tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

21
Akuntansi Penghimpunan Dana Guna memenuhi tugas mata kuliah : Akuntansi Perbankan Syariah Dosen Pengampu : Saiful Muchlis, SE, Msi, Akt Disusun Oleh : Dyah Farida N (112221087) Rizky Yuniar Rahmadieni (112221065) Wildan Andika Saifullah (112221083) PRODI AKUNTANSI SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2013

Upload: rinahastuti

Post on 08-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 1/21

Akuntansi Penghimpunan Dana

Guna memenuhi tugas mata kuliah :

Akuntansi Perbankan Syariah

Dosen Pengampu :

Saiful Muchlis, SE, Msi, Akt

Disusun Oleh :

Dyah Farida N (112221087)

Rizky Yuniar Rahmadieni (112221065)

Wildan Andika Saifullah (112221083)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2013

Page 2: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 2/21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan ini yang berjudul “Akuntansi

Penghimpunan Dana” tepat pada waktunya 

Kami menyadari bahwa didalam pemuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan

Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami

menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang

membantu dalam pembuatan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.Kami

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusun maupun

materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan

selanjutnya.

Surakarta, 8 Oktober 2013

Penyusun 

Page 3: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 3/21

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Bagi ekonomi bank itu adalah jantungnya perekonomian dan juga sebagai sarana

intermediately. Salah satu aktivitasnya yaitu penghimpunan dana. Penghimpunan dana

masyarakat di perbankan syariah menggunakan instrument yang sama dengan penghimpunan

dana pada perbankan konvesional, yaitu instrument giro, tabungan dan deposito. Ketiga

instrumen ini bisa disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kendati menggunakan instrument

yang sama, mekanisme kerja masing-masing instrumen penghimpunan pada bank syariah

 berbeda dengan instrument penghimpunan bank konvesional. Perbedaan yang mendasar

mekanisme kerja instrument penghimpunan dana syariah terletak pada tidak adanya bunga yang

lazim digunakan oleh bank konvesional dalam memberikan keuntungan kepada nasabah.

Ketentuan tentang larangan haramnya menggunakan mekanisme bunga bagi bank

syariah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam fatwa DSN Nomor 1 tentang

Giro, Nomor 2 tentang Tabungan dan Nomor 3 tentang Deposito. Mekanisme penghimpunan

dana pihak ketiga hanya mengenal dua jenis, yaitu wadiah (titipan) dan mudharabah (bagi hasil),

secara teori pengklasifisikan penghimpunan dana di bank syariah didasarkan pada penghimpuan

 bedasarkan wadiah dan penghimpunan berdasarkan mudharabah.

B.  Rumusan Masalah

1.  Apakah yang dimaksud dengan akuntansi penghimpunan dana ?

2.  Apakah yang dimaksud dengan penghimpunan dana wadiah beserta rukun, jenis dan

aplikasi prinsipnya ?

3.  Apakah yang dimaksud dengan penghimpunan dana mudharabah beserta rukun, jenis

dan aplikasi prinsipnya ?4.  Bagaimana standar akuntansi penghimpunan dana ?

5.  Bagaimana perlakuan contoh kasus dan cara perhitungan akuntansi penghimpunan

dana wadiah dan mudharabah sesuai dengan aplikasi prinsipnya ?

C.  Tujuan Masalah

1.  Untuk mengetahui dan memahami dengan akuntansi penghimpunan dana.

Page 4: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 4/21

2.  Untuk mengetahui dan memahami dengan penghimpunan dana wadiah beserta rukun,

 jenis dan aplikasi prinsipnya.

3.  Untuk mengetahui dan memahami dengan penghimpunan dana mudharabah beserta

rukun, jenis dan aplikasi prinsipnya.

4.  Untuk mengetahui dan memahami standar akuntansi penghimpunan dana.

5.  Untuk mengetahui dan memahami perlakuan contoh kasus dan cara perhitungan

akuntansi penghimpunan dana wadiah dan mudharabah sesuai dengan aplikasi

 prinsipnya.

Page 5: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 5/21

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Akuntansi Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana atau disebut juga funding adalah kegiatan penarikan dana atau

 penghimpunan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi berdasarkan prinsip

syariah. Berkaitan dengan kegiatan tersebut, dalam prinsip syariah dibedakan antara simpanan

yang tidak memberikan imbalan dan simpanan yang mendapatkan imbalan. Prinsip operasional

syariah yang telah diterapkan secara luas dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip

al-wadi’ah dan al-mudharabah.

B.  Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah

Wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik individu

maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan

menghendakinya. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk menjaga keselamatan barang itu

dari kehilangan, kemusnahan, kecurian dan sebagainya. Yang dimaksud dengan “barang” disini

adalah suatu yang berharga seperti Uang Barang, Dokumen, Surat Berharga, dan Barang lain

yang berharga disisi Islam.

Bank sebagai penerima titipan tidak ada kewajiban untuk memberikan imbalan dan

 bank syariah dapat mengenakan biaya penitipan barang tersebut. Atas kebijakannya bank syariah

dapat memberikan “ bonus” kepada penitip dengan syarat :

1.  Bonus merupakan kebijakan dari bank sebagai titipan.

2.  Bonus tidak diisyaratkan sebelumnya dan jumlah yang diberikan baik dalam presentase

maupun nominal, tidak ditetapkan di muka.

C.  Rukun Prinsip Wadiah

1.  Barang yang dititipkan

2.  Orang yang penitipkan atau penitip

3.  Orang yang menerima titipan

4.  Ijab Qabul

Page 6: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 6/21

D.  Jenis Wadiah

1.  Wadiah Yad Al Amanah, yaitu merupakan titipan murni, barang yang dititipkan tidak

 boleh digunakan ( diambil manfaatnya) oleh penitip, sewaktu titipkan dikembalikan harus

dalam keadaan utuh baik nilai maupun fisik barangnya jika selama dalam penitipan

terjadi kerusakan maka pihak yang menerima titipan tidak dibebani tanggung jawab,

sebagai kompesansi atas tanggung jawab pemeliharaan dapat dikenakan biaya titipan.

2.  Wadiah Yad Ad Dhamanah, yaitu merupakan penerima titipan diberi izin untuk

menggunakan dan mengambil manfaat dari titipan tersebut. Penyimpan mempunyai

kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang tersebut.

Semua keuntungan yang diperoleh dari titipan tersebut menjadi hak penerima titipan.

Sebagai imbalan kepada pemilik barang atau dana dapat diberikan semacam insentif

 berupa bonus yang tidak disyaratkan sebelumnya.

Wadiah Yad Dhamanah dalam usaha Bank Islam dapat diaplikasikan pada Rekening Giro

Rekening Tabungan/ Titipan, yaitu bank Islam boleh menggunakan uang itu dalam proyek

 berjangkan pendek. Bank bertanggung jawab atas keselamatan uang itu dibawah konsep

 jaminan, begitu juga rekening giro. Tapi peluang bagi bank untuk menggunakannya terbatas,

karena pemilik barang bisa mengambil barang sewaktu-waktu melalui cek, karena itu bank

 boleh menggunakan bayaran atas rekening giro sebagai upah.

E.  Aplikasi Prinsip Wadiah

1.  Giro Wadiah

2.  Tabungan Wadiah

  Giro Wadiah

Dalam Undang-undang no 10 Tahun 1998, pasal 1 ayat 6 disebutkan yang dimaksud

dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat denganmenggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

 pemindahbukuan.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 1 ditetapkan ketentuannya, sebagai berikut :

a.  Bersifat titipan

Page 7: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 7/21

 b.  Titipan bisa diambil kapan saja

c.  Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat

sukarela dari pihak bank

Karakteristik dari giro wadiah antara lain :

a.  Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak boleh overdraft

 b.  Dapat dikenakan biaya titipan

c.  Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan misalnya menetapkan

saldo minimum

d.  Penarikan giro wadiah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai ketentuan yang

 berlaku

e.  Jenis dan kelompok rekening sesuai ketentuan yang berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan syariah

f.  Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip

  Tabungan Wadiah

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 2 ditetapkan ketentuan Tabungan Wadiah sebagai

 berikut ;

a.  Bersifat simpanan

 b.  Simpanan bisa diambil kapan saja atau berdasarkan kesepakatan

c.  Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat

sukarela dari pihak bank.

F.  Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah

Istilah “mudharabah” merupakan istilah yang paling banyak digunakan oleh bank -

 bank Islam. Prinsip ini juga dikenal sebagai “qiradh”  atau “muqaradah”. Mudharabah adalah

 perjanjian atau suatu jenis perkongsian, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan

Page 8: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 8/21

dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Hasil usaha dibagikan sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati secara awal.

G.  Rukun Prinsip Mudharabah

1.  Shahibul Maal (pemilik dana/nasabah)

2.  Mudharib (pengelola dana/pengusaha/bank)

3.  Amal (usaha/pekerjaan)

4.  Ijab Qabul

H.  Jenis Mudharabah

1.  Mudharabah Muthalaqah

2.  Mudharabah Muqayadah

  Mudharabah Muthalaqah, (Investasi Tidak Terikat)

Yaitu pihak penguasa “diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek itu dan tidak terikat

dengan waktu, tempat, jenis, perusahaan dan pelanggan. Investasi tidak terbatas ini pada usaha

 perbankan syariah diaplikasikan pada tabungan, dan deposito.

  Mudharabah Muqaidah  / Muqayyadah  (Investasi Terikat)

Yaitu pemilik dana (shahibul maal) membatasi / memberi syarat kepada  Mudharib

(pengelolah / dana / bank) seperti misalnya hanya untuk melakukan mudharabah bidang tertentusaja, bank dilarang mencampurkan rekening investasi terbatas dengan dana bank atau dana

rekening lainnya pada saat investasi. Bank dilarang untuk investasi dananya pada transaksi

 penjualan cicilan, tanpa penjamin atau tampa jaminan. Bank diharuskan melakukan investasi

sendiri (tidak melalui pihak ketiga). Dalam investasi terikat ini pada prinsipnya kedudukan bank

sebaik agen saja, dan atas kegiatannya tersebut bank menerima imbalan berupa fee, pola dalam

investasi terikat dapat dilakukan dengan cara :

a.  Chanelling , apabila resiko ditanggung oleh pemilik dana, bank sebagai agent tidakmenanggung resiko apapun.

 b.   Executing , apabila bank sebagai agen juga menanggung resiko dan hal ini banyak

menganggap bahwa Investasi Terikat Executing ini sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip

mudharabah.

Page 9: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 9/21

I.  Mudharabah

1.  Dana Mudharabah

Dana mudharabah yang dihimpun harukan dalam bentuk uang tunai dan bukan dengan

 piutang serta dinyatakan dengan jelas jumlahnya dan harus diserahkan kepada mudharib, untuk

memungkinkannya melakukan usaha.

2.  Keuntungan

Pembagian keuntungan harus didasarkan sesuai dengan nisbah yang disepakati pada awal

dan dituangkan dalam akad. Apabila ditetapkan bahwa semua keuntungan untuk satu pihak saja

atau sejumlah uang masuk untuk salah satu pihak saja, tanpa persetujuan pembagian, maka

mualamat tersebut menjadi tidak sah. Nisbah keuntungan berdasarkan perjanjian yang disetujui

 pada awal kontrak dan tidak ada jaminan kepada shahibul maal bahwa shahibul akan

memperoleh keuntungan.

Dalam hal usaha yang dijalankan mengalami kerugian dari segi waktu dan tenaga saja.

Jika suatu mudharabah mengalami kerugian, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung

 pemilik modal dan pengusaha tidak mendapatkan apa-apa dari mudharabah itu. Dan jika tidak

ada untungnya maka pemilik modal hanya dapat kembali jumlah modalnya dan pengusaha tidak

mendapat apa-apa.

3.  Peranan bank Islam

Dalam hal pencampuran harta dan mudharabah dengan pihak ketiga, merupakan hal penting

dalam bidang operasinya. Karena bank adalah “badan perantara antara unit ke lebihan dan

kekurangan”, dimana dalam perantaraan itu amat diperlukan pandangan bahwa hubungan

langsung antara kedua unit itu amat sukar diwujudkan tanpa perantaraan bank karena sebab-

sebab tertentu antara lain kemampuan beberapa unit kelebihan yang tidak mencukupi untuk

menampung unit kekurangan yang memerlukan biaya berjuta-juta rupiah, tapi melalui tabung

yang dikendalikan bank,

Maka keperluan itu dapat diatasi jika disebut “tabung”, maka dengan sendirinya percampuran

harta tidak dapat diletakkan, karena itu setiap nasabah dalam rekening investasi dan rekening

Page 10: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 10/21

simpanan wadi’ah harus paham bahwa uang mereka akan ditempatkan ke dalam tabung yang

 bercampuran dengan uang orang lain.

J.  Aplikasi Prinsip Mudharabah Muthalaqah

1.  Tabungan Mudharabah

2.  Deposito Mudharabah

  Tabungan Mudharabah

Tabungan adalah yang simpanan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan

dengan itu.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 3 ditetapkan ketentuan tentang deposito

mudharabah sebagai berikut :

a.  Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank

 bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

 b.  Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di

dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

c.  Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

d.  Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam

akad pembukaan rekening.

e.  Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah

keuntungan yang menjadi haknya.

f.  Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan tanpa persetejuan yang

 bersangkutan.

  Deposito Mudharabah

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu menurut

 perjanjian dan penyimpanan dengan bank.

Page 11: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 11/21

K.  Jenis deposito berjangka :

1.  Deposito berjangka biasa

Deposito yang berakhir pada jangka waktu yang telah diperjanjikan, perpanjangan hanya

dapat dilakukansetelah ada pemohon baru/pemberitahuan dari penyimpan.

2.  Deposito berjangka otomatis (Automatic roll Over)

Pada saat jatuh tempo, secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu yang sama

tanpa pemberitahuan penyimpan.

L.  Standar Akuntansi

Dalam PSAK 59 tentang akuntansi bank syariah dijelaskan acuan akuntansi tentang

 pengukuran, pengakuan, penyajian dan pengungkapan transaksi mudharabah bank sebagai

 pengelola dana atau mudharib dana sebagai berikut :

1.  Pengakuan dan pengukuran

2.  Penyajian

3.  Pengungkapan

M. Perlakuan Akuntansi dan Contoh Kasus

Semua penghimpunan dana Bank syariah yang mempergunakan prinsip

Mudharabah mutlaq, seperti tabungan mudharabah, deposito mudharabah yang dibukukan pada

unsur neraca “ investasi tidak terkait”. Unsur investasi tidak terkait ini, tidak dapat dikategorikan

sebagai kewajiban dan tidak pula dapat dikategorikan sebagai ekuitas, karena sesuai prinsip

syariah mudharabah, apabila terdapat kerugian yang bukan karena kelalaian mudharib, maka

karugian tersebut menjadi tanggungan pemilik dana/shahibul maal.

Oleh karena itu dana mudharabah tersebut tidak harus dikembalikan oleh

mudharib seluruhnya (seratus persen), dikembalikan setelah dikurangi dengan kerugian yang

ditanggung oleh pengelolaan dana mudharabah tersebut, hal ini sangat berbeda dengan

 penghimpunan dana dengan prinsip wadiah (titipan), dimana penerima titipan harus

mengembalikan dana tersebut kapan saja penitip menghendaki, sehingga prinsip ini

Page 12: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 12/21

dikategorikan sebagai kewajiban. Tidak dikatregorikan dalam kelompok ekuitas adalah

 penyertaan modal dari pemegang saham.

N.  Akuntansi Penghimpunan Dana Wadiah

Akuntansi untuk tabungan mudharabah dan penghimpunan dana bentuk lainnya

yang menggunakan akad mudharabah pada dasarnya mengacu pada PSAK 105 tentang

Akuntansi Mudharabah, khususnya yang terkait dengan akuntansi untuk pengelola dana.

Berdasarkan PSAK 105 paragraf 25, dinyatakan bahwa dana yang diterima dari pemilik dana

(nasabah penabung) dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar

 jumlah kas atau nilai wajar asset non-kas yang diterima. Pada akhir periode akuntansi, dana

syirkah kontemporer dikur sebesar nilai tercatatnya.

1.  Transaksi Giro Wadiah

  Transaksi Penambahan Rekening Giro Wadiah

Rekening giro wadiah dapat bertambah melalui transaksi penyetoran tunai, transfer dari

tabungan maupun giro cabang lain dari bank yang sama, penerimaan cek dari nasabah bank lain

yang diuangkan oleh nasabah suatu bank dan penerimaan bonus giro wadiah dari bank syariah.

Berikut adalah ilustrasi transaksi yang mengakibatkan bertambahnya saldo rekening giro

wadiah nasabah.

Contoh 1 :

01 Mar 20XA  Bank Murni Syariah (BMS) cabang Yogyakarta menerima setoran

tunai pembukuan giro wadiah atas nama Rafiq sebesar Rp 35.000.000.

05 Mar 20XA Rafiq menerima transfer dari BMS cabang Solo sebesar Rp 5.000.000.10 Mar 20XA Rafiq menerima bilyet giro dari nasabah Bank Peduli Syariah (BPS)

yang pernah membeli sesuatu Thoriq seharga Rp 15.000.000. Bilyet

dicairkan oleh Rafiq ke BPS untuk dimasukkan ke rekening giro

wadiah Rafiq di BMS.

Page 13: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 13/21

 

31 Mar 20XA Rafiq menerima bonus giro wadiah dari BMS sebesar Rp 50.000.

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

01 Mar 20XA  Db. Kas

Kr. Giro wadiah - Rafiq

35.000.000

35.000.000

05 Mar 20XA Db. RAK cabang Solo

Kr. Giro wadiah - Rafiq

5.000.000

5.000.000

10 Mar 20XA Db. Giro pada Bank Indonesia

Kr. Giro wadiah - Rafiq

15.000.000

15.000.00031 Mar 20XA Db. Beban bonus giro wadiah

Kr. Giro wadiah - Rafiq

50.000

50.000

Untuk transaksi yang bersifat transfer antarkantor, dalam praktik perbankan biasa

digunakan rekening sementara dengan nama RAK, seperti dapat dilihat pada jurnal transaksi

tanggal 5 Maret. Adapun untuk transaksi yang melibatkan transaksi antarbank yang berbeda,

 biasanya diselesaikan dalam mekanisme yang difasilitasi oleh Bank Indonesia atau pihakditunjuk oleh Bank Indonesia.

  Transaksi Pengurangan Rekening Giro Wadiah

Beberapa transaksi yang berakibat terjadinya berkurang saldo giro wadiah antara lain

adalah penarikan cek oleh nasabah giro wadiah untuk ditukar secara tunai, penarikan bilyet giro

untuk ditransfer ke cabang lain bank yang sama atau ke nasabah bank lain, serta potongan

administrasi dan pajak tabungan.

Contoh 2 :

03 Mar 20XA  Rafiq menggunakan cek untuk mencairkan dana di rekening giro

wadiahnya di Bank Murni Syariah (BMS) secara tunai sebesar Rp

12.000.000.

Page 14: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 14/21

07 Mar 20XA Rafiq menggunakan bilyet giro untuk mentransfer sejumlah dana ke

nasabah giro wadiah BMS cabang Jakarta sebesar Rp 5.000.000.

12 Mar 20XA Rafiq menggunakan bilyet giro untuk pembayaran pembelian sebuah

mesin kepada nasabah giro bank lain sebesar Rp 10.000.000.

31 Mar 20XA Dipotong giro wadiah Rafiq untuk administrasi tabungan sebesar Rp

15.000 dan untuk pajak sebesar Rp 10.000 (20% dari bonus giro

wadiah yang diterima sebesar Rp 50.000.

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

03 Mar

20XA 

Db. Giro wadiah –  Rafiq

Kr. kas

12.000.000

12.000.000

07 Mar

20XA

Db. Giro wadiah - Rafiq

Kr. RAK cabang Jakarta

5.000.000

5.000.000

12 Mar

20XA

Db. Giro wadiah –  Rafiq

Kr. Giro pada Bank Indonesia

10.000.000

15.00031 Mar

20XA

Db. Giro wadiah –  Rafiq

Kr. Pendapatan administrasi giro wadiah

Db. Giro wadiah - Rafiq

Kr. Titipan kas Negara - pajak giro

15.000

10.000

15.000

10.000

2.  Transaksi Akuntansi Tabungan Wadiah

Akuntansi tabungan wadiah pada prinsipnya sama dengan akuntansi tabungan

mudharabah. Perbedaan akuntansi tabungan wadiah dengan tabungan mudharabah adalah dalam

hal insetif yang diterima oleh nasabah. Insetif yang diberikan kepada nasabah tabungan

mudharabah disebut dengan dana pihak ketiga atas bagi hasil yang dihitung dalam presentase

tertentu yang harus dibayar oleh bank secara periodik sesuai dengan tingkat keuntungan bank

Page 15: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 15/21

syariah. Adapun nasabah tabungan wadiah menerima insetif dalam bentuk bonus wadiah yang

 bersifat sukarela dan tidak disyaratkan di muka.

Contoh 3

Misalkan pada tanggal 5 Maret 20XA, hanya nasabah tabungan wadiah Bank Peduli

Syariah (BPS), menerima bonus wadiah sebesar Rp 20.000. maka jurnalnya adalah sebagai

 berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

05/03/XA Db. Beban bonus tabungan wadiah

Kr. Tabungan wadiah - Rafiq

20.000

20.000

3.  Transaksi Deposito Mudharabah

Siklus kegiatan deposito dimulai dari transaksi pembukaan deposito oleh nasabah.

Pada saat itu, antara nasabah dan bank sudah menyepakati nisbah bagi hasil dasar dan jangka

waktu deposito (tanggal pencairan deposito). Selama jangka waktu deposito, saldo deposito

 bersifat tetap, karena pengambilan atau penambahan deposito hanya dilakukan saat jatuh tempo

atau saat penutupan jika ingin diambil sebelum jatuh tempo, bagi hasil yang diterima oleh

nasabah dimasukkan ke rekening yang lain dan pajak yang mesti dibayar langsung diambil dari

 bagi hasil yang akan diberikan kepada nasabah. Transaksi berikut adalah ilustrasi terkait dengan

transaksi deposito mudharabah.

Contoh 4 :

01 Sep 20XA  Bank Murni Syariah (BMS) menerima setoran atas nama Bunda

Halimah R 50.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah dalam

 jangka waktu satu bulan dengan nisbah 60 % untuk nisbah dan 40 %untuk BMS.

30 Sep 20XA Berdasarkan perhitungan distribusi pendapatan, bagi hasil yang akan

dibayar untuk kelompok deposito mudharabah adalah sebesar Rp

15.000.000.

Page 16: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 16/21

04 Okt 20XA Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Bunda Halimah

sebesar Rp 40.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong sebesar

20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan

mudharabah atas nama pemilik yang sama.*

05 Okt 20XA Bunda Halimah mencairkan deposito mudharabah. Pencairan

dilakukan secara tunai.

*Dalam praktik perbankan, bagi hasil deposito dapat dibayarkan ke berbagai rekening sesuai

 permintaan nasabah deposito, antara lain tabungan mudharabah, giro wadiah, penambah sakdo

deposito periode berikut atau rekening nasabah di bank lain.

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

01 Sep 20XA  Db. Kas

Kr. Deposito mudharabah - Bunda

Halimah

5.000.000

5.000.000

30 Sep 20XA Hak pihak ketiga atas bagi hasil  –   deposito

mudharabah *

Kr. Bagi hasil belum dibagikan  –  deposito

15.000.000

15.000.000

04 Okt 20XA Db. Bagi hasil belum dibagikan –  deposito

Kr. Tabungan Mudharabah  –   Bunda

Halimah **

Kr. Titipan kas Negara - pajak

deposito

40.000

32.000

8.000

05 Okt 20XA Db. Deposito mudharabah –  Bunda Halimah

Kr. Kas

5.000.000

5.000.000

*Hak pihak ketiga atas bagi hasil dicadangkan sebagai beban yang masih harus dibayar setiap

 bulan. Besar pencadangan ini mempunyai dua alternative. Pertama, dicadangkan sebesar total

 bagi hasil yang akan dibayarkan selama 1 bulan penuh pada bulan jatuh tempo. Kedua,

dicadangkan sebesar porsi bagi hasil yang hanya menjadi beban pada akhir bulan pencatatan.

Page 17: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 17/21

Kemudian saat pembayaran bagi hasil pada saat jatuh tempo, mengakui adanya tambahan pihak

ketiga (biaya bagi hasil).

**Terdapat sedikit perbedaan dalam mekasnime penyaluran bagi hasil tabungan dengan bagi

hasil deposito. Pada tabungan, bank memasukkan semua bagi hasil untuk tabungan terlebih

dahulu sebelum memotong pajak PPh Pasal 4 (2) agar nasabah melihat besar masing-masing

 bagi hasil dan pajak. Adapun bagi hasil deposito yang disalurkan kepada nasabah bersifat neto

karena sudah dipotong langsung.

4.  Transaksi Tabungan Mudharabah

  Transaksi Penambahan Tabungan Mudharabah

Beberapa transaksi terkait tabungan mudharabah dapat mengakibatkan bertambahnya

saldo tabungan mudharabah. Transaksi tersebut antara lain adalah setoran tunai nasabah, transfer

dari kantor cabang lain ke rekening nasabah, transfer dari bank lain ke rekening nasabah dan

 penerimaan bagi hasil mudharabah ke rekening nasabah.

Berikut adalah ilustrasi transaksi yang mengakibatkan bertambahnya rekening tabungan

mudharabah nasabah.

Contoh 5 :

02 Jun 20XA  Bank Murni Syariah (BMS) cabang Yogyakarta menerima setoran

tunai pembukuan tabungan mudharabah atas nama Rafiq sebesar Rp

3.5000.000.

08 Jun 20XA Rafiq menerima transfer dari BMS cabang Solo sebesar Rp 500.000.

17 Jun 20XA Rafiq menerima kiriman dari nasabah Bank Peduli Syariah (BPS)

sebesar Rp 1.500.000

31 Jun 20XA Rafiq menerima bagi hasil tabungan dari BMS sebesar Rp 20.000.

Page 18: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 18/21

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

02 Jun 20XA  Db. Kas

Kr. Tab. Mudharabah - Rafiq

3.500.000

3.500.000

08 Jun 20XA Db. RAK cabang Solo*

Kr. Tab. Mudharabah - Rafiq

500.000

500.000

17 Jun 20XA Db. Giro pada Bank Indonesia

Kr. Tab. Mudharabah - Rafiq

1.500.000

1.500.000

31 Jun 20XA Db. Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Kr. Tab. Mudharabah - Rafiq

20.000

20.000

Untuk transaksi yang bersifat transfer antarkantor, dalam praktik perbankan biasa

digunakan rekening sementara dengan nama RAK, seperti dapat dilihat pada jurnal transaksi

tanggal 5 Maret. Adapun untuk transaksi yang melibatkan transaksi antarbank yang berbeda,

 biasanya diselesaikan dalam mekanisme yang difasilitasi oleh Bank Indonesia atau pihak

ditunjuk oleh Bank Indonesia.

  Transaksi Pengurangan Tabungan Mudharabah

Beberapa transaksi yang dapat mengakibatkan berkurangnya saldo tabungan

mudharabah adalah penarikan tunai oleh nasabah, transfer ke rekening lain pada bank yang

sama, transfer kepada nasabah bank lain, serta penarikan biaya administrasi tabungan, pajak dan

lainnya oleh bank.

Berikut adalah ilustrasi transaksi yang mengakibatkan berkurangnya rekening tabungan

mudharabah nasabah.

Contoh 6 :

07 Jun 20XA  Rafiq, nasabah Bank Murni Syariah (BMS) cabang Yogyakarta

menarik tunai tabungan mudharabah sebesar Rp 1.500.000.

11 Jun 20XA Rafiq mentransfer sebesar Rp 500.000 dari rekeningnya tabungan

Page 19: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 19/21

nasabah BMS cabang Solo.

14 Jun 20XA Rafiq mentransfer sebesar Rp 250.000 dari rekeningnya giro nasabah

Bank Syariah Muhammadiyah (BSM).

31 Jun 20XA Potongan tabungan mudharabah Rafiq untuk administrasi tabungan

sebesar Rp 2.000 dan untuk pajak sebesar Rp 4.000 (20% dari bagi

hasi; yang diterima sebesar Rp 20.000.

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

07 Jun 20XA  Db. Tabungan mudharabah - Rafiq

Kr. kas

1.500.000

1.500.000

11 Jun 20XA Db. Tabungan mudharabah - Rafiq

Kr. RAK cabang Jakarta

5.00.000

5.00.000

14 Jun 20XA Db. Giro wadiah - Rafiq

Kr. Giro pada Bank Indonesia

10.000.000

15.000

31 Jun 20XA Db. Tabungan mudharabah - Rafiq

Kr. Pendapatan administrasi

tab.mudharabahDb. Tabungan mudharabah - Rafiq

Kr. Titipan kas Negara - pajak

tabungan*

2.000

4.000

2.000

4.000

*Pajak PPh pasal 4 (2) atas bunga atau pendapatan yang dapat disamakan dengan itu (bagi hasil

atau bonus dalam transaksi perbankan syariah) adalah sebesar 20% dan dimasukkan dalam

rekening titipan kas negara.

Page 20: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 20/21

BAB III

KESIMPULAN

Penghimpunan dana adalah sutau aktivitas ekonomi yang dominan dalam perbankan

atau lembaga keuangan syariah maupun konvesional. Penghimpunan dana dari masyarakat yang

dilakukan oleh bank konvesional adalah dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro yang lazim

disebut dengan dana pihak ketiga. Dalam bank syariah penghimpunan dana dari masyarakat

dilakukan tidak membedakan nama produk tetapi melihat pada prinsip yaitu prinsip wadiah dan

 prinsip mudharabah. Apapun nama produk yang diperhatikan adalah prinsip yang dipergunakan

atas produk tersebut, hal ini sangat terkait dengan porsi pembagian hasil usaha yang akan

dilakukan antara pemilik dana atau deposan (shahibul maal) dengan bank syariah sebagai

mudharib.

Page 21: tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

7/22/2019 tugas akuntansi penghimpunanan dana.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-akuntansi-penghimpunanan-danadocx 21/21

DAFTAR PUSTAKA

Syafri Sofyan, 2005. Akuntansi Perbankan Syariah, Penerbit LPFE Usakti, Jakarta.

Yaya Rizal, 2009. Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer , Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

www. Pengertian-akuntansi-perhimpunan-dana//blogspot.com. Diakses pada tanggal 08 Oktober

2013. Jam 10.00 WIB.