isi makalah biokimnut 1

7/23/2019 Isi Makalah Biokimnut 1

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-biokimnut-1 1/12

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mulai ditinggalkannya penggunaan feed additive seperti antibiotik, kimia

sintetik, dan hormon pertumbuhan tertentu sebagai tambahan bahan pada pakan,

karena bahan-bahan tersebut mempunyai efek residu baik pada ternak maupun

pada manusia yang mengkonsumsi produknya (daging, telur, dan susu). Kinimulai beralih ke fitofarmaka, karena banyak jenis tumbuhan obat yang tumbuh

subur di indonesia sehingga ketersediaannya ada hampir di sepanjang musim.

Adanya kandungan senyawa-senyawa aktif pada tumbuhan dimanfaatkan sebagai

bahan pakan untuk menunjang pertumbuhan, meningkatkan kekebalan tubuh,

meningkatkan kecernaan, dan sebagainya. elain harganya yang relatif murah,

metode penggunaannyapun relatif mudah.!anaman kecubung ( Datura metel. Linn) merupakan salah satu tanaman

berkhasiat sebagai tanaman obat. !anaman kecubung mengandung beberapa

senyawa kimia, diantaranya" hiosin, ca-oksalat, #at lemak, atropin, hyosiamin, dan

skopolamin. $at alkaloid yang diketahui merupakan bahan yang dapat digunakan

untuk membius (Kartasapoetra, %&''). !anaman kecubung dari akar, tangkai,

daun, buah, bunga dan biji mengandung senyawa alkaloid yang sudah dikenal

sebagai obat bius (harma, %&'). Datura metel. Linn dapat digunakan sebagai

obat bius, anodyne, antiasthmatic, antispasmodic, antitusif, bronkodilator,

halusinogen, hipnotis, dan mydriatic (uke dan Ayensu, %&').

*ktrak daun kecubung digunakan sebagai bahan herbal untuk anti stres pada

ternak yang mengalami proses transportasi. +emindahan ternak dari produsen ke



konsumen rentan terhadap potensi stres. +otensi stres yang didapatkan berasal dari

penanganan ternak sebelum transportasi, lama perjalanan, suhu, kelembaban,

kecepatan angin, proses bongkar muat ternak, dan sebagainya. +roses transportasi

juga dapat menyebabkan penyusutan bobot badan. ecara ekonomis penyusutan

bobot badan ternak akan merugikan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu sebagai berikut"%. Mengetahui komponen bahan aktif pada kecubung.

. Mengetahui dampak pemberian kecubung pada ternak.

1.3. Kegunaan

Kegunaan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah ilmu

khususnyaagi penulis dan umumnya bagi pembaca. elain itu, guna memenuhi tugas mata

kuliah biokimia nutrisi ternak.



II

OBEK !A"APAN

2.1. De#$n$s$ %$t&#ar'aka

Menurut edi (//0), fitofarmaka adalah obat dari bahan alam terutama dari

alam nabati yang khasiatnya jelas dan terbuat dari bahan baku, baik berupa

simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan minimal,sehingga terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan, dan kegunaannya.

+embuktian khasiat dan keamanan berdasarkan uji preklinik dan klinik.

1itofarmaka sering digunakan dalam penambahan bahan pakan ternak karena

fitofarmaka ini termasuk ke dalam feed additive. +emberian feed additive dengan

fitofarmaka ini untuk meningkatkan produktifitas ternak karena #at aktif yang

dikandung diduga dapat mengoptimalkan fungsi metabolisme makanan sehinggameningkatkan efisiensi penggunaan pakan. 2ontoh dari fitofarmaka yang dapat

digunakan feed additive adalah kunyit atau curcuma, bawang putih, kulit jeruk,

kecubung dan lain-lain.

2.2. K&'&nen Ba(an Akt$# Ke)u*ung dan +truktur K$'$a

!anaman kecubung mengandung #at alkaloid yang diketahui merupakan

bahan yang dapat digunakan untuk membius dan juga dapat digunakan sebagai

obat (Kartasapoetra, %&''). emua bagian tumbuhan kecubung dari akar, tangkai,

daun, buah, bunga dan biji mengandung senyawa alkaloid yang sudah dikenal

sebagai obat bius (harma, %&').



Alkaloid dalam tumbuhan kecubung terbanyak terdapat di dalam akar dan biji

dengan kadar antara /,3-/,&4, sedangkan dalam daun dan bunga hanya /,-/,54

(astrapradja, %&0'). Menurut eyne (%&'0), kandungan alkaloid tanaman

kecubung dalam masing-masing organ ber6ariasi, pada daun muda /,'%5 4, daun

tua /,/5' 4 dan bunga /, 4.

Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih

atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik yang

bentuknya bermacam-macam (eyne, %&'0). ebagian besar alkaloid merupakankristal putih yang agak larut dalam air. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia

dengan bahaya yang mempunyai akti6itas fisiologi yang menonjol sehingga

digunakan secara luas dalam pengobatan (alisbury dan 7oss, %&&).

Alkaloid dalam tumbuhan kecubung terdiri dari antropin, hiosiamin dan

skopolamin. truktur kimia masing-masing alkaloid pada tanaman kecubung

dapat dilihat di bawah ini (astrapradja, %&0').

Antropin iosiamin kopolamin

8ambar %. truktur kimia masing-masing alkaloid tanaman kecubung

kopolamin (hyoscin) merupakan 9- hiosiamin yang terepoksida (atom :

membentuk segitiga dengan atom 2) pada tropanol (astrapradja, %&0'). ecara

farmakologi kegunaan skopolamin berbeda dengan antropin, bahwa senyawa ini



hanya bekerja menekan sistem saraf pusat. Menurut Anggara (//5), skopolamin

sering digunakan sebagai obat mabuk laut, selain itu dapat berfungsi sebagai

Analgesik (tahan sakit) dan Saporific (obat tidur).

2.3. Pe'*er$an Ba(an Akt$# Ke)u*ung ter(ada, +$ste' Meta*&l$s'e Ternak

Antropin bekerja pada sistem saraf perifer, senyawa ini mempunyai kerja

merangsang dan menghambat sistem saraf pusat (Anggara, //5). Menurut

;ijayakusuma (%&&), alkaloid antropin merupakan #at yang dapat menimbulkanefek bius bila masuk ke dalam darah melalui saluran pernafasan.

*fek perifer skopolamin dan antropin secara kualitatif memang sama tetapi

dilihat dari segi kuantitatif terdapat perbedaan yang cukup besar, yaitu efek

menghambat sekresi dari skopolamin lebih kuat sedangkan efek menaikkan

frekuensi jantung lebih lemah dari pada antropin (Mustchler, %&&%).

+enelitian melaporkan bahwa pemberian ekstrak daun kecubung pada dombayang mengalami transportasi selama jam menyebabkan berkurangnya berat

badan lebih dari kontrol, , 6s 5,/&4 (Atun dkk, /%3). 8ortel et al . (%&&)

melaporkan bahwa domba banyak mengeluarkan ion elektrolit dalam urin dan

feses, sampai mengurangi berat badan dan kualitas karkas setelah transportasi.



8ambar . +emberian ekstrak daun kecubung pada domba yang mengalami

tansportasi selama jam

Mekanisme terjadinya potensi stres pada broiler ketika ternak mendapat

berbagai stressor dari proses transportasi, maka sistem neurogenik langsung

diaktifkan yang pada fase alarm ditandai dengan peningkatan tekanan darah, otot,

sensiti6itas saraf, gula darah, dan respirasi. elama fase alarm, hormon yang

berasal dari hipotalamus ikut berperan. ipotalamus mensekresikan Corticotropin

Releasing Factor (271) ke hipofisa anterior. elanjutnya, hipofisa anterior

mensintesis A2! dan selanjutnya disekresikan ke seluruh pembuluh darah.

<aringan kortikoadrenal bertanggung jawab atas sintesis A2! dengan

peningkatan dan pelepasan hormon steroid (=irden > Kidd //&). ampak A2!

ini dapat dilihat dari beberapa hasil penelitian yang melaporkan bahwa

penginfusan hormon adreno kortikotropin sebesar ' ?@kg, bobot badanhariselama tujuh hari menyebabkan peningkatan kortikosteron, glukosa, kolesterol,

trigliserida, B, total protein dan rasio heterofillimfosit dalam darah, serta

menurunkan bobot organ mayor immunobiological , seperti limfa, timus dan bursa

fabricius (+u6adolpiron > !haCton ///D Mumma et al. //E), meningkatkan

nilai hematokrit, menekan sebagian 2:, anion gapF kortikosteron, rata-rata

jumlah konsentrasi hemoglobin, konsentrasi hemoglobin dan 2:5-,

menurunkan tekanan :, konsentrasi GaH, KH dan 2l- (:lanrewaju et al. /%/).

+erlakuan A2! tidak menghambat regulasi homeostasis, keseimbangan asam-

basa dan ada indikasi dapat menstabilkan p darah. elain itu, jumlah leukosit

dan rasio heterofillimfosit meningkat, namun tidak mempengaruhi jumlah sel

darah merah (+u6adolpiron > !haCton ///). Maka dari itu, pemberian ekstrak



daun kecubung yang memiliki #at halusinogen dapat mengurangi penyusutan

bobot badan.

+ercobaan pada mencit ( Mus musculus G) albino galur wiss ;ebster.

+emilihan hewan uji didasarkan pada kenyataan bahwa penelitian menggunakan

hewan uji tersebut sudah lama dilakukan sehingga data atau informasi yangdiperlukan mudah diperoleh dan hewan uji juga mudah didapat (Ggatijan, %&&/).

+emilihan uji menurut Ggatijan (%&&/) didasarkan atas kedekatan ciri atau

sifat tertentu dengan sistem metabolisme manusia, diantaranya "

a. Mekanisme proses absorbsi, metabolisme, dan eliminasi obat yang mirip

dengan mekanisme yang terjadi pada manusia.

b. !ransmisi obat dan metabolitnya melalui plasenta.c. !ahap perkembangan embrio maupun fetus mirip dengan manusia.

Kisaran dosis yang diseleksi untuk kelompok - kelompok perlakuan harus

sedemikian rupa sehingga dosis paling tinggi tidak berakibat toksik hebat bagi

hewan percobaan dan dosis paling rendah tanpa efek yang berati pada hewan

percobaan (Anonim, %&'0). al ini terjadi pada tikus putih atau sering disebut

mencit ( Mus musculus Gazaensis albino) yang merupakan hewan laboratorium.

<enis tikus ini sering digunakan sebagai hewan percobaan untuk pengkajian obat

manusia dan tingkat toksisitas racun terhadap manusia (unarsanto, //).

Mencit ( Mus musculus G.) albino wiss webster, bulu berwarna putih, dengan

telinga dan ekor panjang berwarna merah. erat badannya sekitar %-/ gram,



panjang tubuh antara E,3-% cm, aktif di malam hari. etelah berusia % hari,

mencit sudah dapat bereproduksi, sekali melahirkan sekitar E-0 anak yang tak

berambut dan berwarna merah. Mencit memakan beberapa jenis sayur, buah dan

pelet, bahkan sesama mencit (kanibal) (Anonim, //0a).

Mencit dipilih sebagai hewan uji karena mudah didapat, mudah berkembang

biak, mempunyai masa hidup yang singkat, sistem reproduksi dan metabolisme

ataupun sistem organnya mirip dengan manusia, dan harganya relatif terjangkau

(Bu, %&&).8ejala-gejala toksisitas akut yang timbul berupa gejala yang akut dan

timbulnya secara cepat (mulai beberapa menit sampai dua atau tiga jam setelah

pencekokan) akibat keracunan yang terjadi pada mencit dapat ditandai dengan

muntahImuntah, tidak mau makan dan badan lemas dan gangguan keseimbangan

dan kelemahan. 8ejala sentral terdiri dari ataksia (hilangnya keseimbangan),

hilangnya refleks, kejang-kejang disusul dengan lumpuhnya otot pernafasan dankoma. Akhirnya akan timbul depresi sentral maupun kelumpuhan otot pernafasan

yang dapat menimbulkan kematian. Kematian ini dapat terjadi lima menit, sampai

beberapa hari setelah keracunan tergantung pemberian dosisnya (Mustchler,

%&&%). +engamatan umum yang biasa diamati adalah penampilan perilaku dan

semua abnormalitas dari hewan uji. ewan yang sakit karena faktor luar (kanibal)

dan hewan yang sudah mati harus disingkirkan dari kandang untuk diperiksa

secara umum dan jika memungkinkan diamati secara mikroskopik. +engamatan

hewan uji harus sering dilakukan untuk mengurangi terjadinya kanibalisme pada

hewan uji yang mempengaruhi perolehan data (Bu, %&&).



Adapun ugiarso (%&'E) menyatakan pengamatan tanda-tanda klinis dalam

!abel % berikut"



I-

KE+IMPULAN

%. !anaman kecubung merupakan salah satu tanaman berkhasiat sebagai tanaman

obat karena mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya" hiosin, ca-

oksalat, #at lemak, atropin, hyosiamin, dan skopolamin.. !anaman kecubung dari akar, tangkai, daun, buah, bunga dan biji mengandung

senyawa alkaloid yang sudah dikenal sebagai obat bius.

5. ebagai tanaman fitofarmaka tanaman kecubung dalam ketersediaannya

bersifat mudah untuk ditanam dan dapat diproduksi secara kontinu.

3. Meskipun sejauh ini lebih banyak sekali referensi yang menyatakan

toksiksitas tanaman kecubung, tanaman kecubung juga memiliki keuntunganyaitu penggunaan ektrak daun kecubung yang dapat digunakan sebagai bahan

herbal untuk anti stres pada ternak.



DA%TA" PU+TAKA

Anggara, +.. //5. Kecubung, :bat !radisional akit 8igi. .pikiranrak!at.

com J& Agustus //0.

udiman, Atun, ernaman, ?man dan Batipudin iding. /%3. "tilization of

Datura metel Linn. Leaf to Decrease #ransportation Stres in S$eep. <urnalKedokteran ewan. ?G" %&0'-C =ol. ' G/. %.

ewoto, eri . //0. %engembangan &bat #radisional 'ndonesia Men(adi

Fitofarmaka. epartemen 1armakologi 1akultas Kedokteran @ni6ersitas?ndonesia. <akarta.

harma, A.7., %&'. #anaman &bat #radisional 'ndonesia. alai +ustaka.<akarta.

uke, <.A. and *.. Ayensu. %&'. Details of &ver )*+,, Medicinal %lants of

C$ina

and -rief Details of #$eir "ses. &ften 'ncludes an Anal!sis* or at Least a

List of Constituents. eav! Going if /ou are not into t$e Sub(ect.

Medicinal

%lants of C$ina. 7eference +ublications, ?nc., 2hina.

8ortel, K., A.B. chaefer, .A. Loung, and .2. Kawamoto. %&&. 0ffects of

#ransport and 0lectrol!te Supplementation on -od! Fluids and 1eig$ts of

-ulls. 2anadian <. Anim. ci. 0(5)"30-5.

eyne. K, %&'0, #umbu$an -erguna 'ndonesia, <ilid ??, adan penelitian dan+engembangan Kehutanan, epartemen Kehutanan, iterjemahkan oleh

adan Bitbang Kehutanan, <akarta.Kartasapoetra, A., %&''. -udida!a #anaman -erk$asiat &bat . ina Aksara.

<akarta.

Med, Afr < Med. (%&&5). 2ariation of #otal !oscine Content of Cultivated

Datura metel Linn. <ournal of the American +harmaceutical Association. ,(%),3-0.



Meena, Ajay Kumar, dkk. (//&). %lants3erbal 1ealt$ as A %otential Source of

A!urvedic Drugs. Asian <ournal of !raditional Medicines. 3,(3).

Mustchler, *. %&&%. Dinamika &bat. +enerbit ?!. andung.

:lanrewaju A, +urswell <B, 2ollier , ranton B. /%/. 0ffect of Ambient

#emperature and Lig$t 'ntensit! on %$!siological Reactions of eav!

-roiler C$ickens. +oult ci. '&"EE' E00.

+u6adolpiron , !haCton <+. ///. Model of %$!siological Stress in C$ickens ).

Response %arameters. +oult ci. 0&"5E5-5E&.

7ahmatullah, Mohammed, dkk.( /%/). A Surve! of Medicinal %lants used b!

Folk Medicinal %ractitioners in -alid$a 2illage of 4essore District* -anglades$. American-*urasian <ournal of ustainable Agriculture. 3,(),%%%-%%E.

alisbury, 1rank . (%&&). Fisiologi #umbu$an. andung" ?!.

antosa b. (//'). Ragam dan k$asiat tanaman obat . <akarta" Agromedia+ustaka.

astrapraja, ., %&0'. #umbu$an &bat . Bbg iologi Gasional B?+?. +enerbit alai+ustaka. <akarta

=irden ;, Kidd M!. //&. %$!siological Stress in -roilers5 Ramifications on

6utrient Digestibilit! and Responses. < Appl +oult 7es. %'"55'-530.

;annang, G. G, dkk. (//&). *6aluation of !he Analgesic +roperties of !heatura Metel eeds Aueous *Ctract. <ournal of Medicinal +lants 7esearch.5,(3), %&-%&.

;idjayanti =G. (%&''). &bat3obatan. Logyakarta" Kanisius.

;ijayakusuma, ., %&&. #anaman -erk$asiat &bat di 'ndonesia. +ustakaKartini.<ilid ?. <akarta.

isi makalah biokimnut 1

Documents