tugas geomigas_faktor-faktor pengontrol keterbentukan karbonat

Upload: gusti-satria-ramadhan

Post on 08-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    1/12

    Faktor Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    TUGAS

    diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Geologi Minyak dan Gas Bumi

    Oleh

    Gusti Satria Ramadhan (270110100113)

    Galang Fadel Muhamad (270110100125)

    Muhammad Ibrahim AlHanif (270110100150)

    FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

    UNIVERSITAS PADJAJARAN

    JATINANGOR

    2013

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    2/12

    Abstrak

    Dewasa ini kebutuhan dunia akan minyak bumi dan gas semakin meningkat. Seiring dengan

    meningkatnya kebutuhan tersebut, para ilmuan dan peneliti terus mencoba mengembangkan ilmu

    pengetahuan guna mendapatkan hasil produksi yang lebih banyak. Dalam hal ini batuan karbonat

    mulai menjadi perhatian khusus sebagai reservoir hidrokarbon. Untuk lebih memahami tentang

    potensi batuan karbonat sebagai batuan reservoir bagi minyak bumi dan gas, diperlukan pula

    pemahaman tentang keterbentukan batuan karbonat itu sendiri. Terdapat banyak faktor untuk

    menentukan lingkungan pengendapan batuan karbonat, namun ada dua faktor penting yang

    umumnya berpengaruh paling besar, yaitu faktor iklim dan geotektonik. Iklim bersifat luas dan

    cenderung tidak berubah, iklim juga mengontrol berbagai faktor lain seperti organisme

    pembentuk batuan karbonat, suhu, salinitas, dan lain-lain. Akibat dari cakupan yang luas dan

    pengontrol faktor-faktor lainnya, Iklim dapat dipelajari untuk mengetahui keterbentukan batuan

    karbonat secara regional. Sedangkan geotektonik mempengaruhi suplai sedimen dan pola

    pengendapan dari batuan karbonat, kemudian pengendapan ini akan mempengaruhiplatformdari

    batuan karbonatnya. Faktor iklim (bersama faktor-faktor di dalamnya), faktor geotektonik

    (bersama faktor-faktor di dalamnya) membentuk suatu megafactor terhadap keterbentukan

    batuan karbonat, yaitu faktor oseanografi. Faktor oseanografi ini mengontrol volum ocean-basin

    dan volum es glacial yang berdampak pada posisisea-levelsecara luas.

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    3/12

    Carbonates

    Batuan karbonat merupakan batuan

    reservoir bagi minyak dan gas bumi yang

    saat ini menjadi perhatian di industri migas.

    Di Indonesia sendiri, telah ditemukan juga

    cadangan minyak di batuan karbonat pada

    Formasi Baturaja, Formasi Kujung, dan

    lapangan minyak besar di Formasi Kais di

    Papua. Batuan karbonat adalah batuan yang

    terdiri dari garam karbonat. Dalam

    prakteknya termasuk ke dalamnya adalah

    batugamping dan dolomit.

    Secara umum batuan karbonat

    dianggap hanya terbentuk oleh hewan dan

    tumbuhan, jarang yang mengetahui bahwa

    hampir sebagian dari material batuan

    karbonat terdiri dari sedimen. Kenyataannya

    sebuah batuan karbonat (terumbu karang)

    dapat diibaratkan sebagai sebuah batuan

    sedimen besar.

    Kita telah melihat bahwa terumbu

    karang memiliki lingkungan biologis yang

    unik, bukan hanya lingkungan

    pengendapannya, tetapi mereka menarik

    pula dalam proses sedimennya. Berbeda dari

    organisme laut lain yang mengalami

    sedimentasi di tempat yang berbeda,

    terumbu karang akan mengalami

    sedimentasi di tempat mereka terbentuk dan

    mereka dapat menghasilkan sedimen mereka

    sendiri yang bahkan dapat lebih dari 90%

    sedimen yang berasal dari karang itu sendiri.

    Dalam terumbu sumber sedimen

    hampir keseluruhan dihasilkan oleh terumbu

    itu sendiri sehingga hampir seluruh

    bagiannya merupakan karbonat. Mineral

    yang terdapatnya dapat mencerminkan

    organisme yang menghasilkannya, seperti

    pada batuan karbonat yang memiliki

    magnesium tinggi berasal dari calcareous

    algae dan contoh contoh lainnya. Batuan

    karbonat sendiri diproduksi oleh

    penghancuran organisme terumbu karang

    dan batuan yang sudah ada sebelumnya

    dengan cara fisik, kimia, dan biologis.

    Dalam tulisan ini akan di bahas

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

    keterbentukan dari batuan karbonat

    diantaranya iklim, oceanography, tektonik,

    suplai sedimen, dan organisme-organisme

    yang ada disekitarnya.

    1.IklimIklim, bersama faktor geotektonik,

    memiliki peranan penting dalam

    menentukan pola sirkulasi air, suhu,

    salinitas, storm, dan pasang-surut muka air

    laut. Batuan karbonat air dangkal dapat

    terakumulasi dimanapun terdapat material

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    4/12

    klastik yang sedikit. Namun konsentrasi

    akumulasi material karbonat terdapat di

    lintang 30 dari khatulistiwa. Banyak

    organism penyedia material karbonat hidup

    disini.

    Dalam sistem pengendapannya (sistem

    paparan pada kedalaman < 50 m), batuan

    karbonat terbentuk pada daerah dengan

    iklim yang kering. Pada daerah ini, akan

    terbentuk karbonat, dolomite, dan gypsum.

    Sedangkan pada daerah dengan iklim tropis

    lembab, batuan yang terbentuk adalah

    klastik. Negara-negara penghasil minyak

    yang dengan reservoir karbonat di antaranya

    Indonesia, Amerika, Malaysia, dll.

    Sedangkan Negara-negara penghasil minyak

    dengan reservoir karbonat, mayoritas

    didominasi oleh Negara-negara Timur

    Tengah seperti Arab saudi, Irak, dan Iran

    yang memang memiliki iklim arid atau

    kering atau Negara-negara lain seperti India,

    dan Rusia.

    Lees & Buller (1972) membagi

    skeletal grainbatuan karbonat ke dalam tiga

    jenis sehubungan dengan koordinat

    lintangnya, yaitu:

    1. Chlorozoan, terdapat di laut dangkalyang bersuhu hangat (diatas 15C)

    dengan salinitas normal. Umumnya

    terbentuk dari koral dan calcareous

    algae

    2. Chloralgal, terdapat di laut yangterisolasi sehingga memiliki salinitas

    yang lebih tinggi. Umumnya

    terbentuk dari alga hijau

    3. Foramol, terdapat di laut bersuhu dibawah 15C. Umumnya terbentuk

    dari foraminifera bentonik dan

    moluska.

    2.TektonikAda banyak faktor yang mempengaruhi

    terbentuknya endapan karbonat, sekuen dan

    fasiesnya, dua kontrol utama yaitu faktor

    iklim dan geotektonik. Geotektonik

    menentukan sedimentasi karbonat,

    kandungan siliciclastic, (kedalaman)

    topografi dan aliran (sungai).

    Pada dasarnya, geotektonik

    mempengaruhi setting pengendapan pada

    sedimentasi karbonat dan mempengaruhi

    terbentuknya platformkarbonat yang terdiri

    dari 5 jenis platform yaitu : shelf, ramp,

    epeiric platform, isolated platform dan

    drowned platform. Setiap platform memiliki

    bentuk yang khas dari fasies karbonat,

    namun hal ini dapat termodifikasi dan

    berubah selama sedimentasi oleh pengaruh

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    5/12

    tektonik, pengaruh sea-level atau

    sedimentasi karbonat itu sendiri.

    Geotektonik dan iklim mempengaruhi

    volum ocean-basin dan volum es glacial

    yang berdampak pada posisisea-levelsecara

    luas.

    Proses tektonik yang menyebabkan naik-

    turunnya sea-level berdampak besar pada

    sedimentasi karbonat, dan siklus perubahan

    sea-level dibagi atas 5 tahapan besar. 5

    tahapan besar ini terjadi ratusan juta tahun

    (108

    tahun) sampai sepuluh ribu tahun (104

    tahun). Dua siklus tahap pertama terjadi

    selama Fanerozoikum, hasil dari fragmentasi

    supercontinental and construction, dan

    opening and closing of major oceans, dan

    siklus tahap kedua (selama 107juta tahun)

    sebagian besar merupakan hasil dari

    subsidence batas yang pasif. Siklus tahap

    ketiga dari naik-turunnya sea level (106

    tahun) berpengaruh pada seluruh formasi

    karbonat (platformkarbonat), tetapi asal dan

    proses siklus ini masih menjadi perdebatan.

    Vail dkk. (1977) dan Haq dkk. (1987)

    mengaitkan siklus ini dengan skema

    perubahan permukaan laut global yang

    eustatic, namun peneliti lain (seperti

    Hubbard, 1988) menghubungkan siklus ini

    dengan megasequences yang diendapkan

    selama skala sea-level tahap ketiga

    Gambar pengaruh hasil tektonik terhadap

    platform karbonat

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    6/12

    mengalami perubahan ekstensi tektonik dan

    penurunan thermal.

    Siklus tahap keempat dan kelima (105-

    104

    tahun) mengendalikan perkembangan

    dan pengulangan metre-scale shallowing-up

    unit limestone, yang merupakan ciri dari

    beberapa sekuen platform karbonat. Pada

    tahun ke-104-10

    5dalam perubahan sea-level

    mungkin terjadi karena tekanan orbital, yaitu

    kontrol pada sea-level melalui ice-caps

    kutub berdasarkan Milankovitch rhythms,

    hal tersebut juga mengendalikan proses

    perlapisan di laut yang lebih dalam, fasies

    pelagik.

    Dalam konsep sekuen stratigrafi,

    sebagian besar berasal dari Stratigrafi

    Seismik (Wilgus dkk., 1988), kontrol utama

    pada deposisi adalah perubahan relatif dari

    permukaan laut, dan ini ditentukan oleh

    perubahan permukaan laut eustatic dan

    tektoniksubsidence.

    3.Sediment SupplySekuen fasies yang diteliti pada formasi-

    formasi batuan karbonat adalah hasil dari

    perubahan lingkungan pengendapan

    terhadap waktu. Tapi perubahan-perubahan

    ini bisa saja terjadi akibat faktor-faktor luar

    yang mengontrol sedimentasi, seperti

    contohnya kenaikan sea-level.

    Mempertimbangkan berbagai proses-proses

    Gambar prinsip proses sedimen karbonat. Tucker (1985)

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    7/12

    sedimentasi yang terjadi pada lingkungan

    pengendapan batuan karbonat menunjukkan

    bahwa terdapat lima proses penting yang

    dapat mengontrol karakteristik sekuen fasies

    secara vertical dan lateral, tanpa adanya

    perubahan padasea-level.

    1. Tidal flat progradation, sebagianbesar dihasilkan dari redeposisi dari sedimen

    pada daerah shallow subtidal hingga tidal

    flat saat terjadi badai besar. Hasilnya

    terbentuk sekuen shallowing-upward dari

    sedimen inertidal yang menimpa sedimen

    subtidal. Terdapat juga berbagai variasi

    mikrofasies terhadap sekuen shallowing-

    upward ini, bergantung terhadap tipe tidal

    flat, level energy, dan iklim.

    2. Reef progradation,proses ini pentingpada lingkungan batas rimmed shelf dan

    sebagian besar melibatkan kenaikan sea-

    levelreef terhadap lerengfore-reef.

    3. Vertical accretion of subtidalcarbonate, proses ini berlangsung saat

    suplai sedimen sedang tinggi. Hasilnya

    terbentuk sekuen shallowing-upward, dan

    fasies subtidal yang lebih dalam member

    jalan terhadap fasies subtidal yang lebihdangkal (selanjutnya secara alami fasies

    inertidal akan terbentuk).

    4. Migration of carbonate sand bodies,proses yang terjadi di lokasi yang memiliki

    energy relatif tinggi, seperti bar pantai (tidal

    delta) atau ramp dan sand shoal (shelf

    margin). Pada kondisi sea-level yang stabil,

    bar pantai akan berprogradasi dengan

    catatan terdapat suplai sedimen yang

    memadai.

    5. Offshore storm transport anddeposition, proses yang terjadi pada muka

    pantai ini penting terjadi di ramp. Proses

    redeposisi lainnya seperti, luncuran,

    longsoran, debris flow, dan arus turbidit.

    4.Organism BiologyDalam pembentukan sedimen karbonat,

    berbagai jenis tipe organisme (skeleton atau

    kerangka dari organisme yang merupakan

    pembentuk karbonat) menentukan

    komposisi limestones yang terakumulasi.

    Organisme yang dapat hidup sebagaipembentuk karbonat sangat bergantung pada

    factor iklim. Beberapa organisme penting

    penghasil karbonat, seperti koral dan

    codiacean green algae hanya dapat hidup

    pada air bersuhu hangat lingkungan tropis.

    Moluska dan calcareous red algae dapat

    hidup di lingkungan air bersuhu lebih dingin

    dan merupakan pembentuk endapan

    karbonat yang sering dijumpai.

    Dua faktor utama yang mempengaruhi

    kehidupan organisme sebagai pembentuk

    karbonat adalah temperatur dan salinitas

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    8/12

    (Lees, 1975), dan pada dasarnya, Lees &

    Buller (1972) membagi ke dalam 3 tipe

    skeletal grain: chlorozoan, foramol dan

    chloralgal.Pada daerah dengan iklim di atas

    15oC, sedimen karbonat biogenik dihasilkan

    oleh tipe chlorozoan, karakteristik

    pembentuk karbonat skeletal adalah

    hermatypic corals dan calcareous green

    algae, bersama dengan beberapa organisme

    lain. Tipe chlorozoan tidak dapat hidup di

    lingkungan dengan suhu minimum di bawah

    15o C, dan hanya dapat bertahan pada

    lingkungan dengan salinitas 32-40%. Oleh

    karena itu terumbu karang rentan terhadap

    air bersuhu dingin (dan atau sangat hangat).

    Pada lingkungan air dengan salinitas yang

    tinggi, organisme koral tak dapat bertahan

    kecuali alga hijau, disebut tipe chloralgal.

    Tipe foramol adalah tipe yang dapat hidup

    pada lingkungan dengan suhu air di bawah

    15o C (bahkan mendekati 0

    o C). Endapan

    yang terakumulasi didominasi oleh

    Gambar grafik kisaran salinitas

    terhadap temperatur pada tipe-

    tipe skeletal grain.

    Lees (1975)

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    9/12

    foraminifera bentonik dan moluska, dengan

    komposisi karbonat yang juga terbentuk dari

    echinoderms, barnacles, bryozoans,

    calcareous red algae dan ostracods.

    Beberapa organisme tidak dapat

    bertahan pada keadaan salinitas dan atau

    temperatur yang fluktuatif, sehingga bila hal

    tersebut terjadi, jumlah spesies organisme

    akan berkurang drastis, seperti pada

    lingkungan protected lagoon dan tidal flats.

    Dalam keadaan tersebut, keragaman

    organisme akan rendah, namun frekuensi

    bisa jadi sangat tinggi. Seperti cerithid

    gastropods, mendominasi pada tidal flats

    evapiritic di berbagai bagian di bumi dan

    muncul dalam jumlah yang besar.

    Dalam lingkungan laut dangkal,

    kedalaman air dan turbidity sangat

    berpengaruh pada organisme. Hal ini

    berhubungan dengan kebutuhan organisme

    terhadap cahaya matahari untuk kelanjutan

    hidup organisme tergantung pada jenisnya

    dan juga pembentukan karbonat itu sendiri.

    Produktifitas organik paling banyak terdapat

    pada kurang dari 10-15 m dari permukaan

    air. Koral tumbuh pada barrier reefs dengan

    kedalaman lebih dari 50 m, tetapi mayoritas

    karbonat skeletal dihasilkan di perairan

    dengan kedalaman kurang dari 5 m.

    Turbidity dapat terbawa oleh material clay

    dari sungai, tetapi pada siliciclastic-free

    shelves, material lime mud dapat terbawa

    oleh ombak, angin dan biotik. Turbidity

    menghambat produksi karbonat dengan

    menghalangi jumlah cahaya yang mencapai

    dasar laut dan dengan demikian

    mengecilkan pertumbuhan calcareous algae

    dan rumput laut yang mengandalkan cahaya

    untuk fotosintesis. Juga beberapa organisme

    bentonik dengan skeleton karbonat tidak

    dapat menerima akumulasi mud karena

    menghambat mekanisme penyerapan

    organisme tersebut.

    5.OceanographyOceanography adalah ilmu yang

    mempelajari tentang hal hal kelautan

    seperti organisme laut dan dinamika

    ekosistem, arus laut, gelombang, dan

    dinamika fluida geofisika, lempeng tektonik

    dan geologi dasar laut, dan fluks dari

    berbagai zat kimia dan sifat fisik dalam laut.

    Dalam pembentukan karbonat dari segi

    oceanography dinyatakan bahwa karbonat

    hanya dapat terbentuk di daerah tropis yaitu

    terletak 30 dari katulistiwa dengan wilayah

    yang memiliki pencahayaan baik dimana

    terletak di daerah laut dangkal dan suhu air

    berkisar 15C, faktor faktor ini sangat

    berpengaruh karena organisme pembentuk

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    10/12

    karbonatan hanya dapat di hidup dengan

    ketentuan tersebut.

    Dalam lingkungan laut dangkal

    kedalaman air dan turbidity sangatlah

    penting. Kebanyakan organisme pembentuk

    karbonatan hanya dapat hidup pada

    kedalaman 10-15 m dikarenakan faktor

    cahaya. Tetapi ada pula yang dapat hidup

    hingga kedalaman >50m oleh karena itu

    barrier reef biasanya ditemukan hingga

    kedalaman >50m.

    Batas bawah dari photic zone sangatlah

    penting dalam proses pembentukan

    karbonat, karena organisme seperti

    ganggang dan rumput laut membutuhkan

    fotosintesis untuk hidup. Banyak pula

    organisme lain yang hanya dapat hidup di

    daerah photic zone seperti metazoan yang

    bersimbiosis dengan ganggang atau pun

    hematypic coral.

    Turbidity dapat disebabkan oleh

    beberapa faktor seperti clay yang terbawa

    oleh aliran sungai ataupun lime mud yang

    dibawa oleh ombak laut, badai atau ikan.

    Turbidity atau tingkat kekeruhan air dapat

    menghambat pertumbuhan produksi

    karbonat dengan menghalangi cahaya yang

    mencapai dasar laut sehingga mempersulit

    tumbuhnya ganggang dan rumput laut yang

    butuh fotosintesis untuk hidup. Selain

    menghambat cahaya matahariturbidity dapat

    pula menggangu organisme lain yang tidak

    membutuhkan fotosintesis dengan

    menghambat mekanisme makan organisme

    tersebut karena toleransi terhadap lumpur

    atau mud yang rendah.

    Modern distribution of

    carbonates and reefs

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    11/12

    Dalam distribusi karbonatan sendiri

    beberapa organisme lebih memilih wilayah

    dengan sirkulasi air yang baik untuk

    membantu sekresi organisme tersebut tetapi

    kebanyakan lebih sering berada di daerah

    dengan perairan tenang. Walaupun terletak

    didaerah perairan tenang faktanya tidak

    semua karbonat terbentuk di daerah

    pembentukannya, hal ini bisa terjadi di

    karenakan factor eksternal seperti ombak

    dan juga badai, tetapi kebanyakan karbonat

    terbentuk di sekitar daerah pembentukannya

    (in situ) dengan sedikit mengalami

    transportasi.

  • 7/22/2019 Tugas Geomigas_Faktor-Faktor Pengontrol Keterbentukan Karbonat

    12/12

    References

    Paper Geological Background to Carbonate Sedimentation.

    Schlager W., 2005, Carbonate sedimentology and sequence stratigraphy.

    Seibold, E. and W.H. Berger, 1994, The Sea Floor: An Introduction to Marine Geology.

    UPRM (Universidad De Puerto Rico), 2013. web site

    http://geology.uprm.edu/Morelock/dpseabiogenic.htm accessed 27 Apr. 2013.

    UPRM (Universidad De Puerto Rico), 2013. web site

    http://geology.uprm.edu/Morelock/significance.htm accessed 27 Apr. 2013.

    Wikipedia, 2013. web sitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbonate_platform accessed 27 Apr.

    2013.

    Wikipedia, 2013. web sitehttp://en.wikipedia.org/wiki/Marine_geology accessed 28 Apr. 2013.

    Wilson J. L., 1975, Carbonate Facies in Geologic History.

    http://geology.uprm.edu/Morelock/dpseabiogenic.htmhttp://geology.uprm.edu/Morelock/significance.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbonate_platformhttp://en.wikipedia.org/wiki/Marine_geologyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Marine_geologyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbonate_platformhttp://geology.uprm.edu/Morelock/significance.htmhttp://geology.uprm.edu/Morelock/dpseabiogenic.htm