07. lp_bab v review desain
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
1/45
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB V
REVIEW DESAIN
Kerangka Pikir Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam penyusunan Detail Desain Pengaman Pantai, langkah-langkah yang akan kami
laksanakan adalah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku, terutama mengacu kepada
referensi-referensi yang terkait dengan pengamanan pantai maupun NSPM yang sudah
berlaku di Indonesia. Secara garis besar susunan kegiatan perencanaan adalah sebagai
berikut :
Pengumpulan data
Identifikasi data
nalisa data
Pembuatan Sistem Planning !"ayout Desain#
Perencanaan Detain !Desain#
tau dalam bentuk bagan dapat dilihat pada gambar $.% berikut :
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan Vi - 1
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
2/45
Gambar 3.1 Langkah Umum Susunan Kegiatan SID
&erdasarkan langkah umum yang diuraikan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir
pelaksanaan peker'aan yang disesuaikan dengan (erangka cuan (er'a yang dikeluarkan
oleh pengguna 'asa. Dalam pengumpulan data baik yang bersifat sekunder maupun primer
harus mencakup bidang kegiatan topografi dan bathimetri, hidrografi, geoteknik dan
mekanika tanah, dan sosial ekonomi serta lingkungan. (elima bidang kegiatan tersebut
selan'utnya diidentifikasi berdasarkan potensi maupun kelemahannya yang akan
mendukung dalam analisa selan'utnya.
Dari hasil kegiatan topografi dan bathimetri akan diperoleh rupabumi lahan sekitar pantai
yang dipetakan yaitu berupa kondisi eksisting penggunaan lahan, ketinggian lahan, luas
lahan yang dipetakan dan batas )ilayah, sedangkan dari bathimetri akan diperoleh profil
kedalaman laut sekitar pantai.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI - 2
Mulai
Pengumpulan Data
Identifkasi Data
i Da
nalisa Data
Sistem Planning
Desain Detail
Selesai
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
3/45
Dari hidrografi akan diperoleh fluktuasi muka air laut maupun muara yang selan'utnya
akan dihitung nilai dari MS", ""*S, ++*S dsb, arah dan tinggi gelombang, kecepatan
dan arah arus, pola arus daerah nearshore dan pola arus daerah litoral.
Dari geoteknik dan mekanika tanah akan diperoleh sifat fisik material pembentuk pantai
dan daya dukung tanah yang akan digunakan dalam perencanaan fundasi bangunan
proteksi pantai. Sedangkan dari hasil kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan akan
diperoleh kondisi daya dukung dari masyarakat !baik potensi maupun permasalahan#,
sarana prasarana yang ada, lingkungan eksisting dan prakiraan gangguan ekosistem yang
mungkin ter'adi akibat dibangunnya bangunan pengaman pantai. Dalam bentuk bagan alir
kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.2berikut.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI - !
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
4/45
Gambar 3. 2 Bagan Alir Kerangka Pikir Pelaksanaan Kegiatan
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan IV - "
#$P$%&'ID(
B#)IM*#&I
HIDROGRAFI
%*$#*K(IKD( M*K(IK
#()
S$SI+*K$($MI
PENGUMPULAN
DATA
IDENTIFIKASI DATA
&,PB,MIP(#I D(
+,# S*KI#&P(#I
P$+ PS(%S,&,# P$+
&,S S*DIM*(
K$(DISI 'ISIK#()
K$(DISI S$SI+*K$($MIS&(
P&S&(K*P*MI+IK(
+)(
ANALISA DATA SISTEM PLANNING DETAIL DESAIN
P*(%%,((+)( S*KI#&
P(#IK*D+M(
+,#
&M+(PS,#
&M+(%*+$MB(%
D.D,K,(%#()
D.D,K,(%
MS.&K#P&$.*KSIK$(DISI
S$SI+ PS/P&$.*K
&e0rakside0raksiPerubaan garis
pantai
+a3-out pengamananpantai
,sulan alternati0teknispengamananpantai
,sulan alternati0jenis bangunanpengaman pantai
Diskusi
Detail Desain BangunanPengaman Pantai
4enis dan materialbangunan
Dimensi bangunan'undasi bangunan
(ota DesainSpesifkasi #eknisVolume Kerja dan &B%ambar DesainMetode Pelaksanaan
PekerjaanPedoman Pemeliaraan
Bangunan+aporan kir&ingkasan +aporan
+I(%K,(%( K$(DISI+I(%K,(%(
*KSIS#I(%
D.+I(%K,(%(
YE
S
N
O
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
5/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Pekerjaan Persiapan
(egiatan ini merupakan a)al keseluruhan peker'aan, berupa tin'auan terhadap
laporan yang telah ada. Dalam tahap persiapan ini, kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
Penyelesaian administrasi.
Penyusunan program (er'a
Pengumpulan data sekunder
Persiapan Administrasi Pers!nil dan Peralatan
Peker'aan persiapan dimaksudkan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk surey lapangan a)al, baik di kantor maupun di lapangan. (egiatan
persiapan ini meliputi persiapan administratif !surat-menyurat periinan, program
ker'a#, dan persiapan teknis !pengumpulan peta dasar, pembuatan kuesioner#,
mobilisasi tenaga dan peralatan, serta studi bacaan. Studi bacaan ini perlu
dilakukan sedini mungkin agar data dan informasi dasar dapat diperoleh sebelum
ke lapangan.
Pen"#s#nan Pr!gram Ker$a
Selain itu pada tahap ini 'uga akan disusun Program (er'a yang meliputi
pengerahan enaga hli dan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Program
ker'a ini akan didiskusikan pada saat penyerahan dan pembahasan /encana Mutu
(ontrak !/M(# yang ditargetkan selambat-lambatnya adalah 0 hari setelah
SPM( diterbitkan. Pembahasan dilakukan bersama-sama Direksi Peker'aan untuk
mendapatkan persepsi yang sama dalam pelaksanaannya. 1ntuk men'elaskan
program ker'a tersebut akan dilengkapi dengan &ar2hart Penugasan Personil,
Schedule Pelaksanaan, 3lo)chart4&agan lir (egiatan dan hal-hal lain yang
diperlukan.
Peng#mp#lan Data Sek#nder
ndalan utama setiap peker'aan studi4perencanaan adalah ketersediaan data yang
memadai, untuk itu langkah pengumpulan data, analisis terhadap data yang
terkumpul, dan analisis lan'utan untuk mendapatkan 'a)aban menu'u kesimpulan
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI 56
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
6/45
LAPORAN PENDAHULUAN
merupakan inti dari peker'aan ini. Data yang diperlukan dalam peker'aan ini
adalah seperti diuraikan berikut ini.
a. Data klimatologi: kec. angin, temperatur, penyinaran matahari, kelembaban
udara, dsb.
b. Data +idrologi: data curah hu'an, data debit, dsb.
c. Data +idrooseanografi: arus, pasang surut, gelombang, dsb.
d. Informasi kondisi tata guna lahan pantai dan pesisir, meliputi: tata guna lahan,
kemiringan, status lahan, dsb.
e. Informasi bangunan pengaman pantai yang telah ada !eksisting#: kondisi
struktur, posisi dan tata letak, status bangunan !dibangun oleh
s)asta4masyarakat atau pemerintah dan )aktu pembangunan#, dsb.
f. Informasi kondisi kerusakan pantai eksisting: ingkat kerusakan pantai,
penyebab kerusakan !bencana alam, penambangan karang, perusakan hutan
bakau#, dsb.
g. +asil pemetaan sumber daya pantai dan perairan: Peta-peta pendukung, dsb.
h. Studi-studi yang pernah dilakukan: "aporan-laporan, foto udara yang tersedia,
dsb.
Sedangkan data-data sosial ekonomi adalah sebagai berikut :
a. (ependudukan !'umlah, status, mata pencaharian, dll.#.
b. Sarana dan prasarana yang ada.
c. 3asilitas dan utilitas.
d. 5enis, 'umlah produksi dan pemasaran.
e. Dampak yang ter'adi dari kerusakan yang pernah ada.
f. Peraturan perundang-undangan yang berlaku !(epres, PP, Perda, dll.# dan
relean.
g. /1/ Propinsi, /D/ (ab4(ota, /enstra /egional4Sektoral, strategi
pengelolaan ka)asan.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
7/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Kegiatan Survey Lapangan
S#r%e" &!p!gra'i
(egiatan surey pemetaan ini melakukan pengukuran dengan alat ukur yang
berupa )aterpass dan theodolit4total station yang menghasilkan data pengukuran,
data pengukuran ini dianalisis sehingga menghasilkan koordinat dan eleasi titik-
titik yang bisa menghasilkan gambar kontur dari daerah yang di ukur.
(egiatan ini menghasilkan peta situasi dari rencana bendung dengan skala % :
6.777 dan peta detail di as rencana bendung dan spill)ay dengan skala % : 877.
Metode pengukuran yang akan diterapkan agar dicapai hasil yang optimal dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Peker'aan Persiapan
Menyiapkan administrasi yang diperlukan, seperti peri'inan, surat 'alan
dan sebagainya.
Mengumpulkan peta yang ada kaitannya dengan peker'aan dimaksud,
termasuk peta topografi daerah study skala % : 68.777 atau % : 87.777, tabel
deklinasi matahari dan sebagainya.
Melakukan inentarisasi data koordinat titik acuan terdekat atau titik acuan
yang diarahkan oleh pihak proyek.
Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
Menyiapkan personil tim yang akan dilibatkan.
Menyiapkan peta ker'a, termasuk perencanaan 'alur pengukuran dan
rencana penempatan titik kontrol.
b. Pemasangan &ench Mark !&M#, 2ontrol Point dan Patok &antu
da 6 ! dua # 'enis monumentasi dan % !satu# patok bantu yang perlu dipasang
yaitu :
&ench Mark !&M#
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
8/45
LAPORAN PENDAHULUAN
&ench Mark yang terbuat dari beton menggunakan tulangan dengan
ukuran 67 cm 9 67 9 cm 9 %77 cm . &M dilengkapi dengan baut yang
diberi tanda silang pada bagian atasnya sebagai titik centering, serta diberi
penamaan pada bagian samping menggunakan tegel. &M ini dipasang
sedemikian rupa sehingga bagian yang muncul di atas tanah lebih kurang
67 cm.
2ontrol Point !2P#
2ontrol Point dengan ukuran %7 cm 9 %7 cm 9 7 cm terbuat dari cor
semen, dipasang dengan tu'uan untuk memberikan acuan arah aimuth
dari &M terpasang. 2ontrol point ini dipasang dengan posisi saling terlihat
dengan &M terpasang.
Pemasangan &ench Mark ini diikuti dengan pemasangan 2ontrol Point
! 2P # sebagai arahan untuk menentukan aimuth titik tersebut. &M dan
2P dipasang pada tempat yang stabil, aman dan mudah dalam
pencariannya.
Patok &antu
Patok bantu dipasang pada setiap tempat berdiri alat poligon, situasi, cross
section dan diantara tempat berdiri alat )aterpas. Patok ini dibuat dari
kayu dengan ukuran $ cm 9 8 cm 9 ;7 cm. Patok kayu ini pada bagian
atasnya dipasang paku payung sebagai penanda centering titik tempat
berdiri alat atau titik berdiri rambu pada pengukuran )aterpass. 1ntuk
memudahkan penentuan patok, perlu 'uga diberikan peng-kodean atau
penamaan masing-masing patok kayu tersebut dengan nama, huruf atau
nomer.
c. Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon dilakukan dengan mengukur sudut dan 'arak beserta
aimuth a)al sebagai penentu arah 1tara.
Pengukuran Sudut
Sudut ukur dengan menggunakan alat ukur heodolith *ild-6 atau
se'enis. Pengukuran sudut dapat di'elaskan dengan gambar berikut ini :
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - "
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
9/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 3.3 Sudut Ukur Menggunakan Theodolith
Sudut yang dipakai adalah sudut dalam yang merupakan hasil rata-rata
dari pengukuran I dan II.
&acaan I < %7%= $7> 6?>>
&acaan II < %7%= $7> 6>>
/ata-rata < %7%= $7> 6,8>>
Sedangkan untuk pengukuran 'arak dilakukan dengan cara optis dan dicek
dengan menggunakan meetband.
+itungan Poligon
Poligon dihitung dengan cara sebagai berikut :
Gambar 3.4 Gambar itungan !oligon
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 7
1818
!892:99;ba99;ba
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
10/45
LAPORAN PENDAHULUAN
sudut < !n 6# 9 %7=
dimana :
sudut < 'umlah sudut dalam 4 sudut luar
n < 'umlah titik Poligon
a,b,c,@f < besar sudut
d%,d6,..dA < 'arak antar titik Poligon
< kesalahan sudut yang besarnya sudah ditentukan !%7;n#
+itungan (oordinat
(oordinat masing-masing titik Poligon dengan berikut :
Gambar 3." Gambar itungan Koordinat
Bb < Ba C dabSin ab B
Bb < a C dab2os ab B
Dimana :
Ba, a < koordinat titik
Bb, b< koordinat titik &
dab < 'arak datar antara titik ke titik &
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 6
ab
dab
,tara
&;?b.b=
;?a.a=
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
11/45
LAPORAN PENDAHULUAN
ab < aimuth sisi titik ke titik &
9, y < koreksi
d. Pengukuran *aterpass
Pengukuran *aterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian
antara dua titik, sehingga apaila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka
titik selan'utnya dapat diketahui ketinggiannya. +al tersebut dapat di'elaskan
dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 3.# !engukuran $ater%ass
+-& < bb E bd
dimana :
+-& < beda tinggi antara titik dan titik &
bb < bacaan rambu belakang
bd < bacaan rambu depan
, & < titik yang di Fbserasi
Sehingga untuk mengetahui tinggi titik & dapat dicari dengan persamaan :
+& < + C +-&
dimana :
+ < tinggi titik
+& < tinggi titik &
+-& < beda tinggi antara titik dan titik &
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - @
A
B
bb
bdAra
!bser%asi
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
12/45
LAPORAN PENDAHULUAN
/ute pengukuran )aterpass mengikuti rute pengukuran poligon dengan
pembagian loop seperti pengukuran poligon. Pengukuran kerangka kontrol
ertikal atau )aterpass, harus diukur dengan spesifikasi sebagai berikut :
(erangka kontrol ertikal harus diukur dengan cara loop, dengan
menggunakan alat )aterpass *ild Nak-6 atau yang se'enis.
5arak antara tempat berdiri alat dengan rambu tidak boleh lebih besar dari
87 meter.
&aud-baud tripod !statip# tidak boleh longgar, sambungan rambu harus
lurus betul serta perpindahan skala rambu pada sambungan harus tepat,
serta rambu harus menggunakan nio rambu.
Sepatu rambu digunakan untuk peletakan rambu ukur pada saat
pengukuran.
5angkauan bacaan rambu berkisar antara minimal 7877 sampai dengan
maksimal 6087.
Data yang dicatat adalah bacaan ketiga benang yaitu benang atas, benang
tengah dan benang ba)ah.
Pengukuran sipat datar dilakukan setelah &M dipasang, serta semua &Meksisiting dan &M baru terpasang harus dilalui pengukuran )aterpass.
Slaag per seksi diusahakan genap dan 'umlah 'arak muka diusahakan sama
dengan 'arak belakang.
Pada 'alur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang dan pada 'alur
terbuka pengukuran dilakukan pergi-pulang dan double stand.
(esalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari 0 mmD,
dimana D adalah 'umlah pan'ang 'alur pengukuran dalam kilometer.
Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara 'elas dan
sistematis, 'ika ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali
didekatnya, serta tidak diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan
tinta koreksi.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - >
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
13/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Peker'aan hitungan )aterpass harus diselesaikan di lapangan, agar bila
ter'adi kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran
kembali hingga benar.
Perataan hitungan )aterpass dilakukan dengan perataan metode
&ou)ditch.
e. Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang pada daerah rencana bendung dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi tampang permukaan tanah pada posisi tegak lurus
terhadap as sungai cross section, yang diukur dengan menggunakan alat
heodolith *ild 7.
Pada perencanaan ini pengukuran penampang melintang dilakukan pada lokasi
rencana bendung, pada daerah genangan dan pada daerah trase 'aringan pipa
dengan uraian kriteria sebagai berikut :
2ross section diukur dengan interal 877 m sepan'ang alinyemen saluran,
interal %77 m untuk daerah genangan.
Penampang melintang diukur dengan mengambil detil yang me)akili dan
sesuai dengan skala yang digunakan.
"ebar pengukuran cross section diukur 87 meter ke kiri dan 87 meter ke
kanan dari rencana as 'aringan pipa dan lebar pengukuran penampang
melintang untuk daerah genangan adalah sampai pada eleasi pelimpah
bendung.
Pada setiap titik penampang melintang dipasang patok kayu ukuran $ cm 9
8 cm 9 ;7 cm dan di atasnya diberi paku sebagai titik acuan pengukuran.
Setiap center line titik cross section dipakai 'uga sebagai pengukuran long
section.
Pengukuran cross section dilakukan dengan menggunakan alat theodolith
*ild -7.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - :
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
14/45
LAPORAN PENDAHULUAN
f. Pengukuran Profil Meman'ang
Profil meman'ang diukur sepan'ang as bangunan rencana dan lay out
alinyemen yang direncanakan,
Spesifikasi dari pengukuran profil meman'ang ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
Pengukuran profil dilakukan dengan interal %77 meter.
Setiap perubahan detil yang memungkinkan untuk digambar berdasarkan
skala diukur untuk penentuan profil meman'ang.
Setiap center line cross section 'uga merupakan eleasi pada profile
meman'ang.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan theodolith *ild-o.
Semua titik berdiri alat harus terikat pada poligon utama.
Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara 'elas dan rapi.
S#r%e" /idr!-0(ean!gra'i
2 1 Peng#k#ran Gel!mbang
Pengukuran gelombang dapat dilakukan secara isual atau dengan menggunakan
ideo recorder pada saat-saat tertentu dimasa perencanaan ketika tinggi
gelombang cukup besar. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tinggi
gelombang, periode gelombang dan arah datangnya gelombang.
2 2 Peng#k#ran Ar#s
Pengukuran arus dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tabiat arus perairan,
seperti kecepatan arus yang dominan dan arah arusnya. Pengukuran harus
dilakukan setiap 'am pada beberapa stasiun !sesuai kebutuhan# pengukuran dan
beberapa kedalaman air per stasiun, yaitu 7,6dG 7,Ad dan 7,d !d
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
15/45
LAPORAN PENDAHULUAN
digunakan dapat berupa 2M-6 oho Dentan atau yang se'enis. +asil pengukuran
harus diberikan dalam grafik pengamatan arus yang memplot hubungan antara
pasang-surut muka air laut dan arus yang diamati.
2 Peng#k#ran Pasang S#r#t
Pengukuran ini dilakukan untuk:
a. Mendapatkan informasi eleasi muka air pada sungai, muara atau pun laut
!baik yang dipengaruhi pasang-surut ataupun yang tidak#.
b. 1ntuk menentukan bidang referensi misalnya MS", ""*S, ++*S, dsb.
c. 1ntuk menentukan korelasi antara eleasi dan kecepatan air atau debit !/ating
cure#.
Dalam pengukuran ini dapat digunakan cara manual ataupun otomatis. 1ntuk
pengukuran secara manual dapat digunakan bak ukur yang ditanamkan kedalam
dasar laut !tepi pantai#. Pembacaan eleasi muka air !misalnya pasang surut# pada
staff gauge dilakukan setiap interal % !satu# 'am untuk %8 !lima belas# hari.
Hleasi muka air yang akan diukur harus diikat ke &ench Mark. &M tersebut
harus diikatkan dengan 'aringan triangulasi yang ada disekitar daerah pengukuran.
Pengukuran cara otomatis dapat menggunakan utomatic *ater "eel /ecorder
model 3loat auge atau Pneumatic auge, dll.
2 4 Peng#k#ran sedimen s#ngai
2ontoh sedimen dasar sungai diambil untuk mengetahui olume transportasi
sedimen yang mengalir di sungai. Sample sedimen diambil dengan peralatn grael
sampler untuk bedload dan grab sampler tipe 1SD+-87 untuk suspended load.
"okasi pengambilan sedimen akan diadakan pada lokasi pengukuran debit sungai,
sehingga akan didapat korelasi antara sediment transport dengan debit aliran
sungai.
S#r%e" 1ekanika &ana
Surei mekanika tanah dimaksudkan untuk memperoleh data parameter tanah di
lokasi peker'aan rencana bangunan, berupa:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 11
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
16/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyelidikan di lapangan berupa:
- 1'i &oring atau pengeboran
- es Penetrasi Standar !SP#4Sondir
- est Pit
- es Permeabilitas
Penelitian di laboratorium mekanika tanah
- 1'i inde9 properties tanah: u'i natural moisture content, specific graity,
atterberg limit, dan u'i grain sie analysis.
- 1'i Hngineering properties tanah: u'i direct shear untuk memperoleh
parameter kekuatan geser tanah.
1 B!ring
Peker'aan boring dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang lapisan
tanah, berdasarkan 'enis dan )arna tanah, melalui pengamatan isual terhadap
contoh tanah hasil pemboran. Dari hasil boring ini 'uga dapat diperkirakan profil
tanah di lokasi peker'aan.
Pada kegiatan ini secara simultan akan dilakukan pengambilan contoh tanah atau
sample yang akan diu'i lebih lan'ut di laboratorium. Dari hasil u'i di laboratorium
ini akan diperoleh parameter-parameter tanah yang merupakan salah satu
parameter desain bangunan air.
Peralatan yang digunakan dalam peker'aan bor tangan ini, yaitu:
rod tumbukan,
stang bor,
pengunci tabung sampel,
handle,
mata bor tipe I)an,
tabung untuk pengambilan contoh tanah !sample#,
kunci pipa untuk memasang dan membuka sambungan stang bor,
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 12
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
17/45
LAPORAN PENDAHULUAN
palu untuk alat pemukul pada saat pelaksanaan pengambilan sampel, dan
parafin.
Pelaksanaan peker'aan boring secara singkat diuraikan di ba)ah ini:
Sebelum peralatan dipasang pada titik yang telah ditetapkan, terlebih dahulu
daerah sekitarnya bersih.
Mata bor dipasang pada stang bor, dan pada bagian atasnya dipasang handle
lalu batang pemutar dimasukkan pada handle tersebut.
Pemboran dilakukan dengan cara memutar alat bor searah 'arum 'am, sambil
ditekan dan di'aga sedemikian rupa sehingga posisi bor tetap tegak lurus.
Setelah tanah hampir penuh mengisi mata bor, selan'utnya mata bor dicabut
dan tanahnya dikeluarkan untuk diteliti )arna dan 'enisnya.
Pengambilan contoh tanah !sample# dilakukan dengan memasang tabung pada
u'ung bor, kemudian dimasukkan ke dalam lubang bor dan dipukul dengan
menggunakan palu. Setelah tabung diperkirakan penuh, maka bor kemudian
diputar untuk mematahkan contoh tanah pada bagian dasarnya, lalu tabung
diangkat keluar tabung bor.
(edua u'ung tabung ditutup dengan parafin, untuk melindungi contoh tanah
dari penguapan dan perubahan struktur dan selan'utnya diberi label.
Gambar 3.& !eralatan andbor
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 1!
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
18/45
LAPORAN PENDAHULUAN
2 &es Penetrasi Standar
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kekerasan dan kepadatan
tanah ba)ah permukaan. 5enis alat penetrasi yang digunakan adalah sondir type
&iconus. lat yang digunakan adalah penetrometer type sedang yang mempunyai
kapasitas tekanan u'ung P < %77 kg4cm6 atau sampai kedalaman %7 meter,
pembacaan tekanan u'ung tanah pada setiap kedalaman 67 cm.
Data yang diperoleh dari hasil sondir maupun hand pentrometer berupa nilai
konus dan daya dukung tanah, merupakan data penun'ang untuk perencanaan
disamping data daya dukung tanah yang dii'inkan hasil perhitungan berdasarkan
data hasil penyelidikan laboratorium.
&es-pits
1kuran est Pits adalah %,68 9 %,68 dengan kedalaman sampai dengan 8 meter,
pada muka air tanah dangkal dilakukan dengan pemboran sampai kedalaman 8
meter pada est Pits ini diambil contoh tanah terganggu !disturbed#.
+asil penyelidikan adalah deskripsi tanah berupa log test-pit sebanyak ; titik serta
contoh tanah terganggu untuk diu'i sifat-sifat pemadatannya di laboratorium.
4 &es Permeabilitas
es permeabilitas dilakukan di setiap lubang bor mancakup seluruh kedalaman
lubang, kecuali %,8 meter di ba)ah permukaan tanah. 1'i ini dilakukan dengan
metoda uger +ole atau yang lainnya.
5 Kegiatan ab!rat!ri#m
Semua hasil sampel penyelidikan tanah selan'utnya akan diba)a ke laboratorium
untuk diteliti sifat fisik dan engineering propertiesnya. Sifat fisik tanah yang akan
diteliti kemudian akan mengeluarkan hasil yang berupa nilai dari parameter tanah
sebagai berikut:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 1"
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
19/45
LAPORAN PENDAHULUAN
anah idak erganggu
- &erat Isi
- &erat 5enis
- ngka pori
- Porositas
- tterberg "imit
- radasi butiran
- Permeabilitas
Sedangkan parameter engineering properties tanah dapat diketahui dengan
melakukan beberapa tes sebagai berikut:
- (onsolidasi
- ria9ial est dengan 'enis 21 est
anah erganggu
Penyelidikan ini meliputi :
- Penyelidikan sifat fisik tanah
&erat 'enis tanah
tterberg limit
radasi butiran
- Penyelidikan sifat mekanik tanah
1'i pemadatan
1'i konsolidasi
1'i gaya geser langsung
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Pasang S#r#t
nalisa pasang surut dilakukan untuk menentukan eleasi muka air rencana bagi
perencanaan fasilitas laut !dermaga, break)ater, alur pelayaran#, mengetahui tipe
pasang surut yang ter'adi dan meramalkan fluktuasi muka air. Data masukan
untuk analisa pasang surut ini adalah data hasil pengamatan pasang surut di
pantai. 1rutan analisa pasang surut adalah sebagai berikut:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 17
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
20/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Menguraikan komponen-komponen pasang surut
Penentuan tipe pasang surut yang ter'adi
Meramalkan fluktuasi muka air akibat pasang surut
Menghitung eleasi muka air penting
Menguraikan komponen-komponen pasang surut adalah menguraikan fluktuasi
muka air akibat pasang surut men'adi komponen-komponen harmonik
penyusunnyaG bersaran yang diperoleh adalah amplitudo dan fasa setiap
komponen.
una memperkirakan keadaan pasang surut, maka terdapat banyak komponen-
komponen yang mempengaruhi pasang surut. (omponen utama adalah akibat
gaya tarik bulan dan matahari !lunar dan solar komponen#. (omponen lainnya
adalah komponen non astronomis.
(omponen pasang surut yang ada sebanyak ? !sembilan#. Pen'abaran ke delapan
komponen pasang surut tersebut seperti pada abel $.% +asil penguraian pasang
surut adalah parameter amplitudo dan beda fase masing-masing komponen pasang
surut.
Tabel 3.1 Kom%onen !asang Surut
Dengan didapatkannya nilai amplitudo dari komponen pasang surut, dapat
ditentukan tipe pasang surut yang ter'adi pada lokasi, yaitu dengan melakukan
perhitungan 3ormall !3# dengan persamaan sebagai berikut:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 16
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
21/45
LAPORAN PENDAHULUAN
di mana:
F < amplitudo komponen F%
(% < amplitudo komponen (%
M6 < amplitudo komponen M6
S6 < amplitudo komponen S6
ipe pasang surut berdasarkan angka formall dapat dilihat pada abel $.6 berikut.
Tabel 3.' Ti%e !asang Surut
nalisa harmonik untuk data pengamatan pasang surut seperti tercantum pada
tabel-tabel di atas dilakukan guna memperoleh konstanta-konstanta pasang surut
dengan menggunakan Metode (uadrat erkecil !M(#. Sebelum dilakukan
perhitungan, data hasil pengamatan terlebih dahulu diikatkan pada referensi
topografi yang ada
Dengan didapatkannya nilai amplitudo dari komponen pasang surut, dapat
ditentukan tipe pasang surut yang ter'adi pada lokasi, yaitu dengan melakukan
perhitungan 3ormahl !3# dengan persamaan sebagai berikut:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 1@
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
22/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Analisis Data Angin
nalisis data angin ditu'ukan untuk menentukan karakteristik tipe angin serta
sebagai input memprediksi tinggi gelomang yang dibangkitkannya. Data angin
yang digunakan adalah data angin harian rata-rata tahun %7 tahun terakhirdari
Stasiun Pengamatan terdekat.
nalisis data angin dilakukan berdasarkan kecepatan dan arah angin harian rata-
rata dengan cara menghitung persentase besar dan arah tiupan anginperbualannya. rah angin dikelompokkan dalam delapan arah yaitu 1tara, imur
"aut, imur, enggara, Selatan, &arat Daya, &arat, dan &arat "aut. nalisa ini
ditu'ukan untuk menentukan karakteristik tipe angin serta memprediksi tinggi
gelombang harian yang dibangkitkannya untuk setiap bulan. +asil perhitungan
persentase besar dan arah angin bulanan dapat dilihat pada "ampiran.
Persentase ke'adian angin maksimum bulanan kemudian dipilah berdasarkan
ke'adian musim yang ada untuk melihat kecenderungan angin yang ter'adi pada
setiap musimnya. Pemilahan ini dilakukan berdasarkan kecenderungan frekuensi
bertiupnya angin untuk tiap bulannya. Persentase angin berdasarkan kecepatan
untuk setiap musim.
+asil pengolahan persentase ke'adian angin yang telah dilakukan, kemudian
dilakukan dalam bentuk isual yang yang dikenal dengan nama )indrose. &eikut
ini disa'ikan contoh hasil pengolahan data angin dalam bentuk )indrose.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 1>
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
23/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 3.( $indrose %rosentase ke)adian angin harian maksimum
Penentuan kecepatan angin rencana dengan periode ulang tertentu dapat dihitung
menggunakan metode analisa frekuensi seperti diuraikan pada bab analisis debit
ban'ir.
Analisis Data Gel!mbang
erminologi gelombang yang digunakan pada analisis ini adalah )ind generated)ae, yaitu gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Fleh sebab itu, dalam
peramalan diasumsikan bah)a gelombang dibangkitkan oleh angin, dengan
demikian arah gelombang adalah arah angin. +al ini mengakibatkan ma)ar
gelombang akan mempunyai bentuk yang tipikal dengan ma)ar angin pada arah
yang dilintasi fetch. Proses peramalan gelombang ini mengacu pada standar SPM
%?;.
Salah satu cara peramalan gelombang adalah dengan melakukan pengolahan dataangin dari Stasiun Meteorologi terdekat. Prediksi gelombang disebut hindcasting
'ika dihitung berdasarkan kondisi meteorologi yang telah lampau dan forecasting
'ika dihitung berdasarkan kondisi meteorologi hasil prediksi. Prosedur
penghitungan keduanya sama, perbedaannya hanya pada sumber data
meteorologinya dengan mengasumsikan bah)a pengamatan angin dapat me)akili
pengamatan angin di daerah peramalan dan sekitarnya.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 1:
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
24/45
LAPORAN PENDAHULUAN
elombang laut yang akan diramal adalah gelombang di laut dalam suatu perairan
yang dibangkitkan oleh angin, kemudian merambat ke arah pantai dan pecah
seiring dengan mendangkalnya perairan di dekat pantai. +asil peramalan
gelombang berupa tinggi dan perioda gelombang signifikan untuk setiap data
angin. Data-data yang dibutuhkan untuk meramal gelombang terdiri dari:
a. Data angin yang telah dikonersi men'adi )ind stress factor !1#.
b. Pan'ang fetch efektif
4 1 Penent#an Wind Stress a(t!r 45A6
Data angin yang berupa kecepatan perlu dikoreksi untuk mendapatkan )ind stress
factor !1#.
dapun koreksi tersebut meliputi:
a. (oreksi Hleasi
b. (oreksi Durasi
c. (oreksi Stabilitas
d. (oreksi "okasi Pengamatan
e. (oreksi (oefisien Seret
4 2 Daera Pembent#kan Gel!mbang
3etch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki arah
dan kecepatan angin yang relatif konstan. (arakteristik gelombang yang
ditimbulkan oleh angin ditentukan 'uga oleh pan'ang fetch.
3etch efektif di titik tertentu adalah area dalam radius perairan yang melingkupi
titik tersebut di mana dalam area tersebut angin bertiup dengan kecepatan konstan
dari arah manapun menu'u titik tersebut. 5ika tidak dibatasi pulau, maka radius
perairannya adalah sebesar 677 km. Namun 'ika dibatasi pulau, maka radius
perairannya bisa kurang dari 677 km, bergantung pada 'arak pulau tersebut dari
titik tin'au.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 28
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
25/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Penghitungan pan'ang fetch pada lokasi studi dilakukan pada !delapan# arah
utama mata angin.
Penghitungan pan'ang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
peta topografi lokasi dengan skala yang cukup besar, sehingga dapat terlihat
pulau-pulau atau daratan yang mempengaruhi pembentukan gelombang di suatu
lokasi. Penentuan titik fetch diambil pada posisi laut dalam dari lokasi perairan
yang ditin'au. Ini karena gelombang yang dibangkitkan oleh angin terbentuk di
laut dalam suatu perairan, kemudian merambat ke arah pantai dan pecah seiring
dengan mendangkalnya dasar perairan di dekat pantai.
Pada peramalan gelombang, data yang digunakan adalah data-data besar
kecepatan angin maksimum harian berikut arahnya yang kemudian diproyeksi ke
delapan arah mata angin utama. Selain itu 'uga dibutuhkan informasi tentang
pan'ang fetch efektif untuk delapan arah mata angin utama.
1ntuk menghitung pan'ang fetch digunakan prosedur sebagai berikut:
%. arik garis fetch untuk suatu arah.
6. arik garis fetch dengan penyimpangan sebesar 87 dan E87 dari suatu arah
sampai pada batas areal yang lain. Pengambilan nilai 87 ini dilakukan
mengingat adanya keadaan bah)a angin bertiup dalam arah yang berariasi
atau sembarang, maka pan'ang fetch diukur dari titik pengamatan dengan
interal 87. iap garis pada akhirnya memiliki ? garis fetch.
$. iap pen'uru angin !arah utama# mempunyai daerah pengaruh selebar 66,8
dera'at ke sebelah kiri dan kanannya.
;. Pan'ang garis fetch dihitung dari )ilayah ka'ian sampai ke daratan di u'ung
lainnya. 5ika sampai dengan 677 km ke arah yang diukur tidak terdapat
daratan yang membatasi maka pan'ang fetch untuk arah tersebut ditentukan
sebesar 677 km.
8. Masing-masing garis fetch dalam daerah pengaruh suatu pen'uru angin !arah
utama# diproyeksikan ke arah pen'uru tersebut.
A. Pan'ang garis fetch diperoleh dengan membagi 'umlah pan'ang proyeksi garis-
garis fetch dengan 'umlah cosinus sudutnya.
Pan'ang fetch efektif adalah:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 21
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
26/45
LAPORAN PENDAHULUAN
=
==k
i
i
k
i
ii*
*eff
%
%
cos
cos
di mana:
3i < pan'ang fetch ke-i
;i < sudut pengukuran fetch ke-i
i < nomor pengukuranfetch
k < 'umlah pengukuran fetch
4 Peramalan Gel!mbang
+asil peramalan gelombang sesuai arah dan tingginya masing-masing untuk hasil
peramalan dari tahun %??A sampai dengan 6778 dapat ditampilkan dalam bentuk
tabel dan dapat 'uga ditampilkan dalam bentuk ma)ar gelombang.
1ntuk menentukan tinggi gelombang dan perioda gelombang, digunakan data
hasil hindcasting yang berupa 3eff dan 1. (edua parameter tersebut digunakan
ke dalam tiga persamaan berikut sesuai dengan prosedur peramalan gelombang
dari SPM %?;:
6
%
6
677%A.7
=
+
eff+s
U
g,*
g
,U
$
%
6
6:80.7
=
+
eff+%
U
g,*
g
,UT
di mana:
+s < tinggi gelombang signifikan !m#
P < perioda puncak spektrum !detik#
g < percepatan graitasi bumi < ?.% !m4s6#
1 < )ind stress factor !m4s#
3eff < pan'ang fetch efektif !m#
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 22
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
27/45
LAPORAN PENDAHULUAN
dapun prosedur peramalan gelombang adalah sebagai berikut:
Pembentukan gelombang ada 6 !dua# 'enis, yaitu pembentukan gelombang
terbatas fetch dan terbatas durasi. 1ntuk membedakannya perlu diketahui terlebih
dahulu durasi kritis !tc#, sebagai berikut
$
6
6
:.A:
=
+
eff+-
U
g,*
g
,Ut
Periksa durasi data yang ditentukan !t#, lalu bandingkan terhadap durasi kritis !tc#.
a. 5ika t J tc, maka gelombang yang ter'adi merupakan gelombang hasil
pembentukan terbatas fetch. Pada pembentukan 'enis ini, durasi angin yang
bertiup cukup lama. elombang hasil pembantukan terbatas fetch dibagi lagi
men'adi dua 'enis, yaitu gelombang terbentuk sempurna dan gelombang tidak
terbentuk sempurna. 1ntuk menentukan pembentukan gelombang terbentuk
sempurna digunakan persamaan sebagai berikut :
;%7%8.0 ,
U
gt
+
5ika memenuhi persamaan tersebut, maka gelombang yang ter'adi merupakan
hasil pembentukan gelombang sempurna. Penghitungan tinggi dan perioda
gelombangnya menggunakan persamaan-persamaan berikut:
g
,U +s
66;$$.7
=
g
,UT +%
%$;.:=
b. 5ika t K tc, maka gelombang yang ter'adi merupakan gelombang hasil
pembentukan terbatas )aktu. Pada pembentukan ini, durasi angin yang bertiup
tidak cukup lama. Penghitungan tinggi dan perioda gelombangnya dilakukan
dengan menggunakan persamaan diatas dengan terlebih dahulu mengganti
pan'ang 3eff dengan 3min berikut ini:
6
$
6
min
A.A:
=
+
+
,U
g,t
g
U*
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2!
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
28/45
LAPORAN PENDAHULUAN
4 4 Sim#lasi &rans'!rmasi Gel!mbang
elombang yang merambat dari perairan dalam menu'u perairan dangkal akan
mengalami $ peristi)a utama, yaitu refraksi, shoaling, dan difraksi, di manaketiga peristi)a tersebut mengakibatkan perubahan pada arah perambatan dan
tinggi gelombang. Selain itu pada perairan dangkal, pengaruh friksi cukup besar
sehingga akan mengurangi energi gelombang dan berakibat pada berkurangnya
tinggi gelombang.
A. Re'raksi
elombang yang merambat dari laut dalam menu'u laut dangkal akan mengalami
transformasi yang diakibatkan oleh adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.
Di laut dalam, gelombang men'alar tanpa dipengaruhi oleh dasar laut. Namun di
laut transisi dan laut dangkal, dasar laut mempengaruhi pergerakan gelombang.
/efraksi adalah pembelokan arah gelombang akibat perubahan kedalaman. Seperti
diketahui bah)a 2 adalah fungsi dari dan h, yaitu 2 < f!,h#. Makin dangkal
atau makin kecil h, akan makin kecil kecepatan. (ondisi ini menyebabkan
gelombang yang datang dengan membentuk sudut terhadap batimetri berubah arah
dan front gelombang cenderung bereolusi se'a'ar pantai atau ray akan tegak lurus
pantai. Di daerah perairan dangkal, apabila ditin'au suatu garis puncak
gelombang, bagian puncak gelombang yang berada di air yang lebih dangkal akan
men'alar dengan kecepatan yang lebih kecil daripada bagian dari puncak
gelombang yang berada di air yang lebih dalam. kibatnya garis puncak
gelombang akan membelok dan berusaha untuk se'a'ar dengan garis kedalaman
laut. aris orthogonal gelombang, garis yang tegak lurus dengan garis puncak
gelombang dan menun'ukkan arah pen'alaran gelombang, 'uga akan membelok
dan berusaha untuk menu'u tegak lurus garis kontur dasar laut. Hfek pembelokan
ini disebut sebagai refraksi. Sketsa deskripsi refraksi gelombang pada kontur lurus
dan se'a'ar dapat dilihat pada ambar $.?
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2"
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
29/45
LAPORAN PENDAHULUAN
(ontur kedalaman
9
7
Frtogonal gelombang
7b
b
9
Pantai
Gambar 3. /efraksi gelombang %ada kontur lurus dan se)a)ar
3enomena refraksi ini sangat penting untuk dipela'ari dalam teknik pantai karena:
a. ranspor sedimen pantai sangat bergantung pada arah gelombang, sehingga
dalam melakukan analisa transpor sedimen pantai harus benar-benar diketahui
sudut datang gelombang. Demikian 'uga halnya dengan analisa gelombang,
perlu diketahui sudut datang gelombang.
b. Peristi)a refraksi 'uga dapat mengakibatkan perubahan tinggi gelombang.
1ntuk kondisi suatu kontur dapat mengakibatkan pengkonsentrasian energi
gelombang !konergen#, dan pada kondisi kontur lain dapat mengakibatkan
penyebaran energi gelombang !diergen#. (ondisi konergen dapat
menyebabkan tinggi gelombang makin besar, sedangkan pada kondisi
diergen ter'adi pengecilan tinggi gelombang.
+al yang penting dari analisa refraksi adalah pengaruh refraksi terhadap tinggi,
arah dan distribusi energi gelombang yang ter'adi di perairan dangkal. nalisa
penghitungan refraksi dimulai dengan menentukan tinggi gelombang terbesar
beserta perioda dan arah gelombang tersebut. Dilatarbelakangi oleh hukum
konserasi energi, di mana energi gelombang di perairan dalam sama dengan
energi gelombang di perairan dangkal, dapat ditentukan tinggi gelombang yang
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 27
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
30/45
LAPORAN PENDAHULUAN
ter'adi di perairan dangkal. nalisa refraksi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan ketentuan yang terdapat di dalam SPM %?;. 1ntuk garis kontur
yang sederhana dan se'a'ar pantai, parameter-parameter yang penting dalam
analisa refraksi ini adalah:
%. Persamaan +ukum Snellius.
%
%
66 sinsin
=
0
0
6. (oefisien /efraksi.
cos
cos77
== b
bKr
$. inggi gloembang akibat refraksi.
%6K r=
di mana:
;% < sudut antara garis puncak gelombang dengan kontur dasar di mana
gelombang melintas.
;6 < sudut yang sama diukur saat garis puncak gelombang melintas dasar
kontur berikutnya.
2% < kecepatan gelombang pada kedalaman kontur pertama.
2 6 < kecepatan gelombang pada kedalaman kontur kedua.
b7 < 'arak antara garis orthogonal di laut dalam.
b % < 'arak antara garis orthogonal di titik %.
B. S!aling
Dalam per'alanan gelombang dari perairan dalam menu'u perairan dangkal ter'adi
perubahan kecepatan, yaitu men'adi lebih lambat. Perubahan ini selain
mengakibatkan perubahan arah, 'uga mengakibatkan pembesaran tinggi
gelombang, di mana peristi)a tersebut dikenal sebagai shoaling.
Penghitungan koefisien tinggi gelombang akibat shoaling ini dinyatakan dengan
persamaan berikut:
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 26
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
31/45
LAPORAN PENDAHULUAN
6
%
#6tanh!#6sinh!
6%
%
+
=kh
kh
khK
s
atau dapat 'uga dihitung dengan:
6
%
g
g
S0
0K =
inggi gelombang akibat refraksi dan shoaling adalah:
%6KK Sr=
C. Di'raksi Gel!mbang
Difraksi adalah fenomena di mana energi dialihkan secara lateral sepan'ang
puncak gelombang apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan
seperti pemecah gelombang atau pulau. Pada ambar $.%7a ditun'ukkan apabila
tidak ter'adi difraksi gelombang maka daerah di belakang rintangan akan tenang.
&ila ter'adi difraksi !ambar $.%7b#, maka daerah di belakang rintangan akan
terpengaruh oleh gelombang datang. aris puncak gelombang di belakang
rintangan akan membelok dan mempunyai busur lingkaran dengan pusatnya pada
u'ung rintangan. Pada daerah ini, tinggi gelombang akan berkurang, semakin 'auh
dari u'ung rintangan maka berkurangnya tinggi gelombang akan semakin besar.
Sedangkan untuk daerah di depan rintangan akan ter'adi superposisi antara
gelombang datang dan gelombang balik yang dikenal dengan short crested )aes
!gelombang hasil superposisi beberapa gelombang yang sudut datang4perginya
tidak sama#.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2@
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
32/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Puncak gelombang
P
"
rah Ielombang
/intangan
itik tin'au
(L
r
Perairan tenang
rah Ielombang
Puncak gelombang
P
"
/intangan
a. idak er'adi Difraksi b. er'adi Difraksi
Gambar 3. 1 !ola gelombang di belakang rintangan.
1ntuk mendapatkan model difraksi, maka perlu digunakan beberapa asumsi
sebagai berikut:
a. 3luida adalah ideal !tidak mempunyai kekentalan dan tidak mampu mampat#.
b. elombang amplitudo kecil !eori elombang "inier#.
c. liran tidak berputar.
d. (edalaman di belakang rintangan adalah konstan.
e. elombang dipantulkan sempurna oleh rintangan.
D. Pem!delan
Pada mulanya model numerik untuk simulasi proses refraksi menggunakan
pendekatan lintasan gelombang !*ilson, %??A#, di mana penghitungannya
dilakukan dengan mengikuti lintasan gelombang mulai dari perairan dalam
menu'u perairan dangkal sampai syarat batas !gelombang pecah atau lintasan telah
sampai pada batas perairan#.
Pada prakteknya, pendekatan ini sulit dilakukan karena dari a)al pemodel tidak
tahu akan menu'u ke mana lintasan gelombang yang akan diikutinya. &ila
keadaan gelombang di suatu titik ingin diketahui maka harus ada lintasan yang
menu'u ke titik atau dekat titik tersebut. Fleh karena itu, harus dicoba banyak
lintasan gelombang dan biasanya dibutuhkan interpolasi serta penyesuaian dari
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2>
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
33/45
LAPORAN PENDAHULUAN
pemodel dalam menginterpretasikan pola lintasan gelombang di perairan yang
ditin'au.
Pendekatan yang lebih populer ialah menggunakan sifat bebas putar angka
gelombang !2ialone dan (raus, %?0#. Dengan pendekatan ini, dimungkinkan
untuk mendapatkan solusi di titik petak !grid# numerik yang tetap dalam ruang
sehingga pola grid dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan.
Peneliti numerik !&erkhoff, %?06 dan "oano "iu, %?7# mengembangkan
model yang mampu memperhitungkan proses refraksi dan difraksi. +al ini
mengingat bah)a bila tin'auan model numerik melibatkan suatu konstruksi
bangunan laut, konsep refraksi tidak berlaku di daerah yang terlindung oleh
bangunan laut tersebut.
dapun langkah-langkah untuk melakukan simulasi transformasi gelombang ini
adalah sebagai berikut:
%. Membuat grid referensi.
rid yang dibuat berbentuk persegi empat, dengan sumbu 9 membesar searah
dengan arah datangnya gelombang dan sumbu y tegak lurus terhadap sumbu 9.
6. Membuat data masukan.
Data masukan yang dibutuhkan berupa kedalaman di setiap titik grid referensi
dan parameter gelombang di lokasi studi. Parameter gelombang di lokasi studi
yang dimaksud adalah tinggi, perioda, dan arah datang gelombang dan
disesuaikan dengan hasil analisa sebelumnya. (edua data tersebut masing-
masing dimasukkan ke dalam dua file yang berbeda.
$. Men'alankan program.
Setelah semua data masukan disiapkan, maka selan'utnya adalah men'alankan
program. Simulasi di'alankan untuk setiap arah gelombang datang yang
berbeda.
;. Plot kontur tinggi gelombang.
inggi gelombang yang dihasilkan oleh program masih berbentuk deretan
angka-angka spesifik berupa nilai tinggi gelombang untuk setiap titik grid
referensi. 1ntuk lebih memudahkan maka hasil simulasi ditampilkan dalam
bentuk peta kontur.Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - 2:
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
34/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Sim#lasi Per#baan Garis Pantai dengan 1engg#nakan Pr!gram GENESIS
Perubahan garis pantai dapat diperkirakan dengan melaksanakan simulasi numerik
dengan menggunakan model yang dikenal dengan sebutan model perubahan satu
garis !one line model#. Model ini adalah model perubahan garis pantai yang
paling sederhana dan hasilnya secara kualitatif maupun kuantitatif cukup akurat.
Pengembangan dari model 'enis ini adalah model perubahan multi garis !multi
line model#. Pada model ini yang diramal adalah perubahan beberapa garis kontur
dasar perairan di sekitar pantai di samping garis pantai. Perubahan garis pantai di
lokasi studi ini akan menggunakan model perubahan satu garis dengan bantuan
paket program HNHSIS.
Paket program HNHSIS !HNHralied model for SImulating Shoreline change#,
adalah sebuah paket program yang dikembangkan untuk mensimulasikan
perubahan garis pantai pada perairan terbuka yang disebabkan oleh dinamika
transport sedimen se'a'ar pantai !longshore sediment transport#. HNHSIS
merupakan bagian dari sebuah sistem permodelan terstruktur SMS !Shoreline
Modelling System# yang dikembangkan oleh Mark &. raens, Nicholas 2. (rausdari 2H/2 !2ostal Hngeneering /easearch 2enter#, dan +ans +anson dari
1niersity of "und, S)eden. !raens et al.,%??%,hal %#.
&eberapa kemampuan dari HNHSIS adalah :
a. Dirancang untuk menggambarkan kecenderungan perubahan 'angka pan'ang
dari bentuk garis pantai.
b. Dapat dikombinasikan dengan bangunan-bangunan pelindung pantai seperti
groin, 'etty, break)ater, timbunan pantai dan sea)all.
c. Dapat dikombinasikan dengan struktur-struktur campuran seperti bentuk ,
bentuk , dan spur groin.
d. roin dan 'etty dapat mele)atkan dan mentransmisikan pasir disekitarnya.
e. Difraksi ter'adi pada pemecah gelombang, 'etty dan groin.
f. Mencakup ka)asan yang cukup luas.
g. ranspor sedimen ter'adi akibat kemiringan sudut datang gelombang.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !8
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
35/45
LAPORAN PENDAHULUAN
h. inggi, perioda, dan arah gelombang laut dapat diubah-ubah.
i. Pada break)ater ter'adi transmisi gelombang.
Program HNHSIS ini mempnyai keterbatasan antara lain :
a. idak ter'adi pantulan !refleksi# gelombang pada struktur.
b. idak dikembangkan untuk pembentukan tombolo !garis pantai tidak dapat
menyentuh break)ater#.
c. Perlu sedikit pembatasan pada penempatan bentuk dan orientasi struktur.
d. idak disiapkan untuk perubahan eleasi pasang surut.
e. (etidakakuratan hasil simulasi untuk daerah yang dekat dengan batas
boundary sebelah kiri !grid %# dan sebelah kanan !grid NC%#.
f. &anyak asumsi dan penyederhanaan perhitungan yang terdapat pada teori
pemodelan perubahan garis pantai.
sumsi dasar dari one line modeling adalah :
a. ranspor sedimen ter'adi di surf one.
b. erdapat batasan tempat berlangsungnya transpor sedimen.
c. "ongshore transport ter'adi akibat aksi gelombang pecah.
d. &entuk profil pantai adalah konstan.
e. Detail struktur terinci di seputar pantai dapat diabaikan.
f. Holusi garis pantai menggunakan kecenderungan 'angka pan'ang.
Analisis Data 1ekanika &ana
4 5 1 Analisis Da"a D#k#ng &ana
Menurut eraghi, daya dukung tanah untuk fondasi dangkal berdasarkan pada
anggapan bah)a kekuatan geser tanah dinyatakan dengan rumus :
s < c C s tan f
Dimana :
s < kekuatan geser tanah
s < tegangan normal pada bidang geser
c < kohesi
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !1
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
36/45
LAPORAN PENDAHULUAN
f < sudut perla)anan geser dan anggapan bah)a dasar fondasi tidak licin
sehingga gesekan antara dasar fondasi dengan tanah cukup tinggi. Maka
teori eraghi ini menghasilkan sebuah rumus daya dukung sebagai
berikut :
1ntuk 3ondasi 5alur
< cNc C g D N C 7.8 g & Ng
3ondasi "ingkaran
< %.$ cNc C g D N C 7.A g C / Ng
dimana: / < 'ari-'ari fondasi
3ondasi &u'ur Sangkar :
< %.$ cNc C g D N C 7.; g C & Ng
dimana :
< daya dukung keseimbangan !ultimate bearing capacity#
& < lebar fondasi
D < dalam fondasi
g < berat isi tanah
c < kohesi
f < sudut perla)anan geser
Nc, N, Ng < 3aktor daya dukung yang tergantung pada besarnya
sudut perla)anan geser !f#
4 5 2 Settlement 4Pen#r#nan P!ndasi6
Settlement pondasi bangunan air yang diperhitungkan terdiri dari penurunan
elastis dan penurunan konsolidasi. Penurunan elastis dihitung dengan
menggunakan rumus 5anbu !%?8A# sebagai berikut:
. . .i oi
u u 2 3S
4=
dimana :
Si < penurunan elastis
ui, uo < dapat dilihat pada grafik !&'errum, ('aernsli>s#.
< tekanan uniform
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !2
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
37/45
LAPORAN PENDAHULUAN
& < lebar pondasi
H < modulus elastisitas tanah
(emudian penurunan konsolidasi !
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
38/45
LAPORAN PENDAHULUAN
pi
&!gaya4luas#
Gambar 3.11 !erhitungan tegangan dalam tanah akibat beban stri%
4 5 Perit#ngan Stabilitas &angg#l
1ntuk menahan luapan air ban'ir diperlukan tanggul tanah dengan dimensi yang
memadai.
Metoda yang digunakan untuk menghitung kestabilan lereng4tanggul ban'ir
adalah dengan metoda modifikasi &ishop !Simplified &ishop Methode#.
Penggunaan metoda ini memberikan safety faktor !S3# yang lebih tepat
dibandingkan metoda 3elennius. Persamaan yang digunakan pada metoda &ishop
sebagai berikut:
dimana :
S3 < 3aktor keamanan
* < berat slice
c> < kohesi efektif
> < sudut geser dalam efektif
& < lebar slice
< sudut garis singgung terhadap horiontal
u < tekanan air pori
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !"
( )[ ]
S*
tgtgtgu35l-
$S*
L.%
secLL
sin
%
+
+=
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
39/45
LAPORAN PENDAHULUAN
l < pan'ang dasar slice.
Bn
HnC%
BnC% s < u l tg
Hn
pL < u l
p
*
&
&
r
u b
a
%
m
o
Sketsa Deskripsi Parameter Stabilitas "ereng
1raian aya :
Pada Segmen anah
l
Gambar 3.1' Deskri%si !arameter Stabilitas Lereng
Analisis Ek!n!mi
(elayakan program secara ekonomi dapat diketahui dengan melakukan ka'ian
ekonomis suatu kegiatan. Dalam ealuasi ini, kelayakan pelaksanaan proyek akan
didasarkan pada perhitungan nilai manfaat bersih sekarang, NP !Net Present
alue# dan pengembalian internal, I// !Internal /ate /eturn# proyek, berdasarkan
asumsi &iaya Fperasional dan &enefit yang masih relatif sederhana. Perhitungan
nilai manfaat bersih sekarang !NP#, dan pengembalian internal !I//#,
dimaksudkan untuk mengka'i kelayakan proyek ditin'au dari tingkat diskonto
!bunga# yang berlaku. Proyek dianggap layak untuk dilaksanakan 'ika penilaian
menun'ukkan NP yang positif dan I// di atas bunga yang berlaku.
a. Internal Rate of Return (IRR)
I// adalah suatu kriteria inestasi untuk mengatahui persentase keuntungan
dari suatu proyek tiap E tiap tahun dan 'uga merupakan alat ukur kemampuan
proyek dalam mengembalikan bunga pin'aman. I// pada dasarnya
menun'ukkan Dis-ount *a-tor !D3# di mana NP < 7. Dengan demikian,
untuk mencari I//, kita haris menaikkan D3 sehingga tercapai NP < 7.
pabila I// lebih besar dari bunga bank yang berlaku, maka proyek tersebut
layak untuk diusahakan.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !7
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
40/45
LAPORAN PENDAHULUAN
. !et Present "alue (!P")
NP dari suatu proyek merupakan nilai dari sekarang dari selesih benefit
!manfaat# dengan -ost !biaya# pada Dis-ount *a-tor !D3# tertentu. NP
menun'ukkan kelebihan manfaat dibandingkan dengan biaya. pabila NP
lebih besar dari 7 berarti proyek tersebut menguntungkan dan layak untuk
diusahakan.
#. $enefit %ost Ratio (!et $&%) dan 'ross $enefit %ost Ratio ('ross $&%)
Net B78adalah perbandingan antara Qtotal cash inflo) terhadap total cash out
flo)Q. Net &42 ini menun'ukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan
diperoleh dari -ost yang dikeluarkan. Sedangkan Gr!ss B78 adalah
perbandingan antara total benefit terhadap total yang dikeluarkan.
ross &42 adalah perbandingan antara 'umlah !resent 6alue enefit !P
&enefit# dengan!resent 6alue 0ost!P 2ost#.
d. Paya#k Period (PP)
Payback period !PP# diartikan sebagai 'angka )aktu kembalinya inestasi
yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek.
Semakin cepat )aktu pengembalian, semakin baik untuk diusahakan.
Perhitungan Payback Periode dilakukan dengan menggunakan net benefit
kumulatif. P&P ter'adi tahun ke-;.
Peren#anaan eknis (Desain)Pen"#s#nan S"stem Planning
Pendekatan perencanaan dalam pengamanan pantai dapat dilakukan dengan upaya
struktural dan non struktural yang berbasis kepada perencanaan yang ramah
lingkungan atau yang memberikan dampak seminimal mungkin terhadap
lingkungan baik secara lokal maupun ka)asan yang lebih regional.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !6
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
41/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Secara struktural, berbagai 'enis bangunan pengaman pantai tersebut memiliki
fungsi, karakteristik dan penerapan yang berlainan. Sehingga, harus disesuaikan
dengan spesifikasi permasalahan yang berkaitan dengan lokasi yang ditin'au
untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dan relean dalam kerangka aspek
teknis, non teknis dan lingkungan. Disamping itu, pemilihan rekomendasi
pengamanan pantai 'uga didasarkan atas hasil analisa dan ealuasi kondisi fisik
dan sosial ekonomi yang 'uga mencakup kemiungkinan pengembangan )ilayah
dimasa yang akan datang.
Pendekatan non struktural 'uga dimungkinkan untuk direkomendasikan dalam
kerangka dikombinasikan dengan pendekatan struktural untuk memperoleh hasil
yang optimal dalam penanganan pengamanan pantai baik akibat abrasi maupun
erosi.
(onsep penanganan pengamanan pantai adalah dengan cara membuat bangunan
pengaman pantai dan muara sungai. Dalam menentukan struktur pengaman erosi
pantai yang sesuai untuk ka)asan pantai, selain faktor dominan penyebab erosi
pantai, 'enis pantai, kondisi geologi, dan kondisi +idro-Fceanografi, maka
kesesuaian dan ketersediaan bahan bangunan di daerah ini sangatlah penting
untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Dalam rangka upaya membuat
perencanaan perlindungan pantai ini ada beberapa pendekatan antara lain:
a. Mengurangi energi gelombang yang mengenai pantai dengan bangunan
pemecah gelombang lepas pantai.
b. Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap gempuran gelombang
!dengan bangunan reetment atau sea )all#.
c. Mengubah la'u angkutan sedimen se'a'ar pantai dan mengurangi timbunan
sedimen di muara sungai !dengan pembangunan groin#.
d. Menambah suplai sedimen ke pantai !dengan cara sand by passing atau beach
nourishment#.
e. Mengurangi erosi sungai di dekat muara !dengan pembuatan krib dari bambu#
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !@
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
42/45
LAPORAN PENDAHULUAN
Pen"#s#nan Alternati' Penanganan
5 2 1 Str#kt#r Reka"asa #nak
Metode perlindungan pantai ini merupakan metode yang dilakukan untuk
melindungi pantai dengan usaha-usaha selain membuat bangunan pantai. Dari
beberapa pilihan struktur lunak yang ada seperti retreat, beach nourishment,
artificial reef !karang buatan#, beach planting dan de)atering.
&each planting atau penanaman pantai terutama dilakukan untuk restorasi pantai
yang hancur akibat campur tangan manusia. Penanaman dilakukan untuk 'enis
tanaman pantai seperti mangroe4bakau. +utan mangroe merupakan 'alur hi'au
daerah pantai yang mempunyai fungsi ekologis dan sosial ekonomi.
ahapan pelaksanaan kegiatan pembuatan tanaman rehabilitasi hutan mangroe
meliputi persiapan lapangan, persiapan bibit, pembuatan tanaman, dan
pemeliharaan tanaman. (eseluruhan proses ini memakan )aktu kurang lebih 6
tahun, sehingga metode ini sesuai untuk penanganan 'angka menengah. +ama
tanaman yang sering ditemui dan menyerang pada tanaman mangroe !'enis
/hiopora sp#, baik di persemaian maupun setelah ditanam adalah yuyu4ketam
!2rustacea sp# dan ulat daun dan batang, serta gulma !biasanya lumut#. 1ntuk
men'amin keberhasilan metode ini perlu dilakukan pemeliharaan, pengendalian
dan penga)asan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.
5 2 2 Str#kt#r Reka"asa Keras
A. Sea9all
Sea)all adalah struktur pantai dengan fungsi utama menahan oertopping dan
ban'ir karena badai dan gelombang. ipe bangunan pelindung pantai ini dibangun
langsung di dekat perbatasan antara daratan dan air dan se'a'ar dengan garis
pantai. Sering 'uga sea)all
digunakan untuk melindungi 'alan dan perumahan yang berada dekat dengan garis
pantai. Struktur sea)all biasanya terbuat dari tembok beton masif yang dengan
beratnya sendiri mampu menahan gaya guling. Hrosi dari profil pantai disebelah
daratan dari sea)all dapat dicegah atau paling tidak dikurangi. etapi erosi pada
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !>
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
43/45
LAPORAN PENDAHULUAN
bagian kaki dari sea)all mena'di semakin besar dikarenakan oleh pantulan
gelombang pada sea)all. +al ini meyebabkan profil sedimen pada bagian kaki
sea)all men'adi lebih curam yang pada akhirnya menyebabkan gelombang yang
lebih besar diterima oleh struktur. kibatnya, sea)all terancam oleh
ketidakstabilan yang disebabkan oleh erosi pada kaki struktur dan oleh energi
hantaman gelombang yang meningkat, runup dan oertopping. (arena sea)all
rentan terhadap penggerusan sedimen di kaki struktur !toe scour# biasanya
pembangunan sea)all dikombinasi dengan groin, beach nourishment atau dapat
'uga dengan menggunakan pelindung kaki dari batu. Disamping pada kaki
struktur erosi 'uga ter'adi kedua u'ung tepi bangunan.
B. Re%etment
/eetment adalah dinding pantai dengan fungsi dasar melindungi pantai dari
erosi. &angunan ini sangat ampuh untuk melindungi pantai terhadap abrasi
gelombang. Struktur reetment biasanya terdiri dari batu, beton atau aspal untuk
melindungi profil kemiringan alami pantai.
C. Gr!in
&erbeda dengan reetment yang berfungsi sebagai pelindung pantai dan dibangun
digaris pantai se'a'ar dengan garis pantai, groin berfungsi untuk stabilisasi pantai,
menahan la'u sediment yang bergerak se'a'ar pantai, dan men'aga agar lebar berm
tidak berkurang tetapi bertambah. roin dibangun tegak lurus garis pantai. roin
sangat efektif untuk menahan la'u transpor sediment se'a'ar pantai. roin yang
digunakan dimuara sungai atau dimulut inlet disebut 'etty berfungsi untuk
mencegah tertutupnya mulut sungai atau inlet akibat sedimen litoral.
&angunan ini dapat mengatasi masalah mundurnya garis pantai secara lokal, tetapi
secara regional perlu diperhatikan kerusakan yang ditimbulkan akibat
dipercepatnya proses erosi di hilir !do)ncoast# dari groin
D. Deta(ed Break9ater
Detached break)ater atau disebut 'uga offshore break)ater berfungsi untuk
mengurangi energi gelombang datang dari lepas sampai kepantai sehingga dapat
mengurangi erosi. &ila ambang break)ater ini selalu berada di ba)ah muka air
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - !:
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
44/45
LAPORAN PENDAHULUAN
maka disebut 'uga submerged break)ater yang dapat dikategorikan sebagai
artificial reef !reef break)ater#. elombang datang sebagian dipantulkan oleh
brake)ater dan sebagian lagi dile)atkan dan mengalami difraksi sehingga
gelombangnya menyebar dan berubah arah. (onsentrasi energi gelombang
men'adi berkurang
akibat penyebaran ini. Dibelakang break)ater !antara break)ater dan garis pantai#
akan terbentuk tombolo atau salient.
Desain Bang#nan Pengaman Pantai
Dalam melaksanakan desain bangunan pengaman pantai terdapat beberapa kriteria
perencanaan yang harus dipenuhi yaitu:
Hleasi struktur, yaitu eleasi puncak dan eleasi dasar.
"impasan gelombang !oer toping#.
/ayapan gelombang !run up#.
Hstetika dan lingkungan.
Stabilitas struktur yang terdiri dari stabilitas geser, amblas dan guling.
5 1 Ele%asi Str#kt#r
Hleasi struktur bangunan yang direncanakan diambil acuan berdasarkan muka air
terendah !"*S#. Hleasi puncak struktur akan diperhitungkan terhadap eleasi
muka air tertinggi !+*S# ditambah run up dan tinggi kebebasan. Sedangkan
eleasi dasar struktur struktur bagian ba)ah akan diperhitungkan kondisi eleasi
dasar tanah di lokasi penempatan bangunan.
5 2 impasan Gel!mbang 40%er t!ping6
Struktur bangunan pengaman pantai direncanakan dapat dilimpasi gelombang,
terutama pada saat badai yang ter'adi pada )aktu air pasang tinggi. Pemilihan
struktur dengan limpasan ini adalah karena struktur yang terlalu tinggi, akan
mengurangi estetika yang menghalangi pemandangan kearah laut.
Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan
VI - "8
-
7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain
45/45
LAPORAN PENDAHULUAN
5 Ra"apan Gel!mbang 4R#n 5p6
Struktur bangunan pantai 'uga harus mampu menahan gesekan air laut akibat
adanya rayapan gelombang air laut, terutama pada saat berlangsung badai atauakibat pasang surut. pabila gelombang bergerak menu'u bangunan yang miring
!dinding tembok laut atau pemecah gelombang#, sebagian dari momentum
gelombang tersebut akan dirubah men'adi gerakan air yang meluncur ke atas
lereng, yang disebut sebagai rayapan gelombang !)ae runup#.
/ayapan gelombang akan dikurangi dengan meletakkan rip-rap dari tumpukan
batu pada kaki bangunan pengamanan pantai. inggi rayapan dapat didefinisikan
sebagai eleasi ertikal maksimum yang dapat dicapai oleh gerakan air yangmeluncur ke atas lereng tersebut diukur dari muka air terendah !"*S#.