lapsus dalam dm

Upload: baharudin-yusuf-ramadhani

Post on 23-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    1/25

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Saat ini terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes yang cukup

    signifikan di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia menempati posisi

    keenam di dunia yaitu sebanyak 5 juta penderita.

    Secara epidemiologi, diperkirakan pada tahun 200 pre!alensi "iabetes

    #elitus $"#% di Indonesia mencapai 21, juta orang $"iabetes &are, 200'%.

    (erdasar hasil )iset kesehatan "asar $)iskesdas% tahun 200*, diperoleh bah+a

    hasil proporsi penyebab kematian akibat "# pada kelompok usia '55' tahun di

    daerah perkotaan menduduki ranking ke2 yaitu 1',*-. "# menduduki ranking

    ke yaitu 5,/- penyebab kematian di daerah pedesaan.

    (erikut akan dilaporkan sebuah kasus mengenai diabetes melitus pada

    seorang pasien di )S" anjuruhan epanjen #alang.

    BAB II

    LAPORAN KASUS

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    2/25

    2

    2.1 Identitas

    ama 3 y. S

    mur 3 55 tahun

    Jenis kelamin 3 4erempuan4ekerjaan 3 I)

    4endidikan 3 S"

    6gama 3 Islam

    6lamat 3 gajum

    Status 4erka+inan 3 #enikah

    Suku 3 Ja+a

    anggal periksa 3 12122011

    o. )egister 3 2*'/5

    2.2 Anamnesis1. eluhan tama 3 (adan lemas

    2. )i+ayat 4enyakit Sekarang 3

    4asien datang dengan keluhan badan lemas sejak 2 minggu yang lalu.

    4asien juga mengeluh terdapat luka yang tak kunjung sembuh di punggung kaki

    kanannya. 7uka tersebut a+alnya kecil, berjumlah satu, dan hanya berbentuk

    seperti digigit nyamuk, hanya semakin lama semakin besar dan bernanah. 7uka di

    kaki tersebut kini berjumlah tiga. 7uka tersebut diakuinya mulai muncul sejak 2

    minggu yang lalu. 7uka diakuinya tidak terasa sakit sekali, hanya terasa nyilu di

    sepanjang tungkai kanannya. 4asien mengaku mengidap diabetes melitus sejak 5

    tahun yang lalu, dan rutin minum obat dari puskesmas. bulan terakhir pasien

    merasa lebih sering kencing, sering haus, dan lapar, namun keluarga pasien

    merasa pasien lebih kurus dari biasanya.

    . )i+ayat 4enyakit "ahulu

    )i+ayat sakit serupa 3 disangkal

    )i+ayat sakit gula 3 dibenarkan, sejak ta!"n terak!ir dan

    #asien men$ak" r"tin min"m OHO dari

    P"skesmas.

    )i+ayat penyakit jantung 3 disangkal

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    3/25

    )i+ayat hipertensi 3 disangkal

    )i+ayat sakit kejang 3 disangkal

    )i+ayat alergi obat 3 disangkal

    )i+ayat alergi makanan 3 disangkal

    )i+ayat alergi 3 disangkal

    '. )i+ayat 4enyakit eluarga

    )i+ayat sakit gula 3 disangkal

    )i+ayat penyakit jantung 3 disangkal

    )i+ayat hipertensi 3 disangkal

    5. )i+ayat ebiasaan

    )i+ayat merokok 3 disangkal

    )i+ayat alkohol 3 disangkal #inum kopi 3 disangkal

    )i+ayat olahraga 3 berjalanjalan pagi hari

    2.% Anamnesis Sistem

    1. ulit 3 +arna kulit sa+o matang, pucat $%, kulit gatal $%, k"&it

    kerin$ '() di ked"a kaki, &"ka bernana! di #"n$$"n$

    kaki kanan '() sejak 2 min$$" *an$ &a&".

    2. epala 3 sakit kepala $%, pusing $%,rambut kepala tidak rontok, luka

    pada kepala $%, benjolan8borok di kepala $%.

    . #ata 3 pandangan mata berkunangkunang $%, penglihatan kabur

    $%, ketajaman penglihatan berkurang bila melihat dekat $9%.

    '. :idung 3 tersumbat $%, mimisan $%.

    5. elinga 3 pendengaran berkurang $%, berdengung $%, keluar cairan $%.

    . #ulut 3 saria+an $%, mulut kering $%.

    *. enggorokan 3 sakit menelan $%, serak $%./. 4ernafasan 3 sesak nafas $%, batuk $%, riak $%, darah $%, suara nafas

    berbunyi $%.

    ;. adio!askuler 3 berdebardebar $%, nyeri dada $%.

    10.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    4/25

    '

    1. 4sikiatri 3 emosi stabil, mudah marah $%.

    1'. #uskuloskeletal 3 kaku sendi $%, nyeri otot $%, nyeri $9% tungkai

    kanan.

    15. =kstremitas(engkak

    Sakit

    7uka

    (

    2.0 Pemeriksaan isik

    1. eadaan mum

    Lema!, kesadaran compos mentis $

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    5/25

    5

    (ibir pucat $%, bibir kerin$ '(), lidah kotor $%, papil lidah atrofi $%, tepi

    lidah hiperemis $%, tremor $%.

    ;. elinga

    yeri tekan mastoid $%, sekret $%, pendengaran berkurang $9%.10. enggorokan

    onsil membesar $%, pharing hiperemis $%.

    11. 7eher

    J?4 normal, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid $%, pembesaran

    kelenjar limfe $%, lesi pada kulit $%

    12. horaks

    ormochest, simetris, pernapasan thorakoabdominal, retraksi $%, spider ne!i

    $%, pulsasi infrasternalis $%, sela iga melebar $%.

    &or 3

    Inspeksi 3 ictus cordis tidak tampak

    4alpasi 3 ictus cordis kuat angkat

    4erkusi 3 batas kiri atas 3 I&S II 4SS

    batas kanan atas 3 I&S II 4S"

    batas kiri ba+ah 3 I&S ? #&7

    batas kanan ba+ah 3 I&S I? 4S"

    pinggang jantung 3 I&S III 4SS

    $batas jantung terkesan dalam batas normal%

    6uskultasi 3 (unyi jantung IBII intensitas normal, regular, murmur $%

    4ulmo 3

    Statis (depan dan belakang)

    Inspeksi 3 pengembangan dada kanan sama dengan kiri

    4alpasi 3 fremitus raba kiri sama dengan kanan

    4erkusi 3

    Sonor Sonor

    Sonor Sonor

    Sonor Sonor

    6uskultasi 3 suara dasar !esikuler normal, suara tambahan 3

    Chee>ing

    + +

    + +

    + +

    )onkhi

    + +

    + +

    + +

    Dinamis (depan dan belakang)

    Inspeksi 3 pergerakan dada kanan sama dengan kiri

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    6/25

    4alpasi 3 fremitus raba kiri sama dengan kanan

    4erkusi 3

    Sonor Sonor

    Sonor Sonor Sonor Sonor

    6uskultasi 3 suara dasar !esikuler normal, suara tambahan 3

    Chee>ing

    + +

    + +

    + +

    )onkhi

    + +

    + +

    + +

    1. 6bdomen

    Inspeksi 3 dinding perut tampak datar

    6uskultasi 3 (ising usus $9% normal

    4erkusi 3 timpani, pekak alih $%

    4alpasi 3 supel, nyeri tekan $%

    1'. =ktremitas

    4almar eritema $8%.

    U&k"s Dedem

    9

    15. Sistem

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    7/25

    *

    4roses pikir 3

    bentuk 3 realistik

    isi 3 +aham $%, halusinasi $%, ilusi $%

    arus 3 koheren

    Insight 3 baik

    2. Pemeriksaan Pen"njan$

    Hasi& Ni&ai Nrma&

    Dara! Len$ka# 12+12+2/11

    :b 1,0 g8dl 12 B 1 g8dl

    7=" 12 mm5jam 020 mm8jam

    :itung leukosit 16.1// 5-mm '000 B 11.000 8cmm

    :itung trombosit '.000 8cmm 150.000 B '50.000 8cmm:itung eritrosit ,;2 juta 8cmm B juta 8cmm

    :ematokrit /,2 - * B '* -

    :itung jenis 0 8 0 8 8 2/ 8 15 8 01 8 50*0 8 205 8

    /

    Kimia Dara! 12+12+2/11

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    8/25

    /

    ampak pasien kurus dilihat dari dinding dada de@tra, sinistra, dan bahu.

    2. ulang

    idak tampak adanya fraktur pada costae, !ertebrae, cla!icula, dan scapula.

    "alam batas normal.. "iafragma

    elengkungan diafragma dalam batas normal karena masih berbentuk kubah.

    '. Sudut costofrenicus

    Sudut costofrenicus tampak tajam, dalam batas normal.

    5. rakea

    7etak di tengah, tak tampak kelainan.

    . #ediastinum

    "alam batas normal.

    *. &or

    (entuk, ukuran, dan posisi masih dalam batas normal.

    /. :ilus"alam batas normal.

    ;. 4ulmo

    idak tampak proses spesifik, corak !askuler tampak dalam batas normal.

    10. esimpulan

    "alam batas normal.

    =< 1122011

    Interpretasi =< 3

    Irama sinus, gelombang 4, G, ), S, dalam batas normal.

    esimpulan 3 dalam batas normal.

    2.7 Res"me

    Seorang +anita usia 55 tahun datang dengan keluhan badan lemas sejak 2

    minggu yang lalu. 4asien juga mengeluh terdapat luka yang tak kunjung sembuh

    di punggung kaki kanannya. 7uka tersebut a+alnya kecil, berjumlah satu, dan

    hanya berbentuk seperti digigit nyamuk, hanya semakin lama semakin besar dan

    bernanah. 7uka di kaki tersebut kini berjumlah tiga. 7uka tersebut diakuinya

    mulai muncul sejak 2 minggu yang lalu. 7uka diakuinya tidak terasa sakit sekali,

    hanya terasa nyilu di sepanjang tungkai kanannya. 4asien mengaku mengidap

    diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu, dan rutin minum obat dari puskesmas.

    bulan terakhir pasien merasa lebih sering kencing, sering haus, dan lapar, namun

    keluarga pasien merasa pasien lebih kurus dari biasanya.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    9/25

    ;

    4ada ri+ayat penyakit dahulu pasien didapatkan ri+ayat sakit gula sejak 5

    tahun terakhir dan pasien mengaku rutin minum D:D dari 4uskesmas.

    4ada anamnesis sistem didapatkan kulit kering $9% di kedua kaki, luka

    bernanah di punggung kaki kanan $9% sejak 2 minggu yang lalu, nafsu makan

    meningkat $9%, (6 lancar ;10 kali dalam sehari, terlebih pada malam hari, dan

    kaki kanan kiri tidak terlalu terasa, serta didapatkan luka pada telapak kaki kanan.

    "ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran

    compos mentis $

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    10/25

    10

    b. =dukasi kepada pasien supaya patuh dalam minum obat, dan

    keluarga dalam menga+asi pasien minum obat.

    2. #edikamentosa

    I?E" 3 Infus )7 20 tpm

    Inj. ole @500 mg

    @ Insulin jangka pendek

    @ Insulin jangka panjang

    2.6 &3 S!eet

    ama 3 y. S

    "iagnosis 3 lkus pedis de@tra diabetikum

    N 4an$$a& S O A P

    1. 1212

    2011

    7emas, luka di

    telapak kaki kanan

    bernanah berjumlah

    tiga

    " 3 1208*0 mm:g

    3 ; @8menit

    )) 3 20 @8menit

    S 3 ,/o&

    3 7emah

    lkus pedis

    9

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    11/25

    11

    2011 telapak kaki kanan

    bernanah berjumlah

    tiga

    )) 3 1; @8menit

    S 3 ,1o&

    3 7emah

    lkus pedis

    9

    "e@tra

    "iabetikum

    "iabetes ype

    II

    20 tpm

    )a+at luka

    Inj. ole

    @500 mg

    @ Insulin ) 1

    11 iu

    @ Insulin 1 iu

    '. 1512

    2011

    7emas, luka di

    telapak kaki kanan

    berjumlah tiga, nanah

    " 3 10080 mm:g

    3 /; @8menit

    )) 3 21 @8menitS 3 ,5o&

    3 7emah

    lkus pedis

    9

    lkus 4edis

    "e@tra

    "iabetikum

    "iabetes ype

    II

    I?E" 3 Infus )7

    20 tpm

    )a+at luka

    Inj. ole

    @500 mg

    @ Insulin ) 1

    11 iu

    @ Insulin 1 iu

    5. 112

    2011

    7uka di telapak kaki

    kanan bernanah

    berjumlah tiga, luka

    mulai mengecil

    " 3 1208/0 mm:g

    3 ;0 @8menit

    )) 3 20 @8menit

    S 3 ,2o&

    3 7emah

    lkus pedis

    9

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    12/25

    12

    9 2@15 mg

    Inj. #etronida>ole

    @500 mg

    @ Insulin ) 10

    1010 iu

    @ Insulin 10 iu

    BAB III

    PE;BAHASAN

    %.1 Pen$ertian dan E#idemi&$i Hang dimaksud dengan "iabetes #elitus adalah suatu penyakit kronik

    yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa didalam darah. 4enyakit ini

    dapat menyerang segala lapisan umur dan sosial ekonomi. "i Indonesia saat ini

    penyakit "# belum menempati skala prioritas utama pelayanan kesehatan

    +alaupun sudah jelas dampak negatifnya, yaitu berupa penurunan kualitas S"#,

    terutama akibat penyulit menahun yang ditimbulkannya.

    "ari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan pre!alensi

    "# sebesar 1,5B2, - pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, bahkan pada suatu

    penelitian epidemiologis di #anado didapatkan pre!alensi "# ,1 -. 4enelitian

    yang dilakukan di Jakarta, Surabaya, #akasar dan kotakota lain di Indonesia

    membuktikan adanya kenaikan pre!alensi dari tahun ketahun. (erdasarkan pola

    pertambahan penduduk , diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah

    1*/ juta penduduk berusia diatas 20 tahun dan dengan asumsi pre!alensi "#

    sebesar ' - akan didapatkan * juta pasien "# , suatu jumlah yang sangat besar

    untuk dapat ditangani oleh dokter spesialis 8 subspesialis 8 endokrinologis.

    "alam strategi pelayanan kesehatan bagi penderita "#, yang seyogyanya

    diintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan primer, peran dokter umum adalah

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    13/25

    1

    sangat penting. asus "# yang tanpa disertai dengan penyulit dapat dikelola

    dengan tuntas oleh dokter umum. 6palagi kalau kemudian kadar glukosa darah

    ternyata dapat terkendali baik dengan pengelolaan ditingkat pelayanan kesehatan

    primer. entu saja harus ditekankan pentingnya tindak lanjut jangka panjang pada

    para pasien tersebut. 4asien yang potensial akan menderita penyulit "# perlu

    secara periodik dikonsultasikan kepada dokter ahli terkait ataupun kepada tim

    pengelola "# pada tingkat lebih tinggi di rumah sakit rujukan. emudian mereka

    dapat dikirim kembali kepada dokter yang biasa mengelolanya. "emikian pula

    pasien "# yang sukar terkendali kadar glukosa darahnya, pasien "# dengan

    penyulit, apalagi penyulit yang potensial fatal, perlu dan harus ditangani oleh

    instansi yang lebih mampu dengan peralatan yang lebih lengkap, dalam hal ini

    4usat "# di Eakultas edokteran 8 )umah Sakit 4endidikan 8 )S )ujukan

    tama. ntuk mendapatkan hasil pengelolaan yang tepat guna dan berhasil guna

    bagi pasien "# dan untuk menekan angka penyulit, diperlukan suatu standar

    pelayanan minimal bagi penderita "#. "iabetes #elitus adalah penyakit

    menahun yang akan diderita seumur hidup, sehingga yang berperan dalam

    pengelolaannya tidak hanya dokter, pera+at dan ahli gi>i, tetapi lebih penting lagi

    keikutsertaan pasien sendiri dan keluarganya. 4enyuluhan kepada pasien dan

    keluarganya akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan mereka dalam

    usaha memperbaiki hasil pengelolaan "#.

    %.2 Eti&$i

    "iabetes #ellitus dibedakan menjadi dua yaitu ipe I atau I""#

    $Insulin"ependen "#% dan ipe II atau I""# $on Insulin"ependent "#%.

    "# tipe I atau I""# terjadi akibat kekurangan insulin karena kerusakan sel beta

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    14/25

    1'

    pankreas $#oore, 1;;*%. Sedangkan "# tipe II disebabkan oleh berbagai hal

    seperti bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi

    dan meningkatnya faktor resiko akibat cara hidup yang salah seperti kegemukan,

    kurang gerak, dan pola makan yang tidak sehat $Suyono, 2002%.

    %.% Patisi&$i

    Insulin memegang peranan yang sangat penting dalam proses

    metabolisme karbohidrat, yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel dan

    digunakan sebagai bahan bakar. Insulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat

    membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, yang kemudian di dalam sel

    tersebut glukosa akan dimetabolisme menjadi tenaga. (ila insulin tidak ada, maka

    glukosa tidak dapat masuk ke sel, yang mengakibatkan glukosa tetap berada di

    dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat

    $Suyono, 2002%.

    4ada "# tipe II, jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya

    banyak, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam permukaan sel

    berkurang. 6kibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa di

    dalam pembuluh darah meningkat $Suyono, 2002%.

    %.0

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    15/25

    15

    keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir

    lebih dari ' kg $jokropra+iro, 2001%.

    %. Km#&ikasi

    omplikasi "# dapat muncul secara akut dan kronik.

    1% omplikasi 6kut

    a% )eaksi :ipoglikemia

    )eaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan

    glukosa, dengan tandatanda3 rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika

    keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. arena koma

    pada penderita disebabkan oleh kekurangan glukosa di dalam darah,maka koma

    disebut oma :ipoglikemik.

    b% oma diabetic

    oma diabetik timbul karena kadar glukosa di dalam darah terlalu tinggi,

    dan biasanya lebih dari 00 mg8d7.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    16/25

    1

    b. omplikasi makro!askuler

    omplikasi makro!askuler adalah komplikasi yang mengenai pembuluh

    darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan atherosklerosis. 6kibat

    atherosklerosis antara lain timbul penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, dan

    gangren pada kaki.

    %.7 Dia$nsis

    "iagnosis klinis "# umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas "#

    berupa poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, dan penurunan berat badan yang

    tidak dapat dijelaskan sebabnya. eluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien

    adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensia pada pasien pria, serta

    pruritus !ul!ae pada pasien +anita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah

    se+aktu 200 mg8dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis "#. :asil

    pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 12 mg8dl juga digunakan untuk patokan

    diagnosis "#. ntuk kelompok tanpa keluhan khas "#, hasil pemeriksaan

    glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk

    menegakkan diagnosis klinis "#. "iperlukan pemastian lebih lanjut dengan

    menddapatkan sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa 12

    mg8dl, kadar glukosa darah se+aktu 200 mg8dl pada hari yang lain, atau dari hasil

    tes toleransi glukosa oral $

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    17/25

    1*

    lasifikasi "# yang dianjurkan oleh 4=)=I $ 4erkumpulan

    =ndokrinologi Indonesia %adalah yang sesuai dengan anjuran klasifikasi "#

    menurut 6merican "iabetes 6ssociation $6"6% 1;;*, sbg berikut 31. "iabetes #elitus tipe 1 $destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi

    insulin absolut% 3

    a. 6utoimun

    b. Idiopatik $tidak diketahui penyebabnya%

    2. "iabetes #elitus tipe 2 $ber!ariasi mulai dari yang terutama dominan

    resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama

    defek sekresi insulin disertai resistensi insulin%

    . "iabetes #elitus tipe lain 3

    6. "efek genetik fungsi sel beta 3

    K #aturity Dnset "iabetes of the Houng $#D"H% 1,2,.

    K "6 mitokondria

    (. "efek genetik kerja insulin

    &. 4enyakit endokrin pankreas 3

    K pankreatitis

    K tumor pankreas 8pankreatektomi

    K pankreatopati fibrokalkulus

    ". =ndokrinopati 3

    K akromegali

    K sindrom &ushing

    K feokromositoma

    K hipertiroidisme

    =. arena obat8>at kimia 3

    K !acor, pentamidin, asam nikotinat

    K glukokortikoid, hormon tiroid

    K tia>id, dilantin, interferon alfa dan lainlain

    E. Infeksi 3

    K )ubella kongenital, &ytomegalo!irus $?%

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    18/25

    1/

    4emeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk "# pada penduduk

    umumnya $massscreening A pemeriksaan penyaring% tidak dianjurkan karena

    disamping biaya yang mahal, rencana tindak lanjut bagi mereka yang positif

    belum ada. (agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan

    penyaring bersama penyakit lain $general check up%, adanya pemeriksaan

    penyaring untuk "# dalam rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dianjurkan.

    4emeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu

    faktor risiko untuk "#, yaitu 3

    kelompok usia de+asa tua $ L '5 tahun %

    kegemukan M(( $kg% L 120- (( idaman atau I# L 2* $kg8m2%N tekanan darah tinggi $L 1'08;0 mm:g%

    ri+ayat keluarga "#

    ri+ayat kehamilan dengan (( lahir bayi L '000 gram

    ri+ayat "# pada kehamilan

    dislipidemia $:"7 F 5 mg8dl dan atau rigliserida L 250 mg8dl

    pernah

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    19/25

    1;

    1. =dukasi

    2. 4erencanaan makan

    . 7atihan jasmani

    '. Dbatobatan

    4ada dasarnya, pengelolaan "# dimulai dengan pengaturan makan

    disertai dengan latihan jasmani yang cukup selama beberapa +aktu $2' minggu%.

    (ila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat memenuhi kadar sasaran

    metabolik yang diinginkan, baru dilakukan inter!ensi farmakologik dengan obat

    obat anti diabetes oral atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. "alam

    keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya ketoasidosis, "# dengan stres

    berat, berat badan yang menurun dengan cepat, insulin dapat segera diberikan.

    4ada keadaan tertentu obatobat anti diabetes juga dapat digunakan sesuai dengan

    indikasi dan dosis menurut petunjuk dokter. 4emantauan kadar glukosa darah bila

    dimungkinkan dapat dilakukan sendiri di rumah, setelah mendapat pelatihan

    khusus untuk itu.

    Ed"kasi

    "iabetes ipe 2 biasa terjadi pada usia de+asa, suatu periode dimana telah

    terbentuk kokoh pola gaya hidup dan perilaku. 4engelolaan mandiri diabetes

    secara optimal membutuhkan partisipasi aktif pasien dalam merubah perilaku

    yang tidak sehat. im kesehatan harus mendampingi pasien dalam perubahan

    perilaku tersebut, yang berlangsung seumur hidup. eberhasilan dalam mencapai

    perubahan perilaku, membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan $skill),

    dan motivasi yang berkenaan dengan:

    makan makanan sehat.

    kegiatan jasmani secara teratur.

    menggunakan obat diabetes secara aman, teratur, dan pada +aktu+aktu

    yang spesifik.

    melakukan pemantauan glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai

    informasi yang ada.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    20/25

    20

    melakukan pera+atan kaki secara berkala.

    mengelola diabetes dengan tepat.

    mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan.

    dapat mempergunakan fasilitas pera+atan kesehatan.=dukasi $penyuluhan% secara indi!idual dan pendekatan berdasarkan

    penyelesaian masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil.

    4erubahan perilaku hampir sama dengan proses edukasi dan memerlukan

    penilaian, perencanaan, implementasi, dokumentasi, dan e!aluasi.

    Peren-anaan makan

    "iabetes tipe 2 merupakan suatu penyakit dengan penyebab heterogen,

    sehingga tidak ada satu cara makan khusus yang dapat mengatasi kelainan ini

    secara umum. 4erencanaan makan harus disesuaikan menurut masingmasing

    indi!idu. 4ada saat ini yang dimaksud dengan karbohidrat adalah gula, tepung dan

    serat, sedang istilah gula sederhana8simpel, karbohidrat kompleks dan karbohidrat

    kerja cepat tidak digunakan lagi. 4enelitian pada orang sehat maupun mereka

    dengan risiko diabetes mendukung akan perlunya dimasukannya makanan yang

    mengandung karbohidrat terutama yang berasal dari padipadian, buahbuahan,

    dan susu rendah lemak dalam menu makanan orang dengan diabetes. (anyak

    faktor yang berpengaruh pada respons glikemik makanan, termasuk didalamnya

    adalah macam gula3 $glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa%, bentuk tepung $amilose,

    amilopektin dan tepung resisten%, cara memasak, proses penyiapan makanan, dan

    bentuk makanan serta komponen makanan lainnya $lemak, protein%. 4ada diabetes

    tipe 1 dan tipe 2, pemberian makanan yang berasal dari berbagai bentuk tepung

    atau sukrosa, baik langsung maupun minggu kemudian ternyata tidak

    mengalami perbedaan repons glikemik, bila jumlah karbohidratnya sama.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    21/25

    21

    Sehingga dapat disimpulkan bah+a jumlah total kalori dari makanan lebih penting

    daripada sumber atau macam makanannya.

    Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam

    hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan gi>i baik sebagai

    berikut3

    arbohidrat 0*0-

    4rotein 1015-

    7emak 2025-

    Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gi>i, umur, stres akut, dan

    kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman.

    4rinsip pemberian makanan bagi penderita "# adalah mengurangi dan

    mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme

    pengaturan gula darah. $4ranadji, 2000%.

    #enurut 4ranadji $2000%, syarat diet "# antara lain3

    $1% Jumlah energi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan

    dan tinggi badan, akti!itas, suhu tubuh dan kelainan metabolik.

    $2% :idrat arang diberikan 0*0- dari total energi, disesuaikan

    dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya.

    $% #akanan cukup protein dianjurkan 12- dari total energi.

    $'% &ukup !itamin dan mineral.

    $5% 4emberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang

    diberikan $4ersagi, 1;;;%.

    $% 7emak dianjurkan 20B25- dari total energi.

    $*% 6supan kolesterol hendaknya dibatasi, tidak lebih dari 008mg

    perhari.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    22/25

    22

    $/% #engkonsumsi makanan yang berserat,anjuranya adalah kirakira

    25g8hari dengan mengutamakan serat larut.

    Semua bahan makanan boleh diberikan dalam jumlah yang telah

    ditentukan kecuali gula murni seperti terdapat pada3 gula pasir, gula ja+a, gula

    batu, sirop, jam, jelly, buahbuahan yang dia+et dengan gula, susu kental manis,

    minuman botol ringan, es krim, kuekue manis, dodol, cake, tarcis, abon,

    dendeng, sarden dan semua produk makanan yang diolah dengan gula murni.

    ntuk perencanaan pola makan sehari, pasien diberi petunjuk berupa

    kebutuhan bahan makanan setiap kali makan dalam sehari dalam bentuk penukar.

    #akanan seharihari pasien dapat disusun berdasarkan pola makan pasien dan

    daftar bahan makanan penukar $Sukardji, 2002%.

    Lati!an =asmani

    7atihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu ' kali dalam seminggu

    selama kurang lebih 0 menit yang sifatnya &)I4= $&ontinuous, rhytmical,

    inter!al, progresife, endurance training% $4erkeni, 1;;/%. #enurut :a>nam $1;;1%

    olahraga dianjurkan karena bertambahnya kegiatan fisik menambah reseptor

    insulin dalam sel target. "engan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih

    efektif, sehingga lebih sedikit obat anti diabetik $D6"% diperlukan, baik yang

    berupa insulin maupun D:D $Dbat :ipoglikemik Dral%.

    Obat berk!asiat !i#$&ikemik

    4ada prinsipnya, pengendalian "# melalui obat ada 2 yaitu 3

    $1% Dbat 6nti "iabetes $D6"% atau Dbat :ipoglikemik Dral $D:D% yang

    berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin.

    $2% Suntikan insulin. 4asien yang mendapat pengobatan insulin +aktu

    makanannya harus teratur dan disesuaikan dengan +aktu pemberian

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    23/25

    2

    insulinnya. #akan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia $4erkeni,

    1;;/%.

    #eningkatkan jumlah insulin

    Sulfonilurea $glipi>ide olidinedione $pioglita>one, rosiglita>one%

    #emengaruhi penyerapan makanan

    6carbose $hatihati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral%

    BAB I>

    PENU4UP

    elah dilaporkan seorang pasien +anita $55 tahun% dengan diagnosis ulkus

    pedis dekstra dan diabetes melitus tipe II, telah dira+at di ruang 4enyakit "alam

    kelas III )S" 6J):6 =46J=. 4asien datang dengan keluhan

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    24/25

    2'

    badan panas. :asil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang menunjukkan

    adanya ulkus pedis dekstra dan diabetes melitus tipe II.

    "iabetes #elitus adalah suatu penyakit kronik yang ditandai dengan

    peningkatan kadar glukosa didalam darah. 4enyakit ini dapat menyerang segala

    lapisan umur dan sosial ekonomi. "iabetes #ellitus dibedakan menjadi dua yaitu

    ipe I atau I""# $Insulin"ependen "#% dan ipe II atau I""# $on Insulin

    "ependent "#%. "# tipe I atau I""# terjadi akibat kekurangan insulin karena

    kerusakan sel beta pancreas. 4ada "# tipe II, jumlah insulin normal atau

    mungkin jumlahnya banyak, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam

    permukaan sel berkurang. 6kibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan

    glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. eutamaan penatalaksanaan "#

    antara lain edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani, dan obatobatan.

    DA4AR PUS4AKA

    (asuki, 2002 dalam Soegondo. 4enyuluhan "iabetes #elitus. Jakarta3 EI.

  • 7/24/2019 Lapsus Dalam DM

    25/25

    25

    4erkeni. 1;;/. onsensus 4engelolaan "iabetes #elitus di Indonesia. Semarang.

    4ranadji "iah . 1;;*. 4erencanaan #enu untuk "iabetes #elitus. Jakarta3

    4enebar S+adaya.

    Smet. 1;;'. 4sikologi esehatan. Jakarta3 4.