lisdayani metode pembelajaranpembelajaran
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
1/12
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PKN
Metode Pembelajaran Dan Penerapannya Dikelas
NAMA: LISDAYANI LA JENE
NPM : 2014 11 020
11/17/2015
Dosen Pelaksana: Nur Hasanah, S.Pd,M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK
TAHUN AKADEMIK
etode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan
materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dapat juga disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai
media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang
guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap
dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan
penggunaan metode mengajar.
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
2/12
2015/2016
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
3/12
1. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Slavin (dalam Nur, 1998: 24) menguraikan langkah-langkah mengantarsiswa kepada STADadalah sebagai berikut:
1. Bagilah siswa ke dalam kelompok masing-masing terdiri dari empat
atau lima anggota. Pastikan bahwa kelompok yang terbentuk itu
berimbang dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin dan asal suku.
2. Buatlah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan kuis pendek untuk
pelajaran yang anda rencanakan untuk diajarkan.
3.
Pada saat anda menjelaskan STADkepada kelas anda, bacakan
tugas-tugas yang harus dikerjakan tim.
4. Bila tiba saatnya memberikan kuis, bagikan kuis atau bentuk
evaluasi yang lain, dan berikan waktu yang cukup untuk
menyelesaikan tes itu.
5. Pengakuan kepada prestasi tim, segera setelah anda menghitung poin
untuk siswa dan menhitung skor tim.
Adapun penerapan pembelajaran kooperatiftipe STADmenurut
Slavin (1995), STADterdiri dari lima komponen utama yaitu, presentasi
kelas, kelompok, kuis (tes), skor peningkatan individual dan
penghargaan kelompok. Masing-masing komponen akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Presentasi Kelas Materi dalam STADdisampaikan pada presentasi
kelas.
Presentasi kelas ini biasanya menggunakan pengajaran langsung
(direct instruction) atau ceramah, dilakukan oleh guru. Presentasi
kelas dapat pula menggunakan audiovisual. Presentasi kelas ini
meliputi tiga komponen, yakni pendahuluan, pengembangan dan
praktek terkendali.
2. Kelompok
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
4/12
Kelompok terbentuk terdiri dari empat atau lima siswa, dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan, jenis kelamin dan ras atau
etnis. Fungsi utama kelompok adalah memastikan bahwa semua
anggota kelompok terlibat dalam kegiatan belajar, dan lebih khususadalah mempersiapkan anggota kelompok agar dapat menjawab kuis
(tes) dengan baik. Termasuk belajar dalam kelompok adalah
mendiskusikan masalah, membandingkan jawaban dan meluruskan
jika ada anggota kelompok yang mengalami kesalahan konsep.
3. Kuis (tes)
Setelah beberapa periode presentasi kelas dan kerja kelompok, siswa
diberikan kuis individual. Siswa tidak diperkenankan salingmembantu pada saat kuis berlangsung.
4. Skor Peningkatan Individual
Penilaian kelompok berdasarkan skor peningkatan individu,
sedangkan skor peningkatan tidak didasarkan pada skor mutlak
siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui
rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan
kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam sistem skor
kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan
pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.
5. Penghargaan Kelompok
6. Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau hadiah jika rata-rata
skornya melampaui kriteria tertentu.
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
5/12
2. PEMBELAJARAN INKUIRI
Gulo (2005) menyatakan bahwa, inkuiri tidak hanya
mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yangada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan.
Secara umum proses pembelajaran SPI dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana
atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam
tahap orientasi ini adalah:a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-
langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah
merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan
kesimpulan
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini
dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang
disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu
ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang
tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa
akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3) Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
6/12
kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap
anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara ataudapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari
suatu permasalahan yang dikaji.
4) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Prosespemgumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat
dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
5) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk
mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Adapun penerapan model pembelajaran inquiry didalam kelas :
a. Membentuk kelompok-kelompok inkuiri. Masing-masing kelompok
dibentuk berdasarkan rentang intelektal dan keterampilan-
keterampilan social
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
7/12
b. Memperkenalkan topik-topik inkuiri kepada semua kelompok. Tiap
kelompok diharapkan memahami dan berminat mempelajarinya.
c. Membentuk posisi tentang kebijakan yang bertalian dengan topik,
yakni pernyataan apa yang harus dikerjakan. Mungkin terdapat satuatau lebih solusi yang diusulkan terhadap masalah pokok.
d. Merumuskan semua istilah yang terkandung di dalam proposisi
kebijakan.
e. Menyelidiki validitas logis dan konsisten internal pada proposisi dan
unsur-unsur penunjangnya.
f. Mengumpulkan evidensi (bukti) untuk menunjang unsur-unsur
proposesg. Menganalisis solusi solusi yang diusulkan dan mencari posisi
kelompok
h. Menilai proses kelompok.
Sumber::http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-
pembelajaran-inquiry.html#ixzz3rlLIPzYY. Diakses tanggal 17 November
2015
3. PEMBELAJARAN JIGSAW
Langkah- Langkah dalam metode jigsaw
Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini
maju mundur seperti gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-
langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu:
1.
Awal kegiatan pembelajaran
a. Persiapan
1) Melakukan Pembelajaran Pendahuluan
Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi
siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut.
2) Materi
Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi
beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-inquiry.html#ixzz3rlLIPzYYhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-inquiry.html#ixzz3rlLIPzYYhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-inquiry.html#ixzz3rlLIPzYYhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-inquiry.html#ixzz3rlLIPzYY -
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
8/12
anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep
materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan
dipelajari oleh siswa.
3)
Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan AhliKelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw
beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari
kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang
sosialnya
4) Menentukan Skor Awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu
pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individualpada semester sebelumnya.
2. Rencana Kegiatan
1) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-
masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam
kelompok ahli.
2) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan
mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai
dengan banyaknya kelompok.
3) Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk
menjelaskan topik yang didiskusikannya.
4) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup
semua topik.
5) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor
kelompok atau menghargai prestasi kelompok.
3. Sistem Evaluasi
Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
1) Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik.
2) Membuat laporan mandiri atau kelompok.
3) Presentasi
Materi Evaluasi
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
9/12
Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh
mahasiswa.
Proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa.
Sumber::http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-
pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tt . Diakses tanggal 17 November
2015.
4. PEMBELAJARAN METODE DISKUSI
Penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran di kelas adalah
sebagai berikut :
Guru menentukan suatu masalah yang akan didiskusikan atau guru
meminta kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau
problem yang akan didiskusikan.
Guru menjelaskan tujuan diskusi.
Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai
materi pelajaran yang didiskusikan.
Guru mengatur giliran pembicara supaya tidak semua siswa serentak
berbicara mengeluarkan pendapat.
Guru menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar
seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
Mengatur giliran berbicara agar semua siswa dapat menggunakan
kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari
pokok permasalahan.
Membuat catatan hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera
dikoreksi yang memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang
salah.
Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa
http://www.nesaci.com/metode-diskusi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/ ,
diakses tanggal 17 2015.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tthttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tthttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tthttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tthttp://www.nesaci.com/metode-diskusi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-diskusi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-diskusi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tthttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html#ixzz2uZXP82Tt -
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
10/12
5. PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI
Adapun Pelaksanaan Penerapan Metode Demonstrasi dikelas adalah
sebagai berikut:
1.
PerencanaanDalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah :
a) Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa
yang diperoleh setelah demonstrasi dilakukan.
b)Tentukan peralatan yang digunakan, kemudian dicoba dahulu
agar dalam pelaksanaan demonstrasi tidak mengalami
kegagalan.
c)
Menetapkan prosedur yang dilakukan, dan selamademonstrasi dilakukan perlu diadakan percobaan terlebih
dahulu.
d) Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi.
e) Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri
apakah:
Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh
peserta didik.
Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan
padaposisi yang baik, hingga semua peserta didik dapat
melihat semuanya dengan jelas
Peserta didik di sarankan membuat catatan yang dianggap
perlu.
f) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak
didik
2. Pelaksanaan
Langkah pembukaan nya yaitu:
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua
peserta didik dapat memperhatikan dengan jelas apa
yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh peserta
didik
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
11/12
c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh
peserta didik, misalnya peserta didik ditugaskan untuk
mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi. Langkah Pelaksanaan nya yaitu
a) Mulaialah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang peserta didik untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan
menghindari suasana yang menegangkan.
c) Mengingat pokok-pokok materi yang akan di
demonstrasikan agar mencapai sasaran.d) Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti
jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi
seluruh peserta didik.
e)Tumbuhkan sikap kritis pada peserta didik sehingga
terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang
didemonstrasikan.
f) Beri kesempatan setiap peserta didik untuk mencoba
sehingga peserta didik merasa yakin tentang benenaran
suatu proses.
g) Buatlah penilaian dari kegiatan peserta didik, dalam
demonstrasi tersebut.
3. Evaluasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran
perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang
ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk
meyakinkan apakah peserta didik memahami proses
demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang
relevan, ada baiknya guru dan peserta didik melakukan
evaluasai bersama tentan jalannya proses demonstrasi itu
untuk perbaikan selanjutnya.
-
7/25/2019 LISDAYANI METODE PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
12/12
Sumber:http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-
di-sekolah/,diakses tanggal 17 2015.
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2005), hal. 84
http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/http://www.nesaci.com/metode-demonstrasi-dalam-proses-belajar-di-sekolah/