tinea dan diaper rash

5
Tin ea adalah peny akit pada jari ngan yan g men gan dung zat tan duk, mis aln ya lapi san teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit yan g dise bab kan oleh jamu r pad a daerah geni tokrural (sel angk anga n), sek itar anus, bokong dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. Penyebab Jamur der mat ofita yang sering ditemukan pada kasus tin ea kruris adala h,  E.Floccosum, T.  Rubrum, dan T. Mentagrophytes. Pria lebih serin g terke na daripada wanita. Maserasi dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan  peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan memudahkan infeksi. Tinea kruris biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lain. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung deng an ind ivi du yan g ter inf eks i ata u tidak langsung mel alui bend a yang mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur ho tel dan lain-lain Gejala Biasanya lokasi pada daerah selangkangan atau sisi paha atas bagian dalam, dapat terjadi di kedua paha atau di salah satu paha saja. eluhan utama adalah rasa gatal yang dapat hebat. !esi  berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa bintil-bintil kemerahan atau lenting-lenting kemerahan, atau kadang terlihat lenting-lenting yang berisi nanah. Bagian tengah menyembuh  berupa daerah "oklat kehitaman bersisik. #arukan terus-menerus dapat menimbulkan gambaran  penebalan kulit. Buah $akar sangat jarang menunjukkan keluhan, meskipun pemeriksaan jamur dapat positif , hal yang berbed a dengan kandidias is yang sering menunj ukkan keterliba tan pada  buah $akar dan penis. Pemeriksaan penunjang Pada tinea kruris, bahan untuk pemeriksaan jamur sebaiknya diambil dengan mengerok tepi lesi yang mening gi ata u akt if. husu s unt uk lesi yang berbentuk lenting-lenting, seluruh atapnya har us diambil unt uk bahan pemeri ksa an. Pemeri ksaa n mik ros kopi k %de nga n menggunaka n mikroskop& se"ara langsung menunjukkan artrospora % hifa yang ber"abang& yang khas pada infeksi dermatofita.

Upload: ferdila-khalidia

Post on 20-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Dan Diaper Rash

7/24/2019 Tinea Dan Diaper Rash

http://slidepdf.com/reader/full/tinea-dan-diaper-rash 1/5

Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan

teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur

dermatofita (jamur yang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit

yang disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus,

bokong dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.

Penyebab

Jamur dermatofita yang sering ditemukan pada kasus tinea kruris adalah,  E.Floccosum, T.

 Rubrum, dan T. Mentagrophytes.

Pria lebih sering terkena daripada wanita. Maserasi  dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan

 peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan memudahkan infeksi. Tinea kruris biasanya

timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lain. Penularan juga dapat terjadi melalui

kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang

mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur hotel dan lain-lain

Gejala

Biasanya lokasi pada daerah selangkangan atau sisi paha atas bagian dalam, dapat terjadi di

kedua paha atau di salah satu paha saja. eluhan utama adalah rasa gatal yang dapat hebat. !esi berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa bintil-bintil kemerahan atau lenting-lenting

kemerahan, atau kadang terlihat lenting-lenting yang berisi nanah. Bagian tengah menyembuh

 berupa daerah "oklat kehitaman bersisik. #arukan terus-menerus dapat menimbulkan gambaran penebalan kulit. Buah $akar sangat jarang menunjukkan keluhan, meskipun pemeriksaan jamur 

dapat positif, hal yang berbeda dengan kandidiasis yang sering menunjukkan keterlibatan pada

 buah $akar dan penis.

Pemeriksaan penunjang

Pada tinea kruris, bahan untuk pemeriksaan jamur sebaiknya diambil dengan mengerok tepi lesiyang meninggi atau aktif. husus untuk lesi yang berbentuk lenting-lenting, seluruh atapnya

harus diambil untuk bahan pemeriksaan. Pemeriksaan mikroskopik %dengan menggunakan

mikroskop& se"ara langsung menunjukkan artrospora %hifa yang ber"abang& yang khas pada

infeksi dermatofita.

Page 2: Tinea Dan Diaper Rash

7/24/2019 Tinea Dan Diaper Rash

http://slidepdf.com/reader/full/tinea-dan-diaper-rash 2/5

Penatalaksanaan

Menghilangkan faktor penunjang sangat penting, misalnya mengusahakan daerah lesi  selalu

kering dengan memakai baju yang menyerap keringat. 'bat antijamur yang dioleskan adalah

terapi pilihan untuk lesi yang terbatas dan dapat dijangkau. Berbagai ma"am obat imida$ol dan

alilamin tersedia dalam beberapa formulasi. (emuanya memberikan keberhasilan terapi yang

tinggi %)*-+**& dan jarang ditemukan efek samping. 'bat ini digunakan pagi dan sore hari

selama sekurang-kurangnya - minggu. Terapi dioleskan sampai / "m di luar batas lesi  dan

diteruskan sekurang-kurangnya minggu setelah lesi  menyembuh.

Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan

topikal. 'bat oral yang dapat digunakan adalah.

• griseofulvin mi"rosi$ed 0**-+*** mg1hari selam -2 minggu, meskipun beberapa laporan

menunjukkan kemungkinan kasus kebal terhadap pengobatan

• ketokona$ol ** mg1hari selama kurang lebih minggu

• itrakona$ol +** mg1hari selama minggu atau ** mg1hari selama + minggu

• terbinafin 0* mg1hari selama +- minggu

Mengobati atau menghilangkan sumber penularan merupakan hal penting untuk men"egah

 penularan jamur kembali dan penyebaran lebih lanjut kepada manusia

Page 3: Tinea Dan Diaper Rash

7/24/2019 Tinea Dan Diaper Rash

http://slidepdf.com/reader/full/tinea-dan-diaper-rash 3/5

efenisi iaper !ash

3uam popok %diaper rash& adalah iritasi pada kulit bayi di daerah pantat atau aera popok.

4ni bisa terjadi jika popok basah telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap

keringat, infeksi jamur atau bakteri. 5iaper rash merupakan bentuk ruam kontak iritan primer 

yang paling umum ditemukan, disebabkan oleh kontak kulit dengan urin dan feses yang

 berkepanjangan, karena urin dan feses mengandung bahan kimia yang bersifat iritan seperti urea

dan en$im-en$im usus.

3uam popok %diaper rash& adalah gangguan yang la$im ditemukan pada bayi. #angguan

ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari +0 bulan, terutama pada kisaran usia 6 7 +*

 bulan. 3uam popok sering dialami oleh bayi baru lahir. Biasanya berwarna kemerahan disertai

le"et-le"et ringan dan gatal. 3uam popok terjadi karena ada gesekan antara  popok  dengan kulit

 bayi. 8al ini karena kulit bayi masih sangat peka dan sensitif. Jika dia memakai popok maka

kulitnya otomatis tertutup, akibatnya kulit menjadi lembab. elembaban yang berlebihan inilah

yang memi"u timbulnya ruam popok.

3uam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan

timbulnya ber"ak-ber"ak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif 

dan mudah terkena iritasi. Ber"ak-ber"ak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh

dengan air hangat, dan diolesi lotion atau "ream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan

 popok beberapa waktu.

5ermatitis yang mengering atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. 3uam

 popok yang disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya,

 jika kondisinya memungkinkan %misalnya infeksi jamur yang akan tumbuh dengan baik di

tempat yang lembab dan hangat, dapat timbul pada kulit yang sudah teriritasi&. etika kondisinya

tepat dan tidak dilakukan tindakan pen"egahan, infeksi seperti ini juga dapat menjalar ke anak 

lain.

"tiologi # Penyebab Terjadinya iaper !ash

Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok % diaper rash, diaper dermatitis, napkin

dermatitis &, antara lain9

Page 4: Tinea Dan Diaper Rash

7/24/2019 Tinea Dan Diaper Rash

http://slidepdf.com/reader/full/tinea-dan-diaper-rash 4/5

a.  4ritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.

 b.  urangnya menjaga hygiene. Popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah

B: atau B:B %fe"es&.

".  4nfeksi mikro-organisme % terutama infeksi jamur dan bakteri&.

d.  :lergi bahan popok.

e.  #angguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.

f.  ebersihan kulit yang tidak terjaga.

g.  Jarang ganti popok setelah bayi1anak ken"ing.

h.  ;dara1suhu lingkungan yang terlalu panas1lembab.

i.  3eaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen.

Tanda dan Gejala

#ejalanya antara lain 9

a.  4ritasi pada kulit yang terkena mun"ul sebagai "rytaema.

 b.  <rupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah paha atas.

".  eadaan lebih parah terdapat 9 "rythamatosa.

d.  ulit kemerahan dan le"et. ulit pada lipatan kaki le"et dan berbau tajam.

e.  :wal ruam biasanya timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.

f.  Beruntutan di daerah kelamin, pantat, dan pangkal paha.

g.  Timbul lepuh-lepuh di seluruh daerah popok.

h.  Bila penyakit telah berlangsung lebih dari / hari, daerah tersebut sering terkolonisasi

% ditumbuhi& oleh jamur, terutama jenis <andida :lbi"ans, sehingga kelainan kulit bertambah

merah dan basah.

i.  Mudah terjadinya infeksi kuman, biasanya staphylo"o""us aureus atau (repto"o""us beta

hemolyti"us sehingga kulit menjadi lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan keropeng.

 j.  Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri.

Penatalaksanaan

+.  #antilah popok segera setelah anak ken"ing atau buang air besar. 8al ini men"egah lembab pada

kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. #unakan popok 

dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas.

Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. :nda tidak perlu menggunakan sabun setiap

Page 5: Tinea Dan Diaper Rash

7/24/2019 Tinea Dan Diaper Rash

http://slidepdf.com/reader/full/tinea-dan-diaper-rash 5/5

kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. %Bayi yang mendapat :(4 dapat B:B

sebanyak 6 kali per hari&. #unakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.

.  Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan

 pernapasan pada bayi.

/.  8indari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. :lkohol atau

 parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.

.  #antilah popok yang telah penuh sesering mungkin.

0.  #unakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. #unakan air 

mengalir sehingga anda dapat membersihkan dan membilas tanpa tidak perlu menggosok.

2.  Tepuk sehingga kering= jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar 

kering

).  #unakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung %seperti yang mengandung $in> i>ide atau

 petrolatum& untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. (alep ini biasanya tebal dan lengket

dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras

atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.

6.  onsultasikan dengan dokter anda bila ruam9 melepuh atau terdapat nanah, tidak hilang dalam

waktu 6 sampai ) jam,  menjadi lebih berat

?.  #unakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. rim

tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya