seperti :a. Singkat, padat, jelas. Sebuah kode etik yang baik haruslah demikian, dalam artian tidak bertele-tele atauto the pointdalam menerangkan sesuatu.b. Sederhana. Adalah baik jika kode etik tersebut dibuat dan dirancang dengan sederhana atau tidak terlalu panjang agar mudah diingat.c. Konsisten. Tentu dalam penerapannya, sebuah kode etik haruslah konsisten terhadap apa yang telah dikatakan atau ditetapkannya.d. Masuk Akal. Kode etik juga harus masuk akal, karena kode etik tersebut harus dilaksanakan terhadap seluruh professional yang bekerja di bidangnya masing-masing. Jika kode etik tidak masuk akal maka tidak ada pula orang yang dapat melakukannya.e. Dapat Diterima. Kode etik juga harus dirancang dan disepakati bersama menjadi acuan bagi seluruh professional agar dapat diterima nantinya.f. Komprehensif dan Lengkap. Kode etik juga harus komprehensif dan lengkap dimana kode etik yang baik harus mengandung seluruh aturan yang mungkin terjadi atau dilakukan pada profesi tersebut.Orientasi Kode Etik hendaknya ditujukan kepada:a. Rekan. Kode etik juga perlu kita tunjukkan pada setiap orang yang menjadi rekan kita.b. Profesi. Tentu kode etik ini kita tujukan terutama kepada profesi kita sendiri.c. Badan, perusahaan, organisasi. Ditujukan kepada badan atau organisasi dimana kita sedang bernaung agar menimbulkan citra yang baik di pemandangan perusahaan atau organisasi.d. Nasabah/Pemakai. Pelanggan yang membutuhkan jasa dari profesi kita juga harus ditunjukan kode-kode etik yang mengatur profesi kita.e. Masyarakat. Dan lingkup yang paling luas adalah ditujukan kepada masyarakat. Biarlah masyarakat dapat mengetahui bahwa seseorang yang berkode etik di dalam profesinya, dapat menimbulkan bau yang harum di masyarakat.

2.4 Kode Etik Ilmuwan InformasiDi AS, istilah dokumentasi diganti menjadi ilmu informasi; American Documentation Institute (ADI) kemudian diganti menjadi American Society for Information (ASIS). ASIS Professionalism Committee yang membuat rancangan ASIS Code of Ethics for Information Professionals.Kode etik yang dihasilkan terdiri dari preambul dan 4 kategori pertanggungan jawab etika, masing-masing pada pribadi, masyarakat, sponsor, nasabah atau atasan dan pada profesi.Kesulitan menyusun kode etik menyangkut (a) apakah yang dimaksudkan dengan kode etik dan bagaimana seharunya; (b) bagaimana kode tersebut akan digunakan; (c) tingkat rincian kode etik dan (d) siapa yang menjadi sasaran kode etik dan kode etik diperuntukkan bagi kepentingan siapa.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah kode etik antara lain :1. Independensi, seseorang yang berkode etik haruslah memiliki sifat yang mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh dan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan tindakan.2. Integritas, menyangkut tanggung jawab, respek, kejujuran seseorang profesional dalam menjalankan profesinya.3. Profesionalitas, menyangkut keadilan, kepedulian seseorang pelaku profesi terhadap apa yang akan dilakukannya.

2.5 Pengertian Code of ConductCode of Conduct sebenarnya mirip dengan kode etik hanya saja code of conduct merupakan sebuah hal yang mengandung berbagai macam harapan hukum dan risiko etika yang unik untuk sebuah organisasi atau jabatan. Seperti tata tertib mahasiswa (Student Guide) yang di dalamnya memuat berbagai macam peraturan, penilaian, sanksi (punishment) dan penghargaan (reward)yang ditujukan kepada setiap mahasiswa yang berada pada universitas tersebut.Jadi code of conduct merupakan sekumpulan aturan-aturan yang tertulis dan di dalamnya berisi juga kode etik.

BAB IIIPembahasan3.1 Cerita Singkat dari Film The Social NetworkFilmThe Social Networkini menceritakan bagaimana seorang Mark Zuckerberg menciptakan maha karya Facebook. Dalam pembuatannya, ternyata Mark bermain curang, yaitu dia mencuri ide yang didapat dari sekelompok teman yang mengajak Mark untuk ikut bergabung bersama untuk menciptakan atau membuat suatu jejaring social yang nantinya akan digunakan untuk seluruh mahasiswa di asrama Universitas Harvard. Namun Mark berpikir lain, ia ingin menciptakan jejaring social yang lebih besar tidak sebatas Universitas Harvard saja. Kemudian Mark mulai mengambil tindakan-tindakan untuk memulai membangun jejaring social tersebut tanpa sepengetahuan dari teman-temannya. Jejaring social inilah yang dinamai Facebook oleh Mark. Setelah Facebook diluncurkan, teman-teman Mark sadar bahwa Mark telah mencuri ide mereka dengan membuat jejaring social lain tanpa sepengetahuan dan persetejuan dari seluruh teman-temannya yang mengajak Mark bergabung pada awalnya untuk menciptakan jejaring social untuk seluruh mahasiswa Universitas Harvard. Teman-teman Mark pun mulai membawa kasus ini ke ranah hokum dengan mendatangkan pengacara dsb. Bak tanpa takut Mark pun menganggap enteng semua tuduhan dan tuntutan hokum yang dilontarkan kepadanya mengenai pencurian ide ini. Malahan semakin sering Mark tampil dengan kasusnya ini, maka semakin banyaklah orang-orang yang penasaran untuk segera mencoba seperti apa Facebook tersebut. Hal ini dianggap Mark sebagai kesempatan untuk menambah user pengguna Facebook dari berbagai daerah America. Di sisi lain, pemiliki jejaring social Napster melihat fenomena ini sebagai suatu kesempatan bagi dia, jika dia dapat memanfaatkan ketenaran dari Facebook yang dimiliki Mark untuk mendongkrak popularitas Napster.3.2 Pelanggaran HaKI Menurut Etika ProfesiSeorang profesional berarti seseorang yang memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, disamping itu ada pula unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata-mata bertujuan untuk mencari nafkah dan atau kekayaan.Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program sesuka hatinya, melainkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat program tersebut, seperti tujuan dari pembuatan program, untuk user yang bagaimana kemudian seorang profesional harus dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (seperti hacker, cracker, dll).Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, diantaranya rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi. Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film. Ketersediaan sistem pengambilan data yang sangat canggih memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi dengan mudah dan cepat. Aspek-Aspek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT dilihat dari aspek Teknologi.Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi nuklir juga enghancurkan kota hirosima. Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang Komputer bisa membuat teknologi yang bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.Sekilas mengenai etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.3.3 HaKI Ditinjau dari Etika ProfesiDalam menjalankan suatu bisnis, peran etika bisnis atau etika dalam berbisnis mengikuti sejalan dan seiras dengan perkembangan bisnis tersebut. Bahkan sedikit banyak berpengaruh langsung pada maju mundurnya bisnis tersebut. Dalam filmThe Social Networksaya melihat bahwa di dalam membangun Facebook, ternyata ada kecurangan yang berupa pencurian ide dari orang lain, yang akhirnya dimanfaatkan oleh Mark untuk kepentingannya dan teman baiknya. Hal ini tentu sangat melanggar kode etik dari etika bisnis itu sendiri.3.4 Solusi Untuk Pencegahan Terjadinya Pencurian HaKI1. Melakukan pertemuan dan perjanjian secara resmi baik secara lisan maupun secara tertuils.2. Membuat struktur organisasi yang jelas.3. Memberikan dan menyebar ide hanya kepada tim pengembang yang telah terbentuk.4. Membuat peraturan yang jelas dan ketat dalam dokumen penting terkait dengan proyek kerja tim.5. Jika terjadi hal yang melanggar kode etik, proses dengan hukum dilakukan secara tegas.