bab (i - iv) kerja praktek

73
 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Diadakannya kerja praktek kerja industri dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi umumnya dan t entu jurusan teknik tentunya. Dengan adanya kegiatan kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa mampu melihat secara nyata aplikasi ilmu pengetahuan dan tekologi yang diterima selama bangku kuliah. Kerja  praktek yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke lapanan pada perusahaan-  perusahaan industri yang mem eliki teknologi tingg i. Kerja praktek jua merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti setiap mahasiswa program studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya. Pelaksanaanya dilakukan selama 1 bulan di perusahaan ang berhubungan erat dengan apa yang dipelajari di bangku kuliah. Pemilihan lokasi kerja praktek ini ditentukan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan, kemudian disetujui oleh pihak  perusahaan , maka mahasiswa yang bersangkutan dapat melaksanaka n kegiatan kerja  praktek ses uai dengan jad wal dan pera turan dari perusa haan yang sudah dibentuk . Dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek ini, penulis memilih PT. Pupuk Sriwidjaja palembang sebagai lokasi kerja praktek. Hal ini disebabkan PT.Pusri ini memiliki teknologi yang bisa dipelajari mahasiswa teknik listrik tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas penulis. 1.2.PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang sudah dijelaskan penulis akan membahas beberapa yang ada dipusri II, tidak lain adalah : 1. Profil perusahaan 2. Sistem kelistrikan yang ada di PT.Pusri 3. Sistem proteksi pada motor yang di Pusri II

Upload: rahman-sutiyono

Post on 12-Apr-2018

286 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 1/73

 

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Diadakannya kerja praktek kerja industri dimaksudkan untuk meningkatkan

kualitas serta kuantitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh mahasiswa

dan mahasiswi perguruan tinggi umumnya dan tentu jurusan teknik tentunya. Dengan

adanya kegiatan kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa mampu melihat secara nyata

aplikasi ilmu pengetahuan dan tekologi yang diterima selama bangku kuliah. Kerja

 praktek yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke lapanan pada perusahaan- perusahaan industri yang memeliki teknologi tinggi.

Kerja praktek jua merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti

setiap mahasiswa program studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya.

Pelaksanaanya dilakukan selama 1 bulan di perusahaan ang berhubungan erat dengan

apa yang dipelajari di bangku kuliah. Pemilihan lokasi kerja praktek ini ditentukan

sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan, kemudian disetujui oleh pihak

 perusahaan, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat melaksanakan kegiatan kerja praktek sesuai dengan jadwal dan peraturan dari perusahaan yang sudah dibentuk.

Dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek ini, penulis memilih PT. Pupuk

Sriwidjaja palembang sebagai lokasi kerja praktek. Hal ini disebabkan PT.Pusri ini

memiliki teknologi yang bisa dipelajari mahasiswa teknik listrik tentunya dalam

rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas penulis.

1.2.PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan penulis akan membahas beberapa yang

ada dipusri II, tidak lain adalah :

1.  Profil perusahaan

2.  Sistem kelistrikan yang ada di PT.Pusri

3.  Sistem proteksi pada motor yang di Pusri II

Page 2: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 2/73

 

2

Dengan tujuan membandingkan ilmu yang ada dikuliah dengan yang di perusahaan ini

1.3.TUJUAN

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

a.  Sebagai salah satu syarat akademis yang harus dilakukan.

 b.  Mengetahui dan memahami sistem kelistrikan yang ada di perusahaan PT. Pusri.

c.  Membandingkan dan mempelajari teori yang didapat didalam kuliah dan

kenyataan dilapangan.

d.  Menambah pengetahuan dan ilmu yang sangat berguna kelak nantinya dalam

dunia kerja.

1.4.WAKTU DAN PELAKSANAAN

Tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek lapangan adalah sebagai berikut:

Perusahaan : PT. Pupuk Sriwidjaja

Bagian : Pemeliharaan Instrumen dan Listrik PUSRI II

Alamat : Jl. Mayor Zen, Palembang 30118 sumatera Selatan

Waktu : 01 Austus 2013 s/d 30 Agustus 2013

Page 3: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 3/73

 

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PROFIL PERUSAHAAN

2.1.1. Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA )

Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang

kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan

 prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju

 pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnyakebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya

intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik

 pupuk kimia.

PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember

1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan

kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun

1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea keduadengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara

 berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun

1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun. Pada

 bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi pabrik urea

PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi namun pada

 bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan Desember

1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga. Pada tahun 1990, PUSRI I  –  

B dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dihentikan

operasinya karena telah tidak efisien lagi. Tujuannya adalah membangun

 pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan mampu menghasilkan surplus

 baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000 ton per tahun dan urea

570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi proses pembuatan urea

dan amoniak hemat energi. Adapun data perluasan pabrik PT.PUPUK

SRIWIDJAJA dapat dirincikan, antara lain :

Page 4: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 4/73

 

4

1.  PUSRI I

  Studi Kelayakan : Gas Bell dan Associate

  Pelaksanaan Kontruksi : Marison Kundenso Assia

  Penandatanganan Kontrak : Desember 1959

  Mulai Konstuksi : 16 Oktober 1961

  Mulai Produksi : 16 Oktober 1963

  Biaya : US $ 33 juta

  Sumber Data : Exim Bank RI

  Jenis Proyek : Turn Key

  Kapasitas terpasang : Urea 300 ton/hari, Amoniak 180 ton/hari

  Proses Pembuatan : Ammonia-Gidle, UREA MTC TR

  Kebutuhan Gas Alam : 12,50 MMCF / MBT

  Kapasitas Gudang : 25.00 meter ton ( dalam kantong )

  Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung diangkut truk

  Sumber Gas Alam : Stanvac

Pabrik PUSRI I terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Pabrik Amonia dengan kapasitas 800 MT ammonia per enam hari

menggunakan proses Gidler yang berasal dari Gidler Nitrogen Engineering

Coorporation (USA)

 b. Pabrik Urea berkapasitas 300 MT atau 100.000 MT per tahun. Pabrik ini

menggunakan Mitsui Toatsu Process (Jepang).

2.  PUSRI II

  Studi Kelayakan : John Van Der Valk

  Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog Overseas Corp. ( USA ) Tokyo

Engineering Corp. (Jepang)

  Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1972

Page 5: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 5/73

 

5

  Mulai Konstuksi : 07 Desember 1972

  Mulai Produksi : 06 Agustus 1974

  Biaya : US $ 86 juta

  Sumber Data : USAID, OECF, IDA, Bank Asia RI

  Jenis Proyek : Cost Plust Fixed Fee

  Kapasitas terpasang : Urea 1.150 ton/hari, amoniak 660 ton/hari

  Proses Pembuatan : 1. Ammonia –  kellog 2. Urea MTC Total

Recycle C Improve

  Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCF / MBTU

  Kapasitas Gudang : 150.000 ton ( dalam curah )

  Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dengan convenyor dari

gudang ke kapal

  Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac

Pabrik PUSRI II terdiri dari fasilitas utama disamping lainnya, yaitu :

a.  Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1.150 MT, setelah Urea

OPtimalization Project (UOP) menjadi 1.750 MT dengan

menggunakan Mitsui Toaatsu Total Recycle Improved milik Mitsui

Toatsui Chemeical Inc. (Japan).

 b.  Pabrik Amonia dengan kapasitas 660 MT dengan menggunakan

 proses M.W.Kolleg Corp. (USA).

Sedangkan fasilitas pembantu yang di bangun untuk Pabrik PUSRI II ini adalah :

1. Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin

 berkapasitas 15 MW.

2. Pembangkit steam bertekanan 1.500 Psi dan 625 Psi.

3. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan dua

generator darurat.

4. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.

Page 6: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 6/73

 

6

5. Unit Water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan

air pendingin. Secara umum spesifikasi pupuk urea yang dihasilkan oleh

Pabrik PUSRI II sama dengan yang dihasilkan Pabrik PUSRI I.

3.  PUSRI III

  Studi Kelayakan : PT. PUSRI

  Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo

Engenering Corp ( japan )

  Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1974

  Mulai Konstuksi : 21 Mei 1975

  Mulai Produksi : Desember 1976

  Biaya : US $ 192 juta

  Sumber Data : Bank Dunia RI

  Jenis Proyek : Cost plus fixed fee

  Kapasitas terpasang : 1. Urea 1.725 ton/hari 2. Ammonia 1000

ton/hari

  Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total

Recycle C Improve

  Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU

  Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( dalam curah )

  Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung dan pupuk curahan

diangkut dengan convertor

  Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

4. PUSRI IV

  Studi Kelayakan : PT. PUSRI

  Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo

Engenering Corp ( japan )

  Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1975

Page 7: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 7/73

 

7

  Mulai Konstuksi : 25 Oktober 1975

  Mulai Produksi : October 1977

  Selesai Kontruksi : Juli 1977

  Biaya : US $ 186 juta

  Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total

Recycle C Improve

  Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Free

  Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )

  Kapasitas Gas Alam : 59.000 MMSCF / MBTU

  Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

Pada saat peresmian Pabrik PUSRI II, Presiden telah mengumumkan dan

merestui pembangunan PUSRI III, serta dengan Surat Keputusan Presiden No. 17

tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk

melaksanakan pembangunan Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dibangun

 bersampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama.

Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV masing  –   masing juga terdiri dari dua

Pabrik, yaitu :

  Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD.

  Pabrik Amunia dengan kapasitas produksi 10.000 MTD.

Sedangkan fasilitas  –   fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam

rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah :

1. Dua unit steam generator yang masing  –  masing terdiri dari Waste Heat

Boiler (kapasitas 90.700 kg/jam steam) dan Package Boilers (kapasitas

102.060 kg/jam steam).

2. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 15 MW.

Page 8: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 8/73

 

8

3. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan

kapasitas 1.000 MT.

4. Pembangunan Pabrik Oksigen dan Nitrogen Cair dengan kapasitas masing

 –  masing 5000 m.

5. Amonia Optimalization Amonia Project (AOP) dan Urea OPtomalization

Project (UOP).

5. PUSRI I - B

  Studi Kelayakan : PT. PUSRI

  Penandatanganan Kontrak :14 November 1989

  Pelaksana Kontruksi : 1. Kolleg Overseas Corp. (USA) 2. Tokyo

Enginering Corp. (Jepang) 3. PT. Rekayasa Industri (Indonesia)

  Mulai Konstuksi : Mei 1990

  Mulai Produksi : 24 Desember 1994  Diresmikan : 22 Desember 1994

  Biaya : US $ 247 juta

  Sumber Data : Exim Bank RI

  Kapasitas Terpasang : 1. Urea 1.725 ton per hari 2. Amonia 1.350

ton per hari

  Proses Pembuatan : 1. Amonia –  Kellog 2. Urea –  MTC Total

Recycle C

  Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU

  Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )

  Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

Pada masa ini PT. PUSRI memiliki IV unit pabrik yaitu PUSRI II, III, IV

dan I  –   B yang terletak dalam satu lokasi dengan total kapasitas 2.280.000 ton

urea dan 1.500.000 amoniak per tahun.

Page 9: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 9/73

 

9

PUSRI I  –   B adalah Pabrik yang dibangun untuk menggantikan Pabrik

PUSRI I yang sudah tidak efisiensi lagi berproduksi. Penandatangan kontrak

 pembangunan proyek PUSRI I  –  B dilakukan pada tanggal 14 November 1989,

yang dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian RI dan Dirjen Industri serta Dirjen

Industri Kimia Dasar yang meliputi :

1. PT. Rekayasa Project Subcontac for Amonia Plant antara PT. PUSRI dan

M.W. Kellog Overseas Industry.

2. Project Sub for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Engineering

Corporation.

3. License agrement for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan TokyoEnginering Corporation.

4. License agrement for Amonia Plant antara PT. PUSRI dengan M.W.

KCellog Overseas Industry.

5. Enginering Procerement dan Construcsion antara PT. PUSRI dengan PT.

Rekayasa Industri.

2.1.2. Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna

 Nama Perusahaan : PT. PUPUK SRIWIJAYA 

Gambar 2.1 Logo PT. PUPUK SRIWIJAYA

 Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termahsyur

Page 10: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 10/73

 

10

 pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini adalah untuk

mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota Palembang.

Adapun makna dari lambang dari perusahaan ini adalah :

Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan

singkatan kata “Urea”. Lambang ini telah terdaftar sebagai merk

dagang (patent) dengan nomor 98 659.

Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal

 berdirinya PT. PUSRI.

Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan

 berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember.

Setangkai kapas yang berjumlah lima buah yang mekar darikelopak yang berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya

PT. PUSRI, yaitu 1959.

Perahu Kajang, merupakan cirri khas Kota Palembang yang

dibelah oleh Sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat

transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap

ikan.

Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan

 perkembangan PT. PUSRI di masa depan.

Komposisi tipis melambangkan warna kuning dan biru yang

dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan

dan ketabahan dalam mengejar cita-cita

Page 11: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 11/73

 

11

2.1.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan Tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya adalah:

  Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang

 program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya, dan pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada

khususnya.

  Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, perseroan menjalankan usaha-

usaha : produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya.  Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan

usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut

diatas, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan

 pihak lain yang sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.

2.1.4. Visi dan Misi Perusahaan

VISI

"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional ".

MISI

"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara

efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan ".

2.1.5. Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT. PUSRIPT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah.

Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang diwakili

oleh :

- Departemen Keuangan

- Departemen Perindustrian

- Departemen Pertanian

- Departemen Pertambangan dan Energi

Page 12: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 12/73

 

12

Struktur organisasi PT. PUSRI mengikuti system organisasi Line dan

Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang

dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus

dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan

menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang

Direktur Utama dibantu oleh lima orang anggota Direktur, yaitu :

- Direktur Produksi

- Direktur Keuangan dan Pemasaran

- Direktur Teknik dan Pengembangan

- Direktur SDM dan Umum

2.1.5.1. Direktur Produksi

Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General

Manager, antara lain:

- GM Operasi

- GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

- GM Pemeliharaan

General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5 Manager yang diantaranya:

- Manager Perencanaan & Pengendalian TA

- Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas

- Manager Perbengkelan

- Manager Pemeliharaan Mekanikal

- Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen

Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 6 bagian yakni:

- Bagian Listrik 1

- Bagian Listrik 2

- Bagian Instrumen 1

- Bagian Instrumen 2

- Bagian Telekmunikasi dan elektronika (TELKA)

- Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen

Page 13: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 13/73

 

13

Manajer Pemeliharaan

Listrik & Instrument 

SuperintendentPemeliharaan

Listrik 1

SuperintendentPemeliharaan

Listrik 2

SuperintendentPemeliharaanInstrument 1

SuperintendentPemeliharaanInstrument 2

SuperintendentElektronika &Telekomunika

si

SuperintendentBengkel Listrik  

& Instrumen 

Planner Scheduller

Elektronika &Telekomunikasi

Foreman Senior

PemeliharaanForeman SeniorPemeliharaanTelekomunikasi

ForemanPemeliharaan

Elektronika (3)

ForemanPemeliharaan

Telekomunikasi (2)

LeadmanElektronika (3)

LeadmanTelekomunikasi (2) 

Craftman Elektronika(3)

CraftmanTelekomunikasi (2) 

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan

Instrumen

2.1.5.2 Bagian Telekomuikasi dan Elektronika (TELKA)

Tanggung jawab di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika(TELKA):

1. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan spare part pabrik,

 perkantoran dan perumahan bidang elektronika dan telekomunikasi serta

kegiatan perencanaan pemeliharaan peralatan di bidang elektronika dan

telekomunikasi

Page 14: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 14/73

 

14

2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan

 bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu

 berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan

 bidang Telekomunikasi untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan

agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.

4. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area

 pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target

 produksi dapat tercapai.

5. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang telekomunikasi / CCTV System

dan infrastruktur penunjang untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan

 perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat

tercapai.

Uraian Tugas di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA):

1. Membuat laporan bulanan bidang Elektronika dan Telekomunikasi

2. Mengelola perencanaan rutin pemeliharaan peralatan pabrik bidang

elektronika dan telekomunikasi.

3. Membuat perencanaan spare part stok gudang (Warehouse Stock) dan non-

stok gudang (Direct Charge).

4. Merencanakan program pelaksanaan Preventive Maintenance, Corrective

Maintenance dan Breakdown Maintenance sesuai format ISO-9001.

5. Menyiapkan, memproses dan mengevaluasi dokumen perencanaan kegiatan

Preventive Maintenance dan Prosedur Operasi Baku (POB) peralatan bidang

Elektronika dan telekomunikasi.

6. Mengajukan usulan stok gudang peralatan pabrik dan penunjang pabrik

dengan persetujuan atasan serta memonitor pengadaannya.

7. Menyiapkan spesifikasi dan dokumen lain terkait dengan proses pembelian

 peralatan dan spare part pabrik

8. Melaksanakan evaluasi dan Quality Control (QC) atas pembelian spare part

dan peralatan pabrik yang sesuai.

Page 15: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 15/73

 

15

9. Membuat usulan rencana anggaran stok gudang dan anggaran lain yang

sesuai.

10. Membuat usulan rencana anggaran biaya rutin pemeliharaan pabrik dan

 perkantoran.

11. Membuat usulan rencana anggaran Investasi peralatan pabrik dan perkantoran.

12. Membuat usulan rencana replacement peralatan pabrik dan perkantoran.

13. Membuat usulan perencanaan TA bidang Elektronika dan Telekomunikasi

14. Secara rutin mengikuti rapat harian pagi yang dihadiri oleh staf Operasi, PKL,

Pemeliharaan dan Teknik Proses serta berpartisipasi aktif dalam memberikan

saran-saran dalam bidang telekomunikasi.

15. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan lembur bidang

telekomunikasi dan Elektronika.

16. Mengevaluasi pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi di seluruh

areal pabrik, perkantoran dan perumahan untuk meminimalisir terjadinya Un-

schedule Shutdown.

17. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan preventive, predictive dan

 breakdown maintenance di bidang telekomunikasi dan elektronika

18. Melakukan evaluasi dan negosiasi terhadap pekerjaan telekomunikasi dan

elektronika yang berdasarkan kontrak jangka panjang

19. Mengkoordinasikan Item dan Pekerjaan TA bidang Elektronika dengan pihak

terkait dan siap membantu TA Pabrik Pupuk lain dalam bidang Elektronika.

20. Ikut berperan aktif dalam perencanaan kebutuhan material pabrik, perkantoran

dan perumahan serta mengevaluasi kebutuhan material bidang telekomunikasi

dan Elektronika.

21. Terus mejaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi

terget produksi yang telah ditetapkan oleh management.

22. Mengkoordinasikan, memakai, mengingatkan dan mengevaluasi kewajiban

 penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada unit kerjanya dan lingkungan

sekitarnya untuk mencapai target Zero Accident.

Page 16: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 16/73

 

16

23. Membuat History Card Peralatan atas permasalahan yang terjadi pada

 peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya

kerusakan berulang.

24. Melakukan improvement yang berbasis Tehnologi pada peralatan pabrik,

 perkantoran dan perumahan yang menjadi tanggung jawabnya.

25. Mengikuti training baik itu in-house maupun out-plant untuk pengembangan

kompetensi dan SDM yang bersangkutan.

26. Melaksanakan pekerjaan perbaikan peralatan komunikasi / CCTV dan Insfrastruktur

 penunjang dengan sebaik mungkin dan melaksanakan perkerjaan yang mengharuskan

lembur dengan baik dan efisien.

27. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi

dan Security CCTV System di areal pabrik, perkantoran dan perumahan pada form

laporan Daily patrol bidang telekomunikasi.

28. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown

maintenance pada form ISO-9001 bidang Telekomunikasi

29. Memiliki motivasi dan bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsunganoperasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan

oleh management.

30. Memberikan saran-saran dan berperan aktif dalam menganalisis pemecahan masalah

yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah

terjadinya kerusakan berulang.

2.1.6. Kebijakan Manajemen

Dampak dari arus globalisasi dunia dilancarkan beberapa paket deregulasi,

Pemerintah menuntut PT. PUSRI untuk melakukan perubahan didalam berbagai

aspek managerial. Kebijakan manajemen yang dilakukan oleh PT. PUSRI pada

kondisi terakhir ini antara lain :

1 Mengamankan penyediaan dan penjualan pupuk didalam negeri secara tetap

2 Memperhatikan least cost distribution pattern (pola biaya distribusi rumah)

Page 17: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 17/73

 

17

3 Menunjang program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian atau

 penggunaan Urea tablet terutama dikalangan petani.

4 Terus melakukan pembinaan industri kecil dan koperasi agar dapat tumbuh

dan berkembang atas dasar prinsip saling menguntungkan

5 Meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dengan cara, yaitu :

6 Mengupayakan pengeoperasian pabrik agar dapat berproduksi terpasang dan

kemampuan dasar dengan memperhatikan faktor lingkungan, keselamatan

kerja dan operasional pabrik

7 Peranan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan produktivitas efisien,

 baik terhadap penggantian peralatan produksi atau distribusi maupun

 penambahan peralatan pabrik

8 Terus meningkatkan profesionalisme dan kewirausahaan karyawan diseluruh

 jajaran perusahaan melalui pendidikan dan peraturan yang lebih terarah

sejalan dengan program pengembangan karir

9 Melakukan usaha-usaha efisien didalam berbagai aspek melalui cost reduction

 program (program pengurangan biaya)

10 Mengupayakan peningkatan kesejahteraan karyawan dalam rangka

mempertahankan ketenangan bekerja serta meningkatkan produktivitas kerja

11 Mengusahakan kinerja keuangan perusahaan dengan sehat, sesuai dengan

ukuran yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan

12 Investasi rutin (barang modal) diproritaskan kepada investasi yang bebar-

 benar diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi produksi dan distribusi

 pupuk juga diutamakan untuk penggantian berdasarkan pertimbangan biaya

dan manfaat.

Page 18: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 18/73

 

18

2.1.7. Struktur Organisasi PT.PUSRI

Gambar 2.3 struktur organisasi PT. PUSRI

Page 19: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 19/73

 

19

2.1.8. Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Sriwijaya

One Line Diagram PT. Pupuk Sriwijaya

PT. PUSRI memiliki empat buah generator sebagai suplai daya listriknya.

Generator-generator tersebut menggunakan turbin uap (steam turbin) sebagai

 penggeraknya. Generator-generator tersebut terdiri dari :

1 Generator 5006-J

Kapasitas : 26,6 MVA

Beban Utama : PUSRI IB + Perumahan

2 Generator 2006-J

Kapasitas :21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI II

3 Generator 3006-J

Kapasitas : 21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI III

4 Generator 4006-J

Kapasitas : 21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI IV

Contoh generator yang ada pada pusri II

Page 20: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 20/73

 

20

Disamping keempat generator tersebut, PT. PUSRI juga mengoperasikan

 pembangkit energi yang melayani beban-beban kritis apabila pembangkit utama

mengalami gangguan. Pembangkit ini berupa :

Generator : 33 - 5007-J

Kapasitas : 300 –  5000 KW

Penggerak : Turbin Disel

Tampak luar

Tampak Dalam

Page 21: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 21/73

 

21

2.1.9. Pengaman

Untuk tegangan tinggi digunakan circuit breaker (CB). Fungsi CB ini

secara umum adalah untuk membatasi arus yang masuk dalam jaringan. Untuk

tegangan rendah juga digunakan CB. Penggunaan CB didasarkan pada efisiensi

dan nilai ekonomis.

  Jenis Beban

PT. PUSRI memiliki system kelistrikan sendiri dan ridak bergantung pada

system kelistrikan dari luar. Oleh karena itu, PT. PUSRI harus membuat prosedur penanggulangan gangguan yang terjadi pada system kelistrikan. Salah satu

 prosedurnya adalah memadamkan sebagian beban yang tidak berarti saat terjadi

gangguan. Untuk keperluan itu, maka beban-beban di PT. PUSRI dibagi menjadi

dua jenis beban, yaitu :

1. Beban Kritis

Beban kritis adalah beban yang tidak boleh padam dan harus tetap

menyala selama proses produksi. Prinsip ini berlaku juga saat terjadi gangguan.Contoh dari beban kritis adalah :

Control Central Building (CCB) 

Merupakan tempat dimana semua proses produksi dikendalikan dan

diawasi selama berlangsungnya prouksi.

 Ammonia Plant  

Tempat diproduksinya Ammonia. Beban ini tetap dijalankan karena daur

 produksinya pendek.

Cooling Tower Fans 

Tempat dilaksanakannya pendinginan air proses produksi.

2. Beban Seleksi

Beban seleksi adalah beban yang dapat dimatikan apabila terjadi gangguan

sementara. Contoh beban selektif seperti :

Page 22: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 22/73

 

22

Urea Plant  

Tempat dibuatnya pupuk Urea. Urea Plant dimatikan karenadaurnya yang panjang dan dianggap tidak menguntungkan saat terjadi

gangguan.

 Bagir Plant dan Bengkel  

Tempat pembuatan kantong dan reparasi peralatan yang rusak

 pada saat terjadi gangguan. Bagir plant tidak perlu dinyalakan karena

Urea Plant dimatikan. Demikian pula dengan bengkel, pada saatgangguan bengkel tidak perlu dinyalakan karena bengkel tidak terlalu

 berhubungan dengan proses produksi.

Page 23: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 23/73

 

23

2.2 Sensor Level di Industri

Di dunia industri, khususnya di Industri Semen terdapat bermacam-

macam sensor level dengan prinsip kerja yang berbeda-beda mulai dari yang

sederhana hingga penggunaan radar ultrasonic. Tujuannya sama ya itu

melakukan Monitoring dan Pengukuran terhadap Jumlah material yang

terdapat didalam tempat penyimpanan, baik itu Bin, Silo ataupun Tandon air.

Pada kesempatan kali ini, Kita akan mencoba membahas beberapa Sensor

Level yang terdapat di Industri, Kita juga akan membahas sedikit tentang

Prinsip kerja sensor tersebut.

1. Limit Switch 

Limit Switch ini merupakan sebuah saklar mekanis sama seperti saklar biasa

yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimamfaatkan sebagai sebuah

sensor. Penggunaannya pun bermacam-macam tergantung kondisi

 pemakaiannya. Nah Limit Switch ini juga bisa dimamfaatkan sebagai sebuah

Sensor Level, Khususnya Sensor Level Ketinggian Air.

Gambar. Limit Switch Sebagai Sensor Level

Prinsip Kerja Limit switch sebagai Sensor Level Air di Dalam Tangki 

Umumnya Limit Switch terdiri dari Kontak NO dan NC yang bisa kita

hubungkan ke Sumber tegangan yang digunakan sebagai inputan ke

Page 24: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 24/73

 

24

Kontroller. Nah Bagian Mekanis yang seperti pegas akan mengubah posisi

kontak jika tertekan. Jadi misalnya kita menginginkan Limit switch ini

sebagai sensor Level, Kita bisa menggantungkan sebuah Pelampung di bagian

mekanis tersebut. Misalnya Tangki air atau Tandon Air tersebut dalam

keadaan kosong, Pelampung akan menarik bagian mekanis dan menekannya

kebawah sehingga Kontak-Kontak Limit Switch berubah, NO jadi NC dan

 NC jadi NO. dan sebaliknya ketika Tangki dalam keadaan penuh maka

 pelampung akan terangkat keatas dan Limit Switch dalam posisi Stand By.

 Nah perubahan Kontak di Limit Switch itulah yang dapat kita gunakan

sebagai inputan dari posisi Level Air didalam Tangki.

2. Sensor Kapasitif || Capacitance Sensor 

Gambar. Capacitance Level detector

Prinsip Kerja Level detector sesungguhnya adalah mendeteksi besarnyakapasitansi antara ujung probe dengan ground, dimana ground adalah bagian

 body dari sensor level itu sendiri.

Perubahan Tinggi Material kena atau tidak kena bagian probe dari sensor

level ini akan mengakibatkan perubahan kapasitansi.

Page 25: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 25/73

 

25

Dan perubahan besaran kapasitansi tersebut mengakibatkan perubahan

frekuensi dimana frekuensi ini kemudian dikonversi menjadi tegangan.

Perubahan tegangan inilah yang selanjutnya akan digunakan mengaktifkan

relay yang terdapat di Bagian dalam dari Sensor Level ini.

3. Ultrasonic Sensor 

Gambar. Ultrasonic Level Sensor

Seperti namanya Ultrasonic Level Sensor, yaitu sebuah sensor Level yang

menggunakan Prinsip kerja Ultrasonic untuk mengukur level ketinggian

material didalam Bin ataupun silo.

Sensor ini akan menembakan gelombang Ultrasonic kepermukaan Material

yang akan diukur ketinggiannya. Kemudian dari data tersebut akan

dikonversikan menggunakan persamaan yang telah ada sehingga didapat dataketinggian material didalam Bin atau silo yang diukur.

Ultrasonic Level Sensor ini cocok digunakan untuk mengukur level material

yang berbentuk Solid seperti Klinker.

4. Silo Pilot

Page 26: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 26/73

 

26

Silo Pilot merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur level

material menggunaka prinsip Elektromechanic. Ya Silo pilot termasuk ke

dalam elektromechanic level measurement.

Gambar. Silo Pilot

Prinsip Kerja Silo Pilot. 

Cara kerjanya sederhana, Sensor Level ini akan menurunkan bandulnyadengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh material

maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui

dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari

Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin

melakukan pengukuran material menggunkan SiloPilot ini.

Page 27: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 27/73

 

27

2.3. MOTOR INDUKSI 

2.3.1. Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas

digunakan. Penamaan berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini

 bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang

terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor

dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh stator.

Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa

akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan

sinkron (ns). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor -

konduktor pada rotor, sehingga terinduksi tegangan. Karena rotor

merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus. Dan sesuai

dengan hukum Lenz rotorpun akan berputar mengikuti medan putar stator.

Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.

Bertambahnya beban akan memperbesar slip sehingga kenaikan tegangan

iuduksi pada rotor akan menaikkan arus rotor dan akibatnya akan

memperbesar kopel.

Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan

 pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya

yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung

disambungkan ke sumber daya AC.

Motor induksi memiliki komponen listrik utama yaitu :

1.  Rotor.

Rotor adalah bagian dari motor induksi yang berputar ( Bergerak ).

Rotor dari motor induksi ada 2 ( dua ) jenis yaitu jenis belitan dan jenis

sangkar. Untuk kedua jenis ini konduktor-konduktor rotor diletakan

 pada alur-alur dari susunan laminasi-laminasi inti besi rotor yang

sekaligus menyatu lubang konduktor rotor.

Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:

Page 28: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 28/73

 

28

a.  Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang

dilekatkan dalampetak-petak slotsparalel. Batang-batang tersebut

diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin

hubungan pendek.

 b.  Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda

dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga

fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang

lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as

dengan sikat yang menempel padanya.

2.  Stator.

Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk

membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk

sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar

120 derajat.

Seperti telah diketahui bahwa stator adalah salah satu bagian dari

motor induksi yang diam. Pada stator ini biasanya terdapat inti dan

 belitan stator. Pada umumnya inti stator merupakan besi lunak

 berbentuk slindris tebal dan bagian permukaan dalamnya merupakan

alur-alur yang memanjang, dibuat dengan menyusun laminasi-laminasi

 besi tipis yang disusun melingkar dan menebal sehingga manjadi

sebuah bentuk yang selindris. Alur-alur ini memanjang dan merata,

akan diisi dengan kumparan-kumparan belitan stator.

3.  Bantalan (Bearing)

Bantalan pada motor/dinamo berfunsi sebagai mempelancar gerak

 putar poros, menurangi gesekan putaran dan perlu diberi pelumas dan

 penstabil poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros

motor.

Page 29: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 29/73

 

29

4.  Kipas

Kipas merupakan suatu bagian dari motor yang menyatu dengan

rotor yang terletak di luar body yang berfungsi sebaai pendingin agar

dapat mengurangi kehausan pada AS motor.

5.  Celah Udara

Celah udara merupakan suatu unsur dalam motor induksi yang

menyebabkan faktor kerja mesin menjadi rendah. Celah udara dapat

memperbesar arus magnetisasi yang diperlukan. Untuk menimbulkan

fluks dibuat celah udara, arus yang dihasilkan ini terbelakang terhadap

tegangan yang dipasang. Celah udara yang terlalu kecil dapat

memperbesar suara dan rugi-rugi permukaan gigi-gigi serta dapat

menghalangi mesin untuk mencapai kecepatan normal.

6.  Slip Ring

Slip ring atau cincin geser biasanya terdapat pada motor induksi

tegangan menengah. Cincin geser ini merupakan bagian yang kritis

karena terjadi transfer arus antara bagian yang berputar (slip ring) dan

 bagian yang diam (carbon brush). Untuk menghindari kerusakan di

area ini diusahakan supaya arus terdistribusi merata untuk tiap carbon

 brush nya. Jika distribusi arus tidak merata maka akan terjadi overload

disalah satu carbon brush yang berakibat kenaikan temperatur dan

mempengaruhi kualitas kontak carbon brush yan menalami overload

maka temperaturnya akan lebih tinggi dibandingkan yang lain.

7.  Sikat Arang (Carbon Brush)

Sikat arang yang ditempatkan diatas perputaran komutator

 berfungsi sebagai jaringan untuk memindahkan arus antara jangkar dan

kumparan medan. Setiap sikat arang yang terpasang padadudukan

sikat, yang disatukan dengan pegas untuk mempertahankan tekanan

sikat yang konstan pada komutator.

Page 30: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 30/73

 

30

2.3.2  Klasifikasi Motor Induksi

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama :

1.  Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu

gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki

sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk

menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor

yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti

fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan

hingga 3 sampai 4 Hp.

2.  Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh

 pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki

kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau

gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan

 penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri

menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,belt

conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3

hingga ratusan Hp.

2.3.3  Kecepatan Motor Induksi

Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator

yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak

dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan

magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang

menyebabkan rotor berputar.

Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja

 pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah.

Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya

“slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya

terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah

cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin

Page 31: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 31/73

 

31

geser/ slip ring motor ”. Persamaan berikut dapat digunakan untuk

menghitung persentase slip/geseran (Parekh, 2003):

% Slip = Ns-Nb/Ns.100%

Dimana:

 Ns = kecepatan sinkron dalam RPM

 Nb = kecepatan dasar dalam RPM

2.3.4  Hubungan antara beban, kecepatan dan torque

grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang

sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):

a.  Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi

dan torque yang rendah (“ pull-up torque”). 

 b.  Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi

(“ pull-out torque”) dan arus mulai turun. 

c.  Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron,

arus torque dan stator turun ke nol.

Page 32: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 32/73

 

32

2.4. GANGGUAN PADA MOTOR INDUKSI 

Suatu motor induksi sering mengalami gangguan, baik gangguan dari

motor itu sendiri maupun ganguan dari luar. Dalam kondisi kerja yang berlebihan

atau kerja terus menerus tanpa berhenti, akan selalu mempengaruhi ketahanan

isolasi motor itu sendiri, walaupun dirancang berdasarkan syarat-syarat yang

ditentukan. Isolasi dari motor induksi listrik biasanya dirancang untuk suatu

tingkatan tertentu, sedangkan arus lebih yang mungkin terjadi akibat beban lebih

yang mungkin terjadi akibat beban lebih akan menyebabkan arus naik. Pengaruh

arus ini berkaitan dengan panas dan dapat mengangu dari ketahanan isolasi darikawat  – kawat beban motor serta mengakibatkan motor cepat terbakar. Jadi

gangguan-gangguan maupun kondisi yang tidak normal selalu terjadi dan tidak

dapat dihindari.

a.  Gangguan fisik dari sekeliling motor

Gangguan ini berbentuk segala macam persinggungan atau juga tetesan

dan semburan air, yang kesemuanya itu dapat merusak dan menimbulkan

gangguan ini dapat diatasi dengan cara pemilihan kontruksi yang sesuai

dari berbagai kerangka motor. Dan juga dengan memasang tutup

 pelindung tambahan aar lebih terlindungi.

 b.  Ganguan mekanis

Ganguan ini biasanya disebabkan oleh pemasangan instalasi kurang baik,

 pelumasan dari bantalan-bantalan motor yang tidak sempurna dan merata

 pada semua bagian, dan pemakaian perlengkapan mesin yang tidak tepat

 pemeliharaan yang tidak baik.

c.  Gangguan Operasi

Gangguan ini sering disebabkan pengoperasian dan pemakaian yang salah.

Kesalahan tersebut berupa kesalahan operasi motor pada beban lebih dan

setting overload rele yang tidak sesuai dengan kemampuan motor.

Page 33: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 33/73

 

33

d.  Gangguan beban Lebih

Beban kerja suatu motor listrik biasanya telah ditentukan dari pabrik

 pembuatnya, untuk itu perlu diperhitungkan apakah motor dapat

mengangkat beban yang tersedia. Pembebanan lebih akibat muatan yang

 berlebih dari mekanisme yang digerakkan motor dengan mudah dapat

diatasi yaitu dengan cara menurangi muatan pada sistem mekanisme itu

sendiri menjadi sebesar dalam batasan ukuran motor yang digerakannya.

Apabila motor itu dibiarkan atau sering bekerja pada beban lebih maka

akan mengakibatkan kerusakan pada isolasi kawat email belitan yang

diakibatkan oleh panas penaruh dari beban lebih tersebut juga dapat

menyebabkan motor listrik terbakar.

e.  Gangguan Hubung Singkat

Apabila motor-motor induksi listrik beroperasi dengan salah satu fasanya

terganggu, misalnya salah satu fasanya terjadi hubung singkat, maka akan

mengakibatkan putusnya fuse pada fasa yang tergangu tersebut dalam

kondisi harga kapasitas beban lebih, motor akan cenderung menjadi berat

 putaran nya karena pengaruh torsi (T) bertambah, yan bearti pula slip

makin besar. Pengaruh torsi bertambah maka arus akan bertambah pula

 bila momen maksimal motor pada kondisi ini tetap lebih besar dari momen

 beban, motor akan tetap bekerja namun dengan harga slip (s) yan besar

dan arus stator dapat mencapai 1,5 atau 2 kali arus normal

Page 34: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 34/73

 

34

2.5. SISTEM PROTEKSI 

Sistem pengaman bertujuan untuk mencegah atau membatasi kerusakan pada peralatan, dan keselamatan umum yang disebabkan karena gangguan dan

meningkatkan kelangsungan pelayanan pada konsumen. Dengan cara dan tingkat

 pengamanan yang diterapkan tergantung pada banyak faktor (antara lain : sistem

yang termasuk cara pentanahannya, peralatan, kondisi dan peraturan setempat dan

macam beban), dan merupakan kompromi praktis yang memungkinkan untuk

cukup memenuhi kebutuhan dan yang dibandingkan dengan biaya. Karakteristik

 beban sangat mempengaruhi perencanaan pengaman.Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada

 peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator,

transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu

sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan

lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.

Cara kerja sistem proteksi

1.  Mendeteksi adanya gangguan atau keadaaan tidak normal yang dapat

membahayakan suatu sistem instalasi listrik.

2.  Melepaskan atau memisahkan suatu sistem yang terkena gangguan

scepat mungkin sehingga kerusakan akibat gangguan dapat dibatasi

seminimum mungkin.

Sistem proteksi itu bermanfaat untuk :

1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-

 peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem).

Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan

semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan

alat .

2. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi

sekecil mungkin.

Page 35: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 35/73

 

35

3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi

kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik.

4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh

listrik.

Persyaratan Kualitas Sistem Proteksi

Ada beberapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu

 perencanaan sistem proteksi yang efektif, yaitu:

a) Selektivitas dan Diskriminasi Efektivitas suatu sistem proteksi dapat

dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang

mengalami gangguan saja.

 b) Stabilitas Sifat yang tetap inoperatif apabila gangguan-gangguan

terjadi diluar zona yang melindungi (gangguan luar).

c) Kecepatan Operasi Sifat ini lebih jelas, semakin lama arus gangguan

terus mengalir, semakin besar kemungkinan kerusakan pada peralatan.

Hal yang paling penting adalah perlunya membuka bagian-bagian

yang terganggu sebelum generator-generator yang dihubungkan

sinkron kehilangan sinkronisasi dengan sistem. Waktu pembebasan

gangguan yang tipikal dalam sistem-sistem tegangan tinggi adalah 140

ms. Dimana dimasa mendatang waktu ini hendak dipersingkat

menjadi 80 ms sehingga memerlukan relay dengan kecepatan yang

sangat tinggi (very high speed relaying).

d) Sensitivitas (kepekaan) Yaitu besarnya arus gangguan agar alat

 bekerja. Harga ini dapat dinyatakan dengan besarnya arus dalam

 jaringan aktual (arus primer) atau sebagai prosentase dari arus

sekunder (trafo arus).

e) Pertimbangan ekonomis Dalam sistem distribusi aspek ekonomis

hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah feeder, trafo dan

Page 36: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 36/73

 

36

sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang

 pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis

yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau

 peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan

 peralatan sistem adalah vital. Biasanya digunakan dua sistem proteksi

yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi

 pendukung (back up).

f) Realiabilitas (keandalan) Sifat ini jelas, penyebab utama dari “outage”

rangkaian adalah tidak bekerjanya proteksi sebagaimana mestinya(mal operation).

g) Proteksi Pendukung Proteksi pendukung (back up) merupakan

susunan yang sepenuhnya terpisah dan yang bekerja untuk

mengeluarkan bagian yang terganggu apabila proteksi utama tidak

 bekerja (fail). Sistem pendukung ini sedapat mungkin indenpenden

seperti halnya proteksi utama, memiliki trafo-trafo dan rele-rele

tersendiri. Seringkali hanya triping CB dan trafo -trafo tegangan yang

dimiliki bersama oleh keduanya. Tiap-tiap sistem proteksi utama

melindungi suatu area atau zona sistem daya tertentu. Ada

kemungkinan suatu daerah kecil diantara zo na -zona yang berdekatan

misalnya antara trafo-trafo arus dan circuit breaker-circuit breaker

tidak dilindungi. Dalam keadaan seperti ini sistem back up (yang

dinamakan, remote back up) akan memberikan perlindungan karena

 berlapis dengan zona-zona utama.

Pembagian Tugas Sistem Proteksi

Dalam sistem proteksi pembagian tugas dapat diuraikan menjadi;

1.  Proteksi Utama

Proteksi utama berfungsi untuk mempertinggi keandalan, kecepatan,

kerja dan fleksibilitas sistem proteksi melakukan sistem proteksi

terhadap peralatan listrik/ sistem tenaga.

Page 37: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 37/73

 

37

2.  Proteksi Pengganti

Proteksi Pengganti berfungsi jika proteksi utama menghadapi kerugian

untuk mengatasi gangguan yang terjadi.

3.  Proteksi Tambahan

Proteksi tambahan berfungsi untuk pemakaian waktu tertentu sebagai

 pembantu proteksi utama pada derah tertentu yang dibutuhkan.

2.5.1  CB Circuit Breaker / PMT

Circuit breaker (CB) atau Pemutus Daya (PMT) adalah peralatan

 pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan hubungan

antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat bekerja secara

otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika dilakukan

 perawatan atau perbaikan.

Pemahaman Dasar:

( Circuit breaker ini pada prinsipnya sama seperti fungsi MCB di meteran

listrik rumah kita. Jika terjadi korsleting listrik atau pemakain listrik yang

 berlebihan, maka otomatis seluruh aliran listrik dirumah akan terputus

(mati) .

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukanhal-hal diatas, adalah sebagai berikut:

1.  Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.

2.  Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban

maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus

tenaga itu sendiri.

Page 38: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 38/73

 

38

3.  Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus

hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem

kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.

Tentunya berbagai jenis dan type dari Circuit Breaker harus disesuaikan

dengan kondisi dan jumlah beban (arus dan tegangan) yang melaluinya

Low Voltage

Untuk jenis PMT tegangan rendah, kita tentunya sering menemukan jenis

ini pada panel pembagi beban (Besaran yg efektif berkisar 15 A s/d 1500

A). Yang harus diperhatikan dalam jenis PMT ini adalah Tegangan efektif

tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan

dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.

Dan juga arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus

daya, dan nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau

arus nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang.

High Voltage

Klasifikasi PMT untuk tegangan tinggi berdasarkan media insulator dan

material dielektriknya, adalah terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. 

Sakelar PMT Minyak: Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutusarus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV.

2.  Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker): Sakelar PMT ini

dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian

 bertegangan sampai 765 kV.

3.  Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat

digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV.

Page 39: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 39/73

 

39

4.  Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat

digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian

 bertegangan sampai 765 kV.

Menurut phasa, ada 1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang

akan diproteksi misal: instalasi motor 3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain,

masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.

Kebutuhan ampere :

3 Ø ( phasa ) I = P/ (Ö3).V.cos j

1 Ø ( phasa ) I = P/ V.cos j

P : Daya(kW)

V : Tegangan (Volt)

Misal:

Sebuah motor listrik 3 Ø mempunyai daya : 10 kWBerapa kebutuhan Ampere pada MCB ?

nilai cos j minimal dari PLN = 0.85

dik = P = 10000 W

V= 380Volt

I = P/ (Ö3).V.cos j= 10000 / (Ö3).380.cos j

= 10000 / (Ö3).380.0,85

= 13,15 A

Arus nominal pada Rating CB harus lebih besar dari arus yang dibutuhkan

oleh peralatan yang terhubung. Pilih CB yang mempunyai rating arus

sebisa mungkin lebih tinggi tetapi mendekati hasil perhitungan:

Ampere yang digunakan pada CB : 16 A

Page 40: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 40/73

 

40

2.5.2  Transformator

Komponen Transformator (trafo)

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan

atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3

komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak

sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output,

dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang

dihasilkan.

Bagian-Bagian Transformator

Contoh Transformator Lambang Transformator

Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.

Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-

 balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan

magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya

Page 41: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 41/73

 

41

inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada

ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini

dinamakan

induktansi timbal-

 balik (mutual

inductance).

Pada skema

transformator di

samping, ketika

arus listrik dari

sumber tegangan

yang mengalir

 pada kumparan

 primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan

akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan

sekunder akan berubah polaritasnya.

Hubungan antara tegangan primer, jumlah

lilitan primer, tegangan sekunder, dan

 jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan

dalam persamaan:

Vp = tegangan primer (volt)

Vs = tegangan sekunder (volt)

 Np = jumlah lilitan primer

 Ns = jumlah lilitan sekunder

Page 42: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 42/73

 

42

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan

skunder transformator ada dua jenis yaitu:

1.  Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-

 balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan

kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).

2.  Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan

 bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah

lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np

> Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh

kumparan sekunder adalah:

1.  Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

2.  Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

3.  Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan:

Penggunaan Transformator

Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang

memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.

Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220

volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik

 bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh

alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin

foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

Page 43: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 43/73

 

43

Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder:

Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220

volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer

transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan

sekundernya ?

Penyelesaian:

Diketahui:

Vp = 220 V

Vs = 10 V

 N p = 1100 lilitan

Ditanyakan: Ns = ........... ?

Jawab:

Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan

Page 44: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 44/73

 

44

2.5.3  KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC)

Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi

sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan

menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan

kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan

kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya

dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai

spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak

utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan

menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing

 pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian

otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan

maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam

 penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran

kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian,

terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya.Untuk

aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang

 paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang

telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan.

Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system,

misalnya pada Star Delta Starter.

.

Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )

dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO

akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup.

Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal

kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan

membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi

Page 45: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 45/73

 

45

magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan

atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah

salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang

untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip

kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet

seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan

magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga

kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut

tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik (

AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet

tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga

kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih

disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah

dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Page 46: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 46/73

 

46

Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan

daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan

 beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak  –  

kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari

kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt,

 begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan

rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari

segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih

 baik dari pada saklar biasa.

Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam

keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama

 pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang

 bekerja pada tegangan DC atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal

adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Perhitungan Rating KontaktorI = In/80 %

Gambar 2 : Cara Kerja Kontak

Page 47: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 47/73

 

47

.

Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi

 pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada

arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga

sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga

listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan

 NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan

arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut.

Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada

gambar dibawah ini.

Page 48: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 48/73

 

48

Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan

kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun

alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit

mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun

kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan

yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari

kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari

satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan

dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam

satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator

secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai

urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara

otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang

tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari

operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan

instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat

Page 49: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 49/73

 

49

dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan

dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol

otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti

kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic

Controller (PLC).

.

Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC

2.5.4  PENGAMAN BEBAN LEBIH

Beban dalam teknik listrik misalnya beban mekanik dari motor  –   motor

listrik, atau berupa tahanan-tahanan ataupun merupakan lampu-lampu,

akan tetapi lebih mudah berfikir bahwa yang dimaksud dengan beban

adalah arus listrik, karena setiap penambahan beban berarti adalah

 penambahan arus.

Kemudian setiap penambahan arus ini akan mengakibatkan timbulnya

 panas yang lebih besar. Kita akan mengingat rumus :

Panas = I2 Rt Joule

Sehingga panas itu berfungsi kuadrat dari arus, jadi bila arus itu naik

menjadi 2 kali maka panasnya akan naik 4 kali. Untuk melindungi

Page 50: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 50/73

 

50

rangkaian itu dari panas yang berlebihan maka dipasanglah pengaman

 beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya cepat dan ada

yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih pengaman yang

 bekerjanya lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang besar,

dapat mencapai 6 kali arus nominalnya hingga bila diambil pengaman

yang bekerjanya lambat tidak akan memutus pengamannya, tetapi

sebaliknya bila mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya

cepat maka pengamannya akan putus setiap motor start. Untuk

mengamankan motor kita mengenal dua macam pengaman beban lebih.

Biasanya pengaman ini disebut Thermal Over Load.

Thermal Over Load diberi simbol seperti gambar dibawah ini :

Kedua macam pengaman beban lebih ini adalah :

1.  Berdasarkan mencairnya timah.

Cara kerjanya sebagai berikut :

Bila pengantarnya dialiri arus lebih maka porosnya akan menerima

 panas yang melampui hingga timah yang ada pada bak akan mencair.

Dengan mencairnya timah ini maka pegas akan menarik roda dan roda

itu berputar hingga memutuskan kontak kekawat kontrol. Kontak

kekawat kontrol itu dapat disambungkan kembali dengan menekan

tombol tekannya ( Reset Button ), bila timahnya masih cair akan tetap

kembali membuka karena gaya pegas.

Keuntungannya adalah orang tidak dapat merubah batas ukurnya yang

sudah ditentukan, sedangkan kerugiannya adalah bila akan merubah

 batas ukurnya harus mengganti elemen pemanasnya.

2.  Pengaman beban lebih yang menggunakan Bimetal strip.

Page 51: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 51/73

 

51

Bila resistance ini dilewati arus lebih besar dari arus nominalnya,

maka bimetal strip pada bagian bawah akan melengkung kekiri dan

membawa lengan kontak pada bagian bawah tertarik kekiri dan

kontaknya akan terlepas. Selama bimetal strip itu masih panas, maka

 bagian bawah tetap terbawa.

2.5.5  Trafo arus (Current Transformer)

Trafo arus (Current Transformer) memiliki fungsi utama, yaitu

1. Sebagai alat listrik yang berfungsi untuk mengubah atau

mentransformasikan besaran listrik (arus) dari besar menjadi kecil,

gunanya untuk pengukuran dan proteksi.

2. Sebagai isolasi dari tegangan pada sistem dengan alat ukur atau alat

 proteksi.

Berikut ini, Langkah-langkah menentukan arus primer pada CT(CT

 primary

current ).

Dalam menentukan nilai rating arus phasa ke phasa dalam sistem 3 phasa,

digunakan rumus dibawah ini:

I (A)=(S(kVA))/(√3 xU (kV))

Contoh: Jika kita dalam perhitungan besarnya I = 13 A dengan

menggunakan rumus di atas, maka kita pilih besarnya arus primer

 pada trafo arus (Current Transformer )= 15 A. Nilai 15 A ini dipilih

 berdasarkan standar yang digunakan, seperti IEC atau lainya. Yang perlu

diperhatikan adalah Nilai yang dipilih selalu lebih besar dari nilai

 perhitungan dan nilai yang terdekat.

Page 52: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 52/73

 

52

Dari contoh diatas, bisakan kita memilih arus primer pada trafo arus = 10

A setelah melakukan perhitungan yang besarnya diperoleh, yaitu 13 A.

Jawabannya tidak, karena jika kita kalikan dengan 1,2 x arus nominalnya

(10A x 1,2 In) = 12 A, hasil ini lebih kecil dari pada perhitungan. kalo

 besarnya arus nominal 1,2 In dengan In = 13 A maka, didapat 15,6 A. Dari

nilai, sebaiknya dipilih arus primer yang lebih tinggi dari maksimum nilai

nominalnya, yaitu 15 A.

Berdasarkan standar IEC 60044-1, Level Arus Primer pada trafo arus

(current transformer ) adalah : 10  –  12.5 –  15  –  20  –  25 –  30  –  40 –  50 –  60

- 75 - 10x

Konstruksi Trafo Arus

Gbr.trafo arus

Page 53: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 53/73

 

53

3. Dua Kelompok Dasar Trafo ArusA. Trafo arus untuk pengukuran

- mempunyai ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya)- cepat jenuh

B. Trafo arus untuk proteksi- mempunyai daerah ketelitian yang luas- tidak cepat jenuh

Kinerja relai tergantung dari trafo yang digunakan

2.5.6  Sekring atau fuse

Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat

terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada

rangkaian listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi

dirumah, rangkaian elektronik dll. Ada banyak jenis sekring/fuse namun

yang umum dipakai di kalangan masyarakat adalah jenis sekring glass,

terbuat dari kaca atau glass, di dalamnya ada selembar kawat khusus,

 besarnya penampang kawat menentukan besarnya kapasitas sekring atau

kemampuan sekring mengalirkan arus listrik.

Gbr.Fuse 0.5A Gbr.Fuse 1A

Page 54: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 54/73

 

54

Kapasitas sekring bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang

menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V dll.

Artinya tegangan yang diperbolehkan mengalir melalui sekring tersebut

adalah maksimal sebesar 250 Volt dan arus listriknya maksimal sebesar 5

Ampere, jika arus dan tegangan listrik mengalir di atas nilai tersebut, maka

sekring akan terputus.

Page 55: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 55/73

 

55

BAB III

PEMBAHASAN

SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI 3 PHASE/440 V 37 KW

PADA MOTOR POMPA WASTE WATER PUMP P-11 (2401 - JCM)

PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG 

3.1. MOTOR LISTRIK

Dalam laporan ini kami sebagai penulis akan membahas sistem

 proteksi motor yang ada pada PT.pusri khususnya motor pompa waste water

 pump di pusri II atau yang lebih dikenal dengan motor M&PAL, dimana

motor ini digunakan untuk memompakan limbah yang sudah terkumpul di

 bak penampung ke tempat pengolahan limbah untuk dibuang ke sungai musi

selanjutnya.

Pada Motor M&Pal ini memiliki dua jenis motor yang digunakan

dimana:

1.  Motor 37 KW vertikal yang digunakan sebagai motor utama yang

digunakan untuk memompa limbah tersebut.

Page 56: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 56/73

 

56

2.  Motor 30 KW horizontal yang digunakan sebagai motor bantu atau spare

yanga akan digunakan bila motor utama dalam keadaan rusak. Dalam

kerja praktek yang kami lakasanakan motor utama rusak dikarenakan

lilitan pada motor itu terbakar ,

Page 57: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 57/73

 

57

3.2. KOMPONEN KOMPONEN

3.2.1. Motor Listrik

Dalam pengunaan motor untuk waste water pump mengunakan dua buah

motor yaitu :

1.  Motor 37 KW vertikal yang digunakan sebagai motor utama yang

digunakan untuk memompa limbah tersebut.

2.  Motor 30 KW horizontal yang digunakan sebagai motor bantu atau spare

yanga akan digunakan bila motor utama dalam keadaan rusak. Dalam

kerja praktek yang kami lakasanakan motor utama rusak dikarenakan

lilitan pada motor itu terbakar ,

Page 58: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 58/73

 

58

Speksifikasi motor yang digunakan adalah :

Output (Kw/Pole) 37 KW

Full Load Current 60 A

Contactor Rating 100 A

Control Cable Size 10C-2,5/60

Power Cable Size 4C-16/60

Dimana data tersebut didapat dari dokumen motor m&pal

3.2.2. Komponen –  Kompenan proteksi yang digunakan

a. Circuit Breaker

Circuit breaker (CB) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang

 berfungsi untuk memutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi

 beban yang dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara

manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.

Page 59: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 59/73

 

59

Pada penggunaan CB menggunakan rumus :

..........CB = 2 x Amp Max

Dari keterangan yang ada sudah dijelaskan sebelumnya motor m&pal

memiliki arus maksimal sebesar 60 A, dimana didapat 60 A mengunakan rumus

 pun bisa ditentukan yaitu:

P = V.I,cos phi

37.000 W = 480 V. I. 0,8

I = 61,1 A

sesuai dengan rumus yang digunakan:

..............CB = 2 x 60 A

= 120 A

Sesuai dengan rumus tersebut penggunan CB pada motor tersebut,

haruslah menggunakan CB sebesar 120 A namun dalam pabrik tidak memiliki CB

dengan nominal tersebut sehingga Pada motor m&pal menggunakan CB 125 A.

Page 60: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 60/73

 

60

 b. Kontaktor Magnet

Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi

sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan

daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besar.

Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact).

Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan

 pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan

kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan

menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.MagneticContactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok

untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz

dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur

lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam

rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik

lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan

yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yangtelah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan.

Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada

Star Delta Starter.

Pada penggunaan kontaktor magnet untuk pengaman untuk motor listrik

37 KW di pusri II mengunakan kontaktor magnet dengan ketahanan hingga 100

A ,680 v, 50 Hz, bisa dilihat pada gambar bentuk dari kontaktor magnet tersebut.

Page 61: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 61/73

 

61

Bisa dilihat dari gambar tersebut pada pengontrolan motor m&pal mengunakan

kontaktor tersebut.

c. Over Load

Untuk melindungi rangkaian itu dari panas yang berlebihan maka

dipasanglah pengaman beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya

cepat dan ada yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih

 pengaman yang bekerjanya lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang

 besar, dapat mencapai 6 kali arus nominalnya hingga bila diambil pengaman yang

 bekerjanya lambat tidak akan memutus pengamannya, tetapi sebaliknya bila

mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya cepat maka

 pengamannya akan putus setiap motor start. Untuk mengamankan motor kita

mengenal dua macam pengaman beban lebih. Biasanya pengaman ini disebutThermal Over Load.

Pada kontruksi ini overload yang digunakan adalah 63-80 A sehingga ada

 batas penggunaan beban pada motor tersebut. Bisa kita lihat pada gambar :

Page 62: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 62/73

 

62

d. Transfomator 480/120v

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan ataumenurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen

 pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan

kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk

memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Pada kontruksi ini penggunaan trafo yaitu 480 v yang di stepdown kan ke 120 v

untuk pengontrolan nya, dengan menimbang keamanan dari pengunaan alat

kontrol itu sendiri, bisa kita lihat pada gambar bentuk trafo yang digunakan untuk

kontrol motor mpal :

Page 63: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 63/73

 

63

e. Fuse

Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat

terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada rangkaian

listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian

elektronik dll. Ada banyak jenis sekring/fuse namun yang umum dipakai di

kalangan masyarakat adalah jenis sekring glass, terbuat dari kaca atau glass, didalamnya ada selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat menentukan

 besarnya kapasitas sekring atau kemampuan sekring mengalirkan arus listrik.

Dalam pengunaan kontrol yang digunakan menggunakan dua jenis fuse :

1.  Fuse 0,5 A yang dipasang untuk pengaman dari fasa R dan fasa S dimana

kedua ini digunakan untuk pengaman phase sebelum masuk ke trafo

stepdown 480/120 v.2.  Fuse 1.125 A yang dipasang untuk output keluaran dari trafo sebagai

 phase dan output satunya lai di grounding guna mendapatkan netral

Page 64: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 64/73

 

64

Bisa kita lihat pengunaan fuse pada kontrol tersebut :

Sehingga dalam satu panel yang digunakan untuk motor tersebut bisa kita

lihat sebagai berikut :

Page 65: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 65/73

 

65

3.3. GAMBAR RANGKAIAN DAN KONTROL

3.3.1. Diagram Pengawatan

 bisa dilihat diatas dimana rangkaian pengawatan pada motor waste water pump

menggunakan komponen yang sudah disebutkan sebelumnya :

untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dengan memperbesar gambar kontrol

tersebut :

Page 66: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 66/73

 

66

1.  Switch

Tombol switch atau yang bisa kita kenal dengan selektor itu menggunakan

dua mekanis penongontrolan, yaitu :

a.  Automatis

Yang mana kontrol ini menggunakan level switch sebagai saklar untuk

menyalakan kontrol tersebut

 b.  Manual

Yang mana kontrol ini menggunakan tombol start untuk menjalankan

motor secara manual dan tombol stop untuk menghentikan kinerja

motor tersebut

2.  Level switch

Page 67: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 67/73

 

67

Level switch menggunakan suatu sensor yang mana jika terkena cairan maka

kontak yang terdapat pada sensor tersebut akan terhubung, pada pengontrolan

motor ini menggunakan dua sensor level switch, yaitu sebagai :

a.  HL (high level)

Sensor tersebut digunakan sebagai sensor level tinggi dan diletakkan di

 bak baian atas, yang mana fungsi nya sebagai NO jika bak limbah itu

 penuh maka akan menyentuh sensor HL dan sensor HL ini lah yang nanti

nya akan digunakan untuk menghidupkan motor secara automatis

 b.  LL (low level)Sensor ini digunakan sebagai sensor level rendah yang diletakan dibagian

 bawah, yang mana fungsi nya sebagai NC. Motor yang sudah hidup oleh

HL akan memompa air limbah hingga bak penampungan itu habis, jika

limbah habis pada batas yang ditentukan dan sensor LL tidak terkena

cairan itu lagi, maka secara otomatis sensor yang bekerja sebagai NC ini

akan terputus.

3.  Kontrol dalam panel

Page 68: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 68/73

 

68

Gambar diatas menunjukan kontrol utama yang ada pada panel dimana :

M : kontaktor Magnet

O : Lampu warna orange

G : lampu warna hijau (Green)

R : lampu warna merah (Red)

HL : sebagai NO

LL : sebagai NC

CR : kontak bantu

Langkah kerja dari kontrol tersebut :

1.  HL yang terhubung oleh tingginya cairan sudah batas sensor akan

mengaktifkan CR sebagai kontak bantu yang akan menghubungkan

kontak CR1(13/14),

2.  Kontak cr1 yang terhubung akan mengaktifkan M ,dengan kata lain

untuk mengaktifkan motor itu sendiri, sistem yang digunakan motor ini

adalah DOL (Dirrect On Line)

3.  Lampu G akan aktif pada saat M dikondisi Off, dan lampu R akan aktif

 pada saat M dikondisikan ON, lalu lampu O akan aktif jika OL bekerja

karena ada masalah pada motor tersebut

4.  RHL adalah kode lampu merah untuk HL yang posisi on

5.  RLL adalah kode lampu merah untuk LL yang posisi on

Page 69: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 69/73

 

69

4.  Kontrol utama

Dari gambar diatas bisa kita lihat :

a.  CB1

Adalah pengaman utama yang digunakan pada pengontrol ini , bisa

kita lihat kode yang ada pada gambar 125 A

 b.  T1

Adalah transfomator yang digunakan untuk men stepdown tegangan

dri 480/120 v dengan daya 100 VA.c.  F1,F2,F3

Adalah fuse yang digunakan untuk mengamankan fase untuk ke trafo

d.  M1

Adalah kode untuk kontaktor magnet yang mana pada gambar terlihat

 jelas menggunakan 100 A

Page 70: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 70/73

 

70

e.  OL1

Adalah overload yang digunakan untuk beban lebih yang terjadi denan

kode 63-80 A.

f.  CT1

Adalah kode untuk current trafo yang digunakan untuk menunrunkan

arus sehingga akan digunkan untuk parameter amperemeter, dilihat

dari kode 50/5 A, trafo tersebut men step down arus sebesar 50 A

menjadi 5A

g.  Kabel

Dari gambar bisa kita lihat kode yang ada pada gambar :

1.  10C-2,5mm2 : yang mana kode 10C adalah kode yang digunakan

untuk jumlah yang ada pada kabel tersebut yaitu 10 kabel dengan

masing masing kabel 2,5 mm2

2.  4C-16mm2 : yang mana kode 4C adalah kode yang digunakan

untuk jumlah yang ada pada kabe; tersebut yaitu 4 kabel dengan

masing-masing kabel 16 mm2

Page 71: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 71/73

 

71

Penggunaan kabel dan fuse yang ada sesuai dengan ketentuan :

Page 72: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 72/73

 

72

3.3.2. Tata Letak

Page 73: BAB (I - IV) Kerja praktek

7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 73/73

73

BAB IV

KESIMPULAN

  PT.PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG (PUSRI) Merupakan perusahaan

 besar yang bergerak dibidang produksi urea dan amoniak selama 54 tahun

  Sistem kelistrikan yang dimiliki PT.Pusri sudah sangat memadai dengan

adanya pembangkit listrik tenaga gas turbin sebnyak 4 buah di masing-

masing bagian pusri tentunya

  Sistem proteksi yang dimiliki sudah sesuai dengan standar yang berlaku di

aturan dunia kelistrikan, dimana dalam pembahasan sebelumnya pengunaan

 pengaman pada motoer listrik sudah sesuai dengan aturan dan perhitungan

  Gambar dan data yang diambil untuk penyelesaian laporan ini secara utuh

diambil dari arsip data yang dimiliki oleh PT. PUPUK SRIWIDJAJA

PALEMBANG

SARAN

  Hampir semua yang ada di PT.Pusri ini sangat baik untuk dipelajari , namun

sangat disayangkan data dan arsip lama yang ada, hanya berupa bentuk

gambar tanpa ada datanya softcopy, ditakutkan nanti nya data tersebut hilang

atau rusak.