makalah bagus nadya 2
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
1/25
1
ABSTRAK
Pada tugas antenna ini membahas rancang bangun, pengukuran, pengujian, dan aplikasi
dari antenna mikrostrip plannar array 4 elemen. Antena ini dirancang untuk jarinngan teknologi
wireless (WLAN) yang semakin berkembang saat ini menyebabkan banyaknya pelanggan(client) yang ingin terhubung pada jaringan komputer setempat, untuk memudahkan konektivitas
antara satu jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, dengan peran antena yang
menggunakan mikrostrip beroperasi pada 2,4 Ghz pada sisi jaringan sangat berguna untuk
komunikasi wireless yang terpadu, frekuensi tersebut sudah banyak digunakan diseluruh dunia
karena frekuensi 2,4 GHz, merupakan standar dari protocol IEEE 802.11 b/g untuk wireless
local area network (WLAN). Antena mikrostrip array 4 elemen ini dirancang menggunakan
perangkat lunak Computer Studio Suite Microwave Studio (CST). Adapun rancang bangun
antena ini bertujuan untuk merancang mikrostrip planar array 4 elemen yang berfrekuensi 2,4
GHz, polarisasi linier, dan meningkatkan performansi antena dalam penerimaan sinyal untuk
mendukung WLAN. Hasil penguatan (gain) adalah 7,61 dB , VSWR adalah 1,56, pola radiasi
antena adalah directional.
Kata Kunci : mikrostrip, WLAN, plannar array, directional.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
2/25
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini teknologi telekomunikasi semakin maju, seiring perkembangan zaman, salah
satu contohnya adalah teknologi antena. Antena yang berfungsi baik sebagai transmitter
(pemancar) maupun sebagai receiver(penerima) gelombang elektromagnetik memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu sistem telekomunikasi radio, oleh karena itu
peningkatan mutu antena sangatlah diperlukan untuk mencapai suatu nilai pancar atau terima
yang optimum. Perangkat antena dibedakan berdasarkan bentuk dan kualitas bahan yang
digunakan, sehingga kemampuan tiap-tiap antena untuk memancarkan maupun menerima
suatu gelombang elektromagnetik tentu berbeda. Antena merupakan komponen yang sangat
penting pada sistem komunikasi, karena antena dapat berfungsi mentransformasikan suatu
sinyal RF (Radio Frequency) yang merambat pada konduktor menjadi gelombang
elektromagnetik ke ruang bebas. Antena juga merupakan alat yang sangat menarik untuk
dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan kebutuhan
telekomunikasi gelombang mikro. Sistem komunikasi yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik adalah nirkabel (wireles).Salah satu Teknologi wireless yaitu WLAN
(Wireless Local Area Network) berfungsi untuk menjangkau wilayah LAN yang sulit dicapai
dengan kabel tembaga biasa. Dalam hal ini dilhat dari arsitektur yang ada, komunikasinya
dapat dilakukan anatara Access Point (AP) wireless yang tersambung secara wireless ke
client. Dengan Antena mikrostrip beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz pada sisi jaringan sangat
berguna untuk komunikasi wireless yang terpadu, frekuensi.
1.2. TUJUANTujuan tugas ini adalah membuat perancangan antena mikrostrip planar array 6
elemenuntuk teknologi WLANyang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
3/25
3
BAB 2
ANTENA PLANAR MIKROSTRIP ARRAY UNTUK APLIKASI WLAN
2.1. WLAN
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang
menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Link terakhir yang digunakan
adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area
sekitar.
Gambar2.1 Gambar Salah satu contoh topologi jaringan WLAN
2.1.2. Sejarah WLAN
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak
dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC)
menetapkan pitaIndustrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-
2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan
WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
4/25
4
dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknikspread spectrum (SS) pada pita ISM,
frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pasar yang menjadi targetnya adalah pabrik, kantor-kantor yang mengalami kesulitan
dalam pengkabelan (seperti kantor dengan interior marmer dll), laboraturium, tempat-
tempat yang bersifat sementara (seperti ruang kuliah, rapat, konfrensi dll) dan kampus.
Perkiraan sementara yang dihasilkan menunjukkan bahwa kira-kira 5-15 % pasar LAN
akan dikuasi oleh WLAN.(1)
Gambar 2.2 Gambar Aplikasi WLAN
2.1.3. Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI). OSI
memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini
mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya
spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media
penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah
IR atau RF.
2.1.3.1. Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum
pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat,
harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
5/25
5
gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari.
Pengirim dan penerima IR menggunakanLight Emitting Diode (LED) danPhoto Sensitive
Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat
menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya
murah.
2.1.3.2. Radio Frequency(RF).
Penggunaan RF tidak asing lagi, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio,
stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas,
sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN
menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus
tembok, mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah
jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan
pita ISM dan memanfaatkan teknikspreadspectrum(DS atau FH).
2.2. Antena Mikrostrip
Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro (sangat tipis/kecil)
dan didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti bilah/potongan
yang mempunyai ukuran sangat tipis/kecil. Antena mikrostrip mempunyai nilai radiasi yang
paling kuat terutama pada daerah pinggiran di antara tepi biasanya substrat dibuat tebal dengan
konstanta dielektrik yang rendah. Hal ini akan menghasilkan efisiensi dan radiasi yang lebih baik
serta lebih lebar, namun akan menambah ukuran dari antena itu sendiri. Oleh sebab itu, kejelian
dalam menetapkan spesifikasi, ukuran, dan performa akan menghasilkan antena mikrostrip yang
mempunyai ukuran yang kompak dengan performa yang masih dalam batas toleransi. Seperti
terlihat pada Gambar 2.2. Jenis antena ini memiliki keunggulan terutama pada rancangan antena
yang tipis, ringan, tidak mahal, ketahanan yang tinggi, mampu disesuaikan dengan bidang planar
dan non planar, serta dapat berintegrasi dengan peralatan telekomunikasi lain yang berukuran
sempit, sepertiMicrowave Integrated Circuit(MICs). Namun pada prinsipnya antena mikrostrip
memiliki bandwitdhyang sempit, dan bergantung pada ukuran, ketebalan substrat, jenis substrat,
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
6/25
6
dan tipe feedpoint nya. Namun keterbatasan ini telah mampu diatasi dengan desain antena
mikrostrip yang beragam, seperti pembuatanpatchberbentuk U atau V.
Gambar 2.3 Struktur antena mikrostrip
Gambar 2.3 menunjukkan struktur dari sebuah antena mikrostrip. Secara umum, antena
mikrostrip terdiri atas 3 bagian, yaitupatch, substrat, dangroundplane.Patch terletak di atas
substrat, sementaraground plane terletak pada bagian paling bawah. Pada umumnya,patch
terbuat dari logam konduktor seperti tembaga atau emas dan mempunyai bentuk yang
bermacam-macam. Bentukpatch antena mikrostrip yang sering dibuat, misalnya segi empat, segi
tiga, lingkaran, dan lain lain.Patchberfungsi sebagai pemancar (radiator).Patch dan saluran
pencatu biasanya terletak di atas substrat. Tebalpatch dibuat sangat tipis (t 0; t = ketebalan
patch). Substrat terbuat dari bahan-bahan dielektrik. Substrat biasanya mempunyai tinggi (h)
antara 0,003 0,05
.
Bahan dielektrik Nilai konstanta dielektrik (r)
FR Epoxy 4,1 - 4,4
Alumina 9,8
Material sintetikTeflon 2,08
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
7/25
7
Material kompositduroid 2,210,8
Ferimagnetikferrite 916
Semikonduktorsilicon 11,9
Fiberglass 4,882
Tabel 2.1 Nilai Konstanta Dielektrik Dan Bahan Dielektrik
Tabel 2.1 menunjukkan nilaipermeativitas relatifbahan dielektrik yang sering digunakan
untuk membuat substrat antena mikrostrip. Tampak bahwa semikonduktor (silikon) memiliki
nilai r yang lebih tinggi dan teflon memiliki nilai r yang lebihrendah. Antena mikrostrip
mempnyai nilai radiasi yang paling kuat terutama pada daerah pinggiran di antara tepipatch.
Untuk performa antena yang baik, biasanya substrat dibuat tebal dengan konstanta dielektrik
yang rendah. Karakteristik Antena Mikrostrip Antena mikrostrip mulai mendapatkan perhatian
pada awal tahun 1970an, walaupun ide awal antena ini muncul pada tahun 1953 dan patennya
pada tahun 1955. Seperti pada Gambar 2.9, antena mikrostrip terdiri dari sebuahstrip metal
(patch) yang sangat tipis (t
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
8/25
8
dipergunakan untuk antena ini adalah yang memiliki konstanta dielektrik paling rendah dari
rentang tersebut, karena dengan konstanta dielektrik tersebut akan menghasilkan efisiensi yang
lebih baik, bandwidth yang lebih lebar, radiasi yang lebih bebas, namun membutuhkan ukuran
element yang lebih besar. Sering kali, antena mikrostrip yang di desain merupakan antenapatch.
Berdasarkan Gambar 2.5 Antena Mikrostrip memiliki sumber radiasi yang meradiasi semata-
mata karena medan antara ujungpatch dan bidangground. Lapisan konduktif bawah berlaku
mirip dengan bidangground reflektif, memantulkan kembali energi melewati substrat dan ke
ruang kosong.
Gambar 2.5 Jalur medan yang meradiasi daripatchantena dari
formasi gelombang permukaan
2.2.1 Jenis-jenis Antenna Mikrostrip
Pada Gambar 2.2.2 ada berbagai macam bentuk dasar dari antena mikrostrip. Seperti
Square, rectangular, dansircularadalah merupakan desain yang umum digunakan dalam
perancangan antena mikrostrip, karena sangat mudah untuk dianalisa dan difabrikasi,
karakteristik radiasi yang menarik, dan yang paling penting kecilnya radiasi cross-polarization.
Selain itu, terdapat pula antena dipole, karena memiliki bandwidth yang lebar dan kecil
ukurannya sehingga sering dipakai untuk antena array. Setiap desain memiliki karakteristik
masing-masing.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
9/25
9
Gambar 2.6 Bentuk dasar antena mikrostrip
Dan sesuai dengan kebutuhan akan teknologi, desain antena mikrostrip ini mengalami
perubahan pula menjadi lebih kompleks seperti terlihat pada gambar 2.6. Ini dilakukan agar
dapat memenuhi kriteria pada aplikasi-aplikasi tertentu. Pembentukanpatch sepertiH-shape, U-
shapedan bentuk lainnya dilakukan untuk mendapatkan kriteria antena seperti pembentukan
frekuensi resonansi yang lebih banyak, peningkatangain, dan lain sebagainya. Pembentukan
patch sepertiH-shape, U-shapedan bentuk lainnya dilakukan untuk mendapatkan kriteria antena
seperti pembentukan frekuensi resonansi yang lebih banyak, peningkatangain, dan lain
sebagainya.
Gambar 2.7 Beberapa modifikasi antena mikrostrip
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
10/25
10
2.2.2 Penggunaan Antena Mikrostrip
Keragaman desain yang memungkinkan dalam antena-antena mikrostrip barangkali
melebihi elemen antena tipe lainnya. Antena mikrostrip digunakan dimana ukuran, berat, biaya,
performa yang baik, kesesuaian dengan rangkaian terintegrasi gelombang milimeter dan
gelombang mikro, ketahanan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan bidang planar dan
non-planar, dsb. yang dibutuhkan. Adapun Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip mengalami peningkatan popularitas terutama dalam aplikasi mikrostrip juga
kompatibel dan dapat diintegrasikan langsung dengan sirkuit utamanya, seperti pada sekarang,
pemakaian antena mikrostrip menjadi semakin berkembang. Hampir semua peralatan
telekomunikasi wireless yang ada tidak menunjukkan sebuah fisik antena. Hal ini karena
peralatan telekomunikasi tersebut menggunakan antena mikrostrip yang dapat diintegrasikanlangsung dengan MICs-nya. Beberapa keuntungan dari antena mikrostrip adalah :
1. Mempunyai bobot yang ringan dan volume yang kecil.
2. Konfigurasi yang dengan perangkat utamanya.
3. Biaya fabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang besar.
4. Mendukung polarisasi linear dan sirkular.
5. Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan wireless karena strukturnya yang low profile.
6. Kemampuan dalam
7. Tidak memerlukan catuan tambahan.
Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
1. Efisiensi yang rendah.
2. Penguatan yang rendah.
3. Memiliki rugi-rugi hambatan.
4. Memiliki daya.
5. Timbulnya gelombang permukaan.
2.2.3 Teknik Pencatuan Antena
Teknik pencatuan antenna mikrostrip persegi dapat dilakukan secara langsung
menggunakan teknik probe koaxial atau dengan menggunakan microstrip line. Pencatuan juga
bias dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan kopling elektromagnetik,
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
11/25
11
dimana tidak ada kontak metalik langsung antara feed line dan patch. Teknik pencatuan
mempengaruhi impedansi input dan karakteristik antena.
2.2.3.1 Teknik microsri p line feed
Teknik microsrip line feed sangat mudah untuk difabrikasi, mudah untuk match
dengan hanya mengatur posisifeed tersebut. Pada teknik ini digunakan strip kecil
tambahan yang biasanya sangat lebih kecil dibandingpatch antena, seperti terlihat pada
Gambar 2.8
Gambar 2.8Line Feed
2.2.3.2 Teknik Pencatuan Probe KoaxialPada teknik ini, pencatuan dilakukan dengan cara melubangi patch untuk
dihubungkan dengan elemen pencatu (konektor). Penentun letak titik catu yang tepat
menyebabkan antena ini tidak membutuhkan rangkaian penyepadan dalam
pengaplikasiannya. Berikut gambar nya :
Gamabar 2.9 Teknik coaxial probe
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
12/25
12
2.2.3.3 Teknik aperture coupling
Teknik aperture couplingpada Gambar 2.10 adalah yang paling sulit untuk
difabrikasi dari keempat jenisfeeding ini dan juga memiliki bandwidth yang sempit.
Namun, teknikfeeding ini mampu menghasilkan pola radiasi yang baik. Untuk desain ini,
parameter elektrik dari substrat, dan lebar dari line feed mampu mengoptimalkan desain.
Gambar 2.10Aperture Coupling
2.2.3.4 Teknik Pencatuanproximity-coupled
Pada pengkopelan ini digunakan dua buah substrat, dimanapatchdiletakkan pada
substrat bagian atas dengan bidang pentanahannya dihilangkan seluruhnya. Saluran
mikrostrip diletakkan pada substrat bagian bawah dan tetap memiliki bidang pentanahan.
Saluran mikrostrip diletakkan di tengah-tengah dari lebar patchdan berjarak sdari tepi
patch, seperti terlihat pada Gambar 2.11. Besar penggandengan tergantung dari dua
faktor, yaitu jarak sdan lebar patch W.Penggandengan akan meningkat ketika jarak
bertambah dan mencapai nilai maksimum ketikas = L/2
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
13/25
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
14/25
14
Tabel 2.2 Perbandingan Beberapa Teknik Pencatuan
Karakteristik Microstrip
line Feed
Coaxial
Feed
Aperture
coupled
Proximity
coupled
Feed
Reliability Sangat baik Kurang,
pengaruh
fabrikasi
Baik Baik
Fabrikasi Mudah Perlu adanya
Penyolderan
dan
pengeboran
Agak
rumit
Agak rumit
Peningkatan
Bandwidth
25 % 25 % >10% Dapat >10
%
2.2.4. Gain Antena
Gain antenna dapat dihitung dengan menggunakan antenna lain sebagai antenna yang
standard atau sudah memilikigain yang standard. Dimana membandingkan daya yang diterima
antara antenna standard dan antenna yang akan diukur dari antenna pemancar yang sama dan
dengan daya yang sama. Gain adalah penguatan atau kemapuan pada antena yang
berhubungan dengan directivity dan efisiency antenna. Penguatan (G) pada antena microstrip
dapat dihitung dengan perkalian antara directivity dan effisiensi pada antena. Jika effisiensi
kurang dari 100 persen, penguatan kurang dari directivity.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
15/25
15
2.2.5. Waveguide
Waveguide adalah saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang
elektromagnetik (microwave) dengan frekuensi 300 MHz 300 GHz. Dalam kenyataannya,
waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi memandu gelombang pada arah tertentu.
Secara umum waveguide dibagi menjadi tiga yaitu, yang pertama adalah Rectanguler Waveguide
(waveguide dengan penampang persegi) dan yang kedua adalah Circular Waveguide (waveguide
dengan penampang lingkaran), dan Ellips Waveguide (waveguide dengan penampang ellips).
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
16/25
16
BAB 3
PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
3.1. PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY
Perancangan antenna ini menggunakan waveguidepada frekuensi yang telah ditentukan
yaitu 2.4 GHz. Nilai yang telah didapatkan pada tabel waveguidesebagai parameter dalam
menentukan lebar, W dan panjang, L, menentukan lebar (Wz) dan Transformer saluran
impedansi.
3.2. PERHITUNGAN
Merancang antenna Mikrostrip planar array 4 elemen, pada frekuensi 2.4
GHzmenggunakan substrat jenis FR4 Epoxy dengan konstanta permitifitas dielektrik relatif (r)sebesar 4,4 dengan ketebalan substrat (h) 1,6 mm diukur dengan menggunakan mikrometer,
sedangkan strip konduktor (t) sebesar 0,1 mm.
1. Perencanaan Dimensi Elemen PeradiasiMenentukan panjang gelombang pada ruang bebas:
m
Maka panjang gelombang pada saluran transmisi mikrostrip dapat dihitung dengan
persamaan :
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
17/25
17
Persamaan dimensi lebar menggunakan persamaan
Persamaan dimensi panjang (L) :
[ ()]
[ ( )]
Kemudian menghitung pertambahan panjang :
Dengan itu dapat diketahui panjang efektifnya sebagai berikut:
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
18/25
18
Kemudian menentukan panjang elemen peradiasi (L):
Jadi, untuk element peradiasi pada frekuensi 2400 MHz dimensinya adalah W= 38mm dan L=
29,4mm
Menghitung jarak anta elemen peradiasi:
Menentukan impedansi masukan elemen peradiasi saluran transmisi dan transformer
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
19/25
19
Penentuan ukuran lebar saluran transmisi masukan elemen peradiasi dan transformer
( )
( )
( )
(
)
( ) ( )
Penentuan anjang saluran transformer:
3.3 PERHITUNGAN MENGAPLIKASIKAN PADA SOFTWARE CST
Dengan menggunakan software CST, akan mendapatkan pola radiasi, VSWR, dan gain.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
20/25
20
BAB 4
SIMULASI DAN ANALISA
4.1. SIMULASI
Pada simulasi perancangan antenna ini menggunakansoftware CST.
Buka software CST Klik new Pilih antenna(planar)
Kemudian memasukkan parameter nya padalistparameter sesuai perhitungan nya.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
21/25
21
Setelah nilai parameter dimasukkan dimulai dengan membuat bagian patch, gunakanrumus untuk menentukan titik penggambaran yang diinginkan.
Setelah dihasilkan gambar antenna seperti gambar di bawah ini :
Kemudian membuat waveguide port
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
22/25
22
Akan didapat gambar perspektif dari antenna
Setelah memasukkan waveguide portnya kemudian masukkan nilai frekuensikerja antenna yang diinginkan.
Setelah terbentuk tata letak rancangan nya seperti gambar diatas, maka akan dirununtuk mengetahui nilai VSWRdangainnya, setelah di run, hasil nya adalah
seperti gambar berikut.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
23/25
23
VSWR 1,56
Gain 7,61 dB
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
24/25
24
Bentuk polaradiasinya adalah directional
4.2. ANALISA
Pada penelitian ini, yang berjudul Perancangan Antena Mikrostrip Array untuk
Aplikasi WLAN pada frekuensi 2,4 GHz ini mengacu pada jurnal, perancangan antena
mikrostrip array pada frekuensi 2.4 GHz untuk Wireless Local Area Network. Pada
perancangan menggunakan software CST, maka dimasukkan parameter-parameter pada
perhitungan awal, sehingga didapatkan gain sebesar 7,61 dB dan VSWR sebesar 1,56
untuk hasil perancangan di software. Adapun hasil VSWR dan gain pada jurnal tersebut
adalah menghasilkan VSWR sebesar 1,365 dan gain nya sebesar 5,895. Hasil yang
didapatkan yaitu VSWR dan gain pada perancangan ini menghasilkan nilai VSWR dan
gain yang sudah optimal, karena pada hasil VSWR yang ideal adalah 1, dan hasil gain
yang ideal adalah kurang dari 10. Perbandingn hasil perancangan dengan perhitungan nyajuga sudah mencapai hasil terdekat. Adapun pola radiasi yang didapat dari hasil
pengukuran mempunyai pola radiasi yang directional yaitu mengarah pada arah tertentu.
-
7/22/2019 Makalah Bagus Nadya 2
25/25
BAB 5
KESIMPULAN
Pada perancangan antena mikrostrip plannar array untuk aplikasi WLAN, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan gain yang optimum mencapai 7,61 dB dan VSWR sebesar 1,56.2. Antenna Mikrostip planar array merupakan antenna yang directional, yaitu pola
radiasinya mengarah pada arah tertentu.
3. Semakin tinggi frekuensi kerja yang digunakan maka semakin tinggi pula gain yangdidapatkan.
4. Perubahan frekuensi mempengaruhi besarnya impedansi, return loss, dan koefisienpantul.
5. Menghasilkan polaradiasi directional.