sistem distribusi obat (2)

Upload: dameria-crishtabell-silaban

Post on 21-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    1/7

    SISTEM DISTRIBUSI OBAT

    Sistem distribusi obat di rumah sakit digolongkan berdasarkan ada tidaknya satelit/depo

    farmasi dan pemberian obat ke pasien rawat inap. Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi,

    sistem distribusi obat dibagi menjadi dua sistem, yaitu:

    1. Sistem pelayanan terpusat (sentralisasi). Sistem pelayanan terbagi (desentralisasi)

    Berdasarkan distribusi obat bagi pasien rawat inap, digunakan empat sistem, yaitu:

    1. Sistem distribusi obat resep indi!idual atau permintaan tetap

    . Sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang

    ". Sistem distribusi obat kombinasi resep indi!idual dan persediaan lengkap di ruang

    #. Sistem distribusi obat dosis unit.

    2.3.1 Metode Distribusi Obat Berdasarkan Ada atau Tidaknya Satelit Farasi

    a. Siste !elayanan Ter"usat #Sentralisasi$

    Sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan

    pada satu tempat yaitu instalasi farmasi. $ada sentralisasi, seluruh kebutuhan perbekalan

    farmasi setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan indi!idu maupun kebutuhan barang

    dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. %esep orisinil

    oleh perawat dikirim ke &'%S, kemudian resep itu diproses sesuai dengan kaidah.

    euntungan sistem ini adalah:

    1. Semua resep dikaji langsung oleh apoteker, yang juga dapat memberi informasi

    kepada perawat berkaitan dengan obat pasien,. emberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*pasien,

    ". emungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas persediaan,

    #. empermudah penagihan biaya pasien.

    $ermasalahan yang terjadi pada penerapan tunggal metode ini di suatu rumah sakit yaitu

    sebagai berikut:

    1. +erjadinya delay time dalam proses penyiapan obat permintaan dan distribusi obat ke

    pasien yang ukup tinggi,

    . -umlah kebutuhan personel di &nstalasi 'armasi %umah Sakit meningkat,

    ". 'armasis kurang dapat melihat data riwayat pasien (patient reords) dengan epat,#. +erjadinya kesalahan obat karena kurangnya pemeriksaan pada waktu penyiapan

    komunikasi.

    b. Sistem $elayanan +erbagi (esentralisasi)esentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai

    abang di dekat unit perawatan/pelayanan. abang ini dikenal dengan istilah depo

    farmasi/satelit farmasi. $ada desentralisasi, penyimpanan dan pendistribusian

    perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi.

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    2/7

    +anggung jawab farmasis dalam kaitan dengan distribusi obat di satelit farmasi :

    1. ispensing dosis awal padapermintaan baru dan larutan intra!ena tanpa tambahan.

    . endistribusikan i. !. admikstur yang disiapkan oleh farmasi sentral.". emeriksa permintaan obat dengan melihat mediation administration reord

    (0%).#. enuliskan nama generik dari obat pada 0%.. emeahkan masalah yang berkaitan dengan distribusi.

    Ruan% lin%ku" ke%iatan "elayanan de"o &arasi adala' seba%ai berikut (

    1. !en%elolaan "erbekalan &arasi

    $engelolaan perbekalan farmasi bertujuan untuk menjamin tersedianya

    perbekalan farmasi dalam jumlah dan jenis yang tepat dan dalam keadaan siap pakai

    pada waktu dibutuhkan oleh pasien, dengan biaya yang seefisien mungkin.

    $engelolaan barang farmasi terbagi atas :

    * $engelolaan barang farmasi dasar (B')Barang farmasi dasar meliputi obat dan alat kesehatan yang diperoleh dari sub

    instalasi perbekalan farmasi.

    * $engelolaan barang farmasi non dasar (B'2)

    epo farmasi melakukan pengelolaan B'2 mulai dari penerimaan sampai

    dengan pendistribusian. $erenanaan B'2 tidak dilakukan melalui depo farmasi.

    egiatan pengelolaan perbekalan farmasi, meliputi :

    * $erenanaan

    $erenanaan bertujuan untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat

    sesuai kebutuhan, menegah terjadinya kekosongan / kekurangan barang farmasi ,

    mendukung / meningkatkan penggunaan perbekalan farmasi yang efektif dan efisien.

    * $engadaan

    $engadaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang

    berkualitas berdasarkan fungsi perenanaan dan penentuan kebutuhan.

    * $enerimaan

    $enerimaan bertujuan mendapatkan perbekalan farmasi berkualitas sesuai

    kebutuhan.* $enyimpanan

    $enyimpanan bertujuan untuk menjaga agar mutu perbekalan farmasi tetap

    terjamin, menjamin kemudahan menari perbekalan farmasi dengan epat pada waktu

    dibutuhkan untuk menegah kehilangan perbekalan farmasi.

    * $endistribusian

    $endistribusian bertujuan untuk memberikan perbekalan farmasi yang tepat dan

    aman pada waktu dibutuhkan oleh pasien.* $elayanan farmasi klinik

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    3/7

    $elayanan farmasi klinik bertujuan untuk menjamin kemanjuran, keamanan dan

    efisiensi penggunaan obat serta dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang

    rasional.

    +anggung jawab farmasis dalam memberikan pelayanan farmasi klinik pada satelit

    farmasi ialah :

    * onitoring ketepatan terapi obat, interaksi antar obat serta reaksi samping obat yang

    tidak diinginkan (ad!erse drug reation).

    * onitoring seara intensif terapi obat seperti total parenteral nutrition (+$2) dan

    terapi antineoplastik.

    * enyiapkan dosis farmakokinetik.

    * enjadwalkan pengobatan obat terpilih.* Sebagai pusat informasi obat bagi dokter, perawat dan pasien.

    * engidentifikasi, menegah, dan memeahkan masalah yang berkaitan dengan obat.

    2. Adinistrasiegiatan administrasi berupa stok opname perbekalan farmasi, penatatan

    perbekalan farmasi yang rusak/tidak sesuai dengan aturan kefarmasian, pelaporan

    pelayanan perbekalan farmasi dasar, pelaporan pelayanan distribusi perbekalan

    farmasi dan pelaporan pelayanan farmasi klinik.

    euntungan dari penerapan metode desentralisasi diantaranya sebagai berikut :

    * $enyediaan obat pesanan atau permintaan dapat dipenuhi dengan waktu yang lebih

    singkat.

    * omunikasi langsung yang terjadi antara farmasis, dokter, dan perawat.* 'armasis dapat langsung memberikan informasi mengenai obat yang dibutuhkan oleh

    dokter dan perawat.* $elayanan farmasi klinik.

    * $enurunan waktu keterlibatan perawaran dalam distribusi obat.

    Siste Distribusi Obat Ba%i !asien Ra)at Ina"

    1. Siste Distribusi Obat Rese" Indi*idual

    %esep indi!idual adalah order atau resep yang ditulis dokter untuk tiap

    penderita, sedangkan sentralisasi adalah semua order/ resep tersebut yangdisiapkan dan didistribusikan dari &nstalasi 'armasi %umah Sakit (&'%S) sentral.

    Sistem distribusi obat resep indi!idual adalah tatanan kegiatan pengantaran

    sediaan obat oleh &'%S sentral sesuai dengan yang ditulis pada order/resep atas

    nama penderita rawat tinggal tertentu melalui perawat ke ruang penderita tersebut.alam sistem ini, semua obat yang diperlukan untuk pengobatan di*

    dispensing dari &'%S. %esep orisinal oleh perawat dikirim ke &'%S, kemudian

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    4/7

    diproses sesuai dengan kaidah ara dispensing yang baik dan obat disiapkan untuk

    didistribusikan kepada penderita tertentu. &nter!al dispensing pada sistem ini

    dapat dibatasi misalnya, pengobatan pasien untuk seorang pasien untuk " hari

    telah dikirim jika terapi berlanjut sampai lebih dari " hari, tempat obat yang

    kosong kembali ke &'%S untuk di*refill.

    euntungan sistem obat resep indi!idual:

    1. Semua resep / order dikaji langsung oleh apoteker, yang juga dapat memberi

    keterangan atau informasi kepada perawat berkaitan dengan obat penderita.. emberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*

    pasien". emungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas perbekalan

    #. empermudah penagihan biaya obat penderita

    eterbatasan sistem distribusi obat resep indi!idual

    1. emungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita

    . -umlah kebutuhan personal &'%S meningkat". emerlukan jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan

    obat di ruang pada waktu konsumsi obat#. +erjadinya kesalahan obat karena kurang pemeriksaan pada waktu konsumsi

    obat.

    2. SISTEM DISTRIBUSI OBAT !ERSEDIAA+ ,E+-A! DI RUA+-

    #TOTA, F,OOR STO/$

    alam sistem ini, semua obat yang dibutuhkan penderita tersedia dalam

    ruang penyimpanan obat di ruang tersebut. $ersediaan obat diruang dipasok oleh

    &'%S. 3bat yang didispensing dalam sistem ini terdiri atas obat penggunaan

    umum yang biayanya dibebankan pada biaya paket perawatan menyeluruh dan

    resep obat yang harus dibayar sebagai biaya obat. 3bat penggunaan umum ini

    terdiri atas obat yang tertera dalam daftar yang telah ditetapkan $'+ dan &'%S

    yang tersedia di unit perawat, misalnya kapas pembersih luka, larutan antisepti

    dan obat tidur.Sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang adalah tatanan kegiatan

    penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada resep obat,

    yang disiapkan dari persediaan di ruang oleh perawat dan dengan mengambil

    dosis/ unit obat dari wadah persediaan yang langsung diberikan kepada penderitadi ruang itu.

    euntungan

    1. 3bat yang diperlukan segera tersedia bagi pasien

    . $eniadaan pengembalian obat yang tidak terpakai ke &'%S

    ". $engurangan penyalinan kembali resep obat

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    5/7

    #. $engurangan jumlah personel &'%S

    eterbatasan

    1. esalahan obat sangat meningkat karena resep obat tidak dikaji langsung oleh

    apoteker. $ersediaan obat di unit perawat meningkat dengan fasilitas ruangan yang

    sangat terbatas

    ". $enurian obat meningkat

    #. eningkatnya bahaya karena kerusakan

    . $enambahan modal in!estasi untuk menyediakan fasilitas penyiapan obat

    yang sesuai di setiap daerah unit perawatan pasien4. iperlukan waktu tambahan bagi perawat untuk menangani obat

    5. eningkatnya kerugian karena kerusakan obat

    3. SISTEM DISTRIBUSI OBAT OMBI+ASI RESE! I+DI0IDUA, DA+

    !ERSEDIAA+ DI RUA+-%umah sakit yang menerapkan sistem ini, selain menerapkan sistem

    distribusi resep/order indi!idual sentralisasi, juga menerapkan distribusi

    persediaan di ruangan yang terbatas. Sistem ini merupakan perpaduan sistem

    distribusi obat resep indi!idual berdasarkan permintaan dokter yang disiapkan dan

    distribusikan oleh instalasi farmasi sentral dan sebagian lagi siapkan dari

    persediaan obat yang terdapat di ruangan perawatan pasien. Sistem kombinasi ini

    bertujuan untuk mengurangi beban kerja &'%S.

    euntungan

    1. Semua resep / order indi!idual dikaji langsung oleh apoteker

    . 0danya kesempatan berinteraksi profesional antara apoteker*dokter*perawat*

    penderita

    ". 3bat yang diperlukan dapat segera tersedia bagi penderita (obat persediaan di

    ruang)

    #. Beban &'%S dapat berkurang

    . engurangi terjadinya kesalahan terapi obat

    eterbatasan

    1. emungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita (obat

    resep indi!idual)

    . esalahan obat pemberian obat yang disiapkan dari persediaan ruang dapat

    terjadi.

    ". embutuhkan tempat yang ukup untuk tempat penyimpanan obat

    . SISTEM DISTRIBUSI OBAT DOSIS U+IT

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    6/7

    Sistem ini mulai diperkenalkan sejak 6 tahun yang lalu, namun

    penerapannya masih lambat karena memerlukan biaya awal yang besar dan juga

    memerlukan peningkatan jumlah apoteker yang besar. $adahal ada dua kegunaan

    utama dari sistem ini, yaitu mengurangi kesalahan obat dan mengurangi

    keterlibatan perawat dalam penyiapan obat.

    3bat dosis unit adalah obat yang disorder oleh dokter untuk penderita,

    terdiri dari satu atau beberapa jenis obat yang masing*masing dalam kemasan

    dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang ukup untuk suatu waktu

    tertentu. $enderita hanya membayar obat yang dikonsumsi saja.

    istribusi obat dosis unit adalah tanggung jawab &nstalasi 'armasi %umah

    Sakit (&'%S) dengan kerjasama dengan staf medi, perawat, pimpinan rumah sakit

    dan staf administrati!e. aka diperlukan suatu panitia perenana untuk

    mengembangkan sistem ini yang sebaliknya dipimpin oleh apoteker yang

    menjelaskan tentang konsep sistem ini.Sistem distribusi dosis unit merupakan metode dispensing dan

    pengendalian obat yang dikoordinasikan &'%S dalam rumah sakit. Sistem dosis

    unit dapat berbeda dalam bentuk, tergantung pada kebutuhan khusus rumah sakit.

    etode pengoperasian sistem distribusi dosis unit ada tiga maam, yaitu :

    1. Sentralisasi

    ilakukan oleh &'%S sentral ke semua daerah perawatan penderita rawat

    tinggal di rumah sakit seara keseluruhan. emungkinan di rumah sakit

    tersebut hanya ada satu &'%S tanpa adanya abang &'%S di beberapa daerah

    perawatan penderita.

    . esentralisasi ilakukan oleh beberapa abang &'%S di rumah sakit. $ada dasarnya

    sistem ini sama dengan sistem distribusi obat persediaan lengkap diruangan,

    hanya saja sistem distribusi obat desentralisai ini dikelola seluruhnya oleh

    apoteker yang sama dengan pengelolaan dan pengendalian oleh &'%S sentral.". ombinasi sentralisasi dan desentralisasi

    Biasanya hanya dosis mula dan dosis keadaan darurat dilayani oleh abang

    &'%S. osis selanjutnya dilayani oleh &'%S sentral. Semua pekerjaan

    tersentralisasi lain, seperti pengemasan dan penampuran sediaan intra!ena

    juga dimulai dari &'%S sentral.

    euntungan

    1. $enderita menerima pelayanan &'%S # jam sehari dan penderita

    membayar hanya obat yang dikonsumsi saja

    . Semua dosis yang diperlukan pada pada unit perawat telah disiapkan oleh

    &'%S. -adi perawat mempunyai waktu lebih banyak untuk perawatan

    langsung penderita.

  • 7/24/2019 Sistem Distribusi Obat (2)

    7/7

    ". 0danya sistem pemeriksaan ganda dengan menginterpretasikan resep/

    dokter dan membuat profil pengobatan penderita (p") oleh apoteker dan

    perawat memeriksa obat yang disiapkan &'%S sebelum dikonsumsi.

    engan kata lain, sistem ini mengurangi kesalahan obat

    #. $eniadaan duplikasi order obat yang berlebihan dan pengurangan

    pekerjaan menulis di unit perawatan dan &'%S. $engurangan kerugian biaya obat yang tidak terbayar oleh penderita4. $enyiapan sediaan intra!ena dan rekonstitusi obat oleh &'%S

    5. eningkatkan penggunaan personal professional dan nonprofessional

    yang lebih efisien

    7. engurangi kehilangan pendapatan

    8. enghemat ruangan di unit perawatan dengan meniadakan persediaan

    ruah obat*obatan

    16. eniadakan penurian dan pemborosan obat

    11. emerlukan akupan dan pengendalian &'%S di rumah sakit seara

    keseluruhan sejak dari dokter menulis resep / order sampai penderitamenerima dosis unit

    1. emasan dosis unit seara tersendiri*sendiri diberi etiket dengan nama

    obat, kekuatan, nomor kendali dan kemasan tetap utuh sampai obat siap

    dikonsumsi pada penderita.

    1". Sistem komunikasi pengorderan dan penghantaran obat bertambah baik

    1#. 0poteker dapat datang ke unit perawat/ ruang penderita untuk melakukan

    konsultasi obat, membantu memberikan masukan kepada tim, sebagai

    upaya yang diperlukan untuk perawatan yang lebih baik lagi.

    1. $engurangan biaya total kegiatan yang berkaitan dengan obat

    14. $eningkatan pengendalian obat dan pemantauan penggunaan obat

    menyeluruh

    15. pengendalian yang lebih besar oelh apoteker atas pola beban kerja &'%S

    dan penjadwalan staf

    17. penyesuaian yang lebih besar untuk prosedur komputerisasi dan

    otomastisasi