modul pediatric gsvs-anthropometry (student)

Upload: zh-lim

Post on 17-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    1/13

    Latar Belakang Pemeriksaan fisik anak merupakan ketrampilan klinik yang harus dikuasai

    oleh setiap dokter untuk dapat menentukan suatu diagnosis. Pemeriksaan

    berpotensi menimbulkan rasa takut dan rasa sakit pada anak, sehingga

    selama pemeriksaan sebaiknya bayi atau anak didampingi oleh orangtua

    atau pengasuhnya agar merasa nyaman dan tenang. Pemeriksaan dapat

    dilakukan dalam posisi berbaring, duduk, dipangku atau bahkan berdiri, dan

    pemeriksaan yang berpotensi menimbulkan rasa sakit sebaiknya dilakukan

    paling akhir.

    Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan

    pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

    Metoda Pembelajaran - Video session

    - Demonstrasi dengan model anatomik

    - Berlatih mandiri dengan sesama teman

    Alat Bantu- Lampu senter 5 buah

    - Tongue spattle 5 buah

    - Timbangan bayi 5 buah

    - Timbangan injak 5 buah

    - Alat pengukur tinggi badan 5 buah

    -Stadiometer machintosh 5 buah

    - Sphygmomanometer air raksa 5

    buah

    - Manset untuk anak & bayi @ 5

    buah

    - Pita Shakir 5 buah

    - Termometer air raksa 5 buah

    - Stetoskop 5 buah

    - Audio visual 1 set

    - Kapas alkohol 10 sachet

    Waktu 170 menit

    Daftar Instruktur Tim Clinical Skill (lihat Jadwal)

    Evaluasi Check list

    Referensi 1. Goldbloom RB. Pediatric Clinical Skills. 3rded. Philadelphia: WB Saunders.

    2003.

    2. Stead LG, Stead SM, Kaufman MS, Jacobson EN, Naim MY. First Aid for

    the Pediatrics Clerkship. Boston: McGraw-Hill. 2004.

    3.

    Barness LA. Manual of Pediatric Physical Diagnosis. 6th ed. New York:Mosby. 1992.

    4. Gill D, OBrien N. Paediatric Clinical Examination. 2 nd ed. New York:

    Churchill Livingstone. 1993.

    5. Bates B, Bickley LS, Hoekelman RA. A Pocket Guide to Physical

    Examination and History Taking. 2nded. Philadelphia: JB Lippincott. 1995.

    PEMERIKSAAN ANAK

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    2/13

    1

    PROSEDUR

    1. PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM ANAK

    Latar belakang Pemeriksaan keadaan umum merupakan langkah awal pemeriksaan rutin yang

    memberi banyak informasi tentang kondisi kesehatan anak.

    Pendahuluan Urutan pemeriksaan pada anak tidak seperti pada pemeriksaan orang dewasa.

    Pemeriksaan yang berpotensi menimbulkan rasa sakit sebaiknya dilakukan paling

    akhir.

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Posisi pasien dapat berbaring, duduk, dipangku atau bahkan berdiri.

    - Sebaiknya anak didampingi oleh orangtua atau pengasuhnya agar merasa

    nyaman dan tenang.

    - Pemeriksaan pada bayi dilakukan dalam keadaan telanjang, sedangkan pada

    anak sebaiknya dibuka pakaiannya pada daerah yang akan diperiksa.

    - Pemeriksa menyapa dan memperkenalkan diri kepada anak dan orangtuanya,

    serta menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik Lakukan inspeksi/pengamatan dan tentukan :

    1. Status mental & emosional : tingkat kesakitan, suasana hati, keadaan nutrisi,

    ekspresi wajah, ketrampilan motorik & bahasa sesuai umur, interaksi anak-

    orangtua

    2. Bentuk, sikap tubuh & gaya berjalan (gait)

    3. Kondisi kulit & mukosa secara menyeluruh : anemis, sianosis, pigmentasi,

    ikterik

    4. Ukuran kepala (mikrosefal, mesosefal, makrosefal), dismorfik wajah, keadaan

    leher (simetris, asimetris) & rambut (tekstur, adakah kutu dll)

    5. Status respirasi : dyspneu, nafas cuping hidung, retraksi (suprasternal,

    intercostal, substernal)

    6. Keadaan abdomen : gambaran venektasi, hernia umbilikalis

    7. Keadaan genitalia : scrotum (simetris, asimetris), penis (mikropenis,

    hipospadia), labia, clitoris

    8. Keadaan lengan, tangan dan kaki secara menyeluruh; bandingkan antara

    kanan dan kiri.

    Pencatatan Catat hasil inspeksi/pengamatan di dalam rekam medik.

    2. PENILAIAN GLASGOW COMA SCALE (GCS) ANAK

    Latar Belakang Menilai Glasgow Coma Scale (GCS) anak prosedur penting untuk menentukan

    tingkat kesadaran pasien. GCS merupakan skala yang secara universal digunakan

    untuk menilai derajat kesadaran pasien, termasuk pada anak.

    Pendahuluan GCS terdiri dari 3 parameter, yaitu :

    - respons motorik terbaik (skor maksimal 6)

    - respons verbal terbaik (skor maksimal 5)

    - respons membuka mata (skor maksimal 4)

    Jumlah skor terendah adalah 3 menunjukkan tingkat kesadaran terburuk dan

    tertinggi adalah 15 menunjukkan tingkat kesadaran terbaik. Skor GCS 8

    mengindikasikan trauma berat, skor 9-12 mengindikasikan trauma sedang dan

    skor 13-15 mengindikasikan trauma ringan. GCS juga dapat digunakan untuk

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    3/13

    2

    memprediksikan progress keadaan pasien.

    Persiapan Mencatat/memeriksa ulang identitas pasien secara jelas.

    Penilaian respons

    motorik terbaik

    Lakukan penilaian terhadap respons motorik terbaik pada pasien dengan skor

    antara 1 dan 6, meliputi :

    6 = Carrying out request ('obeying command')5 = Localising response to pain

    4 = Withdrawal to pain - pulls limb away from painful stimulus

    3 = Flexor response to pain - pressure on nail bed causes abnormal flexion

    of limbs

    2 = Extensor posturing to pain - stimulus causes limb extension

    1 = No response to pain

    Penilaian respons

    verbal terbaik

    Lakukan penilaian terhadap respons verbal terbaik pada pasien dengan skor

    antara 1 dan 5, meliputi :

    5 =Oriented - patient knows who and where they are, and why, and the

    year, season and month.

    4 =Confused conversation - patient responds in conversational manner,

    with some disorientation

    3 =Inappropriate speech - random or exclamatory speech, with no

    conversational exchange.

    2 = Incomprehensible speech - no words uttered, only moaning

    1 =No verbal response

    Penilaian respons

    membuka mata

    Lakukan penilaian terhadap respons membuka mata pasien dengan skor antara 1

    dan 4, meliputi :

    4 = Spontaneous eye opening

    3 = Eye opening in response to speech that is, any speech or shout

    2 =Eye opening in response to pain

    1 =No eye opening

    Penutup Hitung jumlah skor total GCS.

    Pencatatan Catat hasil penilaian GCS di dalam rekam medik.

    Cara mencatat :

    Tgl. 13 Agustus 2007

    Nama pasien : An. Hadi, 7 tahun

    GCS : 10/15

    3. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL ANAK

    3.1. Pengukuran Suhu Rektal

    Latar belakang Suhu rektal adalah parameter penting yang dapat merepresentasikan suhu tubuh

    anak. Pengukuran suhu rektal merupakan prosedur penting dari pemeriksaan

    tanda vital untuk menentukan suhu tubuh anak.

    Pendahuluan Pengukuran suhu rektal dapat menimbulkan rasa sakit pada anak, sehingga

    sebaiknya dilakukan paling bagian akhir pemeriksaan.

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Pada bayi : posisi dipangku ibu dengan wajah menghadap ke bawah,

    sedangkan lengan ibu diletakkan di punggung bayi dengan tangan menahan

    pinggul bayi.- Pada anak : posisi berbaring dan miring ke kiri dengan tungkai sedikit fleksi

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    4/13

    3

    pada sendi panggul dan lutut.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Pencegahan

    infeksi

    Pemeriksa mencuci tangan dan termometer sebelum dan sesudah melakukan

    tindakan.

    Prosedur teknik-

    Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa di bawah 35,5C- Olesi ujung termometer dengan minyak atau jelly

    - Letakkan bayi di pangkuan ibu dengan posisi wajah menghadap ke bawah,

    sedangkan lengan ibu diletakkan di punggung bayi dengan tangan menahan

    pinggul bayi.

    - Masukkan ujung termometer ke dubur sepanjang 1-2 cm

    - Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan pembacaan

    Pencatatan Catat hasil pengukuran (dengan skala 0C) di dalam rekam medik.

    3.2. Pengukuran Suhu Aksiler

    Latar belakang Suhu aksiler adalah parameter penting yang dapat merepresentasikan suhu tubuh

    anak, meskipun tidak sebaik suhu rektal. Pengukuran suhu aksiler merupakan

    salah satu prosedur dari pemeriksaan tanda vital untuk menentukan suhu tubuh

    anak.

    Pendahuluan Pengukuran suhu rektal sebaiknya dilakukan pada anak yang lebih besar, atau bila

    pengukuran suhu rektal tidak dapat dilakukan.

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Posisi pasien dapat berbaring, duduk, dipangku atau bahkan berdiri.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Pencegahan

    infeksi

    Pemeriksa mencuci tangan dan termometer sebelum dan sesudah melakukan

    tindakan.

    Prosedur teknik-

    Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa di bawah 35,5C- Tempatkan ujung termometer pada apex fossa axilaris kiri dengan sendi bahu

    adduksi maksimal

    - Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan pembacaan

    Pencatatan Catat hasil pengukuran (dengan skala 0C) di dalam rekam medik.

    3.3. Pengukuran Denyut Nadi

    Latar belakang Denyut nadi adalah salah satu parameter hemodinamik. Pengukuran denyut nadi

    (frekuensi, isi dan tegangan) merupakan prosedur penting yang dapat memberi

    petunjuk tentang keadaan hemodinamik pasien.

    Pendahuluan Pengukuran denyut nadi merupakan prosedur rutin pemeriksaan tanda vital untuk

    menggambarkan keadaan hemodinamik pasien.

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Posisi pasien dapat berbaring, duduk, dipangku atau bahkan berdiri, dan

    lengan dalam keadaan rileks.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan lengan pasien yang akan diperiksa dalam keadaan rileks

    - Gunakan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari manis) untuk meraba a. Radialis

    - Hitung frekuensi denyut nadi selama 1 menit

    - Tentukan isi dan tegangan denyut nadi

    Pencatatan Catat frekuensi denyut nadi dalam 1 menit (x/menit), serta isi & tegangan nadi di

    dalam rekam medik.3.4. Pengukuran Frekuensi Nafas

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    5/13

    4

    Latar belakang Frekuensi nafas adalah salah satu parameter status respirasi. Pengukuran

    frekuensi nafas merupakan prosedur penting yang dapat memberi petunjuk

    tentang status respirasi pasien.

    Pendahuluan Pengukuran frekuensi nafas merupakan prosedur rutin pemeriksaan tanda vital

    untuk menggambarkan status respirasi pasien.

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Posisi pasien dapat berbaring, duduk, dipangku atau bahkan berdiri, dan

    dibuka bajunya di bagian dada.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Pencegahan

    infeksi

    Pemeriksa mencuci tangan dan stetoskop sebelum dan sesudah melakukan

    tindakan.

    Prosedur teknik - Letakkan pasien dalam posisi berbaring atau duduk dengan tenang dan dibuka

    bajunya di bagian dada

    - Hitung fekuensi gerakan pernafasan dengan inspeksi atau palpasi, atau suara

    nafas inspirasi dengan stetoskop selama 1 menit

    Pencatatan Catat frekuensi nafas dalam 1 menit (x/menit) di dalam rekam medik.3.5. Pengukuran Tekanan Darah

    Latar belakang Tekanan darah (sistolik dan diastolik) adalah salah satu parameter hemodinamik.

    Pengukuran tekanan darah merupakan prosedur penting yang dapat memberi

    petunjuk tentang keadaan hemodinamik pasien.

    Pendahuluan Pengukuran tekanan darah (sistolik dan diastolik) merupakan prosedur rutin

    pemeriksaan tanda vital untuk menggambarkan keadaan hemodinamik pasien.

    Posisi pasien &

    persiapan- Pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan lengan rileks, sedikit

    menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Pencegahan

    infeksi

    Pemeriksa mencuci tangan dan stetoskop sebelum dan sesudah melakukan

    tindakan.

    Prosedur teknik - Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien

    - Letakkan pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan lengan rileks,

    sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian

    - Tempatkan tensimeter setinggi jantung, periksa aliran udara di dalam balon

    hingga saluran pipa, dan letakkan manometer secara vertikal

    - Lekatkan manset dengan ukuran yang sesuai (lebar manset antara 1/2 sampai

    2/3 panjang lengan atas) melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu

    ketat (2cm di atas siku) dan sejajar jantung (tidak terhalang pakaian)- Lakukan palpasi di sebelah medial fossa cubiti hingga dapat meraba a.

    brachialis dan letakkan stetoskop di tempat tersebut hingga bunyi a. brachialis

    dapat terdengar

    - Naikkan tekanan manset hingga bunyi a. brachialis tidak terdengar, kemudian

    turunkan tekanan manset secara perlahan-lahan (3 mmHg/detik) hingga

    terdengar bunyi pertama (bunyi Korotkoff I), dan laporkan hasilnya sebagai

    tekanan sistolik

    - Turunkan tekanan manset lebih lanjut secara perlahan-lahan (3 mmHg/detik)

    hingga terdengar bunyi mendesis dan melembut (bunyi Korotkoff IV),

    kemudian lanjutkan hingga bunyi tidak terdengar (bunyi Korotkoff V) dan

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    6/13

    5

    laporkan hasilnya sebagai tekanan diastolik

    - Lepas manset dan kembalikan pada tempatnya semula

    Pencatatan Catat tekanan darah sistolik dan diastolik (skala mmHg) di dalam rekam medik.

    Cara mencatat :

    Tgl. 13 Agustus 2007Nama pasien : An. Hadi, 7 tahun

    Tekanan darah : 100/70 mmHg (duduk)

    4. PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK

    Latar belakang Ukuran dan indeks antropometri dapat menggambarkan status nutrisi dan

    pertumbuhan anak, yang merupakan bagian dari diagnosis. Pengukuran

    antropometri merupakan prosedur penting dalam pemeriksaan fisik anak yang

    harus dikuasai oleh setiap dokter untuk dapat menentukan status nutrisi dan

    pertumbuhan anak.

    Pendahuluan-

    Pengukuran antropometri anak secara keseluruhan meliputi pengukuranpanjang/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan

    lingkar dada. Jenis pengukuran antropometri harus disesuaikan dengan umur

    dan kondisi anak.

    - Pengukuran panjang badan dilakukan pada bayi atau anak (< 2 tahun atau

    belum dapat berdiri), sedangkan tinggi badan untuk anak > 2 tahun atau sudah

    dapat berdiri.

    - Pengukuran lingkar kepala biasanya tidak dilakukan pada anak berusia lebih

    dari 18 bulan karena ubun-ubun besar sudah menutup, kecuali ada kelainan

    tertentu seperti hidrosefalus atau gangguan perkembangan.

    - Pengukuran lingkar lengan atas penting dilakukan pada anak dengan tumor

    atau pembesaran abdomen.

    - Pengukuran lingkar dada biasanya hanya dilakukan pada bayi, sedangkan pada

    anak bukan merupakan prosedur rutin.

    4.1. Pengukuran Panjang Badan

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Pasien dalam posisi berbaring di atas infantometer.

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan anak dalam posisi berbaring di atas infantometer

    - Tempelkan bagian ubun-ubun anak pada sisi statis dengan bantuan ibu

    - Luruskan leher, badan, dan tungkai hingga telapak kaki menempel pada sisi

    dinamis (pengukur), kemudian lakukan pengukuranPencatatan Catat panjang badan pasien (dengan skala cm) di dalam rekam medik.

    4.2. Pengukuran Tinggi Badan

    Posisi pasien &

    persiapan- Pasien dalam posisi berdiri tegak dan menempel pada alat stadiometer

    microtoise

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan anak dalam posisi berdiri tegak dan menempel pada alat stadiometer

    microtoise

    - Geserlah sisi dinamis (pengukur) ke bawah hingga menempel di permukaan

    puncak kepala- Mintalah pada anak untuk menarik nafas dalam-dalam (inspirasi maksimal),

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    7/13

    6

    dan lakukan pengukuran

    Pencatatan Catat tinggi badan pasien (dengan skala cm) di dalam rekam medik.

    4.3. Pengukuran Berat Badan

    Posisi pasien &

    persiapan

    - Posisi pasien dapat berbaring di atas timbangan bayi, berdiri di atas timbangan

    injak atau tergantung di kain pada timbangan dacin.- Pengukuran pada bayi dilakukan dalam keadaan telanjang atau pada anak

    dengan memakai pakaian dalam saja

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Periksa timbangan dan jarum timbangan harus berada pada angka 0 (nol)

    - Letakkan bayi atau anak dalam posisi yang sesuai dengan jenis timbangan :

    posisi berbaring di atas timbangan bayi, posisi berdiri di atas timbangan injak

    atau posisi tergantung di kain pada timbangan dacin

    - Lakukan pengukuran pada bayi dalam keadaan telanjang atau pada anak

    dengan memakai pakaian dalam saja

    Pencatatan Catat berat badan pasien (pada bayi dengan skala gram dan pada anak dengan

    skala kilogram) di dalam rekam medik.

    4.4. Pengukuran Lingkar Kepala

    Posisi pasien &

    persiapan- Pengukuran pada bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku,

    sedangkan anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku, sedangkan

    pada anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Letakkan/lingkarkan alat meteran (tape measurement) pada bagian kepala

    dengan diameter terlebar, dan lakukan pengukuranPencatatan Catat lingkar kepala pasien (dengan skala cm) di dalam rekam medik.

    4.5. Pengukuran Lingkar Lengan Atas

    Posisi pasien &

    persiapan- Pengukuran pada bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku,

    sedangkan pada anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku, sedangkan

    pada anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Letakkan/lingkarkan pita Shakir pada bagian 1/3 proksimal lengan atas, dan

    lakukan pengukuranPencatatan Catat lingkar lengan atas pasien (dengan skala cm) di dalam rekam medik.

    4.6. Pengukuran Lingkar Dada

    Posisi pasien &

    persiapan- Pengukuran pada bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku,

    sedangkan pada anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Pemeriksa menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Prosedur teknik - Letakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau dipangku, sedangkan

    pada anak dalam posisi duduk atau berdiri

    - Letakkan/lingkarkan alat meteran (tape measurement) pada bagian dada

    melewati garis yang melalui kedua puting susu, dan lakukan pengukuranPencatatan Catat lingkar dada pasien (dengan skala cm) di dalam rekam medik.

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    8/13

    7

    Contoh Skenario Pasien

    A. Prosedur Pemeriksaan Keadaan Umum, Tanda Vital dan Antropometri Anak

    Kasus 1:

    Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan rutin

    kesehatan. Anda sebagai dokter yang bertugas, lakukanlah pemeriksaan keadaan

    umum, tanda vital dan antropometri pada anak tersebut!

    Kasus 2:

    Seorang bayi perempuan, usia 9 bulan, dibawa ibunya ke klinik kesehatan pratama

    untuk imunisasi. Sebelum imunisasi, sebagai dokter yang bertugas anda melakukan

    pemeriksaan keadaan umum bayi tersebut. Lakukan prosedur pemeriksaan keadaan

    umum, tanda vital dan antropometri pada bayi tersebut!

    B. Prosedur Penilaian Glasgow Coma Scale (GCS) anak

    Kasus 3:

    Lauren, seorang anak perempuan usia 3 tahun, dibawa orangtuanya ke IRD karenakejang dan sulit dibangunkan setelah kejang. Anda sebagai dokter yang bertugas di IRD

    akan melakukan penilaian kesadaran pada pasien tersebut. Lakukan prosedur

    penilaian GCS pada pasien tersebut!

    Kasus 4:

    Anton, seorang anak laki-laki, usia 12 tahun, dibawa guru sekolahnya ke IRD karena

    kejang. Pasien tersebut diketahui menderita epilepsi sejak 1 tahun yang lalu. Sebagai

    dokter jaga IRD, anda akan melakukan penilaian kesadaran pada pasien tersebut.

    Lakukanlah prosedur penilaian GCS pada pasien!

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    9/13

    8

    CHECK LIST PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM PADA ANAK

    Nama :

    NIM :

    Kelompok :Tanggal :

    JENIS KEGIATANPenilaian

    0 1 2

    Persiapan

    1. Meletakkan anak dalam posisi berbaring, duduk, dipangku atau berdiri.

    2. Melepaskan seluruh pakaian hingga telanjang (pada pasien bayi), atau

    membuka pakaian pada daerah yang akan diperiksa (pada pasien anak).

    3. Menyapa dan memperkenalkan diri kepada anak dan orangtuanya, serta

    menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.

    Inspeksi

    1. Mengamati & menentukan status mental & emosional : tingkat kesakitan,

    suasana hati, keadaan nutrisi, ekspresi wajah, ketrampilan motorik &

    bahasa sesuai umur, interaksi anak-orangtua.

    2. Mengamati & menentukan bentuk, sikap tubuh & gaya berjalan (gait).

    3. Mengamati & menentukan kondisi kulit & mukosa : anemis, sianosis,

    pigmentasi, ikterik.

    4. Mengamati & menentukan ukuran kepala (mikrosefal, mesosefal,

    makrosefal), dismorfik wajah, keadaan leher (simetris, asimetris) & rambut(tekstur, adakah kutu dll).

    5. Mengamati & menentukan status respirasi : dyspneu, nafas cuping hidung,

    retraksi (suprasternal, intercostal, substernal)

    6. Mengamati & menentukan keadaan abdomen : gambaran venektasi, hernia

    umbilikalis

    7. Mengamati & menentukan keadaan genitalia : scrotum (simetris, asimetris),

    penis (mikropenis, hipospadia), labia, cltoris

    8. Mengamati & menentukan keadaan lengan, tangan dan kaki secara

    menyeluruh; bandingkan antara kanan dan kiri.

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    10/13

    9

    CHECK LIST PEMERIKSAAN GCS PADA ANAK

    Nama :

    NIM :

    Kelompok :Tanggal :

    JENIS KEGIATANPenilaian

    0 1 2

    Menilai Glasgow Coma Scale (GCS)

    1. Mencatat/memeriksa ulang identitas pasien secara jelas

    2. Penilaian respons motorik terbaik (skor maks. 6)

    6 = Carrying out request ('obeying command')

    5 = Localising response to pain

    4 = Withdrawal to pain - pulls limb away from painful stimulus

    3 = Flexor response to pain - pressure on nail bed causes

    abnormal flexion of limbs

    2 = Extensor posturing to pain - stimulus causes limb extension

    1 = No response to pain

    3. Penilaian respons verbal terbaik (skor maks. 5)

    5 =Oriented - patient knows who and where they are, and why,

    and the year, season and month

    4 =Confused conversation - patient responds in conversational

    manner, with some disorientation

    3 =Inappropriate speech - random or exclamatory speech, with

    No conversational exchange

    2 = Incomprehensible speech - no words uttered, only moaning

    1 =No verbal response

    4. Penilaian respons membuka mata (skor maks. 4)

    4 = Spontaneous eye opening.

    3 = Eye opening in response to speech - that is, any speech or

    shout.

    2 =Eye opening in response to pain.

    1 =No eye opening

    5. Hitung skor total (./15) dan catat di rekam medik

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    11/13

    10

    CHECK LIST PEMERIKSAAN TANDA VITAL PADA ANAK

    Nama :

    NIM :

    Kelompok :Tanggal :

    JENIS KEGIATANPenilaian

    0 1 2

    Pengukuran suhu rektal

    1. Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjuk di bawah

    35,5C

    2. Olesi ujung termometer dengan minyak atau jelly

    3. Letakkan bayi di pangkuan ibu dengan posisi wajah menghadap ke

    bawah, sedangkan lengan ibu diletakkan di punggung bayi dengan tangan

    menahan pinggul bayi.

    4. Masukkan ujung termometer sepanjang 2 cm

    5. Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan pembacaan

    Pengukuran suhu aksiler

    1. Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjuk di bawah

    35,5C

    2. Tempatkan ujung termometer pada apex fossa axilaris kiri dengan sendibahu adduksi maksimal

    3. Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan pembacaan

    Pengukuran denyut nadi

    1. Meletakkan lengan pasien yang akan diperiksa dalam keadaan rileks

    2. Menggunakan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari manis) untuk meraba a.

    Radialis

    3. Menghitung frekuensi denyut nadi selama 1 menit

    4. Melaporkan hasil frekuensi nadi selama 1 menit

    Pengukuran frekuensi nafas

    1. Meletakkan pasien dalam posisi berbaring atau duduk dengan tenang

    dan dibuka bajunya di bagian dada

    2. Menghitung fekuensi gerakan pernafasan dengan inspeksi atau palpasi,

    atau suara nafas inspirasi dengan stetoskop selama 1 menit

    3. Melaporkan hasil frekuensi nafas selama 1 menit

    Pengukuran tekanan darah

    1. Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien

    2. Memberikan penjelasan tentang pemeriksaan ini kepada anak dan/atau

    orangtuanya

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    12/13

    11

    3. Meletakkan pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan lengan

    rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian

    4. Menempatkan tensimeter setinggi jantung, periksa aliran udara di dalam

    balon hingga saluran pipa, dan meletakkan manometer secara vertikal

    5. Lekatkan manset dengan ukuran yang sesuai (lebar manset antara 1/2sampai 2/3 panjang lengan atas) melingkari lengan atas secara rapi dan

    tidak terlalu ketat (2cm di atas siku) dan sejajar jantung (tidak terhalang

    pakaian)

    6. Melakukan palpasi di sebelah medial fossa cubiti hingga dapat meraba a.

    brachialis dan meletakkan stetoskop di tempat tersebut hingga bunyi a.

    brachialis dapat terdengar

    7. Meningkatkan tekanan manset hingga bunyi a. brachialis tidak terdengar,

    kemudian menurunkan tekanan manset secara perlahan-lahan (3

    mmHg/detik) hingga terdengar bunyi pertama (bunyi Korotkoff I), dan

    melaporkan hasilnya sebagai tekanan sistolik

    8. Menurunkan tekanan manset lebih lanjut secara perlahan-lahan (3

    mmHg/detik) hingga terdengar bunyi mendesis dan melembut (bunyi

    Korotkoff IV), kemudian lanjutkan hingga bunyi tidak terdengar (bunyi

    Korotkoff V) dan melaporkan hasilnya sebagai tekanan diastolik

    9. Melaporkan hasil pemeriksaan tekanan sistolik dan diastolik

    10. Melepaskan manset dan mengembalikan pada tempatnya

  • 7/23/2019 Modul Pediatric GSVS-Anthropometry (Student)

    13/13

    12

    CHECK LIST PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI PADA ANAK

    Nama :

    NIM :

    Kelompok :Tanggal :

    JENIS KEGIATANPenilaian

    0 1 2

    Pengukuran panjang badan (anak umur < 2 tahun)

    1. Meletakkan anak dalam posisi berbaring di atas infantometer

    2. Menempelkan bagian ubun-ubun anak pada sisi statis dengan bantuan ibu

    3. Meluruskan leher, badan, dan tungkai hingga telapak kaki menempel pada sisi

    dinamis (pengukur), kemudian lakukan pembacaanPengukuran tinggi badan (anak umur 2 tahun)

    1. Meletakkan anak dalam posisi berdiri tegak dan menempel pada alat stadiometer

    microtoise

    2. Menggeser sisi dinamis (pengukur) ke bawah hingga menempel di permukaan

    puncak kepala

    3. Meminta anak menarik nafas dalam-dalam (inspirasi), dan lakukan pembacaan

    Pengukuran berat badan

    1. Periksa timbangan dan jarum timbangan harus berada pada angka 0 (nol)

    2. Meletakkan bayi atau anak dalam posisi yang sesuai dengan jenis timbangan :

    posisi berbaring di atas timbangan bayi, posisi berdiri di atas timbangan injak atau

    posisi tergantung di kain pada timbangan dacin

    3. Lakukan pengukuran pada bayi dalam keadaan telanjang atau pada anak dengan

    memakai pakaian dalam saja

    Pengukuran lingkar kepala

    1. Meletakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau anak dalam posisi duduk

    2. Meletakkan/melingkarkan alat meteran (tape measurement) pada bagian kepala

    dengan diameter terlebar, dan lakukan pembacaan

    Pengukuran lingkar lengan atas

    1. Meletakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau anak dalam posisi duduk

    2. Meletakkan/melingkarkan pita Shakir pada bagian 1/3 proksimal lengan atas, dan

    lakukan pembacaan

    Pengukuran lingkar dada

    1. Meletakkan bayi dalam posisi berbaring terlentang atau anak dalam posisi duduk

    2. Meletakkan/melingkarkan alat meteran (tape measurement) pada bagian dada

    melewati garis yang melalui kedua puting susu, dan lakukan pembacaan