isi sementara gel luka bakar

Upload: dameria-crishtabell-silaban

Post on 15-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dewasa ini kecelakaan yang mengakibatkan luka bakar cenderung

    mengalami peningkan di Indonesia, meskipun belum ada data resmi atau

    prevalensi. Sejumlah data yang dipublikasikan melaporkan bahwa di Indonesia

    lebih dari 250 jiwa meninggal pertahun akibat luka bakar.

    uka bakar merupakan trauma yang bisa diakibatkan oleh panas, arus

    listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa atau jaringan yang

    lebih dalam.

    Salah satu penanganan pada luka bakar adalah dengan mengobati luka

    tersebut dengan menggunakan sediaan topikal karena jaringan yang mengeras

    akibat luka bakar tidak dapat ditembus dengan pemberian obat dalam bentuk

    sediaan oral maupun parenteral. !emberian obat secara parenteral yang tepat dan

    e"ekti" diharapkan mampu mengurangi dan mencegah in"eksi luka.

    Sediaan gel adalah sediaan yang tepat untuk diberikan pada penderita luka

    bakar karena sediaan obat dalam bentuk gel memberikan rasa nyaman pada

    pasien, mampu meresap kedalam kulit, memberi rasa dingin, tidak lengket, dan

    mudah dicuci oleh air.

    Indonesia merupakan negara yang melimpah akan sumber daya alam,

    khususnya yang berpotensial sebagai obat#obatan. $ahan alam %khususnya

    tumbuh#tumbuhan& merupakan keanekaragaman hayati yang masih sangat sedikit

    menjadi subjek penelitian ilmiah di Indonesia, padahal Indonesia merupakan

    negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar didunia dengan

    lebih kurang '0.000 jenis tumbuh#tumbuhan berikut biota lautnya.

    Dari sekian besar jumlah tersebut baru sekitar ()0 species yang diketahui

    berkhasiat terapautik %mengobati& melalui penelitian ilmiah dan hanya sekitar *+0

    species diantaranya yang telah diman"aatkan dalam temuan obat tradisional oleh

    industri obat tradisional Indonesia %Depes, 2000&. -al ini disebabkan karena

    peman"aatan tumbuhan di Indonesia untuk mengobati suatu penyakit biasanya

    1

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    2/24

    hanya berdasarkan pengalaman empiris yang diwariskan secara turun temurun

    tanpa disertai data penunjang yang memenuhi persyaratan %Sirait, 200*&. Dengan

    melihat kenyataan tersebut maka usaha#usaha untuk menggali in"ormasi

    kandungan senyawa kimia dan bioaktivitas tumbuhan obat melalui penelitian

    ilmiah menjadi sangat penting.

    !engobatan secara tradisional sebagai penyembuh luka bakar akhir#akhr

    ini banyak digunakan, salah satunya adalah herba pegagan %Centella asiatica.

    rban& %/asito, 20**&. !enggunaan tradisional herba pegagan sebagai obat luka

    bakar diduga karena didalam pegagan terdapat asiaticosida yang mampu memicu

    pembentukan kolagen.

    $erdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan pembuatan sediaan gel

    luka bakar dari herba pegagan %Centella asiatica .& sebagai obat luka bakar.

    1.2 Rumusan Masalah$erdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan

    masalah sebagai berikut

    a. $agaimana identitas tanaman pegagan (Centella asiatica)1

    b. pa jenis senyawa akti" yang berpotensial sebagai penyembuh luka bakar dari

    pegagan (Centella asiatica)1

    c. pa saja dan bagaimana standarisasi simplisia1

    d. $agaimana cara pembuatan ekstrak pegagan (Centella asiatica)1

    e. $agaimana "ormulasi yang cocok untuk sediaan gel luka bakar dari ekstrak

    pegagan (Centella asiatica)1

    ". $agaimana cara pembuatan gel luka bakar dari ekstrak pegagan (Centella

    asiatica)1

    g. pa saja dan bagaimana cara evaluasi sediaan gel luka bakar dari ekstrak

    pegagan (Centella asiatica)?

    1.3 Tujuan Makalah$erdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

    a. ntuk mengetahui identitas tanaman pegagan (Centella asiatica)

    b. ntuk mengetahui jenis senyawa akti" yang berpotensial sebagai penyembuh

    luka bakar dari pegagan (Centella asiatica)

    c. ntuk mengetahui jenis#jenis dan cara standarisasi simplisia

    d. ntuk mengetahui cara pembuatan ekstrak pegagan (Centella asiatica)

    2

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    3/24

    e. ntuk mengetahui "ormula yang cocok untuk sediaan gel luka bakar dari

    ekstrak pegagan (Centella asiatica)

    ". ntuk mengetahui cara pembuatan gel luka bakar dari ekstrak pegagan

    (Centella asiatica)

    g. ntuk mengetahui jenis dan cara evaluasi sediaan gel luka bakar dari ekstrak

    pegagan (Centella asiatica)

    3

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    4/24

    BAB II

    TINAUAN PU!TA"A

    #am$ar 1% Centella asiatica&Pegagan'

    2.1 Ura(an Tum$uhan

    raian tumbuhan meliputi sinonim, nama daerah, sistematika tumbuhan,

    mor"ologi tumbuhan, serta kandungan dan man"aat tumbuhan.

    2.1.1!(n)n(mC. coriacae3ann"d,Hydrocortyle asiatica

    2.1.2Nama Daerah

    Centella asiatica4. rban %sinonim C. coriacae3ann"d,Hydrocortyle

    asiatica& yang termasuk "amily apiaceae, di Indonesia umumnya dikenal dengan

    nama pegagan atau antanan. Di beberapa daerah di Indonesia pegagan juga

    dikenal dengan nama daun kaki kuda, daun penggaga, pegaga atau rumput kakikuda untuk daerah Sumatera. Daerah 6awa megenalnya dengan antanan gede,

    gagan#gagan, ganggaan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng,

    calingan rambat atau kos#tekosan. emudian pagaga atau dau tugke#tungke di

    Sulawesi, kori#kori atau kolotidi menora di 7aluku dan dogauke, gogauke atau

    sandanan di Irian.

    4

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    5/24

    2.1.3!(stemat(ka Tum$uhan

    lasi"ikasi tanaman pegagan (Centella asiatica) menurut Dalimartha,

    Setiawan %2000& adalah sebagai berikut

    Divisi

    Sub divisi

    8lassis

    9rdo

    :amilia

    ;enus

    Spesies

    Spermathophyta

    ngiosspermae

    Dycotyledonaee

    mbillates

    mbelli"erae

    8entella

    Centella asiatica.rb

    2.1.4 Morfologi Tanaman

    7enurut %Dalimartha, Setiawan, 2000& mor"ologi tanaman pegagan secara

    umum adalah sbb

    !egagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah atau ditanam

    sebagai penutup tanah di perkebunan dan di pekarangan sebagai tanaman

    sayur. !egagan berasal dari sia

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    6/24

    Daunnya dapat dimakan sebagai lalap untuk penguat lambung. !egagan dapat

    diperbanyak dengan pemisahan stolon dan biji.

    2.1.*"an+ungan +an man,aat

    !egagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,

    madecassoide, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid,

    hydrocotyline, mesoinositol, centellose, carotenoids, garam mineral %seperti garam

    kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi&, >at pahit vellarine dan >at samak.

    Senyawa kimia yang berpotensi sebagai anti luka bakar adalah

    asiaticoside. %Dalimartha, Setiawan, 2000&

    2.2 !en-aa Asiaticosida

    Struktur Kimia, Asiaticosida.

    siatikosida merupakan glikosida triterpen turunan al"a amarin dengan

    molekul gula yang terdiri dari rhamnosa dan dua glukosa. glikon triterpennya

    disebut asam asiatikat yang mempunyai gugus alkohol primer, glikol, dan sebuah

    karboksil teresteri"ikasi dengan gula.

    siatikosida merupakan saponin yang memacu pembentukan kolagen,

    yaitu protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka.

    siatikosida merupakan senyawa yang mempunyai khasiat antara lain untuk

    revitalisasi tubuh dan otak yang keletihan karena bekerja keras, mengobati darah

    tinggi, lepra, si"ilis, rematik, demam, borok dan mempercepat penyembuhan luka.

    siaticoside merupakan konstituen saponin utama 8.

    6

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    7/24

    2.3 Ekstraks(2.3.1De/n(s( Ekstraks(

    ?kstraksi adalah pemisahan suatu >at dari campurannya dengan

    pembagian sebuah >at terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

    mengambil >at terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali

    campuran bahan padat dan cair %misalnya bahan alami& tidak dapat atau sukar

    sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah

    dibicarakan. 7isalnya saja,karena komponennya saling bercampur secara sangat

    erat, peka terhadap panas, beda si"at#si"at "isiknya terlalu kecil, atau tersedia

    dalam konsentrasi yang terlalu rendah %Suparni, 200(&.

    Dalam proses ekstraksi ini, bahan akti" akan terlarut oleh >at penyari yang

    sesuai si"at kepolarannya. 7etode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa "aktor

    seperti si"at dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode

    ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna atau

    mendekati sempurna %nsel, *(+(&.

    2.3.2 Maserasi

    7aserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan

    cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada

    temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. 7etode maserasi digunakan untuk

    menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam

    cairan penyari, tidak mengandung ben>oin, tiraks dan lilin

    7aserasi biasanya menggunakan penyari polar maupun non polar.%Sudjadi, *(++&.

    Secara teoritis, ketika simplisia yang akan dimaserasi direndam dalam

    pelarut yang dipilih, maka ketika direndam, cairan penyari akan menembus

    dinding sel dan masuk kedalam sel yang penuh dengan >at akti", dan karena ada

    pertemuan antara >at akti" dan penyari tersebut maka terjadilah proses pelarutan

    sehingga penyari yang masuk kedalam sel tersebut akhirnya akan mengandung >at

    akti", dapat dikatakan *00@ sedangkan >at penyari yang berada diluar 0@, akibat

    7

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    8/24

    adanya perbedaan konsentrasi maka maka akan terjadi gaya di"usi, larutan yang

    pekat akan didesak menuju keluar berusaha mencapai kesetimbangan antara >at

    akti" didalam dan diluar sel. !roses keseimbangan ini akan berhenti setelah terjadi

    keseimbangan konsentrasi. Dalam kondisi ini, maka maserasi dinyatakan selesai

    yang menandakan konsentrasi telah sama antara >at akti" yang berada didalam dan

    diluar, yaitu 50@

    7etode maserasi memiliki keuntungan dan kerugian, diantaranya adalah

    sbb

    euntungan

    *. nit peralatan sederhana

    2. $iaya operasional relati" murah

    '. !rosesnya relati" hemat penyari %pelarut&

    ). at akti" mampu terekstraksi sebesar

    50@ saja

    2. !rosesnya lama

    7etode maserasipun kini dapat dilakukan dengan modi"ikasi, bentuk

    modi"ikasinya sebagai berikut

    *. 7odi"ikasi maserasi melingkar

    2. 7odi"ikasi maserasi digesti

    '. 7odi"ikasi 7aserasi 7elingkar $ertingkat

    ). 7odi"ikasi remaserasi

    5. 7odi"ikasi dengan mesin pengaduk %Sudjadi, *(++&.

    2.0 !kr(n(ng (t)k(m(a

    ;olongan senyawa kimia dapat ditentukan dengan uji warna, penentuaan

    kelarutan, bilangan A" dan ciri spectrum B, tetapi metode yang umum dilakukan

    adalah dengan cara uji warna dengan menggunakan pereaksi yang spesi"ik karena

    dirasakan sederhana.

    Skrining "itokimia atau penapisan "itokimia merupakan tahapan awal

    dalam mengidenti"ikasi kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan karena

    pada tahap ini dapat ditentukan golongan senyawa kimia yang dikandung. 7odel

    ini merupakan salah satu dari beberapa pendekatan yang la>im digunakan untuk

    mencari

    8

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    9/24

    komponen senyawa kimia tumbuhan yang memiliki aktivitas biologi.

    7etode yang digunakan untuk penapisan "itokimia harus memenuhi

    beberapa persyaratan berikut ini

    a. Sederhana dan cepat

    b. 7enggunakan peralatan yang sedikit mungkin

    c. Selekti" untuk kelompok senyawa tertentu

    d. 7emberikan in"ormasi tambahan mengenai keberadaan suatu senyawa

    tertentu dalam kelompok senyawa yang sedang diperiksa

    2.* "ul(t

    2.*.1De/n(s(

    ulit adalah jaringan atau lapisan yang menutupi tubuh dan melindungi

    tubuh dari bahaya yang akan datang dari luar. ulit merupakan bagian tubuh yang

    perlu mendapat perhatian khusus untuk memperoleh keindahan kecantikan, selain

    itu dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien. %Syi"uddin, 200(&

    2.*.2ungs( "ul(t

    ulit memiliki "ungsi yang bermacam#macam untuk menyesuaikan tubuhdengan lingkungan. :ungsi tersebut adalah sbb

    a. :ungsi proteksi

    b. :ungsi pengaturan suhu tubuh

    c. :ungsi pembentukan vitamin D

    2.*.3!truktur "ul(t

    Struktur kulit terdiri atas ' lapisan utama yaitu sbb %Syai""udin, 200(&

    . apisan ?pidermis atau kutikel terdiri atas*. Saluran epidermis %apisan tanduk&

    2. Stratum iusidium

    '. Stratum granulosum

    ). Stratum spinosum

    5. Stratum basal

    $. apisan Dermis %orium, kutis vera, true skin& secara garis besar menjadi 2

    bagian yakni %Syai""udin, 200(&

    *. !ars papilare

    2. !ars retikulare

    8. apisan Subkutis

    9

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    10/24

    2. Luka2..1De/n(s( Luka

    uka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan dimana secara

    aseptik terdapat substansi jaringan rusak atau hilang. uka terjadi karena

    terputusnya jaringan#jaringan misalnya kulit, lemak, sel otot, dll.

    2..2De/n(s( Luka Bakar

    uka bakar merupakan trauma yang bisa diakibatkan oleh panas, arus

    listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa atau jaringan yanglebih dalam %nonim, 200*&. ulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan

    pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan. Derajat keparahan tergantung

    "aktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas. uka bakar yang

    dalam dapat menyebabkan kerusakan atau kematian pada sel. !ada pasien dengan

    luka bakar luas %mayor& tubuh tidak mampu lagi untuk mengkompensasi sehingga

    dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang memerlukan penanganan khusus

    %?""endi, *(((&

    2..3Pat)/s()l)g(

    !ada suhu lebih tinggi dari )) C8 %*** C:&, protein mulai kehilangan

    bentuk tiga dimensinya dan mulai terurai. eadaan ini menyebabkan kerusakan

    pada sel dan jaringan. ebanyakan e"ek kesehatan langsung dari luka bakar

    adalah gangguan sekunder terhadap "ungsi kulit yang normal.4*0 ?"ek#e"ek ini

    meliputi gangguan sensasi kulit, kemampuan untuk mencegah keluarnya air

    melalui evaporasi, dan kemampuan untuk mengontrol suhu tubuh. ;angguan pada

    membran sel menyebabkan sel kehilangan kalium yang keluar dari sel dan

    mengisi ruang di luar sel sehingga sel tersebut mengikat air dan natrium

    !ada luka bakar yang luas %lebih dari '0@ dari total area permukaan

    tubuh&, akan terdapat suatu respon peradangan yang signi"ikan. eadaan ini

    menyebabkan meningkatnya kebocoran cairan dari pembuluh kapiler, dan

    kemudian menyebabkan pembengkakan jaringan edema. -al ini selanjutnya

    10

    https://id.wikipedia.org/wiki/Luka_bakar#cite_note-Tint2010-10https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembuluh_kapiler&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Edemahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembuluh_kapiler&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Edemahttps://id.wikipedia.org/wiki/Luka_bakar#cite_note-Tint2010-10
  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    11/24

    menyebabkan hilangnya volume darah secara keseluruhan, dan kehilanganplasma

    yang signi"ikan dari darah yang tersisa, sehingga menyebabkan darah menjadi

    lebih kental.

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    12/24

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    13/24

    memiliki berat molekul sebesar. !ropilenglikol di simpan dalam wadah tertutup

    baik dan digunakan sebagai >at tambahan %Depkes AI, *(=(&.

    c. !engatur p-

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    14/24

    b. konsentrasi pembentuk ge yang dibutuhkan untuk membentuk massa gel

    hanya sedikit.

    Selain itu sediaan gel juga memiliki berbagai kerugian, yakni

    a. ntuk hidrogel harus menggunakan >at akti" yang larut di dalam air sehingga

    diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti sur"aktan agar gel tetap

    jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah

    dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan sur"aktan yang tinggi dapat

    menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.

    b. !enggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan

    untuk mencapai kejernihan yang tinggi.

    c. ntuk hidroalkoholik gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat

    menyebabkan pedih pada wajah dan mata, penampilan yang buruk pada

    kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari, alcohol akan menguap

    dengan cepat dan meninggalkan "ilm yang berpori atau pecah#pecah

    sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan >at akti".

    2.7.5 !aluasi "ediaan Gel

    a. ji 9rganoleptik

    ji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan "isik sediaan dengan

    cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari sediaan yang

    telah dibuat %nie", *((=&.

    b. ji -omogenitas

    ji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah

    dibuat homogen atau tidak. 8aranya, gel dioleskan pada kaca transparan dimanasediaan diambil ' bagian yaitu atas, tengah dan bawah. -omogenitas ditunjukkan

    dengan tidak adanya butiran kasar %Ditjen !97, 2000&.

    c. ji p-

    ji p- dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel untuk

    menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit. p- sediaan gel diukur

    dengan menggunakan stik p- universal. Stik p- universal dicelupkan ke dalam

    sampel gel yang telah diencerkan, diamkan beberapa saat dan hasilnya

    14

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    15/24

    disesuaikan dengan standar p- universal. p- sediaan yang memenuhi kriteria p-

    kulit yaitu dalam interval ),5 E F,5 %

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    16/24

    3.2 Alat

    lat yang digunakan dalam percobaan adalah alat pembuat luka

    %penginduksi panasHlempeng logam&,

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    17/24

    Simplisia dimasukann kedalam mortir dan ditambahkan logam magnesium

    dan asam klorida, kemudian disaring. 6ika terdapat warna merah ditambahkan

    amil alkoholuntuk menarik warna tersebut. !ositi" "lavonoid ditandai dengan

    perubahan warna menjadi kuning jingga dari amil alkohol %7arliana, 2005&.

    c.

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    18/24

    3.3.4 *stra*si

    Serbuk sebanya +00 gram dimasukan dalam bejana bermulut lebar,

    ditambah etanol =0@, kemudian didiamkan selama 2) jam. emudian maserat

    disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator.

    3.3.5 Pemeri*saan Kualitas *stra*

    Dilakukan dengan pemeriksaan secara organoleptis meliputi bentuk,

    warna, rasa, bau. Serta dengan uji skrining "itokimia. %Depkes, 2000&.

    3.3., "tandarisasi "implisia

    a. !enetapan $obot 6enis

    !iknometer ditimbang dalam keadaan kosong. emudian piknometer diisi

    penuh dengan air dan ditimbang, sehingga kerapatan air dapat ditetapkan.

    emudian piknometer dikososngkan dan diisi penuh dengan ekstrak, lalu

    ditimbang sehingga kerapatan ekstrak dapat ditentukan. %Depkes, *((5&.

    b. !enentuan !ola Dinamolisa

    ertas saring whatman diameter *0, lubangi titik pusatnya, !asang sumbu

    yg terbuat dari kertas saring, ertas saring bersumbu kemudian di tutupkan pd

    cawan petri yg berisi ekstrak, $iarkan terjadi proses di"usi sirukulat sampai *0

    menit.

    c. adar buSebanyak 2 g ekstrak ditimbang seksama dimasukan dalam krus platina

    atau krus silikat yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. rus dipijar

    perlahan#lahan sampai arang habis. emudian didinginkan dan ditimbang sampai

    diperoleh bobot tetap. adar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan

    diudara %Depkes, *((5&.

    d. adar bu larut sam

    18

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    19/24

    bu yang telah diperoleh dari penetapan abu dididihkan dengan 25 ml

    asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut asam dikumpulkan,

    disaring dengan kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas, dipijarkan

    sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. adar abu yang tidak

    larut dalam asam dihitung terhadap bobot yang dikeringkan di udara %Depkes,

    *((5&.

    e. adar Sari arut ir

    Sebanyak 5 g ekstrak dimaserasi selama 2) jam didalam *00 ml air

    kloro"orm %2,5 ml kloro"orm dalam air suling *00 ml& dalam labu bersumbat

    sambil sesekali dikocok selama F jam pertama, dibiarkan selama *+ jam,

    kemudian disaring. :iltrat sebanyak 20 ml diuapkan sampai kering dalam cawan

    penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan

    pada suhu *05o8 sampai bobot tetap. adar dalam persen sari yang larut dalam air

    dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara. %Depkes, *((5&.

    ". adar Sari arut ?tanol

    Sebanyak 5 g ekstrak dimaserasi selama 2) jam didalam *00 ml etanol

    %=0@& dalam labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama F jam pertama,

    dibiarkan selama *+ jam, kemudian disaring. :iltrat sebanyak 20 ml diuapkan

    sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan

    dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu *05o8 sampai bobot tetap. adar dalam

    persen sari yang larut dalam etanol %=0@& dihitung terhadap bahan yang telah

    dikeringkan diudara. %Depkes, *((5&.

    3.3.7 Pre-+ormulasi

    !ada tahap ini dilakukan pengumpulan data >at akti" dan eksipien tentang

    komposisi gel yang kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

    mendapatkan sediaan yang stabil secara "isika kimia.

    3.3. +ormula

    :ormulasi gel ekstrak pegagan dibuat dengan "ormula sebagai berikut

    19

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    20/24

    'o

    .'ama /at

    +ungsiKonsentrasi /at

    *?kstrak !egaganH

    Centella asiatica%g&

    $ahan alam potensial'

    2 arbopol (') %g& ;elling agent *

    ' ;liserin %ml& !elembab 2

    ) 7etil !araben %g& !engawet 0,2

    5 !ropil !araben %g& !engawet 0,2

    F

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    21/24

    lat yang digunakan untuk uji viskositas adalah AI93 viscometer B

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    22/24

    BAB III

    PENUTUP

    A. "es(mulan

    Pegagan atau Centella asiatica adalah tanaman herbal

    Indonesia yang memiliki potensial sebagai obat untuk luka bakar

    karena kandungan senyaa kimia didalamnya yaitu siatikosida.

    ntuk obat luka bakar maka dipilih sediaan dalam bentuk gel karena

    jaringan yang mengeras akibat luka bakar tidak dapat ditembus dengan pemberian

    obat dalam bentuk sediaan oral maupun parenteral. Selain itu gel mampu

    22

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    23/24

    memberikan rasa nyaman pada pasien, mampu meresap kedalam kulit, memberi

    rasa dingin, tidak lengket, dan mudah dicuci oleh air.

    !roses pembuatan gel luka bakar Centella asiaticadari awal sampai akhir

    meliputi pembuatan serbuk simplisia, skrining "itokimia %alkaloid, "lavonoid,

    tannin dan poli"enol, steroid dan triterpenoid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid,

    kinon&, ekstraksi %maserasi&, pemeriksaan kualitas ekstrak %bentuk, warna, rasa,

    bau&, Standarisasi simplisia %bobot jenis, pola dinamolisa, kadar abu, kadar abu

    larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol&, :ormulasi dan pembuatan

    sediaan gel, dan evaluasi sediaan %organoleptis, homogenitas, p-, viskositas, daya

    lekat, daya sebar&

    Desain "ormula untuk gel luka bakar Centella asiatica adalah ?kstrak

    pegaganH Centella asiatica %$ahan alam potensial&, karbopol %;elling agent&,

    gliserin %pelembab&, 7etyl paraben !ropyl paraben %pengawet&,

  • 7/23/2019 Isi Sementara Gel Luka Bakar

    24/24

    (alimartha) *etiaan# 2000#Atlas Tumbuhan Obat IndonesiaJilid# $akarta% +rubus ,griidya