resume i teori behavioristik, kognitivis, dan konstruktivisme

7/23/2019 Resume I Teori Behavioristik, Kognitivis, Dan Konstruktivisme

1/16

TEORI BELAJAR DAN LANDASAN FILOSOFIS

BEHAVIORISME, KOGNITIVISME dan KONSTRUKTIVISME

TOPIK-TOPIK BAHASAN

Teori Behaiori!"e

Terapi behavior tradisional diawali pada tahun 1950-an dan

awal 1960-an di Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan

Inris sebaai awal radikal sebaai aliran behavioristik! Aliran

ini menekankan pada terbentukn"a perilaku "an tampak

sebaai hasil bela#ar!

Sejarah munculnya teori behaviorisme

$avlov men"umbankan pikiran dan aasann"a dalam

sebuah penelitiann"a dalam bidan fsikoloi "aitu tentan

%e&eks berkondisi "an di lakukann"a di tempat "an berbeda-

beda! 'an baian "an palin terpentin dari penelitiann"a

adalah denan berpura-pura memberi makan kepada an#in!

$er(obaan dilan#utkan denan pura-pura memberi makan melalui

botol-botol ke(il "an dimasukan dan diletakan di sampin mulut

an#in tersebut! Setelah diperhatikan tern"ata an#in sebaai

binatan per(obaan selalu meneluarkan air liurn"a sebelum

makanan diletakan dekat mon(onn"a dan pura-pura mulai

makan! An#in tersebut akan bertindak seperti itu #ika ada

makanan dan atau sekalipun tidak diberi makanan )pura-pura

memberi makanan*! 'ari per(obaann"a tersebut $avlov

men"impulkan bahwa hampir semua oranisme perilakun"a

ter#adi se(ara re&eks dan di batasi oleh ransanan sederhana!


2/16

Teori +ela#ar Aliran +ehaviorisme menurut atson

ohn atson 1./.-195. adalah seoran behavioris murni,

seoran tokoh aliran behavioristik "an datan sesudah

Thorndike! enurutn"a, bela#ar adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon, namun stimulus dan respon "an dimaksud

harus berbentuk tinkah laku "an dapat diamati )observabel*

dan dapat diukur! Sumbanan utama atson adalah keteasan

pendapatn"a bahwa perilaku dapat dikontrol dan ada hukum"an menaturn"a!

Teori +ela#ar Aliran +ehaviorisme menurut atson

Skinner menembankan teori conditioning denan

menunakan tikus sebai per(obaan! enurutn"a, suatu

respons sesunuhn"a #ua menhasilkan se#umlah konsekuensi

"an nantin"a akan mempenaruhi tinkah laku manusia! 2ntukmemahami tinkah laku siswa se(ara tuntas menurut Skinner

perlu memahami hubunan antara satu stimulus denan

stimulus lainn"a,memahami respons itu sendiri, dan berbaai

konsekuensi "an diakibatkan oleh respons tersebut!

Skinner lebih per(a"a pada 3penuat neatif4 )negative

reinforcement*, "an tidak sama denan hukuman! +edan"a

denan hukuman adalah, bila hukuman harus diberikan )sebai


3/16

stimulus* aar respons "an timbul berbeda dari "an diberikan

sebelumn"a, sedankan penuat neatif )sebaai stimulus*

harus dikurani aar respons "an sama men#adi kuat! isaln"a

seoran siswa perlu dihukum untuk suatu kesalahan "an

dibuatn"a, #ika ia masih bandel, maka hukuman harus ditambah!

Tetapi bila siswa membuat kesalahan dan dilakukan penuranan

terhadap sesuatu "an menenakkan bain"a )bukan malah

ditambah*, maka penuranan ini mendoron siswa untuk

memperbaiki kesalahann"a!! inilah "an disebut 3penuat

neatif!

ksperimen Skinner

Teori +ela#ar Aliran +ehavioristik menurut Thorndike

Teori bela#ar Thorndike di sebut 3 Connectionism karena

bela#ar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara

stimulus dan respon! Teori ini serin #ua disebut 3Trial and error

dalam ranka menilai respon "an terdapat bai stimulus

tertentu! Thorndike mendasarkan teorin"a atas hasil-hasil

penelitiann"a terhadap tinkah laku beberapa binatan antara

lain ku(in, dan tinkah laku anak-anak dan oran dewasa!


4/16

Prin!i#-#rin!i# Teori Be$a%ar Behaiori!&i'

$rinsip "an palin pentin dari teori-teori bela#ar perilaku

ialah, bahwa perilaku berubah menurut konsekuensi-konsekuensi

lansun!()Kesegeraan (Immediacy) konsekuensi-konsekuensi

Salah satu prinsip dalam teori bela#ar perilaku ialah, bahwa

konsekuensi-konsekuensi "an seera menikuti perilaku akan

lebih mempenaruhi perilaku dari pada konsekuensi-konsekuensi

"an lambat datann"a!*)Pembentukan (Shaping)

Selain keseeraan dari reinforsemen, apa "an akan diberi

reinforsemen #ua perlu diperhatikan dalam mena#ar! +ila uru

membimbin siswa menu#u pen(apaian tu#uan denan

memberikan reinforsemen pada lankah-lankah "an menu#u

pada keberhasilan, maka uru itu menunakan teknik "an

disebut pembentukan!

I"#$i'a!i &eori +ehaior da$a" #endidi'an

'alam teori behavior, implikasin"a dalam pendidikan

meliputi7

o 8uru menuliskan tu#uan instruksional dalam persiapan

mena#ar, "an kemudian akan diukur pada akhir

pembela#arn

o 8uru tidak memperhatikan hal-hal apa "an telah

diketahui peserta didik atau apa "an peserta didik

pikirkan selama proses pena#aran berlansun

o 8uru menatur stratei denan memberikan an#aran

)berupa nilai tini atau pu#ian* dan hukuman )nilai

rendah atau hukuman lain*


5/16

o 8uru lebih menekankan pada tinkah laku apa "an

harus diker#akan peserta didik bukan pada pemahaman

peserta didik terhadap sesuatu

Teori Koni&ii!"e

onitivisme adalah suatu :lsafat "an menanap

bela#ar bukanlah sekedar hubunan antara stimulus dan

respon namun suatu perilaku "an didasarkan oleh konitif

"aitu berupa tindakan menenal atau memikirkan situasi

dimana perilaku itu ter#adi )Su"ono ;


6/16

8estalt! Ia menkritik behaviorisme karena keberantunan pada

perilaku "an diamati untuk men#elaskan pembela#aran!

Teori perkembanan konitif menurut $iaet

enurut $iaet, perkembanan konitif merupakan suatu

proses enetik, artin"a proses "an didasarkan atas

mekenisme biolois dari perkembanan sistem s"araf!

Semakin bertambah umur seseoran, makin komplek

susunan sel s"arafn"a dan makin meninkat pula

kemampuann"a! $iaet membai proses bela#ar kedalam

tia tahapan "aitu 7

a! Asimilasi

$roses dimana penetahuan baru disamakan denan apa

"an telah kita miliki sebelum"a! ?ontoh 7 seoran ba"i

"an sedan meminum susu ibun"a, hal ini "an selama ini

ba"i tersebut ketahui! emudian ba"i tersebut diberikan

dot karet, tern"ata ba"i tersebut akan tetap berperilaku

seperti sedan meminum susu ibun"a )menulum* dot

karet tersebut! Itu artin"a dot karet akan disamakan

denan putin ibun"a!b! Akomodasi

$roses pen"esuaian antara struktur konitif "an telah

dimiliki ke dalam situasi "an baru! ?ontohn"a 7 seoran

anak pernah memakan apel! emudian anak tersebut

sedan memainkan bola, dan bola itu diiitn"a! Anaktersebut menira bahwa bola itu adalah apel! Anak

tersebut akan meniit, memainkan, bahkan men#atuhkan

bola tersebut untuk me"akinkan dirin"a bahwa bola itu

bukanlah apel! Sehina anak itu akan menetahui bahwa

bola itu tidak sama seperti apel!(! @uilibrasi

$roses pen"esuaian "an berkesinambunan antara


7/16

asimilasi dan akomodasi!


8/16

+erbeda denan $iaet, +urner melihat perkembanan

konitif manusia berkaitan denan kebuda"aan! +ai

+runer, perkembanan konitif seseoran sanat

dipenaruhi oleh linkunan kebuda"aan, terutama bahasa

"an biasan"a diunakan! Sehina, perkembanan

bahasa memberi penaruh besar dalam perkembanan

konitif )


9/16

denan baik dan tepat kepada siswa )Advanced Organizer*,

denan demikian akan mempenaruhi penaturan

kemampuan bela#ar siswa!

Teori bela#ar konitif didasarkan pada empat prinsip dasar7

1! $embela#ar aktif dalam upa"a untuk memahami

penalaman!=! $emahaman bahwa pela#ar menembankan terantun

pada apa "an telah mereka ketahui!B! +ela#ar membanun pemahaman dari pada (atatan!D! +ela#ar adalah perubahan dalam struktur mental

seseoran!

Implikasi teori bela#ar konitif dalam pendidikan

1! $erlakuan individu didasarkan pada tinkat perkembanan

konitif peserta didik!

=! +entuk penelolaan kelas berpusat pada peserta didik

denan uru sebaai fasillitator!

B! $artisipasi peserta didik sanat dominan una

meninkatkan sisi konitif peserta didik!

Teori Kon!&r'&ii!"e

Teori onstruktivisme dide:nisikan sebaai pembela#aran

"an bersifat eneratif, "aitu tindakan men(ipta sesuatu

makna dari apa "an dipela#ari! +eda denan aliran

behavioristik "an memahami hakikat bela#ar sebaai

keiatan "an bersifat mekanistik antara stimulus respon,

kontruktivisme lebih memahami bela#ar sebaai keiatan

manusia membanun atau men(iptakan penetahuan

denan memberi makna pada penetahuann"a sesuai

denan penalaman"a!

$iaet dan F"otsk" merupakan dua tokoh utama

konstruktivisme! edua tokoh ini #ua berpendapat bahwa

bela#ar bukan semata penaruh dari luar, tetapi ada #ua

kekuatan atau potensi dari dalam individu "an bela#ar!


10/16

eskipun memiliki kesamaan pandanan kedua tokoh ini

#ua memiliki perbedaan, "aitu 71* $iaet memandan pentahapan konitif anak

berdasarkan umur "an kaku, semestara F"otsk"

men"atakan bahwa dalam setiap tahapan itu terdapat

perbedaan kemampuan anak,=* $iaet lebih menekankan pada perkembanan konitif

anak sebaai manusia individu "an mandiri, sementara

F"otsk" mementinkan perkembanan konitif anak

sebaai makhluk sosial, dan merupakan baian interal

dari mas"arakat, danB* $iaet menamai potensi diri anak sebaai skemata,

sementara F"otsk" men"ebutn"a sebaai 3Gone of

$roHimal 'evelopment!

$rinsip-prinsip teori bela#ar konstruktivisme

$rinsip-prinsip konstruktivisme "an diterapkan dalam

bela#ar mena#ar adalah71* $enetahuan dibanun oleh peserta didik=* $enetahuan tidak dapat dipindahkan dari uru ke

peserta didik, ke(uali han"a denan keatifan pesertadidik sendiri untuk menalar

B* peserta didik aktiv menkonstruksi se(ara terus

menerus, sehina selalu ter#adi perubahan konsep

ilmiahD* uru sekedar membantu men"ediakan sarana dan

situasi aar proses konstruksi ber#alan lan(ar5* menhadapi masalah "an relevan denan peserta didik6* struktur pembela#aran seputar konsep utama pentinn"a

sebuah pertan"aan/* men(ari dan menilai pendapat siswa.* men"esuaikan kurikulum untuk menanapi anapan

siswa

Implikasidalam $endidikanAdapun implikasi dari teori bela#ar konstruktivisme dalam

pendidikan anak 7


11/16

1* Tu#uan pendidikan adalah menhasilkan individu "an

memiliki kemampuan ber:kir untuk men"elesaikan

setiap persoalan "an dihadapi!

=* urikulum diran(an sedemikian rupa sehina ter#adi

situasi "an memunkinkan penetahuan dan

keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik!B* 8uru han"alah berfunsi sebaai fasilitator, mediator

dan teman "an membuat situasi kondusif untuk

ter#adin"a konstruksi penetahuan pada diri peserta

didik!

PERTAN.AAN-PERTAN.AAN PENTING HASIL RESUMESetelah sa"a meresume poin-poin pentin "an berkaitan

denan topik bahasan T>%I +AA% 'AJ AJ'ASAJ KI>S>KIS

+%IS, >8JITIFIS dan >JST%2TIFIS adalah 71* Teori manakah "an lebih tepat diterapkan untuk sekolah

"an memiliki visi meluluskan siswa berakhla@ul karimah dan

berprestasi akademik optimalL=* Sepertin"a ada kemiripan antara ketia teori tersebut tentan

peserta didik sebaai pusat pembela#aran! alu, apaperbedaann"aL


12/16

pan, termasuk di dalamn"a kehidupan kemas"arakatan,

dunia usaha dan dunia ker#a!

1. en"eluruh dan berkesinambunan

Substansi kurikulum men(akup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidan ka#ian keilmuan dan mata pela#aran

"an diren(anakan dan disa#ikan se(ara berkesinambunan

antar semua #en#an pendidikan!

2. +ela#ar sepan#an ha"at

urikulum diarahkan kepada proses penembanan,

pembuda"aan, dan pemberda"aan peserta didik "an

berlansun sepan#an ha"at!

3. Seimban antara kepentinan nasional dan kepentinan

daerah!

Prin!i#-#rin!i# Pene"+anan Kri'$" */(0 1K2 (0)


13/16

'alam peraturan menteri pendidikan dan kebuda"aan nomor 10B

tahun =01D tentan pembela#aran pada pendidikan dasar dan

pendidikan menenah, untuk men(apai kualitas "an telah

diran(an dalam dokumen kurikulum, keiatan pembela#aran

perlu menunakan prinsip sebaai berikut7

1. peserta didik difasilitasi untuk men(ari tahu2. peserta didik bela#ar dari berbaai sumber bela#ar3. proses pembela#aran menunakan pendekatan ilmiah4. pembela#aran berbasis kompetensi5. pembela#aran terpadu6. pembela#aran "an menekankan pada #awaban diveren

"an memiliki kebenaran multi dimensi7. pembela#aran berbasis keterampilan aplikatif8. peninkatan keseimbanan, kesinambunan, dan keterkaitan

antara hard-skillsdan soft-skills9. pembela#aran "an menutamakan pembuda"aan dan

pemberda"aan peserta didik sebaai pembela#ar sepan#an

ha"at10. pembela#aran "an menerapkan nilai-nilai denan memberi

keteladanan )ing ngarso sung tulodo), membanun kemauan

)ing madyo mangun karso, dan menembankan kreativitas

peserta didik dalam proses pembela#aran )tut !uri

handayani"11. pembela#aran "an berlansun di rumah, di sekolah, dan di

mas"arakat12. pemanfaatan teknoloi informasi dan komunikasi untuk

meninkatkan e:siensi dan efektivitas pembela#aran13. penakuan atas perbedaan individual dan latar belakan

buda"a peserta didik dan14. suasana bela#ar men"enankan dan menantan!

Ke&er'ai&an Prin!i# Pene"+anan KBK denan KTSP

dan Kri'$" */(01! $rinsip-prinsip penembanan pada + salin terkait dan

mendukun denan TS$ dan urikulum =01B!=! $rinsip-prinsip + "an salin terkait diantaran"a7


14/16

#eimanan$ nilai$ dan budi pekerti luhur$terkait denan prinsip

TS$ adalah nomor )1* dan )=*, sedankan denan prinsip

kurikulum =01B adalah nomor )1* dan )10*

%enguatan integritas nasional terkait denan prinsip TS$

adalah nomor )5* dan )/* sedankan denan prinsip

kurikulum =01B adalah nomor )6*

Ada keseimbangan etika$ logika$ estetika$ dan kinestika

terkait denan prinsip TS$ adalah nomor )B* sedankan

denan prinsip kurikulum =01B adalah nomor )1B*

Adaptasi terhadap abad pengetahuan dan teknologi terkait

denan prinsip TS$ adalah nomor )B* dan )D* sedankan

denan prinsip kurikulum =01B adalah nomor )=* dan )1=*

&engembangkan keterampilan hidup terkait denan prinsip

TS$ adalah nomor )B*,) D*, dan )5* sedankan denan

prinsip kurikulum =01B adalah nomor )/* dan )D*

'erpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan

dan komprehensifterkait denan prinsip TS$ adalah nomor

)1* dan )D* sedankan denan prinsip kurikulum =01B adalah

nomor )=*, )B*, )5*, ).*, )1D*, dan )D* #esamaan memperoleh kesempatan terkait denan prinsip

TS$ adalah nomor )1* dan )6* sedankan denan prinsip

kurikulum =01B adalah nomor )1B*

'elajar sepanjang hayatterkait denan prinsip TS$ adalah

nomor )D*, )5*, dan )6* sedankan denan prinsip kurikulum

=01B adalah nomor )9*

%endekatan menyeluruh dan kemitraanterkait denan prinsip

TS$ adalah nomor )1* dan )/* sedankan denan prinsip

kurikulum =01B adalah nomor )11*!

Ke&er'ai&an KTSP dan Kri'$" */(0 denan SNP

1! $elaksanaan TS$ adalah dilandasi oleh $eraturan enteri

$endidikan Jasional nomor 19 tahun =005 tentan Standar

Jasional $endidikan!


15/16

=! $elaksanaan urikulum =01B adalah dilandasi oleh $eraturan

enteri $endidikan dan ebuda"aan nomor B= tahun =01B

tentan perubahan $ermendiknas nomor 19 tahun =005

tentan Standar Jasional $endidikan!B! $elaksanaan TS$ dan urikulum =01B akan ber#alan denan

baik sesuai denan tu#uan pendidikan nasional #ika ada

pedoman Standar Jasional $endidikan!

PERTAN.AAN-PERTAN.AAN PENTING HASIL RESUMESetelah sa"a meresume poin-poin pentin "an berkaitan

denan topik bahasan T>%I +AA% 'AJ AJ'ASAJ KI>S>KIS

+%IS, >8JITIFIS, dan >JST%2TIFIS adalah 71* enapa + tidak dilan#utkan dan beranti men#adi TS$L=* +aaimana kesesuaian kurikulum =01B denan + dan TS$

#ika meman benar kurikulum =01B adalah penembanan

kurikulum dari + dan TS$L

Da3&ar R%'an

+SJ$! =006! %anduan %enyusunan #urikulum Tingkat Satuan

%endidikan (enjang %endidikan )asar dan &enengah! akarta7

ementrian $endidikan Jasional!

+SJ$! =015! Standar *asional %endidikan, )>nline*,

)https7CCbsnp!or!idC*, diakses 15 ei =015!


16/16

*asional *omor Tahun 0 tentang Standar 5si 2ntuk

Satuan %endidikan )asar dan &enengah3 )>nline*, diakses

16 ei =015!

%eraturan &enteri %endidikan dan #ebudayaan 6epublik

5ndonesia *omor 7. tahun 74 tentang pembelajaran

pendidikan dasar dan pendidikan menengah3 )>nline*,

diakses 16 ei =015!

resume i teori behavioristik, kognitivis, dan konstruktivisme

Documents