analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur di bursa...

Upload: annastazia-noor-lubis

Post on 25-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    1/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13

    http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

    AUDIT DELAYPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010

    Shinta Altia Widosari, Rahardja1

    Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas DiponegoroJl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50239, Phone: +622476486851

    ABSTRACT

    Every company is going public are required to submit financial statements prepared inaccordance with Financial Accounting Standards that have been audited by a public accountantregistered with Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan (Bapepam-LK). The resultsof the audit of public companies have huge consequences and responsibilities. This sparked a hugeresponsibility to work more professional auditor. One criterion is the timeliness of auditor

    professionalism in the delivery of its audit report. Difference of time between the date of closing thefinancial year to the date of the auditor in reporting audited financial statements indicate thelength of time of completion of audit by the auditor. The time difference is called the audit delay inauditing. This study aims to analyze the factors that influence audit delay a public company inIndonesia.The factors tested in this study is auditor quality, type of auditors opinion, companysize, audit committee, and the complexity of the company's operations as an independent variableand the audit delay as the dependent variable.

    Population of this research included manufacturing companies listed in Indonesia Stock

    Exchange since the year 2008-2010 with a sample taken in a purposive sampling as many as 294companies. The data collected is the secondary data by the method of documentation. Prior to theanalysis data testing conducted in advance of data analysis including test requirements normality,linearity test, test multicollinearity, heteroscedasticity test and test autocorrelation. Data analysis

    methods used are linear regression analysis simple and multiple linear regression.The results of this research can be concluded that the auditor quality and auditor opinion

    affect audit delay. While the company size, audit committee, and complexity of operations hasnt

    effect on audit delay.

    Key words: audit delay, financial reports, auditor quality, auditor opinion, company size, auditcommittee, and complexity of operations.

    PENDAHULUANLaporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang berfungsi sebagai

    media untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan para penggunalaporan keuangan lainnya yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporankeuangan juga berfungsi sebagai instrumen untuk mengukur dan menilai kinerja perusahaan.

    Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaango publicdi Indonesia, permintaanatas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi para pemakai laporan keuanganjuga semakin tinggi. Penyampaian laporan keuangan secara berkala dari segi regulasi di Indonesiamenyatakan bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI). Menurut Rachmawati (2008) pada tahun 1996 Badan Pengawas Pasar ModalLaporan Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan lampiran Keputusan Ketua BapepamNo.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikanlaporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepamselambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Sejak 30 September

    2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran Surat Keputusan

    1 Shinta Altia Widosari, Rahardja

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    2/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2-13

    2

    Ketua Bapepam Nomor : Kep36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan

    disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada Bapepamselambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporankeuangan emiten.

    Tujuan audit atas laporan keuangan oleh Akuntan Publik (auditor independen) adalahuntuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasilusaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum diIndonesia. Bagi Bapepam-LK sendiri syarat adanya penyajian laporan keuangan auditan bagiperusahaan go public adalah karena Bapepam-LK mempunyai wewenang untuk merumuskanpersyaratan pelaporan yang dipandang perlu untuk memberikan informasi yang benar kepadapemodal.

    Hasil audit atas laporan keuangan perusahaan mempunyai konsekuensi dan tanggungjawabyang besar sehingga memicu auditor bekerja lebih professional. Salah satu kriteria profesionalisme

    auditor adalah tepat waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu pelaporankeuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono(2002, h.170), ketepatan waktu informasi mengandung pengertian bahwa informasi tersedia

    sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan dalamkeputusan. Dengan demikian, informasi yang memiliki prediksi tinggi dapat menjadi tidak relevanapabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

    Menurut Rolinda (2007), jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal

    ditandatanganinya laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebutdipublikasikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketetapan waktu pelaporan merupakan

    catatan pokok laporan yang memadai.Audit Delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur daritanggal penutupan

    tahun buku hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen Utami (2006). Audit Delayyang melewati batas waktuketentuan Bapepam-LK, tentu berakibat pada keterlambatan publikasilaporan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan tersebut dapat mengindikasikan

    adanya masalah dalam laporan keuangan emiten, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama

    dalam penyelesaian audit.Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi rentang waktu penyelesaian audit sebuah

    perusahaan (audit delay). Ashton, Whillingham dan Elliot dalam Rahayu (2011) menemukanbahwa jenis opini qualified, jenis perusahaan industri dibanding finansial, status perusahaannonpublik, bulan penutupan tahun buku selain Desember, dan Sistem Pengendalian Internal (SPI)yang lemah memperlambat audit delay. Penelitian yang dilakukan oleh Subekti dan Widiyanti(2004), auditdelay dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, jenisperusahaan, opini auditor, dan ukuran auditor Kantor Akuntan Publik. Hasil pengujian hipotesisnyamenunjukan bahwa kelima faktor tersebut berpengaruh terhadap audit delay. Dalam penelitian inifaktor yang akan dibahas adalah kualitas auditor, jenis opini auditor, ukuran perusahaan, jumlahkomite audit dan kompleksitas operasi perusahaan.

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah: (1) Apakah kualitas auditor berpengaruh terhadap audit delay? (2) Apakahjenis opini auditor berpengaruh terhadap audit delay? (3) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh

    terhadap audit delay ? (4) Apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap audit delay ? (5)Apakah kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap audit delay?

    Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut manfaat dari penelitian ini adalah: (1) Bagi

    akademisi, untuk mengetahui hasil analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit

    delaypada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.(2) Bagi praktisi,

    sebagai bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat

    menyelesaikan laporan auditnya secara tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah

    ditentukan oleh Bapepam-LK.

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESISTeori Signalling berakar pada teori akuntansi pragmatik yang memusatkan perhatiannya

    kepada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi. Salah satu informasi

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    3/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3-13

    3

    yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten. Pengumuman

    ini nantinya dapat mempengaruhi naik turunnya harga sekuritas perusahaan emiten yangmelakukan pengumuman (Suwardjono,2005).

    Manajer melakukan publikasi laporan keuangan untuk memberikan informasi kepadapasar. Umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal good news atau bad

    news. Sinyal yang diberikan akan mempengaruhi pasar saham khususnya harga saham perusahaan.Jika sinyal manajemen mengindikasikan good news, maka dapat meningkatkan harga saham.Namun sebaliknya, jika sinyal manajemen mengindikasikan bad news dapat mengakibatkanpenurunan harga saham perusahaan.

    Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan kepublik adalah sinyal dari perusahaan akan adanya informasi yang bermanfaat dalam kebutuhanuntuk pembuatan keputusan dari investor. Semakin panjang audit delay menyebabkanketidakpastian pergerakan harga saham. Investor dapat mengartikan lamanya audit delaydikarenakan perusahaan memiliki bad news sehingga tidak segera mempublikasikan laporan

    keuangannya, yang kemudian akan berakibat pada penurunan harga saham perusahaan.Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan

    tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995

    tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, LampiranKeputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian LaporanKeuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhansetiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal

    Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepadaBapepam. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).

    Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yangberlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangansecara tepat waktu karena selain merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk menyampaikanlaporan keuangan tepat waktu,juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.

    Audit Delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari

    tanggal penutupan tahun buku, hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen (Utami,

    2006). Diungkap dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), perbedaan waktu yang seringdinamai dengan audit delay adalah perbedaan antara tanggal laporan keuangan dengan tanggalopini audit dalam laporan keuangan yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaianaudit yang dilakukan oleh auditor. Maka semakin panjang audit delay semakin lama auditor dalammenyelesaikan pekerjaan auditnya.

    Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Audit DelayKualitas auditor dapat dilihat dari afiliasi Kantor Akuntan Publik (KAP) big4dan

    non-big4. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik

    yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha

    dibidang pemberian jasa professional dalam praktek akuntan publik (Rachmawati, 2008).Pemilihan kantor akuntan publik yang berkompeten kemungkinan dapat membantu waktupenyelesaian audit menjadi lebih segera atau tepat waktu. Penyelesaian waktu audit secara tepatwaktu kemungkinan dapat meningkatkan reputasi kantor akuntan publik dan menjaga kepercayaanklien untuk memakai jasanya kembali untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian besarkecilnya Ukuran Kantor Akuntan Publik kemungkinan dapat mempengaruhi waktu penyelesaianaudit laporan keuangan.

    Hasil penelitian Ashton, Willingham, dan Elliott (1987) dalam Rahayu (2011)

    menemukan bahwa audit delay akan lebih pendek bagi perusahaan yang diaudit oleh KAP

    yang tergolong besar. Hasil yang sama juga ditemukan Ahmad dan Kamarudin dalam

    Yuliana dan Ardiati (2004) yaitu bahwa audit delaypada KAPBig Fourakan lebih pendek

    dibandingkan dengan audit delaypada KAP kecil. Hal ini diasumsikan karena KAP besar

    memiliki karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit lebih efisien dan efektif,

    memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkannya untuk menyelesaikan audit

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    4/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4-13

    4

    tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih

    cepat guna menjaga reputasinya.H1: Kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay

    Pengaruh Jenis Opini Auditor Terhadap Audit DelayOpini atau pendapat auditor merupakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit.

    Auditor menyatakan pendapatnya berpijak pada audit yang dilaksanakan berdasarkan standar

    auditing dan atas temuan-temuannya. Ada lima tipe pendapat laporan audit yang diterbitkan olehauditor (Mulyadi 2002, h.20-22): (1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion), (2)Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqualified Opinion report withExplanatory Language), (3) Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion), (4)Pendapat tidak wajar (adverse Opinion), (5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer ofOpinion).

    Opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) merupakan opini yang tidakdiharapkan oleh semua manajemen. Semakin tidak baik opini yang diterima oleh perusahaan makasemakin lama laporan keuangan auditan dipublikasikan. Laporan keuangan yang disampaikan tidak

    tepat waktu mencerminkan ketidakpatuhan perusahaan terhadap ,peraturan yang ada.Subekti dan Widiyanti (2004) membuktikan bahwa audit delay yang lebih panjang dialami

    oleh perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion. Hal ini dikarenakan pendapatselain unqualified opinion dianggap sebagai badnews, maka auditor akan melibatkan negosiasidengan klien, konsultasi dengan partner auditor yang lebih senior atau staf teknis, dan perluasanlingkup audit, sehingga audit delay akan semakin panjang. Lain halnya dengan perusahaan yangmenerima pendapat unqualified opinion, perusahaan tersebut akan melaporkan pendapat tepatwaktu karena merupakan berita baik. Dalam hal ini, opini audit yang baik (unqualified opinion)harus mengemukakan bahwa laporan keuangan telah diaudit sesuai dengan ketentuan StandarAkuntansi Keuangan dan tidak ada penyimpangan material yang dapat mempengaruhi pengambilankeputusan.

    H2: Jenis opini auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay

    Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit DelayUkuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan

    berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satuperiode penjualan (Rahayu, 2011). Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep. 11/PM/1997menyebutkan perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukumyang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalahbadan hukum yang total aktivanya diatas seratus milyar (Yuliyanti, 2010). Penelitian ini

    menggunakan jumlah kekayaan (total asset) yang dimiliki perusahaan sebagai proksi ukuranperusahaan.

    Menurut Courtis di New Zealand, penelitian Gilling, penelitian Davies dan Whitterd di

    Australia, dan lain sebagainya dalam Rachmawati (2008) menunjukkan bahwa audit delaymemiliki hubungan negatif dengan ukuran perusahaan yang menggunakan proksi total aktiva.

    Artinya bahwa semakin besar aset perusahaan maka semakin pendek audit delay. Penyebabnyaadalah perusahaan - perusahaan go public atau perusahaan besar mempunyai sistem pengendalian

    internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuanganperusahaan sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan.Lemahnya pengendalian internal klien memberikan dampak audit delay yang semakin panjangkarena auditor membutuhkan sejumlah waktu untuk mencari evidential matter yang lebih lengkapdan kompleks untuk mendukung opininya.

    H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay

    Pengaruh Jumlah Komite Audit Terhadap Audit DelayPemerintah mengeluarkan beberapa peraturan bagi perusahaan publik untuk mencapai

    good corporate governance antara lain Bapepam-LK dengan Surat Edaran No. SE-03/PM/2000

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    5/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5-13

    5

    mensyaratkan bahwa setiap perusahaan go publik di Indonesia wajib membentuk komite audit

    dengan anggota minimal 3 orang yang diketuai oleh satu orang komisaris independen perusahaandan dua orang dari luar perusahaan yang independen terhadap perusahaan. Selain independen suratedaran tersebut juga mensyaratkan bahwa anggota komite audit harus menguasai dan memiliki latarbelakang akuntansi dan keuangan. Sementara bagi perusahaan BUMN/BUMD, sesuai dengan

    Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: 117/M-MBU/2002 menyatakan bahwa:Komisaris/Dewan Pengawas harus membentuk komite yang bekerja secara kolektif dan berfungsimembantu Komisaris/Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya, yaitu membantuKomisaris/ Dewan Pengawas dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern, efektivitaspelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal.

    Rahayu (2011) menyatakan dengan kontribusi yang diberikan oleh komite audit diharapkandapat membantu proses audit yang dilakukan oleh auditor dan akhirnya dapat mempercepatpenyelesaian laporan keuangan auditan.

    H4: Jumlah komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay

    Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit DelayTingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi

    unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderungmempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehinggahal tersebut dapat mempengaruhi audit delay. Hubungan tersebut juga didukung oleh penelitianAshton, Willingham dan Elliotdalam Rahayu (2011) yang menemukan bahwa terdapat hubunganpositif antara kompleksitas operasi perusahaan dengan audit delay.

    Jumlah anak perusahaan suatu perusahaan mewakili kompleksitas jasa audit yang diberikanyang merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yanng dimiliki oleh klien KAP untuk di audit(Hay et al., dalam Sulistiyo, 2010). Menurut Beams dalam Halim (2000), apabila perusahaanmemiliki anak perusahaan didalam negeri maka transaksi yang dimiliki klien semakin rumit karenaada laporan konsolidasi yang perlu di audit oleh auditor. Selain itu apabila perusahaan memiliki

    anak perusahaan diluar negeri maka laporan tambahan yang perlu di audit adalah laporanreasurement dan atau laporan-laporan transaksi.

    Penelitian yang dilakukan Owusu-Ansah dalam Sulistiyo (2010) menemukan bukti empirisbahwa tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan memiliki hubungan positif sehingga akanberpengaruh terhadap audit delay.Perusahaan yang memiliki unit operasi (cabang) lebih banyak

    akan memerlukan waktu yang lebih lama bagi auditor untuk melakukan pekerjan auditnya.H5: Kompleksitas operasi berpengaruh terhadap audit delay

    METODE PENELITIAN

    Variable PenelitianDalam penelitian ini variabel dependennya adalah audit delay yaitu lama waktu

    penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporanauditor independen. Pengukurannya secara kuantitatif yaitu dari tanggal berakhirnya tahun bukuperusahaan (31 Desember) hingga tanggal diterbitkannya laporan indepeden (Utami, 2006).

    Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas auditor, jenis opini auditor,ukuran perusahaan, jumlah komite audit, dan kompleksitas operasi perusahaan. Kualitas auditormerupakan tingkat reputasi auditor, perusahaan yang diaudit oleh KAP the Big Four diberi kode (1)sedangkan perusahaan yang diaudit oleh KAP lainnya diberi kode (0) (Rachmawati, 2008).

    Opini auditor merupakan jenis opini audit yang diperoleh perusahaan dari periodesebelumnya, perusahaan dengan opini audit wajar tanpa pengecualian (unqualified) diberi kode (1),dan untuk opini selain unqualified opiniondiberi kode (0) (Yuliyanti, 2010).

    Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan log natural total aset. Total asetyang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan

    keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Penggunaan logaritma natural (Ln)

    dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih (Sulistiyo, 2010).Jika nilai total aset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel akan sangat besar, miliarbahkan triliun. Dengan menggunakan log, nilai miliar bahkan triliun tersebut dapat disederhanakan,

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    6/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6-13

    6

    tanpa mengubah proporsi dari nilai asal yang sebenarnya. Aset yang diukur adalah semua aset baik

    aset lancar maupun tetap akhir periode (satu tahun) yang tercantum dalam laporan keuangan yangtelah diaudit.

    Jumlah Komite Audit berfungsi membantu Komisaris dalam memastikan efektifitas sistempengendalian intern, efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal. Setiap

    perusahaan wajib membentuk komite audit dengan anggota minimal 3 orang. Dalam penelitian inidinyatakan dengan angka absolute dari jumlah komite audit yang ada dalam perusahaan (Rahayu,2011).

    Kompleksitas operasi perusahaan merupakan perusahaan yang memiliki unit operasi (anakperusahaan) lebih banyak akan memerlukan waktu yang lebih lama bagi auditor untuk melakukanpekerjaan auditnya. Kompleksitas operasi perusahaan dinyatakan dengan jumlah anak perusahaanyang dimiliki perusahaan baik yang secara langsung maupun tidak langsung.

    Penentuan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia pada tahun pengamatan 2008, 2009, 2010 yang merupakan periode terakhirpublikasi laporan keuangan perusahaan. Dipilih sampel menggunakan perusahaan manufaktur

    adalah karena jumlah perusahaan manufaktur yang go public lebih banyak daripada jenisperusahaan lain dan penyajian laporan keuangan yang lebih kompleks. Pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak acak yanginformasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria-kriteria yang digunakanadalah sebagai berikut :

    a) Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraberturut-turut pada periode 2008, 2009, 2010.

    b) Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan auditan dan dipublikasikanpada periode 2008, 2009, 2010.

    c) Menerbitkan laporan keuangan yang menampilkan data yang mendukung analisisfaktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

    Metode AnalisisAnalisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

    AUDELAY = + 1.BFOUR + 2.OPINI + 3.SIZE + 4.KOMAUD + 5.KOMPLEK + Keterangan :

    AUDELAY = jangka waktu tanggal penutupan tahun buku dengan tanggal opini laporankeuangan auditor independen

    BFOUR = DummyKualitas AuditorOPINI = DummyJenis opini auditorSIZE = Ukuran PerusahaanKOMAUD = Jumlah komite auditKOMPLEK = Kompleksitas Operasi (OPRASI)

    = konstanta

    = koefisien regresi = standar eror

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Deskripsi Sampel PenelitianSampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun

    2008-2010, dengan kriteria pemlihian sampel sebagai berikut:

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    7/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7-13

    7

    Tabel 1

    Kriteria pengambilan sampel

    No. Kriteria Jumlah

    1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2010 144

    2. Data laporan keuangan tidak lengkap (38)

    3. Tidak ada laporan auditor (8)

    4. Jumlah sampel penelitian 98

    5. Jumlah sampel penelitian (3 x 98) 294

    Tabel 2

    Statistik Frekuensi Kualitas Auditor

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 0 149 50.7 50.7 50.7

    1 145 49.3 49.3 100.0

    Total 294 100.0 100.0

    Tabel 3

    Statistik Frekuensi Jenis Opini Auditor

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 0 15 5.1 5.1 5.1

    1 279 94.9 94.9 100.0

    Total294 100.0

    100.0

    Variabel kualitas auditor disajikan dengan model variabel dummy yang dikategorikanmenjadi dua macam yaitu untuk perusahaan yang menggunakan jasa KAP big4 diberi kode (1)sedangkan perusahaan yang menggunakan jasa KAP non-big4 diberi kode (0). Berdasarkan Tabel2 ada 149 perusahaan dari 294 sampel penelitian atau sebesar 50,7% yang menggunakan jasa KAPnon-big4 sedangkan jumlah perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang tergolong big4sebanyak 145 perusahaan dari 294 sampel penelitian atau sebesar 49,3%.

    Variabel opini auditor disajikan dengan model variabel dummy yang dikategorikanmenjadi dua macam yaitu untuk perusahaan yang memperoleh unqualifiedopinion diberi kode (1)

    sedangkan perusahaan yang memperoleh opini selain unqualified opinion diberi kode (0).Berdasarkan Tabel 4.3, ada 15 perusahaan dari 294 sampel penellitian atau sebesar 5,1% yang

    memperoleh opini selain unqualified opinion, sedangkan yang memperoleh unqualified opinionsebesar 279 perusahaan atau sebesar 94,1%.

    Tabel 4

    Statistik Deskriptif

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    SIZE 294 21.84240 32.11896 27.5686 1.63271438

    KOMAUD 294 2.00 5.00 3.0102 .39176

    KOMPLEK 294 .00 57.00 4.2211 7.79792

    AUDELAY 294 31.00 130.00 72.2381 15.50485

    Valid N (listwise) 294

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    8/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8-13

    8

    Pada Tabel 4 ukuran perusahaan mempunyai rata-rata sebesar 27,5686 dengan standar

    deviasi 1,63271438. Standar deviasi ini menunjukkan rentang atau jarak antara data satu dengandata yang lain. Sehingga dalam pengujian ini bisa diartikan bahwa jarak atau rentang antara dataukuran perusahaan satu dengan data yang lain yaitu sebesar 1,63271438. Penggunaan logaritmanaturalpada pengukuran variabel ini disebabkan karena data awal memiliki rentang nilai minimum

    dan maksimum yang besar. Nilai minimum ukuran perusahaan adalah sebesar 21,8424 yaitu padaPT. Myoh Technology Tbk. tahun 2010 sedangkan nilai maksimumnya sebesar 32,1190 yaitu padaPT. Astra Internasional Tbk. tahun 2009.

    Variabel komite audit dari jumlah sampel (N) sebanyak 294 perusahaan mempunyai rata-rata sebesar 3,0102 dengan standar deviasi sebesar 0,39176. Dengan kata lain sebagian besar dariperusahaan sampel memiliki anggota komite audit sebanyak 3 orang. Jumlah anggota komite audityang paling sedikit adalah 2 orang yaitu pada PT. Citra Tubindo Tbk., PT. Fast Food IndonesiaTbk., PT. Sumi Indo Kabel Tbk., PT. Indofarma Tbk., Roda Vivatex Tbk., dan yang paling banyakmencapai 5 orang yaitu pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk.

    Variabel kompleksitas operasi perusahaan dari seluruh sampel penelitian sebanyak 294perusahaan selama tahun 2008-2010 menunjukkan rata-rata sebesar 4,2211 dengan standar deviasisebesar 7,79792. Nilai minimum kompleksitas operasi perusahaan adalah sebesar 0,00 sedangkan

    nilai maksimumnya sebesar 57,00.Berdasarkan Tabel 4 hasil penelitian statistik deskriptif menunjukan bahwa rata-rata audit

    delay yang terjadi pada tahun 2008-2010 adalah 75,56 hari dengan standar deviasi sebesar 15,504.Tampak bahwa rata-rata audit delay perusahaan sampel masih di bawah 90 hari kalender yang

    merupakan batas yang ditetapkan oleh Bapepam dalam penyampaian laporan keuangan atautanggal 31 Maret pada tiap tahunnya. Terlihat juga bahwa terdapat perusahaan yang terlambat

    karena mempunyai audit delay di atas 90 hari. Rata-rata audit delay dalam penelitian ini lebih kecilketimbang penelitian Halim (2000) yang memperoleh hasil 84,50 hari, Wirakusuma (2004) sebesar99,92 hari, serta Subekti dan Widiyanti (2004) sejumlah 93,38 hari. Sementara jika dibandingkandengan penelitian Haron dkk. (2006) yang menunjukkan hasil 68,04 hari, rata-rata audit delaydalam penelitian ini lebih besar.

    Audit delay tercepat sebesar 31 hari dialami tahun 2010 oleh PT Holcim Indonesia Tbk.

    Sedangkan audit delay paling lama yaitu 98 hari, dialami oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk padatahun 2009.

    Pembahasan Hasil PenelitianPengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara parsial dengan menggunkan uji t,

    hasil uji t adalah sebagai berikut:

    Tabel 5

    Hasil Uji Hipotesis

    Model t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) 86.747 17.311 5.011 .000

    BFOUR -4.687 1.770 -.177 -2.649 .009

    OPINI -9.216 3.889 -.143 -2.370 .019

    SIZE

    KOMAUD

    -.465

    3.342

    .627

    2.240

    -.056

    .088

    -.742

    1.492

    .468

    .137

    KOMPLEKS .033 .112 .020 .295 .769

    Variabel Kualitas Auditor menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar -2,649 denganprobabilitas variabel sebesar 0,009 di bawah signifikansi 0,05 (5%). Hal ini mengandung artibahwa H1 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa Kualitas Auditor mempunyai pengaruhterhadap Audit Delay. Hal ini terjadi karena KAP yang berafiliasi dengan big four dapat

    menyelesaikan pengauditan lebih cepat karena mereka mempunyai sumber daya yang lebih besar

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    9/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9-13

    9

    baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Juga adanya reputasi yang harus mereka jaga; jika

    pengauditan yang dilakukan berjalan lambat tentunya akan mengurangi kompetensi mereka di mataklien. Penelitian ini memperoleh hasil berbeda dengan Prabandari dan Rustiana (2007) yangmenyatakan tidak ada perbedaan audit delay antara laporan keuangan yang diaudit oleh KAP bigfour maupun non big four. Haron (2006) menyatakan bahwa kualitas auditor tidak mempengaruhi

    audit delay. Yuliana dan Ardiati (2004) mengungkapkan, perusahaan yang diaudit the big five akancenderung lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan ketimbang perusahaan yang diauditKAP non big five.

    Variabel Opini Auditor menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar -2,370 denganprobabilitas sebesar 0,019 di bawah signifikansi 0,05 (5%). Hal ini mengandung arti bahwa H2diterima. Dengan demikian terbukti bahwa Opini Auditor mempunyai pengaruh terhadap AuditDelay. Adanya opini tidak wajar tersebut akan membawa manajemen berusaha memperlambatlaporan keuangan tersebut karena itu ada upaya untuk berupaya melaporkannya lebih lama. Hasilpenelitian ini memberikan arti bahwa perusahaan yang termasuk dalam opini tidak wajar pada

    suatu periode sehingga akan sedikit lambat dalam penyampaian kepada auditor maupunpenyelesaian audit. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetedjo(2006). Perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion diperkirakan

    mengalami audit delay yang lebih panjang hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memandangsebagai bad news dan akan memperlambat proses audit. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitianyang dilakukan oleh Naimdalam Utami (2006) yang menemukan bahwa opini tidak berpengaruhterhadap ketidaktepatan pelaporan keuangan

    Variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar -0,465 denganprobabilitas sebesar 0,468 di atas signifikansi 0,05 (5%). Hal ini mengandung arti bahwa H3

    ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh terhadapAudit Delay. Diperkirakan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay lantaransampel merupakan perusahaan terdaftar di BEI yang diawasi investor, pengawas permodalan, danpemerintah. Atas dasar itu, perusahaan dengan asset besar maupun kecil mempunyai kemungkinanyang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan. Kemungkinan kedua,

    auditor menganggap bahwa dalam proses pengauditan berapapun jumlah aset yang dimiliki tiap-

    tiap perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur dalam standarprofesional akuntan publik. Kesimpulan ini sejalan dengan penelitian Naim(1998), Halim (2000),dan Respati (2001). Sementara penelitian Subekti dan Widiyanti (2004) serta Wirakusuma (2004),menunjukkan hasil sebaliknya; menurut mereka, perusahaan besar melaporkan lebih cepatdibandingkan dengan perusahaan kecil.

    Variabel jumlah Komite Audit menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 1,492 denganprobabilitas sebesar 0,137 di atas signifikansi 0,05 (5%). Hal ini mengandung arti bahwa H4ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Jumlah Komite Audit mempunyai pengaruhterhadapAudit Delay.Tidak adanya pengaruh dari komite audit terhadap audit delayini disebabkankarena efektifitas dari komite audit yang belum dapat dipastikan dari besarnya jumlah anggotakomite audit yang ada dalam perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2011).

    Variabel Kompleksitas Operasi Perusahaan menunjukkan nilai koefisien positif sebesar

    0,295 dengan probabilitas sebesar 0,765 di atas signifikansi 0,05 (5%). Hal ini mengandung artibahwa H5 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Kompleksitas Operasi Perusahaan

    mempunyai pengaruh terhadapAudit Delay.Kondisi kompleksitas operasi yang menggambarkantingkat sumber audit dalam perusahaan dalam hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak sumber-sumber audit dari anak cabang perusahaan akan memerlukan pemeriksaan audit cenderung lebihlama oleh auditor. Namun demikian perusahaan umumnya sudah mengantisipasinya dengankeberadaan sumberdaya yang lebih besar sehingga kompleksitas operasional bukan menjadi hal

    yang mengurangi waktu penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitan ini sejalan denganpenelitian Sulistiyo (2010) dan Rachmawati (2008).

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    10/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 10-13

    10

    KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagaiberikut:

    1.

    Rata-rata audit delay perusahaan sampel di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010adalah 75,56 hari.2. Kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap audit delay.3. Opini auditor berpengaruh signifikan terhadap audit delay.4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.5. Jumlah komite audit tidak berpengaruh terhadap audit delay.

    6. Kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

    KeterbatasanBeberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang masih perlu menjadi bahan revisi

    penelitian selanjutnya, yaitu:

    1.

    Penelitian dilakukan mengacu pada definisi audit delay yang telah ada pada literatur-literatur hasil penelitian sebelumnya, Utami (2006), Sejati (2007), Rachmawati (2008), danYuliyanti (2010) dimana literatur tersebut belum cukup menjelaskan definisi audit delay.

    2. Penelitian ini tidak memperhitungkan waktu penyampaian laporan keuangan yangdiberikan manajer perusahaan kepada auditor independen yang mungkin berbeda pada tiapperusahaan sampel per tahunnya.

    Saran

    Dengan mempertimbangkan hasil analisis, kesimpulan dan keterbatasan yang telahdikemukakan di atas, maka penelitian ini memberikan saran untuk penelitian berikutnya:

    1. Memperpanjang periode penelitian sehingga dapat melihat kecenderungan yang terjadidalam jangka panjang sehingga akan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi.

    2.

    Dapat menggunakan proksi lain untuk pengukuran variabel independen, agar hasil yangdiperoleh dapat dibandingkan hasilnya dengan penelitian ini.

    3. Dapat menggunakan variabel independen lain yang berpengaruh terhadap audit delay.

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    11/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 11-13

    11

    REFERENSI

    Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Cetakan Kelima. Yogyakarta :BPFE.

    Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

    Halim, Varianada. 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi EmpirisPerusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnisdan Akuntansi 2(1):63-75.

    Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

    Haron, H, B. Hartadi, dan E. Subroto. 2006. Analysis of Factors Influencing Audit Delay(Empirical Study at Public Companies in Indonesia), Jurnal Riset Akuntansi

    Indonesia 6(1):95-121.

    Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

    Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

    Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

    Iskandar, Meylisa J. dan E. Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report

    Lagpada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis danAkuntansi. Vol.12.No.3: 175-186.

    Jusup, AL . Haryono. 2001.Auditing buku I. Edisi Pertama. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

    Kieso, Donald. E, Jerry J.Weygandt, and Terry D.Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate, edisikesepuluh, jilid I&II, terjemahan Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi, penerbit

    Erlangga.

    Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiAudit Delay: Studi Empiris padaPerusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi,Universitas Diponegoro Semarang.

    Mulyadi. 2002.Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

    Naim, Ainun. 1998. Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: AnalisisEmpirik Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

    Indonesia.Vol.15. No. 2. 85-100.

    Prabandari, J.D.M & Rustiana, 2007. Beberapa Faktor yang Berdampak pada Perbedaan AuditDelay (Studi empiris pada perusahaan-perusahaan keuangan yang terdaftar di BEJ).Jurnal Kinerja, Volume 11, No.1, Hal.27-39.

    Prananjaya, Kadek Pranetha. 2011. Pengujian Empiris atas Audit Delay pada Perusahaan yang

    Terdaftar sebagai Anggota LQ 45 Tahun 2005-2009. Skripsi, Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Perbanas Surabaya.

    Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap AuditDelay dan Timeliness.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, 1-10.

  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    12/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 12-13

    12

    Rahayu, S.A. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan

    Nonkeuangan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008. Skripsi, UniversitasDiponegoro Semarang.

    Respati, Novita Weningtyas. 2004.Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu

    Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta,Jurnal Maksi 4: 67-81.

    Sari, Hesti Candra. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Jangka Waktu

    Penyelesaian Audit (Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009). Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

    Sejati, Anggit Wasis. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay padaPerusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003- 2005. Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

    Sekaran, Uma. 2003.Research Methods For Business. New York: John Wiley & Sons, Inc.

    Simbolon, Kartika. 2009. Analsis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay padaPerusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas SumateraUtara.

    Soetedjo, Soegeng, 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (ARL). Vol 9No. 2. Agustus. pp 7792.

    Stephani, W.S. 2010. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal Perusahaan terhadap Audit

    Delay. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

    Subekti, Imam. dan N.W. Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap AuditDelay di Indonesia, Simposium Nasional AkuntansiVII:991-1002.

    Sulistiyo, Wahyu Adhi N. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap KetepatanWaktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa EfekIndonesia Periode 2006-2008. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

    Supriati Yuliasri Rolinda. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (StudiEmpiris pada Perusahaan Manufaktur dan Finansial di Indonesia). Jurnal EkonomiBisnis dan Akuntansi Ventura. Vol. 10. No. 7. h. 109-126.

    Suwardjono. (2002). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta:Salemba Empat.

    Trianto, Yugo. 2006. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris padaPerusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Universitas Pembangunan

    Nasional Veteran Yogyakarta.

    Utami, Wiwik. 2006. Analisis DeterminanAudit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta.BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006.

    Wirakusuma, Made Gde. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang Waktu PenyajianLaporan Keuangan ke Publik, Simposium NasionalAkuntansi VII: 1202-1222.

    www.okezone.com/bei-40-emiten-telat-serahkan-laporan-keuangan-2010/. Diakses 9 Desember2011

    www.okezone.com/bei-denda-111-emiten/Diakses 9 Desember 2011.

    http://www.okezone.com/bei-40-emiten-telat-serahkan-laporan-keuangan-2010/http://www.okezone.com/bei-40-emiten-telat-serahkan-laporan-keuangan-2010/http://www.okezone.com/bei-denda-111-emiten/http://www.okezone.com/bei-denda-111-emiten/http://www.okezone.com/bei-denda-111-emiten/http://www.okezone.com/bei-40-emiten-telat-serahkan-laporan-keuangan-2010/
  • 7/25/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURS

    13/13

    DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 13-13

    13

    Yuliana dan A.Y. Ardiati. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia,

    Modus 16 (2): 135-146.

    Yuliyanti, Ani. 2010. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007-

    2008). Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.