review bab komoditas

3
7/23/2019 Review Bab Komoditas http://slidepdf.com/reader/full/review-bab-komoditas 1/3 Review Bab Komoditas Mohammad firaz 08/265210/SP/22659 Kekayaan masyarakat di mana cara produksi kapitalis berkuasa, tercermin dari adanya "Suatu akumulasi barang-dagangan yang sangat luas atau besar, sedangkan satuannya dihitung  berdasarkan per buah barang-dagangan. Oleh karena itu penelaahan kita harus mulai dengan analisa terhadap komoditi . Komoditi sendiri dapat dianalisis menjadi dua hal hal yaitu nilai tukar dan nilai pakai. Ketika mendiskusikan tentang nilai-guna, Marx mengatakan, setiap benda yang berguna (the usefulness of a thing , pasti memiliki nilai-guna. !amun demikian, kegunaan itu bukanlah sesuatu yang melayang di udara. Kegunaannya ditentukan oleh siat isikal komoditi sehingga eksistensinya tidak bisa dipisahkan dari komoditi. #alam Critique, ia mengatakan, nilai-guna sebagai salah satu aspek dari komoditi, bersesuaian dengan eksistensi isikal sebuah komoditi. Sebagai contoh, ujarnya, sebuah komoditi, katakanlah besi, jagung atau  berlian, sejauh itu merupakan benda material, memiliki nilai-guna, merupakan sesuatu yang  berguna.  !ilai-guna yang melekat pada sebuah komoditi, membuatnya berbeda dengan komoditi yang lain. Sepasang sepatu memiliki nilai-guna yang berbeda dengan nilai-guna sepasang sandal, meja, kursi, dsb. #i sini, kita berurusan dengan aspek kualitati sebuah benda. Misalnya, ketika musim hujan, kita lebih membutuhkan payung ketimbang cincin berlian, dan sebaliknya ketika hendak ke pesta, cincin berlian lebih berkualitas ketimbang sebuah payung. $tau sebuah buku teks ilmiah sama bergunanya dengan roman picisan, karena keduanya memuaskan kebutuhan  pembacanya. #engan karakternya yang demikian, nilai-guna memiliki nilai, hanya ketika ia digunakan dan direalisasikan dalam proses konsumsi. Sepasang sandal menjadi tidak berguna, jika tidak digunakan oleh pemiliknya. %mas yang ada di toko emas tidak ada gunanya, jika ia hanya dipajang di etalese toko tersebut. !amun, sebuah karya seni lukis yang dipajang di galeri menjadi berguna bagi para pencinta seni yang berkunjung ke galeri tersebut. Karena itu, nilai- guna ini adalah substansi seluruh kekayaan, apapun bentuk sosial yang mungkin dari kekayaan

Upload: muhammadfachrial-faruq

Post on 18-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Bab Komoditas

7/23/2019 Review Bab Komoditas

http://slidepdf.com/reader/full/review-bab-komoditas 1/3

Review Bab Komoditas

Mohammad firaz

08/265210/SP/22659

Kekayaan masyarakat di mana cara produksi kapitalis berkuasa, tercermin dari adanya

"Suatu akumulasi barang-dagangan yang sangat luas atau besar, sedangkan satuannya dihitung

 berdasarkan per buah barang-dagangan. Oleh karena itu penelaahan kita harus mulai dengan

analisa terhadap komoditi . Komoditi sendiri dapat dianalisis menjadi dua hal hal yaitu nilai

tukar dan nilai pakai. Ketika mendiskusikan tentang nilai-guna, Marx mengatakan, setiap benda

yang berguna (the usefulness of a thing , pasti memiliki nilai-guna. !amun demikian, kegunaan

itu bukanlah sesuatu yang melayang di udara. Kegunaannya ditentukan oleh siat isikalkomoditi sehingga eksistensinya tidak bisa dipisahkan dari komoditi. #alam Critique, ia

mengatakan, nilai-guna sebagai salah satu aspek dari komoditi, bersesuaian dengan eksistensi

isikal sebuah komoditi. Sebagai contoh, ujarnya, sebuah komoditi, katakanlah besi, jagung atau

 berlian, sejauh itu merupakan benda material, memiliki nilai-guna, merupakan sesuatu yang

 berguna.

 !ilai-guna yang melekat pada sebuah komoditi, membuatnya berbeda dengan komoditi

yang lain. Sepasang sepatu memiliki nilai-guna yang berbeda dengan nilai-guna sepasang sandal,

meja, kursi, dsb. #i sini, kita berurusan dengan aspek kualitati sebuah benda. Misalnya, ketika

musim hujan, kita lebih membutuhkan payung ketimbang cincin berlian, dan sebaliknya ketika

hendak ke pesta, cincin berlian lebih berkualitas ketimbang sebuah payung. $tau sebuah buku

teks ilmiah sama bergunanya dengan roman picisan, karena keduanya memuaskan kebutuhan

 pembacanya.

#engan karakternya yang demikian, nilai-guna memiliki nilai, hanya ketika ia digunakan

dan direalisasikan dalam proses konsumsi. Sepasang sandal menjadi tidak berguna, jika tidak 

digunakan oleh pemiliknya. %mas yang ada di toko emas tidak ada gunanya, jika ia hanya

dipajang di etalese toko tersebut. !amun, sebuah karya seni lukis yang dipajang di galeri

menjadi berguna bagi para pencinta seni yang berkunjung ke galeri tersebut. Karena itu, nilai-

guna ini adalah substansi seluruh kekayaan, apapun bentuk sosial yang mungkin dari kekayaan

Page 2: Review Bab Komoditas

7/23/2019 Review Bab Komoditas

http://slidepdf.com/reader/full/review-bab-komoditas 2/3

itu. #engan demikian, &alaupun nilai-guna melayani kebutuhan sosial, dan eksis dalam kerangka

kerja sosial, tetapi keberadaannya tidak mengekspresikan hubungan sosial produksi. 'ada setiap

corak produksi, nilai-guna sebuah benda senantiasa eksis. #alam Critique, Marx, mengatakan,

nilai-guna independen dari kungkungan bentuk ekonomi, karena itu aspek nilai-guna ini tidak 

mendapatkan perhatian serius dalam studi ekonomi politik 

ika nilai-guna berurusan dengan masalah kualitas, maka nilai tukar berkaitan dengan

soal kuantitas. Misalnya, jika nilai-guna sebuah benda diukur dari kegunaannya dan berakhir 

dengan konsumsi, maka nilai-tukar diukur dari seberapa bisa benda tersebut dijual dan berakhir 

dengan pertukaran. #alam Capital , Marx, mengatakan, )!ilai-tukar pertama kali muncul sebagai

hubungan kuantitati, proporsi, di mana nilai-guna satu benda dipertukarkan untuk nilai-guna

 benda lainnya,*

#engan demikian, sepasang sandal memiliki nilai-tukar sejauh ia bisa dipertukarkan

dengan benda lain. Semakin banyak jumlah sandal yang bisa dijual, maka nilainya semakin

tinggi. +egitu pula sebaliknya. !amun, bila kita membeli sebuah mobil, tidak dengan sendirinya

mobil tersebut memiliki nilai-tukar. ika mobil yang kita beli itu hanya digunakan sendiri atau

sekadar menghiasi garasi besar di rumah kita, maka mobil tersebut hanya memiliki nilai-guna,

tapi tidak memiliki nilai-tukar. Mobil tersebut baru memiliki nilai-tukar ketika kita menjualnya

kepada pihak lain.

Marx juga menuliskan mengenai sirkulasi komoditi dalam bentuk yang lain yaitu, M  

M. umus tersebut menggambarkan pertukaran uang dengan komoditi yang berikutnya

ditukarkan kembali dengan uang./nilah yang disebut dengan sirkulasi kapital yaitu, membeli

untuk menjual. umus ini pun yang menjadi panutan bagi setiap pedagang, mereka

mengeluarkan sejumlah tertentu uang untuk ditukarkan dengan sejumlah komoditi tertentu

yang nanti akan dipertukarkan kembali dengan uang. !amun, rumus M M akan tidak 

 berarti sama sekali jika uang yang diakhir rumus tersebut tidak lebih besar daripada uang yang

 berada di a&al (0ox 1 ohnston, 234567. Maka dengan demikian, rumus sirkulasi kapital

 bertranormasi menjadi M M*. $da sedikit perubahan yang terjadi pada rumus sirkulasi

kapital yaitu, adanya kategori baru yang masuk 8 M* 8. M* ini mencerminkan keuntungan atau

nilai lebih dan rumus terakhir ituhal yang disebut sebgai rumus umum kapital.

Page 3: Review Bab Komoditas

7/23/2019 Review Bab Komoditas

http://slidepdf.com/reader/full/review-bab-komoditas 3/3

#ari kedua rumus di muka tentu sangat berbeda meskipun hampir terlihat

serupa.9erdapat batas inheren dalam rumus sirkulasi sederhana komoditi. Oleh karena yang

terjadi adalah hanya pertukaran nilai guna. Selama tujuan dari sirkulasi sederhana komoditi

adalah untuk merealisasi nilai guna dan selama nilai guna hanya dikonsumsi sekali, sirkulasi

sederhana komoditi secara esensial adalah sebuah proses pembatasan diri (0ox 1 ohnston,

234567. #engan bertumpu pada penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bah&a tidak terjadi

suatu hal yang ekstensi atau ekspanti dalam rumus sirkulasi sederhana dari komoditi. :al

terjadi karena ;ariabel terakhir dalam rumus itu adalah yang berarti komoditi. adi, semua

direduksi pada nilai guna yang tersemat dalam komoditi yang tentu mempunyai kegunaan

untuk memenuhi kebutuhan manusia.

9erakhir marx menulis mengenai 0ethisme komoditi. #alam perspekti 9eori Kritis,

etisisme mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh KarlMarx ketika menganalisis

mengapa indi;idu yang terdominasi dapat menerima danmengadopsi kepercayaan yang dapat

mendukung dan mereproduksi status <uo kapitalisme.9esis Marx ini selajutnya dikembangkan

menjadi terokus pada operasionalisasi berbagaikomoditas yang dihasilkan kapitalis dalam

membentuk kepercayaan indi;idu yangterdominasi. +agi Marx, cara seorang indi;idu menerima

dan mengalami dominasi kapitalis,berbeda dari cara bagaimana sistem kapitalisme itu.#engan

demikian, berbeda dengan teori dominasi atau hegemoni sistem kapitalisme, dalam9eori

0etisisme Komoditas, yang menjadi okus adalah bagaimana kapitalisme bekerjamembentuk 

kepercayaan pada tataran indi;idu