sarcopenia antara lansia di iran (sarir)

7/24/2019 Sarcopenia Antara Lansia Di Iran (Sarir)

1/13

SARCOPENIA ANTARA LANSIA DI IRAN (SARIR):

Penyaji :

Arum mananti praditaBugi anisa kinanti

Pembimbing :dr.Rina Kriswiatiny Sp.PD

PRESENTASI JURNAL


2/13

LATAR BELAKANG

meningkat di dunia karena peningkatan status

kesehatan di masyarakat

sarcopenia telah disajikan berdasarkan metode

pengukuran komposisi tubuh, tetapi definisi yang

diterima secara internasional saat ini belum ada.

POPULASI

LASIA

!"#IISI


3/13

METODE

Penelitian ini akan dilakukan dalam dua tahap di antara pria lanjut usia

dan $anita di atas %% tahun di distrik &eheran

&ahap pertama akanmenjadi studi cross'

sectional berdasarkan

populasi untuk

menentukan frekuensi

sarcopenia dalam populasipenelitian, dan untuk

menemukan hal untuk

tahap kedua.

&ahap kedua akan menjadi

studi kasus kontrol untukperbandingan faktor

metabolik dan inflamasi

dalam kelompok sarcopeni

dan non sarcopeni.

(ubungan antarasarcopenia dan pola diet

utama akan die)aluasi

menggunakan analisis

faktor.


4/13

Desain dan pengat!an

Penelitian ini akan dilakukan bekerja sama dengan *i+i Sekolah, "ndokrinologi dan

etabolisme Lembaga Penelitian Uni)ersitas &eheran of edical Sciences.

Fase pertama

adalah studi cross'sectional berdasarkan populasi, yang akan dilakukan antara pria

dan $anita lanjut usia di distrik - thdari &eheran untuk menentukan frekuensi

Sarcopenia dalam populasi penelitian dan melakukan temuan kasus untuk tahap

kedua.

Fase keduaakan menjadi studi kasus'kontrol. elompok kasus termasuk peserta dengan kriteria

Sarcopenic sesuai dengan definisi "/*SOP 0kasus umum1. Peserta dalam tahap

pertama yang tidak memiliki kriteria yang diperlukan untuk Sarcopenia akan

membuat kelompok kontrol.

Proyek ini terdiri dari dua tahap.


5/13

Peserta

enggunakan cluster random sampling, 23 cluster di $ilayah

- thdari ota &eheran akan ditentukan bekerjasama dengan kantor

pos Iran.


6/13

K!ite!ia in"#si

1.Peserta harus berusia minimal %% tahun.

2.Peserta akan diminta untuk memiliki kemampuan untuk bergerak tanpa

kruk, $alker atau alat bantu lainnya.

3.(arus ada tidak adanya anggota badan buatan atau anggota tubuh prostesis.

4.(arus ada tidak adanya kanker aktif, menurut laporan diri indi)idu.

5.&iga harus absen 4ongesti)e (eart #ailure 04(#1, paru obstruktif kronis

!isorder 0PPO1, *agal *injal ronik 045#1, sirosis dan gagal hati

0semua berdasarkan laporan diri indi)idu1.


7/13

peng"!an

Langkah'langkah berikut akan dilakukan untuk setiap indi)idu di

klinik setelah mendapat persetujuan tertulis6 sampel darah puasa 73

cc akan diambil untuk menilai sindrom metabolik konstituen. Ini

terdiri dari gula darah puasa 0#8S1, trigliserida 0&*1, dan high

density lipoprotein 0(!L1 dalam tahap pertama. 8eberapa bagiandari sampel serum 09 ml1 akan disimpan pada ':3 ; 4 untuk

pemeriksaan lebih lanjut di tahap kedua.


8/13

"esi$ne!

&iga kuesioner termasuk, kuesioner umum, akti)itas kuesioner fisik, dan kuesioner

frekuensi makanan 0##


9/13

Tingkat aktivitas fsik akan dievaluasi le!bentuk singkat aktivitas fsik kuesiner "#PA$%

Peserta akan diminta untuk melaporkan $aktu yang dihabiskan berjalan,

akti)itas intensitas sedang, dan akti)itas kuat intensitas selama seminggu

sebelum menguji. !ata akti)itas fisik akan dikon)ersi ke menit per minggu

dan dinyatakan sebagai setara metabolik 0"&'min = minggu1 sesuai

dengan pedoman IPA< untuk pengolahan. Para peserta dengan jumlah

akti)itas fisik yang lebih rendah dari -33 "&'menit = minggu akan

dianggap sebagai akti)itas fisik yang rendah, jumlah di atas 2333 "&'

menit = minggu akan dianggap akti)itas fisik tinggi, dan jumlah antara -33'

2.333 akan dianggap sebagai akti)itas fisik moderat.


10/13

Aspan %a"anan pese!ta a"an dini#ai dengan

%enggna"an &&' ite% da#a% se%i*"antitati+,

&he ##< terdiri dari daftar item makanan dengan ukuran melayani standar

yang umum digunakan oleh konsumen Iran. Peserta akan diminta untuk

melaporkan frekuensi konsumsi dari setiap item makanan selama tahun

sebelum tes sesuai dengan inter)al harian, mingguan dan bulanan. ##< ini

telah di)alidasi untuk >3'-3 tahun penduduk perempuan tua &eheran oleh"smaill+adeh.


11/13

Ant!$p$%et!i dan te"anan da!a. peng"!an

&inggi akan diukur dalam meter menggunakan pita dinding dalam posisi

berdiri tanpa sepatu. 8erat peserta 0kg1 akan dinilai dengan menggunakan

skala digital, sementara mereka berpakaian minim. lingkar pinggang akan

diukur di tengah margin rusuk yang lebih rendah dan iliac crest, berdiri

dan bernapas normal. Seorang dokter umum akan mengukur tekanan darah

peserta dalam posisi duduk setelah 7% menit istirahat menggunakan

sphygmomanometer analog. Penampilan suara pertama akan dianggap

sebagai tekanan darah sistolik, dan hilangnya suara akan tekanan darah

diastolik.


12/13

Ana#isis "$%p$sisi t/.

Peserta akan diminta untuk berbaring

telentang tanpa gerakan selama

pencitraan. /aktu yang diperlukan untuk

e)aluasi setiap peserta akan 7%

menit. enurut hasil !?A, kita akan

menghitung massa otot rangkaapendikularis untuk setiap peserta sebagai

jumlah massa otot ekstremitas atas dan

ba$ah 0kg1. 8erdasarkan temuan dari

penelitian lain dalam literatur, otot skeletal

relatif massa kurang dari @.9- kg =m 9untuk laki'laki dan %,% kg = m 9

untuk perempuan akan dianggap abnormal .

assa otot dapat diukur

dengan menggunakan berbagai

perangkat seperti pencitraan

resonansi magnetik, computedtomography, dual 'ray

absorptiometry, analisis

bioimpedance, dan total atau

sebagian kalium tubuh dalam

massa ramping


13/13

KESIMPULAN

Penelitian ini adalah studi pertama yang menge)aluasi sarcopenia dan

faktor risiko pada lansia di Iran membahas rincian bagaimana kami

mengumpulkan data dan instrumen yang tepat untuk mengukur massa otot,

kekuatan otot dan cocok untuk menentukan sarcopenia pada lansia di Iran.

Sarcopeni adalah penyakit multifaktorial yang berhubungan dengan

penurunan massa otot rangka dan dapat menjadi faktor risiko utama untukpengembangan kelemahan. (al ini meningkatkan kecacatan populasi lanjut

usia dan ketergantungan dan dapat mengenakan biaya tinggi untuk sistem

kesehatan. empelajari faktor risiko Sarcopenia dapat berguna untuk

mencegah atau menunda perkembangan penyakit ini.

sarcopenia antara lansia di iran (sarir)

Documents