pencegahan kontraktur pasca luka bakar

7/24/2019 Pencegahan Kontraktur Pasca Luka Bakar

http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-kontraktur-pasca-luka-bakar 1/25

REFERAT BEDAH PLASTIK

PENCEGAHAN KONTRAKTUR PASCA LUKA BAKAR

Periode : 2-7 November 2!"

O#e$:

Cempaka Irawati G99141154

Fariz Edi W. G99141161

Yohanes Puranta !. G9914116"

#isk$ Pratiwi P. G9914"%&"

Pembimbi%&:

dr' Amr( S(%&)*r'+S,B'+S,BP-RE

KEPANITERAAN KLINIK ILU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS. RSUD DR' OE/ARDI

SURAKARTA

2!"

1



BAB I

PENDAHULUAN

A' L*0*r Be#*)*%&

'uka akar merupakan suatu entuk kerusakan atau kehi(an)an

*arin)an $an) diseakan kontak den)an sumer panas seperti api+ air panas+

ahan kimia+ (istrik dan radiasi. ,i Indonesia+ (uka akar masih merupakan

pro(em $an) erat. Perawatan dan rehai(itasin$a masih sukar dan

memer(ukan ketekunan+ ia$a maha(+ tena)a ter(atih dan terampi(. -enurut

aur /"%1&0+ pasien den)an (uka akar $an) da(am+ 52 memutuhkan

rehai(itasi dan sekitar &52 dari pasien memer(ukan perawatan edah. 3(ehkarena itu+ penan)anan (uka akar (eih tepat dike(o(a o(eh suatu tim trauma

$an) terdiri dari spesia(is edah /edah anak+ edah p(astik+ edah thoraks+

edah umum0+ intensiis+ spesia(is pen$akit da(am+ ah(i )izi+ rehai(itasi

medik+ psikiatri+ dan psiko(o)i. ,a(am pen)e(o(aan ekas (uka akar pun

terdapat eerapa pedoman+ seperti tidak adan$a ha(ha( $an)

memaha$akan+ men*a)a sirku(asi+ men7e)ah ineksi+ penutupan (uka+

pen)ema(ian )erak pada tuuh+ dan rehai(itasi /Chou et a(.+ "%%%0.

,en)an adan$a penan)anan $an) tepat+ pasien den)an (uka akar

diharapkan dapat semuh tanpa adan$a kontraktur+ men)in)at tin))in$a

ke*adian kontraktur pas7a (uka akar $an) 7ukup tin))i. 8ontraktur adalah

kontraksi yang menetap dari kulit dan atau jaringan dibawahnya

yang men$eakan deformitas dan keterbatasan gerak. Kelainan

ini disebabkan karena tarikan parut abnormal pasca

penyembuhan luka, kelainan bawaan maupun proses

degeneratif. Kontraktur juga merupakan hasil dari kombinasi dari

beberapa faktor, yaitu: posisi tungkai, durasi imobilisasi dan otot,

jaringan lunak, dan patologi tulang. Keseluruhan faktor tersebut

berkontribusi pada pembentukan kontraktur di luka bakar

(Schneider et al., 200!.

!ea)ian esar penan)anan kasus kontraktur ada(ah pemeasan

kontraktur+ eksisi parut dan penutupan skin )ratin) den)an atau tanpa (ap

(oka(. 8ontraktur (eher dan wa*ah dapat menimu(kan masa(ah isik dan

"



psikis. Peruahan isik $an) serin) ter*adi erupa deormitas $an) dapat

menimu(kan masa(ah seperti n$eri+ teratasn$a )erakan (eksi+ ekstensi dan

rotasi area (eher /!hehata et a(.+ "%1"0. ,isampin) itu+ (uka akar dera*at " dan

& didaerah (eher sekitar 5%2n$a akan menimu(kan kontraktur. a( ini

dikarenakan *arin)an parut pada (eher dapat men)uah entuk iir atau

struktur wa*ah (ainn$a. :idak han$a teratasn$a )erak mandiu(a dan iir

sa*a tetapi *u)a erpen)aruh terhadap i7ara dan makan. Gan))uan sekitar

mu(ut se(ain )an))uan penampi(an *u)a isa timu( dro((in) dan

ketidaknorma(an pada )i)i. 3(eh karena itu+ pentin) a)i dokter untuk

men)etahui dan memahami tentan) pen7e)ahan kontraktur pas7a (uka akar.

B' T(1(*%

;ntuk (eih memahami tentan) deinisi+ patoisio(o)i+ pre<ensi+ dan terapi

kurati kontraktur pada (uka akar.

C' *%**0

Penu(isan reerat ini diharapkan dapat ermanaat a)i penu(is dan pema7a

sehin))a dapat memantu da(am mempe(a*ari prinsipprinsip da(am

penan)anan kontraktur pada (uka akar.

&



BAB II

TIN3AUAN PUSTAKA

A' A%*0omi K(#i0

8u(it ada(ah or)an tuuh ter(uas $an) menutupi otot dan mempun$ai

peranan da(am homeostasis. 8u(it merupakan or)an tererat dan teresar dari

tuuh. !e(uruh ku(it eratn$a sekitar 16 2 erat tuuh+ pada oran) dewasa

sekitar "+ = &+6 k) dan (uasn$a sekitar 1+5 = 1+9 meter perse)i. :ea(n$a ku(it

er<ariasi mu(ai %+5 mm sampai 6 mm ter)antun) dari (etak+ umur dan *enis

ke(amin. 8u(it tipis ter(etak pada ke(opak mata+ penis+ (aium minus dan ku(it

a)ian media( (en)an atas. !edan)kan ku(it tea( terdapat pada te(apak tan)an+

te(apak kaki+ pun))un)+ ahu dan okon). !e7ara emrio(o)is ku(it erasa(

dari dua (apis $an) ereda+ (apisan (uar ada(ah epidermis $an) merupakan

(apisan epite( erasa( dari e7toderm sedan)kan (apisan da(am $an) erasa( dari

mesoderm ada(ah dermis atau korium $an) merupakan suatu (apisan *arin)an

ikat /,a<id+ "%%>0.

?kiat pertama (uka akar ada(ah s$ok karena ka)et dan kesakitan.

Pemu(uh kapi(er $an) terpa*an suhu tin))i rusak dan permeai(itas menin))i.

!e( darah $an) ada di da(amn$a ikut rusak sehin))a dapat ter*adi anemia.

-enin)katn$a permeai(itas men$eakan oedem dan menimu(kan u(a

$an) an$ak e(ektro(it. a( itu men$eakan erkuran)n$a <o(ume 7airan

intra<asku(er. 8erusakan ku(it akiat (uka akar men$eakan kehi(an)an

7airan akiat pen)uapan $an) er(eihan+ masukn$a 7airan ke u(a $an)

terentuk pada (uka akar dera*at dua dan pen)e(uaran 7airan dari keropen)

(uka akar dera*at ti)a. i(a (uas (uka akar kuran) dari "%2+ iasan$amekanisme kompensasi tuuh masih isa men)atasin$a+ tetapi i(a (eih dari

"%2 akan ter*adi s$ok hipo<o(emik den)an )e*a(a $an) khas+ seperti )e(isah+

pu7at+ din)in+ erkerin)at+ nadi ke7i(+ dan 7epat+ tekanan darah menurun+ dan

produksi urin erkurran). Pemen)kakkan ter*adi pe(anpe(an+ maksima(

ter*adi sete(ah de(apan *am.

4



Pada

keakaran

da(am ruan) tertutup atau i(a (uka ter*adi di wa*ah+ dapat ter*adi kerusakan

mukosa *a(an napas karena )as+ asap+ atau uap panas $an) terhisap. 3edem

(arin) $an) ditimu(kann$a dapat men$eakan hamatan *a(an napas den)an

)e*a(a sesak napas+ takipnea+ stridor+ suara serak dan dahak ewarna )e(ap

akiat *e(a)a. ,apat *u)a kera7unan )as C3 dan )as era7un (ainn$a. 8aron

monoksida akan men)ikat hemo)(oin den)an kuat sehin))a hemo)(oin tak

mampu (a)i men)ikat oksi)en. :anda kera7unan rin)an ada(ah (emas+

in)un)+ pusin)+ mua( dan muntah. Pada kera7unan $an) erat ter*adi koma.

isa (eih dari 6%2 hemo)(oin terikat C3+ penderita dapat menin))a(.

!ete(ah 1" = "4 *am+ permeai(itas kapi(er mu(ai memaik dan moi(isasi

serta pen$erapan kema(i 7airan edema ke pemu(uh darah. Ini di tandai

den)an menin)katn$a diuresis /@ames+ "%%>0.

B' Dei%i4i Ko%0r*)0(r

8ontraktur ada(ah pemendekan *arak " titik anatomis tuuh sehin))a

ter*adi keteratasan rentan) )erak /ran)e o motion0. 8ontraktur ada(ah

kontraksi $an) menetap dari ku(it dan atau *arin)an diawahn$a $an)

men$eakan deormitas dan keteratasan )erak. 8e(ainan ini diseakan

karena tarikan parut anorma( pas7a pen$emuhan (uka+ ke(ainan awaan

maupun proses de)enerati. 8ontraktur $an) an$ak di*umpai ada(ah akiat

(uka akar /Perdanakusuma+ "%%90.

C' K#*4ii)*4i

5



"edakan antara kontraktur jaringan lunak dan ankilosis persendian

"edakan antara kontraktur jaringan ikat dan kontraktur miogenik atau neurogenik

#iagnosis banding kontraktur dari struktur anatomi:Kontraktur kutan, subkutan, atau fasialKontraktur tendonKontraktur ligamentKontraktur otot

$ilai dan klasi%kasi parut kontraktur untuk memutuskan metode terapi

&'aluasi secara fungsional dan estetika dari sendi atau jaringan pada sebelum dan sesudah tera

8(asiikasi kontraktur erdasarkan dera*at keparahan /?du+ "%110

10 I )e*a(a erupa keketatan namun tanpa penurunan )erakan ruan) (in)kup

)erak maupun un)si.

"0 II sedikit penurunan )erakan ruan) (in)kup )erak atau sedikit penurunan

un)si namun tanpa men))an))u akti<itas seharihari se7ara si)niikan+

tanpa pen$impan)an arsitektur norma( daerah $an) terkena.

&0 III terdapat penurunan un)si+ den)an peruahan awa( arsitektur norma(

pada daerah $an) terkena.

40 IA kehi(an)an un)si dari daerah $an) terkena.

D' Pe%5eb*b

8ontraktur diakiatkan karena kominasi era)ai aktor me(iputi

posisi an))ota tuuh+ durasi imoi(isasi+ otot+ *arin)an (unak+ dan pato(o)istu(an). Indi<idu den)an (uka akar serin) diimoi(isasi+ aik se7ara )(oa(

maupun oka( karena n$erin$a+ pemidaian+ dan posisin$a. 'uka akar dapat

me(iputi *arin)an (unak+ otot+ dan tu(an). !emua aktor ini erkontriusi

terhadap ke*adian kontraktur pada (uka akar /!7hneider et al + "%%60.

era)ai ha( $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah sea)ai erikut

/?du+ "%110

1. :rauma suhu

". :rauma zat kimia

&. :rauma e(ektrik

4. Posttrauma /Ao(kmannBs0

5. Ineksi u(kus uru(i

6. Idiopatik /,upu$trenBs0

. 8on)enita( /7amptoda7t$($0

E' Pe%e&*)*% Di*&%o4i4 Ko%0r*)0(r

Pene)akan dia)nosis kontraktur akiat (uka akar dapat men))unakan a)an

sea)ai erikut

6



G*mb*r 2'! B*&*% Di*&%o4i4 B*%di%& Ko%0r*)0(r A)ib*0 L()* B*)*r

/3)awa Priaz+ "%1%0

F' P*0oi4io#o&i

Patoisio(o)i $an) *e(as terentukn$a parut hipertroi e(um diketahui

namun an$ak aktor $an) erkontriusi terhadap proses iropro(ierati ku(it

terseut. Paradi)m $an) serin) di)unakan ada(ah Denih dan tanah.

8omponen se(u(ar seperti iro(ast+ keratinosit+ se( induk+ dan se( in(amasi

merupakan enih sedan)kan komponen nonse(u(er seperti matriks

ekstrase(u(er+ kekuatan mekanik+ tekanan oksi)en+ dan cytokine milieu ada(ah

tanah. /Won) Gurtner+ "%1%0.

-ekanisme dasar pementukan kontraktur didapat dari era)ai

ma7am etio(o)i $aitu 7on)enita(+ didapat+ atau idiopatik. Proses ini diseakan

o(eh aktin$a mioiro(as /seuah se( den)an iro(as dan den)an

karakteristik seperti otot po(os $an) terdistriusin$a )ranu(asi di se(uruh

*arin)an $an) ada pada (uka0. 8ontraksi dari mioiro(as men$eakan (uka

men$usut. a( ini *u)a diikuti den)an deposisi ko(a)en dan sa(in) erhuun)an untuk mempertahankan kontraksi. Pada emr$o)enesis+

ke)a)a(an dierensiasi *ari*ari men$eakan terentukn$a *arin)an parut $an)

men$eakan (eksi proksima( sendi intera(an) $an) men)akiatkan

7amptoda7t$($ /?du+ "%110.

8ontraksi ada(ah proses akti io(o)is untuk menurunkan dimensi area

anatomi dan *arin)an $an) dapat men$eakan per(amatan kesemuhan dari

(uka teruka. 8ontraktu ada(ah produk akhir dari proses kontraksi. 8ontraktur

men))an))u se7ara un)siona( dan estetik /Pand$a+ "%%10



G' Preve%4i Ko%0r*)0(r

8ontraktur dapat di7e)ah dari pen$ea awa( mu(an$a. 8ontraktur

an$ak diseakan akiat (uka akar. Pen7e)ahan (uka akar dia)i men*adi

pen7e)ahan primer+ sekunder dan tersier. Pen7e)ahan primer ertu*uan untuk

menurunkan insidensi (uka akar me(a(ui 7ara memasak $an) aman+ pemadam

keakaran+ dan edukasi tentan) zat $an) men$eakan trauma panas di

seko(ah atau komunitas. Pen7e)ahan sekunder ertu*uan untuk menurunkan

eratn$a (uka akar me(a(ui edukasi terhadap perto(on)an pertama.

Pen7e)ahan tersier ertu*uan untuk men)uran)i morta(itas dan moriditas

terhadap (uka akar /!7hwarz+ "%%0.

:erdapat dua kun7i pentin) da(am pen7e)ahan kontraktur. a( pertama

ada(ah area $an) terakar diidai pada posisi anatomis dan er(atih maksima(

(in)kup )erak sendi tiap persendian. Perkeman)an idai se(ama (ima e(as

tahun terakhir erkontriusi terhadap penurunan ke*adian kontraktur dan ha(

ini semakin dikeman)kan /!7hwarz+ "%%0.

!e7ara umum terdapat era)ai 7ara pen7e)ahan kontraktur+ $aitu

/Pro7ter+ "%1%0

1. Posisi $an) men7e)ah kontraktur Posisi $an) me(indun)i dari kontraktur harus dimu(ai dari hari

pertama sampai eerapa u(an sete(ah trauma. Posisi ini diap(ikasikan

terhadap semua pasien aik $an) mendapat terapi 7an)kok ku(it maupun

$an) tidak. Posisi ini pentin) karena dapat mempen)aruhi pan*an)

*arin)an den)an menurunkan ruan) (in)kup )erak sea)ai akiat dari parut

*arin)an. Pasien diistirahatkan den)an posisi $an) n$aman+ posisi ini

iasan$a ada(ah posisi (eksi dan *u)a merupakan posisi kontraktur. :anpa

doron)an dan antuan dari oran) (ain+ pasien akan meneruskan posisi $an)

men$eakan kontraktur. !eka(i kontraktur mu(ai terentuk dapat ter*adi

kesu(itan untuk er)erak sempurna seperti sediaka(a. Pen$esuaian awa(

memi(iki esesnsi untuk memastikan kemun)kinan teraik hasi( terapi+

se(ain itu pu(a untuk merin)ankan n$eri.

Pasien harus se(a(u me(akukan keiasaan posisi pada stadium awa(

pen$emuhan. Pasien per(u doron)an untuk mempertahankan posisi $an)

>



men7e)ah kontraktur /ke7ua(i ketika pro)ram (atihan dan akti<itas

un)siona( (ain0+ dukun)an ke(uar)a san)at pentin).

8etika (uka akar ter*adi pada a)ian (eksor tuuh+ risiko

kontraktur akan semakin menin)kat. Posisi $an) men7e)ah ter*adin$a

kontraktur erdasarkan (uka akar ada(ah sea)ai erikut

a. 'eher depan

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah (eksi (eher+ da)u

ditarik ke arah dada+ kontur (eher men)hi(an) sedan)kan posisi $an)

men7e)ah ter*adin$a kontraktur ada(ah ekstensi (eher+ tidak ada anta( di

e(akan) kepa(a+ putar a(ik (eher. 8epa(a dimirin)kan i(a posisi duduk

/Gu<en et a(.+ "%1%0.

G*mb*r 2'2' Ko%0r*)0(r ,*d* Le$er De,*%

G*mb*r 2'6' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

. 'eher e(akan)

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah ekstensi (eher dan

pererakan (eher $an) (ain sedan)kan posisi $an) men7e)ah ter*adin$a

kontraktur ada(ah duduk den)an posisi (eher (eksi+ erarin) den)an

men))unakan anta( di e(akan) kepa(a.

9



G*mb*r 2'8' Ko%0r*)0(r ,*d* Le$er Be#*)*%&

G*mb*r 2'"' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

7. ?ksi(a anterior+ aksi(a posterior+ maupun (ipatan aksi(a

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah teratasn$a aduksi

dan *u)a protraksi ketika (uka akar *u)a ada di dada sedan)kan posisi $an)

men7e)ah ter*adin$a raktur ada(ah erarin) dan duduk (en)an aduksi 9% %

ditopan) den)an men))unakan anta( atau a(at (ain diantara dada dan (en)an.

1%



G*mb*r 2'9' Ko%0r*)0(r ,*d* A)4i#*


d. !iku depan

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah (eksi siku

sedan)kan posisi $an) men7e)ah ter*adin$a raktur ada(ah ekstensi

siku.

11



G*mb*r 2'' Ko%0r*)0(r ,*d* Si)(

G*mb*r 2';' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

e. Pun))un) tan)an

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah hiperekstensi

meta7arpa(pha(an)ea( /-CP0+ (eksi interpha(an)ea( /IP0+ adduksi iu

*ari+ dan (eksi per)e(an)an tan)an sedan)kan posisi $an) men7e)ah

ter*adin$a kontraktur ada(ah pada per)e(an)an tan)an diekstensi &%4%

dera*at+ (eksi -CP 6%% dera*at+ ekstensi sendi IP+ dan aduksi iu

*ari.

G*mb*r 2'!' Ko%0r*)0(r ,*d* P(%&&(%& T*%&*%

1"



G*mb*r 2'!!' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r ,*d*P(%&&(%& T*%&*%

. :e(apak tan)an

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah adduksi dan (eksi

*ari*ari tan)an+ te(apak tan)an ditarik ke da(am sedan)kan posisi $an)

men7e)ah ter*adin$a kontraktur ada(ah ekstensi per)e(an)an tan)an+

(eksi minima( -CP+ ekstensi dan aduksi *ari*ari tan)an.

G*mb*r 2'!2' Ko%0r*)0(r ,*d* Te#*,*) T*%&*%

1&



G*mb*r 2'!6' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r ,*d*

Te#*,*) T*%&*%

). Groin

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah (eksi dan adduksi

pan)ka( paha sedan)kan posisi $an) men7e)ah ter*adin$a kontraktur

ada(ah erarin) ten)kurap den)an ekstensi tun)kai+ atasi duduk dan

erarin) posisi men$ampin). @ika den)an posisi supine+ erarin)

den)an posisi ekstensi tun)kai+ tanpa anta( di awah (utut.

14



G*mb*r 2'!8' Po4i4i 5*%& e%5eb*b)*% Ko%0r*)0(r

G*mb*r 2'!"' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

h. e(akan) (utut

Posisi $an) dapat men$eakan kontraktur ada(ah (eksi (utut

sedan)kan posisi $an) men7e)ah ter*adin$a kontraktur ada(ah ekstensi

tun)kai pada saat erarin) dan duduk.

G*mb*r 2'!9' Ko%0r*)0(r ,*d* Be#*)*%& L(0(0

15



G*mb*r 2'!7' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

i. 8aki

8aki ada(ah struktur komp(ek $an) dapat ditarik den)an arah $an)

eredaeda o(eh *arin)an $an) te(ah men$emuh. a( ini dapat

men)akiatkan moi(itas $an) tidak norma(. Posisi $an) men7e)ah

ter*adin$a kontraktur ada(ah per)e(an)an kaki diposisikan 9% dera*at

terhadap te(apak kaki den)an men))unakan anta( untuk

mempertahankan posisi. @ika pasien da(am keadaan duduk maka posisi

kakin$a datar di (antai /tanpa edem0.

G*mb*r 2'!' Ko%0r*)0(r ,*d* K*)i

16



G*mb*r 2'!;' Po4i4i 5*%& e%e&*$ Ter1*di%5* Ko%0r*)0(r

*. Wa*ah

8ontraktur pada wa*ah dapat me(iputi era)ai ha( termasuk

ketiakmampuan untuk memuka maupun menutup mu(ut den)an

sempurna+ ketidakmampuan menutup mata den)an sempurna+ dan (ain

sea)ain$a.posisi $an) men7e)ah ter*adin$a kontraktur ada(ah se7ara

teratur meruah ekspresi wa*ah dan pere)an)an seper(un$a. :aun)

empuk dapat dimasukkan ke da(am mu(ut untuk me(awan kontraktur

mu(ut.


". idai

1



Pemidaian san)at eekti untuk memantu men7e)ah kontraktur

dan merupakan ha( $an) per(u di(akukan sea)ai pro)ram rehai(itasi

komprehensi. Pemidaian memantu mempertahankan posisi $an)

men7e)ah kontraktur terutama terhadap pasien $an) men)a(ami n$eri

heat+ kesu(itan pen$esuaian atau den)an area (uka akar $an) den)an

men))unakan posisi pen7e)ahan kontraktur sa*a tidak 7ukup.

Pemidaian di(akukan den)an posisi $an) dire)an)kan sehin))a

memerikan suatu (atihan pere)an)an awa( $an) (eih mudah. Parut tidak

han$a erkontraksi namun *u)a men)ami( rute terdekat+ parut serin)

menimu(kan se(aput atau an$aman diantara *ari*ari+ (eher+ (utut+ aksi(da+

dan (ain(ain. idai memantu mereno<asi *arin)an parutkarenamementuk dan mempertahankan kontur anatomis. idai ada(ah satu

satun$a moda(itas terapeutik $an) tersedia dan er(aku $an) dapat

men)atur tekanan pada *arin)an (unak sehin))a dapat menimu(kan

remodeling *arin)an.

idai dapat diuat dari era)ai ma7am ahan. ahan $an) idea(

ada(ah $an) memi(iki temperature rendah dan rin)an+ mudah dientuk+

dan disesuaikan kema(i kemudian *u)a sesuai den)an kontur.

G*mb*r 2'2!' Co%0o$ Pembid*i*%

&. Pere)an)an dan moi(isasi awa(

!endi $an) terkena (uka akar harus di)erakkan dan dire)an)kan

eerapa ka(i setiap harin$a. Pasien memutuhkan pendampin) aik dari

tim medis maupun ke(uar)an$a untuk men7apai per)erakan $an) penuh

terutama untuk anakanak $an) memer(ukan perhatian $an) (eih dari

1>



oran) tua. Pasien per(u men)eman)kan keiasaan terseut dari hari ke

hari.

4. -e(akukan akti<itas seharihari

Pasien (uka akar serin) merasa kehi(an)an rasa dan kemampuan

untuk erakti<itas se7ara norma(. ?kti<itas seharihari seperti makan+

mandi san)at pentin) untuk me(atih pasien dapat hidup mandiri.

5. Pi*at dan pemerian moisturiser

Pi*atan pada parut san)at dian*urkan sea)ai a)ian dari penata(aksanaan

(uka parut meskipun mekanisme eekn$a e(um e)itu diketahui. a( $an)

dapat di(akukan ada(ah

a. Pemerian moisturiser (uka serin) kehi(an)an ke(emaan ter)antun)

dari da(amn$a (uka dan se*auh kerusakan struktur ku(it. 'uka terseut

dapat men*adi san)at kerin) dan menimu(kan rasa tidak n$aman. a(

ini dapat menimu(kan retak dan pe7ahn$a parut. Pemi*atan den)an

moisturizer atau min$ak tanpa parum pada a)ian teratas parut dapat

me(emutkan sehin))a pasien merasa (eih n$aman dan untuk

men)uran)i )ata(.

. @ika parut men*adi tea( dan menin))i dapat men))unakan pi*atan kuat

dan da(am men))unakan iu*ari atau u*un) *ari untuk men)uran)i

ke(eihan 7airan pada tempat terseut.7. Parut akiat (uka akar men)andun) ko(a)en empat ka(i diandin)kan

den)an (uka parut iasa. Pi*atan $an) da(am den)an po(a sedikit

memutar dapat menin)katkan kese)arisan (uka parut.

d. Penurunan sensoris dan peruahan sensasi dapat ter*adi. Pi*atan rutin

dan sentuhan pada parut dapat memantu desensitisasi dari (uka $an)

see(umn$a hipersensiti

e. Faktor psiko(o)is dari seseoran) $an) memi(iki kesu(itan dan merasa

tidak enak dipandan) dapat dikuran)i den)an men$entuh parut dan e(a*ar a)aimana menerima keadaann$a.

6. :erapi tekanan

:erapi tekanan ada(ah moda(itas primer da(am penata(aksanaan

parut akiat (uka akar meskipun eekti<itas k(inis se7ara sains masih

e(um terukti. Pemerian tekanan pada area (uka akar didu)a dapat

men)uran)i parut den)an memper7epat maturasi parut dan mendoron)

reorientasi terentukn$a serta ko(a)en. Po(a para((e( $an) ertentan)an

19



den)an po(a (uka $an) erputar pada parut. -ekanisme $an) didu)a

ada(ah+ pemerian tekana dapat men7iptakan hipoksia (oka( pada *arin)an

parut sehin))a mereduksi a(iran darah $an) see(umn$a hiper<asku(er

pada (uka parut. a( ini men)akiatkan menurunn$a in(uks ko(a)en dan

penurunan pementukan *arin)an parut. !ese)era sete(ah (uka men*adi

tertutup dan dapat menerima tekanan+ pasien men))unakan pakaian

tekanan.

. !i(i7on

!i(i7on di)unakan untuk men)oati parut hipetroik. -ekanisme da(am

men7e)ah dan penata(aksanan parut hipertroik masih e(um *e(as namun

kemun)kinan si(i7on mempen)aruhi ase pen$emuhan remodeling

ko(a)en /(oemen et a(.+ "%%9 ,ewe$ et a(.+ "%11 Fua et a(.+ "%140.

8etika (uka akar te(ah semuh+ pasien dan ke(uar)an$a harus

memiasakan untuk (atihan pere)an)an+ pemi*atan+ moisturizer+ dan mandi di

air $an) han)at. !emua ha( ini dapat memantu men7e)ah kontraktur. Pasien

harus didoron) untuk men))unakan tan)an seisa mun)kin untuk akti<itas

dan keutuhan seharihari. @ika mun)kin di)unakan untuk kema(i ke

peker*aan mereka /Pand$a+ "%%10.

3atoatan antiiro)enik untuk men)atasi parut hipertroi $an)

dapat men$eakan kontraktur ada(ah sea)ai erikut

1. ?nta)onis :GF

". Intereron H+ +

&. (eom$7in

4. 5(uoroura7i(

5. kortikosteroid

Interaksi $an) rumit antara era)ai aktor erpen)aruh terhadap

pen$emuhan dan menentukan hasi( iroti7 atau re)enerati pada (uka. :erapi

tun))a( da(am me(awan parut ekas (uka an$ak $an) tidak erhasi( karena

rumitn$a interaksi antara se( (uka den)an (in)kun)ann$a /Won) Gurtner+

"%1%0.

H' Pe%*0*#*)4*%**% Ko%0r*)0(r

!eperti $an) te(ah di*e(askan pada k(asiikasi kontraktur+ terutama

kontraktur dera*at III dan IA memer(ukan tindakan operasi sedan)kan untuk

dera*at I dan II tidak memer(ukan tindakan operasi. /?du+ "%110. ;ntuk

menentukan terapi dari parut kontraktur maka k(asiikasi tempat ter*adin$a

"%



kontraktur harus dini(ai. entuk dan keda(aman (uka see(um atau da(am

operasi. Peni(aian sete(ah operasi *u)a pentin) untuk men)e<a(uasi metode

penata(aksanaan /3)awa Priaz+ "%1%0.

Prosedur operasi tidak o(eh di(akukan se(ama ase akti pen$emuhan

dan pementukan *arin)an parut. !e(ama (uka terseut immature dan an$ak

asku(arisasin$a tidak di(akukan operasi. iasan$a diutuhkan waktu satu

tahun atau (eih. 'uka harus men*adi matur+ supe(+ dan a<asku(er see(um

di(akukan operasi /Goe( !hri<asta<a+ "%1%0.

1. Pemeasan kontraktur

Pemeasan kontraktur $an) tuntas harus di(akukan den)an

men7e)ah kerusakan era)ai struktur pentin) seperti arteri+ sara+ tendon+dan (ain(ain. Insisi dimu(ai di pada (intasan kete)an)an $an) maksima(

$aitu daerah $an) pa(in) ken7an). :itik ini iasan$a er(awanan den)an

)aris persendian. Insisi diperda(am sampai *arin)an $an) tidak ada

parutn$a.

". Penutupan ku(it

Penutupan den)an men))unakan skin grafts atau skin flap.

;mumn$a area diuan)n$a sete(ah diuan)n$a *arin)an kontraktur akan

ditutup den)an men))unakan skin grafts. Penutupan men))unakan (ap

di)unakan pada situasi $an) khusus. 'apisan grafts diusahakan diuat (uas

den)an men))unakan tautan. :eknik $an) dapat di)unakan ada(ah Full

Thickness Skin Graft /F:!G0 merupakan skin )rat $an) men$ertakan

se(uruh a)ian dari dermis. 8arakteristik ku(it norma( dapt ter*ada sete(ah

proses )rat se(esai karena komponen dermis dipertahankan se(ama proses

)rat. :eknik (ain $an) dapat di)unakan ada(ah Split Thickness Skin Graft

/!:!G0.Skin flap di)unakan *ika pemeasan kontraktur kemun)kinan

memuka persendian terutama tan)an dan kaki. :eknik $an) dapat

di)unakan ada(ah J plasty. J plasty ada(ah tindakan operasi $an)

ertu*uan memperpan*an) )aris (uka sehin))a dapat men7e)ah kontraktur

terutama pada persendian. :indakan ini di(akukan den)an 7ara transposisi

(ap sehin))a didapatkan )aris (uka $an) (eih pan*an). :eknik (ain $an)

dapat di)unakan ada(ah AY plasty+ A- plasty+ split skin fraft /!!G0 dan

"1



(ain sea)ain$a /!arker et a(.+ "%1& Gumus+ "%15 Grishke<i7h and

Aishne<sk$+ "%1&0.

&. Perawatan postoperati

Peme(iharaan dan posisi $an) ter(epas diharuskan sampai kuran) (eih &

min))u atau sampai )aris tepi flap semuh. Perawatan postoperati

men))unakan idai statis atau dinamis dan *u)a terapi (atihan isik

diper(ukan untuk men*a)a ruan) (in)kup )erak persendian /!hakiro< et a(.+

"%1&0.

BAB III

KESIPULAN

1. 8ontraktur adalah kontraksi yang menetap dari kulit dan atau

jaringan dibawahnya yang men$eakan deformitas dan

keterbatasan gerak. Kelainan ini disebabkan karena tarikan parut

abnormal pasca penyembuhan luka, kelainan bawaan maupun

proses degeneratif. Kontraktur yang banyak dijumpai adalah

akibat luka bakar.". ehabilitasi luka bakar harus dilakukan dengan baik dan benar

untuk mencegah terjadinya kontraktur.&. )enatalaksanaan perlu dilakukan dengan berbagai disiplin ilmu

dan dukungan keluarga.

""



DAFTAR PUSTAKA

?du E@8. /"%110. -ana)ement o 7ontra7tures a i<e$ear eKperien7e at komo

anok$e tea7hin) hospita( in kumasi. Ghana Medical Journal 45/"066".

aur ! /"%1&0. ,ierent sur)i7a( treatment o posturn 7ontra7ture o oot andank(e *oint. Journal of surgery 1/"0 &"&6.

(oeman -C+ Aeer W-+ ;(ri7h --+ Jui*(en PP+ Liessen F+ -idde(koop E

/"%%90. Pre<ention and 7urati<e mana)ement o h$pertrophi7 s7ar

ormation. urns &5/"%%90 46&45.

Chou :+ Chen !+ 'ee :+ Chen) :+ 'ee C+ Chen :+ dan Wan) /"%%%0.

#e7onstru7tion o urn s7ar o the upper eKtremities with artii7ia( skin.

#e7onstru7tion o urn s7ar 1%> ".

"&



,a<id+ !. "%%>. ?natomi Fisio(o)i 8u(it dan Pen$emuhan 'uka. ,a(am

!uraa$a P(asti7 !ur)er$. httpMMsuraa$ap(asti7sur)er$.(o)spot.7om

,ewe$ W!+ #i7hard #'+ Parr$ I! /"%110. Positionin)+ sp(intin)+ and 7ontra7ture

mana)ement. Phys Med Rehabil Clin N m "" ""9"4.

Fua ,:+ Chuan) !+ Yan) @ /"%140. Pre<ention and sur)i7a( mana)ement o

posturn 7ontra7tures o the hand. Curr Re! Musculoskelet Med 5&59.

Goe( ? !hri<asta<a P. /"%1%0. Posturn s7ars and s7ar 7ontra7tures. "ndian

Journal of Plastic Surgery 4&/&06&1.

Gumus L /"%150. #epairin) post urn s7ar 7ontra7tures with a rare orm o J

p(ast$. #lus Tra!ma cil Cerrahi $erg "1/&0 1>19".

Grishke<i7h A- /"%1&0. Posturn dorsa( and pa(mar interdi)ita( 7ommissura(7ontra7tures ?natom$ and treatment. d!ances in bioscience and

biotechnology 4 51>5&%.

Grishke<i7h A-+ Aishne<sk$ ?A /"%1&0. Posturn knee (eKions 7ontra7tures

?natom$ and methods o their treatment. Trop Med Surg 16.

Gu<en E+ ;)ur(u ?-+ o7ao)(u E+ 8u<at !A+ E(e$ /"%1%0. :reatment o post

urn upper eKtremit$+ ne7k and a7ia( 7ontra7tures report o 7ases.

Turkish Journal of Trauma and %mergency Surgery 16/50 4%14%6.

@ames - e7ker. "%%>. Essentia(s o !ur)er$. Edisi 1. !aunders E(se<ier.

Phi(ade(phia. p 11>1"9

8arwa7inska @+ 8iezak W+ !tepanekFinda + 8owa(skiI-+ Protasiewi7z

Fa(dowska + :r$u(ski #+ !tar7z$riska - /"%1"0. Ee7ti<eness o

kinesio tapin) on h$pertrophi7 s7ars+ ke(oids and s7ar 7ontra7tures. Polish

annals of medicine 19 5%5.

'iu + Wan) 8+ Wan) N+ !un !+ @i Y /"%110. ? modiied sur)i7a( te7hniOue in the

mana)ement o e$e(id urns a 7ase series. Journal of Medical Case

Reports 5 &&.

-od$ L+ ankar !!+ Pati( ? /"%140. Post urn 7ontra7ture ne7k C(ini7a( proi(e

and mana)ement. Journal of Clinical and $iagnostic Research Ao(>/1%0

LC1"LC1.

-ukarramah ,?+ ?tmodiwir*o P /"%1"0. ? thin antero(atera( thi)h ree (ap or

se<ere hand urn deormit$. Jurnal Plastik Rekonstruksi 1/&0 "9>&%1.

3)awa # Priaz @@. /"%1%0. ,ia)nosis+ assessment+ and 7(assii7ation o s7ar

7ontra7tures. Co(or ?t(as o urn #e7onstru7ti<e !ur)er$. !prin)er

eide(er) ,ordre7ht 'ondon LewYork.

"4

http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/

http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/



3(ariu ,+ -iha*(o<i7 ,+ 8ausha( !+ Craini7eanu J+ -otres7u E+ odo) F /"%1"0.

-ana)ement o 7apsu(ar 7ontra7ture. MT /10 p"59.

Pand$a ?L. /"%%10. urn in*ur$. Repair & Recontruction "/"0116.

Parr$ I+ !en !+ Pa(mieri :+ Greenha()h , /"%1&0. Lonsur)i7a( s7ar mana)ement o

the a7e ,oes ear($ <ersus (ate inter<ention ae7t out7ome. Journal of

'urn Care and Research &4/50 56955.

Perdanakusuma+ ,!. /"%%90. !ur)i7a( mana)ement o 7ontra7ture in head and

ne7k. nnual Meeting of "ndonesian Symposium on Pediatric nesthesia &

Critical care( J) Marriot *otel !uraa$a.

Pro7ter F. /"%1%0. #ehai(itation o the urn patient. "ndian Journal of Plastic

Surgery 4&/!upp(0!1%1!11&.

!arker + 'enin '8+ ossain J /"%1&0. Aarious methods o re7onstru7tion o

aKi((ar$ urn 7ontra7ture. '$JPS 4/10 1619.

!ar<esh+ Chaudhar$ ! /"%150. ,ii7u(t airwa$ mana)ement in patients with

se<ere post urn 7ontra7ture o ne7k. "nternational Journal of

nesthesiology and Research &/&0 9&95.

!7hneider @C+ o(a<anaha((i #+ e(m+ P+ Go(dstein #+ 8owa(ske 8. /"%%60.

Contra7tures in urn in*ur$ deinin) the pro(em. Journal of 'urn Care

Research "/405%>514.

!7hwarz #@. /"%%0. -ana)ement o posturn 7ontra7tures o the upper eKtremit$.

Journal of 'urn Care Research ">"1""19.

!hakiro< -+ ?hmedo< Y-+ Johido<a !+ akimo< E?+ :a)ae< 8# /"%1&0.

:reatment o post urn s7ar eKtended deormit$ o the toes IA de)ree and

usin) rid)e 7e((u(ar 7utaneous (ap. Modern Plastic Surgery & 9699.

!hehata I+ Fekr$ -+ 8ha(ik --+ ?du((ah ?- /"%1&0. !kin )rat in post urn

ne7k 7ontra7tures. J+ Plast+ Reconstr+ Surg &6/"0 ""5"">.

:u7ker !C /"%110. #e7onstru7tion o se<ere hand 7ontra7tures ?n i((ustrati<e

series. "ndian Journal of Plastic Surgery 44 596.

Won) AW Gurtner GC. /"%1%0. !trate)ies or skin re)eneration in urn

patients. Co(or ?t(as o urn #e7onstru7ti<e !ur)er$. !prin)er eide(er)

,ordre7ht 'ondon LewYork.

pencegahan kontraktur pasca luka bakar

Documents