referat fix gerd new

Upload: rusty-hogan

Post on 21-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    1/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Penyakit refluks gastro esofageal (GERD) didefinisikan sebagai gejala dan atau

    kerusakan mukosa esofagus (esofagitis) akibat refluks abnormal isi lambung ke dalam

    esofagus (1). Terjadinya GERD dapat menimbulkan gejala esofagus maupun

    ekstraesofagus. Manifestasi klinis GERD di luar esofagus disebut refluks ekstra

    esofagus (REE). Refleks laringo faring (R!) merupakan REE yang memberikan

    manifestasi penyakit"penyakit oral# faring# laring# dan paru"paru.(1#$)

    Penyakit ini frekuensinya %ukup tinggi di negara maju. &erbagai sur'ei

    menunjukkan baa *+ , -+ populasi deasa menderita suatu keluan klasik GERD

    yaitu eart burn (rasa panas membakar didaera retrosternal). (-)GERD terjadi di negara"

    negara barat akibat pola diet tinggi lemak dan alkool. Pre'alensi di /merika dan Eropa

    sebesar *+ sementera di /sia sebesar $"0 # ke%ulai di epang dan Taian 1$"10 .

    2edangkan di 3ndonesia belum ada dapat epidemiologi mengenai penyakit ini. 4amun#

    data dari Di'isi Gastroeterologi Departemen 3lmu Penyakit Dalam !563"R26P4 7ipto

    Mangunkusomo akarta kasus esofagitis sebanyak **#8 dari semua pasien yang

    menjalni pemeriksaan endoskopi atas indikasi dispepsia.(1#-)

    GERD dapat menimbulkan komplikasi berat seperti striktur esofagus# &arrett9s

    1

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    2/33

    esopagus dan adenokarsinoma di kardia dan esofagus. :le sebab itu# pemyakit ini

    berdamapak pada kualitas idup pasien dan sering diubungkan dengan morbiditas

    yang bermakna. (1)

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    *

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    3/33

    A. ANATOMI DAN FISIOLOGI

    /4/T:M3 E2:!/G62

    Gambar *.1 /natomi Esofagus

    Esofagus merupakan sala satu organ silindris berongga dengan panjang sekitar

    *0 %m dan berdiameter * %m# terbentang dari ipofaring sampai %ardia lambung# kira"

    kira *"$ %m di baa diafragma. Esofagus terletak posterior teradap jantung dan

    trakea# anterior teradap 'ertebra dan berjalan melalui lubang diafragma tepat anterior

    teradap aorta.(1)

    Pada kedua ujung esofagus# terdapat otot"otot spingter# diantaranya ;

    1. 5rikofaringeal

    Membentuk sfingter esofagus bagian atas dan terdiri atas serabut"serabut

    otot rangka. Dalam keadaan normal berada dalam keadaan tonik# atau kontraksi

    $

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    4/33

    ke%uali aktu menelan.

    *. 2fingter Esofagus bagian baa

    &ertindak sebagai sfingter dan berperan sebagai saar teradap refluks isi

    lambung ke dalam esofagus. Dalam keadaan normal# sfingter ini menutup ke%uali bila

    makanan masuk ke dalam lambung atau aktu munta. Dinding esofagus terdiri dari -

    lapisan yaitu mukosa# sub mukosa# muskularis dan lapisan bagian luar (serosa).

    Persarafan utama esofagus dilakukan ole serabut"serabut simpatis dan

    parasimpatis dari sistem saraf otonom. 2erabut"serabut parasimpatis dibaa ole ner'us

    'agus yang dianggap merupakan saraf motorik. 2elain persarafan ekstrinsik tersebut#

    terdapat juga jala"jala longitudinal (Pleksus /llerba%) dan berperan untuk mengatur

    peristaltik esofagus normal.(1)

    Distribusi dara esofagus mengikuti pola segmental# bagian atas disuplai ole

    %abang"%abang arteria tiroide inferior dan subkla'ia. &agian tenga disuplai ole

    %abang"%abang segmental aorta dan artetia bronkiales# sedangkan bagian sub

    diafragmatika disuplai ole arteria gastrika sinistra dan frenika inferior.(

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    5/33

    ambung merupakan bagian sistem gastrointestinal yang terletak antara

    esofagus dan duodenum. Dari ubungan anatomi topografik lambung"duodenum

    dengan ati# pankreas# dan limpa# dapat diperkirakan baa tukak peptik akan

    mengalami perforasi ke rongga sekitarnya se%ara bebas atau penetrasi ke dalam organ

    didekatnya# bergantung pada letak tukak.(1+)

    Gambar *.* /natomi Gaster

    &erdasarkan faalnya# lambung dibagi dalam dua bagian. Tiga perempat

    proksimal yang terdiri atas fundus dan korpus# berfungsi sebagai penampung makanan

    yang ditelan serta tempat produksi asam lambung dan pepsin# sedangkan seperempat

    distal atau antrum bekerja men%ampur makanan dan mendorongnya ke duodenum serta

    memproduksi gastrin.(=)

    7iri yang %ukup menonjol pada anatomi lambung adala peredaran daranya

    yang sangat kaya dan berasal dari empat jurusan dengan pembulu nadi besar dipinggir

    kur'atura mayor dan minor serta dalam dinding lambung. Dibelakang dan tepi media

    0

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    6/33

    duodenum# juga ditemukan arteri besar (/. gastroduodenalis). Perdaraan ebat bisa

    terjadi karena erosi dinding arteri itu pada tukak peptik lambung atau duodenum.(>)

    ?ena dari lambung dan duodenum bermuara ke 'ena porta. Peredaran 'ena ini

    kaya sekali dengan ubungan kolateral ke organ yang ada ubungan embrional dengan

    lambung dan duodenum. Pada ipertensi portal ampir selalu terjadi 'arises esofagus#

    sedangkan 'arises lambung sering tidak menimbulkan masala seingga tidak dibaas.

    (11)

    Gambar *.$ apisan Gaster

    2aluran limfe dari lambung juga %ukup rumit. 2emuanya akan berakir di

    kelenjar para aorta dan preaorta dipangkal mesentrium embrional. /ntara lambung dan

    pangkal embrional itu terdapat kelenjar limfe yang letaknya tersebar dimana mana

    akibat putaran embrional. :le karena itu# anak sebar karsinoma lambung mungkin

    =

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    7/33

    menyebar ke kelenjar limfe di kur'atura mayor# kur'atura minor# ilus limfa#

    ligamentum epatoduodenale# pinggir atas pankreas# dan berbagai tempat lain diretro

    peritoneal. 3ni sangat mempersulit pengobatan kuratif kangker lambung.(-)

    Persarafan simpatis lambung seperti biasa melalui selaput saraf yang menyertai

    arteri. 3mpuls nyeri diantarkan melalui selaput eferen saraf simpatis. 2erabut para

    simpatis berasal dari n. 'agus dan mengurus sel pariental di fundus dan korpus

    lambung. 2el ini berfungsi mengasilkan asam lambung. 4.'agus anterior (sinister)

    memberikan %abang ke kandung empedu# ati# dan antrum sebagai saraf aterjet

    anterior# sedangkan n.'agus posterior ( dekster) memberikan %abang ke ganglion

    seliakus untuk 'i%eralain di perut dan ke antrum sebagai saraf aterjet posterior.(1$)

    !323::G3

    M:T33T/2 E2:!/G62

    Menelan merupakan suatu aksi fisologi kompleks# dimana makanan atau

    %airan berjalan dari mulut ke lambung.(1)

    >

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    8/33

    Gambar *.- !ase Esofagus

    !ase Menelan ;

    1. !ase :ral

    Makanan yang dikunya ole mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding

    posterior faring ole gerakan 'olunter lida.

    *. !ase !aringeal

    Palatum mole @ u'ula menutup rongga idung# laring terangkat dan menutup glotis#

    men%ega makanan masuk trakea. 5emudian bolus meleati epiglotis menuju faring

    bagian baa dan memasuki esofagus.

    $. !ase Esofageal

    Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus# mendorong bolus menuju sfingter esofagus

    bagian distal# kemudian menuju lambung.

    8

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    9/33

    M:T33T/2 /M&64G

    5etika makanan masuk kedalam lambung maka lambung berespons teradap

    gerakan peristaltik. Pada saat gelombang konstraksi men%apai ujung baa lambung

    yang disebut antrum# kontraksi semakin %epat untuk men%ampur makanan. Gelombang

    konstraksi ini juga menyebabkan penutupan taut antara ujung distal di lambung dan

    bagian atas duodenum yang disebut spingter pilorik. 2pingter pilorik adala spingter

    sejati dan normalnya bereaksasi saat makanan tidak masuk ke lambung. (1)

    Gelombang peristalti% terjadi sebagai akibat dari depolarisasi sel otot polos

    lambung. 2el pema%u di otot polos lambung berdepolarisasi se%ara berkesinambungan

    pada laju yang ineren#yang disebut dengan irama elektrik dasar yang terlalu renda

    untuk menyebabkan otot lambung men%apai ambang dan ole karenanya tidak

    menyebabkan kontraksi. Dengan meningkatnya peregangan lambung atau dengan

    stimulasi saraf dan ormon# otot polos tidak berdepolarisasi men%apai ambangnya dan

    kekuatan peristalti% lambung meningkat.(-)

    Pada saat gelombang peristalti% diteruskan ke lambung# sejumla ke%il materi

    didorong meleati spingter pilorik kedalam duodenum. Makin banyak isi dalam

    lambung# makin %epat laju pengosongan lambung. Pada akirnya# semua isi lambung

    dikosongkan masuk kedalam usus alus.(-)

    B. DEFINISI

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    10/33

    Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adala suatu keadaan patologis

    sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus# dengan berbagai gejala

    yang timbul akibat keterlibatan esofagus# faring# laring dan saluran nafas. Refluks

    Esofageal (GERD) adala fenomena biasa yang dapat timbul pada setiap orang seaktu

    , aktu. Pada orang normal refluks ini terjadi pada posisi tegak seaktu abis makan.

    5arena sikap posisi tegak tadi dibantu ole adanya kontraksi peristaltik primer# isi

    lambung yang mengalir masuk ke esofagus segera dikembalikan ke lambung. Refluks

    sejenak ini tidak merusak mukosa esofagus dan tidak menimbulkan keluan atau gejala

    dan ole karena itu dinamakan Refluks fisiologis.($#1+) 5eadaan ini baru dikatakan

    patologis dan disebut suatu penyakit# yaitu penyakit refluks gastro esofageal (GERD)#

    bila refluk terjadi berulang , ulang yang menyebabkan esofagus distal terkena pengaru

    isi lambung untuk aktu yang lama. 3stila esofagitis refluks berarti kerusakan esofagus

    akibat refluks %airan lambung# seperti erosi dan ulserasi epitel skuamus esofagus.(=)

    C. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

    Penyakit GERD bersifat multifaktorial (*#$). GERD dapat merupakan gangguan

    fungsional (

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    11/33

    yang menurun pada jaringan mukosa esofagus alaupun kontak dengan refluksat tidak

    terlalu lama($). 2elain itu penurunan tekanan otot sfingter esofagus baa ole karena

    %oklat# obat"obatan# keamilan dan alkool juga ditengarai sebagai penyebab terjadinya

    refluks($#>).

    Esofagus dan gaster terpisa ole suatu Aona tekanan tinggi yang diasilkan ole

    kontraksi 2fingter esofagus baa. Pada orang normal# pemisa ini akan dipertaankan#

    ke%uali pada saat terjadinya aliran antergrard (menelan) atau retrogard (munta atau

    sendaa) ($#-).

    /liran balik gaster ke esofagus anya terjadi bila terdapat ipotoni atau atoni

    sfingter esofagus baa(*#$). &eberapa keadaan seperti obesitas dan pengosongan

    lambung yang terlambat dapat menyebabkan ipotoni pada sfingter esofagus baa(*).

    Tonus 2E& dikatakan renda bila berada pada B $ mmCg ($). 2edangkan pada orang

    normal *0"$0 mmCg(8).

    Episode refluks ber'ariasi tergantung kandungan isinya# 'olume# lamanya# dan

    ubungannya dengan makan. Pada proses terjadinya refluks# sfingter esofagus baa

    dalam keadaan relaksasi atau melema ole peningkatan tekanan intraabdominal atau

    sebab lainnya seingga terbentuk rongga diantara esofagus dan lambung. 3si lambung

    mengalir atau terdorong kuat ke dalam esofagus. ika isi lambung men%apai esofagus

    bagian proksimal dan sfingter esofagus atas berkontraksi# maka isi lambung tersebut

    11

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    12/33

    tetap berada di esofagus dan peristaltik akan mengembalikannya ke dalam lambung.

    ika sfingter esofagus atas relaksasi sebagai respon teradap distensi esofagus maka isi

    lambung akan masuk ke faring# laring# mulut atau nasofaring($#1+).

    Refluks yang terjadi pada pasien penderita GERD melalui $ mekanisme ($);

    1. Refluks spontan pada saat relaksasi 2E& yang tidak adekuat#

    *. /liran retrogard yang mendaului kembalinya tonus 2E& setela menelan#

    $. Meningkatnya tekanan intraabdomen.

    Dengan begitu dapat diakatakan baa patogenesis terjadinya refluks menyangkut

    keseimbangan antara faktor defensif dari esofagus dan faktor ofensif dari baan

    refluksat($#

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    13/33

    Dengan berkembangnya teknik pemeriksaan manometri# tampak baa pada

    kasus GERD dengan tonus normal pada 2E& lebi banyak disebabkan ole terjadinya

    transient LES relaxation (TLESR), yaitu relaksasi 2E& yang bersifat spontan dan

    berlangsung kurang lebi 0 detik tanpa didaului proses menelan. &elum jelas diketaui

    bagaimana mekanisme terjadinya TE2R. Tetapi pada beberapa indi'idu diketaui

    adanya kaitan dengan keterlambatan pengosongan lambung dan dilatasi lambung ($#1+).

    Gambar *.0 Ciatus Cernia

    Peranan Ciatus ernia pada patogenesis GERD masi kontro'ersi# karena banyak pasien

    GERD yang pada endoskopik didapatkan iatus ernia tidak menampakan gejala GERD

    yang signifikan. Ciatus ernia dapat memperpanjang aktu yang dibutukan untuk

    bersian asam dari esofagus serta menurunkan tonus 2E&($).

    %. Besihan asam &ai "#men es'!a(#s

    1$

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    14/33

    !aktor yang berperan pada bersian asam dari esofagus adala gra'itasi#

    peristaltik# eksresi air liur dan bikarbonat. 2etela terjadi refluks# sebagian besar baan

    refluksat akan kembali ke lambung dengan dorongan peristaltik yang dirangsang ole

    proses menelan. 2isanya akan dinetralisir ole bikarbonat yang disekresi ole kelenjar

    sali'a dan kelenjar esofagus ($).

    Mekanisme bersian asam ini sangat penting sebab# semakin lama aktu

    bersian maka semakin lama kontak mukosa lambung dengan refluksat# dan makin

    besar pula kemungkinan terjadinya esofagitis. Pada sebagian pasien GERD memiliki

    aktu transit refluksat yang normal# seingga penyebab terjadinya refluks adala

    peristaltik esofagus yang minimal($).

    Refluks pada malam ari lebi berpotensi meimbulkan kerusakan pada esofagus#

    karena selama tidur sebagian besar mekanisme bersian esofagus tidak aktif($).

    ). Ketahanan E*ite"ia" Es'!a(#s.

    &erbeda dengan lambung dan duodenum# esofagus tidak memiliki lapisan

    mukus untuk melindungi mukosa esofagus ($).

    Mekanisme ketaanan epitelial esofagus terdiri dari($);

    1. Membran sel

    *. 3ntraseluler jun%tion yang membatasi difusi Cke jaringan esofagus.

    $. /liran dara esofagus yang menyuplai nutrisi# oksigen dan bikarbonat# serta

    mengeluarkan ion Cdan 7:*

    1-

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    15/33

    -. 2el"sel esofagus mempunyai kemampuan untuk mentransport ion Cdan 7l"intrasel

    dengan 4adan bikarbonat ekstrasel.

    4ikotin dari rokok menyebabkan transport ion 4a melalui epitel esofagus.

    2edangkan alkool dan aspirin meningkatkan permeabilitas epitel teradap ion C. ang

    dimaksud dengan faktor ofensif adala potensi daya rusak refluksat. 5andungan

    lambung yang juga ikut berpengaru dalam kerusakan mukosa gaster (menamba daya

    rusak refluksat) antar lain C7l# pepsin# garam empedu# enAim pankreas($).

    !aktor ofensif dari baan refluksat bergantung pada baan yang dikandungnya.

    Derajat kerusakan mukosa esofagus makin meningkat pada P B *# atau adanya pepsin

    dan garam empedu. 4amun efek asam menjadi yang paling memiliki daya rusak

    tinggi($).

    !aktor lain yang ikut berperan dalam timbulnya gejala GERD adala kelainan

    lambung yang meningkatkan terjadinya refluks fisiologis# antara lain ; dialatasi lambung

    atau obstruksigastric outletdan lambatnya pengosongan lambung. 2edangkan peranan

    Helicobacter pylori dalam patogenesis GERD relatif ke%il dan tidak banyak didukung

    ole data yang ada ($).

    ambatnya pengosongan lambung ditengarai juga menjadi penyebab GERD .

    Pada kondisi pengosongan lambung yang lambat# maka isi dari lambungpun juga

    banyak. Cal ini berakibat meningkatnya tekanan intragaster. Tekanan intragaster yang

    meningkat ini akan berlaanan dengan kerja dari 2E&. Pada keadaan ini# biasanya 2E&

    10

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    16/33

    akan kala ole tekanan intragaster dan terjadila refluks (0).

    Gambar *.=. GERD

    &. Pean S!in(te Atas Es'!a(#s+,-

    2E/ merupakan pertaanan akir untuk men%ega refluksat masuk ke

    larinofaring. 2tudi menyatakan baa tonus 2E/ yang meninggi sebagai reaksi

    teradap refluksat menimbulkan distensi pada esofagus. Relaksasi pada 2E/

    menyebabkan terjadinya pajanan asam ke faring atau laring.

    Pat'!isi'"'(i Re!"#$s E$staes'!a(#s+,-

    Dua mekanisme dianggap sebagai penyebab Refluks ekstraesofagus. Mekanisme

    tersebut antara lain.

    1. 5ontak langsung refluksat (asam lambung dan pepsin) ke esofagus proFimal dan

    2E/ yang berlanjut dengan kerusakan mukosa faring# laring dan paru.

    *. Pajanan esofagus distal akan merangsang 'agal refleks yang menyebabakan spasme

    bonkus# batuk# sering meluda dan menyebabkan inflamasi pada faring dan laring.

    D. MANIFESTASI KLINIS

    1=

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    17/33

    Gejala klinis yang kas pada penderita GERD adala nyeri atau rasa tidak enak

    di dada atau epigastrium (1#$#

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    18/33

    obesitas. Tekanan abdomen yang sangat tinggi %enderung mendorong sfingter esofagus

    kerongga toraksH al ini memperbesar gradien tekanan antara esofagus dan rongga

    abdomen. Posisi berbaring terutama setela makan juga dapat mengakibatkan refluks.

    ($#

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    19/33

    Derajat

    kerusakan

    Endoskopi

    / Erosi ke%il pada mukosa esofagus dengan diameter B0 mm

    & Erosi pada mukosalipatan mukosa dengan diameter I0mm tanpa

    saling berubungan

    7 esi yang konfluen tetapi tidak mengenai atau mengelilingi seuru

    lumen

    D esi mukosa esofagus yang bersifat sirkumferensial mengelilingi

    seluru lumen esofagus.

    b. 5lasifikasi 2a'ary"Miller($#-)

    GR/DE Deskripsi endoskopi

    3 Erosi sebagian dari satu lipatan mukosa esofagus

    33 Erosi sebagian dari beberapa lipatan mukosa esofagus. Erosi dapat

    bergabung

    333 Erosi meluas pada sirkumferesnsia esofageal

    3? 6lkus# striktura dan pemendekan esofagus

    ? &arrett9s epitelium

    1

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    20/33

    %. Es'!a('(a!i &en(an Bai#m+/0-

    Dibandingkan dengan endoskopi# pemeriksaan ini kurang peka dan seringkali

    tidak menunjukan kelainan terutama pada kasus esofagitis ringan. Pada keadaan yang

    lebi berat# gambar radiologi dapat berupa penebalan dinding dan lipatan mukosa# ulkus

    atau peneympitan lumen. Pada beberapa kasus# pemeriksaan memiliki nilai lebi dari

    endoskopi# misal pada stenosis esofagus dan iatus enia.

    ). Pemanta#an *H 2 3am.+/0-

    Episode refluks gastroesofageal menimbulkan asidifikasi bagian distal esofagus.

    Episode ini dapat dimonitor dan direkam dengan menempatkan mikroelektroda pC pada

    bagian distal esofagus. Pengukuran pC pada esofagus distal dapat memastika ada

    tidaknya refluks gastroesofageal. p dibaa - pada jarak 0 %m diatas 2E& dianggap

    diagnostik untuk refluks gastroesofageal(*#$).

    &. Tes Benstein+0/-.

    Tes ini ini mengukur sensiti'itas mukosa dengan memasang selang transnasal

    dan melakukan perfusi bagian distal esofagus dengan C7l +#1 M dalam aktu kurang

    dari satu jam. Tes ini bersifat pelengkap dari pemantauan p *- jam pada pasien dengan

    gejala yang tidka kas. Tes ini dianggap positif bila larutan ini menimbulkan rasa nyeri

    dada pada pasien# sedangkan larutan 4a7l tidak menimbulkan nyeri. Casil negatif tidak

    menutup kemungkinan adanya gangguan pada esofagus($).

    e. Pemei$saan man'meti +/0-.

    *+

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    21/33

    Tes ini akan memberi manfaat yang berarti jika pada pasien dengan gejala nyeri

    epigastrium dan regurgitasi yang nyata didapatkan esofagografi barium dan endoskopi

    yang normal.

    !. S)inti(a!i Gast'es'!a(ea" +/0-.

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai pengosongan esofagus dengan

    menggunakan %airan atau makanan yang dilabel dengan radioisotop (biasanya

    te%netium) dan bersifat non in'asif. 2elanjutnya sebua pengitung gamma eksternal

    akan memonitor transit dari %airan atau makanan yang dilabel tersebut. 2ensiti'itas dan

    spesifisitas tes ini masi diragukan.

    (. Tes s#*esi asam+0/2-

    Pada dasarnya tes ini merupakan terapi empiris untuk menilai gejala dari GERD.

    Dengan memberikan PP3 dosis tinggi selama 1"* minggu sambil meliat respon yang

    terjadi. Tes ini terutama dilakukan jika modalitas lainya seperti endoskopi dan p metri

    tidak tersedia. Tes ini dianggap positif jika terdapat perbaikan dari 0+@">0 gejala

    yang terjadi. Deasa ini tes ini merupakan sala satu langka yang dianjurkan dalam

    algoritme tatalaksana GERD Pada pelayanan keseatan lini pertama pada pasien yang

    tidak memiliki alarm symptom (&& turun# anemia# ematemesis# melena# disfagia#

    odinofagia# riayat keluarga dengan keganasan esofagus atau lambung dan umur diatas

    -+ taun.

    Dia(n'sis Re!"#$s E$staes'!a(#s

    *1

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    22/33

    Diagnosis REE dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis terara mengenai riayat

    penyakit GERD# pemeriksaan fisik# pemeriksaan ipofaring# laring dan tes diagnosis.

    Memonitor p *- jam dengan doubletrople probe pada esofagus bagian atas (minimal 1

    probe). Pemeriksaan laringoskopi fleksible fiberoptik# 'ideolaringoskopi# 'ideo

    stroboskopi dan laringoskopi kaku merupakan pemeriksaan yang sensitif teradap

    refluks ekstraesofagus(>).

    F. PENATALAKSANAAN

    Jalau keadaan ini jarang menyebabkan kematian# mengingat kemungkinan

    timbulnya komplikasi jangka panjang berupa ulserasi# striktur esofagus ataupun

    esofagus &arett9s yang merupakan keadaan premalignan# maka seyogyanya penyakit ini

    mendapat penatalaksaan yang adekuat.(

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    23/33

    pengobatan primer. 6saa ini didasarkan pada tujuan untuk mengurangi frekuensi

    refluks serta mengurangi kekambuan.(1$)

    Cal , al yang dilakukan dalam modifikasi gaya idup adala sebagai berikut ;

    a. Posisi kepala tempat tidur ditinggikan ="8 in% serta mengindari makan sebelum

    tidur dengan tujuan meningkatkan bersian asam selama tidur serta men%ega

    refluks asam dari lambung ke esofagus.

    Gambar *.> Modifikasi gaya idup

    b. &erenti merokok dan menkonsumsi alkool karena keduanya dapat menurunkan tonus

    dari E2.

    %. Mengurangi konsumsi lemak serta jumla makanan yang dimakan karena dapat

    menimbulkan distensi lambung.

    d. Menurunkan berat badan..

    e. Mengindari makanan dan minuman yang dapat mempengarui sekresi asam.

    f. Mengindari obat yang dapat menurunkan tonus E2 seperti anti kolinergik# teofilin#

    diaAepam# opiat# antagonis kalsium# agonist beta adrenergik# progesteron.

    *. Terapi Medikamentosa

    *$

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    24/33

    Terdapat dua alur pendekatan terapi medikamentosa yaitu step up danstep

    "own. Pendekatan step up dimulai dengan obat , obatan yang tergolong kurang kuat

    dalam menekan sekresi asam (antagonis reseptor C*) atau golongan prokinetik# bila

    gagal diberikan obat golongan penekan sekresi asam yang lebi kuat dengan masa terapi

    yang lebi lama (pengambat pompa proton PP3).(1*)2edangkan pada pendekatan step

    don# pengobatan dimulai dengan PP3 dan setela berasil dilanjutkan dengan terapi

    pemeliaraan dengan menggunakan dosis yang lebi renda atau antagonis reseptor C*

    atau prokinetik atau bakan antasid.(1$)

    Menurut %enal State&ent(1

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    25/33

    2e%ara teoritis obat ini paling sesuai untuk GERD .

    . 2ukralfat (/luminium idroksida sukrosa oktasulfat)

    :bat ini tidak memiliki efek langsung teradap asam lambung dan aman karena bekerja

    se%ara topi%al.

    i. Pengambat pompa proton (Proton pump inibitor PP3)

    :bat ini merupakan drug of %oi%e dalam pengobatan GERD# efektif mengilangkan

    keluan serta penyembuan lesi esofagitis. 6mumnya pengobatan diberikan selama = ,

    8 minggu (terapi inisial) yang dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliaraaan selama -

    bulan atau on "e&an" teraphy. Efektifitas golongan obat ini semakin bertamba jika

    digabung dengan golongan prokinetik.

    $. Terapi &eda

    &eberapa keadaan dapat menyebabkan gagalnya terapi medikamentosa# yaitu ;

    1). Diagnosis tidak benarH *). Pasien GERD sering disertai gejala , gejala lain seperti

    rasa kembung# %epat kenyang dan mual , mual yang sering tidak memberikan respon

    denganpengobatan PP3 serta menutupi perbaikan gejala refluksnyaH $). Pada beberapa

    pasien memerlukan aktu lama untuk penyembuan esofagitisnyaH -). 5adang &arret9s

    Esofagus tidak memberikan respon teradap terapi PP3H 0). Terdapat stikturH =).

    Terdapat stasis lambung dan disfungsi E2.(1)

    Terapi beda merupakan terapi alternatif bila medikamentosa gagal atau pada

    GERD dengan striktur berulang. 6mumnya pembedaan yang dilakukan adala

    *0

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    26/33

    fundoplikasi.(1+)

    F#n&'*"i$asi Nissen +2/-

    *=

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    27/33

    !undoplikasi 4issen adala suatu tindakan beda untuk tatalaksana penyakit

    GERD bila tatalaksana Modifikasi gaya idup dan medikamentosa tidak berasil. Pada

    Ciatus ernia# !undoplikasi 4issen justru menjadi terapi lini pertama. Teknik operasi ini

    dilakukan dengan laparoskopi. Tujuan dari teknik ini adala memperkuat esofagus

    bagian baa untuk men%ega terjadinya refluks dengan %ara membungkus bagian

    baa esofagus dengan bagian lambung atas.

    Gambar *.8. !undoplikasi 4issen

    *>

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    28/33

    3ndikasi !undoplikasi;

    1. 5asus resisten dan kasus refluks esofagitis dengan komplikasi yang tidak sepenunya

    responsif teradap terapi medis atau pada pasien dengan terapi medis jangka panjang

    yang tidak menguntungkan.

    *. Pasien dengan gejala yang tidak sepenunya tekontrol ole terapi PP3# Pada pasien ini

    dipertimbangkan untuk dilakukan pembedaan. Pada pasien dengan penyakit yang

    tekontrol dengan baik juga dapat dilakukan pertimbangan pembedaan.

    $. Terjadinya esofagus barrret adala indikasi untuk pembedaan. /sam lambung

    meningkatkan terjadinya barrett esofagus berkembang keara keganasan# tetapi

    kebanyakan ali menyarankan tindakan mensupresi asam lambung se%ara lengkap untuk

    pen%egaan pada pasien yang terbukti se%ara istologis menderita esofagus barret.

    Tea*i En&'s$'*i

    Jalaupun laporannya masi terbatas serta masi dalam penelitian# akir"akir

    ini mulai dikembangkan pilian terapi endoskopi pada pasien GERD# yaitu# penggunaan

    energi radiofrekuensi# plikasi gastrik endoluminal# implantasi endoskopik dengan

    menyuntikan Aat implan di baa mukosa esofagus bagian distal seingga lumennya

    menjadi lebi ke%il($).

    Endoskopi bukan merupakan pemeriksaan rutin sebagai pemeriksaan aal pasien

    suspek PRGE dengan manifestasi otolaringologi dan bukan prasyarat untuk terapi

    medik(>).

    G. KOMPLIKASI

    *8

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    29/33

    Dengan penanganan yang tidak adekuat# beberapa komplikasi dapat terjadi pada

    GERD. 5omplikasi yang kerap terjadi pada GERD antara lain Esofagitis# 2triktura

    esofagus dan esofagus &arret (*#$).

    a. Es'!a(itis

    Merupakan peradangan pada mukosa esofagus# ini terdapat pada lebi dari 0+ pasien

    GERD. Dapat menyebabkan ulkus pada daera perbatasan antara lambung dan

    esofagus($#8).

    %. Sti$t#a Es'!a(#s

    2uatu penyempitan lumen ole karena inflamasi yang timbul akibat refluks ($#8). Cal ini

    ditimbulkan karena terbentuk jaringan parut pada gastroesopageal jun%tion. 2triktur

    timbul pada 1+"10 pasien esofagitis yang bermanifestasi sulit menelan atau disfagia

    pada makanan padat. 2eringkali keluan eartburn berkurang ole karena striktura

    berperan sebagai barier refluks. &iasanya striktur terjadi dengan diameter kurang dari

    1$ mm. 5omplikasi ini dapat diatasi dengan dilakukan dilatasi bougie# bila gagal dapat

    dilakukan operasi ($).

    c. Barretts Esophagus

    Pada keadaan ini terjadi perubaan dimana epitel skuamosa berganti menjadi epitel

    kolumnar metaplastik ($#8). 5eadaan ini merupakan prekursor /denokarsinoma

    *

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    30/33

    esofagus($#8). Esofagus &arrett ini terjadi pada 1+ pasien GERD dan adenokarsinoma

    timbul pada 1+ pasien dengan esofagus &arrett.

    Gejala dari kelainan ini adala gejala dari GERD yaitu eartburn dan regurgutasi. Pada

    1$ kasus# gejala GERD tidak tampak atau minimal# al ini diduga karena sensiti'itas

    epitel &arrett teradap asam yang menurun.

    Pada endoskopi kelainan ini dapat dikenaldengan muda dengan tampaknya segmen

    yang panjang dari epitel kolumnar yang berarna kemeraan meluas ke proksimal

    melampaui Kgastroesopageal jun%tionL dan tampak kontras sekali dengan epitel

    skuamosa yang pu%at dan mengkilat dari esofagus. Penyakit ini dapat ditatalaksana

    dengan medikamentosa($).

    Gambar *.

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    31/33

    BAB III

    KESIMPULAN

    Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adala suatu keadaan patologis

    sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus# dengan berbagai gejala

    yang timbul akibat keterlibatan esofagus# faring# laring dan saluran nafas.

    Di 3ndonesia belum ada data epidemiologi mengenai penyakit ini# namun di

    Di'isi Gastroenterologi Departemen 3lmu Penyakit Dalam !563"R26P4 7ipto

    Mangunkusumo akarta didapatkan kasus esofagitis sebanyak **#8 dari semua pasien

    yang menjalani pemeriksaan endoskopi atas indikasi dispepsia.

    5ondisi penyakit refluks gastroesofagus atau GERD (gastroesopageal refluF

    disease) disebabkan aliran balik (refluks) isi lambung ke dalam esopagus. GERD

    seringkali disebut nyeri ulu ati (eartburn) karena nyeri yang terjadi ketika asam yang

    normalnya ada dilambung# masuk dan mengiritasi atau menimbulkan rasa seperti

    terbakar di esopagus. Gejala"gejalanya dapat men%akup prosis (sensasi terbakar pada

    $1

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    32/33

    esofagus)# dispepsia# regurgitasi# disfagia# atau osinofagia (kesulitan menelan nyeri

    saat menelan)# ipersali'asi# atau esofagitis.

    Pemeriksaan endoskopi saluran %erna bagian atas merupakan standar baku untuk

    diagnosis GERD dengan ditemukannya mu%osal break di esofagus (esofagitis refluks).

    DAFTAR PUSTAKA

    1. /ru# 2udoyo. *++>.Bu'u ar *l&u Be"ah +ili" * E"isi *. akarta ; Pusat Penerbitan

    Departemen 3lmu Penyakit Dalam 6ni'ersitas 3ndonesia.

    *. 2usanto /# 2aitri 4# Jiyono J# unus !# Prasetyo 2. Gambaran klinis dan

    endoskopi penyakit refluks gastroesofagus (PRGE) pada pasien asma persisten sedang

    di R2 Persaabatan# akarta. urnal Respirologi. *++0

    $. Makmun D. Penyakit Refluks Gastroesofageal. Dalam ; 2udoyo /# 2etiyoadi /li

    3# 2imadibrata M# 2etiati 2. &uku /jar 3lmu Penyakit Dalam ilid 1# Edisi keempat.

    akarta; &alai Penerbit !563. *++>.

    -. &estari# Muammad &egaan. *+11. Penatalaksanaan Gastroesofageal RefluF Disease

    (GERD).$iisi %astroentero-Hepatologi, $eparte&en *l&u enya'it $ala& /a'ultas

    0e"o'teran 1niersitas a"a"aran 2 RS $r. Hasan Sa"i'in Ban"ung3$0188 'ol.

    $8 no. > 4o'ember *+11.

    0. Patti M# 5antA #editor. Gastroesopageal RefluF Disease Treatment @ Management.

    une 8 *+11 %ited /ugust 18 *+10N. /'ailable;

    ttp;emedi%ine.meds%ape.%omarti%le1>=0

  • 7/24/2019 Referat Fix Gerd New

    33/33

    =. 7orin# EliAabet . *++. Djajapranata# 3ndraan. *++1.Bu'u ar *l&u enya'it $ala& +ili" ** E"isi 0etiga.

    akarta ; !563.

    8. 3skandar 4# 2oepadrdi E# &asiruddin # Restuti R. &uku /jar 3lmu Penyakit Telinga

    Cidung Tenggorokan 5epala eer. Edisi keenam. akarta; &alai penerbit !563.

    *++>.