pendahuluan isi penutup dp

9
BAB I Pendahuluan Trauma gastrointestinal yang paling umum terjadi ialah trauma tajam pada abdome n, sedang kan trauma tumpul pada abdomen jaran g terja di. Diagno sis dan  pengobatan pada trauma gastrointestinal tertunda terutama karena meluasnya  penggunaan prosedur non-operatif berdasarkan temuan CT dan fakta bahwa  pemeriksaan fisik tidak dapat diandalkan untuk sebagian besar kasus. Tingkat trauma pada gastrointestinal untuk trauma abdomen akut biasanya dilaporkan sebanyak 5-17 kasus, sedangkan akibat ke!elak aan kendaraan bermot or yaitu 7"-#5 kasus $%&n'll', et al., ("15). BAB II Isi 1. Tr auma Es ofagus a. Eti ol ogi dan fa kt or ris iko *erforasi esophagus akibat akibat trauma tumpul merupakan kedaruratan toraks yang jarang ditemukan. *enyebab paling umum dari perforasi esofagus adalah iatrogenik, dimana esofagus bagian atas ser+iks merupakan bagian yang

Upload: aulannisahandayani

Post on 18-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 1/9

BAB I

Pendahuluan

Trauma gastrointestinal yang paling umum terjadi ialah trauma tajam pada

abdomen, sedangkan trauma tumpul pada abdomen jarang terjadi. Diagnosis dan

 pengobatan pada trauma gastrointestinal tertunda terutama karena meluasnya

 penggunaan prosedur non-operatif berdasarkan temuan CT dan fakta bahwa

 pemeriksaan fisik tidak dapat diandalkan untuk sebagian besar kasus. Tingkat

trauma pada gastrointestinal untuk trauma abdomen akut biasanya dilaporkan

sebanyak 5-17 kasus, sedangkan akibat ke!elakaan kendaraan bermotor yaitu

7"-#5 kasus $%&n'll', et al., ("15).

BAB II

Isi

1. Trauma Esofagus

a. Etiologi dan faktor risiko*erforasi esophagus akibat akibat trauma tumpul merupakan kedaruratan

toraks yang jarang ditemukan. *enyebab paling umum dari perforasi esofagus

adalah iatrogenik, dimana esofagus bagian atas ser+iks merupakan bagian yang

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 2/9

 paling sering terkena $ray, et al., ("1). Trauma tumpul esofagus disebabkan

oleh peningkatan tekanan yang tidak biasa dari lumen esofagus akibat adanya

 pukulan kuat pada epigastrium *erforasi esofagus akibat trauma pada leher 

semakin terlihat dikarenakan peningkatan diagnostik dan pengobatan endoskopi

dengan perkiraan insiden ,1/ 1""","""0tahun. dapun penyebab trauma

esophagus menurut %ra!iano, 2!hner, dan 3is!her $("1) adalah/

- 4atrogenik $pada " kasus)

- 2pontan $pada 15 kasus)

- Trauma pada leher $pada (-5 kasus)- 2ebagian besar !edera esofagus akibat luka yang terletak di leher $57),

diikuti oleh bagian dada dan perut yang disebabkan oleh senjata tumpul

$1#,5) dan hanya (,7 yang berhubungan dengan trauma tumpul pada

leher.

6ekanisme sekunder terjadinya perforasi esofagus akibat trauma tumpul

yaitu patah tulang leher terkait hiperekstensi leher yang menyebabkan tarikan

dan perforasi $Delos, et al., ("1).

b. Gejala klinis

%ejala paling umum yang banyak dikeluahkan oleh 7"-( pasien

adalah odynophagia. *erhatian khusus harus diberikan terhadap rasa sakit,

muntah dan dyspnea pada saat menelan penelanan $pada (5 pasien).

6eskipun sangat tidak spesifik untuk !edera esofagus, dada dan 0 atau leher 

emfisema subkutan dan pneumora!his $udara di kanal tulang belakang)

mengisyaratkan kemungkinan pe!ahnya terdapat beberapa struktur yang

memiliki udara $%ra!iano, 2!hner, dan 3is!her, ("1).

%ambaran klinis yang paling umum untuk semua jenis perforasi esofagus

adalah nyeri $paling umum), demam, dispnea, dan krepitus. Dalam konteks

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 3/9

yang lebih sederhana, emfisema mediastinum digambarkan sebagai 8!run!h8

 pada saat auskultasi dikenal sebagai  Hammon’s sign ini. Demikian juga, triad

6a!kler yang meliputi nyeri dada, muntah, dan emfisema subkutan

menunjukkan terjadinya perforasi esofagus namun hanya ditemukan pada

sebagian ke!il pasien. *asien trauma sering tidak menampakkan gejala, hal

tersebut membuat diagnosis klinis tidak dapat diandalkan $Delos, et al., ("1).

natomi esofagus dibagi menjadi bagian, yaitu ser+iks $bagian atas),

mediastinum $tengah) dan thora!oabdominal $bawah) dan tidak memiliki

mesenterium dan lapisan serosa, tidak seperti kebanyakan dari saluran

 pen!ernaan. *ada tahun 1##, 9eal et al. melakukan meta-analisis dari kasus

 perforasi esofagus akibat trauma tumpul eksternal dan dilaporkan hanya 5 dari

kasus yang terletak pada bagian distal esofagus. Trauma esofagus bagian

 bawah jarang dilaporkan. Dilaporkan bahwa kasus trauma esophagus bagian

 bawah disajikan dengan hemopneumothora: akibat tertimpa benda berat di atas

dada pasien $bdulrahman, et al., ("1).

c. Patofisiologi

6ekanisme yang terlibat dalam tumpul trauma terkait ruptur esofagus

masih belum jelas. Teori yang paling umum adalah bahwa perforasi terjadi di

daerah yang paling lemah dari esofagus $sindrom 9oerhaa+) $ray et al, ("1).

 ;amun, telah berspekulasi bahwa kemungkinan dilatasi langsung esofagus bisa

diakibatkan karena adanya tekanan udara yang mendorong sfingter 

!ri!opharyngeal, dan jika sfingter esofagogastrik tetap tertutup, maka tekanan

tinggi ini dapat mengakibatkan pe!ahnya esofagus $bdulrahman, et al., ("1).

d. Pemeriksaan penunjang

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 4/9

<etika di!urigai ruptur esofagus, diagnosis sering kali ditentukan dengan

esophagography dengan menggunakan kontras, radiografi toraks, CT toraks,

atau sistem gastrointestinal endoskopi bagian atas $ray, et al., ("1). Tingkat

kepekaan esofagografi yaitu antara " dan 1"". <ontras larut air 

$%astrografin) lebih sering digunakan karena risiko terjadinya rekasi inflamasi

mediastinum lebih rendah dibanding dengan penggunaan barium enema, karena

 penggunaan kontras barium di beberapa institusi tidak mendeteksi perforasi

esofagus yang ke!il $hingga 5" dari kasus). *enggunaan kontras dengan

gastrografin dianjurkan pada pasien yang stabil. =sofagoskopi kaku merupakan

 pemeriksaan kedua yang paling sering digunakan dalam penelitian yang

melibatkan "5 pasien dari pusat-pusat trauma di merika 2erikat

$%ra!iano, 2!hner, dan 3is!her, ("1).

e. Tatalaksana

Terapi konser+atif dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik spektrum

luas, menjaga kebersihan rongga mulut dengan klorheksidin glukonat, ;*,

dan pemberian nutrisi enteral maupun parenteral melalui tabung jejunostomy.

2elain itu, penatalakasanaan perforasi esofagus berfokus pada pengendalian

sumber kontaminasi, menyediakan drainase yang memadai jika diperlukan,

menambah pertahanan host , dan memelihara gi>i. *ada pasien tanpa ruptur,

terapi bedah dapat men!akup penutupan primer, drainase bedah, pemisahan dan

 pengalihan, dan esophage!tomy $Delos, et al., ("1). <eberhasilan pengobatan

 perforasi esofagus tergantung pada ukuran ruptur, waktu mendiagnosis, dan

 penyakit yang mendasari $ray, et al., ("1).

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 5/9

2. Trauma Gaster

a. Etiologi dan faktor risiko

b. Gejala klinisc. Patofisiologi

d. Pemeriksaan penunjang

e. Tatalaksana

. Trauma usus

a. Etiologi dan faktor risiko

<e!elakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama trauma tumpul

usus halus. 6eskipun kejadian Small Bowel Injury  $294) tampaknya lebih

rendah pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. 2ebuah penelitian

 pada 1 anak dengan 294 melaporkan bahwa mayoritas $) telah terlibat

dalam ke!elakaan kendaraan bermotor $?enri@ue, et al., (""#).

=+aluasi klinis abdomen sangat berguna dalam mendiagnosis 294,

terutama pada pasien dengan !edera intra-abdominal. 2ebuah memar di perut

yang ditimbulkan oleh sabuk pengaman $8seat belt tanda8) dan nyeri perut yang

sedang berlangsung merupakan faktor risiko 294 $?enri@ue, et al., (""#). 9errikut disajikan beberapa penyebab terjadinya trauma tumpul pada usus

 pada penelitian yang dilakukan oleh ?enri@ue, et al., $(""#) diantaranya yaitu /

akibat ke!elakaan mobil $55,5), pejalan kaki yang ditabrak $1,),

kekerasan fisik $1","), ke!elakaan motor $,7), terjatuh $5,), ke!elakaan

dalam olahraga $,), dan lain-lain $5,).

b. Gejala klinis

Dalam studi yang dilakukan oleh ?enri@ue, et al. $(""#), pasien yang

terlibat dalam ke!elakaan kendaraan bermotor, hanya " memiliki tanda

sabuk pengaman pada perut. Tanda-tanda klinis yang paling sering terjadi pada

294 adalah nyeri abdoment saat masuk rumah sakit $75,) dan ketika

 pemeriksaan fisik $,7). 9eberapa gejala dan tanda yang terdapat pada 5"

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 6/9

 pasien yang mengalami ke!elakaan mobil dalam penelitian yang dilakukan oleh

?enri@ue, et al., $(""#) yaitu nyeri, memar pada dinding abdomen, demam,

mual, dan lain-lain.

c. Patofisiologi

6ekanisme gangguan usus halus akibat trauma tumpul meliputi gesekan

yang kuat, adanya penekanan antara dinding perut dan tulang belakang, dan

 peningkatan tekanan intraluminal se!ara spontan $?enri@ue, et al., (""#).

d. Pemeriksaan penunjang

Dahulu, pemeriksaan menggunakan Diagnosti! *eritoneal Aa+age $D*A)

untuk diagnosis 294 lebih sensitif dibandingkan dengan CT s!an abdomen,

namun seiring perkembangan teknologi, saat ini banyak juga yang

menggunakan CT. <euntungan utama dari CT yaitu bersifat non in+asif, bebas

untuk mengukur kapasitas !airan, kemampuan untuk memilih pasien dengan

!edera organ padat untuk manajemen non operatif, dan kemampuan untuk 

melihat organ retroperitoneal $?enri@ue, et al., (""#). *emeriksaan diagnostik 

menggunakan CT memiliki sensiti+itas ( hingga untuk melihat

 perforasi pada usus. Temuan CT dinilai diagnostik untuk !edera usus yang

ekstra+asasi kontras dan 0 atau udara ekstraluminal. Temuan yang non

diagnostik tapi sugestif adalahB bebas !airan tanpa !edera organ padat,

 penebalan dan dilatasi usus ke!il $6ukhopadhyay, ("")..

e. Tatalaksana

Dalam penatalaksanaannya dapat dilakukan laparotomi eksplorasi,

drainase !airan septik peritoneal dan pembersihan luka menggunakan saline.

ntibiotik profilaksis juga diperlukan. *enutupan sederhana biasanya !ukup

untuk perforasi tunggal dari usus ke!il, tapi !edera yang lebih luas seperti

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 7/9

multiple perforasi dan gangren dari !edera mesenterika biasanya membutuhkan

reseksi dan anastomosis $6ukhopadhyay, ("").BAB III

Penutup

!aftar Pustaka

%&n'll', D. et al., ("15. %astrointestinal 4njuries in 9lunt bdominal Traumas. GOP-

Taksim Education and esearch Hos!ital , $), pp.5". +ailable at/

http/00www.re+ista!hirurgia.ro0pdfs0("15--.pdf .

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 8/9

%ra!iano, .., 2!hner, .6.2. E 3is!her, C.., ("1. =sophageal perforation in

!losed ne!k trauma.  Bra"ilian #ournal o$ Otorhinolaryngology, 7$1), p.1(1.

+ailable at/ http/00linkinghub.else+ier.!om0retrie+e0pii021#"##15"5(

F!!essed ;o+ember 11, ("15G.

bdulrahman, ?. et al., ("1. 9lunt traumati! esophageal injury/ Hnusual

 presentation and approa!h.  International journal o$ surgery case re!orts, 5$1),

 pp.1#. +ailable at/ http/00www.pubmed!entral.nih.go+0arti!lerender.f!giI

artidJ"7("EtoolJpm!entre>ErendertypeJabstra!t  F!!essed ;o+ember 11,

("15G.

Delos Keyes, .*. et al., ("1. Conser+ati+e management of esophageal perforation

after a fall.  International journal o$ surgery case re!orts, $), pp.55".

+ailable at/ http/00www.pubmed!entral.nih.go+0arti!lerender.f!giI

artidJ5"(55EtoolJpm!entre>ErendertypeJabstra!t  F!!essed ;o+ember 11,

("15G.

ray, ;.C. et al., ("1. 9lunt trauma patient with esophageal perforation. The

western journal o$ emergency medicine, 15$), pp.5(. +ailable at/

http/00www.pubmed!entral.nih.go+0arti!lerender.f!giI

artidJ1(7(EtoolJpm!entre>ErendertypeJabstra!t  F!!essed ;o+ember 1(,

("15G.

7/23/2019 Pendahuluan Isi Penutup DP

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-isi-penutup-dp 9/9

?enri@ue, 3. et al., (""#. 9lunt abdominal trauma with small bowel injury / are

isolated lesions riskier than asso!iated lesionsI %cta &ir'rgica Brasileira, ($(),

 pp.1(17. +ailable at/ http/00www.s!ielo.br0s!ielo.phpIpidJs"1"(-

#5"(""#"""("""1Es!riptJs!iLartte:tEtlngJen. 

6ukhopadhyay, 6., ("". 4ntestinal 4njury from 9lunt bdominal Trauma/ 2tudy

of 7 Cases. Oman (edical #ournal , ($). +ailable at/

http/00www.n!bi.nlm.nih.go+0pm!0arti!les0*6C(#7(0.