tugas ta'wil
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 1/21
SAHL BIN ABDULLAH AL-TUSTARI
(Dimensi Sufstik Dalam Tasir Al-Qur’an Al-‘Adlim
Oleh : Heriyanto, S.Sy.
A! "enda#uluan
Al-Qur’an adalah frman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, dan membacanya
merupakan salah satu perwujudan ibadah Al-Qur’an juga
sebagai huda li al-nas, petunjuk bagi seluruh manusia, dan
sekaligus sebagai mu’ji!at terhebat, yang pernah diberikan
"leh Allah kepada rasul-Nya #eistimewaan Al-Qur’an yang
demikian itu, mend"r"ng "rang-"rang yang mengimaninya
untuk mengabsahkan perilaku, men- justifkasi-kan
tindakan, melandaskan berbagai aspirasi, memelihara
berbagai harapan, dan juga memperkukuh identitas
k"lekti$ dengan Al-Qur’an
Walaupun demikian, petunjuk dan bimbingan yang
diberikan Al-Qur’an masih bersi$at gl"bal, baik dalam
tataran apa yang harus dilakukan "leh manusia untuk diri
sendiri, hubungannya dengan sesama, maupun bagaimana
beribadah kepada Allah Swt #arena itu, manusia tidak
akan bisa meman$aatkannya sebagai petunjuk, kecuali
dengan mencari dan menggali petunjuk ajaran-ajarannya
melalui hasil ta$sirannya
Semenjak diturunkannya, $aktanya Al-Qur’an tidak
dapat begitu saja diterima dan dipahami "leh manusia
secara instan %ahasa langit yang dik"n&ert menjadi
bahasa manusia 'arab( adalah salah satu penyebabnya
)al ini kemudian memunculkan gej"lak-gej"lak pena$siran
Al-Qur’an untuk pertama kalinya yang ditandai dengan
banyaknya pertanyaan para sahabat kepada Nabi tentang
*
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 2/21
maksud dari beberapa ayat tertentu +an di sinilah letak
eksistensi Nabi sebagai sang mubayyin 'penjelas( atas
risalah yang dibawanya dari Allah
ada masa-masa awal perkembangan pena$siran Al-
Qur’an, para pakar a$sir cenderung lebih menekankan
pendekatan bi al-ma’tsur 'dengan riwayat-riwayat
langsung dari Nabi( %aru setelah itu pendekatan-
pendekatan yang lain bermunculan )al ini tentu karena
adanya keterbatasan riwayat-riwayat tersebut,
sebagaimana yang diungkapkan "leh Al-Suyuthi, bahwa
Nabi hanya menjelaskan sedikit dari makna-makna yang
terkandung dalam Al-Qur’an* .akta ini pada akhirnya
menyebabkan munculnya kebuntuan dalam perihal
pengungkapan makna-makna Al-Qur’an Sebagai resp"n
p"siti$ dari para pengkaji Al-Qur’an, maka muncullah
beberapa met"de baru dalam pena$siran Al-Qur’an yang
menitikberatkan pada penggunaan rasi" 'akal( dalam
analisisnya, pada perkembangannya met"de pena$siran
tersebut kemudian dikenal dengan istilah ta$sir bi al-ra’yi.
Selain itu, seiring dengan lahirnya aliran asawu$
dalam dunia /slam, tepatnya setelah Abu )asyim secara
terang-terangan menamakan dirinya sebagai "rang Suf,
pada paruh abad kedua )ijriyah,0 pasca itulah disinyalir
aliran ta$sir yang berc"rak suf pun mulai bermunculan
meramaikan diskusi kajian ke-Al-Qur’an-an pada waktu itu
* Abdurrahman bin Abu %akar Al-Suyuthi, Al-Itqan f Ulumi Al-ur’an,
1et*, *234 '%eirut5 Maktaah al-6Ashriyah(, 7u! //, h 003 8ihat juga
Muhammad 69mar al-)ajiy, !ausu’atu al-"a#sir abla $Ahdi al-"ad%in,
0::4 '+amaskus5 +ar al-Maktabi(, h ;2
0 Muhammad )usain al-+!ahabi, Al-"a#sir &a al-!u#assirun, *24<
'#air"5 Maktabah Wahbah(, 7u! //, h 0=*
0
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 3/21
#emunculan c"rak suf dalam ranah a$sir Al-Qur’an
memberikan warna tersendiri bagi kha!anah kajian ke-Al-
Qur’an-an, sebab dalam prakteknya ta$sir suf > atau yang
sering disebut dengan ta$sir Isyari > hendak mengungkap
makna batin dari ayat dan menggunakan met"de analisa
yang tidak la!im digunakan "leh mu#assir lain
#arya m"numental yang pernah mencuat dalam
ranah pena$siran Suf, selain karya /bnu 6Arabi,
Abdurrahman Al-Salimy, Al-Qusyairi, Najmu al-+in +ayah,
dan lain-lain, salah satunya adalah karya dari t"k"h sufstik
yang berasal dari daerah ustar, Ahwa! 'ersia(, yakni
sebuah karya yang diyakini berasal dari Sahl bin Abdullah
Al-ustari #arya tersebut jika dibandingkan dengan karya-
karya lain di bidang a$sir sebenarnya tidak begitu besar,
akan tetapi dalam ranah pena$siran yang berc"rak suf
karya Al-ustari tersebut cukup dipertimbangkan "leh para
9lama’ sebagai bukti nyata bahwa pena$siran Suf pernah
ikut meramaikan sejarah perkembangan pena$siran Al-
Qur’an di dunia /slam
+alam kesempatan ini, Alhamdulillah penulis
diberikan kesempatan untuk mengkaji lebih jauh pemikiran
Al-ustari bin Abdullah dengan meneliti karyanya yang
terkenal, yakni #itab "a#sir al-ur’an al-Adlim #ajian ini
diarahkan untuk menemukan gambaran yang jelas terkait
pemikiran sufstik Al-ustari dalam ta$sir tersebut, yang
mana akan membahas tentang bi"graf beliau, met"de
pemikiran, sekaligus penulis akan menc"ba menganalisis
ta$sir tersebut dengan sudut pandang penulis yang akan
menc"ba mengk"mbinasikan dengan beberapa
pendekatan
?
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 4/21
B. Mengenal Tafsir Isyari (Sufi)
radisi sufstik dalam /slam sebenarnya telah ada
sejak abad pertama )ijriyah ara Sahabat banyak yang
disibukkan dengan urusan ibadah kepada Allah, mereka
banyak yang lebih mencintai aktiftas keagamaan dari pada
hal-hal yang bersi$at keduniaan Mereka banyak yang
berpuasa, menghidupkan malam-malam mereka dengan
beribadah kepada Allah Swt, dan melakukan ritual-ritual
lain yang bertujuan untuk menggembleng na$su dan jiwa
mereka agar lebih terarah ke jalan yang lebih baik Akan
tetapi pada saat itu mereka secara khusus tidak menyebut
perilaku-perilaku keagamaan tersebut sebagai perilaku suf,
melainkan dengan istilah 'uhud? /stilah Suf ( "asa%u# baru ramai dikenal pada sekitar
paruh abad kedua )ijriyah +alam peri"de tersebut dan
peri"de-peri"de setelahnya barulah muncul pembahasan-
pembahasan yang lebih intens tentang "asa%u# danajaran-ajarannya; +an mulai peri"de itulah "rang mulai
ramai membicarakan tentang istilah "asa%u# , mulai dari
penggalian dasar-dasar hukumnya, defnisi, maupun terkait
dengan materi ajaran-ajaran "asa%u# Sejarah mencatat, bahwa mencuatnya "asa%u#
dalam Islami) "radition pada akhirnya mengundang
p"lemik dan k"ntr"&ersi yang berkepanjangan diantara
para 9lama’ #ajian tasawu$ /slam, lebih spesifk lagi
tentang sumber-nya merupakan lahan subur bagi dunia
pemikiran +alam k"munitas pemikir muslim sendiri, sub
kajian ini telah melahirkan k"ntr"&ersi yang tak berujung
? Ibid., h 0=:-0=*
; Ibid.,
;
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 5/21
Satu c"nt"h, /bnu aymiyah se"rang pemikir dan ulama
besar pada jamannya tak henti-hentinya gencar
menyerang tasawu$ /slam sekaligus para sufnya etapi
beliau juga harus menghadapi serangan balik dari para suf
dan partisipan-nya/lustrasi k"ntr"&ersi seputar tasawu$ ini nampaknya
tidak menjadi m"n"p"li bagi para pemikir muslim saja,
bahkan mungkin menjadi stimulus akan lahirnya
k"ntr"&ersi yang lebih hebat lagi dalam perspekti$ kajian
"rientalis elah banyak kajian tasawu$ yang keluar dari
disket para "rientalis Ada yang terkesan menghantam dan
mem"j"kkan, ada pula yang terkesan membela+alam kajian ini, agaknya penulis tidak ingin keluar
dari k"rid"r permasalahan yang sedang dibahas @ang
perlu digarisbawahi dalam kajian ini adalah bukan masalah
ajaran "asa%u# -nya, akan tetapi lebih menitikberatkan
pada dimensi sufstik para 9lama’- 9lama’ asawu$ yangterekspl"rasi dalam kajian-kajian ta$sir mereka yang
kemudian c"rak pena$siran tersebut sering disebut dengan
istilah a$sir IsyariMenurut Shubhi al-Shalih dalam bukunya !abahits #i
$Ulum al-ur*an, "a#sir Isyari ialah ta$sir yang mentawilkan
ayat-ayat al-Quran dengan tidak melihat la$a!h secara
lahirnya saja, tetapi disertakan usaha menghubungkan
la$a!h yang lahir dengan makna batinnya= +efnisi serupa
juga dikemukakan "leh al-BarCani, bahwa "a#sir
Shu#i atau "a#sir Isyari adalah tawil al-Quran tanpa
mengambil makna lahirnya untuk menyingkapkan petunjuk
= Shubhi al-Shalih, !abahits f $Ulum al-ur*an, 1et D, *244, '%eirut5 +aral-6/lm 8i al-Malayin(, h 02<
=
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 6/21
yang tersembunyi menurut para pelaku suluk dan ahli
tasawu$< Menurut Abdul 7alal, "a#sir Shu#i atau "a#sir Isyari
ialah sebuah ta$sir al-Quran yang beraliran tasawu$ atau
kebatinan, yakni sebuah pena$siran yang di$"kuskan
kepada bidang tasawu$ atau kebatinan4 )asbi As-Shiddidie
mengartikan ta$sir suf sebagai pena$siran yang menitik-
beratkan kepada isyarat al-Quran yang berpautan dengan
ilmu suluk3
+engan melakukan latihan kejiwaan 'riyadhah(,para mu#assir di kalangan suf berusaha mencapai ma’ri$ah
'pengetahuan( mengenai makna al-Quran sehingga
terbukalah bagi mereka isyarat dari makna yang
tersembunyi Ma’ri$ah menurut para suf berarti
pengetahuan yang langsung terbuka dari sisi Allah Swt,
bukan dari hasil penalaran akal pikiran manusia+engan demikian, pena$siran ayat-ayat al-Quran
dalam k"nteks "a#sir Shu#i atau "a#sir Isyari adalah
pena$siran yang tidak cukup dengan hanya melihat makna
lahiriahnya saja, tetapi pena$siran itu harus juga melihat
makna batiniahnya 7adi, pentawilan ayat-ayat al-Quran
itu didasarkan pada penggabungan antara makna yang
nyata dan makna yang tersembunyi2 Watak met"d"l"gis
< Muhammad Abd al-6Adlim al-BarCani, !anahil al-$Ir#an f $Ulum al-ur*an,1et /, *22=, '%eirut5 +ar al-#itab al-6/!!a(, 7u! //, h <<
4 Abdul 7alal, Ur+ensi "a#sir !audhu’i ada !asa ini, *22:, '7akarta5
#alam Mulia(, h 4<
3 )asbi al-ShiddiCi, Ilmu-ilmu al-ur*an, *2<4, '7akarta5 %ulan %intang(,
h *2:-*2*
2 Shubhi al-Shalih, Loc.Cit.
<
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 7/21
dan epistem"l"gi asawu$ sendiri cenderung lebih
menekankan pada pendekatan es"terik 'batin( dari pada
pendekatan eks"terik 'lahir( dalam memaknai ajaran
agama 7adi, sudah barang tentu pena$siran-pena$siran
yang dilakukan pun akan lebih menekankan pada makna
ayat dari sisi isyarat yang tersembunyi di dalamnya dari
pada makna lahir Eleh karena itu, dari penjelasan tersebut
dapat dipahami bahwa kajian-kajian ta$sir Suf bertumpu
pada k"nsep ta’%il, dimana ta’%il tersebut diarahkan
sesuai dengan pengalaman spiritual masing-masing
indi&idu para SufMuhammad )usein al-+!ahabi menjelaskan ada dua
macam "rientasi para suf dalam mena$sirkan al-Quran
ertama, "rientasi te"ritis 'ittijah al-nadlari( yang
didasarkan atas hasil pembahasan dan studi Erientasi
te"ritis ini dapat dipahami sebagai pena$siran al-Quran
yang didasarkan kepada k"nsep-k"nsep tasawu$ yang
dibawakan "leh kaum suf sesuai dengan k"nsep mereka
masing-masing edua, "rientasi praktis 'ittijah al-6amali(
yang didasarkan atas kegiatan penyiksaan diri 'takasyu# (,
asketisisme ' 'uhud(, dan menghanyutkan diri secara
berlebih-lebihan dalam kegiatan beribadah kepada Allah*:
Nampaknya yang dimaksud "leh al-+!ahabi dengan
penyiksaan diri 'takasyu# ( dan menghanyutkan diri secara
berlebih-lebihan dalam kegiatan beribadah kepada Allah
adalah latihan r"hani 'riyadhah( untuk memper"leh
pengetahuan 'ma’ri#ah( sampai kaum suf mencapai suatu
tingkat yang disebut dengan kasya#
*: Muhammad )usein al-+!ahabi, Al-Ittijahat al-!unhari#ah #i "a#sir al-
ur*an al-arim: a%af’uha %a a#’uha, *243, '#air"5 +ar al-/’tisham(,
h 20
4
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 8/21
Erientasi te"ritis berarti pena$siran kaum suf
terhadap ayat-ayat al-Quran yang dipengaruhi "leh
tasawu$ te"ritis 'al-tasha%%u# al-nadlari(, yang didasarkan
atas pemikiran-pemikiran ilmiah para t"k"h suf dan
kemudian dicarikan justifkasinya dari al-Quran
Sedangkan "rientasi praktis berarti pena$siran kaum suf
terhadap ayat-ayat al-Quran yang dipengaruhi "leh
tasawu$ praktis 'al-tasha%%u# al-6amali(, yang didasarkan
atas latihan r"hani 'riyadhah( untuk memper"leh
pengetahuan 'ma’ri#ah( sampai mencapai suatu tingkat
yang disebut dengan kasya# , dimana isyarat-isyarat suci
itu tampak dan memberikan pengetahuan-
pengetahuan rabban/ ke dalam hati mereka, dan
pengetahuan itulah yang digunakan "leh mereka untuk
mena$sirkan makna al-Quran
C. Biografi Sahl Bin Abdullah Al-Tustari
Al-ustari lahir di ustar 'Ahwa!( sekitar tahun 0:: )F
3*= M** dan wa$at pada tahun 03? )F32< M /a bernama
lengkap Abu Muhammad Sahl bin Abdullah bin @unus bin
6/sa bin Abdullah bin Gaf’ al-ustari*0 Adapun nama uniah-
nya adalah HAbu MuhammadI, sebagaimana dikatakan "leh
Abdurrahman Al-Sulami, ia juga menyebutkan bahwa Al-
** +alam sumber aslinya, tahun kelahirannya memang ditulis 0::
)F3*= M, akan tetapi dalam terjemahan yang berbahasa /nggris
disebutkan tahun 0:? )F3*3 M 8ihat Sahl bin Abdillah al-ustariJ
Annabel #eeler and Ali #eeler, 'translat"rs( '+ec 0::2( "a#sir Al-
"ustari: 0reat 1ommentaries o# the Holy ur2an ."ns Kitae, h DK
*0 Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, 1et /, 0::;
'#air"5 +ar al-)aram li al-urats(, h <3
3
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 9/21
ustari adalah salah se"rang 9lama’ pada !amannya, ia
sering membicarakan tentang ilmu-ilmu riyadlah,
keikhlasan, dan hal-hal yang dapat merusak amal baik
manusia*?
Al-Qusyairi mencatat bahwa sebutan 3Al-"ustari4
tersebut murni dinisbatkan kepada tempat kelahiran Al-
ustari, yakni sebuah k"ta yang bisa dikatakan paling besar
di Arabistan, ersia +aerah tersebut sekarang bernama
Shustar. +inamakan 3"ustar4 karena k"n"n ceritanya "rang
yang pertama kali membuka daerah itu bernama 3"ustar
bin 5un4 dari bani $Ajl, kemudian nama daerahnya disebut
"ustar enaklukan daerah tersebut dipimpin "leh %arra’
bin Malik pada masa kekhali$ahan 9mar ra, sampai pada
akhirnya pasukan im"r8eng berhasil menaklukannya
kembali pada dekade abad *= M*; 8ebih lanjut Al-Qusyairi menambahkan bahwa Al-
ustari adalah salah satu pemimpin umat pada masanya,dan tidak ada yang dapat menandinginya dalam hal
muamalah dengan "rang lain serta dalam hal %ira’i-nya*=
Menurutnya, Al-ustari adalah "rang yang sempat bertemu
dengan +!unnun al-Mishri 'se"rang t"k"h Suf besar( di
Mekah pada waktu Al-ustari hendak melaksanakan haji,
*? Abdurrahman al-Sulami, "abaqathu al-Shufyah, 1et //, 0::?,
'%eirut5 +ar al-#utub al-6/lmiyah(, h *<<
*; Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an Al-Qusyairi, 6isalah al-
usyairiyah, 1et /, 0::*, '%eirut5 Maktabah al-6Ashriyah(, h ;::
*= /stilah &ira’I atau &ara’ berarti perilaku menjauhi segala sesuatu
yang dapat menimbulkan keraguan dan meninggalkan kesyubhat an
'sesuatu yang tidak jelas antara halal dan haramnya(, serta
meninggalkan keharaman dan selalu berusaha untuk mentaati Allah
Swt 8ihat5 @ahya bin Mu’ad! al-Ga!i, 7a%ahir al-"asa%u# , tt, '#air"5
Maktabah al-Adab(, h 3:-30
2
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 10/21
dan dari pertemuan itu Al-ustari banyak mempelajari
tentang ajaran asawu$ dari +!unnun al-Mishri*< +alam
kitab Hilyatu al-Auliya’ , karya Abdullah al-Ash$ahani juga
disebutkan bahwa s"s"k Al-ustari adalah "rang yang
sering membicarakan tentang pembersihan amal-amal
ibadah manusia, dan penyucian diri dari si$at-si$at tercela
dan penyakit-penyakit jiwa 'hati(*4 +ari beberapa literatur yang berhasil penulis
kumpulkan, tidak banyak data yang dapat disajikan dalam
kajian ini khususnya mengenai bi"grafnya secara lengkap
enulis hanya menemukan beberapa cuplikan-cuplikan
riwayat yang menceritakan tentang kehebatan-kehebatan
dan karamah beliau Sedikit sekali yang menyinggung
tentang realita s"sial kehidupan beliau secara lebih detil Dalam Tarjamatu al-Mu’allif (biografi pengarang) yang
dicantumkan dalam karya beliau yang sedang penulis kaji ini hanya
disebutkan bahwa Al-Tustari hidup bersama pamannya yang bernamaKhalid bin Suwar!" sedangkan tentang kehidupan keluarga
beliau, ayah, ibu, istri, anak, dan k"nteks sosio-historis
masyarakat tempat beliau menetap pun jarang sekali yang
menyinggungnya# $al ini barangkali karena beliau lebih dikenal sebagai
seorang tokoh sufi dan para %lama& pun banyak yang menganggap beliau
adalah seorang Wali# 'leh karena itu menceritakan keutamaan-keutamaan
beliau barangkali lebih menyenangkan dari pada menceritakan asal usul
dan perihal keluarganya#
*< Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an Al-Qusyairi, Op.Cit.
*4 Abdullah al-/sh$ahani, Hilyatu al-Auliya’ , *22<, '%eirut5 +ar al-.ikr(,
7u! D, h *2:-*2*
*3 Sahl bin Abdillah al-ustari, Loc.Cit. h <3
*:
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 11/21
Al-ustari mempunyai banyak murid, diantaranya5 Al
)allaj 'suf terkenal(J %arnahary 'w ?02 )(J Akary 'yang
kelak menjadi )ambalit %aghdad(J 7urayri 'w ?*? )(, yang
kelak menjadi pengganti 7unaidJ Muhammad 9mar bin
Wasil Anbari %asri, yang dibunuh di )abirJ Abu @a’kub Susi
'yang kelak ke Mekah(J /bn Mun!hir )ujami, dan lain-lain*2
Al-ustari tidak menulis risalahnya sendiri, tetapi
ucapan-ucapannya dan ajaran-ajarannya dikumpulkan dan
dik"difkasi "leh pengikutnya, Muhammad ibn Salim 'w
024 ) F 2:2 M( dan menjadi aturan aliran te"l"gi Salimiyah,
yang kemudian dipimpin Abu al-)asan Abdullah bin
Muhammad ibn Salim 'w ?=: )(, /bn al 7alla, Abu halib
Makki 'w ?3:)( dan /bn jahdam 'w ;*; )(0:
engaruh Al-ustari pada tulisan-tulisan suf
berikutnya sangatlah besar Al-ustari dihargai karena
dialah yang pertama kali mengungkapkan sejumlah tema
p"k"k suf, seperti perjanjian prakeabadian antara manusidan uhan, tiang cahaya Muhammadiyah yang abadi,
pandangan bahwa hanya uhan yang berhak mengatakan
HAkuI, dan gagasan bahwa setan pada akhirnya akan
diampuni /a banyak terpengaruh "leh gurunya 'Bhin Nun(
dan iapun kemudian memiliki pengaruh yang kuat pada
fgur-fgur kunci, seperti 7unaid, Al )allaj dan Muhammad
ibn Salim emikirannya meskipun sangat berakar kepda AlQur’an dan syari’at, tetap memancing kritik dari intelektual
semasanyaMengenai pemikiran sufstik Al-ustari, ia sama sekali
tidak memiliki kesempurnaan instr"spekti$ maupun
*2 Sahl bin Abdillah al-ustariJ Annabel #eeler and Ali #eeler,
'translat"rs(, Loc.Cit. h DiD-DDiii
0: Ibid., h DDK
**
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 12/21
kekayaan imajinasi seperti sang guru 'Bhunun al-Mishri( /a
merupakan se"rang asketik dengan keimanan penuh serta
dialektika akti$, yang muncul untuk
mengharm"nisasikan pengalaman-pengalaman mistik
dengan sumber sistematis "rt"d"ksi suni0*
1iri-ciri aliran 'mad!hab( tasawu$ yang ia dirikan
'yang kelak bernama Salimiyah(5 berbakti pada negara,
mengkaji ayat-ayat Al Qur’an +alam mengh"rmati Gasul,
ia menganjurkan k"nsepsi a!ali, Muhammad merupakan
makhluk yang pertama kali diciptakan, sebagai cahaya
'Nur( dalam pilar cahaya prim"rdial 8$Amud al-5ur (, sebagai
tubuh dari cinta sejati tempat uhan menciptakan partikel
demi partikel semua makhluk00
uncak dari keimanan murni, yang tanpa unsur
tambahan dari luar, serta karena adanya inti yang tak
terciptakan 'yaCin( memungkinkan bagi "rang-"rang yang
beriman menganut esensi ketuhanan, apabila ia terusmenerus mengingat dengan d"’a lisan 'd!ikir5 yang
kejelasannya berakhir dengan melarutkannya ke dalam
hati(0?
/a secara lebih khusus selalu puasa secara ketat,
meyakinkan bahwa hal itu membawa anugrah keajaiban
Selanjutnya, perlunya selalu menghadirkan uhan melalui
pert"batan diri 'taubah( /a mengajarkan bahwa pengakuan
akan ketidakberdayaan diri, peniadaan diri 'tabarri $an al-
ha%l %a al-qu%ah( merupakan kewajiban syariat '#ardlu(
bagi setiap muslim +ari sini muncul aspek terakhir yang
0* Ibid., h DDDiii
00 Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, Loc.Cit., h 44
0? Ibid , h 44-43
*0
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 13/21
"leh Al-ustari hanya digambarkan sebagai berikut5
penyangkalan penuh terhadap ruh diri, peniadan diri terus
menerus yang meniadakan Menurut termin"l"gi Al-
ustari39retensi 9ada )inta ilahi4 tidak dapat mencegah
uhan dari inter&ensi langsung ketika ia menghendaki, dan
dalam pribadi, di dalam jiwa yang $ana , dengan demikian
menyingkapkan apa yang "lehnya disebut 6ahasia
kemahakekuasan Ilahi 'Sirr al-rububiyah(, sang H AkuI yang
berdaulatJ yang demikian menafkan segala penghubung
para Nabi, para ilmuwan dan para hakim, menjadikan jiwa
sebagai bukti uhan 'hujjatullah( dihadapan makhluk-
makhluknya dan bahkan juga dihadapan "rang-"rang
suci0;
Selain karya Al-ustari J "a#sirAl-ur’an al-Adlim, ada
beberapa karya lain yang disebutkan dalam Tarjamatu al-
Mu’allif # akni *+
* Tafsir al-,ur&an ukhtashar 0 Da.a&i. al-uhibbin? awa&idl al-/Arifin; 0awabatu Ahli al-a.in= Al-1hayah li Ahli al-2ihayah< ,ishashu al-Anbiya&4 Al-u&aradlah wa al-3addu /Ala Ahli al-4ar.i wa al-Da&awa3 4ahmu al-,ur&an al-Karim2 3isalah al-$uruf
D. Kitab TafsirAl-Qur’an al-Adlim
Kitab "a#sirAl-ur’an al-Adlim yang disinyalir karya Al-
ustari bin Abdullah al-ustari tersebut sebenarnya hampir
sama dengan karya-karya lain di bidang ta$sir, bahkan jika
dibandingkan dengan yang lain maka terkesan lebih kecil
sebab kitab tersebut hanya terdiri * jilid
0; Ibid
0= Ibid , h 4?-4;
*?
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 14/21
Seperti yang telah disinggung pada pembahasan
sebelumnya, bahwa kitab tersebut bukanlah murni hasil
tulisan Al-ustari sendiri Akan tetapi murid dan
pengikutnya lah yang kemudian berinisiati$ untuk
mengumpulkan dan mengk"difkasikannya %Lwering,
sebagaimana dikutip "leh Annabel #eeler dan Ali #eeler,0<
menyatakan bahwa k"mentar Al-ustari dalam ta$sir
tersebut sepertinya disampaikan di sela-sela Al-ustari
mengajarkan Al-Qur’an kepada para murid-muridnya
Seusai Al-ustari membacakan ayat dihadapan para
muridnya, maka ia akan mengk"mentari seluruh maupun
sebagian ayat yang ia baca karena adanya d"r"ngan dari
dalam dirinya untuk menjelaskan ayat-ayat tersebut#eseluruhan dari ayat-ayat yang dik"mentari Al-
ustari menurut %Lwering berjumlah *::: ayat04 +ari detil
analisis sejarah yang dilakukan %Lwering, agaknya dapat
diidentifkasikan struktur dasar penyusunan ta$sir tersebut,
yang mana terdiri dari tiga lapisan struktural dalam
k"mp"sisinya yang menandai ada tahapan dalam
penyusunannya03 ertama, berbentuk k"mentar yang
sebenarnya dari Al-ustari edua, berisi tentang a#orisme
Al-ustari pada hal yang bersi$at mistik 'pada p"in inilah Al-
ustari terlihat lebih memberikan penekanan(, serta bahan-
bahan ilustrasi cerita-cerita kenabian yang menurut
%Lwering dianggap tambahan-tambahan yang diberikan
0< Sahl ibn Abd Allah al-ustariJ Annabel #eeler and Ali #eeler,
'translat"rs(, Loc.Cit. h DDK
04 Ibid.
03 Ibid.
*;
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 15/21
"leh para muridnya eti+a, terdiri dari sisipan-sisipan
lanjut yang diberikan "leh para penyusun setelah itu
%Lwering juga mengklaim bahwa penyusun utama ta$sir
tersebut adalah dua muridnya yang terkenal, yakni Abu
akr al-Sijzi dan Umar bin Washil # Sementara uammad bin Salim
juga disebutkan (seperti 5bnu Salim) meskipun hanya tiga atau empat
kali#*6
E. Metode enafsiran Al-Tustari
7ada bab (8) dalam kajian ini yakni yang membahas tentang tafsir
Isyari penulis sedikit banyak sudah menyinggung tentang metode yang
digunakan oleh para %lama& Tasawuf dalam menafsirkan Al-,ur&an yang
berorientasi pada konsep ta’wil yakni hendak mengungkap makna batin
yang terdalam dari ayat-ayat yang ditafsirkan#Sama halnya dengan Al-Tustari secara tegas ia menyatakan bahwa
seluruh ayat dalam Al-,ur&an mempunyai empat dimensi makna9 dlahir
bathin, had, dan mathla’ # Apa yang dapat dibaca itulah dlahir dan apa
yang dipahami adalah bathin, adapun yang dimaksud had adalah dimensi
norma hukum yang ada dalam ayat (batasan tentang halal dan haram)
sedangkan mathla’ Al-Tustari mengartikan dengan terbukanya hati untuk
memahami maksud yang terdalam dari ayat yang merupakan pemberian
kepahaman langsung dari Allah#:; Dari statement terakhir tersebut bisa dipahami bahwa Al-Tustari
meyakini bahwa dengan riyadlah khusus yang bertujuan untuk
membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan untuk selalu mendekatkan
diri kepada Allah Swt akan dapat menghantarkan manusia pada suatu
maqam (tingkatan) tertentu dimana jika manusia sudah sampai pada
tingkatan tersebut akan mendapatkan berbagai isyarat-isyarat atau
02 Ibid.
?: Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, Op.Cit., h 4<
*=
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 16/21
pemahaman langsung dari Allah Swt dalam memaknai ayat-ayat Al-
,ur&an#<ebih lanjut Al-Tustari mendasarkan statementnya dengan
menganggap bahwa Al-,ur&an adalah tali untuk menghubungkan antara
Allah Swt dengan para hamba-hamba2ya# enurutnya hal itu karena Al-
,ur&an dijadikan oleh Allah Swt sebagai cahaya ( Nur ) yang digunakan
untuk menunjukkan siapa saja dari hamba2ya yang dikehendaki2ya#
Sebagaimana yang termaktub dalam Al-,ur&an surat Al-Syura (+*)
! "#$%&'( )!
%*%+, - Artinya: 3;.teta9i ami menjadikan Al uran itu)ahaya, yan+ ami tunjuki den+annya sia9a yan+ami kehendaki di antara hamba-hamba kami.4
Tentang ayat ini Al-Tustari memberikan komentar bahwa kata
“ja’alnaahu” berarti bahwa Allah Swt bermaksud menjelaskan kepada
siapa saja yang dikehendaki2ya tentang muham (kejelasan) maupun
mutasyabih (ambiguitas)-nya halal dan haram-nya maupun amr
(perintah) dan nahyu (larangan)-nya#:! 0adi dari konteks inilah para sufi (termasuk Al-Tustari) hendak
menguak makna yang terdalam dari ayat yang berbekal dari pengalaman
spiritual masing-masing seorang sufi# Adapun dimensi interpretasinya
lebih cenderung metafisik# akna esoterik yang dimunculkan Al-Tustari
dalam interpretasinya jelas dimaksudkan untuk menyampaikan bimbingan
rohani dan pencerahan bagi para murid-muridnya# Dan dapat dirumuskan bahwa karena penekanan dalam komentar-komentar Al-Tustari tentang
makna ayat cenderung mengarah pada makna batin maka jelas yang
dilakukan Al-Tustari tersebut adalah ta’wil bukan tafsir #
!. Contoh enafsiran Al-Tustari
Ajaran sufi dikenal dengan berbagai anjurannya untuk selalu taat
kepada Allah Swt membiasakan diri untuk berd=ikir dan mensucikan diri
?* Ibid.h 32
*<
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 17/21
sifat-sifat yang tercela# 'leh karena itu interpretasi yang dilakukan oleh
Al-Tustari dalam Kitab "a#sirAl-ur’an al-Adlim juga identik
dengan ciri-ciri tersebutSemisal dalam mengk"mentari surat Al-.atihah,
ketika sampai pada OP RTU beliau menafsirkannya dengan9
segala syukur hanya untuk Allah Swt setiap orang yang bersyukur maka
sama saja taat kepada Allah Swt dan ketaatan adalah perlindungan atau
pemberian khusus yang diberikan oleh Allah Swt kepada hamba2ya#:*
+alam beberapa kesempatan terkadang pena$siran
yang dilakukan cenderung berdimensi mistik Misalnya
dalam surat Al-8a.arah yakni ketika beliau menafsiri pembuka suratnya (
>??@ ) Al-Tustari menyatakan bahwa “alif” artinya Allah Swt “!am”
berarti 0ibril As dan “Mim” berarti uhammad Saw# $al ini menurutnya
merupakan isyarat kesinambungan turunnya wahyu memang benar-benar
dari Allah Swt melalui perantara malaikat 0ibril As dan diturunkan kepada
2abi uhammad Saw#::
". Analisis
Tanpa argumentasi macam-macam dilihat dari segi namanya saja
Tafsir Isyari sudah dapat memberikan sedikit gambaran kepada kita bahwa
penafsiran tersebut tentu banyak mengandung suatu isyarat tertentu#
Dalam menanggapi konteks Isyarat ini ada beberapa hal yang menurut
penulis perlu untuk digarisbawahi# "#rtama Al-,ur&an adalah $alamullah yang sudah dikonBert
dengan bahasa manusia# $akikat manusia yang memiliki keterbatasan
memaksa kita harus mengakui bahwa sehebat apapun bahasa Arab tentu
secara teologis tidak bisa mewakili seluruh konsep ide wacana dan apa-
apa yang terpikirkan oleh Allah Swt# Dalam hubungan hori=ontal manusia
dengan manusia lainnya saja para ahli linguistik tidak ada yang berani
?0 Ibid., h 3=
?? Ibid., h 33
*4
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 18/21
mengatakan bahwa kata (bahasa) dapat mewakili seluruh konsep dan ide
yang ada dalam pikiran manusia# 5ni disebabkan karena bahasa tak lain
hanya sebuah kode rumus dan simbol-simbol yang digunakan manusia
untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran# Dan karakter semua kode
maupun rumus selalu mengerucut pada struktur logis yang lebih sederhana
dari pada sesuatu yang diwakilinya# Dari analogi tersebut maka bisa
dipastikan bahwa $alamullah pada dasarnya juga bergantung pada kode-
kode dan rumus-rumus bahasa yang dibuat oleh manusia# 'leh karena itu
sangat dimungkinkan banyak ide-ide Tuhan yang tak terwakili oleh bahasa
manusia# Di sinilah letak urgensi Isyarat para ahli sufi dalam menafsirkan
Al-,ur&an# $#dua, jika kita menganggap Isyarat para wali tersebut adalah
sebuah $aramah maka hal itu bisa dikatakan sebagai hal yang tidak la=im
( $hariqul %&dah)# Sesuatu yang tidak la=im bagi kebanyakan orang maka
tidak bisa diterima begitu saja oleh masyarakat awam# Artinya harus ada
pemilahan secara selektif dulu dalam menerima Tafsir Isyari# ana yang
boleh dan yang tidak boleh disinggung oleh model penafsiran tersebutharus jelas# Sebab bagaimanapun dimensi Tafsir Isyari adalah
interpersonalitas dan ekslusifisme yang tidak dapat ditembus penalarannya
oleh orang lain# $#ti'a, perlu diperhatikan juga bahwa dalam realitanya ada
tumpang tindih antara istilah “isyarat” para sufi dan istilah “ra’yu” atau
“ijtihad”# Dalam penafsiran tersebut tentu akan sangat susah
membedakan mana yang benar-benar isyarat dan mana yang murni
menggunakan ijtihad pikiran mereka semata# Seperti yang sudah penulis
sampaikan dimensinya adalah ekslusifisme#Dalam hemat penulis untuk menerima penafsiran yang bercorak
sufistik ini ada dua pendekatan yang dapat ditempuh# 7ertama dengan
menggunakan analisis akal (rasionalisasi) yang dihubungkan dengan
norma-norma syara&# Artinya walaupun secara faktual interpretasi tersebut
punya pretensi kebenaran lebih akan tetapi jika syara& tidak membenarkan
maka menerima kebenaran penafsiran itu sama saja keluar dari koridor-
*3
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 19/21
koridor yang telah disepakati bersama sejak dulu# Kedua adalah dengan
menggunakan pendekatan keyakinan karena bagaimanapun persoalan
Itsbatu $aramati al-&uliya’ (al-&shfiya’)* menetapkan karamah para wali
itu adalah persoalan yang menyangkut keyakinan akidah seseorang#
#. Kesi$%ulan
Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa a$sir Isyari
adalah c"rak pena$siran yang dikembangkan "leh para
t"k"h sufstik dunia /slam dengan mengedepankan
pengungkapan makna batiniyah dari ayat Al-Qur’an Atau
bisa dikatakan bahwa kajian yang dilakukan lebih
menitikberatkan pada k"nsep ta’wilAdapun Sahl bin Abdullah adalah salah satu t"k"h
suf pertama yang mengk"mentari Al-Qur’an dengan
met"de Isyari. %eliau mengatakan bahwa "rang yang
melakukan riyadlah 'ritual( khusus dan melakukan
pembersihan dan penyucian diri akan sampai pada
tingkatan di mana "rang tersebut bisa mendapatkan
isyarat-isyarat maupun pemahaman langsung yang datang
dari Allah Swt #"mentar-k"mentarnya tersebut banyak
dituangkan dalam a$sirnya yang bernamaJ "a#sirAl-ur’an
al-Adlim a$sir tersebut tidak ditulisnya sendiri, akan tetapi
ditulis "leh para murid dan pengikutnya&. enutu%
Demikian makalah yang bisa penulis sampaikan sebagai manusia
biasa tentunya tidak menutup kemungkinan dalam penyusunan makalah
ini banyak terjadi kesalahan# 'leh karena itu kritik dan saran selalu
terbuka untuk semua pihak agar ke depan penulis dapat menyajikan yang
lebih baik#
*2
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 20/21
DA!TA' STAKA
Al-+!ahabi Muhammad )usein, Al-Ittijahat al-!unhari#ah f "a#siral-ur*an al-arim: a%af’uha %a a#’uha, *243, '#air"5
+ar al-/’tisham(
Al-)ajiy, Muhammad 69mar, !ausu’atu al-"a#sir abla $Ahdi al-
"ad%in, 0::4 '+amaskus5 +ar al-Maktabi(
Al-/sh$ahani, Abdullah, Hilyatu al-Auliya’ , *22<, '%eirut5 +ar al-
.ikr(
Al-Ga!i, @ahya bin Mu’ad!, 7a%ahir al-"asa%u# , tt, '#air"5
Maktabah al-Adab(
Al-Sulami, Abdurrahman, "abaqathu al-Shufyah, 1et //, 0::?,
'%eirut5 +ar al-#utub al-6/lmiyah(
Al-ShiddiCi, )asbi, Ilmu-ilmu al-ur*an, *2<4, '7akarta5 %ulan
%intang(
Al-Suyuthi, Abdurrahman bin Abu %akar, Al-Itqan f Ulumi Al-
ur’an, 1et*, *234 '%eirut5 Maktaah al-6Ashriyah(
Al-Shalih, Shubhi, !abahits f $Ulum al-ur*an, 1et D, *244,
'%eirut5 +ar al-6/lm 8i al-Malayin(
Al-Qusyairi, Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an, 6isalah al-
usyairiyah, 1et /, 0::*, '%eirut5 Maktabah al-6Ashriyah(
Al-ustari, Sahl bin AbdillahJ Annabel #eeler and Ali #eeler,
'translat"rs( '+ec 0::2( "a#sir Al-"ustari: 0reat
1ommentaries o# the Holy ur2an ."ns Kitae
------------------------------------, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, 1et /, 0::;
'#air"5 +ar al-)aram li al-urats(
Al-BarCani, Muhammad Abd al-6Adlim, !anahil al-$Ir#an f $Ulum
al-ur*an, 1et /, *22=, '%eirut5 +ar al-#itab al-6/!!a(
7alal, Abdul, Ur+ensi "a#sir !audhu’i ada !asa ini, *22:,
'7akarta5 #alam Mulia(
0:
7/23/2019 Tugas Ta'Wil
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 21/21
0*