kumpulan askep integument

44
Askep psoriasis 1. Defnisi Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersiat kronik dan residi, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai enomena tetesan lilin, Auspitz, dan obner. Psoriasis !uga disebut psoriasis "ulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis lain, misalnya psoriasis pustulosa. #. Anatomi fsiologis Pembagian kulit secara garis besar $ a. %pidermis &apisan kulit terluar. 'el-sel epidermis terus menerus mengalami mitosis dan diganti dengan yang baru sekitar () hari. %pidermis mengandung reseptor-resepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. &apisan epidermis terdiri dari$ stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale. b. Dermis Dermis terletak tepat di ba*ah epidermis. +aringan ini dianggap !aringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fbroblas yang mengeluarkan protein kolagen dan elastin. &apisan dermis terdiri dari pars papelare dan pars retikulare. c. &apisan 'ubkutis &apisan subkutis di ba*ah dermis. &apisan ini terdiri dari lemak dan !aringan ikat dan berungsi sebagai peredam ke!ut dan insulamtor panas. &apisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori aal kulit$ a. ungsi proteksi b. ungsi absorpsi c. ungsi ekskresi d. ungsi persepsi e. ungsi pengaturan suhu tubuh . ungsi pembentukan pigmen g. ungsi keratinisasi h. ungsi pembentukan "it. D (. %tiologi %tiologi belum diketahui, yang !elas ialah *aktu pulih turn o"er time epidermis dipercepat men!adi (-/ hari, sedangkan pada kulit normal lamanya #0 hari.erbagai penyelidika n yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak dilakukan. eberapa aktor penting yang disangka men!adi penyebab timbulnya Psoriasis adalah $ a. 2enetik b. 3munologik c. 'tres Psikik d. 3neksi okal. 4mumnya ineksi disebabkan oleh uman 'treptococcus e. aktor %ndokrin. Puncak insidens pada *aktu pubertas dan menopause, pada *aktu kehamilan membaik tapi men!adi lebih buruk pada masa pascapartus.

Upload: betty-susanti

Post on 18-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 1/44

Askep psoriasis

1. Defnisi

Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersiat kronik dan residi,

ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama

yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai enomena tetesan lilin, Auspitz,

dan obner. Psoriasis !uga disebut psoriasis "ulgaris berarti psoriasis yang biasa,karena ada psoriasis lain, misalnya psoriasis pustulosa.

#. Anatomi fsiologis

Pembagian kulit secara garis besar $

a. %pidermis

&apisan kulit terluar. 'el-sel epidermis terus menerus mengalami mitosis dan diganti

dengan yang baru sekitar () hari. %pidermis mengandung reseptor-resepror

sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. &apisan epidermis terdiri dari$

stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan

stratum basale.

b. Dermis

Dermis terletak tepat di ba*ah epidermis. +aringan ini dianggap !aringan ikat

longgar dan terdiri dari sel-sel fbroblas yang mengeluarkan protein kolagen dan

elastin. &apisan dermis terdiri dari pars papelare dan pars retikulare.

c. &apisan 'ubkutis

&apisan subkutis di ba*ah dermis. &apisan ini terdiri dari lemak dan !aringan ikat

dan berungsi sebagai peredam ke!ut dan insulamtor panas. &apisan subkutis

adalah tempat penyimpanan kalori

aal kulit$

a. ungsi proteksi

b. ungsi absorpsi

c. ungsi ekskresid. ungsi persepsi

e. ungsi pengaturan suhu tubuh

. ungsi pembentukan pigmen

g. ungsi keratinisasi

h. ungsi pembentukan "it. D

(. %tiologi

%tiologi belum diketahui, yang !elas ialah *aktu pulih turn o"er time epidermis

dipercepat men!adi (-/ hari, sedangkan pada kulit normal lamanya #0 hari.erbagai

penyelidikan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti

masih banyak dilakukan. eberapa aktor penting yang disangka men!adi penyebabtimbulnya Psoriasis adalah $

a. 2enetik

b. 3munologik

c. 'tres Psikik

d. 3neksi okal. 4mumnya ineksi disebabkan oleh uman 'treptococcus

e. aktor %ndokrin. Puncak insidens pada *aktu pubertas dan menopause, pada

*aktu kehamilan membaik tapi men!adi lebih buruk pada masa pascapartus.

Page 2: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 2/44

. 2angguan 5etabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.

g. 6bat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan

penghentian mendadak korikosteroid sistemik.

h. Alkohol dan merokok.

/. Patofsiologi

Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat ter!adi pada setiap usia. Per!alananalamiah penyakit ini sangat ber7uktuasi. Pada psoriasis ditun!ukan adanya

penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh

darah dermis bagian atas. +umlah sel-sel basal yang bermitosis !elas meningkat. 'el-

sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan

epidermis yang menebal. Prolierasi dan migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini

menyebabkan epidermis men!adi tebal dan diliputi keratin yang tebal sisik yang

ber*arna seperti perak . Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini

agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal ,

terutama adenosin monoosatA5Psiklik dan guanosin monoosat 25P siklik.

Prostaglandin dan poliamin !uga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap

kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti

secara !elas.

8. 2e!ala linis

Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,

yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas

bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.

elainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi plak dengan

skuama diatasnya. %ritema berbatas tegas dan merata. 'kuama berlapis-lapis,

kasar, dan ber*arna putih seperti mika, serta transparan.

Pada psoriasis terdapat enomena tetesan lilin, Auspitz dan obner. enomena

tetesan lilin ialah skuama yang berubah *arnanya men!adi putih pada goresan,seperti lilin digores. Pada enomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang

disebabkan karena papilomatosis. 9rauma pada kulit , misalnya garukan , dapat

menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner.

Psoriasis !uga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut

pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.

entuk linis $

1. Psoriasis :ulgaris

#. Psoriasis 2utata

(. Psoriasis 3n"ersa Psoriasis leksural

/. Psoriasis %ksudati"a8. Psoriasis 'eboroik 'eboriasis

. Psoriasis Pustulosa Pustulosa Palmoplantar < Pustulosa 2eneralisata Akut

0. %ritroderma Psoriatik

. Diagnosis

 +ika gambaran klinisnya khas, tidaklah sukar membuat diagnosis. alau tidak khas,

maka harus dibedakan dengan beberapa penyakit lain yang tergolong dermatitis

eritroskuamosa. Pada diagnosis banding hendaknya perlu diingat , bah*a pada

Page 3: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 3/44

psoriasis terdapat tanda-tanda yang khas, yakni skuama kasar, transparan serta

berlapis-lapis , enomena tetesan lilin,dan enomena auspitz serta kobner.

Diagnostik banding $

a. Dermatoftosis dengan keluhan gatal sekali dan ditemukan ada !amur.

b. 'iflis Psoriasiormis siflis stadium 33

c. Dermatitis seboroik.0. Penatalaksanaan 5edik

'ampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifk karena penyebabnya

belum !elas dan banyak aktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati

secara topikal. +ika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan

sistemik karena eek samping pengobatan sistemik lebih banyak.

Pengobatan 'istemik

1. ortikosteroid Prednison

#. 6bat sitostatik 5etroteksat

(. &e"odopa

/. DD'diaminodienilsulon

8. %tretinat dan Asitretein

. 'iklosporin

Pengobatan 9opikal

1. Preparat 9er osil, kayu, batubara

#. ortikosteroid senya*a 7uor

(. Ditranol antralin

/. Pengobatan dengan peyinaran

8. =alcipotrio

. 6>'%P DA'A? %P%?A@A9A>

1. Pengka!ian epera*atan

Pengka!ian 11 Pola 2ordon$a. Pola Persepsi esehatan

- Adanya ri*ayat ineksi sebelumya.

- Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.

- ?i*ayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., "itamin; !amu.

- Adakah konsultasi rutin ke Dokter.

- ygiene personal yang kurang.

- &ingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.

b. Pola >utrisi 5etabolik

- Pola makan sehari-hari$ !umlah makanan, *aktu makan, berapa kali sehari makan.

- ebiasaan mengonsumsi makanan tertentu$ berminyak, pedas.- +enis makanan yang disukai.

- >apsu makan menurun.

- 5untah-muntah.

- Penurunan berat badan.

- 9urgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, ben!olan.

- Perubahan *arna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau

perih.

Page 4: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 4/44

c. Pola %liminasi

- 'ering berkeringat.

- 9anyakan pola berkemih dan bo*el.

d. Pola Akti"itas dan &atihan

- Pemenuhan sehari-hari terganggu.

- elemahan umum, malaise.- 9oleransi terhadap akti"itas rendah.

- 5udah berkeringat saat melakukan akti"itas ringan.

- Perubahan pola napas saat melakukan akti"itas.

e. Pola 9idur dan 3stirahat

- esulitan tidur pada malam hari karena stres.

- 5impi buruk.

. Pola Persepsi ogniti 

- Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.

- Pengetahuan akan penyakitnya.

g. Pola Persepsi dan onsep Diri

- Perasaan tidak percaya diri atau minder.

- Perasaan terisolasi.

h. Pola ubungan dengan 'esama

- idup sendiri atau berkeluarga

- rekuensi interaksi berkurang

- Perubahan kapasitas fsik untuk melaksanakan peran

i. Pola ?eproduksi 'eksualitas

- 2angguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.

- Penggunaan obat mempengaruhi hormon.

 !. Pola 5ekanisme oping dan 9oleransi 9erhadap 'tress

- %mosi tidak stabil- Ansietas, takut akan penyakitnya

- Disorientasi, gelisah

k. Pola 'istem epercayaan

- Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah

- Agama yang dianut

#. Diagnosa dan ?encana epera*atan

DP1 erusakan integritas kulit berhubungan dengan in7amasi antara dermal-

epidermal sekunder akibat psoriasis

 9u!uan $ erusakan integritas kulit dapat teratasi dalam ( B #/ !am.

riteria asil $1. Area terbebas dari ineksi lan!ut.

#. ulit bersih, kering, dan lembab

3nter"ensi $

1. a!i keadaan kulit

?C $ 5engetahui dan mengidetifkasi kerusakan kulit untuk melakukan inter"ensi

yang tepat.

#. a!i keadaan umum dan obser"asi 99:.

Page 5: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 5/44

?C $ 5engetahui perubahan status kesehatan pasien.

(. a!i perubahan *arna kulit.

?C $ 5egetahui keeektian sirkulasi dan mengidentifkasi ter!adinya komplikasi.

/. Pertahankan agar daerah yang terineksi tetap bersih dan kering.

?C $ 5embantu mempercepat proses penyembuhan.

8. olaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.?C $ 4ntuk mempercepat penyembuhan.

DP# etakutan berhubungan dengan perubahan penampilan

 9u!uan $ etakutan teratasi setelah ( B #/ !am.

riteria asil $

1. lien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fsiologis.

#. Dapat men!elaskan pola koping yang eekti dan tidak eekti.

(. 5engidentifkasi respons kopingnya sendiri.

3nter"ensi $

1. a!i ulang perubahan biologis dan fsiologis.

?C $ ?eaksi fsik kronis terhadap stresor-stresor menun!ukkan adanya penyakit kronis

dan ketahanan rendah.

#. 2unakan sentuhan sebagai toleransi.

?C $ adang-kadang dengan memegang secara hangat akan menolongnya

mempertahankan kontrol.

(. Dukung !enis koping yang disukai ketika mekanisme adati digunakan.

?C $ 5arah merupakan respon yang adapti yang menyertai rasa takut.

/. An!urkan untuk mengekspresikan perasaannya.

?C $ Dapat mengurangi stres pada pasien.

8. An!urkan untuk menggunakan mekanisme koping yang normal.

?C $ etepatan dalam menggunakan koping merupakan salah satu cara mengurangi

ketakutan.. An!urkan klien untuk mencari stresor dan menghadapi rasa takutnya.

?C $ esadaran akan aktor penyebabkan ketakutan akan memperkuat kontrol dan

mencegah perasaan takut yang makin memuncak.

DP( $ Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder

akibat penyakit psoriasis

 9u!uan $ Ansietas dapat diminimalkan sampai dengan diatasi setelah ( B #/ !am

riteria asil $

1. Pasien tampak rileks

#. Pasien mendemonstrasikanCmenun!ukan kemampuan mengatasi masalah dan

menggunakan sumber-sumber secara eekti (. 9anda-tanda "ital normal

/. Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi

3nter"ensi $

1. a!i tingkat ansietas dan diskusikan penyebab bila mungkin

?C $ 3dentifkasi masalah spesifk akan meningkatkan kemampuan indi"idu untuk

menghadapinya dengan lebih realistis

#. a!i ulang keadaan umum pasien dan 99:

Page 6: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 6/44

?C $ 'ebagai indikator a*al dalam menentukan inter"ensi berikutnya

(. erikan *aktu pasien untuk mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi

yang bebas, misalnya rasa marah, takut, ragu

?C $ Agar pasien merasa diterima

/. +elaskan semua prosedur dan pengobatan

?C $ etidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnyaansietas

8. Diskusikan perilaku koping alternati dan tehnik pemecahan masalah

?C $ 5engurangi kecemasan pasien

DP/ 2angguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri

 9u!uan $ 2angguan konsep diri teratasi dalam ( B #/ !am

riteria asil $

1. Dapat berinteraksi seperti biasa.

#. ?asa percaya diri timbul kembali.

3nter"ensi $

1. a!i perubahan perilaku pasien seperti menutup diri, malu berhadapan dengan

orang lain.

?C $ 5engetahui tingkat ketidakpercayaan diri pasien dalam menentukan inter"ensi

selan!utnya.

#. ersikap realistis dan positi selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.

?C $ 5eningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pera*at-pasien.

(. eri harapan dalam parameter situasi indi"idu.

?C $ 5eningkatkan perilaku positi 

/. erikan penguatan positi terhadap kema!uan.

?C $ ata-kata penguatan dapat mendukung ter!adinya perilaku koping positi.

8. Dorong interaksi keluarga.

?C $ 5empertahankan garis komunikasi dan memberikan dukungan terus-meneruspada pasien.

DP8 urang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber inormasi.

 9u!uan $ Pengetahuan pasien bertambah

riteria asil $

1. Pasien menun!ukkan pemahaman akan penyakitnya.

#. Pasien menun!ukkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

3nter"ensi $

1. a!i ulang pengobatan.

?C $ Pengulangan memungkinkan kesempatan untuk bertanya dan meyakinkan

pemahaman yang akurat.#. A!ar tanda dan ge!ala serta kemungkinan yang dapat menimbulkan in7amasi.

?C $ Agar pasien memahami dan mencegah aktor resiko in7amasi serta dapat

mengantisipasi secara dini kelan!utan keadaan tersebut.

(. Diskusikan !ad*al pengobatan.

?C $ Agar pasien dapat menentukan *aktu yang tepat untuk terapi sehingga

memahami ungsi terapi yang diikuti.

/. Diskusikan tentang peningkatan !ad*al kun!ungan ke Dokter.

Page 7: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 7/44

?C $ Agar pasien lebih mengerti akan kondisinya

Askep dermatitisA.Defnisi

Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap

paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit. Dikenal dua macam !enis

dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang timbul melalui mekanisme non

imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan mekanisme imunologik

dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan meka nisme imunologik yang

spesifk.

Dermatitis kontak iritan adalah eek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan pada

sel-sel epidermis, dengan respon peradangan pada dermis. Daerah yang paling

sering terkena adalah tangan dan pada indi"idu atopi menderita lebih berat. 'ecaradefnisi bahan iritan kulit adalah bahan yang menyebabkan kerusakan secara

langsung pada kulit tanpa diketahui oleh sensitisasi. 5ekanisme dari dermatis

kontak iritan hanya sedikit diketahui, tapi sudah !elas ter!adi kerusakan pada

membran lipid keratisonit.

5enurut 2ell dan =oombs dermatitis kontak alergik adalah reaksi hipersensitiftas

tipe lambat tipe 3: yang diperantarai sel, akibat antigen spesifk yang menembus

lapisan epidermis kulit. Antigen bersama dengan mediator protein akan menu!u ke

Page 8: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 8/44

dermis, dimana sel limosit 9 men!adi tersensitisasi. Pada pemaparan selan!utnya

dari antigen akan timbul reaksi alergi.

.%tiologi

Dermatitis ontak 3ritan

Penyebab munculnya dermatitis kontak iritan ialah bahan yang bersiat iritan,misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.

elainan kulit yang ter!adi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut,

konsentrasi, kohikulum, serta suhu bahan iritan tersebut, !uga dipengaruhi oleh

aktor lain. aktor yang dimaksud yaitu $ lama kontak, kekerapan terus-menerus

atau berselang adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian !uga

gesekan dan trauma fsis. 'uhu dan kelembaban lingkungan !uga ikut berperan.

aktor indi"idu !uga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan

ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas; usia

anak di ba*ah umur tahun lebih mudah teriritasi; ras kulit hitam lebih tahan

dari pada kulit putih; !enis kelamin insidens dermatitis kontak iritan lebih tinggi

pada *anita; penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami ambang rangsang

terhadap bahan iritan turun, misalnya dermatitis atopik

Dermatitis ontak Alergi

Dermatitis kontak alergi disebabkan karena kulit terpapar oleh bahan-bahan

tertentu, misalnya alergen, yang diperlukan untuk timbulnya suatu reaksi alergi.

apten merupakan alergen yang tidak lengkap antigen, contohnya ormaldehid,

ion nikel dll. ampir seluruh hapten memiliki berat mo lekul rendah, kurang dari

8))- 1))) Da. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen,

dera!at pa!anan dan luasnya penetrasi di kulit. Dupuis dan enezra membagi !enis

-!enis hapten berdasarkan ungsinya

yaitu$1.Asam, misalnya asam maleat.

#.Aldehida, misalnya ormaldehida.

(.Amin, misalnya etilendiamin, para-etilendiamin.

/.Diazo, misalnya bismark-coklat, kongo- merah.

8.%ster, misalnya enzokain

.%ter, misalnya benzil eter

0.%poksida, misalnya epoksi resin

.alogenasi, misalnya D>=, pikril klorida.

E.Fuinon, misalnya primin, hidroGuinon.

1).&ogam, misalnya >i#H, =o#H,=r#H, g#H.11.omponen tak larut, misalnya terpentin.

=.Patofsiologi

1.Patogenesis

Dermatitis ontak 3ritan

Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang

disebabkan oleh bahan iritan melalui ker!a kimia*i maupun fsik. ahan iritan

Page 9: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 9/44

merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit atau beberapa !am bahan-bahan

iritan tersebut akan berdiusi melalui membran untuk merusak lisosom, mitokondria

dan komponen-komponen inti sel. Dengan rusaknya membran lipid keratinosit maka

osolipase akan diaktikan dan membebaskan asam arakidonik akan membebaskan

prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan

transudasi dari aktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin. +uga akan menarikneutrofl dan limosit serta mengaktikan sel mast yang akan membebaskan

histamin, prostaglandin dan leukotrin. PA akan mengakti"asi platelets yang akan

menyebabkan perubahan "askuler. Diacil gliserida akan merangsang ekspresi gen

dan sintesis protein. Pada dermatitis kontak iritan ter!adi kerusakan keratisonit dan

keluarnya mediator- mediator. 'ehingga perbedaan mekanismenya dengan

dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak iritan tidak melalui ase

sensitisasi.

Ada dua !enis bahan iritan yaitu $ iritan kuat dan iritan lemah. 3ritan kuat akan

menimbulkan kelainan kulit pada pa!anan pertama pada hampir semua orang,

sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling ra*an atau mengalami kontak

berulang-ulang. aktor kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan

dan oklusi, mempunyai andil pada ter!adinya kerusakan tersebut.

Dermatitis ontak Alergi

Pada dermatitis kontak alergi, ada dua ase ter!adinya respon imun tipe 3: yang

menyebabkan timbulnya lesi dermatitis ini yaitu $

a.ase 'ensitisasi

ase sensitisasi disebut !uga ase induksi atau ase aeren. Pada ase ini ter!adi

sensitisasi terhadap indi"idu yang semula belum peka, oleh bahan kontaktan yang

disebut alergen kontak atau pemeka. 9er!adi bila hapten menempel pada kulit

selama 1-#/ !am kemudian hapten diproses dengan !alan pinositosis atau

endositosis oleh sel &% &angerhans %pidermal, untuk mengadakan ikatan ko"alendengan protein karier yang berada di epidermis, men!adi komplek hapten protein.

Protein ini terletak pada membran sel &angerhans dan berhubungan dengan produk

gen &A-D? uman &eukocyte Antigen-D?. Pada sel penya!i antigen antigen

presenting cell.

emudian sel &% menu!u duktus &imatikus dan ke parakorteks &imonodus regional

dan ter!adilah proses penya!ian antigen kepada molekul =D/H =luster o

Dierantiation /H dan molekul =D(. =D/Hberungsi sebagai pengenal komplek

&AD? dari sel &angerhans, sedangkan molekul =D( yang berkaitan dengan protein

heterodimerik 9i =D(-9i, merupakan pengenal antigen yang lebih spesifk,

misalnya untuk ion nikel sa!a atau ion kromium sa!a. edua reseptor antigentersebut terdapat pada permukaan sel 9. Pada saat ini telah ter!adi pengenalan

antigen antigen recognition.

'elan!utnya sel &angerhans dirangsang untuk mengeluarkan 3&-1 interleukin-1

yang akan merangsang sel 9 untuk mengeluarkan 3&-#. emudian 3&-# akan

mengakibatkan prolierasi sel 9 sehingga terbentuk primed me mory 9 cells, yang

akan bersirkulasi ke seluruh tubuh meninggalkan limonodi dan akan memasuki ase

elisitasi bila kontak berikut dengan alergen yang sama. Proses ini pada manusia

Page 10: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 10/44

berlangsung selama 1/-#1 hari, dan belum terdapat ruam pada kulit. Pada saat ini

indi"idu tersebut telah tersensitisasi yang berarti mempunyai resiko untuk

mengalami dermatitis kontak alergik.

b.ase elisitasi

ase elisitasi atau ase eeren ter!adi apabila timbul pa!anan kedua dari antigen

yang sama dan sel yang telah tersensitisasi telah tersedia di dalam kompartemendermis. 'el &angerhans akan mensekresi 3&-1 yang akan merangsang sel 9 untuk

mensekresi 3l-#. 'elan!utnya 3&-# akan merangsang 3> intereron gamma. 3&-1 dan

3> gamma akan merangsang keratinosit memproduksi 3=A5-1 intercellular

adhesion molecule-1 yang langsung beraksi dengan limosit 9 dan lekosit, serta

sekresi eikosanoid. %ikosanoid akan mengaktikan sel mast dan makroag untuk

melepaskan histamin sehingga ter!adi "asodilatasi dan permeabilitas yang

meningkat. Akibatnya timbul berbagai macam kelainan kulit seperti eritema, edema

dan "esikula yang akan tampak sebagai dermatitis.

Proses peredaan atau penyusutan peradangan ter!adi melalui beberapa mekanisme

yaitu proses skuamasi, degradasi antigen oleh enzim dan sel, kerusakan sel

&angerhans dan sel keratinosit serta pelepasan Prostaglandin %-1dan # P2%-1,#

oleh sel makroag akibat stimulasi 3> gamma. P2%-1,# berungsi menekan produksi

3&-#? sel 9 serta mencegah kontak sel 9 dengan keratisonit. 'elain itu sel mast dan

basofl !uga ikut berperan dengan memperlambat puncak degranulasi setelah /

 !am paparan antigen, diduga histamin bereek merangsang molekul =D H yang

bersiat sitotoksik. Dengan beberapa mekanisme lain, seperti sel dan sel 9

terhadap antigen spesifk, dan akhirnya menekan atau meredakan peradangan.

#.9oleransi 3munologis

'truktur kimia, dosis dan cara penya!ian dari suatu antigen sangat menentukan

potensi sensiti"itasnya. Pada aplikasi pertama dari antigen akan menggerakkan duamekanisme yang berla*anan yaitu sensitisasi pembentukan 9 helper cell dan

toleransi imunitas spesifk pembentukan 9 supresor cell. edua keadaan

imunologik ini selan!utnya dapat dimodifkasi oleh aktor-aktor eksternal seperti

pemberian glukokortikoid topikal atau sistemik, radiasi sinar ultra "iolet dan ri*ayat

dermatitis atopik. Apabila dosis tinggi dari antigen disapukan secara epikutan maka

dapat timbul toleransi.emungkinan oleh karena se!umlah besar antigen

menghindari sel &angerhans epidermal.

 9oleransi imunologis dapat dirangsang oleh penggunaan bahan kimia yang

se!enis seperti propilgallat antioksidan dalam makanan dan #-/-dinitro-1-

klorobenzen terhadap dinitroklorobenzen D>=, akan dapat menurunkansensiti"itas D>=, bahkan dapat men!adi tidak responsi"e. al ini disebut proses

hardening pengerasan. >amun proses hardening tidak timbul pada setiap orang

dan dapat hilang bila ter!adi pemutusan hubungan dengan bahan kontak alergen.

iposensitisasi dapat dicapai dengan pemberian a*al bahan allergen berstruktur

se!enis dalam dosis rendah yang kemudian ditingkatkan secara bertahap. al ini

dapat diterapkan pada sulonamid dan poison i"y. Akibatnya ambang rangsang

untuk reaksi positi terhadap u!i tempel akan meningkat. >amun keadaan

Page 11: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 11/44

desensitisasi penuh tidak dapat dicapai. iposensitisasi merupakan keseimbangan

antara sel eektor dan supresor. eadaan toleransi ini dapat dirusak oleh

sikloosamid yang secara selekti menghambat sel supresor. ila ini gagal secara

teoritik dapat dilakukan induksi secara intra "ena sehingga timbul tolerans terhadap

alergen yang diberikan. 5enurut Adam hal ini akan merangsang makroag di limpa

untuk membentuk sel 9 supresor dan menimbulkan toleransi imunitas spesifk.'ecara teoritik dapat timbul keadaan Guenching yaitu ter!adinya potensiasi dari

respon alergi dan iritan sehingga kombinasi dari bahan-bahan kimia dapat

menimbulkan eek pemedaman yaitu berkurangnya ekspresi atau induksi

sensiti"itas.

(.2ambaran istopatologis

Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk diagnostik karena gambaran

histopatologiknya dapat !uga terlihat pada dermatitis oleh sebab lain. Pada

dermatitis akut perubahan pada dermatitis berupa edema interseluler spongiosis,

terbentuknya "esikel atau bula, dan pada dermis terdapat dilatasi "askuler disertai

edema dan infltrasi peri"askuler sel-sel mononuclear. Dermatitis sub akut

menyerupai bentuk akut dengan terdapatnya akantosis dan kadangkadang

parakeratosis. Pada dermatitis kronik akan terlihat akantosis, hiperkeratosis,

parakeratosis, spongiosis ringan, tidak tampak adanya "esikel dan pada dermis

di!umpai infltrasi peri"askuler, pertambahan kapiler dan fbrosis. 2ambaran

tersebut merupakan dermatitis secara umum dan sangat sukar untuk membedakan

gambaran histopatologik antara dermatitis kontak alergik dan dermatitis kontak

iritan.

Pemeriksaan ultrastruktur menun!ukkan #-( !am setelah paparan antigen, seperti

dinitroklorbenzen D>= topikal dan in!eksi erritin intrakutan, tampak se!umlah

besar sel langerhans di epidermis. 'aat itu antigen terlihat di membran sel dan diorganella sel &angerhans. &imosit mendekatinya dan sel &angerhans menun!ukkan

akti"itas metabolik. erikutnya sel langerhans yang memba*a antigen akan

tampak didermis dan setelah /- !am tampak rusak dan !umlahnya di epidermis

berkurang. Pada saat yang sama migrasinya ke kelen!ar getah bening setempat

meningkat. >amun demikian penelitian terakhir mengenai gambaran histologi,

imunositokimia dan mikroskop elektron dari tahap seluler a*al pada pasien yang

diinduksi alergen dan bahan iritan belum berhasil menun!ukkan perbedaan dalam

pola peradangannya.

D.5aniestasi linikPenderita umumnya mengeluh gatal. elainan bergantung pada keparahan

dermatitis. Dermatitis kontak umumnya mempunyai gambaran klinis dermatitis,

yaitu terdapat e7oresensi kulit yang bersiat polimor dan berbatas tegas.

Dermatitis kontak iritan umunya mempunyai ruam kulit yang lebih bersiat

monomor dan berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis kontak alergik.

1.ase akut.

elainan kulit umumnya muncul #/-/ !am pada tempat ter!adinya kontak dengan

Page 12: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 12/44

bahan penyebab. Dera!at kelainan kulit yang timbul ber"ariasi ada yang ringan ada

pula yang berat. Pada yang ringan mungkin hanya berupa eritema dan edema,

sedang pada yang berat selain eritema dan edema yang lebih hebat disertai pula

"esikel atau bula yang bila pecah akan ter!adi erosi dan eksudasi. &esi cenderung

menyebar dan batasnya kurang !elas. eluhan subyekti berupa gatal.

#.ase 'ub Akut +ika tidak diberi pengobatan dan kontak dengan alergen sudah tidak ada maka

proses akut akan men!adi subakut atau kronis. Pada ase ini akan terlihat eritema,

edema ringan, "esikula, krusta dan pembentukan papul-papul.

(.ase ronis

Dermatitis !enis ini dapat primer atau merupakan kelan!utan dari ase akut yang

hilang timbul karena kontak yang berulang-ulang. &esi cenderung simetris,

batasnya kabur, kelainan kulit berupa likenifkasi, papula, skuama, terlihat pula

bekas garukan berupa erosi atau ekskoriasi, krusta serta eritema ringan. @alaupun

bahan yang dicurigai telah dapat dihindari, bentuk kronis ini sulit sembuh spontan

oleh karena umumnya ter!adi kontak dengan bahan lain yang tidak dikenal.

Dermatitis ontak Alergi

'ebagaimana disebutkan pada halaman sebelumnya bah*a ada dua !enis bahan

iritan, maka dermatitis kontak iritan !uga ada dua macam yaitu dermatitis kontak

iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis. Dermatititis kontak iritan akut.

Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. ulit terasa pedih atau

panas, eritema, "esikel, atau bula. &uas kelainan umumnya sebatas daerah yang

terkena, berbatas tegas.

Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera, tetapi ada

se!umlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podoflin,

antralin, asam 7uorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut lambat.elainan kulit baru terlihat setelah 1#-#/ !am atau lebih. =ontohnya ialah dermatitis

yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari dermatitis

"enenata; penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada a*alnya

terlihat eritema dan sorenya sudah men!adi "esikel atau bahkan nekrosis.

Dermatitis kontak iritan dengan bahan iritan air liur pada balita

Dermatitis kontak iritan kronis atau dermatitis iritan kumulati, disebabkan oleh

kontak dengan iritan lembah yang berulang-ulang oleh aktor fsik, misalnya

gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; !uga bahan

contohnya detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan !uga air. Dermatitis kontakiritan kronis mungkin ter!adi oleh karena ker!asama berbagai aktor. isa !adi suatu

bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila

bergabung dengan aktor lain baru mampu. elainan baru nyata setelah berhari-

hari, berminggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. 'ehingga *aktu

dan rentetan kontak merupakan aktor paling penting. Dermatitis iritan kumulati ini

merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering ditemukan.

2e!ala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal

Page 13: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 13/44

hiperkeratosis dan likenifkasi, batas kelainan tidak tegas. ila kontak terus

berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris fsur, misalnya pada kulit

tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deter!en. Ada

kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga

diabaikan oleh penderita. 'etelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat

perhatian. anyak peker!aan yang beresiko tinggi yang memungkinkan ter!adinyadermatitis kontak iritan kumulati, misalnya $ mencuci, memasak, membersihkan

lantai, ker!a bangunan, ker!a di bengkel dan berkebun.

Dermatitis kontak iritan akibat detergen

Dermatitis ontak Alergi

'elain berdasarkan ase respon peradangannya, gambaran klinis dermatitis kontak

alergi !uga dapat dilihat menurut predileksi regionalnya. al ini akan memudahkan

untuk mencari bahan penyebabnya.

1.9angan

e!adian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan,

misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula dermatitis kontak akibat ker!a

paling banyak ditemukan di tangan. 'ebagian besar memang disebabkan oleh

bahan iritan. ahan penyebabnya misalnya deter!en, antiseptik, getah

sayuranCtanaman, semen dan pestisida.

Dermatitis kontak alergi karena nikel pada !am tangan

#.&engan

Alergen umumnya sama dengan pada tangan, misalnya oleh !am tangan nikel,sarung tangan karet, debu semen dan tanaman. Di aksila umumnya oleh bahan

pengharum.

(.@a!ah

Dermatitis kontak pada *a!ah dapat disebabkan bahan kosmetik, obat topikal,

alergen yang ada di udara, nikel tangkai kaca mata. ila di bibir atau sekitarnya

mungkun disebabkan oleh lipstik, pasta gigi dan getah buah-buahan. Dermatitis di

kelopak mata dapat disebabkan oleh cat kuku, cat rambut, perona mata dan obat

mata.

/.9elinga

Anting atau !epit telinga terbuat dari nikel, penyebab lainnya seperti obat topikal,tangkai kaca mata, cat rambut dan alat bantu pendengaran.

8.&eher dan epala

Pada leher penyebabnya adalah kalung dari nikel, cat kuku yang berasal dari u!ung

 !ari, parum, alergen di udara dan zat *arna pakaian. ulit kepala relati"e tahan

terhadap alergen kontak, namun dapat !uga terkena oleh cat rambut, semprotan

rambut, sampo atau larutan pengeriting rambut.

.adan

Page 14: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 14/44

Dapat disebabkan oleh pakaian, zat *arna, kancing logam, karet elastis, busa ,

plastik dan deter!en.

0.2enitalia

Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom, pembalut *anita dan

alergen yang berada di tangan.

.Paha dan tungkai ba*ahDisebabkan oleh pakaian, dompet, kunci nikel di saku, kaos kaki nilon, obat topikal

anestesi lokal, neomisin, etilendiamin, semen, sandal dan sepatu.

%.Pemeriksaan Penun!ang

Alergi kontak dapat dibuktikan dengan tes in "i"o dan tes in "itro. 9es in "i"o dapat

dilakukan dengan u!i tempel. erdasarkan tehnik pelaksanaannya dibagi tiga !enis

tes tempel yaitu $

1.9es 9empel 9erbuka

Pada u!i terbuka bahan yang dicurigai ditempelkan pada daerah belakang telinga

karena daerah tersebut sukar dihapus selama #/ !am. 'etelah itu dibaca dan

die"aluasi hasilnya. 3ndikasi u!i tempel terbuka adalah alergen yang menguap.

#.9es 9empel 9ertutup

4ntuk u!i tertutup diperlukan 4nit 4!i 9empel yang berbentuk semacam plester yang

pada bagian tengahnya terdapat lokasi dimana bahan tersebut diletakkan. ahan

yang dicurigai ditempelkan dipunggung atau lengan atas penderita selama / !am

setelah itu hasilnya die"aluasi.

(.9es tempel dengan 'inar

4!i tempel sinar dilakukan untuk bahan-bahan yang bersiat sebagai otosensitisir

yaitu bahan-bahan yang bersiat sebagai otosensitisir yaitu bahan yang dengan

sinar ultra "iolet baru akan bersiat sebagai alergen. 9ehnik sama dengan u!i tempel

tertutup, hanya dilakukan secara duplo. Dua baris dimana satu baris bersiatsebagai kontrol. 'etelah #/ !am ditempelkan pada kulit salah satu baris dibuka dan

disinari dengan sinar ultra"iolet dan #/ !am berikutnya die"aluasi hasilnya. 4ntuk

menghindari eek daripada sinar, maka punggung atau bahan test tersebut

dilindungi dengan secarik kain hitam atau plester hitam agar sinar tidak bisa

menembus bahan tersebut.

4ntuk dapat melaksanakan u!i tempel ini sebaiknya penderita sudah dalam keadaan

tenang penyakitnya, karena bila masih dalam keadaan akut kemungkinan salah

satu bahan u!i tempel merupakan penyebab dermatitis sehingga akan men!adi lebih

berat. 9idak perlu sembuh tapi dalam keadaan tenang. Disamping itu berbagai

macam obat dapat mempengaruhi u!i tempel sebaiknya !uga dihindari paling tidak#/ !am sebelum melakukan u!i tempel misalnya obat antihistamin dan

kortikosteroid.

Dalam melaksanakan u!i tempel diperlukan bahan standar yang umumnya telah

disediakan oleh 3nternational =ontact dermatitis risert group, unit u!i tempel dan

penderita maka dengan mudah dilihat perubahan pada kulit penderita. 4ntuk

mengambil kesimpulan dari hasil yang didapat dari penderita diperlukan

keterampilan khusus karena bila gegabah mungkin akan merugikan penderita

Page 15: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 15/44

sendiri. adang-kadang hasil ini merupakan "onis penderita dimana misalnya

hasilnya positi maka penderita diminta untuk menghindari bahan itu. Penderita

harus hidup dengan menghindari ini itu, tidak boleh ini dan itu sehingga berdampak

negati dan penderita dapat !atuh ke dalam neurosis misalnya. arenanya dalam

menge"aluasi hasil u!i tempel dilakukan oleh seorang yang sudah mendapat latihan

dan berpengalaman di bidang itu. 9es in "itro menggunakan transormasi limosit atau inhibisi migrasi makroag untuk

pengukuran dermatitis kontak alergik pada manusia dan he*an. >amun hal

tersebut belum standar dan secara klinis belum bernilai diagnosis.

.Penatalaksanaan

Pada prinsipnya penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik yang

baik adalah mengidentifkasi penyebab dan menyarankan pasien untuk

menghindarinya, terapi indi"idual yang sesuai dengan tahap penyakitnya dan

perlindungan pada kulit.

1.Pencegahan

5erupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan

dan kontak alergik. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan

misalnya penggunaan sarung tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik,

menggunakan mesin cuci, sikat bergagang pan!ang, penggunaan deter!en.

#.Pengobatan

Pengobatan yang diberikan dapat berupa pengobatan topikal dan sistemik.

c.Pengobatan topikal

6bat-obat topikal yang diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengobatan

dermatitis yaitu bila basah diberi terapi basah kompres terbuka, bila kering

berikan terapi kering. 5akin akut penyakit, makin rendah prosentase bahan akti.

ila akut berikan kompres, bila subakut diberi losio, pasta, krim atau linimentumpasta pendingin , bila kronik berikan salep. ila basah berikan kompres, bila kering

superfsial diberi bedak, bedak kocok, krim atau pasta, bila kering di dalam, diberi

salep. 5edikamentosa topikal sa!a dapat diberikan pada kasus-kasus ringan. +enis-

 !enisnya adalah $

1ortikosteroid

ortikosteroid mempunyai peranan penting dalam sistem imun. Pemberian topikal

akan menghambat reaksi aeren dan eeren dari dermatitis kontak alergik. 'teroid

menghambat akti"asi dan prolierasi spesifk antigen. 3ni mungkin disebabkan

karena eek langsung pada sel penya!i antigen dan sel 9. Pemberian steroid topikal

pada kulit menyebabkan hilangnya molekul =D1 dan &A-D? sel &angerhans,sehingga sel &angerhans kehilangan ungsi penya!i antigennya. +uga menghalangi

pelepasan 3&-# oleh sel 9, dengan demikian proflerasi sel 9 dihambat. %ek

imunomodulator ini meniadakan respon imun yang ter!adi dalam proses dermatitis

kontak dengan demikian eek terapetik. +enis yang dapat diberikan adalah

hidrokortison #,8 I, halcinonid dan triamsinolon asetonid. =ara pemakaian topikal

dengan menggosok secara lembut. 4ntuk meningkatan penetrasi obat dan

mempercepat penyembuhan, dapat dilakukan secara tertutup dengan flm plastik

Page 16: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 16/44

selama -1) !am setiap hari. Perlu diperhatikan timbulnya eek samping berupa

potensiasi, atrof kulit dan erupsi akneiormis.

#?adiasi ultra"iolet

'inar ultra"iolet !uga mempunyai eek terapetik dalam dermatitis kontak melalui

sistem imun. Paparan ultra"iolet di kulit mengakibatkan hilangnya ungsi sel

&angerhans dan menginduksi timbulnya sel panya!i antigen yang berasal darisumsum tulang yang dapat mengakti"asi sel 9 supresor. Paparan ultra"iolet di kulit

mengakibatkan hilangnya molekul permukaan sel langehans =D3 dan &A-D?,

sehingga menghilangkan ungsi penya!i antigennya. ombinasi -methoBy-psoralen

dan 4:A P4:A dapat menekan reaksi peradangan dan imunitis. 'ecara imunologis

dan histologis P4:A akan mengurangi ketebalan epidermis, menurunkan !umlah sel

&angerhans di epidermis, sel mast di dermis dan infltrasi mononuklear. ase induksi

dan elisitasi dapat diblok oleh 4:. 5elalui mekanisme yang diperantarai 9> maka

 !umlah &A- D? H dari sel &angerhans akan sangat berkurang !umlahnya dan sel

&angerhans men!adi tolerogenik. 4: !uga merangsang ekspresi 3=A5-1 pada

keratinosit dan sel &angerhans.

('iklosporin A

Pemberian siklosporin A topikal menghambat elisitasi dari hipersensiti"itas kontak

pada marmut percobaan, tapi pada manusia hanya memberikan eek minimal,

mungkin disebabkan oleh kurangnya absorbsi atau inakti"asi dari obat di epidermis

atau dermis.

/Antibiotika dan antimikotika

'uperineksi dapat ditimbulkan oleh '. aureus, '. beta dan ala hemolitikus, %. koli,

Proteus dan andida spp. Pada keadaan superineksi tersebut dapat diberikan

antibiotika misalnya gentamisin dan antimikotika misalnya clotrimazole dalam

bentuk topikal.

83munosupresi topikal6bat-obatan baru yang bersiat imunosupresi adalah 8) 9acrolimus dan 'DJ

A'5 E1. 9acrolimus beker!a dengan menghambat prolierasi sel 9 melalui

penurunan sekresi sitokin seperti 3&-# dan 3&-/ tanpa merubah responnya terhadap

sitokin eksogen lain. al ini akan mengurangi peradangan kulit dengan tidak

menimbulkan atrof kulit dan eek samping sistemik. 'DJ A'5 E1 merupakan

deri"at askomisin makrolatum yang bereek anti in7amasi yang tinggi. Pada

konsentrasi ),1I potensinya sebanding dengan kortikosteroid klobetasol-10-

propionat ),)8I dan pada konsentrasi 1I sebanding dengan betametason 10-

"alerat ),1I, namun tidak menimbulkan atrof kulit. onsentrasi yang dia!urkan

adalah 1I. %ek anti peradangan tidak mengganggu respon imun sistemik danpenggunaan secara topikal sama eektinya dengan pemakaian secara oral.

d.Pengobatan sistemik

Pengobatan sistemik ditu!ukan untuk mengontrol rasa gatal dan atau edema, !uga

pada kasus-kasus sedang dan berat pada keadaan akut atau kronik. +enis-!enisnya

adalah $

1Antihistamin

5aksud pemberian antihistamin adalah untuk memperoleh eek sedatinya. Ada

Page 17: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 17/44

yang berpendapat pada stadium permulaan tidak terdapat pelepasan histamin. 9api

ada !uga yang berpendapat dengan adanya reaksi antigen-antobodi terdapat

pembebasan histamin, serotonin, '?'-A, bradikinin dan asetilkolin.

#ortikosteroid

Diberikan pada kasus yang sedang atau berat, secara peroral, intramuskular atau

intra"ena. Pilihan terbaik adalah prednison dan prednisolon. 'teroid lain lebih mahaldan memiliki kekurangan karena berdaya ker!a lama. ila diberikan dalam *aktu

singkat maka eek sampingnya akan minimal. Perlu perhatian khusus pada

penderita ulkus peptikum, diabetes dan hipertensi. %ek sampingnya terutama

pertambahan berat badan, gangguan gastrointestinal dan perubahan dari insomnia

hingga depresi. ortikosteroid beker!a dengan menghambat prolierasi limosit,

mengurangi molekul =D1 dan &A- D? pada sel &angerhans, menghambat

pelepasan 3&-# dari limosit 9 dan menghambat sekresi 3&-1, 9>-a dan 5=A.

('iklosporin

5ekanisme ker!a siklosporin adalah menghambat ungsi sel 9 penolong dan

menghambat produksi sitokin terutama 3&-#, 3>-r, 3&-1 dan 3&-. 5engurangi

akti"itas sel 9, monosit, makroag dan keratinosit serta menghambat ekspresi 3=A5-

1.

/Pentoksiflin

eker!a dengan menghambat pembentukan 9>-a, 3&-#? dan ekspresi 3=A5-1 pada

keratinosit dan sel &angerhans. 5erupakan deri"at teobromin yang memiliki eek

menghambat peradangan.

8 8) 9akrolimus

eker!a dengan menghambat respon imunitas humoral dan selular. 5enghambat

sekresi 3&-#?, 3>-r, 9>-a, 25-=' . 5engurangi sintesis leukotrin pada sel mast

serta pelepasan histamin dan serotonin. Dapat !uga diberikan secara topikal.

=aHH antagonis5enghambat ungsi sel penya!i dari sel &angerhans. +enisnya seperti niedipin dan

amilorid.

0Deri"at "itamin D(

5enghambat prolierasi sel 9 dan produksi sitokin 3&-1, 3&-#, 3&- dan 3>-r yang

merupakan mediator-mediator poten dari peradangan. =ontohnya adalah kalsitriol.

'DJ A'5 E1

5erupakan deri"ay askomisin dengan aktiftas anti in7amasi yang tinggi. Dapat !uga

diberikan secara topical, pemberian secara oral lebih baik daripada siklosporin

2.Prognosisaktor-aktor yang mempengaruhi prognosis adalah penyebab dermatitis kontak,

kapan terapi mulai dilakukan, apakah pasien sudah menghindari aktor

pencetusnya, ter!adinya kontak ulang dan adanya aktor indi"idual seperti atopi.

Dengan adanya u!i tempel maka prognosis dermatitis kontak alergik lebih baik

daripada dermatitis kontak iritan dan D3 yang akut lebih baik daripada D3 kronis

yang bersiat kumulati dan susah disembuhkan. Dermatitis kontak alergik terhadap

bahan-bahan kimia industri yang penggunaannya pada tempat-tempat tertentu dan

Page 18: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 18/44

tidak terdapat dalam lingkungan di luar !a m ker!a atau pada barang-barang milik

pribadi, mempunyai prognosis yang buruk, karena bahan-bahan tersebut terdapat

sangat banyak dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari.

.Pencegahan

Pencegahan dermatitis kontak berarti menghindari berkontak dengan bahan yangtelah disebutkan di atas. 'trategi pencegahan meliputi$

ersihkan kulit yang terkena bahan iritan dengan air dan sabun. ila dilakukan

secepatnya, dapat menghilangkan banyak iritan dan alergen dari kulit.

2unakan sarung tangan saat menger!akan peker!aan rumah tangga untuk

menghindari kontak dengan bahan pembersih.

ila sedang beker!a, gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk

menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.

A'4A> %P%?A@A9A>

A.Pengka!ian

4ntuk menetapkan bahan alergen penyebab dermatitis kontak alergik diperlukan

anamnesis yang teliti, ri*ayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fsik dan u!i

tempel.

Anamnesis ditu!ukan selain untuk menegakkan diagnosis !uga untuk mencari

kausanya. arena hal ini penting dalam menentukan terapi dan tindak lan!utnya,

yaitu mencegah kekambuhan. Diperlukan kesabaran, ketelitian, pengertian dan

ker!asama yang baik dengan pasien. Pada anamnesis perlu !uga ditanyakan ri*ayat

atopi, per!alanan penyakit, peker!aan, hobi, ri*ayat kontaktan dan pengobatan

yang pernah diberikan oleh dokter maupun dilakukan sendiri, obyek personalmeliputi pertanyaan tentang pakaian baru, sepatu lama, kosmetika, kaca mata, dan

 !am tangan serta kondisi lain yaitu ri*ayat medis umum dan mungkin aktor

psikologik.

Pemeriksaan fsik didapatkan adanya eritema, edema dan papula disusul dengan

pembentukan "esikel yang !ika pecah akan membentuk dermatitis yang membasah.

&esi pada umumnya timbul pada tempat kontak, tidak berbatas tegas dan dapat

meluas ke daerah sekitarnya. arena beberapa bagian tubuh sangat mudah

tersensitisasi dibandingkan bagian tubuh yang lain maka predileksi regional

diagnosis regional akan sangat membantu penegakan diagnosis.

riteria diagnosis dermatitis kontak alergik adalah $1.Adanya ri*ayat kontak dengan suatu bahan satu kali tetapi lama, beberapa kali

atau satu kali tetapi sebelumnya pernah atau sering kontak dengan bahan serupa.

#.9erdapat tanda-tanda dermatitis terutama pada tempat kontak.

(.9erdapat tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang

serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat,

yang tumbuhnya setelah pada tempat kontak.

/.?asa gatal

Page 19: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 19/44

8.4!i tempel dengan bahan yang dicurigai hasilnya positi.

erbagai !enis kelainan kulit yang harus dipertimbangkan dalam diagnosis

banding adalah $

1.Dermatitis atopik $ erupsi kulit yang bersiat kronik residi, pada tempat-tempat

tertentu seperti lipat siku, lipat lutut dise rtai ri*ayat atopi pada penderita atau

keluarganya. Penderita dermatitis atopik mengalami eek pada sisitem imunitasseluler, dimana sel 9# akan memsekresi 3&-/ yang akan merangsang sel untuk

memproduksi 3g%, dan 3&-8 yang merangsang pembentukan eosinofl. 'ebaliknya

 !umlah sel 9 dalam sirkulasi menurun dan kepekaan terhadap alergen kontak

menurun.

#.Dermatitis numularis $ merupakan dermatitis yang bersiat kronik residi dengan

lesi berukuran sebesar uang logam dan umumnya berlokasi pada sisi ekstensor

ekstremitas.

(.Dermatitis dishidrotik $ erupsi bersiat kronik residi, sering di!umpai pada telapak

tangan dan telapak kaki, dengan e7oresensi berupa "esikel yang terletak di dalam.

/.Dermatomikosis $ ineksi kulit yang disebabkan oleh !amur dengan e7oresensi

kulit bersiat polimor, berbatas tegas dengan tepi yang lebih akti.

8.Dermatitis seboroik $ bila di!umpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan.

Pada muka terdapat di sekitar alae nasi, alis mata dan di belakang

.telinga.

0.&iken simplek kronikus $ bersiat kronis dan redisi, sering mengalami iritasi atau

sensitisasi. arus dibedakan dengan dermatitis kontak alergik bentuk kronik.

.Diagnosis epera*atan

Diagnosa kepera*atan yang umumnya muncul pada klien penderita kelainan kulit

seperti dermatitis kontak adalah sebagai berikut $

1.2angguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit#.?esiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar alergen

(.Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus

/.2angguan pola tidur berhubungan dengan pruritus

8.2angguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.

.urang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan inadekuat

inormasi

=.3nter"ensi epera*atan

Diagnosa $

2angguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit 9u!uan $

ulit klien dapat kembali normal.

riteria hasil $

lien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya

peradangan, ditandai dengan mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit,

berkurangnya dera!at pengelupasan kulit, berkurangnya kemerahan, berkurangnya

lecet karena garukan, penyembuhan area kulit yang telah rusak

Page 20: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 20/44

3nter"ensi$

5andi paling tidak sekali sehari selama 18 K #) menit. 'egera oleskan salep atau

krim yang telah diresepkan setelah mandi. 5andi lebih sering !ika tanda dan ge!ala

meningkat.

?asional $ dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim

pelembab selama # K / menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air darikulit.

2unakan air hangat !angan panas.

?asional $ air panas menyebabkan "asodilatasi yang akan meningkatkan pruritus.

2unakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensiti"e.

indari mandi busa.

?asional $ sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan

tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan.

6leskanCberikan salep atau krim yang telah diresepkan # atau tiga kali per hari.

?asional $ salep atau krim akan melembabkan kulit.

Diagnosa $

?esiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar alergen

 9u!uan $

 9idak ter!adi kerusakan pada kulit klien

riteria hasil $

lien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari alergen

3nter"ensi

A!ari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah

diketahui.

?asional $ menghindari alergen akan menurunkan respon alergi

aca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang mengandungalergen

indari binatang peliharaan.

?asional $ !ika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari memelihara binatang

atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah

2unakan penye!uk ruangan A= di rumah atau di tempat ker!a, bila memungkinkan.

?asional $ A= membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada

di lingkungan.

Diagnosa $Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus

 9u!uan $

?asa nyaman klien terpenuhi

riteria hasil $

lien menun!ukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan berkurangnya lecet

akibat garukan, klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal, klien

mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman

Page 21: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 21/44

3nter"ensi

 +elaskan ge!ala gatal berhubungan dengan penyebabnya misal keringnya kulit dan

prinsip terapinya misal hidrasi dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.

?asional $ dengan mengetahui proses fsiologis dan psikologis dan prinsip gatal

serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperati.

=uci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan ormaldehid danbahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.

?asional $ pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan

kimia atau komponen pelembut pakaian.

2unakan deter!en ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada

sabun yang tertinggal.

?asional $ bahan yang tertinggal deter!en pada pencucian pakaian dapat

menyebabkan iritas

Diagnosa $

2angguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.

 9u!uan $

lien bisa beristirahat tanpa adanya pruritus.

riteria asil $

1.5encapai tidur yang nyenyak.

#.5elaporkan gatal mereda.

(.5empertahankan kondisi lingkungan yang tepat.

/.5enghindari konsumsi kaein.

8.5engenali tindakan untuk meningkatkan tidur.

.5engenali pola istirahatCtidur yang memuaskan.

3nter"ensi $

>asihati klien untuk men!aga kamar tidur agar tetap memiliki "entilasi dankelembaban yang baik.

?asional$ 4dara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman

meningkatkan relaksasi.

5en!aga agar kulit selalu lembab.

?asional$ 9indakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal

biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.

5enghindari minuman yang mengandung kaein men!elang tidur.

?asional$ kaein memiliki eek puncak #-/ !am setelah dikonsumsi.

5elaksanakan gerak badan secara teratur.

?asional$ memberikan eek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.5enger!akan hal ritual men!elang tidur.

?asional$ 5emudahkan peralihan dari keadaan ter!aga ke keadaan tertidur.

Diagnosa $

2angguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.

 9u!uan $

Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai

Page 22: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 22/44

riteria asil $

1.5engembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.

#.5engikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan pera*atan diri.

(.5elaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.

/.5enguatkan kembali dukungan positi dari diri sendiri.

8.5engutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat..9ampak tidak meprihatinkan kondisi.

0.5enggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk

meningkatkan penampilan

3nter"ensi $

1.a!i adanya gangguan citra diri menghindari kontak mata,ucapan merendahkan

diri sendiri.

?asional$ 2angguan citra diri akan menyertai setiap penyakitCkeadaan yang tampak

nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.

#.3dentifkasi stadium psikososial terhadap perkembangan.

?asional$ 9erdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi

serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.

(.erikan kesempatan pengungkapan perasaan.

?asional$ klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.

/.>ilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas

mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya.

?asional$ 5emberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan

yang tidak perlu ter!adi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak

adaptasi klien .

8.Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.

?asional$ membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.

.5endorong sosialisasi dengan orang lain.?asional$ membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.

Diagnosa $

urang pengetahuan tentang program terapi

 9u!uan $

 9erapi dapat dipahami dan di!alankan

riteria asil $

1.5emiliki pemahaman terhadap pera*atan kulit.

#.5engikuti terapi dan dapat men!elaskan alasan terapi.

(.5elaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program./.5enggunakan obat topikal dengan tepat.

8.5emahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.

3nter"ensi $

1.a!i apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya.

?asional$ memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan

#.+aga agar klien mendapatkan inormasi yang benar, memperbaiki kesalahan

konsepsiCinormasi.

Page 23: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 23/44

?asional$ lien harus memiliki perasaan bah*a sesuatu dapat mereka perbuat,

kebanyakan klien merasakan manaat.

(.Peragakan penerapan terapi seperti, mandi dan penggunaan obat-obatan lainnya.

?asional$ memungkinkan klien memperoleh cara yang tepat untuk melakukan

terapi.

/.>asihati klien agar selalu men!aga hygiene pribadi !uga lingkungan..?asional$ Dengan ter!aganya hygiene, dermatitis alergi sukar untuk kambuh kembali

D.%"aluasi

%"aluasi yang akan dilakukan yaitu mencakup tentang $

1.5emiliki pemahaman terhadap pera*atan kulit.

#.5engikuti terapi dan dapat men!elaskan alasan terapi.

(.5elaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program.

/.5enggunakan obat topikal dengan tepat.

8.5emahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.

Askep pemphigus "ulgaris

A'4A> %P%?A@A9A> &3%> D%>2A> P%5324' :4&2A?3'

A. D%3>3'3Pemfgus "ulgaris adalah dermatitis "esikulobulosa reuren yang merupakan

kelainan herediter paling sering pada aksila, lipat paha, dan leher disertai lesi

berkelompok yang mengadakan regresi sesudah beberapa minggu atau beberapa

bulan Dorland, 1EE.

Pemfgus "ulgaris merupakan penyakit serius pada kulit yang ditandai dengan

timbulnya bulla lepuh dengn berbagai ukuran misalnya 1-1) cm pada kulit yang

tampak normal dan membrane ukosa misalnya mulut dan "agina runner, #))#.

Pemfgus "ulgaris adalah salah satu penyakit autoimun yang menyerang kulit dan

membrane mukosa yag menyebabkan timbulnya bula atau lepuh biasanya ter!adi di

mulut, idung, tenggorokan, dan genital ***.pemfgus.org.comPada penyakit pemfgus "ulgaris timbul bulla di lapisan terluar dari epidermis klit

dan membrane mukosa. Pemfgus "ulgaris adalah Lautoimmune disorderM yaitu

system imun memproduksi antibody yang menyerang spesifk pada protein kulit

dan membrane mukosa. Antibodi ini menghasilkan reaks yang menimbulkan

pemisahan pada lapisan sel epidermis akantolisis satu sama lain karena kerusakan

atau abnormalitas substansi intrasel. 9epatnya perkembangan antibody menyerang

 !aringan tubuh autoantibody belum diketahui.

Page 24: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 24/44

1. %936&623

Penyebab dari pemfgus "ulgaris dan actor potensial yang dapat didefnisikan

antara lain$

1. aktor genetic

#. 4mur

3nsiden ter!adinya pemfgus "ulgaris ini meningkat pada usia 8)-) tahun. Padaneonatal yang mengidap pemfgus "ulgaris karena terineksi dari antibody sang ibu.

(. Disease association

Pemfgus ter!adi pada pasien dengan penyakit autoimun yang lain, biasanya

myasthenia gra"is dan thymoma.

=. 5A>3%'9A'3 &3>3'

'ebagian besar pasien pada mulanya ditemukan dengan lesi oral yang tampak

sebagai erosi yang bentuk ireguler terasa nyeri, mudah berdarah dan sembuhnya

lambat. ulla pada kulit akan membesar, pecah dan meninggalkan daerah-daerah

erosi yang lebar serta nyeri yang disertai dengan pembentukan kusta dan

perembesan cairan. au yang menusuk dan khas akan memancar dari bulla dan

serum yang merembes keluar. alau dilakukan penekanan yang minimal akan

ter!adi pembentukan lepuh atau pengelupasan kulit yang normal tanda >icolsky

kulit yang erosi sembuh dengan lambat sehingga akhirnya daerah tubuh yang

terkena sangat luas , superineksi bakteri sering yang ter!adi. omplikasi yang

sering pada pemfgus "ulgaris ter!adi ketika proses penyakit tersebut menyebar

luas. 'ebelum ditemukannya kortikosteroid dan terapi imunosupresi, pasien sangat

rentan terhadap ineksi sekunder. akteri kulit mudah mencapai bula karena bula

mengalami perembesan cairan, pacah dan meninggalkan daerah terkelupas yang

terbuka terhadap lingkungan. 2angguan keseimbangan cairan dan elektrolit karena

kehilangan cairan serta protein ketika bula mengalami rupture. ipoalbuminemialazim di!umpai kalu proses mencapai kulit tubuh dan membrane mukosa yang luas

runner, #))#.

1. 65P&3A'3

1. 'econdary inection

'alah satunya mungkin disebabkan oleh sistemik atau local pada kulit. 5ungkin

ter!adi karena penggunaan immunosupresant dan adanya multiple erosion. 3neksi

cutaneus memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan resiko timbulnya

scar.

1. 5alignansi dari penggunaan imunosupresi 

iasanya ditemukan pada pasien yang mendapat terapi immunosupresi.#. 2ro*th retardation

Ditemukan pada anak yang menggunakan immunosupresan dan kortikosteroid.

(. 'upresi sumsum tulang

Dilaporkan pada pasien yang menerima imunosupresant. 3nsiden leukemia dan

lymphoma meningkat pada penggunaan imunosupresi !angka lama.

1. 6steoporosis

 9er!adi dengan penggunaan kortikosteroid sistemik

Page 25: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 25/44

#. 2angguan keseimbangan cairan dan elektrolit

%rosi kulit yang luas, kehilangan cairan serta protein ketika bulla mengalami rupture

akan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. ehilangan

cairan dan natrium klorida ini merupakan penyebab terbanyak ge!ala sistemik yang

berkaitan dengan penyakit dan harus diatasi dengan pemberian inuse larutan salin.

ipoalbuminemia lazim di!umpai kalau proses mencapai kulit tubuh dan membranemukosa yang luas.

1. %:A&4A'3 D3A2>6'93

1. Pemeriksaan "isual oleh dermatologis

#. iopsi lesi, dengan cara memecahkan bulla dan membuat apusan untuk diperiksa

di ba*ah mikroskop atau pemeriksaan immuno7uoresent.

(. 9zank test, apusan dari dasar bulla yang menun!ukkan akantolisis

/. >ikolskyNs sign positi bila dilakukan penekanan minimal akan ter!adi

pembentukan lepuh dan pengelupasan kulit

1. P%>A9A&A'A>AA>

 9u!uan terapi adalah untuk mengendalikan penyakit secepat mungkin, mencegah

ineksi sekunder dan meningkatkan pembentukan tulang epitel kulit pembaharuan

 !aringan epitel. ortikosteroid diberikan dengan dosis tinggi untuk mengendalikan

penyakit dan men!aga kulit dari bulla. adar dosis yang tinggi dipertahankan

sampai kesembuhan terlihat !elas. Pada sebagian kasus, terapi kortikosteroid harus

dipertahankankan seumur hidup penderitanya.

ortikosteroid diberikan bersama makanan atau segera sesudah makan dan dapat

disertai dengan pemberian antacid sebagai proflaksis untuk mencegah komplikasi

lambung. Oang penting pada penatalaksanaan terapeutik adalah e"aluasi berat

badan, tekanan darah, kadar glukosa darah dan keseimbangan darah setiap hari .

Preparat imunosupresi azatioprin, zikloosamid, emas dapat diresepkan dokter

untuk mengendalikan penyakit dan mengurangi takaran ktikosteroid. Plasmaeresispertukaran plasma. 'ecara temporer akan menurunkan kadar antibody serum dan

pernah dihasilkan keberhasilan yang ber"ariasi sekalipun tindaka ini dilakukan

untuk kasus yang mengancam !i*a pasien.

1. P?6'%' %P%?A@A9A>

Pengka!ian

1. 3dentitas pasien dan keluarga penanggung !a*ab

>ama, umur, !enis kelamin, alamat, golongan darah, penghasilan, hubungan pasien

dengan penanggung !a*ab, dll.

1. ?i*ayat pasien sekarang

Pada umumnya penderita pemfgus "ulgaris biasanya dira*at di rumah sakit padasuatu saat se*aktu ter!adi pada suatu saat se*aktu ter!adi eksaserbasi, pera*at

segera mendapatkan bah*a pemfgus "ulgaris bisa men!adi penyebab

ketidakmampuan bermakna. 2angguan kenyamanan yang konstan dan stress yang

dialami pasien serta bau lesi yang amis.

1. ?i*ayat penyakit terdahulu

aruslah diketahui baik yang berhubungan dengan system integument maupun

penyakit sistemik lainnya. Demikian pula ri*ayat penyakit keluarga, terutama yang

Page 26: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 26/44

mempunyai penyakit menular, herediter.

1. Pemeriksaan fsik

Pengka!ian kulit melibatkan seluruh area kulit, termasuk membrane mukosa, kulit

kepala dan kuku. ulit merupakan cermin dari kesehatan seseorang secara

menyeluruh dan perubahan yang ter!adi pada kulit umumnya berhubungan dengan

penyakit pada system organ lain. 3nspeksi dan palpasi merupakan prosedur utamayang digunakan dalam memeriksa kulit. &esi kulit merupakan karakteristik yang

paling menon!ol pada kelainan dermatologic. Pada pasien pemfgus "ulgaris muncul

bulla yaitu suatu lesi yang berbatas !elas, mengandung cairan, biasanya lebih dari 8

mm dalam diameter, dengan struktur anatomis bulat. 3nspeksi keadaan dan

penyebaran bulla atau lepuhan pada kulit. 'ebagian besar pasien dengan pemfgus

"ulgaris ditemukan lesi oral yang tampak tererosi yang bentuknya ireguler dan

terasa sangat nyeri, mudah berdarah, dan sembuhnya lambat. Daerah-daerah

tempat kesembuhan sudah ter!adi dapat memperlihatkan tanda-tanda

hiperpigmentasi. :askularitas, elastisitas, kelembapan kulit, dan hidrasi harus

benar-benar diperhatikan. Perhatian khusus diberikan untuk mengka!i tanda-tanda

ineksi.

1. Pengka!ian psikologis

Dimana pasien dengan tingkat kesadaran menurun, maka untuk data psikologisnya

tidak dapat di dinilai, sedangkan pada pasien yang tingkat kesadarannya agak

normal akan terlihat adanya gangguan emosi, perubahan tingkah laku emosi yang

labil, iritabel, apatis, kebingungan keluarga pasien karena mengalami kecemasan

sehubungan dengan penyakitnya. Data social yang diperlukan adalah bagaimana

pasien berhubungan dengan orang terdekat dan lainnya, kemampuan

berkomunikasi dan perannya dalam keluarga. 'erta pandangan pasien terhadap

dirinya setelah mengalami penyakit pemfgus "ulgaris

#. DataCpangka!ian spiritualDiperlukan adalah ketaatan terhadap agamanya, semangat dan alsaah hidup

pasien serta ketuhanan yang diyakininya.

1. Pemeriksaan diagnostic

>ikolskyNs sign

'kin lesion biopsy 9zank test

iopsy dengan immuno7uorescene

1. Penatalaksanaan umum

ortikosteroid

Preparat imunosupres azatioprin, sikloosamid, emas

Diagnosa epera*atanerdasarkan data-data hasil pengka!ian kepera*atan, diagnosa kepera*atan pasien

mencakup$

1. >yeri pada rongga mulut berhubungan dengan rangsangan u!ung-u!ung sara

karena pembentukan bulla dan erosi.

#. erusakan integritas kulit berhubungan dengan rupture bulla dan daerah kulit

yang terbuka terkelupas

(. Ansietas dan kemampuan koping tidak eekti berhubungan dengan penampilan

Page 27: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 27/44

kulit dan tidak ada harapan untuk kesembuhan.

/. 2angguan citra tubuh berhubungan dengan keadaan dan penampilan kulit.

8. 2angguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilan

cairan dan protein akibat bulla rupture

. ?esiko ineksi dan sepsis berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit

5asalah olaborasierdasarkan data-data hasil pengka!ian, komplikasi yang potensial mencakup$

1. 3neksi dan sepsis yang berhubungan dengan hilangnya barier protekti kulit dan

membrane mukosa

#. urang "olume cairan dan yang berhubungan dengan hilangnya cairan !aringan.

Perencanaan dan 3mplementasi

'asaran utama bagi pasien pemfgus "ulgaris dapat mencakup peredaan gangguan

rasa nyaman akibat lesi, kesembuhan kulit, berkurangnya ansietas atau kecemasan

serta perbaikan kemampuan koping dan tidak terdapatnya komplikasi.

3nter"ensi epera*atan

Diagnosa 9u!uan 3nter"ensi ?asionalisasi

1. >yeri pada rongga mulut berhubungan dengan rangsangan u!ung-u!ung syara

karena pembentukan bulla dan erosi

 9u!uan $ 'etelah diberikan asuhan kepera*a tan selama #Q#/ !am, pasien

mengatakan nyeri berkurang.

5andiri

a!i keluhan nyeri, perhatikan lokasiCkarakter dan intensitas skala )-1)

+elaskan prosedurCberikan inormasi seiring dengan tepat, khususnya saat

melakukan pera*atanoral hyegene.

&akukan pera*atan oral hyegene dengan teliti men!aga agar membrane mukosa

oral tetap bersih dan memungkinkan regenerasi epitel.

umur mulut yang sering harus dilakukan untuk membersihkan mulut dari debrisdan mengurangi nyeri daerah ulserasi. indari penggunaan obat kumur yang di!ual

bebas di pasaran.

ibir di!aga agar tetap basah dengan cra mengoleskan lanolin, "aselin, atau

pelembab bibir. 9indakan cool mist akan membantu melembabkan udara ruangan.

erikan akti"itas terapeutik tepat untuk usiaCkondisi.

olaborasi

erikan kortikosteroid

erikan prepara imuosupresi azatioprin, sikloosamid, emas

erikan analgesic sesuai indikasi

>yeri hamper selalu ada pada beberapa dera!at beratnya keterlibatan !aringanCkerusakan.

5emberikan kesempatan kepada klien untuk menyiapkan diri dan meningkatkan

rasa control

5embantu mempercepat proses penyembuhan luka.

Penggunaan obat tanpa resep dokter akan memperparah ter!adinya erosi luka

pada daerah ulserasi.

5engurangi nyeri dan meningkatkan proses penyembuhan luka.

Page 28: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 28/44

5embantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan memokuskan kembali

perhatian

5engendalikan penyakit dan mengendalikan kulit bebas dari bulla.

4ntuk mengendalikan penyakit dan mengurangi takaran kortikosteroid.

Pemberian analgesic akan mengurangi nyeri.

1. erusakan integritas kulit berhubungan dengan rupture bulla dan daerah kulityang terbuka terkelupas

 9u!uan $ 'etelah diberikan asuhan kepera*a tan selama #B #/ !am pasien dapat

memelihara integritas kulit.

3nter"ensi $

a!iCcatat ukuran, *arna, keadaan lukaCkondisi sekitar luka.

&akukan kompres basah dan se!uk atau terapi rendaman.

&akukan pera*atan luka dan hygiene seperti mandi, sesudah itu keringkan kulit

dengan hati-hati da taburi bedak yang tidak iritati.

indari penggunaan plester

erikan prioritas untuk meningkatkan kenyamanan dan kehangatan pasien.

ngidentifkasi ter!adinya komplikasi.

5erupakan tindakan protekti yang dapat mengurangi nyeri.

5emungkinkan pasien lebih bebas bergerak dan meningkatkan kenyamanan

pasien

Penggunaan plester akan menimbulkan lebih banyak bulla.

5empercepat proses rehabilitasi pasien

1. Ansietas dn kemampuan koping tidak eekti berhubungan dengan penampilan

kulit dan tidak adanya harapan bagi kesembuhan

 9u!uan $ 'etelah diberikan asuhan kepera*a tan selama 1Q#/ !am pasienmengatakan kecemasannya menurun.

3nter"ensi$

erikan pen!elasan dengan sering dan inormasi tentang prosedur kepera*atan

9un!ukkan keinginan untuk mendengar dan berbicara pada pasien bila prosedur

bebas nyeri

&ibatkan pasienCorang terdekat dalam proses pengambilan keputusan

a!i status mental, termasuk suasana hatiCaek, ketakutan pada ke!adian, dan isi

pikiran

3dentifkasi kopingCpenanganan situasi stress sebelumnya.

Perhatikan kebutuhan psikologis pasien menurut kehadiran pera*at saat

diperlukan, pemberian pelayanan kepera*atan yang proessional dan pelaksanaan

penyuluhan bagi pasien dan keluarganya.

Pengetahuan yang diharapkan menurunkan ketakutan dan ansietas, memper!elas

kesalahan konsep dan meningkatkan ker!asama.

5embantu pasienCorang terdekat untuk mengetahui bah*a dukungan tersedia.

5eningkatkan rasa control dan ker!asama, menurunkan perasaan tak berdaya dan

putus asa.

Page 29: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 29/44

Pada a*al pasien dapat menggunakan penyangkalan dan represi untuk

menurunkan dan menyaring inormasi keseluruhan.

Perilaku masa lalu yang berhasil dapat digunakan untuk membantu menerima

situasi saat ini

Pengaturan agar anggota keluarga dan setiap teman dekatnya untuk lebih banyak

mencurahkan *aktu mereka bersama pasien dapat men!adi upaya yang bersiatsuporti.

1. 2angguan citra tubuh berhubu-ngan dengan keadaan dan penampilan kulit

 9u!uan $ 'etelah diberikan asuhan kepera*atan menyatakan penerimaan situasi diri,

bicara dengan keluargaC orang terdekat tentang situasi peubahan yang ter!adi

5andiri

a!i makna kehilanganC perubahan pada pasienCoang terdekat

9erima dan akui ekspresi, rustasi, ketergantungan, marah dan rasa berduka.

Dorong interaksi keluarga dan tim rehabilitasi.

olaborasi

?u!uk ke terapi fsikCke!uruan dan konsul psikiatrik, pelayanan social, psikologis

sesuai kebutuhan

%pisode traumatic mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tidak diantisipasi yang

membuat perasaan kehilangan actualC yang dirasakan.

Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa uang ter!adi yang

dapat membantu perbaikan

5empertahankanC membuka garis komunikasi dan memberikan dukungan terus-

menerus pada pasien dan keluarga

5embantu dalam identifkasi caraC alat untuk meningkatkanC mempertahankan

kemandirian. Pasien dapat memerlukan bantuan lan!ut untuk mengatasi masalah

emosi mereka bila mereka menetap contoh $ respon pasca trauma

1. 2angguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangancairan dan protein akibat bulla rupture

 9u!uan $ 'etelah dilakukan tindakan askep selama 1 B #/ !am diharapkan tidak

ter!adi gangguan keseimbangan cairan.

Dengan riteria hasil $

5enun!ukan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluan urin indi"idu

adekuat

99: stabil

A*asi tanda "ital, =::. Perhatikan pengisisn kapiler dan kekuatan nadi perier.

3nter"ensi $

A*asi haluan urin dan berat !enis. 6bser"asi *arna urin dan hemates sesuaiindikasi

Pertahankan pencatatan kumulati !umlah dan tipe pemasukan cairan.

9imbang berat badan tiap hari.

&akukan ineksi dan palpasi kulit secara teratur.

5emberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengka!i respon

kardio"askuler.

'ecara umum, penggantian cairan harus dititrasi untuk menyakinkan rata-rata

Page 30: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 30/44

haluan urin ()-8) mlC!am pada orang de*asa. 4rin dapat tampak merah-hitam

pada kerusakan otot massi sehubungan dengan adanya darah dan keluarnya

mioglobin. ila ter!adi mioglobinuria menyolok minimum haluan urin harus 08-1))

mlC!am untuk mencegah kerusakan atau nekrosis tubulus.

Penggantian massi atau cepat dengan tipe cairan berbeda dan 7uktuasi

kecepatan pemberian memerlukan tabulasi ketata untuk mencegahketidakseimbangan dan kelebihan cairan.

Penggantian cairan tergantung pada berat badan pertama dan perubahan bulan

selan!utnya.Peningka

tan 18-#)I pada 0# !am pertama selama penggantian cairan dapat diantisispasi

untuk mengganti berat sebelumnya

4ntuk mengetahui adanya edema dan perubahan *arna kulit.

1. ?esiko ineksi dan sepsis berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit

 9u!uan $ 'etelah dilakukan tindakan askep selama 1 B #/ !am diharapkan tidak

ter!adi ineksi.

Dengan kriteria hasil $

5encapai penyenbuhan luka tepat *aktu.

9ekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua indi"idu yang

datang kontak dengan pasien.

A*asi atau batasi pengun!ung, bila perlu !elaskan prosedur isolasi terhadap

pengun!ung.

3nter"ensi $

a!i semua sistem pernapasan, genitourinaria terhadap tanda atau ge!ala ineksi

secara kontinue.

erikan antibiotik sesuai indikasi.

4bah posisi sesering mungkin

9ekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua indi"idu yangdatang kontak dengan pasien.

A*asi atau batasi pengun!ung, bila perlu !elaskan prosedur isolasi terhadap

pengun!ung.

a!i semua sistem pernapasan, genitourinaria terhadap tanda atau ge!ala ineksi

secara kontinue.

erikan antibiotik sesuai indikasi.

4bah posisi sesering mungkinsisi potensial intuk pertumbuhan bakteri.

%"aluasi

asil yang diharapkan

1. 5encapai peredaan nyeri pada lesi oral1. 5engidentifkasi terapi yang meredakan rasa nyeri

#. 5enggunakan obat kumur mulut dan semprotan aerosol mulut yang mengadung

larutan antiseptic anastetik

(. 5inum cairan yang dingin dengan inter"al # !am sekali.

/. 5encapai kesembuhan kulit

1. 5enyatakan tu!uan regimen terapi

#. eker!asama dalam men!alani regimen terapi rendaman atau mandi

Page 31: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 31/44

(. 5engingatkan petugas kesehatan untuk menaburkan bedak non iritati dalam

 !umlah bebas pada sprei tempat tidur

/. 5engalami pengurangan perasaan cemas dan peningkatan kemampuan untuk

mengatasi masalah kemampuan koping

1. 5engutarakan dengan kata-kata keprihatinan pasien terhadap keadaannya,

dirinya sendiri, dan hubungannya dengan orang lain#. 9urut berpartisipasi dalam pera*atan mandiri

askep "aricella

A. 6>'%P 5%D3'

1. Defnisi

:arisela berasal dari bahasa latin, :aricella. Di 3ndonesia penyakit ini dikenal dengan

istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama =hicken K poB.:arisela adalah Penyakit 3neksi 5enular yang disebabkan oleh "irus :aricella

Joster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit.

:arisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan

oleh "irus :aricella Joster dengan ge!ala-ge!ala demam dan timbul bintik-bintik

merah yang kemudian mengandung cairan.

#. %tiologi

Page 32: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 32/44

:irus :aricella Joster, termasuk amili erpes :irus.

(. Patofsiologi

5enyebar ematogen.

:irus :aricella Joster !uga mengineksi sel satelit di sekitar >euron pada ganglion

akar dorsal 'umsum 9ulang elakang. Dari sini "irus bisa kembali menimbulkange!ala dalam bentuk erpes Joster.

'ekitar #8) K 8)) ben!olan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak

terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian

tubuh yang paling intim. >amun dalam *aktu kurang dari seminggu , lesi teresebut

akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam *aktu 1 K ( minggu

bekas pada kulit yang mengering akan terlepas.

:irus :aricella Joster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke

orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan

diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terineksi.

:irus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh

melalui kelen!ar getah bening.

'etelah mele*ati periode 1/ hari "irus ini akan menyebar dengan pesatnya ke

 !aringan kulit. 5emang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan

pada kalau sudah de*asa. 'ebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya

terkena cacar air lebih dini.

:aricella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat,

E)I kasus "arisela ter!adi sebelum usia 18 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya

penyakit ini tidak begitu berat.

>amun di negara-negara tropis, seperti di 3ndonesia, lebih banyak rema!a dan orang

de*asa yang terserang :arisela. &ima puluh persen kasus "arisela ter!adi diatas

usia 18 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada rema!a dande*asa, ge!ala "arisela semakin bertambah berat.

/. 'ign C 'ymtoms

- Dia*ali dengan ge!ala melemahnya kondisi tubuh.

- Pusing.

- Demam dan kadang K kadang diiringi batuk.

- Dalam #/ !am timbul bintik-bintik yang berkembang men!adi lesi mirip kulit yang

terangkat karena terbakar.

- 9erakhir men!adi ben!olan K ben!olan kecil berisi cairan.

'ebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanyarasa tidak enak badan, lesu, tidak nasu makan dan sakit kepala. 'atu atau dua hari

kemudian, muncul erupsi kulit yang khas.

5unculnya erupsi pada kulit dia*ali dengan bintik-bintik ber*arna kemerahan

makula, yang kemudian berubah men!adi papula penon!olan kecil pada kulit,

papula kemudian berubah men!adi "esikel gelembung kecil berisi cairan !ernih dan

akhirnya cairan dalam gelembung tersebut men!adi keruh pustula. ila tidak

ter!adi ineksi, biasanya pustel akan mengering tanpa meninggalkan abses.

Page 33: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 33/44

8. omplikasi

omplikasi 9ersering secara umum $

a. Pnemonia

b. elainan gin!al.

c. %nsealitis.d. 5eningitis.

omplikasi yang langka $

a. ?adang sumsum tulang.

b. egagalan hati.

c. epatitis.

d. 'indrom ?eye.

omplikasi yang biasa ter!adi pada anak-anak hanya berupa ineksi "arisela pada

kulit, sedangkan pada orang de*asa kemungkinan ter!adinya komplikasi berupa

radang pari-paru atau pnemonia 1) K #8 lebih tinggi dari pada anak-anak..

. 9reatment

arena umumnya bersiat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi

khusus selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Oang !ustru sering

men!adi masalah adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. ila tidak ditahan-

tahan , !ari kita tentu ingin segera menggaruknya. 5asalahnya,bila sampai tergaruk

hebat, dapat timbul !aringan parut pada bekas gelembung yang pecah. 9entu tidak

menarik untuk dilihat.

4mum

1. 3solasi untuk mencegah penularan.

#. Diet bergizi tinggi 9inggi alori dan Protein.(. ila demam tinggi, kompres dengan air hangat.

/. 4payakan agar tidak ter!adi ineksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik

pada air mandi.

8. 4payakan agar "esikel tidak pecah.

- +angan menggaruk "esikel.

- uku !angan dibiarkan pan!ang.

- ila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit, !angan

digosok.

armakoterapi

1. Anti"irus dan Asiklo"iriasanya diberikan pada kasus-kasus yang berat, misalnya pada penderita leukemia

atau penyakit-penyakit lain yang melemahkan daya tahan tubuh.

#. Antipiretik dan untuk menurunkan demam

- Parasetamol atau ibuproen.

- +angan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada ineksi "irus

termasuk "irus "arisela telah dihubungkan dengan sebuah komplikasi atal, yaitu

'yndrom ?eye.

Page 34: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 34/44

(. 'alep antibiotika R untuk mengobati ruam yang terineksi.

/. Antibiotika R bila ter!adi komplikasi pnemonia atau ineksi bakteri pada kulit.

8. Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal misalnya losio kalamin.

Pencegahan $

1. indari kontak dengan penderita.

#. 9ingkatkan daya tahan tubuh.(. 3munoglobulin :aricella Joster

- Dapat mencegah atau setidaknya meringankan) ter!adinya cacar air. ila

diberikan dalam *aktu maksimal E !am sesudah terpapar.

- Dian!urkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar beberapa

saat sebelum atau sesudah melahirkan.

. 6>'%P %P%?A@A9A>

1. Pengka!ian

Data sub!ekti $ pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nasu makan dan

sakit kepala.

Data 6b!ekti $

a. 3ntegumen $ kulit hangat, pucat.

adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan !ernih.

b. 5etabolik $ peningkatan suhu tubuh.

c. Psikologis $ menarik diri.

d. 23 $ anoreksia.

e. Penyuluhan C pembela!aran $ tentang pera*atan luka "aricela.

#. Diagnosa epera*atan

a. ?esiko tinggi ter!adi ineksi berhubungan dengan kerusakan !aringan kulit.

b. 2angguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan kurangnya

intake makanan.

d. 2angguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.

e. urang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.

(. 3nter"ensi

1 Diagnosa 1

a. 9u!uan $ mencapai penyembuhan luka tepat *aktu dan tidak demam.

b. 3nter"ensi

- 9ekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua indi"idu yangdatang kontak dnegan pasien.

?asional $ mencegah kontaminasi silang, menurunkan resiko ineksi.

- 2unakan skort, sarung tangan, masker dan teknik aseptic, selama pera*atan kulit.

?asional $ mencegah masuknya organisme ineksius.

- A*asi atau batasi pengun!ung bila perlu.

?asional $ mencegah kontaminasi silang dari pengun!ung.

- =ukur atau ikat rambut di sekitar daerah yang terdapat erupsi.

Page 35: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 35/44

?asional $ rambut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

- ersihkan !aringan nekrotik C yang lepas termasuk pecahnya lepuh

?asional $ meningkatkan penyembuhan.

- A*asi tanda "ital

?asional $ 3ndikator ter!adinya ineksi.

# Diagnosa #

a. 9u!uan $ mencapai penyembuhan tepat *aktu dan adanya regenerasi !aringan.

b. 3nter"ensi

- Pertahankan !aringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

?asional $ mengetahui keadaan integritas kulit.

- erikan pera*atan kulit

?asional $ menghindari gangguan integritas kulit.

( Diagnosa (

a. 9u!uan $ terpenuhinya kebutuhan nitrisi sesuai dengan kebutuhan.

b. 3nter"ensi

- erikan makanan sedikit tapi sering.

?asional $ membantu mencegah distensi gasterC ketidaknyamanan dan

meningkatkan pemasukan.

- Pastikan makanan yang disukaiCtidak disukai. Dorong orang terdekat untuk

memba*a makanan dari rumah yang tepat.

?asional $ meningkatkan partisipasi dalam pera*atan dan dapat memperbaiki

pemasukan.

/ Diagnosa /a. 9u!uan $ pasien dapat menerima keadaan tubuhnya.

b. 3nter"ensi

- antu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

?asional $ memanaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan.

- %ksplorasi akti"itas baru yang dapat dilakukan.

?asional $ memasilitasi dengan memanaatkan keletihan.

8 Diagnosa 8

a. 9u!uan $ adanya pemahaman kondisi dan kebutuhan pengobatan.

b. 3nter"ensi- Diskusikan pera*atan erupsi pada kulit.

?asional $ meningkatkan kemampuan pera*atan diri dan menngkatkan

kemandirian.

/. 3mplementasi

1 Diagnosa 1

a. 5enekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua indi"idu yang

Page 36: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 36/44

datang kontak dengan pasien.

b. 5enggunakan skort,masker, sarung tangan dan teknik aseptik selama pera*atan

luka.

c. 5enga*asi atau membatasi pengun!ung bila perlu.

d. 5encukur atau mengikat rambut disekitar daerah yang terdapat erupsi.

e. 5embersihkan !aringan merotik.yang lepas termasuk pecahnya lepuh.. 5enga*asi tanda "ital.

# Diagnosa #

a. 5emperhatikan !aringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

b. 5emberikan pera*atan kulit.

(. Diagnosa (

a. 5emberikan makanan sedikit tapi sering.

b. 5emastikan makanan yang disukaiCtidak disukai , dorong orang terdekat untuk

memba*a makanan dari rumah yang tepat.

/ Diagnosa /

a. 5embantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

b. 5engeksplorasi akti"itas baru yang dapat dilakukan.

8 Diagnosa 8

a. 5endiskusikan pera*atan erupsi pada kulit.

8. %"aluasi

%"aluasi disesuaikan dengan tu!uan yang ingin dicapai dalam inter"ens

Askep morbus hansen

Pengertian

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun yang menyerang sara

perier, kulit dan !aringan tubuh lainnya.

&epra $ 5orbus hansen, amseniasis

?eaksi $%pisode akut yang ter!adi pada penderita kusta yang masih akti"

disebabkan suatu interaksi antara bagian-bagian dari kuman kusta yang telah mati

dengan zat yang telah tertimbun di dalam darah penderita dan cairan penderita.#. %tiologi

5. &eprae atau kuman ansen adalah kuman penyebab penyakit kusta yang

ditemukan oleh sar!ana dari >or*egia, 2 Armouer ansen pada tahun 10(.

uman ini bersiat tahan asam berbentuk batang dengan ukuran 1, micron, lebar

),#-),8 micron. iasanya ada yang berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu,

hidup dalam sel terutama !aringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat di kultur

dalam media buatan. uman ini dapat mengakibatkan ineksi sistemik pada

Page 37: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 37/44

binatang Armadillo.

(. Patogenesis

5eskipun cara masuk 5. &eprae ke tubuh belum diketahui pasti, beberapa

penelitian, tersering melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh bersuhu dingin dan

melalui mukosa nasal.

Pengaruh 5. &eprae ke kulit tergantung actor imunitas seseorang, kemampuanhidup 5. &eprae pada suhu tubuh yang rendah, *aktu regenerasi lama, serta siat

kuman yang A"irulen dan non toksis.

5. &eprae Parasis 6bligat 3ntraseluler terutama terdapat pada sel macroag

sekitar pembuluh darah superior pada dermis atau sel 'ch*ann !aringan sara, bila

kuman masuk tubuh tubuh bereaksi mengeluarkan macroag berasal dari monosit

darah, sel mn, histiosit untuk memagosit.

 9ipe && ; ter!adi kelumpuha system imun seluler tinggi macroag tidak mampu

menghancurkan kuman dapat membelah diri dengan bebas merusak !aringan.

 9ipe 99 ; ase system imun seluler tinggi macroag dapat menghancurkan kuman

hanya setelah kuman diagositosis macroag, ter!adi sel epitel yang tidak bergerak

akti, dan kemudian bersatu membentuk sel dahtian longhans, bila tidak segera

diatasi ter!adi reaksi berlebihan dan masa epitel menimbulkan kerusakan sara dan

 !aringan sekitar.

/. lasifkasi usta

5enurut ?idley dan +oplin membagi klasifkasi kusta berdasarkan gambaran klinis,

bakteriologik, histo patologik, dan status imun penderita men!adi $

1. 99 $ &esi berupa makula hipo pigmantasiCeutematosa dengan permukaan kering

dan kadang dengan skuama di atasnya. +umlah biasanya yang satudenga yang

besar ber"ariasi. 2e!ala berupa gangguan sensasibilitas, pertumbuhan langsung

dan sekresi kelen!ar keringat. 9A - dan u!i lepramin H kuat.#. 9 $ &esi berupa makulaCinfltrat eritematosa dengan permukaan kering bengan

 !umlah 1-/ buah, gangguan sensibilitas H

(. &esi berupa mamakulaCinfltrat eritematosa permukaan agak mengkilat.

2ambaran khas lesi Mpunched outM dengan infltrat eritematosa batas tegas pada

tepi sebelah dalam dan tidak begitu !elas pada tepi luarnya.

2angguan sensibilitas sedikit, 9A H pada sediaan apus kerokan !aringan kulit

dan u!i lepromin - .

/. & $ &esi infltrat eritematosa dalam !umlah banyak, ukuran ber"ariasi, bilateral

tapi asimetris, gangguan sensibilitas sedikitC - , 9A H banyak, u!i &epromin - .

8. && $ &esi infltrat eritematosa dengan permukaan mengkilat, ukuran kecil, !umlahsangat banyak dan simetris. 9A H sangat banyak pada kerokan !aringan kulit

dan mukosa hidung, u!i &epromin - .

@6 membagi men!adi dua kelompok, yaitu $

1. Pansi asiler P $ 3, 99, 9

#. 5ulti asiler 5 $ , &, &&

8. 2ambaran linis

Page 38: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 38/44

5enurut klasifkasi ?idley dan +opling

1. 9ipe 9uberkoloid 99

5engenai kulit dan sara.

&esi bisa satu atau kurang, dapat berupa makula atau plakat, batas !elas, regresi,

atau, kontrol healing H .

Permukaan lesi bersisik dengan tepi meninggi, bahkan hampir sama denganpsoriasis atau tinea sirsirata. 9erdapat penebalan sara perier yang teraba,

kelemahan otot, sedikit rasa gatal.

3nfltrasi 9uberkoloid H , tidak adanya kuman merupakan tanda adanya respon

imun pe!amu yang adekuat terhadap basil kusta.

#. 9ipe orderline 9uberkoloid 9

ampir sama dengan tipe tuberkoloid

2ambar ipopigmentasi, kekeringan kulit atau skauma tidak se!elas tipe 99.

2angguan sara tidak se!elas tipe 99. iasanya asimetris.

&esi satelit H , terletak dekat sara perier menebal.

(. 9ipe 5id orderline

9ipe paling tidak stabil, !arang di!umpai.

&esi dapat berbentuk macula infltrate.

Permukaan lesi dapat berkilat, batas lesi kurang !elas, !umlah lesi melebihi tipe 9,

cenderung simetris.

&esi sangat ber"ariasi baik ukuran bentuk maupun distribusinya.

isa didapatkan lesi punched out, yaitu hipopigmentasi berbentuk oralpada

bagian tengah dengan batas !elas yang merupaan ciri khas tipe ini.

/. 9ipe orderline &epromatus &

Dimulai makula, a*alnya sedikit lalu men!adi cepat menyebar ke seluruh tubuh.

5akula lebih !elas dan lebih ber"ariasi bentuknya, beberapa nodus melekuk bagian

tengah, beberapa plag tampak seperti punched out. 9anda khas sara berupahilangnya sensasi, hipopigmentasi, berkurangnya keringat dan gugurnya rambut

lebih cepat muncil daripada tipe && dengan penebalan sara yang dapat teraba

pada tempat prediteksi.

8. 9ipe &epromatosa &&

&esi sangat banya, simetris, permukaan halus, lebih eritoma, berkilap, batas tidak

tegas atau tidak ditemuka anestesi dan anhidrosis pada stadium dini.

Distribusi lesi khas $

@a!ah $ dahi, pelipis, dagu, cuping telinga.

adan $ bahian belakang, lengan punggung tangan, ekstensor tingkat ba*ah.

'tadium lan!utan $ Penebalan kulit progresi 

=uping telinga menebal

2aris muka kasar dan cekung membentuk asies leonine, dapat disertai

madarosis, intis dan keratitis.

&ebih lan!ut

Deormitas hidung

Pembesaran kelen!ar lime, orkitis atrof, testis

Page 39: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 39/44

erusakan sara luas ge!ala stocking dan glouses anestesi.

Penyakit progresi, makula dan popul baru.

9ombul lesi lama ter!adi plakat dan nodus.

'tadium lan!ut

'erabut sara perier mengalami degenerasi hialinCfbrosis menyebabkan anestasi

dan pengecilan tangan dan kaki.. 9ipe 3nterminate tipe yang tidak termasuk dalam klasifkasi ?edley < +opling

eberapa macula hipopigmentasi, sedikit sisik dan kulit sekitar normal.

&okasi bahian ekstensor ekstremitas, bokong dan muka, kadang-kadang dapat

ditemukan makula hipestesi dan sedikit penebalan sara.

5erupakan tanda interminate pada #)I-)I kasus kusta.

'ebagian sembuh spontan.

2ambaran klinis organ lain

5ata $ iritis, iridosiklitis, gangguan "isus sampai kebutaan

9ulang ra*an $ epistaksis, hidung pelana

9ulang < sendi $ absorbsi, mutilasi, artritis

&idah $ ulkus, nodus

&arings $ suara parau

9estis $ ginekomastia, epididimitis akut, orkitis, atrof

elen!ar lime $ limadenitis

?ambut $ alopesia, madarosis

2in!al $ glomeruloneritis, amilodosis gin!al, pieloneritis, neritis interstitial.

. Diagnosa epera*atan

1. 2angguan konsep diri $ D? bCd ineekti koping indifdu

#. 2angguan rasa nyaman $ nyeri bCd proses reaksi

(. 2angguan akti"itas bCd post amputasi/. ?esti in!uri bCd in"asi bakteri

0. 3nter"ensi

2angguan konsep diri $ arga diri rendah berhubungan dengan ineekti koping

indifdu

 9u!uan $

lien dapat memnerima perubahan dirinya setelah diberi pen!elasan dengan kriteria

hasil $

lien dapat menerima perubahan dirinya

lien tidak merasa kotor selalu men!aga kebersihan

lien tidak merasa malu3nter"ensi $

antu klien agar realistis, dapat menerima keadaanya dengan men!elaskan bah*a

perubahan fsiknya tidak akan kembali normal.

A!arkan pada klien agar dapat selalu men!aga kebersihan tubuhnya dan latihan

otot tangan dan kaki untuk mencegah kecacatan lebih lan!ut.

An!urkan klien agar lebih mendekatkan pada 9uhan O5%.

2angguan rasa nyaman $ nyeriberhubungan dengan luka amputasi

Page 40: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 40/44

 9u!uan $

?asa nyaman terpenuhi dan nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan

kepera*atan, dengan kriteria hasil $

lien merasakan nyeri berkurang di daerah operasi

lien tenang

Pola istirahat-tidur normal, 0- !am sehari3nter"ensi $

1. a!i skala nyeri klien

#. Alihkan perhatian klien terhadap nyeri

(. 5onitor keadaan umum dan tanda-tanda "ital

/. A*asi keadaan luka operasi

8. A!arkan cara naas dalam < massage untuk mengurangi nyeri

. olaborasi untuk pemberian obat antibiotik dan analgetik.

Perubahan pola akti"itas berhubungan dengan post amputasi

 9u!uan $

lien dapat berakti"itas mandiri sesuai keadaan sekarang setelah dilakukan

tindakan keperaatan dengan kriteria hasil $

lien dapat berakti"itas mandiri

lien tidak diam di tempat tidur terus

3nter"ensi $

1. 5oti"asi klien untuk bisa berakti"itas sendiri

#. menga!arkan ?ange o 5otion $ terapi latihan post amputasi

(. 5oti"asi klien untuk dapat melakukan akti"itas sesuai dengan kemampuannya.

Askep ulkus

4&=4' D%4394'

Defnisi

4lkus dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai !aringan dari ba*ah

kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang, akibat adanya penekanan

pada suatu area secara terus K menerus sehingga mengakibatkan gangguan

sirkulasi darah.

4lkus dekubitus adalah ulkus yang ditimbulkan karena tekanan yang kuat oleh berat

badan pada tempat tidur.

&uka dekubitus adalah nekrosis pada !aringan lunak antara ton!olan tulang danpermukaan padat, paling umum akibat imobilisasi.

%tiologi

a 9ekanan

b elembaban

c 2esekan

Page 41: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 41/44

Patofsiologi

 9ekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan ter!adinya dekubitus, kalau

salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient titik perbedaan antara dua

tekanan. +aringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama !aringan otot dengan

suplai darah yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah,sementara kulit dipertahankan pada permukaan kontak oleh riksi yang semakin

meningkat dengan terdapatnya kelembaban, keadaan ini menyebabkan peregangan

dan angggulasi pembuluh darah mikro sirkulasi darah yang dalam serta

mengalami gaya geser !aringan yang dalam, ini akan men!adi iskemia dan dapat

mengalami nekrosis sebelum berlan!ut ke kulit.

5aniestasi linis dan omplikasi

a 9anda cidera a*al adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu

 !ari.

b Pada cidera yang lebih berat di!umpai ulkus dikulit.

c Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam

dan peningkatan hitung sel darah putih.

d Dapat ter!adi ineksi sebagai akibat dari kelemahan dan pera*atan di ?umah

'akit yang berkepan!angan bahkan pada ulkus kecil.

Pemeriksaan Diagnostik

a ultur $ pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel K sel !aringan.

b Albumin serum $ protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.

Penatalaksanaan medis

a 5erubah posisi pasien yang sedang tirah baring.b 5enghilangkan tekanan pada kulit yang memerah dan penempatan pembalut

yang bersih dan tipis apabila telah berbentuk ulkus dekubitus.

c 'istemik $ antibiotic spectrum luas, seperti $

AmoBilin /B8)) mg selama 18 K () hari.∅

'iklosperm 1 K # gram selama ( K 1) hari.∅

 9opical $ salep antibiotic seperti kloramphenikol # gram.∅

5ana!emen epera*atan

1.Pengka!ian

aAkti"itasC istirahat 9anda $ penurunan kekuatan, ketahanan, keterbatasan rentang gerak.pada area

yang sakit gangguannya misalnya otot perubahan tunas.

b 'irkulasi

 9anda $ hipoksia, penurunan nadi perier distal pada ekstremitas yang cidera,

"asokontriksi perier umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin,

pembentukan edema !aringan.

Page 42: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 42/44

c %leminasi

 9anda $ keluaran urin menurun adalah tidak adanya pada ase darurat, *arna

mungkin hitam kemerahan , bila ter!adi, mengidentifasi kerusakan otot.

d5akananCcairan

 9anda $ edema !aringan umum, anoreksia, mual dan muntah.

e >eurosensori2e!ala $ area kebasCkesemutan

Pernapasan

2e!ala $menurunnya ungsi medulla spinalis, edema medulla, kerusakan neurology,

paralysis abdominal dan otot pernapasan.

g 3ntegritas ego

2e!ala $ masalah keluarga, peker!aan, keuangan, kecacatan.

 9anda $ ansietas, menangis, ketergantungan, mmenarik diri, marah.

h eamanan

 9anda $ adanya raktur akibat dilokasi !atuh, kecelakaan, kontraksi otot tetanik,

sampai dengan syok listrik.

#.Diagnosa epera*atan

1erusakan integritas !aringan berhubungan dengan destruksi mekanis !aringan

sekunder terhadap tekanan, gesekan dan raksi.

#erusakan mobilitas fsik berhubungan dengan pembatasan gerak yang

diharuskan, status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan

status mental.

(Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan pemasukkan oral.

/?isiko tinggi terhadap ineksi berhubungan dengan pema!anan dasar dekubitus,

penekanan respons in7amasi.8?isiko tinggi terhadap ineekti penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan

dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan, tindakan dan

pera*atan dirumah.

(.3nter"ensi dan 3mplementasi

1erusakan integritas !aringan berhubungan dengan destruksi mekanis !aringan

sekunder terhadap tekanan, gesekan dan raksi.

- 9erapkan prinsip pencegahan luka dekubitus.

? $ prinsip pencegahan luka dekubitus, meliputi mengurangi atau merotasi tekanan

dari !aringan lunak.- Atur posis pasien senyaman mungkin.

? $ meminimalkan ter!adinya !aringan yang terkena dekubitus.

- alut luka dengan balutan yang mempertahankan kelembaban lingkungan diatas

dasar luka.

? $ luka yang lembab dapat mempercepat kesembuhan.

# erusakan mobilitas fsik berhubungan dengan pembatasan gerak yang

Page 43: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 43/44

diharuskan, status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan

status mental.

- Dukungan mobilisasi ketingkat yang lebih tinggi.

? $ gerakan teratur menghilangkan tekanan konsisten diatas ton!olan tulang.

- antuCdorong pera*atan diriCkebersihan, seperti mandi.

? $ meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, meningkatkan control pasien dalamsituasi dan peningkatan kesehatan lingkungan.

- erikan perhatian khusus pada kulit.

? $ penelitian menun!ukkan bah*a kulit sangat rentan untuk mengalami kerusakan

karena konsentrasi berat badan.

( Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan pemasukkan oral.

- eri makan dalm !umlah kecil, sering dan dalam keadaan hangat.

? $ membantu mencegah distensi gasterCketidaknyamanan dan meningkatkan

pemasukkan, menambah napsu makan.

- antu kebersihan oral sebelum makan.

? $ mulutCperalatan bersih meningkatkan napsu makan yang baik.

- Pertahankan kalori yang ketat.

? $ pedoman tepat untuk pemasukkan kalori yang tepat.

/ ?isiko tinggi terhadap ineksi berhubungan dengan pema!anan dasar dekubitus,

penekanan respons in7amasi.

- 2unakan tehnik yang tepat selama mengganti balutan.

? $ teknik yang baik mengurangi masuknya mikroorganisme pathogen kedalam

luka.

 4kur tanda K tanda "ital .¬

? $ peningkatan suhu tubuh, takikardia menun!ukkan adanya sepsis.

- 2unakan sarung tangan steril setiap mengganti balutan.

? $ setiap ulkus terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berbeda, tindakan ini

dapat mencegah ineksi.

- =uci dasar luka dengan larutan >a=l ),E I.

? $ Dapat membuang !aringan yang mati pada permukaan kulit dan mengurangi

mikroorganisme.

- erikan obat antibiotic sesuai indikasi.

? $ antibiotic pilihanpada ulkus dekubitus berguna mela*an organisme gram

negati"e dan gram positi.

8 ?isiko tinggi terhadap ineekti penatalaksanaan regimen terapeutik

berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan,

tindakan dan pera*atan dirumah.

- An!urkan tindakan untuk mencegah luka dekubitus.

? $ pencegahan luka dekubitus lebih mudah dari pengobatan.

- An!urkan tindakan untuk mengobati luka dekubitus.

Page 44: Kumpulan Askep Integument

7/23/2019 Kumpulan Askep Integument

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-askep-integument 44/44

? $ instruksi spesifk ini membantu pasien dan keluarga bela!ar untuk meningkatkan

penyembuhan dan mencegah ineksi.

/. %"aluasi

1 Pasien dapat mencegah dan mengidentifkasi actor penyebab luka dekubitus;

menun!ukkan kema!uan penyembuhan.# Pasien mempunyai kulit tanpa neritema dan tidak pucat.

( Pasien menun!ukkan peningkatan berat badan dan massa otot.

/ ulit tidak akan teritasi akibat pema!anan terhadap ekal atau urine drainage.

8 5enun!ukkan hasil pembela!aran yang eekti untuk tu!uan pemulangan dan

pera*atan pasien dirumah.