laporan pendahuluan tuberkolusis
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
1/21
LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS PARU
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH: PUTRI NILASARI/1106001302
A. Anato! "an F!#!o$o%! S!#t& P&'na(a#an
1. Sa$)'an P&'na(a#an Ata#
1) Hidung dan rongga hidung, pada permukaan mukosa hidung terdapat
epitel bersilia yang mengandung #&$ %o*$&t. Sel tersebut mengeluakan
lendir sehingga dapat menangkap benda asing yang masuk ke dala saluran
pernpaasan. Hidung berfungsi sebagai jalan napas, pengatur udara,
pengatur kelembaban udara, pengatur suhu, pelindung dan penyaring.
2) Faring adalah tabung muskular berukuran 12-14 m yang merentang dari
bagian dasar tulang tengkorak sampai esophagus. Faring terbagi menjadi
nasofaring, orofaring, dan laringofaring. !asofaring adalah bagian dari
posterior rongga nasal yang membuka ke arah rongga nasal melalui dua
naris internal "koana). #ada dinding lateral terdapat dua tuba auditorik
"eustahius) yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah. #ada
dinding posterior terdapat amandel "adenoid) faring yang merupakan
penumpukan jaringan limfatik yang terletak di dekat naris internal.
$rofaring, dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muskular.
Sedangkan laringofaring mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang
merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya.
%) å "kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea. å adalah
tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh
Sembilan kartilago, tiga berpasangan dan tiga tidak berpasangan. Fungsi
dari laring antara lain menghasilkan suara, berbiara, melindungi saluran
pernapasan ba'ah, jalan bagi udara, melembabkan, menyaring dan
menghangatkan.
2. Sa$)'an P&'na(a#an Ba+a,
1) (rakea bersifat sangat fleibel, berotot, dan memiki sisin kartilago. #ada
inin tersebut terdapat epitel bersilia tegak "pseudostratified iliated
olumnar epithelium) yang mengandung banyak sel goblet yang
mensekresi lendir "muus).
2) *ronkus dan *ronkiolus. *ronkus disusun oleh jaringan kartilago
sedangkan bronkiolus yang berakhir di al+eoli, tidak mengandung
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
2/21
kartilago. (idak adanya kartilago menyebabkan bronkiolus mampu
menangkap udara, namun juga dapat mengalami kolaps.
%) l+eoli merupakan kantong udara yang berukuran sangat keil dan
merupakan akhir dan bronkiolus respiratoris, sehingga memungkinkan
pertukaran $2dan $2.
4) #aru-paru adalah organ berbentuk piramid seperti spons dan berisi udara,
terletak dalam rongga toraks. #aru kanan memiliki tiga lobus, sedangkan
paru kiri memiliki dua lobus. Sedangkan pleura adalah membran penutup
yang membungkus setiap paru, terdiri dari pleura parietal "melapisi rongga
toraks), pleura +iseral "melapisi paru dan bersambungan dengan pleura
parietal di bagian ba'ah paru), dan rongga pleura "merupakan ruang
potensial antara pleura parietal dan +iseral yang mengandung lapisan tipis
airan pelumas). Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah
perabangan bronkial yang selanjutnya bronki, bronkiolus, bronkiolus
terminal, bronkiolus respiratorik, duktus al+eolar, dan al+eoli. (idak ada
kartilago dalam bronkiolus/ silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik
terkeil.
0) ada, diafragma dan pleura, tulang dada "sternum) berfungsi melindungi
paru-paru, jantung dan pembuluh darah besar. iafragma terletak di ba'ah
rongga dada dan berfungsi pada saat raksi reaksasi. #leura berfungsi untuk
menyelimuti paru-paru dari tekanan udara yang masuk.
#aru-paru seorang pria de'asa berusia 1 tahun memiliki kapasitas total sebesar
0.33 ml. kan tetapi, seseorang tidak dapat menghembuskan semua udara dari
paru-paru, sekitar 1.233 ml udara tetap berada diparu-paru, seberapapun kuatnya
ekspirasi. olume yang tertinggal ini "+olume residual) menegah paru
mengalami kolaps selama ekspirasi. olume udara yang bergerak masuk dan
keluar setiap pernapasan disebut sebagai +olume tidal. Selama pernapasan biasa,
+olume tidal sekitar 033 ml. 5ika seseorang menarik napas dalam, paru menjadi
lebih mengembang. 5umlah udara tambahan yang dihirup melebihi +olume tidal
dan disebut sebagai +olume adangan inspirasi, udara tambahan yang daoat
dihembuskan setelah pernapasan paksa disebut sebagai +olume adangan
ekspirasi. 6apasitas paru sering dikombinasikan menjadi kapasitas
6apasitas total paru keempat +olume paru.
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
3/21
6apasitas +ital +olume keuali +olume residual, yang merupakan jumlah
yang dapat di+entilasi seseorang.
6apasitas adangan fungsional +olume residual ditambah adangan
ekspirasi. 6apasitas inspirasi +olume tidal ditambah +olume adangan inspirasi.
#ernapasan adalah proses inspirasi udara ke dalam paru-paru dan ekspirasi udara
dari paru-paru ke lingkungan luar tubuh. (ekanan atmosfer "sekitar 783 mmHg)
sama dengan tekanan udara dalam al+eoli yang disebut sebagai tekanan intra-
al+eolar "intrapulmonar). #eningkatan atau penurunan +olume rongga toraks
mengubah tekanan intra-al+eolar yang seara mekanik menyebabkan
pengembangan atau pengempisan paru-paru. $tot-otot inspirasi memperbesar
rongga toraks dan meningkatkan +olumenya. Sedangkan otot-otot ekspirasi
menurunkan +olume rongga toraks.
#ertukaran gas antara $2 dengan $2 terjadi di dalam al+eolus dan jaringan
tubuh, melalui proses difusi. $ksigen yang sampai di al+eolus akan berdifusi
menembus selaput al+eolus dan berikatan dengan haemoglobin "Hb) dalam
darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senya'a oksihemoglobin
"Hb$) seperti reaksi berikut Sekitar 79 oksigen dalam bentuk senya'a
oksihemoglobin, hanya 2 : %9 yang larut dalam plasma darah akan diba'a oleh
darah ke seluruh jaringan tubuh, dan selanjutnya akan terjadi pelepasan oksigen
seara difusi dari darah ke jaringan tubuh. 6arbondioksida "$2) yang
dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam darah yang
selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara
pernapasan.
B. D&-!n!#! T)*&'o$)#!# Pa')(uberkolusis adalah penyakit infeksius yang menular, disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar menyerang paru, tetapi dapat juga
menyerang organ tubuh lainnya, terutama meningens, ginjal, tulang, dan nodus
limfe. (* diklasifikasikan menjadi dua yaitu "oengoes, ;oorhouse,
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
4/21
ke seluruh tubuh, dan indi+idu dengan (* aktif dapat menularkan penyakitnya ke
orang lain.
. Et!o$o%! T)*&'o$)#!# Pa')
#enyakit (ubekulosis adalah penyakit infeksi kronis yang menular yang disebabkan
oleh kuman (* "Mycobacterium Tuberculosis). *akteri ini berbentuk batang tahan
asam dengan ukuran panjang 1- 4>m dan tebal 3.%-3.8>m. 6uman (* terdiri dari
lemak dan protein. *akteri ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pe'arnaan. $leh karena itu, disebut sebagai *asil (ahan sam "*(), kuman (*
epat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa
jam di tempat yang gelap dan lembab. alam jaringan tubuh kuman ini dapat
dormant atau tertidur lama selama beberapa tahun. Sifat dormant membuat bakteri
dapat bangkit kembali dan menjadikan (* aktif lagi. #roses terjadinya infeksiM.
tuberculosis biasanya seara inhalasi, sehingga (* paru merupakan manifestasi
klinis yang paling sering dibanding organ lainnya. #enularan penyakit ini sebagian
besar melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei, khususnya yang
didapat dari pasien (* paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang
mengandung *( "#rie?@ilson, 2338).
D. Tan"a "an &a$a T)*&'o$)#!# Pa')
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
5/21
mengalami tuberkulosis yang ukup parah. *atuk darah ini biasanya disertai
dengan sputum positif.
2. D&a yang diakibatkan proses radang, menyerupai demam influenAa,
berlangsung lama dan tidak terlalu tinggi "sub febris), biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam.
%. N&'! "a"a terjadi bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
4. D#(n&a merupakan proses lanjut oleh karena restriksi, obstruksi saluran
napas, dan terjadinya nekrosis pada al+eoli yang mengakibatkan gangguan
pada proses difusi,
0. Ma$a!#& ditemukan berupa anoreksia, nafsu makan dan berat badan menurun.
E. K$a#!-!a#!6lasifikasi (* #aru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik, radiologik dan
ri'ayat pengobatan sebelumnya. 6lasifikasi ini penting karena merupakan salah
satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi. Sesuai dengan program
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
6/21
disana. Selanjutnya, kuman tuberkulosis bersarang di jaringan paru sehingga
akan terbentuk suatu sarang pneumonik, yang disebut sarang primer atau fokus
ghon. Fokus ghon merupakan suatu daerah terjadinya lesi. ari fokus ghon
terdapat bakteri tuberkulosis baik dalam bentuk bebas maupun dalam fagosit
akan menyebar melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe regional.
#enyebaran ini menyebabkan respon inflamasi yang terjadi pada saluran limfe
"limfangitis) dan di kelenjar limfe "limfadenitis) yang terkena.
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
7/21
Selama masa inkubasi tersebut, kuman berkembang baik menapai jumlah 13%-
134, yaitu jumlah yang ukup untuk merangsang respon imunitas seluler.
Setelah imunitas seluler terbentuk, fokus primer di jaringan paru biasanya akan
mengalami resolusi seara sempurna membentuk fibrosis atau klasifikasi
setelah terjadi nekrosis perkijauan dan enkapsulasi. 6elenjar limfe regional
juga akan mengalami fibrosis dan enkapsulasi, tetapi penyembuhannya
biasanya tidak sesempurna fokus primer di jaringan paru. 6uman (* tetap
dapat hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini, tetapi tidak
menimbulkan gejala sakit (*.
6elanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya
respon daya tahan tubuh "imunitas seluler). #ada umumnya reaksi daya tahan
tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman (*. ;eskipun
demikian, ada beberapa kuman yang akan menetap sebagai kuman persisten
atau dormant. 6adang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan
perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan
positif menjadi penderita (uberkulosis. ;asa inkubasi, yaitu 'aktu yang
diperlukan untuk mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 8
bulan.
2. (uberkulosis #ostprimer "Sekunder)
(uberkulosis postprimer "sekunder) terjadi setelah beberapa bulan atau tahun
sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat
terinfeksi H= atau status giAi yang buruk. *iasanya tuberkulosis postprimer
dihasilkan dari reakti+asi lesi primer dorman. (uberkulosis postprimer dimulai
dengan sarang dini, yang umunya terletak di segmen apikal dari lobus superior
maupun lobus inferior paru, dimana berkaitan dengan tingginya tegangan
oksigen di apikal sehingga membantu kuman untuk tumbuh dengan baik.
Sarang dini dapat menjadi beberapa hal, tergantung dari jumlah kuman,
+irulensinya, dan imunitas pasien. Sarang dini dapat menjadi
a. ireabsorpsi kembali tanpa meninggalkan aat
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
8/21
b. Sarang yang mula-mula meluas, tapi segera terjadi proses penyembuhan
dengan penyerbukan jaringan fibrosis. Selanjutnya akan membungkus
diri menjadi lebih keras, terjadi perkapuran, dan akan sembuh dalam
bentuk perkapuran. Sebaliknya dapat juga sarang tersebut menjadi aktif
kembali, membentuk jaringan keju dan menimbulkan ka+iti, bila jaringan
keju dibatukkan keluar.
. Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju "jaringan kaseosa).
6a+iti akan munul dengan dibatukkannya jaringan keju. 6a+iti a'alnya
berdinding tipis, kemudian dindingnya akan menjadi tebal "ka+iti
sklerotik).
. Ko($!a#! T)*&'o$)#!# Pa')
1. (* milier.
*ila kompleks gohn menyebar melalui pembuluh darah, sejumlah besra
organisme berin+asi kealiran darah dan menyebar keseluruh organ tubuh "(*
hematogen). #asien mungkin mengalami sakit yang akut dengan demam,
dispnea, dan sianosis atau sakit kronik dengan manifestasi sistemik seperti **
turun, demam dan gangguan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
9/21
4. 6or #ulmonal.
kibat kerusakan paru yang luas lama lama akan menimbulkan jaringan
fibrosis. engan adanya fibrosis di paru selanjutnya timbul penyakit paru
obstruktif menahun. kibatnya timbul gagal jantung kanan.
0. (* ekstra paru.
6uman (* menyebar melalui hematogen ke organ organ otak, tulang, hepar,
kulit, ginjal, saluran erna.
H. P&n%a!an
*erdasarkan klasifikasi oenges "2333) ri'ayat kepera'atan yang perlu dikaji
adalah
1. kti+itasCistirahat
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
10/21
masalah keuangan, perasaan tidak berdayaCputus asa, menurunnya
produkti+itas.
(anda
;enyangkal "khususnya pada tahap dini)
nsietas, ketakutan, gelisah, iritabel.
#erhatian menurun, perubahan mental "tahap lanjut)
4. ;akanan dan airan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
11/21
6arakteristik sputum hijau purulen, mukoid kuning atau berak darah
e+iasi trakeal
7. 6eamanan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
12/21
6ontak baru dengan (*
infeksius
$rang dengan perubahan
fibrotik pada rontgen dada
yang konsisten dengan (*
sebelumnya
#enerima transplantasi
organ
$rang yang menggunaka
terapi imunosupressan
nak G 4 tahun, atau
anak atau remaja yang
terpapar orang de'asa
yang beresiko tinggi
2. #emeriksaan Bontgen
#emeriksaan -Bay "Bontgen dada atau thora photo). #hoto thora atau sering
disebut chest x-ray "B) adalah suatu proyeksi radiografi dari thora untuk
mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thora, isi dan struktur-
struktur di dekatnya. Foto thora menggunakan radiasi terionisasi dalam
bentuk -ray. osis radiasi yang digunakan pada orang de'asa untuk
membentuk radiografi adalah sekitar 3.38 mS+. Foto thora digunakan untuk
mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thora, tulang thora
dan struktur yang berada di dalam ka+itas thora termasuk paru-paru, jantung
dan saluran-saluran yang besar.engan ara ini dapat dideteksi ketebalan atau
densitas yang dihasilkan oleh airan,tumor dan benda asing, dan patologi lain.
#emeriksaan ini hanya menunjukan adanya kelainan paru, luas, lokalisasi dan
maamnya tidak dapat mengetahui etiologinya.
%. #emeriksaan bakteriologik "laboratorium)
Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukan indikator yang spesifik
untuk tuberolosis. &aji endap darah "&E) jam pertama dan jam kedua
dibutuhkan. ata ini dapat dipakai sebagai indikator kestabilan keadaan nilai
keseimbangan penderita, sehingga dapat digunakan untuk salah satu respon
terhadap pengobatan penderita serta kemungkinan sebagai predeteksi tingkat
penyembuhan penderita. emikian juga kadar limfosit dapat menggambarkan
daya tahan tubuh penderita. &E sering meningkat pada proses aktif, tetapi
&E yang normal juga tidak menyingkirkan diagnosa (*.
4. Sputum adalah kelenjar yang dihasilkan di dalam paru-paru dan sistem
pernapasan manusia. ara pengambilan dengan jalan pasien membatukkan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
13/21
sekuat mungkin, bila tidak bisa, sputum harus diambil dengan menggunakan
suction tube. ara pengambilan sputum untuk *(
1) Intuk pemeriksaan sputum *( diperlukan tiga sampel sputum.
2) (iga sampel sputum itu disebut sputum S#S "Se'aktu #agi Se'aktu). Se'aktu dahak dikumpul saat pertama sekali datang. 6etika pulang,
pasien memba'a pulang pot untuk kumpul dahak pada pagi hari
kedua.
#agi dahak dikumpul pada pagi hari kedua dirumah pada pagi hari
setelah bangun tidur.
Se'aktu dahak dikumpul pada hari kedua di laboratorium saat
menyerahkan pot.
%) Sampel itu harus diambil dua hari berturut-turut "akumulasi 'aktu 24 jamjuga diperbolehkan).
4) #engambilan dahak pada tempat terbuka, jauh dari kerumuman orang.
ara penyimpanan sputum dan ara pengiriman sputum baik untuk bakteri
biasa maupun *( selanjutnya melalui prosedur yang sama.
4. R&nana A#),an K&(&'a+atan
1. *ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
seret kental atau
seret darah
kelemahan
Ipaya batuk buruk
Edema traheal C
faringeal.
T))an "an K'!t&'!a
Ha#!$
Int&'5&n#! Ra#!ona$
T))an :
;empertahankan
jalan nafas pasien.
K'!t&'!a Ha#!$
- ;engeluarkan
seret tanpa
bantuan.
- ;enunjukkan
perilaku untuk
memperbaiki C
mempertahankan
bersihan jalan
nafas.
- *erpartisipasi
dalam program
1. 6aji fungsi pernafasan, ontoh
bunyi napas, keepatan,
irama, kedalaman dan
penggunaan otot aksesoris.
2. atat kemampuan untuk
mengeluarkan mukosaCbatuk
efektif atat karakter, jumlah
sputum, adanya hemoptisis.
1. #enurunan bunyi nafas dapat
menunjukkan atelektasis. Bonkhi
dan @heeAing menunjukkan
akumulasi seret C ketidakmampuan untuk membersihkan
jalan nafas yang dapat
menimbulkan penggunaan otot
aksesorik pernafasan dan
peningkatan kerja pernafasan.
2. #engeluaran sulit bila seret
sangatr tebal "missal efek infeksi
dan C atau tidak adekuat hidrasi).
Sputum berdarah kental atau
darah segar diakibatkan oleh
kerusakan "kapitasi) paru atau
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
14/21
pengobatan, dalam
tingkat
kemampuan C
situasi.
- ;engidentifikasi
potensial
komplikasi dan
melakukan
tindakan tepat.
%. *erikan pasien posisi
semifo'ler atau fo'ler tinggi.
*antu pasien untuk batuk dan
latihan nafas dalam.
4. *ersihkan seret dari mulut
dan trahea penghisapan
sesuai keperluan.
0. #ertahankan masukan airan
sedikitnya 2033 mlChari
keuali kontra indikasi.
8. 6olaborasi dengan
melembabkan udara atau
oksigen inspirasi.
7. *erikan obat sesuai indikasi
gen ;ukolitik,
ontoh setilsistein
"muomyst)
*ronhodilato,
ontoh $kstrifillin
"holedyl)/ (heofillin "(heo-
dur)
6ortikosteroid "#rednison).
D. ;emberikan agen anti-infeksi,
misal
- $bat primer, =soniaAid
"=!H), Ethambutol "E;*),
Bifampin "B;#)
- #yraAinamide "#J), para
mino Saliilie "#0),
Streptommyin.
luka bronhial dapat memerlukan
e+aluasi atau inter+ensi lanjut.
%. #osisi membantu memaksimalkanepansi paru dalam menurunkan
upaya pernafasan. entilasi
maksimal membuka area
atelektasis dan meningkatkan
gerakan seret kedalam jalan
nafas besar untuk dikeluarkan.
4. ;enegah obstruksi C aspirasi.
#enghisapan dapat diperlukan
bila pasien tidak mampu
mengeluarkan seret.
0. #emasukan tinggi airan
membantu untuk mengenerkan
seret, membuatnya mudah
dikeluarkan.
8. ;enegah pengeringan
membrane mukosa/ membantu
pengeneran seret.
7. gen mukolitik menurunkan
kekentalan dan perlengketan
seret paru untuk memudahkan
pembersihan jalan nafas.
*ronhodilator meningkatkan
ukuran lumen perabangan
trakheobronhial, sehingga
menurunkan tahanan terhadap
aliran udara.*erguna pada infeksi luas dengan
hipoksemia dan berespon
inflamasi akan menganam
hidup.
D. ;empertebal dinding saluran
udara "bronkhus)
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
15/21
2. Besiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
#enurunan efektifitas paru, telektasis.
#erusakan membrane l+eolar : kapiler.
Seret kental dan tebal.
Edema *ronhial.
T))an "an K'!t&'!a
Ha#!$
Int&'5&n#! Ra#!ona$
T))an :
(idak adanya C
penurunan dispneu.
K'!t&'!a ,a#!$ :
- ;enunjukkan
perbaikan
+entilasi dan
oksigenasi
jaringan adekuat
dengan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
16/21
al+eolar paru.
%. #erubahan !utrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ;ual C muntah
Sering batuk Cproduksi sputum/ dispnea
6elemahan
6etidakukupan sumber keuangan
T))an "an K'!t&'!a
Ha#!$
Int&'5&n#! Ra#!ona$
(ujuan
*erat badan 139-
239 ideal untyuk
bentuk tubuh dan
berat
6riteria Hasil
;enunjukkan
kemajuan menapai
berat badan atau
mempertahankan
berat badan indi+idu
yang tepat.
1. atat status nutrisi pasien
pada penerimaan, atat turgor
kulit, berat badan dan derajat
kekurangan berat badan,integritas mukosa oral,
kemampuanCketidakmampuan
menelan, adanya tonus usus,
ri'ayat mualCmuntah atau
diare.
2. #astikan pola diet biasa
pasien, yang disukaiCtak
disukai
%. 'asi masukanCpengeluaran
dan berat badan seara
periodik.
4. Selidiki anoreksia, mual dan
muntah dan atat
kemungkinan hubungan
dengan obat a'asi frekuensi,
+olume, konsistensi feses.
0. orong dan berikan periode
istirahat sering
8. *erikan pera'atan mulut
sebelum dan sesudah
tindsakan pernapasan.
7. orong makan sedikit dan
sering dengan makanan
tinggi protein dan
1. *erguna dalam mendefinisikan
derajatCluasnya masalah dan
pilihan inter+ensi yang tepat.
2. ;embantu dalam
mengidentifikasi
kebutuhanCkekuatan
khusus.pertimbangan keinginan
indi+idu dapat memperbaiki
masukan diet.
%. *erguna dalam mengukur
keefektifan nutrisi dan dukungan
airan.
4. apat mempengaruhi pilihan diet
dan mengidentifikasi area
pemeahan masalah untuk
menungkatkan
pemasukanCpenggunaan nutrient.
0. ;embantu menghemat energi
khususnya bila kebutuhan
metaboli meningkat saat demam.
8. ;enurunkan rasa tak enak karena
sisa sputum atau obat untuk
pengobatan respirasi yang
merangsang pusat muntah.
7. ;emaksimalkan masukan nutrisi
tanpa kelemahan yang tak
perluCkebutuhan energi dari
makan makanan banyak dan
menurunkan iritasi gaster.
D. ;embuat lingkungan soial lebih
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
17/21
karbohoidrat.
D. orong orang terdekat untuk
memba'a makanan dari
rumah dan membagi denganpasien keuali kontraindikasi.
. 6olaborasi rujuk ke ahli diet
untuk menentukan komposisi
diet.
13. 6onsul dengan terapi
pernapasan untuk jad'al
pengobatan 1-2 jam
sebelumCsetelah makan
11. 'asi pemeriksaan
laboratorium, ontoh *I!,
protein, serum dan albumin.
12. *erikan antipiretik tepat.
normal selama makan dan
membantu memenuhi kebutuhan
personal dan ultural.
. ;emberikan bantuan dalam
perenanaan diet dengan nutrisi
adekuat untuk kebutuhan
metaboli dan diet.
13. apat membantu menurunkan
insiden mual dan muntah
sehubungan dengan obat atau
efek pengobatan pernapasan pada
perut yang penuh.
11. !ilai rendah menunjukkanmalnutrisi dan menunjukan
kebutuhan inter+ensiCperubahan
program terapi.
12. emam meningkatkan kebutuhan
metaboli dan juga konsumsi
kalori
K. P&n%o*atan "an t&'a(! &"!a#!
$bat-obatan untuk tuberulosis di bagi jadi 2 klasifikasi yaitu obat lini pertama dan
obat lini kedua. $bat lini pertama adalah Bifampisin, =soniaAid, #yraAinamide,
Ethambutol, dan Streptomyin. $bat lini kedua adalah kanamisin, para amino
saliyli aid "#S), tiasetaAon, etionamid, protionamid, sikloserin, +iomisin,
kapreomisin, amikasin, ofloksasin, siprofloksasin, norfloksasin, klofaAimin.
$bat nti (*Esensial
ksi #otensi
Bekomendasi osis "mgCkg **)
#er Hari#er ;inggu
% 2
=soniaAid "H)
Bifampisin "B)
#irasinamid "J)
Streptomisin "S)
*akterisidal
*akterisidal
*akterisidal
*akterisidal
(inggi
(inggi
Bendah
Bendah
0
13
20
10
13
13
%0
10
10
13
03
10
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
18/21
Etambutol "E) *akteriostati
k
Bendah 10 %3 40
#anduan obat yang dipakai di =ndonesia dan dianjurkan juga oleh @orld Health
$rganisation "@H$) yang baru adalah
1. Kat&%o'! I
a. 6asus baru *( "K), (* berat seperti meningitis, (* diseminata,
perikarditis, pleuritis, spondilitis, kelainan paru luas, (* usus, (* ginjal.
b. #engobatan intensif dengan 2 BHJS"E) jika 2 bulan *( masih "K) di lanjutkan
2-4 minggu.
. (ahap lanjutan dengan paduan 4BH atau 4 B%H%. #ada (* berat diberikan
BH setiap hari selama 8 -7 bulan.
2. Kat&%o'! II
a. 6asus kambuh, kasus gagal dengan sputum *( "K).
b. #engobatan intensif dengan % bulan dengan 2 BHJSE C 1 BHJE. jika % bulan
*( masih "K) di lanjutkan 1 bulan. *ila selama 4 bulan *( masih "K) obat
dihentikan 2-% hari selanjutnya kuman di kultur K resistensi.
. (ahap lanjutan sama seperti katagori =.
3. Kat&%o'! III
a. 6asus *( "-) dengan kelainan paru luas, (* ekstra paru.
b. #engobatan intensif dengan 2 BHJ atau 2 B%H%J%. .
. (ahap lanjutan dengan paduan 4BHJ C 2 B%H%J%. *ila bila kelainan paru lebih
luas dari 13 m2 dilanjutkan H saja selama 4 bulan.
. Kat&%o'! I7
a. 6asus (* kronik.b. #rioritas pengobatan rendah.
. #emberian BH seumur hidup
I#on!a8!" 9INH
=soniaAid "=!H) mempunyai kemampuan bakterisidal (* yang terkuat. Efek samping
pemberian obat ini yaitu mual, muntah, anoreksia, letih, malaise, lemah, hepatitis,
neuritis perifer, neuritis optikus, reaksi hipersensiti+itas, demam, ruam, kejang, sakit
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
19/21
kepala, mengantuk, pusing, mulut kering, gangguan *6, kekurangan +itamin *8,
asidosis metabolik, gejala reumatik.
R!-a(!#!n 9RIF
Selain isoniaAid "=!H), rifampisin juga merupakan obat anti (* yang ampuh dengan
mekanismenya yaitu menghambat polimerase !-dependent ribonulei aid "B!)
;. (uberulosis. #enggunaan obat rifampisin dapat menyebabkan efek samping
meliputi perubahan 'arna pada pengeluaran airan tubuh, seperti keringat, urin, sali+a,
dan air mata menjadi ber'arna merah-orange, demam, gejala flu, disertai kelelahan
"&e;one, 233D). #ada dua bulan pertama pengobatan dengan rifampisin, sering terjadi
gangguan sementara pada fungsi hati "peningkatan transaminase serum). Bifampisin
menginduksi enAim-enAim hati sehingga memperepat metabolisme obat lain seperti
estrogen, kortikosteroid, fenitoin, sulfonilurea, dan anti-koagulan.
P!'a8!na!" 9P;A
P'a8!na!" bersifat bakterisid dan hanya aktif terhadap kuman intrasel yang aktif
membelah dan mycrobacterium tuberculosis. Efek sampingnya, yaitu hepatotoksisitas
termasuk demam, anoreksia, hepatomegali, splenomegali, jaundise, gagal hati, mual,
muntah, kemerahan, disuria, atralgia, anemia sideroblastik, ruam dan kadang-kadang
fotosensiti+itas.
Eta*)to$ 9 EMB
Eta*)to$ digunakan dalam regimen pengobatan bila diduga ada resistensi. 5ika resiko
resistensi rendah, obat ini dapat ditinggalkan. 6erjanya menghambat sintesis metabolit
sel, sehingga metabolisme sel terhambat dan sel mati. Efek samping etambutol yang
sering terjadi adalah gangguan penglihatan dengan penurunan +isual, buta 'arna dan
penyempitan lapangan pandang. Efek toksik ini lebih sering bila dosis berlebihan atau
bila ada gangguan fungsi ginjal.
St'&(to!#!n 9SM
St'&(to!#!nsaat ini semakin jarang digunakan, keuali untuk kasus resistensi.
;ekanisme kerjanya berdasarkan penghambatan sintesa protein dengan jalan
pengikatan pada B! ribosomal. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari
penggunaan obat streptomyin yaitu meliputi adanya gangguan di dalam pendengaran,
pusing maupun penurunan berat badan. Efek samping akan meningkat setelah dosis
kumulatif 133 g, yang hanya boleh dilampaui dalam keadaan yang sangat khusus.
aftar #ustaka
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
20/21
*lak, 5 ? Ha'ks. "233).Medical surgical nursing: Clinical management for positive
outcomes. "Edisi D). St. &ouis ;$ Else+ier
oenges, ;. E., ;oorhouse, ;. F., dan
-
7/25/2019 LAPORAN PENDAHULUAN TUBERKOLUSIS
21/21
PATOFISIOLOI
=nfeksi primer
roplet terhirup
*ronkus
l+eolus
;embentuk sarang pneumonik
Fokus