kasus kehamilan lewat waktu

Upload: taufik-abidin

Post on 11-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    1/18

    LAPORAN KASUS

    KEHAMILAN LEWAT BULAN

    (SEROTINUS)

    Nama : Taufik Abidin

    NIM : H1A 003048

    PEMBIMBING :

    Dr. Doddy Ario Kumboyo, SpOG(K)

    DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

    DI LAB/SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/RSU MATARAM

    MEI 2008

    KATA PENGANTAR

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    2/18

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada

    waktunya.

    Laporan kasus yang berjudul Serotinus ini disusun dalam rangka

    mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian/ SMF Obstetri dan Genikologi

    Rumah Sakit Umum Mataram.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan

    kepada penulis:

    1. Dr. Edi Prasetyo Wibowo, Sp.OG, selaku Kepala Bagian/ SMF Kebidanan

    dan Kandungan RSU Mataram.

    2. Dr. Agus Thoriq, Sp.OG, selaku Koordinator Pendidikan Bagian/ SMF

    Kebidanan dan Kandungan RSU Mataram.

    3. Dr. Doddy A.K, Sp.OG(K), selaku pembimbing laporan kasus ini.

    4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

    memberikan bantuan kepada penulis.

    Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini

    masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

    membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini.

    Semoga laporan kasus ini dapat memberikan manfaat dan tambahan

    pengetahuan khususnya kepada penulis dan kepada pembaca dalam menjalankan

    praktek sehari-hari sebagai dokter. Terima kasih.

    Mataram, Mei 2008

    Penulis

    BAB I

    2

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    3/18

    PENDAHULUAN

    Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko

    tinggi, dimana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Kehamilan umumnya

    berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari Hari Pertama haid terakhir. Kehamilan

    lewat waktu juga biasa disebut serotinus atau postterm pregnancy , yaitu

    kehamilan yang berlangsung selama lebih dari 42 minggu atau 294 hari 1.

    Beberapa penulis menghitung waktu 42 minggu setelah haid terakhir, ada pula

    yang mengambil 43 minggu.

    Postterm, prolonged, postdates, dan postmature merupakan istilah yang

    lazim digunakan untuk kehamilan yang waktunya melebihi batas waktu normal

    (40 minggu). Menurut standar internasional dari American College of

    Obstetricians and Gynocologist (1997), kehamilan jangka panjang atau prolonged

    pregnancy ialah kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu lengkap 42 minggu

    (294 hari) atau lebih, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Yang

    dimaksud lengkap 42 minggu ialah 41 minggu 7 hari, jika 41 minggu 6 hari belum

    bisa dikatakan lengkap 42 minggu 2. Kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu

    >40 minggu sampai dengan 42 minggu disebut kehamilan lewat tanggal atau postdate pregnancy .

    BAB II

    3

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    4/18

    TINJAUAN PUSTAKA

    Definisi

    Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung lebih

    dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid

    terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294

    hari).

    Insiden

    Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara

    3,5-14% 1. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan lewat

    waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, dimana angka

    kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5 - 7 %. Variasi insiden postterm

    berkisar antara 2-31,37% 7.

    Etiologi

    Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui.

    Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada

    janin (anenefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim

    sulfatase plasenta).

    Menurut dr. Bambang Fadjar, SpOG dari Rumah Sakit Asih, Jakarta

    Selatan, penyebab kehamilan lewat waktu adalah kelainan pada janin sehingga

    tidak ada kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan. Kelainan janin

    tersebut antara lain anensephalus, hipoplasia, kelenjar supra renal janin, dan janin

    tidak memiliki kelenjar hipofisa, kelainan pada plasenta yang berupa tali pusar pendek dan kelainan letak kehamilan 4.

    Beberapa faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai berikut 6:

    Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering.

    Tidak diketahui.

    Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan.

    Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus, merupakan penyebab yang

    jarang terjadi.

    4

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    5/18

    Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan predisposisi.

    Faktor genetik juga dapat memainkan peran.

    Jumlah kehamilan atau persalinan sebelumnya dan usia juga ikut

    mempengaruhi terjadinya kehamilan lewat waktu. Bahkan, ras juga merupakan

    faktor yang berpengaruh terhadap kehamilan lewat waktu. Data menunjukkan, ras

    kulit putih lebih sering mengalami kehamilan lewat waktu ketimbang yang

    berkulit hitam.

    Di samping itu faktor obstetrik pun ikut berpengaruh. Umpamanya,

    pemeriksaan kehamilan yang terlambat atau tidak adekuat (cukup), kehamilan

    sebelumnya yang lewat waktu, perdarahan pada trisemester pertama kehamilan,

    jenis kelamin janin (janin laki-laki lebih sering menyebabkan kehamilan lewat

    waktu ketimbang janin perempuan), dan cacat bawaan janin.

    Resiko

    Risiko kehamilan lewat waktu antara lain adalah gangguan pertumbuhan

    janin, gawat janin, sampai kematian janin dalam rahim. Resiko gawat janin dapat

    terjadi 3 kali dari pada kehamilan aterm 1. Kulit janin akan menjadi keriput, lemak

    di bawah kulit menipis bahkan sampai hilang, lama-lama kulit janin dapat

    mengelupas dan mengering seperti kertas perkamen. Rambut dan kuku

    memanjang dan cairan ketuban berkurang sampai habis. Akibat kekurangan

    oksigen akan terjadi gawat janin yang menyebabkan janin buang air besar dalam

    rahim yang akan mewarnai cairan ketuban menjadi hijau pekat.

    Pada saat janin lahir dapat terjadi aspirasi (cairan terisap ke dalam saluran

    napas) air ketuban yang dapat menimbulkan kumpulan gejala MAS (meconeumaspiration syndrome). Keadaan ini dapat menyebabkan kematian janin.

    Komplikasi yang dapat mungkin terjadi pada bayi ialah suhu yang tidak stabil,

    hipoglikemia, polisitemia, dan kelainan neurologik.

    Kehamilan lewat bulan dapat juga menyebabkan resiko pada ibu, antara

    lain distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar, dan moulding

    (moulage) kepala kurang. Sehingga sering dijumpai partus lama, kesalahan letak,

    inersia uteri, distosia bahu, dan perdarahan postpartum8

    .

    5

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    6/18

    Diagnosis

    Diagnosis kehamilan lewat waktu biasanya dari perhitungan rumus

    Naegele setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila ada

    keraguan, maka pengukuran tinggi fundus uterus serial dengan sentimeter akan

    memberikan informasi mengenai usia gestasi lebih tepat. Keadaan klinis yang

    mungkin ditemukan ialah air ketuban yang berkurang dan gerakan janin yang

    jarang.

    Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mendiagnosis kehamilan

    lewat waktu, antara lain 9:

    1. HPHT jelas.

    2. Dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan 16-18 minggu.

    3. Terdengar denyut jantung janin (normal 10-12 minggu dengan Doppler,

    dan 19-20 minggu dengan fetoskop).

    4. Umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan USG pada umur

    kehamilan kurang dari atau sama dengan 20 minggu.

    5. Tes kehamilan (urin) sudah positif dalam 6 minggu pertama telat haid.

    Bila telah dilakukan pemeriksaan USG serial terutama sejak trimester

    pertama, maka hampir dapat dipastikan usia kehamilan. Sebaliknya pemeriksaan

    yang sesaat setelah trimester III sukar untuk memastikan usia kehamilan.

    Diagnosis juga dapat dilakukan dengan penilaian biometrik janin pada

    trimester I kehamilan dengan USG. Penyimpangan pada tes biometrik ini hanya

    lebih atau kurang satu minggu.

    Pemeriksaan sitologi vagina (indeks kariopiknotik >20%) mempunyaisensitifitas 75% dan tes tanpa tekanan dengan KTG mempunyai spesifisitas 100%

    dalam menentukan adanya disfungsi janin plasenta atau postterm . Kematangan

    serviks tidak bisa dipakai untuk menentukan usia kehamilan.

    Tanda kehamilan lewat waktu yang dijumpai pada bayi dibagi atas tiga

    stadium 1:

    1. Stadium I. Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi

    berupa kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.

    6

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    7/18

    2. Stadium II. Gejala stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan)

    pada kulit.

    3. Stadium III. Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali

    pusat.

    Yang paling penting dalam menangani kehamilan lewat waktu ialah

    menentukan keadaan janin, karena setiap keterlambatan akan menimbulkan resiko

    kegawatan. Penentuan keadaan janin dapat dilakukan 1:

    1. Tes tanpa tekanan (non stress test). Bila memperoleh hasil non reaktif

    maka dilanjutkan dengan tes tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif

    maka nilai spesifisitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar janin baik.

    Bila ditemukan hasil tes tekanan yang positif, meskipun sensitifitas relatif

    rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan keadaan postmatur.

    2. Gerakan janin . Gerakan janin dapat ditentukan secara subjektif (normal

    rata-rata 7 kali/ 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal

    rata-rata 10 kali/ 20 menit), dapat juga ditentukan dengan USG. Penilaian

    banyaknya air ketuban secara kualitatif dengan USG (normal >1 cm/

    bidang) memberikan gambaran banyaknya air ketuban, bila ternyataoligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi kehamilan lewat waktu.

    3. Amnioskopi . Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin

    keadaan janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung

    mekonium akan mengalami resiko 33% asfiksia.

    Penatalaksanaan

    Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari hasil

    pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian skor pelvik ( pelvic score =PS).

    Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain:

    1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley.

    2. Induksi dengan oksitosin.

    3. Bedah seksio sesaria.

    7

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    8/18

    Dalam mengakhiri kehamilan dengan induksi oksitosin, pasien harus

    memenuhi beberapa syarat, antara lain kehamilan aterm, ada kemunduran his,

    ukuran panggul normal, tidak ada disproporsi sefalopelvik, janin presentasi

    kepala, serviks sudah matang (porsio teraba lunak, mulai mendatar, dan mulai

    membuka). Selain itu, pengukuran pelvik juga harus dilakukan sebelumnya.

    Tabel pengukuran pelvis dapat dilihat dibawah ini:

    Skor 0 1 2 3Pendataranserviks

    0-30% 40-50% 60-70% 80%

    Pembukaanserviks

    0 1-2 3-4 5-6

    Penurunan kepaladari Hodge III

    -3 -2 -1.0 +1 +2

    Konsistensiserviks

    Keras Sedang Lunak

    Posisi serviks Posterior Searah sumbu jalan lahir

    anterior

    Bila nilai pelvis >8, maka induksi persalinan kemungkinan besar akan berhasil.

    Bila PS >5, dapat dilakukan drip oksitosin. Bila PS 5, maka induksi persalinan dapat dilakukan.

    Induksi persalinan dilakukan dengan oksitosin 5 IU dalam infus Dextrose

    5%. Tetesan infus dimulai dengan 8 tetes/menit, lalu dinaikkan tiap 30 menit

    sebanyak 4 tetes/menit hingga timbul his yang adekuat. Selama pemberian infus,

    kesejahteraan janin tetap diperhatikan karena dikhawatirkan dapat timbul gawat

    janin. Setelah timbul his adekuat, tetesan infus dipertahankan hingga persalinan.

    Namun, jika infus pertama habis dan his adekuat belum muncul, dapat diberikan

    infus drip oksitosin 5 IU ulangan. Jika his adekuat yang diharapkan tidak muncul,

    dapat dipertimbangkan terminasi dengan seksio sesaria.

    8

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    9/18

    Pada pelaksanaan di RSU Mataram, kehamilan yang telah melewati 40

    minggu dan belum menunjukkan tanda-tanda inpartu, biasanya langsung segera

    diterminasi agar resiko kehamilan dapat diminimalis.

    Pencegahan

    Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan

    yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama

    (sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28

    minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan

    memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia 7

    bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7 8 bulan dan seminggu sekali pada

    bulan terakhir. Hal ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar

    usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan serotinus yang berbahaya.

    Perhitungan dengan satuan minggu seperti yang digunakan para dokter

    kandungan merupakan perhitungan yang lebih tepat.. Untuk itu perlu diketahui

    dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang (calon) ibu itu.

    Perhitungannya, jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir hingga saat itu

    dibagi 7 (jumlah hari dalam seminggu). Misalnya, hari pertama haid terakhir Bu A jatuh pada 2 Januari 1999. Saat ini tanggal 4 Maret 1999. Jumlah hari sejak hari

    pertama haid terakhir adalah 61. Setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka 8,7.

    Jadi, usia kehamilannya saat ini 9 minggu.

    9

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    10/18

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    Identitas pasien

    Nama : Yuliati

    Usia : 30 tahun

    Suku : Sasak

    Pendidikan : SMP

    Pekerjaan : IRT

    Alamat : Karang Tatah, Mataram.

    No. RM : 876106

    Anamnesis

    Pasien datang ke Poli Kandungan dengan keluhan perut mules ingin melahirkan

    sejak pukul 07.00 WITA (09/05/2008). Pasien masuk ke kamar bersalin pada

    pukul 14.00 WITA, tanggal 09 Mei 2008. Pasien juga mengatakan bahwa

    kehamilannya telah lewat bulan. Perkiraan pasien usia kehamilannya telah

    mencapai 10 bulan.

    Keluhan utama

    Pasien merasa mules dan kehamilannya telah lewat bulan.

    Riwayat penyakit sekarang

    Tidak ada riwayat keluar air.

    Rasa perut mules sejak pukul 07.00 (09/05/2008). HPHT: 05 Juli 2007 HTP: 12 April 2008.

    ANC: teratur di PKM.

    Tidak ada riwayat keluar darah.

    10

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    11/18

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien tidak pernah mengalami penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan

    hipertensi. Pasien pernah mengalami persalinan dengan usia kehamilan lebih dari

    10 bulan.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular, keturunan dan

    kejiwaan. Ibu pasien pernah mengalami persalinan yang usia kehamilannya lebih

    dari 10 bulan.

    Riwayat perkawinan : 1x

    Riwayat hamil/ abortus/ persalinan

    1. Perempuan, hamil 11 bulan, di Polindes oleh bidan, BBL 3.750 gram,

    hidup, 8 thn.

    2. ini.

    Riwayat kontrasepsi: Suntikan 3 bulan.

    Rencana kontrasepsi : Suntikan 3 bulan.

    Pemeriksaan fisik:Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    TB/ BB : 158 cm/ 73 Kg.

    Tekanan darah : 130/90 mmHg.

    Frekuensi Nadi : 80 x/menit.

    Frekuensi pernapasan : 20 x/menit.

    Suhu : 36,6o

    C.Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.

    Thorak : Jantung dalam batas normal, paru dalam batas normal.

    Abdomen : Status obstetrikus

    Genitalia : Status obstetrikus

    Ekstremitas : Edema -/-, refleks fisiologis +/+, reflek patologis -/-.

    Status Obstetrikus:

    11

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    12/18

    Abdomen

    Inspeksi : Perut membuncit sesuai dengan keadaan wanita hamil.

    Linea Mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+).

    Sikatrik (-).

    Palpasi :

    L1: Teraba massa bulat lebar, lunak. TFU 36 cm.

    L2: Teraba daerah yang keras dan rata di sebelah kanan. Teraba tonjolan

    ireguler di sebelah kiri.

    L3: Teraba massa besar, bulat, keras.

    L4: Bagian terbawah janin belum masuk PAP.

    TBJ : 3720 gr.

    His : Ada. Frekuensinya 2x tiap 10 menit selama 30 detik.

    DJJ : 12 13 12 (144 x/menit).

    Genitalia

    VT : 4 cm, eff. 50%, ketuban (+), teraba kepala, uuk depan, H I, tidak

    teraba bagian kecil janin/ tali pusat.

    DiagnosaG2P1A0H1 hamil 43-44 minggu /T/H kala I aktif.

    Rencana

    Observasi kemajuan persalinan 4 jam kemudian.

    Periksa darah: DL, HbsAg.

    Observasi kesejahteraan ibu dan janin.

    Hasil laboratorium:Hb : 12,4 gr%

    Leukosit : 13.200 /mm 3

    Ht : 34,1

    Trombosit : 293.000 /mm 3

    HbsAg : (-)

    12

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    13/18

    18.00 WITA

    Anamnesa:

    Pasien merasa sakit perut bagian bawah, keluar air yang banyak, dan ingin

    mengedan.

    Pemeriksaan fisik:

    Keadaan umum : Baik

    Tensi : 120/70 mmHg

    Nadi : 84 x/menit.

    Frekuensi napas : 24 x/menit.

    Suhu : 37,1 oC

    His : (+) 3x tiap 10 menit selama 45 detik.

    DJJ : 12.13.12 (156 x/menit)

    VT : lengkap, ketuban (-) jernih, H II, teraba kepala, uuk

    dep.

    Diagnosa:

    G2P1A0H1 hamil 43-44 minggu /T/H kala II.

    Rencana tindakan:

    Pimpin persalinan

    18.30 WITA

    Lahir bayi laki-laki spontan dengan berat badan 3.700 gr, panjang badan 50 cm.

    Apgar score 7-9, anus (+), kelainan (-). Verniks kaseosa sedikit dan maserasi pada

    kulit bayi tidak ada.

    Kemudian disuntikkan oksitosin 10 IU IM, dilanjutkan dengan penanganan kala

    III aktif. Pada pukul 18.40 WITA, lahir plasenta lengkap dengan berat 500 gram,kontraksi uterus baik, fundus uterus setinggi 2 jari di bawah pusat, perineum

    intak, dan perdarahan +100 cc.

    Diagnosa:

    P2A0H2 post partus maturus per vaginam.

    Rencana:

    Observasi post partum 2 jam lagi.

    13

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    14/18

    20.30 WITA

    Anamnesa:

    Ibu tidak ada keluhan subjektif.

    Pemeriksaan fisik:

    Keadaan umum : baik

    Kesadaran : composmentis

    Tekanan darah : 110/70 mmHg.

    Frekuensi nadi : 76 x/menit.

    Frekuensi napas : 18 x/menit.

    Suhu : 37,4 oC.

    CUT : baik.

    TFU : 2 jari bawah pusat.

    Perdarahan : tidak ada perdarahan aktif.

    Diagnosa:

    P2A0H2 kala IV

    Rencana:

    Observasi perdarahan post partum.

    Pindah ke bangsal Melati.

    14

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    15/18

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Telah dilaporkan suatu kasus wanita 30 tahun dengan usia kehamilan 43-

    44 minggu dengan diagnosa G 2P1A0H1 serotinus + inpartu kala I. Selanjutnya akan

    dibahas:

    1. Apakah diagnosa pasien sudah tepat?

    Pasien ini didiagnosa dengan G 2P1A0H1 serotinus + inpartu kala I. Tinggi

    fundus uterus 36 cm, taksiran berat janin 3720 gram.

    Diagnosis terhadap pasien diperkuat oleh tanggal hari pertama haid terakhir

    (HPHT), yaitu tanggal 05 Juli 2007. Taksiran persalinannya ialah 12 April 2008.

    Berdasarkan HPHT pasien, usia kehamilannya ialah 11 bulan kurang 3 hari atau

    43-44 minggu.

    Syarat kehamilan lewat bulan ialah kehamilan yang telah lewat 42

    minggu. Maka diagnosa untuk pasien ini sudah tepat.

    Penilaian terhadap bayinya, diagnosa serotinus belum tepat karena badan

    bayi masih ada sisa verniks kaseosa dan tidak dijumpai maserasi, sehingga bayi

    termasuk partus aterm.

    2. Apakah pelaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

    Prinsip dari kehamilan lewat bulan adalah terminasi kehamilan segera.

    Pada kasus ini terminasi secara induksi maupun cara lainnya tidak dilakukan,

    melainkan dengan kekuatan ibu sendiri. Namun tujuan dari pelaksanaan telah

    dilakukan dengan baik.

    3. Apa penyebab kehamilan lewat bulan pada kasus ini?

    Faktor penyebab dari kehamilan lewat bulan ialah kelainan janin

    (anensephalus, hipoplasia, kelainan kelenjar suprarenal janin, janin tidak memiliki

    hipofisa), tali pusar pendek, dan kelainan letak janin. Faktor lain ialah kesalahan

    dalam penanggalan, primigravida, riwayat serotinus, jenis kelamin laki-laki, dan

    genetik.

    15

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    16/18

    Pada kasus ini, pasien memiliki riwayat persalinan yang lewat bulan pada

    anak pertama. Selain itu, ibu dari pasien juga memiliki riwayat persalinan lewat

    bulan. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa faktor penyebab kehamilan lewat

    bulan pada pasien ini adalah genetik.

    16

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    17/18

    BAB V

    KESIMPULAN

    1. Melihat usia kehamilan yang dialami oleh ibu Yuliati, kehamilannya dapat

    digolongkan kedalam kehamilan lewat waktu, yang dihitung berdasarkan

    HPHT.

    2. Dari hasil penilaian terhadap bayi, tidak dapat digolongkan sebagai bayi

    postmaturitas karena ketika dilahirkan bayi masih memiliki verniks

    kaseosa dan maserasi pada kulit bayi belum ada.

    3. Faktor predisposisi pada kasus ini adalah genetik, dimana pasien memiliki

    riwayat kehamilan lewat waktu pada kehamilan sebelumnya.

    17

  • 7/23/2019 Kasus Kehamilan Lewat Waktu

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Wiknjosastro H. Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan . Dalam Ilmu

    Kebidanan hal. 317. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

    Jakarta 2005.

    2. Cunningham FG et al. Postterm Pregnancy . Williams Obstetric, 22st ed.

    Mc.Graw Hill Publishing Division, New York, 2005.

    3. Krisnadi, Sofie Rifayani. Kehamilan Lewat Waktu . Accessed:

    http://pikiran-rakyat.com.

    4. Fadjar, Bambang . Bayi Berukuran Besar dan Tali Pusar Pendek Bisa

    Sebabkan Kehamilan Lewat Waktu . Tabloid Mom&Kiddie, edisi 09/th

    II/7-30 desember 2007.

    5. Mansjoer Arif, et al. Induksi persalinan . Dalam kapita selekta kedokteran

    ed.3 cet.1 hal. 300. Media Aesculapius, Jakarta. 2000.

    6. Fouda Ashraf. Prolonged Pregnancy . Damietta specialized hospital. 2006.

    7. Chan, L.G. Post-Maturity . The Bulletin of Hongkong Chinese Medical

    Association. Department of Obstetrics & Gynaecology, University of

    Hongkong.8. Mochtar, Rustam. Postmatur . Dalam: Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,

    Obstetri Patologi ed.2. EGC:Jakarta. 1998.

    9. Karkata, M. K., dkk. Kehamilan Postterm . Dalam: Pedoman Diagnosis

    Terapi Dan Bagan Alir Pelayanan Pasien. SMF OBSTETRI DAN

    GINEKOLOGI FK UNUD, RS Sanglah, Denpasar. 2003.

    18