penempatan apoteker di puskesmas

Upload: aiia-mutiaa

Post on 16-Feb-2018

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    1/13

    Latar Belakang

    Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 disebutkan bahwa pelaanan resep

    dokter di pelanan ke!armasian "salah satuna di puskesmas# harus dilakukan oleh apoteker$

    %aat ini hana sebagian ke&il puskesmas ang memiliki apoteker$ Belum diketahui bagaimana

    kebi'akan penempatan apoteker di puskesmas dan permasalahan ang terkait penempatan

    apoteker di puskesmas$ (u'uan penelitian ini adalah mendapatkan in!ormasi tentang peraninstitusi daerah terkait dengan kebi'akan penempatan apoteker di puskesmas dan

    hambatanna$ )asil penelitian diharapkan sebagai masukan bagi pihak ang terkait untuk

    meningkatkan 'umlah dan peran apoteker di puskesmas$ Penelitian potong lintang "&ross

    se&tional# dengan pendekatan kualitati! dilakukan terhadap instansi daerah ang terkait

    dengan peran apoteker di puskesmas pada tahun 2011$ Lokasi penelitian dipilih berdasarkankeberadaan perguruan tinggi !armasi ang terakreditasi * atau B di Pulau +awa, dengan

    asumsi ketersediaan apoteker memadai untuk beker'a di puskesmas, aitu Pro-insi Banten,

    +awa Barat, Daerah Istimewa .ogakarta, +awa (imur$ Dari masing/masing pro-insi diambil

    satu kota, aitu ota (angerang, ota Bandung, abupaten Bantul dan ota %urabaa$

    In!orman untuk wawan&ara mendalam adalah pe'abat dari Dinkes Pro-insi, Dinkes

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    2/13

    kesehatan lain, "b# 4sulan kebutuhan tenaga kesehatan ang dibuat oleh Dinkes

    abupatenota belum didasarkan atas perhitungan beban ker'a sebagaimana diatur dalamperaturan perundangan, " +umlah belan'a pegawai dalam D*4 sudah &ukup besar, sehingga

    !ormasi ang disetu'ui oleh BN terbatas, dengan !ormasi ang terbatas, penempatan tenaga

    kesehatan tidak berdasarkan kompetensina$ "d# Pelatihan belum banak dilakukan karena

    keterbatasan anggaran$

    Dalam 4ndang/undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 2009 tentang esehatan antara

    lain disebutkan tenaga kesehatan adalah setiap orang ang mengabdikan diri dalam bidang

    kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang

    kesehatan ang untuk 'enis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaa

    kesehatan "Pasal 1#$ Pemerintah mengatur peren&anaan, pengadaan, pendaagunaan,pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penelenggaraan

    pelaanan kesehatan "Pasal 21#$ Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan

    diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, danatau masarakat melalui

    pendidikan danatau pelatihan "Pasal 25#$ Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan

    ang dilakukan dengan tetap memperhatikan hak tenaga kesehatan dan hak masarakat untuk

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    3/13

    b$ )ealth %er-i&e Demand, aitu peren&anaan kebutuhan tenaga kesehatan ang

    didasarkan atas permintaan akibat beban pelaanan kesehatan$&$ Ratios 8ethod, aitu peren&anaan kebutuhan tenaga kesehatan ang didasarkan pada

    standar rasio terhadap nilai tertentu$

    d$ )ealth %er-i&e (arget 8ethod aitu peren&anaan kebutuhan tenaga kesehatan ang

    didasarkan atas sarana pelaanan kesehatan ang ditetapkan, misalna Puskesmas,

    dan Rumah %akit$

    Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang Praktek

    e!armasian antara lain disebutkan bahwa tenaga ke!armasian adalah tenaga ang melakukan

    peker'aan ke!armasian, ang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis ke!armasian$ *poteker

    adalah sar'ana !armasi ang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengu&apkan sumpah

    'abatan apoteker$ (enaga teknis ke!armasian adalah tenaga ang membantu apoteker dalam

    men'alani peker'aan ke!armasian, ang terdiri atas sar'ana !armasi, ahli mada !armasi, analis

    !armasi, dan tenaga menengah !armasiasisten apoteker "pasal 1#$ asilitas pelaanan

    ke!armasian berupa apotek, instalasi !armasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau

    praktik bersama "pasal 19#$ Dalam men'alankan peker'aan ke!armasian pada !asilitas

    pelaanan ke!armasian, apoteker dapat dibantu oleh apoteker pendamping danatau tenaga

    tek i ke! i " l 20# Pe e h d el b t be d k e e d kte

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    4/13

    penimpanan dan pendistribusian obat, pelaanan obat atas resep dokter, pelaanan in!ormasi

    obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenagakesehatan ang mempunai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang/undangan "44 6 tahun 2009 pasal 10#$ Pelaanan resep atau penerahan obat

    resep dokter di !asilitas pelaanan ke!armasian "salah satuna puskesmas# harus dilakukan

    oleh apoteker "PP 51 tahun 2009 pasal 21#$ 8enurut 4ung Pramudiar'a "2011# hana 10@IN%I

    8enurut PP nomor 9 tahun 200 tentang ;ewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan

    Pemberhentian Pegawai Negeri %ipil "PN%#, maka kewenangan pe'abat pembina

    kepegawaian pro-insi adalah pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PN% dalam dandari 'abatan struktural eselon II ke bawah dan 'abatan !ungsional ang 'en'angna setingkat

    dengan itu di lingkungan Pemerintah Daerah Pro-insi$ 8ekanisme peren&anaan, pengadaan,

    penempatan dan pembinaan apoteker di puskesmas merupakan kewenangan Dinkes

    abupatenota$ Peran Dinkes Pro-insi hana menerima in!ormasi dari Dinkes

    abupatenota, kemudian meneruskan laporan tersebut kepada pusat "ementerian

    esehatan#$ Dinkes Pro-insi melakukan pelatihan terhadap apoteker di puskesmas dalam

    rangka membantu program Dit'en Bin!ar *lkes terkait Pelaanan In!ormasi >bat "PI>#,

    Penggunaan >bat Rasional "P>R#, Aara Bela'ar Ibu *kti! "ABI*#, dan mana'emen obat$

    Permasalahan ang terkait dengan penempatan apoteker di puskesmas adalah tenaga

    ke!armasian belum dianggap prioritas ang mempunai daa ungkit untuk menurunkan

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    6/13

    ker'a dan analisis 'abatan untuk menghitung kebutuhan riel tenaga kesehatan khususna

    apoteker$ Dalam perhitungan kebutuhan tenaga 'uga dilihat berdasarkan rasio terhadap'umlah penduduk dan rasio terhadap pasien di puskesmas, kemudian dilihat tugas pokok dan

    !ungsina$ 8ekanisme peren&anaan, pengadaan, penempatan dan pembinaan terkadang ada

    !aktor like and dislike, !ormasi bukan merupakan kebutuhan organisasi, tapi kebutuhan relasi$

    Pembinaan apoteker di puskesmas dilakukan oleh bidang diklat dengan menga'ukan ke BD

    atau menga'ukan ke Dinkes Pro-insi$ %elain melalui mekanisme !ormasi PN%, pengadaantenaga kesehatan dapat dilakukan melalui tenaga kontrak ang diatur dalam Permenkes 1199

    tahun 200:$ Dasar pengadaan tenaga kontrak apoteker** oleh Dinkes ota %urabaa

    dimulai dengan adana PP 51 tahun 2009 dan Permenkes 9 tahun 2011 tentang peran

    apoteker di puskesmas$ emudian adana pilot proek Dit'en Bin!ar dan *lkes tentang PI>

    dan P>R di puskesmas ang hasilna memuaskan, terutama dalam PI> di posandu balita

    maupun posandu lansia$ Dengan penempatan tenaga apotekerteknisi !armasi di puskesmas,

    maka penimpanan dan pelaporan obat men'adi lebih baik$ )asil ini memoti-asi Dinkes ota

    untuk menempatkan apoteker di semua puskesmas, sehingga dibutuhkan banak apoteker$

    Dinkes ota Bandung menentukan prioritas urutan dalam pemenuhan !ormasi tenaga

    kesehatan, strukturna adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat,

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    7/13

    Berdasarkan eputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 159 (ahun 2000 tentang

    Pedoman Pembentukan Badan epegawaian Daerah disebutkan BD adalah perangkatdaerah ang melaksanakan mana'emen Pegawai Negeri %ipil Daerah dalam membantu tugas

    pokok Pe'abat Pembina epegawaian Daerah Pro-insi dan Daerah abupatenota$

    oordinasi antara sektor kesehatan dengan BD umumna hana dalam rekruitmen PN%

    tenaga kesehatan$ Dinkes kabupatenkota menga'ukan 'umlah dan 'enis tenaga kesehatan

    ang dibutuhkan kepada BD kabupatenkota untuk diteruskan ke pusat "BN#$ ;ewenangBD hana sebatas pengadaan PN% di kabupatenkota, tidak ikut dalam pengadaan tenaga

    P(( dan honorerkontrak$ 8ekanisme peren&anaan, pengadaan, penempatan dan pembinaan

    tenaga kesehatan dilakukan melalui analisis beeeting berdasarkan kebutuhan di lingkungan

    Dinkes abupatenota$ BD abupaten kota tugasna melakukan pen&atatan global 'enis

    dan 'umlah tenaga kesehatan per golongan$ Peren&anaan kebutuhan tenaga kesehatan bottom

    up tetapi pemenuhanna ada koridor uang$ Dengan adana moratorium, maka sampai tahun

    201 pemerintah daerah diberikan kesempatan untuk menganalisis kebutuhan pegawai$

    Pengangkatan PN% daerah mempertimbangkan anggaran belan'a pegawai ang kebi'akanna

    tidak boleh melebihi 0< dari Dana *lokasi 4mum "D*4# pemerintah daerah setempat$

    Permasalahan ang dihadapi adalah kebutuhan tenaga ke!armasian masih tinggi karena setiap

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    8/13

    merasa posisina kurang se'a'ar dengan PN%, tidak bisa sebagai tenaga !ungsional$ 8asih ada

    puskesmas ang tidak mempunai tenaga ke!armasian untuk pelaanan resep, sehinggatingkat pro!esionalitasna kurang$ Disarankan agar setiap puskesmas minimal ada seorang

    **$ (ugas pokok dan !ungsi apoteker dalam pelaanan ke!armasian di puskesmas diper'elas

    melalui peraturan daerah agar dapat dipahami oleh tenaga kesehatan lainna$

    *P>(==R P4%=%8*%(ugas pokok dan !ungsi apoteker di Puskesmas adalah pengelolaan obat, ang meliputi

    peren&anaan, permintaan, penimpanan, pendistribusian, pelaanan obat dan

    pen&atatanpelaporan$ emudian 'uga dikembangkan kepada Erumatan metadon di puskesmas

    tertentu$E Permasalahan ang ditemukan adalah beban ker'a sehubungan dengan pelaanan

    resep ang 'umlahna lebih dari 100 lembar perhari dan pelaporan obat ang terlalu berat

    "o-er loaded# dibandingkan 'umlah tenaga ang tersedia$ Bahkan ada puskesmas dengan

    apoteker tanpa didampingi ** sama sekali sehingga harus minta tambahan tenaga

    nonkesehatan se&ara bergilir$ %edangkan pengelolaan obat oleh 1 apoteker dibantu 1 ** sa'a

    peker'aan banak sekali "o-er#$ 4ntuk peker'aan luar gedung selama ini belum tersentuh,

    apalagi !ungsi pelaanan ke!armasian seperti in!ormasi obat, konseling, home &are$ Beban

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    9/13

    masuk ke dalam tenaga strategis, sehingga peren&anaan kebutuhan dan pengadaan apoteker

    tetap bisa diusulkan pada tahun 2012F201$ +uga usulan agar dibuat Peraturan 8enteriesehatan tentang %tandar Pelaanan e!armasian di Puskesmas berdasarkan Pedoman

    Pelaanan e!armasian di Puskesmas ang sudah ada$

    P=RC4R4*N (INCCI *R8*%I

    er'a sama perguruan tinggi !armasi dengan Dinkes abupatenota dilakukan untukmengurangi kesen'angan pengetahuan apoteker ang beker'a di puskesmas$ Puskesmas

    mendapat nara sumber untuk pelatihan ang dibutuhkan, dan perguruan tinggi !armasi

    mendapat lahan tempat praktik &alon apotekerna$ %esungguhna ada tiga inter-ensi ang

    dibutuhkan untuk mendukung kebi'akan penempatan apoteker di puskesmas, aitu inter-ensi

    regulasi, mana'erial dan edukasi$ Permasalahanna adalah Perguruan (inggi armasi "P(#

    berpendapat bahwa apoteker ang baru lulus belum sepenuhna siap pakai di puskesmas,

    karena Praktik er'a Pro!esi *poteker "PP*# di puskesmas masih merupakan pilihan

    dengan 1 %%$ Disarankan agar dalam rangka mendukung kebi'akan penempatan apoteker di

    puskesmas untuk mewa'ibkan PP* di puskesmas$ +uga mempersiapkan materi untuk

    pendidikan berkelan'utan bagi tenaga ke!armasian sesuai kebutuhanna$

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    10/13

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    11/13

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    12/13

  • 7/23/2019 Penempatan Apoteker Di Puskesmas

    13/13