sistem distribusi obat (2)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
1/7
SISTEM DISTRIBUSI OBAT
Sistem distribusi obat di rumah sakit digolongkan berdasarkan ada tidaknya satelit/depo
farmasi dan pemberian obat ke pasien rawat inap. Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi,
sistem distribusi obat dibagi menjadi dua sistem, yaitu:
1. Sistem pelayanan terpusat (sentralisasi). Sistem pelayanan terbagi (desentralisasi)
Berdasarkan distribusi obat bagi pasien rawat inap, digunakan empat sistem, yaitu:
1. Sistem distribusi obat resep indi!idual atau permintaan tetap
. Sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang
". Sistem distribusi obat kombinasi resep indi!idual dan persediaan lengkap di ruang
#. Sistem distribusi obat dosis unit.
2.3.1 Metode Distribusi Obat Berdasarkan Ada atau Tidaknya Satelit Farasi
a. Siste !elayanan Ter"usat #Sentralisasi$
Sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan
pada satu tempat yaitu instalasi farmasi. $ada sentralisasi, seluruh kebutuhan perbekalan
farmasi setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan indi!idu maupun kebutuhan barang
dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. %esep orisinil
oleh perawat dikirim ke &'%S, kemudian resep itu diproses sesuai dengan kaidah.
euntungan sistem ini adalah:
1. Semua resep dikaji langsung oleh apoteker, yang juga dapat memberi informasi
kepada perawat berkaitan dengan obat pasien,. emberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*pasien,
". emungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas persediaan,
#. empermudah penagihan biaya pasien.
$ermasalahan yang terjadi pada penerapan tunggal metode ini di suatu rumah sakit yaitu
sebagai berikut:
1. +erjadinya delay time dalam proses penyiapan obat permintaan dan distribusi obat ke
pasien yang ukup tinggi,
. -umlah kebutuhan personel di &nstalasi 'armasi %umah Sakit meningkat,
". 'armasis kurang dapat melihat data riwayat pasien (patient reords) dengan epat,#. +erjadinya kesalahan obat karena kurangnya pemeriksaan pada waktu penyiapan
komunikasi.
b. Sistem $elayanan +erbagi (esentralisasi)esentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai
abang di dekat unit perawatan/pelayanan. abang ini dikenal dengan istilah depo
farmasi/satelit farmasi. $ada desentralisasi, penyimpanan dan pendistribusian
perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi.
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
2/7
+anggung jawab farmasis dalam kaitan dengan distribusi obat di satelit farmasi :
1. ispensing dosis awal padapermintaan baru dan larutan intra!ena tanpa tambahan.
. endistribusikan i. !. admikstur yang disiapkan oleh farmasi sentral.". emeriksa permintaan obat dengan melihat mediation administration reord
(0%).#. enuliskan nama generik dari obat pada 0%.. emeahkan masalah yang berkaitan dengan distribusi.
Ruan% lin%ku" ke%iatan "elayanan de"o &arasi adala' seba%ai berikut (
1. !en%elolaan "erbekalan &arasi
$engelolaan perbekalan farmasi bertujuan untuk menjamin tersedianya
perbekalan farmasi dalam jumlah dan jenis yang tepat dan dalam keadaan siap pakai
pada waktu dibutuhkan oleh pasien, dengan biaya yang seefisien mungkin.
$engelolaan barang farmasi terbagi atas :
* $engelolaan barang farmasi dasar (B')Barang farmasi dasar meliputi obat dan alat kesehatan yang diperoleh dari sub
instalasi perbekalan farmasi.
* $engelolaan barang farmasi non dasar (B'2)
epo farmasi melakukan pengelolaan B'2 mulai dari penerimaan sampai
dengan pendistribusian. $erenanaan B'2 tidak dilakukan melalui depo farmasi.
egiatan pengelolaan perbekalan farmasi, meliputi :
* $erenanaan
$erenanaan bertujuan untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat
sesuai kebutuhan, menegah terjadinya kekosongan / kekurangan barang farmasi ,
mendukung / meningkatkan penggunaan perbekalan farmasi yang efektif dan efisien.
* $engadaan
$engadaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang
berkualitas berdasarkan fungsi perenanaan dan penentuan kebutuhan.
* $enerimaan
$enerimaan bertujuan mendapatkan perbekalan farmasi berkualitas sesuai
kebutuhan.* $enyimpanan
$enyimpanan bertujuan untuk menjaga agar mutu perbekalan farmasi tetap
terjamin, menjamin kemudahan menari perbekalan farmasi dengan epat pada waktu
dibutuhkan untuk menegah kehilangan perbekalan farmasi.
* $endistribusian
$endistribusian bertujuan untuk memberikan perbekalan farmasi yang tepat dan
aman pada waktu dibutuhkan oleh pasien.* $elayanan farmasi klinik
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
3/7
$elayanan farmasi klinik bertujuan untuk menjamin kemanjuran, keamanan dan
efisiensi penggunaan obat serta dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang
rasional.
+anggung jawab farmasis dalam memberikan pelayanan farmasi klinik pada satelit
farmasi ialah :
* onitoring ketepatan terapi obat, interaksi antar obat serta reaksi samping obat yang
tidak diinginkan (ad!erse drug reation).
* onitoring seara intensif terapi obat seperti total parenteral nutrition (+$2) dan
terapi antineoplastik.
* enyiapkan dosis farmakokinetik.
* enjadwalkan pengobatan obat terpilih.* Sebagai pusat informasi obat bagi dokter, perawat dan pasien.
* engidentifikasi, menegah, dan memeahkan masalah yang berkaitan dengan obat.
2. Adinistrasiegiatan administrasi berupa stok opname perbekalan farmasi, penatatan
perbekalan farmasi yang rusak/tidak sesuai dengan aturan kefarmasian, pelaporan
pelayanan perbekalan farmasi dasar, pelaporan pelayanan distribusi perbekalan
farmasi dan pelaporan pelayanan farmasi klinik.
euntungan dari penerapan metode desentralisasi diantaranya sebagai berikut :
* $enyediaan obat pesanan atau permintaan dapat dipenuhi dengan waktu yang lebih
singkat.
* omunikasi langsung yang terjadi antara farmasis, dokter, dan perawat.* 'armasis dapat langsung memberikan informasi mengenai obat yang dibutuhkan oleh
dokter dan perawat.* $elayanan farmasi klinik.
* $enurunan waktu keterlibatan perawaran dalam distribusi obat.
Siste Distribusi Obat Ba%i !asien Ra)at Ina"
1. Siste Distribusi Obat Rese" Indi*idual
%esep indi!idual adalah order atau resep yang ditulis dokter untuk tiap
penderita, sedangkan sentralisasi adalah semua order/ resep tersebut yangdisiapkan dan didistribusikan dari &nstalasi 'armasi %umah Sakit (&'%S) sentral.
Sistem distribusi obat resep indi!idual adalah tatanan kegiatan pengantaran
sediaan obat oleh &'%S sentral sesuai dengan yang ditulis pada order/resep atas
nama penderita rawat tinggal tertentu melalui perawat ke ruang penderita tersebut.alam sistem ini, semua obat yang diperlukan untuk pengobatan di*
dispensing dari &'%S. %esep orisinal oleh perawat dikirim ke &'%S, kemudian
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
4/7
diproses sesuai dengan kaidah ara dispensing yang baik dan obat disiapkan untuk
didistribusikan kepada penderita tertentu. &nter!al dispensing pada sistem ini
dapat dibatasi misalnya, pengobatan pasien untuk seorang pasien untuk " hari
telah dikirim jika terapi berlanjut sampai lebih dari " hari, tempat obat yang
kosong kembali ke &'%S untuk di*refill.
euntungan sistem obat resep indi!idual:
1. Semua resep / order dikaji langsung oleh apoteker, yang juga dapat memberi
keterangan atau informasi kepada perawat berkaitan dengan obat penderita.. emberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*
pasien". emungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas perbekalan
#. empermudah penagihan biaya obat penderita
eterbatasan sistem distribusi obat resep indi!idual
1. emungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita
. -umlah kebutuhan personal &'%S meningkat". emerlukan jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan
obat di ruang pada waktu konsumsi obat#. +erjadinya kesalahan obat karena kurang pemeriksaan pada waktu konsumsi
obat.
2. SISTEM DISTRIBUSI OBAT !ERSEDIAA+ ,E+-A! DI RUA+-
#TOTA, F,OOR STO/$
alam sistem ini, semua obat yang dibutuhkan penderita tersedia dalam
ruang penyimpanan obat di ruang tersebut. $ersediaan obat diruang dipasok oleh
&'%S. 3bat yang didispensing dalam sistem ini terdiri atas obat penggunaan
umum yang biayanya dibebankan pada biaya paket perawatan menyeluruh dan
resep obat yang harus dibayar sebagai biaya obat. 3bat penggunaan umum ini
terdiri atas obat yang tertera dalam daftar yang telah ditetapkan $'+ dan &'%S
yang tersedia di unit perawat, misalnya kapas pembersih luka, larutan antisepti
dan obat tidur.Sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang adalah tatanan kegiatan
penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada resep obat,
yang disiapkan dari persediaan di ruang oleh perawat dan dengan mengambil
dosis/ unit obat dari wadah persediaan yang langsung diberikan kepada penderitadi ruang itu.
euntungan
1. 3bat yang diperlukan segera tersedia bagi pasien
. $eniadaan pengembalian obat yang tidak terpakai ke &'%S
". $engurangan penyalinan kembali resep obat
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
5/7
#. $engurangan jumlah personel &'%S
eterbatasan
1. esalahan obat sangat meningkat karena resep obat tidak dikaji langsung oleh
apoteker. $ersediaan obat di unit perawat meningkat dengan fasilitas ruangan yang
sangat terbatas
". $enurian obat meningkat
#. eningkatnya bahaya karena kerusakan
. $enambahan modal in!estasi untuk menyediakan fasilitas penyiapan obat
yang sesuai di setiap daerah unit perawatan pasien4. iperlukan waktu tambahan bagi perawat untuk menangani obat
5. eningkatnya kerugian karena kerusakan obat
3. SISTEM DISTRIBUSI OBAT OMBI+ASI RESE! I+DI0IDUA, DA+
!ERSEDIAA+ DI RUA+-%umah sakit yang menerapkan sistem ini, selain menerapkan sistem
distribusi resep/order indi!idual sentralisasi, juga menerapkan distribusi
persediaan di ruangan yang terbatas. Sistem ini merupakan perpaduan sistem
distribusi obat resep indi!idual berdasarkan permintaan dokter yang disiapkan dan
distribusikan oleh instalasi farmasi sentral dan sebagian lagi siapkan dari
persediaan obat yang terdapat di ruangan perawatan pasien. Sistem kombinasi ini
bertujuan untuk mengurangi beban kerja &'%S.
euntungan
1. Semua resep / order indi!idual dikaji langsung oleh apoteker
. 0danya kesempatan berinteraksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*
penderita
". 3bat yang diperlukan dapat segera tersedia bagi penderita (obat persediaan di
ruang)
#. Beban &'%S dapat berkurang
. engurangi terjadinya kesalahan terapi obat
eterbatasan
1. emungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita (obat
resep indi!idual)
. esalahan obat pemberian obat yang disiapkan dari persediaan ruang dapat
terjadi.
". embutuhkan tempat yang ukup untuk tempat penyimpanan obat
. SISTEM DISTRIBUSI OBAT DOSIS U+IT
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
6/7
Sistem ini mulai diperkenalkan sejak 6 tahun yang lalu, namun
penerapannya masih lambat karena memerlukan biaya awal yang besar dan juga
memerlukan peningkatan jumlah apoteker yang besar. $adahal ada dua kegunaan
utama dari sistem ini, yaitu mengurangi kesalahan obat dan mengurangi
keterlibatan perawat dalam penyiapan obat.
3bat dosis unit adalah obat yang disorder oleh dokter untuk penderita,
terdiri dari satu atau beberapa jenis obat yang masing*masing dalam kemasan
dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang ukup untuk suatu waktu
tertentu. $enderita hanya membayar obat yang dikonsumsi saja.
istribusi obat dosis unit adalah tanggung jawab &nstalasi 'armasi %umah
Sakit (&'%S) dengan kerjasama dengan staf medi, perawat, pimpinan rumah sakit
dan staf administrati!e. aka diperlukan suatu panitia perenana untuk
mengembangkan sistem ini yang sebaliknya dipimpin oleh apoteker yang
menjelaskan tentang konsep sistem ini.Sistem distribusi dosis unit merupakan metode dispensing dan
pengendalian obat yang dikoordinasikan &'%S dalam rumah sakit. Sistem dosis
unit dapat berbeda dalam bentuk, tergantung pada kebutuhan khusus rumah sakit.
etode pengoperasian sistem distribusi dosis unit ada tiga maam, yaitu :
1. Sentralisasi
ilakukan oleh &'%S sentral ke semua daerah perawatan penderita rawat
tinggal di rumah sakit seara keseluruhan. emungkinan di rumah sakit
tersebut hanya ada satu &'%S tanpa adanya abang &'%S di beberapa daerah
perawatan penderita.
. esentralisasi ilakukan oleh beberapa abang &'%S di rumah sakit. $ada dasarnya
sistem ini sama dengan sistem distribusi obat persediaan lengkap diruangan,
hanya saja sistem distribusi obat desentralisai ini dikelola seluruhnya oleh
apoteker yang sama dengan pengelolaan dan pengendalian oleh &'%S sentral.". ombinasi sentralisasi dan desentralisasi
Biasanya hanya dosis mula dan dosis keadaan darurat dilayani oleh abang
&'%S. osis selanjutnya dilayani oleh &'%S sentral. Semua pekerjaan
tersentralisasi lain, seperti pengemasan dan penampuran sediaan intra!ena
juga dimulai dari &'%S sentral.
euntungan
1. $enderita menerima pelayanan &'%S # jam sehari dan penderita
membayar hanya obat yang dikonsumsi saja
. Semua dosis yang diperlukan pada pada unit perawat telah disiapkan oleh
&'%S. -adi perawat mempunyai waktu lebih banyak untuk perawatan
langsung penderita.
-
7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)
7/7
". 0danya sistem pemeriksaan ganda dengan menginterpretasikan resep/
dokter dan membuat profil pengobatan penderita (p") oleh apoteker dan
perawat memeriksa obat yang disiapkan &'%S sebelum dikonsumsi.
engan kata lain, sistem ini mengurangi kesalahan obat
#. $eniadaan duplikasi order obat yang berlebihan dan pengurangan
pekerjaan menulis di unit perawatan dan &'%S. $engurangan kerugian biaya obat yang tidak terbayar oleh penderita4. $enyiapan sediaan intra!ena dan rekonstitusi obat oleh &'%S
5. eningkatkan penggunaan personal professional dan nonprofessional
yang lebih efisien
7. engurangi kehilangan pendapatan
8. enghemat ruangan di unit perawatan dengan meniadakan persediaan
ruah obat*obatan
16. eniadakan penurian dan pemborosan obat
11. emerlukan akupan dan pengendalian &'%S di rumah sakit seara
keseluruhan sejak dari dokter menulis resep / order sampai penderitamenerima dosis unit
1. emasan dosis unit seara tersendiri*sendiri diberi etiket dengan nama
obat, kekuatan, nomor kendali dan kemasan tetap utuh sampai obat siap
dikonsumsi pada penderita.
1". Sistem komunikasi pengorderan dan penghantaran obat bertambah baik
1#. 0poteker dapat datang ke unit perawat/ ruang penderita untuk melakukan
konsultasi obat, membantu memberikan masukan kepada tim, sebagai
upaya yang diperlukan untuk perawatan yang lebih baik lagi.
1. $engurangan biaya total kegiatan yang berkaitan dengan obat
14. $eningkatan pengendalian obat dan pemantauan penggunaan obat
menyeluruh
15. pengendalian yang lebih besar oelh apoteker atas pola beban kerja &'%S
dan penjadwalan staf
17. penyesuaian yang lebih besar untuk prosedur komputerisasi dan
otomastisasi