print k3
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 print k3
1/4
!"#$% '()*+#% , --.-/012
!"#$% !'()*( +,'-*.*%$%* /$) 0%'1,*(
2$3$ 4 5.*%$ 67),8*$ 0
29: 4 ;;?@
A'.$% 4 0
B'3C$#*$) D"$)# B-E/"(%* :')"-", 6BFG /* 9)/"%,-* H$-3$%*
Area produksi menurut CPOB ada 4 yaitu :
1. Unclassified area : Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan
(Unclassified area) tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa
parameter yang dipantau. Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia
(suhu terkontrol), gudang (suhu terkontrol untuk cold storagedan cool room),
kantor, kantin, ruang ganti dan ruang teknik.
2. Black area : Area ini disebut juga area kelas F. Ruangan ataupun area
yang termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang
ganti dengan area produksi, area staging bahan kemas, dan ruang kemas
sekunder. Setiap karyawan wajib menggunakan sepatu dan pakaian black
area (dengan penutup kepala).
3. Grey area :Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang
masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang
pengemasan primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruangpreparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang. Setiap
karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning(pakaian dan
sepatu grey). Antara blackarea dan grey area dibatasi ruang ganti
pakaian grey dan airlock.
4. White area : Disebut juga area kelas D,C,B dan A (dibawah LAF). Ruangan
yang termasuk dalam white area adalah ruangan yang digunakan untuk
penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk produksi steril,
-
7/22/2019 print k3
2/4
!"#$% '()*+#% , --.-/012
background ruang filling, laboratorium mikrobiologi (ruang uji sterilisasi).
Setiap karyawan yang memasuki area ini wajib mengenakan pakaian
antistatic (pakaian dan sepatu yang tidak melepas partikel). Antara grey area
dan white area dipisahkan dengan ruang ganti pakaian white dan airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan kelas
kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari
ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah ke ruang dengan kelas
kebersihan lebih tinggi.
Penjelasan mengenai pembagian ruangan kelas A, B, C, D adalah sebagai
berikut :
a. Kelas A : Merupakan area yang terlokalisasi untuk aktivitas yang
memiliki risiko tinggi, seperti area pengisian produk, area tempat
tindakan aseptik dilakukan (pengujian sterilitas produk jadi) atau area
yang berada di dalam LAF dengan kecepatan aliran yang homogen
antara 0,36-0,54 m/s (nilai acuan) pada titik sekeliling kerja.
b. Kelas B : Merupakan area yang melingkupi ruang besih kelas A
terutama untuk proses produksi dengan sistem preparasi dan
pengisian larutan produk secara aseptis. Namun jika digunakan
metode sterilisasi akhir (terminally sterilized product) maka ruangan ini
tidak perlu dikualifikasi.
c. Kelas C : Merupakan area bersih untuk melakukan kegiatan dengan
tingkat kekritisan yang lebih rendah di dalam suatu proses pembuatan
produk steril.
d. Kelas D meliputi:
a. Area penimbangan bahan baku beserta ruang-ruang antaranya.
b. Area preparasi larutan beserta ruang-ruang antaranya.
c. Area yang melingkupi mesin pengisian larutan beserta ruang-
ruang antaranya.
d. Beberapa ruang antara luar di area yang melingkupi LAF untuk
pengujian sterilitas produk dan pengujian batas mikroba sampel.
-
7/22/2019 print k3
3/4
!"#$% '()*+#% , --.-/012
Berdasarkan CPOB, ruang diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E,
dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba,
tekanan, kelembaban udara dan air change rate.
Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel
Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah mikroba
Keterangan : UC = Unclassified
NS = No Specification
Hygine
ZoningKelas
Jumlah partikel/m
At rest In Operational
0,5 (!m) 5,0 (!m) 0,5 (!m) 5,0 (!m)
A 100 "3.520 "20 "3.520 "20
B 100 "3.520 "29 "352.000 "2.900
C 10.000 "352.000 "2.900 "3.520.000 "29.000
D 100.000 "3.520.000 "29.000 NS NS
E1 UC NS NS NS NS
E2 UC NS NS NS NS
E3 UC NS NS NS NS
Hygine Zoning Class
Limit for Microbial contamination (In operation)
Air sample
(cfu/m3)
Settle plates
diam. 90mm
(cfu/4 hours)
Glove print, 5
fingers
(cfu/glove)
A 100 < 1 < 1 < 1
B 100 10 5 5
C 10.000 100 50 NS
D 100.000 200 100 NS
E1 UC NS NS NS
E2 UC NS NS NS
E3 UC NS NS NS
-
7/22/2019 print k3
4/4
!"#$% '()*+#% , --.-/012
1. Kelas A atau kelas 100, berada dibawah aliran udara laminar dan
memiliki efisiensi saringan udara akhir sebesar 99,995%.
2. Kelas B atau kelas 100, merupakan ruangan steril, kelas ini adalah
lingkungan latar belakang zona kelas A dan memiliki efisiensi saringan
udara akhir sebesar 99,995%.
3. Kelas C atau kelas 10.000, merupakan ruang bersih, memiliki saringan
udara sebesar 99.95%.
4. Kelas D atau kelas 100.000, merupakan ruang bersih, memiliki
saringan udara sebesar 99.95%.
5. Kelas E adalah ruangan umum dan ruangan khusus, memiliki saringan
udara sebesar 99.95%.
6. Kelas F adalah ruangan pengemasan sekunder.
7. Kelas G adalah ruang gudang
Sumber :
Anonim, 2012, Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Badan
Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 21