laporan praktek kerja lapangan msdm - bab iii
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
1/11
BAB III
LANDASAN TEORI
III.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manejemen adalah Ilmu dan Seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian sumber daya yang ada (dalam
kaitan ini adalah sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
terlebih dulu.
Manajemen sebagai Ilmu dimaksudkan bahwa manajemen itu dapat
dipelajari oleh siapa saja sebagai mana disiplin ilmu lainnya. Selain itu pula,
ilmu manajemen dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yangtimbul dalam hidup berkelompok (berorganisasi). Sedangkan manajemen
sebagai Seni bahwa dalam tujuan yang diinginkan oleh organisasi, seorang
pemimpin atau manager amat tergantung kepada kemampuannya untuk
mempengaruhi orang yang ada dibawahnya. Karena hal tersebutlah manajemen
dikatakan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain (bawahannya)
Sedangkan pengertian dari sumber daya manusia adalan segala potensi
yang ada dalam diri manusia yang merupakan kekuatan tersendir yang
diciptakan oleh Alloh yang maha kuasa yang tidak mungkin dimiliki oleh
sumber daya alam lainnya.
Dalam pustaka manajemen, kita banyak menjumpai banyak rumusan
pengertian manajemen sumberdaya manusia, salah satunya menurut Drs. M.
Manullang menyebutkan dalam bukunya bahwa Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah:
Seni dan Ilmu memperoleh, memajukan, dan memanfaatkan
tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisasikan secara
daya guna sekaligus adanya kegairahan bekerja dari pekerja.
Dewasa ini faktor-faktor perkembangan budaya manusia, ilmu, dan
teknologi telah mendorong perlunya Pengaturan atau Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dalam mengelola organisasi atau perusahaan. Perubahan-
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
2/11
perubahan yang terjadi dewasa ini dalam lingkungan MSDM, akan menuntut
perubahan-perubahan untuk memainkan peran yang senantiasa lebih penting
dibandingkan faktor produksi lainnya. Kecendrungan perubahan ini mencakup
keragaman angkatan kerja, kecendrungan teknologi, globalisasi, dan perubahan
dalam dunia kerja.
Manajemen sumber daya manusia sebagai cabang dari ilmu manajemen
yang menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan tenaga kerja, harus dapat
memberikan hal-hal yang menjadi faktor perubahan tersebut. Hal yang dapat
dijadikan sebagai contoh misalnya; organisasi produksi baik barang maupun
jasa pada dewasa ini menempatkan konsumen atau pelanggan pada puncak dan
menekankan bahwa setiap perubahan yang dilakukan harus berdasarkanmengarah kepada pemuasan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hal tersebut
wajarlah jika kita menempatkan tenaga kerja lini depan yang langsung akan
berhubungan dengan kepuasan konsumen, harus dipenuhi kebutuhan meraka
dalam hubungan dengan pekerjaannya.
Pada garis besarnya fungsi umum dari manajemen sumber daya
manusia yang dikemukakan oleh Prof. Dr. S. P. Siagian meliputi:
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Analisa dan Rancang Bangun Pekerjaan
Rekrutmen Tenaga Kerja
Seleksi Pegawai
Penempatan Pegawai
Pengembangan SDM
Perencanaan Karier
Penilaian Prestasi Kerja
Sistem Imbalan
Pemeliharaan Hubungan dengan Karyawan
Pemeliharaan Hubungan Industrial
Audit Kepegawaian
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
3/11
III.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Analisa Jabatan
A. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan proses penetuan langkah-langkah yang akan
dilakukan dimasa datang, perencanaan dapat pula disebut sebagai proses
pengambilan keputusan sekarang untuk sesuatu hal yang akan dilakukan
atau dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut,
maka posisi sebuah perencanaan berada pada awal kegiatan , sebelum
kegiatan atau fungsi lain dilakukan dalam kehidupan berkelompok atau
organisasi yang mempunyai tujuan. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain akan
berpijak pada perencanaan yang sudah disusun sebelumnya. Dengan adanyaperencanaan, maka suatu organisasi atau perusahaan sudah memiliki buku
manual dari kegiatan yang akan dilakukan. Dengan perencaaan pula
kegiatan tersebut menjadi terarah dan tepat sasaran akan tujuannya.
Berdasarkan pengertian dan fungsi perencanaan tersebut, maka
perencanaan sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai langkah-
langkah yang dilakukan dalam pegelolahan sumber daya manusia pada
suatu organisasi atau perusahaan, yaitu berupa pengadaan sumber daya
manusia yang tepat, melakukan pekerjaan yang tepat, dalam waktu yang
tepat sebagai upaya dalam pencapaian tujuan organisasi yang ditetapkan
sebelumnya.
Pentingnya perencanan sumber daya manusia bagi suatu organisasi atau
perusahaan, supaya organisasi tersebut tidak mengalami hambatan bidang
sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya dalam rangka menghadapi
pengaruh-pengaruh perkembangan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Namun demikian perencaan sumber daya manusia tidaklah bersifat statis,
karena arus perkembangan, ilmu pengetahuan, teknolgi, kebutuhan,
lingkungan selalu berubah-ubah, maka perencanaan sumber daya manusia
harus dapat mengakomodasi setiap gerak perubahan tersebut, bila organisasi
yang bersangkutan tidak mau ketinggalan.
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
4/11
Beberapa manfaat dengan adanya perencanaan sumber daya manusia
yang dapat diperoleh, menurut Prof. Dr. S. P. Siagian, MPA dalam bukunya
manajemen sumber daya manusia, minimal terdapat 6 manfaat antara
lain:
1. Sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi dapat
lebih dioptimalkan.
2. Produktifitas kerja sumber daya manusia yang ada akan dapat
lebih ditingkatkan.
3. Kebutuhan sumber daya manusia masa datang dapat cepat
diperkirakan.
4. Informasi tentang sumber daya manusia dapat selalu tersedia.5. Pasar tenaga kerja dapat lebih cepat diketahui.
6. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun program-
program pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi.
B. Analisa Pekerjaan
Analisa pekerjaan merupakan kegiatan Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) yang selalu harus dilakukan dalam rangka menyusun
rencana kebutuhan tenaga kerja. Rencana kebutuhan tenaga kerja akan
dapat dilaksanakan dengan tepat, bila sebelumnya sudah dilakukan analisa
pekerjaan yang ada dan akan ada dalam organisasi.
Definisi dari Analisa Pekerjaan adalah proses mengumpulkan,
mengkaji, dan menyusun kembali semua jenis pekerjaan yang terdapat
dalam satu organisasi. Ada beberapa pendapat mengenai macam-macam
informasi yang terdapat dalam analisis pekerjaan, antara lain menurut Dale
Yoder dalam bukunya personnel principles and policies yang dikutip oleh
Drs. Moekoijat, menyatakan bahwa terdapat empat jenis informasi yang
dikumpulkan, yaitu:
1. Jenis Pekerjaan, yang meliputi:
What, pekerjaan apa yang dilakukan ?
Why, mengapa pekerjaan itu harus dilakukan ?
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
5/11
How, bagaimana cara mengerjakannya ?
2. Syarat-syarat yang dibutuhkan SDM untuk melekukan
pekerjaan itu.
3. Tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan,
baik kedalam misalnya; sesama SDM, memelihara benda-
benda milik perusahaan, produktifitas pekerjaan, ataupun yang
bersifat keluar misalnya; pelanggan, konsumen dan
sebagainya.
4. kondisi pekerjaan (lingkungan kerja, waktu kerja, keselamatan
kerja, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, analisa pekerjaan merupakan kegiatan pengkajiansecara lebih mendalam tentang setiap tugas atau pekerjaan sehingga
padanya tergambar pula persyaratan yang diperlukan bagi SDM yang akan
melakukan tugasnya tersebut. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun analisa pekerjaan tersebut menurut Drs. Moekijat adalah
bahwa analisa pekerjaan itu harus:
1. Memuat semua fakta yang berkaiatan dengan pekerjaan.
2. Memberikan informasi yang diperlukan untuk berbagai
keperluan.
3. analisa pekerjaan harus pula sering dikaji kembali untuk
disesuaikan dengan perkembangan keadaan.
4. Analisa pekerjaan harus memberikan informasi lengkap, tepat,
dan dapat dipercaya kebenarannya.
Oleh sebab itu disetiap organisasi perlu dilakukan analisa pekerjaan, apalagi
bagi organisasi yang banyak mempekerjakan banyak SDM, maka harus
disusun analisa pekerjaan masing-masing SDM, siapa yang
mengerjakannya dan menghasilkan apa, siapa yang bertanggung-jawab
kepada siapa, dan sebagainya. Dengan demikian akan diperoleh sutu
kejelasan dalam bekerja yang akan mendatangkan efisiensi dan efektifitas
yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi.
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
6/11
Berdasarkan uraian tersebut kita dapat menarik sebuah kesimpulan
bahwa terdapat tugas tersendiri dalam melakukan analisa pekerjaan. Tugas
yang dilakukan dalam analisa pekerjaan menurut Lain Maitland dalam
bukunya How To Recruit?, antara lain;
a. Menganalisa pekerjaan
b. Membuat uraian pekerjaan
c. Menetapkan spesifikasi sumber daya manusia
Menganalisa pekerjaan merupakan serangkaian kegiatan yang telah
dipaparkan pada uraian penjelasan sebelumnya. Kemudian setelah itu
manajemen harus membuat urain pekerjaan yang lebih sering disebut
sebagai Job Description. John B Minner dan Mary Green Minner dalambukunya Personel and Industrial Relations mengemukakan bahwa uraian
pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang tugas, kewajiban, dan perilaku
individu yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu serta kualifikasi pribadi
yang dimiliki oleh calon-calon untuk pekerjaan tertentu.
Factor yang diuraikan dalam uraian pekerjaan menurut Drs. Moekijat
antara lain;
a. Pekerjaan yang dilakukan.
b. Tanggung jawab yang dipikul.
c. Kacakapan atau keahlian yang diperlukan.
d. Kondisi dan lokasi pekerjaan tersebut dilaksanakan.
e. Syarat-syarat khusus yang diperlukan.
Sedangkan persyaratan sumber daya manusia adalah sebuah acuan
standar akan kemampuan seorang pekerja dalam pemenuhan persyaratan
pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam susunan persyaratan pekerjaan
mengandung dua komponen, yaitu; komponen tentang identifikasi
pekerjaan dan komponen tentang persyaratan SDM nya sendiri. Dalam
komponen identifikasi pekerjaan terlihat apa-apa yang harus dikerjakan
nantinya oleh calon SDM yang sedang dicari. Sedangkan dalam persyaratan
SDM yang diperlukan tergambar adanya syarat, pendidikan, pengalaman
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
7/11
kepribadian, inteligensia, kemampuan dan penampilan fisik SDM yang
bersangkutan.
III. 3 Penarikan Sumber Daya Manusia
Setelah kegiatan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) selesai
dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan pengadaan
SDM itu sendiri. Pengadaan SDM pada dasarnya adalah proses kegiatan yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan SDM yang
mempunyai kemampuan umtuk melakukan pekerjaan, sesuai dengan analisis
pekerjaan dan uraian pekerjaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dalam kegiatan pengadaan SDM tersebut, aktifitas penarikan SDMmerupakan sebuah langkah awal yang dilakukan untuk mencari SDM yang
sesuai yang dibutuhkan baik sesuai dengan analisa jabatan maupun jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan. Ada beberapa factor yang mendorong suatu
perusahaan untuk mencari tenaga kerja dalam kegiatan produksinya, hal ini
dapat terjadi karena;
1. Adanya pengembangan organisasi yang menuntut adanya kegiatan
baru yang belum ada pada waktu-waktu sebelumnya.
2. Adanya SDM yang meminta berhenti atau pindah meninggalkan
organisasi.
3. Banyaknya SDM yang memasuki masa pension (purnabakti) karena
usia.
4. Adanya SDM yang diberhentikan, baik dengan hormat (karena cacat
fisik atau mental) atau dengan tidak hormat (karena sanksi hukuman
disiplin) dan lain sebagainya.
Untuk mengisi lowongan itu pada dasarnya ada dua metode yang dapat
dilakukan dalam mencari sumber-sumber penarikan SDM, metode tersebut
adalah;
a) Sumber SDM Internal
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
8/11
Sumber penarikan SDM yang bersifat internal (dari dalam perusahaan)
adalah SDM yang akan ditarik berasal dari tenaga kerja yang sudah ada
dalam perusahaan sendiri, hal ini dapat dilakukan karena SDM yang
bersangkutan mempunyai potensi yang lebih baik untuk melaksanakan
pekerjaan baru yang tersedia dibandingkan dengan mengerjakan pekerjaan
sebelumnya. Hal ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan secara
terus menerus terhadap pekerjaan yang dilakukan
b) Sumber SDM Eksternal
Sumber penarikan SDM yang bersifat eksternal (dari luar perusahaan)
adalah kegiatan pencarian tenaga kerja yang berasal atau diperoleh melalui;
1) Perantara orang dalam (karyawan lama), yang dapatmembantu mencarikan temannya, saudaranya, atau tetangga dekatnya.
2) Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang
khusus menghasilkan SDM yang siap kerja.
3) Departemen Tenaga Kerja (DEPNANKER) yang
selalu menampung SDM yang mencari pekerjaan dan menyalurkan ke
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
4) Organisasi-organisasi profesi yang berusaha memberi
bantuan kepada anggotanya untuk memproleh pekerjaan, seperti ahli
mesin, ahli bangunan, ahli akutansi, dan lain-lain.
5) Asosiasi-asosiasi pekerja yang berusaha menyalurkan
para anggotanya untuk mendapatkan pekerjaan.
6) Iklan atau advertensi di media-media cetak dan non
cetak yang membuat pengumuman penarikan SDM lengkap dengan
persyaratan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang tersedia.
7) Surat lamaran yang masuk dari tenaga kerja yang
mencari pekerjaan, baik diantar sendiri maupun dikirim melalui pos.
8) Penarikan SDM dari perusahaan lain.
9) Langsung mencari ke sumber atau ke tempat-tempat
SDM berdomisili yang dilakukan dengan cara mengirim petugas khusus
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
9/11
ke lapangan, dan memberi penjelasan untuk mempengaruhi anggota
masyarakat setempat agar mau bekerja pada perusahaannya.
Walaupun banyak sumber yang dapat dijadikan sebagai mata air penarikan
SDM. Namun dalam kenyataannya, kegiatan ini bukanlah pekerjaan yang
mudah dilaksanakan. Banyak halangan atau kendala yang ditemui dilapangan,
hal ini dapat karena menentukan sumber penarikan sesuai dengan kebutuhan,
menghendaki ketelitian, dan pengalaman dari perusahaan yang bersangkutan.
Kegiatan ini akan berhubungan dengan jenis, jumlah, dan mutu SDM yang akan
ditarik. Kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan penarikan SDM
menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA ada 3 (tiga) bentuk yaitu:
a) Kendala yang bersumber dari perusahaan sendiriBeberapa kendala yang bersumber dari perusahaan sendiri adalah
mengenai kebijakan dari penarikan karyawan tersebut. Ada beberapa
perusahaan yang terkesan kaku dalam penarikan SDM baru terutama
dalam masalah status tenaga kerja dan masalah pembayaran upah bagi
tenaga kerja baru.
b) Kendala yang berasal dari petugas pencari SDM
Petugas- petugas yang melakukan pencarian sumber SDM biasanya
diberi wewenang terbatas untuk melakukan pekerjaannya. Karena
keputusan terakhir ditentukan oleh manajemen, dengan demikian
mereka tidak sepenuhnya dapat melakukan tugasnya untuk mencari
sumber SDM yang dibutuhkan oleh perusahaannya.
c) Kendala lingkugan
Kondisi lingkungan dapat pula menjadi sumber hambatan dalam
kegiatan pencarian sumber panarikan SDM. Suatu perusahaan wajar
memperhatikan factor perubahan lingkungan yang terjadi disekitar
tempat usahanya. Faktor lingkungan tersebut dapat berupa kondisi
lingkungan sosial budaya masyarakat, ekonomi, ataupun peraturan-
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu perusahaan
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
10/11
tersebut tidak bebas begitu saja dalam mencari sumber daya manusia
tanpa memperhatikan kondisi SDM disekitarnya.
IV. Pengaturan Sumber Daya Manusia
Kekuatan setiap organisasi adalah orang-orangnya. Apabila orang-orang
itu diperhatikan secara tepat dengan menghargai bakat-bakat mereka,
mengembangkan kemampuan meraka dan menggunakan secara tepat,pastilah
organisasi perusahaan akan menjadi dinamis dan berkembang pesat. Pada
akhirnya segala macan tugas yang telah dibebankan kepada seseorang menurut
analisis pekerjaannya akan dapat terlaksana dengan baik.
Pengaturan sumber daya manusia sangat diperlukan dalam memanagetenaga kerja agar lebih efisien dan efektif dalam aktifitas pekerjaan
kesehariannya. Mengingat bahwa diantara tenaga kerja yang dipekerjakan, ada
beberapa diantara mereka yang mungkin memiliki kemampuan lebih, sementara
yang lainya kurang. Atau pula beban pekerjaan yang diberikan sangat berbeda,
misalnya disatu sisi pekerjaan ada tenaga kerja yang memiliki beban pekerjaan
yang berat dan harus dikerjakan sendiri sehingga akan sangat lamban dalam
penyelesaiannya, dan disisi lain ada pekerjaan yang sangat ringan namun
dilakukan oleh banyak tenaga kerja.
Salah satu ujuan proses penting dari organisasi dinamis manapun adalah
memastikan bahwa orang-orangnya mampu melaksanakan bermacam-macam
tugas yang berkaitan dengan peran atau kedudukan mereka. Kemampuan dan
keterampilan yang sungguh-sungguh dalam bekerja dengan orang lain harus
menjadi bagian dari sistem seseorang dan dengan demikian merupakan suatu
aktifitas yang bersinambung oleh karena keterampilan kemanusiaan diperlukan
didalam hampir setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang pimpinan.
Keterampilan yang telah ada dalam diri seorang tenaga kerja tidak dapat
dikembangkan secara langsung dan spontanitas (dadakan). Dengan keterbatasan
inilah seorang pemimpin haru jeli untuk melihat kondisi yang terjadi dilapangan
-
7/23/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab III
11/11
akan kinerja karyawan bawahannya. Keterampilan-keterampilan konseptual
mencakup kemampuan untuk melihat perusahaan sebagai keseluruhan.
Cakupan pengertian dari uraian yang telah dijelasakan adalah pengertian
bagaimana berbagai fungsi organisasi saling bergantung dan bagaimana
perubahan pada suatu bagian mempengaruhi seluruh bagian yang lain., dan ia
mencakup pula visualisasi hubungan antara usaha perorangan dengan industri,
masyarakat, dan kekuatan-kekuatan politis, sosial, dan ekonomi Negara sebagai
keseluruhan. Keterampilan-keterampilan konseptual juga meliputi kemampuan
memvisualisasikan hari kedepan organisasi dan visinya terhadap hari depan
organisasi tersebut.