tika case 1 dbd edit

Upload: tommy-liu

Post on 23-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    1/41

    PRESENTASI KASUS

    DEMAM BERDARAH DENGUE

    STADIUM II

    Disusun Oleh :

    Atikasjah Riza Wibawa

    030.10.041

    Pembimbing :

    dr. Virginia, Sp.A

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

    PERIODE 1 FEBRUARI !1" # $ APRIL !1"

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI%ERSITAS TRISAKTI

    &AKARTA !1"

    LEMBAR PENGESAHAN

    Presentasi kasus dengan judul !e"a" #erdarah !engue$ ini diajukan untuk "e"enuhi

    pers%aratan dala" "engikuti dan "en%elesaikan &epaniteraan &linik 'l"u &esehatan Anak

    Ru"ah Sakit ("u" !aerah #udhi Asih

    Peri)de 1 *ebruari + April -01

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    2/41

    /leh

    a"a Atikasjah Riza Wibawa

    '2 030.10.041

    elah diteri"a dan disetujui )leh penguji,

    akarta,

    '() %i(gini*+ S,)A

    KATA PENGANTAR

    Puji dan s%ukur kepada Allah SW atas berkat dan rah"at5%a, sehingga penulis

    dapat "en%elesaikan lap)ran kasus dengan judul !e"a" #erdarah !engue$ tepat pada

    waktun%a. 6ap)ran &asus ini disusun sebagai salah satu tugas &epaniteraan &linik 'l"u&esehatan Anak Ru"ah Sakit ("u" !aerah #udhi Asih peri)de 1 *ebruari -01 + April

    -01.

    Pada kese"patan ini penulis ingin "engu7apkan teri"a kasih kepada !r. Virginia, Sp.A

    sebagai pe"bi"bing dala" pe"buatan lap)ran kasus ini dan pe"bi"bing sela"a

    kepaniteraan klinik bagian il"u kesehatan anak RS(! &ardinah egal.

    Penulis "en%adari bahwa penulisan re8erat ini "asih jauh dari se"purna dan ban%ak

    kekurangan %ang harus diperbaiki, )leh karena itu diharapkan bantuan dari d)kter

    pe"bi"bing serta se"ua pihak untuk "e"berikan kritik dan saran %ang "e"bangun untuk

    pen%e"purnaan lap)ran kasus ini dan sebagai bekal untuk penulis dala" "en%usun tugas5

    tugas lainn%a di ke"udian hari.

    Akhir kata, penulis berharap se")ga lap)ran kasus ini dapat ber"an8aat bagi se"ua

    pihak %ang "e"butuhkan.

    1

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    3/41

    akarta, *ebruari -01

    Penulis

    Atikasjah Riza Wibawa

    2

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    4/41

    DAFTAR ISI

    692#AR P9:9SA;A......................................................................................................1

    &AA P9:AAR...............................................................................................................-

    !A*AR 'S'.............................................................................................................................3#A# ' P9!A;(6(A.......................................................................................................4

    #A# '' 6AP/RA &AS(S................................................................................................... Sehat

    -. 5 5 5 5

    3. 5 5 5 5

    Ri2*/* ,e(ni3*h*n :

    A/*h - .*li Ibu - .*li

    N*m* n. 92 %. SPe(3*2in*n 3e7 1 1

    Umu( s** meni3*h -E tahun -< tahun

    Pen'i'i3*n e(*3hi( S2P S2P

    Ag*m* 'sla" 'sla"

    Su3u b*ngs* awa awa

    Ke*'**n 3eseh**n Sehat Sehat

    K0s*nguini*s =5> =5>

    Pen/*3i+ bil* *'* =5> =5>

    Ri2*/* ,en/*3i 3elu*(g* : Angg)ta keluarga pasien dala" keadaan sehat, tidak "e"iliki

    riwa%at pen%akit apapun

    Ri2*/* *ngg0* 3elu*(g* l*in /*ng se(um*h:Angg)ta keluarga pasien %ang tinggal satu

    ru"ah tidak "e"iliki riwa%at pen%akit %ang sa"a dengan pasien.

    H) Ri2*/* Ling3ung*n Pe(um*h*n

    Peru"ahan "enu"pang dengan )rang tua

    &eadaan ru"ah antara ru"ah satu dengan ru"ah lainn%a saling berde"petan, ?entilasi

    ru"ah 7ukup baik, pen7aha%aan 7ukup baik, air %ang digunakan dari air PA2. !i dala"satu ru"ah, ada < )rang %ang tinggal didala"n%a.

    8

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    10/41

    !aerah@lingkungan 7ukup padat penduduk, sa"pah dibuang didepan ru"ah, lingkungan

    di sekitar ru"ah bersih, tidak ada sa"pah berserakan di lingkungan te"pat tinggal pasien.

    &esi"pulan keadaan lingkungan lingkungan te"pat pasien tinggal "e"iliki sirkulasi

    udara %ang 7ukup, pen7aha%aan baik, dan lingkungan %ang kebersihann%a 7ukup terjaga.

    II) PEMERIKSAAN FISIK 5T*ngg*l " Feb(u*(i !1" ,u3ul 18)19 .IB6

    A S*us Gene(*lis

    Ke*'**n Umum :

    &esan Sakit a"pak sakit sedang

    &esadaran F)"p)s "entis

    &esan :izi #uruk

    &eadaan lain Ane"is =5>, ikterik =5>, sian)sis =5>, d%spn)e =5>, ede"a =5>

    D** An(0,0me(i :

    #erat badan 1< kginggi badan 11- 7"

    6ingkar kepala

    # @ ( I 11 =inggi n)r"al>

    ## @ # I B =:izi kurang>

    #erdasarkan kur?a F!F -000 gizi pasien ter"asuk dala" kateg)ri gizi kurang.

    T*n'* %i*l :ekanan darah 0@0 "";g

    adi 100 G@"enit, kuat, isi 7ukup, ekual kanan dan kiri, regular

    apas -- G@"enit, tipe abd)"in)5t)rakal

    Suhu 3,

    Ke,*l* :)r")se8ali =

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    11/41

    Sekret 5@5 !e?iasi septu" 5

    2uk)sa hipere"is 5@5 &)nka eutr)8i H@H

    Bibi( : 2uk)sa berwarna "erah "uda, kering =5>, sian)sis =5>, st)"atitis =5>

    Mulu : ris"us =5>,)ral h%giene baik, karies gigi =5>

    Li'*h :)r")gl)ssia, 7)ated t)ngue =5>, tre")r =5>, strawberr% t)ngue =5>

    Tengg0(03*n :idak ada kelainan palatu", "uk)sa 8aring hipere"is =5>, ukuran t)nsil 15

    1 tidak hipere"is, kripta tidak "elebar, tidak ada detritus

    Lehe( :#entuk tidak ta"pak kelainan, tidak ta"pak "assa@ benj)lan, tidak ta"pak

    de?iasi trakea, tidak teraba pe"besaran tir)id "aupun kelenjar getah bening,

    trakea teraba di tengah

    Th0(*3s :

    #entuk th)raks si"etris saat statis "aupun dina"is, tidak ada pernapasan %ang tertinggal,

    retraksi suprasternal =5>, retraksi inter7)stal =5>, retraksi sub7)stal =5>, tipe pernapasan th)rak)5

    abd)"inal

    P*(u:

    'nspeksi si"etris saat inspirasi dan ekspirasi, tidak ada pernapasan %ang tertinggal,

    retraksi =5>

    Palpasi ?)7al 8re"itus sa"a kuat kiri dan kanan

    Perkusi s)n)r pada kedua lapang paru

    Auskultasi suara napas ?esikuler, r)nkhi =5@5>, wheezing =5@5>

    &*nung :

    'nspeksi tidak ta"pak i7tus 7)rdis

    Palpasi i7tus 7)rdis teraba pada 'FS V linea "idkla?iklaris sinistra

    Perkusi batas kiri jantung 'FS V linea "idkla?ikularis sinistra, batas kanan jantung

    'FS '''5V linea sternalis dekstra, batas atas jantung 'FS ''' linea parasternalis sinistra

    Auskultasi bun%i jantung ' + '' regular, "ur"ur =5>, gall)p =5>

    Ab'0men :

    'nspeksi agak 7e"bung, roseola spots=5>, tidak ta"pak benj)lan, kulit keriput =5>,

    u"bili7us agak "en)nj)l.

    Auskultasi #ising usus =H>, 8rekuensi - G@ "enit

    Palpasi supel, n%eri tekan epigastriu" =H>, hepar teraba K5Kdan lien tidak teraba,

    turg)r kulit baik

    Perkusi i"pani, regi) kuadran kanan atas pekak

    Geni*li* : idak dite"ukan kelainan pada genitalia eksterna

    Kelen;*( Ge*h Bening :

    Preaurikuler idak teraba "e"besar

    P)staurikuler idak teraba "e"besar

    Sub"andibula idak teraba "e"besar

    Suprakla?ikula idak teraba "e"besar

    Aksila idak teraba "e"besar

    'nguinal idak teraba "e"besar

    10

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    12/41

    E3s(emi*s : 9kstre"itas atas teraba hangat, ekstre"itas bawah teraba hangat, kuku dan

    jaringan dibawah kuku baik ekstre"itas atas "aupun bawah tidak ta"pak

    pu7at, capillary refill time=FR> kurang dari - detik, ede"a =5@5>, ptekie =HH@H

    H>

    Punggung : ulang belakang bentuk n)r"al dan tidak ta"pak de?iasi, ede"a sakru" =5>

    Kuli : Warna kulit saw) "atang "erata, turg)r kulit baik, ptekie =H>

    B S*us Neu(0l0gis

    Re idak dilakukan pe"eriksaan

    . 'D dan D =:l)ss)8aringeus dan Vagus> idak dilakukan pe"eriksaan

    . D' =Akses)rius> :erakan leher dan bahu tidak terganggu

    . D'' =;ip)gl)sus> :erakan lidah tidak terganggu

    III) PEMERIKSAAN PENUN&ANG

    11

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    13/41

    A) Peme(i3s**n L*b0(*0(ium

    Peme(i3s**n l*b0(*0(ium *ngg*l 9 Feb(u*(i !1" 5UGD6:

    &enis Peme(i3s**n H*sil Nil*i N0(m*l

    Hem*0l0gi

    ;e")gl)bin 1 4, "")l@6 3,5 B "")l@6 E510

    Peme(i3s**n l*b0(*0(ium *ngg*l 9 Feb(u*(i !1" 5L*n*i % Timu(6:

    &enis Peme(i3s**n H*sil Nil*i N0(m*l

    Hem*0l0gi

    ;e")gl)bin 13,4 g@d6 10,B + 14,B g@d6

    ;e"at)krit 4< 33 + 4<

    6euk)sit E00@ M6

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    14/41

    Warna &uning &uning

    &ejernihan ernih ernih

    :luk)sa egati8 egati8

    #ilirubin egati8 egati8

    &et)n 1H egati8

    p; B,0 4,5E#erat enis 101< 100 1-E "")l@6 13

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    15/41

    &aliu" =&> 4, "")l@6 3,5 B "")l@6 E510

    Peme(i3s**n L*b0(*0(ium *ngg*l Feb(u*(i !1":

    &enis Peme(i3s**n H*sil Nil*i N0(m*l

    Hem*0l0gi

    ;e")gl)bin 11,B g@d6 10,B + 14,B g@d6

    ;e"at)krit 34 33 + 4<

    6euk)sit

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    16/41

    !ari pe"eriksaan 8isik didapatkan kesadaran 7)"p)s "entis, status gizi kurang

    =##@# B>, suhu 3,

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    17/41

    FOLLO. UP

    anggal S / A P

    B@-@1 !e"a" 5, kadang

    "ual,

    F2, SS

    !100@0 S3.1/F

    ;R110G@"

    RR--G@"

    5 )r")se8ali

    5 2ata FA 5@5, S' 5@5

    5 ;idung F;

    5,sekret 5

    5 2ulut sian)sis 5,

    kering576+

    5 h)raks SV H@H,

    W 5@5. R 5@5Q # 1 dan

    - reg, " 5,g5

    5 Abd)"en supel,

    #( H, n%eri tekan

    epigastriu" H, he,*(

    e(*b* 7+ e,i

    *;*m+ 30nsisensi

    3en/*l+ ,e(mu3**n

    liin+

    5 9kstre"itas akral

    hangat H, ede"a =5>,

    FR - detik5 &ulit ptekie =H>

    !#!

    Stadiu" ''

    'V*! asering

    -77@kg@j

    'nj rantin-G1

    4EK HTL

    E@-@1 !e"a" 5, "ual5,

    "ntah5

    F2, SS, ## -3kg

    !110@B0 S3B/F

    ;RG@" RR-EG@"

    5 )r")se8ali

    5 2ata FA 5@5, S' 5@5

    5 ;idung F;

    5,sekret 5

    5 2ulut sian)sis 5,

    kering576+5 h)raks SV H@H,

    W 5@5. R 5@5Q # 1 dan

    - reg, " 5,g5

    5 Abd)"en supel,

    #( H, n%eri tekan

    epigastriu" H, he,*(

    e(*b* 7+ e,i

    *;*m+ 30nsisensi

    3en/*l+ ,e(mu3**n

    liin+

    5 9kstre"itas akralhangat H, ede"a =5>,

    !#! stadiu"

    ''

    PF 1

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    18/41

    FR - detik

    5 &ulit ptekie =H>

    17

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    19/41

    BAB III

    ANALISA KASUS

    !ari ana"nesis didapatkan pasien An. CA, pere"puan, < tahun datang ke RS(!

    #udhi Asih diantar )leh ibun%a dengan keluhan de"a" sejak < hari S2RS. !e"a"

    dikatakan "endadak "un7ul pada hari "inggu pagi. Pada saat itu suhun%a ialah 3E )7elsius.

    !e"a" dikatakan naik turun, "enurun sesudah diberikan para7eta")l, sesudah itu suhun%a

    "eningkat ke"bali. Pada hari &a"is, )rang tua pasien "engatakan "ulai ti"bul bintik5bintik

    "erah di seluruh tubuh pasien. Selain itu, pasien juga "engeluh pegal5pegal, "ual, n%eri ulu

    hati, na8su "akan "enurun, dan n%eri kepala. &eluhan "i"isan, gusi "udah berdarah,

    "untah, "untah berdarah, #A# berdarah, #A& berdarah atau warna "erah, batuk, pilek,

    n%eri "enelan, gangguan di telinga disangkal pasien. 6ingkungan ru"ahn%a dala" 1 tahun

    belakangan belu" dilakukanfogging.

    !ari pe"eriksaan 8isik didapatkan kesadaran 7)"p)s "entis, ta"pak sakit sedang,

    tekanan darah 0@B0"";g, nadi 100 kali per "enit, pernapasan -4 kali per "enit dan suhu

    3,. Pada kasus ini pasien berada pada

    1, %aitu

    de"a" tinggi "endadak, tanpa sebab %ang jelas, berlangsung terus5"enerus sela"a -5B hari,

    ptekie, dan pe"besaran hati. Pada pe"eriksaan lab)rat)riu" didapatkan hasil

    tr)"b)sit)penia =100.000@"ikr)liter> dan peningkatan he"at)krit =-0>

    !iagn)sis !#! sudah dapat ditegakkan berdasarkan dua kriteria klinis perta"a

    dita"bah tr)"b)sit)penia dan he")k)nsentrasi.

    #erbeda dengan !!, pada !#! terdapat he")stasis %ang tidak n)r"al, pere"besan

    plas"a =khususn%a pada r)ngga pleura dan r)ngga perit)neal>, hip)?)le"ia, dan s%)k, karena

    terjadi peningkatan per"eabilitas kapiler. Pere"besan plas"a %ang "engakibatkan

    ekstra?asasi 7airan ke dala" r)ngga pleura dan r)ngga perit)neal terjadi sela"a -454E ja".

    18

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    20/41

    Pada kasus, pasien "erupakan !e"a" #erdarah !engue stadiu" '' berdasarkan

    klasi8ikasi W;/ dan '!A' -01-, %aitu !;* grade ' =de"a" -5B hari terus "enerusHR6 =H>>

    H perdarahan sp)ntan.

    19

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    21/41

    BAB I%

    TIN&AUAN PUSTAKA

    De adalah pen%akit de"a" akut %ang disebabkan )leh

    ?irus dengue serta "e"enuhi kriteria W;/ untuk !#!.1!#! adalah salah satu "ani8estasi

    si"pt)"atik dari in8eksi ?irus dengue.

    E,i'emi0l0gi9

    !i 'nd)nesia !#! telah "enjadi "asalah kesehatan "as%arakat sela"a 41 tahun

    terakhir. Sejak tahun 1E telah terjadi peningkatan persebaran ju"lah pr)?insi dankabupaten@k)ta %ang ende"is !#!, dari - pr)?insi dan - k)ta, "enjadi 3- =B> pr)?insi

    dan 3E- =BB> kabupaten@k)ta pada tahun -00. Pr)?insi 2aluku, dari tahun -00- sa"pai

    tahun -00 tidak ada lap)ran kasus !#!. Selain itu terjadi juga peningkatan ju"lah kasus

    !#!, pada tahun 1E han%a

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    22/41

    :a"bar -. A' !#! per 100.000 Penduduk 2enurut Pr)?insi di 'nd)nesia ahun -00.

    Ei0l0gi

    Virus dengue ter"asuk dala" genus *la?i?irus, 8a"ili 8la?i?iridae, dan terdiri dari 4

    ser)tipe !en51, !en5-, !en53, !en54. Seluruh ser)tipe beredar di 'nd)nesia, dengan ser)tipe

    !953 %ang paling d)"inan dan dite"ukan pada kasus dengue dengan "asa inkubasi 4510

    hari.3

    Se"ua *la?i?irus "e"iliki kel)"p)k epit)p pada selubung pr)tein %ang

    "eni"bulkan terjadin%a 7r)ss rea7ti)n =reaksi silang> pada uji ser)l)gis, hal ini "en%ebabkan

    diagn)sis pasti uji ser)l)gis sulit ditegakkan. 'n8eksi salah satu ser)tipe ?irus !en akan

    "enghasilkan antib)di pr)tekti8 untuk ser)tipe tersebut pada waktu %ang la"a, tetapi tidak

    ada 7r)ss pr)te7ti)n =perlindungan silang> terhadap ser)tipe ?irus !en %ang lain.

    P*0 dan !e"a" #erdarah !engue =!#!> disebabkan

    )leh ?irus %ang sa"a, tapi "ekanis"e pat)8isi)l)gisn%a %ang berbeda %ang "en%ebabkan

    perbedaan klinis. Perbedaan %ang uta"a adalah pada peristiwa renjatan %ang khas pada !#!.

    Renjatan itu disebabkan karena keb)7)ran plas"a %ang diduga karena pr)ses i"un)l)gi.

    Pada de"a" dengue hal ini tidak terjadi.1

    2ani8estasi klinis de"a" dengue ti"bul akibat reaksi tubuh terhadap "asukn%a

    ?irus. Virus akan berke"bang di dala" peredaran darah dan akan ditangkap )leh "akr)8ag.

    Segera terjadi ?ire"ia sela"a - hari sebelu" ti"bul gejala dan berakhir setelah li"a hari

    gejala panas "ulai. 2akr)8ag akan segera bereaksi dengan "enangkap ?irus dan"e"r)sesn%a sehingga "akr)8ag "enjadi APF =Antigen resenting Cell>. Antigen %ang

    "ene"pel di "akr)8ag ini akan "engakti8asi sel 5;elper dan "enarik "akr)8ag lain untuk

    "e"8ag)sit lebih ban%ak ?irus. 5;elper akan "engakti8asi sel 5sit)t)ksik %ang akan

    "elisis "akr)8ag %ang sudah "e"8ag)sit ?irus. uga "engakti8kan sel # %ang akan "elepas

    antib)di. Ada 3 jenis antib)di %ang telah dikenali %aitu *nib0'i ne(*lis*si, *nib0'i

    hem*ggluin*si, *nib0'i

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    23/41

    terjadi "ani8etasi perdarahan karena terjadi aggregasi tr)"b)sit %ang "en%ebabkan

    tr)"b)sit)penia, tetapi tr)"b)sit)penia ini bersi8at ringan.

    Virus dengue "asuk ke dala" tubuh "anusia lewat gigitan n%a"uk Aedes aegypti

    atauAedes albopictus. /rgan sasaran dari ?irus adalah )rgan R9S "eliputi sel ku88er hepar,

    end)tel pe"buluh darah, n)dus li"8ati7us, su"su" tulang serta paru5paru. !ata dari berbagai

    penelitian "enunjukkan bahwa sel5sel ")n)sit dan "akr)8ag "e"pun%ai peranan besar pada

    in8eksi ini. !ala" peredaran darah, ?irus tersebut akan di8ag)sit )leh sel ")n)sit peri8er.

    Virus !9 "a"pu bertahan hidup dan "engadakan "ulti8ikasi di dala" sel tersebut. 'n8eksi

    ?irus dengue di"ulai dengan "ene"peln%a ?irus gen)"n%a "asuk ke dala" sel dengan

    bantuan )rganel5)rganel sel, gen)" ?irus "e"bentuk k)"p)nen5k)"p)nenn%a, baik

    k)"p)nen perantara "aupun k)"p)nen struktural ?irus. Setelah k)"p)nen struktural dirakit,?irus dilepaskan dari dala" sel. Pr)ses perke"banganbiakan ?irus !9 terjadi di sit)plas"a

    sel. Se"ua 8la?i?irus "e"iliki kel)"p)k epit)p pada selubung pr)tein %ang "eni"bulkan

    cross reaction$ atau reaksi silang pada uji ser)l)gis, hal ini "en%ebabkan diagn)sis pasti

    dengan uji ser)l)gi sulit ditegakkan. &esulitan ini dapat terjadi diantara kee"pat ser)tipe

    ?irus !9. 'n8eksi )leh satu ser)tipe ?irus !9 "eni"bulkan i"unitas pr)tekti8 terhadap

    ser)tipe ?irus tersebut, tetapi tidak ada cross protective$ terhadap ser)tipe ?irus %ang lain.

    Se7ara in ?itr) antib)di terhadap ?irus !9 "e"pun%ai 4 8ungsi bi)l)gis netralisasi ?irusQ

    sit)lisis k)"ple"enQ Antib)d% !ependent Fell5"ediated F%t)t)Git% =A!FF> dan Antib)d%

    !ependent 9nhan7e"ent.

    Viri)n dari ?irus !9ekstraseluler terdiri atas pr)tein F =7apsid>, 2 ="e"bran> dan

    9 =en?el)pe>, sedang ?irus intraseluler "e"pun%ai pr)tein pre5"e"bran atau pre52.

    :lik)pr)tein 9 "erupakan epit)p penting karena "a"pu "e"bangkitkan antib)di spesi8ik

    untuk pr)ses netralisasi, "e"pun%ai akti8itas he"aglutinin, berperan dala" pr)ses abs)rbsi

    pada per"ukaan sel, =binding receptor>, "e"pun%ai 8ungsi bi)l)gis antara lain untuk 8usi

    "e"bran dan perakitan ?iri)n. Antib)di "e"iliki akti8itas netralisasi dan "engenali pr)tein

    9 %ang berperan sebagai epit)p %ang "e"iliki ser)tipe spesi8ik, ser)tipe57r)ss reakti8 atau

    8la?i?irus57r)ss reakti8. Antib)di netralisasi ini "e"berikan pr)teksi terhadap in8eksi ?irus

    !9. Antib)di ")n)7l)nal terhadap S1 dari k)"ple"en ?irus !9 dan antib)di p)likl)nal

    %ang diti"bulkan dari i"unisasi dengan S1 "engakibatkan lisis sel %ang terin8eksi ?irus

    !9. Antib)di terhadap ?irus !9 se7ara in ?i?) dapat berperan pada dua hal %ang

    berbeda

    22

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    24/41

    a. Antib)di netralisasi atau !neutralizing antibodies$ "e"iliki ser)tipe spesi8ik %ang dapat

    "en7egah in8eksi ?irus.

    b. Antib)di n0n ne(*lising ser)tipe "e"iliki peran 7r)ss5reakti8 dan dapat "eningkatkan

    in8eksi %ang berperan dala" pat)genesis !#! dan !SS.

    '"un)pat)genesis !#! dan SS! "asih "erupakan "asalah %ang k)ntr)?ersial. !ua

    te)ri %ang digunakan untuk "enjelaskan perubahan pat)genesis pada !#! dan SS! %aitu

    hip)tesis in8eksi sekunder =te)risecondary heterologous infection>

    Te0(i in

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    25/41

    "e"bentuk k)"pleks dengan in8eksi ?irus dengue baru dari ser)tipe berbedaQ na"un tidak

    dapat dinetralisasi ?irus baru bahkan "e"bentuk k)"pleks %ang in8eksius.

    Akibat adan%a in8eksi sekunder )leh ?irus %ang heter)l)g =?irus dengan ser)tipe lain

    atau ?irus lain> karena adan%a n)n neutralising antib)di "aka partikel ?irus !9 dan

    ")lekul antib)di 'g: "e"bentuk k)"pleks ?irus5antib)di dan ikatan antara k)"pleks

    tersebut dengan resept)r *7 ga"a pada sel "elalui bagian *7 dari 'g: "eni"bulkan

    peningkatan =enhan7e"ent> in8eksi ?irus !9. &)"pleks ?irus antib)di "eliputi sel

    "akr)8ag %ang beredar dan antib)di tersebut akan bersi8at )ps)nisasi, internalisasi sehingga

    m*3(0

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    26/41

    Pada anak u"ur dibawah - tahun, %ang lahir dari ibu dengan riwa%at pernah terin8eksi

    ?irus !9, di"ana terjadi in8eksi ?irus dari ibu ke anak "aka dala" tubuh anak tersebut

    telah terjadi )n eutralizing Antib)dies$ akibat adan%a in8eksi %ang persisten, sehingga

    in8eksi baru perta"a kali sudah terjadi pr)ses 9nhan7ing$ %ang akan "e"a7u "akr)8ag

    sehingga "udah terin8eksi dan terakti?asi dan akan "engeluarkan '651, '65 dan * alpha

    juga PA*. !i"ana bahan5bahan "ediat)r tersebut akan "e"pengaruhi sel5sel end)tel dinding

    pe"buluh darah dan s%ste" he")statik %ang akan "engakibatkan keb)7)ran plas"a dan

    perdarahan.

    M*ni

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    27/41

    2ani8estasi klinis "enurut kriteria diagn)sis W;/ -011, in8eksi dengue dapat terjadi

    asi"t)"atik dan si"t)"atik. 'n8eksi dengue si"t)"atik terbagi "enjadi undifferentiated

    fever =sindr)" in8eksi ?irus> dan de"a" dengue =!!> sebagai in8eksi dengue ringanQ

    sedangkan in8eksi dengue berat terdiri dari de"a" berdarah dengue =!#!> dan expanded

    dengue syndrome atau isolated organopathy. Pere"besan plas"a sebagai akibat plas"a

    leakage "erupakan tanda pat)gn)")nik !#!, sedangkan kelainan )rgan lain serta

    "ani8estasi %ang tidak lazi" dikel)"p)kkan ke dala" expanded dengue syndrome atau

    isolated organopathy" Se7ara klinis, !! dapat disertai dengan perdarahan atau tidakQ

    sedangkan !#! dapat disertai s%)k atau tidak.

    a. Undifferentiated fever 5sin'(0m in

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    28/41

    2endekati akhir dari 8ase de"a" diju"pai petekie pada kaki bagian d)rsal, lengan

    atas, dan tangan

    Convalescent rash, berupa petekie "engelilingi daerah %ang pu7at pada kulit %g

    n)r"al, dapat disertai rasa gatal

    2ani8estasi perdarahan

    o (ji bendung p)siti8 dan@atau petekie

    o 2i"isan hebat, "enstruasi %ang lebih ban%ak, perdarahan saluran 7erna

    =jarang terjadi, dapat terjadi pada !! dengan tr)"b)sit)penia>

    c. Dem*m be('*(*h 'engue

    erdapat tiga 8ase dala" perjalanan pen%akit, "eliputi 8ase de"a", kritis, dan "asa

    pen%e"buhan =convalescence, recovery>.

    F*se 'em*m

    Ana"nesis

    !e"a" tinggi, -5B hari, dapat "en7apai 40JF, serta terjadi kejang de"a". !iju"pai

    facial flush, "untah, n%eri kepala, n%eri )t)t dan sendi, n%eri tengg)r)k dengan 8aring

    hipere"is, n%eri di bawah lengkung iga kanan, dan n%eri perut.

    Pe"eriksaan 8isik

    o 2ani8estasi perdarahan

    (ji bendung p)siti8 =U10 petekie@in7h-> "erupakan "ani8estasi

    perdarahan %ang paling ban%ak pada 8ase de"a" awal.

    2udah leba" dan berdarah pada daerah tusukan untuk jalur ?ena.

    Petekie pada ekstre"itas, ketiak, "uka, palatu" lunak.

    9pistaksis, perdarahan gusi

    Perdarahan saluran 7erna

    ;e"aturia =jarang>

    #enorrhagia

    o ;epat)"egali teraba -54 7" di bawah arcus costae kanan dan kelainan 8ungsi

    hati =transa"inase> lebih sering dite"ukan pada !#!.

    27

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    29/41

    #erbeda dengan !!, pada !#! terdapat he")stasis %ang tidak n)r"al, pere"besan

    plas"a =khususn%a pada r)ngga pleura dan r)ngga perit)neal>, hip)?)le"ia, dan s%)k, karena

    terjadi peningkatan per"eabilitas kapiler. Pere"besan plas"a %ang "engakibatkan

    ekstra?asasi 7airan ke dala" r)ngga pleura dan r)ngga perit)neal terjadi sela"a -454E ja".

    F*se 3(iis

    *ase kritis terjadi pada saat pere"besan plas"a %ang berawal pada "asa transisi dari saat

    de"a" ke bebas de"a" =disebut 8ase time of fever defervescence> ditandai dengan,

    Peningkatan he"at)krit 105-0 di atas nilai dasar

    anda pere"besan plas"a seperti e8usi pleura dan asites, ede"a pada dinding

    kandung e"pedu. *)t) dada =dengan p)sisi right lateral de7ubitus I R6!> danultras)n)gra8i dapat "endeteksi pere"besan plas"a tersebut.

    erjadi penurunan kadar albu"in 0.. !iuresis "enurun = 1"l@kg berat badan@ja">, sa"pai anuria. &)"plikasi berupa asid)sis "etab)lik, hip)ksia, ketidaksei"bangan elektr)lit,

    kegagalan "ultipel )rgan, dan perdarahan hebat apabila s%)k tidak dapat segera

    diatasi.

    F*se ,en/embuh*n 5convalescence, recovery6

    *ase pen%e"buhan ditandai dengan diuresis "e"baik dan na8su "akan ke"bali

    "erupakan indikasi untuk "enghentikan 7airan pengganti. :ejala u"u" dapat dite"ukan

    sinus bradikardia@ arit"ia dan karakteristik confluent petechial rash seperti pada !!.

    d. E,*n'e' 'engue s/n'(0me

    2ani8estasi berat %ang tidak u"u" terjadi "eliputi )rgan seperti hati, ginjal, )tak,dan

    jantung. &elainan )rgan tersebut berkaitan dengan in8eksi pen%erta, k)")rbiditas, atau

    k)"plikasi dari s%)k %ang berkepanjangan.

    Pe(;*l*n*n ,en/*3i In

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    30/41

    !ala" perjalanan pen%akit in8eksi dengue, terdapat tiga 8ase perjalanan in8eksi dengue,

    %aitu

    1. *ase de"a" ?ire"ia "en%ebabkan de"a" tinggi

    -. *ase kritis@pere"besan plas"a )nset "endadak adan%a pere"besan plas"a dengan

    derajat ber?ariasi pada e8usi pleura dan asites.

    3. *ase re7)?er%@pen%e"buhan@ convalescence pere"besan plas"a "endadak berhenti

    disertai reabs)rpsi 7airan dan ekstra?asasi plas"a.

    Peme(i3s**n Penun;*ng@

    Pada pe"eriksaan darah dite"ukan

    6euk)penia pada akhir 8ase de"a"

    6i"8)sit)sis biasan%a terlihat sebelu" 8ase s%)k

    ;e"at)krit "eningkat -0 =he")k)nsentrasi>

    r)"b)sit 100.000@ul =tr)"b)sit)penia>

    Perubahan "etab)lik

    ;ip)natre"i paling sering terjadi pada pasien !;* atau !SS

    Asid)sis "etab)lik dite"ukan pada pasien s%)k dan harus dik)reksi segera

    &adar urea nitr)gen darah "eninggi

    &elainan k)agulasi

    2asa pr)tr)"bin "e"anjang

    2asa tr)"b)plastin parsial "e"anjang

    &adar 8ibrin)gen turun dan peningkatan penghan7uran 8ibrin)gen "erupakan

    pertanda !'F =!isse"inated 'ntra?as7ular F)agulati)n>

    29

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    31/41

    Pe"eriksaan 8ungsi hati

    &adar transa"inase sedikit "eningkat

    &adar albu"in rendah, dapat "enjadi tanda adan%a he")k)nsentrasi

    Pe"eriksaan radi)l)gis

    *)t) r)ntgen th)raG p)sisi right lateral de7ubitus =R6!> !ite"ukan adan%a e8usi

    pleura kanan. 98usi bilateral bisa terjadi pada !SS

    Pe"eriksaan ser)l)gis

    (ji he"aglutinasi inhibisi =;ae"agglutinati)n 'nhibiti)n test I ;' test>

    (ji he"aglutinasi inhibisi adalah uji ser)l)gis %ang dianjurkan dan paling

    sering dipakai dan dipergunakan sebagai g)ld standard pada pe"eriksaan ser)l)gis.

    Walaupun de"ikian, terdapat beberapa hal %ang perlu diperhatikan pada uji ;'. (ji

    ;' sensiti8 tetapi tidak spesi8ik, artin%a dengan uji ser)l)gis ini tidak dapat

    "enunjukan tipe ?irus %ang "engin8eksi. Antib)di ;' bertahan di dala" tubuh

    sa"pai la"a sekali =4E tahun> "aka uji ini baik digunakan pada studi ser)5

    epide"i)l)gi. (ntuk diagn)sis pasien, kenaikan titer 4G dari titer seru" akut atau titer

    tinggi =1-E0> baik pada seru" akut atau k)n?alessen dianggap sebagai presu"ti8p)siti8, atau diduga keras p)siti8 in8eksi dengue %ang baru terjadi =re7ent dengue

    in8e7ti)n>

    (ji netralisasi

    (ji neutralisasi adalah uji ser)l)gi %ang paling spesi8ik dan sensiti8 untuk

    ?irus dengue. #iasan%a uji neutralisasi "e"akai 7ara %ang disebut PlaLue Redu7ti)n

    eutralizati)n est =PR> %aitu berdasarkan adan%a reduksi dari plaLue %ang

    terjadi. Saat antib)di neutralisasi dapat dideteksi dala" seru" ha"pir bersa"aandengan ;' antib)di tetapi lebih 7epat dari antib)di k)"ple"en 8iksasi dan bertahan

    la"a =45E tahun>. (ji ini juga ru"it dan "e"erlukan waktu %ang 7ukup la"a

    sehingga tidak dipakai se7ara rutin.

    (ji 8iksasi k)"ple"en

    (ji k)"ple"en 8iksasi jarang dipergunakan sebagai uji diagn)stik se7ara

    rutin, )leh karena selain 7ara pe"eriksaan agak ru"it pr)sedurn%a juga "e"erlukan

    tenaga pe"eriksa %ang berpengala"an. #erbeda dengan antib)di ;', antib)dik)"ple"en 8iksasi han%a bertahan beberapa tahun saja =sekitar -53 tahun>.

    30

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    32/41

    (ji 96'SA anti dengue 'g2 dan 'g:

    'g2 antidengue ti"bul pada in8eksi pri"er "aupun sekunder dan adan%a

    antib)di 'g2 ini "enunjukkan adan%a in8eksi dengue. 'g2 terdeteksi "ulai hari ke 35

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    33/41

    Di*gn0sis B*n'ing

    Pada awal perjalanan pen%akit diagn)sis "en7akup in8eksi bakteri, ?irus atau in8eksi

    pr)t)z)a seperti de"a" dengue, 7a"pak, in8luenza, de"a" 7hikungun%a, lept)spir)sis dan"alaria. Adan%a tr)"b)sit)penia %ang jelas disertai he")k)nsentrasi dapat "e"bedakan

    !#! dengan pen%akit lain.

    !#! harus dibedakan pada de"a" 7hikungun%a. Pada de"a" 7hikungun%a biasan%a

    seluruh angg)ta keluarga dapat terserang dan penularann%a "irip dengan in8luenza. !e"a"

    7hikungun%a "e"perlihatkan serangan de"a" "endadak, "asa de"a" lebih pendek, suhu

    lebih tinggi, ha"pir selalu disertai rua" "akul)papular, injeksi k)njungti?a dan lebih sering

    diju"pai n%eri sendi. Pada de"a" 7hikungun%a tidak dite"ukan perdarahan gastr)intestinal

    dan s%)k.E,

    Pen**l*3s*n**n1!

    32

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    34/41

    T*n'* 3eg*2**n

    anda kegawatan dapat terjadi pada setiap 8ase pada perjalanan pen%akit in8eksi dengue,

    seperti berikiut.

    idak ada perbaikan klinis@perburukan saat sebelu" atau sela"a "asa transisi ke 8ase

    bebas de"a" @ sejalan dengan pr)ses pen%akit

    2untah %g "enetap, tidak "au "inu"

    %eri perut hebat

    6etargi dan@atau gelisah, perubahan tingkah laku "endadak

    Perdarahan epistaksis, buang air besar hita", he"ate"esis, "enstruasi %ang hebat,

    warna urin gelap =he")gl)binuria>@he"aturia

    $iddiness =pusing@perasaan ingin terjatuh>

    Pu7at, tangan 5 kaki dingin dan le"bab

    !iuresis kurang@tidak ada dala" 45 ja"

    M0ni0( ,e(;*l*n*n ,en/*3i DD-DBD1!

    Para"eter %ang harus di")nit)r "en7akup,

    &eadaan u"u", na8su "akan, "untah, perdarahan, dan tanda dan gejala lain

    33

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    35/41

    Per8usi peri8er sesering "ungkin karena sebagai indikat)r awal tanda s%)k, serta

    "udah dan 7epat utk dilakukan

    anda ?ital suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, diperiksa "ini"al setiap -54 ja"

    pada pasien n)n s%)k T 15- ja" pada pasien s%)k.

    Pe"eriksaan he"at)krit serial setiap 45 ja" pada kasus stabil dan lebih sering pada

    pasien tidak stabil@ tersangka perdarahan.

    !iuresis setiap E51- ja" pada kasus tidak berat dan setiap ja" pada pasien dengan

    s%)k berkepanjangan @ 7airan %g berlebihan.

    u"lah urin harus 1 "l@kg berat badan@ja" = berdasarkan berat badan ideal>

    In'i3*si ,embe(i*n *i(*n in(*=en*

    Pasien tidak dapat asupan %ang adekuat untuk 7airan per )ral atau"untah

    ;e"at)krit "eningkat 105-0 "eskipun dengan rehidrasi )ral

    An7a"an s%)k atau dala" keadaan s%)k

    P(insi, umum e(*,i *i(*n ,*'* DBD1!

    &ristal)id is)t)nik harus digunakan sela"a "asa kritis.

    Fairan k)l)id digunakan pada pasien dengan pere"besan plas"a hebat, dan tidak ada

    resp)n pada "ini"al ?)lu"e 7airan kristal)id %ang diberikan.

    V)lu"e 7airan ru"atan H dehidrasi

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    36/41

    &e7epatan 7airan intra?ena harus disesuaikan dengan keadaan klinis)

    rans8usi suspensi tr)"b)sit pada tr)"b)sit)penia untuk pr)8ilaksis tidak dianjurkan

    Pe"eriksaan lab)rat)riu" baik pada kasus s%)k "aupun n)n s%)k saat tidak ada

    perbaikan klinis walaupun penggantian ?)lu"e sudah 7ukup, "aka perhatikan A#FS

    %ang terdiri dari, A + Acidosis gas darah, # +%leeding he"at)krit, F + Calsium

    elektr)lit, FaHH dan S + &ugar gula darah =dekstr)stik>

    T** l*3s*n* in untuk "engurangi beban det)ksi8ikasi )bat dala" hati.

    o &)rtik)ster)id diberikan pada !#! ense8al)pati apabila terdapat perdarahan

    saluran 7erna k)rtik)ster)id tidak diberikan.

    o Antibi)tik diberikan untuk !#! ense8al)pati.

    Supp)rti8

    o Fairan 7airan pe )ral H 7airan intra?ena ru"atan per hari H

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    37/41

    Pada 8ase kritis pe"berian 7airan sangat diperlukan %aitu kebutuhan ru"atan H de8i7it,

    disertai ")nit)r keadaan klinis dan lab)rat)riu" setiap 45 ja".

    DBD 'eng*n s/03 be(3e,*n;*ng*n 5DBD 'e(*;* I%6

    Fairan -0 "l@kg 7airan b)lus dala" 1051< "enit, bila tekanan darah sudah didapat

    7airan selanjutn%a sesuai alg)rit"a pada derajat '''

    #ila s%)k belu" teratasi setelah 10"l@kg perta"a diulang 10 "l@kg, dapat diberikan

    bersa"a k)l)id 10530"l@kg## se7epatn%a dala" 1 ja" dan k)reksi hasil

    lab)rat)riu" %ang tidak n)r"al

    rans8usi darah segera diperti"bangkan sebagai langkah selanjutn%a =setelah re?iew

    he"at)krit sebelu" resusitasi>

    2)nit)r ketat =pe"asangan katerisasi urin, katerisasi pe"buluh darah ?ena pusat @

    jalur arteri>

    'n)tr)pik dapat digunakan untuk "endukung tekanan darah

    Apabila jalur intra?ena tidak didapatkan segera, 7)ba 7airan elektr)lit per )ral bila

    pasien sadar atau jalur intra)seus. alur intra)seus dilakukan dala" keadaan darurat atau

    setelah dua kali kegagalan "endapatkan jalur ?ena peri8er atau setelah gagal pe"berian

    7airan "elalui )ral. Fairan intra)sesus harus dikerjakan se7ara 7epat dala" -5< "enit

    Pe('*(*h*n heb*

    36

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    38/41

    Apabila su"ber perdarahan dapat diidenti8ikasi, segera hentikan. rans8usi darah

    segera adalah darurat tidak dapat ditunda sa"pai he"at)krit turun terlalu rendah. #ila

    darah %ang hilang dapat dihitung, harus diganti. Apabila tidak dapat diukur, 10 "l@kg

    darah segar atau < "l@kg PRF harus diberikan dan die?aluasi. Pada perdarahan saluran 7erna, ;- antag)nis dan pengha"bat p)"pa pr)t)n dapat

    digunakan.

    idak ada bukti %ang "endukung penggunaan k)"p)nen darah seperti suspense

    tr)"b)sit, plas"a darah segar@cryoprecipitate. Penggunaan larutan tersebut ini dapat

    "en%ebabkan kelebihan 7airan.

    DBD ense

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    39/41

    o 2enurunkan pr)duksi a")nia

    #erikan laktul)sa

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    40/41

    !iuresis baik

    2ini"u" -53 hari setelah se"buh dari s%)k

    idak ada kegawatan napas karena e8usi pleura, tidak ada asites

    r)"b)sit

  • 7/24/2019 Tika Case 1 Dbd Edit

    41/41

    Suraba%a Airlangga (ni?ersit% Press. -004

    3. &ar%anti S2, Suprapt) 2. !e"a" #erdarah !engue. !ala" &apita Selekta &ed)kteran ilid '.

    9disi 4. akarta 2edia Aes7ulapius, -014Q p. E.

    4. Fhen &. !iagn)sis dan erapi Fairan pada !e"a" #erdarah !engue. 2edi7inus.

    -00Q --=1> 35