3. tugas ukuran-ukuran epidemiologi

Upload: lisaprihastari

Post on 19-Feb-2018

275 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    1/43

    I. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI

    Epidemiologi merupakan studi tentang kejadian yang berkaitan dengan

    kesehatan/kejadian penyakit (kecelakaan, keterbatasan dan kematian) pada sebuah

    populasi, serta bagaimana tingkat kesehatan dan perjalanan penyakit tersebut

    mempengaruhi hereditas, lingkungan biologis, lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.

    Epidemiologi juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi

    (penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta

    determinannya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).

    Untuk menentukan besarnya peluang/risiko terjadinya suatu penyakit sampai

    terjadinya kematian di sebuah populasi, untuk mengetahui perubahan status kesehatan

    dalam periode tertentu, ataupun untuk membandingkan status kesehatan antara dua

    kelompok populasi yang berbeda, diperlukan sebuah pengukuran dalam epidemiologi.Konsentrasi pengukuran epidemiologi adalah masalah kesehatan. asalah kesehatan ini

    sangatlah beraneka ragam, tergantung dari macam masalah kesehatan yang akan diukur

    dan diteliti, di makalah ini akan dibahas tentang pengukuran epidemiologi umum serta

    epidemiologi oral. !iharapkan dengan pengukuran epidemiologi, penentuan faktor

    yang mempunyai sebab akibat dan penentuan upaya pencegahan dan penanggulangan

    dapat mudah dilaksanakan dan juga efisiensi tercapai.

    "engukuran dalam epidemiologi bersifat kuantitas, jadi yang dinilai adalah nilai-

    nilai kuantitas. Untuk melakukan pengukuran tersebut, terlebih dahulu harus mengenal

    parameter matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah

    kejadian penyakit dengan besarnya populasi kejadian penyakit terjadi, yaitu rasio,

    proporsi dan rate. #ecara umum, bentuk dasar rumus untuk rasio, proporsi dan rate

    adalah sama, yaitux

    y(k) . "erbedaan perhitungan dari berbagai ukuran penilaian

    terletak pada penetapan $ ,y dan nilai yang diberikan pada k.

    %asio merupakan perbandingan antara dua kejadian. &ilai rasio didapat dengan

    pembagian suatu kuantitas dengan kuantitas lainnya, misalnyaa

    b. &ilai a, disebut

    sebagai numerator/pembilang dan nilai b, disebut denumerator/penyebut. &ilai

    pembilang dan penyebut boleh berbeda dan denumerator mungkin tidak memuat

    numerator serta antara numerator dan denumerator boleh tidak ada hubungan antar

    keduanya. 'enis rasio ada , ada yang memiliki satuan, misalnya jumlah dokter per

    **.*** penduduk dan yang tidak memiliki satuan, misalnyasex ratio (karena penyebut

    1

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    2/43

    dan pembilang satuannya sama). +ontoh kasus dengan penghitungan rasio, misalnya

    sex ratio!K 'akarta (laki-laki * orang dan perepempuan * orang) adalah ,0.

    "roporsi merupakan tipe rasio yang unsur numeratornya adalah bagian dari unsur

    denominatornya. Ukuran ini jika dikalikan dengan ** (persen), maka sering disebut

    persentase frekuensi. isalnya, 1 kasus demam berdarah dari 0 orang, berarti

    proporsinya adalah28

    56x100 2 0*3. "roporsi digunakan untuk melihat komposisi

    suatu 4ariabel dalam populasinya. +iri dari proporsi adalah tidak mempunyai

    satuan/dimensi, karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling

    meniadakan.

    Rate merupakan tipe rasio yang digunakan untuk mengkuantifikasi proses

    dinamik (peristi5a) yang berlangsung dalam suatu batas 5aktu tertentu, seperti

    pertumbuhan dan kecepatan. Rate merupakan nilai untuk mengukur

    kemungkinan/probability kejadian dalam populasi terhadap beberapa peristi5a tertentu,

    misalnya kasus atau kematian karena penyakit infeksi. "erhitungan rate dihitung

    dengan cara pembagian jumlah indi4idu yang mengalami peristi5a (numerator),

    dengan jumlah total keseluruhan yang mungkin mengalami peristi5a/populasi berisiko

    (denominator) dan perkalian dengan suatu konstanta/tetapan (6), biasanya kelipatan *,tapi umumnya pengalinya adalah **, yang kita sering sebut dengan persentase.

    !engan format umum yaitunumerator

    denominatorx F . Rate merupakan bentuk khusus dari

    suatu proporsi yang memuat 5aktu (atau faktor lain). +iri ukuran rate adalah

    mempunyai satuan ukuran dan besarnya tidak terbatas (secara teoritis nilainya

    tebentang dari * hingga tak terhingga). !alam contoh, rumus rate dapat menja5ab

    pertanyaan, jika sejumlah $ kasus penyakit atau kematian yang terjadi pada populasiyang besarnya y, berapa banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada populasi

    yang besarnya k, sehingga dapat didefinisikan menjadi

    x

    y=

    rate jumlah yangdiharapkan

    krate2

    x

    y(k) . isalnya, kasus !7! tahun

    **0 di kota 8 adalah ** orang, penduduk di kota 8 tahun **0 sebanyak 9*.***, jadi

    ratenya adalah400

    30.000x1000=13,3 / *** penduduk. !engan mengetahui jumlah

    rate dari suatu peristi5a yang dinyatakan dalam $, maka frekuensi yang terjadi pada

    2

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    3/43

    peristi5a tersebut dapat dibandingkan secara logis diantara berbagai populasi, dan

    faktor-faktor yang menunjang perbedaan pengamatan yang terjadi dapat dicari.

    Ukuran-ukuran epidemiologi dapat dibagi menjadi , yaitu ukuran epidemiologi

    umum dan ukuran epidemiologi oral. 7erikut penjelasan kedua ukuran tersebut

    . Ukuran Epidemiologi Umum

    Ukuran-ukuran epidemiologi umum terdiri dari 9, yaitu

    a. Ukuran 6rekuensi

    "erhitungan frekuensi penyakit sangatlah penting dalam epidemiologi. Ukuran

    frekuensi dimaksudkan untuk menilai keadaan penyakit pada suatu populasi

    tertentu, mengukur kejadian penyakit atau kematian pada suatu populasi.

    Ukuran frekuensi merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Ukuran

    frekuensi suatu kejadian diamati dan diukur dengan menggunakan "re4alensi

    dan nsidensi. Kedua ukuran ini lebih menggunakan rate.

    ) "re4alensi

    Untuk mengukur pre4alensi dari suatu penyakit, diperlukan melakukan

    sebuah sur4ai pada studi cross-sectional dengan sampel acak pada suatu

    populasi yang mengalami suatu kondisi tertentu pada 5aktu tertentu.

    "re4alensi mengukur keberadaan penyakit, dan angka pre4alensi

    digunakan untuk mengukur jumlah orang yang sakit di dalam suatu

    populasi tertentu dan pada suatu periode 5aktu tertentu pula. "re4alensi

    merupakan ukuran yang menggambarkan frekuensi penderita lama dan

    baru yang ditemukan pada suatu jangka 5aktu tertentu di sekelompok

    masyarakat tertentu (gambar ). "ada perhitungan angka pre4alensi,

    numerator-nya berupa suatu periode 5aktu. !enumerator angka

    pre4alensi adalah jumlah penduduk, yang digunakan adalah jumlah

    seluruh penduduk tanpa memperhitungkan penduduk yang

    kebal/berisiko, sehingga dapat dikatakan angka pre4alensi sebenarnya

    bukanlah suatu rateyang murni, karena penduduk yang tidak mungkin

    terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.

    3

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    4/43

    :erdapat angka pre4alensi, yaitu

    a) Periode Prevalence

    Periode Prevalence yaitu jumlah penderita kasus lama dan baru

    suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka 5aktu tertentu

    dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka 5aktu

    yang bersangkutan. &ilai Periode Prevalence hanya digunakan

    untuk penyakit Kanker dan Kelainan 'i5a.

    %umusPeriode Prevalenceadalah

    jum lah kasuslamabaru pada periode tertentujum lah penduduk di pertengahan periode yang sama

    x 100

    b) Point Prevalence

    Point Prevalence yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu

    penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada

    saat itu.Point Prevalence dapat dimanfaatkan untuk mengetahui

    mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. %umusnya

    adalah,

    jum lah kasuslamabaru padatitik waktu tertentujum lah penduduk pada saat waktu yang sama

    x 100

    +ontoh kasus, suatu daerah dengan jumlah penduduk tanggal 'uli

    ;;; sebanyak 0*.*** orang, dilaporkan keadaan penyakit #"8 pada

    bulan 'anuari

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    5/43

    MeningkatnyaPoint Prevalence MenurunnyaPoint Prevalence

    . 8ngka insiden/jumlah

    penderita baru meningkat

    enurunnya jumlah penderita

    baru

    . =amanya masa sakit menjadi

    lebih panjang/meningkat

    asa sakit menjadi lebih pendek

    9. migrasi penderita Emigrasi penderita

    . Emigrasi orang sehat migrasi orang sehat

    0. migrasi tersangka pendekrita

    atau mereka yang berisiko

    tinggi menderita

    eningkatnya angka

    kesembuhan dan meningkatnya

    angka kematian

    >ambar

    >rafik pre4alensi (data %# untuk pengidap schi?oprenia selama 0 tahun)

    ) nsidensi

    nsidensi mengukur kemunculan penyakit, yaitu suatu ukuran frekuensi

    kejadian/penderita kasus baru suatu penyakit dalam suatu populasi

    tertentu selama suatu periode 5aktu tertentu pula (gambar ). Untuk

    dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus

    terdapat data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk dalam

    sebuah populasi yang mungkin terkena penyakit baru (population risk).

    8ngka insidensi dari suatu penyakit, biasa digunakan dalam studi

    cohort/prospective, dengan membuat suatu kelompok orang yang saat

    5

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    6/43

    ini tidak terpapar penyakit tapi memiliki berisiko suatu penyakit,

    kemudian peneliti mengikuti kelompok tersebut untuk melihat

    bagaimana perkembangan penyakitnya. 8ngka insiden dinyatakan

    dengan xy(k) .

    nsiden merupakan nilai yang sangat berguna dalam epidemiologi

    deskriptif untuk menerangkan/menentukan seseorang/kelompok yang

    menderita atau terancam/berisiko, sehingga dapat digunakan sebagai

    dasar dalam menentukan program pencegahan dan penanggulangan

    serta menentukan sasaran utama dalam suatu program.

    >ambar

    >rafik nsidensi (@olf ;11)

    #ecara garis besar ada macam angka insidensi, yaitu Insidence Rate

    (%)/Insidence Density danInsidence Cumulati.

    a) Insidence Rate (%)/Insidence Density

    % dari kejadian suatu penyakit adalah jumlah kasus/penderita

    baru yang ditemukan terjadi di suatu penduduk/populasi yang

    mungkin terkena penyakit baru tersebut selama periode 5aktu

    tertentu (umumnya tahun, dihitung saat pertengahan tahun).

    %umus %, adalah

    6

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    7/43

    % 2

    jumlahkasus atau penderita yang baru terjangkit penyakit

    jumlah penduduk(populasi)berisiko penyakit pada waktu tertentu

    isalnya, pada tahun ;

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    8/43

    !ttack Rate menghitung jumlah penderita baru suatu

    penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan

    dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena

    penyakit tersebut pada saat yang sama. !ttack Rate

    bermanfaat untuk memperkirakan derajat serangan atau

    penularan suatu penyakit, dimana makin tinggi !ttack

    Rate, maka makin tinggi pula kemampuan penularan

    penyakit tersebut. %umus yang digunakan dalam !ttack

    Rate, yaitu

    jumlah penderita baru dalam satu saat

    jumlah penduduk yang mungkinterkena penyakit tersebut dalam waktu

    ii. "econdary !ttack Rate (#8%)

    "econdary !ttack Rate adalah jumlah penderita baru

    suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua

    dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi

    penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan

    pertama. "econdary !ttack Rate digunakan untuk

    menghitung penyakit menular dalam suatu populasi yang

    kecil (misalnya dalam satu keluarga). %umus yang

    digunakan, yaitu

    #8% 2

    jumlah pendudukpenduduk yang terkena serangan pertama

    jumlah penderita baru pada serangan kedua

    c) Bubungan nsidensi dan "re4alensi

    #uatu perubahan pre4alensi penyakit dapat mencerminkan suatu

    perubahan dalam insidensi atau outcome, bahkan keduanya.

    Bubungan insidensi dan pre4alensi, kaitannya adalah dengan

    masa inkubasi suatu penyakit, yaitu masa inkubasi penyakit

    yang cepat dapat memberi gambaran bah5a peningkatan

    insidensi penyakit belum pasti akan diikuti dengan peningkatan

    pre4alensi, hal ini disebabkan masa inkubasi mempengaruhi danbiasanya diikuti dengan hasil akhir dari penyakit yaitu sembuh

    8

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    9/43

    atau mati. "enyakit yang masa inkubasinya lama, biasanya

    diikuti oleh peningkatan angka insiden dan akan diikuti pula

    dengan angka pre4alensi. 8ngka pre4alensi dipengaruhi oleh

    tingginya insidensi dan lamanya sakit/durasi sakit. =amanya

    sakit/durasi sakit adalah periode mulai didiagnosanya penyakit

    sampai berakhirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati

    ataupun kronis. Bubungan antara ketiganya dapat didefinisikan

    sebagai Prevalensi=Insidensi x Duration atau

    P=I x D . %umus tersebut, hanya berlaku jika dipenuhi

    syarat, yaitu () &ilai insidensi dalam 5aktu yang cukup lama

    bersifat konstanC dan () =ama berlangsungnya suatu penyakit

    bersifat stabil, dimana keduanya tidak menunjukkan perubahan

    yang mencolok. >ambaran hubungan tersebut, adalah (gambar

    9)

    >ambar 9

    Bubungan antara "re4alensi dan nsidensi

    b. Ukuran 8sosiasi

    Ukuran asosiasi digunakan untuk mengukur keeratan hubungan asosiasi

    antara faktor risiko (exposure) dengan penyakit (outcome). Ukuran ini

    memperlihatkan eratnya hubungan statistik antara suatu faktor studi tertentu

    dengan suatu penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut.

    9

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    10/43

    !alam prakteknya ukuran asosiasi digunakan untuk menilai faktor penyebab

    atau pencegah masalah kesehatan tertentu. Ukuran rasio (perbandingan relatif)

    adalah rasio frekuensi penyakit dengan membandingkan antara kelompok

    terpajan dengan yang tidak terpajan. Ukuran perbedaan efek (perbandingan

    absolut) adalah perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok

    terpajan dengan yang tidak terpajan. Ukuran risiko, dapat diartikan sebagai

    derajat ketidakpastian. %isiko 2 *, berarti adanya kepastian suatu peristi5a

    tidak akan terjadi.

    Bubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan menggunakan

    ukuran asosiasi, yaitu relatif/relative dan absolut. "engukuran-pengukuran

    ini dipergunakan dalam studi case-control/retrospektif.

    ) %elatif

    a) Relative Risk (%%)

    %% adalah pengukuran kemungkinan mendapatkan penyakit pada

    kelompok yang terpajan dibandingkan dengan kelompok yang tidak

    terpajan. %% 2

    insiden kelompok yang terpajan(expose )insiden kelompok yangtidak terpajan(nonexpose )

    .

    %% menggunakan kelompok dengan membandingkan rasio kedua

    insidensinya. %% digunakan untuk menyatakan risiko pada suatu

    kelompok yang terpajan suatu faktor (misalnya laki-laki, hipertensi

    atau merokok) dibandingkan dengan risiko pada suatu kelompok

    referensi yang tidak terpajan (misalnya perempuan, normotensi,

    bukan perokok). +ontoh perhitungan %%, menghitung hubungan

    antara merokok dengan penyakit kanker prostat, dari *** perokok,

    ;* nya menderita +a prostat dan dari *** yang bukan perokok, 9*

    nya menderita +a prostat. 'ika ditanyakan besarnya risiko yang

    ditanggung oleh perokok untuk terkena +a prostat dibandingkan

    dengan yang bukan perokok dapat dijelaskan sebagai berikut

    Ca Prostat Ju!a" Risiko

    10

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    11/43

    D -

    Perokok ;* ;* *** *,*;

    #ukan Perokok 9* ;

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    12/43

    a) Risk deerence (perbedaan risiko) / !ttributable Risk (8%) / $xcess

    Risk (E%) /!bsolute Risk(8%)

    8% merupakan pengukuran dengan dasar asosiasi/hubungan sebab

    akibat, yang membedakan kedua kelompok yang memungkinkan

    beresiko terpajan suatu kejadian penyakit (gambar ). 'adi, 8%

    adalah pengukuran risiko pada kelompok terpajan dikurangi dengan

    risiko pada kelompok tidak terpajan.

    ( AR=risiko kelompok terpajanrisiko kelompok tidak terpajan ).

    8% berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan

    masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan dan juga

    bermanfaat untuk melakukan penilaian prioritas untuk aksi

    kesehatan masyarakat. 8% juga digunakan untuk memperkirakan

    penurunan risiko terkait perubahan kebiasaan.

    >ambar

    >rafik!ttributable Risk

    c. Ukuran !ampak "otensial

    Ukuran dampak potensial digunakan untuk memperkirakan kontribusi

    faktor studi yang diteliti terhadap terjadinya/tercegahnya suatu masalah

    kesehatan/ penyakit tertentu pada populasi tertentu. !alam praktiknya, ukuran

    dampak potensial digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi suatu

    12

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    13/43

    program inter4ensi terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat. Ukuran

    ini juga berguna untuk meramalkan eicacy, eectiveness suatu pengobatan

    dan strategi inter4ensi pada suatu populasi. +ontoh pengukurannya adalah

    ) !ttributable Risk (8%)

    8% dapat memberikan informasi tentang risiko penyakit tertentu pada

    kelompok terpajan yang dapat disebabkan oleh suatu pajanan dan

    jumlah kasus penyakit tertentu pada kelompok populasi yang terpajan

    yang dapat dihilangkan apabila pajanan tersebut dikurangi.

    AR=risiko kelompok terpajanrisiko kelompok tidakterpajan ), atau

    dinyatakan sebagai selisih antara risiko pada kelompok terpajan dengan

    risiko pada kelompok tidak terpajan. +ontoh, kasus hubungan antara

    merokok dengan kanker paru, dari ** perokok berat, 0 orang

    menderita +a paru (besar risiko5

    100=0,05 ) dan dari ** bukan

    perokok, orang menderita +a paru (besar risiko2

    100=0,02 ), jadi

    AR=0,050,02=0,03 (93 insidensi +a paru disebabkan oleh

    kebiasaan merokok).

    ) !ttributable Risk Persent (8%3)

    8%3 memberikan informasi tentang risiko proporsi penyakit tertentu

    pada kelompok populasi terpajan yang dapat disebabkan oleh suatu

    pajanan dan jumlah kasus penyakit tertentu yang dapat dihilangkan jika

    pajanannya dieliminir. 8%3 dinyatakan dengan,

    8% 2risiko populasirisiko tidakterpajan

    risiko tidak terpajan

    8%3 2 ARrisikoterpajan

    x 100

    9) Population !ttributable Risk ("8%)

    "8% dinyatakan sebagai pembagian risk deerence dengan rate kejadian

    pada populasi yang terpajan. "8% menerangkan tentang risiko terkena

    penyakit tertentu pada seluruh populasi studi baik terpajan maupun

    tidak terpajan yang disebabkan pada sebuah pajanan dan jumlah kasus

    penyakit tertentu pada seluruh populasi baik yang terpajan maupun

    tidak terpajan yang dapat dihilangkan apabila pajanan tersebut.

    13

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    14/43

    "8% 2 insiden (populasi) F insiden (tidak terpajan)

    2 risiko populasi F risiko tidak terpajan

    ) Population !ttributable Risk Percent ("8%3)

    "8%3 dikenal juga dengan sebutan etiolo%ic raction (E6) yang

    memberikan informasi tentang proporsi risiko terjadinya penyakit pada

    seluruh populasi yang dapat dicegah dengan mengeliminasi pajanannya.

    %umusnya adalah

    "8%3 2risiko populasirisiko tidakterpajan

    risiko tidak terpajan x100

    0) Prevent &raction ("6)

    "6 merupakan proporsi dari kasus baru potensial yang dapat dicegah

    oleh faktor pajanan dalam seluruh populasi jika faktor pajanan tidak

    ada. %umusnya adalah

    "6 2risiko tidak terpajanrisiko populasi

    risiko tidak terpajan x100

    Ukuran ini pada studi inter4ensi sering disebut eicacy.

    Pengukuran Angka Keatian )Mortality Rate/Mortality Ratio*!e5asa ini di seluruh dunia muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan

    masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menulusuri

    penyakit dan mengkaji data populasi. "enulusuran terhadap berbagai faktor yang

    mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan

    menggunakan ukuran dan statistik yang distandarisasi, yang hasilnya kemudian

    juga disajikan dalam tampilan yang distandarisasi.

    ortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik 4ital untuk

    Kematian. !i kalangan masyarakat, ada 9 hal umum yang dapat menyebabkan

    kematian, yaitu () !egenerasi organ 4ital dan kondisi terkaitC () #tatus penyakitC

    dan (9) Kematian akibat lingkungan atau masyarakat, misalnya bunuh diri,

    kecelakaan, pembunuhan, bencana alam, dsb.

    acam-macam jenis 8ngka Kematian dalam epidemiologi, antara lain

    8. 8ngka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

    8ngka Kematian Kasar (Crude Death Rate) sering disingkat 8KK/+!%,

    merupakan jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka 5aktu

    14

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    15/43

    (umumnya tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan

    5aktu yang bersangkutan. stilah +rude/Kasar digunakan karena setiap aspek

    kematian tidak memperhitungkan 4ariabel-4ariabel seperti usia, jenis kelamin

    atau 4ariabel lain. %umus +!%/8KK 2

    jumlahseluruh kematian

    jumlah penduduk pertengahan tahunx K .

    7. 8ngka Kematian "erinatal (Perinatal 'ortality Rate)

    "eriode yang paling besar risiko kematian di kalangan masyarakat adalah

    periode perinatal dan periode setelah usia * tahun. !i dalam kedokteran klinis,

    e4aluasi terhadap kematian anak beberapa hari atau beberapa jam bahkan

    beberapa menit setelah lahir merupakan hal yang penting agar kematian yang

    seharusnya tidak perlu terjadi dalam periode tersebut bisa dicegah.

    8ngka Kematian "erinatal/Perinatal 'ortality Rate/"% merupakan jumlah

    kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 1 minggu atau lebih

    ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari < hari yang

    dicatat selama tahun per *** kelahiran hidup pada tahun yang sama (@B,

    ;1). "% dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan

    masyarakat, terutama kesehatan ibu hamil dan bayi. 6aktor-faktor yang

    mempengaruhi tinggi rendahnya "% adalah

    7anyaknya bayi 77=% (7erat 7ayi =ahir %endah)

    #tatus gi?i ibu dan bayi

    Keadaan sosial ekonomi

    "enyakit infeksi, terutama #"8

    "ertolongan persalinan

    %umusnya adalah, "% 2

    jumlahkematian janin lahir usia kehamilan28minggu ataulebih+kematianbayi usia

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    16/43

    pertolongan persalinan dan penyakit infeksi, terutama #"8. %umusnya adalah,

    &% 2jumlah kematian bayiumur kurangdari 28hari

    jumlah lahir hidup pada tahun yang sama x K .

    !. 8ngka Kematian 7ayi (Inant 'ortality Rate)8ngka Kematian 7ayi/Inant 'ortality Rate/% didapat dari jumlah seluruh

    kematian bayi berumur kurang dari tahun yang dicatat selama tahun per

    *** kelahiran hidup pada tahun yang sama. % digunakan sebagai indikator

    yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat. %umusnya adalah,

    % 2jumlahkematian bayiumur01 tahundalam1tahun

    jumlah kelahiranhidup pada tahun yang sama x K .

    E. 8ngka Kematian 7alita (nder &ive 'ortality Rate)

    8ngka Kematian 7alita/nder &ive 'ortality Rate/U6% adalah jumlah

    kematian balita (ba5ah umur lima tahun) yang dicatat selama tahun per ***

    kelahiran hidup pada tahun yang sama. U6% digunakan untuk pengukuran

    status kesehatan bayi, dengan rumus yaitu,

    U6% 2 jumlah kematianbalita dalam1 tahunjumlah penduduk balita pada tahun yang sama

    x K .

    6. 8ngka Kematian "aska-&eonatal (Postnatal 'ortality Rate)

    8ngka kematian paska-neonatal diperlukan untuk menulusuri kematian di

    negara yang belum berkembang, terutama pada 5ilayah tempat bayi meninggal

    pada tahun pertama kehidupannya. Kejadian ini biasanya akibat malnutrisi,

    defisiensi nutrisi dan penyakit infeksi. 'adi, Postnatal 'ortality Rate

    didefinisikan sebagai kematian yang terjadi pada bayi usia 1 hari sampai

    tahun selama tahun per *** kelahiran hidup. %umusnya adalah,

    Postnatal 'ortality Rate 2

    jumlah kematianbayiusia28minggu1 tahunjumlahkelahiranhidup pada tahun yang sama

    x K .

    >. 8ngka Kematian 'anin (&etal Death Rate)

    stilah kematian janin sama dengan istilah lahir mati, sehingga 8ngka Kematian

    'anin (&etal Death Rate) merupakan angka kematian yang terjadi akibat keluar

    atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas dari durasi kehamilannya. 'ika

    16

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    17/43

    bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan biasanya

    ditentukan dari pernapasan, detak jantung, detak tali pusat atau gerakan oto

    4olunter. 8ngka Kematian 'anin/&etal Death Rate/6!% merupakan proporsi

    jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode

    5aktu tertentu, biasanya dalam tahun. %umus penghitungannya adalah,

    6!% 2

    jumlahkematian janin pada periode1 tahun

    jumlahkematian janin+janin lahir hidup pada periode yang samax K .

    B. 8ngka Kematian bu ('aternal 'ortality Rate)

    8ngka Kematian bu/'aternal 'ortality Rate/% merupakan jumlah

    kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa

    nifas dalam tahun per *** kelahiran hidup pada tahun yang sama. :inggi

    rendahnya %, dipengaruhi oleh sosial ekonomi, kesehatan ibu sebelum

    hamil, bersalin dan nifas, pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan

    pertolongan persalinan dan pera5atan saat nifas. %umusnya adalah,

    % 2jumlahkematian ibu hamil persalinandan ni!as dalam1 tahun

    jumlah lahir hidup pada tahun yang sama x K .

    . 8ngka Kematian #pesifik menurut Umur (!%e "peciic Death Rate)

    8ngka Kematian #pesifik menurut Umur/!%e "peciic Death Rate/8#!%

    digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat

    dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur, untuk membandingkan

    taraf kesehatan masyarakat di berbagai 5ilayah dan untuk menghitung rata-rata

    harapan hidup.

    %umusnya, 8#!% 2dx

    pxx1000 (permil ) dimana d$ adalah jumlah kematian

    yang dicatat dalam tahun pada penduduk golongan umur tertentu, sedangkan

    p$ adalah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut.

    '. Cause "peciic 'ortality Rate(+#%)

    Cause "peciic 'ortality Rate(+#%) adalah jumlah seluruh kematian karena

    satu sebab penyakit dalam satu jangka 5aktu tertentu ( tahun) dibagi dengan

    jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut, maka rumusnya

    +#% 2

    17

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    18/43

    jumlah seluruh kematian karnasebab penyakit tertentu

    jumlah penduduk yang mungkinterkena penyakit tertentu pada tengahtahunx K

    .

    K. Case &atality Rate (+6%)

    Case &atality Rate (+6%) merupakan jumlah seluruh kematian karena satu

    penyebab penyakit tertentu dalam tahun dengan jumlah penderita penyakit

    tersebut pada tahun yang sama. +6% digunakan untuk mengetahui penyakit-

    penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. %umusnya adalah,

    +6% 2jumlah seluruh kematiankarna penyakit tertentu

    jumlah seluruh penderita penyakit tertentu x K

    *. Ukuran Epidemiologi #ral

    Klinisi biasanya berfikir tentang kesehatan secara kualitatif. #elama

    melakukan pemeriksaan dan diagnosis, dokter gigi biasanya hanya melihat

    penyakitnya saja tetapi tidak mencoba melihat bagaimana kemungkinan penyakit

    tersebut di masa yang akan datang. "engukuran kesehatan gigi dan mulut populasi

    masyarakat, memiliki standart dan pendekatan yang objektif. !iagnosa yang

    spesifik berdasarkan gejala klinis, hasil radiografi, mikrobiologi atau pemeriksaan

    patologi membuat penentuan langkah apa yang harusnya diambil oleh dokter gigi."engukuran epidemiologi oral cenderung unik, dalam hal ini dituntut

    penyamaan pemeriksa mengenai diagnosa penyakit gigi dan mulut, misalnya karies

    gigi dan periodontitis. "enentuan diagnosa yang dilakukan dengan baik akan

    menghasilkan hasil yang baik. !i kedokteran gigi, masalah kesehatan gigi dan

    mulut dilakukan dengan mengukur atau menghitung sejumlah lesi dengan berbagai

    macam kriteria.

    "enggunaan pengukuran epidemiologi oral adalah untuk () engetahui

    proses biologi normal, maksudnya adalah mengetahui tahapan pertumbuhan

    jaringan gigi dan juga order o eruption gigi geligiC () engerti ri5ayat penyakit,

    misalnya dengan melakukan obser4asi perjalanan penyakit dan bagaimana

    keadaannya dalam populasiC (9) elihat distribusi penyakit, bisa berdasarkan usia,

    jenis kelamin, ras, 5ilayah geografi dan status sosio-ekonomiC () engidentifikasi

    determinan dari penyakit, oleh karena masing-masing penyakit memiliki

    multifaktor penyebab penyakitC (0) elakukan pencegahan penyakit dan kontrol

    terhadap penyakit gigi dan mulutC dan () elakukan perencanaan dan e4aluasi

    18

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    19/43

    terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut, misalnya ketersediaan tenaga

    kesehatan ataupun alat-alat kesehatan yang ada di daerah terpencil.

    "engukuran penyakit gigi dan mulut memiliki sampel yang berasal dari orang

    pada populasi. +ontoh sampel yang representatif ditemukan pada sur4ai nasional,

    misalnya di U# (nited "tates) data populasinya terdapat pada(ational Center o

    +ealth "tatistic dan di ndonesia terdapat pada #ur4ei Kesehatan %umah :angga

    (#K%:) tahun **, ** dan %iset Kesehatan !asar tahun **

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    20/43

    gigi dan mulut secara epidemiologi digunakan indeks. ndeks ini memiliki

    skala numerial dengan skor pada spesifik kriteria. #kor indeks dapat melihat

    penyakit gigi dan mulut yang dialami seseorang ataupun populasi.

    :erdapat berbagai macam tipe skala yang digunakan untuk mengukur

    penyakit, misalnya nominal, ordinal, inter4al dan rasio. #kala yang umum

    digunakan pada epidemiologi oral adalah skala ordinal, 5alaupun beberapa

    skala juga digunakan pada penghitungan statistik misalnya inter4al atau

    rasio. !i berbagai literatur, indeks dibagi menjadi ada yang re4ersibel dan

    ire4ersibel. ndeks ire4ersibel mengukur kondisi kumulatif yang tidak dapat

    kembali, misalnya karies gigi (yang sudah berkembang hingga gigi

    berlubang sampai dengan kehilangan gigi). ndeks re4ersibel dipakai pada

    kondisi inflamasi, seperti gingi4itis. "ada pengukuran/perhitungan penyakit

    gigi dan mulut, dapat menggunakan beberapa skala, hal ini tergantung pada

    kondisi, sehingga dokter gigi/praktisi sebaiknya mengontrol perkembangan

    dari pasien melalui serangkaian uji klinis.

    Epidemiologi menyatukan antara ilmu dasar dan studi klinis guna

    meningkatkan pemahaman kita terhadap penyakit. !okter gigi dapat mengetahui

    faktor penyebab dan faktor risiko sehingga diagnosis dan rencana pera5atan dapat

    ditentukan dengan baik. Epidemiologi juga dapat menampilkan uji klinis yang

    berbasis bukti/data.

    "engukuran penyakit gigi dan mulut, yang akan dibahas adalah pengukuran

    karies gigi, penyakit periodontal, fluorosis pada gigi dan berbagai kondisi lain,

    yaitu seperti maloklusi, kanker mulut, clet lip, clet palate dan kesehatan rongga

    mulut serta kualitas hidup.

    a. "engukuran Karies >igi

    ndeks adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan

    suatu golongan/kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Ukuran-

    ukuran ini digunakan untuk mengukur derajat keparahan dari suatu penyakit

    mulai dari yang ringan sampai yang berat. Untuk mendapatkan data tentang

    status karies seseorang atau kelompok diperlukan indeks karies agar penilaian

    yang diberikan pemeriksa sama atau seragam. 8da beberapa indeks karies

    yang biasa digunakan seperti ndeks !6 dan belakangan ini ndeks #i+ juga

    mulia dipergunakan.20

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    21/43

    #ejak a5al abad *, pengukuran tentang proporsi kehilangan gigi

    molar akibat permanen dan persentase erupsi gigi tetap yang terkena karies

    sudah dimulai. :ahun ;9*-an, di Bagersto5n (aryland), Klein, "almer dan

    Knutson pertama kali mendeskripsikan pengukuran karies gigi dengan indeks

    !6. Kemudian tahun ;1, juga diperkenalkan oleh #lack. !6 selanjutnya

    sejak saat itu, indeks !6 diterima dan dipraktekkan secara uni4ersal dan

    merupakan indeks yang paling mudah digunakan dan terbaik.

    ndeks !6, merupakan indeks ire4ersibel, maksudnya adalah jaringan

    keras gigi yang mengalami kerusakan maka gigi tersebut tidak dapat

    pulih/sembuh dan akan meninggalkan bekas kerusakan yang menetap. ndeks

    !6 mengukur total lie time caries experience/keseluruhan pengalaman

    hidup terhadap karies. Kategori gigi yang dihitung dalam !6, yaitu ! untuk

    gigi berlubang karena karies gigi dan masih dapat ditambal, untuk gigi yang

    hilang/dicabut karena karies gigi dan 6 untuk gigi yang telah

    ditambal/ditumpat karena karies dan dalam keadaan yang baik, bisa berupa

    cron, brid%e pontics dan tumpatan dari sekunder karies. #kor !6 (Decay

    'issin% &illed) menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang atau

    sekelompok orang dengan melakukan penjumlahan ! D D 6. "emeriksaan

    indeks !6 dapat diaplikasikan untuk keseluruhan gigi, dihitung per gigi

    (!6-:) ataupun dihitung per permukaan gigi (!6-#). !6 tidak

    membedakan kedalaman karies, misalnya karies superficial, media atau

    profunda. "ada pengukuran, semua gigi diperiksa, kecuali gigi molar tiga

    karena biasanya tidak tumbuh, sudah dicabut ataupun tidak berfungsi. #kor

    rata-rata !6 kelompok populasi diperoleh dari

    jumlah D+"+Fjumlah orang yang diperiksa . enurut @B, kategori !6-: dimulai

    dari *,* - , (sangat rendah)C , - , (rendah)C ,< - , (sedang)C ,0 - ,0

    (tinggi) dan G , (sangat tinggi). "emeriksaan !6 dilakukan dengan

    menggunakan kaca mulut datar dan tidak memerlukan pemeriksaan radiograf

    untuk mendeteksi karies apro$imal.

    ndeks !6 digunakan untuk gigi permanen/tetap, sedangkan untuk

    gigi susu digunakan modifikasi dengan indeks def (decay exoliate illed).

    85alnya indeks untuk gigi susu dinyatakan sebagai dmf, pertama kali dipakai

    21

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    22/43

    oleh >rubbel tahun ;. !ikarenakan kategori HmI sulit dideteksi apakah

    gigi susu telah hilang oleh karena karies atau tanggal secara normal atau ada

    sebab lain, jadi diganti komponen HmI diganti dengan HeI. Kategori gigi yang

    dihitung dalam def, yaitu d untuk gigi berlubang karena karies gigi, e untuk

    gigi yang diindikasikan untuk dicabut karena karies gigi dan f untuk gigi yang

    ditambal/ditumpat karena karies. !i beberapa penelitian, HeI tidak digunakan,

    jadi hanya df-t karena mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan, keraguan

    apakah gigi tersebut benar-benar menyebabkan hilang karena karies atau

    bukan. #eringkali gigi sulung hilang karena faktor resorbsi fisiologi atau

    trauma. %umus def-t sama dengan !6-:, yaitu

    jumlah d+e+ !jumlah orang yang diperiksa .

    "rinsip batasan dalam indeks !6, diantaranya adalah

    #kor !6 tidak terkait dengan jumlah gigi yang berisiko dan tidak lansung

    memberikan indikasi intensitas serangan/keparahan dalam satu indi4idu.

    #kor !6 juga tidak memiliki denominator.

    ndeks !6 memberikan bobot penilaian yang sama pada kondisi gigi

    yang missin%/dicabut, lubang yang tidak tertangani dan gigi yang ditumpat

    dengan baik.

    ndeks !6 tidak 4alid jika gigi dicabut/hilang yang disebabkan bukan

    oleh karies gigi. >igi yang missin%bisa karena penyakit periodontal pada

    orang de5asa, bisa juga dicabut karena kebutuhan pera5atan orthodonti.

    8turan mengenai kriteria tersebut harus ditentukan dengan seksama.

    ndeks !6 dapat memberikan estimasi berlebihan dari pengalaman karies

    dengan restorasi pencegahan.

    !ata !6 sedikit digunakan untuk perkiraan kebutuhan pera5atan (Caies

    reatment (eeds).

    ndeks !6 tidak dapat dihitung pada gigi yang dilakukansealant. "ealant

    sudah ada sejak ;91, dan jelas tidak dimasukkan ke dalam kategori 6

    indeks !6, karenasealant tidak dilakukan karena pengalaman karies.

    Karies sekunder pada tumpatan permanen, tumpatan sementara dimasukkan

    ke dalam kategori !.

    22

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    23/43

    >igi yang sedang dalam pera5atan saluran akar dimasukkan ke dalam

    kategori 6.

    Untuk !6#, permukaan gigi yang diperiksa adalah gigi anterior dengan

    empat permukaan fasial, lingual, mesial, distal sedangkan untuk gigiposterior ada 0 permukaan, fasial, lingual, mesial, distal dan oklusal.

    "enghitungan !6#, bila gigi sudah dicabut karena karies, maka pada

    5aktu menghitung permukaan yang hilang dikurangi satu permukaan,

    sehingga untuk gigi posterior dihitung permukaan dan untuk gigi anterior

    dihitung 9 permukaan.

    Untuk mengetahui distribusi dari pre4alensi karies pada populasi

    dikembangkan ndeks #i+ (#ignificant +aries nde$). ndeks #i+ ini bukanlahindeks baru, 5alau baru dikenal sekitar tahun ***. 7rathal mengusulkan

    indeks #i+ digunakan sebagai standar pengukuran statistik epidemiologis yang

    lebih ditekankan pada indi4idu yang memilik angka karies yang tinggi pada

    suatu populasi. #i+ berdasarkan nilai distribusi !6 pada populasi, dan

    merupakan cara untuk mengekspresikan distribusi karies yang melampaui rata-

    rata !6. ndeks #i+ bersama skor !6 akan memberikan ringkasan data

    yang lebih lengkap tentang karies pada seluruh penduduk. !istribusi yang

    tidak seimbang, memperbesar kesenjangan antara skor !6 dan nilai #i+.

    >lobal skor yang direkomendasikan tahun *0 untuk #i+ adalah 9.* atau

    kurang dari 9.*, dan jika diadopsi dan digunakan, akan memberikan informasi

    yang lebih lanjut mengenai distribusi dari karies gigi.

    ndeks #i+ mudah dihitung, skor #i+ diperoleh dari rata-rata !6-:

    pada sepertiga populasi yang mempunyai skor karies paling tinggi. Untuk

    mengukur/menghitung indeks ini, yang harus dilakukan adalah mengurutkan

    indi4idu sesuai dengan skor !6-: nya, kemudian memilih sepertiga dari

    populasi dengan skor karies paling tinggi, dan terakhir adalah menghitung

    !6-: untuk kelompok studi.

    etode lain untuk pengukuran karies gigi adalah dengan rain%ers

    hierarchy, merupakan desain skala ordinal untuk menyederhanakan pencatatan

    status karies suatu populasi dengan menggunakan lima ?ona keparahan

    serangan karies. 8dapula pengukuran dengan HkompositI sebagai indikator,

    yaitu 6#-: dengan menghitung restorasi yang baik pada gigi dan :-Bealth

    23

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    24/43

    dengan menghitung jaringan gigi yang sehat dan memberikan bobot numerik

    pada setiap gigi sehat, gigi yang ditambal dan gigi yang berlubang. ndeks

    U:& (tility reatment (eeds) digunakan untuk melihat kebutuhan pera5atan

    dalam suatu populasi. %umus yang digunakan, U:& 2

    ratarata DratarataD+ratarataF

    100 . Kemudian untuk menghitung pre4alensi

    terjadinya karies dalam suatu populasi, dapat dihitung

    jumlah D"F#jumlah orang yang diperiksa

    x 100 .

    b. "engukuran "enyakit "eriodontal

    "engukuran pada penyakit periodontal, diantaranya adalah

    "engukuran >ingi4itis

    in%ival Index(>) pada a5al ;* oleh =oe dan #ilness mulai digunakan

    untuk menilai derajat keparahan inflamasi. "engukuran > pada

    permukaan gingi4a, yaitu mesial, distal, bukal dan lingual. %umusnya

    adalah > 2jumlahnilai keseluruhan: 4

    jumlah gigi yang diperiksa. asing-masing area diskor

    oleh skala ordinal dari * F 9 dengan masing-masing kriterianya, yaitu

    - * gingi4a normal.

    - inflamasi ringan/mild(sedikit perubahan 5arna, sedikit edema, tidak

    ada perdarahan saatprobin%).

    - inflamasi sedang/moderate (kemerahan, edema dan 5arna gusi

    mengkilar, serta perdarahan saatprobin%).

    - 9 inflamasi berat/severe (ditandai kemerahan dan edema, disertai

    ulserasi, dan perdarahan spontan).

    > digunakan untuk menilai keadaan rongga mulut yang selektif, yaitu

    dimana gigi geligi sudah erupsi. > sebagai indeks dari gingi4itis, tidak

    memperhitungkan perubahan lebih dalam dari jaringan periodonsium,

    namun cukup sensitif untuk membedakan antara kelompok yang menderita

    gingi4itis ringan sampai yang parah, meskipun mungkin tidak membedakan

    antar kelompok rentang tengah. Jang menjadi standar pengukuran

    gingi4itis secara klinis adalah perdarahan setelah melakukanprobin%.

    24

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    25/43

    "erbaikan selanjutnya dari indeks perdarahan pada gingi4a, yang biasa

    dikenal dengan 7" (0leedin% #n Probin%), ialah $astman Interdental

    0leedin% Index, pengukuran ini lebih sensitif namun tidak

    direkomendasikan pada program kesehatan masyarakat, karena indeks

    dengan derajat sensiti4itas seperti ini jarang digunakan di sur4ei sehingga

    memerlukan studi cohort dan case-control, indeks tersebut memiliki

    kekuatan diskriminatif yang samar pada kondisi di lapangan, dan terutama

    terkait kontrol infeksi dari perdarahan gingi4a yang justru akan

    memperparah kondisi sebelumnya.

    "erkembangan berikutnya adala 'odiied in%ival Index (>), dengan

    rumus dan skor yang sama dengan >, yaitu > 2

    jumlahnilai keseluruhan: 4

    jumlah gigi yang diperiksamemiliki kriteria yaitu

    - * tidak ada inflamasi

    - inflamasi ringan, sedikit perubahan 5arna, sedikit perubahan pada

    tektur tapi tidak melibatkan gingi4a margin dan papila gingi4a.

    - inflamasi ringan, sedikit perubahan 5arna, sedikit perubahan pada

    tektur dan melibatkan gingi4a margin dan papila gingi4a.

    - 9 inflamasi sedang, 5arna mengkilat kemerahan, udem dan atau

    hipertrofi pada gingi4a margin dan papila gingi4a.

    - inflamasi berat, kemerahan, udem dan atau hipertrofi pada gingi4a

    margin dan papila gingi4a, prodarahan spontan atau terdapat ulserasi.

    "engukuran "eriodontitis

    "engukuran pada periodontitis berdasarkan keadaan klinis dimana

    kehilangan perlekatan dan dengan mengetahui kedalaman probe (gambar

    0). "eriodontitis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri dimana

    terjadi inflamasi jaringan gingi4a disertai dengan hilangnya perlekatan

    ligamen periodontal dan tulang al4eolar yang mendukung gigi geligi.

    anifestasi klinisnya mulai dari infeksi bakteri sampai respon dari host.

    Kebanyakan studi tentang periodontitis tergantung dari sur4ei radiografi

    yang melihat hilangnya tulang al4eolar dari gigi.

    "engukuran epidemiologi yang digunakan adalah Periodontal Index ("),

    yang a5alnya diperkenalkan oleh %ussel pada tahun ;0. " digunakan

    25

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    26/43

    untuk mengukur keparahan inflamasi gingi4a maupun destruksi

    periodontal. #kor dihitung dengan menjumlahkan skor dari setiap gigi yang

    diperiksa lalu dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa. Kelemahan indeks

    ini adalah hasil pengukurannya bisa lebih rendah dari keadaan sebenarnya

    dikarenakan peralatan yang digunakan hanyalah kaca mulut tanpa

    menggunakanprobe.

    >ambar 0

    "engukuran "eriodontitis dilihat dari kehilangan perlekatan dan adanya

    kedalaman poket

    Kriteria ", adalah

    - * gingi4a normal.

    - terlihat daerah inflamasi pada daerah gingi4a bebas tetapi

    perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi.

    - inflamasi terus meluas mengenai gigi.

    - menggunakan foto roentgen, bila ada resorbsi krista tulang al4eolar.

    - telah terjadi pembentukan saku/poket.

    - 1 C destruksi disertai kehilangan fungsi pengunyahan, gigi goyang dan

    terkadang terjadi dritin%. &ilai " per orang,

    jumlahnilai individual

    jumlah gigi yang diperiksa.

    Kon+isi k!inis Ni!ai

    rentangan

    skor PI

    ingkat ,enyakit

    Nora! *,* - *,

    Gingi/itis ringan *,9 F *,;

    26

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    27/43

    Mu!ai a+a ,enyakit ,erio+onta! *,< F ,; %e4ersibel

    0u+a" a+a ,enyakit ,erio+onta! , F 0,* rre4ersibel

    Penyakit ,erio+onta! terina! 9,1 F 1,*

    "engukuran lain adalah dengan "! (Periodontal Disease Index) oleh

    %amfjord, dimana pengukuran dilakukan hanya pada gigi , , , 9, , atau gigi lain yang dianggap perlu. Kriterianya adalah

    - * tidak ada inflamasi.

    - inflamasi ringan pada gingi4a belum seluruhnya terkena.

    - inflamasi sedang sekitar gigi telah terkena

    - 9 gingi4itis parah, merah, udem, cenderung pendarahan dan ulserasi.

    Periodontal reatment (eeds

    "engukuran epidemiologi yang digunakan untuk mengukur danmemperkirakan kebutuhan pera5atan jaringan periodontal adalah +":&

    (Community Periodontal Index o reatment (eeds). +":& digunakan

    pertama kali tahun ;1 oleh 8inamo dkk dan dipromosikan mendunia oleh

    @B untuk dipergunakan. +":& memerlukan penggunaan periodontal

    probe khusus, dengan ujungnya bulat dengan diameter *,0mm, terdapat

    kode 5arna garis hitam antara 9,0 F 0,0 mm untuk memudahkan

    penglihatan dan penanda sirkular pada 1,0 mm dan ,0 mm. :ekanan

    probin% yang direkomendasikan tidak lebih dari * g (akan menimbulkan

    ketidaknyamanan). "emeriksaan +":& menggunakan sekstan, yaitu

    sekstan (kanan atas), elemen gigi < F C sekstan (anterior depan atas),

    elemen gigi 9 F 9C sekstan 9 (kiri atas), elemen gigi F

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    28/43

    - terlihat adanya perdarahan, langsung atau ketika menggunakan kaca

    setelah melakukanprobin%memerlukan perbaikan B.

    - terdapat kalkulus se5aktuprobin% tetapi area hitam dariprobe masih

    terlihat (9,0 F 0,0 mm dari ujungprobe)perbaikan B dan skeling.

    - 9 poket mencapai - 0 mm (margin gingi4a terletak pada area hitam

    dari probe, 9,0 F 0,0 mm dari ujung probe) perbaikan B dan

    skeling.

    - poket G mm (area hitam tidak lagi terlihat) perbaikan B,

    skeling dan pera5atan komprehensif.

    :ujuan +":& adalah

    - endapatkan data tentang status periodontal masyarakat

    - erencanakan program penyuluhan

    - enentukan kebutuhan pera5atan (jenis tindakan, beban kerja,

    kebutuhan tenaga)

    - emantau kemajuan kondisi periodontal indi4idu

    "engukuran "lak dan Kalkulus

    "engukuran plak dan kalkulus juga penting dalam pengukuran epidemiologi

    penyakit periodontal. 7iasanya pengukurannya dengan ndeks Bigiene

    ral/#ral +y%iene Index/B, dikembangkan oleh >reen dan ermillion.

    :ujuan B adalah sebagai studi epidemiologi penyakit periodontal, untuk

    menilai hasil guna dari penyikatan gigi, e4aluasi praktek kesehatan

    masyarakat dan untuk melihat jangka pendek maupun jangka panjang

    program kesehatan masyarakat. B terdiri dari komponen yaitu Debris

    Index(!) dan Calculus Index(+). >igi yang diperiksa hanya keenam gigi

    saja (gigi , , , 9, 9 dan ).

    Kriteria DI Kriteria CI

    ' :idak ada debris :idak ada kalkulus

    1 !ebris menutupi L /9 gigi #upragingi4a kalkulus

    menutupi L /9 gigi

    ( !ebris menutupi G /9 gigi #upragingi4a kalkulus

    menutupi G /9 gigi atau ada

    28

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    29/43

    flek subgingi4a kalkulus

    % !ebris menutupi G /9 gigi #upragingi4a kalkulus

    menutupi G /9 gigi atau ada

    subgingi4a di sekeliling gigi

    &ilai ! 2 &ilai + 2 jumlah total nilai setiap gigijumlah permukaan gigi yang diperiksa

    &ilai B 2 &ilai ! D &ilai +.

    !erajat kebersihan mulut dikategorikan menjadi *,* F , (7aik/ood), ,9

    F 9,* (#edang/&air), dan 9, - ,* (7uruk/Poor).

    ndeks "lak/Pla1ue Index/" dikembangkan oleh #ilness dan =oe,

    pengukurannya berdasarkan pada ketebalan penumpukannya. 8lat yang

    digunakan untuk pengukuran ini yaitu kaca mulut, sonde dan blo5er.

    Kriteria skor "

    - * tidak ada plak.

    - ada lapisan tipis plak menumpuk ke tepi gingi4a bebas dan

    permukaan gigi yang berdekatan.

    - penumpukan plak yang sedang didalam saku dan dapat terlihat oleh

    mata telanjang.

    - 9 permukaan gigi tertutup oleh plak yang tebal

    %umus " 2total nilai plak

    jumlah permukaan yang diperiksa.

    c. "engukuran 6luorosis pada >igi

    !ental fluorosis adalah hipomineralisasi dari enamel gigi yang

    disebabkan kelebihan konsumsi fluorida selama proses perkembangan gigi.

    7erdasarkan kuantitas dan 5aktu konsumsi fluorida selama periode ini,

    penampakan klinis dari fluorosis mulai dari perubahan yang hampir tak terlihat

    sampaistain/bercak coklat yang buruk dengan lubang atau email yang rapuh.

    :erdapat beberapa indeks terkait pengukuran fluorosis pada gigi,

    diantaranya

    Deans &luorosis Index

    Deans &luorosis Index adalah indeks pertama yang menyusun kriteria

    untuk mengkategorikan fluorosis gigi pada < poin skala ordinal, yaitu

    normal, 1uestionable, vey mild, mild, moderate, moderately severe, dan

    severe (gambar ). Deans &luorosis Index adalah indeks yang

    29

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    30/43

    direkomendasikan @B pada sur4ey dasar. !ean menggunakan < poin

    skala ini pada tahun ;9*, namun pada tahun ; !ean memperbaiki

    indeks fluorosis menjadi poin, dengan menggabungkan poin dan igi dan ulut

    7eberapa kondisi yang dipelajari di epidemiologi kesehatan gigi dan

    mulut juga dilakukan pengukurannya, seperti maloklusi, kanker mulut, clet

    lip, clet palate dan kesehatan rongga mulut serta kualitas hidup. 7erikutpemaparannya

    aloklusi

    Keadaan maloklusi sulit untuk didefinisikan dikarenakan persepsi

    yang berbeda pada setiap indi4idu dan kebudayaan mengenai apa itu

    masalah maloklusi. "ermasalahan ini telah ada sejak lama dan berkutat

    pada hal yang sama yaitu berpusat pada klasifikasi dan skor dari

    maloklusi.

    37

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    38/43

    Klasifikasi !n%elyang telah ada sejak abad ke ;, mungkin masih

    digunakan dalam rencana pera5atan tapi tidak dapat diterapkan dalam

    epidemiologi yang menggunakan angka-angka nominal. 8dapun

    'alali%nment Index menaksir besarnya rotasi dan displacementdari gigi,

    sedangkan #cclusal &eature Index menunjukan seberapa parah keadaan

    croded/berjejal, interdigitasi antar cups, dan overbite 4ertikal-

    hori?ontal. ndeks B=! (+andicappin% 5abio-5in%ual Deviation)

    diterapkan dalam kesehatan masyarakat saat melakukan perkiraan

    kebutuhan pera5atan untuk program ortodonti masyarakat di Kota (e

    6ork. >rainger megembangkan :" (reatment Priority Index) untuk

    memperkirakan kebutuhan pera5atan, sebuah indeks yang hanya

    digunakan sekali dalam studi nasional tentang kebutuhan ortodonti pada

    anak-anak. #etelahnya, indeks ini tidak pernah lagi diterapkan. #alah satu

    model indeks yang sukses digunakan untuk mengukur adalah #cclusal

    Index () yang mengukur ; karakteristik dari umur gigi, relasi molar,

    overbite, over2et, posterior crossbite, posterior openbite, tooth

    displacement, relasi garis 5ajah, kehilangan gigi insisif permanen rahang

    atas.

    !i eropa indeks :& (Index o #rthodontic reatment (eed)

    digunakan sejak pertama kali dikenalkan pada tahun ;1;. :&

    merupakan modifikasi dari skala orang s5edia dan kombinasi dari

    pengukuran fungsional dan estetik. klusi fungsional dikategorikan dalam

    lima tingkatan, dimana pengukuran estetik menggunakan * titik poin

    skala ordinal yang mengi?inkan setiap indi4idu menentukan persepsi

    estetik gigi geliginya sendiri. ndeks "8% (he Peer !ssessment Ratin%)

    didesain untuk menemukan semua anomali oklusal yang mungkin

    ditemukan dalam sin%le skor. ni mungkin terlihat terlalu berlebihan,

    tetapi indeks "8% ditemukan sama dengan realitas . "encarian masih

    terus berlanjut untuk sebuah pengukuran yang meliputi berbagai hal dan

    +& (Index o Complexity, #utcome, and (eed) sampai di era milenium.

    ndeks ini menunjukkan korelasi yang baik dengan persepsi pasien pada38

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    39/43

    estetik, bicara, fungsi dan kebutuhan pera5atan. "erkembangan dari

    indeks ini menekankan pada tingkat kesulitan masalah komplek ini.

    ndeks ini meskipun digunakan tetapi tidak mena5arkan nilai lebih

    dibandingkan indeks yang lain.

    Kompleksitas dari maloklusi dan kesulitan yang muncul selama

    perkambangan indeks yang tidak adekuat, membuat para peneliti percaya

    bah5a maloklusi secara fungsional dan nyata tidak dapat dilakukan

    pengukuran dalam tujuan epidemiologi. #edangkan dalam usaha untuk

    menginterpretasi data dari overbite, crodin%dan kondisi klinis lainnya

    mungkin saja dilakukan. ndeks selanjutnya adalah !8 (Dental !esthetic

    Index), dipublikasikan pada tahun ;1, !8 dimulai dari alasan bah5a

    pengaruh maloklusi terhadap masalah penyakit mulut lainnya diragukan

    dan keuntungan utama dari pera5atan ortodonti adalah efeknya yang

    memperbaiki sosial dan psikologis indi4idu.

    enurut @B, sebagai pemandu dan protokol sur4ey, menyarankan

    penggunaan !8 untuk merekam maloklusi menurut beberapa kategori

    yaitu () kehilangan insisif, kaninus, dan gigi premolarC () croded

    insisif atas dan ba5ah pada segmen anteriorC (9) sela atau jarak di rahang

    atas dan mandibula pada segmen anteriorC () diastema diantara insisif

    sentral rahag atasC (0) ketidakteraturan yang luas di daerah depan dari

    insisif rahang atas (rotasi atau displacementdari pergerakan normal)C()

    ketidakteraturan yang luas di daerah depan dari insisif rahang ba5ah

    (rotasi atau displacement dari pergerakan normal)C (

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    40/43

    nformasi disampaikan pada registrasi melalui dokter dan tenaga rumah

    sakit.

    Clet 5ip and Clet Palate / +elah 7ibir dan "alatum

    "eristi5a dari celah bibir dan palatum biasanya ditampilkan sebagaiproporsiC bah5a bayi dalam B8 (he eneral #ral +ealth !ssessment Index). >B8

    40

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    41/43

    terdiri dari item skala yang memperkirakan fungsi fisik, fungsi

    psikososial, dan rasa sakit atau ketidaknyamanan. ndeks sperti ini

    mempunyai potensi yang baik untuk merangking kerusakan di mulut yang

    berpengaruh pada kehidupan sehari-hari orang, sehingga memperluas

    perspektif kita tentang kesehatan mulut dan membantu baik rencana

    pera5atan klinis dan penelitian.

    "engukuran objektif dari karies atau periodontitis terlihat lebih

    sederhana dibandingkan memperkirakan pengaruh subjektif dari penyakit

    mulut dan disabilitas dalam kehidupan manusia.

    DA8AR PU0AKA

    . 7urt 7rian, 8. #tephan. **0.Dentistry, Dental Practice and the Community. thed.

    Else4ier #aunders U#

    . >ordis, =eon. *.$pidemiolo%y. Else4ier #aunders U#

    9. &. &asry. **1. Epidemiologi. %ineka +ipta 'akarta

    . #?klo, o4ses., and 'a4ier, 6. **

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    42/43

    UNI9ER0IA0 INDONE0IA

    UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI

    )Uu +an Oral*

    MAKALA:

    Untuk tugas "rogram agister lmu Kedokteran >igi Komunitas

    Annisa 0e,ta!ita& +rg.

    42

  • 7/23/2019 3. TUGAS Ukuran-ukuran Epidemiologi

    43/43

    Progra Magister I!u Ke+okteran Gigi Kounitas

    8aku!tas Ke+okteran Gigi

    Uni/ersitas In+onesia

    ('12