laporan praktek kerja lapangan msdm - bab iv

Upload: prismayanto-raharjo

Post on 12-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    1/15

    BAB IV

    POKOK PEMBAHASAN

    IV.1 Kebijakan Perusahaan Dalam Penarikan Tenaga Kerja

    Kegiatan awal dalam perencanaan tenaga kerja yang dilakukan oleh PT

    Raka Utama setelah Rencana Mutu Proyek disusun adalah melakukan

    penarikan (recruitment) tenaga kerja berdasarkan kebutuhan tenaga kerja.

    Penarikan tenaga kerja tetap pada umumnya berasal dari proyek lain yang telah

    selesai yang kemudian dibentuk team proyek baru untuk mengatur dan

    mengendalikan proyek yang akan berjalan. Sedangkan kebutuhan tenaga kerja

    tidak tetap diperoleh dari mandor yang telah sebelumnya telah direkrut olehmanager proyek.

    Penarikan tenaga kerja tetap berdasarkan kebutuhan sumber daya

    manusia pada PT Raka Utama dilakukan oleh Bagian Personalia atas kebijakan

    yang diputuskan oleh Dewan Direksi PT Raka Utama. Panduan rekruitmen

    yang ditetapkan oleh PT Raka Utama adalah sebagai berikut:

    1. Untuk proses recruitment , dimana tenaga kerja yang dibutuhkan

    akan ditempatkan untuk keperluan kator pusat dengan jabatan sampai

    dengan Engineer, maka proses recruitment dilakukan oleh pengelola

    SDM berdasarkan permintaan tenaga kerja dari pemilik proses.

    2. Untuk keperluan recruitment, dimana tenaga kerja yang

    dibutuhkan akan ditempatkan untuk keperluan kantor pusat dengan

    jabatan dibawah Engineer, maka proses recruitment dilakukan oleh

    Pemilik Proses setelah mendapat persetujuan dari pengelola SDM

    untuk penambahan tenaga kerja.

    3. Untuk proses recruitment dimana tenaga kerja yang dibutuhkan

    akan ditempatkan untuk keperluan proyek dengan jabatan sampai

    dengan pelaksana, maka proses recruitment dilakukan oleh pengelola

    SDM berdasarkan permintaan tenaga kerja dari pemilik proses.

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    2/15

    4. Untuk proses recruitment, dimana tenaga kerja yang dibutuhkan

    akan ditempatkan untuk keperluan proyek dengan jabatan dibawah

    pelaksana, maka proses recruitment dilakukan oleh pemilik proses

    setelah mendapat persetujuan dari pengelola SDM untuk penambahan

    tenaga kerja.

    5. Proses recruitment secara garis besar dijelaskan dan

    digambarkan pada Flow chart pada lampiran.

    6. Dalam penetuan upah atau gaji dari tenaga kerja dikonsultasikan

    dengan pengelola SDM.

    7. Semua tenaga kerja yang direkruit harus mengikuti masa

    percobaan selama 3 bulan dan harus dievaluasi pada bulan kedua danketiga oleh pihak yang melakukan recruitment untuk menentukan

    diterima atau tidaknya sebagai karyawan PT Raka Utama.

    Secara garis besar proses penarikan karyawan PT Raka Utama yang

    telah diterapkan adalah sebagai berikut:

    1. Sebelumnya telah PT Raka Utama telah membuat suatu perencanaan

    tahunan atau insidental akan kebutuhan sumber daya manusia yang

    dibutuhkan baik dikantor maupun diproyek.

    2. Dari perencanaan maka dewan direksi menyiapkan anggaran dana

    (budget) yang diperlukan dalam proses penarikan tenaga kerja.

    3. Setelah ada permintaan akan kebutuhan sumber daya manusia (tenaga

    kerja), maka pemilik proses baik bagian pengelola sumber daya

    manusia maupun manager proyek menerima permintaan tersebut yang

    selanjutnya permintaan tersebut akan diproses untuk disetujui atau

    tidak.

    4. setelah permintaan disetujui maka pihak personalia akan menyiapkan

    proses seleksi tenaga kerja. Proses seleksi tenaga kerja bersumber dari

    berkas surat lamaran pekerjaan yang masuk. Pihak personalia berhak

    menerima dan memilih lamaran yang pantas untuk dipanggil.

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    3/15

    5. Untuk pelamar yang dipanggil berdasarkan surat lamaran pekerjaan

    yang telah dikirim, maka pihak personalia akan melakukan

    wawancara pekerjaan dengan pelamar.

    6. Pihak personalia berhak untuk memilih pelamar yang terbaik sesuai

    dengan kebijakan prosedur recruitment yang telah ditetapkan.

    Kemudain pihak personalia akan memanggil pelamar yang

    bersangkutan dan membuat kesepakatan kerja jika pihak pelamar

    menerima tawaran pekerjaan tersebut.

    7. Pembuatan kesepakatan kerja (kontrak kerja) dilakukan oleh pemilik

    proses dan pelamar pekerjaan.

    8. Selanjutnya karyawan baru akan mengikuti masa percobaan kerja(training) yang telah ditetapkan jika karyawan baru tersebut lulus

    maka Ia ditetapkan menjadi karyawan tetap PT Raka Utama.

    Penarikan tenaga kerja tidak tetap atau tenaga kerja proyek, dilakukan

    oleh Manager Proyek sebagai pemilik proses yang kemudian diturunkan

    kepada Mandor sebagai pihak pengatur tenaga kerja lapangan. Penentuan

    jumlah tenaga kerja tidak tetap ditentukan oleh Dewan Direksi dalam

    perencanaan kebutuhan tenga kerja yang sudah tercantum dalam Rencana Mutu

    Proyek.

    Pada dasarnya perekrutan tenaga kerja tidak tetap sama dengan yang

    telah dijelaskan diatas, yang berbeda hanyalah pengaturan dan tanggung jawab

    yang dibebankan pada calon tenaga kerja. Bagian Personalia bertanggung jawab

    atas proses penarikan tenaga kerja tetap PT Raka Utama, sedangkan Manager

    Proyek mempercayai mandor dalam mencari tenaga kerja tidak tetap yang

    dibutuhkan pada proyek yang akan berjalan.

    Kemampuan dan keahlian tenaga kerja tidak tetap berdasarkan

    spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan, harus telah diketahui sebelumnya

    oleh Mandor sebelum menerima sumber daya manusia yang dibutuhkan. Hal ini

    akan menjadi sangat penting agar proses pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan

    yang diharapkan.

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    4/15

    IV. 2 Analisa Jabatan Proyek Dan Operasional Kegiatan Lapangan

    Dalam pelaksanaan kegiatan proyek PT Raka Utama, pada Perumahan

    Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, pihak Manajemen Personalia

    (Manejemen Sumber Daya Manusia) PT Raka Utama telah mengatur

    spesifikasi pekerjaan karyawan demi berjalannya kegiatan proyek dengan

    lancar. Spesifikasi pekerjaan atau yang disebut sebagai Job Deskripsi dalam

    Sturktur Oragnisasi telah ditentukan oleh pihak Manajemen Personalia sebagai

    berikut:

    A. Manajerial Kantor Proyek

    1. Project Manager

    Ketrampilan : Mempunyai kemampuan leadership

    Mempunyai kemampuan manajerial

    Interpesonal skill

    Supervisory, perencanaan dan pengendalian

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan computer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat rencana pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak yang

    telah disetujui oleh pelanggan. Kegiatan perencanaan ini meliputi :

    tinjauan kontrak, RAP (rencana anggaran proyek), jadwal

    konstruksi, metode kerja, perencanaan material, peralatan dan

    sumber daya manusia. Rencana tersebut harus mendapat persetujuan

    dari direktur operasional.

    2. Memilih dan merekrut pemasok/subkontraktor(material, tenaga

    kerja dan peralatan) untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai

    dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta memantau

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    5/15

    pekerjaan mereka. pemilihan pemasok/subkontraktor harus melalui

    persetujuan dari direktur operasional.

    3. Memastikan bahwa kemajuan pekerjaan konstruksi di lapangan

    sesuai dengan mutu, jadwal konstruksi yang telah ditetapkan dalam

    kontrak dan anggaran yang telah disetujui oleh direksi.

    4. Memantau terjadinya setiap penyimpangan pekerjaan/material

    dan melakukan tindakan koreksi melalui mekanisme peningkatan

    berkelanjutan.

    5. Memantau dan mengadministrasikan pekerjaan tambah/kurang

    serta melaksanakan pekerjaan tersebut setelah mendapat persetujuan

    dari konsultan/ pelanggan dan direkturoperasional.6. Membuat dan menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan

    konstruksi di lapangan kepada penlanggan setelah diestujui oleh

    konsultan.

    7. Melaksanakan serah terima proyek baik sementara atau akhir

    kepada pelanggan sesuai dengan kontrak dan melakukan inspeksi

    serta perbaikan yang diperlukan selama masa pemeliharaan

    8. Memonitor perawatan peralatan di lapangan dan

    menginstruksikan perbaikan peralatan jika terjadi kerusakan pada

    peralatan yang berada dilapangan.

    9. Menerima dan melakukan tindak lanjut terhadap keluhan

    pelanggan serta melakukan pengukuran kepuasan pelanggan.

    10. Menentukan pemilihan mandor dan upah borongan mandor yang

    diajukan oleh site manager. Penentuan mandor dan upah borongan

    mandor harus mendapat persetujuan dari direktur operasional.

    11. Memberikan persetujuan tentang permohonan pengadaan

    material yang diajukan oleh pelaksana.

    2. Site Manager

    Ketrampilan :

    Mempunyai kemampuan leadership

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    6/15

    Mempunyai kemampuan manajerial

    Interpesonal skill

    Supervisory, perencanaan dan pengendalian

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesian, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan computer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat rencana pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak yang

    telah disetujui oleh pelanggan. Kegiatan perencanaan ini meliputi

    :jadwal konstruksi, metode kerja perencanaan material, peralatan

    dan sumber daya manusia. Rencana tersebut mendapatkan

    persetujuan dari project manager

    2. Memberikan persetujuan tentang gambar pelaksanaan (shop

    drawing) dan mendapatkan persetujuan dari konsultan/pelanggan

    sebelum kegiatan konstruksi dilapangan dimulai.

    3. Memberikan persetujuan tentang as built drawing

    4. Membuat laporan kemajuan proyek kepada manajemen

    5. Melakukan konsultasi dengan project manager tentangpemilihan mandor dan penentuan upah borongan mandor

    6. Memberikan persetujuan tentang permohonan pengandaan

    material yang diajukan oleh pelaksana dan meneruskan kebagian

    purchasingdi kantor pusat setelah mendapat persetujuan dari project

    manager

    7. Memberikan persetujuan tentang perhitungan opname mandor

    yang dilakukan oleh pelaksana

    3. Pelaksana

    Ketrampilan :

    Interpesonal skill

    Supervisory, perencanaan dan pengendalian

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    7/15

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan computer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengatur tenaga kerja di lapangan

    2. Mengatur penggunaan material

    3. Melakukan pengawasan tehadap pelaksanaan konstruksi di

    lapangan

    4. Melakukan pemeriksaan gambar shop drawing dengan

    pelaksanaan pekerjaaan di lapangan

    5. Melakukan perhitungan volume material yang dibutuhkan dan

    meminta persetujuan site manager, project manager dan melaporkan

    ke cost control

    6. Meminta ijin pekerjaan kepada pengawas proyek pada saat

    melaksanakan pekerjaan tertentu

    7. Menghitung opname dan upah pekerjaan mandor. Perhitungan

    opname dan upah pekerjaan mandor harus mendapat persetujuan

    dari site manager.

    8. Melaksanakan pekerjaan finishing (untuk pelaksana finishing)

    9. Melaksanakan test dan comissioning (untuk pelaksana ME)

    4. Mekanik Peralatan

    Ketrampilan :

    Interpesonal skill

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengatur penerangan dan power listrik untuk kerja dilapangan

    2. Merawat peralatan yang ada di proyek

    5. Gudang Proyek

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    8/15

    Ketrampilan :

    Interpesonal skill

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan komputer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat administrasi barang keluar masuk gudang

    2. Membuat stok barang

    3. Menginformasikan barang yang sudah habis ke project

    manager/site manager

    4. Memeriksa kesesuaian pesanan material (jumlah, mutu,

    spesifikasi dan waktu ) dengan barang yang dikirim

    6. Administrasi Proyek

    Ketrampilan :

    Interpesonal skill

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan komputer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat upah proyek

    2. Melakukan administrasi surat keluar dan masuk

    3. Membayar upah harian proyek dan uang makan pelaksana

    7. Surveyor

    Ketrampilan :

    Interpesonal skill

    Mampu bekerja keras

    Mampu berbahasa Indonesia, lisan dan tulisan

    Mampu mengoperasikan computer

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    9/15

    1. Melakukan pengukuran keseluruhan gedung diantaranya as ke

    as gedung, pasangan dinding dan elevansi lantai

    B. Manajerial Lapangan Proyek

    1. Mandor

    Ketrampilan :

    Interpersonal Skill

    Mampu Bekerja Keras

    Memiliki jiwa kepemimpinan

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    Bertanggung jawab terhadap Site Manager dan Pelaksana

    Proyek terhadap beban pekerjaan yang diberikan terhadap kinerja

    kemajuan pekerjaan anak buahnya.

    Memastikan anak buahnya bekerja dengan efektif dan efisien

    sesuai beban pekerjaan mereka.

    Menjadi tempat bertanya dalam kegiatan harian jika terjadikeraguan terhadap aktifitas yang akan dikerjakan.

    2. Tukang

    Ketrampilan :

    Interpersonal Skill

    Mampu bekerja keras

    Memilki keahlian tertentu dalam pekerjaan yang akan dilakukan

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    Melakukan pekerjaan proyek lapangan sesuai dengan Surat

    Perintah Kerja (SPK) yang telah diberikan oleh Mandor atau

    Pelaksana Proyek.

    3. Kenek

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    10/15

    Ketrampilan :

    Interpesonal Skill

    Mampu bekerja keras

    Uraian tugas dan tanggung jawab :

    Membantu kegiatan harian yang dilakukan oleh tukang dalam

    pelaksanaan pekerjaan

    Setelah menentukan analisa pekerjaan dari kegiatan yang akan dilakukan

    maka operasional kegiatan tenaga kerja harian akan dapat berjalan dengan baik.

    Operasioanal kegiatan harian perusahaan mencakup seluruh kegiatan yang

    terjadi di lapangan. Operasional perusahaan pada Proyek Perumahan Real

    Estate Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk secara garis besar terbagi

    atas:

    1. Kegiatan Manajerial

    Kegiatan pengaturan dari segala aspek-aspek yang terkait yang

    bersifat mendukung kegiatan lapangan, misalnya kegiatan yang

    dilakukan oleh Site Manager yang mengecek keadaan persediaan

    bahan bangunan kepada bagian gudang yang diperlukan dalam

    kegiatan harian.

    2. Kegiatan Lapangan

    Kegiatan yang sifat langsung berkerja di lapangan (tempat proyek

    berlangsung).

    3. Kegiatan Pemeriksaan Kualitas Hasil Kerja

    Kegiatan yang sifatnya memeriksa hasil kerja terhadap kemajuan

    pekerjaan yang terjadi dilapangan. Kegiatan ini merupakan suatu

    kegiatan yang paling penting hasil kerja yang dilakukan pada proyek

    harus sesuai dengan yang diharapkan oleh pengembang (developer)

    IV.3 Pengaturan Penempatan dan Alokasi Tenaga Kerja

    Pada Proyek Perumahan Real Estate Bukit Golf Mediterania, Pantai

    Indah Kapuk, jumlah unit rumah yang dikerjakan oleh PT Raka Utama

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    11/15

    sebanyak 63 unit rumah yang terdiri dari 2 tipe rumah yaitu Tipe Melati dan

    Tipe Mawar. Dengan jumlah unit sebanyak itu sangat diperlukan suatu

    pengaturan penempatan dan alokasi tenaga kerja yang efektif dan efisien untuk

    menekan biaya tenaga kerja.

    Pada dasarnya setiap unit rumah yang akan dibangun memerlukan

    kurang lebih 10 orang tukang dan kenek agar proyek dapat berjalan dengan

    semestinya dari yang diharapkan. Namun jumlah tenaga kerja sebanyak itu

    dapat ditekan dengan melakukan pengaturan dan pengalokasian tenaga kerja

    yang efektif dan efisien.

    Seperti yang diketahui bahwa kegiatan proyek memiliki keterkaitan

    antara kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Keterkaitan ini dapat berartibahwa kegiatan yang satu dapat berjalan atau dikerjakan jika kegiatan yang lain

    sudah selesai dilakukan, misalnya pekerjaan tanah, pasir dan pondasi dapat

    dilakukan jika pekerjaan persiapan telah selesai dilaksanakan. Pada umumnya

    kegiatan proyek yang akan dilaksakan telah dibuat terlebih dahulu dalam

    Master Schedule Pekerjaan pada Rencana Mutu Proyek. Dari Master Schedule

    tersebut akan terlihat kegiatan yang akan dilaksanakan sampai pekerjaan proyek

    selesai.

    Berdasarkan Master Schedule Pekerjaan tersebut, maka PT Raka

    Utama dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

    menyelesaiakan satu item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Item-item

    pekerjaan yang akan dilaksanakan memiliki bobot tersendiri baik bobot pada

    beban pekerjaan dan bobot berdasarkan nilai proyek (project value).

    Berdasarkan pengalaman dari pihak manajerial pengaturan jumlah tenaga kerja

    dilihat dari item atau bobot yang akan dikerjakan, maka jumlah tenaga kerja

    yang dibutuhkan tidak sama. Sebagai contoh jumlah tenaga kerja yang

    dibutuhkan pada pekerjaan persiapan , pekerjaan tanah, pasir dan pondasi

    dengan pekerjan lantai dan dinding akan sangat berbeda jumlahnya.

    Berdasarkan bobot dari nilai proyek (project value), bahwa nilai dari pekerjaan

    lantai dan dinding memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan dengan

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    12/15

    pekerjaan persiapan atau pekerjaan tanah, pasir dan pondasi. Berdasarkan bobot

    tersebut pula maka dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang efisien dan

    efiektif berdasarkan komulatif dari kebutuhan jumlah tenaga kerja yang

    diperlukan pada bulan tersebut.

    Pengaturan yang dilakukan oleh PT Raka Utama pada Proyek

    Perumahan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, setelah diketahui

    jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada bulan tersebut adalah melakukan

    pengalokasian yang efektif dan efesien berdasarkan kegiatan yang harus selesai

    pada bulan tersebut. Kegiatan yang harus selesai pada waktu yang telah

    ditentukan tercantum dalam Surat Perintah Kerja (SPK). Berdasarkan SPKtersebut pihak manajerial pengaturan tenaga kerja mengalokasikan tenaga kerja

    kepada pekerjaan yang harus selesai pada waktu yang telah ditentukan.

    Sebagai sebuah contoh pengaturan yang dilakukan oleh PT Raka Utama

    misalnya; berdasarkan No. SPK 05.03.103 dengan kegiatan balok atau kolom

    yang akan dikerjakan pada type melati No. 15, 17, 19, 21, 23, 29, dan 31 yang

    harus diselesaikan pada akhir minggu ke-2 januari 2006, maka pihak manajerial

    yang telah berpengalaman dilapangan dapat menentukan jumlah tenaga kerja

    yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan balok dan kolom tersebut.

    Perencanaan kebutuhan tenaga yang telah dilakukan kemudian dipraktekan

    dengan mengalokasi sejumlah tenaga kerja yang telah menyelesaikan SPK

    sebelumnya, dan begitu seterusnya hingga proyek ini selesai.

    Dengan pengaturan tersebut maka PT Raka Utama tidak harus

    menetapkan sejumlah tenaga kerja pada sebuah rumah saja melainkan

    pengaturan tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan Surat Perintah Kerja

    yang harus diselesaikan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

    IV. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia

    Peningkatan kinerja merupakan suatu upaya dalam peningkatan hasil

    kerja yang dilakukan oleh suatu organisasi baik secara pengaturan (manajerial)

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    13/15

    atau secara praktek di lapangan (aplikatif) berdasarkan masukan-masukan

    terhadap hasil yang ingin dicapai sebagai tujuan perusahaan. PT Raka Utama

    telah memiliki suatu manajemen prosedural dari peningkatan kinerja baik pada

    perusahaan maupun pada proyek. Ruang lingkup dari peningkatan kinerja yang

    dilakukan oleh PT Raka Utama terdiri dari seluruh karyawan baik tetap maupun

    tidak tetap dengan mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk

    mengambil tindakan perbaikan, pencegahan, dan peningkatan kualitas kerja.

    Peningkatan kinerja dapat dilakukan sebagai hasil dari audit dan

    tinjauan manajemen, ketidaksesuaian yang aktual atau potensial, umpan balik

    dari pelanggan, usulan-usulan, tujuan mutu dan analisis peningkatan kinerja.

    Bila hasil tindakan perubahan prosedur terjadi, maka perubahan tersebut harusdikomunikasikan kepada bagian atau karyawan yang bersangkutan.

    Tujuan dari peningkatan kinerja adalah menjelaskan secara sistematis,

    efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu, yang berkelanjutan ditingkatkan

    melalui proses. Mengingat bahwa hubungan dari hasil tujuan yang diharapkan

    dari sebuah proyek sangat erat terhadap Sumber Daya Manusia yang pakai,

    maka peningkatan kinerja yang paling utama agar tujuan dari sebuah proyek

    dapat tercapai dengan tepat waktu dan tepat anggaran adalah dengan selalu

    meningkatkan kinerja sumber daya manusia di lingkungan proyek.

    Peningkatan kinerja manajemen sumber daya manusia secara

    berkelanjutan mengikuti tahap:

    1. Identifikasi, analisis, penyelidikan, dan menghilangkan akar

    penyebab masalah yang berpotensi terjadi sebagai akibat terjadinya

    tidak kesesuaian.

    2. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang efektif.

    3. Memaksimalkan kesempatan-kesempatan untuk menangkap ide-

    ide untuk mengembangkan bisnis perusahaan.

    Proses peningkatan kinerja yang diterapkan oleh PT Raka Utama digambarkan

    dalam aliran proses yang terdapat pada lampiran yang dijelaskan sebagai

    berikut:

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    14/15

    1. Melakukan identifiikasi terhadap kebutuhan peningkatan yang akan

    dilakukan.

    2. Identifikasi kebutuhan peningkatan ditentukan oleh insiator proses

    yang mengformulasikan ide atau usulan-usulan kepada pemilik proses.

    Dalam menyampaikan ide-ide atau masukan maka pihak inisiator dan

    pemilik proses akan melakukan tinjauan untuk melihat fakta yang

    terjadi dilapangan. Jika sesuai untuk dilakukan perbaikan maka

    tindakan peningkatan kinerja dapat dilajutkan sedangkan jika tidak

    terdapat kesesuaian dari usulan terhadap hal yang terjadi di lapangan,

    maka pemilik proses akan menginformasikan alasan kepada pembuat

    usulan tentang ketidaksesuaian usulan tersebut3. Identifikasi lainnya yaitu berdasarkan ketidaksesuaian yang terdeteksi

    (yang benar terjadi dilapangan), misalnya ketidakefektifan jumlah

    tenaga kerja terhadap beban yang seharusnya diterima oleh tenaga kerja

    (terlalu berat atau terlalu ringan), atau perkiraan yang tidak sesuai

    dengan dengan kenyataan dalam pengaturan tenaga kerja sehingga

    proyek berjalan dengan lambat (misalnya: tenaga kerja cukup tetapi

    kekurangan material yang dibutuhkan).

    4. Kemudian pihak inisiator menerbitkan permintaan peningkatan kinerja

    berdasarkan identifikasi yang dilakukan.

    5. Pihak pemilik proses akan meninjau dan menganalisa kondisi yang

    terjadi saat ini dan menyelidiki penyebab akar permasalahan yang

    terjadi.

    6. kemudian pemilik proses akan mencari usulan tindakan dari perbaikan

    yang akan dilakukan berdasarkan permintaan peningkatan kinerja

    sumber daya manusia.

    7. pemilik proses akan membuat implementasi usulan tindakan perbaikan

    dan menentukan waktu penyelesaian.

  • 7/21/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan MSDM - Bab IV

    15/15

    8. kemudian pemilik proses akan meninjau dan memeriksa kembali

    mengenai penyelesaian dan tindakan perbaikan, apakah sudah sesuai

    dan efektif atau tidak.

    9. jika implemetasi dari peningkatan kinerja yang akan dilakukan sesuai

    dengan perbaikan kinerja yang akan direncanakan, maka pemilik

    proses akan menyetujui peningkatan dan revisi dari prosedur atau

    instruksi kerja. Dan peningkatan ditutup untuk kemudian dilakukan

    peningkatan yang lain secara berkelanjut.

    Metode peningkatan kinerja berdasarkan prosedur yang telah diterapakan

    sangat diperlukan mengingat aktifitas-aktifitas pekerjaan proyek sangat

    beragam dan tidak memiliki kepastian seperti halnya yang sangat berbedadengan kegiatan manufacturing. Peningkatan kinerja merupakan sebuah

    rangsangan yang mencerminkan dari perbaikan kondisi yang terjadi dilapangan.

    Hal ini mengingat bahwa aktifitas-aktifitas pekerjaan proyek sangat

    dipengaruhi oleh kondisi alam dan kondisi stabilitas Negara yang sedang

    terjadi, oleh sebab setiap rencana yang dibuat akan dapat berubah setiap saat

    dan setiap waktu.