kerajaan cirebon dan banten

41
Oleh: Afada Limpad Y (MIA 7/02) Afftario Fauqa W (MIA 7/03) Afiq Ilma (MIA 7/04) Difa Reynikha F (MIA 7/12) T imotius Andy S (MIA 7/26)

Upload: adventina-padmyastuti

Post on 08-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 1/41

Oleh:

Afada Limpad Y (MIA 7/02)

Afftario Fauqa W (MIA 7/03)

Afiq Ilma (MIA 7/04)

Difa Reynikha F (MIA 7/12)

Timotius Andy S (MIA 7/26)

Page 2: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 2/41

Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan islam

pertama di wilayah jawa barat.

Pusatnya ada di kota Cirebon.

Kerajaan Cirebon memiliki keterkaitandengan kerajaan Pajajaran. Cirebon

sebelumnya adalah daerah kekuasaan

kerajaan Pajajaran.

Page 3: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 3/41

Dibawah Walangsungsang Cirebon menjadi

cukup kuat.

Walangsungsang membuat kebijakan agarrakyat Cirebon tidak membayar upeti ke

Pajajaran.

Kebijakan tersebut membuat Raja Pajajaran

marah dan melakukan penyerangan keCirebon.

Serangan itu dapat dipatahkan

Walangsungsang.

Kemudian Walangsungsang

memproklamirkan kemerdekaan Cirebon

sekaligus mendirikan kerajaan Cirebon.

Page 4: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 4/41

Walangsungsang menjadi raja pertamaCirebon.

Sebelum mendirikan kerajaan CirebonWalangsungsang dan adiknya Rara Santang sudah masuk islam.

Setelah Cirebon kuat, Walangsungsang dan

Rara Santang naik haji. Setelah naik haji Walangsungsang menetap

sementara di Mesir untuk menyaksikanpernikahan adiknya Rara Santang dengan

Sultan Mesir.Dari pernikahan itu lahirlah Syarif

Hidayatullah. Kemudian Walangsungsangkembali ke Cirebon.

Page 5: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 5/41

Setelah cukup besar Syarif Hidayatullah 

datang ke Cirebon.

Syarif Hidayatullah diberikan petuah untukmemimpin kerajaan oleh pamanya.

Syarif Hidayatullah naik tahta pada tahun

1479.

Setelah berhasil meng-islam-kan Cirebon

Syarif Hidayatullah lebih banyak

menyebarkan agama islam ke daerah-daerah

jawa barat dan banten.

 Syarif Hidayatullah mempercayakan

tonggak kekuasaan kerajaan banten pada

putranya Pangeran Pasarean.

Page 6: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 6/41

Pada saat menyebarkan agama islam ke

Banten Syarif Hidayatullah harus

berhadapan dengan Pajajaran.

Raja Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi adalah

kakek dari Syarif Hidayatullah konfrontasi

langsung dengan “anak muda yang

memerintah kerajaan islam dengan kekuatan

gaib”. 

Page 7: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 7/41

Setelah meng-islam-kan banten dan pajajaran,

Syarif Hidayatullah menjadi pemimpin banten.

Kemudian, ia kembali ke Cirebon. Wilayah banten diberikan kepada putranya

Hassanudin.

Di cirebon Syarif Hidayatullah memperdalam

lagi ilmu agamanya. Kemudian SyarifHidayatullah mengundurkan diri ke daerah

Gunung Jati dan mendapat julukan Sunan

Gunung Jati.

Tak lama kemudian Belanda datang ke Cirebondan Banten. Terjadi peperangan antara rakyat

Cirebon dan banten dengan Belanda.

Page 8: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 8/41

Kerajaan Demak mengirim Fatahillah ke

cirebon dan banten untuk membantu Cirebon

dan Banten melawan Belanda. Fatahillah menikah dengan anak Sunan

Gunung jati yaitu Ratu Ayu. 

Pangeran Pasarean mengikuti jejak ayahnya

untuk menjadi ulama dan menyebarkan

agama islam dan kedudukannya pun

digantikan oleh Fatahillah.

Page 9: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 9/41

Bertahun-tahun peperangan antara Cirebon

dan banten melawan Belanda semakin

membuat Cirebon dan Banten terdesak. Akhirnya Belanda mampu dengan leluasa

mencampuri urusan kerajaan Cirebon.

Belanda memecah kerajaan cirebon menjadi

kesultanan kasepuhan dan kanoman. Belanda memecah lagi kesultanan kanoman

menjadi kasultanan kanoman dan kasultanan

kacirebonan.

Page 10: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 10/41

Ekonomi:

Cirebon mengandalkan perekonomiannya

pada perdangangan jalur laut. Dimana

terletak Bandar-bandar dagang yangberfungsi sebagai tempat singgah para

pedagang dari luar Cirebon. Juga memiliki

fungsi sebagai tempat jual beli barang

dagangan. Dengan kedatangan Belandakeadaan ekonomi di Cirebon dikuasai penuh

oleh VOC. Dengan diadakannya perjanjian

antara Belanda dengan Cirebon 30 April 1981

Page 11: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 11/41

Politik:

Perkembangan politik yang terjadi pada

Cirebon berawal dari hubungan politiknyadengan Demak. Hal inilah yang menyebabkanperkembangan Cirebon. Babad Cirebonmenceritakan tentang adanya kekuasaankekuasaan Cakrabuana atau Haji Abdullah

yang menyebarkan agama islam di kotatersebut sehingga upeti berupa terasi kepusat Pajajaran lambat laun dihentikan.

Selain hubungannya dengan Demak,

kehidupan politik pada kala itu jugadipengaruhi oleh beberapa konflik. Konflikyang terjadi ada konflik internaldan menjadi vassal VOC.

Page 12: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 12/41

1. Telah terpenuhinya prasarana dan sarana pisik essensial

pemerintahan dan ekonomi dalam ukuran suatu KerajaanPesisir.

2. Telah dikuasainya daerah-daerah belakang (hinterland)yang dapat diharapkan mensuplay bahan pangantermasuk daerah penghasil garam, daerah yang cukupvital bagi income nagari pesisir dengan luas yangmemadai.

3. Telah adanya sejumlah pasukan lasykar dengan semangatyang tinggi, yang dipimpin oleh para panglima (dipati-dipati) yang cukup berwibawa dan bisa dipercayaloyalitasnya.

4. Adanya sejumlah penasehat-penasehat baik dibidangpemerintahan maupun agama.

5. Terjalinnya hubungan antar negara yang sangat eratantar Cirebon dengan Demak.

6. Mendapat dukungan penuh dari para wali.

7. Tidak terdapat indikasi tentang ancaman Prabu Siliwangiuntuk menghancurkan eksistensi cirebon.

Page 13: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 13/41

Sesudah perpecahan kedua, pemerintah KolonialBelanda pun semakin ikut campur dalammengatur Cirebon, sehingga semakin surutlahperanan dari keraton-keraton Kesultanan Cirebon

di wilayah-wilayah kekuasaannya. Pada tahun-tahun 1906 dan 1926, dimana

kekuasaan pemerintahan Kesultanan Cirebonsecara resmi dihapuskan dengan disahkannyaGemeente Cheirebon (Kota Cirebon), yang

mencakup luas 1.100 Hektar, dengan penduduksekitar 20.000 jiwa. Tahun 1942, Kota Cirebonkembali diperluas menjadi 2.450 hektare.

Page 14: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 14/41

Syawalan Gunung JatiSetiap awal bula syawal masyarakat wilayahCirebon umumnya melakukan ziarah kemakam Sunan Gunung Jati. Di samping itu

juga untuk melakukan tahlilanGanti Welit

Upacara yag dilaksanakan setiap tahun diMakam Kramat Trusmi untuk mengganti atap

makam keluarga Ki Buyut Trusmi yangmenggunakan Welit (anyaman daun kelapa).Upacara dilakukan oleh masyarakat Trusmi.Biasanya dilaksanakan pada tanggal 25 bulanMulud.

Page 15: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 15/41

RajabanUpacara dan ziarah ke makam PangeranPanjunan dan Pangeran Kejaksan di Plangon.

Umumnya dihadiri oleh para kerabat dariketurunan dari kedua Pangeran tersebut.Dilaksanakan setiap 27 Rajab. Terletak diobyek wisata Plangon Kelurahan BabakanKecamatan Sumber kurang lebih 1 Km daripusat kota Sumber.

Ganti SirapUpacara yang dilaksanakan setiap 4 tahunsekali di makam kramat Ki Buyut Trusmi

untuk mengganti atap makam yangmenggunakan Sirap. Biasanya dimeriahkandengan pertunjukan wayang Kulit danTerbang.

Page 16: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 16/41

Muludan

Upacara adat yang dilaksanakan setiap bulan

Mulud (Maulud) di Makam Sunan Gunung Jati.

Yaitu kegiatan membersihkan / mencuciPusaka Keraton yang dikenal dengan istilah

Panjang Jimat. Kegiatan ini dilaksanakan

pada tanggal 8 s/d 12 Mulud. Sedangkan

pusat kegiatan dilaksanakan di Keraton. Salawean Trusmi

Salah satu kegiatan ziarah yang dilaksanakan

di Makam Ki Buyut Trusmi. Di samping itu

juga dilaksanakan tahlilan. Kegiatan inidilaksanakan setiap tanggal 25 bulan Mulud.

Page 17: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 17/41

N a d r a nNadran atau pesta laut seperti umumnyadilaksanakan oleh nelayan dengan tujuan

untuk keselamatan dan upacara terima kasihkepada Sang Pencipta yang telahmemberikan rezeki. Dilaksanakan dihampirsepanjang pantai (tempat berlabuh nelayan)dengan waktu kegiatan bervariasi.

Cuci Jimat Tradisional

Di Keraton Kesepuhan, acara paling menonjoldalam menyambut 1 Suro hanya pencucianbenda-benda pusaka yang tersimpan di

museum keraton. Itu pun tidak dilakukanpersis pada malam peralihan tahun. “Tapisecara bertahap, antara 1 hingga 10 Suro,”

Page 18: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 18/41

  Kerajaan Banten/Kesultanan Banten

merupakan sebuah kerajaan Islam yang

pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia.

Berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerjaan

Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan

pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan

beberapa kawasan pelabuhan kemudian

menjadikannya sebagai pangkalan militer

serta kawasan perdagangan.

Page 19: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 19/41

  Secara geografis,Kerajaan Banten

terletak di propinsi

Banten. Wilayah

kekuasaan Bantenmeliputi bagian

barat Pulau Jawa,

seluruh wilayah

Lampung, dansebagian wilayah

selatan Jawa

Barat.

Page 20: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 20/41

 Awalnya Banten adalah daerah kekuasaan KerajaanPajajaran.

Rajanya (Samiam) mengadakan hubungan dengan

Portugis di Malaka untuk membendung meluasnya

kekuasaan Demak.

Fatahillah, Demak berhasil menduduki Banten,

Sunda Kelapa, dan Cirebon. Sejak saat itu, Banten

menjadi pelabuhan penting

Pada tahun 1552 M, Syarif Hidayatullah menyerahkan

pemerintahan Banten kepada putranya,Hasanuddin.

Di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-

1570 M), Banten cepat berkembang menjadi besar..

Page 21: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 21/41

Hasanuddin membangun benteng pertahanan diBanten.

 Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke

daerah penghasil lada di Lampung. Ia juga berperan dalam penyebaran Islam di kawasan

tersebut.

Selain itu ia juga telah melakukan kontak dagangdengan raja Malangkabu (Minangkabau, Kerajaan

Inderapura), Sultan Munawar Syah dan dianugerahikeris oleh raja tersebut.

Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelahmeninggalnya Trenggana, Banten yang sebelumnyaberasal dari Kerajaan Demak, mulai melepaskan diridan menjadi kerajaan yang mandiri.

Maulana Yusuf anak dari Hasanuddin, naik tahta padatahun 1570, melanjutkan ekspansi Banten ke kawasanpedalaman Sunda dengan menaklukkan PakuanPajajaran tahun 1579.

Page 22: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 22/41

1. Ekonomi 

  Pada masa Sultan Ageng antara 1663-1667 pekerjaanpengairan besar dilakukan untuk mengembangkan

pertanian. Antara 30-40 km kanal baru dibangun dengan

menggunakan tenaga sebanyak 16000 orang. Di

sepanjang kanal tersebut, ada sekitar 30000-40000 ribu

hektar sawah baru dan ribuan hektarperkebunan kelapa. 30000-an petani ditempatkan di

atas tanah tersebut, termasuk oran Bugis dan Makasar.

  Perkebunan tebu juga mulai dikembangkan. Di bawah

Sultan Ageng, perkembangan penduduk Bantenmeningkat signifikan.

Page 23: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 23/41

2. Sosial

  Kehidupan sosial rakyat Banten berlandaskan ajaran-

  ajaran yang berlaku dalam agama Islam. Saat

pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupansosial masyarakat Banten semakin meningkat.

  Usaha yang ditempuh oleh Sultan Ageng Tirtayasa

adalah menerapkan sistem perdagangan bebas dan

mengusir VOC dari Batavia.

  Di kerajaan Banten agama Islam benar-benar menjadi

pedoman hidup rakyat. Meskipun agama Islam

mempengaruhi sebagian besar kehidupan Kesultanan

Banten, namun penduduk Banten telah menjalankan

praktek toleransi.

Page 24: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 24/41

3. Politik 

Pada awal berkembangnya Banten, Banten adalah

daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.

Namun pada tahun 1524 wilayah Banten berhasil dikuasaioleh Kerajaan Demak di bawah pimpinan Syarif

Hidayatullah.

Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan

Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah. Sultan Hasanudindianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten. Banten

semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin

karena didukung oleh faktor-faktor berikut ini:

a.  Letak Banten yang strategis, terutama setelah Malaka

jatuh ke tangan Portugis, Banten menjadi bandarutama perdagangan karena dilalui jalur perdagangan

laut.

b.  Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang

menjadi perdagangan utama bangsa Eropa.

Page 25: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 25/41

4. Budaya

Masyarakat yang berada di wilayah Kesultanan Bantenterdiri dari beragam etnis, antara lain: Sunda, Jawa,Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali.

Ragam suku tersebut memberi pengaruh terhadapperkembangan budaya di Banten dengan tetapberdasarkan aturan agama Islam.

Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi

penduduk Cina akibat perang Fujian tahun 1676, sertakeberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksidengan masyarakat setempat.

Dalam seni bangunan Banten meninggalkan seni bangunanMasjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16.

Selain itu, Kerajaan Banten memiliki bangunan istana danbangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun olehJan Lucas Cardeel, seorang Belanda yang telah memelukagama Islam. Sejumlah peninggalan bersejarah di Bantensaat ini menjadi tempat wisata sejarah yang banyakmenarik kunjungan wisatawan.

Page 26: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 26/41

Masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682)

dipandang sebagai masa kejayaan Banten.

Kesultanan Banten merupakan kerajaan maritim

dan mengandalkan perdaganagan dalam

menopang perekonomiannya.

Monopoli atas perdagangan lada di Lampung,

Kesultanan Banten berkembang pesat, menjadi

salah satu pusat niaga yang penting pada masa

itu.

Perdagangan laut berkembang ke seluruh

Nusantara, Banten menjadi kawasan multi-etnis.

Page 27: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 27/41

Dibantu orang Inggris, Denmark dan Tionghoa,Banten berdagang dengan Persia, India, Siam,Vietnam, Filipina, Cina, dan Jepang.

Di bawah Sultan Ageng Tirtayasa, Bantenmemiliki armada yang mengesankan, dibangunatas contoh bangsa Eropa, serta juga telahmengupah orang Eropa bekerja pada KesultananBanten.

Dalam mengamankan jalur pelayarannya Bantenjuga mengirimkan armada lautnya keSukadana /Kerajaan Tanjungpura (KalimantanBarat sekarang) dan menaklukkannyatahun 1661.

Pada masa ini Banten juga berusaha keluar daritekanan yang dilakukan VOC, yang sebelumnyatelah melakukan blokade atas kapal-kapaldagang menuju Banten.

Page 28: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 28/41

1. Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin

memerintah pada tahun 1552 – 1570

2.  Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan memerintah pada

tahun 1570 – 1585

3.  Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana

memerintah pada tahun 1585 – 15964. Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran

Ratu memerintah pada tahun 1596 – 1647

5. Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad memerintah pada tahun 1647 – 

16516. Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul

Fattah memerintah pada tahun 1651-1682

7. Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar

memerintah pada tahun 1683 – 1687

Page 29: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 29/41

8. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya memerintah pada

tahun 1687 – 1690

9. Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin memerintah

pada tahun 1690 – 1733

10. Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin

memerintah pada tahun 1733 – 1747

11. Ratu Syarifah Fatimah memerintah pada tahun 1747 – 1750

12. Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri memerintah pada tahun

1753 – 1773

13. Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin memerintah

pada tahun 1773 – 1799

14. Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin

memerintah pada tahun 1799 – 180315. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin

memerintah pada tahun 1803 – 1808

16. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin

memerintah pada tahun 1809 – 1813

Page 30: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 30/41

Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yanggigih menentang pendudukan VOC di Banten.Tapi

akhirnya VOC menjalankan politik adu domba antaraSultan Ageng dan putranya, Sultan Haji.

Berkat politik adu domba tersebut Sultan AgengTirtayasa kemudian berhasil ditangkap dan dipenjarakandi Batavia hingga wafat pada tahun 1629 Masehi.

Bantuan dan dukungan VOC kepada Sultan Haji mestidibayar dengan memberikan kompensasi kepada VOC diantaranya pada 12 Maret 1682, wilayah Lampungdiserahkan kepada VOC, seperti tertera dalam suratSultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiralkapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten.

Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjiantanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOCmemperoleh hak monopoli perdagangan lada diLampung. Selain itu berdasarkan perjanjian tanggal 17April 1684, Sultan Haji juga mesti mengganti kerugianakibat perang tersebut kepada VOC.

Page 31: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 31/41

Setelah Sultan Haji meninggal tahun 1687, VOC mulai

mencengkramkan pengaruhnya di Kesultanan Banten, sehingga

pengangkatan para Sultan Banten mesti mendapat persetujuan

dari Gubernur Jendral Hindia Belanda di Batavia.

Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya diangkat mengantikanSultan Haji namun hanya berkuasa sekitar 3 tahun, selanjutnya

digantikan oleh saudaranya Pangeran Adipati dengan

gelar Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin yang dikenal

juga dengan gelar Kang Sinuhun ing Nagari Banten.

Perang saudara yang berlangsung di Banten meninggalkanketidakstabilan pemerintahan masa berikutnya.

Konfik antara keturunan penguasa Banten maupun gejolak

ketidakpuasan masyarakat Banten, atas ikut campurnya VOC

dalam urusan Banten.

Perlawanan rakyat kembali memuncak pada masa akhir

pemerintahan Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin,

di antaranya perlawanan Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Akibat

konflik yang berkepanjangan Sultan Banten kembali meminta

bantuan VOC dalam meredam beberapa perlawanan rakyatnya

sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi kekuasaan dari VOC.

Page 32: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 32/41

Pada tahun 1808 Herman Willem Deandles, Gubernur Jenderal

Hindia Belanda 1808-1810, memerintahkan pembangunan Jalan

Raya Pos untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.

Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu

kotanya ke Anyer dan menyediakan tenaga kerja untuk

membangun pelabuhan yang direncanakan akan dibangun di Ujung

Kulon.

Sultan menolak perintah Daendels, sebagai jawabannya Daendels

memerintahkan penyerangan atas Banten dan penghancuran Istana

Surosowan.

Sultan dan keluarganya disekap di Puri Intan (Istana Surosowan)

dan kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin kemudian

diasingkan dan dibuang ke Batavia.

Pada 22 November 1808, Daendels mengumumkan dari markasnya

di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten telah diserap ke dalam

wilayah Hindia Belanda.

Page 33: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 33/41

Kesultanan Banten resmi dihapuskan

tahun 1813 oleh pemerintahkolonial Inggris.

Pada tahun itu, Sultan Muhammad bin

Muhammad Muhyiddin Zainussalihin

dilucuti dan dipaksa turun tahta

oleh Thomas Stamford Raffles.

Peristiwa tersebut merupakan pukulan

pamungkas yang mengakhiri riwayatKesultanan Banten.

Page 34: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 34/41

Sekitar tahun 1680 muncul perselisihan dalam Kesultanan

Banten, akibat perebutan kekuasaan dan pertentangan

antara Sultan Ageng dengan putranya Sultan Haji. Perpecahan ini dimanfaatkan oleh Vereenigde Oostindische

(VOC) yang memberikan dukungan kepada Sultan Haji,

sehingga perang saudara tidak dapat dielakkan.

Dalam memperkuat posisinya, Sultan Haji / Sultan Abu

Nashar Abdul Qahar, sempat mengirimkan 2 orang untukmenemui Raja Inggris di London tahun 1682 agar

mendapatkan dukungan dan bantuan persenjataan. 

Dalam perang ini Sultan Ageng terpaksa mundur dari

istananya dan pindah ke kawasan yang disebut

dengan Tirtayasa. Tapi pada 28 Desember 1682 kawasan inijuga dikuasai oleh Sultan Haji bersama VOC. Sultan Ageng

bersama putranya yaitu, pangeran Purbaya dan Syekh

Yusuf dari Makasar mundur ke arah selatan pedalaman

Sunda. Namun pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng tertangkap

dan ditahan di Batavia.

Page 35: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 35/41

Sementara VOC terus mengejar dan mematahkanperlawanan pengikut Sultan Ageng yang masih beradadalam pimpinan Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf.

Pada 5 Mei 1683, VOC mengirim Untung Surapati yang

berpangkat letnan beserta pasukan Balinya, bergabungdengan pasukan pimpinan Letnan Johannes Maurits vanHappel menundukkan kawasan Pamotan dan Dayeuh Luhur,di mana pada 14 Desember 1683 mereka berhasil menawanSyekh Yusuf. 

Setelah terdesak akhirnya Pangeran Purbaya menyerahkandiri.

Kemudian Untung Surapati disuruh oleh Kapten Johan Ruisjuntuk menjemput Pangeran Purbaya. Dalam perjalananmembawa Pangeran Purbaya ke Batavia, mereka berjumpa

dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Willem Kuffeler,namun terjadi pertikaian di antara mereka. Puncaknyapada 28 Januari 1684, pos pasukan Willem Kuffelerdihancurkan. Lalu Untung Surapati beserta pengikutnyamenjadi buronan VOC. Sedangkan Pangeran Purbaya

sendiri sampai di Batavia pada 7 Februari 1684.

Page 36: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 36/41

Di Banten dan sekitarnya, kini masih terdapatbeberapa peninggalan yang berasal dari zaman

kerajaan Islam Banten (abad XVI – XVIII)

Peninggalan tersebut ada yang masih utuh, tapi

banyak yang tinggal reruntuhannya saja, bahkantidak sedikit yang berupa fragmen-fragmen kecil.

Peninggalan berupa artefak kecil yang

dikumpulkan dalam penelitian dan penggalian kini

telah disimpan di Museum Situs Kepurbakalaanyang terletak di halaman depan bekas Keraton

Surosowan.

Page 37: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 37/41

  Peninggalan - peninggalan tersebut adalah :

1. Komplek Keraton Surosowan

2. Komplek Mesjid Agung

3. Meriam Ki Amuk

4. Mesjid Pacinan Tinggi

5. Komplek Keraton Kaibon6. Mesjid Koja

7. Benteng Spelwijk

8.

Watu Gilang9. Makam Kerabat Sultan

10. Mesjid Agung Kenari

Page 38: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 38/41

 

Page 39: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 39/41

 

Page 40: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 40/41

 

Page 41: Kerajaan Cirebon Dan Banten

7/22/2019 Kerajaan Cirebon Dan Banten

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-cirebon-dan-banten 41/41

 TERIMAKASIH

:* ({}) :3