umo indonesia 1

Upload: yonna-ferdiansyah

Post on 10-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    1/29

    1

    Dari Talang sampai ke Payo, dari hutan sampai ke sawah, dari kayu sampai ke padi

    Umo adalahkehidupan

    Sebuah penelitian yang dilakukan oleh petani, berdasarkan pengetahaun dan

    pengalaman petani di Kecamatan Batin XXIV, kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi.

    Datuk Nur Ibrahim, M. Basit, A. Rahman, Mahdalena, Asbiruddin, Sanusi, Ida, Wartini, Aisyah,

    Yasnar, Butomi, Hafizi, Mahfuz.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    2/29

    2

    Contents

    Preface...................................................................................................................................... 3Research Objective................................................................................................................. 4Research Methode.................................................................................................................. 5Expected Outcome................................................................................................................ 5Pengelolaan lahan, kearifn tradisional dan pola produksi di lokasi penelitian......... 6

    Umo dan nilai yang dikandungnya ................................10Umo: benteng ketahanan pangan dan nutrisi keluargaUmo; sumber ekonomi keluarga

    Umo Sebagai ruang interaksi sosialUmo dan perempuanUmo: sebagai model penataanruang yang berbasiskan keberlanjutan

    Umo dalam kontek kekinian ...........................................19Umo diantara kebun sawit, kebun kayu dan program pemerintanBer-Umo di kebun sawit atau berkebun sawit di Umo?

    Kesimpulan............................................................................................................................24Rekomendasi .........................................................................................................................24Penutup...................................................................................................................................24

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    3/29

    3

    Pendahuluan

    Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pendapatan daerah dengan modelperkebunan skala besar, pertambangan dan industri hutan tanaman, seperti takpernah berhenti, setelah setelah hutan habis dilalap, kini lahan-lahan pertanian jadiincaran. Tak tanggung-tanggung, kini sawah-sawah basah pun sepertinya tak akanluput dari rencana eksplotasi ini. Baru-baru ini yakni akhir tahun 2012 lalu sebuahperusahaan perkebunan kelapa sawit mendapatkan izin lokasi sebesar 7.800 Ha , dan

    izin tersebut dikeluarkan oleh Bupati Batanghari. Keluarnya izin ini justru ketikanegera Indonesia sedang dalam situasi moratorium pemberian izin untukperkebunan kelapa sawit1 untuk dikawasan hutan dan kawasan gambut. Memangizin baru untuk PT ICA bukan berada dikawasan gambut atau kawasan hutan alam,tapi justru lebih membahayakan, karena izin tersebut berada tepat diatas sumber-sumber penghidupan bagi ribuan petani, karena izin tersebut tepat diatas diarealpersawahan dan hutan rawa yang menjadi supply air bagi sawah-sawah di beberapadesa di Kecamatan Mersam. Selain di kecamatan Mersam, Bupati juga mengeluarkanizin bagi perusahaan PT Damasraya Palma Sejahtera dengan luas 5000 Ha diKecamatan Batin XXIV dan kecamatan Tembesi. Dan areal tersebut juga tepat berada

    diatas sawah-sawah produktif milik masyarakat dan lahan potensi sawah di 2kecamatan.

    1Kebijakan moratorium pemberian izin baru bagi perkebunan kelapa sawit baru dituangkan dalam

    Instruksi Presiden (Inpres) No 10 Tahun 2011. Dalam inpres yang berlaku efektif mulai 20 Mei 2011 itudisebutkan, penerapan moratorium terhadap pemberian izin kawasan hutan alam dan gambut untukperkebunan sawit berlaku efektif selama dua tahun ke depan.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    4/29

    4

    Sungguh sebuah ironi, dimana Bupati Batanghari adalah salah satu Bupati yangdikenal sangat getol mengkampanyekan swasembada pangan di kabupatenBatanghari, justru pada sisi yang lain telah secara lansung menggadaikan lahan-lahan yang menjadi sumber pangan bagi masyarakat Batanghari kepada industribesar kelapa sawit. Kini di Kabupaten Batanghari dan mungkin di Kabupaten yang

    lain, tak hanya lahan pangan yang digadaikan, tapi juga pengetahuan dan kearifanpetani dalam pengelolaan lahannya juga digadaikan dengan model pertanian yangmonokulture yang eksploitatif. Dan ditengan tekanan yang demikian serta informasiyang sedikit, petani-petani pangan telah pula berbondong-bondong meninggalkanlahan mereka, meninggalkan tradisi pertanian mereka, dan berebut masuk dalammodel dan sistem pertanian moderen tersebut, dengna mimpi yang merekagantungkan tinggi-tinggi bahwa pertanian moderen dengan model perkebunankelapa sawit akan membuat mereka lebih sejahtera dari saat ini.

    Situasi diatas, kemudian mendorong petani-petani di Desa Karmeo Kecamatan Batin

    XXIV kabupaten Batanghari, bersama dengan tim dari Yayasan SETARA melakukanpenelitian bersama dan melakukan pendokumentasian secara bersama tentangpertanian tradisional yang selama ini telah banyak dilupakan, diabaikan oleh pihakpemerintah dengan wujud pengalih fungsian lahan secara legal melalui izin -izinlokasi dan pemberian HGU, dan bahkan kini ditinggalkan oleh petani-petaninya,karena tergiur akan model pertanian moderen. Penelitian dan pendokumentasian iniadalah juga bertujuan untuk menjelaskan secara detail bahwa pertanian tradisionalyang selama ini dilakoni oleh petani dan juga seluruh masyarakat di kecamatan BatinXXIV, adalah model pertanian yang tidak ketinggalan zaman dan bukan modelpertanian yang hanya demi kepentingan ekonomi semata, tapi juga mengandung

    nilai-nilai yang tidak bisa dihitung dengan uang.

    Tujuan penelitianTujuan penelitian adalah:1. Melihat Bagaimana model pengelolaan lahan yang selama ini dikembangkan

    oleh petani-petani pangan Di Kecamatan Batin XXIV atau wilayah penelitian.2. Melihat Hubungan antara pertanian tradisional sebagai model pengelolaan lahan

    atau pola produksi untuk menopang keseimbangan lingkungan, keberlanjutansumber kehidupan, ketahanan pangan, dengan pengelolaan lahan sebagaiperekat sosial dan budaya di wilayah study.

    3. Melihat perbandingan secara cepat mengenai keuntungan apa saja yangdisediakan oleh pertanian dengan model perkebunan kelapa sawit dan modelpertanian tradisional yaitu Umo.

    4. Mempromosikan model pertanian Umo sebagai model pertanian masa kini, yangtak hanya sebagai sumber ekonomi bagi keluarga, tapi juga menjadi bentengketahanan pangan, benteng kedaulatan pangan, dan menjadi contoh model

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    5/29

    5

    penataan ruang yang memperhatikan keseimbangan dan keberlanjutanlingkungan.

    5. Membangun dokumentasi bagi JARITANGAN2 (Jaringan Petani Pangan)Sumatera, dan menjadi alat advokasi bagi JARINTANGAN Sumatera, danbeberapa NGO yang terlibat dalam JARITANGAN Sumatera.

    6. Agar hasil riset ini bisa menjadi acuan bagi perbaikan dan perubahan kebijakandi Sumatera dan khususnya di propinsi Jambi, terutama yang berkaitan dengankebijakan penggunaan dan pengelolaan lahan.

    7. Mempromosikan penelitian-penelitian berbasiskan pengetahuan danpengalaman petani di Sumatera.

    Metode penelitianPenelitian bersama ini hadir karena adanya makin tingginya kekhawatiran daripetani-petani pangan yang tergabung dalam JARITANGAN Sumatera terutamapetani-petani yang berada di kecamatan Batin XXIV yang saat ini sedang berjuangmelawan ekspansi perkebunan kelapa sawit skala besar diwilayah pertanian danwilayah kelola rakyat. Penelitian ini adalah berbasiskan pengetahuan danpengalaman petani, sehingga motode yang yang digunakan dalam penelitian ini jugaadalah metode sederhana. Penelitian bersama ini dilakukan dengan cara diskusimendalam, FGD dan pertemuan kampung. Pertemuan kampung dimaksudkanuntuk melakukan pengecekan ulang atas informasi-informasi yang digambarkanoleh para peneliti, dan konsolidasi data dan informasi.

    Kami sangat terkesan dengan penelitian yang dilakukan di Sumatera Barat, tentangperbandingan ekonomi mengenai semua komoditas, dan dari hasil penelitian itu, kami

    mengerti bahwa komoditas kelapa sawit bukanlah menjadi harapan, karena secara ekonomitidak menguntungkan, dan kami juga ingin agar model pertanian kami, yaitu Umo bisadiketahui oleh orang lain, terutama petani-petani seperti kami, yang selama ini hanya dapatinformasi mengenai kelapa sawit dan keuntungannya, bahwa Umo adalah model pertaniantradisonal, tapi tidak ketinggalan zaman, Umo memiliki nilai-nilai yang digagaskan padamasa kini, yaitu nilai sosial, lingkungan dan ekonomi. Rafiq, sebagai peneliti dan jugasebagai anggota BPD di Desa Hajran.

    Hasil yang diharapkan1. Pemahaman mendalam mengenai model pengelolaan lahan yang

    dikembangkan oleh petani terutama yang berkaitan model pertanian dan polaproduksi untuk menjawab persoalan keberlansungan ekonomi, ketahananpangan dan keseimbangan lingkungan.

    2. Pengelolaan lahan melalui pertanian tradisional yang beragam dan gilir balikmenjadi alternatif bagi model pertanian masa kini, dan antitesis terhadap

    2 JARITANGAN Sumatera adalah sebuah jaringan petani pangan di Sumatera yang dideklarasikanpada tanggal 16 Oktober 2012 di Bukit Tinggi.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    6/29

    6

    model perkebunan kelapa sawit skala besar yang monoculture daneksploitatif.

    3. Sebagai dokumentasi bagi petani-petani pangan di Sumatera, dan sebagaibahan untuk melakukan advokasi terhadap ekspansi perkebunan kelapa sawityang destruktif.

    4. Sebagai rekomendasi bagi para pengambil kebijakan, agar ekspansiperkebunan kelapa sawit tidak lagi dilakukan dikawasan-kawasan pentingseperti kawasan pangan dan kawasan kelola rakyat, serta kawasan yangberekologi genting seperti kawasan perbukitan dan pegunungan.

    5. Menjadi dasar pembelajaran bagi petani-petani pangan, yang kini juga sedangbersip-siap untuk meninggalkan model pertanian tradisional, dan siap beralihmenjadi petani-petani modern yang monokultur.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    7/29

    7

    Pengelolaan lahan, kearifan tradional dan polaproduksi di wilayah penelitian

    Kecamatan Batin XXIV adalah kecamatan yang berada di kabupaten Batanghari,kecamatan ini terbentuk pada tahun 1991 (PP No. 60 tahun 1991) dengan dengan luas

    wilayah 898.130 km2 atau 89.813 ha yang terdiri dari 14 Desa dan 2 Kelurahandengan jumlah penduduk 25.131jiwa dengan jumlah KK mencapai 6.563 KK, darijumlah tersebut sebut sekitar 2.520 KK adalah petani yang menggantungkan hidupdari pertanian local baik pertanian padi, karet, sayur-sayuran dan buah-buahan.

    Secara administrasi Kecamatan Batin XXIV memiliki batas-batas sebagai berikut :

    Sebelah Utara dengan Kecamatan Mersam

    Sebelah Selatan dengan Kecamatan Mandiangin

    Sebelah Barat dengan Kecamatan Muara Tembesi

    Sebelah Timur dengan Kecamatan Muara Bulian

    Kecamatan ini adalah kecamatan yang strategis, baik secara kewilayahan, dan jugasecara bentangan alam. Kecamatan ini hanya berjarak sekitar 110 Km dari pusat kotaJambi, dan memiliki bentangan alam yang datar dan berbukit-bukit pada sisi yanglain. Kondisi ini membuat Kecamatan Batin XXIV menjadi wilayah yang menjadiincaran bagi pengusaha-pengusaha dari Jambi. Tak hanya dalam bentangan alam,tapi juga potensi sumber daya alam diwilayah ini juga memiliki keunikan tersendiri,

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    8/29

    8

    dimana beberapa desa, diantaranya Desa Olak Besar, Desa Jelutih dan Desa Hajranadalah sebagai desa penyangga Taman Nasional Bukit 12.

    Selain bentangan alam yangunik, karena berbatasan

    lansung dengan TamanNasional Bukit 12, hal yangmenarik lainnya adalahkearifan masyarakatnya dalammengelola lahan dengantradisi ber Umo3. Hingga saatini, meskipun perlahanmemudar akibat dari desakanmodel-model pertanianmoderen dengan model

    monoculture, tradisi Be-umomasih dikembangkan takhanya oleh masyarakat dikecamatan Batin XXIV, tapi juga oleh sebagian masyarakat pedesaan di beberapakabupaten, seperti Kerinci, Bangko, Sarolangun, Bungo, Batanghari, Muara Jambi,dan beberapa desa di Kab. Tanjabar dan Tanjabtim.

    Umo menurut masyarakat di Kecamatan Batin XXIV, terbagi menjadi tiga macam,dan pembagian jenis itu menurut wilayah dan bentangannya, yaitu :1. Umo Renah adalah berupa dataran rendah yang dijadikan sebagai lahan tempat

    menanam padi dan tanaman pangan lainnya, Umo Renah berada di dalamdusun/pemukiman warga, atau berada dipinggir sungai dalam dusun.2. Umo Kasang/Umo Talang, berupa dataran tinggi yang dijadikan sebagai lahan

    tempat menanam padi dan kebutuhan pangan lainnya, tempatnya berada didalam areal dusun ataupun berada jauh dari dusun/pemukiman warga, berkisar2-50 Km dari dusun/pemukiman warga, sehingga masyarakat membuat pondok(rumah kecil sederhana) sebagai tempat tinggal selama be-umo. karena itu UmoKasang yang berada jauh dari pemukiman ini sering juga disebut Umo Talangatau Umo Rimbo Karena lokasi areal berada jauh di dalam hutan atau rimba.

    3. Umo Payo, merupakan dataran rendah yang basah/berair, dijadikan sebagaitempat menaman padi dan sayuran daun berumur pendek seperti kangkung,juga menjadi areal ternak itik, umumnya setiap paska musim panen, petanimelepaskan ternak itiknya di umo payo. Saat ini Umo payo ini di sebut sawah.

    3Umo menurut beberapa petani adalah berkebun campuran. Tapi dalam pengertian yang luas Umo adalah

    keberagaman, baik dalam bentuk bentangan yang beragam, komoditas yang dihasilkan dan manfaat yang

    diberikan.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    9/29

    9

    Umo, adalah pengertian model pertanian yang beragam, dan jenis diatas adalahdilandaskan pada bentangan umo tersebut. Jika Umo berada didalam hutan, makaUmo masuk dalam ketegori Umo Talang taua Umo Kasang dengan variasi tanamanlebih cendrung pada pada tanaman hutan, kayu-kayuan, buah-buahan hutan, karethutan, dan jika ada tanaman padi, maka padinya adalah varietas padi ladang.

    Be-umo, merupakan pertanian tradisional yang secara turun-temurun telahdikembangkan masyarakat Jambi, hampir semua suku melayu yang tersebar diberbagai kabupaten di Propinsi Jambi mengenal pertanian tradisional be-umo.4Tradisi be-umo dikembangkan dengan menggunakan alat-alat sederhana sepertitajak (parang), tuai (ani-ani/alat untuk menuai padi), dan peralatan tradisionallainnya. Demikian juga cara membuka Umo baru, dimulai dari menebang batangkayu dengan menggunakan alat sederhana yang disebut Parang (untuk pohon kecil)dan Beliung5 (untuk pohon yang besar). Lama waktu pembukaan Umo tergantungdari luasnya Umo yang akan dibuka, dan besar kecilnya kayu-kayu yang ada

    didalam calon Umo. Diperkirakan satu pohon berdiameter 1 M membutuhkan waktu1-10 hari untuk menebangnya. Setelah melakukan penebangan, kemudiandilanjutkan dengan melakukan pembakaran atau sebagian masyarakat

    4Suku Melayu Jambi merupakan penduduk asli yang tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Jambi, populasi

    Suku Melayu Jambi diperkirakan sebesar 1.170.000 orang.

    5Kapak berukuran kecil, yang diikat di kayu bulian.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    10/29

    10

    menyebutnya dengan istilah manggang sebagian lain menyebutnya merun.Pembakaran lahan ini bukan tanpa tujuan dan metode, dimana pembakarandianggap sebagai proses penyuburan secara alami dan tradisional dan dilakukansecara bergiliran serta dilakukan dengan mempertimbangkan arah angin dan cuaca.Setelah pembakaran lahan dilakukan, selanjutnya penanaman padi dengan cara,

    tanjak6 untuk umo kasang, dan nandur7 untuk umo renah.

    Hampir semua proses pertanian be-umo dilakukan secara berkelompok danbergotong-royong, mulai dari membukaan lahan, penanaman, pemanenan hinggapenanganan paksa panen. Beselang dan pelarian8 merupakan tradisi budaya gotong-royong yang dikenal dalam sistem pertanian tradisonal be-umo.

    Umo berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan budidaya tanamankaret9, di Kecamatan Batin XIV kegiatan be-umo (khususnya umo kasang yangberada di talang/jauh dari pemukiman warga), tidak hanya mengembangkan

    tanaman pangan yang cocok untuk kontur dan jenis tanah umo tersebut, tapi jugamenanam karet10 sebagai tanaman tahunan mereka.

    Sebagai sebuah tradisi, Umo adalah sebuah model pertanian berkelanjutan yangmenyelaraskan daya dukung sebuah bentangan alam, Umo adalah model pertanianyang menyelaraskan keragaman baik keragaman nutrisi, keragaman pendapatan danjuga keragaman pengetahuan, dan Umo adalah model pertanian yangmemperhatikan seluruh aspek, baik itu aspek sosial, ekonomi, dan aspek lingkungan.Tanpa disadari bahwa Umo adalah model pertanian tradisional yang sebetulnyasebagai model yang harusnya menjawab persoalan-persoalan ekonomi, sosial dan

    lingkungan yang muncul di masa kini.

    6Tanjak adalah kegiatan menanam padi tanpa penyemaian, biasa disebut Nugal.

    7 Nandur adalah kegiatan menanam padi setelah penyemaian benih.8 Tradisi Pelarian dan beselang dalam berumo akan dijelaskan lebih detail di bab selanjutnya9 Tanaman karet mulai dibudidayakan oleh petani di Jambi sejak awal abad ke 20. Ketika Belanda

    berkuasa di Jambi dan komoditi karet menjadi primadona pada masa itu, pemerintah Belandamembagikan bibit karet kepada masyarakat untuk di tanam. Zaman itu disebut dengan zamankupon yang merupakan sistem pengaturan produksi karet. Lihat buku ed terjemahan, ElsbethLocher-Scholten Kesultanan Sumatera dan Negara Kolonial

    10 Karet yang ditanam pada masa itu dan masih ada sampai sekarang adalah karet hutan atau disebutjuga dengan karet alam.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    11/29

    11

    Umo dan nilai yang dikandungnya

    Umo; benteng ketahanan pangan dan nutrisi keluarga

    Umo dengan semua keragaman yang dimiliki dalam bentuk komoditas, mampumenghasilkan beragam pangan bagi keluarga. Dan bahkan dimasa lalu, Umo jugamampu menyediakan berbagai jenis kayu-kayuan untuk memenuhi bahan papanbagi keluarga. Kemampuan Umo memenuhi semua kebutuhan pangan keluarga,merupakan suatu bukti bahwa sistem pertanian tradisional ini tak ternilai denganuang. Ketersediaan bahan pangan yang beragam di Umo tak membuat keluarga-keluarga yang mengusahakannya takut akan kelaparan.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    12/29

    12

    Segalo bahan makan yang kami butuhkan ado di Umo, sampai kayu untuk masak pun ado diUmo. Yang dak ado di Umo adalah garam, gulo dan baju. Kalau rempah-rempah, minyaksemua bisa diolah dari hasil Umo. Umo memang sangat penting bagi kami, karena Umomenjadi tempat semua makan kami, dan kami dak takut kelaparan, karena di Umo semua

    macam makanan tersedia. Seperti yang disampaikan oleh pak Basit sebagai salah satupetani yang sampai saat ini masih mempertahankan Umo dalam aktifitaspertaniannya.

    Tak hanya karbohidrat seperti beras, umbi-umbian, protein hewani dari ayam ternak,ikan juga tersedia di Umo. Dalam pribahasa digambarkan oleh Datuk Nur Ibrahimsebagai ketua adat Batin XXIV Rumput Mudo Kerbaunya gemuk, pergi keaek sungaicemetik keno, naek kerumah nengok kesangkar ayam betelok, tengok kedapur lemang lahmasak, masuk kekamar bini beranak.(Rumput muda kerbau gemuk, pergi kesungai jalapenuh ikan, disangkar ayam ada telur, pergi kedapur nasi masak, masuk kekamar, istrimelahirkan pribahasa ini menggambarkan bahwa tersedianya semua kebutuhanpangan di Umo.

    Ketersediaan pangan, juga dibuktikan dari kalender pendapatan dari Umo, sepertiyang dijelaskan berikut dalam sketsa.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    13/29

    13

    Sketsa kalender Musim dalam pola pertanian tradisional disalah satu jenis UmoRenah dan Umo Payo

    Kalau beras, kami dak pernah beli, dan sampai sekarang pun beras kami adalah beras dari

    Umo talang atau Umo payo (sawah basah). Ado istilah kami sejak dulu yaitu belubur11

    . Kalaubahasa kini, adalah lumbung. Belubur artinya beras yang dipanen pada tahun lalu masih ada,dan terkadang beras yang dipanen tahun lalu bertemu lagi dengan beras panen tahun ini.Dan inilah yang dimaksud belubur. Kami selalu menyiapkan beras dalam bentuk padi, untukmengantisipasi gagal panen. Dulu setiap rumah punya belubur, tapi sekarang, biso dihitungyang punya Belubur.Datuk Nur Ibrahim.

    Dalam diskusi dengan petani-petani di desa Karmeo, bahwa keberadaan Beluburmasa lalu adalah agar semua orang atau semua keluarga memiliki cadangan beras,dan menghilangnya Belubur saat ini karena beras mudah dibeli, dan bahkan adabeberapa petani yang menyatakan bahwa saat ini Belubur sudah pindah kepasar.Jadi kalau petani tidak tanam padi, atau gagal panen padi, mereka bisa beli kepasar.

    Didesa Karmeo saat ini, meskipun peran Belubur telah digantikan dengan peranpasar, namun masih banyak petani-petani yang tetap mempertahankan Belubur itudalam bentuk yang lebih sederhana, misalnya tetap menanam padi dan

    11Belubur adalah lumbung padi, atau bangunan yang dibangun khusus untuk menyimpan padi.

    Jan-Feb (airpasang) :

    masangpukat disungai

    Mar-Apr: airsurut

    nyemai padi,nanam padi

    Mei-Juni :

    Menanam

    sayuran dipematang,membersihkangulma sambilmencari ikan

    Juli-Agust : panenpadi dan sayuran

    Sept-Okt : panen

    padi, musimbuah duku dan

    durian (membuat

    tempoyak)

    Nov (mulaimusim hujan):

    panen labu, kacangpanjang

    Des (musimhujan) :

    musim rambutan,rambai dan jmbu

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    14/29

    14

    menyimpannya, dan takarannya adalah beras yang ditanam dan di panen adalahberas yang dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka hingga pada musimtanam berikutnya.

    Sawah atau payo atau rawa yang menjadi tempat menanam padi, tidak hanya bisa

    menghasilkan beras saja, tapi juga ketika selesai musim panen, dan payo kembaliberair, maka pada siklus berikutnya adalah musim memancing ikan atau menjalaikan, dan aktifitasnya ini akan berlansung hingga musim tanam berikutnya. Danbegitulah terus menerus. Tak hanya manusia yang akan memanfaatkan air yangtersedia dalam payo atau rawa tersebut, tapi terkadang banyak petanimemanfaatkannya untuk berternak itik. Itik akan berpesta makan ketika sesaatsetelah panen padi, karena pada waktu setelah selesai panen padi, itik akandilepaskan disawah, dan padi-padi yang tercecer ditanah serta gabah kosong akanmenjadi santapan lezat bagi itik. Dan sepanjang tiga bulan itu pula itik akan terusbertelor, dan menghasilkan protein tambahan bagi petani-petani. Sementara bagi

    petani yang memiliki Umo Talang (umo yang yang berada jauh didesa) mereka akanberternak ayam, sementara ternak sapi akan dilakukan di dekat pemukiman.

    Selain sayur-sayuran, bumbu-bumbu dapur juga tersedia di Umo. Biasanya bumbu-bumbu dapur itu ditanam disekeliling pondok, dan biasanya kaum perempuan yangpunya peran menanam bumbu dapur, selain juga punya peran untuk menanamsayur-sayuran serta menuai padi. Bumbu-bumbu dapur yang tersedia adalah sepertiserei, lengkuas, jahe, kunyit dan gando12. Tak hanya untuk kebutuhan dapur, tapi

    12Gando merupakan tanaman bumbu pelengkap dapur sebagai penganti bawang merah.

    Sumber

    makanan

    yang

    dihasilkan

    dari Umo

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    15/29

    15

    juga buah-buahan tersedia di Umo, walau memang biasanya buah-buahan ditanamdi Umo Talang atau Umo Renah. Buah-buahan yang ditanam petani adalahrambutan, duku, jambu air, jambu biji, durian. Walaupun memang bukan buahseperti yang dijual dipasar, tapi setidaknya buah-buahan yang tersedia di Umocukup mampu memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga mereka.

    Umo; Sumber ekonomi keluarga

    Pertanian campuran dengan model Umo, tak hanya sebagai penyedia pangankeluarga, di Umo telah tersedia tanaman-tanaman yang menjadi sumber ekonomibagi keluarga, seperti kebun karet. Dan sejak dulu, karet adalah sebagai sumberekonomi yang berkelanjutan sebuah keluarga. Kalau beras, sayur, buah-buahan, dalamtradisi kami memang tidak dijual, kalau berlebih atau panen melimpah, paling-paling kamimembaginya dengan tetangga dan sanak saudara. Tapi kalau getah dari karet atau getah darikayu Jelutung, atau kayu-kayu untuk keperluan memasak, pasti kami jual, dan uang nyauntuk memenuhi kebutuhan kami yang lain, seperti untuk membiayai anak sekolah, membeli

    baju, dan membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya yang memang tidak terpenuhi dari Umo.Dan saat ini selain tanaman karet, kami juga mulai mencoba menanam pohon sawit di dalamUmo kami, tapi paling-paling 10 Batang. Menurut pak Basit yang sampai saat ini masihmempertahankan tradisi ber Umo.

    Dalam perhitungan pak Basit yang ber Umo, didalam Umo ada kebun karetnya yangluasnya sekitar 2 Ha, yang sudah dipanen ada sekitar 1000 batang karet alam ataukaret hutan, dengan jumlah hasil karet sekitar 800 kg/bulan. Artinya dalam 20 haripanen 13, pak Basit akan menghasilkan 40 Kg/hari. Pak Basit akan menjual hasil

    13Panen karet biasanya tergantung hari, kalau hari hujan, maka panen tidak dilakukan. 20 hari adalah

    pertimbangan minimal kerja panen karet.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    16/29

    16

    panen karetnya setiap 10 hari 1 kali, dengan total penjualan sekitar 400 kg/hari. Jikaharga per Kg karet sebesar Rp 10.000/kg14, maka setiap 10 hari, pak Basit akanmemperoleh uang sebesar Rp 4.000.000. Berarti dalam 1 bulan dengan perhitungan 2kali jual hasil karet, maka pak Basit akan mendaparkan uang sebesar Rp 8.000.000,dan dana ini menurut pak Basit adalah diperuntukkan untuk biaya sekolah anak

    yang berjumlah 3 orang (anak tertua saat ini sedang bersekolah di sekolah MenengahPertama), biaya membayar listrik, membayar cicilan motor dan untuk simpanantabungan. Dari Umo, pak Basit memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dan dariUmo pula pak Basit bisa memiliki dana simpanan untuk memenuhi kebutuhan bagianak-anak nya yang sedang bersekolah.

    Menurut beberapa petani yang lain yang juga terlibat dalam diskusi kami, bahwasaat ini petani bisa memanfaatkan semua yang dihasilkan oleh Umo untukpendapatan ekonomi yang lain, misalnya mulai menjual sayur-sayuran yangdihasilkan dari Umo, menjual buah Durian, Duku dan Rambutan kalau lagi musim

    buah-buahan, dan menjual beras. Tapi dengan pertimbangan bahwa semuakebutuhan dan juga keperluan rumah tangga telah cukup. Sehingga Umo tidakhanya bisa menyediakan bahan pangan yang sehat bagi keluarga, tapi juga sebagaisumber ekonomi. Karena menurut beberapa petani, salah satu keunggulan kelapasawit yang saat ini menyilaukan mata para petani Umo adalah, karena kelapa sawitmemang bisa dijual dan menghasilkan uang cash bagi petani. Dan jika memanghasil-hasil dari Umo bisa juga dijual dengan harga yang baik, dan juga memilikipasar yang pasti, maka sudah pasti petani Umo tidak akan dengan gampang menjualatau bahkan mengubah bentangan Umonya menjadi kebun kelapa sawit.

    Umo sebagai ruang bagi interaksi sosialTradisi be-umo merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan sosialmasyarakat Batin XXIV, selain komoditas yang dihasilkan oleh Umo, ternyata tradisimemiliki nilai-nilai sosial budaya yang tidak bisa dinilai dengan mata uang. Tradisibertukar makanan atau hasil pangan dari Umo, dan tradisi memberi hasil panganbagi keluarga yang tidak memiliki Umo adalah beberapa contoh dari nilai itu. Nilaiyang lainnya adalah ketika membuka Umo, dan beberapa kegiatan panen dalamUmo juga memiliki nilai gotong royong.

    Nilai gotong royong diperlihatkan dengan beberapa model dalam aktifitas pertaniandi Umo, yaitu Beselang (bersama-sama) dan Pelarian (bergiliran) :1. Beselang15: yaitu gotong-royong dalam bentuk mengerjakan salah satu aktivitas

    proses pertanian padi dengan cara beramai-ramai misalnya, satu keluargamengundang/meminta kepada orang banyak baik tua ataupun muda, untuk

    14Harga ini adalah harga karet ketika hasil studi ini dilakukan

    15 Menanam pagi bersama-sama.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    17/29

    17

    membantu menanam padi dalam waktu yang diinginkan16, pada hari tersebutsemua masyarakat dusun datang ke umo membantu menanam padi, tuan rumahatau keluarga yang mengundang menyiapkan kebutuhan makan pagi, makansiang dan makanan selingan. Dan apa bila beselang dilakukan di Talang (UmoKasang yang berlokasi jauh di luar dusun) masyarakat akan berangkat ke talang

    pada sore hari menjelang hari Beselang di pagi hari17. Untuk kebutuhan makananbagi orang-orang yang ikut Beselang adalah ditanggung oleh pemilik upacaraBeselang.

    2. Pelarian: bentuk gotong-royong yang dilakukan dengan cara membantu oranglain dalam aktiftas pertanian seperti menanam pagi, menuai padi, dengan sistembergiliran, pebedaanya dengan Baselang adalah Baselang dilakukan secaraberamai-ramai dan tidak bergiliran, namun sesuai dengan kebutuhan ataupermintaan orang yang meminta bantuan Beselang, siapapun yang memintabantuan Beselang semua orang baik diberitahukan langsung oleh yang memintaBantuan atau tidak secara suka rela semua orang akan datang ketempat Beselang

    dilakukan. Sementara pelarian hanya dilakukan oleh beberapa orang saja (5-10orang). 10 orang ini akan melakukan gotong-royong di Umo atau dikebun secarabergantian, tergantung kesepakatan berapa hari, misalnya masing-masingmendapatkan bantuan tenaga 2 hari secara bergantian. Untuk kepentingankonsumsi orang-orang yang terlibat dalam Pelarian, adalah berdasarkankesepakatan, tapi dalam banyak contoh di desa, masing-masing orang yang ikutdalam gotong royong dengan sistem Pelarian, setiap orang membawa bekal darirumah masing-masing, dan ketika tiba waktu makan siang setelah berkerjasemua orang akan saling berbagi makanan dan bertukar-tukar bekal.

    Budaya bergotong-royong dengan model Beselang dan Pelarian, tidak hanyasebatas Lingkungan keluarga dan kerabat saja, namun sepanjang orang tersebutberada dalam satu dusun, ataupun dari luar dusun tetapi satu kebutuhan arealpertanian atau setidaknya saling kenal maka proses saling membantu akandilakukan. Beselang tidak hanya terjadi dalam komoditas padi, tapi juga dalamkomoditas yang lain seperti kebun karet, dimana beselang dilakukan ketikamembersihkan kebun karet.

    Beselang tu intinyo kerjo-samo, saling bantu, kalo dulu kito nanam padi luas, palingdikit seorang punyo 2 Ha, tapi jadi semangat kareno semuo orang be-umo, belumbo nakdapat padi panyak, kerjo berat berat jadi teraso ringan kareno saling bantu, kalo musim

    nanjak/tanam dengan cara nugal atau musim nuai/panen, bengantian ngundang orang

    16 Biasanya pemuda/i secara lisan memberitahukan pesan berantai tersebut kepada pemuda/ilainnya, dan orang-tua akan memberitahukan kepada orang-tua lainnya.17 Pada malam hari pemuda/i dan masyarakat yang akan ikut beselang tidak tidur hingga menjelangpagi, waktu semalaman suntuk diisi dengan kegiatan berbalas pantun, tak jarang moment seperti ini

    juga menjadi ajang cari jodoh bagi muda-mudi.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    18/29

    18

    sedusun beselang, bilo perlu dusun orang lain di bagi tau jugo, apo idaknyo rame, kadanglebih saeratus orang yang datang. Menurut cerita Pak Bustomi dari Desa Karmeo.

    Bahkan tak jarang petani disini datang ketempat baselang yang dilakukan dikampunglain, kami dulu sering pergi baselang sampe Mersam, asal tahu ado orang baselang di

    sano datang kesano pake sepeda, bujang-gadis(pemuda-pemudi) ramai nian, biasonyo kalobujangan yang pintar bepantun akan mendapatkan banyak kain dari gadis, sebagaipertanda suka atau simpatik, dak jarang tradisi beselang juga menjadi ajang mencarijodoh bagi bujang-gadis saat itu. Sambung Pak Basit

    3. Basokat; adalah Interaksi sosial juga dengan cara berzakat menggunakan berasdari Umo. Sebagai masyarakat yang pada umumnya adalah penganut AgamaIslam, syiar-syiar Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadapperkembangan budaya kekerabatan di Batin XXIV, kejujuran dan kepeduliansatu sama lain dituangkan dalam pelaksanaan Basokat , yaitu mengeluarkan

    zakat dari padi yang didapatkan tiap tahunnya, masing-masing petanimengeluarkan zakat padinya sebanyak 10 persen dari total padi yang didapat18.Dan Basokat atau zakat itu akan diberikan kepada warga yang kurang mampu.

    4. Bertukar Benih dengan warga lain, adalah juga termasuk interaksi sosial danmemiliki nilai gotong-royong. Dalam pertukaran benih, segala macam jenis benihpadi yang ada, secara suka-rela menyebar kesemua masyarakat dengan sistemsharing atau betukar, benih jenis tertentu ditukar dengan benih yang lain ataubisa juga ditukar dengan bentuk barang yang dibutuhkan lainnya. Atau bisa jugabenih yang diberikan akan digantikan dengan benih baru setelah panen tiba.Pertukaran benih ini adalah dimaksudkan agar benih tidak di monopoli oleh satupihak saja, dan juga keragaman benih lokal tetap ada, sehingga ketika terjadipertukaran bahan makanan, baik itu besar ataupun yang lain, maka terjadipertukaran jenis nutrisi secara alamiah.

    Banyak nilai-nilai sosial yang terkandung dalam model pertanian tradisional Umo,tak hanya pada proses aktifitas dalam Umo, tapi juga ketika membuka Umo, aktifitasgotong royong juga dilakukan. Gotong royong dilakukan agar semua masyarakatdidesa memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki Umo, sehingga di desa takada yang tidak punya Umo, dan tidak ada pula yang memiliki Umo lebih besar danlebih luas dari masyarakat yang lainnya (monopoli lahan). Tapi saat ini beberapa

    petani telah mulai meninggalkan tradisi ini, mereka lebih memilih menjadi pekerja di

    18 Alat timbang/ukur yang digunakan disebut gantang, 1 gantang padi senilai dengan 3 Kg padi,pendapatan 400 gantang padi, dikeluarkan zakat sebanyak 40 gantang, ini merupakan kewajiban yangdisadari oleh masyarakat untuk terus dilakukan meski belum ada yang mengatur sistempengumpulan dan pendistribusiannya, masing-masing orang secara suka rela mengeluarkan zakatdan membagikannya kepada orang miskin, tua renta, janda, anak yatim, dan orang yang tidak be-umo.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    19/29

    19

    perusahaan perkebunan ketimbang berkerja di Umo mereka, sehingga banyak Umokini terlantar, dan bahkan banyak juga Umo yang kini telah berganti rupa menjadikebun kelapa sawit milik perusahaan.

    Umo dan perempuan

    Umo secara khusus memiliki keterikatan dengan perempuan. Seperti ikatan antaraibu dan anak. Ikatan tersebut makin kuat ketikan Umo tersebut berisi tanaman padi,baik padi ladang ataupun padi payo. Misalnya saja, menjelang masa-masa padimulai berisi, pada sore hari ibu-ibu selalu membuat perapian di pematang sawahsebagai makna menunjukkan kepada tanaman yang ada di Umo, terutama tanamanpadi, bahwa pemilik Umo berada di Umo bersama mereka (tanaman padi), danketika para perempuan atau ibu-ibu hendak pulang kerumah, para perempuan ituakan saling mengikat daun padi dari dua batang padi yang berdekatan sembarimengucapan tetaplah disiko besok aku akan datang lagi/ tetaplah disini, besok aku akankembali. Ucapan ini selain bermakna bentuk syukur dan pengharapan agar bulir-

    bulir padi tetap terjaga hingga musim panen tiba, juga sebagai bentuk kasih sayangyang ditunjukkan oleh perempuan terhadap tanaman padi dan tanaman yang lainyang ada didalam Umo, seperti ikatan ibu dengan anaknya.

    Di Umo, peran perempuan lebih terlihat, terutama Umo yang tanamannya adalahtanaman pangan seperti sayur, padi, buah-buahan dan juga bumbu-bumbu dapur.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    20/29

    20

    Para perempuan memang berkuasa di wilayah ini, dari proses menanam, merawat,memanen, hingga proses memasak, para perempuanlah yang paling berperan danmemiliki ruang penuh. Umo bagi perempuan seperti ruang kreasi bagi pemenuhankebutuhan pangan yang bervariasi, ruang kreasi bagi pemenuhan beragam nutrisibagi keluarganya. Tanpa Umo, ruang kreasi perempuan akan hilang, karena dari

    Umo semua bermula, keragaman pangan dan keragaman nutrisi. Pada situasi saatini, meskipun Umo telah banyak digantikan perannya oleh pasar, tapi kemudianpemenuhan atas keragaman dan nutrisi tergantung dari ketersediaan uang cash yangdimiliki. Hal yang lain adalah, tanpa Umo, perempuan seperti seorang ibu tanpaanak.

    Dibawah ini akan digambarkan peran perempuan dalam aktifitas pertaniantradisional dengan model Umo. Aktifitas diantaranya adalah :1. Menanam padi, mulai dari menyiapkan lahan, penyemaian, penyiangan, panen,

    paska panen (menjemur, ngirik/menggiling padi, menumbuk padi menjadi beras

    dan proses penyimpanannya).2. Pemuliaan benih, khususnya penggunaan benih local, perempuan umumnya

    bertanggung-jawab terhadap pemuliaan benih (memilih dan menyimpan),3. Menaman tanaman buah-buahan, sayur-mayur, dan bumbu dapur,4. Bertani karet, keterlibatan perempuan bersama dengan pihak laki-laki terkadang

    dari mulai penyiapan lahan, menaman, membersihkan, motong/panen, ngodel,bahkan ada yang ikut mengangkut hasil hingga ketempat penampungan.

    5. Menjaga dan mengembangkan tanaman pangan yang merupakatan tanamanhutan (manggis, rambai, durian daun, tampui, buah jentik ikan, petei, jengkol,kabau, cempedak hutan, buah berangan, sagu gizi, sayuran langgui/rimbang,

    kacang gelimbing/kecipir, bumbu dapur berupa daun salam, asam kandis, asamglugur dan asam siriang-riang).6. Mengurus ternak (tidak hanya ayam, itik, tapi juga kambing dan kerbau/sapi),7. Mencari ikan di sawah, payo dan di Sungai.8. Mengolah bahan pangan menjadi makanan bagi keluarga.

    Jika mencermati diatas, bahwa terlihat perempuan memiliki ruang paling besardalam model Pertanian Umo. Mungkin bisa dikatakan bahwa Umo adalah ruangnyaperempuan. Dan bayangkan jika Umo kini telah banyak berganti kebun kelapa sawit,berapa banyak perempuan yang kehilangan ruang, dan berapa banyak anak-anakyang kehilangan sumber nutrisi bagi pertumbuhannya dan perkembangannya.

    Umo; model penataan ruang yang berbasis keberlanjutan

    Melihat bentangan dari Umo, terlihat harmonisasi atas penggunaan lahan,harmonisasi peruangan yang tepat dan sangat memperhatikan daya dukung dankesesuaian lahan. Salah satu contoh, ketika Umo Payo hanya ditanam dengan padipayo dengan waktu hanya 1 kali tanam dalam 1 tahun, membuktikan bahwa petanibegitu arif dalam memberikan ruang bagi kehidupan yang lain seperti ikan dan juga

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    21/29

    21

    ternak, bahkan memberikan ruang bagi tanah untuk kembali bernafas. Begitu pulaketika di Umo Kasang atau Umo Talang, tanaman yang ditanam adalah tanamankeras seperti karet, kayu dan buah-buahan. Dan jika ada padi yang ditanam di UmoTalang, padi itu adalah padi talang atau padi ladang.

    Selain pola tanaman yang beragam yang memiliki makna akan keragamanbentangan alam, juga ada pola-pola tradisional yang petani gunakan sebagai bentukpenghormatan terhadap alam, yaitu :1. Dalam mementukan lahan pertanian padi, petani melihat apakah di lahan

    tersebut terdapat kayu bungor19 berarti tanah tersebut lembab dan cocok untukditaman padi.

    2. Dalam penanggulangan hama, petani menggunakan Tubo Seluang (akar kayu),akar Tubo Seluang dikeringkan dan dibakar, lalu abunya di letakkan di antartanaman Timun atau padi.

    3. Membakar lilin lebah (Sarang Lebah) untuk mengusir hama Welang sangit20

    yang biasanya menyerang tanaman padi.4. Penetapan musim taman dengan melihat bintang tigo (dalam bahasa jawa biasa

    disebut lintang luku), bintang berderet tiga yang dapat dilihat disaat gerhanabulan, jika bintang yang pertama lebih terang, maka penanam padi dilakukanlebih awal, jika bintang yang kedua lebih terang maka menaman padi dilakukanpada pertengahan musim tanam, namun jika bintang yang ketiga lebih terangmaka sebaiknya menaman padi dilakukan pada akhir musim tanam.

    Jika bentangan alam telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, akankah pola-pola kearifan ini tetap ada? Dan ketika Umo telah berganti wajah menjadi kebun

    kelapa sawit yang monokulture, akankah keseimbangan alam tetap terjaga?

    19 Sejenis kayu yang hidup ditanah-tanah yang mengandung air, dan kayu ini menjadi pertandakesuburan tana untuk menaman padi.20 Sejenis hama padi

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    22/29

    22

    Umo dalam konteks kekinian

    Umo dimasa kini, meskipun telah mulai redup akibat makin mengkilapnya modelpertanian moderen dengan wajah perkebunan kelapa sawit, namun sebagian petanimasih tetap meneruskan Umo sebagai pilihan mereka dalam mengelola lahanpertanian. Umo dimasa kini mungkin tak lagi seberagam dahulu, tak lagi seluasdimasa lalu. keterbatasan lahan lah yang mendorong petani-petani Umo memilih

    untuk mengintensifkan lahan pertanian mereka. sehingga tak heran jika Umo saat initelah mulai dikembangkan saat ini adalah bukan lagi karet alam, tapi sudah mulaimenggunakan karet unggul, dan padi ladang tak lagi bisa ditemukan di Umo Talang,karena semua ruang Talang kini hanya diperuntukkan bagi kebun karet dan kebunbuah-buahan atau untuk sawit, sementara untuk padi, kini petani hanyamemberikan ruang di kawasan yang ber air (kawasan payo atau rawa) saja. Itupunpadi yang ditanam adalah jenis padi yang bisa ditanam sebanyak 2 kali dalam 1tahun, sehingga penggunaan sawah dilakukan semaksimal mungkin. Dampaknyasecara nyata adalah penggunaan pestisida tak terhindarkan untuk mengintensifkanpenggunaan lahan secara maksimal.

    Tingkat kesuburan tanah akibat bentangan industri perkebunan kelapa sawitdisekeliling desa Karmeo yang berdampak pada menurunnya ketersediaan air dantingginya serangan hama adalah masalah lain yang juga berdampak pada makinmenurunnya tingkat keragaman komoditas Umo di Desa Karmeo. Pencemaran airakibat penggunaan pestisida berbahaya oleh industri perkebunan juga turut dalammengurangi ketersediaan protein berupa ikan dari Sungai.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    23/29

    23

    Pada situasi kini, petani Umo memang tidak memiliki pilihan yang banyak, ditengahfakta-fakta buruk yang makin menekan keberadaan Umo dan varietas komoditasyang dihasilkannya. Kini keberadaan Umo makin menyempit dan bahkan sedangmenunggu waktu untuk lenyap dari model dan sistem pertanian di Kecamatan Batin

    XXIV.

    Umo diantara Kebun sawit, kebun kayu, dan program pemerintah Sejak perusahaan dah banyak disekitar dusun kami, kami sudah mulai dak lagi bisamembuka Umo, katonyo hutan dak boleh lagi dibuka karena punya negara. Mau dak mauUmo yang adolah yang kami kerjakan. Tapi makin lamo makin susah kami yang ber-umo ni,soalnyo, kami dak boleh lagi merun (membakar lahan), katonyo kalau membakar, kami kenatangkap dengan polisi, padahal merun (membakar) itu adalah tradisi kami dalam beumo.Kalau dak merun (membakar) bukan beumo namonyo. Jadi sekarang ni, bukannya kami takmau lagi beumo, tapi karena banyak nian peraturan yang dak boleh. Menurut pak Mahfus

    dari desa tetangga Desa Karmeo.

    Beberapa petani di beberapa desa di Kecamatan Batin XXIV, yang dahulu berumokini telah berganti menjadi petani sawit, selain karena larangan pembakaran lahan,menurunnya ketersediaan air dan tingginya hama akibat hilangnya hutan danberganti jadi bentangan perkebunan kelapa sawit, juga menjadi penyebab makinmenghilangnya tradisi ber Umo di kecamatan Batin XXIV. Bayangkan saja, sejaktahun 1995 hingga tahun 2012, terdapat 8 unit perusahaan perkebunan kelapa sawityang beroperasi di Batin XXIV dengan luas izin mencapai 47.360 Ha, atau sekitar 52%dari luas total wilayah Kecamatan Batin XXIV yang luasnya hanya berkisar 89.813 Ha

    Tanaman sayur yang subur setelah pembakaran

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    24/29

    24

    telah menjadi milik perusahaan besar kelapa sawit. Tak dapat dibayangkan, berapajuta liter air yang hilang yang diserap oleh jutaan pohon kelapa sawit dan berapa jutahama yang ditimbulkan oleh ribuan hektar ini.

    Kehadiran perusahaan tak hanya mengubah fungsi lahan, tapi juga turut mengobah

    pola dan budaya berkerja petani, dari petani kini banyak yang berubah menjadiburuh di perkebunan kelapa sawit dengan upah harian kerja21 sebesar Rp. 41.000 -45.000/hari dengan waktu kerja dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Perubahan inijuga terlihat jelas dari makin menurunnya petani yang mengelola lahannya, terutamasawah di Kecamatan Batin XXIV. Bayangkan, sepanjang tahun 2008-2010 terjadipenurunan luas lahan pertanian pangan yang tertanam, pada tahun 2008 misalnya,luas tanaman padi yang ditanam dan dikelola oleh petani di Kecamatan Batin XXIVhanya 394 Ha (dari luas total sawah keseluruhan mencapai 1.301 Ha) artinya hanyasekitar 30,2 % lahan yang ditanam dan dikelola. Dan penurunan makin drastis padatahun tahun 2010 hingga sekarang yang hanya 81 Ha saja yang dimanfaatkan atau

    yang ditanam oleh petani. Sisanya sekitar 30% telah berubah menjadi kebun sawitdan 70% lainnya adalah tidak dimanfaatkan, karena petani lebih memilih menjadiBuruh harian Lepas ketimbang bertani diatas lahannya sendiri.

    21Upah ini adalah upah untuk Buruh Harian Lepas, yang pekerjaannya adalah pembibitan, pemupukan,

    pembersihan piringan, dan juga bagian seprot.

    Catatan penting dari keluarga di Desa Hajran

    Sebuah keluarga 1 orang suami, 1 orang istri, dan 2 orang anak. Suami dan istri berkerja sebagai BHL di

    perusahaan perkebunan dengan upah masing-masing Rp 45.000/hari. Sebagai pasangan BHL, mereka akan

    menerima upah Rp. 90.000/hari. ssebagai BHL, pekerjaan tidak dilakukan secara terus menerus, dan terkadang

    BHL hanya akan berkerja selama perusahaan membutuhkan pekerja untuk pemupukan, pembibitan, dan

    penyemprotan. Jika pekerjaan sudah selesai, maka BHL tidak akan diperkerjakan lagi, kecuali perusahaan

    membutuhkannya kembali untuk tahun berikutnya.

    Untuk kebutuhan makan sehari-hari :

    Beras 1 kg/hari : harga beras Rp 6.500/kg (ini adalah beras yang kualitas rendah)

    Lauk-pauk 0,5 Kg/hari : rata-rata harga ikan Rp 15.000/kg (ikan sungai)

    Sayur 2 ikat/hari : harga Rp 1000/ikat

    Cabe 1 ons/hari : harga Rp 5000/ons

    Bumbu-bumbu : Rp 3000/hari

    Minyak goreng 0,25/hari : Rp 3000

    Gula, garam,teh, kopi : Rp 3000

    Listrik : Rp 5000 (dengan perhitungan setiap bulan harus bayar listrik sebesar Rp

    150.000/bulan

    Gas untuk masak : Rp 2000 (dengan perhitungan setiap bulan mereka harus membeli gas sebesar Rp

    60.000/bulan

    Biaya sekolah dasar 1 anak : Rp 10.000 ( biaya ini sudah termasuk biaya SPP dan uang jajan anak disekolah

    sebesar Rp 2000/hari.

    Jika dijumlahkan, maka setiap hari, keluarga ini harus menganggarkan sebesar Rp 53.500/hari.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    25/29

    25

    Selain desakan pertanian Moderen dengan model perkebunan kelapa sawit,penguasaan hutan untuk perkebunan kayu juga memberikan dampak seriusterhadap kesuburan tanah dan kesetersediaan air di kawasan-kawasan yangmemang diperuntukkan oleh petani untuk pertanian padi basah. Kami petani ini

    serba salah, mau tanam padi dan sayur, air dak ado lagi, habis diserap dengan kebun sawitdan kebun akasia, mau nanam sawit, lahan juga dak besar nian. Kalau pun kami nanamsawit, paling Cuma bisa beli beras murah dipasar, padahal selama ini kami makan beras yangbagus. Sementara mau beli beras bagus harga mahal, mano cukuplah kalau Cuma tanamsawit 1 hektar, hargo sawit kan dak pernah naik, malah harga beras sama makanan pokokyang naik terus. Salah satu ungkapan petani yang kini menyesal menanam sawit, tapitak punya banyak pilihan.

    banyak nian masalah yang buat kami ini petani kecil dak biso berumo lagi, selain keberadaanperusahaan di wilayah kami ini, program pemerintah juga banyak membuat petani-petani

    kami ini dak mau lagi be umo dan dak mau lagi besawah. Misalnya saja, program Raskin22

    masuk desa kami ini, membuat banyak petani dak lagi mau beumo, karena sudah dapat berasmurah. Bayangkan harga raskin cuma Rp 2000/kg. Karena sudah ado beras, jadi sawah-sawahmereka tinggalkan dan bahkan ada yang dijual kepada perusahaan, atau ada pula yang nanamsawit di sawah. Datuk Ibrahim.

    Sejak raskin dibagikan ke desa-desa, petani padi juga banyak yang menerima raskin,sehingga sebagian petani yang dua tahun telah menerima raskin merasa tidak perlu lagimenglola sawahnya, karena raskin yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhankonsusmi keluarganya, meskipun tidak cukup untuk satu bulan. Kedepan pembagian raksinini harus lebih berhati-hati, jangan membagikan beras raskin pada petani padi, karena sama

    halnya dengan menyuruh mereka tidak lagi menanam padi. Hj Sumardiyanti.23

    Ber-Umo di kebun sawit atau Berkebun sawit di Umo?

    Jika dahulu, kita pasti berfikir bahwa perusahaan besar kelapa sawit hanya tertarikuntuk menguasai hutan, karena nilai ekonomi yang diperoleh dari kayu-kayu yangada dihutan cukup untuk membiayai pembangunan kebun kelapa sawit dalam skalabesar, dan mustahil perusahaan akan tertarik untuk membangun kebun diruangkelola rakyat dan ruang kelola petani. Tapi ternyata anggapan itu, salah, justru saatini perusahaan besar mulai beramai-ramai berebut lahan-lahan yang saat ini dikuasaioleh petani-petani local. Berbagai macam dilakukan, dari memaksa petani untuk

    menjual lahannya kepada perusahaan, hingga memaksa petani untuk terlibat sebagaimitra perusahaan. Umo, baik itu Umo Talang/Umo kasang, Umo Renah, dan bahkan

    22Raskin adalah ringkasan dari Beras Miskin. Raskin adalah program pemerintah untuk menyediakan beras

    murah bagi masyarakat miskin.23

    Disampaikan pada dialog publik yang dilakukan oleh SETARA bekerja sama dengan BPK Kab. Batanghari. 20,

    Juni 2013 (Narasumber Hj. Sumardiati SP-Kepala BKP Kab. Batanghari ). Info ini dibenarkan oleh petani yang

    menjadi partisipan dialog.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    26/29

    26

    Umo Payo kini dalam ancaman industri ini. Umo dan petaninya kini harus berjuangsendirian, pemerintah yang diharapkan mampu melindungi Umo sebagai modelpertanian tradisional ternyata tak bisa diharapkan. Kini pertanian moderen sedangmengintai sumber-sumber kehidupan petani.

    Kalau biso, kami mengharap agar petani berfikir seribu kali sebelum menjual lahan kepadaperusahaan, karena kalau petani menjual lahan kepada perusahaan, sama halnya denganmenjual nyawa, dan petani juga harus berfikir seribu kali sebelum memutuskan untukmenanam kelapa sawit. Sawit itu bagus Cuma dalam 35 tahun setelah itu, tanah mati. Jadikalau memang masih bisa memilih tanaman keras, karena air sudah susah, sebaiknya tanamkaret saja. paling tidak karet masih bisa disimpan kalau harga rendah. Lagi pula karet tidakmembunuh tanah. Pak Daraman, petani sawit.

    Kalau Cuma ngandalkan kebun sawit, dak telap, soalnya kebutuhan harian dan bulanansangat tinggi, untuk memenuhi kebutuhan kami, istri saya membuat kebun sayur dihalaman

    rumah, dan saya juga harus cari kerjaan yang lain, seperti menjadi guru, karena hasil uangdari jual buah sawit pun hampir 40% kembali lagi ke kebun sawit untuk biaya upah panen,ngangkut, dan biaya lainnya. Sambung pak Daraman.

    Sketsa diatas menunjukkan bahwa, petani sawit memang secara cepat mendapatkandana segar, tapi dana segar yang diperoleh dari menjual TBS tidaklah mampumenutupi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan dasar lainnya.Sehingga fakta yang terjadi saat ini adalah, petani sawit mengurangi belanja untukkebutuhan pangan mereka, mengurangi keragaman konsumsi pangan, danmengurangi kualitas pangan. Selain mengurangi konsumsi dan keragaman pangan,tak jarang anak-anak mereka berhenti bersekolah hanya untuk diperkerjakan sebagai

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    27/29

    27

    buruh diperusahaan, agar mereka bisa mendapatkan pendapatan tambahan untukmemenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

    Tabel perbandingan sumber

    kebutuhan petani24

    PetaniUmo

    Sumber Petaniplasma

    Sumber

    Umo Beli Umo Beli

    Beras V Beras V

    Sayur V Sayur V

    cabe V Cabe V

    Ikan V Ikan V

    Bumbu

    dapur

    V Bumbu

    dapur

    V

    Gula,

    teh,garam,

    kopi

    V Gula,

    teh,garam,

    kopi

    V

    Minyakgoreng

    V MinyakGoreng

    V

    Buah-buahan

    V Buah-buahan

    V

    Obat-obatan

    V Obat-obatan

    V

    24 Sumber: hasil pemetaan bersama tentang sumber kebutuhan petani sawit dan petani Umo, untukpemenuhan kebutuhan sehari-hari.

    Pola pangan petani sawit,

    hampir semua kebutuhan adalah dibeli di pasar, dan instan.

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    28/29

    28

    Kesimpulan1. Umo dengan semua kekuatannya adalah sebuah sistem pertanian tradisional

    yang menyelaraskan ketahanan pangan, kedaulatan pangan, keragaman nutrisi,

    sumber ekonomi berkelanjutan, sistem interaksi sosial, pengarus utamaan peranperempuan, dan sistem yang secara baik menyelaraskan keseimbanganlingkungan yang berdasarkan pada daya dukungnya. Umo memberikan lebihbanyak manfaat daam jangka panjang dari pada berkebun kelapa sawit. Umoadalah sebagai pasar segar yang beragam dan bernutrisi tinggi bagi keluarga-keluarga, dan hanya dibayar dengan tenaga, dan bukan dengan uang cash.

    2. Umo adalah model pertanian tradisional yang saat ini masih tetap bisadigunakan sebagai jawaban bagi persoalan kerawanan pangan, kerusakanlingkungan, kemiskinan, tersingkirnya peran perempuan yang diakibatkan olehkehadiran pertanian moderen, baik itu perkebunan kelapa sawit dan perkebunankayu yang industrialistik.

    Rekomendasi1. Ekspansi perkebunan yang monokulture telah memberikan kontribusi yang

    buruk bagi ekosistem, juga lahan-lahan pertanian milik petani. Untuk itupemerintah untuk segera mungkin segera menghentikan pemberian izin bagiperusahaan-perusahaan skala besar, baik itu untuk kepentingan industriperkebunan kelapa sawit, maupun untuk industri perkebunan kayu (HTI).Pemerintah juga hendaknya melakukan perlindungan lahan-lahan pertanian

    pangan, melalui penataan ruang dan peraturan desa tentang perlindunganlahan-lahan pertanian pangan dan ekosistem yang mendukungnya. Umoseharusnya dipromosikan sebagai model pertanian yang harus diindungi dandikembangkan oleh petani dimasa kini.

    2. Pemerintah bersama pihak-pihak lainnya mendorong agar petani pangan agarmampu mendorong komoditas pangan yng dihasilkan dari Umo bisa menjadikomodotas yang diperjual belikan dipasar tradisional sehingga, selain hasil Umobisa di konsumsi sendiri, tapi juga mampu memberikan manfaat ekonomi secaralansung. Bagi aktivis LSM untuk turut segera mendokumentasikan pengetahuandan pengalaman masyarakat tentang model pertanian, yang sebetulnya lebih arifdari model pertanian moderen yang saat ini menjadi style hampir seluruh petani-

    petani di Indonesia.

    PenutupSegala Puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan bagi kami untukmenyelesaikan penelitian ini, meskipun banyak sekali masalah yang kami temukan.Dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Misereor terhadap kami danjuga petani-petani di Jambi, dan terutama telah banyak memberikan montivasi untuk

  • 7/22/2019 Umo Indonesia 1

    29/29

    membuat dokumentasi dan penelitian yang berbasikan pengetahuan masyarakat.dan ini adalah adalah dokumentasi ke 2 dan tentu juga menjadi bagian kedua daribuku pertama yang mendokumentasikan pengetahuan, pengalaman petani-petanipangan di Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, propinsi Sumatera Barat. dansemoga penelitian ini bukan yang terakhir, karena masih banyak pengetahuan,

    pengalaman petani-petani dalam pengelolaan lahan yang arif dan bijaksana yang adadi Sumatera, dan bahkan yang ada di Indonesia.

    Akhirnya terima kasih kepada semua pihak.

    Jambi, June 2013

    Research Team

    Tim periset dari petani

    1. Mr. Datuk Nur Ibrahim2. Mr. M. Basit3. Mr. A. Rahman4. Mrs. Mahdalena5. Mr. Asbiruddin

    6. Mr. Sanusi7. Mrs. Ida8. Mrs Wartini9. Mrs. Aisyah10.Mrs. Yasnar11.Mr. Butomi12.Mr. Hafizi13.Mr. Mahfuz

    Tim pendukung

    1. Mrs. Nurbaya Zulhakim

    2. Mr. M. Rafik

    3. Mr. Rian Hidayat

    4. Mrs. Rukaiyah Rofiq