nurdianae - reg. xv.a (pendarahan kehamilan muda dan lanjut) ii

Upload: helnida-zaini-kaderi

Post on 20-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    1/17

    TUGAS

    Mata kuliah : Askeb Kegawat Daruratan

    1. Pendarahan Kehamilan Muda2. Pendarahan Kehamilan Lanut

    Di susun !leh :

    "ama : "urdianae

    "im : P!.#2.2$.2.1%.1%&

    K'M'"T'()A" K'S'*ATA" (.)

    P+LT'KK'S K'M'"K'S PALA"GKA (A,A

    -U(USA" K')DA"A"

    2&1/

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    2/17

    A. P'"DA(A*A" K'*AM)LA" MUDA

    1. A+(TUS

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup

    di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau

    berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo, 2010!"0#.a. Pengertian Abortus $enurut %eberapa Ahli

    1. Abortus adalah berakhirn&a kehamilan sebelum anak dapat hidup di luar

    dengan berat ' 500 gram atau umur kehamilan ' 20 minggu ($aimunah ,

    2005 1#

    2. Abortus adalah suatu proses berakhirn&a suatu kehamilan di mana janin

    belum mampu hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan '20

    minggu atau berat janin '500 gram (Aehadiat 200 2"#

    %. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di

    luar kandungan,di bawah ini di kemukakan beberapa de)inisi para ahli

    tentang abortus

    a. *astman

    Abortus adalah keadaan terputusn&a suatu kehamilan di mana )etus

    belum sanggup hidup sendiri di luar uterus. %elum sanggup di artikan

    apabila )etus ini belum terletak di antara !00+1000 gram atau usia

    kehamilan kurang dari 2 minggu.

    b. -e))coat

    Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 2

    minggu &aitu )etus belum berkembang

    0. oimer

    Abotus adalah terputusn&a kehamilan sebelum minggu 1" dimana

    proses implantasi belum selesai ($ochtar, 120#.

    d. Abortus adalah pengakhiran kehamilan /20 minggu dan pengakhiran

    kehamilan dengan berat '500 gram (a&lor,2010"2#

    2. lasi)ikasi abortus

    a. Abortus imminens

    Adalah abortus ini baru mengancam dan masih ada beberapa untukmempertahankann&a, ostium uteri tertutup dan uterus sesuai umur kehamilan .

    b. Abortus insipiens

    Adalah abortus ini sedang berlangsung dan tidak dapat di cegah lagi,ustium uteri

    terbuka ,teraba ketuban dan berlangsung han&a beberapa saja

    c. Abortus inkomplit

    Adalah apabila sebagai hasil konsepsi telah lahir atau teraba pada agina, tetapi

    sebagian masih tertinggal di dalam rahim.

    d. Abortus komplit

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    3/17

    Adalah seluruh janin telah di lahirkan dengan lengkap, uterus lebih kecil dari

    umur kehamilan dan caum uteri kosong

    e. $issed abortion

    Adalah keadaan di mana janin telah mati sebelum minggu ke+20 tetapi tertanam

    di dalam rahim selama beberapa minggu setelah janin mati). Abortus habitualis

    Adalah abortus &ang berulang dan berturut+turut terjadi ,sekurang+kurangn&a 34

    berturut+turut(er&anto 2012!1+!2#.

    Tanda dan Geala Ab!rtus

    6ejala 7ini

    1. 8idak enak badan 9 merasa lemas atau tidak )it seperti hari+hari sebelumn&a

    2. Perut tidak n&aman, kepala pusing atau terasa limbung

    3. $imisan

    Geala Umum

    1. :bu hamil kehilangan tanda+tanda kehamilan,seperti tegangn&a pa&udara disertai pusing dan tubuh terasa lo&o

    2. &eri di bagian tengah perut dan bertambah parah dan berlanjut lebih dari

    sehari

    sangat.

    3. Pendarahan &ang cukup ban&ak,seperti saat menstruasi atau dalam satu

    jam bisa menghabiskan lebih dari dua pembalut.

    !. :bu mengeluarkan gumpalan berwarna merah muda atau ke abu+abuan dari

    agina.

    5. Pun&a riwa&at keguguran dan saaat hamil sekarang mengalami pendarahan

    atau kejang atau kedua+duan&a

    1. 'ti!l!gi

    aktor+)aktor &ang dapat men&ebabkan terjadin&a abortus ialah sebai berikut

    a. elainan romosom

    romosom adalah komponen mikrokopis dari setiap sel dalam tubuh &ang

    membawa semua bahan genetik &ang menentukan warna rambut,warna

    mata, dan tampilan secara keseluruhan dan tata riasb. aktor ormonal

    aktor hormonal dapat di kaitkan dengan peningkatan resiko abortus

    spontan,termasuk pen&akit t&roid. ungsi &ang tidak memadai korpus

    luteum di oarium (&ang menghasilkan progesteron &ang di perlukan untuk

    pemeliharaan tahap awal kehamilan# dapat men&ebabkan abortus spontan.

    c. :n)eksi

    :bu &ang terin)eksi dengan sejumlah besar organisme &ang berbeda telah di

    kaitkan dengan peningkatan risiko abortus spontan. -enis atau plasenta &ang

    terin)eksi oleh organisme &ang kemudian men&ebabkan abortus spontan.

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    4/17

    d. 6a&a hidup

    $eroko dapat meningkatkan resiko abortus, dan beberapa studi menunjukan

    bahwa resiko abortus spontan meningkat dengan a&ah perokok (au;iah,

    201013"+1!0#.

    2. Pat!is!l!gisAbortus biasan&a di sertai dengan pendarahan di dalam desi dua basalis &ang

    di ikuti oleh kematian jaringan di sekitarn&a (nekrosis#. ekrosis jaringan sekitar

    desidua basalis men&ebabkan terlepasn&a hasil konsepsi sebagian atau

    seluruhn&a sehingga sebagian &ang merupakan benda asing dalam uterus.

    Sehingga men&ebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing

    tersebut.

    %. Diagn!sis

    abortus dapat di duga bila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluhtentang pendarahan peraginam setelah mengalami haid terlambat, sering pula

    terdapat rasa mules. ecurigaan tersebut dapat di perkuat dengan di tentukann&a

    kehamilan muda pada pemeriksaan bimanual dengan test kehamian secara

    biologis

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    5/17

    atau dalam tanduk rudimenter rahim. eban&akan kehamilan ektopik terjadi di

    dalam tuba. ejadian kehamilan tuba ialah 1 diantara 150 persalinan

    ( Amerika#. Akehamilan angka kejadian kehamilan ektopik cenderung

    meningkat. ejadian tersebut di pengaruhi oleh )aktor sebagai berikut

    1. $eningkatn&a prealensi pen&akit tuba karena pen&akit menular seksual

    (P$S# sehingga terjadi oklusi parsial tuba. 8erjadi salpingitis,terutama

    radang endosalping &ang mengakibatkan men&empitn&a lumen tuba dan

    berkurangn&a silia mukosa tuba karena in)eksi &ang memudahkan

    terjadin&a implantasi ;igot di dalam tuba.

    2. Adhesi peritubal &ang terjadi setelah in)eksi seperti apendisitis atau

    endomentriosis. 8uba dapat tertekuk atau lumen men&empit.

    3. Pernah menderita kehamilan ektopik sebelumn&a. $eningkatn&a risiko ini

    kemungkinan karena salpingitis &ang terjadi sebelumn&a

    !. $eningkatn&a penggunaan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan,seperti

    A7? dan % suntik deriat progestin.

    5. @perasi memperbaiki patensi tuba,kegagalan sterilisasi,dan meningkatkan

    kejadian kehamilan ektopik

    ". Abortus prookatus dengan in)eksi. $akin sering tindakan abortus

    prookatus makin tinggi kemungkinan terjadi salpingitis

    =. ertilitas &ang terjadi oleh obat+obatan pemacu oulasi, )ertilisasi in itro.

    . 8umor &ang mengubah bentuk tuba (mioma uteri dan tumor adneksa#.

    . 8eknik diagnosis lebih baik dari masa lalu sehingga dapat mendeteksi dini

    kehamilan ektopik

    ehamilan 8uba

    Patogenesis

    $enurut tempat nidasi maka terjadilah

    1. ehamilan ampula (dalam ampula tuba#

    2. ehamilan ismus

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    6/17

    hormon+hormon &ang di hasilkan tro)oblas9begitu pula endomentriumn&a berubah

    menjadi desidua era.

    $enurut Arias+Stela perubahan histologis pada endomentrium cukup khas

    untuk membantu diagnosis. Setelah janin mati, desidua ini mengalami degenerasi

    dan di keluarkan sepotong demi sepotong. Akan tetapi, kadang+kadang lahir secara

    keseluruhan sehingga merupakan cetakan dari caum uteri (desidual cast#.

    Pelepasan desidua ini disertai dengan pendarahan dan kejadian ini menerangkan

    gejala pendarahan per aginam pada kehamilan ektopik &ang terganggu.

    Perkembangan kehamilan tuba

    ehamilan tuba tidak dapat mencapai cukup bulan, biasan&a berakhir pada minggu

    ke "+12,&ang paling sering antara minggu ke "+.

    %erakhirn&a kehamilan tuba ada 2 cara, &aitu abortus tuba dan ruptur tuba.

    Abortus tuba

    @leh karena telur bertambah besar menembus endosalping (selaput lendir tuba#,

    masuk ke lumen tuba dan di keluarkan ke arah in)undibulum. al ini terutama

    terjadi kalau telur berimplantasi di daerah ampula tuba. 7i sini biasan&a telur

    tertanam kolumnar karena lipatan+lipatan selaput lendir tinggi dan ban&ak. Bagi

    pula di sini, rongga tuba agak besar hingga telur mudah tumbuh ke arah rongga

    tuba dan lebih mudah menembus desidua kapsularis &ang tipis dari lapisan otot

    tuba Abortus tuba kira+kira terjadi antar minggu ke "+12.

    Pendarahan &ang timbul karena abortus keluar dari ujung tuba dan mengisi

    kaum 7ouglas, terjadilah hemat!kel retr!uterin. Ada kalan&a ujung tuba

    tertutup karena perlekatan Cperlekatan hingga darah terkumpul di dalam tuba dan

    menggembungkan tuba,&ang disebut hematosalping.

    Ruptur tuba

    8elur menembus lapisan otot tuba ke arah kaum peritoneum. al ini terutama

    terjadi kalau implantasi telur dalam istmus tuba.

    Pada peristiwa ini, lipatan+lipatan selaput lendir tidak sebera,jadi besar

    kemungkinan implantasi interkolumnar. 8ro)oblas cepat sampai ke lapisan otot

    tuba dan kemungkinan pertumbuhan ke arah rongga tuba kecil karena rongga tuba

    sempit. @leh karena itu, telur menembus didng tuba ke arah rongga perut atau

    peritoneum.

    ?uptur pada istmus tuba terjadi sebelum mingguke+12 karena dinding tuba di sini

    tipis, tetapi ruptur pada pars interstisialis terjadi lambat kadang+kadang baru pada

    bulan ke+! karena di sini lapisan otot tebal.

    ?uptur bisa terjadi spontan atau iolent, misaln&a karena periksa dalam, de)ekasi

    atau koitus. %iasan&a terjadi ke dalam kaum peritoneum, tetapi kadang+kadang

    ke dalam ligamentuk latum atau implantasin&a pada dinding bawah tuba.

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    7/17

    Pada ruptur tuba seluruh telur dapat melalui robekan dan masuk ke dalam kaum

    peritoneum, telur &ang keluar dari tuba itu sudah mati.

    %ila han&a janin &ang melalui robekan dan plasenta tetap melekat pada dasarn&a,

    kehamilan dapat berlangsung terus dan berkembang sebagai kehamilan abdominal.

    @leh karena pada awaln&a merupakan kehamilan tuba dan baru kemudian menjadi

    kehamilan abdominal,kehamilan ini di sebut kehamilan abdominal sekunder.

    Plasentan&a kemudian dapat meluas ke dinding belakang uterus, ligamentum

    latum, omentum, dan usus.

    -ika insersi dari telur pada dinding bawah tuba,ruptur terjadi ke dalam ligamentum

    latum. elanjutan dari kejadian ini ialah telur mati dan terbentukn&a hematom di

    dalam ligamentum latum atau kehamilan berlangsung terus di dalam ligamentum

    latum.ehamilan tuba abdominal ialah kehamilan &ang asaln&a pada ujung tuba dan

    kemudian tumbuh ke dalam kaum peritoneum.

    Dang dinamakan kehamilan tuba+oarial ialah kehamilan &ang asaln&a oarial atau

    tuba, tetapi kemudian kantongn&a terjadi dari jarigan tuba maupun oarium.

    Geala

    ehamilan ektopik biasan&a baru memberikan gejala+gejala &ang jelas dan

    khas kalau sudah terganggu dan kehamilan ektopik &ang masih utuh, gejala+

    gejalan&a sama dengan kehamilan muda &ang intauterin.

    alau kita bicara tentang gejala kehamilan ektopik biasan&a &ang di maksud ialah

    kehamilan ektopik &ang terganggu.

    isah &ang khas dari kehamilan ektopik terganggu ialah seorang wanita &ang

    sudah terlambat haidn&a, sekon&ong+kon&ong n&eriperut kadang+kadang jelas

    lebih n&eri sebelah kiri atau sebelah kanan. Selanjutn&a pasien pusing, dan

    kadang+kadang pingsan, sering keluar sedikit darah per aginam.

    Geala3geala 4ang terenting adalah

    1. &eri perut

    2. Amenore

    3. Pendarahan peraginam!. S&ok karena hiolemi

    5. Pembesaran uterus

    ". Perubahan darah

    'ti!l!gi

    ehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari

    indung telur (oarium# ke rahim (uterus#. 7ari beberapa studi )aktor+)aktor &ang

    di perkirakan sebagai pen&ebabn&a adalah

    1. :n)eksi saluran telur (salpingitis#, dapat menimbulkan gangguan pada

    motilitas saluran telur

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    8/17

    2. ?iwa&at operasi tuba

    3. Eacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang

    !. ehamilan ektopik sebelumn&a

    5. Aborsi tuba dan pemakaian :>7

    ". elainan ;igot,&aitu kelainan kromosom

    =. %ekas radang pada tuba disini radang men&ebabkan perubahan+perubahan

    pada endosalping sehingga walaupun pertilisasi dapat terjadi, gerakan oum

    ke uterus terlambat.

    . @perasi plastik pada tuba

    . Abortus buatan

    Diagn!sis

    alaupun diagnosan&a agak sulit di lakukan, namun beberapa cara ditegakan

    antara lain dengan melihat

    1. Anamnesi dan gejala klinis?iwa&at terlambat haid, gejala dan tanda kehamiln muda,dapat ada atau

    tidak ada pendarahan per aginam, ada n&eri perut kanaS6 tidak ada kantung kehamilanndalam kaum uteric. Adan&a massa komplek di rongga panggul

    5. uldosentesis suatu cara pemeriksaaan untuk mengetahui apakah

    dalam kaum douglas ada darah.

    ". 7iagnosis psti han&a ditegakan dengan laparatomi

    =. >ltrasonogra)i berguna pad pada 5+10 G kasus bila ditemukan

    kantong gestasi diluar uterus.

    K!mlikasi

    omplikasi &ang dapat timbul akibat kehamilan ektopik , &aitu

    ?uptur tub, atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat

    men&ebabkan perdarahan masi), s&ok, 7ic, dan kematian.

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    9/17

    omplikasi &ang timbul akibat pembedahan antara lain Pendarahan,

    in)eksi, kerosakan organ sekitar (usus , kandung kemih,ureter, dan

    pembuluh darah besar#. Selain itu juga komplikasi terkait tindakan

    anestesi

    Penatalasanaan

    Segera dilakukan operasi, &aitu salpingektomi dengan pemberian

    tran)usi darah. @perasi tidak usah di tangguhkan sampai s&ok teratasi,

    asal tran)usi sudah jalan, operasi dapat di mulai dengan segera

    %. M+LA *)DAT)D+SA

    Pengertian

    $ola hidatidosa ($#+ merupakan kehamilan abnormal tanpa embrio

    &ang seluruh ili korialisn&a mengalami degenerasi hidropik &ang men&erupai

    anggur. $ikroskopik tanpa edema troma ili tanpa askularisasi disertaihiperplasia dari ke dua lapisan tro)oblas. Secara sitogenetik umumn&a bersi)at

    diploid !"HH, sebagai hasil pembuahan satu oum, tidak berinti atau intin&a

    tidak akti), di buahi oleh sperma &ang mengandung 23H kromosom, &ang

    kemudian mengadakan duplikasi menjadi !"HH. -adi, umumn&a $ bersi)at

    homo;igot, wanita dan berasal dari bapak (androgenetik#. adang+kadang

    pembuahan terjadi oleh dua buah sperma 23H dan 23D (dispermi# sehingga

    terjadi !" HH atau !"HD. 7i sini, $ bersi)at hetero;igot, tetapi tetap

    androgenetik dan bisa terjadi, walaupun sangat jarang terjadi hamil kembar

    di;igotik, &ang terdiri dari satu ba&i normal dan satu lagi $ $ola hidatidosa

    parsial ($P#+seperti pada $, tetapi di sini masih ditemukan embrio &ang

    biasan&a mati pada masa dini. 7egenerasi hidropik dari ili bersi)at setempat,

    dan &ang mengalami hiperplasi han&a sinsitio tro)oblas saja. 6ambaran &ang

    khas adalah crinkling atau scalloping dari ili dan stromal trophoblastic

    inclusions.

    8anda dan 6ejala1. Pendarahan peraginam, dengan warna coklat gelap sampai merah

    terang pada trimester pertama. :ni merupakan tanda &ang paling

    sering

    2. $ual dan muntah, h&peremesis graidarum

    3. Adan&a cairan kista seperti anggur, oarian theca luteal

    !. Adan&a tekanan atau sakit di panggul, tetapi jarang terjadi

    5. Pada >S6 tampak gambaran badai salju ISnow StormJ

    (multipleechos# pada mola komplit, jamin tidak ada

    Sampai sekarang belum di ketahui etiologi dan pen&akit ini. Dang baru

    di ketahui adalah )aktor risiko, seperti

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    10/17

    1. >mur

    2. *tnik

    3. 6enetik

    !. 6i;i

    7iagnosis

    ehamilan mola hidatidosa dapat diperkirakan bila ditemukan hal+hal tersebut

    dibawah ini

    1. Amenore

    2. Pendarahan peraginam

    3. >terus lebih besar

    !. 8idak ditemmukan tanda pasti kehamilan

    5. adar K+hE6 &ang tinggi

    Penentuan diagnostik dilakukan dengan >S6, &aitu ditemukan gambaran

    erikular (gambaran badai salju#

    8erapi arena mola hidatidosa adalah suatu kehamilan patologi dan tidak jarang

    disertai pen&ulit &ang membaha&akan jiwa, pada prinsipn&a harus segera

    dikeluarkan

    8etapi mola hidatidosa terdiri dari 3 tahap, &aitu

    1. Perbaiki keadaan umum

    2. *aluasi

    3. 8indakan pro)ilaksis

    omplikasi

    omplikasi pada ibu dengan mola hidatidosa adalah

    1. Pendarahan &ang hebat sampai s&ok, kalau tidak segera di tolong dapat berakibat

    )atal2. Pendarahan berulang+ulang &ang dapat men&ebabkan anemia

    3. :n)eksi sekunder

    !. Per)orasi karena keganasan dan karena tindakan

    5. $enjadi gansa (P86# pada kira+kira 1+20 G kasus, akan menjadi mola destruens

    atau koriokarsinoma ($ochtar, ?ustam 1#.

    Penatalaksanaan

    1. 7iagnosis dini akan menguntungkan pronosis

    2. Pemeriksaan >S6 sangat membantu diagnosis. Pada pasilitas kesehatan dimana

    sumber da&a sangat terbatas, dapat dilakukan ealuasi klinik dengan )okus pada

    riwa&at haid terakhir dan kehamilan pendarahan tidak teratur atau spotting,

    pembesaran abnormal uterus.

    Perlunakan seriks dan korpus uteri

    ajian uji kehamilan dengan pengenceran urin

    Pastikan tidak ada janin (%allottement# atau 7-- sebelum upa&a diagnosis dengan

    perasat ani)a iknjosastro atau Acorta sisson.

    3. Bakukan pengosongan jaringan mola dengan segera

    !. Antisipasi komplikasi (krisis tiroid pendarahan hebat atau per)orsisi uterus#

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    11/17

    5. Bakukan pengamatan lanjud hingga minimal 1 tahun. Selain dari penanganan di

    atas, masih terdapat beberapa penanganan khusus &ang dilakukan pada pasien

    dengan mola hidatidosa, &aitu

    Segera lakukan eakuasi jaringan mola dan sementara proses eakuasi

    berlangsung diberikan in)us 10 :> oksitosis dalam 500 ml aEl atau ?B dengan

    kecepatan !0+"0 tetes per menit (sebagai tindakan preenti) terhadap pendarahan

    hebat dan e)ekti)itas kontraksi terhadap pengososngan uterus secara tepat#

    Pengosongan dengan aspirasi akum lebih aman dari kuretase tajam. %ila sumber

    akum adalah tabung manual, siapkan peralatan AL$ minimal 3 set agar dapat

    digunakan secara bergantian hingga pengosongan kaum uteri selesai.

    . P'(DA(A*A" K'*AM)LA" LA"-UT

    1. Plasenta Pre5iaPlasenta preia merupakan plasenta &ang letakn&a abnormal &aitu pada

    segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan

    jalan lahir (ostium uteri internum#

    lasi)ikasi plasenta preia berdasarkan teraban&a jaringan plasenta melalui

    pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu

    1. Plasenta preia totalis

    %ila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta

    2. Plasenta preia lateralis

    %ila han&a sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta3. Plasenta preia marginalis

    %ila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir

    !. Plasenta preia letak rendah

    %ila plasenta berada 3+! cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir

    Tanda dan Geala

    1. Pendarahan tanpa n&eri

    2. Pendarahan berulang+ulang biasan&a timbul setelah bulan ke+= ( pendarahan

    terjadi karena terlepas plasenta dari dasarn&a#

    3. Adan&a anemia dan renjetan &ang sesuai dengan keluarn&a darah

    !. 8imbuln&a perlahan+lahan5. aktu terjadi saat hamil

    ". is biasan&a tidak ada

    =. ?asa tidak tegang (biasa saat palpasi#

    . 7en&ut jantung janin ada

    . 8eraba jaringan plasenta pada periksa dalam agina

    10. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul

    11. Presentasi mungkin abnormal

    'ti!l!gi

    1. $ultipara

    2. $ioma uteri3. uretase berulang

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    12/17

    !. >sia lanjud

    Diagn!sis

    1. Anamnesis adan&a pendarahan per aginam pada kehamilan lebih 20

    minggu dan berlangsung tanpa sebab

    2. Pemeriksaan luar sering ditemukan kelainan letak. %ila letak kepala maka

    kepala belum masuk pintu ats panggul

    3. :nspekulo adan&a darah dari ostium uteri eksternum

    !. >S6 untuk menentukan letak plasenta

    5. $enentukan letak plasenta secara langsung dengan perabaan langsung

    melalui kanalis serikalis tetapi pemeriksaan ini sangat berbaha&a karena

    dapat men&ebabkan pendarahan &ang ban&ak. @leh karena itu cara ini han&a

    dilakukan diatas meja operasi

    K!mlikasi

    Plasenta preia dapat men&ebabkan resiko pada ibu dan janin:bu

    1. Pendarahan tambahan saat operasi menebus plasenta dengan inersio di depan

    2. :n)eksi karena anemia

    3. ?obekan implantasi plasenta di bagian belakang segmen bawah rahim

    !. 8erjadi ruptur uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui

    %a&i

    1. Prematur dengan morbiditas tinggi, mudah in)eksi karena anemia disertai

    da&a tahan rendah

    2. As)iksia intauterin sampai dengan kematian. $enurut Elalik (2002#

    Penatalaksanaan

    $enurut Sai)uddin (2001# terdapat 2 macam terapi, &aitu

    a. 8erapi *kspektati)

    alau janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia luar bagian

    kecil sekali.ekspektati) tentiu han&a dapat dibenarkan kalau keadaan ibu baik dan

    pendarahan sudah berhenti atau sedikit sekali. S&arat bagi terapi ini adalah

    keadaan ibu masih baik ( b C normal# dan pendarahan tidak ban&ak, besarn&a

    pembukaan, dan tingkat plasenta preia

    b. 8era)i akti)ehamilan segera diakhiri sebelut terjadi pendarahan adapun caran&a

    1. Eara aginal untuk mengadakan tekanan pada plasenta dan dengan

    demikian menutup pembuluh+pembuluh darah &ang terbuka (tamponade

    plasenta#

    2. Eara sectio cacsaria dengan maksud untuk mengosongkan rahim sehingga

    dapat mengadakan retraksi dan menghentikan pendarahan dan juga untuk

    mencegah terjadin&a robekan cerik &ang agak sering dengan usaha

    persalinan peraginam pada plasenta preia

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    13/17

    2. S!luti! Plasenta

    Pengertian Solutio plasenta adalah terlepasn&a bagian atau keseluruhan plasenta

    dari implantasi normaln&a (korpus uteri setelah kehamilan 20 minggu dan

    sebelum janin lahirTanda dan Geala

    1. Pendarahan disertai n&eri

    2. Anemi dan s&ok

    3. ?ahim keras dan n&eri

    !. Palpasi anak sukar

    5. undus uteri makin naik

    ". etuban teraba tegang

    =. Proteinuria bila disertai toksemia

    'ti!l!gi

    Pen&ebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa )aktor &ang menjadi

    predisposisi

    1. aktor kardioreno askuler glomerulone)ritis kronik, hipertensi essensial,

    sindroma preeklamsia dan eklamsia

    2. aktor trauma

    7ekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli

    8arikanpada tali pusat &ang pendek akibat pengerakan janin &ang

    ban&ak

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    14/17

    1. etaldistress, gangguan pertumbuhan

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    15/17

    Geala :

    1. Anamnesis dan :n)eksi

    o Pada suatu his &ang kuat sekali, pasien merasa kesakitan &ang luar biasa, menjerit

    seolah+olah perutn&a sedang dirobek kemudian jadi gelisah, takut, pucat, keluar

    keringat dingi sampai kolaps.

    o Perna)asan jadi dangkal dan cepat kelihatan haus

    o $untah+muntah karena rangsangan peritoneum

    o S&ok nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun bahkan tidak teratur

    o eluar perdarahan peraginan &ang biasan&a tidak begitu ban&ak, lebih+lebih kalau

    bagian terdepan atau kepala sudah jauh turun dan menumbat jalan lahir.

    o adang+kadang ada perasaan n&eri &ang menjalar ketungkai bawah dan dibahu.

    o ontraksi uterus biasan&a hlang

    o $ula+mula terdapat de)ans muskuler kemudian perut menjadi kembung dan

    meteoristis (parilisis khusus#2. Palpasi

    8eraba krepitasi pada kulit perut &ang menandakan adan&a em)isema subkutan

    %ila kepala janin belum turun, akan mudah dilepaskan PAP

    %ila janin sudah keluar dari kaum uteri, jadi berada dirongga perut, maka teraba

    bagian+bagian janin langsung dibawah kulit perut, dan disampingn&a kadang+

    kadang teraba uterus sebagai suatu bola keras sebesar kepala.

    &eri tekan pada perut, terutama pada tempat &ang robek

    3. Auskultasi

    %iasan&a den&ut jantung janin sulit atau tidak terdeengar lagi beberapa menit setelah

    repture, apabila plasenta juga ikut terlepas dan masuk ke rongga perut.

    !. Pemeriksaan dalam

    epala janin &ang tadin&a sudah jauh turun kebawah, dengan mudah dapat

    didorong keatas dan ini disertai keluarn&a darah peraginam &ang agak

    ban&ak.

    alau rongga rahim sudah kosong dapat diraba robekan pada dinding rahim

    dan kalau jari atau tangan kita dapat melalui robekan tadi maka dapat diraba

    usus dimentum dan bagian+bagian janin. ateterisai, hematuri &ang hebat menandakan adan&a robekan pada kandung

    kemih.

    'ti!l!gi

    1. ?uptur >teri Spontan

    $enurut etiologi dibagi menjadi dua &aitu

    arena dinding rahim &ang lemah dan cacat, misaln&a pada panggul, janin seperti

    janin penderita 7$, hidrops )etalis, post maturitas dan trauma lain seperti 2. ?uptur >teri ioenta (traumatika#, karena tindaan dan trauma lain seperti

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    16/17

    *kstraksi orse)

    Lersi dan *kstraksi

    *mbriotomi

    Lersi dan brakston hicks

    Sindroma tolakan (pushing sindrom#

    $anual plasenta

    Euretase

    *kspresi kisteler

  • 7/24/2019 NURDIANAE - REG. XV.a (Pendarahan Kehamilan Muda Dan Lanjut) II

    17/17

    umum mulai membaik, tindakan selanjutn&a adalah melakukan lapartomi dengan jenis operasi

    1. isterektomi, baik garis robekan total maupun subtotal, histerektomi total dilakukan

    khususn&a menantung dari penjahitan laserasi.

    2. isterora)ia &aitu tepi luka dieksidir lalu dijahit sebaik+baikn&a3. onserati),han&a dengan tamponade dan pemberian antibiotik &ang cukup.

    DA6TA( PUSTAKA

    1. %eck illiam @bstetrics and 6&necolog&. *d. 3 arwal Publ. sPhiladelphia. !+

    5!,13

    2. Eunningham, 6, $c7onald PE, 6rant , Beeno -, 6ilstra) ::: BE, ankins

    67L, Elark SB, illiams @bstetrics. *d. 20 Prentice+all :nternational :nc. >SA.

    5=+"05, 1=.

    3. 7an)orth, 7aid . @bstetrics and 6&necolog&. *d. ! arper N ?ow. Philadelphia

    !=+!=, 1==.

    4. So)ie ?. risnadi. Sumber buku Kelainan Lama Kehamilan