tugas ta'wil

21
7/23/2019 Tugas Ta'Wil http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 1/21 SAHL BIN ABDULLAH AL-TUSTARI (Dimensi Sufstik Dalam Tasir Al-Qur’an Al-‘Adlim Oleh : Heriyanto, S.Sy. A! "enda#uluan Al-Qur’an adalah frman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan membacanya merupakan salah satu perwujudan ibadah Al-Qur’an juga sebagai huda li al-nas, petunjuk bagi seluruh manusia, dan sekaligus sebagai mu’ji!at terhebat, yang pernah diberikan "leh Allah kepada rasul-Nya #eistimewaan Al-Qur’an yang demikian itu, mend"r"ng "rang-"rang yang mengimaninya untuk mengabsahkan perilaku, men-  justifkasi -kan tindakan, melandaskan berbagai aspirasi, memelihara berbagai harapan, dan juga memperkukuh identitas k"lekti$ dengan Al-Qur’an Walaupun demikian, petunjuk dan bimbingan yang diberikan Al-Qur’an masih bersi$at gl"bal, baik dalam tataran apa yang harus dilakukan "leh manusia untuk diri sendiri, hubungannya dengan sesama, maupun bagaimana beribadah kepada Allah Swt #arena itu, manusia tidak akan bisa meman$aatkannya sebagai petunjuk, kecuali dengan mencari dan menggali petunjuk ajaran-ajarannya melalui hasil ta$sirannya Semenjak diturunkannya, $aktanya Al-Qur’an tidak dapat begitu saja diterima dan dipahami "leh manusia secara instan %ahasa langit yang dik"n&ert menjadi bahasa manusia 'arab( adalah salah satu penyebabnya )al ini kemudian memunculkan gej"lak-gej"lak pena$siran Al-Qur’an untuk pertama kalinya yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan para sahabat kepada Nabi tentang *

Upload: ngge-gerry-chocotatoes

Post on 16-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 1/21

SAHL BIN ABDULLAH AL-TUSTARI

(Dimensi Sufstik Dalam Tasir Al-Qur’an Al-‘Adlim

Oleh : Heriyanto, S.Sy.

A! "enda#uluan

Al-Qur’an adalah frman Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW, dan membacanya

merupakan salah satu perwujudan ibadah Al-Qur’an juga

sebagai huda li al-nas, petunjuk bagi seluruh manusia, dan

sekaligus sebagai mu’ji!at terhebat, yang pernah diberikan

"leh Allah kepada rasul-Nya #eistimewaan Al-Qur’an yang

demikian itu, mend"r"ng "rang-"rang yang mengimaninya

untuk mengabsahkan perilaku, men- justifkasi-kan

tindakan, melandaskan berbagai aspirasi, memelihara

berbagai harapan, dan juga memperkukuh identitas

k"lekti$ dengan Al-Qur’an

Walaupun demikian, petunjuk dan bimbingan yang

diberikan Al-Qur’an masih bersi$at gl"bal, baik dalam

tataran apa yang harus dilakukan "leh manusia untuk diri

sendiri, hubungannya dengan sesama, maupun bagaimana

beribadah kepada Allah Swt #arena itu, manusia tidak

akan bisa meman$aatkannya sebagai petunjuk, kecuali

dengan mencari dan menggali petunjuk ajaran-ajarannya

melalui hasil ta$sirannya

Semenjak diturunkannya, $aktanya Al-Qur’an tidak

dapat begitu saja diterima dan dipahami "leh manusia

secara instan %ahasa langit yang dik"n&ert menjadi

bahasa manusia 'arab( adalah salah satu penyebabnya

)al ini kemudian memunculkan gej"lak-gej"lak pena$siran

Al-Qur’an untuk pertama kalinya yang ditandai dengan

banyaknya pertanyaan para sahabat kepada Nabi tentang

*

Page 2: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 2/21

maksud dari beberapa ayat tertentu +an di sinilah letak

eksistensi Nabi sebagai sang mubayyin 'penjelas( atas

risalah yang dibawanya dari Allah

ada masa-masa awal perkembangan pena$siran Al-

Qur’an, para pakar a$sir cenderung lebih menekankan

pendekatan bi al-ma’tsur 'dengan riwayat-riwayat

langsung dari Nabi( %aru setelah itu pendekatan-

pendekatan yang lain bermunculan )al ini tentu karena

adanya keterbatasan riwayat-riwayat tersebut,

sebagaimana yang diungkapkan "leh Al-Suyuthi, bahwa

Nabi hanya menjelaskan sedikit dari makna-makna yang

terkandung dalam Al-Qur’an*  .akta ini pada akhirnya

menyebabkan munculnya kebuntuan dalam perihal

pengungkapan makna-makna Al-Qur’an Sebagai resp"n

p"siti$ dari para pengkaji Al-Qur’an, maka muncullah

beberapa met"de baru dalam pena$siran Al-Qur’an yang

menitikberatkan pada penggunaan rasi" 'akal( dalam

analisisnya, pada perkembangannya met"de pena$siran

tersebut kemudian dikenal dengan istilah ta$sir bi al-ra’yi.

Selain itu, seiring dengan lahirnya aliran asawu$ 

dalam dunia /slam, tepatnya setelah Abu )asyim secara

terang-terangan menamakan dirinya sebagai "rang Suf,

pada paruh abad kedua )ijriyah,0  pasca itulah disinyalir

aliran ta$sir yang berc"rak suf pun mulai bermunculan

meramaikan diskusi kajian ke-Al-Qur’an-an pada waktu itu

* Abdurrahman bin Abu %akar Al-Suyuthi, Al-Itqan f Ulumi Al-ur’an,

1et*, *234 '%eirut5 Maktaah al-6Ashriyah(, 7u! //, h 003 8ihat juga

Muhammad 69mar al-)ajiy, !ausu’atu al-"a#sir abla $Ahdi al-"ad%in,

0::4 '+amaskus5 +ar al-Maktabi(, h ;2

0 Muhammad )usain al-+!ahabi, Al-"a#sir &a al-!u#assirun, *24<

'#air"5 Maktabah Wahbah(, 7u! //, h 0=*

0

Page 3: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 3/21

#emunculan c"rak suf dalam ranah a$sir Al-Qur’an

memberikan warna tersendiri bagi kha!anah kajian ke-Al-

Qur’an-an, sebab dalam prakteknya ta$sir suf > atau yang

sering disebut dengan ta$sir Isyari > hendak mengungkap

makna batin dari ayat dan menggunakan met"de analisa

yang tidak la!im digunakan "leh mu#assir lain

#arya m"numental yang pernah mencuat dalam

ranah pena$siran Suf, selain karya /bnu 6Arabi,

Abdurrahman Al-Salimy, Al-Qusyairi, Najmu al-+in +ayah,

dan lain-lain, salah satunya adalah karya dari t"k"h sufstik

yang berasal dari daerah ustar, Ahwa! 'ersia(, yakni

sebuah karya yang diyakini berasal dari Sahl bin Abdullah

Al-ustari #arya tersebut jika dibandingkan dengan karya-

karya lain di bidang a$sir sebenarnya tidak begitu besar,

akan tetapi dalam ranah pena$siran yang berc"rak suf

karya Al-ustari tersebut cukup dipertimbangkan "leh para

9lama’ sebagai bukti nyata bahwa pena$siran Suf pernah

ikut meramaikan sejarah perkembangan pena$siran Al-

Qur’an di dunia /slam

+alam kesempatan ini, Alhamdulillah penulis

diberikan kesempatan untuk mengkaji lebih jauh pemikiran

Al-ustari bin Abdullah dengan meneliti karyanya yang

terkenal, yakni #itab "a#sir al-ur’an al-Adlim #ajian ini

diarahkan untuk menemukan gambaran yang jelas terkait

pemikiran sufstik Al-ustari dalam ta$sir tersebut, yang

mana akan membahas tentang bi"graf beliau, met"de

pemikiran, sekaligus penulis akan menc"ba menganalisis

ta$sir tersebut dengan sudut pandang penulis yang akan

menc"ba mengk"mbinasikan dengan beberapa

pendekatan

?

Page 4: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 4/21

B. Mengenal Tafsir Isyari (Sufi)

 radisi sufstik   dalam /slam sebenarnya telah ada

sejak abad pertama )ijriyah ara Sahabat banyak yang

disibukkan dengan urusan ibadah kepada Allah, mereka

banyak yang lebih mencintai aktiftas keagamaan dari pada

hal-hal yang bersi$at keduniaan Mereka banyak yang

berpuasa, menghidupkan malam-malam mereka dengan

beribadah kepada Allah Swt, dan melakukan ritual-ritual

lain yang bertujuan untuk menggembleng na$su dan jiwa

mereka agar lebih terarah ke jalan yang lebih baik Akan

tetapi pada saat itu mereka secara khusus tidak menyebut

perilaku-perilaku keagamaan tersebut sebagai perilaku suf,

melainkan dengan istilah 'uhud? /stilah Suf ( "asa%u# baru ramai dikenal pada sekitar

paruh abad kedua )ijriyah +alam peri"de tersebut dan

peri"de-peri"de setelahnya barulah muncul pembahasan-

pembahasan yang lebih intens tentang "asa%u# danajaran-ajarannya;  +an mulai peri"de itulah "rang mulai

ramai membicarakan tentang istilah "asa%u# , mulai dari

penggalian dasar-dasar hukumnya, defnisi, maupun terkait

dengan materi ajaran-ajaran "asa%u# Sejarah mencatat, bahwa mencuatnya "asa%u# 

dalam Islami) "radition pada akhirnya mengundang

p"lemik dan k"ntr"&ersi yang berkepanjangan diantara

para 9lama’ #ajian tasawu$ /slam, lebih spesifk lagi

tentang sumber-nya merupakan lahan subur bagi dunia

pemikiran +alam k"munitas pemikir muslim sendiri, sub

kajian ini telah melahirkan k"ntr"&ersi yang tak berujung

? Ibid., h 0=:-0=*

; Ibid.,

;

Page 5: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 5/21

Satu c"nt"h, /bnu aymiyah se"rang pemikir dan ulama

besar pada jamannya tak henti-hentinya gencar

menyerang tasawu$ /slam sekaligus para sufnya etapi

beliau juga harus menghadapi serangan balik dari para suf

dan partisipan-nya/lustrasi k"ntr"&ersi seputar tasawu$ ini nampaknya

tidak menjadi m"n"p"li bagi para pemikir muslim saja,

bahkan mungkin menjadi stimulus akan lahirnya

k"ntr"&ersi yang lebih hebat lagi dalam perspekti$ kajian

"rientalis elah banyak kajian tasawu$ yang keluar dari

disket para "rientalis Ada yang terkesan menghantam dan

mem"j"kkan, ada pula yang terkesan membela+alam kajian ini, agaknya penulis tidak ingin keluar

dari k"rid"r permasalahan yang sedang dibahas @ang

perlu digarisbawahi dalam kajian ini adalah bukan masalah

ajaran "asa%u# -nya, akan tetapi lebih menitikberatkan

pada dimensi sufstik para 9lama’- 9lama’ asawu$ yangterekspl"rasi dalam kajian-kajian ta$sir mereka yang

kemudian c"rak pena$siran tersebut sering disebut dengan

istilah a$sir IsyariMenurut Shubhi al-Shalih dalam bukunya !abahits #i

$Ulum al-ur*an, "a#sir Isyari ialah ta$sir yang mentawilkan

ayat-ayat al-Quran dengan tidak melihat la$a!h secara

lahirnya saja, tetapi disertakan usaha menghubungkan

la$a!h yang lahir dengan makna batinnya= +efnisi serupa

 juga dikemukakan "leh al-BarCani, bahwa "a#sir 

Shu#i atau "a#sir  Isyari adalah tawil al-Quran tanpa

mengambil makna lahirnya untuk menyingkapkan petunjuk

= Shubhi al-Shalih, !abahits f $Ulum al-ur*an, 1et D, *244, '%eirut5 +aral-6/lm 8i al-Malayin(, h 02<

=

Page 6: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 6/21

yang tersembunyi menurut para pelaku suluk dan ahli

tasawu$< Menurut Abdul 7alal, "a#sir Shu#i atau "a#sir  Isyari

ialah sebuah ta$sir al-Quran yang beraliran tasawu$ atau

kebatinan, yakni sebuah pena$siran yang di$"kuskan

kepada bidang tasawu$ atau kebatinan4 )asbi As-Shiddidie

mengartikan ta$sir suf sebagai pena$siran yang menitik-

beratkan kepada isyarat al-Quran yang berpautan dengan

ilmu suluk3 

+engan melakukan latihan kejiwaan 'riyadhah(,para mu#assir di kalangan suf berusaha mencapai ma’ri$ah

'pengetahuan( mengenai makna al-Quran sehingga

terbukalah bagi mereka isyarat dari makna yang

tersembunyi Ma’ri$ah menurut para suf berarti

pengetahuan yang langsung terbuka dari sisi Allah Swt,

bukan dari hasil penalaran akal pikiran manusia+engan demikian, pena$siran ayat-ayat al-Quran

dalam k"nteks "a#sir Shu#i atau "a#sir  Isyari adalah

pena$siran yang tidak cukup dengan hanya melihat makna

lahiriahnya saja, tetapi pena$siran itu harus juga melihat

makna batiniahnya 7adi, pentawilan ayat-ayat al-Quran

itu didasarkan pada penggabungan antara makna yang

nyata dan makna yang tersembunyi2 Watak met"d"l"gis

< Muhammad Abd al-6Adlim al-BarCani, !anahil al-$Ir#an f $Ulum al-ur*an,1et /, *22=, '%eirut5 +ar al-#itab al-6/!!a(, 7u! //, h <<

4 Abdul 7alal, Ur+ensi "a#sir !audhu’i ada !asa ini, *22:, '7akarta5

#alam Mulia(, h 4<

3 )asbi al-ShiddiCi, Ilmu-ilmu al-ur*an, *2<4, '7akarta5 %ulan %intang(,

h *2:-*2*

2 Shubhi al-Shalih, Loc.Cit.

<

Page 7: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 7/21

dan epistem"l"gi asawu$ sendiri cenderung lebih

menekankan pada pendekatan es"terik 'batin( dari pada

pendekatan eks"terik 'lahir( dalam memaknai ajaran

agama 7adi, sudah barang tentu pena$siran-pena$siran

yang dilakukan pun akan lebih menekankan pada makna

ayat dari sisi isyarat yang tersembunyi di dalamnya dari

pada makna lahir Eleh karena itu, dari penjelasan tersebut

dapat dipahami bahwa kajian-kajian ta$sir Suf bertumpu

pada k"nsep ta’%il, dimana ta’%il tersebut diarahkan

sesuai dengan pengalaman spiritual masing-masing

indi&idu para SufMuhammad )usein al-+!ahabi menjelaskan ada dua

macam "rientasi para suf dalam mena$sirkan al-Quran

ertama, "rientasi te"ritis 'ittijah al-nadlari( yang

didasarkan atas hasil pembahasan dan studi Erientasi

te"ritis ini dapat dipahami sebagai pena$siran al-Quran

yang didasarkan kepada k"nsep-k"nsep tasawu$ yang

dibawakan "leh kaum suf sesuai dengan k"nsep mereka

masing-masing edua, "rientasi praktis 'ittijah al-6amali(

yang didasarkan atas kegiatan penyiksaan diri 'takasyu# (,

asketisisme ' 'uhud(, dan menghanyutkan diri secara

berlebih-lebihan dalam kegiatan beribadah kepada Allah*:

Nampaknya yang dimaksud "leh al-+!ahabi dengan

penyiksaan diri 'takasyu# ( dan menghanyutkan diri secara

berlebih-lebihan dalam kegiatan beribadah kepada Allah

adalah latihan r"hani 'riyadhah( untuk memper"leh

pengetahuan 'ma’ri#ah( sampai kaum suf mencapai suatu

tingkat yang disebut dengan kasya# 

*: Muhammad )usein al-+!ahabi, Al-Ittijahat al-!unhari#ah #i "a#sir al-

ur*an al-arim: a%af’uha %a a#’uha, *243, '#air"5 +ar al-/’tisham(,

h 20

4

Page 8: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 8/21

Erientasi te"ritis berarti pena$siran kaum suf

terhadap ayat-ayat al-Quran yang dipengaruhi "leh

tasawu$ te"ritis 'al-tasha%%u# al-nadlari(, yang didasarkan

atas pemikiran-pemikiran ilmiah para t"k"h suf dan

kemudian dicarikan justifkasinya dari al-Quran

Sedangkan "rientasi praktis berarti pena$siran kaum suf

terhadap ayat-ayat al-Quran yang dipengaruhi "leh

tasawu$ praktis 'al-tasha%%u# al-6amali(, yang didasarkan

atas latihan r"hani 'riyadhah( untuk memper"leh

pengetahuan 'ma’ri#ah( sampai mencapai suatu tingkat

yang disebut dengan kasya# , dimana isyarat-isyarat suci

itu tampak dan memberikan pengetahuan-

pengetahuan rabban/  ke dalam hati mereka, dan

pengetahuan itulah yang digunakan "leh mereka untuk

mena$sirkan makna al-Quran

C. Biografi Sahl Bin Abdullah Al-Tustari

Al-ustari lahir di ustar 'Ahwa!( sekitar tahun 0:: )F

3*= M** dan wa$at pada tahun 03? )F32< M /a bernama

lengkap Abu Muhammad Sahl bin Abdullah bin @unus bin

6/sa bin Abdullah bin Gaf’ al-ustari*0 Adapun nama uniah-

nya adalah HAbu MuhammadI, sebagaimana dikatakan "leh

Abdurrahman Al-Sulami, ia juga menyebutkan bahwa Al-

** +alam sumber aslinya, tahun kelahirannya memang ditulis 0::

)F3*= M, akan tetapi dalam terjemahan yang berbahasa /nggris

disebutkan tahun 0:? )F3*3 M 8ihat Sahl bin Abdillah al-ustariJ

Annabel #eeler and Ali #eeler, 'translat"rs( '+ec 0::2( "a#sir Al-

"ustari: 0reat 1ommentaries o# the Holy ur2an ."ns Kitae, h DK

*0 Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, 1et /, 0::;

'#air"5 +ar al-)aram li al-urats(, h <3

3

Page 9: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 9/21

 ustari adalah salah se"rang 9lama’ pada !amannya, ia

sering membicarakan tentang ilmu-ilmu riyadlah,

keikhlasan, dan hal-hal yang dapat merusak amal baik

manusia*?

Al-Qusyairi mencatat bahwa sebutan 3Al-"ustari4 

tersebut murni dinisbatkan kepada tempat kelahiran Al-

 ustari, yakni sebuah k"ta yang bisa dikatakan paling besar

di Arabistan, ersia +aerah tersebut sekarang bernama

Shustar. +inamakan 3"ustar4 karena k"n"n ceritanya "rang

yang pertama kali membuka daerah itu bernama 3"ustar 

bin 5un4  dari bani $Ajl, kemudian nama daerahnya disebut

"ustar  enaklukan daerah tersebut dipimpin "leh %arra’

bin Malik pada masa kekhali$ahan 9mar ra, sampai pada

akhirnya pasukan im"r8eng berhasil menaklukannya

kembali pada dekade abad *= M*; 8ebih lanjut Al-Qusyairi menambahkan bahwa Al-

 ustari adalah salah satu pemimpin umat pada masanya,dan tidak ada yang dapat menandinginya dalam hal

muamalah dengan "rang lain serta dalam hal %ira’i-nya*=

Menurutnya, Al-ustari adalah "rang yang sempat bertemu

dengan +!unnun al-Mishri 'se"rang t"k"h Suf besar( di

Mekah pada waktu Al-ustari hendak melaksanakan haji,

*? Abdurrahman al-Sulami, "abaqathu al-Shufyah, 1et //, 0::?,

'%eirut5 +ar al-#utub al-6/lmiyah(, h *<<

*; Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an Al-Qusyairi, 6isalah al-

usyairiyah, 1et /, 0::*, '%eirut5 Maktabah al-6Ashriyah(, h ;::

*= /stilah &ira’I atau &ara’ berarti perilaku menjauhi segala sesuatu

yang dapat menimbulkan keraguan dan meninggalkan kesyubhat an

'sesuatu yang tidak jelas antara halal dan haramnya(, serta

meninggalkan keharaman dan selalu berusaha untuk mentaati Allah

Swt 8ihat5 @ahya bin Mu’ad! al-Ga!i, 7a%ahir al-"asa%u# , tt, '#air"5

Maktabah al-Adab(, h 3:-30

2

Page 10: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 10/21

dan dari pertemuan itu Al-ustari banyak mempelajari

tentang ajaran asawu$ dari +!unnun al-Mishri*<  +alam

kitab Hilyatu al-Auliya’ , karya Abdullah al-Ash$ahani juga

disebutkan bahwa s"s"k Al-ustari adalah "rang yang

sering membicarakan tentang pembersihan amal-amal

ibadah manusia, dan penyucian diri dari si$at-si$at tercela

dan penyakit-penyakit jiwa 'hati(*4 +ari beberapa literatur yang berhasil penulis

kumpulkan, tidak banyak data yang dapat disajikan dalam

kajian ini khususnya mengenai bi"grafnya secara lengkap

enulis hanya menemukan beberapa cuplikan-cuplikan

riwayat yang menceritakan tentang kehebatan-kehebatan

dan karamah  beliau Sedikit sekali yang menyinggung

tentang realita s"sial kehidupan beliau secara lebih detil Dalam Tarjamatu al-Mu’allif (biografi pengarang) yang

dicantumkan dalam karya beliau yang sedang penulis kaji ini hanya

disebutkan bahwa Al-Tustari hidup bersama pamannya yang bernamaKhalid bin Suwar!"  sedangkan tentang kehidupan keluarga

beliau, ayah, ibu, istri, anak, dan k"nteks sosio-historis

masyarakat tempat beliau menetap pun jarang sekali yang

menyinggungnya# $al ini barangkali karena beliau lebih dikenal sebagai

seorang tokoh sufi dan para %lama& pun banyak yang menganggap beliau

adalah seorang Wali# 'leh karena itu menceritakan keutamaan-keutamaan

 beliau barangkali lebih menyenangkan dari pada menceritakan asal usul

dan perihal keluarganya#

*< Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an Al-Qusyairi, Op.Cit.

*4 Abdullah al-/sh$ahani, Hilyatu al-Auliya’ , *22<, '%eirut5 +ar al-.ikr(,

 7u! D, h *2:-*2*

*3 Sahl bin Abdillah al-ustari, Loc.Cit. h <3

*:

Page 11: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 11/21

Al-ustari mempunyai banyak murid, diantaranya5 Al

)allaj 'suf terkenal(J %arnahary 'w ?02 )(J Akary 'yang

kelak menjadi )ambalit %aghdad(J 7urayri 'w ?*? )(, yang

kelak menjadi pengganti 7unaidJ Muhammad 9mar bin

Wasil Anbari %asri, yang dibunuh di )abirJ Abu @a’kub Susi

'yang kelak ke Mekah(J /bn Mun!hir )ujami, dan lain-lain*2

Al-ustari tidak menulis risalahnya sendiri, tetapi

ucapan-ucapannya dan ajaran-ajarannya dikumpulkan dan

dik"difkasi "leh pengikutnya, Muhammad ibn Salim 'w

024 ) F 2:2 M( dan menjadi aturan aliran te"l"gi Salimiyah,

yang kemudian dipimpin Abu al-)asan Abdullah bin

Muhammad ibn Salim 'w ?=: )(, /bn al 7alla, Abu halib

Makki 'w ?3:)( dan /bn jahdam 'w ;*; )(0:

engaruh Al-ustari pada tulisan-tulisan suf

berikutnya sangatlah besar Al-ustari dihargai karena

dialah yang pertama kali mengungkapkan sejumlah tema

p"k"k suf, seperti perjanjian prakeabadian antara manusidan uhan, tiang cahaya Muhammadiyah yang abadi,

pandangan bahwa hanya uhan yang berhak mengatakan

HAkuI, dan gagasan bahwa setan pada akhirnya akan

diampuni /a banyak terpengaruh "leh gurunya 'Bhin Nun(

dan iapun kemudian memiliki pengaruh yang kuat pada

fgur-fgur kunci, seperti 7unaid, Al )allaj dan Muhammad

ibn Salim emikirannya meskipun sangat berakar kepda AlQur’an dan syari’at, tetap memancing kritik dari intelektual

semasanyaMengenai pemikiran sufstik Al-ustari, ia sama sekali

tidak memiliki kesempurnaan instr"spekti$ maupun

*2 Sahl bin Abdillah al-ustariJ Annabel #eeler and Ali #eeler,

'translat"rs(, Loc.Cit. h DiD-DDiii

0: Ibid., h DDK

**

Page 12: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 12/21

kekayaan imajinasi seperti sang guru 'Bhunun al-Mishri( /a

merupakan se"rang asketik dengan keimanan penuh serta

dialektika akti$, yang muncul untuk

mengharm"nisasikan pengalaman-pengalaman mistik

dengan sumber sistematis "rt"d"ksi suni0*

1iri-ciri aliran 'mad!hab( tasawu$ yang ia dirikan

'yang kelak bernama Salimiyah(5 berbakti pada negara,

mengkaji ayat-ayat Al Qur’an +alam mengh"rmati Gasul,

ia menganjurkan k"nsepsi a!ali, Muhammad merupakan

makhluk yang pertama kali diciptakan, sebagai cahaya

'Nur( dalam pilar cahaya prim"rdial 8$Amud al-5ur (, sebagai

tubuh dari cinta sejati tempat uhan menciptakan partikel

demi partikel semua makhluk00

uncak dari keimanan murni, yang tanpa unsur

tambahan dari luar, serta karena adanya inti yang tak

terciptakan 'yaCin( memungkinkan bagi "rang-"rang yang

beriman menganut esensi ketuhanan, apabila ia terusmenerus mengingat dengan d"’a lisan 'd!ikir5 yang

kejelasannya berakhir dengan melarutkannya ke dalam

hati(0?

/a secara lebih khusus selalu puasa secara ketat,

meyakinkan bahwa hal itu membawa anugrah keajaiban

Selanjutnya, perlunya selalu menghadirkan uhan melalui

pert"batan diri 'taubah( /a mengajarkan bahwa pengakuan

akan ketidakberdayaan diri, peniadaan diri 'tabarri $an al-

ha%l %a al-qu%ah( merupakan kewajiban syariat '#ardlu(

bagi setiap muslim +ari sini muncul aspek terakhir yang

0* Ibid., h DDDiii

00 Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, Loc.Cit., h 44

0? Ibid , h 44-43

*0

Page 13: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 13/21

"leh Al-ustari hanya digambarkan sebagai berikut5

penyangkalan penuh terhadap ruh diri, peniadan diri terus

menerus yang meniadakan Menurut termin"l"gi Al-

 ustari39retensi 9ada )inta ilahi4 tidak dapat mencegah

 uhan dari inter&ensi langsung ketika ia menghendaki, dan

dalam pribadi, di dalam jiwa yang $ana , dengan demikian

menyingkapkan apa yang "lehnya disebut 6ahasia

kemahakekuasan Ilahi 'Sirr al-rububiyah(, sang H AkuI yang

berdaulatJ yang demikian menafkan segala penghubung

para Nabi, para ilmuwan dan para hakim, menjadikan jiwa

sebagai bukti uhan 'hujjatullah( dihadapan makhluk-

makhluknya dan bahkan juga dihadapan "rang-"rang

suci0;

Selain karya Al-ustari J "a#sirAl-ur’an al-Adlim, ada

beberapa karya lain yang disebutkan dalam Tarjamatu al-

 Mu’allif # akni *+

* Tafsir al-,ur&an ukhtashar 0 Da.a&i. al-uhibbin? awa&idl al-/Arifin; 0awabatu Ahli al-a.in= Al-1hayah li Ahli al-2ihayah< ,ishashu al-Anbiya&4 Al-u&aradlah wa al-3addu /Ala Ahli al-4ar.i wa al-Da&awa3 4ahmu al-,ur&an al-Karim2 3isalah al-$uruf 

D. Kitab TafsirAl-Qur’an al-Adlim 

Kitab "a#sirAl-ur’an al-Adlim yang disinyalir karya Al-

 ustari bin Abdullah al-ustari tersebut sebenarnya hampir

sama dengan karya-karya lain di bidang ta$sir, bahkan jika

dibandingkan dengan yang lain maka terkesan lebih kecil

sebab kitab tersebut hanya terdiri * jilid

0; Ibid 

0= Ibid , h 4?-4;

*?

Page 14: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 14/21

Seperti yang telah disinggung pada pembahasan

sebelumnya, bahwa kitab tersebut bukanlah murni hasil

tulisan Al-ustari sendiri Akan tetapi murid dan

pengikutnya lah yang kemudian berinisiati$ untuk

mengumpulkan dan mengk"difkasikannya %Lwering,

sebagaimana dikutip "leh Annabel #eeler dan Ali #eeler,0<

menyatakan bahwa k"mentar Al-ustari dalam ta$sir

tersebut sepertinya disampaikan di sela-sela Al-ustari

mengajarkan Al-Qur’an kepada para murid-muridnya

Seusai Al-ustari membacakan ayat dihadapan para

muridnya, maka ia akan mengk"mentari seluruh maupun

sebagian ayat yang ia baca karena adanya d"r"ngan dari

dalam dirinya untuk menjelaskan ayat-ayat tersebut#eseluruhan dari ayat-ayat yang dik"mentari Al-

 ustari menurut %Lwering berjumlah *::: ayat04 +ari detil

analisis sejarah yang dilakukan %Lwering, agaknya dapat

diidentifkasikan struktur dasar penyusunan ta$sir tersebut,

yang mana terdiri dari tiga lapisan struktural dalam

k"mp"sisinya yang menandai ada tahapan dalam

penyusunannya03  ertama, berbentuk k"mentar yang

sebenarnya dari Al-ustari edua, berisi tentang a#orisme

Al-ustari pada hal yang bersi$at mistik 'pada p"in inilah Al-

 ustari terlihat lebih memberikan penekanan(, serta bahan-

bahan ilustrasi cerita-cerita kenabian yang menurut

%Lwering dianggap tambahan-tambahan yang diberikan

0< Sahl ibn Abd Allah al-ustariJ Annabel #eeler and Ali #eeler,

'translat"rs(, Loc.Cit. h DDK

04 Ibid.

03 Ibid.

*;

Page 15: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 15/21

"leh para muridnya eti+a, terdiri dari sisipan-sisipan

lanjut yang diberikan "leh para penyusun setelah itu

%Lwering juga mengklaim bahwa penyusun utama ta$sir

tersebut adalah dua muridnya yang terkenal, yakni  Abu

akr al-Sijzi  dan Umar bin Washil # Sementara uammad bin Salim

 juga disebutkan (seperti 5bnu Salim) meskipun hanya tiga atau empat

kali#*6

 E. Metode enafsiran Al-Tustari

7ada bab (8) dalam kajian ini yakni yang membahas tentang tafsir 

 Isyari penulis sedikit banyak sudah menyinggung tentang metode yang

digunakan oleh para %lama& Tasawuf dalam menafsirkan Al-,ur&an yang

 berorientasi pada konsep ta’wil  yakni hendak mengungkap makna batin

yang terdalam dari ayat-ayat yang ditafsirkan#Sama halnya dengan Al-Tustari secara tegas ia menyatakan bahwa

seluruh ayat dalam Al-,ur&an mempunyai empat dimensi makna9 dlahir 

bathin, had, dan mathla’ # Apa yang dapat dibaca itulah dlahir  dan apa

yang dipahami adalah bathin, adapun yang dimaksud had adalah dimensi

norma hukum yang ada dalam ayat (batasan tentang halal dan haram)

sedangkan mathla’ Al-Tustari mengartikan dengan terbukanya hati untuk 

memahami maksud yang terdalam dari ayat yang merupakan pemberian

kepahaman langsung dari Allah#:; Dari statement terakhir tersebut bisa dipahami bahwa Al-Tustari

meyakini bahwa dengan riyadlah khusus yang bertujuan untuk 

membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan untuk selalu mendekatkan

diri kepada Allah Swt akan dapat menghantarkan manusia pada suatu

maqam  (tingkatan) tertentu dimana jika manusia sudah sampai pada

tingkatan tersebut akan mendapatkan berbagai isyarat-isyarat atau

02 Ibid.

?: Sahl bin Abdillah al-ustari, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, Op.Cit., h 4<

*=

Page 16: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 16/21

 pemahaman langsung dari Allah Swt dalam memaknai ayat-ayat Al-

,ur&an#<ebih lanjut Al-Tustari mendasarkan statementnya dengan

menganggap bahwa Al-,ur&an adalah tali untuk menghubungkan antara

Allah Swt dengan para hamba-hamba2ya# enurutnya hal itu karena Al-

,ur&an dijadikan oleh Allah Swt sebagai cahaya ( Nur ) yang digunakan

untuk menunjukkan siapa saja dari hamba2ya yang dikehendaki2ya#

Sebagaimana yang termaktub dalam Al-,ur&an surat Al-Syura (+*)

   

  ! "#$%&'( )!

%*%+, - Artinya: 3;.teta9i ami menjadikan Al uran itu)ahaya, yan+ ami tunjuki den+annya sia9a yan+ami kehendaki di antara hamba-hamba kami.4

Tentang ayat ini Al-Tustari memberikan komentar bahwa kata

“ja’alnaahu” berarti bahwa Allah Swt bermaksud menjelaskan kepada

siapa saja yang dikehendaki2ya tentang muham (kejelasan)  maupun

mutasyabih (ambiguitas)-nya halal dan haram-nya maupun amr 

(perintah) dan nahyu (larangan)-nya#:! 0adi dari konteks inilah para sufi (termasuk Al-Tustari) hendak 

menguak makna yang terdalam dari ayat yang berbekal dari pengalaman

spiritual masing-masing seorang sufi# Adapun dimensi interpretasinya

lebih cenderung metafisik# akna esoterik yang dimunculkan Al-Tustari

dalam interpretasinya jelas dimaksudkan untuk menyampaikan bimbingan

rohani dan pencerahan bagi para murid-muridnya# Dan dapat dirumuskan bahwa karena penekanan dalam komentar-komentar Al-Tustari tentang

makna ayat cenderung mengarah pada makna batin maka jelas yang

dilakukan Al-Tustari tersebut adalah ta’wil  bukan tafsir #

!. Contoh enafsiran Al-Tustari

Ajaran sufi dikenal dengan berbagai anjurannya untuk selalu taat

kepada Allah Swt membiasakan diri untuk berd=ikir dan mensucikan diri

?* Ibid.h 32

*<

Page 17: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 17/21

sifat-sifat yang tercela# 'leh karena itu interpretasi yang dilakukan oleh

Al-Tustari dalam Kitab "a#sirAl-ur’an al-Adlim  juga identik

dengan ciri-ciri tersebutSemisal dalam mengk"mentari surat Al-.atihah,

ketika sampai pada OP RTU  beliau menafsirkannya dengan9

segala syukur hanya untuk Allah Swt setiap orang yang bersyukur maka

sama saja taat kepada Allah Swt dan ketaatan adalah perlindungan atau

 pemberian khusus yang diberikan oleh Allah Swt kepada hamba2ya#:*

+alam beberapa kesempatan terkadang pena$siran

yang dilakukan cenderung berdimensi mistik Misalnya

dalam surat Al-8a.arah yakni ketika beliau menafsiri pembuka suratnya (

>??@ ) Al-Tustari menyatakan bahwa “alif”  artinya Allah Swt “!am”

 berarti 0ibril As dan “Mim” berarti uhammad Saw# $al ini menurutnya

merupakan isyarat kesinambungan turunnya wahyu memang benar-benar 

dari Allah Swt melalui perantara malaikat 0ibril As dan diturunkan kepada

 2abi uhammad Saw#:: 

". Analisis

Tanpa argumentasi macam-macam dilihat dari segi namanya saja

Tafsir   Isyari sudah dapat memberikan sedikit gambaran kepada kita bahwa

 penafsiran tersebut tentu banyak mengandung suatu isyarat tertentu#

Dalam menanggapi konteks  Isyarat ini ada beberapa hal yang menurut

 penulis perlu untuk digarisbawahi# "#rtama Al-,ur&an adalah  $alamullah yang sudah dikonBert

dengan bahasa manusia# $akikat manusia yang memiliki keterbatasan

memaksa kita harus mengakui bahwa sehebat apapun bahasa Arab tentu

secara teologis tidak bisa mewakili seluruh konsep ide wacana dan apa-

apa yang terpikirkan oleh Allah Swt# Dalam hubungan hori=ontal manusia

dengan manusia lainnya saja para ahli linguistik tidak ada yang berani

?0 Ibid., h 3=

?? Ibid., h 33

*4

Page 18: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 18/21

mengatakan bahwa kata (bahasa) dapat mewakili seluruh konsep dan ide

yang ada dalam pikiran manusia# 5ni disebabkan karena bahasa tak lain

hanya sebuah kode rumus dan simbol-simbol yang digunakan manusia

untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran# Dan karakter semua kode

maupun rumus selalu mengerucut pada struktur logis yang lebih sederhana

dari pada sesuatu yang diwakilinya# Dari analogi tersebut maka bisa

dipastikan bahwa $alamullah  pada dasarnya juga bergantung pada kode-

kode dan rumus-rumus bahasa yang dibuat oleh manusia# 'leh karena itu

sangat dimungkinkan banyak ide-ide Tuhan yang tak terwakili oleh bahasa

manusia# Di sinilah letak urgensi Isyarat para ahli sufi dalam menafsirkan

Al-,ur&an# $#dua,  jika kita menganggap  Isyarat  para wali tersebut adalah

sebuah $aramah maka hal itu bisa dikatakan sebagai hal yang tidak la=im

( $hariqul %&dah)# Sesuatu yang tidak la=im bagi kebanyakan orang maka

tidak bisa diterima begitu saja oleh masyarakat awam# Artinya harus ada

 pemilahan secara selektif dulu dalam menerima Tafsir  Isyari# ana yang

 boleh dan yang tidak boleh disinggung oleh model penafsiran tersebutharus jelas# Sebab bagaimanapun dimensi Tafsir  Isyari adalah

interpersonalitas dan ekslusifisme yang tidak dapat ditembus penalarannya

oleh orang lain# $#ti'a,  perlu diperhatikan juga bahwa dalam realitanya ada

tumpang tindih antara istilah “isyarat” para sufi dan istilah “ra’yu” atau

“ijtihad”# Dalam penafsiran tersebut tentu akan sangat susah

membedakan mana yang benar-benar isyarat dan mana yang murni

menggunakan ijtihad pikiran mereka semata# Seperti yang sudah penulis

sampaikan dimensinya adalah ekslusifisme#Dalam hemat penulis untuk menerima penafsiran yang bercorak 

sufistik ini ada dua pendekatan yang dapat ditempuh# 7ertama dengan

menggunakan analisis akal (rasionalisasi) yang dihubungkan dengan

norma-norma syara&# Artinya walaupun secara faktual interpretasi tersebut

 punya pretensi kebenaran lebih akan tetapi jika syara& tidak membenarkan

maka menerima kebenaran penafsiran itu sama saja keluar dari koridor-

*3

Page 19: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 19/21

koridor yang telah disepakati bersama sejak dulu# Kedua adalah dengan

menggunakan pendekatan keyakinan karena bagaimanapun persoalan

 Itsbatu $aramati al-&uliya’ (al-&shfiya’)* menetapkan karamah para wali

itu adalah persoalan yang menyangkut keyakinan akidah seseorang# 

#. Kesi$%ulan

Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa a$sir Isyari

adalah c"rak pena$siran yang dikembangkan "leh para

t"k"h sufstik dunia /slam dengan mengedepankan

pengungkapan makna batiniyah dari ayat Al-Qur’an Atau

bisa dikatakan bahwa kajian yang dilakukan lebih

menitikberatkan pada k"nsep ta’wilAdapun Sahl bin Abdullah adalah salah satu t"k"h

suf pertama yang mengk"mentari Al-Qur’an dengan

met"de Isyari. %eliau mengatakan bahwa "rang yang

melakukan riyadlah 'ritual( khusus dan melakukan

pembersihan dan penyucian diri akan sampai pada

tingkatan di mana "rang tersebut bisa mendapatkan

isyarat-isyarat maupun pemahaman langsung yang datang

dari Allah Swt #"mentar-k"mentarnya tersebut banyak

dituangkan dalam a$sirnya yang bernamaJ "a#sirAl-ur’an

al-Adlim a$sir tersebut tidak ditulisnya sendiri, akan tetapi

ditulis "leh para murid dan pengikutnya&. enutu%

Demikian makalah yang bisa penulis sampaikan sebagai manusia

 biasa tentunya tidak menutup kemungkinan dalam penyusunan makalah

ini banyak terjadi kesalahan# 'leh karena itu kritik dan saran selalu

terbuka untuk semua pihak agar ke depan penulis dapat menyajikan yang

lebih baik#

*2

Page 20: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 20/21

DA!TA' STAKA

Al-+!ahabi Muhammad )usein, Al-Ittijahat al-!unhari#ah f "a#siral-ur*an al-arim: a%af’uha %a a#’uha, *243, '#air"5

+ar al-/’tisham(

Al-)ajiy, Muhammad 69mar, !ausu’atu al-"a#sir abla $Ahdi al-

"ad%in, 0::4 '+amaskus5 +ar al-Maktabi(

Al-/sh$ahani, Abdullah, Hilyatu al-Auliya’ , *22<, '%eirut5 +ar al-

.ikr(

Al-Ga!i, @ahya bin Mu’ad!, 7a%ahir al-"asa%u# , tt, '#air"5

Maktabah al-Adab(

Al-Sulami, Abdurrahman, "abaqathu al-Shufyah, 1et //, 0::?,

'%eirut5 +ar al-#utub al-6/lmiyah(

Al-ShiddiCi, )asbi, Ilmu-ilmu al-ur*an, *2<4, '7akarta5 %ulan

%intang(

Al-Suyuthi, Abdurrahman bin Abu %akar, Al-Itqan f Ulumi Al-

ur’an, 1et*, *234 '%eirut5 Maktaah al-6Ashriyah(

Al-Shalih, Shubhi, !abahits f $Ulum al-ur*an, 1et D, *244,

'%eirut5 +ar al-6/lm 8i al-Malayin(

Al-Qusyairi, Abi al-Qashim Abd #arim al-)au!an, 6isalah al-

usyairiyah, 1et /, 0::*, '%eirut5 Maktabah al-6Ashriyah(

Al-ustari, Sahl bin AbdillahJ Annabel #eeler and Ali #eeler,

'translat"rs( '+ec 0::2( "a#sir Al-"ustari: 0reat

1ommentaries o# the Holy ur2an ."ns Kitae

------------------------------------, "a#sirAl-ur’an al-Adlim, 1et /, 0::;

'#air"5 +ar al-)aram li al-urats(

Al-BarCani, Muhammad Abd al-6Adlim, !anahil al-$Ir#an f $Ulum

al-ur*an, 1et /, *22=, '%eirut5 +ar al-#itab al-6/!!a(

 7alal, Abdul, Ur+ensi "a#sir !audhu’i ada !asa ini, *22:,

'7akarta5 #alam Mulia(

0:

Page 21: Tugas Ta'Wil

7/23/2019 Tugas Ta'Wil

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tawil 21/21

0*