teori akuntansi konseptual framework

Upload: putusuarmaja

Post on 22-Feb-2018

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    1/7

    TUGAS TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    KELOMPOK 3 KELAS B

    CHAPTER 4 :

    A CONCEPTUAL FRAMEWORK

    PUTU SUARMAJA

    TAUFIK AKBAR

    SIGIT FADHOLIKA

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    2/7

    1MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    Chapter 4: Suatu Kerangka Konseptual

    I . The Role of a Conceptual F ramework

    Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah struktur teori akuntansi yang

    didasarkan pada penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa

    yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. perumusan kerangka konseptual

    dimulai dengan penentuan tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti

    karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan

    keuangan.

    Conceptual frameworkdidefinisikan oleh FASB sebagai :

    a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to

    consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting

    and reporting.

    Conceptual Frameworkadalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep

    fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang

    konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan

    keuangan.

    Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkanfundamentals

    adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada

    pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan,

    pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-

    pihak yang berkepentingan.

    Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep

    lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi

    berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan

    dan pelaporan.

    I I . The Objectives of a Conceptual F ramework

    IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah

    untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan

    dipilih salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

    Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:

    1. Berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi;

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    3/7

    2MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    2. berguna dalam menilai prospek arus kas; dan

    3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di

    dalamnya.

    Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada

    periode 1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut:

    1.

    Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit;

    2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna;

    3. Unsur-unsur laporan keuangan;

    4.

    Kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur;

    5. Penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.

    IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian

    laporan keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun 1989

    dan kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. Kerangka menggambarkan konsep-konsep

    dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak

    menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB menyatakan bahwa kerangka:

    a. Menentukan tujuan laporan keuangan ;

    b. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan

    keuangan berguna ;

    c.

    Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan

    pengukuran mereka dalam laporan keuangan.

    IAS 1 penyajian laporan keuangan dan IAS 8 kebijakan akuntansi, perubahan estimasi

    akuntansi dan menangani kesalahan dengan penyajian laporan keuangan dan membuat

    reverance untuk framework. IAS 8 mengatur bahwa dalam ketiadaan standar IASB atau

    interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, bahkan atau kondisi lain, manajemen

    harus kita pertimbangan dalam mengembangkan sebuah menerapkan akuntansi yang

    menghasilkan informasi yang:

    1. Relevansi dengan keputusan ekonomi membuat kebutuhan pengguna ;

    2.

    Handal, dalam laporan keuangan:

    Setia merupakan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas;

    Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, acara lainnya dan kondisi, dan

    bukan hanya bentuk hukum;

    Netral, yaitu. bebas dari bias;

    Tepat; dan

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    4/7

    3MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    Secara lengkap untuk semua hal yang material.

    IAS 8 (ayat 11) menyediakan hirarki pernyataan akuntansi. Hal ini membutuhkan bahwa

    dalam membuat penilaian yang diperlukan dalam ayat 10 manajemen akan merujuk kepada,

    dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut, dalam urutan:

    a. Persyaratan dan bimbingan dalam Standar dan interpretasi berurusan

    dengan masalah yang sama dan terkait.

    b.

    Definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran konsep untuk aset, kewajiban, penghasilan

    dan beban pada farmwork tersebut.

    c.

    Pengembangan Rerangka Konseptual.

    Gambar 1: Karakteri stik Kualitatif I nformasi Akuntansi

    I I I . Developing a Conceptual F ramework

    Perkembangan dari rerangka konseptual dipengaruhi oleh dua isu seperti yang akan di

    bahas sebagai berikut.

    1) Pengaturan standar dengan pendekatan berbasis prinsip (Principles-Based) dan berbasis

    aturan (Rule-Based).

    Pengaturan standar ada yang dipengaruhi prinsip dan ada yang dipengaruhi aturan dari

    lingkungan pengambilan keputusan.

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    5/7

    4MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    PerbedaanPrinciples-BaseddanRule-Based:

    Principles-Based Rule-Based

    a. Standar berdasar prinsip prinsip

    akuntansi;

    b.

    Baku dan berlaku umum;

    c. Prinsip adalah keyakinan yang kuat

    dan tidak dapat diubah;

    d. Dampaknya harus membuat estimasi

    misalnya : Jika terjadi banjir maka

    rumahnya akan digenangi sehingga

    harus pindah rumah mengungsi).

    a. Standar berdasar aturan/ persyaratan

    rinci;

    b.

    Lingkupnya hanya untuk kelompok

    tertentu dimana akuntansi

    dilaksanakan;

    c. Konsisten;

    d. Akurat (siapapun yang mengukur

    hasilnya sama sehingga informasinya

    netral);

    e. Ada adjusment karena lingkungan

    para stakeholdernya berbeda-beda;

    dan

    f. Dipengaruhi politik (pihak yang

    dominan seperti pada teori Private

    Interest).

    2) Informasi untuk pembuatan keputusan dan pendekatan teori keputusan.

    Dalam banyak hal penekanan dalam pembuatan keputusan berdampak pada penggunaan

    current value. Jika memungkinkan, pengguna akan memiliki informasi actual tentang

    peristiwa-peristiwa masa depan yang akan mempengaruhi perusahaan. Namun demikian

    kita hanya dapat memprediksi peristiwa-peristiwa tersebut.

    Pendekatan teori keputusan dalam akuntansi berguna dalam menguji akuntansi apakah

    telah

    mencapai targetnya. Teori harus berperan sebagaimana standar dimana praktik akuntansi

    akan diterapkan. Proses dari teori keputusan dapat di gambarkan sebagai berikut, arah

    panah menunjukkan output dari teori, sistem atau model:

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    6/7

    5MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    Gambar 2: Proses Teori Keputusan

    I V. A Cr iti que of Conceptual F ramework

    Conceptual Frameworkdikritik karena masih ditemukan masalah pada pendefinisian dan

    pengukuran. Di dalam pengukuran masih ada hal yang tidak jelas seperti persediaan yang

    diukur berdasarkan beberapa metode, atau IFRS yang menyarankan pengukuran berdasarkan

    current costbukan historical cost.

    1.

    Masalah interpretasi : beberapa metode menghasilkan hasil yang berbedabeda.

    2. Hanya tergantung pada pengamatan yang terjadi /tidak disusun secara terstruktur

    sehingga tidak memenuhi standar.

    Deskripsi: dari hasil pengamatan lalu dijelaskan sampai pada kondisi tersebut.

    Preskriptive : kebalikan dari deskripsi dijelaskan karena penyebabnya dijelaskan

    lebih dulu.

    3. Kelemahan rules-basedantara lain :

    Dipengaruhi kelompok dominan (sesuai dengan lingkungan dimana kelompok itu

    berada) sehingga standarnya tidak berlaku umum.

    Kelemahan dalam pendefinisian yaitu pendefinisian elemenelemen tertentu yang

    sulit ditentukan kepastiannya.

    V. A Conceptual F ramework for Auditing Standards

    Salah satu pemakai laporan keuangan adalah auditor. Hal yang perlu dilakukan auditor

    adalah memeriksa laporan keuangan dan memberi pendapat. Tujuannya untuk meyakinkan

    laporan keuangan disusun sesuai aturan yang berlaku.

    Karena ada kritikan maka ada masalah yang ditimbulkan yaitu: karena standarnya banyak

    terdapat kelemahan (padahal tugas auditor adalah memberi pendapat tentang kesesuaian

    laporan keuangan dengan standar) maka dengan pendapat wajar pun tidak dapat dijadikan

    Teori Akuntansi

    Keseluruan

    Sistem Akuntansi

    Individu

    Model Prediksi dari

    Pengguna

    Model Keputusan dari

    Pengguna

  • 7/24/2019 Teori Akuntansi Konseptual Framework

    7/7

    6MAKALAH TEORI AKUNTANSI

    S1 STAR UNHAS 2015

    pedoman utama. Pekerja auditor tidak cukup hanya memberi pendapat kewajaran sehingga

    akuntan publik harus melakukan halhal berikut agar laporan audit masih dapat digunakan:

    Pengambil keputusan mendapat informasi yang lengkap;

    Harus mempertimbangkan atau melibatkan resiko bisnis klien; dan Menekankan kegiatan internal auditor yang bertujuan untuk lebih meyakinkan keabsahan.