kesiapan indonesia dalam menghadapi asean economic community (aec) khususnya dalam pelaksanaan asean...

Upload: herbert-wijaya

Post on 21-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    1/32

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Investasi merupakan salah satu tulang punggung pembangunan dalam suatu

    negara. Tanpa adanya investasi yang memadai, pembangunan tidak akan dapat berjalan

    secara efektif dan efisien. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu dasar utama para

    negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASA!" sepakat untuk

    me#ujudkan suatu integrasi ekonomi yang nyata. Sebagai hasil dari kesepakatan

    tersebut lahirlah ASA! Economy Community (A$" atau yang lebih sering disebut

    sebagai %asyarakat konomi ASA! (%A". A$ adalah suatu bentuk integrasi

    ekonomi negara anggota ASA! yang bertujuan untuk menjadikan negara anggota

    ASA! sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus

    barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih

    bebas diantara para negara anggota ASA!.

    &aju investasi yang terjadi di dalam negara'negara anggota ASA! terusberkembang dengan pesat setiap tahunnya disebabkan oleh kuatnya performa ekonomi

    dunia. !amun, dibalik perkembangan yang pesat tersebut, ditemukan bah#a investasi'

    investasi tersebut mayoritas masih berasal dari para negara anggota ASA! itu sendiri.

    Hal tersebutlah yang kemudian mendorong para negara anggota ASA! untuk bekerja

    sama dalam rangka menarik lebih banyak investor'investor asing untuk berinvestasi di

    negara'negara ASA!. Tujuan bersama tersebut kemudian mendasari para negara

    anggota ASA! dalam menciptakan suatu kesepakatan mengenai investasi sebagai

    salah satu bagian yang utama dari per#ujudan A$ yang bernama ASA!

    Comprehensive Investment Agreement(A$IA".

    A$IA ditandatangani oleh menteri'menteri dari negara anggota ASA! pada

    tanggal ) *ebruari ++. A$IA adalah hasil revisi dan konsolidasi dari (dua"

    kesepakatan ASA! mengenai investasi, yakni- /0 ASA! Agreement for the

    Promotion and Protection of Investments (biasa disebut juga dengan ASA!

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    2/32

    2

    Investment Guarantee Agreementatau ASA! I1A" dan / Framework Agreement

    on theASA!Investment Area(biasa disebut juga dengan AIAAgreement".

    A$IA pada dasarnya bukan merupakan landasan pioneer dalam perjanjian

    regional yang disepakati ASA! dalam hal kerjasama dan integrasi di bidang ekonomi.

    2erjasama dan integrasi ekonomi negara anggota ASA! sudah dimulai sejak tahun

    00 dengan pilohan tertentu dalam perjanjian perdagangan dan beberapa kerjasama

    dalam bidang industry.Seiring dengan perkembangan 3aman, pola integrasi ekonomi

    ini mengalami pembaharuan secara bertahap salah satunya adalah dengan adanya

    kesepakatan ASA! Free Trade Area (A*TA" yang mengatur tentang perdagangan

    barang pada tahun , ASA! Framework Agreement on Services (A*AS" pada

    tahun 4 dan ASA!Investment Area(AIA" pada tahun /.5

    6engan A$IA, liberalisasi investasi akan dilaksanakan secara bertahap. Hal

    tersebut dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang bebas dan terbuka dalam

    rangka mencapai tujuan A$.72etentuan'ketentuan yang diatur di dalam A$IA akan

    memperkuat perlindungan terhadap investasi asing dan meningkatkan kepercayaan

    investor asing untuk berinvestasi di dalam negara anggota ASA!. Selain itu, A$IA

    juga akan mendorong perkembangan investasi antar negara anggota ASA!,

    khususnya diantara perusahaan mutinasional yang berasal dari negara anggota ASA!,

    melalui ekspansi, kerjasama industrial dan spesialisai yang pada akhirnya akan

    berkontribusi untuk menperkuat integrasi ekonomi para negara anggota ASA!.4

    1 The ASEAN Secretariat,ASEAN Economic Factbook, (Jakarta: ASEAN

    Secretariat, 2011), hlm. 25.

    2 Chia, S.Y., The ASEAN Economic Commnit!: "ro#re$$, Challen#e$, an%

    "ro$&ect$', htt&:a%i.or#*orkin#+

    &a&er20110255-1.a$ean.economic.commnit!.&ro#re$$.challen#e$

    (%iak$e$ tan##al 02 No/emer 201).

    Ibid.

    The ASEAN Secretariat, Loc. Cit., hlm. 25.

    5 Ibid., hlm. 2.

    http://adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/
  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    3/32

    6engan dibentuknya A$IA, diharapkan masing'masing negara anggota ASA!

    termasuk Indonesia akan memperoleh manfaat antara lain-)

    . 8rosedur pengajuan dan persetujuan investasi akan lebih sederhana9. Aturan, peraturan dan prosedur investasi yang jelas dan kondusif akan

    meningkatkan investasi serta memberikan perlindungan yang lebih baik kepada

    investor maupu kepada investasinya95. Investor akan mendapatkan perlakuan yang sama khususnya berkenaan dengan

    peri3inan, pendirian, pengambilalihan, perluasaan, pengelolaan, pelaksanaan,

    penjualan atau pelepasan investasi lainnya97. &iberalisasi investasi dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha

    kecil, menengah, maupun perusahaan multinasional yang berdampak pada

    meningkatnya pertumbuhan ekonomi9

    4. Terbukanya lapangan kerja baru9 dan). %empererat hubungan antar negara'negara anggota sehingga tercipta sebuah

    ka#asan investasi yang terpadu.

    Selain dari faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor

    pendukung utama dalam integrasi ekonomi regional adalah adanya manfaat

    memperluas pasar dan mempromosikan kompetisi dengan menghilangkan hambatan

    perdagangan di antara negara'negara anggota.0 2esejahteraan ekonomi diharapkan

    dapat meningkat ketika sumber daya yang sebelumnya dipakai dan diproduksi dalam

    negeri dengan mahal dapat secara efisien dialokasikan kembali kearah keuntungan

    komparatif negara dan menghasilkan produktivitas yang lebih besar./

    !amun, layaknya sebuah pedang bermata dua, disamping dampak positif

    liberalisasi investasi juga memba#a dampak negatif yang harus dicermati dan

    diantisipasi bersama. 6engan diberlakukannya A$IA, dapat dipastikan bah#a investor

    dari negara anggota ASA! lainnya dapat dengan bebas masuk ke Indonesia,

    mengingat Indonesia dengan penduduk sebanyak kurang lebih 5+ juta ji#a merupakan

    tujuan pasar yang sangat potensial, yang secara tidak langsung dapat mengendalikan

    e&artemen "er%a#an#an e&lik 3n%one$ia, Menuju ASEAN Economic

    Community 2015, hlm. 4.

    4 ai!! arman 6oenir, Dampak emajuan Ekonomi C!ina"India #e$!adap

    %$o&e& Inte'$a&i Ekonomi ASEAN (2000"200)*, (e&ok, 2010), hlm. .

    7 Ibid.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    4/32

    penguasaan suatu usaha di Indonesia. 2etidaksiapan Sumber 6aya %anusia (S6%"

    maupun kurangnya modal usaha akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara

    investasi asing dan investasi dalam negeri yang pada akhirnya dapat menekan

    kesempatan kerja maupun usaha para pelaku usaha di Indonesia. Selain daripada itu,

    juga terdapat resiko timbulnya kerugian kesejahteraan apabila efek penciptaan

    perdagangan dibayangi oleh efek pengalihan perdagangan, yaitu jika penghapusan

    hambatan perdagangan di antara negara'negara anggota ASA! menyebabkan

    perdagangan lebih efisien dengan negara'negara non'anggota dibandingkan jika

    dialihkan ke negara anggota yang kurang efisien.+

    :ntuk meminimalisir kerugian'kerugian yang mungkin terjadi, diperlukan

    adanya suatu pemahaman mengenai konsepsi integrasi ekonomi antar negara anggota

    ASA! yang melandasi terbentuknya A$ khususnya dalam bidang investasi yang

    dituangkan dalam kesepakatan A$IA. 8emahaman akan hal'hal tersebut tentunya

    sangat diperlukan oleh para pemimpin negara anggota ASA! khususnya Indonesia

    agar lebih berhati'hati dalam menerapkan langkah agar tujuan utama dari pelaksanaan

    integrasi ekonomi di antara negara anggota ASA! sebagaimana dikemukakan

    sebelumnya dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

    B. Rumusan Masalah

    ;erdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

    dirumuskan (dua" permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu-

    . ;agaimanakah dampak pelaksanaan ASA! conomic $ommunity (A$"

    khususnya ASA! Comprehensive Investment Agreement (A$IA" terhadap

    perekonomian di Indonesiaietnam, para

    pemimpin ASA! mengesahkan =encana Aksi Hanoi (Hanoi Pan of Action ?

    H8A" yang merupakan langkah a#al untuk merealisasikan tujuan dari >isi ++

    ASA!. =encana aksi ini memiliki batasan #aktu ) tahun yakni dari tahun

    s?d ++7.

    8ada 2TT tersebut, para pemimpin ASA! juga mengeluarkan Statement on

    !od "easuresdengan tujuan untuk mengembaikan kepercayaan pelaku usaha,

    mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah

    krisis ekonomi dan financial.

    5. #oadmap for IntegrationofASA! (=IA"

    8ada 2TT ke'0 ASA! tanggal +4 !ovember ++ di ;andar Sri

    ;ega#an, ;runei 6arussalam desepakati perlunya dibentuk #oadmap for

    Integration ofASA! (=IA" guna memetakan tonggak penting yang harus dicapai

    berikut langkah'langkah spesifik dan jad#al pencapaiannya.

    %emindaklanjuti kesepakatan 2TT ke'0 tersebut, para menteri ekonomi

    ASA! dalam pertemuannya yang ke'57 tanggal September ++ di ;andar Sri

    ;ega#an, ;runei 6arussalam mengesahkan =IA. :ntuk bidang perdagangan jasa,

    sejumlah rencana aksi telah dipetakan, antara lain-

    a. %engembangkan dan menggunakan pendekatan alternative untuk

    liberalisasi9b. %engupayakan penerapan kerangka regulasi yang sesuai9c. %enghapuskan semua halangan yang menghambat pergerakan bebas

    perdagangan jasa di ka#asan ASA!9d. %enyelesaikan kesepakatan pengakuan timbale balik untuk bidang jasa

    professional.

    7. ;ali ConcordII

    2risis keuangan dan ekonomi yang terjadi di ka#asan Asia Tenggara pada

    periode 0 s?d / memicu kesadaran negara'negara ASA! mengenai

    pentingnya peningkatan dan penguatan kerjasama intra ka#asan. ASA!

    Economic Community merupakan konsep yang mulai digunakan dalam

    $ecaration ofASA! ConcordII (;ali ConcordII" di ;ali, bulan @ktober ++5.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    8/32

    7

    2emudian, ASA! baru mulai mengadopsi ;ali $oncord II pada 2TT ke'

    ASA! di ;ali tahun ++5 yang menyetujui pembentukan 2omunitas ASA!

    (ASA! Community". 8embentukan 2omunitas ASA! ini merupakan bagian

    dari upaya ASA! untuk lebih mempererat integrasi ASA!. Selain itu, juga

    merupakan upaya ASA! untuk menyesuaikan cara pandang agar dapat lebih

    terbuka dalam membahas permasalahan domestic yang berdampak kepada ka#asan

    tanpa meninggalkan prinsip'prinsip utama ASA! yaitu saling menghormati

    (mutua respect", tidak mencampuri urusan dalam negeri (non%interference",

    konsensus, dialog dan konsultasi.

    8ada saat berlangsungnya 2TT ke'+ ASA! di >ientiane, &aos, tahun

    ++7, konsep 2omunitas ASA! mengalami kemajuan dengan disetujuinya

    >iantianeAction Program(>A8" ++7'++ yang merupakan strategi dan program

    kerja untuk me#ujudkan ASA! &ision. ;erdasarkan program tersebut, 'igh

    (eve Task Force (H&T*" diberikan ke#enangan untuk melakukan evaluasi dan

    memberikan rekomendasi dalam me#ujudkan ASA! sebagai pasar tunggal dan

    basis produksi, yang merupakan program pelaksanaan untuk ) tahun kedepan

    sekaligus merupakan kelanjutan dari H8A guna merealisasikan tujuan akhir dari

    ASA! &ision++ dan 6eklarasi ;ali ConcordII.

    8encapaikan ASA! $ommunity semakin kuat dengan ditandatanganinya

    $ebu $ecaration on the Acceeration of the Esta)ishment of an ASA!

    Community )y+4B oleh para pemimpin ASA! pada 2TT ke' ASA! di

    $ebu, *ilipina, tanggal 5 Canuari ++0. 8ara 8emimpin ASA! juga menyepakati

    percepatan pembentukan ASA! Economic Community (A$" dari tahun ++

    menjadi tahun +4.

    2eputusan untuk mempercepat pembentukan A$ menjadi +4 ditetapkan

    dalam rangka memperkuat daya saing ASA! dalam menghadapi kompetisi global

    seperti dengan India dan $hina. Selain itu beberapa pertimbangan yang mendasari

    hal tersebut adalah adanya potensi penurunan biaya produksi di ASA! sebesar

    +'+ persen untuk barang konsumsi sebagai dampak integrasi ekonomi dan

    adanya keinginan untuk meningkatkan kemampuan ka#asan dengan implementasu

    standard an praktik internasional, HA2I dan adanya persaingan.

    4. ASA! $harter (8iagam ASA!"

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    9/32

    -

    1una mempercepat integrasi ekonomi tersebut, ASA! menyusun ASA!

    $harter (8iagam ASA!" sebagai paying hukum yang menjadi basis komitmen

    dalam meningkatkan dan mendorong kerjasama diantara para negara anggota

    ASA! di ka#asan Asia Tenggara. 8iagam tersebut juga memuat prinsip'prinsip

    yang harus dipatuhi oleh seluruh negara anggota ASA! dalam mencapai tujuan

    integrasi di ka#asan ASA!.

    &ahirnya piagam ASA! telah dimulai sejak dicanangkanya >iantiane

    Action 8rogram (>A8" pada 2TT ASA! ke'+. 2emudian 2TT ASA! ke' di

    $ebu, *ilipina pada tahun ++0 telah membentuk'igh (eve Task Force (H&T*"

    on the ASA! Charteryang bertugas merumuskan naskah piagam ASA! dengan

    memperhatikan rekomendasi Eminent Person Group (81" on the ASA!

    Charter.

    !askah piagam ASA! kemudian ditandatangani oleh para pemimpin

    negara anggota ASA! pada 2TT ke'5 di Singapura. 8iagam ASA! ini mulai

    berlaku efektif bagi semua negara anggota ASA! pada tanggal 4 6esember

    ++/. Indonesia telah melakukan ratifikasi piagam ASA! pada tanggal +)

    !ovember ++/ dalam bentuk :ndang':ndang !o. 5/ Tahun ++/ Tentang

    8engesahan Charter of the Association of Southeast Asian Nations (8iagam

    ASA!".

    ). ASA! conomic $ommunity (A$" ;lueprint

    8ertemuan %enteri konomi ASA! yang dilaksanakan pada bulan

    Agustus ++) di 2uala &umpur, %alaysia, sepakat untuk mengembangkan ASA!

    conomic $ommunity ;lueprint yang merupakan panduan untuk ter#ujudnya

    A$. 6eclaration on ASA! conomic $ommunity ;lueprint, ditandatangai pada

    tanggal + !ovember ++0, memuat jad#al strategis untuk masing'masing pilar

    yang disepakati dengan target #aktu yang terbagi dalam empat fase.

    8enandatanganan A$ ;lueprint dilakukan bersamaan dengan penandatanganan

    8iagam ASA!.

    A$ ;lueprint merupakan pedoman bagi negara'negara anggota ASA!

    untuk mencapai A$ +4, dimana masing'masing negara anggota ASA!

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    10/32

    10

    berke#ajiban untuk melaksanakan komitmen dalam blueprint tersebut. A$

    ;lueprint memuat 7 (empat" kerangka utama, yakni-

    a. ASA! sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan

    elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kera terdidik dan

    aliran modal yang lebih bebas9b. ASA! sebagai ka#asan dengan daya saing ekonomi yang tinggi,

    dengan elemen pengaturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas

    kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e'

    commerce9c. ASA! sebagai ka#asan dengan pengembangan ekonomi yang merata

    dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah dan prakarsa

    integrasi ASA! untuk negara'negara $%&> ($ambodia, %yanmar,

    &aos dan >ietnam"9 dand. ASA! sebagai ka#asan yang terintegrasi secara penuh dengan

    perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam

    hubungan ekonomi di luar ka#asan, dan meningkatkan peran serta dalam

    jejaring produksi global.

    0. =oadmap for ASA! $ommunity

    8ada 2TT ke'7 ASA! tanggal + %aret ++, para pemimpin ASA!

    menandatangani =oadmap for an ASA! $ommunity, sebuah gagasan baru untuk

    mengimplementasikan secara tepat #aktu tiga blueprint ASA! $ommunity, yakni

    ASA! 8olitical'Security $ommunity ;lueprint, ASA! conomic $ommunity

    ;lueprint serta ASA! Socio'$ulture $ommunity ;lueprint.

    =oadmap tersebut menggantikan >A8, dan diimplementasikan serta

    dimonitor oleh ;adan 2ementerian Sektoral ASA! dan Sekertaris CendralASA!, dengan didukung oleh 2omite 8er#akilan Tetap. 8erkembangan terkait

    dengan implementasi roadmap tersebut disampaikan secara rutin kepada para

    pemimpin ASA! melalui 6e#an 2omunitas ASA! masing'masing.

    2eseriusan ASA! dalam melaksanakan A$ tentu saja berorientasi pada

    keuntungan ekonomi secara umum. :ntuk mencapai hal tersebut, diperlukan

    karakteristik'karakteristik yang menjadi indikator sekaligus sasaran pelaksanaan A$.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    11/32

    11

    6engan A$ +4 maka diharapkan ASA! akan memiliki 7 (empat" karakteristik

    utama yaitu sebagai-5

    . 8asar tunggal dan kesatuan basis produksi

    Adanya A$ diharapkan mampu membentuk adanya suatu pasar tunggal di

    ka#asan Asia Tenggara yang stabil, sejahtera, bersaing, mampu mengurangi angka

    kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Hal ini merupakan pernyataan Sekretariat

    ASA! yang dikemukakan dalamASEAN Economic !ueprintsebagai berikut-7

    *The AEC wi esta)ish ASEAN as a singe market and production

    )ase making ASEAN more dynamic and competitive with new

    mechanisms and measures to strengthen the impementation of its

    e+isting economic initiatives, acceerating regiona integration in

    the priority sectors, faciitating movement of )usiness persons-

    skied a)our and taents, and strengthening the institutiona

    mechanisms of ASEAN. As a first step towards reaising the ASEAN

    Economic Community- ASEAN has )een impementing the

    recommendations of the 'igh (eve Task Force /'(TF0 on ASEAN

    Economic Integration contained in the !ai Concord II.1

    :ntuk mencapai kondisi pasar tunggal dan kesatuan basis produksi yang

    ideal, beberapa hal yang menjadi aspek penting adalah- arus bebas barang, arus

    bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas dalam permodalan, arus bebas dalam

    tenaga kerja berkualitas. sektor integrasi prioritas, pangan, agrikultur, dan

    kehutanan.

    . 2a#asan ekonomi yang berdaya saing

    1 ;ank 3n%one$ia, 6

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    12/32

    12

    Hakikat utama adanya A$ sebagaimana dijelaskan pada ;ab I adalah

    adanya suatu integrasi ekonomi berbasis regional. Tujuannya adalah menanamkan

    stigma kebebasan berusaha secara adil namun tetap mengacu pada prinsip

    persaingan usaha yang adil.

    2ondisi tersebut hanya dapat dipenuhi dengan adanya perbaikan dan

    pengembangan kebijakan dalam persaingan usaha, perlindungan konsumen,

    perlindungan atas hak kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, ketentuan

    perpajakan, dan transaksi elektronik. Seluruh aspek tersebut harus dilaksanakan

    sesuai dengan prinsip hukum ekonomi berkeadilan dan tiap negara anggota

    ASA! perlu menjamin terlaksananya aspek tersebut untuk negara anggota

    ASA! lainnya.

    5. 8ertumbuhan ekonomi yang merata

    8ertumbuhan ekonomi melalui penurunan angka kemiskinan, perluasan

    lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan, dan sebagainya masih belum

    sepenuhnya terlaksana secara merata di setiap negara secara internal

    pemerintahannya. ;elum lagi dengan fakta bah#a masih ada perbedaan dalam

    pertumbuhan ekonomi yang timpang antara negara dengan kondisi ekonomi yang

    maju dengan negara yang cenderung masih mengalami kesulitan ekonomi. Adanya

    A$ diharapkan mampu menghilangkan atau setidaknya mengurangi kondisi

    tersebut dan integrasi ekonomi ASA! tetap mengakomodir kepentingan seluruh

    negara anggota baik itu negara yang lebih maju maupun negara yang masih

    tertinggal. HIS@ Thailand melakukan penelitian yang menyetujui perlu akan

    adanya pertumbuhan ekonomi yang merata bagi negara anggota ASA!, sebagai

    berikut-

    *In addition- the AEC emphasises e2uita)e economic deveopment

    to reduce the deveopmenta gaps among mem)er countries and the

    integration ASEAN economy into the go)a economy.134

    15 ealth 3n?ormation Stan%ar%$ @r#ani$ation, r%le$ to*ar%$ the ASEAN

    Commnit!',

    htt&:***.hi$o.or.thhi$o&ictrere&ortealthThaiealth2012en#201217.&%? (%iak$e$ tan##al 04 No/emer 201).

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    13/32

    1

    Hal ini dapat dicapai dengan adanya pengembangan bisnis :saha %ikro,

    2ecil, dan %enengah (:%2%" yang bertujuan untuk mengakomodir kegiatan

    #irausaha masyarakat ekonomi menengah keba#ah.Serta dengan adanyaInitiative

    for ASEAN Integration /IAI0 untuk memangkas kesenjangan perekonomian agar

    negara anggota ASA! dapat berada di posisi yang sejajar.

    7. %eningkatnya kemampuan untuk berintegrasi dengan perekonomian global.

    Sebagai bagian dari masyarakat ekonomi dunia, keberadaan A$

    diharapkan menjadi bagian penting dalam perekonomian secara global. %elalui

    A$, ASA! diharapkan mampu bertumpu dan menjadi tumpuan masyarakat

    ekonomi dunia dengan segala kelebihan yang dimilikinya.

    Secara umum, dua aspek yang akan dijadikan alat utama untuk keterlibatan

    penuh ASA! dalam perekonomian global adalah dengan pendekatan terhadap

    faktor eksternal ASA! dan meningkatkan partisipasi dalam jaringan global.

    B. Tinjauan Umum Mengenai A!EAN Com$rehensi%e In%estment Agreement

    "ACIA#

    6i sektor investasi, kerjasama ASA! dia#ali dengan dikemukakannya

    gagasan pembentukan suatu ka#asan investasi ASA! pada 8ertemuan 8emimpin

    ASA! di ;angkok pada tahun 4. :ntuk menindaklanjuti gagasan tersebut, pada

    tahun ), dibentuk 2omite 2erja 2a#asan Investasi ASA! (D$'AIA", yang

    berada diba#ah naungan S@%, dengan mandat menyiapkan sebuah 8ersetujuan

    6asar tentang 2a#asan Investasi ASA! (Framework Agreement on ASA!

    Investment Area?*A'AIA".

    Framework Agreement on ASA! Investment Area ditandatangani di %akati

    $ity, *ilipina, pada tahun /. ;ersamaan dengan penandatanganan tersebut juga

    disahkan pembentukan AIA Counci. *A'AIA mencakup seluruh kegiatan investasi,

    kecuali investasi portfoiodan kegiatan investasi lainnya yang sudah tercakup pada

    perjanjian ASA! lainnya, seperti the ASA!Framework Agreement on Services.

    Tujuan utama yang hendak dicapai adalah menciptakan suatu 2a#asan Investasi

    ASA! yang liberal dan transparan, sehingga dapat meningkatkan arus investasi ke

    ka#asan. &iberalisasi investasi bagi negara anggota ASA! disepakati untuk mulai

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    14/32

    1

    berlaku pada tahun ++, sedangkan dengan negara non'ASA! disepakati untuk

    direalisasikan pada tahun ++.

    2erangka kerja AIA mencakup semua arus investasi asing langsung (Foreign

    $irect Investment?*6I" ke ASA! maupun investasi langsung antar negara'negara

    ASA!. 8ersetujuan tersebut antara lain akan mengikat negara'negara anggota untuk

    menghapus hambatan'hambatan investasi, meliberalisasi peraturan'peraturan dan

    kebijaksanaan investasi, memberi persamaan perlakuan nasional dan membuka

    investasi di industrinya terutama sektor manufaktur. 6engan menciptakan ASA!

    sebagai suatu ka#asan investasi yang lebih berdaya saing dan terbuka, AIA diharapkan

    dapat menarik arus investasi langsung ke ASA!.

    8ada pertemuan %enteri konomi ASA! 2e'7+ yang berlangsung di

    Singapura bulan Agustus ++/, negara'negara ASA! sepakat untuk membentuk suatu

    rejim investasi ASA! yang lebih terbuka serta mendukung proses integrasi ekonomi

    di Asia Tenggara. =ejim yang dimaksud adalah ASEAN Comprehensive Investment

    Agreement (A$IA" yang merupakan hasil revisi dan penggabungan dari ASEAN

    Investment Area (AIA" danASEAN Investment Guarantee Agreement (ASA!'I1A".

    A$IA mencakup empat pilar utama yang meliputi- i)eraisation- protection-

    faciitation and promotion.

    ASA! Comprehensive Investment Agreement (A$IA" merupakan suatu bentuk

    perjanjian internasional yang bersifat regional karena melibatkan sepuluh negara

    ASA!, yang mengatur mengenai investasi atau penanaman modal secara

    internasional. A$IA juga telah diadopsi dalam sistem hukum nasional dengan adanya

    ratifikasi melalui 8eraturan 8residen =epublik Indonesia !omor 7 Tahun + Tentang

    8engesahanASEAN Comprehensive Investment Agreement.

    A$IA lebih bersifat komprehensif dibandingkan dengan AIA dan ASA! I1A,

    dikarenakan A$IA telah mengadopsi internationa )est practices dalam bidang

    investasi dengan mengacu kepada kesepakatan'kesepakatan investasi internasional.

    6engan adanya A$IA, diharapkan ASA! dapat meningkatkan iklim investasi di

    ka#asan dan menarik lebih banyak investasi asing. Sebagai tambahan, nilai investasi

    asing di ASA! pada tahun ++4 berjumlah sebesar :SE. 7.+) milyar dan tahun ++)

    sebesar :SE. 4.5 milyar.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    15/32

    15

    A$IA ditandatangani pada ) *ebruari ++ dan merupakan hasil dari

    konsolidasi dan revisi dari perjanjian investasi ASA! sebelumnya yaitu The 3567

    ASEAN Agreement for the Promotion and Protection of Investments /aso known as the

    ASEAN Investment Guarantee Agreement or ASEAN IGA0 dan The 3556 Framework

    Agreement on the ASEAN Investment Area /commony known as *AIA Agreement10

    beserta peraturan lainnya yang terkait. Adapun konsolidasi dan revisi tersebut memiliki

    tujuan yang serupa dengan !ueprint A$ sebagaimana dinyatakan oleh Sekretariat

    ASA! sebagai berikut-

    *The o)8ective of merging these two agreements was in response to the

    more competitive go)a environment with a view towards enhancing

    ASEAN9s attractiveness as an investment destination- creating a free and

    open investment regime and meeting economic integration goas. ACIA

    represents a comprehensive investment agreement covering

    "anufacturing- Agricuture- Fishery- Forestry- "ining and :uarrying-

    and Services incidenta to these five sectors.13;

    6engan adanya A$IA, liberalisasi dalam investoasi di ka#asan ASA!

    diharapkan dapat lebih progresif. Hal ini senada dengan konsepsi A$ yang

    mengedepankan arus bebas dan terbuka khususnya dalam lingkungan investasi di

    ka#asan ASA!. A$IA juga diharapkan mampu mendorong liberalisasi dalam sektor

    lainnya di ka#asan ASA! di masa yang akan datang. Adapun A$IA terdiri dari 5

    bagian utama dimana didalamnya terdapat 7 pasal. %enurut penjelasan dalam ASA!

    fact sheet, secara singkat A$IA memiliki substansi sebagai berikut-0

    Comprehensive investment provisions on the four main piars i.e.

    (i)eraisation- protection- faciitation and promotion,

    Cear timeines for investment i)eraisation,

    !enefits for foreign%owned asean%)ased investors,

    Preservation of aia preferentia treatment,

    1 The ASEAN Secretariat, +p. cit., hlm. 25.

    14 Ibid.hlm. 25+2.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    16/32

    1

    #eaffirmation of the reevant provisions of aia and asean iga- such as

    nationa treatment and most%favoured%nation treatment. New

    forward%ooking acia provisions areietnam tarif +F pada

    tahun +49b. Alternative =@@- menerapkan beberapa pilihan =@@ untuk mempermudah

    pelaku bisnis9

    c. Self $ertification- ;runei, %alaysia, Singapura dan Thailand telah bergabung

    pada Sef Certification Piot Pro8ect (S$88" I G Implementasi !ovember

    ++. Indonesia, &aos, *ilipina bergabung pada S$88 II (implementasi

    Canuari +7".Tujuan- %enyederhanakan prosedur penerbitan S2A sehingga mengurangi

    biaya transaksi dan %empercepat prosedur ekspor dan impor karena

    menggunakan invoice declaration perusahan9d. 8embentukan ASA! Single Dindo# (ASD". I!A merupakan anggota yang

    paling siap dalam pengembangan ASD (operasional thn +4" dengan telah

    beroperasinya !SD'Indonesia (I!SD"9e. ASA! Trade =epository (AT=".6emi kepastian usaha dan disiplin kebijakan,

    ASA! akan mengoperasikan AT= thn +4 didukung oleh pembentukan

    !ational Trade =epository di setiap anggota. Indonesia telah membuat #ebsite

    Indonesia Trade =epository yang terintegrasi dengan #ebsite Indonesia

    !ational Single Dindo# (I!SD"9f. 8enyederhanaan S2A *orm'6. %ulai Canuari +7, eksportir tidak perlu

    menulis *o; pada kolom , kecuali untuk produk yang menggunakan origin

    kriteria =egional >alue $ontent (=>$" 7+F.

    . Arus ;ebas CasaArus bebas jasa merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan

    ASA! sebagai pasar tunggal dan basis produksi. &iberalisasi jasa bertujuan untuk

    menghilangkan hambatan penyediaan jasa antara negara' negara ASA! yang

    dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam ASA! *rame#ork Agreement

    on Service (A*AS".A*AS merupakan persetujuan di antara negara'negara ASA! di bidang jasa yang

    bertujuan untuk -a. %eningkatkan kerjasama diantara negara anggota di bidang jasa dalam rangka

    meningkatkan efisiensi dan daya saing, diversifikasikan kapasitas produksi dan

    pasokan serta distribusi jasa dari para pemasok jasa masing'masing negara

    anggota baik di dalam ASA! maupun di luar ASA!.b. %enghapuskan secara signifikan hambatan'hambatan perdagangan jasa

    diantara negara anggota.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    19/32

    1-

    c. %eliberalisasikan perdagangan jasa dengan memperdalam tingkat dan cakupan

    liberalisasi melebihi liberalisasi jasa dalam 1ATS dalam me#ujudkan

    perdagangan bebas di bidang jasa.

    Sejak disepakatinya A*AS pada tahun 4, liberalisasi jasa dilakukan

    melalui negosiasi ditingkat $oordinating $ommittee on Service ($$S" dalam

    bentuk paket'paket komitmen. Hingga saat ini telah disepakati 0 paket komitmen

    A*AS. 2husus untuk jasa keuangan dan transportasi udara negosiasinya dilakukan

    oleh tingkat %enteri lainnya. 6alam liberalisasi jasa tidak diperkenankan adanya

    tindakan mundur dari suatu komitmen yang telah disepakati.

    &iberalisasi jasa dilakukan dengan pengangguran atau penghapusan

    hambatan dalam 7 modes of supply, baik untuk Hori3ontal $ommitment maupun

    !ational Treatment sebagai berikut -

    %ode ($ross'border Supply" - jasa yang diberikan oleh penyedia jasa luar negeri

    kepada pengguna jasa dalam negeri.

    %ode ($onsumption Abroad" - jasa yang diberikan oleh penyedia jasa luar negeri

    kepada konsumen domestik yang sedang berada di negara penyedia jasa.

    %ode 5 ($ommercial 8resence" - jasa yang diberikan oleh penyedia jasa luar negeri

    kepada konsumen di negara konsumen.

    %ode 7 (%ovement of Individual Service 8roviders" - tenaga kerja asing yang

    menyediakan keahlian tertentu dan datang ke negara konsumen.

    &iberalisasi jasa pada dasarnya adalah menghilangkan hambatan'hambatan

    perdagangan jasa yang terkait dengan akses pasar (market access" dan penerapan

    perlakuan nasional (national treatment" untuk setiap mode supply diatas. Hambatan

    yang dipengaruhi akses pasar adalah pembatasan dalam jumlah penyedia jasa,

    volume transaksi, jumlah operator, jumlah tenaga kerja, bentuk hokum dan

    kepemilikan modal asing. Sedangkan hambatan dalam perlakuan nasional dapat

    berbentuk peraturan yang dianggap diskriminatif untuk persyaratan pajak,

    ke#arganegaraan, jangka #aktu menetap, peri3inan, standarisasi dan kualifikasi,

    ke#ajiban pendaftaran serta batasan kepemilikan property dan lahan.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    20/32

    20

    Secara umum, tindakan yang harus dilakukan dalam rangka liberalisasi

    bidang jasa, antara lain-

    a. %enghilangkan secara nyata hambatan perdagangan jasa untuk 7 sektor jasa

    prioritas yaitu transportasi udara, e'ASA!, kesehatan dan pari#isata pada

    tahun ++, dan pada tahun +5 untuk prioritas sektor jasa yang kelima yaitu

    jasa logistic dan tahun +4 untuk seluruh sektor jasa lainnya.b. %elaksanakan liberalisasi setiap putaran perundingan ( kali dalam tahun"

    yaitu ++/, ++, +, +7 dan +4.c. %enjad#alkan jumlah minimum sub'sektor baru yang akan diliberalisasikan

    untuk setiap putaran perundingan sebagai berikut- 8ada tahun ++/- + sub'sektor baru tambahan ke sub'sektor lainnya yang

    sudah disepakati pada tahun sebelumnya. 8ada tahun ++ - 4 sub'sektor baru tambahan ke sub'sektor lainnya yang

    sudah disepakati pada tahun ++/. 8ada tahun + - + sub'sektor baru tambahan ke sub'sektor lainnya yang

    sudah disepakati pada tahun ++. 8ada tahun +7 - + sub'sektor baru tambahan ke sub'sektor lainnya yang

    sudah disepakati pada tahun +. 8ada tahun +4 - 0 sub'sektor baru tambahan ke sub'sektor lainnya yang

    sudah disepakati pada tahun +7.

    5. Arus ;ebas Investasi

    Arus bebas investasi yang telah terjadi di ASA! sejak diberlakukannya

    ASA!Investment Area(AIA" pada / yang kemudian dikembangkan dengan

    disepakatinya ASA! Comprehensive Investment Agreement (A$IA" pada

    *ebruari ++ di $ha'am, Thailand. A$IA memiliki persetujuan bidang investasi

    yang komprehensif dengan 7 (empat" pilar pembaharuan sebagaimana tertuang

    dalam A$ yaitu perlindungan investasi, fasilitas dan kerjasama, promosi serta

    liberalisasi perekonomian di ASA!. Hal'hal yang sudah dilakukan tersebut

    sebenarnya memiliki manfaat postif bagi Indonesia, yaitu proses pengajuan dan

    persetujuan penanaman modal dari dan untuk investor akan menjadi lebih mudah

    dan singkat serta mencipatakan banyak lapangan pekerjaan baru. !amun menjadi

    1- ian Bah!%in, '"elan# Ata Tantan#an 3n%one$ia 6en8 ASEAN

    EC@N@63C C@66>N3TY (AEC) 2015',

    !ttp/333.&tiami.ac.iddo3n,oad'et2)p$oceedin'"dian"3a!yudin(%iak$e$ tan##al 05 No/emer 201).

    http://www.stiami.ac.id/download/get/28/proceeding-dian-wahyudinhttp://www.stiami.ac.id/download/get/28/proceeding-dian-wahyudin
  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    21/32

    21

    sebuah tantangan tersendiri bagi Indonesia karena dengan diberlakukannya A$IA

    maka dipastikan bah#a investor khususnya dari negara'negara ASA! akan

    menyerbu Indonesia mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar

    serta Sumber 6aya Alam (S6A" yang berlimpah. Apabila Sumber 6aya %anusia

    (S6%" Indonesia tidak dapat bersaing dengan S6% dari mancanegara serta

    penanaman modal dalam negeri serta asing yang tidak berimbang maka rakyat

    Indonesia terancam hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri.

    7. Arus %odal yang &ebih ;ebas

    Asean $ommunity merupakan impian bersama bagi negara'negara Asia

    Tenggara yang masuk dalam ASA!. 6engan mengintegrasikan mulai dari segi

    8olitik, 2eamanan, konomi, dan ;udaya menjadikan tantangan baru bagi negara'

    negara ASA! terutama bagi Indonesia. 6alam menghadapi realisasi Asean

    conomic $ommunity +4, negara'negara anggota ASA! termasuk Indonesia

    harus melakukan upaya guna mempersiapkan diri. Salah satu perangkat yang perlu

    dipersiapkan adalah pengaturan pemerintah suatu negara melalui peraturan atau

    kebijakan (policy"+.

    8ada bulan Canuari ++0, disepakati untuk mempercepat pencapaianASA! conomic $ommunity (A$" yang semula tahun ++ menjadi tahun

    +4 dan pada tahun yang sama ditandatangani pula pedoman bagi negara'negara

    anggota ASA! untuk mencapai ASA! conomic $ommunity (A$" +4,

    yaitu A$ ;lueprint. Isi dari rencana strategis A$ ;lueprint dalam

    pengintegrasian ekonomi di ka#asan tersebut, salah satunya membahas tentang

    menuju single market dan production base (arus perdagangan bebas untuk sektor

    barang, jasa, investasi, pekerja terampil, dan modal". !amun, Arus perdagangan

    (modal" ini mempunyai karakteristik yang berbeda. 2eterbukaan yang sangat bebas

    atas arus modal akan menimbulkan resiko ketidakstabilan ekonomi tetapi apabila

    arus tersebut dipersempit maka akan membuat suatu negara mengalami kekurangan

    pasokan dan lebih parah lagi negara tersebut akan mengalami kemunduran

    pembangunan ekonomi. 6engan mempertimbangkan hal'hal tersebut, maka

    20Ibid., hlm .

    21 Ibid.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    22/32

    22

    ASA! memutuskan hanya akan membuat arus modal menjadi lebih bebas dimana

    konteks lebih bebasB ini secara umum dapat diterjemahkan dengan pengurangan

    atas restriksi dalam arus modal ke negara lain.

    Indonesia sendiri, merupakan salah satu !egara terbesar populasinya yang

    ada di ka#asan ASA!. %asyarakat Indonesia adalah !egara Heterogen dengan

    berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai

    %erauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus7. 5Tentunya,

    Indonesia memiliki peluang sekaligus tantangan dalam hal perdagangan

    internasional. Tarif yang hampir /+ F menggunakan 3ero percent tentunya akan

    mempermudah Indonesia memasuki pangsa pasar bahan baku dari negara tetangga,

    mengingat tidak semua bahan baku ada di Indonesia. 2eadaan ini akan memicu

    persaingan yang lebih kompetitif, baik dalam lingkup domestik maupun

    internasional. 6i samping itu, nama Indonesia yang dikenal sebagai market

    potensial dengan jumlah penduduk yang besar diharapkan mampu menarik para

    investor luar negeri yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Tentu saja di

    sini pemerintah mempunyai peranan penting dalam mengatur kebijakan terhadap

    para investor agar tidak saja mencari keuntungan, tetapi mampu meningkatkan

    tingkat perekonomian Indonesia7

    .

    :ntuk mencapai semuanya itu, Indonesia harus mulai menyiapkan strategi

    apa yang akan dipakai agar mampu bersaing di pasar bebas nanti. Strategi'strategi

    yang bisa dipakai agar mampu bersaing di pasar bebas nanti misalnya lebih

    meningkatkan pemeriksaan ekspor'impor secara bersih, perlunya stabilitas politik,

    pemerintah harus bersikap bersih jauh dari korupsi, ketertiban sosial, adanya

    inovasi teknologi dan ketersediaan infrakstruktur yang memadai.

    4. Arus ;ebas Tenaga 2erja Terampil

    Tenaga adalah penduduk yang berada dalam usia kerja atau orang yang

    mampu melakukan perkerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk

    22 e&artemen "er%a#an#an e&lik 3n%one$ia, +p. cit., hlm. +4.

    2Ibid.

    2Ibid.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    23/32

    2

    memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 8ada tahun +4 nanti

    akan dibentuk A$ (Asean Economic Community0 yang merupakan kesempatan

    #arga ASA! untuk medapatkan pekerjaan tanpa terdapat hambatan dari negara

    yang bersangkutan. Secara umum tenaga kerja terampil dapat diartikan tenaga kerja

    yang memiliki keahlian khusus atau keterampilan, pengetahuan, atau kemampuan

    dibidangnya, yang berasal dari lulusan perguruan tinggi, dan mempunyai

    pengalaman kerja yang matang. 2ebijakan tenaga kerja terampil ini dibuat untuk

    mendapatkan kesamaan atau kesetaraan serta mengakui perbedaan antara negara

    untuk pendidikan, pelatihan, pengalaman dan persyaratan lisensi untuk para

    professional yang ingin melakukan praktek. Tapi dalam sisi lainnya kebijakan ini

    merupakan tantangan yang berat bagi Indonesia mengingat banyaknya tenaga kerja

    Indonesia masih belum mendapatkan pelatihan yang cukup sehingga banyak tenaga

    kerja Indonesia yang kalah bersaing dengan pekerja'pekerja dari negara anggota

    ASA! lainnya. ;ila hal ini dibiarkan akan menyebabkan banyak protes dari

    tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian serta banyak tenaga kerja Indonesia yang

    menganggur. Sebagai contoh adalah kebutuhan dalam tenaga medis di Indonesia

    seperti dokter dan suster pera#at, banyak tenaga medis Indonesia sekarang yang

    berasal dari luar Indonesia bekerja di rumah sakit lokal. Hal ini disebabkan oleh

    posisi Indonesia yang masih berada pada level menengah dan masih harus bersaing

    dengan anggota negara ASA! lainnya. *aktor lain yang menyebabkan tenaga

    kerja Indonesia kalah saing adalah keterbatasan dalam penggunaan berbahasa

    Inggris oleh tenaga medis, mereka lebih memprioritaskan bahasa Indonesia

    dibandingkan dengan bahasa asing. ;ila terjadi terus'menerus akan terjadi kalah

    saing tenaga kerja terampil Indonesia dengan tenaga kerja negara anggota ASA!.

    ). Sektor 8rioritas Integrasi

    !egara'negara ASA! telah menyepakati produk prioritas yang

    terintegrasi dalam skema A$ +4. Sektor'sektor prioritas tersebut meliputi- ("

    8roduk'produk berbasis pertanian (agro'based goods"9 (" Transportasi udara (air

    transport"9 (5" 8roduk'produk otomotif (automotive products"9 (7" e'Asean

    termasuk peralatan komunikasi dan telekomunikasi (e'Asean including I$T

    eJuipment"9 (4" ;arang'barang elektronik (electronics goods"9 ()" 8erikanan

    (fisheries"9 (0" 8roduk'produk kesehatan (health care products"9 (/" ;arang

    berbasis karet (rubberbased goods"9 (" Tekstil dan pakaian (teKtiles and clothing"9

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    24/32

    2

    (+" 8ari#isata (tourism"9 (" 8roduk'produk berbasis kayu (#ood'based

    products"9 (" &ogistik (logistics".46alam upaya proses integrasi produk prioritas

    tersebut, negara ASA! saling melakukan ekspor dalam rangka mempromosikan

    produknya dengan mengurangi hambatan seperti pembebasan tarif dan dan

    penyatuan kepabeaan. :ntuk Indonesia sendiri hal ini merupakan sebuah

    tantangan, #alaupun ada beberapa sektor yang menjadi produk andalan Indonesia

    otomotif dan barang berbasis karet tetapi sektor lainlah yang terancam bagi

    perkembangan domestik ataupun dalam menentukan kebijakan luar negerinya.

    %enentukan strategi Indonesia dalam ASA! mesti dibarengi dengan peningkatan

    sumber daya manusianya, apalagi sumber daya Indonesia masih kurang memiliki

    daya saing dengan negara lain dalam memproduksi sektor'sektor yang berkualitas.

    8elaksanaan sektor prioritas integritas ini menguji bagaimana kebijakan luar negeri

    agar Indonesia bisa bertahan bahkan bersaing dalam pasar yang bisa mengancam

    kedaulatan dan kepentingan internasional karena mau tidak mau harus menghadapi

    kesamaan produk, peningkatan laju ekspor impor dan pengaruh modal asing yang

    bisa membahayakan perekonomian dalam negeri. Cika dikaitkan dengan sektor

    pari#isata yang merupakan salah satu sektor terintegrasi, Indonesia seharusnya

    mampu mengoptimalkan karakteristik daerahnya agar mampu menjadi salah satu

    sumber dalam pertumbuhan ekonomi, tapi sayangnya jika dibandingkan dengan

    Singapura dan Thailand, kebijakan dalam negeri ataupun luar negerinya dalam

    menarik dan mengolah sektor ini masih dirasa kurang karena masih terpusat

    dengan pari#isata itu'itu saja seperti ;ali atau Logyakarta apalagi masih banyak

    kekhasan daerah yang masih bisa dijualB.

    D. Dam$ak Pelaksanaan A!EAN Comprehensive Investment Agreement "ACIA#

    i Inonesia

    &ayaknya prinsip sebab dan akibat, dalam mengimplementasikan sesuatu

    tentunya akan ada dampak yang timbul sebagai akibatnya. Hal tersebut juga berlaku

    dalam pelaksanaan A$IA di negara'negara anggota ASA! khususnya di Indonesia.

    6ampak yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya A$IA secara umum dapat dibagi

    menjadi (dua" bagian, yakni-)

    . 6ampak 8ositif

    25Ibid., hlm. 1+7.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    25/32

    25

    ;erikut merupakan beberapa dampak positif yang mungkin terjadi dalam pelaksaan

    A$IA di Indonesia-a. 8er#ujudan A$ khususnya di bidang investasi (A$IA" dapat mendorong

    ASA! menjadi salah satu pasar paling potensial di dunia. A$ akan

    menempatkan ASA! sebagai ka#asan pasar terbesar ketiga di duna dimana

    ASA! memiliki jumlah penduduk ketiga terbesar di dunia setelah $hina dan

    India. Hal ini tentunya juga akan membuka pintu investasi asing di Indonesia

    mengingat Indonesia merupakan pasar paling potensial di dalam negara'negara

    anggota ASA!.b. !egara'negara anggota ASA! berpotensi menjadi negara pengekspor karena

    seiring dengan meningkatnya harga komoditas internasional, negara'negara

    anggota ASA! tetap mencatat surplus pada neraca transaksi berjalan. Haltersebut tentunya menjadi tolak ukur prospek perekonomian yang cukum baik

    dan dapat menjadikan ASA!, termasuk Indonesia menjadi tempat tujuan

    investasi oleh para investor asing.c. 6alam rangka pelaksanaan A$ +4, berbagai kerja sama regional untuk

    membangun dan memperbaiki infrastruktur telah menjadi salah satu agenda

    utama. Hal tersebut membuka peluang untuk memperbaiki iklim investasi di

    Indonesia khususnya dalam melancarkan program infrastruktur domestik.

    6engan infrastruktur yang memadai tersebut tentunya akan membuat Indonesia

    menjadi negara tujuan investasi yang lebih menarik.d. &iberalisasi perdagangan barang dan jasa antar negara anggota ASA! akan

    menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan

    jadi. Hal tersebut dapat dicapai dengan ditiadakannya hambatan tarid dan non

    tariff di ka#asan negara anggota ASA!. Hal tersebut juga tentunya akan

    meningkatkan daya saing yang akan mendorong perusahaan'perusahaan yang

    ada di Indonesia agar terus berkembang menjadi lebih baik.e. Terbukanya sektor jasa di antara negara'negara anggota ASA!. Sektor'sektor

    jasa yang telah ditetapkan yakni sektor pari#isata, kesehatan, penerbangan dan

    e'ASA! dan kemudian akan disusul dengan logistic. 6engan terbukanya

    sktor jasa tersebut akan membuka peluang bagi penyedia jasa di Indonesia

    untuk memperluas usahanya di luar ka#asan Indonesia.

    2i!an%i Sa#i, #i'a tantan'an &ebe,um Indone&ia mema&uki pa&a$ beba&

    ASEAN4. htt&:***.mer%eka.coman#ti#a+tantan#an$eelm+in%one$ia+mema$ki+&a$ar+ea$+a$ean.html,(%iak$e$ tan##al 0 No/emer 201).

    http://www.merdeka.com/uang/tiga-tantangansebelum-indonesia-memasuki-pasar-bebas-asean.htmlhttp://www.merdeka.com/uang/tiga-tantangansebelum-indonesia-memasuki-pasar-bebas-asean.htmlhttp://www.merdeka.com/uang/tiga-tantangansebelum-indonesia-memasuki-pasar-bebas-asean.htmlhttp://www.merdeka.com/uang/tiga-tantangansebelum-indonesia-memasuki-pasar-bebas-asean.html
  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    26/32

    2

    f. Aliran modal yang kuat. 6ari sisi penarikan aliran modal asing, ASA!

    dikenal sebagai ka#asan tujuan menanaman modal global. Hal tersebut

    tentunya akan membuka peluang bagi pengusaha'pengusaha di Indonesia untuk

    memulai usaha maupun memperluas usaha yang telah dijalaninya.

    . 6ampak negatifa. %eningkatnya laju ekspor dan impor yang menandakan bah#a tekanan yang

    dihadapi oleh Indonesia dalam memasuki integrasi ekonomi ASA! tidak

    hanya bersifat internal, namun juga berasal dari luar Indonesia seperti

    persaingan dengan sesame negara anggota ASA! dan negara'negara lainnya

    di luar ASA! seperti $hina dan India.b. Tingginya laju inflasi di Indonesia. &aju inflasi yang terjadi di Indonesia masih

    tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di ka#asan ASA!

    yang menandakan bah#a stabilitas makro ekonomi dan tingkat kemamuran di

    Indonesia masih kurang baik. Hal tersebut berpotensi menjadi kendala bagi

    peningkatan daya saing di Indonesia.c. 6anpak negarif arus modal yang terlalu luas. Arus modal yang lebih bebas

    untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien merupakan salah satu

    sumber pembiayaan pembangunan, memfasilitasi perdagangan internasionalm

    mendukung pengambangan sektor keuangan dan akhirnya meningkatkan

    pertumbuhan ekonomi suatu negara. !amun, hal tersebut juga dapat memba#a

    dampak negative yang mematikan bagi penanam modal dalam negeri.d. Terjadinya kesamaan produk. 2esamaan jenis produk ungulan merupakan salah

    satu penyebab pangsa perdagangan intra'ASA! menjadi rendah yakni hanya

    berkisar +'4 persen dari total seluruh perdagangan yang terjadi di ka#asan

    ASA!. Indonesia perlu merencanakan dan melaksanakan strategi peningkatan

    nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik

    tersendiri dan menjadi lebih menarik dari produk negara'negara ASA!

    lainnya.e. Tidak seragamnya tingkat perkembangan ekonomi. Tingkat perkembangan

    ekonomi negara'negara anggota ASA! saat ini masih beragam. Tingkat

    kesenjangan yang tinggi merupakan salah satu masalah yang sangat krusial

    karena dapat menghambat percepatan perkembangan regional dalam A$

    +4.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    27/32

    24

    E. &esia$an Inonesia alam Menghaa$i A!EANEconomic Community"AEC#

    &hususn'a Dalam Pelaksanaan A!EAN Comprehensive Investment Agreement

    "ACIA#

    8eluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam A$ +4 sebenarnya cukup

    besar, saat ini Indonesia merupakan peringkat ) di dunia untuk besarnya skala

    ekonomi. ;esarnya skala ekonomi juga didukung oleh proporsi penduduk usia

    produktif dan pertumbuhan kelas menengah yang besar. 8rospek ekonomi Indonesia

    yang positif juga didukung oleh perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembag

    pemeringkat dunia serta masuknya Indonesia sebagai peringkat empat prospective

    destinations berdasarkan :!$TA6 Dorld Investment report.

    %asih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika banyak

    negara yang tumbangB diterpa pelemahan perekonomian global, perekonomian

    Indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh positif. :ntuk me#ujudkan peluang A$

    +4, sudah saatnya kita berbenah dan melakukan tindakan'tindakan efektif dan terarah

    yang didukung oleh berbagai pihak. 6ari sektor prioritas yang akan

    diimplementasikan pada A$ +4, kita harus dapat menginventarisir sektor'sektor

    potensial yang menjadi unggulan. 2epulauan riau yang 4 persen #ilayahnya terdiri

    atas laut, memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan sektor perikanan.

    :ntuk menciptakan perikanan menjadi sektor unggulan perlu didukung oleh beberapa

    hal, terutama peningkatan kapasitas pelabuhan perikanan, pengembangan armada

    perikanan, pengembangan pola kemitraan nelayan, pembangunan ka#asan budidaya

    perikanan yang didukung oleh industri paska budidaya, bimbingan teknis bagi nelayan,

    serta penga#asan dan penangkapan ilegal fishing.

    =encana untuk merebut porsi lalu lintas barang di Selat %alaka dengan

    pembangunan 8elabuhan Tanjung Sauh dan pengembangan 8elabuhan ;atu Ampar

    harus didukung oleh berbagai pihak terkait. Saat ini lalu lintas barang di Selat %alaka

    masih dikuasai oleh Singapura dan %alaysia. 6engan pembangunan kedua pelabuhan

    tersebut, 2epulauan =iau tidak hanya menjadi penonton, melainkan ikut berkontribusi

    sebagai pemain dan mengambil manfaat ekonomi dari posisi strategisnya yang berada

    dalam salah satu #ilayah tersibuk jalur perdagangan dunia.

    Salah satu sektor unggulan lainnya yang dapat menjadi sektor potensial di

    2epulauan =iau sebagai #ilayah perbatasan adalah sektor pari#isata. 2edekatan jarak

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    28/32

    27

    dengan Singapura harus dijadikan peluang untuk menarik #isata#an dunia yang banyak

    berkunjung ke negara tersebut. :ntuk me#ujudkan keunggulan ini tentu harus

    didukung oleh perbaikan sarana transportasi, infrastruktur, event kebudayaan baik rutin

    maupun seasonal, S6% terlatih, dll. Ter#ujudnya sektor pari#isata menjadi primadona

    memiliki multipllier effect terhadap peningkatan sektor'sektor lainnya, seperti Sektor

    8erdagangan, Hotel, dan =estoran9 Sektor Casa'jasa, Sektor Industri 8engolahan melalui

    peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, Sektor ;angunan melalui

    pembangunan konstruksi pendukung pari#isata, dan sektor'sektor lainnya. :ntuk

    peningkatan daya saing dan antisipasi menghadapai A$ +4, peningkatan Sumber

    6aya %anusia yang handal mutlak diperlukan. S6% ini harus dipersiapkan sebagai

    insan yang berdaya saing regional bahkan global. 8erlu juga dipersiapkan

    pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, (:%2%", dan juga penciptaan

    #isausaha#an baru untuk mendukung penguatan sektor potensial. Implementasi

    ASA! G $hina *ree Trade Area (A$*TA" ++ dapat menjadi pelajaran berharga bagi

    kita, dimana ketika penerapan A$*TA banyak pihak yang belum siap akibat lemahnya

    koordinasi dan upaya perencanaa n sebelum diberlakukannya A$*TA.

    6engan implemetasi A$ yang semakin dekat, sudah saatnya kita berbenah dan

    mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan yang akan semakinsengit. 2erjasama dan prioritas kepentingan nasional harus dikedepankan oleh berbagai

    pihak untuk mendukung terciptanya Indonesia menjadi negara yang mendapatkan

    keuntungan terbesar dengan diterapkannya A$ +4.

    BAB III

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    29/32

    2-

    PENUTUTP

    A. &esim$ulan

    ;erdasarkan pemaparan pada bab'bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan

    bah#a A$ +4 merupakan suatu bentuk integrasi ekonomi regional diantara negara'

    negara anggota ASA! yang direncanakan untuk dicapai pada tahun +4. Cika hal

    tersebut tercapai maka ASA! akan menjadi suatu pasar tunggal dan basis produksi

    dimana akan terjadi peredaran aliran barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang

    bebas serta aliran modal yang lebih bebas.

    6engan adanya peredaran aliran komoditas dan bahan produksi tersebut

    ASA! diharapkan dapat menjadi ka#asan yang lebih makmur dan kompetitif dengan

    perkembangan ekonomi yang lebih merata dan berkurangnya kemiskinan serta

    perbedaan sosial. !amun, untuk mecapai hal tersebut tidaklah mudah. ;agi Indonesia,

    peluang integrasi ekonomi regional tersebut seyogianya dapat dimanfaatkan dengan

    sebaik'baiknya mengingat Indonesia memiliki modal lebihB seperti jumlah populasi,

    luas geografis dan nilai 86; yang relative lebih besar jika di bandingkan dengan

    negara'negara anggota ASA! yang lain. Hal tersebut tentunya menjadi faktor

    pendorong bagi Indonesia untuk dapat menjadi pemeran utamaB dalam pelaksanaan

    A$ khususnya di bidang investasi nantinya. !amun, pada kenyataanta upaya

    8emerintah Indonesia dalam rangka menghadapi A$ dan A$IA untuk saat ini masih

    cenderung bersifat administratif. Hal tersebut tentunya amat disayangkan mengingat

    pelaksanaan A$ dan A$IA sudah di depan mata.

    B. !aran

    Agar pelaksanaan A$ dan A$IA di Indonesia dapat menjadi dampak positif,

    8emerintah Indonesia harus melakukan upaya'upaya dengan tetap memperhatikan

    kepentingan dalam negeri. Hal tersebut semata'mata dilakukan untuk menghindari

    resiko terjadinya kerugian dalam negeri akibat pelaksanaan komitmen regional tersebut.

    8emerintah harus tetap mengingat bah#a tujuan utama Indonesia berpartisipasi dalam

    melaksanakan A$ dan A$IA adalah untuk mencapai kesejahteraan dan percepatan

    pembangunan di negara'negara anggota ASA! khususnya Indonesia.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    30/32

    0

    8emerintah Indonesia harus mulai bergerak cepat untuk mengantisipasi hal'hal

    yang berpotensi merugikan Indonesia dalam pelaksanaan A$ dan A$IA. Salah satu

    aspek yang perlu diperhatikan adalah pada aspek Sumber 6aya %anusia (S6%",

    dimana pada saat ini S6% yang dimiliki oleh Indonesia cenderung tidak lebih baik dari

    S6% negara anggota ASA! yang lain. Hal tersebut tentunya berpotensi menahan

    Indonesia untuk menjadi pemeran utamaB dalam pelaksaaan A$ dan A$IA nantinya.

    2arena itulah, tindakan 8emerintah Indonesia yang saat ini lebih cenderung bersifat

    administratif seharusnya dapat dirubah agar lebih terfokus terhadap hal'hal lain yang

    lebih krusial mengingat #aktu Indonesia untuk menghadapi A$ dan A$IA sudah

    dekat.

    DA(TAR PU!TA&A

    A. Buku

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    31/32

    1

    Asian 6evelopment ;ank, =orkers in Asia, %anila- A6;, ++0.

    6epartemen 8erdagangan =epublik Indonesia, "enu8u ASEAN Economic Community

    >?34- Cakarta, +7.

    *eridhanusetya#an, Tubagus, Preferentia Trade Agreements in the Asia%Pacific

    #egion, Dashington- International %onetary *und, ++4.

    Haiyyu 6arman %oenir, $ampak @ema8uan Ekonomi China%India Terhadap Proses

    Integrasi Ekonomi ASEAN />???%>??60, 6epok, ++.

    Ci#andono, C. Soedjati, Peru)ahan Go)a dan Perkem)angan Studi Imu 'u)ungan

    Internasiona, ;andung- 8enerbit ;andung, .

    Cr., Aniceto $. @rbeta,Enhancing (a)or "o)iity in ASEAN< Focus on (ower Skied

    =orkers, %anila- 8hilippine Institute for 6evelopment Studies, +5.

    2usumaatmadja, %ochtar dan tty =. Agoes, Pengantar 'ukum Internasiona,

    ;andung- 8usat Studi Da#asan !usantara, Hukum dan 8embangunan 8T

    Alumni, ++5.

    =udy, T. %ay, 'u)ungan Internasiona @ontemporer dan "asaah%masaah Go)a,

    ;andung- =efika Aditama, ++5.

    Soepomo, Iman, 'ukum Per)uruhan< !idang 'u)ungan @er8a, Cakarta- 6jambatan,

    /0.

    Soerjono Soekanto dan Sri %amudji, Peneitian 'ukum Normatif< Suatu Tin8auan

    Singkat, Cakarta- 8T =aja1rafindo 8ersada, ++5.

    Starke, C. 1.,Pengantar 'ukum Internasiona /An Introduction to Internationa (aw0,

    Cakarta- Sinar 1rafika, .

    The ASA! Secretariat, ASEAN Economic Community !ueprint, Cakarta- ASA!

    Secretariat, ++/.

    The ASA! Secretariat, ASEAN Economic Fact)ook, Cakarta- ASA! Secretariat,

    +.

  • 7/24/2019 KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) KHUSUSNYA DALAM PELAKSANAA

    32/32

    2

    Dinantyo, =. et. Al.,"asyarakat Ekonomi ASEAN /"EA0 >?34< "emperkuat Sinergi

    ASEAN di Tengah @ompetisi Go)a, Cakarta- Tim ;iro Hubungan dan Studi

    Internasional';ank Indonesia, ++/.

    B. Internet

    ;ank Indonesia, 2ajian %engenai =umusan Standar %inimum &aporan 2euangan dan

    ;usiness 8lan untuk :%2% +'+7'+ 6irektorat 2redit, ;8= dan :%2%B,

    http-??###.bi.go.id?id?umkm?penelitian?nasional?kajian?6ocuments?;uku2ajian

    %engenai=umusanStandar%inimum&aporan2eua.pdf (diakses tanggal 7

    !ovember +7".

    $hia S. L., The ASA! conomic $ommunity- 8rogress, $hallenges, and 8rospectsB,

    http-??###.adbi.org?#orking'

    paper?+5?+?4?4).asean.economic.community.progress.challenges?

    (diakses tanggal + !ovember +7".

    6ian Dahyudin, 8eluang Atau Tantangan Indonesia %enuju ASA! $@!@%I$

    $@%%:!ITL (A$" +4B,

    http6proceeding%dian%wahyudin-(diakses

    tanggal +4 !ovember +7".

    Health Information Standards @rganisation, Hurdles to#ards the ASA!

    $ommunityB,

    http-??###.hiso.or.th?hiso?picture?reportHealth?ThaiHealth+?eng+M/.pdf

    (diakses tanggal +0 !ovember +7".

    http://www.adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://www.adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://www.stiami.ac.id/download/get/28/proceeding-dian-wahyudinhttp://www.adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://www.adbi.org/working-paper/2013/10/25/5916.asean.economic.community.progress.challenges/http://www.stiami.ac.id/download/get/28/proceeding-dian-wahyudin