penatalaksanaan asma

Upload: nurul-fadilaturrahmi

Post on 15-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Asma

Penatalaksanaan AsmaPenatalaksanaan Asma Meliputi 7 komponen :Edukasi Menilai dan memonitor keparahan asma secara berkalaIndentifikasi dan mengendalikan faktor pencetusMerencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjangMenetapkan pengobatan pada serangan akutKontrol secara teraturPola hidup sehat.

Lanjutan...Dalam menetapkan atau merencanakan pengobatan jangka panjang untuk mencapai dan mempertahankan keadaan asma yang terkontrol,ada tiga faktor yang perlu dicermati, yaitu :Medikasi (obat- obatan): Obat asma dikelompokkan atas dua golongan yaitu: obat-obat pengontrol asma (Controller), yaitu anti inflamasi dan obat pelega napas (Reliever), yaitu bronkodilator. Pemberian medikasiPenanganan asma mandiri

b. Pemberian medikasi Melalui cara : Inhalasi OralParenteral b. Pemberian medikasi Inhalasi Pemberian obat secara inhalasi dapat melalui berbagai cara :Inhalasi Dosis Terukur (IDT)/Metered Dose Inhaler (MDI) IDT dengan alat bantu (spacer)- Dry powder inhaler (DPI) : TurbuhalerNebulizerb. Pemberian medikasi a. MDI atau IDT (inhalasi Dosis Terukur)

b. IDT dengan alat bantu (spacer)

Dry powder inhaler (DPI)

Nebulizer

c. Penanganan asma mandiriSistem penanganan asma mandiri mengharuskan pasien asma memahami kondisi dan bervariasinya keadaan penyakit asma. Penatalaksanaan ini mengajak pasien memantau kondisinya sendiri,mengidentifikasi perburukan asma sehari-hari, mengontrol gejala klinis yang terjadi dan mengetahui bila saatnya pasien asma memerlukan bantuan medis/dokter.Agar usaha ini dapat terlaksana dengan baik,maka faktor edukasi/komunikasi terapeutik diantara dokter dengan pasien asma merupakan hal yang sangat mendasar dalam penatalaksanaan asma.Penatalaksanaan asma jangka panjangNoDerajat Asma pengendali (controllers)Pereda (reliever)1. Persisten berat Terapi harian:Anti inflamasi: kortikosteroid inhalasi (dosis tinggi) danBronkodilator kerja panjang: 2 agonis inhalasi/tablet kerja panjang, theophylline sustained-release atauKortikosteroid/Prednisone 2mg/kg/hari (max 60 mg perhari)Anti inflamasi: kortikosteroid inhalasi (dosis rendah atau dosis tinggi)1. Bronkodilator kerja cepat: 2agonis inhalasiIntensitas terapi tergantung pada seringnya eksaserbasi 2. Persisten sedang Terapi harian:Anti inflamasi: salah satu dari kortikosteroid inhalasi (dosis rendah) atau Bronkodilator kerja cepat: -2 agonis inhalasi untuk mengatasi gejala.Meski demikian, 11Lanjutan....NoDerajat Asma Pengendali (controllers)

Pereda (reliever)

cromolyn atau nedokromil (anak-anak biasanya dimulai dari kromolin atau nedokromil).Dan jika diperlukan:Bronkodilator jangka panjang: salah satu dari b2-agonis inhalasi atau tablet kerja panjang, theophylline sustained-release atau leukotriene receptor antagonist (LRA)penggunaan -2 agonis lebih dari 3-4 kali perhari atau penggunaan teratur setiap hari mengindikasikan perlunya pengobatan tambahan3. Episodik ringanTidak diperlukan terapi harianBronkodilator kerja cepat: 2agonis inhalasi untuk mengatasi gejala.Intensitas terapi tergantung pada seringnya eksaserbasi2 agonis inhalasi, cro-molyn sebelum olahragaTahap pengobatan asma Tahap GejalaJenis pengobatan/tindakanAlternatif lain1Asma jarangfaal paru normaltidak ada riwayat pengobatan dengan pengontrol kortikosteroid inhalasipasien diberikan obat penghilang gejala ; agonis beta-2 kerja singkat (SABA) inhalasi.

anti-leukotrienteofilin lepas lambat kepada pasien dengan gangguan asma malam hari

2gejala asma dan eksaserbasi atau perburukan yang periodikdengan atau tanpa riwayat pengobatan kortikosteroid inhalasi sebelumnya - diberikan pengontrol kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan penghilang gejala jika perlu.SABA oralkombinasi oral SABA dan teofilin/aminofilin3- pengontrol kombinasi inhalasi dosis rendah dan agonis beta-2 kerja lama (LABA) yang disebut LABACS- Sama dengan tahap 2Lanjutan...Tahap Gejala Jenis pengobatan/tindakan

Alternatif4- Dimana harus dinilai apakah gejala pasien sudah terkontrol sebagian atau belum terkontrol,- LABACS dimana kortikosteroid inhalasi diberikan dalam dosis sedang-tinggi-5Obat yang diberikan adalah LABACS dengan dosis kortikosteroid inhalasi dosis tinggi dan jika perlu dapat ditambahkan kortikosteroid oral dosis terendah.-

Jenis tindakan penatalaksanaan pada skenarioyang dapat diberikan pada pasien anak dalam skenario :Anak dengan episode pertama wheezing tanpa distress pernapasan, bisa dirawat di rumah hanya dengan terapi penunjang. Tidak perlu diberi bronkodilator.Anak dengan distres pernapasan atau mengalami wheezing berulang, beri salbutamol dengan nebulisasi atau MDI (metered dose inhaler).Jika anak mengalami sianosis sentral atau tidak bisa minum, rawat dan beri terapi oksigen, bronkodilator kerja-cepat dan obat lain yang diterangkan di bawah.Respons positif (distres pernapasan berkurang, udara masuk terdengar lebih baik saat auskultasi) harus terlihat dalam waktu 20 menit. Bila tidak terjadi, beri bronkodilator kerja cepat dengan interval 20 menit.Jika tidak ada respons setelah 3 dosis bronkodilator kerja-cepat, beri aminofilin IV.

Lanjutan... Oksigen Berikan oksigen pada semua anak dengan asma yang terlihat sianosis atau mengalami kesulitan bernapas yang mengganggu berbicara, makan atau menyusu (serangan sedang-berat).Bronkodilator kerja-cepatdengan salah satu dari tiga cara berikut:Salbutamol Nebulisasi Salbutamol MDI dengan alat spacer Epinefrin (adrenalin) subkutan

Lanjutan...Bronkodilator OralDosis salbutamol: 0.05-0.1 mg/kgBB/kali setiap 6-8 jamSteroidjika anak mengalami serangan wheezing akut berat berikan kortikosteroid sistemik metilprednisolon 0.3 mg/kgBB/kali tiga kali sehari pemberian oral atau deksametason 0.3 mg/kgBB/kali IV/oral tiga kali sehari pemberian selama 3-5 hari.AminofilinAntibiotik

Tingkat kontrol asma