referat kad pada anak
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
1/16
Pendahuluan
Ketoasidosis diabetik adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak
ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif di
sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon, katekolamin,
kortisol, dan growth hormone. Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas pada anak dengan diabetes mellitus tipe (!DD"). "ortalitas
terutama berhubungan dengan edema serebri yang terjadi sekitar #$% & '$% dari seluruh
kematian akibat KAD.
Peningkatan lipolisis, dengan produksi badan keton (&hidroksibutirat dan asetoasetat) akan
menyebabkan ketonemia dan asidosis metabolik. iperglikemia dan asidosis akan menghasilkan
diuresis osmotik, dehidrasi, dan kehilangan elektrolit. *ecara klinis, ketoasidosis terbagi ke
dalam tiga kriteria, yaitu ringan, sedang, dan berat, yang dibedakan menurut p serum.+
isiko KAD pada !DD" adalah - % per pasien per tahun. isiko meningkat pada anak
dengan kontrol metabolik yang jelek atau sebelumnya pernah mengalami episode KAD, anak
perempuan peripubertal dan remaja, anak dengan gangguan psikiatri (termasuk gangguan
makan), dan kondisi keluarga yang sulit (termasuk status sosial ekonomi rendah dan masalahasuransi kesehatan). Pengobatan dengan insulin yang tidak teratur juga dapat memicu terjadinya
KAD./
Anak dengan tanda&tanda KAD berat (durasi gejala yang lama, gangguan sirkulasi, atau
penurunan derajat kesadaran) atau adanya peningkatan risiko edema serebri (termasuk usia 0 #
tahun dan onset baru) harus dipertimbangkan dirawat di unit perawatan intensif anak. 1erdapat
lima penanganan prehospital yang penting bagi pasien KAD, yaitu2 penyediaan oksigen dan
pemantauan jalan napas, monitoring, pemberian cairan isotonik intra3ena dan balance elektrolit,
tes glukosa, dan pemeriksaan status mental (termasuk derajat kesadaran).+,/
"engingat masih sedikitnya pemahaman mengenai ketoasidosis diabetik dan prosedur atau
konsensus yang terus berkembang dalam penatalaksanaan ketoasidosis diabetik. "aka, perlu
1
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
2/16
adanya pembahasan mengenai bagaimana metode tatalaksana terkini dalam menanganai
ketoasidosis diabetik pada anak.
Pengertian
Ketoasidosis Diabetik Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah kondisi medis darurat yang dapat
mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh
penurunan kadar insulin efektif di sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon
seperti glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone. al ini akan memicu peningkatan
produksi glukosa oleh hepar dan ginjal disertai penurunan penggunaan glukosa perifer, sehingga
mengakibatkan keadaan hiperglikemia dan hiperosmolar. Peningkatan lipolisis, dengan produksi
badan keton (4&hidroksibutirat dan asetoasetat) akan menyebabkan ketonemia dan asidosis
metabolik. iperglikemia dan asidosis akan menghasilkan diuresis osmotik, dehidrasi, dan
kehilangan elektrolit. Kriteria biokimia untuk diagnosis KAD mencakup hiperglikemia (gula
darah 5 m"ol67 6 + mg6d7) dengan p 3ena 0 $,/ dan atau bikarbonat 0 # m"ol67).
Keadaan ini juga berkaitan dengan glikosuria, ketonuria, dan ketonemia.,+
Ketoasidosis diabetik pada umumnya dikategorisasi berdasarkan derajat keparahan asidosis, dari
ringan (p 0 $,/8 bikarbonat , # mmol67), moderat (p 0 $,+8 bikarbonat 0 ) dan berat (p
0 $,8 bikarbonat 0 #,9).9
:pidemiologi dan ;aktor isiko
Kejadian ketoasidosis diabetik pada anak meliputi wilayah geografik yang luas dan ber3ariasi
bergantung onset diabetes dan sebanding dengan insidensi !DD" di suatu wilayah. ;rekuensi di
:ropa dan Amerika
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
3/16
dia?oksida, dan sejumlah immunosuppresan dilaporkan mampu menimbulkan KAD pada
indi3idu yang sebelumnya tidak mengalami !DD".=
isiko KAD pada !DD" adalah - % per pasien per tahun. isiko meningkat pada anak
dengan kontrol metabolik yang jelek atau sebelumnya pernah mengalami episode KAD, anak
perempuan peripubertal dan remaja, anak dengan gangguan psikiatri (termasuk gangguan
makan), dan kondisi keluarga yang sulit (termasuk status sosial ekonomi rendah dan masalah
asuransi kesehatan). Pengobatan dengan insulin yang tidak teratur juga dapat memicu terjadinya
KAD./
Anak yang mendapat terapi insulin secara teratur dan terkontrol jarang mengalami episode KAD.
*ekitar $#% episode KAD berkaitan dengan kelalaian pemberian insulin atau pemberian yang
salah. Angka mortalitas KAD di sejumlah negara relatif konstan, yaitu ,#% di Amerika
*erikat, ,'% di Kanada, ,/% di !nggris. Di tempat dengan fasilitas medik yang kurang
memadai, risiko kematian KAD relatif tinggi, dan sebagian penderita mungkin meninggal
sebelum mendapatkan terapi.+
:dema serebri terjadi pada #$% & '$% dari seluruh kematian akibat KAD. !nsidensi edema
serebri relatif konstan pada sejumlah negara yang diteliti2 Amerika *erikat ,'$%, Kanada
,9=%, !nggris ,='%. Dari penderita yang bertahan, sekitar &+=% mengalami morbiditas yang
signifikan. "eski demikian, sejumlah indi3idu ternyata tidak mengalami peningkatan morbiditas
dan mortalitas bermakna setelah kejadian KAD dan edema serebri.
*elain edema serebri, penyebab peningkatan angka morbiditas dan mortalitas pada KAD
mencakup hipoglikemia, hipokalemia, hiperkalemia, komplikasi susunan saraf pusat, hematom,
trombosis, sepsis, infeksi, pneumonia aspirasi, edem pulmonar, D*, dan emfisema. eberapa
sekuele lanjut yang berkaitan dengan edema serebri dan komplikasi **P mencakup insufisiensi
hipotalamopituitary, defisiensi growth hormone, dan defisiensi thyroid&stimulating hormone.+
Patofisiologi
3
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
4/16
!nteraksi berbagai faktor penyebab defisiensi insulin merupakan kejadian awal sebagai lanjutan
dari kegagalan sel&4 secara progresif. Keadaan tersebut dapat berupa penurunan kadar atau
penurunan efekti3itas kerja insulin akibat stres fisiologik seperti sepsis dan peningkatan kadar
hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin. *ecara bersamaan, perubahan keseimbangan
hormonal tersebut akan meningkatkan produksi glukosa, baik dari glikogenolisis maupun
glukoneogenesis, sementara penggunaan glukosa menurun. *ecara langsung, keadaan ini akan
menyebabkan hiperglikemia (kadar glukosa 5 mmol67 atau 5 + mg6d7), diuresis osmotik,
kehilangan elektrolit, dehidrasi, penurunan laju filtrasi glomerulus, dan hiperosmolaritas.$
*ecara bersamaan, lipolisis akan meningkatkan kadar asam lemak bebas, oksidasi akan turut
memfasilitasi glukoneogenesis dan membentuk asam asetoasetat dan hidroksibutirat (keton)
secara berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya asidosis metabolik (p 0 $,/). Keadaan ini
juga diperparah oleh semakin meningkatnya asidosis laktat akibat perfusi jaringan yang buruk.
Dehidrasi yang berlangsung progresif, hiperosmolar, asidosis, dan gangguan elektrolit akan
semakin memperberat ketidak&seimbangan hormonal dan menyebabkan keadaan ini berlanjut
membentuk semacam siklus. Akibatnya, dekompensasi metabolik akan berjalan progresif.
"anifestasi klinis berupa poliuria, polidipsia, dehidrasi, respirasi yang panjang dan dalam, akan
menurunkan nilai p@>+ dan buffer asidosis, menyebabkan keadaan berlanjut menjadi koma.
Derajat keparahan KAD lebih terkait dengan derajat asidosis yang terjadi2 ringan (p $,+ - $,/),
moderat (p $, - $,+), dan berat (p 0 $,).$
"eskipun dapat terjadi penurunan kadar kalium, adanya hiperkalemia biasanya didapatkan pada
pasien dengan KAD yang mendapat resusitasi cairan. iperkalemia serum terjadi akibat
pergeseran distribusi ion kalium dari intrasel ke ekstrasel karena adanya asidosis akibat defisiensi
insulin dan penurunan sekresi tubular renal. 1erjadinya penurunan kadar fosfat dan magnesium
serum juga akibat pergeseran ion. iponatremia terjadi akibat efek dilusi akibat osmolaritas
serum yang tinggi. Kadar natrium dapat diukur dengan menambahkan kadar natrium sebanyak
,= m:67 untuk setiap kenaikan kadar glukosa mg6d7. Peningkatan osmolaritas serum
akibat hiperglikemia juga akan menyebabkan peningkatan osmolaritas intraselular di otak.
Koreksi hiperglikemia serum yang dilakukan secara cepat dapat memperlebar gradien
osmolaritas serum dan intraserebral. @airan bebas kemudian akan memasuki jaringan otak dan
4
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
5/16
menyebabkan edema serebri beserta peningkatan risiko herniasi. >leh sebab itu, resusitasi cairan
dan koreksi hiperkalemia harus dilakukan secara bertahap dengan monitoring ketat./
:dema serebri pada Ketoasidosis Diabetik
:dema serebri paling sering terjadi pada 9 - + jam setelah terapi diberikan, namun dapat pula
terjadi sebelum terapi dilakukan, dan pada beberapa kasus dapat terjadi kapan pun selama terapi
diberikan (tidak terikat waktu). Bejala dan tanda edema serebri cukup ber3ariasi dan meliputi
keluhan nyeri kepala, penurunan bertahap atau memburuknya derajat kesadaran, nadi yang
melambat, dan tekanan darah yang meningkat.+,9
Pada penelitian in 3itro pada hewan coba dan manusia, terjadinya edema serebri dipicu oleh
penyebab lain (misalnya trauma dan stroke) menunjukkan bahwa mekanisme etiopatologik
edema serebri pada KAD cukup kompleks. *ejumlah mekanisme telah dianalisis, termasuk
peranan iskemia6hipoksia serebral dan peningkatan berbagai mediator inflamasi, yang akan
meningkatkan aliran darah ke otak serta mengganggu transpor ion dan air melalui membran sel.
Adanya osmolit organik intraselular (mioinositol dan taurin) dan ketidakseimbangan osmotik
selular juga merupakan faktor yang penting. Pada pemeriksaan imaging anak dengan KAD
menggunakan ultrasonografi, @1 *can, dan "!, menunjukkan berbagai derajat edema serebri
yang terjadi meskipun tidak terdapat tanda&tanda peningkatan tekanan intrakranial yang
signifikan.+
Diagnosis
Kriteria biokimia untuk diagnosis KAD mencakup hiperglikemia (gula darah 5 mmol67 6 +
mg6d7) dengan p 3ena 0 $,/ dan atau bikarbonat 0 # mmol67). Keadaan ini juga berkaitan
dengan glikosuria, ketonuria, dan ketonemia.+ eberapa pemeriksaan laboratoris dapat
diindikasikan pada pasien KAD, yaitu2,#
Bula darah
5
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
6/16
& Analisis gula darah diperlukan untuk monitoring perubahan kadar gula darah selama
terapi dilakukan, sekurang&kurangnya satu kali setiap pemberian terapi.& Pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap jam apabila kadar glukosa turun secara
progresif atau bila diberikan infus insulin.
Bas darah
& Pada umumnya, sampel diambil dari darah arteri, namun pengambilan darah dari 3ena
dan kapiler pada anak dapat dilakukan untuk monitoring asidosis karena lebih mudah
dalam pengambilan dan lebih sedikit menimbulkan trauma pada anak.& Derajat keparahan ketoasidosis diabetik didefinisikan sebagai berikut2 ingan (p 0
$,/8 bikarbonat, # mmol67), moderat (p 0 $,+8 bikarbonat 0 mmol67) dan berat
(p 0 $,8 bikarbonat 0 #,9 mmol67).
Kalium
& Pada pemeriksaan awal, kadar kalium dapat normal atau meningkat, meskipun kadar
kalium total mengalami penurunan. al ini terjadi akibat adanya kebocoran kalium
intraselular. !nsulin akan memfasilitasi kalium kembali ke intraselular, dan kadar kalium
mungkin menurun secara cepat selama terapi diberikan.& Pemeriksaan secara berkala setiap &+ jam dilakukan bersamaan dengan monitoring
:KB, terutama pada jam&jam pertama terapi.
Catrium
& Kadar natrium pada umumnya menurun akibat efek dilusi hiperglikemia& Kadar natrium yang sebenarnya dapat dikalkulasi dengan menambahkan ,= m:67
natrium untuk setiap kenaikan mg6d7 glukosa ( mmol67 natrium untuk setiap /
mmol67 glukosa).
& Kadar natrium umumnya meningkat selama terapi
& Apabila kadar natrium tidak meningkat selama terapi, kemungkinan berhubungan dengan
peningkatan risiko edema serebri.
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
7/16
Kadar keton2 Pengukuran kadar keton kapiler digunakan sebagai tolok ukur ketoasidosis,
dimana nilainya akan selalu meningkat pada KAD (5 + mmol67). 1erdapat dua pengukuran yang
dilakukan untuk menilai perbaikan KAD, yaitu nilai p 5$,/ dan kadar keton kapiler 0
mmol67.
emoglobin terglikosilasi (bAc)2 Peningkatan bAc menentukan diagnosis diabetes,
terutama pada pasien yang tidak mendapat penanganan sesuai standar.
Pemeriksaan darah rutin2 Peningkatan kadar leukosit sering ditemukan, meskipun tidak terdapat
infeksi.
smolaritas serum2 >smolaritas serum umumnya meningkat.
Pada pemeriksaan imaging (radiologis) dapat dilakukan terhadap pasien KAD, yaitu2#
@1 scan kepala dilakukan bila terjadi koma atau keadaan yang menuju ke arah koma, selain
sebagai ukuran dalam menangani edema serebri.
Pemeriksaan radiografi thoraks dilakukan apabila terdapat indikasi klinis.
Pemeriksaan lainnya yang juga perlu dilakukan terhadap pasien KAD, yaitu2#
:KB cukup berguna untuk menentukan status kalium. Perubahan karakter :KB akan terjadi
apabila status kalium terlalu ekstrem.
Perubahan karakter hipokalemia yang terepresentasi pada :KB, yaitu2
& !nter3al E1 memanjang
7
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
8/16
& Depresi segmen *1
& Belombang 1 mendatar atau difasik
& Belombang smolalitas efektif (+FCaG KGH G glukosa)
pada saat yang sama berkisar antara / - /# m>sm67. Peningkatan ureum nitrogen serum dan
hematokrit mungkin dapat memprediksi derajat penyusutan cairan ekstraselular.+,/
>nset dehidrasi berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus, yang menyebabkan
penurunan regulasi kadar glukosa dan keton yang tinggi di dalam darah. Penelitian pada manusia
menunjukkan bahwa pemberian cairan intra3ena saja akan menyebabkan penurunan kadar
10
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
11/16
glukosa darah dalam jumlah yang relatif besar akibat peningkatan laju filtrasi glomerulus. 1ujuan
pemberian cairan dan natrium pada KAD, antara lain2=
"engembalikan 3olume sirkulasi efektif.
"engganti kehilangan natrium dan cairan intrasel maupun ekstrasel.
"engembalikan laju filtrasi glomerulus dengan meningkatkan clearance glukosa dan keton dari
dalam darah.
"enghindari edema serebri.
Pada penelitian terhadap hewan dan manusia, terlihat bahwa ada kemungkinan terjadi
peningkatan tekanan intrakranial selama pemberian cairan intra3ena. Pada hewan coba yang
dibuat ke dalam kondisi KAD, tampak bahwa pemberian cairan hipotonik, bila dibandingkan
cairan hipertonik, berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial. Pada pemberian cairan
isotonik atau yang mendekati isotonik dapat segera mengatasi asidosis, bila diberikan sesuai
standar. Camun, penggunaan cairan isotonis ,I% dalam jumlah besar juga memiliki risiko lain,
yaitu asidosis metabolik hiperkloremik.+
elum terdapat data yang mendukung penggunaan koloid dibandingkan kristaloid dalam
tatalaksana KAD. Juga belum terdapat data mengenai pemberian cairan yang lebih encer dari
larutan Ca@l ,9#%. Penggunaan cairan ini, yang mengandung sejumlah besar cairan dan
elektrolit, dapat menyebabkan perubahan osmolaritas dengan cepat dan memicu perpindahan
cairan ke dalam kompartemen intraselular.+
!nsulin "eskipun rehidrasi saja sudah cukup bermanfaat dalam menurunkan konsentrasi glukosa
darah, pemberian insulin juga tidak kalah penting dalam normalisasi kadar glukosa darah dan
mencegah proses lipolisis dan ketogenesis. "eskipun diberikan dengan dosis dan cara yang
berbeda (subkutan, intramuskular, intra3ena), telah banyak bukti yang menunjukkan pemberian
insulin intra3ena dosis rendah merupakan standar terapi efektif. Penelitian fisiologis
menunjukkan bahwa insulin pada dosis , unit6Kg6jam, yang akan mencapai kadar insulin
plasma - + unit6m7 dalam = menit, cukup efektif. Kadar ini cukup potensial karena
mampu mengimbangi kemungkinan resistensi insulin dan - yang paling penting - menghambat
proses lipolisis dan ketogenesis, menekan produksi glukosa, dan menstimulasi peningkatan
11
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
12/16
ambilan glukosa di perifer. Pemulihan asidemia ber3ariasi bergantung normalisasi kadar glukosa
darah.+,/ Adapun pedoman pemberian insulin pada anak dengan KAD, antara lain2#
!nsulin tidak diberikan sampai hipokalemia terkoreksi.
!nsulin diberikan ,
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
13/16
Apabila kadar kalium serum tidak diketahui, e3aluasi gambaran :KB untuk menilai profil
hiperkalemia pada :KB.
;osfat
Penurunan kadar fosfat intrasel terjadi akibat diuresis osmotik. Pada dewasa, penurunan berkisar
antara ,# - +,# mmol6Kg, sedangkan pada anak belum ada data yang lengkap. Penurunan kadar
fosfat plasma setelah terapi dimulai akan semakin memburuk dengan pemberian insulin, karena
sejumlah besar fosfat akan masuk ke kompartemen intraselular. Kadar fosfat plasma yang rendah
berhubungan dengan gangguan metabolik dalam skala yang luas, yaitu penurunan kadar eritrosit
+,/&difosfogliserat dan pengaruhnya terhadap oksigenasi jaringan. Penurunan kadar fosfat
plasma akan terjadi sampai beberapa hari setelah KAD mengalami resolusi. Camun, beberapa
penelitian prospektif menunjukkan tidak adanya keuntungan klinis yang bermakna pada terapi
penggantian fosfat. "eski demikian, dalam upaya menghindari keadaan hipokalemia berat,
kalium fosfat dapat diberikan secara aman yang dikombinasikan dengan kalium klorida atau
asetat untuk menghindari hiperkloremia.+
Asidosis
Asidosis yang berat dapat diatasi dengan pemberian cairan dan insulin. Pemberian insulin akan
menghentikan sintesis asam keton dan memungkinkan asam keton dimetabolisme. "etabolisme
keto&anion akan menghasilkan bikarbonat (@>/&) dan akan mengoreksi asidemia secara
spontan. *elain itu, penanganan hipo3olemia akan memperbaiki perfusi jaringan dan fungsi renal
yang menurun, sehingga akan meningkatkan ekskresi asam organik dan mencegah asidosis
laktat.+
Pada KAD, terjadi peningkatan anion gap. Anion utama dalam hal ini adalah 4&hidroksibutirat
dan asetoasetat.
Anion gap FCaGH - F@l&H G F@>/&H
Cilai Cormal2 + L + mmol67
!ndikasi pemberian bikarbonat pada KAD masih belum jelas. eberapa penelitian menelaah
13
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
14/16
pemberian natrium bikarbonat kepada sejumlah anak dan dewasa, namun tidak menunjukkan
adanya manfaat yang bermakna.+
*ebaliknya, terdapat beberapa alasan untuk tidak menggunakan bikarbonat. al ini diperkuat
oleh kenyataan bahwa terapi bikarbonat dapat menyebabkan asidosis **P paradoksikal dan
koreksi asidosis yang terlalu cepat dengan bikarbonat akan menghasilkan keadaan hipokalemia
dan meningkatkan penimbunan natrium sehingga terjadi hipertonisitas serum. *elain itu, terapi
alkali dapat meningkatkan produksi badan keton oleh hepar, sehingga memperlambat pemulihan
keadaan ketosis.+,=
Camun, pada pasien tertentu dan pada keadaan tertentu, pemberian terapi alkali justru
memberikan keuntungan, misalnya pada keadaan asidemia sangat berat (p 0 =,I) yang disertai
dengan penurunan kontraktilitas jantung dan 3asodilatasi perifer, maka pemberian terapi alkali
ditujukan untuk menangani gangguan perfusi dan hiperkalemia yang mengancam jiwa.=
:dema *erebri
1erapi edema serebri harus dilakukan sesegera mungkin setelah gejala dan tanda muncul.
Kecepatan pemberian cairan harus dibatasi dan diturunkan. "eskipun manitol menunjukkan efek
yang menguntungkan pada banyak kasus, namun sering kali justru menimbulkan efek merusak
bila pemberian tidak tepat. Pemberian manitol harus dilakukan sesuai keadaan dan setiap
keterlambatan pemberian akan mengurangi efekti3itas. "anitol intra3ena diberikan ,+# - ,
g6Kg selama + menit pada pasien dengan tanda edema serebri sebelum terjadi kegagalan
respirasi. Pemberian ulang dilakukan setelah + jam apabila tidak terdapat respons positif setelah
pemberian awal. *aline hipertonik (/%), sebanyak # - m76Kg selama / menit dapat
digunakan sebagai pengganti manitol. !ntubasi dan 3entilasi mungkin perlu dilakukan sesuai
kondisi. *eringkali, hiper3entilasi yang ekstrem terkait dengan edema serebri yang terkait
dengan KAD.+,/,$
Pencegahan
*ebelum Diagnosis
14
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
15/16
Diagnosis awal mencakup skrining genetik dan imunologi terhadap anak dengan risiko tinggi
KAD terkait onset diabetes mellitus. Kesadaran tinggi terhadap indi3idu dengan riwayat keluarga
dengan !DD" juga akan membantu menurunkan risiko KAD. erbagai strategi, seperti publikasi
kesehatan oleh dokter dan sekolah pada anak&anak akan menurunkan komplikasi KAD dari $'%
hingga hampir %. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai tanda dan
gejala diabetes harus dilakukan agar diagnosis dini menjadi lebih mudah dan misdiagnosis dapat
dicegah.+,/
*esudah Diagnosis
Pada pasien dengan terapi insulin kontinu, episode KAD dapat diturunkan dengan edukasi
algoritmik mengenai diabetes mellitus. *etiap gejala yang merujuk pada episode KAD harus
segera ditangani. Pada kasus rekurensi KAD yang multiple, selain dengan pemberian insulin
berkala, juga diberikan edukasi yang baik, e3aluasi psikososial, dan status kesehatan fisik ke
pusat pelayanan kesehatan.+
DA;1A P
-
7/24/2019 Referat KAD Pada Anak
16/16
'. arris BD, ;iordalisi !. Physiologic management of diabetic ketoacidemia2 A #&year
prospecti3e pediatric eOperience in +/ episodes. Arch Pediatr Adolesc "ed II989'29=+.
16