07. lp_bab v review desain

Upload: akbar

Post on 25-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    1/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    BAB V

    REVIEW DESAIN

    Kerangka Pikir Pelaksanaan Pekerjaan

    Dalam penyusunan Detail Desain Pengaman Pantai, langkah-langkah yang akan kami

    laksanakan adalah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku, terutama mengacu kepada

    referensi-referensi yang terkait dengan pengamanan pantai maupun NSPM yang sudah

    berlaku di Indonesia. Secara garis besar susunan kegiatan perencanaan adalah sebagai

    berikut :

    Pengumpulan data

    Identifikasi data

    nalisa data

    Pembuatan Sistem Planning !"ayout Desain#

    Perencanaan Detain !Desain#

    tau dalam bentuk bagan dapat dilihat pada gambar $.% berikut :

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan Vi - 1

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    2/45

    Gambar 3.1 Langkah Umum Susunan Kegiatan SID

    &erdasarkan langkah umum yang diuraikan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir

    pelaksanaan peker'aan yang disesuaikan dengan (erangka cuan (er'a yang dikeluarkan

    oleh pengguna 'asa. Dalam pengumpulan data baik yang bersifat sekunder maupun primer

    harus mencakup bidang kegiatan topografi dan bathimetri, hidrografi, geoteknik dan

    mekanika tanah, dan sosial ekonomi serta lingkungan. (elima bidang kegiatan tersebut

    selan'utnya diidentifikasi berdasarkan potensi maupun kelemahannya yang akan

    mendukung dalam analisa selan'utnya.

    Dari hasil kegiatan topografi dan bathimetri akan diperoleh rupabumi lahan sekitar pantai

    yang dipetakan yaitu berupa kondisi eksisting penggunaan lahan, ketinggian lahan, luas

    lahan yang dipetakan dan batas )ilayah, sedangkan dari bathimetri akan diperoleh profil

    kedalaman laut sekitar pantai.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI - 2

    Mulai

    Pengumpulan Data

    Identifkasi Data

    i Da

    nalisa Data

    Sistem Planning

    Desain Detail

    Selesai

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    3/45

    Dari hidrografi akan diperoleh fluktuasi muka air laut maupun muara yang selan'utnya

    akan dihitung nilai dari MS", ""*S, ++*S dsb, arah dan tinggi gelombang, kecepatan

    dan arah arus, pola arus daerah nearshore dan pola arus daerah litoral.

    Dari geoteknik dan mekanika tanah akan diperoleh sifat fisik material pembentuk pantai

    dan daya dukung tanah yang akan digunakan dalam perencanaan fundasi bangunan

    proteksi pantai. Sedangkan dari hasil kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan akan

    diperoleh kondisi daya dukung dari masyarakat !baik potensi maupun permasalahan#,

    sarana prasarana yang ada, lingkungan eksisting dan prakiraan gangguan ekosistem yang

    mungkin ter'adi akibat dibangunnya bangunan pengaman pantai. Dalam bentuk bagan alir

    kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada

    Gambar 3.2berikut.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI - !

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    4/45

    Gambar 3. 2 Bagan Alir Kerangka Pikir Pelaksanaan Kegiatan

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan IV - "

    #$P$%&'ID(

    B#)IM*#&I

    HIDROGRAFI

    %*$#*K(IKD( M*K(IK

    #()

    S$SI+*K$($MI

    PENGUMPULAN

    DATA

    IDENTIFIKASI DATA

    &,PB,MIP(#I D(

    +,# S*KI#&P(#I

    P$+ PS(%S,&,# P$+

    &,S S*DIM*(

    K$(DISI 'ISIK#()

    K$(DISI S$SI+*K$($MIS&(

    P&S&(K*P*MI+IK(

    +)(

    ANALISA DATA SISTEM PLANNING DETAIL DESAIN

    P*(%%,((+)( S*KI#&

    P(#IK*D+M(

    +,#

    &M+(PS,#

    &M+(%*+$MB(%

    D.D,K,(%#()

    D.D,K,(%

    MS.&K#P&$.*KSIK$(DISI

    S$SI+ PS/P&$.*K

    &e0rakside0raksiPerubaan garis

    pantai

    +a3-out pengamananpantai

    ,sulan alternati0teknispengamananpantai

    ,sulan alternati0jenis bangunanpengaman pantai

    Diskusi

    Detail Desain BangunanPengaman Pantai

    4enis dan materialbangunan

    Dimensi bangunan'undasi bangunan

    (ota DesainSpesifkasi #eknisVolume Kerja dan &B%ambar DesainMetode Pelaksanaan

    PekerjaanPedoman Pemeliaraan

    Bangunan+aporan kir&ingkasan +aporan

    +I(%K,(%( K$(DISI+I(%K,(%(

    *KSIS#I(%

    D.+I(%K,(%(

    YE

    S

    N

    O

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    5/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Pekerjaan Persiapan

    (egiatan ini merupakan a)al keseluruhan peker'aan, berupa tin'auan terhadap

    laporan yang telah ada. Dalam tahap persiapan ini, kegiatan-kegiatan yang akan

    dilakukan adalah sebagai berikut:

    Penyelesaian administrasi.

    Penyusunan program (er'a

    Pengumpulan data sekunder

    Persiapan Administrasi Pers!nil dan Peralatan

    Peker'aan persiapan dimaksudkan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan

    untuk surey lapangan a)al, baik di kantor maupun di lapangan. (egiatan

    persiapan ini meliputi persiapan administratif !surat-menyurat periinan, program

    ker'a#, dan persiapan teknis !pengumpulan peta dasar, pembuatan kuesioner#,

    mobilisasi tenaga dan peralatan, serta studi bacaan. Studi bacaan ini perlu

    dilakukan sedini mungkin agar data dan informasi dasar dapat diperoleh sebelum

    ke lapangan.

    Pen"#s#nan Pr!gram Ker$a

    Selain itu pada tahap ini 'uga akan disusun Program (er'a yang meliputi

    pengerahan enaga hli dan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Program

    ker'a ini akan didiskusikan pada saat penyerahan dan pembahasan /encana Mutu

    (ontrak !/M(# yang ditargetkan selambat-lambatnya adalah 0 hari setelah

    SPM( diterbitkan. Pembahasan dilakukan bersama-sama Direksi Peker'aan untuk

    mendapatkan persepsi yang sama dalam pelaksanaannya. 1ntuk men'elaskan

    program ker'a tersebut akan dilengkapi dengan &ar2hart Penugasan Personil,

    Schedule Pelaksanaan, 3lo)chart4&agan lir (egiatan dan hal-hal lain yang

    diperlukan.

    Peng#mp#lan Data Sek#nder

    ndalan utama setiap peker'aan studi4perencanaan adalah ketersediaan data yang

    memadai, untuk itu langkah pengumpulan data, analisis terhadap data yang

    terkumpul, dan analisis lan'utan untuk mendapatkan 'a)aban menu'u kesimpulan

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai BajuganVI 56

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    6/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    merupakan inti dari peker'aan ini. Data yang diperlukan dalam peker'aan ini

    adalah seperti diuraikan berikut ini.

    a. Data klimatologi: kec. angin, temperatur, penyinaran matahari, kelembaban

    udara, dsb.

    b. Data +idrologi: data curah hu'an, data debit, dsb.

    c. Data +idrooseanografi: arus, pasang surut, gelombang, dsb.

    d. Informasi kondisi tata guna lahan pantai dan pesisir, meliputi: tata guna lahan,

    kemiringan, status lahan, dsb.

    e. Informasi bangunan pengaman pantai yang telah ada !eksisting#: kondisi

    struktur, posisi dan tata letak, status bangunan !dibangun oleh

    s)asta4masyarakat atau pemerintah dan )aktu pembangunan#, dsb.

    f. Informasi kondisi kerusakan pantai eksisting: ingkat kerusakan pantai,

    penyebab kerusakan !bencana alam, penambangan karang, perusakan hutan

    bakau#, dsb.

    g. +asil pemetaan sumber daya pantai dan perairan: Peta-peta pendukung, dsb.

    h. Studi-studi yang pernah dilakukan: "aporan-laporan, foto udara yang tersedia,

    dsb.

    Sedangkan data-data sosial ekonomi adalah sebagai berikut :

    a. (ependudukan !'umlah, status, mata pencaharian, dll.#.

    b. Sarana dan prasarana yang ada.

    c. 3asilitas dan utilitas.

    d. 5enis, 'umlah produksi dan pemasaran.

    e. Dampak yang ter'adi dari kerusakan yang pernah ada.

    f. Peraturan perundang-undangan yang berlaku !(epres, PP, Perda, dll.# dan

    relean.

    g. /1/ Propinsi, /D/ (ab4(ota, /enstra /egional4Sektoral, strategi

    pengelolaan ka)asan.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    7/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Kegiatan Survey Lapangan

    S#r%e" &!p!gra'i

    (egiatan surey pemetaan ini melakukan pengukuran dengan alat ukur yang

    berupa )aterpass dan theodolit4total station yang menghasilkan data pengukuran,

    data pengukuran ini dianalisis sehingga menghasilkan koordinat dan eleasi titik-

    titik yang bisa menghasilkan gambar kontur dari daerah yang di ukur.

    (egiatan ini menghasilkan peta situasi dari rencana bendung dengan skala % :

    6.777 dan peta detail di as rencana bendung dan spill)ay dengan skala % : 877.

    Metode pengukuran yang akan diterapkan agar dicapai hasil yang optimal dapat

    diuraikan sebagai berikut :

    a. Peker'aan Persiapan

    Menyiapkan administrasi yang diperlukan, seperti peri'inan, surat 'alan

    dan sebagainya.

    Mengumpulkan peta yang ada kaitannya dengan peker'aan dimaksud,

    termasuk peta topografi daerah study skala % : 68.777 atau % : 87.777, tabel

    deklinasi matahari dan sebagainya.

    Melakukan inentarisasi data koordinat titik acuan terdekat atau titik acuan

    yang diarahkan oleh pihak proyek.

    Menyiapkan peralatan yang diperlukan.

    Menyiapkan personil tim yang akan dilibatkan.

    Menyiapkan peta ker'a, termasuk perencanaan 'alur pengukuran dan

    rencana penempatan titik kontrol.

    b. Pemasangan &ench Mark !&M#, 2ontrol Point dan Patok &antu

    da 6 ! dua # 'enis monumentasi dan % !satu# patok bantu yang perlu dipasang

    yaitu :

    &ench Mark !&M#

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    8/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    &ench Mark yang terbuat dari beton menggunakan tulangan dengan

    ukuran 67 cm 9 67 9 cm 9 %77 cm . &M dilengkapi dengan baut yang

    diberi tanda silang pada bagian atasnya sebagai titik centering, serta diberi

    penamaan pada bagian samping menggunakan tegel. &M ini dipasang

    sedemikian rupa sehingga bagian yang muncul di atas tanah lebih kurang

    67 cm.

    2ontrol Point !2P#

    2ontrol Point dengan ukuran %7 cm 9 %7 cm 9 7 cm terbuat dari cor

    semen, dipasang dengan tu'uan untuk memberikan acuan arah aimuth

    dari &M terpasang. 2ontrol point ini dipasang dengan posisi saling terlihat

    dengan &M terpasang.

    Pemasangan &ench Mark ini diikuti dengan pemasangan 2ontrol Point

    ! 2P # sebagai arahan untuk menentukan aimuth titik tersebut. &M dan

    2P dipasang pada tempat yang stabil, aman dan mudah dalam

    pencariannya.

    Patok &antu

    Patok bantu dipasang pada setiap tempat berdiri alat poligon, situasi, cross

    section dan diantara tempat berdiri alat )aterpas. Patok ini dibuat dari

    kayu dengan ukuran $ cm 9 8 cm 9 ;7 cm. Patok kayu ini pada bagian

    atasnya dipasang paku payung sebagai penanda centering titik tempat

    berdiri alat atau titik berdiri rambu pada pengukuran )aterpass. 1ntuk

    memudahkan penentuan patok, perlu 'uga diberikan peng-kodean atau

    penamaan masing-masing patok kayu tersebut dengan nama, huruf atau

    nomer.

    c. Pengukuran Poligon

    Pengukuran poligon dilakukan dengan mengukur sudut dan 'arak beserta

    aimuth a)al sebagai penentu arah 1tara.

    Pengukuran Sudut

    Sudut ukur dengan menggunakan alat ukur heodolith *ild-6 atau

    se'enis. Pengukuran sudut dapat di'elaskan dengan gambar berikut ini :

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - "

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    9/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Gambar 3.3 Sudut Ukur Menggunakan Theodolith

    Sudut yang dipakai adalah sudut dalam yang merupakan hasil rata-rata

    dari pengukuran I dan II.

    &acaan I < %7%= $7> 6?>>

    &acaan II < %7%= $7> 6>>

    /ata-rata < %7%= $7> 6,8>>

    Sedangkan untuk pengukuran 'arak dilakukan dengan cara optis dan dicek

    dengan menggunakan meetband.

    +itungan Poligon

    Poligon dihitung dengan cara sebagai berikut :

    Gambar 3.4 Gambar itungan !oligon

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 7

    1818

    !892:99;ba99;ba

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    10/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    sudut < !n 6# 9 %7=

    dimana :

    sudut < 'umlah sudut dalam 4 sudut luar

    n < 'umlah titik Poligon

    a,b,c,@f < besar sudut

    d%,d6,..dA < 'arak antar titik Poligon

    < kesalahan sudut yang besarnya sudah ditentukan !%7;n#

    +itungan (oordinat

    (oordinat masing-masing titik Poligon dengan berikut :

    Gambar 3." Gambar itungan Koordinat

    Bb < Ba C dabSin ab B

    Bb < a C dab2os ab B

    Dimana :

    Ba, a < koordinat titik

    Bb, b< koordinat titik &

    dab < 'arak datar antara titik ke titik &

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 6

    ab

    dab

    ,tara

    &;?b.b=

    ;?a.a=

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    11/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ab < aimuth sisi titik ke titik &

    9, y < koreksi

    d. Pengukuran *aterpass

    Pengukuran *aterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian

    antara dua titik, sehingga apaila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka

    titik selan'utnya dapat diketahui ketinggiannya. +al tersebut dapat di'elaskan

    dengan gambar sebagai berikut :

    Gambar 3.# !engukuran $ater%ass

    +-& < bb E bd

    dimana :

    +-& < beda tinggi antara titik dan titik &

    bb < bacaan rambu belakang

    bd < bacaan rambu depan

    , & < titik yang di Fbserasi

    Sehingga untuk mengetahui tinggi titik & dapat dicari dengan persamaan :

    +& < + C +-&

    dimana :

    + < tinggi titik

    +& < tinggi titik &

    +-& < beda tinggi antara titik dan titik &

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - @

    A

    B

    bb

    bdAra

    !bser%asi

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    12/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    /ute pengukuran )aterpass mengikuti rute pengukuran poligon dengan

    pembagian loop seperti pengukuran poligon. Pengukuran kerangka kontrol

    ertikal atau )aterpass, harus diukur dengan spesifikasi sebagai berikut :

    (erangka kontrol ertikal harus diukur dengan cara loop, dengan

    menggunakan alat )aterpass *ild Nak-6 atau yang se'enis.

    5arak antara tempat berdiri alat dengan rambu tidak boleh lebih besar dari

    87 meter.

    &aud-baud tripod !statip# tidak boleh longgar, sambungan rambu harus

    lurus betul serta perpindahan skala rambu pada sambungan harus tepat,

    serta rambu harus menggunakan nio rambu.

    Sepatu rambu digunakan untuk peletakan rambu ukur pada saat

    pengukuran.

    5angkauan bacaan rambu berkisar antara minimal 7877 sampai dengan

    maksimal 6087.

    Data yang dicatat adalah bacaan ketiga benang yaitu benang atas, benang

    tengah dan benang ba)ah.

    Pengukuran sipat datar dilakukan setelah &M dipasang, serta semua &Meksisiting dan &M baru terpasang harus dilalui pengukuran )aterpass.

    Slaag per seksi diusahakan genap dan 'umlah 'arak muka diusahakan sama

    dengan 'arak belakang.

    Pada 'alur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang dan pada 'alur

    terbuka pengukuran dilakukan pergi-pulang dan double stand.

    (esalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari 0 mmD,

    dimana D adalah 'umlah pan'ang 'alur pengukuran dalam kilometer.

    Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara 'elas dan

    sistematis, 'ika ada kesalahan cukup dicoret dan ditulis kembali

    didekatnya, serta tidak diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan

    tinta koreksi.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - >

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    13/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Peker'aan hitungan )aterpass harus diselesaikan di lapangan, agar bila

    ter'adi kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan pengukuran

    kembali hingga benar.

    Perataan hitungan )aterpass dilakukan dengan perataan metode

    &ou)ditch.

    e. Pengukuran Penampang Melintang

    Pengukuran penampang melintang pada daerah rencana bendung dimaksudkan

    untuk mengetahui kondisi tampang permukaan tanah pada posisi tegak lurus

    terhadap as sungai cross section, yang diukur dengan menggunakan alat

    heodolith *ild 7.

    Pada perencanaan ini pengukuran penampang melintang dilakukan pada lokasi

    rencana bendung, pada daerah genangan dan pada daerah trase 'aringan pipa

    dengan uraian kriteria sebagai berikut :

    2ross section diukur dengan interal 877 m sepan'ang alinyemen saluran,

    interal %77 m untuk daerah genangan.

    Penampang melintang diukur dengan mengambil detil yang me)akili dan

    sesuai dengan skala yang digunakan.

    "ebar pengukuran cross section diukur 87 meter ke kiri dan 87 meter ke

    kanan dari rencana as 'aringan pipa dan lebar pengukuran penampang

    melintang untuk daerah genangan adalah sampai pada eleasi pelimpah

    bendung.

    Pada setiap titik penampang melintang dipasang patok kayu ukuran $ cm 9

    8 cm 9 ;7 cm dan di atasnya diberi paku sebagai titik acuan pengukuran.

    Setiap center line titik cross section dipakai 'uga sebagai pengukuran long

    section.

    Pengukuran cross section dilakukan dengan menggunakan alat theodolith

    *ild -7.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - :

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    14/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    f. Pengukuran Profil Meman'ang

    Profil meman'ang diukur sepan'ang as bangunan rencana dan lay out

    alinyemen yang direncanakan,

    Spesifikasi dari pengukuran profil meman'ang ini dapat diuraikan sebagai

    berikut :

    Pengukuran profil dilakukan dengan interal %77 meter.

    Setiap perubahan detil yang memungkinkan untuk digambar berdasarkan

    skala diukur untuk penentuan profil meman'ang.

    Setiap center line cross section 'uga merupakan eleasi pada profile

    meman'ang.

    Pengukuran dilakukan dengan menggunakan theodolith *ild-o.

    Semua titik berdiri alat harus terikat pada poligon utama.

    Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara 'elas dan rapi.

    S#r%e" /idr!-0(ean!gra'i

    2 1 Peng#k#ran Gel!mbang

    Pengukuran gelombang dapat dilakukan secara isual atau dengan menggunakan

    ideo recorder pada saat-saat tertentu dimasa perencanaan ketika tinggi

    gelombang cukup besar. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tinggi

    gelombang, periode gelombang dan arah datangnya gelombang.

    2 2 Peng#k#ran Ar#s

    Pengukuran arus dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tabiat arus perairan,

    seperti kecepatan arus yang dominan dan arah arusnya. Pengukuran harus

    dilakukan setiap 'am pada beberapa stasiun !sesuai kebutuhan# pengukuran dan

    beberapa kedalaman air per stasiun, yaitu 7,6dG 7,Ad dan 7,d !d

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    15/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    digunakan dapat berupa 2M-6 oho Dentan atau yang se'enis. +asil pengukuran

    harus diberikan dalam grafik pengamatan arus yang memplot hubungan antara

    pasang-surut muka air laut dan arus yang diamati.

    2 Peng#k#ran Pasang S#r#t

    Pengukuran ini dilakukan untuk:

    a. Mendapatkan informasi eleasi muka air pada sungai, muara atau pun laut

    !baik yang dipengaruhi pasang-surut ataupun yang tidak#.

    b. 1ntuk menentukan bidang referensi misalnya MS", ""*S, ++*S, dsb.

    c. 1ntuk menentukan korelasi antara eleasi dan kecepatan air atau debit !/ating

    cure#.

    Dalam pengukuran ini dapat digunakan cara manual ataupun otomatis. 1ntuk

    pengukuran secara manual dapat digunakan bak ukur yang ditanamkan kedalam

    dasar laut !tepi pantai#. Pembacaan eleasi muka air !misalnya pasang surut# pada

    staff gauge dilakukan setiap interal % !satu# 'am untuk %8 !lima belas# hari.

    Hleasi muka air yang akan diukur harus diikat ke &ench Mark. &M tersebut

    harus diikatkan dengan 'aringan triangulasi yang ada disekitar daerah pengukuran.

    Pengukuran cara otomatis dapat menggunakan utomatic *ater "eel /ecorder

    model 3loat auge atau Pneumatic auge, dll.

    2 4 Peng#k#ran sedimen s#ngai

    2ontoh sedimen dasar sungai diambil untuk mengetahui olume transportasi

    sedimen yang mengalir di sungai. Sample sedimen diambil dengan peralatn grael

    sampler untuk bedload dan grab sampler tipe 1SD+-87 untuk suspended load.

    "okasi pengambilan sedimen akan diadakan pada lokasi pengukuran debit sungai,

    sehingga akan didapat korelasi antara sediment transport dengan debit aliran

    sungai.

    S#r%e" 1ekanika &ana

    Surei mekanika tanah dimaksudkan untuk memperoleh data parameter tanah di

    lokasi peker'aan rencana bangunan, berupa:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 11

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    16/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Penyelidikan di lapangan berupa:

    - 1'i &oring atau pengeboran

    - es Penetrasi Standar !SP#4Sondir

    - est Pit

    - es Permeabilitas

    Penelitian di laboratorium mekanika tanah

    - 1'i inde9 properties tanah: u'i natural moisture content, specific graity,

    atterberg limit, dan u'i grain sie analysis.

    - 1'i Hngineering properties tanah: u'i direct shear untuk memperoleh

    parameter kekuatan geser tanah.

    1 B!ring

    Peker'aan boring dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang lapisan

    tanah, berdasarkan 'enis dan )arna tanah, melalui pengamatan isual terhadap

    contoh tanah hasil pemboran. Dari hasil boring ini 'uga dapat diperkirakan profil

    tanah di lokasi peker'aan.

    Pada kegiatan ini secara simultan akan dilakukan pengambilan contoh tanah atau

    sample yang akan diu'i lebih lan'ut di laboratorium. Dari hasil u'i di laboratorium

    ini akan diperoleh parameter-parameter tanah yang merupakan salah satu

    parameter desain bangunan air.

    Peralatan yang digunakan dalam peker'aan bor tangan ini, yaitu:

    rod tumbukan,

    stang bor,

    pengunci tabung sampel,

    handle,

    mata bor tipe I)an,

    tabung untuk pengambilan contoh tanah !sample#,

    kunci pipa untuk memasang dan membuka sambungan stang bor,

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 12

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    17/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    palu untuk alat pemukul pada saat pelaksanaan pengambilan sampel, dan

    parafin.

    Pelaksanaan peker'aan boring secara singkat diuraikan di ba)ah ini:

    Sebelum peralatan dipasang pada titik yang telah ditetapkan, terlebih dahulu

    daerah sekitarnya bersih.

    Mata bor dipasang pada stang bor, dan pada bagian atasnya dipasang handle

    lalu batang pemutar dimasukkan pada handle tersebut.

    Pemboran dilakukan dengan cara memutar alat bor searah 'arum 'am, sambil

    ditekan dan di'aga sedemikian rupa sehingga posisi bor tetap tegak lurus.

    Setelah tanah hampir penuh mengisi mata bor, selan'utnya mata bor dicabut

    dan tanahnya dikeluarkan untuk diteliti )arna dan 'enisnya.

    Pengambilan contoh tanah !sample# dilakukan dengan memasang tabung pada

    u'ung bor, kemudian dimasukkan ke dalam lubang bor dan dipukul dengan

    menggunakan palu. Setelah tabung diperkirakan penuh, maka bor kemudian

    diputar untuk mematahkan contoh tanah pada bagian dasarnya, lalu tabung

    diangkat keluar tabung bor.

    (edua u'ung tabung ditutup dengan parafin, untuk melindungi contoh tanah

    dari penguapan dan perubahan struktur dan selan'utnya diberi label.

    Gambar 3.& !eralatan andbor

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 1!

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    18/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    2 &es Penetrasi Standar

    Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kekerasan dan kepadatan

    tanah ba)ah permukaan. 5enis alat penetrasi yang digunakan adalah sondir type

    &iconus. lat yang digunakan adalah penetrometer type sedang yang mempunyai

    kapasitas tekanan u'ung P < %77 kg4cm6 atau sampai kedalaman %7 meter,

    pembacaan tekanan u'ung tanah pada setiap kedalaman 67 cm.

    Data yang diperoleh dari hasil sondir maupun hand pentrometer berupa nilai

    konus dan daya dukung tanah, merupakan data penun'ang untuk perencanaan

    disamping data daya dukung tanah yang dii'inkan hasil perhitungan berdasarkan

    data hasil penyelidikan laboratorium.

    &es-pits

    1kuran est Pits adalah %,68 9 %,68 dengan kedalaman sampai dengan 8 meter,

    pada muka air tanah dangkal dilakukan dengan pemboran sampai kedalaman 8

    meter pada est Pits ini diambil contoh tanah terganggu !disturbed#.

    +asil penyelidikan adalah deskripsi tanah berupa log test-pit sebanyak ; titik serta

    contoh tanah terganggu untuk diu'i sifat-sifat pemadatannya di laboratorium.

    4 &es Permeabilitas

    es permeabilitas dilakukan di setiap lubang bor mancakup seluruh kedalaman

    lubang, kecuali %,8 meter di ba)ah permukaan tanah. 1'i ini dilakukan dengan

    metoda uger +ole atau yang lainnya.

    5 Kegiatan ab!rat!ri#m

    Semua hasil sampel penyelidikan tanah selan'utnya akan diba)a ke laboratorium

    untuk diteliti sifat fisik dan engineering propertiesnya. Sifat fisik tanah yang akan

    diteliti kemudian akan mengeluarkan hasil yang berupa nilai dari parameter tanah

    sebagai berikut:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 1"

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    19/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    anah idak erganggu

    - &erat Isi

    - &erat 5enis

    - ngka pori

    - Porositas

    - tterberg "imit

    - radasi butiran

    - Permeabilitas

    Sedangkan parameter engineering properties tanah dapat diketahui dengan

    melakukan beberapa tes sebagai berikut:

    - (onsolidasi

    - ria9ial est dengan 'enis 21 est

    anah erganggu

    Penyelidikan ini meliputi :

    - Penyelidikan sifat fisik tanah

    &erat 'enis tanah

    tterberg limit

    radasi butiran

    - Penyelidikan sifat mekanik tanah

    1'i pemadatan

    1'i konsolidasi

    1'i gaya geser langsung

    Pengolahan dan Analisis Data

    Analisis Pasang S#r#t

    nalisa pasang surut dilakukan untuk menentukan eleasi muka air rencana bagi

    perencanaan fasilitas laut !dermaga, break)ater, alur pelayaran#, mengetahui tipe

    pasang surut yang ter'adi dan meramalkan fluktuasi muka air. Data masukan

    untuk analisa pasang surut ini adalah data hasil pengamatan pasang surut di

    pantai. 1rutan analisa pasang surut adalah sebagai berikut:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 17

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    20/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Menguraikan komponen-komponen pasang surut

    Penentuan tipe pasang surut yang ter'adi

    Meramalkan fluktuasi muka air akibat pasang surut

    Menghitung eleasi muka air penting

    Menguraikan komponen-komponen pasang surut adalah menguraikan fluktuasi

    muka air akibat pasang surut men'adi komponen-komponen harmonik

    penyusunnyaG bersaran yang diperoleh adalah amplitudo dan fasa setiap

    komponen.

    una memperkirakan keadaan pasang surut, maka terdapat banyak komponen-

    komponen yang mempengaruhi pasang surut. (omponen utama adalah akibat

    gaya tarik bulan dan matahari !lunar dan solar komponen#. (omponen lainnya

    adalah komponen non astronomis.

    (omponen pasang surut yang ada sebanyak ? !sembilan#. Pen'abaran ke delapan

    komponen pasang surut tersebut seperti pada abel $.% +asil penguraian pasang

    surut adalah parameter amplitudo dan beda fase masing-masing komponen pasang

    surut.

    Tabel 3.1 Kom%onen !asang Surut

    Dengan didapatkannya nilai amplitudo dari komponen pasang surut, dapat

    ditentukan tipe pasang surut yang ter'adi pada lokasi, yaitu dengan melakukan

    perhitungan 3ormall !3# dengan persamaan sebagai berikut:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 16

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    21/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    di mana:

    F < amplitudo komponen F%

    (% < amplitudo komponen (%

    M6 < amplitudo komponen M6

    S6 < amplitudo komponen S6

    ipe pasang surut berdasarkan angka formall dapat dilihat pada abel $.6 berikut.

    Tabel 3.' Ti%e !asang Surut

    nalisa harmonik untuk data pengamatan pasang surut seperti tercantum pada

    tabel-tabel di atas dilakukan guna memperoleh konstanta-konstanta pasang surut

    dengan menggunakan Metode (uadrat erkecil !M(#. Sebelum dilakukan

    perhitungan, data hasil pengamatan terlebih dahulu diikatkan pada referensi

    topografi yang ada

    Dengan didapatkannya nilai amplitudo dari komponen pasang surut, dapat

    ditentukan tipe pasang surut yang ter'adi pada lokasi, yaitu dengan melakukan

    perhitungan 3ormahl !3# dengan persamaan sebagai berikut:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 1@

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    22/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Analisis Data Angin

    nalisis data angin ditu'ukan untuk menentukan karakteristik tipe angin serta

    sebagai input memprediksi tinggi gelomang yang dibangkitkannya. Data angin

    yang digunakan adalah data angin harian rata-rata tahun %7 tahun terakhirdari

    Stasiun Pengamatan terdekat.

    nalisis data angin dilakukan berdasarkan kecepatan dan arah angin harian rata-

    rata dengan cara menghitung persentase besar dan arah tiupan anginperbualannya. rah angin dikelompokkan dalam delapan arah yaitu 1tara, imur

    "aut, imur, enggara, Selatan, &arat Daya, &arat, dan &arat "aut. nalisa ini

    ditu'ukan untuk menentukan karakteristik tipe angin serta memprediksi tinggi

    gelombang harian yang dibangkitkannya untuk setiap bulan. +asil perhitungan

    persentase besar dan arah angin bulanan dapat dilihat pada "ampiran.

    Persentase ke'adian angin maksimum bulanan kemudian dipilah berdasarkan

    ke'adian musim yang ada untuk melihat kecenderungan angin yang ter'adi pada

    setiap musimnya. Pemilahan ini dilakukan berdasarkan kecenderungan frekuensi

    bertiupnya angin untuk tiap bulannya. Persentase angin berdasarkan kecepatan

    untuk setiap musim.

    +asil pengolahan persentase ke'adian angin yang telah dilakukan, kemudian

    dilakukan dalam bentuk isual yang yang dikenal dengan nama )indrose. &eikut

    ini disa'ikan contoh hasil pengolahan data angin dalam bentuk )indrose.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 1>

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    23/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Gambar 3.( $indrose %rosentase ke)adian angin harian maksimum

    Penentuan kecepatan angin rencana dengan periode ulang tertentu dapat dihitung

    menggunakan metode analisa frekuensi seperti diuraikan pada bab analisis debit

    ban'ir.

    Analisis Data Gel!mbang

    erminologi gelombang yang digunakan pada analisis ini adalah )ind generated)ae, yaitu gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Fleh sebab itu, dalam

    peramalan diasumsikan bah)a gelombang dibangkitkan oleh angin, dengan

    demikian arah gelombang adalah arah angin. +al ini mengakibatkan ma)ar

    gelombang akan mempunyai bentuk yang tipikal dengan ma)ar angin pada arah

    yang dilintasi fetch. Proses peramalan gelombang ini mengacu pada standar SPM

    %?;.

    Salah satu cara peramalan gelombang adalah dengan melakukan pengolahan dataangin dari Stasiun Meteorologi terdekat. Prediksi gelombang disebut hindcasting

    'ika dihitung berdasarkan kondisi meteorologi yang telah lampau dan forecasting

    'ika dihitung berdasarkan kondisi meteorologi hasil prediksi. Prosedur

    penghitungan keduanya sama, perbedaannya hanya pada sumber data

    meteorologinya dengan mengasumsikan bah)a pengamatan angin dapat me)akili

    pengamatan angin di daerah peramalan dan sekitarnya.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 1:

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    24/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    elombang laut yang akan diramal adalah gelombang di laut dalam suatu perairan

    yang dibangkitkan oleh angin, kemudian merambat ke arah pantai dan pecah

    seiring dengan mendangkalnya perairan di dekat pantai. +asil peramalan

    gelombang berupa tinggi dan perioda gelombang signifikan untuk setiap data

    angin. Data-data yang dibutuhkan untuk meramal gelombang terdiri dari:

    a. Data angin yang telah dikonersi men'adi )ind stress factor !1#.

    b. Pan'ang fetch efektif

    4 1 Penent#an Wind Stress a(t!r 45A6

    Data angin yang berupa kecepatan perlu dikoreksi untuk mendapatkan )ind stress

    factor !1#.

    dapun koreksi tersebut meliputi:

    a. (oreksi Hleasi

    b. (oreksi Durasi

    c. (oreksi Stabilitas

    d. (oreksi "okasi Pengamatan

    e. (oreksi (oefisien Seret

    4 2 Daera Pembent#kan Gel!mbang

    3etch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki arah

    dan kecepatan angin yang relatif konstan. (arakteristik gelombang yang

    ditimbulkan oleh angin ditentukan 'uga oleh pan'ang fetch.

    3etch efektif di titik tertentu adalah area dalam radius perairan yang melingkupi

    titik tersebut di mana dalam area tersebut angin bertiup dengan kecepatan konstan

    dari arah manapun menu'u titik tersebut. 5ika tidak dibatasi pulau, maka radius

    perairannya adalah sebesar 677 km. Namun 'ika dibatasi pulau, maka radius

    perairannya bisa kurang dari 677 km, bergantung pada 'arak pulau tersebut dari

    titik tin'au.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 28

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    25/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Penghitungan pan'ang fetch pada lokasi studi dilakukan pada !delapan# arah

    utama mata angin.

    Penghitungan pan'ang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

    peta topografi lokasi dengan skala yang cukup besar, sehingga dapat terlihat

    pulau-pulau atau daratan yang mempengaruhi pembentukan gelombang di suatu

    lokasi. Penentuan titik fetch diambil pada posisi laut dalam dari lokasi perairan

    yang ditin'au. Ini karena gelombang yang dibangkitkan oleh angin terbentuk di

    laut dalam suatu perairan, kemudian merambat ke arah pantai dan pecah seiring

    dengan mendangkalnya dasar perairan di dekat pantai.

    Pada peramalan gelombang, data yang digunakan adalah data-data besar

    kecepatan angin maksimum harian berikut arahnya yang kemudian diproyeksi ke

    delapan arah mata angin utama. Selain itu 'uga dibutuhkan informasi tentang

    pan'ang fetch efektif untuk delapan arah mata angin utama.

    1ntuk menghitung pan'ang fetch digunakan prosedur sebagai berikut:

    %. arik garis fetch untuk suatu arah.

    6. arik garis fetch dengan penyimpangan sebesar 87 dan E87 dari suatu arah

    sampai pada batas areal yang lain. Pengambilan nilai 87 ini dilakukan

    mengingat adanya keadaan bah)a angin bertiup dalam arah yang berariasi

    atau sembarang, maka pan'ang fetch diukur dari titik pengamatan dengan

    interal 87. iap garis pada akhirnya memiliki ? garis fetch.

    $. iap pen'uru angin !arah utama# mempunyai daerah pengaruh selebar 66,8

    dera'at ke sebelah kiri dan kanannya.

    ;. Pan'ang garis fetch dihitung dari )ilayah ka'ian sampai ke daratan di u'ung

    lainnya. 5ika sampai dengan 677 km ke arah yang diukur tidak terdapat

    daratan yang membatasi maka pan'ang fetch untuk arah tersebut ditentukan

    sebesar 677 km.

    8. Masing-masing garis fetch dalam daerah pengaruh suatu pen'uru angin !arah

    utama# diproyeksikan ke arah pen'uru tersebut.

    A. Pan'ang garis fetch diperoleh dengan membagi 'umlah pan'ang proyeksi garis-

    garis fetch dengan 'umlah cosinus sudutnya.

    Pan'ang fetch efektif adalah:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 21

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    26/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    =

    ==k

    i

    i

    k

    i

    ii*

    *eff

    %

    %

    cos

    cos

    di mana:

    3i < pan'ang fetch ke-i

    ;i < sudut pengukuran fetch ke-i

    i < nomor pengukuranfetch

    k < 'umlah pengukuran fetch

    4 Peramalan Gel!mbang

    +asil peramalan gelombang sesuai arah dan tingginya masing-masing untuk hasil

    peramalan dari tahun %??A sampai dengan 6778 dapat ditampilkan dalam bentuk

    tabel dan dapat 'uga ditampilkan dalam bentuk ma)ar gelombang.

    1ntuk menentukan tinggi gelombang dan perioda gelombang, digunakan data

    hasil hindcasting yang berupa 3eff dan 1. (edua parameter tersebut digunakan

    ke dalam tiga persamaan berikut sesuai dengan prosedur peramalan gelombang

    dari SPM %?;:

    6

    %

    6

    677%A.7

    =

    +

    eff+s

    U

    g,*

    g

    ,U

    $

    %

    6

    6:80.7

    =

    +

    eff+%

    U

    g,*

    g

    ,UT

    di mana:

    +s < tinggi gelombang signifikan !m#

    P < perioda puncak spektrum !detik#

    g < percepatan graitasi bumi < ?.% !m4s6#

    1 < )ind stress factor !m4s#

    3eff < pan'ang fetch efektif !m#

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 22

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    27/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    dapun prosedur peramalan gelombang adalah sebagai berikut:

    Pembentukan gelombang ada 6 !dua# 'enis, yaitu pembentukan gelombang

    terbatas fetch dan terbatas durasi. 1ntuk membedakannya perlu diketahui terlebih

    dahulu durasi kritis !tc#, sebagai berikut

    $

    6

    6

    :.A:

    =

    +

    eff+-

    U

    g,*

    g

    ,Ut

    Periksa durasi data yang ditentukan !t#, lalu bandingkan terhadap durasi kritis !tc#.

    a. 5ika t J tc, maka gelombang yang ter'adi merupakan gelombang hasil

    pembentukan terbatas fetch. Pada pembentukan 'enis ini, durasi angin yang

    bertiup cukup lama. elombang hasil pembantukan terbatas fetch dibagi lagi

    men'adi dua 'enis, yaitu gelombang terbentuk sempurna dan gelombang tidak

    terbentuk sempurna. 1ntuk menentukan pembentukan gelombang terbentuk

    sempurna digunakan persamaan sebagai berikut :

    ;%7%8.0 ,

    U

    gt

    +

    5ika memenuhi persamaan tersebut, maka gelombang yang ter'adi merupakan

    hasil pembentukan gelombang sempurna. Penghitungan tinggi dan perioda

    gelombangnya menggunakan persamaan-persamaan berikut:

    g

    ,U +s

    66;$$.7

    =

    g

    ,UT +%

    %$;.:=

    b. 5ika t K tc, maka gelombang yang ter'adi merupakan gelombang hasil

    pembentukan terbatas )aktu. Pada pembentukan ini, durasi angin yang bertiup

    tidak cukup lama. Penghitungan tinggi dan perioda gelombangnya dilakukan

    dengan menggunakan persamaan diatas dengan terlebih dahulu mengganti

    pan'ang 3eff dengan 3min berikut ini:

    6

    $

    6

    min

    A.A:

    =

    +

    +

    ,U

    g,t

    g

    U*

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2!

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    28/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    4 4 Sim#lasi &rans'!rmasi Gel!mbang

    elombang yang merambat dari perairan dalam menu'u perairan dangkal akan

    mengalami $ peristi)a utama, yaitu refraksi, shoaling, dan difraksi, di manaketiga peristi)a tersebut mengakibatkan perubahan pada arah perambatan dan

    tinggi gelombang. Selain itu pada perairan dangkal, pengaruh friksi cukup besar

    sehingga akan mengurangi energi gelombang dan berakibat pada berkurangnya

    tinggi gelombang.

    A. Re'raksi

    elombang yang merambat dari laut dalam menu'u laut dangkal akan mengalami

    transformasi yang diakibatkan oleh adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.

    Di laut dalam, gelombang men'alar tanpa dipengaruhi oleh dasar laut. Namun di

    laut transisi dan laut dangkal, dasar laut mempengaruhi pergerakan gelombang.

    /efraksi adalah pembelokan arah gelombang akibat perubahan kedalaman. Seperti

    diketahui bah)a 2 adalah fungsi dari dan h, yaitu 2 < f!,h#. Makin dangkal

    atau makin kecil h, akan makin kecil kecepatan. (ondisi ini menyebabkan

    gelombang yang datang dengan membentuk sudut terhadap batimetri berubah arah

    dan front gelombang cenderung bereolusi se'a'ar pantai atau ray akan tegak lurus

    pantai. Di daerah perairan dangkal, apabila ditin'au suatu garis puncak

    gelombang, bagian puncak gelombang yang berada di air yang lebih dangkal akan

    men'alar dengan kecepatan yang lebih kecil daripada bagian dari puncak

    gelombang yang berada di air yang lebih dalam. kibatnya garis puncak

    gelombang akan membelok dan berusaha untuk se'a'ar dengan garis kedalaman

    laut. aris orthogonal gelombang, garis yang tegak lurus dengan garis puncak

    gelombang dan menun'ukkan arah pen'alaran gelombang, 'uga akan membelok

    dan berusaha untuk menu'u tegak lurus garis kontur dasar laut. Hfek pembelokan

    ini disebut sebagai refraksi. Sketsa deskripsi refraksi gelombang pada kontur lurus

    dan se'a'ar dapat dilihat pada ambar $.?

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2"

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    29/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    (ontur kedalaman

    9

    7

    Frtogonal gelombang

    7b

    b

    9

    Pantai

    Gambar 3. /efraksi gelombang %ada kontur lurus dan se)a)ar

    3enomena refraksi ini sangat penting untuk dipela'ari dalam teknik pantai karena:

    a. ranspor sedimen pantai sangat bergantung pada arah gelombang, sehingga

    dalam melakukan analisa transpor sedimen pantai harus benar-benar diketahui

    sudut datang gelombang. Demikian 'uga halnya dengan analisa gelombang,

    perlu diketahui sudut datang gelombang.

    b. Peristi)a refraksi 'uga dapat mengakibatkan perubahan tinggi gelombang.

    1ntuk kondisi suatu kontur dapat mengakibatkan pengkonsentrasian energi

    gelombang !konergen#, dan pada kondisi kontur lain dapat mengakibatkan

    penyebaran energi gelombang !diergen#. (ondisi konergen dapat

    menyebabkan tinggi gelombang makin besar, sedangkan pada kondisi

    diergen ter'adi pengecilan tinggi gelombang.

    +al yang penting dari analisa refraksi adalah pengaruh refraksi terhadap tinggi,

    arah dan distribusi energi gelombang yang ter'adi di perairan dangkal. nalisa

    penghitungan refraksi dimulai dengan menentukan tinggi gelombang terbesar

    beserta perioda dan arah gelombang tersebut. Dilatarbelakangi oleh hukum

    konserasi energi, di mana energi gelombang di perairan dalam sama dengan

    energi gelombang di perairan dangkal, dapat ditentukan tinggi gelombang yang

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 27

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    30/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ter'adi di perairan dangkal. nalisa refraksi ini dapat dilakukan dengan

    menggunakan ketentuan yang terdapat di dalam SPM %?;. 1ntuk garis kontur

    yang sederhana dan se'a'ar pantai, parameter-parameter yang penting dalam

    analisa refraksi ini adalah:

    %. Persamaan +ukum Snellius.

    %

    %

    66 sinsin

    =

    0

    0

    6. (oefisien /efraksi.

    cos

    cos77

    == b

    bKr

    $. inggi gloembang akibat refraksi.

    %6K r=

    di mana:

    ;% < sudut antara garis puncak gelombang dengan kontur dasar di mana

    gelombang melintas.

    ;6 < sudut yang sama diukur saat garis puncak gelombang melintas dasar

    kontur berikutnya.

    2% < kecepatan gelombang pada kedalaman kontur pertama.

    2 6 < kecepatan gelombang pada kedalaman kontur kedua.

    b7 < 'arak antara garis orthogonal di laut dalam.

    b % < 'arak antara garis orthogonal di titik %.

    B. S!aling

    Dalam per'alanan gelombang dari perairan dalam menu'u perairan dangkal ter'adi

    perubahan kecepatan, yaitu men'adi lebih lambat. Perubahan ini selain

    mengakibatkan perubahan arah, 'uga mengakibatkan pembesaran tinggi

    gelombang, di mana peristi)a tersebut dikenal sebagai shoaling.

    Penghitungan koefisien tinggi gelombang akibat shoaling ini dinyatakan dengan

    persamaan berikut:

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 26

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    31/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    6

    %

    #6tanh!#6sinh!

    6%

    %

    +

    =kh

    kh

    khK

    s

    atau dapat 'uga dihitung dengan:

    6

    %

    g

    g

    S0

    0K =

    inggi gelombang akibat refraksi dan shoaling adalah:

    %6KK Sr=

    C. Di'raksi Gel!mbang

    Difraksi adalah fenomena di mana energi dialihkan secara lateral sepan'ang

    puncak gelombang apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan

    seperti pemecah gelombang atau pulau. Pada ambar $.%7a ditun'ukkan apabila

    tidak ter'adi difraksi gelombang maka daerah di belakang rintangan akan tenang.

    &ila ter'adi difraksi !ambar $.%7b#, maka daerah di belakang rintangan akan

    terpengaruh oleh gelombang datang. aris puncak gelombang di belakang

    rintangan akan membelok dan mempunyai busur lingkaran dengan pusatnya pada

    u'ung rintangan. Pada daerah ini, tinggi gelombang akan berkurang, semakin 'auh

    dari u'ung rintangan maka berkurangnya tinggi gelombang akan semakin besar.

    Sedangkan untuk daerah di depan rintangan akan ter'adi superposisi antara

    gelombang datang dan gelombang balik yang dikenal dengan short crested )aes

    !gelombang hasil superposisi beberapa gelombang yang sudut datang4perginya

    tidak sama#.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2@

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    32/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Puncak gelombang

    P

    "

    rah Ielombang

    /intangan

    itik tin'au

    (L

    r

    Perairan tenang

    rah Ielombang

    Puncak gelombang

    P

    "

    /intangan

    a. idak er'adi Difraksi b. er'adi Difraksi

    Gambar 3. 1 !ola gelombang di belakang rintangan.

    1ntuk mendapatkan model difraksi, maka perlu digunakan beberapa asumsi

    sebagai berikut:

    a. 3luida adalah ideal !tidak mempunyai kekentalan dan tidak mampu mampat#.

    b. elombang amplitudo kecil !eori elombang "inier#.

    c. liran tidak berputar.

    d. (edalaman di belakang rintangan adalah konstan.

    e. elombang dipantulkan sempurna oleh rintangan.

    D. Pem!delan

    Pada mulanya model numerik untuk simulasi proses refraksi menggunakan

    pendekatan lintasan gelombang !*ilson, %??A#, di mana penghitungannya

    dilakukan dengan mengikuti lintasan gelombang mulai dari perairan dalam

    menu'u perairan dangkal sampai syarat batas !gelombang pecah atau lintasan telah

    sampai pada batas perairan#.

    Pada prakteknya, pendekatan ini sulit dilakukan karena dari a)al pemodel tidak

    tahu akan menu'u ke mana lintasan gelombang yang akan diikutinya. &ila

    keadaan gelombang di suatu titik ingin diketahui maka harus ada lintasan yang

    menu'u ke titik atau dekat titik tersebut. Fleh karena itu, harus dicoba banyak

    lintasan gelombang dan biasanya dibutuhkan interpolasi serta penyesuaian dari

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2>

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    33/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    pemodel dalam menginterpretasikan pola lintasan gelombang di perairan yang

    ditin'au.

    Pendekatan yang lebih populer ialah menggunakan sifat bebas putar angka

    gelombang !2ialone dan (raus, %?0#. Dengan pendekatan ini, dimungkinkan

    untuk mendapatkan solusi di titik petak !grid# numerik yang tetap dalam ruang

    sehingga pola grid dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan.

    Peneliti numerik !&erkhoff, %?06 dan "oano "iu, %?7# mengembangkan

    model yang mampu memperhitungkan proses refraksi dan difraksi. +al ini

    mengingat bah)a bila tin'auan model numerik melibatkan suatu konstruksi

    bangunan laut, konsep refraksi tidak berlaku di daerah yang terlindung oleh

    bangunan laut tersebut.

    dapun langkah-langkah untuk melakukan simulasi transformasi gelombang ini

    adalah sebagai berikut:

    %. Membuat grid referensi.

    rid yang dibuat berbentuk persegi empat, dengan sumbu 9 membesar searah

    dengan arah datangnya gelombang dan sumbu y tegak lurus terhadap sumbu 9.

    6. Membuat data masukan.

    Data masukan yang dibutuhkan berupa kedalaman di setiap titik grid referensi

    dan parameter gelombang di lokasi studi. Parameter gelombang di lokasi studi

    yang dimaksud adalah tinggi, perioda, dan arah datang gelombang dan

    disesuaikan dengan hasil analisa sebelumnya. (edua data tersebut masing-

    masing dimasukkan ke dalam dua file yang berbeda.

    $. Men'alankan program.

    Setelah semua data masukan disiapkan, maka selan'utnya adalah men'alankan

    program. Simulasi di'alankan untuk setiap arah gelombang datang yang

    berbeda.

    ;. Plot kontur tinggi gelombang.

    inggi gelombang yang dihasilkan oleh program masih berbentuk deretan

    angka-angka spesifik berupa nilai tinggi gelombang untuk setiap titik grid

    referensi. 1ntuk lebih memudahkan maka hasil simulasi ditampilkan dalam

    bentuk peta kontur.Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - 2:

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    34/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Sim#lasi Per#baan Garis Pantai dengan 1engg#nakan Pr!gram GENESIS

    Perubahan garis pantai dapat diperkirakan dengan melaksanakan simulasi numerik

    dengan menggunakan model yang dikenal dengan sebutan model perubahan satu

    garis !one line model#. Model ini adalah model perubahan garis pantai yang

    paling sederhana dan hasilnya secara kualitatif maupun kuantitatif cukup akurat.

    Pengembangan dari model 'enis ini adalah model perubahan multi garis !multi

    line model#. Pada model ini yang diramal adalah perubahan beberapa garis kontur

    dasar perairan di sekitar pantai di samping garis pantai. Perubahan garis pantai di

    lokasi studi ini akan menggunakan model perubahan satu garis dengan bantuan

    paket program HNHSIS.

    Paket program HNHSIS !HNHralied model for SImulating Shoreline change#,

    adalah sebuah paket program yang dikembangkan untuk mensimulasikan

    perubahan garis pantai pada perairan terbuka yang disebabkan oleh dinamika

    transport sedimen se'a'ar pantai !longshore sediment transport#. HNHSIS

    merupakan bagian dari sebuah sistem permodelan terstruktur SMS !Shoreline

    Modelling System# yang dikembangkan oleh Mark &. raens, Nicholas 2. (rausdari 2H/2 !2ostal Hngeneering /easearch 2enter#, dan +ans +anson dari

    1niersity of "und, S)eden. !raens et al.,%??%,hal %#.

    &eberapa kemampuan dari HNHSIS adalah :

    a. Dirancang untuk menggambarkan kecenderungan perubahan 'angka pan'ang

    dari bentuk garis pantai.

    b. Dapat dikombinasikan dengan bangunan-bangunan pelindung pantai seperti

    groin, 'etty, break)ater, timbunan pantai dan sea)all.

    c. Dapat dikombinasikan dengan struktur-struktur campuran seperti bentuk ,

    bentuk , dan spur groin.

    d. roin dan 'etty dapat mele)atkan dan mentransmisikan pasir disekitarnya.

    e. Difraksi ter'adi pada pemecah gelombang, 'etty dan groin.

    f. Mencakup ka)asan yang cukup luas.

    g. ranspor sedimen ter'adi akibat kemiringan sudut datang gelombang.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !8

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    35/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    h. inggi, perioda, dan arah gelombang laut dapat diubah-ubah.

    i. Pada break)ater ter'adi transmisi gelombang.

    Program HNHSIS ini mempnyai keterbatasan antara lain :

    a. idak ter'adi pantulan !refleksi# gelombang pada struktur.

    b. idak dikembangkan untuk pembentukan tombolo !garis pantai tidak dapat

    menyentuh break)ater#.

    c. Perlu sedikit pembatasan pada penempatan bentuk dan orientasi struktur.

    d. idak disiapkan untuk perubahan eleasi pasang surut.

    e. (etidakakuratan hasil simulasi untuk daerah yang dekat dengan batas

    boundary sebelah kiri !grid %# dan sebelah kanan !grid NC%#.

    f. &anyak asumsi dan penyederhanaan perhitungan yang terdapat pada teori

    pemodelan perubahan garis pantai.

    sumsi dasar dari one line modeling adalah :

    a. ranspor sedimen ter'adi di surf one.

    b. erdapat batasan tempat berlangsungnya transpor sedimen.

    c. "ongshore transport ter'adi akibat aksi gelombang pecah.

    d. &entuk profil pantai adalah konstan.

    e. Detail struktur terinci di seputar pantai dapat diabaikan.

    f. Holusi garis pantai menggunakan kecenderungan 'angka pan'ang.

    Analisis Data 1ekanika &ana

    4 5 1 Analisis Da"a D#k#ng &ana

    Menurut eraghi, daya dukung tanah untuk fondasi dangkal berdasarkan pada

    anggapan bah)a kekuatan geser tanah dinyatakan dengan rumus :

    s < c C s tan f

    Dimana :

    s < kekuatan geser tanah

    s < tegangan normal pada bidang geser

    c < kohesi

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !1

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    36/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    f < sudut perla)anan geser dan anggapan bah)a dasar fondasi tidak licin

    sehingga gesekan antara dasar fondasi dengan tanah cukup tinggi. Maka

    teori eraghi ini menghasilkan sebuah rumus daya dukung sebagai

    berikut :

    1ntuk 3ondasi 5alur

    < cNc C g D N C 7.8 g & Ng

    3ondasi "ingkaran

    < %.$ cNc C g D N C 7.A g C / Ng

    dimana: / < 'ari-'ari fondasi

    3ondasi &u'ur Sangkar :

    < %.$ cNc C g D N C 7.; g C & Ng

    dimana :

    < daya dukung keseimbangan !ultimate bearing capacity#

    & < lebar fondasi

    D < dalam fondasi

    g < berat isi tanah

    c < kohesi

    f < sudut perla)anan geser

    Nc, N, Ng < 3aktor daya dukung yang tergantung pada besarnya

    sudut perla)anan geser !f#

    4 5 2 Settlement 4Pen#r#nan P!ndasi6

    Settlement pondasi bangunan air yang diperhitungkan terdiri dari penurunan

    elastis dan penurunan konsolidasi. Penurunan elastis dihitung dengan

    menggunakan rumus 5anbu !%?8A# sebagai berikut:

    . . .i oi

    u u 2 3S

    4=

    dimana :

    Si < penurunan elastis

    ui, uo < dapat dilihat pada grafik !&'errum, ('aernsli>s#.

    < tekanan uniform

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !2

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    37/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    & < lebar pondasi

    H < modulus elastisitas tanah

    (emudian penurunan konsolidasi !

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    38/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    pi

    &!gaya4luas#

    Gambar 3.11 !erhitungan tegangan dalam tanah akibat beban stri%

    4 5 Perit#ngan Stabilitas &angg#l

    1ntuk menahan luapan air ban'ir diperlukan tanggul tanah dengan dimensi yang

    memadai.

    Metoda yang digunakan untuk menghitung kestabilan lereng4tanggul ban'ir

    adalah dengan metoda modifikasi &ishop !Simplified &ishop Methode#.

    Penggunaan metoda ini memberikan safety faktor !S3# yang lebih tepat

    dibandingkan metoda 3elennius. Persamaan yang digunakan pada metoda &ishop

    sebagai berikut:

    dimana :

    S3 < 3aktor keamanan

    * < berat slice

    c> < kohesi efektif

    > < sudut geser dalam efektif

    & < lebar slice

    < sudut garis singgung terhadap horiontal

    u < tekanan air pori

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !"

    ( )[ ]

    S*

    tgtgtgu35l-

    $S*

    L.%

    secLL

    sin

    %

    +

    +=

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    39/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    l < pan'ang dasar slice.

    Bn

    HnC%

    BnC% s < u l tg

    Hn

    pL < u l

    p

    *

    &

    &

    r

    u b

    a

    %

    m

    o

    Sketsa Deskripsi Parameter Stabilitas "ereng

    1raian aya :

    Pada Segmen anah

    l

    Gambar 3.1' Deskri%si !arameter Stabilitas Lereng

    Analisis Ek!n!mi

    (elayakan program secara ekonomi dapat diketahui dengan melakukan ka'ian

    ekonomis suatu kegiatan. Dalam ealuasi ini, kelayakan pelaksanaan proyek akan

    didasarkan pada perhitungan nilai manfaat bersih sekarang, NP !Net Present

    alue# dan pengembalian internal, I// !Internal /ate /eturn# proyek, berdasarkan

    asumsi &iaya Fperasional dan &enefit yang masih relatif sederhana. Perhitungan

    nilai manfaat bersih sekarang !NP#, dan pengembalian internal !I//#,

    dimaksudkan untuk mengka'i kelayakan proyek ditin'au dari tingkat diskonto

    !bunga# yang berlaku. Proyek dianggap layak untuk dilaksanakan 'ika penilaian

    menun'ukkan NP yang positif dan I// di atas bunga yang berlaku.

    a. Internal Rate of Return (IRR)

    I// adalah suatu kriteria inestasi untuk mengatahui persentase keuntungan

    dari suatu proyek tiap E tiap tahun dan 'uga merupakan alat ukur kemampuan

    proyek dalam mengembalikan bunga pin'aman. I// pada dasarnya

    menun'ukkan Dis-ount *a-tor !D3# di mana NP < 7. Dengan demikian,

    untuk mencari I//, kita haris menaikkan D3 sehingga tercapai NP < 7.

    pabila I// lebih besar dari bunga bank yang berlaku, maka proyek tersebut

    layak untuk diusahakan.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !7

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    40/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    . !et Present "alue (!P")

    NP dari suatu proyek merupakan nilai dari sekarang dari selesih benefit

    !manfaat# dengan -ost !biaya# pada Dis-ount *a-tor !D3# tertentu. NP

    menun'ukkan kelebihan manfaat dibandingkan dengan biaya. pabila NP

    lebih besar dari 7 berarti proyek tersebut menguntungkan dan layak untuk

    diusahakan.

    #. $enefit %ost Ratio (!et $&%) dan 'ross $enefit %ost Ratio ('ross $&%)

    Net B78adalah perbandingan antara Qtotal cash inflo) terhadap total cash out

    flo)Q. Net &42 ini menun'ukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan

    diperoleh dari -ost yang dikeluarkan. Sedangkan Gr!ss B78 adalah

    perbandingan antara total benefit terhadap total yang dikeluarkan.

    ross &42 adalah perbandingan antara 'umlah !resent 6alue enefit !P

    &enefit# dengan!resent 6alue 0ost!P 2ost#.

    d. Paya#k Period (PP)

    Payback period !PP# diartikan sebagai 'angka )aktu kembalinya inestasi

    yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek.

    Semakin cepat )aktu pengembalian, semakin baik untuk diusahakan.

    Perhitungan Payback Periode dilakukan dengan menggunakan net benefit

    kumulatif. P&P ter'adi tahun ke-;.

    Peren#anaan eknis (Desain)Pen"#s#nan S"stem Planning

    Pendekatan perencanaan dalam pengamanan pantai dapat dilakukan dengan upaya

    struktural dan non struktural yang berbasis kepada perencanaan yang ramah

    lingkungan atau yang memberikan dampak seminimal mungkin terhadap

    lingkungan baik secara lokal maupun ka)asan yang lebih regional.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !6

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    41/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Secara struktural, berbagai 'enis bangunan pengaman pantai tersebut memiliki

    fungsi, karakteristik dan penerapan yang berlainan. Sehingga, harus disesuaikan

    dengan spesifikasi permasalahan yang berkaitan dengan lokasi yang ditin'au

    untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dan relean dalam kerangka aspek

    teknis, non teknis dan lingkungan. Disamping itu, pemilihan rekomendasi

    pengamanan pantai 'uga didasarkan atas hasil analisa dan ealuasi kondisi fisik

    dan sosial ekonomi yang 'uga mencakup kemiungkinan pengembangan )ilayah

    dimasa yang akan datang.

    Pendekatan non struktural 'uga dimungkinkan untuk direkomendasikan dalam

    kerangka dikombinasikan dengan pendekatan struktural untuk memperoleh hasil

    yang optimal dalam penanganan pengamanan pantai baik akibat abrasi maupun

    erosi.

    (onsep penanganan pengamanan pantai adalah dengan cara membuat bangunan

    pengaman pantai dan muara sungai. Dalam menentukan struktur pengaman erosi

    pantai yang sesuai untuk ka)asan pantai, selain faktor dominan penyebab erosi

    pantai, 'enis pantai, kondisi geologi, dan kondisi +idro-Fceanografi, maka

    kesesuaian dan ketersediaan bahan bangunan di daerah ini sangatlah penting

    untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Dalam rangka upaya membuat

    perencanaan perlindungan pantai ini ada beberapa pendekatan antara lain:

    a. Mengurangi energi gelombang yang mengenai pantai dengan bangunan

    pemecah gelombang lepas pantai.

    b. Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap gempuran gelombang

    !dengan bangunan reetment atau sea )all#.

    c. Mengubah la'u angkutan sedimen se'a'ar pantai dan mengurangi timbunan

    sedimen di muara sungai !dengan pembangunan groin#.

    d. Menambah suplai sedimen ke pantai !dengan cara sand by passing atau beach

    nourishment#.

    e. Mengurangi erosi sungai di dekat muara !dengan pembuatan krib dari bambu#

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !@

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    42/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Pen"#s#nan Alternati' Penanganan

    5 2 1 Str#kt#r Reka"asa #nak

    Metode perlindungan pantai ini merupakan metode yang dilakukan untuk

    melindungi pantai dengan usaha-usaha selain membuat bangunan pantai. Dari

    beberapa pilihan struktur lunak yang ada seperti retreat, beach nourishment,

    artificial reef !karang buatan#, beach planting dan de)atering.

    &each planting atau penanaman pantai terutama dilakukan untuk restorasi pantai

    yang hancur akibat campur tangan manusia. Penanaman dilakukan untuk 'enis

    tanaman pantai seperti mangroe4bakau. +utan mangroe merupakan 'alur hi'au

    daerah pantai yang mempunyai fungsi ekologis dan sosial ekonomi.

    ahapan pelaksanaan kegiatan pembuatan tanaman rehabilitasi hutan mangroe

    meliputi persiapan lapangan, persiapan bibit, pembuatan tanaman, dan

    pemeliharaan tanaman. (eseluruhan proses ini memakan )aktu kurang lebih 6

    tahun, sehingga metode ini sesuai untuk penanganan 'angka menengah. +ama

    tanaman yang sering ditemui dan menyerang pada tanaman mangroe !'enis

    /hiopora sp#, baik di persemaian maupun setelah ditanam adalah yuyu4ketam

    !2rustacea sp# dan ulat daun dan batang, serta gulma !biasanya lumut#. 1ntuk

    men'amin keberhasilan metode ini perlu dilakukan pemeliharaan, pengendalian

    dan penga)asan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.

    5 2 2 Str#kt#r Reka"asa Keras

    A. Sea9all

    Sea)all adalah struktur pantai dengan fungsi utama menahan oertopping dan

    ban'ir karena badai dan gelombang. ipe bangunan pelindung pantai ini dibangun

    langsung di dekat perbatasan antara daratan dan air dan se'a'ar dengan garis

    pantai. Sering 'uga sea)all

    digunakan untuk melindungi 'alan dan perumahan yang berada dekat dengan garis

    pantai. Struktur sea)all biasanya terbuat dari tembok beton masif yang dengan

    beratnya sendiri mampu menahan gaya guling. Hrosi dari profil pantai disebelah

    daratan dari sea)all dapat dicegah atau paling tidak dikurangi. etapi erosi pada

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !>

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    43/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    bagian kaki dari sea)all mena'di semakin besar dikarenakan oleh pantulan

    gelombang pada sea)all. +al ini meyebabkan profil sedimen pada bagian kaki

    sea)all men'adi lebih curam yang pada akhirnya menyebabkan gelombang yang

    lebih besar diterima oleh struktur. kibatnya, sea)all terancam oleh

    ketidakstabilan yang disebabkan oleh erosi pada kaki struktur dan oleh energi

    hantaman gelombang yang meningkat, runup dan oertopping. (arena sea)all

    rentan terhadap penggerusan sedimen di kaki struktur !toe scour# biasanya

    pembangunan sea)all dikombinasi dengan groin, beach nourishment atau dapat

    'uga dengan menggunakan pelindung kaki dari batu. Disamping pada kaki

    struktur erosi 'uga ter'adi kedua u'ung tepi bangunan.

    B. Re%etment

    /eetment adalah dinding pantai dengan fungsi dasar melindungi pantai dari

    erosi. &angunan ini sangat ampuh untuk melindungi pantai terhadap abrasi

    gelombang. Struktur reetment biasanya terdiri dari batu, beton atau aspal untuk

    melindungi profil kemiringan alami pantai.

    C. Gr!in

    &erbeda dengan reetment yang berfungsi sebagai pelindung pantai dan dibangun

    digaris pantai se'a'ar dengan garis pantai, groin berfungsi untuk stabilisasi pantai,

    menahan la'u sediment yang bergerak se'a'ar pantai, dan men'aga agar lebar berm

    tidak berkurang tetapi bertambah. roin dibangun tegak lurus garis pantai. roin

    sangat efektif untuk menahan la'u transpor sediment se'a'ar pantai. roin yang

    digunakan dimuara sungai atau dimulut inlet disebut 'etty berfungsi untuk

    mencegah tertutupnya mulut sungai atau inlet akibat sedimen litoral.

    &angunan ini dapat mengatasi masalah mundurnya garis pantai secara lokal, tetapi

    secara regional perlu diperhatikan kerusakan yang ditimbulkan akibat

    dipercepatnya proses erosi di hilir !do)ncoast# dari groin

    D. Deta(ed Break9ater

    Detached break)ater atau disebut 'uga offshore break)ater berfungsi untuk

    mengurangi energi gelombang datang dari lepas sampai kepantai sehingga dapat

    mengurangi erosi. &ila ambang break)ater ini selalu berada di ba)ah muka air

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - !:

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    44/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    maka disebut 'uga submerged break)ater yang dapat dikategorikan sebagai

    artificial reef !reef break)ater#. elombang datang sebagian dipantulkan oleh

    brake)ater dan sebagian lagi dile)atkan dan mengalami difraksi sehingga

    gelombangnya menyebar dan berubah arah. (onsentrasi energi gelombang

    men'adi berkurang

    akibat penyebaran ini. Dibelakang break)ater !antara break)ater dan garis pantai#

    akan terbentuk tombolo atau salient.

    Desain Bang#nan Pengaman Pantai

    Dalam melaksanakan desain bangunan pengaman pantai terdapat beberapa kriteria

    perencanaan yang harus dipenuhi yaitu:

    Hleasi struktur, yaitu eleasi puncak dan eleasi dasar.

    "impasan gelombang !oer toping#.

    /ayapan gelombang !run up#.

    Hstetika dan lingkungan.

    Stabilitas struktur yang terdiri dari stabilitas geser, amblas dan guling.

    5 1 Ele%asi Str#kt#r

    Hleasi struktur bangunan yang direncanakan diambil acuan berdasarkan muka air

    terendah !"*S#. Hleasi puncak struktur akan diperhitungkan terhadap eleasi

    muka air tertinggi !+*S# ditambah run up dan tinggi kebebasan. Sedangkan

    eleasi dasar struktur struktur bagian ba)ah akan diperhitungkan kondisi eleasi

    dasar tanah di lokasi penempatan bangunan.

    5 2 impasan Gel!mbang 40%er t!ping6

    Struktur bangunan pengaman pantai direncanakan dapat dilimpasi gelombang,

    terutama pada saat badai yang ter'adi pada )aktu air pasang tinggi. Pemilihan

    struktur dengan limpasan ini adalah karena struktur yang terlalu tinggi, akan

    mengurangi estetika yang menghalangi pemandangan kearah laut.

    Supervisi Konstruksi Pembangunan Pengaman Pantai Dungingis dan Pantai Bajugan

    VI - "8

  • 7/25/2019 07. Lp_bab v Review Desain

    45/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    5 Ra"apan Gel!mbang 4R#n 5p6

    Struktur bangunan pantai 'uga harus mampu menahan gesekan air laut akibat

    adanya rayapan gelombang air laut, terutama pada saat berlangsung badai atauakibat pasang surut. pabila gelombang bergerak menu'u bangunan yang miring

    !dinding tembok laut atau pemecah gelombang#, sebagian dari momentum

    gelombang tersebut akan dirubah men'adi gerakan air yang meluncur ke atas

    lereng, yang disebut sebagai rayapan gelombang !)ae runup#.

    /ayapan gelombang akan dikurangi dengan meletakkan rip-rap dari tumpukan

    batu pada kaki bangunan pengamanan pantai. inggi rayapan dapat didefinisikan

    sebagai eleasi ertikal maksimum yang dapat dicapai oleh gerakan air yangmeluncur ke atas lereng tersebut diukur dari muka air terendah !"*S#.