tugas 3-1412201204-farradina
TRANSCRIPT
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 1/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 1
FARRADINA CHORIA SUCI
1412201204
TUGAS IIIMATERIAL MEMBRAN, MODUL MEMBRAN, DAN SINTESIS MEMBRAN
Material membran dialisis
Material membran yang digunakan dalam dialisis menurut bahan penyusunnya terbagi
menjadi dua bagian yaitu material membran selulosa dan material membran sintetik. Adapun
pengelompokkan material membran ditunjukkan pada Tabel 1 (Hoenich, 2004):
Tabel 1. Pengelompokkan material membran
Selulosa klasik Diproduksi oleh proses regenerasiCellulosa
Cuprophane
Modifikasi selulosa Gugus hidroksil pada molekul
selulosa diubah selama proses
manufaktur dengan gugus lain
Hemophan
Excerban
SMC
Selulosa asetat (CA)
Selulosa triasetat (CTA)
Selulosa modifikasi PEG
Membran Sintetik Bersifat hidrofilik atau dapat juga
bersifat hidrofilik melalui pencampuran atau proses
manufaktur
Etilena vinil alcohol
Polisulfon (PSf)Polietersulfon (PES)
Poliamida
Poliakrilonitril (AN69)
Polimetilmetakrilat
(PMMA)
Poloariletersulfon (PAES)
Poliamik
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 2/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 2
TABEL MATERIAL, MODUL, DAN SINTESIS MEMBRAN UNTUK KASUS GAGAL GINJAL
No
Material Membran
Metode
sintesis
Modul Aplikasi Hasil ReferensiJenis
membran
Spesifikasi Sifat membran
(+/-)
Variabel
eksperimen
1. Membran
selulosa,
Membran
Sintetik,
dan
Membran
Anorganik
Selulosa :selulosa
diasetat dan
selulosa
triasetat
Sintetik:
polysulfone, polymethylm
ethacrylate, polyacrylo-
nitrile, polyamide
Anorganik :
Zeolit
silicalite(MFI)
Membran :(+)
afinitas kuat p-
kresol hanya
untuk membran polysulfone dan polyamide
(-) membran
dialisis memilikiukuran pori
meso yg kurangsesuai untuk
mengadsorpsi p-
kresol
Zeolit :(+)
diameter pori
silikalit
memiliki ukuran
yang miripdengan p-kresol
Variasi jenis
membran
dialisis yang
digunakan
untuk
mengetahui
kinerja
penyerapan
p-kresol
dalam darah
MembranSelulosa
dan
Sintetik:
Inversifasa
Membranzeolit :
Sesuaidengan
metodeJ.L.
Guth,
H.Kessler
,R.Wey
(Robson,2001)
Flat
plate
Adsorpsi p-kresol
sebagai
proses
pelengkapuntukhemo-
dialisis.
P-kresolzat terlarut
yang
terikat protein
yang tidakdihilang-
kan secaraefisien
dengansistem
hemodia-
lisis
Kinetika adsorpsi p - kresol kemembran lebih lambat dibandingkan
dengan zeolit silikalit . Waktu yang
diperlukan untuk mencapai 90 %
dari konsentrasi kesetimbanganadalah sekitar 2 menit untuk zeolitsilikalit dan lebih dari 3 jam untuk
membran dialisisAdsorpsi p - kresol ke semua
membran (adsorpsi maksimum < 37mg.g-1 ) yang relatif rendah
dibandingkan dengan zeolit silikalit(adsorpsi maksimum 106 mg.g-1) Adsorpsi dengan adsorben mikro
dapat menjadi cara baru untuk
menghilangkan racun uremik dari
darahZeolit menjanjikan adsorben
alternatif untuk
racun uremik karena selektivitasnya
tinggi, sehingga racun uremik dapat
difilter dengan hemodialisis danadsorpsi
V´eroniqueWernert
(2006)
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 3/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 3
Gambar
hasil
Gambar 1. Kinetika adsorpsi p-kresol ke membran dialisis dan zeolit silikalit ([p-kresol]0 200µM, 50 mM buffer fosfat, 9 gL-1 NaCl, pH 7,4
dengan suhu 37°C)
Gambar 2. Isoterm adsorpsi p-kresol ke membran dialisis dan silikalit (buffer fosfat 50mm, 9 g L-1 NaCl, pH 7,4, dengan suhu 37°C), data
eksperimen (poin) dan Isoterm Langmuir (garis). Ce adalah konsentrasi kesetimbangan p-kresol dalam larutan, qe adalah jumlah
p-kresol teradsorpsi pada kesetimbangan
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 4/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 4
2
Membran
Selulosadan
MembranPolimer
Selulosa :
Cuprophan
Polimer :Polyacrylo-
nitrile(AN69)
Cuprophan :
(-)aktivitaskomplemen
rendah sehinggadapat menunda
pemulihanfungsi ginjal,
termasukmembran low
flux
AN69 :(+)aktivitas
komplemen
tinggi dan
termasukmembran high
flux
Variasi jenis
membrandialisis yang
digunakanuntuk
mengetahuitingkat
mortalitas penderita
gagal ginjal
akut
Tidak
disebutkan
Tidak
disebutkan
Biokom-
patibilitasmembran
hemodia-lisis pada
gagal ginjalakut
Prosentase kematian pasien gagal
ginjal akut dengan menggunakanmembrane cuprophane yakni
sebanyak 65% , sedangkan denganmenggunakan memban
polyacrylonitrile kematian mencapai38 % pasien gagal ginjal akut.
R.T.
Krediet
(1995)
Selulosa :Cuprophan
Polimer :
Polymethyl-
methacrylate(PMMA)
PMMA :(+)Polimer
PMMA memilikisifat yang tahanterhadap
perubahan pH.
Tidakdisebut
kan
Tidakdisebut
kan
Sebanyak 62% pasien gagal ginjalkembali normal setelah dialisis
menggunakan membran polymethyl-
methacrylate dan 37% kembali
normal setelah dialisis menggunakan
membran cuprophane.Dalam kasus pemulihan fungsi
ginjal, ditemukan sebagian penderitamemiliki oliguria dan didapatkan
hasil bahwa oliguria merupakan
faktor penyebab kematian terbesardaripada material membran dialisisyang digunakan.
Selulosa :
Cuprophan
Polimer :
Polysulfone
Tidak
disebutkan
Tidak
disebutkan
Prosentase kematian 83 % pada
pasien gagal ginjal akut yang dirawatdengan hemodialisis cuprophane
konvensional dan 71 % pada pasien
yang dirawat dengan hemodialisis
membran polysulphone.
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 5/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 5
3 Membran
selulosa
klasik dan
selulosa
termodi-
fikasi
Selulosa
klasik :Cuprophane
Selulosa
termodifikasi:
Hemophan,seluosa
asetat,
selulosatriasetat,
diaphen
Sintetik :Polysulphone
Kelebihan
Selulosa klasiktermodifikasi :
aktivasikomplemen
tinggi membranselulosa
termodifikasidan membran
sintetik
Kelemahanmembran
selulosa
termodifikasi
dan membransintetik :
menghasilkan
struktur yang
simetri
Variasi jenis
membrandialisis yang
digunakanuntuk
mengetahuiaktivasi
komplemendan
neutropenia
Tidak
disebutkan
Tidak
disebutkan
Untk
mencari
membrane
dengan
biokompa-
tibilitas
yang bagus
aktivasi komplemen tinggi untuk
membran selulosa klasik
dibandingkan membran selulosa
termodifikasi dan membran sintetik,
ini dikarenakan pada membran
selulosa termodifikasi adanya
penggantian gugus hidroksil
menyebabkan penurunan aktivasi
komplemen sehingga lebih
biokompatibilitas daripadamembran selulosa klasik.
Pada membran selulosa
termodifikasi dan membran sintetik
dalam penelitian ini menghasilkan
struktur yang simetri. Struktur
simetri ini memiliki kelemahan
yakni kurang selektif dalam
melewatkan molekul yang akan
dihilangkan
Hoenich,et al; 1995
Grafik
aktivitas
komplemen
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 6/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 6
4 Membran
selulosa
Selulosa
asetat dengan
penambahan
PEG
(+) Selulosa
astat + PEG :
mampu untuk
meningkatkan
sifat hidrofilik
dari membrane
Variasi berat
molekul PEG
yang
digunakan
adalah 200,
400, dan 600
Tidak
disebutkan
Tidak
disebutkan
Untk
meningkat-
kan sifat
hidrofilik
membran
Penambahan PEG 200
menghasilkan membran yang baik
untuk penghilangan urea dengan
permeabilitas urea tinggi.
Pada PEG sebesar 600, tidak
mengalami kenaikan hasil
pengurangan urea, dikarenakan
terjadi peningkatan viskositas dobe
dan penurunan susunan dinding
makrovoid. Hal itu disebabkan lajudifusi molekul aditif (PEG) lebih
rendah daripada pelarut.
Konsentrasi PEG kurang dari 5%
sangat baik untuk meningkatkan
penghilangan urea, namun berbeda
dengan konsentrasi PEG yang
tinggi, dimana PEG lebih dari 10%
menyebabkan pembentukan inti
berlangsung lambat dibandingkan
dengan difusi non pelarut dalam
larutan polimer.
Idris dan
Yet, 2006
Tabel Hasil
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 7/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 7
5 Membran
Selulosa
Selulosa :
Asetat, yang
ditambahkan
MSG
(+) : MSG ini
memiliki
karakteristik
yang sama
dengan PEG
karena bersifat
sangat hidofilik.
Adapun
penambahan
MSGkemungkinan
dapat
meningkatkan
sifat hidrofiik
membran
Variasi berat
molekul
MSG yang
digunakan
adalah 0%,
1%, 2%, 3%,
4%, 5%, 6%,
7%, dan 8%,
Inversi
fasa
Flat
Plate
selulosa
asetat +
MSG untuk
membentuk
struktur
asimetri
dan
mengamati
kinerjanya
dalammenghilang
kan
kandungan
urea
Peningkatan MSG mampu
meningkatkan kinerja membran
dialisis dalam penghilangn urea.
Pada saat penambahan MSG 2%
terlihat adanya pembentukan
makrovoid, sedangkan pada MSG
4% dan 6% struktur makrovoid
menghilang dan terjadi
pembentukan struktur seperti jari.
Ketika konsentrasi aditif > 6 %maka masuknya pelarut dari larutan
polimer ke dalam non pelarut
menurun. Tidak adanya inti dengan
konsentrasi pelarut tinggi
menyebabkan terbentuk struktur
seperti spon. Hasil ini menunjukkan
bahwa makrovoid menguntungkan
dalam proses dialisis seperti yang
ditunjukkan oleh kenaikan
penghilang kandungan urea.
Idris,
Chan, dan
Iqbal
(2008)
Tabel Hasil
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 8/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 8
6 Membran
Polimer
Polimer :
PES + PVP
(+) : Membran
PES+PVP
mempunyai
struktur lapis
ganda dengan
lapisan bagian
dalam hidrofilik
dan bagian luar
benar-benar
hidrofobik yang berukuran kecil
Variasi
penambahan
PES/PVP
sebesar 18/6
dibandingkan
dengan
PES/PVP
sebesar 18/3
Metode
spinning
basah-
kering.
Sintesis
hollow
fiber
dilakukandengan
pemana-
san
dalam air
panas
(T=95°C)
dan
pemana-
san di
udara
(T=150
°C).
Hollow
fiber
Kinerja
membran
hemodiali-
sis PES-
PVP
hollow
fiber yang
dibuat
dengan
metodespinning
basah-
kering
Adanya peningkatan PVP membuat
struktur pori lebih sempit dan
muncul struktur makroskopik pada
lapisan aktif membran yakni
ditemukan di lapisan bagian dalam.
Hal inilah yang menyebabkan
adanya peningkatan kelarutan PES.
Pada membran PES/PVP ini nilai
MWCO sebelum perlakuan panas
adalah lebih dari 200 kDa. Setelah
pemanasan dalam air panas
(T=95°C) MWCO menurun drastis,
sedangkan pemanasan di udara
(T=150°C) MWCO menurun
menjadi 45-35 kDa.
Berdasarkan hasil MWCO yang
didapatkan maka membran hollow
fiber PES/PVP dengan pemanasan di
udara (T=150°C), cocok untuk
hemodialisis karena molekul yang
akan dihilangkan kurang dari 12 kDa
dan molekul yang ditahan 66 kDa.
Distribusi pori pada membran hollow
fiber sebelum perlakuan panas dan
setelah perlakuan dalam air panas
menghasilkan distribusi pori yang
luas sedangkan perlakuan panas di
udara menghasilkan distribusi pori
yang sempit.
Barzin
(2004)
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 9/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 9
7 Membran
Polimer
Polimer :
PEPA, PVP
Stuktur pori
membran PEPA
bersifat
hidrofobik dan
struktur pori
membran PVP
bersifat
hidrofilik
Variasi jenis
membrandialisis yang
digunakanuntuk
mengetahuiadanya
kandunganendotoksik
yang harus
dihilangkan
Metode
spinning
kering
Hollow
fiber
Untuk
menghilang
kan
kandungan
endotoksik
pada cairan
dialisat
Struktur pori membran PEPA
dengan penambahan PVP mampu
membentuk struktur membran yang
sesuai untuk bloking endotoksik.
Membran dialisis yang sesuai untuk
bloking Et dengan memiliki
permeabilitas difusi tinggi dan
hemokompatibilitas tinggi yakni
harus mempunyai struktur lapis
ganda dimana lapisan bagian dalam
bersifat hidrofilik dan bagian luar
hidrofobik yang berukuran kecil.
Hal ini dikarenakan sifat yang bagus
untuk bloking Et adalah bersifat
hidrofobik dengan ukuran pori lebih
sempit dan struktur pori yang
homogen.
Oleh karena itu, perpaduan antara
membran PEPA dan PVP ini efektif
untuk menghilangkan kandungan
endotoksik (Et).
Hayama,
2003
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 10/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 10
8 Membran
selulosa
dan
Polimer
Selulosa :
CTA
Polimer :
PES, PS, dan
PAES
Stuktur pori
membran PEPA
bersifat
hidrofobik dan
struktur pori
membran PVP
bersifat
hidrofilik
Variasi jenis
membrandialisis yang
digunakandan untuk
mengetahui permeabilitas
hidrolik, permeabilitas
difusi zat
terlarut, dankoefisien
refleksi zat
terlarut.
Empatmolekul yang
digunakan
adalah urea
(MW,60 Da),
kreatinin(113 Da),
vankomisin
(1448 Da)
dan inulin(5200 Da).
Tidak
disebut-
kan
Hollow
fiber
Penguku-
ran serat
berongga
pada empat
membran
untuk
mengetahui
sifat
transport
dalamhemodiali-
sis
Membran PES menghasilkan
permeabilitas hidrolik 4,5 kali lebih
besar dari membran CTA,
sedangkan membran PAES dan PS
berada diantara nilai membran PES
dan CTA.
Perbedaan permeabilitas hidrolik
dikarenakan perbedaan porositas
yang merupakan fungsi dari ukuran pori, kepadatan pori, dan ketebalan
membran.
Permeabilitas difusi membran PES
paling tinggi, sedangkan membran
PAES memiliki nilai terendah. Hal
ini dikarenakan permeabilitas difusi
adalah rasio membran difusivitas
dengan panjang jalur difusi,
beberapa perbedaan permeabilitas
dapat dijelaskan oleh perbedaan
dalam ketebalan dinding membran
serat berlubang.
Koefisien reflaksi merupakan sifar
intrinsik dari membran, dimana
PAES memiliki nilai terbesar, nilai
ini berhubungan dengan besarnya
penolakan asimptotic koefisien
inulin.
Liao, 2005
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 11/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 11
9 Membran
Polimer
Polimer :
PES, PU,
dengan
penambahan
anti koagulan
asam sitrat
Rantai PU yang
bersifathidrofobik ini
mampu untukmengalami
penurunanmigrasi menjadi
rantai hidrofilikketika
berinteraksi
dengan PES.Pencampuran
secara efektif
PU-CA dalam
membran PESmampu
meningkatkan
kepadatan pori,
diameter pori,
serta ukuran poridan distribusi
ukuran pori
homogen.
Variasi PES
dengan
kopolimer,
antara lain
16%:1%;
16%:2%;
16%:4%;
dan 16%:8%
Metode
spinning
basah-
kering.
Hollow
fiber
Menguji
kemam-
puan
campuran
PES/PU-
CA yang
sangat
kompatibel
untuk
membrandialisis.
Pencampuran kopolimer (PU-CA)
mampu menekan adsorpsi protein,
ini disebabkan akibat adanya
fenomena migrasi permukaan.
Selain itu adhesi dan aktivasi
trombosit juga diuji dengan uji in
vitro adhesi platelet, dimana hasil
penelitian menunjukkan bahwa
membran dimodifikasi memiliki
aktivasi platelet yang lebih rendah
dan meningkatkan kompatibilitas
darah.
Adhesi trombosit secara signifikan
menurun dan aktivasi platelet
ditekan dengan kenaikan
pencampuran kopolimer pada
membran.
Adhesi platelet pada membran
dimodifikasi disebabkan oleh asam
sitrat dalam kopolimer dan adsorpsi
protein yang rendah.
Pada uji adsorpsi kalsium
menunjukkan aktivitas anti
koagulan yang baik, dimana asam
sitrat yang dicangkokkan pada PU
dapat mengikat kalsium dalam
darah, sehingga dapat
memperpanjang waktu pembekuan
darah.
Li, 2012
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 12/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 12
Pada uji compatibility yakni uji
yang dilakukan untuk
biokompatibilitas hati buatan
menunjukkan bahwa, kopolimer
PU-CA dapat mempromosikan
hepatosit untuk berkumpul dan
membentuk bola agregat
multiseluler ( spheroids), adanya
spheroid hepatosit ini mampu untuk
mempertahankan fungsi khusus hati
dan kinerjanya dapat optimal dalam
jangka waktu yang panjang.
Membran PES dengan campuran
aditif PU-CA ini menunjukkan
kinerja yang baik sebagai membran
dialisis dan memiliki potensi yang
sangat baik dalam bidang biomedia
untuk pendukung hati buatan
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 13/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 13
7/22/2019 TUGAS 3-1412201204-FARRADINA
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-3-1412201204-farradina 14/14
MEMBRAN KESEHATAN
KIMIA MEMBRAN-SK092222 14